landasan_kurikulum (autosaved)

7/23/2019 Landasan_Kurikulum (Autosaved)

http://slidepdf.com/reader/full/landasankurikulum-autosaved 1/44

Landasan Kurikulum

Kurikulum Pembelajaran 1

MATERI- 2

LANDASAN PENGEMBANGANLANDASAN PENGEMBANGANKURIKULUMKURIKULUM

Drs. Dadang Sukirman, M.Pd.

PENDAHULUAN

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai

kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan

pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam

pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam

penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan

landasan yang kkh dan kuat.

Mungkin Anda dapat membayangkan andaikata sebuah

bangunan rumah yang dibangun tidak menggunakan landasan

!"ndasi# yang kkh, maka ketika ter$adi gncangan atau diterpa leh

angin sedikit sa$a rumah tersebut akan mudah rubuh. Demikian halnya

dengan kurikulum, $ika dikembangkan tidak didasarkan pada landasan

yang tepat dan kuat, maka kurikulum tersebut tidak bisa bertahan

lama, dan bahkan dengan mudah dapat ditinggalkan leh para

pemakainya.

%ila bangunan rumah rubuh yang diakibatkan tidak

menggunakan landasan !"ndasi# yang kuat, kerugian tidak akan

terlalu besar hanya sebanding dengan harga rumah yang dibangun,dan $ika kndisi keuangan memungkinkan maka dengan segera akan

mudah dibangun kembali. &api bila yang rbh itu kurikulum sebagai

alat untuk mempersiapkan manusia, maka kerugiannya bersi"at "atal

dan tidak bisa diukur dengan materi karena menyangkut dengan

upaya memanusiakan manusia.

Dengan demikian dalam mengembangkan kurikulum, terlebih

dahulu harus diidenti"ikasi dan dika$i secara selekti", akurat, mendalam

dan menyeluruh landasan apa sa$a yang harus di$adikan pi$akan dalam



Landasan Kurikulum


merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum.

Dengan landasan yang kkh kurikulum yang dihasilkan akan kuat,

yaitu prgram pendidikan yang dihasilkan akan dapat menghasilkan

manusia terdidik sesuai dengan hakikat kemanusiannya, baik untuk

kehidupan masa kini maupun menyngsng kehidupan $auh kemasa

yang akan datang.

Penggunaan landasan yang tepat dan kuat dalam

mengembangkan kurikulum tidak hanya diperlukan leh para

penyusun kurikulum ditingkat pusat !makr#, akan tetapi terutama

harus di"ahami dan di$adikan dasar pertimbangan leh para

pengembang kurikulum ditingkat perasinal !satuan pendidikan#,

yaitu para guru, kepala seklah, penga'as pendidikan !super(isr#

de'an seklah atau kmite pendidikan dan para guru serta pihak)

pihak lain yang terkait !stacke hlder#.

Dengan diterapkannya kebi$akan pemerintah !Depdiknas# yaitu

pengembangan kurikulum perasinal dilakukan leh setiap satuan

pendidikan dengan prgram Kurikulum &ingkat *atuan Pendidikan!K&*P#, maka seluruh $a$aran di setiap satuan pendidikan harus

memiliki pemahaman yang luas dan mendalam tentang landasan

pengembangan kurikulum, dan secara perasinal harus di$adikan

ru$ukan dalam mengimplementasikan kurikulum di setiap satuan

pendidikan yang dikellanya.

+bert *. ais !-/0# mengemukakan empat landasan pkk

pengembangan kurikulum, yaitu1 Philsphy and the nature "

kn'ledge, sciety and culture, the indi(idual, dan learnig thery.

Dengan berpedman pada empat landasan tersebut, maka

perancangan dan pengembangan suatu bangunan kurikulum yaitu

pengembangan tu$uan !aims, gals, b$ecti(e#, pengembangan

isi2materi !cntent#, pengembangan prses pembela$aran !learning

acti(ities#, dan pengembangan kmpnen e(aluasi !e(aluatin#, harus

didasarkan pada landasan "ils"is, psiklgis, ssilgis, serta ilmu

pengetahuan dan teknlgi !3P&EK#.



Landasan Kurikulum


Landasan yang dipilih untuk di$adikan dasar pi$akan dalam

mengembangkan kurikulum sangat tergantung atau dipengaruhi leh

pandangan hidup, kultur, kebi$akan pltik yang dianut leh negara

dimana kurikulum itu dikembangkan. Akan tetapi secara umum

keempat landasan yang akan dibahas dalam mdul ini, yaitu landasan

"ils"is, psiklgis, ssilgis, serta landasan ilmu pengetahuan dan

teknlgi adalah landasan umum dan pkk sebagai dasar pi$akan

dalam mengembangkan kurikulum.

4leh karena itu dalam mdul Landasan Pengembangan

Kurikulum ini, intinya akan membahas keempat $enis landasan

tersebut yaitu1 landasan "ils"is, psiklgis, ssilgis, serta landasan

ilmu pengetahuan dan teknlgi. *etelah mempela$ari mdul ini, Anda

diharapkan dapat memiliki pemahaman dan kemampuan sebagai

berikut1

1. Dapat memahami dan mengimplementasikan penerapan landasan

"ils"is dalam mengembangkan kurikulum baik pengembangan

pada le(el makr maupun pengembangan pada tingkat perasinalleh setiap satuan pendidikan


Psiklgis dalam mengembangkan kurikulum baik pengembangan

pada le(el makr maupun pengembangan pada tingkat perasinal

leh setiap satuan pendidikan


*silgis dalam mengembangkan kurikulum baik pengembangan

pada le(el makr maupun pengembangan pada tingkat perasinal

leh setiap satuan pendidikan


3lmu Pengetahuan dan &eknlgi dalam mengembangkan kurikulum

baik pengembangan pada le(el makr maupun pengembangan

pada tingkat perasinal leh setiap satuan pendidikan

Kemampuan tersebut diatas sangat penting dimiliki leh Anda

sebagai caln guru maupun bagi Anda yang sudah berpr"esi sebagai



Landasan Kurikulum


guru, mengingat salah satu "ungsi dan peran guru adalah sebagai

pengembang kurikulum. Adapun mdal dasar agar dapat menghasilkan

kurikulum yang dapat diterima leh pihak)pihak yang berkepentingan

!*take hlder#, salah satu syaratnya bah'a kurikulum harus

dikembangkan dengan didasarkan pada se$umlah landasan yang tepat,

kuat dan kkh.

Untuk membantu Anda memiliki 'a'asan, pemahaman dan

kemampuan praktis mengembangkan setiap landasan dalam

pengembangan kurikulum, maka pengka$ian keempat landasan

tersebut dirganisasikan kedalam tiga bagian sebagai berikut1

-. Landasan 5ils"is dalam pengembangan kurikulum, yaitu akan

membahas dan mengidenti"ikasi landasan "ilsa"at dan ilmplikasinya

dalam mengembangkan kurikulum.

6. Landasan Psiklgis dalam pengembangan kurikulum, yaitu akan

membahas dan mengidenti"ikasi landasan psiklgis dan

ilmplikasinya dalam mengembangkan kurikulum.

7. Landasan *silgis dan 3lmu pengetahuan dan &eknlgi !3P&EK#dalam pengembangan kurikulum. yaitu akan membahas dan

mengidenti"ikasi landasan ssilgis, ilmu pengetahuan dan

teknlgi serta ilmplikasinya dalam mengembangkan kurikulum.

Agar dapat memperleh hasil bela$ar yang maksimal dari mdul

yang Anda pela$ari ini, silahkan ikuti petun$uk)petun$uk sebagai

berikut1

-. %acalah dengan cermat bagian pendahuluan mdul satu ini sampai

anda memahami apa dan bagaimana landasan pengembangan

kurikulum itu..

6. %acalah setiap uraian, cnth atau ilustrasi dari setiap kegiatan

bela$ar dalam mdul ini dengan seksama, dan pahami ide)ide

pkk dari uraian tersebut.

7. Pahami ide)ide pkk itu dengan cara menghubungkannya dengan

pengalaman Anda, dan agar diperleh pemahaman yang lebih luas

dan aplikatis, sebaiknya berdiskusilah dengan teman Anda.



Landasan Kurikulum


8. Ker$akan tugas)tugas yang tercantum di dalam mdul ini, agar

Anda memperleh pemahaman yang utuh terkait dengan ide)ide

pkk yang ada di dalamnya.

9. :angan lupa sebelum bela$ar berd;alah terlebih dahulu, semga

kita diberi kemudahan leh &uhan <ang Maha Esa untuk

memahaminya.



Landasan Kurikulum


Kegiatan Pembelajaran 1

LANDA*AN 53L4*453* DALAM PEN=EM%AN=AN

KU+3KULUM

+A*34NAL

Pendidikan senantiasa berhubungan dengan manusia apakah

sebagai sub$ek, b$ek maupun sebagai pengella. Menurut M.:

Lange(eld >pendidikan atau mendidik adalah suatu upaya rangde'asa yang dilakukan secara senga$a untuk membantu anak atau

rang yang belum de'asa dalam suatu lingkungan>. Mengingat

pendidikan adalah suatu prses yang disenga$a, tentu sa$a pendidikan

adalah bertu$uan atau memiliki tu$uan yang harus dicapai. Untuk

mencapai tu$uan tersebut tentu sa$a harus ada isi atau bahan yang

harus disampaikan, pendidik, peserta didik, ada prses interaksi

pendidikan yang ditempuh untuk mencapai tu$uan, ada kegiatan

e(aluasi untuk mengetahui se$auhmana hasil telah dicapai melalui

prses dan materi pendidikan yang diberikan.

:ika dianalisis secara lebih detail, ada enam unsur yang terlibat

dalam prses pendidikan yaitu1 -# tu$uan pendidikan, 6# pendidik, 7#

anak didik, 8# isi pendidikan, 9# alat pendidikan, 0# lingkungan

pendidikan. Keenam unsur tersebut masing)masing memiliki peran

yang amat menentukan, dan leh karenanya dalam merumuskan,

mengembangkan dan menentukan setiap unsur yang terlibat dalam

prses pendidikan harus dilakukan melalui hasil berpikir yang

mendalam, lgis, sistematis dan menyeluruh !"ils"is#.

Kurikulum sebagai prgram pendidikan, melalui pendekatan

eklektik !eclectic mdel# yang dikembangkan leh +bert *. ais,

menetapkan empat unsur kurikulum yaitu1 -# Aims, =als, 4b$ecti(es,

6# ?ntent, 7# Learning Acti(ities, 8# E(aluatin. Untuk merumuskan

dan mengembangkan setiap aspek dari keempat unsur kurikulum



Landasan Kurikulum


tersebut !pengembangan tu$uan, isi2materi, metde2prses, dan

pengembangan e(aluasi# harus dilakukan dengan mengembangkan

$a'aban)$a'aban atau pemikiran yang mendalam, lgis, sistematis

dan kmprehensi" atau dengan kata lain alasan yang dirumuskan

dengan menggunakan hasil pemikiran "ils"is.

Misalnya ketika merumuskan tu$uan untuk pendidikan dasar,

maka sebelum tu$uan dirumuskan paling tidak terlebih dahulu

mengidenti"ikasi karakteristik usia sis'a pendidikan dasar, kebutuhan

dan kemampuan rata)rata sis'a pada usia pendidikan dasar, harapan

rang tua dan masyarakat seputar pendidikan anak pada usia

pendidikan dasar, harapan pemerintah dan pihak)pihak lain yang

terkait !stake hlder#.

Dari hasil identi"ikasi para perancang kurikulum telah memiliki

masukan yang sangat berharga, dan kemudian di"rmulasikan dalam

rumusan tu$uan pendidikan dasar yang dudasarkan pada berbagai

masukan yang telah diperleh sebelumnya. Dengan demikian tu$uan

dirumuskan tidak didasarkan pada pemikiran sub$ekti" satu pihak sa$a,melainkan dirumuskan secara matang setelah mengka$i berbagai

masukan, baik masukan teritis, empirik, maupun hasil penelitian,

atau dengan kata lain dilakukan melalui prses ber"ikir secara "ils"is.

Demikian $uga ketika mengembang"kan unsur)unsur kurikulum

lainnya, seperti pengembangan isi2materi, prses, dan pengembangan

e(alusai, dilakukan dengan menggunakan metde yang sama.

PEN=E+&3AN

*ecara har"iah "ilsa"at berarti @cinta akan kebi$akan> !l(e "

'isdm#, untuk mengerti dan berbuat secara bi$ak, ia harus memiliki

pengetahuan, dan pengetahuan yang diperleh melalui prses berpikir,

yaitu berpikir secara mendalam, lgis dan sistematis. Dalam

pengertian umum "ilsa"at adalah cara berpikir secara radikal,

menyeluruh dan mendalam !*crates# atau cara berpikir yang



Landasan Kurikulum


mengupas sesuatu sedalam)dalamnya. Plat menyebut "ilsa"at sebagai

ilmu pengetahuan tentang kebenaran.

Adapun yang dimaksud dengan landasan "ils"is dalam

pengembangan kurikulum ialah asumsi)asumsi atau rumusan yang

didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analitis, lgis dan

sistematis !"ils"is# dalam merencanakan, melaksanakan, membina

dan mengembangkan kurikulum. Penggunaan "ilsa"at tersebut baik

dalam pengembangan kurikulum dalam bentuk prgram !tertulis#,

maupun kurikulum dalam bentuk pelaksanaan !perasinal# di

seklah.

KLA*353KA*3 53L*A5A& PEND3D3KAN

5ilsa"at berupaya mengka$i berbagai permasalahan yang

dihadapi manusia, termasuk masalah pendidikan. Pendidikan sebagai

ilmu terapan, tentu sa$a memerlukan ilmu)ilmu lain sebagai

penun$ang, di antaranya adalah "ilsa"at. 5ilsa"at pendidikan pada

dasarnya adalah penerapan dan pemikiran)pemikiran "ils"is untukmemecahkan masalah)masalah pendidikan. Menurut +ed$a

Mudyahard$ !-#, terdapat tiga sistem pemikiran "ilsa"at yang

sangat besar pengaruhnya dalam pemikiran pendidikan pada

umumnya, dan pendidikan di 3ndnesia pada khususnya, yaitu1 "ilsa"at

3dealisme, +ealisme dan "ilsa"at 5ragmatisme.

%idang telaahan "ilsa"at pada a'alnya mempersalkan siapa

manusia itu B ka$ian terhadap persalan ini berupaya untuk menelusuri

hakikat manusia, sehingga muncul beberapa asumsi misalnya manusia

adalah makhluk religius, makhluk ssial, makhluk yang berbudaya,

dan lain sebagainya. Dari beberapa telaahan tersebut "ilsa"at menelaah

tiga pkk persalan, yaitu hakikat benar)salah !lgika#, hakikat baik)

buruk !etika#, dan hakikat indah)$elek !estetika#.

Pada dasarnya pandangan hidup manusia mencakup ketiga

permasalahan tersebut, yaitu lgika, etika dan estetika. 4leh

karenanya ketiga pandangan tersebut sangat dibutuhkan dalam



Landasan Kurikulum


pendidikan, terutama dalam mengembangkan kurikulum khususnya

untuk menentukan arah dan tu$uan pendidikan, isi atau materi

pendidikan, metdlgi atau prses pendidikan, dan sistem e(aluasi

untuk mengetahui tingkat pencapaian pendidikan.

5ilsa"at akan menentukan arah ke mana peserta didik akan

diba'a, "ilsa"at merupakan perangkat nilai)nilai yang melandasi dan

membimbing ke arah pencapaian tu$uan pendidikan. 4leh karena itu,

"ilsa"at yang dianut leh suatu bangsa atau kelmpk masyarakat

tertentu termasuk yang dianut leh perrangan sekalipun akan sangat

mempengaruhi tehadap pendidikan yang ingin direalisasikan.

-. Landasan 5ils"is Pendidikan 3dealisme

Menurut "ilsa"at idealisme bah'a kenyataan atau realitas pada

hakikatnya adalah bersi"at spiritual daripada bersi"at "isik, bersi"at

mental daripada material. Dengan demikian menurut "ilsa"at idealisme

bah'a manusia adalah mahluk spiritual, mahluk yang cerdas dan

bertu$uan. Pikiran manusia diberikan kemampuan rasinal sehingga

dapat menentukan pilihan mana yang harus diikutinya.

%erdasarkan pemikiran "ilsa"at idealisme bah'a tu$uan

pendidikan harus dikembangkan pada upaya pembentukan karakter,

pembentukan bakat insani dan keba$ikan ssial sesuai dengan hakikat

kemanusiaannya. Dengan demikian tu$uan pendidikan dari mulai

tingkat pusat !ideal# sampai pada rumusan tu$uan yang lebih

perasinal !pembela$aran# harus mere"leksikan pembentukan

karakter, pengembangan bakat dan keba$ikan ssial sesuai dengan"itrah kemanusiannya.

3si kurikulum atau sumber pengetahuan dirancang untuk

mengembangkan kemampuan berpikir manusia, menyiapkan

keterampilan beker$a yang dilakukan melalui prgram dam prses

pendidikan secara praktis. 3mplikasi bagi para pendidik, yaitu

bertanggung $a'ab untuk menciptakan lingkungan yang kndusi" bagi

terselenggaranya pendidikan. Pendidik harus memiliki keunggulan



Landasan Kurikulum


kmpetiti" baik dalam segi intelektual maupun mral, sehingga dapat

di$adikan panutan bagi peserta didik.

6. Landasan 5ils"is Pendidikan +ealisme

5ilsa"at realisme bleh dikatakan kebalikan dari "ilsa"at

idealisme, dimana menurut "ilsa"at realisme memandang bah'a dunia

atau realitas adalah bersi"at materi. Dunia terbentuk dari kesatuan

yang nyata, substansial dan material, sementara menurut "ilsa"at

idealisme memandang bah'a realitas atau dunia bersi"at mental,

spiritual. Menurut realisme bah'a manusia pada hakikatnya terletak

pada apa yang diker$akannya.

Mengingat segala sesuatu bersi"at materi maka tu$uan

pendidikan hendaknya dirumuskan terutama diarahkan untuk

melakukan penyesusian diri dalam hidup dan melaksanakan tanggung

$a'ab ssial. 4leh karena itu kurikulum kalau didasarkan pada "ilsa"at

realisme harus dikembangkan secara kmprehensi" meliputi

pengetahuan yang bersi"at sains, ssial, maupun muatan nilai)nilai. 3si

kurikulum lebih e"ekti" dirganisasikan dalam bentuk mata pela$aran

karena memiliki kecenderungan berrientasi pada mata pelakaran

!sub$ect centered#

3mplikasi bagi para pendidik terutama bah'a peran pendidik

dipsisikan sebagai pengella pendidikan atau pembela$aran. Untuk itu

pendidik harus menguasai tugas)tugas yang terkait dengan pendidikan

khususnya dengan pembela$aran, seperti penguasaan terhadap

metde, media, dan strategi serta teknik pembela$aran. *ecarametdlgis unrur pembiasaan memiliki arti yang sangat penting dan

diutamakan dalam mengimplementasikan prgram pendidikan atau

pembela$aran "ilsa"at realisme.

7. Landasan 5ils"is Pendidikan 5ragmatisme

5ilsa"at "ragmatisme memandang bah'a kenyataan tidaklah

mungkin dan tidak perlu. Kenyataan yang sebenarnya adalah

kenyataan "isik, plural dan berubah !becming#. Manusia menurut



Landasan Kurikulum


"ragmatisme adalah hasil e(lusi bilgis, psiklgis dan ssial.

Manusia lahir tanpa dibekali leh kemampuan bahasa, keyakinan,

gagasan atau nrma)nrma.

Nilai baik dan buruk ditentukan secara ekseperimental dalam

pengalaman hidup, $ika hasilnya berguna maka tingkah laku tersebut

dipandang baik. 4leh karena itu tu$uan pendidikan tidak ada batas

akhirnya, sebab pendidikan adalah pertumbuhan sepan$ang hayat,

prses reknstruksi yang berlangsung secara terus menerus. &u$uan

pendidikan lebih diarahkan pada upaya untuk memperleh

pengalaman yang berguna untuk memecahkan masalah baru dalam

kehidupan indi(idu maupun ssial.

3mplikasi terhadap pengembangan isi atau bahan dalam

kurikulum ialah harus memuat pengalaman)pengalaman yang telah

teru$i, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan sis'a. Carisan)

'arisan ssial dan masa lalu tidak mmen$adi masalah, karena "kus

pendidikan menurut "aham "ragmatisme adalah menyngsng

kehidupan yang lebih baik pada saat ini maupun di masa yang akandatang. 4leh karena itu prses pendidikan dan pembela$aran secara

metdlgis harus diarahkan pada upaya pemecahan masalah,

penyelidikan dan penemuan. Peran pendidik adalah memimpin dan

membimbing peserta didik untuk bela$ar tanpa harus terlampau $auh

mendikte para sis'a.

8. Landasan 5ils"is Pendidikan Nasinal

&u$uan pendidikan Nasinal di 3ndnesia tentu sa$a bersumberpada pandangan dan cara hidup manusia 3ndnesia, yakni Pancasila.

Hal ini berarti bah'a pendidikan di 3ndnesia harus memba'a peserta

didik agar men$adi manusia yang berpancasila. Dengan kata lain,

landasan dan arah yang ingin di'u$udkan leh pendidikan di 3ndnesia

adalah yang sesuai dengan kandungan "alsa"ah Pancasila itu sendiri.

Undang)Undang n. 6 tahun 67 tentang sistem pendidikan

nasinal merumuskan, @Pendidikan nasinal berdasarkan Pancasila dan

Undang)Undang Dasar Negara +epublik 3ndnesia tahun -89.



Landasan Kurikulum


Pendidikan Nasinal ber"ungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk 'atak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertu$uan untuk

berkembangnya ptensi peserta didik agar men$adi manusia yang

beriman dan berta'a kepada &uhan <ang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreati", mandiri, dan men$adi 'arga negara

yang demkratis serta bertanggung $a'ab. !Pasal 6 dan 7#.

+umusan tu$uan tersebut merupakan keinginan luhur yang

harus men$adi inspirasi dan sumber bagi para pengella pendidikan,

antara lain1 guru, kepala seklah, para penga'as pendidikan dan para

pembuat kebi$akan pendidikan agar dalam merencanakan,

melaskanakan, membina dan mengembangkan kurikulum didasarkan

pada nilai)nailai yang dikandung dalam "alsa"ah bangsa yaitu Pancasila

dan perangkat)perangkat hukum yang ada di ba'ahanya seperti

Undang)undang.

Pelaksanaan pen$abaran dan pengembangan kurikulum meliputi

men$abarkan kedalam tu$uan, mengembangkan isi atau bahan,mengembangkan metde atau prses ppendidikan dan hubungan

antara pendidik dan peserta didik, pengembangan e(aluasi semuanya

secara knsek'en dan knsisten mere"leksikan nilai)nilai yang

terkadung dalam rumusan tu$uan pendidikan nasinal.

MAN5AA& 53L*A5A& PEND3D3KAN

5ilsa"at pendidikan pada dasarnya adalah penerapan dari

pemikiran)pemikiran "ilsa"at untuk memecahkan permasalahan

pendidikan. Dengan demikian tentu sa$a bah'a "ilsa"at memiliki

man"aat dan memberikan kntribusi yang besar terutama dalam

memberikan ka$ian sistematis berkenaan dengan kepentingan

pendidikan. Nasutin !-6# mengidenti"ikasi beberapa man"aat

"ilsa"at pendidikan, yaitu1

a. 5ilsa"at pendidikan dapat menentukan arah akan diba'a ke mana

anak)anak melalui pendidikan di seklah B. *eklah ialah suatu



Landasan Kurikulum


lembaga yang didirikan untuk mendidik anak)anak kearah yang

dicita)citakan leh masyarakat, bangsa dan negara.

b. Dengan adanya tu$uan pendidikan yang di'arnai leh "ilsa"at yang

dianut, kita mendapat gambaran yang $elas tentang hasil yang

harus dicapai. Manusia yang bagaimanakah yang harus di'u$udkan

melalui usaha)usaha pendidikan itu.

c. 5ilsa"at dan tu$uan pendidikan memberi kesatuan yang bulat

kepada segala usaha pendidikan.

d. &u$uan pendidikan memungkinkan si pendidik menilai usahanya,

hingga manakah tu$uan itu tercapai.

e. &u$uan pendidikan memberikan mti(asi atau drngan bagi

kegiatan)kegiatan pendidikan.

KU+3KULUM DAN 53L*A5A& PEND3D3KAN

Kurikulum pada hakikatnya adalah alat untuk mencapai tu$uan

pendidikan, karena tu$uan pendidikan sangat dipengaruhi leh "ilsa"at

atau pandangan hidup suatu bangsa, maka tentu sa$a kurikulum yangdikembangkan $uga akan mencerminkan "alsa"ah 2 pandangan hidup

yang dianut leh bangsa tersebut. 4leh karena itu terdapat hubungan

yang sangat erat antara kurikulum pendidikan disuatu negara dengan

"ilsa"at negara yang dianutnya.

*ebagai cnth, 3ndnesia pada masa pen$a$ahan %elanda,

kurikulum yang dianut pada masa itu sangat berrientasi pada

kepentingan plitik %elanda. Demikian pula pada saat negara kita

di$a$ah :epang, maka rientasi kurikulum berpindah yaitu disesuiakan

dengan kepentingan dan sistem nilai yang dianut leh negara Matahari

&erbit itu. *etelah 3ndnesia mencapai kemerdekaannya, dan secara

bulat dan utuh menggunakan pancasila sebagai dasar dan "alsa"ah

dalam berbangsa dan bernegara, maka kurikulum pendidikanpun

disesuaikan dengan nilai)nilai pancasila itu sendiri.

&erkait antara pengembangan kurikulum yang senantisa

memiliki hubungan dan dipengaruhi leh perkembangan plitik suatu



Landasan Kurikulum


bangsaF %echer dan Maclure !?ece Ci$aya, dkk. -# menyebutkan 0

dimensi pendekatan nasinal dalam perkembangan kurikulum di suatu

negara, yaitu1

a. Kerangka acuan yang $elas tentang tu$uan nasinal dihubungkan

dengan prgram pendidikan.

b. Hubungan yang erat antara pengembangan kurikulum nasinal

dengan re"rmasi ssial plitik negara.

c. Mekanisme penga'asan !kntrl# dari kebi$akan kurikulum yang

ditempuh.

d. Mekanisme penga'asan dari pengembangan dan aplikasi kurikulum

di seklah.

e. Metde ke arah pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan

kebutuhan.

". Penelaahan dera$at desentralisasi !degree " decentraliGatitin# dari

implementasi kurikulum di seklah.

Pengembangan kurikulum 'alaupun pada tahap a'al sangat

di'arnai leh "ilsa"at dan idelgi negara, namun tidak berarti bah'akurikulum bersi"at statis, melainkan senantiasa memerlukan

pengembangan, pembaharuan dan penyempurnaan disesuaikan

dengan kebutuhan, tuntutan dan perkembangan Gaman yang

senantiasa berubah dengan cepat.

+AN=KUMAN

*ecara pkk unsur)unsur kurikulum meliputi empat kmpnenutama yaitu1 tu$uan, isi, metde2prses dan keempat adalah unsur

e(aluasi. Keempat unsur kurikulum tersebut antara satu dengan

lainnya saling terkait dan beker$a sama dalam upaya me'u$udkan

tercapainya tu$uan pendidikan atau pembela$aran.

Pengembangan setiap unsur kurikulum tersebut, baik

pengembangan dalam diumensi makri maupun penegembangan dalam

dimensi mikr !pembela$aran# harus didasarkan pada asumsi)asumsi



Landasan Kurikulum


atau landasan pikiran yang mendalam, lgis, sistematis dan

menyeluruh atau disebut landasan "ils"is.

Pada pkknya ada tiga pendekatan "ils"is yang sangat

mempengaruhi dan senantiasa men$adi dasar pertimbangan dalam

pengembangan pendidikan atau kurikulum, yaitu1 -# 5ilsa"at

3dealisme, 6# 5ilsa"at +ealisme, dan 7# 5ilsa"at 5ragmatisme. Adapun

man"aat penggunaan "ilsa"at pendidikan dalam mengembangkan

kurikulum antara lain1 -# Memberikan arah yang $elas terhadap tu$uan

peneidikan, 6# dapat memberikan gambaran yang $elas hasil yang

ingin dicapai, 7# memberikan arah terhadap prses yang harus

dilakukan untuk mencapai tu$uan, 8# memungkinkan dapat mengukur

hasil yang dicapai dan 9# memberikan mti(asi yang kuat untuk

melakukan akti(itas.

&E* 54+MA&35 -

%erilah tanda silang !# pada huru" A, %, ?, atau D, di depan salah

satu kemungkinan $a'aban yang menurut Anda paling tepat.

-. *uatu prses bantuan dari rang de'asa kepada anak yang belum

de'asa adalah hakikat dari1

a. Penga$aran

b. Latihan

c. %imbingan

d. Pendidikan

6. Upaya atau prses yang disenga$a untuk mende'asakan anak yang

belum de'asa adalah batasan pendidikan menurut1

a. M:. Lange(eld

b. ::. +esseau

c. +bert *. ais

d. M. Mntessri

7. Pendekatan mdel eklektik dalam pengembangan kurikulum

dikembangkan leh1



Landasan Kurikulum


d. Etika

. Untuk mempengaruhi anak didik "aktr pembiasaan adalah "aktr

utama yang harus dilakukan, menurut aliran "ilsa"at1

a. +ealisme

b. 5ragmatisme

c. 5undamantal

d. 3dealisme

. Pengalaman dan isi kurikulum harus memuat pengalaman)

pengalaman yang sudah teru$i, sesuai dengan kebutuhan sis'a,

menurut aliran "ilsa"at1

a. +ealisme

b. 5ragmatisme

c. 5undamantal

d. 3dealisme

-.+musan tu$uan pendidikan nasinal yang bersumber dari "alsa"ah

negara pancasila, terdapat dalam UU n. 6 tahun 67 pasal1

a. 6 dan 9b. 7 dan 8

c. 6 dan 7

d. 8 dan 9

?ckkanlah $a'aban Anda dengan kunci $a'aban tes "rmati" -

yang disediakan pada bagian akhir mdul ini. Untuk mengetahui

tingkat penguasaan Anda dalam materi kegiatan bela$ar - gunakanlah

rumus berikut1

+umus

Jumlah jawaban Anda ang benar

!ing"at Pengua#aan $ % 100 &

10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai

I J - I baik sekali

I I baik



Landasan Kurikulum


/ I / I sedang

........ / I kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai I keatas.

%agus. Anda dapat meneruskan pada Kegiatan %ela$ar 6. &etapi

apabila tingkat penguasaan Anda masih di ba'ah I Anda harus

mengulangi Kegiatan %ela$ar -, terutama materi yang belum Anda

kuasai.

=L4*A+3UM

-. Ecelectic mdel, yaitu suatu pendekatan pengembangan kurikulum

yang dilakukan secara kmprmistis, dengan memadukan dari

berbagai pendapat atau teri kemudian diambil $alan tengah

sebagai keputusan yang terbaik yang dapat diterima leh berbagai

kalangan atau pihak.

6. *take hlder, yaitu bah'a kurikulum yang telah dirancang dan

dikembangkan leh tim pengembang, dilihat dari prses maupun

hasilnya harus dapat dipertanggung $a'abkan dan memenuhi

harapan bagi pihak)pihak yang memiliki keterkaitan ataukepentingan.

7. Degree " decentraliGatin, yaitu dalam mengembangkan kurikulum

secara langsung maupun tidak langsung harus memperhatikan dan

disesuaikan dengan situasi, kndisi, ptensi maupun kebutuhan

daerah.



Landasan Kurikulum



LANDA*AN P*3K4L4=3* DALAM PEN=EM%AN=AN

KU+3KULUM

+A*34NAL

Pendidikan senantiasa berkaitan dengan perilaku manusia,

dalam prses pendidikan itu ter$adi interaksi antara peserta didikdengan lingkungannya, baik lingkungan yang bersi"at "isik maupun

lingkungan ssial. Melalui pendidikan diharapkan adanya perubahan

perilaku peserta didik menu$u kede'asaan, baik de'asa dari segi "isik,

mental, emsinal, mral, intelektual maupun ssial.

Harus diingat bah'a 'alaupun pendidikan dan pembela$aran

adalah upaya untuk merubah perilaku manusia, akan tetapi tidak

semua perubahan perilaku manusia 2 peserta didik mutlak sebagai

akibat dari inter(ensi prgram pendidikan. Perubahan perilaku peserta

didik ada yang diperleh melalui prses kematangan atau pengaruh

dari luar prgram pendidikan.

Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tu$uan 2 prgram

pendidikan, sudah pasti berhubungan dengan prses perubahan

perilaku peserta didik. Dengan adanya kurikulum diharapkan dapat

membentuk tingkah laku baru berupa kemampuan atau kmpetensi

aktual maupun ptensial dari setiap peserta didik, serta kemampuan)

kemampuan baru yang dimiliki dalam 'aktu yang relati" lama.

Mengingat kurikulum merupakan suatu prgram pendidikan

yang ber"ungsi sebagai alat untuk merubah perilaku peserta didik

!sis'a# kearah yang diharapkan leh pendidikan, maka tentu sa$a

dalam mengembangkan kurikulum pendidikan harus menggunakan

asusmsi)asumsi atau landasan yang bersumber dari studi ilmiah

bidang psiklgi.



Landasan Kurikulum


PEN=E+&3AN

Psiklgi adalah ilmu yang mempela$ari tingkah laku manusia

dalam hubungan dengan lingkuingan, sedangkan kurikulum adalah

upaya menentukan prgram pendidikan untuk merubah perilaku

manusia. 4leh sebab itu dalam mengembangkan kurikulum harus

dilandasi leh psiklgi sebagai acuan dalam menentukan apa dan

bagaimana perilaku peserta didik itu harus dikembangkan.

Peserta didik adalah indi(idu yang sedang berada dalam prses

perkembangan, seperti perkembangan dari segi "isik, intelektual,

ssial, emsinal, mral, dan lain sebagainya. &ugas utama pendidik 2

guru adalah membantu mengptimalkan perkembangan peserta didik

tersebut. *ebenarnya tanpa pendidikan)pun, anak akan mengalami

perkembangan, akan tetapi melalui pendidikan perkembangan anak

tersebut akan lebih ptimal baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

4leh karena itu melalui penerapan landasan psiklgi dalam

pengembangan kurikulum, tiada lain agar upaya pendidikan yangdilakukan dapat menyesuaikan dengan hakikat peserta didik, baik

penyesuaian dari segi materi atau bahan yang harus disampaikan,

penyesuaian dari segi prses penyampaian atau pembela$arannya, dan

penyesuaian dari unsur)unsur upaya pendidikan lainnya.

Karakteristik perilaku setiap indi(idu pada berbagai tingkatan

perkembangan merupakan ka$ian dari psiklgi perkembangan, dan

leh karena itu dalam pengembangan kurikulum yang senantiasa

berhubungan dengan prgram pendidikan untuk kepentingan peserta

didik, maka landasan psiklgi mutlak harus di$adikan dasar dalam

upaya pengembangannya.

Perkembangan yang dialami leh peserta didik pada umumnya

diperleh melalui prses bela$ar. =uru atau pendidik selalu mencari

upaya untuk dapat membela$arkan anak. ?ara bela$ar dan menga$ar

yang bagaimana agar dapat memberikan hasil yang ptimal, tentu



Landasan Kurikulum


sa$a memerlukan pemikiran mendalam, yaitu dilihat dari ka$ian

psiklgi bela$ar.

Pada hakikatnya setiap indi(idu mengalami perkembangan,

yaitu perubahan)perubahan yang teratur se$ak dari pembuahan

sampai mati. Perubahan pada indi(idu dapat ter$adi melalui prses

kematangan !maturatin#, dan melalui prses bela$ar !learning#.

Kedua mdel perubahan yaitu kemtangan dan karena prses bela$ar

termasuk kedalam ka$ian psiklgi, yaitu psiklgi perkembangan dan

psiklgi bela$ar. 4leh karena itu sangat nai", $ika berbicara prses

mengembangkan suatu kurikulum baik pada tatanan kurikulum ideal

maupun kurikulum dalam dimensi perasinal !pembela$aran# tidak

memakai ka$ian psiklgis sebagai dasar pi$akan atau landasan

berpikir !knsep# maupun dalam prakteknya.

Dari uraian di atas terdapat dua cabang psiklgi yang sangat

penting diperhatikan di dalam pengembangan kurikulum, yaitu

psiklgi perkembangan dan psiklgi bela$ar. Psiklgi bela$ar

memberikan sumbangan terhadap pengembangan kurikulum terutamaberkenaan dengan bagaimana kurikulum itu diberikan kepada sis'a

dan bagaimana sis'a harus mempela$arinya, berarti berkenaan

dengan strategi pelaksanaan kurikulum.

Psiklgi perkembangan diperlukan terutama dalam

menentukan isi kurikulum yang diberikan kepada sis'a, baik tingkat

kedalaman dan keluasan materi, tingkat kesulitan dan kelayakannya

serta keberman"aatan materi senantiasa disesuaikan dengan tarap

perkembangan peserta didik.

-. Perkembangan Peserta didik dan Kurikulum.

Anak se$ak dilahirkan sudah memperlihatkan keunikan)keunikan,

seperti pernyataan dirinya dalam bentuk tangisan atau gerakan)

gerakan tertentu. Hal ini memberikan gambaran bah'a sebenarnya

se$ak lahir anak telah memiliki ptensi untuk berkembang. %agi

aliran yang sangat percaya dengan kndisi tersebut sering



Landasan Kurikulum


menganggap anak sebagai rang de'asa dalam bentuk kecil. :.:.

+usseau, serang ahli pendidikan bangsa prancis, termasuk ynag

"anatik berpandangan seperti itu. De'asa dalam bentuk kecil

mengandung makna bah'a anak itu belum sepenuhnya memiliki

ptensi yang diperlukan bagi penyesuaian diri terhadap

lingkungannya, ia masih memerlukan bantuan untuk berkembang

ke arah kede'asaan yang sempurna. +usseau memberi tekanan

kepada kebebasan berkembang secara mulus men$adi rang

de'asa yang diharapkan. 3stilah yang dipakainya adalah kembali

ke alam, kembali ke kdrat atau pemba'aan se$ak lahir. 3a

berpendapat bah'a segala sesuatu itu adalah baik dari tangan

&uhan akan tetapi akan men$adi rusak karena tangan manusia.

Pendidikan itu harus menghrmati anak sebagai makhluk ynag

memiliki ptensi alamiah. +usseau percaya bah'a anak harus

bela$ar dari pengalaman langsung. :adi dalam hal ini inter(ensi

atau campur tangan pendidikan tidak terlalu mendminasi.

Pendapat lain mengatakan bah'a perkembangan anak itu adalahhasil dari pengaruh lingkungan. Anak dianggap sebagai kertas

putih, dimana rang)rang disekelilingnya dapat bebas menulis

kertas tersebut. Pandangan ini bertentangan dengan pandangan di

atas, di mana $ustru aspek)aspek di luar anak2 lingkungannya lebih

banyak mempengaruhi perkembangan anak men$adi indi(idu yang

de'asa. Pandangan ini sering disebut teri &abularasa dengan

tkhnya yaitu :hn Lcke.

*elain kedua pandangan tersebut, terdapat pandangan yang

menyebutkan bah'a perkembangan anak itu merupakan hasil

perpaduan antara pemba'aan dan lingkungan. Aliran ini mengakui

akan kdrat manusia yang memiliki ptensi se$ak lahir, namun

ptensi ini akan berkembang men$adi baik dan sempurna berkat

pengaruh lingkungan. Aliran ini disebut aliran kn(ergensi dengan

tkhnya yaitu Cilliam *tern. Pandangan yang terakhir ini

dikembangkan lagi leh Ha(ighurst dengan terinya tentang tugas)



Landasan Kurikulum


tugas perkembangan !de(elpmental tasks#. &ugas)tugas

perkembangan yang dimaksud adalah tugas yang secara nyata

harus dipenuhi leh setiap anak2indi(idu sesuai dengan

tara"2tingkat perkembangan yang dituntut leh lingkungannya.

Apabila tugas)tugas itu tidak terpenuhi, maka pada tara"

perkembangan berikutnya anak2indi(idu tersebut akan mengalami

masalah. Melalui tugas)tugas ini, anak akan berkembang dengan

baik dan berprasi secara kumulati" dari yang sederhana menu$u

kearah yang lebih kmpleks. Namun demikian, b$ek penelitian

yang dilakukan leh Ha(ighurst adalah anak)anak Amerika, $adi

kebenarannya masih perlu diteliti dan dika$i dengan cermat

disesuaikan dengan anak)anak indnesia yang memiliki kndisi

lingkungan yang berbeda.

Pandangan tentang anak sebagai makhluk yang unik sangat

berpengaruh terhadap pengembangan kurikulum pendidikan.

*etiap anak merupakan pribadi tersendiri, memiliki perbedaan

disamping persamaannya. 3mplikasi dari hal tersebut terhadappengembangan kurikulum yaitu1

1' *etiap anak diberi kesempatan untuk berkembang sesuai

dengan bakat, minat, dan kebutuhannya.

2' Di samping disediakan pela$aran yang si"atnya umum !prgram

inti# yang 'a$ib dipela$ari setiap anak di seklah, disediakan

pula pela$aran pilihan yang sesuai dengan minat anak.

3' Kurikulum disamping menyediakan bahan a$ar yang bersi"at

ke$uruan $uga menyediakan bahan a$ar yang bersi"at akademik.

%agi anak yang berbakat dibidang akademik diberi kesempatan

untuk melan$utkan studi ke $en$ang pendidikan berikutnya.

4' Kurikulum memuat tu$uan)tu$uan yang mengandung

pengetahuan, nilai 2 sikap, dan keterampilan yang

menggambarkan keseluruhan pribadi yang utuh lahir dan batin.

3mplikasi lain dari pengetahuan tentang anak terhadap prses

pembela$aran !actual curriculum# dapat diuraikan sebagai berikut1



Landasan Kurikulum


1' &u$uan pembela$aran yang dirumuskan secara perasinal selalu

berpusat kepada perubahan tingkah laku peserta didik.

2' %ahan2materi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan,

minat dan perhatian anak, bahan tersebut mudah diterima leh

anak.

3' *trategi bela$ar menga$ar yang digunakan harus sesuai dengan

tara" perkembangan anak.

4' Media yang dipakai senantiasa dapat menarik perhatian dan

minat anak.

5' *istem e(aluasi berpadu dalam satu kesatuan yang menyeluruh

dan berkesinambungan dari satu tahap ke tahap yang lainnya

dan di$alankan secara terus menerus.

6. Psiklgi %ela$ar dan Kurikulum.

Psiklgi bela$ar merupakan suatu cabang ilmu yang mengka$i

bagaimana indi(idu bela$ar. %ela$ar dapat diartikan sebagai

perubahan perilaku yang ter$adi melalui pengalaman. *egala

perubahan perilaku baik yang bebrbentuk kgniti", a"ekti", maupun

psikmtr dan ter$adi karena prses pengalaman dapat

dikategrikan sebagai perilaku bela$ar. Perubahan)perubahan

perilaku yang ter$adi secara insting atau ter$adi karena

kematangan, atau perilaku yang ter$adi secara kebetulan, tidak

termasuk bela$ar. Memahami tentang psiklgi 2 teri bela$ar

merupakan bekal bagi para guru dalam tugas pkknya yaitu

membela$arkan anak.Psiklgi atau teri bela$ar yang berkembang pada dasarnya dapat

dikelmpkkan ke dalam tiga rumpun, yaitu1 &eri Disiplin Mental

atau teri Daya !5aculty &hery#, %eha(irisme, dan 4rganismik

atau ?gniti(e =estalt 5ield.

-# Menurut teri Daya !disiplin mental# dari kelahirannya

!heredities# anak2 indi(idu telah memiliki ptensi)ptensi atau

daya)daya tertentu !"aculties# yang masing)masing memiliki

"ungsi tertentu, seperti ptensi2daya mengingat, daya berpikir,



Landasan Kurikulum


daya mencurahkan pendapat, daya mengamati, daya

memecahkan masalah, dan daya)daya lainnya. Daya)daya

tersebut dapat dilatih agar dapat ber"ungsi dengan baik. Daya

berpikir anak sering dilatih dengan pela$aran berhitung 2

matematika misalnya, daya mengingat dilatih dengan

menghapalkan sesuatu. Daya)daya yang telah terlatih dapat

dipindahkan ke dalam pembentukan daya)daya lain.

Pemindahan !trans"er# ini mutlak dilakukan melalui latihan

!drill#, karena itu pengertian menga$ar menurut teri ini adalah

melatih peserta didik dalam daya)daya itu, cara mempela$arinya

pada umumnya melalui hapalan dan latihan.

6# +umpun teri bela$ar kedua yaitu %eha(irisme. +umpun teri

ini mencakup tiga teri, yaitu teri Kneksinisme atau teri

Assiasi, teri Knditining, dan teri +ein"rcement !4perant

?nditining#. +umpun teri %eha(irisme berangkat dari

asumsi bah'a indi(idu tidak memba'a ptensi se$ak lahir.

Perkembangan indi(idu ditentukan leh lingkungan !keluarga,seklah, masyarakat#. +umpun teri ini tidak mengakui sesuatu

yang si"atnya mental, perkembangan anak menyangkut hal)hal

nyata yang dapat dilihat dan diamati.

&eri Kneksinisme atau teri Assiasi adalah teri yang paling

a'al dari rumpun %eha(irisme. Menurut teri ini kehidupan

tunduk kepada hukum stimulus)respn atau aksi)reaksi. %ela$ar

pada dasarnya merupakan hubungan antara stimulus)respn.

%ela$ar merupakan upaya untuk membentuk hubungan

stimulus)respn sebanyak)banyaknya. &kh utama dari teri

ini yaitu Ed'ard L. &hrndike yang memunculkan tiga teri

bela$ar, yaitu1 @La' " +eadiness, La' " Eercise, dan La' "

E""ect>. Menurut hukum kesiapan !+eadiness#, hubungan antara

stimulus dengan respn akan terbentuk atau mudah terbentuk

apabila telah ada kesiapan pada sistem syara" indi(idu. Hukum

latihan atau pengulangan !eercise2repetitin#, hubungan antara



Landasan Kurikulum


stimulus dan respn akan terbentuk apabila sering dilatih atau

diulang)ulang. Hukum akibat !e""ect#, hubungan stimulus dan

respn akan ter$adi apabila ada akibat yang menyenangkan.

7# &eri bela$ar yang ketiga yaitu teri 4rganismik atau =estalt.

&eri ini mengacu kepada pengertian bah'a keseluruhan lebih

bermakna dari pada bagian)bagian, keseluruhan bukan

kumpulan dari bagian)bagian. Manusia dianggap sebagai

makhluk rganisme yang melakukan hubungan timbal balik

dengan lingkungan secara keseluruhan, hubungan ini di$alin leh

stimulus dan respn. Menurut teri ini, stimulus yang hadir itu

diseleksi menurut tu$uannya, kemudian indi(idu melakukan

interaksi dengannya dan seterusnya ter$adi perbuatan bela$ar.

%ertentangan dengan teri Kneksinisme 2 Assiasi, peran

guru yaitu sebagai pembimbing bukan penyampai pengetahuan,

sis'a berperan sebagai pengella bahan pela$aran. %ela$ar

berlangsung berdasarkan pengalaman yaitu kegiatan interaksi

antara indi(idu dengan lingkungannya. %ela$ar menurut teri inibukanlah menghapal akan tetapi memecahkan masalah, dan

metde bela$ar yang dipakai adalah metde ilmiah dengan cara

anak dihadapkan pada berbagai permasalahan, merumuskan

hiptesis atau praduga, mengumpulkan data yang diperlukan

untuk memecahkan masalah, mengu$i hiptesis yang telah

dirumuskan, dan pada akhirnya para sis'a dibimbing untuk

menarik kesimpulan)kesimpulan. &eri ini banyak

mempengaruhi praktek penga$aran di seklah karena teri ini

memiliki prinsip)prinsip sebagai berikut1

a. %ela$ar berdasarkan keseluruhan

Dalam bela$ar sis'a mempela$ari bahan pela$aran secara

keseluruhan, bahan bahan dirinci ke dalam bagian)bagian itu

kemudian dipela$ari secara keseluruhan, dihubungkan satu

dengan yang lain secara terpadu. Dalam mereaksi bahan

yang dianggapnya sebagai perangsang, dipela$arinya leh



Landasan Kurikulum


pikirannya, perasaannya, mentalnya, spiritualnya dan leh

seluruh aspek tingkah lakunya. Pela$aran yang diberikan

kepada sis'a bersumber pada suatu masalah atau pkk

yang luas yang harus dipecahkan leh sis'a. *is'alah yang

menglah bahan pela$aran itu, sis'a mereaksi seluruh

pela$aran leh keseluruhan $i'anya.

b. %ela$ar adalah pembentukan kepribadian

Anak dipandang sebagai makhluk keseluruhan, anak

dibimbing untuk memperleh pengetahuan, sikap, dan

keterampilan secara berimbang. 3a dibina untuk men$adi

manusia seutuhnya yaitu manusia yang memiliki

keseimbangan lahir dan batin antara pengetahuan dengan

sikapnya dan antara sikap dengan keterampilannya. *eluruh

kepribadiannya diharapkan utuh melalui prgram penga$aran

yang terpadu.

c. %ela$ar berkat pemahaman

Menurut aliran =estalt bah'a bela$ar itu adalah prsespemahaman. Pemahaman mengandung makna penguasaan

pengetahuan, dapat menyelaraskan dengan sikapnya dan

keterampilannya. Dapat pula diartikan bah'a pemahaman

itu adalah kemudahan dalam menemukan sesuatu,

pemecahan masalah. Keterampilan menghubung)hubungkan

bagian)bagian pengetahuan untuk diperleh sesuatu

kesimpulan merupakan salah satu 'u$ud pemahaman.

d. %ela$ar berdasarkan pengalaman

*ebagaimana dikemukakan bah'a bela$ar itu adalah

pengalaman. Prses bela$ar itu adalah beker$a, mereaksi,

memahami dan mengalami. Dalam bela$ar itu sis'a akti".

*is'a menglah bahan pela$aran melalui diskusi, tanya

$a'ab, ker$a kelmpk, demnstrasi, sur(ey lapangan,

karya'isata atau bela$ar membaca di perpustakaan.

e. %ela$ar adalah suatu prses perkembangan



Landasan Kurikulum


Dalam hubungan ini ada tiga teri yang perlu diketahui guru,

yaitu1 perkembangan anak merupakan hasil dari

pemba'aan, perkembangan anak merupakan hasil

lingkungan, dan perkembangan anak merupakan hasil

keduanya. Perpaduan kedua pandangan itu melahirkan teri

tugas perkembangan !de(elpmental task# yang digagas

leh Ha(ighurst.

". %ela$ar adalah prses berkelan$utan

%ela$ar itu adalah prses sepan$ang masa. Manusia tidak

penah berhenti bela$ar 'alaupun sudah tua sekalipun, maka

ia selalu melakukan prses bela$ar. Hal itu dilakukan karena

"aktr kebutuhan. %ela$ar itu adalah prses kegiatan

interaksi antara dirinya dengan lingkungannya yang

dilakukan dari se$ak lahir sampai meninggal, karena itu

bela$ar merupakan prses berkesinambungan. Untuk

mempertahankan prinsip ini maka kurikulum mengan$urkan

untuk melaksanakan kegiatan bela$ar menga$ar tidakterbatas pada kurikulum yang tersedia, tetapi $uga kurikulum

yang si"atnya ekstra untuk memenuhi kebutuhan para sis'a.

%ela$ara akan lebih berhasil $ika dihubungkan dengan minat,

perhatian dan kebutuhan sis'a. Keberhasilan bela$ar tidak

seluruhnya ditentukan leh kemampuan sis'a, akan tetapi

$uga leh minatnya, perhatiannya, dan kebutuhannya. Dalam

kaitan dengan hal ini maka "aktr mti(asi sangat

menentukan.

+AN=KUMAN

Kurikulum sebagai prgram dan alat untuk mencapai tu$uan

pendidikan, senantiasa berhubungan dengan prses perubahan

perilaku peserta didik. Mengingat kurikulum merupakan suatu prgram

pendidikan yang ber"ungsi sebagai alat untuk merubah perilaku



Landasan Kurikulum


peserta didik !sis'a# kearah yang diharapkan leh pendidikan, maka

tentu sa$a dalam mengembangkan kurikulum pendidikan harus

menggunakan asumsi)asumsi atau landasan yang bersumber dari studi

ilmiah bidang psiklgi.

Pada dasarnya ada dua $enis psiklgi yang memiliki kaitan

sangat erat dan harus di$adikan sumber pemikiran dalam

mengembangkan kurikulum, yaitu1 Psiklgi perkembangan, dan

Psiklgi bela$ar. Psiklgi perkembangan adalah ilmu atau studi yang

mengka$i perkembangan manusia, beserta kecenderungan prilaku

yang ditun$ukkannya. Adapun Psiklgi bela$ar, adalah suatu

pendekatan atau studi yang mengka$i bagaimana manusia umumnya

melakukan prses bela$ar.

Menurut psiklgi bela$ar, bah'a bela$ar diklasi"ikasi sebagai

berikut1 bela$ar berdasarkan keseluruhan, bela$ar adalah

pemebentukan kepribadian, bela$ar berkat pemahaman, bela$ar

berdasarkan pengalaman, bela$ar merupakan prses perkembangan,

dan bela$ar adalah prses berkelan$utan.

&E* 54+MA&35 6

%erilah tanda silang !# pada huru" A, %, ?, atau D, di depan salah

satu kemungkinan $a'aban yang menurut Anda paling tepat.

-. Disiplin ilmu yang mempela$ari tingkahlaku manusia dalam

hubungan dengan lingkungan adalah1

a. *silgis

b. Psiklgis

c. Antplgi

d. %ilgis

6. Hubungan antara stimulus dan respn akan ber$alan baik $ika

sering dilatih, menurut hukum1

a. La' " readenes

b. La' " e""ect



Landasan Kurikulum


c. La' " eercise

d. La' a" Use

7. Ada dua aliran psiklgi yang sangat erat dan dibutuhkan untuk

di$adikan landasan pengembangan kurikulum, yaitu1

a. Psiklgi bela$ar dan perkembangan

b. Psiklgi bela$ar dan ssial

c. Psiklgi ssial dan perkembangan

d. Psiklgi ssial dan rema$a

8. *e$ak lahir setiap anak telah memiliki "tensi untuk berkembang,

menurut1

a. Ha(ighurst

b. M:. Lange(eld

c. +bert *. ais

d. ::. +sseau

9. Perubahan perilaku setiap indi(idu selain ditentukan leh prses

bela$ar, $uga ditentukan leh "aktr1

a. Kebiasaanb. Kemauan

c. Kedisiplinan

d. Kematangan

0. &ugas)tugas nyata yang harus dipenuhi leh setiap anak dalam

setiap perkembangannya disebut dengan tugas)tugas

perkembangan yang dicetuskan leh1

a. Ha(ighurst

b. M:. Lange(eld

c. +bert *. ais

d. ::. +sseau

/. Prses perubahan perilaku yang ter$adi karena dilakukan melalui

prses pengalaman adalah disebut1

a. Menga$ar

b. Latihan

c. %ela$ar



Landasan Kurikulum


d. %imbingan

. Keseluruhan adalh lebih bermakna dari hanya sekedar bagian demi

bagian, adalah pandangan teri bela$ar1

a. Daya

b. %eha(irisme

c. =estal

d. Kneksinisme

. Menurut teri %eha(irisme bah'a perubahan dan perkembangan

perilaku seserang pada dasarnya ditentukan leh1

a. Lingkungan

b. Pemba'aan

c. Kebiasaan

d. Kematangan

-.&eri Kneksinisme berpandangan bah'a perubahan perilaku

seserang ter$adi atas hubungan timbal balik antara1

a. *timulus dan respn

b. Kebiasaan dan kematanganc. Kematangan dan kedisiplinan

d. Pemba'aan dan lingkungan

?ckkanlah $a'aban Anda dengan kunci $a'aban tes "rmati" 6



rumus berikut1

+umus



10


I J - I baik sekali

I I baik

/ I / I sedang



Landasan Kurikulum


........ / I kurang





kuasai.

=L4*A+3UM

-. La' " +eadiness, adalah salah satu hukum dari aliran

Kneksinisme yang beranggapan hubungan antara stimulus dan

respn akan ber$alan baik $ika ada kesiapan

6. La' " Eercise, La' " +eadiness, adalah salah satu hukum dari

aliran Kneksinisme yang beranggapan bah'a hubungan antara

stimulus dan respn akan ber$alan baik $ika sering dilatih

7. La' " E""ect, La' " +eadiness, adalah salah satu hukum dari aliran

Kneksinisme yang beranggapan hubungan antara stimulus dan

respn akan ber$alan baik $ika ada balikan yang didapatkan



Landasan Kurikulum



LANDA*AN *4*34L4=3*, 3LMU PEN=E&AHUANDAN &EKN4L4=3

DALAM PEN=EM%AN=AN KU+3KULUM

+A*34NAL

Pendidikan adalah prses budaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia. Pendidikan adalah prses ssialisasi melalui

interaksi insani menu$u manusia yang berbudaya. Dalam knteks inilah

anak didik dihadapkan dengan budaya manusia, dibina dan

dikembangkan sesuai dengan nilai budayanya, serta dipupuk

kemampuan dirinya men$adi manusia yang berbudaya.

Disisi lain bah'a pendidikan merupakan usaha menyiapkan

sub$ek didik !sis'a# menghadapi kehidupan yang selalu mengalami

perubahan dengan pesat dan bahkan sulit untuk ditebak. Pendidikanadalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan

bimbingan, penga$aran dan atau latihan bagi perannya di masa yang

akan datang. &eknlgi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan ilmiah

dan ilmu)ilmu lainnya untuk memcahkan masalah)masalah praktis.

3lmu dan teknlgi tidak bisa dipisahkan. 3lmu pengetahuan dan

teknlgi berkembang sangat pesat seiring la$unya perkembangan

masyarakat.

Dengan kedua alasan tersebut di atas, maka agar kurikulum

sebagai prgram pendidikan maupun kurikulum sebagai pengalaman

yang diterapkan dalam prses pembela$arn di setiap satuan

pendidikan, selain menggunakan kedua landasan yang telah dibahas

sebelumnya yaitu landasan "ils"is dan psiklgis, $uga harus

menggunakan asumsi)asumsi atau landasan lainnya yaitu landasan

ssilgis dan 3lmu Pengetahuan dan &eknlgi !3P&EK#.

-. Landasan *silgis dalam Pengembangan Kurikulum



Landasan Kurikulum


Dilihat dari substansinya "aktr ssilgis sebagai landasan dalam

mengembangkan kurikulum dpat dika$i dari dua sisi yaitu dari sisi

kebudayaan dan kuriklulum serta dari unsur masyarakat dan

kurikulum.

a. Kebudayaan dan Kurikulum

5aktr kebudayaan merupakan bagian yang penting dalam

pengembangan kurikulum dengan pertimbangan1

-# 3ndi(idu lahir tidak berbudaya, baik dalam hal kebiasaan,

cita)cita, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan lain

sebagainya. *emua itu dapat diperleh indi(idu melalui

interaksi dengan lingkungan budaya, keluarga, masyarakat

sekitar, dan tentu sa$a seklah 2 lembaga pendidikan. 4leh

karena itu seklah 2lembaga pendidikan mempunyai tugas

khusus untuk memberikan pengalaman kepada para peserta

didik dengan salah satu alat yang disebut kurikulum.

6# Kurikulum dalam setiap masyarakat pada dasarnya

merupakan re"leksi dari cara rang berpikir, berasa, bercita)cita, atau kebiasaan)kebiasaan. Karena itu dalam

mengembangkan suatu kurikulum perlu memahami

kebudayaan. Kebudayaan adalah pla kelakuan yang secara

umum terdapat dalam satu masyarakat yang meliputi

keseluruhan ide, cita)cita, pengetahuan, kepercayaan, cara

berpikir, kesenian, dan lain sebagainya.

7# *eluruh nilai yang telah disepakati masyarakat dapat pula

disebut kebudayaan. 4leh karena itu kebudayaan dapat

dikatakan sebagai suatu knsep yang memiliki kmpleksitas

tinggi. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa

manusia yang di'u$udkan dalam tiga ge$ala, yaitu1

a# 3de, knsep, gagasan, nilai, nrma, peraturan dan lain)

lain. Cu$ud kebudayaan ini bersi"at abstrak dan adanya

dalam alam pikiran manusia dan 'arga masyarakat di

tempat kebudayaan itu berada.



Landasan Kurikulum


b# Kegiatan, yaitu tindakan berpla dari manusia dalam

bermasyarakat. &indakan ini disebut sistem ssial. Dalam

sistem ssial, akti(itas manusia si"atnya knkrit, bisa

dilihat dan dibser(asi. &indakan berpla manusia tentu

didasarkan leh 'u$ud kebudayaan yang pertama. Artinya

sistem ssial dalam bentuk akti(itas manusia merupakan

re"leksi dari ide, knsep, gagasan, nilai dan nrma yang

telah dimilikinya.

c# %enda hasil karya manusia. Cu$ud kebudayaan yang

ketiga ini ialah seluruh "isik perbuatan atau hasil karya

manusia di masyarakat. 4leh karena itu 'u$ud

kebudayaan yang ketiga ini adalah prduk dari 'u$ud

kebudayaan yang pertama dan kedua.

*ecara umum pendidikan dan khususnya perseklahan pada

dasarnya bermaksud mendidik anggta masyarakat agar dapat

hidup berintegrasi dengan anggta masyarakat yang lain. Hal ini

memba'a implikasi bah'a kurikulum sebagai salah satu alatmencapai tu$uan pendidikan bermuatan kebudayaan yang

bersi"at umum pula, seperti1 nilai)nilai, sikap)sikap,

pengetahuan, kecakapan dan kegiatan yang bersi"at umum

yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. *elain

pendidikan yang bermuatan kebudayaan yang bersi"at umum di

atas, terdapat pula pendidikan yang bermuatan kebudayaan

khusus, yaitu untuk aspek)aspek kehidupan tertentu dan

berkenaan dengan kelmpk yang si"atnya (kasinal. Keadaan

seperti itu menuntut kurikulum yang bersi"at khusus pula.

Misalnya untuk pendidikan (kasinal, biasanya berkenaan

dengan latar belakang pendidikan, status eknmi, dan cita)cita

tertentu, sehingga mempunyai batas 'aktu dan daerah a$ar

tertentu pula.

b. Masyarakat dan Kurikulum



Landasan Kurikulum


Masyarakat adalah suatu kelmpk indi(idu yang

dirganisasikan mereka sendiri kedalam kelmpk)kelmpk

berbeda. Kebudayaan hendaknya dibedakan dengan istilah

masyarakat yang mempunyai arti suatu kelmpk indi(idu yang

terrganisir yang berpikir tentang dirinya sebagai suatu yang

berbeda dengan kelmpk atau masyarakat lainnya.

&iap masyarakat mempunyai kebudayaan sendiri)sendiri,

dengan demikian yang membedakan masyarakat yang satu

dengan masyarakat lainnya adalah kebudayaan. Hal ini

mempunyai implikasi bah'a apa yang men$adi keyakinan

pemikiran seserang, reaksi terhadap perangsang sangat

tergantung kepada kebudayaan dimana ia dibesarkan. Menurut

Daud <usu" !-6# bah'a sumber nilai yang ada dalam

masyarakat untuk dikembangkan melalui prses pendidikan ada

tiga yaitu1 lgika, estetika, dan etika. 3lmu pengetahuan dan

kebudayaan adalah nilai)nilai yang bersumber pada lgika

!pikiran#*ebagai akibat dari kema$uan ilmu pengetahuan dan teknlgi

yang pada hakikatnya adalah hasil kebudayaan manusia, maka

kehidupan manusia semakin luas, semakin meningkat sehingga

tuntutan hidup pun semakin tinggi. Pendidikan harus

mengantisipasi tuntutan hidup ini sehingga dapat

mempersiapkan anak didik untuk hidup 'a$ar sesuai dengan

kndisi ssial budaya masyarakat.

Dalam knteks inilah kurikulum sebagai prgram pendidikan

harus dapat men$a'ab tantangan dan tuntutan masyarakat.

Untuk dapat men$a'ab tutntutan tersebut bukan hanya

pemenuhan dari segi isi kurikulumnya sa$a, melainkan $uga dari

segi pendekatan dan strategi pelaksanaannya.

4leh karena itu guru, para pembina dan pelaksana kurikulum

dituntut lebih peka mengantisipasi perkembangan masyarakat,



Landasan Kurikulum


agar apa yang diberikan kepada sis'a rele(an dan berguna bagi

kehidupan sis'a di masyarakat.

&eri, prinsip, hukum, yang terdapat dalam semua ilmu

pengetahuan yang ada dalam kurikulum, penerapannya harus

disesuaikan dengan kndisi ssial budaya di masyarakat

setempat, sehingga hasil bela$ar yang dicapai leh sis'a lebih

bermakna dalam hidupnya.

Pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan

kebutuhan dan perkembangan masyarakat. &yler !-80#, &aba

!-07# &anner dan &anner !-8# menyatakan tuntutan

masyarakat adalah salah satu dasar dalam pengembangan

kurikulum.?alhun, Light, dan Keller !-/# memaparkan tu$uh

"ungsi ssial pendidikan, yaitu1 -# Menga$ar keterampilan, 6#

Mentrasmisikan budaya, 7# Mendrng adaptasi lingkungan,

8#Membentuk kedisiplinan, 9# Mendrng beker$a berkelmpk,

0# Meningkatkan perilaku etik, dan /#Memilih bakat dan

memberi penghargaan prestasi6 Landasan 3lmu Pengatahuan dan &eknlgi dalam Pengembangan

Kurikulum

Pendidikan merupakan usaha menyiapkan sub$ek didik !sis'a#

menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang

semakin pesat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik melalui kegiatan bimbingan, penga$aran dan atau

latihan bagi perannya di masa akan datang. &eknlgi adalah

aplikasi dari ilmu pengetahuan ilmiah dan ilmu)ilmu lainnya untuk

memcahkan masalah)masalah praktis. 3lmu dan teknlgi tidak

bisa dipisahkan. 3lmu pengetahuan dan teknlgi berkembang

teramat pesat seiring la$unya perkembangan masyarakat.

3lmu pengetahuan dan teknlgi !3P&EK# bukan men$adi mnpli

suatu bangsa atau kelmpk tertentu. Pengaruh dari

perkembangan 3P&EK ini cukup luas, meliputi segala bidang

kehidupan seperti plitik, eknmi, ssial, budaya, keagamaan,



Landasan Kurikulum


keamanan, pendidikan, dan lain sebagainya. Khususnya dalam

bidang pendidikan, perkembangan teknlgi industri mempunyai

hubungan timbal balik dengan pendidikan. 3ndustri dengan

teknlgi ma$u memprduksi berbagai macam alat)alat dan bahan

yang secara langsung atau tidak langsung dibutuhkan dalam

pendidikan. Kegiatan pendidikan membutuhkan dukungan dari

penggunaan alat)alat hasil industri seperti tele(isi, radi, (ide,

kmputer dan peralatan lainnya. Penggunaan alat)alat yang

dibutuhkan untuk menun$ang pelaksanaan prgram pendidikan,

apalagi disaat perkembangan prduk teknlgi kmunikasi yang

semakin canggih, tentu sa$a menuntut pengetahuan dan

keterampilan serta kecakapan yang memadai bagi guru dan

pelaksana prgram pendidikan lainnya.

Mengingat pendidikan merupakan upaya menyiapkan sis'a

menghadapi masa depan dan perubahan masyarakat yang semakin

pesat termasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan dan

teknlgi, maka pengembangan kurikulum haruslah berlandaskanilmu pengetahuan dan teknlgi.

Perkembangan 3P&EK, secara langsung akan men$adi isi2materi

pendidikan. *edangkan secara tidak langsung memberikan tugas

kepada pendidikan untuk membekali masyarakat dengan

kemampuan pemecahan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi. *elain itu

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi $uga diman"aatkan

untuk memecahkan masalah pendidkan.

Perubahan ssial budaya, perkembangan 3P&EK dalam suatu

masyarakat akan mengubah pula kebutuhan masyarakat.

Kebutuhan masyarakat $uga dipengaruhi leh kndisi dari

masyarakat itu sendiri. Masyarakat kta berbeda dari masyarakat

desa, masyarakat tradisinal berbeda dari masyarakat mdern.

Adanya perbedaan antara masyarakat satu dengan masyarakat

lainnya sebagian besar disebabkan leh kualitas indi(idu)indi(idu



Landasan Kurikulum


yang men$adi anggta masyarakat tersebut. Di sisi lain kebutuhan

masyarakat pada umumnya $uga berpengaruh terhadap indi(idu)

indi(idu sebagai anggta masyarakat. 4leh karena itu

pengembangan kurikulum yang hanya berdasarkan pada

keterampilan dasar sa$a tidak akan dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat mdern yang bersi"at teknlgis dan mengglbal.

Pengembangan kurikulum $uga harus ditekankan pada

pengembangan indi(idu yang mencakup keterkaitannya dengan

lingkungan ssial setempat. Lingkungan ssial budaya merupakan

sumber daya yang mencakup kebudayaan, ilmu pengetahuan dan

teknlgi. %erdasarkan uraian di atas, sangatlah penting

memperhatikan "aktr kebutuhan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum.

*alah satu ciri masyarakat adalah selalu berkembang.

Perkembangan masyarakat dipengaruhi leh "alsa"ah hidup, nilai)

nilai, 3P&EK dan kebutuhan yang ada dalam masyarakat.

Perkembangan masyarakat menuntut tersedianya prsespendidikan yang rele(an. Untuk terciptanya prses pendidikan yang

sesuai dengan perkembangan masyarakat maka diperlukan

rancangan berupa kurikulum yang landasan pengembangannya

memperhatikan "aktr perkembangan masyarakat.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi telah banyak

memba'a perubahan pada sistem nilai)nilai. Pendidikan pada

dasarnya adalah bersi"at nrmati", dengan demikian bagaimana

agar perubahan nilai)nilai yang diakibatkan leh perkembanmgan

ilmu pengetahuan dan teknlgi bisa menu$u pada perubahan yang

bersi"at psiti". 4leh karena itu dalam mengembangkan kurikulum

tidak bisa melepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknlgi, agar kurikulum yang dihasilkan selain memiliki kekuatan,

karena bersumber dari ilmu pengatahuan dan teknlgi $uga bisa

mengembangkan dan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknlgi

demi lebih mema$ukan perdaban manusia.



Landasan Kurikulum


+AN=KUMAN

Pendidikan adalah prses budaya, manusia yang akan dididik

adalah mahluk yang berbudaya dan senantiasa mengembangkan

kebudayaannya. 4leh karena itu kurikulum harus dikembangkan

dengan didasarkan pada nrma)nrma ssial atau budaya. Dengan

demikian maka pendidikan akan men$adi pe'aris budaya, dan

sekaligus ber"ungsi untuk mengembangkan kehidupan ssial maupun

budaya kearah yang lebih baik sesuai dengan perkembangan dantuntutan masyarakat yang berbudaya.

Di lain pihak bah'a pendidikan dihadapkan pada

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi yang berkembang

dengan pesat. 4leh karena itu agar kurikulum dapat bertahan kuat,

maka pengembangannya harus didasarkan pada ilmu pengetahuan

dan teknlgi yang kuat pula. Dengan demikian kurikulum akan

mampu menyesuaikan dengan situasi dan kndisi yang berkembang

baik dilihat dari segi perkembangan ssial budaya maupun

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi.

&E* 54+MA&35 7

%erilah tanda silang !# pada huru" A, %, ?, atau D, di depan

salah satu kemungkinan $a'aban yang menurut Anda paling tepat.

-. Menurut ka$ian ssial budaya, pendidikan adalah prses interaksi

untuk meningkatkan1

a. Pendapatan atau incme manusia

b. Ppulasi manusia

c. Harkat dan martabat manusia

d. Harga diri manusia

6. Aplikasi pemikiran ilmiah untuk memecahkan masalah praktis

pendidikan dan pembela$aran disebut1

a. 3lmu pengetahuan



Landasan Kurikulum


b. &eknlgi

c. Hard'are

d. *"t'are

7. Pada dasarnya yang dimaksud dengan kebudayaan adalah1

a. Kehidupan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan

b. Keinginan untuk berkarya dalam berbagai aspek kehidupan

c. *eluruh nilai)nilai yang telah disepakati masyarakat

d. Peninggalan manusia untuk dilestarikan

8. *alah satu nilai)nilai yang di$un$ung tinggi leh manusia adalah

pertimbangan berpikir benar dan salah, yang dikategrikan

kedalam nilai1

a. Etika

b. Estetika

c. Lgika

d. Dinamika

9. >&untutan masyarakat adalah salah satu dasar ru$ukan dalam

mengembangkan kurikulum> dikemukakan leh1a. &yler

b. M:. Lange(eld

c. Ha(ighurst

d. &annet dan &anner

0. Pengembangan kurikulum tidak bisa melepaskan dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi !3P&EK#, karena1

a. 3P&EK merupakan prduk dari pendidikan

b. 3P&EK dan kurikulum harus seiring se$alan

c. Praktek pendidikan memerlukan dukungan 3P&EK

d. 3P&EK membuat kurikulum statis

/. Manakah cnth yang tepat pemanpaatan prduk 3P&EK untuk

kepentingan pendidikan2pembela$aran1

a. L?D hasil dari 3P&EK

b. L?D dengan berbagai tipe

c. L?D dengan harga ter$angkau



Landasan Kurikulum


d. L?D digunakan presentasi

. Pemikiran manusia yang mempertimbangkan unsur indah dan $elak

termasuk dalam sistem nilai1

a. Estetika

b. Lgika

c. Etika

d. Kinestika

. Penerapan metde diskusi dalam pembela$aran termasuk kedalam

salah satu aplikasi tu$uh "ungsi ssial aspek1

a. Mendrng beker$a kelmpk

b. Menga$ar keterampilan

c. Mentransmisikan budaya

d. Adaptasi lingkungan

-.*elain pengembangan kurikulum harus didasarkan pada

perkembangan 3P&EK, $uga kurikulum pendidikan harus mampu1

a. Membuat 3P&EK disegani leh mancanegara

b. Mengembangkan dan menghasilkan 3P&EKc. 3P&EK dipsisikan secara sentral

d. Melek 3P&EK

?ckkanlah $a'aban Anda dengan kunci $a'aban tes "rmati" 7



rumus berikut1

+umus



10


I J - I baik sekali

I I baik

/ I / I sedang

........ / I kurang



Landasan Kurikulum






kuasai.

DA5&A+ %A?AAN

-. Kelly. -. &he ?urriculum. &hery and Practice. Lndn. Paul

?hapman Publishing.

6. Nana *yadih *ukmadinata.-/. Pengembangan Kurikulum, &eri

dan Praktek. %andung. +ema$a +sda Karya.

7. *umadi *uryabrta.-8. Psiklg Pendidikan. :akarta. ?O +a$a'ali

8. Unruh. =. =lenys. -8. ?urriculum De(elpment. U*A. Mc?utchan

Publishing.

9. ais. +bert *. -/0. ?urriculum. Principles and 5undatin.

Lndn. Harper +' Publishers.

KUN?3 :ACA%AN

A. Kunci :a'aban &es 5rmati" --. A

6. A

7. ?

8. ?

9. D

0. D

/. %

. A

. %

-.?

%. Kunci :a'aban &es 5rmati" -

-. %

6. ?

7. A

8. D



Landasan Kurikulum

9. D

0. A

/. ?

. ?

. A

-.A

A. Kunci :a'aban &es 5rmati" -

-. ?

6. %

7. ?

8. ?

9. D

0. ?

/. D

. A

. A

-.%

landasan_kurikulum (autosaved)

Documents