lapsus kista ovarii - apriamalia

Upload: apriamalia

Post on 23-Feb-2018

329 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    1/42

    i

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    2/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Ovarium mempunyai fungsi yang sangat penting pada reproduksi dan menstruasi.

    Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan,

    perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah

    kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium.1

    Kista adalah pertumbuhan berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh dibagian

    tubuh tertentu. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi

    semisolid yang tumbuh dalam ovarium.1

    Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan sangat ditakuti oleh karena

    adanya kecenderungan menjadi ganas, tetapi kebanyakan kista ovarium memiliki sifat

    yang jinak (80-84%).

    Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko pertumbuhan

    menjadi ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic.

    Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada

    wanita wanita yang mulai menopause.2

    Topik Kista Ovarium menjadi sangat menarik

    untuk dibahas karena sebagian besar pasien dengan kista ovarium berada dalam

    kondisi asimptomatik dan baru dapat didiagnosis secara tidak sengaja ketika

    menjalani pemeriksaan USG atau sedang dalam operasisectio caesaria.

    Terdapat variasi dengan luas insidensi keganasan ovarium, rata-rata tertinggi

    terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi). Di Amerika

    insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000 populasi pada

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    3/42

    2

    2

    tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar kista adalah kista fungsional dan jinak. Di

    Amerika, karsinoma ovarium didiagnosa pada kira-kira 22.000 wanita, kematian

    sebanyak 16.000 orang.1,2

    Kanker ovarium menempati urutan ketiga sebagai keganasan terbanyak di saluran

    genital wanita. Kanker ovarium sulit dideteksi pada stadium awal sehingga sering

    ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini pula yang menyebabkan angka kematian pada

    kanker ovarium menjadi tinggi, yaitu hampir setengah dari angka kematian kanker

    saluran kelamin wanita. Kanker ovarium sebagian besar terjadi pada wanita usia 40

    sampai 65 tahun dan jarang terjadi pada wanita usia dibawah 40 tahun. Usia rata-ratasaat diagnosis adalah 63 tahun dan sebesar 48% penderita berusia diatas 65 tahun.

    7

    Berdasarkan laporan WHO pada tahun 2002 menyebutkan bahwa kanker ovarium

    di Indonesia menempati urutan keempat terbanyak kasus baru dengan angka kejadian

    15 per 100.000 setelah kanker payudara, korpus uteri, dan kolorektal. Sedangkan

    tahun 2005 kanker ovarium menempati urutan kelima penyebab kematian akibat

    kanker pada wanita di Indonesia.7

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    4/42

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Anatomi Ovarium

    Gambar 2.1 : Anatomi Ovarium dan Tuba

    Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, dengan

    penggantung mesovarium di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan.

    Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-

    kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.1

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    5/42

    4

    4

    Hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-

    pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium. Pinggir bawahnya bebas.

    Permukaan belakangnya pinggir keatas dan belakang , sedangkan permukaan

    depannya ke bawah dan depan. Ujung yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi dari

    pada ujung yang dekat pada uterus, dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria

    dari infundibulum.1,4

    Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan

    ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu

    dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum berasaldari gubernakulum

    1,2,3

    Gambar 2.2 : Anatomi Ovarium

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    6/42

    5

    5

    Secara histologik, ovarium dilapisi oleh epitelium germinalis dan tunika

    albugenia. Sisi dalam ovarium terdiri dari sel-sel folikel dan jaringan ikat yang sangat

    sensitif terhadap hormon seks. Ovarium diperdarahi oleh arteri ovarica kanan dan kiri

    yang merupakan cabang dari aorta desendens. Vena sebagai drainase mengikuti

    perjalanan arteri ovarica sebagai vena ovarica kanan dan kiri.4

    II.2 Definisi Tumor Ovarium

    Secara harfiah, Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam

    tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab dan menyebabkan jaringan

    setempat pada tingkat gen kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Istilah

    neoplasma pada dasarnya memiliki makna sama dengan tumor. Keganasan merujuk

    kepada segala penyakit yang ditandai hiperplasia sel ganas.

    Tumor ovarium adalah sebuah proses penumbuhan jaringan baru yang

    berasal dari ovarium baik yang bersifat jinak maupun ganas. Beberapa literatur

    menggolongkan kista sebagai tumor namun beberapa literatur lain memisahkan

    antara tumor dengan kista. Perlu diketahui bahwa definisi kista adalah suatu jenis

    tumor berupa kantong abnormal yang berisi cairan. Karena secara definisi tumor

    adalah jaringan, oleh karena itu beberapa literatur membedakan antara kista dengan

    tumor ovarium.

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    7/42

    6

    6

    Gambar 2.3 : Ilustrasi Tumor Ovarium

    II. 3. Epidemiologi

    Berdasarkan data penilitian Jurnal Medscape di Amerika Serikat, umumnya kista

    ovarium ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal maupuntransvaginal dan transrektal. Kista ovarium terdapat disekitar 18% yang sudah

    postmenopause. Sebagian besar kista yang ditemukan merupakan kista jinak, dan 10%

    sisanya adalah kista yang mengarah ke keganasan.

    Kista ovarium fungsional umumnya terjadi pada usia produktif dan relatif jarang

    pada wanita postmenopause. Secara umum, tidak ada persebaran umur yang spesifik

    mengenai usia terjadinya kista ovarium.5

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    8/42

    7

    7

    II.4 Sifat Kista

    1. Kista Fisiologis

    Sesuai siklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang,

    dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 4 cm, dapat

    dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang.

    Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak berbahaya dan tidak

    menyebabkan keganasan, tetapi perlu diamati apakah kista tersebut mengalami

    pembesaran atau tidak. Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia

    reproduksi karena masih mengalami menstruasi. Biasanya kista fisiologis tidak

    menimbuklkan nyeri pada saat haid. Beberapa jenis kista fisiologis diantaranya adalah

    kista korpus luteal, kista folikular, kista teka-lutein.4

    2. Kista Patologis

    Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium

    merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka

    kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa

    menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70% pasien

    datang pada stadium lanjut, penyakit ini disebut juga sebagai silent killer. Angka

    kematian penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan pasti.1

    Pada kista patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang tidak

    disadari penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala seperti penyakit

    umumnya. Itu sebabnya diagnosa agak sulit dilakukan. Gejala gejala seperti perut yang

    agak membuncit serta bagian bawah perut yang terasa tidak enak biasanya baru

    dirasakan saat ukuranya sudah cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu

    dilakukan tindakan pengangkatan melalui proses laparoskopi.1,2

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    9/42

    8

    8

    Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat jinak dan

    ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar. Meski

    jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas. Tetapi sampai saat ini, belum diketahui

    dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut. Kista ganas yang mengarah ke kanker

    biasanya bersekat sekat dan dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista

    fisiologis yang hanya berisi cairan, kista abnormal memperlihatkan campuran cairan

    dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas.1,2,3

    Gambar 2.4 Cystic ovary

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    10/42

    9

    9

    II.5 Klasifikasi Kista

    Diantara tumor-tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan non neoplastik. Tumor

    neoplastik dibagi atas tumor jinak dan ganas, dan tumor jinak dibagi dalam tumor

    kistik dan solid

    A.Tumor Non Neoplastik

    a.Tumor akibat radang

    i.Abses ovarial

    ii.Abses tuboovarial

    iii.Kista tuboovarial

    b.Tumor lain

    i.Kista folikel

    ii.Kista korpus lutein

    iii.Kista teka-lutein

    iv.Kista inklusi germinal

    v.Kista endometrium

    B. Tumor Neoplastik Jinak

    a.Kistik

    i. Kistoma ovarii simpleks

    ii. Kistadenoma ovarii musinosum

    iii. Kistadenoma ovarii serosum

    iv. Kista endometroid

    v. Kista dermoid

    b.Solid

    i. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,

    limfangioma

    ii. Tumor Brenner

    iii. Tumor sisi aderenal (makulinovo-blastoma).1

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    11/42

    10

    10

    Kista Ovarium Non-Neoplastik

    a.

    Tumor Akibat Radang

    Tumor ini biasanya disebabkan oleh proses infeksi yang terjadi pada adneksa.

    Tumor ini cukup jarang. Proses pembentukan tumor ini didahului oleh masuknya

    bakteri kedalam uterus yang berlanjut ke bagian salfing dan menuju ke adneksa.

    Kemudian terjadilah infeksi dan terjadi proses imunologis sehingga terbentuk abses.1

    b.Kista Folikel

    Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi, namun

    tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah

    bertumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim,

    melainkan membesar menjadi kista.bisa di dapati satu kista atau beberapa dan

    besarnya biasanya berdiameter 1-1 cm.Dalam menangani tumor ovarium timbul

    persoalan apakah tumor yang dihadapi itu neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika

    diameter tumor tidak lebih dari 5 cm, dapat di tunggu dahulu karena kista folikel

    dalam 2 bulan akan hilang sendiri.

    1,3

    Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat

    menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon

    terhadap hipersekresi FSH (folikel stimulating hormon) dan LH(luteinizing hormone)

    normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran

    limit 2,5 cm); berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal

    meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.1

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    12/42

    11

    11

    Gambar 2.5 : Kista Folikel

    c. Kista Korpus Lutein

    Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus

    albikans. Kadang-kadang korpus luteum akan mempertahankan diri (korpus luteum

    persisten); perdarahan yang terjadi di dalamnya akan menyebabkan kista, berisi cairan

    berwarna merah coklat karena darah tua.Pada pembelahan ovarium kista korpus

    luteum memberi gambaran yang khas. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna

    kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka. Penanganan kista

    luteum ini menunggu sampai kista hilang sendiri. Dalam hal ini dilakukan operasi atas

    dugaan kehamilan ektopik terganggu,kista korpus luteum diangkat tanpa

    mengorbankan ovarium.1,3

    Gambar 2.6 : Kista Korpus Luteal

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    13/42

    12

    12

    d.

    Kista Teka Lutein

    Kista biasanya bilateral dan sebesar tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik

    terlihat luteinisasi sel-sel teka.Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormone

    koriogonadrotropin yang berlebihan.1,3

    Kista granulosa luteinyang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang

    fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah

    yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.

    Kista teka-lutein biasanya berisi cairan bening, berwarna seperti jerami;

    biasanya berhubungan dengan tipe lain dari growth indung telur, serta terapi hormon.

    Gambar 2.7 : Kista Teka Lutein

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    14/42

    13

    13

    e.

    Kista Inklusi Germinal

    Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian terkecil dari epitel

    germinativum pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada wanita usia lanjut dan

    besarnya jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah permukaan ovarium,

    dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan

    jernih dan serous.1,3

    Gambar 2.8 : Kista Inklusi Germinal

    f.Kista Endometrium

    Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium. Akibat proliferasi dari sel

    yang mirip dinding endometrium, umumnya berisi darah yang merupakan hasil

    peluruhan dinding saat menstruasi1

    Neoplasti Jinak

    1. Kistik:

    a. Kistoma Ovari Simpleks

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    15/42

    14

    14

    Kista ini mempunyai permukaan yang rata dan halus, biasanya bertangkai,

    seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di

    dalam kista jernih, serous dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak

    lapisan epitel kubik. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi

    ovarium, akan tetapi jarinngan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara

    histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.1,3

    b. Kistadenoma Ovarii Serosum

    Kista ini ditemukan dalam frekwensi yang hampir sama dengan kistadenoma

    musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang sama. Kista ini sering

    ditemukan bilateral (10-20%) daripada kistadenoma musinosum. Tumor serosa

    dapat membesar sehingga memenuhi ruang abnomen, tetapi lebih kecil dibanding

    dengan ukuran kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, tetapi

    dapat juga lobulatedkarena kista serosum pun dapat berbentuk multikolur,

    meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabuan.

    Ciri khas dari kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga

    kista sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair,

    kuning dan kadang-kadang coklat karena bercampur darah. Tidak jarang, kistanya

    sendiri kecil, tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid

    papiloma)

    Pada umumnya dapat dikatakan bahwa sulit membedakan gambaran

    makroskopis kistadenoma serosum papileferum yang ganas dari yang jinak, bahkan

    pemeriksaan rnikroskopis pun tidak selalu mernberikan kepastian.

    Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat dinding kista yang dilapisi epitel

    kubik atau torak yang rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan inti sel yang besar

    dan gelap warnanya. Karena tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium

    (germinal epithelum), maka bentuk epitel pada papil dapat beraneka ragam, tetapi

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    16/42

    15

    15

    sebagian besar terdiri atas epitel bulu getar seperti epitel tuba. Pada jaringan papiler

    dapat ditemukan pengendapan kalsium dalam stromanya yang dinamakan

    psamoma. Adanya psamoma menunjukkan bahwa kista adalah kistadenoma

    ovarium serosum papiliferum, tetapi bukan ganas.

    Tidak ada gejala klasik yang menyertai tumor serosa

    proliferatif. Kebanyakan ditemukan pada pemeriksaan rutin dari pelvis. Kadang-

    kadang pasien mengeluh rasa ketidaknyamanan daerah pelvis dan pada pemeriksaan

    ditemukan massa abdomen atau pun ascites. Kelainan ekstra abdomen jarang

    ditemukan pada keganasan ovarium kecuali pada stadium terminal.1,2,6

    Apabila ditemukan pertumbuhan papiler, proliterasi dan stratifikasi epitel,

    serta anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum secara makroskopik

    digolongkan ke dalam kelompok tumor ganas. 30-35% dari kistadenoma serosum

    mengalami perubahan keganasan. Bila terdapat implantasi pada peritoneum disertai

    dengan ascites, prognosis penyakit adalah kurang baik. Meskipun diagnosis

    histopatologis pertumbuhan tumor tersebut mungkin jinak (histopathologically

    benign), tetapi secara klinis harus dianggap sebagai neoplasma ovarium ganas

    (clinicaly malignant).

    Terapi pada umumnya adalah pengangkatan tumor. Tetapi oleh karena

    berhubung dengan besarnya kemungkinan keganasan perlu dilakukan pemeriksaan

    yang teliti terhadap tumor yang dikeluarkan. Bahkan kadang-kadang perlu diperiksa

    sediaan yang dibekukan (frozen section) pada saat operasi, untuk menentukan

    tindakan selanjutnya pada waktu operasi.1,3

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    17/42

    16

    16

    Gambar 2.9 : Kista Ovarium Serosum

    c. Kistadenoma Ovarii Musinosum

    Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Tumor ini mungkin muncul

    sebagai tumor unilateral kista teratoma atau sebagai metaplasia mucinosum darimesothelium. Tumor mucinous yang berasal dari teratoid ditemukan pada

    penderia yang muda. Paling sering pada wanita berusia antara 20-50 tahun dan

    jarang sekali pada masa prapubertas. Tumor evarium ini terbanyak ditemukan

    bersama-sama dengan kistadenoma ovarii serosum. Kedua tumor ini

    merupakan kira-kira 60% dari seluruh ovarium, sedang kistadenoma ovarii

    musinosum nerupakan 40% dari seluruh kelompok neoplasma ovarium.

    Kista ini biasanya mempunyai dinding yang licin, permukaan berbagala

    (lobulated) dan umumnya multitokular dan odematosa; lokular yang

    mengandung niukosa ini kelihatan biru dari peregangan kapsulnya. Kira-kira

    10% dapat mencapai ukuran yang amat besar dan pada tumor ini tidak dapat

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    18/42

    17

    17

    ditemukan jaringan yang normal lagi. Tumor biasanya unilateral, akan tetapi

    dapat juga dijumpai yang bilateral (8-10%).

    Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabuan terutama apabila

    terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada permukaan

    terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat dan berwarna

    kuning sampai coklat tergantung dari percampurannya dengan darah.

    Pemeriksaan mikroskopik : tampak dinding kista dilapisi oleh epital torak

    tinggi dan sel-sel goblet yang terisi lendir. Sel-sel epitel yang terdapat dalam

    satu lapisan bersifat odernatus dan mempunyai potensi untuk tumbuh seperti

    struktur kelenjar, kelenjar-kelenjar menjadi kista-kista baru, yang menyebabkan

    kista menjadi multilokuler. Jika terjadi suatu sobekan pada dinding kista

    (spontan ataupun pada saat operasi), maka sel-sel epitel dapat tersebar pada

    permukaan peritoneum rongga perut, dan sekresinya menyebabkan

    pseudomiksoma peritonei. Akibat pseudorniksoma peritonei timbul penyakit

    menahun dengan musin terus bertambah dan menyebabkan banyak

    perlengketan. Akhirnya penderita meninggal karena ileus. Pada kista kadang-

    kadang ditemukan daerah padat dan pertumbuhan papiler.1,3

    d. Kista Endometroid

    Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan

    terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam rahim tetapi

    melekat pada dinding luar ovarium. Akibat peristiwa ini setiap kali haid,

    lapisan tersebut menghasilkan darah haid yang akan terus menerus tertimbun

    dan menjadi kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung telur. Timbul gejala utama

    yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid/ sexual intercourse.1,3

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    19/42

    18

    18

    Gambar 2.10 :Kista Endometroid

    e. Kista Dermoid

    Tumor ini merupakan 10% dan seluruh neoplasma ovarium yang kistik, dan

    paling sering ditemukan pada wanita yang masih muda. 25% dari semua kista

    dermoid bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun dapat

    ditemukan pada anak kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran sangat besar,

    sehingga beratnya mencapai beberapa kilogram.

    Kista ini tumbuh akibat proses yang kurang sempurna saat pembentukan

    lapisan embrional. Lapisan ektoderm yang saat dewasa akan menjadi sel sel folikel

    rambut, tulang, serta gigi secara tidak sempurna tumbuh di sekitar ovarium. Kista

    ini tidak mempunyai ciri yang khas. Dinding kista kelihatan putih keabuan dan agak

    tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Dapat

    ditemukan kulit, rambut kelenjer sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat otot

    jaringan ikat (mesodemal) dan mukosa traktus gasttrointotinelis, epitel saluran kista

    terdapat produk kelenjer sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur

    dengan rambut

    Pada kista dermoid dapat terjadi torsio tangkai dengan gejala nyeri

    mendadak di perut bagian bawah. Ada kemungkinan terjadinya sobekan dinding

    kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum.Perubahan

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    20/42

    19

    19

    keganasan dari kista sangat jarang, hanya 1,5% dari semua kista dermoid dan

    biasanya pada wanita lewat menopause.1,3

    Gambar 2.11 : Kista Dermoid

    2. Solid

    Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi, ini tidak berarti

    bahwa termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun semuanya berpotensi

    maligna. Potensi menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai jenis, umpamanya

    sangat rendah pada fibroma ovarium dan sangat tinggi pada teratoma embrional

    yang padat.1,6

    a. Fibroma ovarii

    Potensi menjadi ganas sangat rendah pada fibroma ovarium, kurang dari 1%.

    Fibroma ovarii berasal dari elemen fibroblastik stroma ovarium atau sel mesenkim

    yang multipoten. Tumor ini merupakan 5% dari semua neoplasma ovarium dan

    paling sering ditemukan pada penderita menopause.

    Tumor ini mencapai diameter 2 sampai 30 cm; dan beratnya 20 kg, dengan

    90% uniteral. Permukaan tidak rata, konsistensi keras, warnanya merah jambu

    keabuan. Apabila konsistensi sangat padat disebut fibroma durum, dan apabila

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    21/42

    20

    20

    lunak disebut fibroma molle. Neoplasma ini terdiri atas jaringan ikat dengan sel-sel

    di tengah jaringan kolagen. Apabila terdiri atas kelenjar-kelenjar kistik, maka

    disebut kistadenofroma ovarii. Fibroma ovarii yang besar biasanya mempunyai

    tangkai dan dapat terjadi torsi. Pada tumor ini sering ditemukan sindroma Meigs

    (tumor ovarii, ascites, hidrotoraks).1,2,6

    b. Tumor Brenner

    Merurupakan suatu neoplasma ovarium yang sangat jarang ditemukan,

    biasanya pada wanita dekat atau sesudah menopause. Frekuensinya 0,5% dari

    semua tumor ovarium. Besar tumor ini beraneka ragam, dari sangat kecil ke yang

    beratnya beberapa kilogram. Lazimnya tumor ini unilateral. Pada pembelahan

    berwarna kuning muda seperti fibroma, dengan kista-kista kecil. Kadang-kadang

    pada tumor ini temukan sindroma Meigs. Gambar mikroskopis tumor ini sangat

    khas, terdiri dari 2 elemen, yakni sarang-sarang yang terdiri atas epitel epitel, yang

    dikelilingi jaringan ikat yang luas dan padat.

    Tumor Brenner tidak menimbulkan gejala-gejalaklinik yang khas, dan jika masih

    kecil, biasanya ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan histopatologik

    ovarium. Meskipun biasanya jinak, dalam beberapa kasus tumor ini menunjukkan

    keganasan pada histopatologi dan klinisnya.1,2,6

    c. Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest tumor)

    Tumor ini sangat jarang terjadi. Biasanya unilateral dan besarnya bervariasi

    antara 0,5-16 cm. Beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala maskulinasi, terdiri

    atas hirsutisme, pembesaran klitoris, atrofi memmae, dan perubahan suara.

    II.6 Etiologi

    Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan

    hormon pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista ovarium timbul

    dari folikel yang tidak berfungsi selamasiklus menstruasi.1

    http://astaqauliyah.com/article/siklus-menstruasi.htmlhttp://astaqauliyah.com/article/siklus-menstruasi.html
  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    22/42

    21

    21

    Faktor resiko terjadinya kista ovarium.4

    a. Riwayat kista ovarium sebelumnya

    b. Siklus menstruasi yang tidak teratur

    c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas

    d. Menstruasi dini

    e. Tingkat kesuburan

    f. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang

    g. Terapi tamosifen pada kanker mamma

    Sedangkan pada tumor padat, etiologi pasti belum diketahui, diduga akibat

    abnormalitas pertumbuhan sel embrional, atau sifat genetis kanker yang tercetus

    oleh radikal bebas atau bahan-bahan karsinogenik.

    II.7 Patofisiologi

    Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut

    Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih

    dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi korpus

    luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2 cm dengan kista ditengah-

    tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami

    fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus

    luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama

    kehamilan.1,6

    Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional

    dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang

    disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin,

    termasuk FSH dan HCG.1,2

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    23/42

    22

    22

    Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin

    atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik

    gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada

    kehamilan multiple dengan diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut

    hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan

    menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat

    menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan

    pemberian HCG.1,2

    Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak

    terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang

    ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,

    keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian

    besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah

    kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari

    area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ

    cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang

    berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan

    mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik.

    Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan

    multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.1,2

    II.8 Tanda dan Gejala

    Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan gejala dalam

    waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik.4,6

    Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:

    a. Gangguan haid

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    24/42

    23

    23

    b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering

    berkemih.

    c. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang

    menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.

    d. Nyeri saat bersenggama.

    Pada stadium lanjut:

    a. Asites

    b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ di dalam rongga perut

    c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan

    d. Gangguan buang air besar dan kecil.

    e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.4

    II.9 Diagnosis

    Diagnosis kista ovarium dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik. Namun

    biasanya sangat sulit untuk menemukan kista melalui pemeriksaan fisik. Maka

    kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kista ovarium.

    Pemeriksaan yang umum digunakan adalah :

    1. Ultrasonografi (USG)

    Alat peraba (transducer) digunakan untuk memastikan keberadaan kista,

    membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan

    atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material

    padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.5,6

    Dari gambaran USG dapat terlihat:

    a. Akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang

    oval) dan terlihat sangat echolucent dengan dinding yang

    tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang kista nampak bayangan

    echo yang lebih putih dari dinding depannya.

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    25/42

    24

    24

    b. Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau

    multilokuler (bersepta-septa).

    c. Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus

    (internal echoes) di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen

    darah di dalam kista.

    Gambar 2.12 : Gambaran Kista pada USG (Kista indung telur)

    2. Pemeriksaan Lab

    Pemeriksaan lab dapat berguna sebagai screening maupun diagnosis

    apakah tumor tersebut bersifat jinak atau ganas. Berikut pemeriksaan

    yang umum dilakukan untuk mendiagnosis kista ovarium.

    Pemeriksaan Beta-HCG Pemeriksaan ini digunakan

    untuk screening awal apakah wanita tersebut hamil atau

    tidak. Pemeriksaan ini dapat menyingkirkan kemungkinan

    kehamilan ektopik.

    Pemeriksaan Darah Lengkap Untuk sebuah penyakit

    keganasan, dapat diperkirakan melalui LED. Parameter lain

    seperti leukosit, HB, HT juga dapat membantu pemeriksa

    menilai keadaan pasien.

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    26/42

    25

    25

    Urinalisis Urinalisis penting untuk mencari apakah ada

    kemungkinan lain, baik batu saluran kemih, atau infeksi dan

    untuk menyingkirkan diagnosis banding.

    Pemeriksaan Tumor Marker Tumor marker spesifik

    pada keganasan ovarium adalah CA125. CEA juga dapat

    diperiksa, namun CEA kurang spesifik karena marker ini juga

    mewakili keganasan kolorektal, uterus dan ovarium.

    3. Pemeriksaan Patologi Anatomi

    Merupakan pemeriksaan untuk memastikan tingkat keganasan dari

    tumor ovarium. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersama dengan

    proses operasi, kemudian sampel difiksasi dan diperiksa dibawah

    mikroskop.6

    II.10 Penatalaksanaan

    1. Observasi dan Manajemen Gejala

    Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau)

    selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya

    setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas.

    Apabila terdapat nyeri, maka dapat diberikan obat-obatan simptomatik seperti

    penghilang nyeri NSAID1,2,4

    2. Operasi

    Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni

    dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi.

    Biasanya kista yang ganas tumbuh dengan cepat dan pasien mengalami penurunan

    berat badan yang signifikan. Akan tetapi kepastian suatu kista itu bersifat jinak atau

    ganas jika telah dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi setelah dilakukan

    pengangkatan kista itu sendiri melalui operasi. Biasanya untuk laparoskopi

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    27/42

    26

    26

    diperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi

    diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.1,2,4

    Indikasi umum operasi pada tumor ovarium melalu screening USG

    umumnya dilakukan apabila besar tumor melebihi 5cm baik dengan gejala maupun

    tanpa gejala. Hal tersebut diikuti dengan pemeriksaan patologi anatomi untuk

    memastikan keganasan sel dari tumor tersebut.1,2,4,6

    II.11 Prognosis

    Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh dijaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Apabila sujdah dilakukan

    operasi, angka kejadian kista berulang cukup kecil yaitu 13%.

    Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan

    stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering

    ditemukan sudah dalam stadium akhir.1

    Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%. Tumor sel granulomamemiliki angka bertahan hidup 82% sedangkan karsinoma sel skuamosa yang

    berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.1,6

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    28/42

    BAB III

    KESIMPULANKista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi cairan seperti

    balon yang berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi Kista adalah

    indung telur. Berdasarkan sifat kista dapat bersifat fisiologis dan patolgis.

    Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam, yaitu kista

    non-neoplastik dan kista neoplastik Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium,

    jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas. Pemeriksaan untuk kista dapat di

    lakukan dengan USG dan dengan Laparoskopi. Prognosis kista jinak sangat baik

    untuk kelangsungan hidup.

    Tumor ovarium adalah sebuah proses penumbuhan jaringan baru yang

    berasal dari ovarium baik yang bersifat jinak maupun ganas. Beberapa literatur

    menggolongkan kista sebagai tumor namun beberapa literatur lain memisahkan

    antara tumor dengan kista. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan

    menjadi dua macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik Pemeriksaan

    untuk kista dapat di lakukan dengan USG dan dengan pemeriksaan lab.

    Penatalaksanaan pada tumor ovarium adalah operasi. Indikasi umum operasi pada

    tumor ovarium melalu screening USG umumnya dilakukan apabila besar tumor

    melebihi 5cm baik dengan gejala maupun tanpa gejala. Hal tersebut diikuti dengan

    pemeriksaan patologi anatomi untuk memastikan keganasan sel dari tumor tersebut.

    Prognosis kista jinak sangat baik, namun pada keganasan ovarium, angka harapan

    hidup 5 tahun hanya mencapai 46%

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    29/42

    17

    LAPORAN KASUS

    1.

    Identitas pasienNama : Ny. B

    Umur : 53 tahun

    Agama : Islam

    Suku : Madura

    Pendidikan : SD

    Pekerjaan : Petani

    Alamat : Tetelan 1/15 Seputih Mayang

    Tanggal MRS : 2 Desember 2015 (09.25 WIB)

    No RM : 10.22.40

    Nama suami : Tn. P

    Umur : 55 tahun

    Agama : Islam

    Suku : Madura

    Pendidikan : SD

    Pekerjaan : Petani

    Alamat : Tetelan 1/15 Seputih Mayang

    2. Anamnesa

    Keluhan utama:

    Nyeri pada perut bagian bawah

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    Pasien mengeluhkan nyeri perut bagian bawah kanan sejak 5 bulan yang lalu.

    Dalam satu bulan, nyeri perut biasanya 3 sampai 4 hari, paling lama seminggu.

    Pasien juga merasakan benjolan pada perut bagian bawah 5 bulan. Benjolan

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    30/42

    18

    dirasakan nyeri dan semakin membesar namun tidak ada keluhan keputihan dan

    tidak keluar darah dari vagina, pasien juga tidak mengeluhkan gangguan BAK

    ataupun BAB. Pasien untuk pertama kalinya periksa ke Poli Kandungan RSDDr.Soebandi pada 2 hari yang lalu, saat itu dilakukan pemeriksaan dalam dan USG

    pasien didiagnosa tumor kistik ovari dan direncanakan untuk operasi. Pasien pada

    hari ini MRS dan dan dijadwalkan untuk operasi.

    Riwayat Penyakit Dahulu:

    Keluhan yang sama (-), Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Asma (-),

    Riwayat Penyakit keluarga:

    Keluhan yang sama (-), Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Asma (-),

    Riwayat Penggunaan Obat: disangkal

    Riwayat Menarche: Usia 13 tahun.

    Riwayat Menstruasi : Teratur/ 7hari/ Dismenore (+)

    Riwayat Marital : 1 kali menikah/ 16 tahun

    Riwayat Obstetri: I. Perempuan / 28 th/ Dukun

    II. Perempuan/14 th/ Dukun

    Riwayat KB : Susuk KB sudah 2 tahun yang lalu.

    3. Pemeriksaan Fisik

    Status Generalis

    Keadaan umum : Cukup

    Kesadaran : Kompos mentis

    Vital Sign :

    Tekanan Darah : 120/80 mmHg

    Nadi : 78 x/menit

    Frekuensi nafas : 20 x/menit

    Suhu axila : 36,4oC

    Status Interna Singkat

    Kepala

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    31/42

    19

    Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

    Hidung: tidak ada sekret, tidak ada darah

    Mulut: tidak sianosis

    Telinga: tidak ada sekret, tidak ada darah

    Leher

    Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tyroid

    Thorak

    Cor

    Inspeksi: iktus kordis tidak tampak

    Palpasi: iktus kordis tidak teraba

    Perkusi: redup, batas jantung tidak melebar

    Auskultasi: S1S2 tunggal, E/G/M : -/-/- .

    Pulmo

    Inspeksi: simetris

    Palpasi: fremitus raba positif kedua lapang paru

    Perkusi: sonor

    Auskultasi: vesikular di kedua lapang paru, tidak ada

    wheezing maupun rhonki.

    Ekstremitas: akral hangat di keempat ekstremitas, tidak ada odem di

    keempat ekstremitas.

    Status Obstetri dan Ginekologi

    Abdomen:

    Inspeksi: flat, bekas operasi (-), bekas SC (-)

    Auskultasi: Bising usus (+) normal

    Perkusi: redup pada bagian massa

    Palpasi: Soepel, Massa (+) r.Iliaka dextra, diameter 13 cm,

    Konsistensi padat lunak, mobile, Permukaan halus, Nyeri tekan (+)

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    32/42

    20

    Genitalia:

    vulva/vagina: rambut pubis ada, tidak ada laserasi, tidak ada

    benjolan/ pembengkakan kelenjar bartolini, tidak ada fluor albus,tidak ada fluksus, tidak tampak massa pada introitus vagina

    Vaginal Touche:

    Vagina: himen tidak utuh, dinding vagina licin, tidak teraba

    massa, cavum douglas tidak menonjol

    Servix: mukosa portio licin, bentuk silindris, konsistensi

    kenyal, nyeri goyang portio (-)

    Bimanual

    Korpus uteri : tidak teraba

    Perabaan adneksa : teraba massa pada adneksa dextra, nyeri

    (+)

    4. Resume

    Wanita usia 53 tahun, MRS pada tanggal 2 Desember 2015, mengeluh terdapat

    benjolan pada perut kanan bawah sejak 5 bulan yang lalu, terasa nyeri dan semakin

    membesar. Lalu pasien periksa diri ke Poli Kandungan RS dr Soebandi jember, dilakukan

    pemeriksaan dalam dan USG didapatkan hasil berupa tumor kistik ovari dan direncanakan

    untuk operasi. Keluhan perdarahan (-), keputihan (-).

    Dari Pemeriksaan tanda-tanda vital pre operasi didapatkan tekanan darah 120/80

    mmHg, nadi 78 kali/ menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36.4C

    Pada pemeriksaan palpasi abdomen didapatkan bentukan massa padat kenyal,

    ukuran massa 13 cm, mobile, tidak berdungkul, dan terdapat nyeri tekan.

    Dari pemeriksaan vulva/vagina tidak ada laserasi, vaginal touche Portio teraba licin

    dan lunak, adneksa dekstra teraba massa dan nyeri, sedangkan adneksa sinistra tidak teraba

    massa.

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    33/42

    21

    5. Diagnosa

    P2002 dengan Tumor kistik ovarii

    DD : Tuba Ovarial Abses

    Ca ovarii

    6. Planning

    Diagnostik

    Pemeriksaan lab (DL), pemeriksaan Histopatologi (PA) post operasi, antigen

    ca125, pemeriksaan hormon FSH, LH dan gonadotropin.

    Monitoring :

    Observasi tanda vital

    Terapi:

    Ivfd RL 500 cc/24 jam

    Injeksi Antrain 3x1 ampul

    Pro op.laparotomi

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    34/42

    22

    USG tanggal 30 November 2015 di Poli Kandungan RSD Dr.Soebandi

    Hasil pemeriksaan USG (oleh dr.Endang, Sp.OG): Tumor kistik Ovarii

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    35/42

    23

    HASIL LAB TERLAMPIR (30 November 2015, pukul 13.25)

    Hematologi lengkap (DL)

    Hb : 14.8 gr/dL

    LED : 13/34 mm/jam

    Leukosit : 10.4 109/

    L

    Hct : 43.2 %

    Trombosit : 306 109/

    L

    PPT

    PPT Penderita : 9.8

    PPT Kontrol : 9.9

    APPT

    APPT Penderita: 29.0

    APPT Kontrol : 28.5

    Faal Hati

    SGOT : 24 U/L

    SGPT : 12 U/L

    Gula Darah

    Glukosa Sewaktu: 91 mg/dL

    Faal Ginjal

    Kreatinin Serum: 0.9 mg/dL

    BUN : 17 mg/dL

    Urea : 36 gr/24 h

    Kesimpulan: Hasil dalam batas normal

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    36/42

    24

    LAPORAN OPERASI

    Penderita : Ny. B /53 tahun

    Operator : dr.Gogot, sp.OG

    Dr.Anestesi : dr.Erawati, sp.An

    Tanggal operasi: 3 Desember 2015, pukul.10.00

    Dx pra operasi : Tumor Kistik Ovarii

    Dx post operasi: Post SOD H0 a/i Kista Ovarii Dextra (Simple Cyst)

    Operasi : Laparotomi, Salphingo Oovarektomi Dextra (SOD)

    Uraian Pembedahan

    1) Anestesi.

    2) Desinfeksi dinding abdomen dan sekitar lapangan operasi. Persempit dengan doek

    steril.

    3) Insisi vertikal, perdalam lapis demi lapis.

    4) Dilakukan eksplorasi, didapatkan tumor kistik pada ovarium dextra berukuran 8 x

    14 cm (Simple Cyst).

    5) Tindakan operatif yang dilakukan: Salphingo Oovarektomi Dextra (SOD).

    6) Cuci cavum abdomen, rawat perdarahan.

    7) Tutup lapis demi lapis dinding abdomen.

    8) Operasi selesai.

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    37/42

    25

    Dokumentasi Durante Operasi (3 Desember 2015, pukul 10.00)

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    38/42

    26

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    39/42

    27

    Follow up H0 post op (Kamis, 3 Desember 2015)

    S/ KU: nyeri luka operasi

    O/ KU: cukup TD: 100/80 mmHg RR: 20 x/menit

    Kes: CM N: 82 x/m Tax: 36.6C

    K/L : a/i/c/d : -/-/-/-

    Thorak : Cor : S1S2 tunggal

    Pulmo : Ves +/+, Rhonki -/-. Whezzing -/-

    Abdomen :

    Inspeksi : BSC (-). BO(+)

    Auskultasi : Peristaltik usus (-)

    Perkusi : Timpani

    palpasi : Soepel, Nyeri tekan (+), massa (-)

    Genitalia : Fluxus (-)

    Ekstremitas: akral hangat di keempat ekstremitas, tidak ada odem di keempat ekstremitas.

    A/ Post SOD Ho a/i Kista Ovarii Dextra (Simple Cyst)

    P/ Instruksi Post.op:

    Pertahankan DC 1 x 24 jam.

    Observasi 2 jam post.op

    Puasa 6 jamMSS.

    Inf. RL 1000 cc /24 jam

    Inj. Ceftriaxone 3x I gram

    Inj. Antrain 3x I amp

    Inj. Alinamin F 3 x I amp

    Inj. Vit.C 3 x I amp

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    40/42

    28

    Follow up H1 post op (Jumat, 4 Desember 2015)

    S/ KU: nyeri luka operasi

    O/ KU: cukup TD: 110/80 mmHg RR: 20 x/menit

    Kes: CM N: 84 x/m Tax: 36.5C

    K/L : a/i/c/d : -/-/-/-

    Thorak : Cor : S1S2 tunggal

    Pulmo : Ves +/+, Rhonki -/-. Whezzing -/-

    Abdomen :

    Inspeksi : BSC (-) BO(+)

    Auskultasi : Peristaltik usus (+)

    Perkusi : Timpani

    palpasi : Soepel, Nyeri tekan (+), massa (-)

    Genitalia : Fluxus (-)

    Ekstremitas: akral hangat di keempat ekstremitas, tidak ada odem di keempat ekstremitas.

    A/ Post SOD H1 a/i Kista Ovarii Dextra (Simple Cyst)

    P/

    Aff. DC

    Mobilisasi

    Inf. RL 1000 cc /24 jam

    Inj. Ceftriaxone 3x I gram

    Inj. Alinamin F 3 x I amp

    P/O Asam mefenamat 3 x 500 mg

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    41/42

    29

    Follow up H2 post op (Sabtu, 5 Desember 2015)

    S/ KU: nyeri luka operasi berkurang

    O/ KU: cukup TD: 120/80 mmHg RR: 20 x/menit

    Kes: CM N: 82 x/m Tax: 36.7C

    K/L : a/i/c/d : -/-/-/-

    Thorak : Cor : S1S2 tunggal

    Pulmo : Ves +/+, Rhonki -/-. Whezzing -/-

    Abdomen :

    Inspeksi : BSC (-) BO(+)

    Auskultasi : Peristaltik usus (+)

    Perkusi : Timpani

    palpasi : Soepel, Nyeri tekan (+) berkurang, massa (-)

    Genitalia : Fluxus (-)

    Ekstremitas: akral hangat di keempat ekstremitas, tidak ada odem di keempat ekstremitas.

    A/ Post SOD H2 a/i Kista Ovarii Dextra (Simple Cyst)

    P/

    Aff.infus

    P/O

    -Cefadroxil 3 x 500 mg

    -Asam mefenamat 3 x 500 mg

    Sore pasien KRS (boleh pulang)

  • 7/24/2019 Lapsus Kista Ovarii - Apriamalia

    42/42

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Wiknjosastro H.Buku Ilmu KandunganEdisi 2., editor: Saifuddin A.B,dkk. Jakarta:

    Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.1999: 13-14

    2. Sjamsuhidayat,Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, l 1027; Jakarta, 1998

    3. Mansjoer, Arif dkk.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta: Media

    Aesculapius. 2000.

    4. Medscape Reference , Ovarium Anatomy, Available at http://emedicine.

    medscape.com/article/1949171-overview#aw2aab6b3, Last Update October 3,

    2013. Accessed on December 10, 2015.

    5. Medscape Reference , Ovarian Cysthttp://emedicine.medscape.com/article/255865-

    overview#a0101,Last Update August 19, 2013. Accessed on December 10, 2015.

    6. Schorge et al. Williams Gynecology [Digital E-Book] Gynecologic Oncology

    Section. Ovarian Tumors and Cancer. McGraw-Hills..2008

    7. Epidemiologi kanker Ovari dalamhttp://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123618-

    S09106fk-Gambaran%20faktor-Literatur.pdf,diakses 12 Desember 2015

    8. Kista Ovari picture dalamhttp://www.pathologyoutlines.com/topic/

    ovarynontumornormalhistology.html,diakses 12 Desember 2015

    http://emedicine.medscape.com/article/255865-overview#a0101http://emedicine.medscape.com/article/255865-overview#a0101http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123618-S09106fk-Gambaran%20faktor-Literatur.pdfhttp://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123618-S09106fk-Gambaran%20faktor-Literatur.pdfhttp://www.pathologyoutlines.com/topic/%20ovarynontumornormalhistology.htmlhttp://www.pathologyoutlines.com/topic/%20ovarynontumornormalhistology.htmlhttp://www.pathologyoutlines.com/topic/%20ovarynontumornormalhistology.htmlhttp://www.pathologyoutlines.com/topic/%20ovarynontumornormalhistology.htmlhttp://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123618-S09106fk-Gambaran%20faktor-Literatur.pdfhttp://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123618-S09106fk-Gambaran%20faktor-Literatur.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/255865-overview#a0101http://emedicine.medscape.com/article/255865-overview#a0101