laporan tutorial modul inkontinensia

Upload: rachma-tya-anwar

Post on 22-Feb-2018

265 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    1/17

    Fakultas Kedokteran Laporan Tutorial Kelompok

    Universitas Alkhairaat Palu, 17 Februari 2016

    SISTEM GERIATRI

    MODUL 2

    INKONTINENSIA URIN

    Disusun Oleh

    Kelompok : IV (Empa!

    "em#im#in$ : %&' Ma&ia Rosa Da Lima Rupa

    AKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ALK)AIRAAT

    "ALU

    2*+,

    7 !ra"e Febrianti #127770$%&

    ' (na)ah *a+is #1277701$&

    - .ohAbd /i+ai #1277706&

    10 . ("h+an *abiu #12777016&

    11..oh Asandi #127770%7&

    1 /ahmatia Anar #1277701&

    2 *adia 34ibran #1277700'&

    $ !ita /e5ina #1277706$&

    .a))id /idho #1277701&

    %*adhillah Alkatiri #12777062&

    6 ardianti #127770$'&

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    2/17

    -A- I

    "ENDA)ULUAN

    A kenario 2

    Perempuan 6' tahun dibaa ke /umah akit oleh keluar5an)a den5an

    keluhan selalu men5ompol Keadaan ini dialami sudah se4ak $ bulan lalu dimana

    penderita sama sekali tidak dapat menahan bila in5in buan5 air ke"il, sehin55a

    kadan5 air senin)a ber"e"eran dilantai Tidak ada keluhan sakit saat berkemih

    e4ak semin55u )an5 lalu penderita terden5ar batukbatuk dan a5ak sesak

    napas, serta na+su makann)a san5at berkuran5, tetapi tidak demam Pada

    pemeriksaan +isik didapatkan tekanan darah 160870 mm5, nadi -298menit, suhu

    aksiler $7o:, pernapasan 298menit Pada paruparu ditemukan adan)a ronkhi

    basah kasar pada ba5ian medial ;antun5, hati, dan limpa kesan dalam batas

    normal Pada pemeriksaan laboratorium !3 20- m58dl Penderita se4ak 6 tahun

    terakhir ini men5idap dan berobat teratur pen)akit ken"in5 manis dan tekanan

    darah tin55i

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    3/17

    1 Proses 3iuresis *ormal

    Proses berkemih berlan5sun5 dibaah "ontrol dan koordinasi sistem sara+

    pusat #P& dan sistem sara+ tepi di daerah sakrum ensasi pertama in5in

    berkemih timbul saat volume kandun5 kemih atau vesi"a urinaria #?U& men"apai

    antara 1%0$%0 ml Kapasitas ?U normal bervariasi sekitar $00600 ml #Pranarka,

    2000&

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    4/17

    tepat dari uretra sehin55a dapat menin5katkan tekanan intraabdomen se"ara

    e+ekti+ ditransmisikan ke uretra

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    5/17

    ?a5ina Komponen selular

    .ukosa atro+i

    3asar Pan55ul 3eposit kola5en

    /asio 4arin5an ikatotot

    tot melemah

    Tabel Perubahanperubahan Fisiolo5ik Terkait Proses .enua pada aluran Kemih

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    6/17

    b ormon se9

    .emburukn)a +un5si ovarium )an5 berhubun5an menopause dimanater4adi penurunan produksi estro5en endo5en dan penin5katan insidensi 5e4ala

    urin, termasuk d)suria, +rekuensi, ur5ensi, nokturia dan inkontinensia

    " Faktor kehamilan dan persalinan

    D+ek kehamilan pada inkontinensia urin tampakn)a bukan sekedar proses

    mekanik (nkontinensia urin pada perempuan hamil dapat ter4adi dari aal

    kehamilan hin55a masa ni+as, 4adi tidak berhubun5an dne5an penekanan

    kandun5 kemih oleh besarn)a uterus

    Prevalensi inkontinensia urin menin5kat selama kehamilan dan beberapa

    min55u setelah persalinan

    Pemakaian +or"eps selama kehamilan dapat memi"u inkontinensia urin

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    7/17

    A Atrophic vaginitis or urethritis

    P Pharmaceutical

    Sedative hypnotic

    Loop diuretics

    Anti-cholinergic agents

    Alpa-adrenergic agonist and antagonist

    Calcium channel loc!ers

    P Psychologic disorders " depression

    D #ndocrine disorders

    / $estricted %oility

    Stool impaction

    b (nkontinensia Urin Kronik8Persisten

    1& (nkontinensia tres

    (nkontinensia merupakan pen)ebab inkontinensia urin terserin5 kedua

    pada anita usia lan4ut Kondisi ini ter4adi pada pria han)a bila mekanisme

    s+in5ter dirusak oleh reseksi prostat )an5 luas!e4ala klinisn)a antara lain

    kebo"oran urin se5era setelah menin5katn)a tekanan intra abdomen #stress

    maneuvers&, misaln)a oleh karena batuk, tertaa atau latihan8aktivitas, dan

    disebabkan oleh kelemahan otototot dasar pan55ul, ba5ian luar kandun5 kemih,

    atau s+in5ter uretra Pada pria, inkontinensia men)erupai leak) tap, tetesan urin

    terusmenerus )an5 dieksaserbasi oleh posisi berdiri atau kete5an5an Padaoveraktivitas detrusor den5an inkontinensia stress, kebo"oran pada umumn)a

    memburuk pada sian5 hari (nkontinensia stress )an5 ter4adi bersamaan den5an

    inkontinensia ur5ensi akibat overaktivitas detrusor disebut inkontinensia

    "ampuran #mi9ed in"ontinen"e&

    2& (nkontinensia Ur5ensi

    (nkontinensia ur5en") merupakan pen)ebab )an5 palin5 ban)ak di4umpai

    pada usila 3itandai den5an kontraksi kandun5 kemih involunter dan dikaitkan

    den5an aktivitas otot polos spontan )an5 menin5kat dan perubahan spesi+ik pada

    tin5kat selularKetidak stabilan sistem sensorik dan motorik detrusor dapat

    disebabkan oleh kelainan lokal seperti sistitis, tumor, batu, atau obstruksi out+lo

    kandun5 kemih, ataupun oleh karena kelainan sara+ sentral seperti pada strok,

    demensia, atau parkinsonisme!e4ala klinis dari overaktivitas detrusor adalah

    kein5inan berkemih )an5 mendadak dan terburuburu #ur5ensi&Kebo"oran urin

    ter4adi se"ara episodik tetapi serin5, volume kebo"oran biasan)a sedan5 sampai

    ban)ak, nokturia dan inkontinensi urin biasa ter4adiensasi dan re+leks sakral

    tetap terpelihara, dan bila tidak ada 5an55uan kontraktilitas kandun5 kemih,

    volume residu pas"a berkemih umumn)a sedikit

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    8/17

    $& (nkontinensia ver+lo

    Pada keadaan ini pen5eluaran urin ter4adi akibat over+lo #luber&,

    biasan)a sedikitsedikit Tipe ini merupakan pen)ebab kedua )an5 palin5 ban)ak

    di4umpai pada usia lan4ut pria, akibat kandun5 kemih )an5 terlalu mere5an5

    disebabkan oleh sumbatan #obstruksi& akibat pembesaran prostat, striktur uretra,

    dll Pada diabetes mellitus atau "edera medulla spinalis dapat ter4adi over+lo

    oleh karena kandun5 kemih tidak berkontraksi, atau neuro5eni" bladder Pada

    anita umumn)a han)a di4umpai pada anita )an5 telah men4alani bladder ne"k

    suspension atau )an5 telah menderita prolaps berat den5an kinkin5 uretra

    Aktivitas )an5 berkuran5 dari detrusor, )an5 biasan)a idiopatik, ditandai den5an

    perubahan de5enerati+ pada selsel otot dan akson se"ara luas Kondisi ini mun"ul

    seba5ai inkontinensia over+lo den5an 5e4ala serin5 berkemih, nokturia, dankebo"oran urin dalam 4umlah )an5 sedikit namun serin5

    & (nkontinensia Fun5sional

    (nkontinensia +un5sional adalah kebo"oran urin berkaitan den5an

    ketidakmampuan pasien untuk men"apai toilet pada aktun)a karena 5an55uan

    +isik atau ko5niti+ al ini disebabkan antara lain oleh demensia berat, kelainan

    neurolo5ik, maupun oleh +aktor psikolo5is sepertiB depresi, re5resi, marah dan

    hostilit) (stilah inkontinensia +un5sional sebetuln)a menun4ukkan baha +un5si

    saluran kemih normal padahal ban)ak penelitian saat ini menun4ukkan baha

    pada tipe ini +un5si saluran kemih )an5 normal sulit di4umpai, bahkan pada usia

    lan4ut )an5 kontinen sekalipun Karena usia lan4ut )an5 ter5an55u status

    +un5sionaln)a lebih mun5kin men5alami +aktor+aktor )an5 men)ebabkan

    inkontinensia urin sementara, pen)ebab inkontinensia urin )an5 reversibel

    mun5kin terabaikan8terlupakan sehin55a tidak ditan5ani den5an baik

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    9/17

    ' ubun5an (nkontinensia Urin den5an 5e4ala batuk

    (nkontinensia stress biasan)a disebabkan oleh lemahn)a mekanisme

    penutup Keluhan khas )aitu men5eluarkan urine seaktu batuk, bersin, menaiki

    tan55a atau melakukan 5erakan mendadak, berdiri sesudah berbarin5 atau duduk

    !erakan sema"am itu dapat menin5katkan tekanandalam abdomen dan karena itu

    4u5a di dalam kandun5 kemih tot uretra tidak dapat melaan tekanan ini dan

    keluarlah urine Keban)akan keluhan ini pro5resi+ perlahanlahanB kadan5 ter4adi

    sesudah melahirkan Akibatn)a penderita harus serin5 men55anti pakaian dalam

    dan bila perlu 4u5a pembalut anita Frekuensi ber5anti pakaian, dan 4u5a 4umlah

    pembalut anita )an5 diperlukan setiaphari, merupakan ukuran ke5aatan

    keluhan inkontinensia ini

    - ubun5an (nkontinensia Urin den5an 3iabetes .ellitus

    Pada pasien 3. ter4adi penin5katan kadar 5lukosa #hiper5likemi&, pada

    kondisi ini 5lukosa )an5 di+iltrasi di 5in4al melebihi kapasitas selEsel tubulus )an5

    melakukan reabsobsisehin55a 5lukosa akan timbul dalam urine #5lukosuria& )an5

    menimbulkan e+ek osmoti" )an5 menrik air bersaman)a sehin55a men)ebabkan

    diuresis osmoti" )an5 ditandai den5an poliuria #serin5 berkemih&

    10 ubun5an (nkontinensia Urin den5an Pen55unaan bat

    3alam skenario pasien men5alami ipertensi dan 3iabetes .elitus,

    adapun beberapa obat )an5 di5unakan dalam penan5anan kondisi tersebut seperti=

    a& 3iuretik

    batobatan 5olon5an diuretik berperan dalam menurunkan "urah 4antun5

    dan tekanan darah serta menurunkan resistensi peri+er pembuluh darah den5an

    "ara menin5katkan ekskresi natrium, air dan klorida )an5 akan menurunkan

    volume darah dan "airan ekstraseluler Karena tubuh memproduksi ban)ak urin,

    maka akan men5akibatkan ter4adin)a penin5katan tekanan pada kandun5 kemih

    )an5 men)ebabkan ter4adin)a inkontinensia urin :ontoh obat diuretik )aitu

    hidroklorotia@id, +urosemid, amilorid, spironolakton,dll

    b& Pen5hambat Adrenoreseptor Al+a

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    10/17

    "& Pen5hambat An5iotensin :onvertin5 Dn@)me #A"e(nhibitor&

    A:Dinhibitor men5hambat perubahan A1 dan A(( sehin55a ter4adivasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    11/17

    emosional serin5kali tidak dihubun5kan den5an 4umlah pen5eluaran urin )an5

    dapat ditun4ukkan

    b Pemeriksaan Fisik

    Tu4uan pemeriksaan +isik adalah men5enali pemi"u inkontinensia urin dan

    membantu menetapkan pato+isiolo5in)aelain pemeriksaan +isik umum )an5

    selalu harus dilakukan, pemeriksaan terhadap abdomen, 5enitalia, re"tum, +un5si

    neurolo5is, dan pelvis #pada anita& san5at diperlukan

    Pemeriksaan abdomen harus men5enali adan)a kandun5 kemih )an5

    penuh, rasa n)eri, massa, atau ria)at pembedahan

    Kondisi kulit dan abnormalitas anatomis harus diidenti+ikasi ketika

    memeriksa 5enitalia

    Pemeriksaan re"tum terutama dilakukan untuk medapatkan adan)a

    obstipasi atau skibala, dan evaluasi tonus s+in5ter, sensasi perineal, dan

    re+leks bulbokavernosus *odul prostat dapat dikenali pada saat pemeriksaan

    re"tum

    Pemeriksaan pelvis men5evaluasi adan)a atro+i mukosa, va5initis atro+i,

    massa, tonus otot, prolaps pelvis, dan adan)a sistokel atau rektokel

    Dvaluasi neurolo5is seba5ian diperoleh saat pemeriksaan re"tum ketika

    pemeriksan sensasi perineum, tonus anus, dan re+les bulbokavernosus

    Pemeriksaan neurolo5is 4u5a perlu men5evaluasi pen)akitpen)akit )an5

    dapat diobati seperti kompresi medula spinalis dan pen)akit parkinson

    Pemeriksaan +isik se)o5)an)a 4u5a meliputi pen5ka4ian tehadap status

    +un5sional dan ko5niti+, memperhatikan apakah pasien men)adari kein5inan

    untuk berkemih dan men5unakan toilet

    " Pemeriksaan 3ia5nostik Pada (nkontinensia Urin

    .enurut uslander, tes dia5nostik pada inkontinensia perlu dilakukan

    untuk men5identi+ikasi +aktor )an5 potensial men5akibatkan inkontinensia,

    men5identi+ikasi kebutuhan klien dan menentukan tipe inkontinensia

    1& .en5ukur sisa urin setelah berkemih, dilakukan den5an "ara =

    etelah buan5 air ke"il, pasan5 kateter, urin )an5 keluar melalui kateter

    diukur atau men55unakan pemeriksaan ultrasonik pelvis, bila sisa urin 100 ""

    berarti pen5oson5an kandun5 kemih tidak adekuat

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    12/17

    2& Urinalisis

    3ilakukan terhadap spesimen urin )an5 bersih untuk mendeteksi adan)a

    +aktor )an5 berperan terhadap ter4adin)a inkontinensia urin seperti hematuri,

    piouri, bakteriuri, 5lukosuria, dan proteinuriaTes dia5nostik lan4utan perlu

    dilan4utkan bila evaluasi aal didia5nosis belum 4elas Tes lan4utan tersebut

    adalah =

    Tes laboratorium tambahan seperti kultur urin, blood urea nitro5en,

    "reatinin, kalsium 5lukosa sitolo5i

    Tes urodinamik untuk men5etahui anatomi dan +un5si saluran kemih

    ba5ian baah

    Tes tekanan urethra men5ukur tekanan di dalam urethra saat istirahat

    dan saat dianmis

    (ma5in5tes terhadap saluran perkemihan ba5ian atas dan baah

    $& Pemeriksaan penun4an5

    U4i urodinamik sederhana dapat dilakukan tanpa men55unakan alatalat

    mahal isasisa urin pas"a berkemih perlu diperkirakan pada pemeriksaan +isis

    Pen5ukuran )an5 spesi+ik dapat dilakukan den5an ultrasound atau kateterisasi

    urin .erembesn)a urin pada saat dilakukan penekanan dapat 4u5a dilakukan

    Dvaluasi tersebut 4u5a harus diker4akan ketika kandun5 kemih penuh dan ada

    desakan kein5inan untuk berkemih 3iminta untuk batuk ketika sedan5 diperiksadalam posisi litotomi atau berdiri .erembesn)a urin serin5kali dapat dilihat

    (n+ormasi )an5 dapat diperoleh antara lain saat pertama ada kein5inan berkemih,

    ada atau tidak adan)a kontraksi kandun5 kemih tak terkendali, dan kapasitas

    kandun5 kemih

    & Laboratorium

    Dlektrolit, ureum, "reatinin, 5lukosa, dan kalsium serum dika4i untuk

    menentukan +un5si 5in4al dan kondisi )an5 men)ebabkan poliuria

    %& :atatan berkemih #voidin5 re"ord&

    :atatan berkemih dilakukan untuk men5etahui pola berkemih :atatan ini

    di5unakan untuk men"atat aktu dan 4umlah urin saat men5alami inkontinensia

    urin dan tidak inkontinensia urin, dan 5e4ala berkaitan den5an inkontinensia urin

    Pen"atatan pola berkemih tersebut dilakukan selama 1$ hari :atatan tersebut

    dapat di5unakan untuk memantau respon terapi dan 4u5a dapat dipakai seba5ai

    intervensi terapeutik karena dapat men)adarkan pasien +aktor+aktor )an5 memi"u

    ter4adin)a inkontinensia urin pada dirin)a

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    13/17

    12 Penatalaksanaan (nkontinensia Urin

    Pada umumn)a terapi inkontinensia urine adalah den5an "ara operasi

    Akan tetapi pada kasus rin5an ataupun sedan5, bisa di"oba den5an terapi

    konservati+ Latihan otot dasar pan55ul adalah terapi non operati+ )an5 palin5

    populer, selain itu 4u5a dipakai obatobatan, stimulasi dan pemakaian alat

    mekanis

    Penatalaksanaan inkontinensia urin menurut .uller adalah men5uran5i

    +aktor resiko, mempertahankan homeostasis, men5ontrol inkontinensia urin,

    modi+ikasi lin5kun5an, medikasi, latihan otot pelvis dan pembedahan

    e4auh ini, penatalaksanaan inkontinensia urine terdiri atas ti5a kate5ori

    utama,)aitu terapi non+armakolo5is #intervensi perilaku&, +armakolo5is,dan

    pembedahan 3i baah ini akan diuraikan penatalaksanaan inkontinensia urin

    +! Terapi non +armakolo5i

    Terapi )an5 sebaikn)a pertama kali dilakukan untuk men5atasi

    inkontinensiaurin adalah terapi non+armakolo5is sebelum menetapkan

    men55unakan terapi+armakolo5is

    a&

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    14/17

    sensitivitaskandun5 kemih dan kadan5 kadan5 men)ebabkan kandun5 kemih

    terlalu akti+ )an5 dapat men)ebabkan ur5e in"ontinen"e

    b&

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    15/17

    Pada inkontinensia stress diberikan al+a adrener5i" a5onis, )aitu

    pseudoephedrine untuk menin5katkan retensi urethra

    "& batobat )an5 dapat diberikan pada inkontinensia ur5en adalah

    antikoliner5ik seperti 9)butinin, Propantteine, 3i")lomine, +lavo9ate,

    (mipramine, tri")"li" antidepressant

    d& Terapi estro5en dapat di5unakan untuk men5atasi inkontinensia pada

    anita menopause Dstro5en ber+un5si untuk menin5katkan tonus,

    danaliran darah ke otot spin5ter uretra

    $& Terapi pembedahan

    Terapi ini dapat dipertimban5kan pada inkontinensia tipe stress dan

    ur5ensi, bila terapi non +armakolo5is dan +armakolo5is tidak berhasil

    (nkontinensia tipe over+lo umumn)a memerlukan tindakan pembedahan untuk

    men5hilan5kan retensi urin Terapi ini dilakukan terhadap tumor, batu,

    divertikulum, hiperplasia prostat, dan prolaps pelvi" #pada anita& Tindakan

    pembedahan dilakukan bila pen)ebab inkontinensia sudah teridenti+ikasi den5an

    tepat Tu4uan pembedahan adalah untuk menaikkan danmen)okon5 leher kandun5

    kemih a5ar dapat kembali ke posisi normaln)a )aitu diatas otot dasar pelvis

    Tindakan operati+ dilakukan atas pertimban5an )an5 matan5 dan diahuluiden5an evaluasi uridinamik Pada perempuan den5an prolaps pelvik )an5

    si5nikan dan inkontinensia tipe stres )an5 tidak membaik den5an penan5anan

    konservati+ harus dilakukan upa)a operati+ Pada lakilaki den5an tanda obstruksi

    saluran kemih akibat hipertro+i prostat dapat dilakukan operasi seba5ai upa)a

    pen"e5ahan inkontinensia tipe overflow di kemudian hari

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    16/17

    Terdapat $ "ara atau prosedur pemakaian kateter )aitu= kateter eksternal #kateter

    kondom&, katerisasi intermitten, dan katerisisai kronik atau menetap Kateter

    eksternal han)a dipakai pada inkontinensia inractale tanpa retensi urin )an5

    se"ara +isik dependen

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Modul Inkontinensia

    17/17

    DATAR "USTAKA

    1 Andrianto, P Urolo5i Untuk Praktek Umum D!: ;akarta, 1--12 Purnomo 3asardasar Urolo5i FK !inekolo5i Dd2 D., 200-

    10 /obinson K, :ardo@o L 2007, Urinar) (n"ontinen"e (n= 3ehurstGs

    Te9tbook o+ bstetri"s and !)nae"olo5) 7 th edition London= Jueen

    :harlotte and :helseospital

    11 ?i"tor I *itti .;!