fraktur maksila fkg unpad

7/21/2019 Fraktur Maksila FKG UNPAD

http://slidepdf.com/reader/full/fraktur-maksila-fkg-unpad 1/57

Fraktur Maksila

Fraktur maxillofacial merupakan fraktur yangsering terjadi di kota-kota besar sebagai akibatdari faktor eksternal seperti kecelakaan lalulintas, kecelakaan kerja, kecelakaan akibat

olahraga, kecelakaan akibat peperangan, jugasebagai akibat dari tindakan kekerasan.

Fraktur yang terjadi pada daerah sepertigatengah wajah disebut juga fraktur rahang atasfraktur maksila, atau maxillofacial injury.



Defnisi

• Fraktur maksila adalah hilangnya kontinuitastulang maksila.

Defnisi

• Penyebab trauma maksila bervariasi,

mencakup kecelakaan lalu lintas, kekerasansik, terjatuh, olahraga• Fraktur maksila jarang terjadi dibandingkan

dengan fraktur mandibula, seringdihubungkan dengan fraktur hidung atau

bagian tengah wajah

Etiologi



Pemeriksaan dalamMenegakkan Diagnosis

Pemeriksaan dalam

menegakkandiagnosis dilakukandengan caraanamnesa,

pemeriksaan klinis,dan pemeriksaanradiogra.

Pemeriksaan klinisterdiri daripemeriksaan

ekstra oral dan

pemeriksaan intraoral.



Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan

Ekstra

OralInspe

ksi

Palpasi

Pemeriksaan Intra

Oral

Inspeksi

Palpasi

Pemeriksaan

Radiogra

f



Pemeriksaan Ekstra Oral

a. Inspeksi

Perlu diperhatikan adanya edema, ecchymosis

periorbital, epistaksis, asimetri wajah danlaserasi jaringan lunak.

valuasi pengelihatan, pergerakan extra-

ocular , reaksi pupil terhadap cahaya.Perubahan visual atau pupil dapat disebabkanoleh trauma intrakranial !cranial nervus II, III,I", "I#, atau trauma orbital.



Periksa apakah terdapat anaesthesia,

paraesthesia, atau dysaesthesia daribibir bawah, kelopak mata, hidung,dan area infraorbital.



b. Palpasi

palpasi dilakukan pada dahi untuk mengecekadanya depresi atau tidak. Palpasi dilakukandari midline, kemudian bererak ke lateral keatas rima supraorbital dan rima infraorbital,tulang $ygomatic, dan arcus $ygomatic.

Pemeriksaan palpasi secara bimanual pada

daerah kompleks $igomatikus, pinggir orbita,kompleks nasalis, dan bagian muka lain yangdicurigai fraktur. %iperiksa apakah adagerakan abnormal atau nyeri tekan.



Pemeriksaan Intra Oral

a. Inspeksi

Periksa apakah ada terbatasnya pembukaan mulut,

gangguan oklusi, ecchymosis, dan kerusakan padagigi atau tulang alveolar

Periksa lengkung rahang apakah ada step ataufraktur.

&ukosa palatal juga diinspeksi.



b. Palpasi

Perlu diperiksa adanya nyeri tekan serta gerakan abnormal

pada tulang dan gigi geligi.

'ntuk mengetahui adanya mobilitas bagian sepertiga tengahwajah perlu dilakukan (tes gerakan), caranya yaitu telunjukdan jempol tangan kiri diletakkan pada daerah suturafrontalis sedangkan telunjuk dan jempol tangan kanandiletakkan pada palatum dan jempol pada bagian labial gigigeligi depan atas.



Pemeriksaan Radiograf

Posisi standarradiogra pada

traumamaxillofacial

meliputi*

Postero-anterior

+ateral* blowup atau lateral

standar

Caldwellubmento-

vertical

Waters



Gejala dan Tanda Klinis

nterior openbite

acoon eyes

%iplopia/adang-kadang 0F

rhinorhea1ootrhea



nterior open bite

Pada le fort I, apabila oklusi terganggubiasanya terjadi kontak prematur padadaerah posterior yang mengakibatkangigitan terbuka pada daerah anterior



acoon eyes

acoon eyes sering disebutmata panda atauecchymosis periorbital, yangditandai dengan adanya

fraktur pada tulang basalperiorbital.

2erjadi pendarahansubkonjungtiva bilateral,darah merembes daripatahan tulang ke dalam

jaringan lunak di sekitarmata, biasanya muncul 3-4hari setelah cedera



acoon eyes



%iplopia

%iplopia atau penglihatan gandaadalah suatu gangguan penglihatanyang mana obyek terlihat dobel atau

ganda.

%iplopia secara umum dibagi menjadidua yaitu*• a. %iplopia binokular• b. %iplopia monokular



a. %iplopia binokular

/ondisi ini disebabkan antara lain oleh gangguan pergerakan ototbola mata sehingga sudut kedua mata tidak sinkron !tahap awalseseorang yang akan menjadi juling atau strabismus#

Penyebab lainnya adalah kerusakan saraf yang melayani otot ototbola mata

/erusakan saraf ini disebabkan oleh stroke, cidera kepala, tumorotak dan infeksi otak



b. %iplopia monokular

yaitu diplopia yang hanya terjadipada satu mata

Penglihatan ganda muncul saat salahsatu mata ditutup



/adang-kadang 0Frhinorhea1ootrhea

hinorhea 1 otorheacerebrospinal 5uid yaitu

robeknya meningea !selaputotak# akan mengakibatkan

kebocoran cairanserebrospinal !0#

/ebocoran 0 paling seringterjadi pada fraktur os.thmoidalr1os. 2emporale



/lasikasi +e Fort



/lasikasi +e fort

• /lasikasi untuk fraktur bagiantengah wajah meliputi fraktur yangterjadi pada maksila, $igoma dan

kompleks nasoorbitoetmoid.

• &akin ke inferior lokasi fraktur,

makin rendah nomornya, misalnya +eFort I atau hori$ontal, +e Fort II ataupyramidal, dan +e Fort III atau

craniofacial disjunction.



Klasifikasi Le Fort

Le Fort 1

Le Fort 3

Le Fort 2



6ambar * /lasikasi +e Fort

umber * Peterseon7s Principal of 8ral and &a9illofacial urgery 3d 3::;



+e Fort I

• Fraktur le fort tipe I disebabkan oleh tekanan yangberasal dari apical gigi.

• Fraktur maksila pada +e Fort tipe I melintasidinding lateral dari antral, dinding lateral nasal,dan sepertiga bagian bawah septum, dan terbagipada lempeng pterygoid.

• egmen yang termobilisasi terdiri atas tulangalveolar maksila, tulang palatine, sepertiga bawahdari septum nasal, dan sepertiga bawah darilempeng pterygoid



6ambar * Fraktur +e Fort I

umber * https*11www3.aofoundation.org



• Tanda Klinis – Pada fraktur +e Fort I tidak terjadi

pembengkakan wajah !Balooning of theface).

– T idak terjadi ekimosis sirkumorbital dan

subkonjungtival. – &aksila dapat turun ke bawah dan ke

lateral. Intra oral dapat menjadimaloklusi, ekimosis pada sulkus bukalis.



+e Fort II

• Fraktur +e Front II fraktur piramidal,dimana puncak dari piramidnya adalahsutura nasofrontal

• Fraktur maksila pada +e Fort tipe IImelibatkan sebagian besar tulang

nasal, tulang maksila, tulang palatine,dua-per-tiga bawah dari septum nasal,dentoalveolus, dan lempeng pterygoid.



+e Fort II

• Fraktur ini memanjang dari bawahsutura nasofrontal melalui tulangnasal sepanjang maksila ke sutura

$ygomaticomaksilaris dan termasuksepertiga medial inferior dari orbit.

• Fraktur ini kemudian berlanjut hinggasutura $ygomaticomaksilaris danmelalui lempeng pterygoid.



6ambar * fraktur +e Fort II




Tanda Klinis

• dema periorbital bilateral

• kimosis

• accoon sign

• !iplopia

• &aloklusi openbite

• pistaksis



+e Fort III

• Fraktur pada +e Fort III meliputitulang nasal, tulang $ygomatic,tulang maksila, tulang palatine, dan

lempeng pterygoid.

• Fraktur ini secara esensial membagi

wajah sepanjang dasar tengkorak



+e Fort III

• 6aris fraktur memanjang dari suturanasofrontal sepanjang dinding medialdari orbit melalui superior orbital

ssure dan kemudian memanjangsepanjang inferior orbital ssure dandinding lateral orbital menuju sutura

$ygomaticofrontal



+e Fort III

• utura $ygomaticotemporal jugaterpisah

• Fraktur kemudian memanjangmelalui tulang sphenoid,memisahkan lempeng pterigoid.



6ambar * Fraktur +e Fort III




2anda /linis *

• deformitas pada wajah

• pistaksis dan 0F hinorrhea

• mobilitas rahang, tulang hidung dan$ygoma!kompleks$igomatikomaksilari#

• 8bstruksi jalan nafas yg berat



P=2>Fraktur &aksila

PI>IP % P=2>



PI>IP % P=2>

• Perbaikan oklusi dan mengembalikan

komunitas pilar-pilar wajah pada posisisemula dan melakukan ksasi padastruktur-struktur tulang yang telahdireposisi.eduksi

!eposisi# Fiksasi

Imobilis

asi



Perawatan Fraktur &aksila

&etode

eduksi

2angpengungkit

owe1?ayton=illiams

Fiksasi

FiksasiInternal

8esteosintesis +angsung

2ransosesus=iring

&iniplatedan skrup

/awatuspensi

!uspension=ire#

Frontal bonesusp.

Piriform rimsusp.

Infraorbitalusp.

0ircum$ygomaticum

susp.

Fiksasiksternal

?alo Frame

Imobilisasi



Perawatan Fraktur &aksilaFI/I I>2>+

uspension=ires

infraorbital rimsuspension

@ dihubungkan keskeleton facial

diatas garis frakturdengan kawatstainless steelA :,B mm mengapit bagian

fraktur dan bagianyang tidak frakturpada facialskeleton.



Perawatan Fraktur &aksila

• Indikasi * u1 fraktursupraorbital, frakurcommunited severe,C dapat mengalamicangkokan tulang, Cdapat di ksasiintermaksila karena alasan

medis1psikologis.• udah jarang dipakai

tidak nyaman.

FI/ ,-,I / , 2.>-+ ?alo Frame



P=2>Fraktur &aksila +e

fort D

Perawatan Fraktur &aksila +e Fort D




• Penggunaan tangpengungkit owe atau?ayton =illiams.

• Indikasi * fraktur le fort Dyang mengalami impaksi.

.%'/ ,I

Perawatan Fraktur &aksila +e Fort



• Indikasi *hanya untukfraktur +e fort D.

FI/I I>2>+

0ircum$ygomaticu

m =iring

Piriform rimwiring

uspension=ires

Perawatan Fraktur &aksila +e Fort



Perawatan Fraktur +e Fort D

FI/I I>2>+

• Penempatan kawat suspensi supraorbital daninfraorbital pada immobilisasi fraktur maksila.

Infraorbital

uspension

=ires





FI/I I>2>+ %irect8steosynthesis

&iniplate andcrew



E8' 28PI0 68 ?

• E8' '@28PI0 68 ?

Perawatan Fraktur &aksila +e Fort 3



• Perawatan ditangani dengan*

• eduksi tertutup tang pengungkit owe.

• Fiksasi intermaksilla untuk fraktur posisianteroposterior. %iperlukan untuk memberikan

stabilitas yang cukup dan penyembuhan yang baik.Periode ; minggu.

• lternatif lain reduksi terbuka. %ibutuhkan 4-; titikksasi rigid. ?al ini didapat dengan membebaskan

jahitan $ygomaticoma9illa di tepi inferior 1 intraoral.

ahitan nasofrontal juga digunakan kombinasinyatergantung kebutuhan sampai keadaan dasar orbita,penyusunan kembali tepi inferior, dan penyusunankembali nasofrontal.

Perawatan Fraktur &aksila +e Fort 3



• pabila dilakukan ksasi rigid,&&F1I&F dapat dilepaskan pada akhirprosedur

• pabila semua prosedur selesaidilakukan, oklusi perlu dicek kembali



rch bar atPengawatan

langsungbilateral

Fiksasimaksilomand

ibular

pemasangan

pelat padasutura$ygomaticofr

ontalis

suspensikraniomandibu

lar padaprossesus

$ygomaticusoss frontalis

P e r a w

a t a n F r

a k t u r +

e

F o r t I I I



Teknik Operasi…

1 !



" #$

% &

si

si



D. /omplikasi wal- Pendarahan- Infeksi- umbatan alan >afas

3. /omplikasi +ambat*- &alunion- 8bstruksi nasal- /ronik sinusitis-

&aloklusi- %eformitas- 6angguan fungsi kelenjar lakrimal- ?ilangnya fungsi penciuaman

/ o m p l i k

a s i

F r a k t u

r

& a k s i l a

/ o m p l i k

a s i

F r a k t u

r

& a k s i l a

fraktur maksila fkg unpad

Documents