jtptunimus gdl jumanig2a0 6079 1 bab1

Upload: andri

Post on 24-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Jumanig2a0 6079 1 Bab1

    1/6

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang masalah

    Proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi

    fisik dengan terlihat adanya penurunan fungsi organ tubuh. Hal ini juga diikuti

    dengan perubahan emosi secara kognitif seperti suka lupa dan hal-hal yang

    mendukung lainnya seperti kecemasan yang berlebihan, kepercayaan diri

    menurun, insomnia, juga kondisi biologis yang kesemuanya saling berinteraksi

    satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah

    kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia

    (Hurlock, 1999).

    Pengaruh proses penuaan menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik,

    mental maupun sosial ekonomi. Gangguan mental yang sering dijumpai pada

    lansia yaitu insomnia, stres, depresi, anxietas, dimensia, dan delirium (Wayan,

    dalam Wibowo, 2009). Menurut data dari WHO (World Health Organization)

    pada tahun 1993, kurang lebih 18% penduduk dunia pernah mengalami gangguan

    sulit tidur, dengan keluhan yang sedemikian hebatnya sehingga menyebabkantekanan jiwa bagi penderitanya (Lanywati dalam Wibowo, 2009).

    Salah satu bentuk perubahan pada lansia adalah perubahan pola tidur.

    Gangguan tidur disebabkan oleh beberapa faktor yaitu psikologis dan biologis,

    penggunaan obat-obatan dan alkohol, lingkungan yang mengganggu serta

    kebiasaan buruk, juga dapat menyebabkan gangguan tidur. Faktor psikologis

    memegang peranan utama terhadap kecenderungan insomnia. Biasanya insomnia

    disebabkan oleh stres, perubahan hormon, dan kelainan-kelainan kronis. Insomnia

    yang terjadi dalam tiga malam atau lebih dalam seminggu dalam jangka waktu

    sebulan termasuk insomnia kronis, salah satu penyebab insomnia kronis adalah

    depresi (Carpenito, 2000).

    Sementara menurut Stenly (2006) menyebutkan bahwa selama penuaan,

    pola tidur mengalami perubahan-perubahan yang khas yang membedakan dari

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Jumanig2a0 6079 1 Bab1

    2/6

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Jumanig2a0 6079 1 Bab1

    3/6

    3

    kehidupan manusia adalah makan dan tidur. Walaupun keduanya sangat penting

    akan tetapi, karena sangat rutin maka kita sering melupakan akan proses itu dan

    baru setelah adanya gangguan pada kedua proses tersebut maka kita ingat akan

    pentingnya kedua keadaan ini.

    Stres dan kecemasan merupakan bagian di dalam kehidupan manusia sehari-

    hari. Bagi orang yang penyesuaiannya baik maka stres dan kecemasan dapat cepat

    diatasi dan ditanggulangi. Bagi orang yang penyesuaian dirinya kurang baik,

    maka stres dan kecemasan merupakan bagian terbesar di dalam kehidupannya,

    sehingga stres dan kecemasan menghambat kegiatannya sehari-hari. Mungkin dari

    luar seseorang tidak nampak apabila dia mengalami stres maupun kecemasan,

    akan tetapi apabila kita bergaul dekat dengannya maka akan tampak sekali

    manifestasi stres dan kecemasan yang dialaminya (Prawitasari, 1998). Kecemasan

    merupakan respon psikologis dan tingkah laku terhadap stres dan merupakan

    bagian yang penting dari pengalaman manusia. Gejala klinik dapat berupa rasa

    takut, rasa tegang, gelisah, hiperventilasi, kordis dan meningkatnya tekanan darah,

    sakit kepala, rasa capek, dan lain-lain (Panjaitan, 1998).

    Kecemasan merupakan pengalaman tegang baik yang disebabkan oleh

    keadaan khayalan atau nyata. Konflikkonflik yang ditekan dan berbagai masalah

    yang tidak terselesaikan akan menimbulkan kecemasan. Rasa cemas yang dialami

    oleh individu akan menjadikan pengganggu yang sama sekali tidak diharapkan

    kemunculannya, kecemasan yang normal dapat membuat seseorang mampu

    bergerak cepat dan gesit namun dengan kecemasan pada level yang lebih tinggi

    dapat menyebabkan berbagai macam gangguan termasuk tidur (Hawari, D.1997).

    Studi pendahuluan dilakukan di Kampung Amposari Kelurahan

    Kedungmundu Kecamatan Tembalang Semarang yang terdiri dari 7 RT.

    Berdasarkan data posyandu lansia di Kampung Amposari ini terdapat 76 lansia

    yang aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia. Seiring dengan perunan fungsi

    fisik pada lansia maka gangguan kesehatan pun banyak terjadi, dan menurut

    petugas posyandu menyebutkan sebagian lansia mengalami kesulitan tidur. Hasil

    wawancara dengan 10 orang lansia yang tinggal di Kampung Amposari Semarang

    didapatkan 6 orang menyatakan mengalami gangguan tidur. Mereka merasa tidak

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Jumanig2a0 6079 1 Bab1

    4/6

    4

    merasa tidur yang nyenyak di waktu malam hari, bahkan sering terbangun di

    malam hari dan susah memulai tidur kembali hingga pagi hari, namun setelah pagi

    hari, mereka merasakan kantuk yang tak tertahankan. Dua diantaranya karena

    penyakit fisik yang diderita sementara 4 lainnya menyatakan gangguan tidur yang

    dialami oleh para lansia ini umumnya diakibatkan oleh berbagai macam persoalan

    hidup, karena ternyata di usianya yang sudah senja ini mereka masih ikut

    memikirkan persoalan hidup anak-anaknya, serta adanya rasa kecemasan akan

    kematian dalam diri lansia tersebut.

    Berkaitan dengan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

    mencoba melakukan penelitian tentang hubungan stres dengan kejadian insomnia

    pada lansia dengan judul : Hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian

    insomnia pada lansia di Kampung Amposari Kelurahan Kedungmundu

    Kecamatan Tembalang Semarang.

    B. Rumusan Masalah

    Adakah hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian insomnia pada

    lansia di Kampung Amposari Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Tembalang

    Semarang?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan umum

    Mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian

    insomnia pada lansia di Kampung Amposari Kelurahan Kedungmundu

    Kecamatan Tembalang Semarang

    2. Tujuan Khusus

    a.

    Menggambarkan tingkat kecemasan pada lansia di Kampung

    Amposari Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Tembalang

    Semarang.

    b.

    Menggambarkan kejadian insomnia pada lansia di Kampung

    Amposari Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Tembalang

    Semarang.

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Jumanig2a0 6079 1 Bab1

    5/6

    5

    c. Mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan kejadian

    insomnia pada lansia di Kampung Amposari Kelurahan

    Kedungmundu Kecamatan Tembalang Semarang

    D. Manfaat Penelitian

    a.

    Ilmu Keperawatan

    Menambah informasi terutama dalam ilmu keperawatan komunitas yang

    terkait dengan munculnya masalah kesehatan saat lanjut usia, terutama

    masalah kesulitan tidur atau insomnia.

    b. Profesi Keperawatan

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan kejadian insomnia pada

    lansia yang diakibatkan oleh kecemasan, sebagai masukan bagi dunia keperawatan

    dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas dan jiwa

    c.

    Masyarakat dan lansia

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan

    tentang faktor-faktor yang terkait dengan insomnia pada lanjut usia bagi

    masyarakat dan kaum lansia

    d. Peneliti

    Memperoleh pengalaman baru dalam melakukan penelitian khususnya

    tentang faktor-faktor yang terkait dengan insomniapada lanjut usia

    E. Bidang Ilmu

    Sesuai dengan lingkup penelitian ini termasuk ke dalam penelitian di bidang

    keperawatan komunitas.

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Jumanig2a0 6079 1 Bab1

    6/6

    6