pemeriksaan pada kasus perkosaan

25
7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 1/25 PEMERIKSAAN PADA KASUS PERKOSAAN I. PENDAHULUAN Kejahatan seksual (sexual offences), sebagai salah satu bentuk dari kejahatan yang menyangkut tubuh, kesehatan, dan nyawa manusia. Perkosaan adalah bentuk kejahatan sekusual yang paling serius.Perkosaan dilakukan oleh pelaku laki-laki terhadap korban perempuan.Persetujuan adalah hal yang penting dimana perkosaan dilakukan oleh pelaku yang dalam pengetahuannya bahwa korban tidak memberikan  persetujuan atau tidak memperdulikan korban memberikan persetujuan atau tidak.Perkosaan memberikan dampak yang besar terhadap korban. asa tajut, panic,  bingung, ingatan yang buruk berulang kali malu dan kesakitan fisik mengakibatkan distress berat pada korban. ! Kejadian seksual khususnya perkosaan mempunyai kaitan yang erat dengan ilmu kedokteran, khususnya ilmu kedokteran forensik, yaitu dalam upaya dalam  pembuktian bahwa kejahatan tersebut memang telah terjadi. "danya kaitan antara ilmu kedokteran dengan kejahatan seksualdapat dipandang sebagai konsekuensi dari  pasal-pasal didalam kitab #ndang-#ndang $ukum Pidana (K#$P) serta kitab #ndang-#ndang "cara Pidana (K#$"P), yang termasuk didalam pengertian kejahatan seksual. %,& 'idalam #paya pembuktian secara kedokteran forensic, faktor keaslian dari  barang bukti, maupun faktor-faktor si pelaku kejahatan seksual itu sendiri sangat  penting. Pemeriksaan harus dilakukan sesegera mungkin, tertapi tergantung juga dengan faktor waktu yaitu kapan korban hidup melaporkan hal tersebut atau kapan korban mati sebelum ditemukan. ! II. EPIDEMIOLOGI 'ari laporan P dari sumber pemerintahan menunjukkan lebih dari %*.*** kasus perkosaan atau percobaan perkosan dicatat oleh polisi per tahun.'ata yang dilaporkan mencakup + negara.erdasarkan dokumen riminal ictimiation dari 'epartemen Kehakiman "merika /erikat terdapat sekitar !0!.+1* korban perkosaan 1

Upload: m-rizky-w-s

Post on 18-Feb-2018

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 1/25

PEMERIKSAAN PADA KASUS PERKOSAAN

I. PENDAHULUAN

Kejahatan seksual (sexual offences), sebagai salah satu bentuk dari kejahatan

yang menyangkut tubuh, kesehatan, dan nyawa manusia. Perkosaan adalah bentuk 

kejahatan sekusual yang paling serius.Perkosaan dilakukan oleh pelaku laki-laki

terhadap korban perempuan.Persetujuan adalah hal yang penting dimana perkosaan

dilakukan oleh pelaku yang dalam pengetahuannya bahwa korban tidak memberikan

 persetujuan atau tidak memperdulikan korban memberikan persetujuan atau

tidak.Perkosaan memberikan dampak yang besar terhadap korban. asa tajut, panic,

 bingung, ingatan yang buruk berulang kali malu dan kesakitan fisik mengakibatkan

distress berat pada korban.!

Kejadian seksual khususnya perkosaan mempunyai kaitan yang erat dengan

ilmu kedokteran, khususnya ilmu kedokteran forensik, yaitu dalam upaya dalam

 pembuktian bahwa kejahatan tersebut memang telah terjadi. "danya kaitan antara

ilmu kedokteran dengan kejahatan seksualdapat dipandang sebagai konsekuensi dari

 pasal-pasal didalam kitab #ndang-#ndang $ukum Pidana (K#$P) serta kitab

#ndang-#ndang "cara Pidana (K#$"P), yang termasuk didalam pengertian

kejahatan seksual.%,&

'idalam #paya pembuktian secara kedokteran forensic, faktor keaslian dari

 barang bukti, maupun faktor-faktor si pelaku kejahatan seksual itu sendiri sangat

 penting. Pemeriksaan harus dilakukan sesegera mungkin, tertapi tergantung juga

dengan faktor waktu yaitu kapan korban hidup melaporkan hal tersebut atau kapan

korban mati sebelum ditemukan.!

II. EPIDEMIOLOGI

'ari laporan P dari sumber pemerintahan menunjukkan lebih dari %*.***

kasus perkosaan atau percobaan perkosan dicatat oleh polisi per tahun.'ata yang

dilaporkan mencakup + negara.erdasarkan dokumen riminal ictimiation dari

'epartemen Kehakiman "merika /erikat terdapat sekitar !0!.+1* korban perkosaan

1

Page 2: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 2/25

atau kekerasan seksual dilaporkan kepada polisi. ! dari + wanita di "merika /erikat

telah mengalami percobaan atau telah diperkosa.2

3ebih dari +1.*** kasus perkosaan dan kekerasan seksual terhadap anak-anak 

di laporkan di "frika /elatan pada tahun %***, adanya kepercayaan di "frika /elatan

mengatakan jika melakukan hubungan seksual dengan gadis yang masih perawan

akan menyembuhkan pria dari $4 dan "4'/.2

III. DEFINISI

'alam K#$P pasal %5 disebutkan bahwa 6Perkosaan adalah kekerasan atau

ancaman kekerasan, memaksa seseorang perempuan bersetubuh dengan dia (laki-laki)

diluar pernikahan. "pabila ada perempuan yang mengalami tindak kekerasan seksualnamun tidak memenuhi pasal %5 K#$P tetap bisa melaporkannya dan menuntut si

 pelaku dengan menggunakan pasal-pasal lain yang berhubungan dengan kesusilaan.&

Pada pasal ini perkosaan didefinisikan bila dilakukan hanya di luar 

 perkawinan. /elain itu kata-kata bersetubuh memiliki arti bahwa secara hukum

 perkosaan terjadi pada saat sudah terjadi penetrasi. Pada saat belum terjadi penetrasi

maka peristiwa  tersebut tidak dapat dikatakan perkosaan akan tetapi masuk dalam

kategori pencabulan.

IV. DASAR HUKUM

A. Dalam kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP! diatu" undang-

undang t#ntang k#$a%atan t#"%ada& k#'u'ilaan ()

Pasal %52

!. 'iancam dengan pidana paling lama 0 bulan

!a. /eorang pria telah kawin yang melakukan ina, padahal diketahui bahwa pasal

%1 7 berlaku padanya

!b. /eorang wanita telah kawin yang melakukan ina, padahal diketahuinya

 bahwa pasal %1 7 telah berlaku padanya

%a. /eorang pria yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal diketahuinya

 bahwa yabg turut bersalah telah kawin

2

Page 3: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 3/25

%b. /eorang wanita tidak kawin yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal

diketahui olehnya bahwa yang bersalah telah kawin dalam pasal %1 7

 berlaku baginya.

%. 8idak dilakukan penuntutan, melainkan atas pengaduan suami9istri yang tercemar 

dan bilamana bagi mereka berlaku pasal %1 7, dalam tempo tiga bulan diikuti

dengan permintaan bercerai karena alas an itu juga

8erhadap pengaduan ini tidak berlaku pasal 1%, 1& dan 1

&. Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam disidang pengadilan

 belum dimulai

2. :ika bagi suami isteri berlaku pasal %1 7, pengaduan tidak diindahkan selama

 perkawinan belum diputuskan karena perceraian atau sebelum putusan yangmenyetakan pisah tempat tidur.

Pada kasus persetubuhan diluar perkawinan yang merupakan kejahatan di

mana persetubuhan tersebut terjadi tanpa persetujuan wanita, seperti dimaksud oleh

 pasal %5 K#$P, kejahatab seksual seperti dimaksud oleh pasal %5 K#$P disebut

 perkosaan, dan perlu dibedakan dari pasal %5+ K#$P

Pasal %5

arang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang

wanita bersetubuh dengan dia diluar perkawinan,diancam karena melakukan

 perkosaan dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun

Pasal %5+

arang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal

diketahui bahwa wanita itu dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, diancam

dengan pidana penjara paling lama /embilan tahun.

'i dalam kejahatan seksual disebut perkosaan, maka tindakan membuat

 pingsan atau tidak berdaya termasuk di dalam proses untuk melakukan kejahatan,

sedangkan kejahatan seksual menurut pasal %5+ K#$P, pelaku tidak melakukan

upaya apapun, pingsan dan tidak berdayanya wanita bukan diakibatkan oleh

 perbuatan si pelaku kejahatan.

Pasal %51

3

Page 4: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 4/25

!. arang siapa bersetubuh dengan seorang wanita diluar perkawinan, padahal

diketahui atau sepatutnya harus di duga bahwa umurnya belum lima belas tahun,

atau kalau umurnya tidak jelas, bahwa belum waktunya untuk kawin, diancam

dengan pidana penjara paling lama /embilan tahun

%. Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan, kecuali jika umur wanita itu belum

sampai dua belas tahun atau jika ada salah satu hal berdasarkan pasal %0! dan

 pasal %02

Pasal %0!

!. :ika salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal %5+, %51, %50,

mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua belastahun.

%. :ika salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal %5,%5+, %51, dan %0* itu

mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana paling lama lima belas tahun

*. Undang-Undang R#&ublik Ind+n#'ia N+m+" ,) a%un ,, #ntang

P#"lindungan Anak /

Pasal 5!

(!) /etiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman

kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan

orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama ! (lima belas) tahun

dan paling singkat & (tiga) tahun dan denda paling banyak p &**.***.***,**

(tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit p +*.***.***,** (enam puluh juta

rupiah).

(%) Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (!) berlaku pula bagi

setiap orang yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian

kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau

dengan orang lain.

Pasal 5%

4

Page 5: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 5/25

/etiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan,

memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak 

untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan

 pidana penjara paling lama ! (lima belas) tahun dan paling singkat & (tiga) tahun dan

denda paling banyak p &**.***.***,** (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit p

+*.***.***,** (enam puluh juta rupiah).

V. 0ENIS-0ENIS PERKOSAAN

". *#"da'a"kan P#lakun1a ;%,1

!. Perkosaan anak-anak bila dilakukan oleh orang kerabat dekat (incest)

misalnya orang tua, paman, atau kakek.

%. Perkosaan oleh teman dekat (date rape). Perkosaan terjadi ketika korban

 berkencan dengan pacarnya, seringkali diawali dengan cumbuan yang

diakhiri dengan pemaksaan hubungan seks.

&. Perkosaan dalam perkawinan (spousal rape). 'i banyak <egara hal ini

dianggap tidak mungkin terjadi karena dua orang yang menikah dapat

 berhubungan seks kapan saja. 'alam kenyataannya banyak suami yang

memaksa isterinya untuk berhubungan seks.2. Perkosaan oleh orang asing (blit rape). Perkosaan jenis ini seringkali

disertai dengan tindak kejahatan lain, seperti perampokan, pencurian,

 penganiayaan, ataupun pembunuhan.

. Perkosaan oleh lebih dari satu penyerang (gang rape). Perkosaan jenis ini

dilakukan oleh sekelompok orang terhadap satu korban.+. Perkosaan yang dilakukan oleh tentara militer (war rape) didalam

 peperangan untuk mempermalukan musuh dan menurunkan semangat

 juang mereka.

1. P=K>/""< anak di bawah umur (/tatutory ape). $ubungan seks

dengan orang dibawah usia tertentu.

*. *#"da'a"kan 2a"a M#lakukann1a (,34

!. Perkosaan dengan janji-janji9Penipuan. Perkosaan ini biasanya diawali

dengan janji-janji, korban dinikahi, dan sebagainya.%. Perkosaan dengan ancaman halus. :enis perkosaan ini terjadi pada korban

yang punya ketergantungan social9ekonomi pada pemerkosa.

5

Page 6: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 6/25

&. Perkosaan dengan paksaan (fisik). Perkosaan jenis ini dilakukan dengan

mengancam memakai senjata (tajam9api) ataupun dengan kekuatan fisik.

2. Perkosaan dengan memakai pengaruh tertentu. Perkosaan jenis ini

dilakukan dengan mempengaruhi korban melalui pemakaian obat bius, obat

 perangsang, hipnotis, dll

VI. PEMERIKSAAN PADA KASUS PERKOSAAN

A. P#mbuktian adan1a &#"'#tubu%an(5

Persetubuhan adalah suatu peristiwa dimana terjadi penetasi penis ke dalam

?agina, penetrasi tersebut dapat dapat lengkap atau tidak lengkap dan dengan atau

tanpa diesertai ejakulasi. 'engan demikian hasil dari upaya pembuktian adanya

 persetubuhan dipengaruhi pelbagai faktor, diantaranya;

- esarnya penis dan derajat penetrasinya

- entuk dan elstisitas pembuluh darah

- "da tidaknya ejakulasi dan keadaan ejakulat itu sendiri,

- Posisi persetubuhan, dan

- Keaslian barang bukti serta waktu pemeriksaan

"pabila pada persetubuhan tersebut disertai dengan ejakulasi dan ejakulat

tersebut mengandung sperma, maka adanya sperma dalam liang ?agina merupakan

tanda pasti adanya persetubuhan. "pabila ejakulat tidak mengandung sperma, maka

 pembuktian adanya persetubuhan dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan

terhadap ejakulat tersebut. Komponen yang terdapat di dalam ejakulat dan dapat

diperiksa adalah; enym asam fosfatase, kholin dan spermin. aik ensim asam

fosfatase, kholin maupun spermin, bila dibandingkan dengan sperma, nilai untuk 

 pembuktianlebih rendah oleh karena ketiga komponen tersebut tidak spesifik.

7alaupun demikian enim asam fosfatase masih dapat diandalkan, oleh karena kadar 

enim fosfatase yang terdapat dalam ?agina (berasal ari wanita itu sendiri), kadarnya

 jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan asam fosfatase yang berasal dari kelenjar 

 prostat.

/perma di dalam liang ?agina masih dapat bergerak dalam waktu 2- jam

 post-coital@ sperma masih dapat ditemukan tidak bergerak sampai sekitar %2-&+ jam

 post-coital, dan bila wanitanya mati masih akan dapat ditemukan sampai 1-5 hari.

6

Page 7: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 7/25

Perjkiraan saat terjadinya persetubuhan juga dapat ditentukan dari proses

 penyembuhan dari selaput darayang robek, yang pada umumnya, penyembuhan

tersebut akan dicapai dalam waktu 1-!* hari.

*. P#mbuktian adan1a k#k#"a'an5

Pembuktian adanya kekerasan pada wanita korban tidak sulit, dalam hal ini

 perlu diketahui lokasi luka-luka yang sering ditemukan, yaitu; di daerah mulut dan

 bibir, leher, puting susu, pergelangan tangan, pangkal paha serta alat genital. 3uka

 biasanya berupa luka lecet bekas kuku, gigitan (bite marks) serta luka memar.Perlu

diketahui didalam pembuktian adanya kekerasan bahwa tidak selamanya kekerasanitu

meninggalkan jejak atau bekas yang berbentuk luka.>leh karena tindakan pembiusan

dikategorikan pula sebagai tindakan kekerasan, maka dengan sendirinya diperlukan

 pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya obat-obat atau racun yang kiranya dapat

membuat wanita menjadi pingsan.

7

Page 8: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 8/25

agian 8ubuh   3aki-laki (nA%%5)  Perempuan(nA.!&!)

 < B   <   B

Kepala   !%   .&   &1   1.&

7ajah   !0 5.& &5 !*.

Culut   !   *.2   5   !.1

3eher !* 2.2 *0 0.0

'ada9Payudara   &   !.&   %+   .%

3engan   !0 5.& +!% !!.0

atang 8ubuh %&   !*.!   +*1 !!.5

Paha luar    !! 2.5 20& 0.+

Paha dalam   &   !.&   2+1   0.!

Kaki bawah   !1 1. +25 !%.+

Denitalia   1 &.! +25 !%.+

"nus 2! !5.* !15 &.

8abel ;agian tubuh yang mengalami cedera yang didapatkan pada pemeriksaan

forensik di umah sakit /t. CaryEs entre, Canchester, 4nggris (>ktober !05+

sampai Cei %**&).5

2. P#"ki"aan Umu"5

Penentuan umur bagi wanita yang menjadi korban kejahatan seksual seperti

dikehendaki oleh pasal %52 dan %51 K#$P adalah merupakan hal yang tidak 

mungkin dapat dilakukan.'engan kedokteran yang canggih pun maksimal hanya

sampai pada perkiraan umur saja. ila mengacu pada #ndang-undang perkawinan,

yang mengatakan bahwa wanita boleh kawin bila telah berumur !+ tahun, maka

masalahnya kembali kepada masalah umur. Perkiraan umur dapat diketahui dengan

melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi perkembangan fisik, ciri-ciri seks

sekunder, pertumbuhan gigi, fusi dan penyatuan tengkorak serta pemeriksaan

radiologik lainnya.

8

Page 9: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 9/25

VII. ANAMNESIS

"namnesis pasien pada kasusP=K>/""< berbeda dengan pemeriksaan

rutin lainnyatujuan dari anamnesis ini adalah untuk mengetahui bagaimanan

kejadiannya serta sebagai penuntun bagi pemeriksa untuk fakta fakta serta

menentukan luka yang mungkin terjadi pada kasus P=K>/""<

tersebut.Pertanyaan harus terbatas pada riwayat kesehatan yang rele?an. Pasien

seharusnya diberitahukan bahwa akan ditanyakan beberapa pertanyaan yang sifatnya

 pribadi.

Pada anamnesis, ditanyakan riwayat kesehatan umum berupa ;

!. 4dentitas ; umur, tanggal dan tempat lahir, status perkawianan%. iwayat kesehatan sebelumnya9 riwayat pembedahan9 riwayat kejiwaan

&. iwayat pengobatan2. iwayat alergi

. iwayat penyakit infeksi menular seksual

+. iwayat hubungan seksual terakhir 1. iwayat Penggunaan tampon

5. iwayat konsumsi alkohol

0. iwayat penggunaan obat terlarang!*. iwayat menstruasi dan riwayat menstruasi terakhir 

!!. iwayat obstetrik 

!%. Kemungkinan adanya kehamilan

#ntuk pertanyaan khusus forensik menyakan tentang detail tentang

kejadiannya dan harus diberitahukan kepada pasien bahwa dia bisa saja

menghentikan pertanyaannya jika dia menginginkannya dan melanjutkannya lagi

ketika sudah siap. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup;

!. 'eskripsi singkat kejadiannya%. :umlah dan identitas pelaku, jika ia ketahui

&. 8anggal dan waktu kejadiannnya

2. 3okasi di mana kejadiannya. :enis tindakan seksual yang dilakukan seperti ; mencium@ fondling (meraba

daerah genital)@ kontak dengan ?agina, anus, mulut, mamma atau bagian

tubuh lainnya. 'an khusus pria yaitu kontak dengan mulut@ anus@ genitali@

atau bagian tubuh lainnnya.

+. 'i mana tempat ejakulasi disalurkan

9

Page 10: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 10/25

1. Penggunaan kondom oleh pelaku

5. Penggunaan senjata tajam atau ancaman dari pelaku

0. Penggunaan benda dalam melakukan penetrasi!*. 8indakan kekerasan atau ancaman kekerasan dari pelaku

!!. Kemungkinan adanya gigitan dari pelaku

!%. "da tidaknya bagian dari pelaku yang tertinggal yang dapat diperiksa '<"

-nya.

!&. "pakah korban sudah mengganti pakaian

!2. "pakah korban sudah mandi!. "pakah korban sudah buang air kecil atau buang air besar 

:ika berhubungan oral, pasien juga juga ditanyakan ;

!. /udah merokok atau belum%. /udah makan atau minum

&. /udah sikat gigi atau berkumur VIII. PEMERIKSAAAN FISIS

A. P#m#"ik'aan Pakaian6

Pemeriksaan pakaian dilakukan untuk menemukan adanya rambut,

serat, dan cairan tubuh yang merupakan salah satu sumber yang paling

 penting dalam pembuktian kasus perkosaan. Cenanggalkan pakaian harus

dilakukan di atas selembar kain bersih dan putih.:ika pasien tidak bisa

menanggalkan pakaian, pakaian dapat dipotongnamun jangan sampai

memotong robekan atau noda. 3akukan dengan hati-hati pada tiap item dan

mengenakan sarung tangan. Pakaian harus dikemas secara terpisah dalam

sebuah kantong kertas kecil.Pakaian lainnya mungkindikemas bersama-sama

dalam sebuah kantong kertas. /etiap pakaian dengan noda basah, seperti darah

atau air mani, harus dibiarkan kering, dilipat ke dalam dan kemudian

ditempatkan ke dalam tas plastik. :ika masih basah, tempat dalam kantong

 plastik terbuka, kemudian masukkan ke dalam kantong kertas.

*. P#m#"ik'aan Fi'i' Umum7

!. Perlengkapan ;/ebelum melakukan pemeriksaan fisis, pemeriksa harus melengkapi

 perlengakapan pemeriksaan forensiknya.8inggi badan, berat badan, dan

tekanan darah harus di ukur. Perlengkapannya yaitu;

1) Sexual offences examination kit 

2) Kertas bersih

3) /umber cahaya

10

Page 11: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 11/25

4) $anschoen

5) /pekulum sesuai ukuran

6) KF jelly7) Pengukur tinggi badan, berat badan dan tekanan darah.

:ika diperlukan;

1) Casker9apron9baju lengan panjang2) Protoscope

%. Penilaian pada trauma fisik non-genital

Penilaian tanda-tanda trauma fisik non-genital sangat penting karena

hal ini terjadi pada %-2 B korban. Pemeriksa harus mencari tanda-tanda

 berupa ;

!) 3aserasi%) Cemar  

&) "brasi4) Bite marks

) 8endangan

6) Hand tie marks

7) Tape marks5) ekikan

0) /erta mencari sisa darah, sali?a maupun semen dari pelaku.

&. Ka?um >ral

Pemeriksaan pada ka?um oral harus dilakukan secara hati-hati pengambilan

swab pada daerah gigi apabila terjadi ejakulasi di mulut yang belum lama terjadi.

$arus diingat bahwa sali?a dapat menjadi sampel forensik yang baik untuk 

menemukan adanya semen di mulut. /wab basah digosokkan pada bibir untuk 

mendapatkan kemungkinan adanya sel pelaku.

2. ambut kepala dan rambut pubis

"danya kecurigaan semen pada rambut kepala atau rambut pubis harus

dilakukan pengambilan swab, memotong rambut yang dicurigai, dan menjadikannya

sebagai sampel forensik./ampel yang dapat diambil dari rambut kepala dan rambut

 pubis adalah berupa semen, serat-serat, benda-benda asing lainnya, rambut yang

terlepas./erta kita juga memotong rambut kepala dan rambut pubis sebagai sampael

kontrol.

. Kuku jari

11

Page 12: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 12/25

enda asing pada kuku, mungkin merupakan sel kulit dari pelaku, maka perlu

dilakukan pengambilan sampel di bawah kuku. Pengambilan sampel dengan

memotong kuku adalah yang paling baik, namun hal ini tidak sesuai dengan pasien

maka dilakukan pengambilan swab.

. Pemeriksaan Gisis Denital

Pemeriksaan genital setelah pemeriksaan umum. eritahukan kepada pasien

 bahwa pemeriksaannya terasa kurang nyaman dan dia dapat menghentikannya kapan

saja jika dia mau.Denitalia eksternal dan internal diperiksa dengan mengguanakan

cahaya yang adekuat.Gourchette posterior, fossa na?icularis, labia minora dan hymen

adalah daerah yang dicurigai mengalami luka./ekitar % B korban perkosaan

mengalami trauma genital.Kebanyakan merupakan trauma kecil namun bisa saja

taumanya besar yang harus mendapatkan tindakan medis.

Dambar ; area genitalia wanita. 'iambil dari kepustakaan 0

!. Pemeriksaan ?agina

Pemeriksaan ?agiana, jika diperlukan, mengguanakan sebuah spekulum untuk 

mencari pendarahan ?agina atau ser?iks, laserasi atau adanya benda asing.enda

asing berupa tampon harus dikeluarkan yang kemudian dilakukan analisis

forensik.'ilakukan pengambilan swab untuk dilakukan pemeriksaan forensik.

Dambar ; himen yang mengalami robekan. 'ikutip dari referensi no.!!

%. Pemeriksaan anus!*

4nspeksi ada tidaknya robekan, pendarahan dan abrasi pada anus harus

dilakukan. iasanya korban susah mengatakan adanya penetrasi anal yang terjadi

12

Page 13: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 13/25

 padanya. Pemeriksaan ini meggunakan protoskop untuk memeriksa kanalis anal

 bagian bawah yang ada dicurigai.Pengambilan swab diambil dari anus dan rektal.&. Pemeriksaan Pel?is!*

Penting untung mempertimbangkan melakukan pemeriksaan perl?is bimanual

 jika ada trauma internal seperti robekan ligamen, yang dapat terjadi tanpa ada

 pendarahan ?agina dan rasa tidak nyaman pada ?agina pada jam-jam awal setelah

kejadian.

'. Pengambilan /ampel darah!*

Pada pemeriksaan fisis dilakukan juga pengambilan sampel darah untuk 

menentukan '<" korban, e?aluasi grup darah korban, untuk menetukan tingkat

alkohol dalam darah, dan untuk toksikologi.

0#ni' +bat Da"a% U"in#

"lkohol %* jam %2 jam

/hort detection time 'rugs ; alkohol, D$, sol?ents, 3/' 2-!% jam !5 jam

Cedium detection time 'rugs ; antidepresan trisiklik, kokain,

amfetamin, ekstasi, opiat, low dose benodiaepin (seperti;

!%-%2 jam 25-0+ jam

13

Page 14: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 14/25

ohynol, flunitraepam)

=xtended detection time 'rugs ; methadone, benodiaepin

(seperti diaepam), barbiturat ( seperti fenobarbital)

* jam !%* jam

8abel ; waktu pendeteksian penyalahgunaan obat pada kasus pemeroksaan.

'iambil dari kepustakaan0

I8. 2ARA PENGAM*ILAN SAMPEL FORENSIK 6

!. /ali?a ;

a. #ntuk mendeteksi adanya semen pada penetrasi oral yang selama % hari b. "mbil !* ml ( jika mungkin) dari cairan sali?a

c. Casukkan ke dalam plastik botol

d. :angan di segel ulang

%. ibir luar;

a) #ntuk mendeteksi adanya semen pada daerah luar mulut b) /wab yang dibasahi air steril dan gosok bibir dan dan kuli sekitar mulut

c) Kembalikan swab segera ke tempatnya&. /wab mulut

a) #ntuk mendeteksi adanya semen pada oral penetrasi selama ! hari

 b) "mbil dua sampel dengan cara menggosokkan swab di daerah mulut, di

 bawah lidah, daerah gusi, daerah gigi buatan dan daerah gigi.

2. /wab kulit

a) #ntuk mendeteksi cairan tubuh pada kulit seperti; semen@ sali?a saat

mencium, menjilat dan menggigit@ darah yung bukan dari korban.

 b) :ika nodanya basah, usap dengan swab kering.c) :ika nodanya kering, usap dengan swab yang dibasahi air sterild) #langi dengan swab kering

e) Kembalikan swab segera ke tempatnya.

. /wab kontrola) "mbil satu swab yang belum dipakai untuk kontrol masing- masing swab

+. ambut kepala

a) #ntuk mendeteksi adanya semen. Potong atau ambil dengan swab rambut

yang kemungkinan bengandung semen, kemudian masukkan ke tas plastik,

 b) Cendeteksi adanya benang-benang, benda asing, sisir dengan cotton wool

tempatkan di tas plastik.c) /ampel kontrol pada pemeriksaan mikroskopik rambut. 8arik rambut hingga

tercabut sampai akar atau potong rambut di daerah dasar. "mbil sebanyak !*-

%* helai rambut dan tempatkan di tas plasik.

14

Page 15: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 15/25

d) '<" kontrol pada !*-%* rambut dilakukan untuk pemeriksaan '<" pasien

hanya jika tidak ada swab darah dan swab buccal.

1. /wab ?ul?aa) #ntuk mendeteksi cairan tubuh, jika berhubungan ?aginal selama 1 hari, jika

anal atau ejakulasi pada perineum & hari, b) Dosokkan % swab pada seluruh area ?ul?a

5. aginal swab H low

a) 'eteksi cairan tubuh, jika melalui ?aginal 1 hari, jika anal & hari

 b) "mbil swab sekitar !cm di atas himen dengan menggunakan spekulum

yang tidak memakai jeli.

0. aginal swab-higha) 'eteksi cairan tubuh, jika melalui ?aginal 1 hari, jika anal & hari

 b) "mbil % swab di daerah fornix posterior dengan menggunakan spekulum!*. /wab endoser?iks

a) 'iambil jika hubungan ?aginal lebih dari 25 jam b) "mbil % swab menggunakan spekulum

!!. ambut pubis

a) Cendeteksi adanya semen, dengan memotong atau mengambil swab pada

daerah yang dicurigai, kemudian simpan di tas plastik 

 b) Cendeteksi benang-benang, benda asing, rambut asing, dilakukan dengan

cara menyisir dengan menggunakan cotton wool , kemudian simpan di tas

 plasik 

c) #ntuk sampel kontrol untuk pemeriksaan mikroskopik pada rambut.

"mbil !* helai rambut dengan cara dicabut atau dipotong.

!%. /wab penile-sulkus koronarius9glans9shaft

a) Cendeteksi cairan tubuh dalam waktu berhubungan 1 hari b) Dunakan swab yang dibasahi dengan air steril

c) "mbil % swab daerah sulkus koronarius

d) "mbil % swab pada daerah s!aft  (batang) dan glanse) "mbil % swab pada daerah bagian bawah penis, termasuk rambuut pubis

dan skrotum

f) /egera kembalikan swab ke tempatnya!&. /wab perineum

a) 'eteksi cairan tubuh jika hubungan ?aginal atau oral dalam waktu & hari

 b) "mbil % swab daerah yang telah dibasahi dengan air steril!2. /wab rektal

a) 'eteksi cairan tubuh jika hubungan oral dalam & hari

15

Page 16: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 16/25

 b) "mbil swab pada rektum bagian bawah %-& cm dari anus, menggunakan

 protoskop yang dapat diberi jeli.

!. :ari kukua) Cenemukan bekas-bekas kejadian (seperti; cairan tubuh, benang-benang

atau kuku yang rusak saat kejadian) b) 3ebih baik jika kuku dipotong

c) :ika kuku terlalu pendek, atau menolak dipotong, maka menggunakan

swab yang dibasahi dengan air steril di daerah bawah kuku semua jari

 pada satu tangan

d) Dunakan swab kedua untuk tangan lainnya

!+. /ampel darah !

a) #ntuk analisis '<" b) "mbil ml darah ?ena

c) 8empatkan pada wadah yang berisi ='8"!1. /ampel darah %

a) #ntuk tes golongan darah

 b) "mbil ml darah ?enac) 8empatkan pada wadah tanpa obat anti koagulasi

!5. /ampel darah &

a) 'eteksi alkohol dan penyalahgunaan obat

 b) 'iambil jika masih dalam %2 jam dari kejadianc) "mbil !* ml darah ?ena

d) /impan dalam botol yang berisi fluoride oxalate

!0. #rina) 'eteksi alkohol dan penyalahgunaan obat

 b) 'iambil jika masih dalam waktu 1% jam dari kejadian

c) /impan pada botol yang berisi fluoride oxalate%*. /wab buccal

a) #ntuk pemeriksaan '<"

 b) "mbil jika sampel darah tidak tersedia

c) Dosok dengan kuat !* kali bolak balik pada pipid) #langi prosedur pada pipi lainnya

8. PEMERIKSAAN LA*ORAORIUM6

!. 8ujuan menentukan adanya spermaahan pemeriksaan; cairan ?agina

- 8anpa pewarnaan ; satu tetes cairan ?aginal ditaruh pada gelas objek dan

kemudian ditutup, pemeriksaan di bawah mikroskop dengan pembesaran

** kali, $asil pemeriksaan yang diharapkan ; sperma yang masih

 bergerak.

16

Page 17: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 17/25

- 'engan pewarnaan, dengan Calachi te-green ;

Cetode ; buat sediaan apus dari cairan ?aginal pada gelas objek, keringkan di

udara, fiksasi dengan api, warnai dengan Calachite-green ! B dalam air,

tunggu !* H ! menit, cuci dengan air, warnai dengan eosin-yellowish !B

dalam air, tunggu ! menit, cuci dengan air, keringkan dan diperiksa di bawah

mikroskop.

$asil yang diharapkan ; bagian basis kepala sperma berwarna ungu, bagian

hidung merah muda.%. 8ujuan menentukan adanya sperma pada pakaian;

ahan pemeriksaan ; pakaian

Cetode ;

a. Pakaian yang mengandung bercak diambil sedikit pada bagian tengahnya

(konsentrasi sperma terutama di bagian tengah)

 b. 7arnai dengan pewarnaan aeechi selama % menitc. ici dengan $l ! B

d. 'ehidrasi dengan alkohol 1* B, 5 B, dan alkohol absolut

e. ersihkan dengan xylol,f. Keringkan dan letakkan pada kertas saring,

g. 'engan jarum, pakaian yang mengandung bercak diambill benngnya !-%

helai, kemudian diurai sampai menjadi serabut-serabut pada gelas objek,h. 8eteskan canada balsem, tutup dengan gelas penutup lihat di bawah

mikroskop dengan pembesaran ** kali.

$asil diharapkan ; kepala sperma berwarna merah, bagian ekor berwarna biru

muda, kepala sperma tampak menempel pada serabut-serabut benang.

Pembuatan pewarnaan aeechi ;

- "cid-fuchsin !B (! tetes atau ! ml)

- Cethylene-blue !B (! tetes atau ! ml)

- $l ! B ( 2* tetes atau 2* ml).

&. 8ujuan ; menentukan adanya air mani (asam fosfatase)

ahan pemeriksaan ; cairan ?aginal

Cetode ;

- cairan ?aginal ditaruh pada kertas 7hatman, diamkan sampai kering

-  perhatikan warna ungu yang timbul dan catat dalam berapa detik warna

ungu tersebut timbul.

17

Page 18: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 18/25

$asil yang diharapkan ; warna ungu timbul dalam waktu kurang dari &* detik,

 berarti asam fosfatase berasal dari prostat, berarti indikasi besar@ warna ungu

timbul kurang dari + detik, indikasi sedang.

Pembuatan reagensia ;

ahan- bahan yang dibutuhkan ;

!) /odium klorida %& gram

%) Dlacial acetic acid I ml&) /odium acetate trihydrate % gram

2) rentaminefast blue * mg

) /odium alpha naphtyl phospate * mg+) "Juades 0* ml

1) Kertas 7hatman no. ! serta penyemprot (spray)

ahan no. !,% dan & dilarutkan dalam aJuadest menjadi larutan buffer 

dengan p$ sekitar . ahan no. 2 dilarutkan dengan sedikit larutan buffer 

kemudian bahan no. dilarutkan dalam sisa buffer./elanjutnya bahan no. 2

yang sudah dilarutkan tersebut dimasukkan ke dalam larutan /odium alpha

naphtyl phospate dan dengan cepat disaring dan dimasukkan ke dalam botol

yang gelap (reagensia ini bila disimpan dalam lemari es dapat tahan beberapa

minggu). "dapun dasar reaksi ini adalah; asam fosfatase akan menhidrolisis

alpha naphtyl phospate dan alpha naphtanol yang dibebaskan akan bereaksi

dengan rentamine dan membentuk warna ungu.

2. 8ujuan menentukan adanya air mani (kristal kholin)ahan pemeriksaan ; cairan ?aginal

Cetode ;

- Glorence

- airan ?aginal ditetesi larutan yodium

- Kristal yang terbentuk dilihat di bawah mikroskop

$asil diharapkan ; kristal-kristal kholin-peryodida tampak berbentik 

 jarum-jarum yang berwarna coklat.

. 8ujuan menentukan adanya air mani (kristal spermin)

ahan pemeriksaan ; cairan ?aginal

Cetode ;- erberio

18

Page 19: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 19/25

- airan ?aginal ditetesi larutan asam pikrat, kemudian lihat di bawah

mikroskop

$asil yang diharapkan ; kristal-kristal spermin pikrat akan membentuk 

rhombik atau jarum kompas yang berwarna kuning kehijauan.

+. 8ujuan menentukan adanya air maniahan pemeriksaan ; pakaian

Cetode;

a. inhibisi asam fosfatase dengan 3 () asam tartat- Pakaian yang diduga mengandung bercak air mani dipotong kecil dan

di ekstraksi dengan beberapa tetes aJuades.

- Pada dua helai kertas saring diteteskan masing-masing satu tetes

ekstrak@ kertas saring pertama disemprot dengan reagen !, yang kedua

disemprot dengan reagensi %,

- ila ada kertas saring pertama timbul warna ungu dalam waktu !

menitsedangkan yang kedua tidak terjadi warna ungu, maka dapat

disimpulkan bahwa bercak pada pakaian yang diperiksa adalah bercak 

air mani,

- ila dalam jangka waktu tersebut, warna ungu timbul pada keduanya,

maka bercak pada pakaian bukan bercak air maniasam fosfatase yang

didapat berasal dari sumber lain.

Pembuatan reagensia;- eagensia ! ; sodium alpha naptyl phospate dan brentamine fast blue

, dilarutkan dalam larutan buffer citrat dengan p$ 2,0- eagensia %; sodium alpha naptyl phospate dan brentamine fast blue

, dilarutkan dalam larutan yang terdiri 0 bagian larutan buffer citrat

 p$ 2,0 dan satu bagian larutan *,2 C. 3 () tartacid acid dengan p$

2,0

 b. eaksi dengan asam fosfatase- Kertas saring yang sudah dibasahi dengan aJuades diletakkan pada

 pakaian atau bahan yang akan diperiksa selama -!* menit, kemudian

kertas saring diangkat dan dikeringkan,

- /emprot dengan reagensia, jika timbul warna ungu berarti pakaian

atau bahan tersebut mengandung air mani

19

Page 20: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 20/25

- ila kertas saring tersebut diletakkan pada pakaian atau bahan seperti

semula, maka dapat diketahui letak dari air mani, pada bahan yang

diperiksac. /inar-#@ ?isual@ taktil@ dan penciuman

- Pemeriksaan dengan sinar #; bahan yang akan diperiksa ditaru

dalam ruang yang gelap, kemudian disinari dengan sinar ultra?iolet.

ila terdapat air mani, terjadi fluoresensi.- Pemeriksaan secara ?isual, taktil dan penciuman tidak sulit untuk 

dikerjakan.

1. 8ujuan; menentukan adanya kuman <. gonorhea (D>)ahan pemeriksaan ; sekret uretra dan sekret ser?iks uteri.

Cetode ; pewarnaan gram$asil diharapkan ; kuman <. gonorhea

5. 8ujuan; menentukan adanya kehamilan

ahan pemeriksaan; urine

Cetode;- hemaagglutination inhibition test (pregnosticon)

- agglutination inhibision test (gra?-index)

0. 8ujuan ; menentukan adanya racun (toksikologi)ahan pemeriksaan; darah dan urine

Cetode;

- 83

- Cikrodiffusi dan sebagainya

$asil yang diharapkan ; adanya obat untuk menurunkan atau

menghilangkan kesadaran

!*. 8ujuan ; penentuan golongan darah

ahan pemeriksaan; cairan ?aginal yang berisi air mani dan darah.

Cetode;- /erologi ("> grouping test)

- $asil yang diharapkan ; golongan darah dari air mani berbeda dengan

golongan darah dari korban.

- Pemeriksaan ini hanya dapat dikerjakan bila tersangka pelaku

kejahatan golongan 6sekretorL.

!!. Pemeriksaan air mani dari rambut dan kulit

20

Page 21: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 21/25

- 'aerah yang diperiksa tergantung dari peristiwanya, kepala, bulu-bul,

atau rambut di wajah, kulit di daerah perioral, (sekitar mulut), paha

 bagian dalam, dan daerah pantat,- ambut kepala dicabut dan direndam dalam larutan <al,

- Pemeriksaan dilakukan dengan Pap smear dan penentuan asam

fosfatase,

- Kulit dibasahi dengan aplikator katun yang telah direndam dalam

larutan <al, test kemudian dapat dilakukan,- 8es yang positif pada paha atau pantat, dapat membantu

memperkirakan saat terjadinya kejahatan tersebut, tentunya tergantung

dari ; apakah korban telah membersihkan dirinya atau belumCetode pemeriksaan

- /ampel rambut yang berasal dari daerah frontal dan temporal diperiksa

hati-hati, apakah terkontaminasi dengan air mani,

- ambut tersebut direndam dalam & ml <al, kemudian disentrifuse,

- Pap smear dapat dilakukan dari sedimen tersebut, sedangkan

supernatannya, dipergunakan untuk analisa asam fosfatase,- 'ua aplikator dari katun untuk swab dibasahi oleh <al, ini dipakai

untuk membersihkan material yang mengandung air mani pada kulit,

- Kedua swab tersebut digosokkan pada permukaan kulit,- uat sedian apus dari swab tersebut, warnai dengan teknik 

 papanocolaou,- Penentuan asam fosfatase juga dapat memakai bahan yang berasal dari

swab tersebut,

- /alah satu swab direndam dalam & ml <al selama &* menit dalam

temperatur ruang,- 'engan modifikasi dari teknik odansky (beteglycerol-phosporic

acid,disodium salt sebagai substrate), *, ml dari elusi ini dipakai ntuk 

menentukan kadar dari asam phospatase yang berasal dari prostat.

8I. PEMERIKSAAN ERHADAP PELAKU PERKOSAAN6

  $al yang penting diperhatikan ;

21

Page 22: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 22/25

!. Kepada tertuduh harus dijelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan

dan adanya kemungkinan bahwa hasil pemeriksaan bisa memberatkan

dirinya.

%. /uatu persetujuan tertulis harus diperoleh. Cenurut undang-undang

tidak seorang pun boleh mengalami pemeriksaan medis dengan

 paksaan.

). :ika tidak mendapatkan persetujuan, maka yang dicatat hanya temuan

dari pemeriksaan luar dan hasilnya dikirimkan disertai dengan

keterangan bahwa tertuduh menolak untuk diperiksa.

2. 7aktu, tempat dan tanggal pemeriksaan harus dicatat.

#knik P#m#"ik'aan

!. "danya bercak sperma, darah, tanah pada pakaian (juga pakaian

dalam) harus dicatat, demikian juga jika pada pakaian terdapat

robekan. Karena itu sangat penting agar dokter Pemeriksa segera

mungkin melakukan pemeriksaan pada pria yang tertuduh.

%. entuk tubuh juga penting diperhatikan, karena menunjukkan apakah

tertuduh memungkinkan dalam melakukan tindakan perkosaan.&. 8anda tanda cedera juga dicatat, karena cedera tersebut bias

disebabkan karena perlawanan dari korban.2. erusaha mencari rambut yang terlepas.. Pemeriksaan menyeluruh pada bagian alat kelamin harus dilakukan.

'icatat jika ada deformitas dan diberikan penilaian apakah orang

tersebut mampu untuk melakukan tindakan perkosaan atau tidak.

+. 'icari adanya tanda-tanda cedera sekitar alat kelamin. entuk cedera

ini bias berupa cakaran atau robekan pada frenulum.1. 'icatat jika ada tanda-tanda infeksi kuman monokokus, lalu dibuat

sediaan untuk pewarnaan dan pemeriksaan dibawah mikroskop.

5. 'ilakukan pijatan pada prostat sehingga keluar secret yang akan

diambil contohnya pada pemeriksaan.

0. Pemeriksaan adanya sigma (kotoran yang berkumpul disekitar glands

 penis dibalik perputium). "danya smegma ini menunjukkan belum

22

Page 23: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 23/25

terjadinya hubungan seksual karena biasanya smegma akan terbilas

saat melakukan hubungan seksual.

8II. PEMERIKSAAN FORENSIK ERSANGKA PELAKU6

6. M#n#ntukan adan1a '#l #&it#l 9agina &ada &#ni'

a. ahan pemeriksaan; cairan yang masih melekat disekitar corona

glandis.

 b. Cetode;

'engan gelas objek ditempelkan mengelilingi corona glandis,

kemudian gelas objek diletakkan diatas cairan lugol.

c. $asil Fang diharapkan;=pitel dinding ?agina yang berbentuk hexagonal tampak

 berwarna coklat atau coklat kekuningan.

,. M#n#ntukan adan1a kuman N.g+n+""%#a# GO!

a. ahan pemeriksaan ; secret urethrae

 b. Cetode" /ediaan 3angsung dengan pewarna gram

c. $asil yang diharapkan; 'itemukan kuman <.gonorrheae

8III. PEMERIKSAAN EMPA KE0ADIAN PERKARA KP!6

ila menghadapi kasus yang berkaitan dengan kejahatan seksual yang diikuti

dengan panganiayaan atau pembunuhan, pemeriksaan ditujukan untuk mencari bercak 

air mani yang tertinggal di 8KP;

• /ecara ?isual bercak air mani pada pakaian berwarna abu-abu atau kekuningan,

 bila pakaian atau bahan tersebut berwarna gelap, bercak berwarna putih

mengkilat,

• "ir mani mempunyai bau yang khas bila masih baru (basah)

• ercak air mani yang telah kering bila diraba dengan dua jari, akan member

kesan seperti meraba pakaian yang diberi tajin,

• 'engan menyinari ruangan atau tempat di mana terjadinya peristiwa kejahatan

dengan sinar #, ercak air mani yang sulit dilihat bila hanya dengan mata

telanjang, akan tampak sebagai daerah bercak-bercak yang berfluoresensi putih.

"ir mani merupakan elemen yang ?ital pada kasus perkosaan. Pada beberapa

keadaan dapat juga ditemukan darahnya. #ntuk pengamanan elemen ?ital ini

hendaklah diambil beberapa langkah berhati-hati seperti berikut@

23

Page 24: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 24/25

• Pakaian dianginkan di udara dan jangan dipanaskan,

• Pada bercak yang kering, bercak ditutup dengan kertas bersih,

• :angan melipat atau menggunting pada daerah yang bercak,• atat keadaan bercak (basah atau kering) sewaktu ditemukan.

24

Page 25: Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

7/23/2019 Pemeriksaan Pada Kasus Perkosaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-pada-kasus-perkosaan 25/25

DAFAR PUSAKA

!. /tern C. /exual >ffences and 'omestic iolence, 3> !;hapter 00, %**+.

%. Khandeker 4ndrajit dr. Gorensik Cedical are Gor ictims of /exual "ssault,

%*!&&. Pengacara Konsultan $ukum. Kitab #ndang-#ndang $ukum Pidana. uku

Kedua. :akarta ; D/ M C48"

2. $erold Keren. 8he search for effecti?e 4nter?iewing 8echniJues; &;0, %*!&

. /oerodibroto, /. !002. #$H% dan #$H&% 'ilen(kapi 'en(an urisprudensi.

:akarta; P8 aja Drafindo Persada.

+. #ndang-#ndang <o.%& 8ahun %**% tentang Perlindungan "nak."?ailable at

http;99www.hukumonline.com9pusatdata9download9fl!00519node9!12&

accessed (9+9%*!2).1. 7heeler, $. /exual "ssault Gorensic =xaminer 8echnical "ssistence. >ffoce

of iolence, %*!&

5. 4dries "C. Pedoman 4lmu Kedokteran Gorensik. :akarta; inarupa "ksara.

!001.p; %%!-1

0. Cc3eanetal. Gorensic Cedical "spects of Cale-on-Cale ape and /exual

"ssault in Dreater Canchester. Canchester.%**2. p.2

!*. Ccride C. et al. ape9/exual "sault ; <ational Duidelines on eferral andGorensic linical =xamination in 4reland. 4reland. %**0.p.2*-&.

!!. Cahanta P. ape, /odomy and Curder of a Cinor Dirl. :ournal 4ndian "cad

Gorensik Ced.%*!%@ &2(2).p.&+*

25