laporan tutorial 1 blok xi 2015

Upload: aulannisahandayani

Post on 20-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    1/36

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat

    dan hidayah-Nya laporan tutorial skenario 1 ini dapat kami selesaikan dengan sebagaimana

    mestinya.

    Di dalam laporan ini kami memaparkan hasil kegiatan tutorial yang telah kami

    laksanakan yakni berkaitan dengan Kurikulum erbasis Kompetensi serta metode

    pembelajaran berbasis pada masalah yang merupakan salah satu metode dalam Kurikulum

    erbasis Kompetensi.

    Kami mengu!apkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan

    dukungan serta bantuan hingga terselesaikannya laporan ini. Kami mohon maa" jika dalam

    laporan ini terdapat banyak kekurangan dalam menganalisis semua aspek yang menyangkut

    segala hal yang berhubungan dengan skenario serta #earning $bje!ti%e yang kami !ari. $leh

    karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga dapat

    membantu kami untuk dapat lebih baik lagi kedepannya.

    Mataram& 1' (pril )'1*

    Penyusun

    Kelompok )

    1

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    2/36

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR..................................................................................................... 1

    DAFTAR ISI..................................................................................................................... )

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Trigger.......................................................................................................................... +

    1.) MindMap...................................................................................................................... ,

    BAB II

    PEMBAHASAN DAN ISI).1 #earning $bje!ti%e...................................................................................................... *

    ).) Pembahasan #earning $bje!ti%e.................................................................................

    BAB III

    PENUTUP

    +.1 Kesimpulan................................................................................................................. +

    DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... +/

    2

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    3/36

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 SKENARIO 1

    0eorang perempuan berusia )' tahun datang ke poliklinik 0 dengan keluhan

    badan sering lemah dan lesu. Keluhan lemah dan lesu dirasakan sejak , bulan yang

    lalu& setelah pasien melahirkan anak pertama. Pasien juga mengeluhkan sering

    merasa berkunang-kunang. Na"su makan biasa dan tidak ada perubahan buang air

    besar dan buang air ke!il. Pada pemeriksaan "isik didapatkan keadaan umum

    tampak lemah& tekanan darah 1''2' mm3g& suhu +&o4& "rekuensi perna"asan )'

    kali2menit.& "rekuensi nadi 5 kali2menit& konjungti%a palpebra anemis& dan tidak

    ada organomegali.

    Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan 3b /& gr2d#& 3t )*6 M47 / "l&

    M43 ) pg& M434 +'6& dan trombosit ,*'.'''2mm+.

    1.2 MIND MAP

    3

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    4/36

    s

    BAB II

    PEMBAHASAN DAN ISI

    2.1 LEARNING OBJECTIVE

    4

    Perempua !eru"#a 2$

    %a&u

    KU : !a'a "er#( )ema& 'a )e"u "e*a+ , !u)a -a( )a)u "e%e)a& pa"#e

    me)ar+a

    KP : !er+ua(/+ua(

    RP : merokok lama dan batuk-batuk lama

    Pem. Fisik : +ea'aa umum %ampa+ )ema& %e+aa 'ara& 1$$0$ mmH( "u&u

    34C 5re+ue"# pera5a"a 2$ +a)#0me#%. 5re+ue"# a'# 6 +a)#0me#%

    +4*u(%#7a pa)pe!ra aem#" 'a %#'a+ a'a 4r(a4me(a)#.

    Pem. La! 8 H! 93 (r0'L H% 2:; MCV 39 5) MCH 23 p( MCHC $; 'a

    %r4m!4"#% ,:$.$$$0mm.

    Diagnosis

    PemeriksaanAnamnesis Pemeriksaa

    n fsik

    Diagnosis

    banding

    Anemia

    sidoroblast

    ik

    Thalassem

    ia

    Anemia

    karena pen.

    Anemia

    de!.

    Progn

    oss

    Tatalaks

    ana

    Diagno

    sis

    "pidem

    iologi

    dan

    "tiologiDefnisi

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    5/36

    18 (pa penyebab lemah dan lesu9

    )8 (pa penyebab berkunang-kunang9

    +8 (pa penyebab konjungti%a palpebra anemis9

    ,8 (pa hubungan ri:ayat melahirkan dengan keluhan lemah dan lesu9

    *8 Mengapa perlu di!antumkan (& (K dalam keadaan normal dan tidak

    ada organomegali9

    8 (pa penyebab2 keadaan yang menyebabkan anemia mikrositik hipokromik9

    8 agaimana tatalaksana a:al pada skenario9

    /8 Diagnosis banding ;de"inisi& epidemiologi& pato"isiologi& "aktor resiko&

    mani"estasi klinis& pemeriksaan "isik dan penunjang& penatalaksanaan&

    prognosis& dan komplikasi8

    - (nemia De"isiensi esi

    - Thalasemia

    - (nemia 0ideroblastik

    - (nemia Penyakit Kronis58

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    6/36

    darah sebelum :aktunya dengan jumlah yang banyak& dan sebagainya.

    3emoglobin merupakan pengangkut oksigen untuk keseluruh jaringan tubuh&

    dengan kadar hemoglobin turun& kadar oksigen pun turun se!ara tidak

    langsung. Kadar oksigen yang turun menyebabkan& metabolism sel turun&

    dengan turunnya metabolism sel& energy yang dihasilkan juga sedikit&

    sehingga orang tersebut akan mudah lemah. 0aat proses metabolism sel se!ara

    aerob tidak optimal& berlangsung proses metabolism anaerob. Pada

    metabolism anaerob& energy yang dihasilkan sedikit dan menghasilkan asam

    laktat yang menyebabkan otot !epat lelah.

    erkurangnya hemoglobin akan menyebabkan turunnya kadar oksigen

    dalam darah karena "ungsi hemoglobin adalah mengikat oksigen dalam darah.

    3al ini akan menyebabkan penurunan oksigenisasi jaringan. @ntuk

    menyesuaikan keadaan ini tubuh akan mem%asokonstriksi pembuluh darah

    untuk memaksimalkan pengiriman oksigen ke organ-organ %ital. Keadaan

    seperti ini akan menyebabkan pu!at. Aarna kulit bukan merupakan indeks

    yang dapat diper!aya untuk pu!at karena dipengaruhi pigmentasi kulit& suhu&

    dan kedalaman serta distribusi bantalan kapiler. antalan kuku& telapak tangan&

    dan membrane mukosa mulut serta konjungti%a merupakan indi!ator yanglebih baik untuk menilai pu!at. Kadar oksigen yang turun juga meyebabkan

    hipoksia di jaringan tubuh& salah satunya di otak. Dengan kurangnya kadar

    oksigen di otak& akan menyebabkan pusing dan kesadaran menurun.

    6

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    7/36

    )8 (pa penyebab berkunang-kunang9

    erkurangnya aliran darah ke otak

    (nemia

    Dehidrasi

    Demam

    Tekanan darah rendah

    Mengonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan tekanan darah

    +8 (pa penyebab konjungti%a palpebra anemis9

    Penurunan oksigen ke jaringan dapat menyebabkan terjadinya

    %asokonstriksi pembuluh darah. 3al ini bertujuan untuk meningkatkan

    oksigenasi ke jantung dan otak. Namun demikian akan berakibat menurunnya

    aliran darah ke organ lain termasuk aliran darah ke mata. 0ehingga terlihat

    tampakan pu!at pada konjungti%a palpebra.

    ,8 (pa hubungan ri:ayat melahirkan dengan keluhan lemah dan lesu9Pada saat melahirkan& ibu mengalami pendarahan yang !ukup banyak.

    3al ini bisa mengakibatkan ibu mengalami anemia karena kurang darah.

    Eritrosit bertugas untuk memba:a dan mengedarkan oksigen dalam darah.

    Karena pendarahan tersebut& jumlah oksigen yang diedarkan di dalam tubuh

    ibu kurang karena banyaknya eritrosit yang keluar saat pendarahan saat

    melahirkan tersebut sehingga ibu mengalami gejala lemah& dan lesu.

    7

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    8/36

    *8 Mengapa perlu di!antumkan (& (K dalam keadaan normal dan tidak ada

    organomegali9

    Na"su makan biasa dan tidak ada perubahan buang air besar dan buang air

    ke!il. Keterangan na"su makan ini memberikan petunjuk bah:a tidak ada

    masalah pada absorbsi =at-=at makanan di sistem gastrointestinal. ( dan

    (K normal menandakan tidak ada hiperbilirubinemia akibat hemolisis darah

    dan menunjukkan tidak ada perdarahan di ginjal maupun sistem

    gastrointestinal.

    8 (pa penyebab2 keadaan yang menyebabkan anemia mikrositik hipokromik9

    (nemia mikrositik hipokromik merupakan suatu keadaan anemia dimana

    sel darah merah yang terbentuk ukurannya lebih ke!il dari normal dan

    hemoglobin dalam sel darah merah berjumlah sangat sedikit. Pada

    pemeriksaan laboratorium ditandai dengan kadar M47 yang kurang dari /' "l

    dan kadar M34 yang kurang dari ) pg.

    Keadaan ini dapat disebabkan karena kekurangan besi ;Be8 dalam tubuh

    yang mengakibatkan pembentukan eritrosit atau sel darah merah mengalami

    ketidakmatangan ;imatur8& asupan yang tidak adekuat 2absorbsi besi yang

    kurang ataupun kebutuhan besi yang meningkat pada masa kehamilan danprematuritas. (dapun kemungkinan yang terjadi pada anemia mikrositik

    hipokromik adalahC

    a8 (nemia de"isiensi besi ;gangguan besi8

    b8 (nemia pada penyakit kronik ;gangguan besi8

    !8 Thalasemia ;gangguan globin8

    d8 (nemia sideroblastik ;gangguan protopor"irin8

    8 agaimana tatalaksana a:al pada skenario9

    - Meminta pasien untuk berbaring karena kondisi pasien yang lemas

    dan lesu.

    - Memberikan oksigen- Memberikan !airan melalui in"us

    8

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    9/36

    /8 Diagnosis banding ;de"inisi& epidemiologi& pato"isiologi& "aktor resiko&

    mani"estasi klinis& pemeriksaan "isik dan penunjang& penatalaksanaan&

    prognosis& dan komplikasi8

    a. (nemia De"isiensi esi

    De5##"#

    (nemia de"isiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya

    penyediaan besi untuk eritropoesis& karena !adangan besi kosong

    ;depleted iron store8 yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

    hemoglobin berkurang. (nemia de"isiensi besi merupakan tahap

    de"isiensi besi yang paling parah& yang ditandai oleh penurunan !adanganbesi& konsentrasi besi serum& dan saturasi trans"erin yang rendah& dan

    konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun.

    Pa%45#"#4)4(#

    at besi ;Be8 diperlukan untuk pembuatan heme dan hemoglobin

    ;3b8. Kekurangan Bemengakibatkan kekurangan 3b. Aalaupun

    pembuatan eritrosit juga menurun& tiap eritrositmengandung 3b lebih

    sedikit dari pada biasa sehingga timbul anemia hipokromik mikrositik.

    E%#4)4(#

    Kekurangan Be dapat terjadi bila C

    makanan tidak !ukup mengandung Be

    komposisi makanan tidak baik untuk penyerapan Be ;banyak sayuran&

    kurang daging8

    gangguan penyerapan Be ;penyakit usus& reseksi usus8 kebutuhan Be meningkat ;pertumbuhan yang !epat& pada bayi dan

    adolesensi& kehamilan8

    perdarahan kronik atau berulang ;epistaksis& hematemesis&

    ankilostomiasis8.

    Ep#'em#4)4(#

    9

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    10/36

    Diperkirakan +'6 penduduk dunia menderita anemia dan lebih dari *'6

    penderita ini adalah(D dan terutama mengenai bayi&anak sekolah& ibu

    hamil dan menyusui. Di

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    11/36

    Prinsip tatalaksana anemia de"isiensi besi adalah mengetahui "a!tor

    penyebab dan mengatasinya serta memberikan terapi penggantian dengan

    preparat besi.

    Terapi terhadap anemia de"isiensi besi dapat berupa C

    1. Terapi kasual C tergantung penyebabnya& misalnya C pengobatan !a!ing

    tambang& pengobatan hemoroid& pengobatan menoragia. Terapi kasual

    harus dilakukan& kalau tiak maka anemia akan kambuh kembali.

    ). Pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh C

    a. esi per oral C merupakan obat pilihan pertama karena e"ekti"& murah& dan

    aman. Preparat yang tersedia& yaitu C

    i. Ferrous sulphat ;sul"at "erosus8 C preparat pilihan pertama ;murah dan

    e"ekti"8. Dosis + G )'' mg.

    ii. Ferrous gluconate, ferrous fumarat, ferrous lactate, dan ferrous

    succinate& harga lebih mahal& tetapi e"ekti%itas dan e"ek samping hamper

    sama.

    Preparat besi oral sebaiknya diberikan saat lambung kosong& tetapi e"ek

    samping lebih banyak dibandingkan dengan pemberian setelah makan.

    E"ek samping dapat berupa mual& muntah& serta konstipasi. Pengobatan

    diberikkan sampai bulan setelah kadar hemoglobin normal untuk

    mengisi !adangan besi tubuh. Kalau tidak& anemia sering kambuh

    kembali.

    b. esi parental

    E"ek samping lebih berbahaya& serta harganya lebih mahal.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    12/36

    E"ek samping C reaksi ana"ilaksis& "lebitis& sakit kepala& flushing, mual&

    muntah& nyeri perut& dan sinkop.

    Dosis besi parental C harus dihitung denga tepat karena besi berlebihan

    akan membahayakan pasien. esarnya dosis dapat dihitung dari rumus di

    ba:ah ini C

    +. Pengobatan lain

    a. Diet C sebaiknya diberikan makanan bergi=i dengan tinggi protein

    terutama yang berasal dari protein he:ani.b. 7itamin ! C %itamin ! diberikan + G 1'' mg per hari untuk meningkatkan

    absorpsi besi.

    !. Trans"usi darah C anemia kekurangan besi jarang memerlukan trans"usi

    darah.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    13/36

    1. Talasemia J& biasanya disebabkan oleh delesi gen ;normalC , buah gen

    globin J8.

    a. Delesi , gen

    Menyebabkan kematian in utero ;hidropsi "etalis8& karena rantai J

    esensial dalam hemoglobin "etus dan de:asa.b. Delesi + gen

    Menyebabkan anemia mikrositik hipokromik yang !ukup berat

    ;3b -118 dan splenomegali. Delesi + gen ini disebut juga penyakit

    3b 3 karena 3b 3 ;,8 terdeteksi dalam eritrosit.

    !. Delesi 1 gen ;silent talasemia8 dan delesi ) gen ;talasemia trait8

    Tidak menyebabkan anemia& tapi M47 dan M43 menurun&

    eritrosit L*&*G1'1)2#. Delesi 1 gen perlu dilakukan elektro"oresis

    3b normal dan pemeriksaan sintesis rantai J2 atau analisis DN(

    untuk penegakan diagnosis ;rasio sintesis J2 normal 1C1&

    menurun pada talasemia J dan meningkat pada talasemia 8.

    ). Talasemia & terjadi sebagian besar berupa point mutationO ;mutasi

    pada kompleks gen tersendiri8 yang mengakibatkan sintesis rantai

    menurun atau hilang sama sekali.

    a. Talasemia mayor

    Terjadi 1 dari , anak jika orang tua ;keduanya8 merupakan karier

    talasemia & dimana tidak ada rantai ;'8 atau sedikit rantai ;8

    yang disintesis& tetapi rantai J menjadi berlebih kemudian

    berpresipitasi dalam eritroblas dan eritrosit matur terjadilah

    eritropoiesis ine"ekti" dan hemolisis berat. 0emakin banyak rantai

    J berlebih& anemia semakin berat.

    b. Talasemia minor

    Tanpa gejala& ditandai gambaran mikrositik hipokromik dengan

    peningkatan eritrosit ;L*&*G1'1)2#8 dan anemia ringan ;3b 1'-1*

    g2dl8H lebih berat daripada si"at J& kadar 3b ( tinggi ;L+*68& M47

    Q* "l.

    !. Talasemia

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    14/36

    Talasemia J ditemukan terutama di (sia Tenggara dan kepulauan

    Mediterania& Talasemia J tersebar di ("rika& mediterania& Timur Tengah&

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    15/36

    yang merupakan carrier Talasemia memegang peranan penting dalam

    usaha pen!egahan penyakit ini.

    E%#4)4(#

    Etiologi talasemia adalah adanya ketidakseimbangan dalam rantai

    protein globin J dan & yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin&

    disebabkan oleh sebuah gen !a!at yang diturunkan. 0ebagai penyakit

    keturunan& talasemia diturunkan dari orang tua yang penderita talasemia

    atau pemba:a talasemia.

    Thalassemia terjadi akibat adanya perubahan pada gen globin pada

    kromosom manusia. en globin adalah bagian dari sekelompok gen yang

    terletak pada kromosom 11. entuk dari pada gen beta-globin ini diatur

    oleh locus control region ;#48. erbagai mutasi pada gen atau pada

    unsur-unsur dasargen menyebabkan !a!at pada inisiasi atau pengakhiran

    transkripsi& pembelahan N( yang abnormal& substitusi& dan frameshifts.

    3asilnya adalah penurunan atau pemberhentian daripada penghasilan

    rantai beta-globin& sehingga menimbulkan sindrom thalassemia beta.

    Mutasi"eta#!ero ;'8 ditandai dengan tidak adanya produksi beta-

    globin& yang biasanya akibat mutasi nonsense& frameshift& atau

    splicing.0edangkan mutasi beta#plus;8 ditandai dengan adanya produksi

    beberapa beta-globin tetapi dengan sedikit !a!at splicing. Mutasi yang

    spesi"ik memiliki beberapa hubungan dengan "aktor etnis atau kelompok

    berbeda yang la=im di berbagai belahan dunia. 0eringkali& sebagian besar

    indi%idu yang me:arisi penyakit ini mengikuti pola resesi" autosomal&

    dengan indi%idu hetero=igot memiliki kelainan gen tersebut& sedangkan

    pada indi%idu hetero=igot atau indi%idu compound homo=igot& kelainan itu

    memani"estasi sebagai penyakit beta-thalassemia mayor atau intermedia.

    Pa%45#"#4)4(#

    Pada Talasemia terjadi pengurangan atau tidak ada sama sekali

    produksi rantai globin. Penurunan sintesis salah satu jenis rantai globin

    ;rantai-J atau rantai-8 menyebabkan sintesis rantai globin yang tidak

    seimbang. ila pada keadaan normal rantai globin yang disintesis

    15

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    16/36

    seimbang antara rantai J dan rantai & yakni berupa J))& maka pada

    Talasemia-'& tidak disintesis sama sekali rantai & maka rantai globin

    yang diproduksi berupa rantai J yang berlebihan ;J,8. 0edangkan pada

    Talasemia-J'& tidak disintesis sama sekali rantai J& maka rantai globin

    yang diproduksi berupa rantai yang berlebihan ;,8.

    a. Ta)a"em#a Be%a

    Kelebihan rantai J mengendap pada membran sel eritrosit dan

    prekursornya. 3al ini menyebabkan pengrusakan prekursor eritrosit

    yang hebat intra meduler. Kemungkinan melalui proses pembelahan

    atau proses oksidasi pada membran sel prekursor. Eritrosit yangmen!apai darah tepi memiliki inclusion bodies yang menyebabkan

    pengrusakan di lien dan oksidasi membran sel& akibat pelepasan heme

    dan denaturasi hemoglobin dan penumpukan besi pada eritrosit.

    0ehingga anemia pada Talesemia disebabkan oleh berkurangnya

    produksi dan pemendekan umur eritrosit.

    0ebagian ke!il prekursor eritrosit tetap memiliki kemampuan

    membuat rantai U& menghasilkan 3bB extra uterine. Pada Talesemia

    sel ini sangat terseleksi dan kelebihan rantai J lebih ke!il karena

    sebagian bergabung dengan rantai U membentuk 3bB. 0ehingga 3bB

    mengikat pada talesemia . 0eleksi seluler ini terjadi selama masa

    "etus& yang kaya 3bB. eberapa "aktor genetik mempengaruhi respons

    pembentukan 3bB ini. Kombinasi "aktor-"aktor ini mengakibatkan

    peningkatan 3bB pada talesemia . Produksi rantai S tidak terpengaruh

    pada Talesemia & sehingga 3b() meningkat pada hetero=igot.

    Kombinasi anemia pada Talesemia dan eritrosit yang kaya

    3bB dengan a"initas oksigen tinggi& menyebabkan hipoksia berat yang

    menstimulasi produksi eritropoetin. 3al ini mengakibatkan

    peningkatan masa eritroid yang tidak e"ekti" dengan perubahan tulang&

    peningkatan absorpsi besi& metabolisme rate yang tinggi dan gambaran

    klinis talesemia mayor. Penimbunan lien dengan eritrosit abnormal

    mengakibatkan pembesaran limpa. Iuga diikuti dengan

    16

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    17/36

    terperangkapnya eritrosit& leukosit dan trombosit di dalam limpa&

    sehingga menimbulkan gambaran hipersplenisme.

    eberapa gejala ini bisa dihilangkan dengan trans"usi yang

    bisa menekan eritropoesis& tapi akan meningkatkan penimbunan besi.

    3al ini bisa dimengertikan dengan memahami metabolisme besi. Di

    dalam tubuh besi terikat oleh trans"erin& dalam perjalanan ke

    jaringan&besi ini segera diikat dalam timbunan molekul berat rendah.

    ila berjumlah banyak bisa merusak sel. Pada pasien dengan

    kelebihan =at besi& timbunan ini bisa dijumpai di semua jaringan& tapi

    sebagian besar di sel retikuloendothelial& yang relati" tidak merusak.

    Iuga di miosit dan hepatosit yang bisa merusak. Kerusakan tersebut

    diakibatkan terbentuknya hidroksil radikal bebas dan kerusakan akibat

    oksigen.

    Normalnya ikatan besi pada trans"erin men!egah terbentuknya

    radikal bebas. Pada orang dengan kelebihan besi& trans"erin menjadi

    tersaturasi penuh& dan "raksi besi tidak terikat trans"erin bisa terdeteksi

    di dalam plasma. 3al ini mengakibatkan terbentuknya radikal bebas

    dan meningkatnya jumlah besi di jantung& hati dan kelenjar endokrin.

    Mengakibatkan kerusakan dan gangguan "ungsi organ.

    ambaran klinis tersebut bisa dikaitkan dengan gangguan

    produksi globin& dan kelebihan rantai pada maturasi dan umur eritrosit.

    Dan akibat penumpukan =at besi akibat peningkatan absorpsi dan

    trans"usi. 0ehingga mudah dimengerti mengapa ada bentukan lebih

    ringan dari yang lain. ambaran klinis ini dipengaruhi jumlah

    ketidakseimbangan rantai globin. Termasuk Talesemia J& Talesemia

    minor dan segregasi gen yang mengakibatkan peningkatan 3bB.

    !. Ta)a"em#a A)5a

    Dengan adanya 3b3 dan artVs& patologi seluler Talesemia J

    berbeda dengan Talesemia . Pembentukan tetramer ini

    mengakibatkan eritropoesis yang kurang e"ekti". Tetramer 3b3

    !enderung mengendap seiring dengan penuaan sel& menghasilkan

    inclusion bodies. Proses hemolitik merupakan gambaran utama

    kelainan ini. 3al ini semakin berat karena 3b3 dan artVs adalah

    17

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    18/36

    homotetramer& yang tidak mengalami perubahan allosterik yang

    diperlukan untuk transpor oksigen. 0eperti mioglobin& mereka tidak

    bisa melepaskan oksigen pada tekanan "isiologis. 0ehingga tingginya

    kadar 3b3 dan artVs sebanding dengan beratnya hipoksia.

    Pato"isiologi Talesemia J sebanding dengan jumlah gen yang

    terkena. Pada homo=igot ;-2-8 tidak ada rantai J yang diproduksi.

    Pasien memiliki 3b artVs yang tinggi dengan 3b embrionik.

    Meskipun kadar 3b nya !ukup& karena hampir semua merupakan 3b

    artVs& "etus tersebut sangat hipoksik. 0ebagian besar pasien lahir mati

    dengan tanda-tanda hipoksia intrauterin. entuk hetero=igot talesemia

    Jo dan ? J menghasilkan ketidakseimbangan jumlah rantai tetapi

    pasiennya mampu bertahan dengan penyakit 3b3. Kelainan ini

    ditandai dengan adanya anemia hemolitik& adaptasi terhadap

    anemianya sering tidak baik& karena 3b3 tidak ber"ungsi sebagai

    pemba:a oksigen.

    entuk hetero=igot Talasemia Jo ;-2JJ8 dan delesi homo=igot

    Talesemia J ;-J2-J8 berhubungan dengan anemia hipokromik ringan&

    mirip Talesemia . Meskipun pada Talesemia Jo ditemukan eritrosit

    dengan inklusi& gambaran ini tidak didapatkan pada Talesemia J. 3al

    ini menunjukkan diperlukan jumlah kelebihan rantai tertentu untuk

    menghasilkan , tetramer. Yang menarik adalah bentuk hetero=igot

    non delesi talasemia J ;JTJ2JTJ8 menghasilkan rantai J yang lebih

    sedikit& dan gambaran klinis penyakit 3b3.

    Fa+%4r R#"#+4

    i:ayat Keluarga

    Penyakit ini diturunkan dari orang tua yang juga memiliki

    gangguan struktur gen dalam sintesis hemoglobin kepada anak-

    anaknya. Pada kromosom yang berpasangan& jika terdapat satu yang

    mengalami kelainan disebut thalassemia !arrier ;pemba:a si"at

    thalassemia8. Iika kelainan terjadi di kedua kromosom& dinamakan

    18

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    19/36

    penderita thalassemia mayor atau hetero=igot. en ini didapat dari

    kedua orangtuanya yang memba:a si"at thalassemia ;!arrier8.

    Keturunan

    Thalassemia (lpha kebanyakan mengenai orang-orang (sia Tenggara&

    #(4% ?ma-4r C44)e-@" Aem#a

    Pada anak& gejala biasanya berasal dari anemia hemolitik progresi"

    dengan kelemahan dan dekompensasi jantung selama bulan

    kedua kehidupan bila tidak diterapi.

    Batigue& na"su makan menurun& lethargy

    Ba!ies thalassemi!& "raktur patologis& hepatosplenomegali yang

    nyata& dan !a!eGia di beberapa negara berkembang.

    Pu!at& hemosiderosis& dan jaundi!e menyebabkan tampakan !oklat

    kehijauan.

    Perluasan ruang medulla ;ekspansi besar-besaran sumsum tulang

    di :ajah dan kepala8& hematopoiesis ekstramedula danpeningkatan besar kebutuhan kalori.

    19

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    20/36

    Kerusakan organ akibat o%erload besi dari peningkatan penyerapan

    > trans"usi.

    2. < = T&a)a""em#a #%erme'#a

    Terdapat hiperplasia medula& hemosiderosis nutrisional&splenomegali& dan komplikasi lainnya.

    3ematopoiesis ekstramedulla di kanal %ertebra akan menekan

    spinal !ord dan menyebabkan gejala neurologis.

    (nemia mikrositik hipokrom dengan 3b Q g2d#.

    0plenektomi mungkin belum diperlukan& mengingat peningkatan

    resiko in"eksi dan hipertensi pulmoner.

    . < = T&a)a""em#a m##ma ?

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    21/36

    +. Pertumbuhan dan perkembangan

    0ering didapatkan data mengenai adanya ke!enderungan gangguan

    terhadap tumbuh kembang sejak anak masih bayi& karena adanya

    pengaruh hipoksia jaringan yang bersi"at kronik. 3al ini terjadi terutama

    untuk thalasemia mayor. Pertumbuhan "isik anak adalah ke!il unutk

    umurnya dan ada keterlambatan dalam kematangan seksual& seperti tidak

    ada pertumbuhan rambut pubis dan ketiak. Ke!erdasan anak juga dapat

    mengalami penurunan. Namun pada jenis talasemia minor sering terlihat

    pertumbuhan dan perkembangan anak normal.

    ,. Pola akti%itas

    (nak terlihat lemah dan tidak selin!ah anak seusianya. (nak

    banyak tidur2 istirahat karena bila berakti%itas seperti anak normal mudah

    merasa lelah.

    *. i:ayat kesehatan keluarga

    Karena merupakan penyakit keturunan& maka perlu dikaji apakah

    orang tua yang menderita thalasemia. (pabila kedua orang tua menderita

    talasemia& maka anaknya berisiko menderita talasemia mayor.

    Pemer#+"aa F#"#+

    18 Keadaan @mum

    (nak biasanya terlihat lemah dan kurang bergairah serta

    tidak selin!ah anak seusianya yang normal.

    )8 Kepala dan bentuk muka

    (nak yang belum2tidak mendapatkan pengobatan

    mempunyai bentuk khas& yaitu kepala membesar dan bentuk

    mukanya adalah mongoloid& yaitu hidung pesek tanpa pangkal

    hidung& jarak kedua mata lebar& dan tulang dahi terlihat lebar.

    +8 Mata dan konjungti%a terlihat pu!at kekuningan

    ,8 Mulut dan bibir terlihat pu!at kehitaman

    *8 Pemeriksaan thoraG C Pada inspeksi terlihat bah:a dada sebelah

    kiri menonjol akibat adanya pembesaran jantung yang disebabkanoleh anemia kronik.

    21

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    22/36

    8 Pemeriksaan (bdomen C pada inspeksi abdomen terlihat

    membun!it dan pada perabaan terdapat pembesaran limpa dan hati

    ;hepatosplenomegali8.

    8 Pertumbuhan "iisknya terlalu ke!il untuk umurnya dan nya

    kurang dari normal. @kuran "isik anak terlihat lebih ke!il bila

    dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.

    /8 Pertumbuhan organ seks sekunder untuk anak pada usia pubertas.

    58 (da keterlambatan kematangan seksual& misalnya tidak adanya

    pertumbuhan rambut pada ketiak& pubis atau kumis. ahkan

    mungkin anak tidak dapat men!apai tahap de:asa karena adanya

    anemia kronik.

    1'8 Pemeriksaan integumen C Aarna kulit pu!at kekuning-kuningan.

    Iika anak telah sering mendapat trans"usi darah& maka :arna kulit

    menjadi kelabu seperti besi akibat adanya penimbunan =at besi

    dalam jaringan kulit ;hemosiderosis8.

    Pee(a+a D#a(4"#"

    iasanya ketika dilakukan pemeriksaan hapusan darah tepi

    didapatkan gambaran sebagai berikutC

    (nisositosis ;sel darah tidak terbentuk se!ara sempurna8

    3ipokrom& yaitu jumlah sel berkurang

    Polikilositosis& yaitu adanya bentuk sel darah yang tidak normal

    Pada sel terdapat "ragmentasi dan banyak terdapat sel normbalast&

    serta kadar Be dalam serum tinggi.

    Kadar hemoglobin rendah& yaitu kurang dari mg2dl. 3al ini

    terjadi karena sel darah merah berumur pednek ;kurang dari 1'' hari8

    sebagai akibat dari penghan!uran sel darah merah didalam pembuluh

    darah

    Pemer#+"aa La!4ra%4r#um

    Pemeriksaan darah tepi C kadar 3b endah& retikulosit tinggi&

    jumlah trombosit dalam batas normal

    22

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    23/36

    3apusan darah tepi C hipokrom mikrositer& normoblas&

    pregmentosit

    Bungsi sumsum tulang C hyperplasia normoblastik

    Kadar besi serum meningkat

    ilirubin indire!t meningkat Kadar 3b Be meningkat pada talasemia mayor

    Kadar 3b () meningkat pada talasemia minor

    3b eletro"oresis C 3b patologisC 3b B L 1' 6& 3b0& 3b4& 3b

    lepore

    (nalis DN(

    Pe(4!a%a 'a Pea%a)a+"aaa

    3ingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan

    thalassemia. Trans"usi darah diberikan apabila kadar 3emoglobin

    sudah rendah ;kurang dari gr 68 atau jika anak mengeluh tidak mau

    makan atau lemah.

    @ntuk mengeluarkan besi dari tubuh diberikan iron !helating agent

    yaitu des"eral se!ara intramus!ular atau intra%ena. 0plenektomi

    dilakukan pada anak yang berusia diatas ) tahun sebelum didapatkan

    tanda-tanda hipersplenisme atau hemosiderosis. ila kedua tanda itu

    telah tampak maka splenektomi tidak banyak gunanya lagi. 0esudah

    splenektomi& trans"use darah menjadi lebih jarang. Diberikan juga

    berma!am-ma!am %itamin& tetapi preparat yang mengandung besi

    merupakan indikasi kontra.

    Terapi diberikan se!ara teratur untuk mempertahankan 3b diatas 1'

    gr2dl. egimen hiper trans"usi ini mempunyai keuntungan klinis yang

    nyata memungkinkan akti%itas normal dengan nyaman& men!egah

    ekspansi sumsum tulang dan masalah kosmetik progresi" yang

    berhubungan dengan perubahan tulang-tulang muka dan

    meminimalkan dilatasi jantung dan osteoporosis. Trans"usi dengan

    dosis 1*-)' mg2kg sel darah merah terpampat ;P48 biasanya

    diperlukan setiap ,-* minggu. @ji silang harus dilakukan untuk

    men!egah alloimunisasi dan men!egah reaksi trans"usi. #ebih baik

    digunakan P4 yang relati" segar ;kurang dari satu minggu dalam

    antikoagulasi 4PD8 :alaupun dengan kehati-hatian yang tinggi& reaksi

    23

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    24/36

    demam akibat trans"usi la=im ada. 3al ini dapat diminimalkan dengan

    penggunaan eritrosit yang direkonstitusi dari darah beku atau

    penggunaan "ilter leukosit dan dengan penggunaan antipiretik sebelum

    trans"usi.

    Terapi hipertrans"usi men!egah splenomegali masi" yang disebabkan

    oleh eritropoiesis ekstra medular. Namun splenektomi akhirnya

    diperlukan karena ukuran organ tersebut atau karena hipersplenisme

    sekunder. 0plenektomi meningkatkan resiko sepsis yang parah sekali&

    oleh karena itu operasi harus dilakukan hanya untuk indikasi yang

    jelas dan harus ditunda selama mungkin.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    25/36

    terjadi. iasanya pasien terlambat berjalan. 0indrom neupati juga

    mungkin terjadi dengan kelemahan otot-otot proksimal& terutama

    ekstremitas ba:ah akibat iskemia serebral dapat timbul episode kelainan

    neurologik "okal ringan& gangguan pendengaran mungkin pula terjadi

    seperti pada kebanyakan anemia hemolitik. 0erangan pirai sekunder dapat

    timbul akibat !epatnya trun o%er sel dalam sumsum tulang hemosiderosis

    akibat trans"usi yang berulang-ulang dan atau salah pemberian obat-obat

    yang mengandung besi. 3epatitis pas!a trans"usi juga dapat ditemukan

    terutama bila darah trans"usi atau komponennya tidak diperiksa dahulu

    terhadap adanya keadaan patogen seperti 3bs(g dan anti-347. Penyakit

    (

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    26/36

    dan sumsum tulang. (nemia sideroblastik primer dapat terjadi akibat !a!at

    genetik pada kromosom Wyang jarang ditemukan;terutama dijumpai pada

    pria8& atau dapat timbul se!ara spontan terutama pada orang tua. Penyebab

    sekunder anemia soderoblastik adalah obat-obat tertentu& misalnya

    beberapa obat kemoterapi dan ingesti timah.(nemia sideroblastik

    merupakan anemia dengan !in!in sideroblas ;ring sideroblastik8 dalam

    sumsum tulang. (nemia ini relati" jarang dijumpai& tetapi perlu mendapat

    perhatian karena merupakan salah satu diagnosis banding anemia

    hipokromik mikrositik.

    K)a"#5#+a"#

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    27/36

    Iarang dijumpai& herediter dan seG linked ;W-linked8. 0ebagian besar

    menunjukkan bentuk de"ek en=im (#( synthetase.

    ).

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    28/36

    Gam!ara La!4ra%4r#um

    Pada anemia sideroblastik dijumpai C

    1. (nemia ber%ariasi dari ringan sampai berat.

    ). (nemia bersi"at hipokromik mikrositer dengan gamabaran populasi

    ganda ;double population8 dimana dijumpai eritrosit hipokromik

    mikrositer berdampingan dengan normokromik normositer.

    +. Pada bentuk didapat ;(08 dijumpai tanda displastik terutama pada

    eritrosit& kadang-kadang juga pada leukosit dan trombosit.,. esi serum dan "eritin serum normal atau meningkat.

    *. Pada penge!atan besi sumsum tulang dengan pe:arnaanprussian blue

    ;memakai biru prusia8 dijumpai sideroblas !in!in L 1* 6 dari sel

    eritroblas.

    Pea%a)a+"aaa

    1. Terapi untuk anemia sideroblastik berupa terapi simptomatik yaitu

    dengan trans"usi darah.

    ). Pemberian %itamin dapat di!oba karena pada sebagian ke!il

    penderita bersi"at responsi" terhadap piridoksin. @ntuk anak-anak

    diberikan dalam dosis )''-*''mg2), jam& kendatipun tidak dijumpai

    kelainan metabolisme tripto"an atau de"ensiensi %itamin lainnya.

    7itamin merupakan ko"aktor en=im (#(-sintase.

    d. (nemia Penyakit Kronis

    De5##"#

    (nemia penyakit kronik adalah anemia yang timbul setelah terjadinya

    proses in"eksi atau in"lamasi kronik. iasanya anemia tersebut mun!ul

    setelah penyakit berlangsung 1-) bulan.

    E%#4)4(#

    (.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    29/36

    ,.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    30/36

    +. Produksi eritrosit

    (pabila terjadi gangguan metabolism =at besi& misalnya kadar

    besi yang rendah meskipun !adangan besi !ukup akan menunjukan

    adanya gangguan metabolism =at besi pada peyakit kronis.

    0ehingga dapat berdampak terhadap sintesis 3b& yang kemudian

    mengalami penurunan. 0ehingga dapat terjadi anemia. 0elain itu&

    pada penyakit kronis& kompensasi pemendekan masa hidup

    eritrosit yaitu stimulus eritropoietin oleh hipoksia dan anemia juga

    mengalami penurunan.

    Gam!araK)##"

    (nemia ringan-sedang& gejalanya sering ditutupi oleh gejala

    penyakit dasarnya

    Kadar 3b -11 gr2d#& oleh karena itu umumnya asimptomatik

    Dapat terjadi demam atau debilitas "isik meningkat& pengurangan

    kapasitas transport $) jaringan sehingga memperberat keluhan

    Pemeriksaan "isikC konjungti%a pu!at& tanpa kelainan khas& tampak

    gejala penyakit kronis yang mendasarinya.

    D#a(4"#"

    1. (namnesis

    a. Perlu digali mengenai penyakit kronis yang mendasari

    !. Perlu digali adanya tanda-tanda anemia

    ). Pemeriksaan "isik

    a. Tanda tanda anemia& seperti mudah lelah& konjungti%a

    pu!at& lemah& letih& lesub. Tanda-tanda penyakit kronis terkait

    . Pemeriksaan #aboratorium

    a. (nemianya ringan sampai dengan sedang& dimana

    hemoglobinnya sekitar ?11 gr2d#.

    !. ambaran mor"ologi darahtepiC biasanya normositik-

    normokromik atau mikrositik ringan. ambaran mikrositik

    ringan dapat dijumpai pada sepertiga pasien anemia

    penyakit kronik

    30

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    31/36

    . 7olume korpuskuler rata?rata ;M47C Mean 4orpus!ular

    7olume8C normal atau menurun sedikit ; /' "l8

    '. esi serum ;0erum

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    32/36

    Kobalt klorida& juga berman"aat untuk memperbaiki anemia

    pada penyakit kronik dengan !ara kerjanya yaitu menstimulasi

    pelepasan eritropoetin& tetapi oleh karena e"ek toksiknya obat ini

    tidak dianjurkan untuk diberikan.

    58

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    33/36

    Iika terdapat simptomp anemia yang meliputi takikardi&

    dispneu& palpitasi& angina pe!toris& menggigil& syn!ope dan

    pemeriksaan EK 0T ele%asi.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    34/36

    oksigen juga berkurang sehingga membuat metabolisme dalam tubuh menjadi

    anaerob.

    Pasien juga mengeluhkan sering merasa berkunang-kunang. erkunang-

    kunang dapat terjadi karena kurangnya per"usi jaringan di otak dan organ

    %isual. 0elain itu& bisa juga disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi di otak

    dan organ %isual. Na"su makan biasa dan tidak ada perubahan buang air besar

    dan buang air ke!il. Keterangan na"su makan ini memberikan petunjuk bah:a

    tidak ada masalah pada absorbsi =at-=at makanan di sistem gastrointestinal.

    ( dan (K normal menandakan tidak ada hiperbilirubinemia akibat

    hemolisis darah dan menunjukkan tidak ada perdarahan di ginjal maupun

    sistem gastrointestinal.

    Pada pemeriksaan "isik didapatkan keadaan umum tampak lemah& tekanan

    darah 1''2' mm3g& suhu +&o4& "rekuensi perna"asan )' kali2menit&

    "rekuensi nadi 5 kali2menit& konjungti%a palpebra anemis& dan tidak ada

    organomegali. Tekanan darah turun disebabkan oleh berkurangnya %olume

    intra%askuler karena eritrosit yang menurun& suhu normal yang menandakan

    tidak ada in"eksi& pernapasan dan denyut nadi meningkat karena untuk

    mengkompensasi kekurangan per"usi oksigen. Konjungti%a palpebra anemis

    menunjukkan kekurangan 3b dan tidak ada organomegali menunjukkan tidak

    ada hemolisis maupun hipersplenisme.

    Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan 3b /& gr2d#& 3t )*6 M47 / "l&

    M43 ) pg& M434 +'6& dan trombosit ,*'.'''2mm +. 3b & hematokrit&

    M47& dan M434 menurun sedangkan M43 masih di batas ba:ah dan

    trombosit tidak terjadi penurunan. Melalui pemeriksaan laboratorium ini&

    didapatkan kemungkinan pasien ini mengarah ke anemia mikrositik

    hipokromik dan dengan data trombosit yang tidak menurun& kita dapat

    menyingkirkan kemungkinan anemia aplastik.

    34

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    35/36

    BAB III

    PENUTUP

    III.1 KESIMPULAN

    Anemia merupakan keadaan berkurangnya jumlah eritrosit atau

    hemoglobin dari nilai normal dalam darah sehingga tidak dapatmemenuhi

    fungsinya untuk membawa O2 dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer

    sehingga pengiriman O2 ke jaringan menurun.

    Dari uraian di atas kami menyimpulkan bah:a anemia merupakan suatu

    sindrom ;gejala8& bukanlah suatu penyakit. ejala anemia dapat timbul apabila

    kadar hemoglobin ;3b8 turun di ba:ah g2dl ;Menurut A3$& 3b F 1' g2dl8.

    (dapun tanda-tanda pasien yang mengalami anemia antara lain C pu!at& lemah&

    konjungti%a anemis& dll.

    0elanjutnya anemia dapat diklasi"ikasikan berdasarkan mor"ologi dan

    etiologi. Penegakan diagnosis terhadap pasien anemia dapat dilakukan dengan

    melakukan pemeriksaan laboratorium.

    35

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 Blok XI 2015

    36/36

    DAFTAR PUSTAKA

    Dut!h