isi diktat mutu
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
1/77
1
BAB I
KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN
A. Kompetensi Dasar
1. Mampu menjelaskan pengertian mutu pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan
kebidanan.
2. Mampu menjelaskan tentang persepsi mutu pelayanan kesehatan dan pelayanan
kebidanan.
3. Mampu mendeskripsikan dimensi mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan.
4. Mampu menguraikan manfaat program jaminan mutu pelayanan kesehatan dankebidanan.
B. Uraian Materi
1.1 Mutu Pea!anan Kese"atan
Mutu pelayanan kesehatan sangat melekat dengan faktor- faktor subjektivitas individu
yang berkepentingan dalam pelayanan kesehatan, seperti pasien, masyarakat dan organisasi
masyarakat, profesi layanan kesehatan, dinas kesehatan, dan pemerintah daerah sehingga akan
membentuk pendangan yang bereda dalam definisi mutu pelayanan kesehatan. 1.1.1 Pengertian
Mutu Pelayanan esehatan
!efinisi mutu menurut pakar utama dalam manajemen mutu terpadu (total quality
management) adalah sebagai berikut"
1. Menurut #uran $%. !aniel &unt, 1''3"32(, mutu produk adalah ke)o)okan
penggunaan produk (fitneess for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan.
2. *rosby $1'+'"( menyatakan mutu adalah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yang disyaratkan atau di standarkan.
3. Menurut !eming $1'"+(, mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar
atau konsumen.
1. Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga
kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
atau konsumen.
1
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
2/77
2
2. Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang
berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan kebutuhan kepuasan pelanggan $0*
dalam ijoyo,1'''(
3. Mutu adalah totalitas dari ujud serta )iri dari suatu barang atau jasa yang dihasilkan,
didalamnya terkandung sekaligus pengertian akan adanya rasa aman dan terpenuhinya
kebutuhan para pengguna barang atau jasa yang dihasilkan tersebut $!in 56 472, 1'(.
8erdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan baha mutu pelayanan kesehatan adalah
kesesuaian pelayanan kesehatan dengan kebutuhan klien/konsumen/pasar atau melebihi
harapan.
Meskipun tidak ada definisi mutu yang diterima se)ara universal, namun dari definisi di
atas dapat diambil beberapa elemen sebagai berikut"
a. Mutu men)akup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan dalam
pelayanan kesehatan.
b. Mutu men)akup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan.
). Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah
9oseph M. #uran terkenal dengan konsep :;rilogy: mutu dan mengidentifikasikannya
dalam tiga kegiatan"1. Perencanaan mutu meliputi" siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan produk
sesuai kebutuhan, dan meren)anakan proses untuk suatu produksi
2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan antara
kinerja aktual dan tujuan.
3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan peningkatan
mutu. etiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-langkah yang semuanya menga)u pada
upaya peningkatan mutu
!ari beberapa pengertian diatas, segeralah mudah dipahami baha mutu pelayanan hanya dapat
diketahui apabila sebelumnya telah terlebih dahulu
dilakukan penilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas dari ujud serta
)iri dan kepatuhan para penyelenggara pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan.
!alam kenyataan sehari-hari melakukan penilaian ini tidaklah mudah, penyebab utamanya
ialah karena mutu pelayanan tersebut bersifat multidimensional. ;iap orang, tergantung dari
latar belakang dan kepentingan masing-masing dapat saja melakukan penilaian dari dimensi
yang berbeda. Misalnya penilaian dari pemakai jasa pelayanan kesehatan, dimensi mutu
2
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
3/77
3
yang dianut ternyata sangat berbeda dengan penyelenggara pelayanan kesehatan ataupun
dengan penyandang dana pelayanan kesehatan.
1.1.2 Persepsi Mutu Pelayanan esehatan
etiap mereka yang terlibat dalam layanan kesehatan seperti pasien, masyarakat dan
organisasi masyarakat, profesi layanan kesehatan, dinas kesehatan, dan pemerintah daerah,
pasti mempunyai persepsi yang berbeda tentang unsur penting dalam menentukan mutu
layanan kesehatan. Perbedaan ini antara lain disebabkan oleh terdapatnya perbedaan latar
belakang, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, pengalaman, lingkungan dan kepentingan. 1.
8agi pemakai jasa pelayanan kesehatan/masyarakat
Pasien/masyarakat $konsumen( melihat layanan kesehatan yang bermutu sebagai
suatu layanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan dan diselenggarakan dengan
)ara yang sopan dan santun, tepat aktu, tanggap dan mampu menyembuhkan
keluhannya serta men)egah berkembangnya atau meluas penyakitnya.
Pandangan pasien ini sangat penting karena pasien yang merasa puas akan
mematuhi pengobatan dan mau datang berobat kembali. Pemberi layanan harus
memahami status kesehatan dan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang
dilayaninya dan mendidik masyarakat tentang layanan kesehatan dasar dan melibatkan
masyarakat dalam menentukan bagaimana )ara yang paling efektif menyelenggarakan
layanan kesehatan, sehingga diperlukan suatu hubungan yang saling per)aya antara
pemberi layanan kesehatan atau provider dengan pasien/masyarakat.
2. 8agi pemberi layanan kesehatan
Pemberi layanan kesehatan $provider( mengaitkan layanan kesehatan yang bermutu
dengan ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau protokol, kebebasan profesi dalam
melakukan setiap layanan kesehatan sesuai dengan teknologi kesehatan mutakhir, dan
bagaimana keluaran $out)ome( atau hasil layanan kesehatan tersebut.
omitmen dan motivasi pemberi layanan kesehatan bergantung pada
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
4/77
4
Penyandang dana atau asuransi kesehatan menganggap baha layanan kesehatan yang
bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang efektif dan efisien. Pasien diharapkan dapat
disembuhkan dalam aktu yang sesingkat mungkin sehingga biaya pengobatan dapat
menjadi efisien. emudian upaya promosi kesehatan dan pen)egahan penyakit akan
ditingkatkan agar layanan kesehatan penyembuhan semakin berkurang.
4. 8agi pemilik sarana layanan kesehatan
Pemilik sarana layanan kesehatan berpandangan baha layanan kesehatan yang bermutu
merupakan layanan kesehatan yang menghasilkan pendapatan yang mampu menutupi biaya
operasional dan pemeliharaan, tetapi dengan tarif yang masih terjangkau oleh
pasien/masyarakat, yaitu pada tingkat biaya yang tidak mendapat keluhan dari pasien dan
masyarakat.
. 8agi administrator layanan kesehatan
0dministrator alau tidak langsung memberikan layanan kesehatan pada masyarakat, ikut
bertanggung jaab dalam masalah mutu layanan kesehatan. 0dministrator dapat menyusun
prioritas dalam menyediakan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan pasien serta pemberi
layanan kesehatan.
1.1.3 !imensi Mutu Pelayanan esehatan
Menurut =obert dan Prevost $1'+( perbedaan dimensi tersebut adalah"
1. 8agi pemakai jasa pelayanan kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi ketanggapan petugas dalam
memenuhi kebutuhan pasien, kelan)aran komunikasi antara petugas dengan pasien,
keprihatinan serta keramah-tamahan petugas dalam melayani pasien, atau
kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh pasien.
2. 8agi penyelenggara pelayanan kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi kesesuaian pelayanan yang
diselenggarakan dengan ilmu dan teknologi kesehatan, standar dan etika profesi, dan
adanya otonomi profesi pada aktu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. 8agi penyandang dana pelayanan kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi efesiensi pemakaian sumber
dana, keajaran pembiayaan, atau kemampuan dari pelayanan kesehatan mengurangi
kerugian
4
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
5/77
>ntuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, banyak syarat yang harus
dipenuhi, syarat yang dimaksud men)akup delapan hal pokok yakni" tersedia
(available), ajar (appropriate), berkesinambungan (continue), dapat diterima
(acceptable), dapat di)apai (accesible), dapat dijangkau (affordable), efisien (efficient)
serta bermutu (quality).
Menurut Parasuraman dkk $1'( ada lima dimensi untuk menilai mutu pelayanan
kesehatan yaitu " 1. ehandalan (Reliability)
9aitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan
se)ara akurat dan terper)aya, kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang
berarti ketepatan aktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa
kesalahan, sikap sempati dan dengan akurasi yang tinggi, memberikan informasi
yang akurat, sehingga ketrampilan, kemampuan dan penampilan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan sesuai dengan apa yang ditetapkan sehingga
menimbulkan rasa per)aya pasien terhadap pelayanan yang diberikan.
2. ?mpati (Emphaty)
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian
pribadi dan memahami kebutuhan para pasien. !isamping itu empati dapat diartikan sebagaiharapan pasien yang dinilai berdasarkan kemampuan petugas dalam memahami dan
menempatkan diri pada keadaan yang dihadapi atau dialami pasien.
?mpati diyakini berpengaruh terhadap hasil komunikasi dalam berbagai tipe dari
hubungan-hubungan sosial kita sehari-hari, tanpa empati komunikasi diantara petugas
kesehatan dengan pasien akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan.
?mpati yakni peduli, memberi perhatian pribadi dengan pasien atau dengan kata lain
kemampuan untuk merasakan dengan tepat perasaan orang lain dan untuk
mengkomunikasikan pengertian ini kapada orang trsebut.
ikap petugas yang sabar dan telaten dalam menghadapi pasien )ukup memberikan
harapan yang baik kepada pasien, disamping itu petugas memiliki rasa hormat, bersahabat,
memahami keadaan yang dialami pasien dengan baik merupakan harapan para pasien.
3. 8erujud (angibles)
emampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan aksistensinya kepada pihak ekseternal,
dimana penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan
lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa yaitu
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
6/77
meliputi fasilitas fisik $gedung(, perlengkapan dan peralatan yang digunakan $teknologi(, dn
penampilan pegaai serta media komunikasi.
4. etanggapan (Responsiveness)
9aitu suatu kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang tepat pada pasien,
dengan menyampaikan informasi yang jelas, jangan membiarkan pasien menunggu tanpa
adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
. #aminan epastian (!ssurance)
9aitu men)akup pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat diper)aya yang dimiliki
petugas kesehatan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. 0suransi diartikan sebagai
salah satu kegiatan menjaga kepastian atau menjamin keadaan dari apa yang dijamin atau suatu
indikasi menimbulkan rasa keper)ayan elain itu dimensi mutu pelayanan kesehatan meliputi"
1. ompetensi ;eknis (echnical "ompetence)
eterampilan, kemampuan dan penampilan petugas, manajer dan staf pendukung dalam
memberikan pelayanan kepada pasien sehingga menimbulkan kepuasan pasien. ompetensi
teknis berhubungan dengan bagaimana )ara petugas mengikuti standar pelayanan yang telah
ditetapkan
2. 0kses terhadap pelayanan (!ccessibility)0kses atau jalan dalam memberikan pelayanan kepada pasien tidak terhalang oleh keadaan
geografis, sosial ekonomi, budaya, organisasi maupun hambatan yang terjadi karena
perbedaan bahasa.
a. @eografis
!alam hal ini keadaan geografis merupakan keadaan daerah yang akan mendapat
pelayanan, dapat diukur dengan jenis tansportasi yang digunakan untuk menuju tempat
pasien, jarak / jauh dan tidaknya tempat yang dituju, aktu perjalanan.
b. 0kses ekonomi
8erkaitan dengan kemampuan memberikan pelayanan kesehatan yang pembiayaannya
terjangkau pasien. Pelayanan yang diberikan memperhatikan keadaan ekonomi pasien,
apabila pasien kurang mampu bukan berarti tidak diberikan pelayanan yang maksimal.
!alam hal ini yang dimaksud memberikan pelayanan kesehatan yang pembiayaan
terjangkau yaitu pasien diberi jalan lain untuk tetap mendapat pelayanan kesehatan
melalui bantuan misalnya dari pemerintah dengan menggunakan 0?5A
). 0kses sosial atau budaya
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
7/77
+
8erkaitan dengan diterimanya pelayana yang dikaitkan dengan nilai budaya, keper)ayaan
dan perilaku dari masyarakat setempat.
d. 0kses organisasi
8erkaitan dengan sejauh mana pelayanan diatur untuk kenyamanan pasien, jam kerja
klinik, aktu tunggu.
e. 0kses bahasa
Pelayanan diberikan dalam bahasa atau dialek setempat yang dipahami pasien.
3. ?fektifitas (Effectiveness)
ualitas pelayanan kesehatan tergantung dari efektifitas yang menyangkut norma pelayanan
kesehatan dan petunjuk klinis sesuai dengan standar yang ada.
4. &ubungan 0ntar Manusia (#nterpersonal Relation)
8erkaitan dg interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien, manajer dan petugas, dan
antara tim kesehatan dengan masyarakat.
. ?fisiensi (Efficiency)
Pelayanan yang efisien akan memberikan perhatian yang optimal daripada memaksimalkan
pelayanan kepada pasien dan masyarakat. Petugas akan memberikan pelayanan yang terbaik
dengan sumber daya yang dimiliki. elangsungan pelayanan ("ontinuity)
Pasien akan menerima pelayanan yang lengkap yang dibutuhkan termasuk rujukan tanpa
interupsi, berhenti atau mengulangi prosedur, diagnosa dan terapi yang tidak perlu.
+. eamanan ($afety)
8erarti mengurangi risiko )edera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang berkaitan
dengan pelayanan.
. enyamanan (!mnieties)
8erkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan
efektifitas klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan bersedianya untuk
kembali ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya $B.!. 8ron
etal, op.)it., hlm 2-(.
1.1.4 Manfaat Program #aminan Mutu Pelayanan esehatan
Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang dilakukan se)ara
berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan
+
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
8/77
penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan berdasarkan standar yang telah ditetapkan,
menetapkan dan melaksanakan )ara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan
yang tersedia, serta menilai hasil yang di)apai dan menyusun saran-saran tindak lanjut
untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.
Program menjaga mutu dapat dilaksanakan, sehingga banyak manfaat yang akan
diperoleh. e)ara umum beberapa manfaat yang dimaksudkan adalah"
a( !apat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan.
Peningkatan efektifitas yang dimaksud di sini erat hubungannya dengan dapat
diselesaikannya masalah yang tepat dengan )ara penyelesaian masalah yang benar.
arena dengan diselenggarakannya program menjaga mutu dapat diharapkan
pemilihan masalah telah dilakukan se)ara tepat serta pemilihan dan pelaksanaan )ara
penyelesaian masalah telah dilakukan se)ara benar.
b( !apat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan.
Peningkatan efesiensi yang dimaksudkan disini erat hubungannya dengan dapat
di)egahnya penyelenggaraan pelayanan yang berlebihan atau yang dibaah standar.
8iaya tambahan karena pelayanan yang berlebihan atau karena harus mengatasi
berbagai efek samping karena pelayanan yang dibaah standar akan dapat di)egah.)( !apat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan.
Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah sesuainya
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat
sebagai pemakai jasa pelayanan.
0pabila peningkatan penerimaan ini dapat diujudkan, pada gilirannya pasti
akan berperan besar dalam turut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat se)ara
keseluruhan. !apat melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan
mun)ulnya gugatan hukum.
1.# Mutu Pea!anan Ke$i%anan
1.1.1 Pengertian Mutu Pelayanan ebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan tugas yang menjadi tanggung jaab praktek
profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka meujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
9/77
'
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. ;erdapat beberapa definisi mutu yang dapat
diterapkan dalam pelayanan kebidanan yaitu"
1. Pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan (!%rul !%&ar)
2. Memenuhi dan melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan melalui peningkatan yang
berkelanjutan atas seluruh proses ('ary. immerman).
3. ;ingkatan di mana layanan kesehatan untuk individu atau penduduk mampu
meningkatkan hasil kesehatan yang diingin- kan dan konsisten dengan pengetahuan
profesional saat ini (#nstitute of 'edicine, $!).
4. ;ingkatan dimana layanan yang diberikan sesuai dengan persyaratan bagi layanan
yang baik (!vedis *onabedian).
!ari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan mutu pelayanan kebidanan
adalah bentuk pelayanan kebidanan terbaik yang memenuhi atau melebihi kebutuhan
dan harapan pelanggan/pasien sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan melalui peningkatan yang berkelanjutan atas semua proses.
1.1.2 Persepsi Mutu Pelayanan ebidanan
etiap orang akan menilai mutu pelayanan kebidanan berdasarkan standar atau
karakteristik yang berbeda-beda, hal ini karena dipengaruhi oleh subjektivitas orang-
orang yang berkepentingan dalam pelayanan kebidanan.
a. 8agi pemakai jasa pelayanan kebidanan
lien/masyarakat $konsumen( melihat pelayanan kebidanan yang bermutu sebagai
suatu pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan diselenggarakan dengan )ara
yang sopan dan santun, tepat aktu, tanggap dan mampu mengatasi permasalahannya.
Persepsi klien/masyarakat yang merasa puas akan berpengaruh dalam kepatuhan dan
kunjungan ulang dalam pelayanan kebidanan. Provider harus memahami status dan
kebutuhan pelayanan kebidanan klien, mendidik dan melibatkan masyarakat dalam
menentukan )ara efektif penyelenggaraan pelayanan kebidanan, sehingga diperlukan
suatu hubungan yang saling per)aya antara provider dengan klien/masyarakat.
b. 8agi pemberi pelayanan kebidanan
'
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
10/77
17
Pemberi layanan kebidanan $provider( mengaitkan pelayanan kebidanan yang bermutu
dengan ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau protokol, kebebasan profesi dalam
melakukan setiap pelayanan kebidanan sesuai dengan teknologi kesehatan mutakhir,
dan bagaimana keluaran $out)ome( atau hasil pelayanan kebidanan tersebut.
omitmen dan motivasi provider bergantung padapaya promosi dan preventif lebih ditingkatkan agar layanan
kesehatan penyembuhan semakin berkurang.
d. 8agi pemilik sarana pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan yang bermutu merupakan pelayanan yang menghasilkan
pendapatan yang mampu menutupi biaya operasional dan pemeliharaan, tetapi dengan
tarif yang masih terjangkau oleh klien/masyarakat, yaitu pada tingkat biaya yang tidak
mendapat keluhan dari pasien dan masyarakat.
e. 8agi administrator pelayanan kebidanan
0dministrator dapat menyusun prioritas dalam menyediakan apa yang menjadi
kebutuhan dan harapan klien/masyaraat serta pemberi layanan kebidanan.
1.1.3 !imensi Mutu Pelayanan ebidanan di 5ndonesia
Mutu pelayanan kebidanan adalah mutu jasa yang bersifat multidimensi. !imensi
mutu pelayanan kebidanan berdasarkan B.!. 8ron meliputi"a. !imensi kompetensi teknis
ompetensi teknis pelayanan kebidanan meliputi ketrampilan, kemampuan dan
penampilan atau kinerja provider. !imensi ini menitiberatkan pada kepatuhan provider
dalam melaksanakan kinerja berdasarkan standar pelayanan kebidanan yang telah
ditentukan profesi. ;idak terpenuhinya dimensi ini akan berakibat terhadap mutu
pelayanan kebidanan.
b. !imensi keterjangkauan atau akses
17
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
11/77
11
!imensi ini mempunyai arti baha pelayanan kebidanan harus dapat terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat tanpa terhambat faktor geografi, ekonomi dan sosial.
Pelayanan kebidanan saat ini sudah men)apai tempat terdekat dengan masyarakat,
yaitu dengan penempatan bidan di desa semenjak tahun 1'' dan adanya program
pemerintah dalam jaminan kehamilan, persalinan dan keluarga beren)ana $8(.
). !imensi efektifitas
Pelayanan kebidanan harus efektif, artinya asuha kebidaan yang diberikan harus
mampu menangani kasus fisiologis kebidanan dan mampu mendeteksi geala patologis
kebidanan dengan tepat. ?fektifitas pelayanan kebidanan ini tergantung dari
penggunaan standar pelayanan kebidanan dengan tepat, konsisten dan sesuai dengan
situasi setempat.
d. !imensi efisiensi
Pelayanan kebidanan yang efisien dapat melayani lebih banyak klien. Pelayanan kebidanan
yang memenuhi standar peayanan umumnya tidak mahal, nyaman bagi klien, aktu efektif
dan menimbulkan risiko minimal bagi klien.
e. !imensi kesinambungan
esinambungan pelayanan kebidanan artinya klien dapat dilayani sesuai kebutuhannya,termasuk kebutuhan rujukan jika diperlukan. lien mempunyai akses ke pelayanan lanjutan
jika diperlukan, termasuk riayat pelayanan kebidanan sebagai rujukan untuk pelayanan
lanjutan.
f. !imensi keamanan
!imensi keamanan artinya pelayanan kebidanan harus aman, baik bagi provider maupun
klien maupun masyarakat sekitarnya. Pelayanan kebidanan yang bermutu harus aman dari
risiko )edera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain. Misalnya asuhan persalinan, pasien
maupun provider harus aman dari asuhan yang dilaksanakan. 8agi klien harus aman ketika
melahirkan baik ibu maupun bayinya, sedangkan provider juga harus aman dari risiko yang
diakibatkan oleh karena pelayanan kebidanan.
g. !imensi kenyamanan
!imensi ini berhubungan dengan kepuasan klien sehingga mendorong klien datang kembali
ke tempat pelayanan kebidanan tersebut. enyamanan atau kenikmatan dapat menimbulkan
keper)ayaan klien. enyamanan juga terkait dengan penampilan fisik pelayanan kebidanan,
11
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
12/77
12
provider, peralatan medis dan nonmedis. Misalnya, tersedianya tempat tertutup pada saat
pemeriksaan, 0*, kebersihan daat menimbulkan kenyamanan bagi kien.
h. !imensi informasi
Pelayanan kebidanan yang bermutu harus dapat memberikan informasi yang jelas tentang
apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana pelayanan kebidanan itu akan/telah dilaksanakan.
i. !imensi ketepatan aktu Pelayanan kebidanan yang bermutu harus memperhatikan
ketepatan aktu dalam pelayanan serta efiektif dan efisien. j. !imensi hubungan antar
manusia &ubungan antar manusia yang baik akan menimbulkan keper)ayaan atau
kredibilitas dengan )ara saling menghargai, menjaga rahasia, saling
menghormati, responsif, memberi perhatian dan lain-lain. &ubungan antar manusia ini
merupakan interaksi yang positif antara provider dan klien.
!imensi pelayanan kebidanan merupakan suatu kerangka pikir yang dapat
digunakan dalam menganalisis masalah mutu pelayanan kebidanan yang sedang dihadapi
dan kemudian men)ari solusi yang diperlukan untuk dapat mengatasinya. #ika terdapat
ketidakpuasan klien, maka analisis dilakukan pada setiap dimensi pelayanan kebidanan.
Peran utama sistem pelayanan kebidanan adalah selalu menjamin mutu pelayanan dan
selalu menngkatkan mutu pelayanan yang diberikan. emakin meningkatnya perhatian
terhadap peningkatan mutu pelayanan kebidanan, pemahaman pendekatan jaminan mutu
pelayanan menjadi semakin penting.
&. Ran'(uman Materi
Mutu pelayanan kesehatan/kebidanan adalah kesesuaian pelayanan kesehatan
/kebidanan dengan kebutuhan klien/konsumen/pasar atau melebihi harapan. Mutu pelayanan
kesehatan/ kebidanan memiliki banyak persepsi berdasarkan pengguna pelayanan, pemberi
pelayanan, penyandang dana layanan, penyelenggara layanan dan administrator layanan
kesehatan/kebidanan.
Program menjaga mutu dapat dilaksanakan, sehingga banyak manfaat yang akan
diperoleh. e)ara umum beberapa manfaat yang dimaksudkan adalah sebagai berikut" dapat
lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan, dapat lebih meningkatkan efesiensi
pelayanan kesehatan, dan dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
12
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
13/77
13
Mutu pelayanan kebidanan adalah mutu jasa yang bersifat multidimensi. Menurut
B.!. 8ron dimensi mutu pelayanan kesehatan/kebidanan meliputi" dimensi kompetensi
tekni, dimensi keterjangkauan atau akses, dimensi efektifitas, dimensi efisiensi, dimensi
kesinambungan, dimensi keamanan, dimensi kenyamanan, dimensi informasi, dimensi
ketepatan aktu, dan dimensi hubungan antar manusia.
D. Lati"an)Tu'as
1. !iskusikan persepsi mutu pelayanan kebidanan bagi klien, bidan, penyandang dana,
pemilik layanan keebidanan dana, dan administratorC
1. >raikan manfaat jaminan mutu pelayanan kebidananC
E. Ram$u*Ram$u +a,a$an Soa
1. Persepsi mutu pelayanan kebidanan meliputi"
a. 8agi pemakai jasa pelayanan kebidanan
lien/masyarakat $konsumen( melihat pelayanan kebidanan yang bermutu sebagai
suatu pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan diselenggarakan dengan )ara
yang sopan dan santun, tepat aktu, tanggap dan mampu mengatasipermasalahannya. Persepsi klien/masyarakat yang merasa puas akan berpengaruh
dalam kepatuhan dan kunjungan ulang dalam pelayanan kebidanan. Provider harus
memahami status dan kebutuhan pelayanan kebidanan klien, mendidik dan
melibatkan masyarakat dalam menentukan )ara efektif penyelenggaraan pelayanan
kebidanan, sehingga diperlukan suatu hubungan yang saling per)aya antara provider
dengan klien/masyarakat.
b. 8agi pemberi pelayanan kebidanan
Pemberi layanan kebidanan $provider( mengaitkan pelayanan kebidanan yang
bermutu dengan ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau protokol, kebebasan
profesi dalam melakukan setiap pelayanan kebidanan sesuai dengan teknologi
kesehatan mutakhir, dan bagaimana keluaran $out)ome( atau hasil pelayanan
kebidanan tersebut. omitmen dan motivasi provider bergantung pada
kemampuannya dalam melaksanakan tugas dengan )ara yang optimal.
). 8agi penyandang dana pelayanan kebidanan
13
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
14/77
14
Penyandang dana atau asuransi kesehatan menganggap baha layanan kebidanan
yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang efektif dan efisien. lien
diharapkan dapat pulih dalam aktu yang sesingkat mungkin sehingga biaya
pengobatan dapat menjadi efisien. >paya promosi dan preventif lebih ditingkatkan
agar layanan kesehatan penyembuhan semakin berkurang.
d. 8agi pemilik sarana pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan yang bermutu merupakan pelayanan yang menghasilkan
pendapatan yang mampu menutupi biaya operasional dan pemeliharaan, tetapi
dengan tarif yang masih terjangkau oleh klien/masyarakat, yaitu pada tingkat biaya
yang tidak mendapat keluhan dari pasien dan masyarakat.
e. 8agi administrator pelayanan kebidanan
0dministrator dapat menyusun prioritas dalam menyediakan apa yang menjadi
kebutuhan dan harapan klien/masyaraat serta pemberi layanan kebidanan.
2. Manfaat jaminan mutu pelayanan kebidanan yaitu" dapat lebih meningkatkan efektifitas
pelayanan kesehatan, dapat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan, dan dapat
lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
-. Datar Pusta(a
1. !epkes, 2771. 8uku 0)uan Aasional Pelayanan esehatan Maternal dan
Aeonatal, 9ayasan 8ina Pustaka, #akarta.
2. 0Drul 0Dar, 1''. Pengantar 0dministrasi esehatan, ?disi ke tiga, 8inarupa
0ksara. #akarta. hal. 44-+.
3. ;jiptono E.1''. ;otal uality Manajemen.
4. !epkes =5, 1'''. Program #aminan Mutu, !irjen 8inkesmas, #akarta.
. iyono !#. 1'''. Manajemen Mutu Pelayanan esehatan " ;eori, trategi dan 0plikasi,
>niversitas 0irlangga, urabaya.
. !epkes. 277. uality 0ssuran)e.
1. -. 277. tandar for the pra)ti)e of midifery.
+. Pohan, 5mbalo, . 2772. #aminan Mutu Bayanan esehatan. Penerbit buku kedokteran"
?@*.#akarta.
. %in)ent @. 277. ;otal uality Management, #akarta " P; @ramedia Pustaka >tama.
'. allis ?. 277. ;otal uality Management, #akarta" @ramedia.
14
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
15/77
1
BAB II
-AKTOR*-AKTOR YAN/ MEMPEN/ARUHI MUTU PELAYANAN
KEBIDANAN
A. Kompetensi Dasar
1. Mampu menguraikan bentuk program menjaga mutu perspektif yang meliputi"
tandarisasiF BisensiF ertifikasiF akreditasi.
2. Mampu menguraikan program menjaga mutu konkurent.
3. Mampu menguraiakan program menjaga mutu retrospektif yang meliputi" =evie
#aringan =ekam MedikF =evie #aringanF urvey lien.
4. Mampu menjelaskan program menjaga mutu internal.
. Mampu mendefinisikan program menjaga mutu eksternal.
B. Uraian Materi
#.1 Bentu( Pro'ram Men0a'a Mutu
2.1.1 Penjaminan Mutu
Penjaminan mutu pelayanan kesehatan adalah upaya yang sistematis danberkesinambungan dalam memantau dan mengukur mutu serta melakukan peningkatan
mutu yang diperlukan agar mutu layanan kesehatan senantiasa sesuai dengan standar
layanan kesehatan yang disepakati.
5stilah jaminan mutu layanan kesehatan ini men)akup semua kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan mutu. *ontoh istilah tersebut meliputi total quality management
$;M( atau manajemen mutu terpadu, continous quality improvement atau peningkatan
mutu berkesinambungan, quality management atau manajemen mutu. !engan demikian
jaminan mutu layanan kesehatan men)akup kegiatan "
1. Mengetahui kebutuhan dan harapan pasien/masyarakat yang menjadi pelanggan
eksternal layanan kesehatan.
2. Menggunakan semua kemampuan dan bakat orang yang terdapat dalam instansi
pelayanan kesehatan.
3. Membuat keputusan berdasarkan fakta atau data, bukan perkiraan atau dugaan.
1. 8ekerja dalam kelompok yang terdiri dari setiap orang yang terlibat dengan pengakuan
baha semua tenaga kesehatan merupakan sumber daya mutu dan produktivitas sehingga
1
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
16/77
1
setiap tenaga kesehatan akan merasa baha kontrbusinya kepada instansi pelayanan
kesehatan layanan kesehatan dihargai.
2. Menghindarkan pemborosan setiap bagian instansi pelayanan kesehatan layanan
kesehatan, termasuk aktu, karena aktu adalah uang.
3. Mengelola semua proses untuk menghasilkan apa yang dianggap penting, tetapi pada
saat yang sama harus mendorong orang menjadi inovatif dan kreatif.
4. emua kegiatan itu harus selalu dikerjakan, karena mutu adalah doing the right things
all the times.
Pada dasarnya tahapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan dilaksanakan melalui
"
a. adar mutu
b. Penyusunan standar
). Mengukur apa yang di)apai
d. Membuat ren)ana peningkatan mutu layanan kesehatan yang diperlukan.
emua langkah dalam siklus jaminan mutu layanan kesehatan atau lingkaran mutu selalu
berulang dan berkesinambungan serta tidak pernah berhenti, seperti terlihat dalam gambar
lingkaran mutu.
1
@ambar 2.1 Bingkaran mutuumber " &eiDer dan =ender$277(
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
17/77
1+
eberhasilan suatu upaya pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan memerlukan
hal-hal berikut "
a. omitmen dari pemimpin instansi pelayanan kesehatan pun)ak
b. omitmen dari semua personel
). ejelasan tanggung jaab kegiatan jaminan mutu layanan kesehatan
d. 8ersedia melakukan perubahan sikap
e. Pen)atatan yang akurat
f. omunikasi yang efektif pada setiap tingkat instansi pelayanan kesehatan
g. Pelatihan tentang pengetahuan dan ketrampilan mutu dan jaminan mutu layanan
kesehatan.
2.1.2 ;otal uality Manajemen $;M(
Perkembangan :mutu: itu dari )ara inspection, quality control, quality assurance
sampai ke total quality sangat bervariasi sesuai dengan perkembangan ilmu. #epang
menggunakan istialah quality control untuk seluruhnya. edangkan di 0merika memakai
istilah +continuous quality improvement+ untuk +total quality+ dan 5nggris memakai istilah
Guality assuran)e untuk +quality assurance+, continuous quality improvement maupun
untuk total quality dan tidak membedakannya.
Total Quality
Management
Quality
Assu (QA)
1+
Assurance
@ambar 2.2 kema sederhana perkembangan mutu
Sum$er Nasution2 #331
5nspe)ti
on
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
18/77
1
heart mengembangkan dan mengadopsi serta menerapkan kaidah statisti) sebagai
Guality )ontrol serta memperkenalkan pendekatan siklus P-!--0 (Plan, *o, $tudy, !ctt) yang
mana hal ini kemudian dikembangkan oleh muridnya !eming sebagai P-!-*-0 (Plan, *o,
"heck, !ction). aidah P!*0 ini menjadi )ikal bakal yang kemudian dikenal sebagai :+
generic form of quality system+ dalam +quality assurance+ dari 85 (ritish $tandards of
#nstitute) yang kemudian menjadi seri 56 '777 dan 14777.
1. !efinisi ;M
otal quality management $;M( adalah suatu )ara pendekatan dalam upaya
meningkatkan efektifitas, efisiensi dan responsive instansi pelayanan kesehatan dengan
melibatkan seluruh staf/karyaan dalam segala proses aktifitas meningkatkan mutu dalam
rangka memenuhi kebutuhan/tuntutan konsumen pengguna jasa instansi pelayanan kesehatan-
instansi pelayanan kesehatan tersebut. 5ni merupakan suatu tingkat tertinggi dalam upaya
instansi pelayanan kesehatan tersebut untuk men)apai tingkat dunia. e)ara jelas akan
dijelaskan mengenai ;M lebih lanjut.
2. Pilar !asar dalam ;M
Menurut Beis dan mith $1''4( terdapat 4 pilar dasar dalam penerapan konsumen
yaitu"
a. epuasan konsumen
>ntuk dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, langkah aal yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi siapa pelanggan instansi pelayanan kesehatan, apa
kebutuhan dan keinginan mereka
b. Perbaikan terus menerus
onsumen akan selalu mengalami dinamika seiring lingkungan bisnis yang terus
mengalami perubahan. 6leh karena itu, instansi pelayanan kesehatan harus mampu
mengikuti perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen.
). &ormat/ respek terhadap setiap orang
etiap orang dalam instansi pelayanan kesehatan merupakan individu yang memiliki
kontribusi bagi pen)apaian kualitas yang diharapkan. 6leh karena itu setiap orang dalam
instansi pelayanan kesehatan harus diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan
untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan.
d. Manajemen berdasarkan fakta
1
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
19/77
1'
etiap keputusan yang diambil akan memberikan hasil yang memuaskan jika didasarkan pada
data dan informasi yang obyektif, lengkap dan akurat. 3. ?lemen-elemen pendukung ;M
>ntuk mendukung penerapan ;M, terdapat 17 elemen-elemen pendukung
yang harus diperhatikan instansi pelayanan kesehatan $@oets)h dan !avis "
1''4( yaitu "
a. Eokus pada pelanggan
!alam instansi pelayanan kesehatan ;M, pelanggan internal dan pelanggan eksternal
merupakan kekuatan pendorong aktivitas instansi pelayanan kesehatan. Pelanggan
eksternal menentukan kualitas pelayanan yang mereka terima, sedangkan pelanggan
internal berperan dalam menentukan kualitas !M, proses dan lingkungan yang
berhubungan dengan produk/jasa yang dihasilkan.
b. 6bsesi terhadap kualitas
!alam instansi pelayanan kesehatan ;M, pelanggan internal dan eksternal sebagai
penentu kualitas. 5nstansi pelayanan kesehatan harus memiliki obsesi untuk memenuhi
atau melebihi kualitas yang telah ditentukan pelanggan, dengan melibatkan aktif semua
karyaan pada berbagai level.
). Pendekatan ilmiah
egala aktivitas instansi pelayanan kesehatan ;M terutama menyangkut desain
karyaanan, proses pengambilan keputusan dan peme)ahan masalah harus didasarkan
pada kaidah ilmiah yang bisa dipertanggungjaabkan dan diterima semua pihak yang
terlibat.
d. omitmen j angka panj ang
;M merupakan paradigma baru dalam manajemen instansi pelayanan kesehatan yang
membutuhkan budaya baru dalam penerapannya. omitmen jangka panjang dari seluruh
elemen instansi pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk mengadakan perubahan
budaya agar penerapan ;M bias berjalan baik. Menajemen pun)ak merupakan
pendorong proses pengembangan kualitas, pen)ipta nilai, tujuan, dan system. @oets)h
dan davis $1''4( menegaskan komitmen harus diujudkan paling tidak sepertiga aktu
menajemen pun)ak digunakan untuk terlibat langsung dalam usaha implementasi ;M.
urangnya komitmen menajemen pun)ak merupakan salah satu penyebab kegagalan
penerapan ;M .
e. erjasama tim
1'
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
20/77
27
!alam instansi pelayanan kesehatan ;M keberhasilan hanya akan di)apai jika ada
kerjasama dari seluruh elemen yang terkait, baik kerja sama antar elemen internal instansi
pelayanan kesehatan maupun dengan pihak eksternal instansi pelayanan kesehatan.
f. Perbaikan sistem se)ara berkesinambungan
etiap produk yang dihasilkan instansi pelayanan kesehatan selalu melalui tahapan / proses
tertenu di dalam suatu system/lingkungan. 6leh karena itu system yang ada perlu terus
diperbaiki agar selalu mendukung upaya pen)apaian kualitas.
g. Pendidikan dan Batihan
!alam persaingan global yang diarnai berbagai perubahan, kualitas total hanya bisa di)apai
jika para karyaan memiliki keahlian dan keterampilan yang tinggi. 8anyak ahli yang
menyarankan pemberian pelatihan dan pendidikan dalam rangka pengembangan kualitas
$8anks" 1''(. Pelatihan yang diberikan harus merupakan pelatiahan yang bersifat dinamis,
fleksibel, dan bias mendorong kreatifitas karyaan. !engan adanya pelatiahan, para
karyaan akan selalu siap menghadapi berbagai perubahan, komitmen karyaanan yang
meningkat dan mereka akan memiliki rasa per)aya diri yang mantap.
h. ebebasan yang terkendali
!alam instansi pelayanan kesehatan ;M, para karyaan diberi kesempatan luas untuk
turut serta dalam proses pengambilan keputusan dan peme)ahan masalah. &al ini dilakukan
agar dapat meningkatkan tanggung jaab karyaan terhadap segala keputusan yang yang
telah disepakati bersama. Meskipun demikian, kebebasan dan keterlibatan para karyaan
harus didasari dengan rentang kendali yang terarah agar keterlibatan mereka selalu menga)u
pada standar proses yang telah ditentukan
i. esatuan tujuan
egala aktivitas seluruh elemen dalam instansi pelayanan kesehatan ;M harus mengarah
pada satu tujuan yang sama. 0kan tetapi kesatuan tujuan ini bukan berarti baha harus
selalu ada persetujuan/ kesepakatan antara pihak manajemen dan karyaan mengenai upah
dan kondisi kerja.
j. 0danya keterlibatan dan pemberdayaan karyaan
Para karyaan merupakan sumber daya sangat berharga bagi instansi pelayanan kesehatan.
Pemberdayaan terhadap para karyaan dapat diartikan sebagai pemberian eenang dan
kekuasaan kepada mereka dalam pengambilan keputusan, kontrol terhadap karyaan
mereka, dan kemudahan dalam memuaskan pelanggan.
27
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
21/77
21
*ree)h $1''( menyatakan baha agar penerapan ;M berhasil, empat
kriteria berikut harus dipenuhi instansi pelayanan kesehatan yaitu "
a. ;M harus didasarkan atas kesadaran terhadap pentingnya kualitas.
b. ;M harus memiliki sifat kemanusian yang kuat yang ter)ermin pada )ara
karyaan diperlakukan, diikut sertakan dan diberi inspirasi.
). ;M harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi dengan memberikan
pemberdayaan dan keterlibatan pada karyaan pada semua level.
d. ;M harus dilaksanakan se)ara menyeluruh yang melibatkan seluruh elemen
instansi pelayanan kesehatan.
4. Pedoman dalam penerapan ;M0gar penerapan ;M memperoleh keberhasilan, instansi pelayanan kesehatan harus
memiliki pedoman yang jelas dan terarah. !alam penerapan ;M, instansi pelayanan
kesehatan bisa menga)u pada atribut efisiensi yang dikemukakan oleh 6akland $1''4(, yaitu
"
a. "ommitment $komitmen(
omitmen untuk menyediakan produk atau layanan yang efisien dan menguntungkan
harus ditunjukkan oleh manajemen dan instansi pelayanan kesehatan.
b. "onsistency $konsistensi(
5nstansi pelayanan kesehatan harus menyediakan produk dengan kerja yang )onsisten
misalnya ketepatan spesifikasi, ketepatan jadal, ketepatan pengiriman dll
). "omp-tence $kompotensi(
5nstansi pelayanan kesehatan harus menyediakan karyaan dengan kemampuan atau
kompotensi yang unggul untuk melaksanakan tugas-tugas atau karyaanan sehingga
mendukung pen)apaian sasaran instansi pelayanan kesehatan.
d. "ontact $hubungan(
5nstansi pelayanan kesehatan harus mampu menjalin hubungan baik dengan )onsumen,
karena tujuan instansi pelayanan kesehatan hHdala menyediakan produk yang sesuai
dengan harapan dan keinginan )onsumen.
e. "ommunication $komuniksi(
5nstansi pelayanan kesehatan harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan
)onsumen agara spesifikasi produk yang diinginkan )onsumen bisa diterjemahkan
dengan baik oleh instansi pelayanan kesehatan
21
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
22/77
22
f. "redibility $kredibilitas(
5nstansi pelayanan kesehatan harus memperoleh keper)ayaan dari )onsumen dan juga
harus memper)ayai )onsumen. !engan adanya saling per)aya hubungan dan komunikasi
akan berjalan dengan baik.
g. "ompasion $perasaan(
5nstansi pelayanan kesehatan harus memiliki rasa simpati terhadap konsumen eksternal
terutama menyangkut kebutuhan dan harapan mereka, konsumen internal $pegaai(
menyangkut haknya.
h. "ourtesy $kesopanan(
5nstansi pelayanan kesehatan melalau para karyaan harus menunjukkan sikap sopan kepada)onsumen terutam karyaan yang langsung berhubungan dengan )onsumen.
i. "ooperation $kerjasama(
5nstansi pelayanan kesehatan harus bisa men)iptakan iklim kerja yang baik antar karyaan
maupun antara instansi pelayanan kesehatan dengan kosumen. j. "apability $kemampuan(
5nstansi pelayanan kesehatan harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengambilan
keputusan dan melakukan tindakan yang berkaitan dengan pelayanan. k. "onfidence
$keper)ayaan(
5nstansi pelayanan kesehatan harus memiliki rasa per)ata diri baha instansi pelayanan
kesehatan mampu menyediakan produk atau layanan sesuai kebutuhan dan harapan )onsumen.
=asa per)ata diri harus tertanam keseluruh diri karyaan. l. "riticism $kritik(
5nstansi pelayanan kesehatan harus bersedia menerima kriti)an dari siapapun, baik dari
karyaan maupun dari eksternal terutama kritik dari konsumen. 0gar ;M berhasil menurut
&eiDer dan =ender $277( menyodorkan beberapa aliran yang harus dilakukan oleh instansi
pelayanan kesehatan seperti disajikan pada gambar 2.3 dibaah ini. eberhasilan implementasi
;M diaali dengan lingkungan yang kondusif yang membantu perkembangan kualitas diikuti
pemahaman tentang prinsip-prinsip kualitas dan usaha untuk meminta karyaan terlibat aktif
mengikuti aktifitas yag diperlukan.
Organizational Practices
Leadership, Mission statement,Efective operating procedures, Staf
support, Training
Quality principles
22
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
23/77
23
Customer ocus, Continuous improvement, !enchmar"ing, #ust$in$
Time, Tools o TQM%
Employee fulilment
Empo&erment, 'rganiational commitment
Yield: Employee attitude that c
Customer Statisfaction
inning order, *epeat customers
Yield: An afective organization with a competitive advantage
@ambar 2.3 8agan alur ;M
Sum$er Nasution2 #331
. &ambatan dalam penerapan ;M
Pada pelaksanaan ;M masih terdapat hambatan dalam penerapannya. !alam
aarjuono $1''( disebutkan baha suatu studi tentang kegagalan atau fa)tor penghambat
penerapan ;M. ho, et al $1''( meneliti faktor kegagalan penerapan ;M pada trong
Memorial Memorial di =o)hester. &asil studi menemukan hal sebagai penyebab kegagalan
atau hambatan dalam penerapan ;M yaitu "
a. Pembentukan tim yang keliru
b. ;ujuan pembentukan yang tidak jelas
). eringnya terjadi pergantian tim padahal penggantinya tidak pernah
mengikuti pelatihan ;M
d. urangnya pemahaman tentang ;M
e. omunikasi antar anggota tim yang tidak lan)ar
f. 5dentifikasi masalah tidak dilakukan berdasar prinsip-prinsip ;M
g. Prinsip-prinsip ;M tidak dilaksanakan se)ara menyeluruh pada semua
lapisan manajemen.
h. Pimpinan pun)ak menghendaki peme)ahan masalah se)ara )epat, tanpa
proses yang bertele-tele.
8erdasarkan hasil penelitian tersebut, aarjuono $1''( mengklasifikasikan faktor
penyebab kegagalan penerapan ;M menjadi 2 $dua( yaitu "
1. Eaktor internal instansi pelayanan kesehatan meliputi "
23
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
24/77
24
a. ;op manjemen tidak melaksanakan komitmennya
b. urangnya keterlibatan seluruh elemen
). truktur yang tidak sesuai kebutuhan ;M
d. urangnya pemahaman tentang apa yang dimaksud filosofi ;M
e. urangnya pelatihan yang memadai
f. epemimpinan yang kurang memadai
g. eengganan anggota untuk menerima perubahan
h. Manajemen tidak tanggap terhadap dampak sosial akibat perubahan
lingkungan kerja
i. >paya perbaikan kualitas mengabaikan biaya
j. Manajemen kurang memperhatikan penghargaan terhadap para karyaan k. Manjemen
mengabaikan faktor aktu, artinya manejemen menginginkan
perubahan yang dapat tanpa melalui proses perubahan manajemen l. Para karyaan tidak
diberi kesempatan untuk menemukan )ara peme)ahan
masalah
2. Eaktor eksternal instansi pelayanan kesehatan meliputi "
a. etidakmampuan mengontrol kualitas produk pemasok
b. Manajemen kurang menaruh perhatian terhadap kepentingan konsumen
).ack of guidance, artinya pengarahan yang diberikan oleh konsultan kurang memadai atau
pihak manajemen kurang sepenuhnya memberi keper)ayaan kepada konsultan sehingga peran
konsultan tidak optimal. 8erdasarkan temuan ;atikonda dan ;atikonda maka mengidentifikasi
17 hambatan dalam penerapan ;M yaitu "
/. ack of vision
%isi merupakan gambaran tentang masa depan dan apa yang ingin di)apai pada masa
datang . !alam visi disebutkan target dan identifikasi masa depan.
0. ack of customer fokus
etidak pahaman terhadap kepuasan konsumen, kurangnya pememahaman yang mendorong
loyalitas konsumen, dan perbaikan kualitas yang tidak memberikan nilai pada konsumen
merupakan penyebab kegagalan ;M
1. ack of 'anagement "ommitmen
emua guru yang berkualitas menyatakan baha hambatan terbesar perbaikan kualitas
adalah kurangnya komitmen top manajemen.
24
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
25/77
2
2. raining 3ith no Purpose
8anyak program pelatihan berkaitan dengan ;M yang tidak relevan dengan tujuan atau
para karyaan tidak memiliki ide dan pemahaman arti pentingnya pelatihan
4. ack of cost and enefit !nalisys
;idak mengukur biaya sebagai akibat kualitas yang rendah maupun keuntungan program
perbaikan
5. 6rgani%ation $tructure
truktur, pengukuran, dan system penghargaan. ;idak ada pelatihan yang bisa membantu jika
instansi memiliki birokrasi yang berlaku berlapis lapis. Peran manajemen tidak jelas,
seringkali pertanggung jaaban ;M di delegasikan kepada middle manajer sehingga
menghasilkan perebutan kekuasaan dalam tim kualitas.
7. 8' creating its o&n bureaucracy
eringkali usaha usaha ;M didelegasikan kepada :aisar / =aja: ualitas yang
men)iptakan kerajaan kualitas. ualitas menjadi proses paralel, ter)ipta lapisan birokrasi
baru dengan aturan, standard an pelaporan staf sendiri.
9. ack of 'easurment or Erroneus measurements.
Penggunaan indi)ator keberhasilan yang keliru atau tidaka adanya indi)ator kinerja
perbaikan mutu merupakan penyebab kegagalan ;M. Misalnya mengukur kinerja jangka
pendek menggunakan ukuran kinerja jangka
panjang.
. Re&ards !nd Rekognition
0gar ;M berhasil, instansi memberi pengakuan dan penghargaan kepada tim yang
memiliki kinerja baik dan mendukung realisasi perbaikan mutu. Perilaku karyaan sangat
ditentukan oleh system
17. !ccuonting $ystems
2
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
26/77
2
istem akuntansi sering kali hanya men)atat biaya pengerjaan ulang, biaya produk yang
rusak/ )a)at dan biaya lain yang terkait dengan biaya over head. etidakpuasan konsumen,
hilangnya penjualan dan konsumen yang pindah kepada instansi lain seharusnya menjadi
bagian dari biaya mutu yang harus di)atat dan dilaporkan, karena biaya tersebut mengurangi
perolehan laba.
#.# Pro'ram Pen0aminan Mutu Pea!anan Ke$i%anan
#aminan mutu pelayanan kesehatan se)ara umum dapat diartikan sebagai keseluruhan
upaya yang bertujuan untuk memberikan suatu layanan kesehtan yang terbaik mutunya,
yaitu layanan kesehatan yang sesuai dengan standar layanan kesehatan yang disepakati.
Pengertian operasional jaminan mutu layanan kesehatan adalah upaya yang sistematis dan
berkesinambungan dalam meantau dan mengukur mutu serta melakukan peningkatan mutu
yang diperlukan agar mutu layanan kesehatan senantiasa sesuai dengan standar layanan
kesehatan yang disepakati $B.!.8ron, 1''2(.
e)ara umum mutu layanan kesehatan dapat diukur melalui )ara pengukuran mutu
perspektif, konkruen, retrospektif, internal dan eksternal. 2.2.1 Program Menjaga Mutu
Perspektif
Pengukuran mutu prospektif adalah pengukuran terhadap mutu layanan
kesehatan yang dilakukan sebelum layanan kesehatan diselenggarakan. 6leh sebab itu,
pengukurannya akan dituukkan teradap struktur atau masukan layanan kesehatan
denan asumsi baha layanan keehatan harus memiliki sumberdaya tertentu agar dapat
2
;6;0B >0B5;9
M0A0@?M?A;
@ambar 2.4 ?lemen-elemen pendukung;M umber " &eiDer dan =ender $277(
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
27/77
2+
menghasilkan layanan kesehatan yang bermutu, seperti" standarisasi, lisensi, sertifikasi
dan akreditasi.
a. tandarisasi
Penerapan standarisasi, seperti standarisasi peralatan, tenaga, gedung, sistem,
organissi, anggaran, dan lain-lain. etiap fasilitas layanan kesehatan yang memiliki
standar yang sama mutunya. tandarisasi dapat membangun klasifikasi layanan
kesehatan. *ontoh standarisasi layanan rumah sakit ke dalam berbagai kelas
tertentu, misalnya rumah sakit umum kelas 0, kelas 8, kelas *, dan kelas !, rumah
sakit jia kelas 0 dan kelas 8.
b. Bisensi
PeriDinan atau lisens merupakan salah satu mekanisme untuk menjamin mutu
layanan kesehatan. urat 5Din Praktek 8idan $5P8( yang diberikan merupakan
suatu pengakuan baha seseorang telah memenuhi syarat untuk melakukan praktek
sesuai dengan profesinya. !emikian juga dengan profesi kesehatan lain, harus
mempunyai iDin kerja sesuai dengan profesinya. =umah sakit, rumah bersalin/bidan
praktek mandiri aupun fasilitas layanan kesehatan lain akan mendapat iDin
operasional setelah memenuhi persyaratan tertentu dan iDin itu harus diperbaharui
dalam kurun aktu tertentu. Mekanisme periDinan belum menjamin sepenuhnya
kompetensi profesi layanan kesehatan yang ada atau mutu layanan kesehatan
fasilitas layanan kesehatan tersebut.
). ertifikasi
ertifiasi adalah langkah selanjutnya dari periDinan. Pengakuan sebagai bidan
adalah )ontoh sertifikasi. !i 5ndonesia periDinan itu dilakukan oleh departemen
kesehatan dan /atau dinas kesehatan, sedangan sertifikasi oleh majelis tenaga
kesehatan 5ndonesia $M;5(.
d. 0kreditasi
0kreditasi adalah pengakuan baha suatu institusi layanan kesehatan seperti
rumah sakit telah memenuhi beberapa standar layanan kesehatan tertentu. 5ndonesia
telah melakukan akreditasi rumah sakit umum melalui departemen kesehatan.
Pengukuran mutu prospektif berfokus pada penilaian sumber daya, bukan
pada kinerja penyelenggaraan layanan kesehatan. 5nilah salah satu kekurangan
pengukuran mutu dengan )ara prospektif.
2+
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
28/77
2
2.2.2 Program Menjaga Mutu onkuren
Pengukuran mutu konkuren adalah pengukuran terhadap mutu layanan kesehatan,
yang dilakukan selama layanan kesehatan dilangsungkan atau diselenggarakan. Pengukuran
ini dilakukan melalui pengamatan langsung dan kadang-kadang perlu dilengkapi dengan
peninjauan pada rekam medik, aan)ara dengan pasie/keluarga/petugas kesehatan, dan
mengadakan pertemuan dengan pasien/keluarga/petugas kesehatan.
a. Pengamatan langsung
Pengamatan langsung dapat menghindarkan berbagai kesulitan yang berhubungan
dengan rekonstruksi kejadian hasil pemeriksaan pen)atatan retrospektif dn dari jaaban
terhadap aan)ara atau kuesioner. Pengamatan langsung mungkin merupakan satu-satunya )ara untuk melihat rin)ian penyelenggaraan layanan kesehatan. !alam
pelaksanaan pengamatan langsung terdapat syarat bagi pengamat yaitu"
I &arus mengerti terhadap apa yang akan diamati
I &arus lo&profile, tidak sok pintar
I Mempunyai latarbelakang yang berhubungan dengan apa yang sedang diamati
I &arus dapat bersifat objektif.
5nstrumen dalam melaksanakan pengamatan langsung dapat berupa daftar tilik
atau cheeklist. !aftar tilik merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
memudahkan pengaatan selama proses layanan kesehatan dilakukan.
b. Penentuan sampel
emua tehnik pengukuran memerlukan sampel pengamatan. Penentuan berapa
besar sampel dapat diba)a dala uku statistik khususnya kesehatan, tetapi hal-hal berikut
perlu diperhatikan"
I Pertama, sampel yang dipilih harus bebas bias sehingga sampel sama atau
hampir sama dengan populasinya.
I edua, sampel harus mengasilkan ukuran dalam jumlah yang dapat dikerjakan
se)ara realistis atau mudah oleh kelompok.
2.2.3 Program Menjaga Mutu =etrospektif
Program menjaga mutu restrospektif adalah penjaminan mutu yang
diselenggarakan setelah pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian utama lebih
ditujukan pada standar keluaran, yakni memantau dan menilai penampilan pelayanan
2
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
29/77
2'
kesehatan, maka obyek yang dipantau dan dinilai bersifat tidak langsung, dapat berupa
hasil kerja pelaksana pelayanan atau berupa pandangan pemakai jasa kesehatan. *ontoh
program menjaga mutu retrospektif adalah " =e)ord revie, tissue revie, survey klien
dan lain-lain.
a. =evie #aringan =ekam Medik
Pemeriksaan dan penilaian )atatan medik atau )atatan lain merupakan kegiatan yang
disebut sebagai audit. Pemeriksaan rekam medik pasien atau )atatan lainnya sangat
berguna sebagai kegiatan aal kelompok jaminan mutu layanan kesehatan akan
dengan mudah melakukan pemerikaan dan penilaian terhadap hasil pemeriksaan
tersebut.
b. =evie #aringan
=evie merupakan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan, penggunaan sumber
daya, laporan kejadian/ke)elakaan seperti yang direfleksikan pada )atatan-)atatan.
Penilaian dilakukan baik terhadap dokumennya sendiri apakah informasi memadai
maupun terhadap keajaran dan ke)ukupan daripelayanan yang diberikan.
). urvey lien
urvey dapat dilaksanakan melalui kuesioner atau intervie se)ara langsung maupun
melalui telepon, terstruktur atau tidak terstruktur.
2.2.4 Menjelaskan Program Menjaga Mutu 5nternal
Program Menjaga Mutu 5nternal (#nternal quality assurance) adalah organisasi yang
bertanggungjaab menyelenggarakan program menjaga mutu berada dalam institusi yang
menyelenggarakan layanan kesehatan. >ntuk itu dalam institusi layanan kesehatan
tersebut dibentuklah suatu organisasi yang khusus menangani dan diberi tanggungjaab
menyelenggarakan program menjaga mutu. 6rganisasi yang dibentuk banyak ma)amnya.
#ika ditinjau dari peranan para pelaksananya se)ara umum dapat dibedakan atas dua
ma)am " 1. Para pelaksana Program Penjaga Mutu yang terdiri para ahli yang tidak
terlibat dalam pendidikan kesehatan (e;pert group) yang se)ara khusus diberikan
eenang dan tanggungjaab menyelenggarakan program menjaga mutu.
2. Para pelaksana Program Penjaga Mutu adalah mereka yang menyelenggarakan
pendidikan kesehatan (team based) jadi sema)am gugus kendali mutu sebagaimana
yang dibentuk di dunia industri.
2'
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
30/77
37
!ari kedua bentuk organisasi ini yang dinilai paling baik adalah yang kedua karena
sesungguhnya yang bertanggungjaab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu
seyogyanya bukan orang lain, tetapi mereka yang menjalankan pendidikan kesehatan itu
sendiri $aifuddin dkk, 2771(.
8erdasarkan kenyataan tersebut maka Program Menjaga Mutu 5nternal adalah suatu
keajiban bagi kelompok organisasi itu sendiri dalam menjaga kualitas/mutu pendidikan.
8erhasil atau gagalnya suatu program menjaga mutu sangat tergantung organisasi
pendidikan kesehatan beserta para pelaksananya. &al ini disebabkan merekalah yang tahu
standar yang telah ditetapkan maupun visi dan misi dari organisasi yang telah mereka
harapkan.
2.2. Menjelaskan Program Menjaga Mutu ?ksternal
Program menjaga mutu eksternal (E;ternal quality !ssurance) adalah suatu
organisasi yang bertanggungjaab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu dibentuk
berada diluar organisasi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. 8iasanya dibentuk
dalam suatu ilayah kerja tertentu dan/atau untuk kepentingan tertentu, dibentuklah suatu
organisasi di luar institusi yang menyelenggarakan layanan kesehatan, yang diserahkan
tanggungjaab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu. Misalnya suatu 8adan
Penyelenggara 0kreditasi layanan kesehatan, yang untuk kepentingan programnya
membentuk suatu unit Program Menjaga Mutu, guna memantau, menilai serta
mengajukan saran-saran perbaikan mutu pendidikan kesehatan yang tergabung ke dalam
program yang dikembangkannya $aifuddin dkk, 2771(.
Program menjaga mutu eksternal ini merupakan sesuatu yang mungkin bisa
menimbulkan konflik. &al ini disebabkan kepentingan pihak ketiga dimasukkan ke dalam
saran-saran yang diberikan. aran-saran yang diberikan bisa saja tidak sesuai dengan visi
dan misi dari institusi layanan kesehatan yang menjadi mitra kerja 8adan Penyelenggara
diluar institusi tersebut. 0pabila dibandingkan dengan Program Menjaga Mutu 5nternal
maka Program Menjaga Mutu ?ksternal kualitasnya lebih rendah.
&. Ran'(uman Materi
Penjaminan mutu pelayanan kesehatan adalah upaya yang sistematis dan
berkesinambungan dalam memantau dan mengukur mutu serta melakukan peningkatan
37
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
31/77
31
mutu yang diperlukan agar mutu layanan kesehatan senantiasa sesuai dengan standar
layanan kesehatan yang disepakati.
#aminan mutu layanan kesehatan ini men)akup semua kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu. *ontoh istilah tersebut meliputi total quality management $;M( atau
manajemen mutu terpadu, continous quality improvement atau peningkatan mutu
berkesinambungan, quality management atau manajemen mutu.
e)ara umum mutu layanan kesehatan dapat diukur melalui"
a. Pengukuran mutu perspektif yaitu stadarisasi, lisensi, sertifikasi dan akreditasi.
b. Pengukuran mutu konkruen yaitu pengamatan langsung dan penentuan sampel.
). Pengukuran mutu retrospektif yaitu revie jaringan rekam medik, revie
jaringan dan survey klien.
d. Pengukuran mutu internal yaitu e;pertgroup and tim based.
e. Pengukuran mutu eksternal yaitu 8adan Penyelenggara 0kreditasi
Penyelenggaraan layanan kesehatan.
D. Lati"an)Tu'as
1. !iskusikan tentang )ara pengukuran mutu layanan kebidananC
2. >raikan )ara pengukuran mutu perspektif layanan kebidananC
E. Ram$u*Ram$u +a,a$an Soa
1. e)ara umum mutu layanan kesehatan dapat diukur melalui"
a. Pengukuran mutu perspektif yaitu stadarisasi, lisensi, sertifikasi dan akreditasi.
b. Pengukuran mutu konkruen yaitu pengamatan langsung dan penentuan sampel.
). Pengukuran mutu retrospektif yaitu revie jaringan rekam medik, revie
jaringan dan survey klien.
d. Pengukuran mutu internal yaitu e;pertgroup and tim based.
e. Pengukuran mutu eksternal yaitu 8adan Penyelenggara 0kreditasi
Penyelenggaraan layanan kesehatan.
2. Pengukuran mutu prospektif adalah pengukuran terhadap mutu layanan kesehatan yang
dilakukan sebelum layanan kesehatan diselenggarakan. Pengukuran mutu prospektif
meliputi"
a. tandarisasi
31
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
32/77
32
b. Bisensi
). ertifikasi
d. 0kreditasi
-. Datar Pusta(a
1. !epkes, 2771. 0Drul 0Dar, 1''. Pengantar 0dministrasi esehatan, ?disi ke
tiga, 8inarupa 0ksara. #akarta. hal. 44-+.
2. ;jiptono E.1''. ;otal uality Manajemen.
3. !epkes =5, 1'''. Program #aminan Mutu, !irjen 8inkesmas, #akarta.
4. iyono !#. 1'''. Manajemen Mutu Pelayanan esehatan " ;eori, trategi dan
0plikasi, >niversitas 0irlangga, urabaya.
. !epkes. 277. uality 0ssuran)e.
. Pohan, 5mbalo, . 2772. #aminan Mutu Bayanan esehatan. Penerbit buku
kedokteran" ?@*.#akarta.
+. %in)ent @. 277. ;otal uality Management, #akarta " P; @ramedia Pustaka
>tama.
. allis ?. 277. ;otal uality Management.
'. Aasution. 2771. Mananjemen Mutu ;erpadu, #akarta" @halia 5ndonesia.
BAB III
STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDAAN
A. Kompetensi Dasar
1. Mampu menjelaskan tandar Pelayanan ebidanan !asar yang meliputi" pengertian
standarF syarat standar
2. Mampu mendefinisikan standar pelayanan kebidanan.
3. Mampu menguraikan standar persyaratan minimal" tandar masukanF tandar
lingkunganF tandar proses.
4. Mampu menguraikan standar penampilan minimal.
B. Uraian Materi
4.1 Stan%ar Pea!anan Kese"atan
3.1.1 Pengertian
32
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
33/77
33
tandar pelayanan kesehatan merupakan bagian dari layanan kesehatan itu sendiri
dan memainkan peranan yang penting dalam mengatasi masalah mutu layanan kesehatan.
tandar pelayanan kesehatan adalah suatu pernyataan tentang mutu yang diharapkan, yang
menyangkut masukan, proses, dan keluaran (outcome) sistem layanan kesehatan.
tandar pelayanan kesehatan merupakan alat organisasi untuk menjabarkan mutu
layanan kesehatan ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang yang terlibat
dalam layanan kesehatan akan terikat dalam suatu sistem.
3.1.2 lasifikasi tandar
!onabedian $1'7( menganjurkan agar standar dan kriteria diklasifikasikan ke dalam
tiga kelompok. 0njuran !onabedian tersebut pada prinsipnya sama dengan yang dianjurkan
oleh &6 yaitu" standar struktur, standar proses dan standar keluaran (outcome). 1.
tandar#nput atau truktur
tandar struktur adalah standar yang menjelaskan peraturan sistem, kadang kadang disebut
juga sebagai masukan atau struktur. ;ermasuk ke dalamnya
adalah hubungan organisasi, misi organisasi, keenangan, komite-komite, personel,
peralatan, gedung, rekam medis, keuangan, perbekalan, obat dan fasilitas. tandar struktur
merupakan rules of the game. arakteristik yang relatif stabil dari penyedia pelayanan
kesehatan, alat dan sumber daya yang dipergunakan, fisik dan pengaturan organisasi di
lingkungan kerja. onsep struktur termasuk manusia, fisik, dan sumber keuangan yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan medis. truktur digunakan sebagai pengukuran
tidak langsung dari kualitas pelayanan.
&ubungan antara struktur dan kualitas pelayanan adalah hal yang penting dalam
meren)anakan, mendesain, dan melaksanakan sistem yang dikehendaki untuk memberikan
pelayanan kesehatan. Pengaturan karakteristik struktur yang digunakan mempunyai
ke)enderungan untuk mempengaruhi proses pelayanan sehingga ini akan membuat kualitasnya
berkurang atau meningkat. 2. tandar Proses
tandar proses adalah sesuatu yang menyangkut semua aspek pelaksanaan kegiatan
layanan kesehatan, melakukan prosedur dan kebijaksanaan . tandar proses akan menjelaskan
apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya dan bagaimana sistem bekerja. !engan kata
lain standar proses adalahPlaying the game.
8eberapa pengertian tentang proses "
33
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
34/77
34
a. :5nteraksi profesional antara pemberi pelayanan dengan konsumen
$pasien/masyarakat(: $!epkes =5, 2771(.
b. :uatu bentuk kegiatan yang berjalan dengan dan antara dokter dan pasien:.
$!onabedian, 1'7(.
). :emua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang mengadakan
interaksi se)ara profesional dengan pasiennya. 8aik tidaknya pelaksanaan
proses pelayanan di = dapat diukur dari tiga aspek, yaitu relevan tidaknya
proses itu bagi pasien, efektivitas prosesnya, dan kualitas interaksi asuhan
terhadap pasien:. $Muninjaya, 2774(.
d. :Proses yaitu semua kegiatan sistem melalui proses akan mengubah inputmenjadi output.
e. Pengubahan/;ransformasi berbagai masukan oleh kegiatan operasi/produksi
menjadi keluaran yang berbentuk produk dan/atau jasa.
3. tandar 6utput
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
35/77
3
@ambar 3.1 Pengelompokan standard dan indikator menurut !onabedian
Sum$er Po"an2 #335
3.1.3 Penyusunan tandar Pelayanan esehatan
Penyusunan standar layanan kesehatan merupakan )ara penyusunan bertahap.
Pendekatan ini digunakan untuk memandu organisasi layanan kesehatan atau orang yang
diberi tugas menyusun standar layanan kesehatan. Penggunaan berbagai pertanyaan harus
dipertimbangkan guna menentukan mutu layanan kesehatan apa yang diperlukan oleh
organisasi layanan kesehatan dan standar apa yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi mutu
layanan kesehatan tersebut.berikut langkah-langkah dalam penyusunan standar layanan
kesehatan" Bangkah 1" Pilih salah satu fungsi atau sistem yang memerlukan standar layananesehatan
Pilih satu atau dua sistem atau sub sistem yang membutuhkan standar layanan
kesehatan. istem ini bisa berua klinis atau non klinis. *ontoh layanan klinis adalah
penatalaksanaan 5P0, layanan immunisasi, dan layanan antenatal. *ontoh layanan nonklinis
adalah prosedur layanan pasien masu raat inap, prosedur layanan pasien pulang, dan lain-
lain. 6rganisasi layanan kesehatan dapat menentukan fungsi yang prioritasnya tinggi dengan
)ara pendekatan enyaringan dua tingkat.
Penyaringan tingkat pertamaditentukan dengan fungsi atau sistem yang volumenya
tinggi, dan mudah menimbulkan masalah. riteria tambahan yang sering digunakan adalah"
kepentingan, kemudahan, dampak dan biaya. Bangkah 2" 8entuk tim atau kelompok pakar
eputusan penting tentang fungsi atau sistem yang memerlukan standar layanan
kesehatan biasanya dilakukan oleh para kepala satuan kerja dan kepala bagian. etelah
diputuskan, maka meraka menugaskan suatu kelompok kerja multidisiplin atau kelompok
pakar sesuai fungsi atau sistem untuk penyusunan standar layanan kesehatan.
Bangkah 3" ;entukan masukan, proses dan keluaran
elompok pakar yang telah diberikan tugas harus menentukan unsur-unsur masukan,
proses dan keluaran dari setiap komponen fungsi atau sistem. Masukan diperlukan agar
dapat melakukan proses, proses diperlukan untuk menghasilkan keluaran. etelah itu,
langkah selanjutnya adalah menentukan unsur penting atau unsur kun)i bagi fungsi atau
sistem agar proses dan keluaran yang terjadi sesuai harapan organisasi.
Bangkah 4" ;entukan karakteristik mutu
3
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
36/77
3
arakterstik mutu adalah sifat atau atribut untuk membedakan masukan, proses, dan
keluaran yang penting dalam menentukan mutu layanan kesehatan dan akan ditetapkan oleh
kelompok atau organisasi layanan kesehatan. *ontoh" ketepatan aktu, selanjutnya akan
ditentukan standar dari ketepatan aktu dalam istilah yang dapat diukur.
Bangkah " ;entukan/sesuaikan standar layanan kesehatan
etelah kelompok memutuskan karakteristik mutu darisetiap fungsi atau sistem,
karakteristik mutu yang memerlukan standar harus diputuskan, kemudian standar disusun.
>ntuk menyelesaikan langkah ini, kelompok biasanya melakukan hal-hal berikut"
I Pemilihan pola atau bentuk penulisan standar
I Pengumpulan informasiI Pembuatan naskah standar layanan kesehatan Bangkah "
Ailai ketepatan standar layanan kesehatan
tandar layanan kesehatan harus dinilai untuk memastikan apakah standar tersebut
tepat atau layak bagi organisasi layanan kesehatan. elompok pakar atau organisasi layanan
kesehatan harus menentukan keabsahan standar, dapat diper)aya, jelas, dan dapat diterapkan
sebelum disebarluaskan. Peniaian standar layanan kesehatan harus mengikuti tata)ara
berikut"
a. ;entukan siapa saja dalam organisasi yang akan menggunakan standar layanan
kesehatan atau yang akan terpengaruh oleh standar layanan kesehatan.
b. ;entukan )ara untuk memperoleh informasi mengenai standar layanan kesehatan
dari kelompok sampel.
). Bakukan anamnesis umpanbalik perbaikan jika diperlukan sebelum standar
layanan kesehatan disebarluaskan. 0nalisis juga dilakuakan terhadap kekuatan
dan kelemahan serta rekomendasi. Penilaian standar harus memenuhi kriteria
sebagai berikut"
I Penilaian keabsahan/kesahihan atau validitas standar layanan kesehatan
I Penilaian reliabilitas atau keandalan standar layanan kesehatan
I Penilaian kejelasan standar layanan kesehatan.
4.# Stan%ar Pea!anan Ke$i%anan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dan
berfokus kepada pelayanan perempuan. >ntuk meningkatkan kualitas asuhan kebidanan
3
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
37/77
3+
merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu $05( dan angka
kematian bayi $08(. >ntuk mendapatkan asuhan kebidanan yang berkualitas perlu
didukung dengan tersedianya dengan standar asuhan kebidanan, tenaga bidan yang
profesional, sarana dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan. Menurut hasil penelitian
yang dilakukan &6 tahun 2777 dan hasil evaluasi dari 17 rumah sakit di #aa tengah
dan #aa timur asuhan kebidanan belum didukung dengan tersedianya standar asuhan
kebidanan dan standar pelayanan atau standar lainnya yang berkaitan dalam
peningkatan kualitas asuhan kebidanan.
>ntuk meningkatkan standar asuhan kebidanan di rumah sakit dan puskesmas
perlu dikembangkan berbagai perangkat lunak antara lain standar asuhan kebidanan
termasuk indikator keberhasilan yang jelas dan mudah diterapkan. #uga dapat digunakan
untuk menilai tingkat kinerja klinis bidan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jaab dalam memberikan asuhan berkualitas. eberhasilan dalam penerapan standar
asuhan kebidanan sangat tergantung individu bidan itu sendiri, usaha dari semua staf
bidan dalam suatu organisasi disamping partisipasi organisasi profesi.
tandar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan
tingkat ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pen)apaian suatu hasil tertentu.
3.2.1 8atasan tandar Pelayanan ebidanan
tandar pelayanan kebidanan adalah hasil yang harus di)apai, dapat diamati,
diukur sesuai dengan harapan dan harus tampak dalam perilaku yang dapat diukur
dalam melaksanakan pelayanan kebidanan $!epkes, 2772(.
3.2.2 yarat/riteria tandar Pelayanan ebidanan
yarat standar pelayanan kebidanan adalah sebagai berikut"
a. Menggunakan bahasa yang jelas, sederhana dan mudah dimengerti.
b. !apat diterima dalam lingkup asuhan yang diperlukan.
). !apat digunakan pada kondisi tertentu dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
d. ;erpusat pada fungsi dan kegiatan/penampilan yang harus dilaksanakan dan
ditetapkannya indikator keberhasilan.
e. !apat menampilkan pelayanan bermutu $!epkes, 2772(.
3.2.3 Manfaat tandar Pelayanan ebidanan
3+
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
38/77
3
tandar pelayanan kebidanan berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja
yang diperlukan untuk men)apai hasil yang diinginkan. Penerapan standar pelayanan akan
sekaligus melindungi masyarakat, karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan
dapat dilakukan dengan dasar yang jelas. uatu standar akan efektif bila dapat diobservasi
dan diukur, realistik, mudah dilakukan dan dibutuhkan. Manfaat standar pelayanan
kebidanan dapat didefinisikan sebagai berikut"
a. Memandu, mendorong dan mengarahkan kinerja klinik dalam upaya
menampilkan asuhan kebidanan yang bermutu.
b. ebagai parameter/tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas asuhan kebidanan
yang diberikan.
). Merupakan alat penilaian diri sendiri bagi bidan dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jaabnya,
d. Mempertahankan profesionalisme bidan sebagai praktisi klinis.
e. Meningkatkan efektifitas dan efisien asuhan kebidanan.
f. Meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap asuhan kebidanan.
g. Melindungi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dari kemungkinan timbulnya
gugatan hukum $!epkes, 2772(.
3.2.4 Eormat tandar Pelayanan ebidanan
!alam membahas tiap standar pelayanan kebidanan digunakan format bahasan sebagai
berikut "
a. ;ujuan merupakan tujuan standar.
b. Pernyataan standar, berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang
dilakukan dengan penjelasan tingkat kompetensi yang diharapkan.
). &asil, hal yang akan di)apai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan
dalam bentuk yang dapat diukur.
d. Prasyarat, hal - hal yang diperlukan $ misalnya alat, obat, ketrampilan ( agar
pelaksana pelayanan dapat menerapkan standar.
e. Proses, berisi langkah - langkah pokok yang perlu diikuti untuk penerapan
standar.
3.2. =uang Bingkup tandar Pelayanan ebidanan.
;elah disadari baha pertolongan pertama/penanganan kegaatdaruratan obstetri
neonetal merupakan komponen penting dan merupakan bagian tak terpisahkan dari
3
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
39/77
3'
pelayanan kebidanan disetiap tingkat pelayanan. 8ila hal tersebut dapat diujudkan, maka
angka kematian ibu dapat diturunkan. 8erdasarkan itu, standar pelayanan kebidanan ini
men)akup standar untuk penanganan keadaan tersebut, disamping standar untuk pelayanan
kebidanan dasar.
!engan demikian ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar
yang dikelompokkan sebagai berikut "
a. tandar pelayanan umum $2 standar(
b. tandar pelayanan antenatal $ standar(
). tandar prtolongan persalinan $4 standar(
d. tandar pelayanan nifas $3 standar(
e. tandar penanganan kegaatdaruratan obstetri neonatal $' standar(
=uang lingkup standar pelayanan kebidanan dapat diuraikan sebagai berikut"
a. tandar Pelayanan >mum
;erdapat dua standar pelayanan umum sebagai berikut "
1. tandar 1 " Persiapan untuk ehidupan eluarga ehat
Pernyataan standar "
8idan memberikan penyuluhan dan nasihat kepada perorangan, keluarga dan
masyarakat terhadap segala hal yang bedrkaitan dengan kehamilan, termasuk
penyuluhan kesehatan umum, giDi, keluarga beren)ana, kesiapan dalam menghadapi
kehamilan dan menjadi )alon orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan
mendukung kebiasaan yang baik.
2. tandar 2 " Pen)atatan dan Pelaporan
Pernyataan satandar "
8idan melakukan pen)atatan semua kegiatan yang dilakukannya, yaitu registrasi semua ibu
hamil di ilayah kerja, rin)ian pelayanan yang diberikan, kepada setiap ibu hamil/ besalin /
nifas dan bati baru lahir, semua kunjungan rumahdan penyuluhan kepada masyarakat. !i
samping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk men)atat semua ibu hamil dan
meninjau upaya masyarakat yang berkaitan dengan ibu dan bayi baru lahir. 8idan meninjau
se)ara teratur )atatan tersebut untuk menilai kinerja dan penyusunan ren)ana kegiatan untuk
meningkatkan pelayanannya. b. tandar Pelayanan 0ntenatal
;erdapat enam standar dalam standar pelayanan antenatal seperti berikut ini "
3'
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
40/77
47
1. tandar 3 " 5dentifikasi 5bu &amil
Pernyataan standar "
8idan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat se)ara
berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan
se)ara teratur.
2. tandar 4 " Pemeriksaan dan Pemantauan 0ntenatal
Pernyataan standar "
8idan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi
anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah
perkembangan berlangsung normal. 8idan juga harus mengenal kehamilam risti /
kelainan, khususnya anemia, kurang giDi, hipertensi, PM / infeksi &5%, memberikan
pelayanan imunisai, nasihat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnyayang
diberikan oleh pukesmas. Mereka harus men)atat data yang tepat pada setiap
kunjungan. 8ila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang
diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
3. tandar " Palpasi 0bdominal
Pernyataan tandar "
8idan melakukan pemeriksaan abdominal se)ara seksama dan melakukan palpasi untuk
memprkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah memeriksa posisi,
bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke rongga panggul, untuk men)ari
kelainan serta melakukan rujukan tepat aktu.
4. tandar " Pengelolaan 0nemia pada ehamilan
Pernyataan standar "
8idan melakukan tindakan pen)egahan, penemuan, penanganan, dan atau rujukan semua
kasus anemi pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
. tandar + " Pengelolaan !ini &ipertensi pada ehamilan
Pernyataan standar "
8idan menemukan se)ara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
47
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
41/77
41
. tandar " Persiapan Persalinan
Pernyataan standar "
8idan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami seerta keluarganya pada
trimester ketiga, untuk memastikan baha persiapan persalinan yang bersih dan aman
serta suasana yang menyenangkan akan dien)anakan dengan baik, disamping persiapan
transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba - tiba terjadi keadaan gaat darurat. 8idan
hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
). tandar Pertolongan Persalinan
;erdapat empat standar dalam standar pertolongan persalinan seperti berikut ini "
1. tandar ' " 0suhan Persalinan ala 1
Pernyataan standar "
8idan menilai se)ara tepat baha persalinan sudah selesai, kemudian memberikan
asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien,
selama proses persalinan berlangsung.
2. tandar 17 " Persalinan ala 2 yang 0man
Pernyataan standar "
8idan melakukan pertolongan persalinan yang aman dengan bersikap sopan dan
penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.
3. tandar 11 " Penatalaksanaan 0ktif Persalinan ala 3
Pernyataan standar "
8idan melakukan penegangan tali pusat dengan benar dan membantu pengeluaran
plasenta dan selaput ketuban se)ara lengkap.
4. tandar 12 " Penanganan ala 2 dengan @aat #anin melalui ?pisiotomi
Pernyataan standar "
8idan mengenali se)ara tepat tanda - tanda gaat janin pda kala 55 yang lama dan
segera melakukan episiotomy dengan aman untuk memperlan)ar persalinan diikuti
dengan penjahitan perineum.
d. tandar Pelayanan Aifas
;erdapat tiga standar dalam standar pelayanan nifas seperti berikut ini " 1. tandar 13 "
Peraatan 8ayi 8aru Bahir Pernyataan standar "
8idan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontan,
men)egah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau
41
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
42/77
42
merujuk sesuai dengan kebutuhan. 8idan juga harus men)egah atau menangani
hipotermi.
2. tandar 14 " Penanganan pada !ua #am Pertama etelah Persalinan
Pernyataan standar "
8idan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua
jam setelah persalina, serta melakukan tindakan yang diperlukan. !isamping itu, bidan
memberikan penjelasan tentang hal - hal yang memper)epat pulihnya kesehatan ibu,
dan membentu ibu untuk memulai pemberian 05.
3. tandar 1 " Pelayanan bagi 5bu dan 8ayi pada Masa Aifas
Pernyataan standar "8idan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga,
minggu kedua, dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan
ibu dan bayi melalui penangan tali pusat yang benar, penemuan dini penanganan atau
rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan
tentang kesehatan se)ara umum, kebersihan perorangan, makan bergiDi, peraatan bayi baru
lahir, pemberian 05, imunisasi dan 8. e. tandar Penanganan egaatan 6bstetri dan
Aeonatal
!isamping untuk pelayanan kebidanan dasar $ antenatal, persalinan, dan nifas ( disini
ditambahkan beberapa standar penanganan kegaatan obstetri neonetal.
1. tandar 1 " Penanganan Perdarahan dalam ehamilan pada ;rimerter 555
Pernyataan standar "
8idan mengenali se)ara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan, serta
melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.
2. tandar 1+ " Penangan egaatan pada ?klamsia
Pernyataan standar F
8idan mengenali se)ara tepat tanda dan gejala eklamsia mengan)am, serta merujuk
dan atau memberikan pertolongan pertama.
3. tandar 1 " Penanganan egaatan pada Partus Bama / Ma)et
Pernyataan standar "
8idan mengenali se)ara tepat tanda dan gejala partus lama / ma)et serta melakukan
penanganan yang memadai dan tepat aktu atau merujuknya.
42
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
43/77
43
4. tandar 1' " Persalinan dengan Penggunaan %akum ?kstrator
Pernyataan standar F
8idan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum, melakukannya se)ara benar dalam
memberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamanannya bagi ibu dan
janin / bayinya.
. tandar 27 " Penanganan =etensio Plasenta
Pernyataan standar F
8idan mampu mengenali retensio plasenta dan memberikan pertolongan pertama
termasuk plasenta manual dan penanganan perdarahan, sesuai dengan kebutuhan.
. tandar 21 " Penanganan Perdarahan Postpartum Primer
Pernyataan standar "
8idan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama setelah
persalinan $perdarahan postpartum primer( dan segera melakukan pertolongan pertama
untuk mengendalikan perdarahan.
+. tandar 22 " Penanganan Perdarahan Postpartum ekunder
Pernyataan standar "
8idan mampu mengenali se)ara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan postpartum
sekunder dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jia ibu dan atau
merujuknya.
. tandar 23 " Penanganan epsis Puerperalis
Pernyataan standar "
8idan mampu mengenali se)ara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, serta
melakukan pertolongan pertama atau merujuknya.
'. tandar 24 " Penangan 0sfiksia Aeonatorum
Pernyataan standar "
8idan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia, serta
melakukan resusitasi se)epatnya, mengusahakan bantuan medis yang
diperlukan dan memberikan peraatan lanjutan.
4.4 Stan%ar Pers!aratan Minima Pea!anan Ke$i%anan
43
-
7/24/2019 Isi Diktat Mutu
44/77
44
tandar persyaratan minimal adalah yang menunjuk pada keadaan minimal yang
harus dipenuhi untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan bermutu.
Menurut aifuddin dkk $2771(, standar persyaratan minimal ini dibedakan atas tiga
ma)am yakni "
3.3.1 tandar masukan
tandar masukan ditetapkan persyaratan minimal unsur masukan yang perlu
disediakan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan termasuk kebidanan
yang bermutu, yakni jenis, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksanaF jenis, jumlah dan
spesifikasi sarana serta jumlah dana $modal(. #ika standar masukan tersebut menunjuk
pada tenaga pelaksana disebut dengan nama standar ketenagaan (standard of personnel).
edangkan jika standar masukan tersebut menunjuk pada sarana dikenal dengan nama
standar sarana (standard of facilitie$).
3.3.2 tandar lingkungan
tandar lingkungan ditetapkan persyaratan minimal unsur lingkungan yang
diperlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, yakni