kti forensik (autosaved)

Upload: anispurwanti

Post on 19-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    1/61

    KARYA TULIS ILMIAH

    AUTOPSI VIRTUAL UNTUK KEPENTINGAN PERADILAN

    OLEH:

    Surya Hadiwijaya

    Anis Purwanti

    Sasar R!ita Pra"adiani

    M# Ort$ %itra%a"a&

    Andi A'a(ia N)yanti

    A!i*ina +in Is,andar

    A(i) Via Sa(ti,a Putri

    -./--/0--12/3/--1.-10

    -./--/0-142/3/--1.-14

    -./--/0-352/3/--1.-16

    /-/--/0--12/3/--1.-11

    /-/--/0-7-2/3/--1.-77

    /-/--/0-742/3/--1.-/5

    /-/--/0-132/3/--1.-7/

    PEM+IM+ING:

    dr# 8$rt Dar&y T$'&$,an9 S# ;9 SH

    La&$rat$riu' I('u Kd$,tran ;$rnsi, dan Mdi,$(

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    2/61

    1$ dr$ Sukartini+ Sp$ A+ selaku !etua Program Studi Pro)esi *okter 0akultas !edokteran

    ni-ersitas Mula#arman2$ dr$ 3ort *arby Tombokan+ Sp$ 0+ SH$ selaku *osen Pembimbing di 4aboratorium

    5lmu !edokteran 0orensik dan Medikolegal 0akultas !edokteran ni-ersitas

    Mula#arman yang telah membimbing selama proses penyelesaian !arya Tulis 5lmiah

    ini dan selama proses belajar di 4aboratorium 5lmu !edokteran 0orensik dan

    Medikolegal6$ dr$ *aniel mar+ Sp$ 0+ SH selaku *osen Pembimbing 4aboratorium 5lmu !edokteran

    0orensik dan Medikolegal 0akultas !edokteran ni-ersitas Mula#arman yang telah

    membimbing selama proses belajar di 4aboratorium 5lmu !edokteran 0orensik dan

    Medikolegal7$ Erlina *e#i Yuanda selaku Sekretaris 4aboratorium 5lmu !edokteran 0orensik dan

    Medikolegal 0akultas !edokteran ni-ersitas Mula#arman yang membantu dalam

    penyelesaian !arya Tulis 5lmiah ini$8$ Seluruh sta)) 0orensik yang turut membatu penulis selama proses belajar di

    4aboratorium 5lmu !edokteran 0orensik dan Medikolegal9$ Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu dalam

    penulisan skripsi ini$

    Peneliti+:ktober .;(6

    A+STRAK

    Nama ' Surya Hadi#ijaya+ Anis Pur#anti+ Saesar ,e-ita Prahadiani+ :rto

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    3/61

    hambatan dalam pelaksanaannya+ yang paling sering terjadi adalah penolakan dari pihak

    keluarga$ /erbeda dengan autopsi kon-ensional+ autopsi -irtual tidak memerlukan

    pemotongan jaringan tubuh+ tetapi menggunakan alat&alat diagnostik untuk melihat kelainan

    yang terjadi pada organ&organ dalam$ Alat&alat yang digunakan yaitu+ ltrasound+ 3T+ dan

    M,5$ Autopsi -irtual ini memiliki kelebihan dan kekurangnnya sendiri dibandingkan dengan

    autopsi kon-ensional$ Pada autopsi -irtual memiliki kemampuan untuk menghentikan temuan

    pada saat pemeriksaan+ tanpa menimbulkan kerusakan dan memungkinkan penyelidik untuk

    mengumpulkan data serta dapat mendeteksi adanya )raktur iga atau e)usi perikardium+ dan

    pneumothoraks+ sedangkan kekurangannya -irtual autopsi tidak dapat mendeteksi diagnosis

    penting %ontohnya+ in)ark miokard+ emboli paru+ kanker+ dan deep vein thrombosis$

    Kata Kunci :Ilmu Kedokteran Forensik, Autopsi Virtual, Radiologi Forensik, Autopsi

    Konvensional

    3

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    4/61

    A+STRA8T

    Name ' Surya Hadi#ijaya+ Anis Pur#anti+ Saesar ,e-ita Prahadiani+ :rto

    amination %ontain outside or inside

    e>amination o) bodies that aims to )ind disease or injury+ make interpretation o) )indings+

    e>plain and looking )or e))e%t o) the dead %ause$ !on-entional autopsy ha-e many obsta%le in

    implementation+ the most %ommon is a reje%tion )rom -i%tim?s )amily$ 5t?s di))erent #ith

    %on-entional autopsy+ -irtual autopsy doesn?t re@uire disse%tion o) body tissue+ but using

    diagnosti% ma%hine su%h as+ ultrasound+ 3T+ or M,5 to sear%h any abnormalities in the body$

    This autopsy ha-e it?s o#n ad-antages and disad-antages %ompared to %on-entional autopsy$

    Virtual autopsy ha-e an abillity )or )reee the )indings at the moment o) the in-estigation

    #ithout %ausing damage and allo#ing the in-estigator to %olle%t the data later on$ Autopsy

    -irtual %an diagnoses+ su%h as rib )ra%tures+ peri%ardial e))usions and pneumothora>es+ and the

    disad-antages o) -irtual autopsy is missed some important diagnoses su%h as+ myo%ardial

    in)ar%ts+ pulmonary embolism+ %an%er+ and deep -enous thrombosis$

    Key Word :!egal mediine, Virtual Autopsy, Forensik Radiology, "onventional Autopsy

    DA;TAR ISI

    4

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    5/61

    HA4AMAN =*4..................................................................................................... i

    !ATA PENBANTA,................................................................................................... ii

    A/ST,A!............................................................................................................... iii

    A/ST,A3T............................................................................................................. iv

    *A0TA, 5S5..............................................................................................................v

    *A0TA, TA/E4.......................................................................................................vi

    *A0TA, BAM/A,..................................................................................................vii

    *A0TA, S5NB!ATAN............................................................................................. viii

    /A/ ( PEN*AH4AN............................................................................................. 1

    ($($ 4atar /elakang.............................................................................................. 1

    ($.$ ,umusan Masalah.......................................................................................... 2

    ($1$ Tujuan......................................................................................................... 3($1$($ Tujuan mum......................................................................................... 3

    ($1$.$ Tujuan !husus........................................................................................3

    ($2$ Man)aat....................................................................................................... 3

    ($2$($ /agi Penulis........................................................................................... 3

    ($2$.$ /agi Mahasis#a !edokteran dan 4aboratorium 5lmu !edokteran 0orensik..............3

    ($2$1$ /agi Masyarakat...................................................................................... 3

    5

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    6/61

    DA;TAR TA+EL

    6

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    7/61

    DA;TAR GAM+AR

    7

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    8/61

    DA;TAR SINGKATAN

    8

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    9/61

    +A+ I

    PENDAHULUAN

    /#/# Latar +(a,any atau dokumentasi spasial+ yang dapat digunakan sebagai dasar ilmiah 1*rekonstruksi$

    Pendekatan ini memberikan pemeriksaan alternati) atau tambahan yang melihataspek yang

    berbeda dari tubuh+ seperti 3T melihat dengan sinar O dan M,5 melihat distribusikimia$

    Teknik ini dapat dipertimbangkan dalam budaya dan situasi di mana autopsi tidak ditoleransi

    oleh agama atau ditolak oleh anggota keluarga Cmisalnya+ alasan psikologis$

    =asad terkontaminasi oleh in)eksi+ at bera%un+ radionuklida+ atau bio&haard lainnya Cyaitu+

    bioterorisme dapat dilakukan pemeriksaantanpa menyentuh jasad$

    Sebuah pilihan strategi baru+ pememeriksaandengan langkah yang bijaksana$ Hal ini di%apaidengan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan eksternal+ kemudian mungkin pemindaian

    18

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    27/61

    3T+ kemudian memba%a data+ kemudian mungkin M,5+ dan menge-aluasi ulang data+dan

    akhirnya memutuskan apakah dilakukan atau tidak untuk autopsi kon-ensional$ *engan

    demikian+ suatu kasusdapat diperiksa dengan %ara yang mengoptimalkan kualitas dan biaya

    CS%h#eiter+ Thali+ /reitbe%k+ D Ampanoi+ .;(2$

    1#7#0# Pnraan Aut$si Virtua(

    1#7#0#/# Aut$si Virtua( ada K,rasan Ka(a dan L"r

    Temuan khas pada radiologis klinis sama pada pen%itraan postmoretm$

    Peningkatan tekanan intrakranial akibat trauma atau iskemik bermani)estasi pada

    autposi sebagai herniasi tentorium pada lobus temporal atau herniasi %erebelum ke

    foramen magnum+ dengan penekanan pada dasar %erebelum sesuai dengan foramenmagnumtemuan lain disertai dengan jika ditemukan peningkatan tekanan intrakranial$

    Pen%itraan postmortem memberikan -isualiasi merin%i$ !eadaan tersebut sangat

    membantu khususnya ketika tahap pembusukan menyebabkan tidak dapat

    dilaksanakannya in-estigasi autopsi terhadap otak yang tersisa dan memungkinan

    menyingkirkan penyebab lain selain otak C*irnho)er+ =a%ko#ski+ Vo%k+ Potter+ D

    Thali+ .;;7$

    Bambar ($Peningkatan tekanan intrakranial menyebabkan kematian$ Ckiri Bambaran

    M, yang menunjukan herniasi bagian basal %erebelum ke dalamforamen magnum$ Ckanan

    0oto autopsi menunjukan %erebelum+ dengan pembengkakan pada tonjolan dan tanda tekanan

    yang disebabkan olehforamen magnumC*irnho)er+ =a%ko#ski+ Vo%k+ Potter+ D Thali+ .;;7$

    19

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    28/61

    Bambar .$Pendarahan intrakranial akibat trauma$ Ckiri Bambar potongan a>ial pada

    pen%itraan memberikan gambaran hipointense pada lobus temporal kiri yang men%apai ruang

    subara%hnoid$ Ckanan 0oto autposi tehadap potongan mele#ati lobus temporal pada otak

    yang telah di)iksir dengan )ormalin menunjukan perdarahan yang diakibatkan trauma+

    dominasi di korteks dan subkorteks CA)andi *$ + :topsi Virtual+ .;;F$

    Pada penelitian yang dilakukan oleh A-haye- et al membuktikan bah#a

    denganmenggunakan MS3T M,5+ terjadi herniasi tonsil pada 1 pasien yang

    meninggal karena kekerasan pada kepala+ dan hasil yang mereka temukan kemudian

    dikon)irmasi dengan autopsi kon-ensional$ /aik hasil pemeriksaan MS3T+ M,5

    maupun autopsi kon-ensional didapatkan hasil sama$ dalam penelitian ini mereka

    merekomendasikan penggunaan kombinasi antara keduanya CAghaye-+ et al$+ .;;2$

    1#7#0#1# Aut$si Virtua( ada KasusSudden Death in Infant and Children

    Penelitian di =epang+ Menunjukan bah#a pemeriksaanpostmortem omputer

    tomography CPM3T dengan menggunakan MS3T dan M,5 berperan penting dalam

    mendiagnosis kasus&kasus kematian mendadak pada bayi dan anak&anak $penyebab

    pasti dari kematian mendadak yang terjadi pada anak&anak sebaiknnya dilakukan

    pemeriksaan PM3T dan pemeriksaan lainnya seperti ri#ayat penyakit+ laboratorium

    dan kultur bakteri CAghaye-+ et al$+ .;;2$

    1#7#0#7# Aut$si Virtua( ada =antun jantung menunjukan %edera mikard$*iikuti dengan tamponade yang

    bermani)estasi sebagai endapan komponen seluler$ Ckanan 0otogra)i terhadapspesime

    menunjukan laserasi transmural dari -entrikel kiri di bagian api%al C*irnho)er+ =a%ko#ski+

    Vo%k+ Potter+ D Thali+ .;;7$

    Penelitian autopsi -irtual juga dilakukan untuk medeteksi ada tidaknya in)ak

    miokard$Penelitian dilakukan di S#iterland dengan M,5 yang hasilnya kemudian

    dikon)irmasi dengan pemeriksaan histologi$*ari hasil penelitian itu didapatkan bah#a

    baik M,5 maupun pemeriksaan histologi tidak mampu mendiagnosisperaute infart

    myoard'Sementara itu untuk keadaansubaute, aute dan hronidapat dideteksi

    dengan baik oleh M,5 dan hasilnya sesuai denganhasil histopatologi sesuai dengan

    )ase in)ark yang terjadi CAghaye-+ et al$+ .;;2$

    1#7#0#3# Aut$si Virtua( ada Paru@aru

    Pemeriksaan postmortem dapat digunakan untuk menentukan penyebab

    kematian$Sebagai %ontoh+ pneumothorak dapat dengan mudah ditemukan melalui

    pen%itraanpostmortem$ dem paru+ yang mana sering terlihat pada kematian akibat

    jantung atau ra%un+ dapat diperiksa melalui pen%itraan seperti peningkatan

    peningkatan gambaran ground)glass pada 3T atau peningkatan kepadatan pada

    gambaran M,$ Perlukaan paru pada potongan a>ial dapat ditandai dengan adanya

    gambaran endapan darah$!has pada kasus tengelam+ paru bermani)estasi dengan

    emphysema a*uosumdan overlapingretrosternal pada lobus atas CA)andi *$ + :topsi

    Virtual+ .;;F$

    21

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    30/61

    Bambar 2$dem paru$ Ckiri Pen%itraan M, dengan .T melalui potongan %oronal

    menunjukan penigkatan kepadatan paru akibat peningkatan jumlah bagian air dalam paru$

    Ckanan 0oto autpsi menunjukan hilangnya jaringan air setelah su%tion$3atatan akumulasi

    edema pada paru sebagai temuan patologi )orensik CA)andi *$ + :topsi Virtual+ .;;F$

    1#7#0#0# Aut$si Virtua( ada Han

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    31/61

    trakea dan per%abangan bronkus utama CF1+ %airan di dalam sel mastoid C(;;+

    %airan dalam sinus paranasal C.6 dan 9F paru&paru dengan gambaran ground)

    glass$ Hasil yang sama juga ditemukan pada penelitian di S#iterland+ meskipun pada

    penelitian tersebut menggunakan MS3T$ Hasil dari penelitian tersebut menunjukan

    bah#a dengan menggunakan M,5 maupun MS3T hasil yang didapat tidak jauh

    berbeda dengan hasil temuan autopsi dan histopatologi C*irnho)er+ =a%ko#ski+ Vo%k+

    Potter+ D Thali+ .;;7$

    Pada korban tenggelam+ dari 3T dapat dikumpulkanin)ormasi

    mengenaitentang -olume+ kepadatan+ ukuran paru&paru dan jumlah %airan di

    dalamnya membantu dalam mendiagnosis penyebab kematian C=unior A$ 0$+ Soua+

    3oudyer+ The-issen+

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    32/61

    jalan peluru+ mem-isualisasikan pola )raktur yang berhubungan dengan luka tembak+

    dan menge-aluasi %edera organ sebelum autopsy C4e-y+ et al$+ .;;7$

    *elapan korban ji#a dari kasus penembakan diperiksa pen%itraan dengan

    MS3T dan M,5$3T dan M,5 juga mampu mendokumentasikan reaksi -ital terhadap

    tembakan oleh adanya emboli udara dalam jantung dan pembuluh darah dan

    membentuk pola klasik akibat aspirasi darah ke paru$*ilakukan per%obaan

    penembakan pada model tengkorak dengan ke%epatan tinggi+ kemudian

    membandingkan pen%itraan dengan hasil dari autopsi kon-ensional didapatkan hasil

    yang sangat mirip C/akri D =audin+ Virtual Autopsy+ .;;6$

    1#7#0#5# Aut$si Virtua( ada Kasus Trau'a

    Trauma tumpul merupakan jenis trauma yang paling sering menyebabkankematian$Tulang yang paling sering terkena berturut&turut adalah tulang iga+ kepala+

    #ajah+ tibia+ dan pel-is$Sementara itu organ dalam yang paling sering mengalami

    laserasi akibat kekerasan tumul adalah hati+ paru+ jantung+ dan lien$*ari penelitian

    didapatkan bah#a PM3T memiliki kelemahan dalam mendeteksi adanya gas dalam

    rongga tubuh C*irnho)er+ =a%ko#ski+ Vo%k+ Potter+ D Thali+ .;;7$

    Aghaye- C.;;2 mendokumentasikan tiga laporan kasus mengenai trauma

    tumpul kepala yang )atal menggunakan post&mortem MS3T dan M,5 yang

    menunjukkan gambaran jejas masi) pada tulang dan jaringan lunak dari kepala dan

    tanda&tanda peningkatan tekanan intrakranial dengan herniasi dari tonsil serebelar$

    Penemuan yang sama pada autopsi kon-ensional yang dilakukan setelah autopsi

    -irtual$Suatu laporan kasus dengan objek mendemonstrasikan ne% + real data

    berdasarkan pendekatan teknologi geometrik$Aghaye- C.;;2 mendukung pen%itraan

    post&mortem baik untuk alat -isualiasasi yang potensial untuk mendokumentasi dan

    memeriksa jejas pada tubuh C/akri D =audin+ Virtual Autopsy+ .;;6$

    1#7#0#.# Pranan Aut$si Virtua( da(a' Pr$ss Idnti)i,asi

    5denti)ikasi pada manusia hidup maupun mayat merupakan salah satu

    permintaan penyidik yang dapat digunakan untuk membantu in-estigasi$ 5ndenti)ikasi

    adalah proses perbandingan$ 4atar belakang in)ormasi diperlukan dalam proses

    perbandingan yang mengarahkan pada keberhasila identi)ikasi+ radiologi memerlukan

    data rekaman radiologi sebelumnya+ data klinis sebelumnya+ atau gambaran %iri&%iri

    khas yang didapatkan dari seseorang yang dekat dengan korban$ Tanda khas yang

    sesuai dengan temuan pada pemeriksaan radiologi %ontohnya adalah+ adanya prostetik

    24

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    33/61

    ortopedi atau material osteosintetik+ )ormasi kalus pada tulang pada )raktur

    sebelumnya dan adanya -ariasi anatomis C4oaia+ *aa+ D Ar%hila+ .;(1$

    ($ Penentuan sia

    sia adalah karakteristik penting pada seseorang+ estimasi usia pada oranghidup atau mayat lebih akurat setelah ditemukan karakteristik se> sekunder dan

    pengukuran anthropometri%$Terdapat beberapa %ara untuk menentukan usia se%ara radiologi+ yang

    paling penting adalah dengan penilaian pada tulang %arpal dan karakteristik gigi$

    !arakteristik radiologis lain yang dapat digunakan untuk menentukan usia adalah

    adanya pusat ossi)ikasi dan penutupan sutura kranial C4oaia+ *aa+ D Ar%hila+

    .;(1$

    mur tulang dapat die-auasi dengan pembentukan dan gabungan dariepi)isis pada tulang panjang+ dan pembentukan pada bagian tengah ossi)ikasi

    pada tulang ke%il$ mur gigi dapat dinilai dari kombinasi obser-asi derajat

    mineralisasi bud gigi+ timbulnya erupsi pada gigi+ dan luasnya )ormasi akar gigi

    C!ahana D Hiss+ .;;6$.$ Penentuan =enis !elamin

    Penentuan jenis kelamin melalui pemeriksaan )isik sangat sederhana+

    khususnya pada mayat+ penilaian anatomi dalam dapat dilakukakan dengan

    identi)ikasi organ genital$ Pada seseorang yang pernah melakukan operasi

    kelamin pada masa hidupnya+ membuat pemeriksa bingung dalam

    mengidenti)ikasinya$ *alam hal ini pemeriksaan radiologis digunakan+ yaitu

    dengan penilaian pada mor)ologi kranial dan pel-is$ Pengukuran area )oramen

    magnum dan diameter panggul$,adiologi kon-ensional bukan satu&satunya pendekatan yang digunakan+

    dengan kekurangan pada pemeriksaan )isik+ dapat digunakan %omputeried a>ial

    tomography untuk kepentingan )orensik$ Teknik ini dapat digunakan sebagai

    pemeriksaan -irtual pada genitalia dalam untuk menentukan jenis kelamin pada

    seseorang C4oaia+ *aa+ D Ar%hila+ .;(1$1$ 5denti)ikasi Pada !orban /en%ana

    Apabila terjadi ben%ana+ yang menjadi prioritas utama saat autopsi adalah

    identi)ikasi korban$ Pada kasus dimana korban ben%ana mengalami multiple

    )raktur atau mutilasi yang tidak memungkinkan diidenti)ikasi+ serta pada

    beberapa korban yang tidak memiliki sidik jari atau struktur gigi+ sehingga teknik

    radiogra)i sangat dibutukan C4oaia+ *aa+ D Ar%hila+ .;(1$

    25

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    34/61

    5denti)ikasi se%ara radiologis pada korban ben%ana biasa didapatkan

    dengan membandingkan beberapa tanda yang ada pada antemortem dan

    postmortem+ %ontohnya tanda adanya inter-ensi medis %ontohnya+ bekas operasi

    atau prosedur ortopedi C!ahana D Hiss+ .;;6$

    1#7#4# T,ni, Aut$si Virtua(

    Virtual autopsi merupakan teknik autopsi tanpa melakukan diseksi

    Cpemotongan jaringan tubuh melainkan menggunakan alat&alat diagnostik %anggih

    untuk melihat kelainan yang terjadi pada organ&organ dalam CPato#ary+ .;;9K

    Apits%h+ et al$+ .;(;$ Teknik pemindaian %anggih sebenarnya sudah mulai

    digunakan dalam proses melakukan autopsi sejak tahun (F88 dan terus berkembangsampai sekarang$ Pada tahun (FF; sudah mulai digunakan radiogra)i 1 dimensi dalam

    pemeriksaan post mortem CSta#i%ki+ et al$+ Postmortem use o) ad-an%ed imaging

    te%hni@ues ' 5s autopsy going digital+ .;;9$

    Pada autopsi -irtual tidak diperlukan pembukaan rongga&rongga badan dan

    maupun pemotongan jaringan tubuh$*engan menggunaan teknik pemindaian yang

    memungkinkan melihat se%ara komplet keadaan tubuh dalam 1 dimensi+ semua

    in)ormasi yang penting seperti posisi dan ukuran luka maupunkeadaan patologis

    lainnya dapat diketahui dan didokumentasikan tanpa harus melakukan tindakan

    in-asi)$Teknik ini diyakini menjadi alasan untuk menghindari alasan&alasan penolakan

    autopsi kon-ensional CPato#ary A$ + .;;9$*i S#edia penggunaan -irtual autopsi

    dapat menunjukkan -isualisasi tubuh se%ara utuh dengan resolusi yang tinggi yang

    dapat memberikan petunjuk yang kuat dalam in-estigasi kriminal C4jung+

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    35/61

    .;(.$ Hasil 3T bergantung pada irisan tipis dan -olume yang akan ditemukan+

    benda ini lebih baik untuk dokumentasi .* dan 1* dan untuk analisa sistem

    )raktur+ kumpulan gas patologis Cemboli udara+ em)isema subkutan+ trauma

    hiperbarik+ atau e)ek pembusukan+ dan memberikan gambaran jaringan se%ara

    kasar C/e#i D Suryadi+ .;(;$

    C%$agneti resonane imaging CM,5+ yang dapat mem-isualisasikan tubuh bagian

    dalam+ sehingga dapat diperiksa se%ara detil setiap potongan bagian tubuh

    CPato#ary A$ + .;;9$M,5 digunakan untuk )okus pada daerah tubuh yang

    spesi)ik+ memberikan in)ormasi yang lengkap mengenai jaringan lunak+ otot dan

    organ$*ibandingkan dengan 3T+ M,5 memberikan gambaran yang lebih baik dari

    otak+ thoraks+ regio gaster dan jaringan lunak lainnya$ C/akri D =audin +Te%hnology ,e-ie#+ .;;7$Selain itu M,5 jelas lebih dalam hal sensiti-itas+

    spesi)itas+ dan akurasi CThali+ =a%ko#ski+ :esterhel#eg+ ,oss+ D *irnho)er+

    .;;8$

    Selain itu+ perkiraan saat kematian dapat diperkirakan dengan mengukur kadar

    metabolit dalam otak yang mun%ul selama dekomposisi post mortem dengan

    menggunakan M,5 spetrosopy$ Sampel pemeriksan histopatologi )orensik juga

    dapat diambil melalui 3T guided needle biopsy CPato#ary A$ + .;;9$Postmortem

    biopsi masih perlu dilakukan karena resolusi pemindaian modern masih terbatas

    CThali+ et al$+ .;;8$Postmortem angiographydengan menggunakan kontras intra-ena

    maupun arteridapat digunakan untuk -isualisasi sistem sirkulasi sehingga dapat

    diketahui apabila terjadi kebo%oran -askular maupun stenosis dan pada kasus&kasus

    tertentu dapat membantu menentukan penyebab kematian$ CMahesh D !umar +

    .;(6$ltrasonogra)i juga dapat digunakan dalam autopsi -irtual$ Penggunaannya

    bukan hanya dikarenakan ini merupakan pemeriksaan yang murah jika 3T dan M,5

    tidak ada+ tetapi juga dapat membatu proses biopsi pada autopsi -irtual CSies#erda&

    Hoogendoorn D -an ,ijn+ .;;F$

    Virtual autopsi juga dapat memberikan gambaran perubahan post mortem

    misalnya+ internal livores+ pembusukan+ pembekuan darah post mortem dan

    membedakannya dari penemuan )orensik pada jantung seperti kalsi)ikasi+

    endokarditis+ in)ark miokardium+ %edera dan kelainan mor)ologi yang lain$ *engan

    27

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    36/61

    menggabungkan data dan animasi+ dapat dilakukan rekonstruksi gambaran %edera dan

    menentukan kemungkinan penyebab C/akri D =audin + Te%hnology ,e-ie#+ .;;7$

    Peneliti S#edia telah mengembangkan so)t#are pada layar sentuh

    #he Interative +) Virtual Autopsy #able yang memungkinkan pemeriksa untuk

    merepresentasikan tubuh jenaah se%ara -irtual dengan sangat rin%i dari berbagai

    sudut pandang$ *ari data san tubuh jenaah yang tersedia yang dimasukkan ke

    dalam program pada #he Interative +) Virtual Autopsy #able+ pemeriksa dapat

    menghapus lapisan demi lapisan tubuh seperti kulit dan otot+ menambah atau

    menghapus jaringan dan sistem peredaran darah+ memperbesar dan memperke%il dan

    memotong bagian&bagian tubuh menggunakan pisau -irtual CSoltanadeh+ 5manadeh+

    D !esh-ari+ Appli%ation o) roboti% assisted te%hnology and imaging de-i%es inautopsy and -irtual autopsy+ .;(2$

    Bambar 7$ #he Interative +) Virtual Autopsy #ableCSoltanadeh+ 5manadeh+ D

    !esh-ari+ Appli%ation o) roboti% assisted te%hnology and imaging de-i%es in autopsy

    and -irtual autopsy+ .;(2

    1#7#6# A(i,asi Aut$si Virtua(

    Autopsi -irtual dapat digunakan untuk berbagai situasi )orensik+ seperti

    in-estigasi tanatologi+ identi)ikasi tubuh yang busuk+ kasus ben%ana besar+ perkiraan

    usia+ pemeriksaan antropologi+ identi)ikasi benda asing seperti proyektil+ atau pisau+

    identi)ikasi %edera+ rekonstruksi )orensik+ edukasi dan penelitian CSta#i%ki+ et al$+

    Postmortem use o) ad-an%ed imaging te%hni@ues ' 5s autopsy going digital+

    .;;9'Autopsi -irtual dapat digunakan untuk membantu men%ari penyebab kematian

    28

    http://www.visualiseringscenter.se/1/1.0.1.0/230/1/http://www.visualiseringscenter.se/1/1.0.1.0/230/1/http://www.visualiseringscenter.se/1/1.0.1.0/230/1/http://www.visualiseringscenter.se/1/1.0.1.0/230/1/http://www.visualiseringscenter.se/1/1.0.1.0/230/1/http://www.visualiseringscenter.se/1/1.0.1.0/230/1/
  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    37/61

    dan dapat meningkatkan proses kerja pada suatu lembaga )orensik yang memiliki

    banyak kasus C*ouglas+ 0enton&Mulr+ !e#ana+ D Ngema+ .;(.$Autopsi -irtual dapat

    digunakan pada kasus kematian yang #ajar dan tidak #ajar CS#i)t D ,utty+

    .;;7$Autopsi -irtual lebih diterima di masyarakat karena prosedurnya yang non

    in-asi)$*i Amerika serikat dan Negara&negara di eropa+ autopsi -irtual mulai banyak

    digunakan sebagai alternati) dari autopsi kon-ensional CAhmad D 0N+ .;(1$

    Pada kasus tenggelam in)ormasi yang bisa didapatkan antara lain -olume+

    densitas+ dan ukuran paru dan jumlah %airan yang bisa membantu untuk menentukan

    penyebab kematian C=unior A$ d$+ Soua+ 3oudyer+ The-issen+

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    38/61

    =antun)ord+ 5nggris+ autopsi -irtual+ baik 3T maupun M,5+ digunakan untukmenghindari autopsi kon-ensional pada kasus risiko tinggi+ seperti H5V$ Namun+ dalam kasus

    kematian men%urigakan atau Cdiduga kasus pembunuhan+ pen%itraan 3T CatauM,5

    umumnya digunakan sebagai tambahan untuk autopsi di 5nggris CLimmermann+ .;(($ *i

    5talia+ lembaga )orensik di 0oggia+ Milan+ Padua+ /ari dan Messina+ pen%itraan 3T atau M,5

    dilakukan di rumah sakit sebagai rutinitas$ Se%ara umum+ ahli )orensik di 5talia dapat se%ara

    sah menggunakan 3T S%an atau M,5 sebagai tambahan autopsi$ Namun+ dalam kasus

    ben%ana alam+ seperti misalnya gempa bumi+ dengan lebih dari (; korban+ pen%itraan 3T atau

    M,5 sudah diganti autopsi )orensik tradisional CLimmermann+ .;(($*i 5ndonesia autopsi )orensik tidak merupakan keharusan bagi semua kematian+

    namun sekali diputuskan oleh penyidik perlunya autopsi maka tidak ada lagi yang boleh

    menghalangi pelaksanaannya Cpasal (12 !HAP dan pasal ... !HP+ dan tidak

    membutuhkan persetujuan keluarga terdekatnya CSampuna+ Samsu+ D Sis#aja+ .;;9$

    Penerimaan autopsi -irtual di 5ndonesia sebagai pengganti autopsi kon-ensional tidaklah

    serta merta dapat diterima$ *engan adat+ ketimuran+ masyarakat yang religious seperti autopsi

    -irtual merupakan angin segar untuk mengatasi permasalahan penolakan

    autopsikon-ensional$ Namun harus diingat bah#a banyak hal yang harus kita bahas

    menyangkut penerimaan autopsi -irtual di 5ndonesia$ Tidak kalah pentingnya adalah aspek

    medikolegal autopsi -irtual sebagai alat bukti yang sah dalam sistem peradilan di 5ndonesia+

    untuk ini memerlukan kajian yang lebih lanjut$ Terlebih lagi mengingat bah#a interest based

    autopi -irtual adalah untuk mendiagnosa penyakit$ Hal ini berbeda dengan konsep autopsi

    )orensik yang lebih mengedepankan untuk proses penegakan hukum dan peradilan CA)andi d$

    + .;;F$

    45

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    54/61

    Pen%itraan 3T atau M,5 pre&autopsi mulai banyak digunakan di bidang

    )orensik$i% dapat dengan mudah diperiksa tanpa adanya

    kontaminasi+ memakan lebih sedikit #aktu+ membantu dalam menegakkan diagnosis lebih

    baik dan memberikan kenyamanan pada beberapa penganut agama maupun keper%ayaan

    tertentu CLimmermann+ .;(( C!$/$ D Periya+ .;(1 CThali+ =a%ko#aski+ :eterhel#eg+ ,oss+

    D *irnho)er+ .;;8

    46

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    55/61

    +A+ IV

    PENUTUP

    3#/# Ksi'u(an

    Penerimaan autopsi -irtual di 5ndonesia sebagai pengganti autopsi kon-ensional

    tidaklah serta merta dapat diterima$ *engan adat+ ketimuran+ masyarakat yang religious

    seperti autopsi -irtual merupakan angin segar untuk mengatasi permasalahan penolakan

    autopsi kon-ensional$ Namun harus diingat bah#a banyak hal yang harus kita bahas

    menyangkut penerimaan autopsi -irtual di 5ndonesia$ Tidak kalah pentingnya adalah aspek

    medikolegal autopsi -irtual sebagai alat bukti yang sah dalam sistem peradilan di 5ndonesia+

    untuk ini memerlukan kajian yang lebih lanjut$ Autopsi -irtualG pen%itraan )orensik

    seharusnya digunakan dalam in-estigasi kematian modern+ sebagai tambahan dalam

    pemeriksaan autopsi kon-ensional maupun sebagai pemeriksaan a#al untuk menentukan

    perlu atau tidaknya dilakukan autopsi lebih lanjut$ Autopsi -irtual digunakan di negara

    dimana autopsi kon-ensional tidak diterima se%ara %ultural$ Tidak ada masalah maupun

    kendala dalam menentukan apakah autopsi -irtual digunakan sebagai bukti peradilan maupun

    sebagai pemeriksaanGin-estigasiGpembelajaran lebih lanjut untuk kepentingan medis atau

    pendidikan$

    3#1# Saran

    +rdasar,an nu(isan ,arya tu(isan i('ia" ini nu(is ''&ri saran:

    ($ *ilakukan peningkatkan peran dokter dan dokter )orensik dalam penggunaan autopsi

    -irtual sebagai pelengkap autopsi kon-ensional$.$ *ilakukan kajian lebih lanjut mengenai aspek medikolegal autopsi -irtual di 5ndonesia$

    47

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    56/61

    DA;TAR PUSTAKA

    1. Adeney, L. (2012). Virtopsy : post-orte e!"in"tion - #o$%d soon &e%ess o' " essy &$siness. 12-15.

    2. A'"ndi, d. (2009, $%i). topsi Virt$"%. Maj. Kedok Indon, 59.

    3. A*+"yev, ., en, ., /onnens#+ein, ., do&", +risto', +"i%i, . ., et "%.(2004). Virtopsy ost-orte $%ti-s%i#e op$ted oo*r"p+y (/)"nd "*neti# eson"n#e "*in* () eonstr"tin* esendin* onsi%%"rerni"tion: op"r"tion to %ini#"% /t$dies. Neuroradiology, 46-64.

    4. A+"d, ., ;, . (2013). Virt$"% "$topsy : " ne< trend in 'orensi#investi*"tion.JAFMC Bangladesh, 100-106.

    5. =">ri, ., "$din , . (2006, e&r$"ry). e#+no%o*y eviein* &"#>.&hilosohi"al !ransa"tions B.

    9. =ry#e, . (2013). +e p"#t o' Adv"n#es in ost-orte "*in* onorensi# r"#ti#e.Journal o' Forensi" ("ien"e ) Cri*inology.

    10.irn+o'er, ., +risti"n, ., Vo#>, ., otter, ., +"i%i, . . (2006).Virtopsy : ini"%%y inv"nsive, i"*in* *$ided virt$"% "$topsy.#adio+rahi"s, 1305-1333.

    11.irn+o'er, ., "#>oi, ., Vo#>, ., otter, ., +"%i, . (2006).V/: ini"%%y nv"sive, "*in* *$ided Virt$"% A$topsy.#adio+rahi"s, 1305-1333.

    12.o$*%"s, . /., enton-$%r, ;., e

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    57/61

    14.$nior, A. ., /o$", . ., o$dyer, @., +evissen, ., @i%%es, ., "#o&s, . (2012). Virt$"% "$topsy in 'orensi# s#ien#es "nd its "pp%i#"tionsin t+e 'orensi# odonto%o*y. #e$ donto Cien", 5-9.

    15.. ., eriy", . A. (2013, $%-e#). Virtopsy (virt$"% "$topsy): A ne B. (2000). !eknik Autosi Forensik.">"rt": ="*i"nedo>ter"n orensi> ">$%t"s edo>ter"n Bniversit"s ndonesi".

    19.$d%"s, ., .d, d%e, ., isner, L., L/, =.A. (2010). +e /t"te o'orensi# "dio*r"p+y in t+e Bnited /t"tes.

    20.Let+, . . (2015). op$ted oo*r"p+y in oreni# edi#ine. /anishMedi"al Journal, 1-26.

    21.Let+, . . (2013). /#"nnin* in orensi# edi#ine.

    22.Levy, A. ., A&&ott, . ., "%%">, . ., et, . ., "r>e, . ., +"pion,. ., et "%. (2006). Virt$"% A$topsy: re%iin"ry !perien#e in i*+-Ve%o#ity$ns+ot @o$nd Vi#tis. #adiology.

    23.Levy, A., "r#>e, ., et, ., "%%">, ., "r$so, ., e"rse, L., et "%. (2007).Virt$"% A$topsy:

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    58/61

    as an Adjun"t andor Alternati$e to the In$asi$e Autosy 3e

    I*le*entedCan Cross8(e"tional I*aging as an Adjun"t andor Alternati$e

    to the In$asi$e Autosy 3e I*le*ented %ithin !he N:(;Lei#ester:;"tion"% e"%t+ /ervi#e.

    30.;od", ., os+i$r" , ., s$Ci, /., +"s+i, A., "i, ., "ne>o, ., et"%. (2013). ostorte #op$ted too*r"p+y i"*in* in t+e investi*"tiono' nontr"$"ti# de"t+ in in'"nts "nd #+i%dren. BioMed #esear"hInternational, 1-5.

    31.Eer, ., F%dFrF, A., n*iny$rt, . (2012). Virtopsy - enetr"tin* e"dr"$" "$sed &y " /+ove% "nd%e : A "se resent"tion. Cu*huriyetMedi"al Journal, 360-364.

    32."to

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    59/61

    43./#+

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    60/61

    57.+"%i, ., en, ., /#+, ., =oes#+, ., do&", ., et "%.(2003). Virtopsy, " ;e< "*in* orion in orensi# "t+o%o*y: Virt$"%A$topsy &y ostorte $%tis%i#e op$ted oo*r"p+y (/) "nd"*neti# eson"n#e "*in* ()" e"si&i%ity /t$dy.J Forensi" ("i.

    58.Vo*e%, =., eine"nn, A., i>"s, A., oodend"en, ., $%&ins, .,ei#+ensp$rner, ., et "%. (2013). ost-orte #op$ted too*r"p+y() "nd -"n*io*r"p+y "'ter #"rdi"# s$r*ery. ossi&i%ities "nd%iits.A#C:. M2/. (@/. K#0MIN, 155-171.

    59.Votino, ., "nnie, ., /e*ers, V., o&res#$, ., essy, ., "%%o, V., et "%.(2012). Virt$"% "$topsy &y #op$ted too*r"p+i# "n*io*r"p+y o' t+e 'et"%+e"rt: " 'e"si&i%ity st$dy. -ltrasound 3stet +yne"ol, 679M684.

    60.@e$stin>, A., $nin>, ., v"n iC>e, ., en>en, ;., restin, . (2009).ini"%%y nv"sive A$topsy: An A%tern"tive to onvention"% A$topsyK

    #adiology.

    61.@i#+"nn, ., eine"nn, A., @ein&er*, ., Vo*e%, . (2014). Virt$"%A$topsy @it+ $%tip+"se ostorte op$ted oo*r"p+i#.Annals o'Internal Medi"ine, 534-541.

    62.Her&ini, ., err" d" /i%v", L., on#, ., erro, "y, ., $nior, ., et "%.(2014). iDeren#es =et

  • 7/23/2019 KTI Forensik (Autosaved)

    61/61