penerapan fungsi treasury di sektor privat pada sektor pemerintahan

Upload: todo-filipi-anderson-pangaribuan

Post on 11-Feb-2018

295 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    1/27

    KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

    SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

    TANGERANG SELATAN

    MAKALAH

    PENERAPAN FUNGSI TREASURYDI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR

    PEMERINTAHAN

    Diajukan:

    TODO FILIPI ANDERSONNPM: 1440600061!

    K"#a$ %&B' N() A*$"n)!0

    Un+uk M","nu-i Tu.a$ Ma+a Ku#ia-

    S",ina/ P"/*"na-a/aan Di#(,a IV K"uan.an

    S"$ia#i$a$i Akun+an$i Ku/iku#u, R".u#"/ S","$+"/ VIII T)A) 2014&201

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    2/27

    I)PENDAHULUAN

    Seperti yang telah dilansir olehAssocation For Financial Professionals(AFP) melalui

    Laporan hasil survey nya yang berjudul Strategc Role of Treasury, dikemukakan bahwa

    dewasa ini peran treasury pada sektor privatsemakin berkembang, dan menjadi semakin

    krusial, terutama dalam mendukung pengambilan keputusan perusahaan. Peran treasury

    akan berkembang dari peran terdahulu yang hanya sebagai back-office menjadi peran yang

    lebih jelas dan strategis. eberapa perkembangan !ungsi treasury pada sektor privat

    menurut laporan hasil survey dari AFP antara lain" bank relationship management,

    borrowing, investing, financial risk management, counterparty risk analysis, working capital

    management, capital planning/allocation, retirement plan management, leasing, enterprise

    risk management, business continuity planning, investor relations, merger an ac!uisitions,

    accounting, technology implementation.Sejalan dengan apa yang dilakukan pada sektor privat, pada sektor publik, treasury

    juga memiliki peran penting dalam proses tata kelola pemerintahan. #al tersebut dibuktikan

    dengan diterbitkannya $ndang%undang &omor ' tahun * tentang Perbendaharaan

    &egara yang merupakan salah satu dari paket undang%undang re!ormasi pengelolaan

    keuangan negara. +erbitnya $$ nomor ' tahun * juga menandakan dimulainya peran

    dan perkembangan treasurypada sektor publik. alam sektor pemerintahan saat ini, !ungsi

    treasury tersebar ke tiga unit eselon%' dibawah -ementerian -euangan, yaitu pada

    irektorat enderal Perbendaharaan (Pb), irektorat enderal Pengelolaan

    $tang/irektorat enderal Pengelolaan Pembiayaan dan 0isiko (P$/PP0), dan

    irektorat enderal -ekayaan &egara (-&). 1enurut -eputusan 1enteri -euangan

    &omor 23 tahun '* tentang 4etak iru Program +rans!ormasi -elembagaan -euangan

    +ahun '*%5, terdapat delapan !ungsi treasury yang saat ini telah dilakukan

    pemerintah, kedelapan !ungsi tersebut adalah" pengelolaan pen6airan, pengelolaan

    penerimaan, pengelolaan kas, pengelolaan utang, pengelolaan risiko, pengelolaan aset,

    akuntansi dan pelaporan, special missions.engan perkembangan perekonomian global yang semakin meningkat, maka

    dibutuhkan peran bagian treasuryyang semakin kuat pula, baik dalam sektor privat maupun

    pemerintahan. alam sektor pemerintahan hal tersebut sudah ter6ermin dalam -eputusan

    1enteri -euangan &omor 23 tahun '* tentang 4etak iru Program +rans!ormasi

    -elembagaan -euangan +ahun '*%5, dimana pada -1- tersebut salah satu !okus

    trans!ormasi !ungsi -ementerian -euangan terletak pada tran!sormasi !ungsi

    perbendaharaan. #al lain juga terlihat pada visi itjen Perbendaharaan yaitu 7to be a worl

    class state-treasury manager8, dimana itjen Perbendaharaan pada khususnya dituntut

    untuk menerapkan !ungsi%!ungsi perbendaharaan sesuai dengan best practices di tingkat

    dunia. "est practices !ungsi treasury di dunia sedikit banyak juga mengadopsi !ungsi

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    3/27

    treasuryyang diterapkan pada sektor privat, dan apabila menilik dari !ungsi treasury pada

    sektor privat diatas, terlihat bahwa masih terdapat beberapa !ungsi treasury di sektor privat

    yang masih bisa diadopsi di sektor pemerintahan guna meningkatkan peran treasury dalam

    proses pengelolaan keuangan negara. Selanjutnya makalah ini akan memaparkan

    mengenai !ungsi treasurypada sektor privat yang sudah diterapkan saat ini oleh pemerintah

    dan yang masih bisa diadopsi oleh pemerintah.

    II) PEMBAHASAN

    Pada bagian pembahasan ini akan dijelaskan satu per satu mengenai !ungsi treasury

    pada sektor privat yang sudah diterapkan pada sektor pemerintah dan juga !ungsi lainnya

    yang masih dapat diadopsi.

    A) Cash forecasting

    alam sektor privat !ungsi #ash forecastingditerapkan melalui pengumpulan in!ormasi

    dari sekitar perusahaan untuk menyusun perkiraan kas kedepan. 9n!ormasi ini dapat berasal

    dari pen6atatan akuntansi, anggaran, anggaran belanja modal, boar minutes (untuk

    pembayaran dividen), dan bahkan 4:; (untuk pengeluaran yang berkaitan dengan akuisisi

    dan divestasi).

    alam penerapannya pada sektor pemerintahan, peren6anaan kas pemerintahbertujuan untuk memastikan bahwa negara memiliki saldo kas yang 6ukup untuk mebiayai

    kewajiban negara dalam rangka pelaksanaan AP& atau menghindari terjadinya cash

    mismatch. Pengaturan kebijakan terkait peren6anaan kas menjadi tanggung jawab

    irektorat enderal Perbendaharaan (P) dalam hal ini adalah irektorat Pengelolaan

    -as &egara khususnya pada Subdirektorat Peren6aan dan Pengendalian -as. Sebenarnya

    penerapan peren6anaan kas ini telah dilakukan pemerintah sejak lama, yang ditunjukkan

    melalui halaman 2 9PA yang berisi ren6ana penarikan dana dan ren6ana penerimaan.

    +etapi hal tersebut belum dapat dilakukan se6ara optimal, mengingat sangat terbatasnya

    kemampuan sumber daya manusia di satuan kerja dalam melakukan peren6anaan kas.Selanjutnya pemerintah menerbitkan Peraturan 1enteri -euangan nomor

    '

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    4/27

    Peren6anaan kas seperti ini dianggap sangat menyulitkan bagi satker, khususnya satker

    yang memiliki pagu besar, namun hanya memilki sumber daya manusia yang sangat

    terbatas.Selanjutnya irektorat P-& mengeluarkan kebijakan baru dalam peren6anaan kas

    untuk menggantikan kebijakan sebelumnya, dimana tidak seluruh satuan kerja yang

    menyampaikan peren6anaan kas nya, tetapi hanya satuan kerja yang memiliki belanja yang

    signi!ikan berpengaruh terhadap penyediaan kas. Satker tersebut nantinya dikelompokkan

    berdasarkan besaran belanja nya. -ebijakan peren6anaan kas seperti ini sedikit banyak

    meringankan satuan kerja, sehingga satuan kerja tidak perlu menyampaikan peren6anaan

    kas untuk realisasi belanja yang berjumlah ke6il, seperti belanja operasional satker. &amun

    akurasi penarikan kas dibandingkan dengan peren6anaannya masih sangat rendah.

    -edepannya -PP& dapat juga ber!okus dalam bimbingan tidak hanya terkait pelaksanaan

    anggaran saja, tetapi juga peren6anaannya.-egiatan peren6anaan kas ini memang sulit untuk dilakukan, mengingat banyaknya

    satuan kerja di 9ndonesia yang juga tidak memiliki kemampuan S1 yang merata. &amun

    apabila peren6anaan kas ini dapat dilakukan dengan baik, man!aatnya akan sangat besar

    dalam pelaksanaan anggaran yang lebih e!ekti! dan e!isien.

    B) Working capital monitoring

    $orking capitalmerupakan komponen kun6i dalam penentuan arus kas perusahaan,

    dimana pengelolaan inventory, piutang, dan utang merupakan salah satu !aktor yang

    mempengaruhi pengelolaan working capital. alam sektor pemerintahan, !aktor%!aktor yang

    mempengaruhi working capitalmungkin dapat dide!inisikan berbeda dari sektor privat, hal ini

    tidak terlepas dari tujuan pemerintah yang berbeda dengan sektor privat, dapat diambil

    6ontoh dalam penggolongan inventory sebagai working capital, dimana pada pemerintahan

    persediaan sebagian besar hanya digunakan sebagai barang habis pakai, sehingga kurang

    relevan apabila persediaan digolongkan sebagai !aktor yang termasuk working capitaldalam

    pemerintah. $ntuk itu beberapa !aktor yang dapat mempengaruhi working capital dalam

    pemerintahan antara lain adalah kas, piutang, utang, dan aset tetap. ari de!inisi dan !aktor%

    !aktor yang mempengaruhi working capital, dapat disebutkan bahwa working capital

    management juga serupa dengan asset and liability management, karena pada dasarnya

    !okus pengelolaan adalah atas transaksi yang tertuang pada nera6a.

    alam penerapan pengelolaan working capital di pemerintahan terlihat bahwa

    pemerintah masih bertumpu pada kas sebagai dasar modal kerja nya. Pemerintah masih

    kurang melakukan optimalisasi dari sisi piutang dan utang dalam menentukan arus kas

    masa depan pemerintah. #al ini tidak terlepas dari tersebarnya wewenang pengelolaan

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    5/27

    working capital pada pemerintahan, dimana pengelolaan kas berada pada irektorat

    enderal Perbendaharaan (Pb), pengelolaan utang berada pada irektorat enderal

    Pengelolaan dan Pembiayaan 0isiko (PP0), dan pengelolaan piutang dan aset tetap

    berada pada irektorat enderal -ekayaan &egara (-&). +ersebarnya tanggung jawab

    pengelolaan dari working capital ini sedikit banyak menghambat koordinasi dalam

    melakukan working capital management pemerintah. Pengelolaan working capital

    pemerintah yang dapat diterapkan dijelaskan sebagai berikut.

    Ka$

    alam working paper yang diterbitkan oleh -antor Akuntan Publik eloitte yang

    berjudul %ake your $orking capital $ork For &ou' Strategies for (ptimi)ing &our #ash

    %anagement, disebutkan bahwa langkah awal dalam mengoptimalkan working capital

    managementyang optimal adalah dengan menyusun suatu cash management cultureyang

    mapan. 1u =ibin (3) mengemukakan bahwa terdapat dua model umum yang dilakukan

    dalam manajemen saldo kas, yaitu yang pertama adalah simple cash balance management

    dimana dengan model ini manajer keuangan tidak se6ara akti! menginvestasikan saldo

    kasnya di pasar keuangan, namun akan menempatkan saldonya pada bank sentral atau

    bank komersial pada saat terjadi kelebihan kas. 1odel kedua adalah active cash balance

    management dimana pada model ini manajer keuangan akan se6ara akti! menginvestasikan

    kelebihan kas dan atau melakukan pinjaman untuk men6apai target saldo kas pemerintah.

    Pengelolaan kas pemerintah sejauh ini masih ter!okus pada simple cash management,

    atau dengan kata lain pemerintah masih mengandalkan penempatan kas pada rekening 9

    yang selanjutnya mendapatkan bunga dari penempatan kas tersebut, walaupun sebenarnya

    pemerintah juga telah menuju pengelolaan kas se6ara active cash management, yang

    ditunjukkan dengan terbitnya Peraturan 1enteri -euangan &omor 2 tahun '* tentang

    Penempatan $ang &egara pada ank $mum yang diterapkan dengan pembuatan treasury

    ealing room, dimana nantinya pemerintah juga dapat menempatkan kas nya dalam bank

    umum dan mendapat pro!it dari penempat kas tersebut. Pada praktiknya penerapan

    kebijakan ini masih mengalami beberapa hambatan dan permasalahan, khususnya dalamkebijakan terkait pembebanan kerugian atas penempatan kas tersebut, sehingga

    pemerintah belum dapat menerapkan kebijakan ini se6ara optimal.

    $ntuk menerapkan model active cash management se6ara optimal, pemerintah

    diharapkan untuk menetapkan tujuan investasi kas se6ara memadai dan komprehensi!,

    serta memastikan prudensi dari investasi kas tersebut. Selanjutnya untuk mendapatkan

    return yang lebih besar guna mendukung arus kas, pemerintah kedepannya dapat

    menginvestasikan kelebihan kas tidak hanya melalui penempatan pada bank umum saja,

    tetapi juga pada porto!olio saham. 1emang investasi kas melalui porto!olio saham dinilai

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    6/27

    memiliki risiko yang sangat tinggi, tetapi hal ini dapat diatasi juga dengan melakukan proses

    mitigasi risiko atas investasi se6ara menyeluruh.

    Pemerintah juga dapat mengoptimalkan penggunaan instrumen valuta asing sebagai

    pengelolaan likuiditas pemerintah. -ebijakan, strategi, dan pedoman pengelolaan valuta

    asing jangka pendek yang optimal sangat diperlukan dalam mendukung arus kas

    pemerintah, selain itu koordinasi pemerintah dengan institusi lain seperti ank 9ndonesia

    terkait kebijakan dan target pengelolaan valuta asing juga harus se6ara berkala dilakukan

    guna mendapatkan return yang optimal dari pertukaran valuta asing tersebut.

    Penerapan manajemen kas pemerintah tidak dapat berjalan dengan baik apabila

    peren6anaan kas yang dilakukan pemerintah masih belum optimal. Pemerintah harus

    melakukan proses manajemen kas yang bersi!at en-to-en, yang diawali mulai dari

    peren6anaan kas yang optimal, penentuan target saldo kas pemerintah yang tepat, sampai

    dengan koordinasi dengan institusi lain.

    Piu+an.

    1anajemen piutang merupakan salah satu !ungsi kun6i dari manajemen

    perbendaharaan, dan memiliki dampak langsung terhadap posisi keuangan organisasi

    apabila tidak dikelola se6ara baik. +iap keterlambatan dalam penagihan piutang dapat

    mengakibatkan kebutuhan working capital organisasi akan berubah. Pengelolaan piutang

    yang baik dapat memungkinkan organisasi untuk se6ara akurat meramalkan arus kas masa

    depannya, yang selanjutnya akan men6itakan pengelolaan likuiditas yang e!ekti!. alam

    pemerintahan, piutang pemerintah dapat berasal dari berbagai sumber, baik dari penerusan

    pinjaman pemerintah, piutang pajak, dan piutang P&P. Pengelolaan piutang pemerintah

    saat ini menjadi tanggung jawab irektorat enderal -ekayaan &egara (-&) -ementerian

    -euangan. Permasalahan yang terjadi pada pengelolaan piutang pemerintah adalah

    sulitnya untuk melakukan penagihan piutang negara, hal ini tidak terlepas dari debitur

    pemerintah yang sebagian besar adalah $1&/ dan juga masyarakat yang disalurkan

    melalui penerusan pinjaman dan kredit program. ari &era6a L-PP tahun '2 terlihat

    bahwa saldo Penyisihan Piutang +idak +ertagih pemerintah men6apai angka0p'53.>5.3>. esaran tersebut menunjukkan bahwa permasalahan kredit ma6et

    dalam piutang negara masih sulit untuk diselesaikan.

    umlah piutang negara yang 6ukup besar tersebut mempunyai potensi yang besar

    dalam mendukung arus kas pemerintah, untuk itu pemerintah harus mulai memberi

    perhatian dalam pengelolaan piutang pemerintah. +erdapat beberapa 6ara yang dapat

    dilakukan pemerintah dalam mengoptimalkan piutang negara, pertama adalah dengan 6ara

    melakukan pengetatan syarat pemerintah daerah/$1& dalam mengajukan penerusan

    pinjaman kepada pemerintah. 9nstitusi pemerintah yang berwenang melakukan pemberian

    penerusan pinjaman adalah irektorat enderal Perbendaharaan pada -ementerian

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    7/27

    -euangan. Selama ini, analisa pemberian penerusan pinjaman dilakukan oleh itjen

    Perbendaharaan pada tahap akhir, kedepannya analisa tersebut dapat disajikan pada awal

    proses peminjaman, sehingga mitigasi risiko dapat dilakukan lebih dahulu, salah satunya

    adalah risiko penerusan pinjaman tersebut tidak terbayar oleh debitur.

    -edua adalah dengan melakukan monitoring penerusan pinjaman se6ara berkala

    kepada $1&/$1/Pemda. 1onitoring tersebut dapat dilakukan terkait dengan e!ektivitas

    penggunaan penerusan pinjaman, identi!ikasi permasalahan atas pembayaran kembali

    pinjaman, dan restrukturisasi pinjaman. 1onitoring ini dilakukan oleh itjen Perbendaharaan

    dengan memberikan kewenangan kepada -antor ?ilayah itjen Perbendaharaan di tiap

    provinsi, mengingat debitur dari penerusan pinjaman tersebar di seluruh 9ndonesia. engan

    dilakukannya monitoring se6ara berkala, maka pemerintah dapat mengantisipasi terlebih

    dahulu apabila ditemukan kemungkinan kegagaln pelunasan penerusan pinjaman, dan

    men6ari alternati! lain dalam melunasinya.

    erdasarkan Peraturan 1enteri -euangan &omor '@/P1-.5/@ tentang

    Penyelesaian Piutang &egara yang ersumber dari &askah Perjanjian Penerusan Pinjaman

    dan Perjanjian Pinjaman 0ekening ana 9nvestasi pada $1&/P+, penyelesaian kredit

    ma6et pada $1&/P+ dapat diselesaikan melalui empat metode, yaitu penjadwalan

    kembali, perubahan persyaratan, penyertaan modal negara (P1&), dan penghapusan.

    1engingat instrumen pembiayaan pada prinsipnya adalah mengatasi kesulitan kas jangka

    pendek (cash flow shortage) pada AP&, maka prioritas penyelesaian kredit bermasalah

    harus lah berorientasi pada tersedianya kas tunai yang dapat membantu membantu

    likuiditas de!isit AP& tahun berjalan. $ntuk itu 6ara ketiga dalam mengoptimalisasikan

    pelunasan piutang penerusan pinjaman adalah dengan 6ara memprioritaskan penyelesaian

    kredit ma6et piutang penerusan pinjaman melalui rescheullingpiutang, sementara untuk

    opsi P1& dan penghapusan dapat menjadi pilihan yang terakhir.

    A$"+ T"+a

    ?alaupun tujuan utama dari pengelolaan aset tetap di pemerintah adalah untuk

    mendukung kelan6aran tujuan dan !ungsi pemerintah, tetapi aset tetap pemerintah jugamemiliki potensi untuk berkontribusi dalam menghasilkan arus kas bagi pemerintah. &amun

    hal tersebut belum dapat dilakukan se6ara optimal oleh pemerintah, mengingat masih

    terdapat banyak hambatan dalam pengelolaan aset tetap pemerintah. eberapa masalah

    yang dihadapi pemerintah dalam pengelolaan aset tetap adalah masih banyaknya aset tetap

    pemerintah yang ile namun belum diman!aatkan se6ara optimal, sehingga aset tetap

    tersebut tidak dapat memberikan nilai tambah apapun bagi pemerintah. Selain itu identi!ikasi

    dan kepemilikan aset juga masih menjadi masalah pengelolaan aset tetap pemerintah, hal

    ini terlihat dari permasalahan legalitas dokumen kepemilikan aset pemerintah, dimana

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    8/27

    sebagian besar telah habis masa berlakunya, sehingga berpotensi akan menimbulkan

    permasalahan hukum apabila tetap dilaksanakan penjualan aset tersebut.

    alam mengatasi permasalahan pengelolaan aset tetap pemerintah yang ile,

    pemerintah dapat menerapkan kebijakan pengelolaan aset tetap se6ara akti!, hal ini

    sebenarnya sudah di6anangkan pemerintah melalui ren6ana pembentukan badan layanan

    umum yang menangani masalah pengelolaan aset pemerintah yang ile, hanya saja,

    sampai dengan saat ini badan layanan umum tersebut belum juga terbentuk. -edepannya

    pemerintah harus mengoptimalkan kinerja dari badan layanan umum tersebut dalam

    melakukan pengelolaan aset tetap pemerintah yang ile, dengan tahap awal adalah

    melakukan peren6anaan strategis atas pengelolaan aset tetap pemerintah, selanjutnya

    pemerintah dapat melakukan rekonstruksi aset tetap pemerintah yang ile sehingga layak

    untuk digunakan oleh pihak luar dengan tujuan mendapatkan return yang memadai. Return

    dari penggunaan aset tetap pemerintah oleh pihak luar tersebut selanjutnya dapat

    digunakan pemerintah menjadi salah satu sumber P&P yang potensial, sehingga dapat

    berkontribusi dalam arus kas pemerintah. Pemerintah kedepannya juga dapat melakukan

    kajian porto!olio aset se6ara berkala untuk memastikan porto!olio aset pemerintah

    teroptimalkan.

    +erkait dengan permasalahan identi!ikasi dan kepemilikan aset tetap, pemerintah

    diharapkan untuk melakukan tinjauan atas seluruh aset yang berada dibawah

    pengelolaannya, termasuk aset yang termasuk dalam item off balance sheet, seperti aset

    eks%PP&. engan teridenti!ikasinya aset tetap tersebut, pemerintah dapat mengambil

    langkah untuk melakukan pengelolaan selanjutnya.

    U+an.

    alam pengelolaan utang, pemerintah dihadapkan dengan masih adanya

    ketergantungan pemerintah atas utang dalam membiayai kegiatan non in!rastruktur, atau

    tidak menghasilkan nilai tambah bagi pemerintah. #al ini dapat terlihat pada tahun '*

    dimana pada saat itu pemerintah mengalami apa yang disebut cash flow shortage, atau

    kekurangan kas jangka pendek, sementara penerimaan perpajakan juga tidak men6ukupiuntuk membiayai operasional pemerintah, atas masalah tersebut pemerintah akhirnya

    melakukan pinjaman untuk membiayai operasional pemerintah. Selain itu pemerintah juga

    masih dihadapkan dengan ketergantungan akan pinjaman luar negeri dalam membiayai

    de!isitnya.

    alam pengelolaan utang, pemerintah diharapkan menyusun suatu undang%undang

    utang negara, sehingga dalam melakukan pinjaman pemerintah tidak hanya diatur

    mengenai kuantitas nya saja (2 dari P), tetapi juga kualitas dari pinjaman tersebut,

    sehingga pemerintah tidak melakukan pinjaman hanya sekedar untuk membiayai

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    9/27

    operasional pemerintah, tetapi di!okuskan dalam pembangunan in!rastruktur pemerintah

    yang memberikan nilai tambah.

    Pemerintah juga diharapkan dapat membangun pasar obligasi dalam negeri yang

    likuid, sehingga akan membanu pemerintah dalam menjamin permintaan terhadap surat

    berharga negara yang 6epat dan segera. -erja sama dengan ;toritas asa -euangan (;-)

    juga dapat membantu pemerintah dalam membangun pasar obligasi dalam negeri. engan

    berkembangnya pasar obligasi dalam negeri, maka diharapkan membantu pemerintah

    dalam menutup kekurangan kas jangka pendek dan yang terjadi se6ara tiba%tiba.

    Selain itu pemerintah juga dapat memperkuat hubungan dengan kreditur pemerintah.

    #al ini dilakukan agar pemerintah memiliki kesempatan untuk melakukan ebt swap

    ataupun restructure ebt atas utang pemerintah. Sehingga pemerintah tidak dihadapkan

    dengan kesulitan dalam melakukan pembayaran kembali atas utang pemerintah.

    K(,i+" K((/ina$i

    alam melakukan working capital managementyang optimal, diperlukan adanya suatu

    komite koordinasi yang bertugas untuk mejembatani kebutuhan atas tiap%tiap !ungsi dalam

    organisasi. Pada sektor swasta laBim dibentuk suatu working capital management, yang

    biasanya terdiri dari treasurer, dan beberapa direktur, dimana working capital management

    ini akan melakukan rapat se6ara bulanan untuk membahas pemenuhan dan kebutuhan

    working capitalperusahaan. Pada pemerintahan di 9ndonesia, hal ini juga telah diterapkan,

    yaitu dengan membentuk -omite Pengelolaan Aset dan Liabilitas (Asset and Liability

    %anagement4ommittee, AL14) pada bulan Februari '2. AL14 diketuai oleh 1enteri

    -euangan, dengan ?akil 1enteri -euangan sebagai ?akil -etua. Anggota AL14 terdiri

    atas irjen Pengelolaan $tang (Sekretaris), Sekretaris enderal, -epala -F, Sta! Ahli

    -ementerian -euangan, irjen Perbendaharaan, irjen Anggaran, irjen Pajak, irjen ea

    dan 4ukai, irjen Perimbangan -euangan, dan irjen -ekayaan &egara (para anggota).

    +ugas itjen Perbendaharaan pada AL14 adalah bertanggung jawab atas penyediaan

    in!ormasi terkini kondisi pasar uang dan atas penyusunan perkiraan mingguan dan bulanan

    dari de!isit/surplus kas berdasarkan perkiraan penerimaan dan pengeluaran. itjen ini jugabertanggung jawab atas penetapan kebijakan pengelolaan kas. Selain itu untuk

    meningkatkan akurasi perkiraan kas bulanan, dibentuklah sebuah komite antar direktorat

    yang disebut aringan 9n!ormasi Peren6anaan -as (4ash Planning 9n!ormation &etwork,

    4P9&). Anggota 4P9& adalah pegawai teknis dari berbagai itjen dan irektorat (itjen

    Anggaran, itjen Perbendaharaan, itjen Pengelolaan $tang, -F, dan lain%lain). 4P9&

    mengadakan diskusi se6ara berkala dan menerbitkan laporan perkiraan kas bulanan bagi

    -ementerian -euangan. -omite ini bertemu sedikitnya sekali dalam sebulan atau lebih, jika

    diperlukan. -omite tersebut menggunakan data riwayat penerimaan, serta data dan asumsi

    terkini mengenai ekonomi makro dan indikator moneter. Pertemuan 4P9& C pertemuan rutin

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    10/27

    pejabat operasional -ementerian -euangan dan beberapa kementerian lain untuk

    melakukan !ungsi pengawasan terhadap satker yang memiliki alokasi anggaran belanja

    besar.

    Agar penerapan working capital monitoringlebih optimal, diharapkan kedua komite yang

    dibentuk pemerintah ini agar dijadikan suatu lembaga yang mempunyai payung hukum

    sendiri, sehingga pengawasan akan working capital pemerintah dapat dilakukan se6ara

    berkala, dan tidak terbatas hanya tugas insidentil. engan adanya pengawasan yang

    berkelanjutan, diharapkan working capital managementpemerintah dapat dilakukan se6ara

    optimal guna mendukung ter6apainya arus kas pemerintah yang tepat.

    3) Cash concentration

    1enurut wikipedia, cash concentration adalah penyaluran sejumlah dana dari

    beberapa rekening ke dalam satu rekening tunggal untuk meningkatkan e!isiensi dari

    manajemen kas. Sedangkan menurut halaman situs www.a66ountingtools.6om

    mende!insikan cash concentration adalah proses dalam menggabungkan saldo kas di

    beberapa rekening ke dalam satu rekening tunggal, sehingga dana yang berasal dari saldo

    kas tersebut dapat se6ara mudah diinvestasikan atau digunakan untuk pembayaran. Selain

    itu cash concentration juga dilakukan untuk mengurangi biaya adminsitrati! bank ketika

    tingkat pengembalian dari investasi meningkat. eberapa 6ara dalam melaksanakan cash

    concentration adalah melalui notional pooling dan cash sweeps. *otional pooling adalah

    sistem dari cash concentrationyang memungkinkan kas berada pada rekeningnya dibawah

    pengendalian lokal, tetapi bank men6atatnya seolah%olah telah terpusat. #ash sweeping

    adalah suatu sistem yang didesain untuk memindahkan kas dari beberapa rekening ke

    dalam satu rekening terpusat sehingga mudah untuk diinvestasikan. Penerapan cash

    concentration ini nantinya juga berhubungan dengan !ungsi treasurylainnya, seperti bank

    relations, financial risk management, dan working capital management.alam sektor pemerintahan sendiri, !ungsi cash concentration ini juga sudah

    diterapkan melalui penerapan Treasury Single Account (+SA) dan Treasury *otional Pooling

    (+&P). +SA di pemerintahan pertama kali diterapkan untuk rekening pengeluaran se6ara

    bertahap, atau sering disebut +SA Pengeluaran, yang dilakukan dimulai dengan

    diterbitkannya Peraturan irektur enderal Perbendaharaan nomor P:0%5

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    11/27

    Setelah diterapkannya +SA Pengeluaran, selanjutnya pemerintah menerapkan +SA

    Penerimaan, yang ditandai dengan diterbitkannya Peraturan 1enteri -euangan nomor

    '3'/P1-.5/> tentang Pelaksanaan $ji 4oba Pelimpahan 0ekening Penerimaan pada

    ank Persepsi/evisa Persepsi/Pos Persepsi pada #ari -erja erikutnya. +SA Penerimaan

    dilakukan dengan tujuan untuk memper6epat penerimaan, yaitu melalui pelimpahan seluruh

    penerimaan ke rekening kas umum negara pada hari kapan penerimaan tersebut diterima.

    Pelaksanaan +SA Penerimaan digambarkan pada bagan berikut.

    TSA P"n"/i,aan

    ?alaupun pemerintah telah menerapkan +SA se6ara keseleruhan, tetapi masiht

    terdapat beberapa hal yang masih bisa dilakukan pemerintah dalam mengoptimalkan

    penerapan +SA, salah satu nya adalah dengan memperluas jangkauan +SA ke rekening

    lainnya yang dimiliki pemerintah yang belum termuat dalam +SA, misalnya rekening pada

    L$, rekening SAL, rekening hibah, dan rekening escrow. engan luasnya jangkauan

    rekening +SA maka diharapkan peluang pemerintah untuk menginvestasikan kas yang ile

    pada rekening tersebut lebih besar lagi.

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    12/27

    Langkah pemerintah selanjutnya dalam menerapkan !ungsi cash concentrationadalah

    melalui penerapan Treasury *otional Pooling (+&P), yang diterapkan pada rekening

    bendahara penerimaan dan rekening bendahara pengeluaran yang dimiliki satker di bank

    komersial. 1enurut Peraturan 1enteri -euangan &omor 3'/P1-.5/< tentang

    Penerapan Treasury *otional Pooling pada 0ekening endahara Pengeluaran, +&P pada

    pemerintah diartikan sebagai sistem yang digunakan untuk mengetahui posisi saldo

    konsolidasi dari seluruh rekening bendahara pengeluaran yang terdapat pada seluruh

    -antor 4abang ank $mum yang bersangkutan tanpa harus melakukan perpindahan dana

    antar rekening. Penerapan +&P di pemerintah selanjutnya dilaksanakan pada rekening

    bendahara penerimaan, yang ditandai dengan diterbitkannya Peraturan 1enteri -euangan

    &omor '3/P1-.5/< tentang Penerapan Pelaksanaan +&P Treasury *otional Pooling

    pada 0ekening endahara Penerimaan. +erakhir pemerintah menerapkan +&P pada

    rekening pemerintah lainnya, berdasarkan Peraturan 1enteri -euangan &omor

    '5/P1-.5/'' tentang Penerapan Treasury *otional Pooling pada 0ekening Lainnya.

    +&P memungkinkan pemerintah untuk dapat memonitor seluruh rekening bendahara

    pengeluaran, bendahara penerimaan, dan rekening lainnya. +antangan kedepannya dalam

    penerapan +&P di pemerintahan adalah dengan mengurangi saldo agregat yang ada di

    rekening%rekening bendahara, dengan menyalurkan kas di rekening bendahara yang ile

    tiap harinya ke dalam rekening tunggal untuk selanjutnya dapat diinvestasikan dalam

    investasi jangka pendek. Sebelum diterapkan, dibutuhkan analisis mendalam terkait

    man!aat, biaya, dan risiko atas opsi ini.

    D) In"$+a$i

    9nvestment pada sektor privat diartikan sebagai kebijakan dalam mengalokasikan

    kelebihan kas ke dalam beragam jenis investasi, tergantung dari tingkat pengembalian

    investasi tersebut dan juga seberapa 6epat investasi tersebut dapat dikonversi menjadi kas.

    alam penerapannya di sektor pemerintahan, penerapan investasi atas kelebihan kas

    tersebar di dua eselon%' -ementerian -euangan, yaitu pada irektorat enderal

    Perbendaharaan dan irektorat enderal Pengelolaan Pembiayaan dan 0isiko. 9nvestasi

    kelebihan kas pemerintah ditandai dengan terbitnya Peraturan 1enteri -euangan &omor

    '@/P1-.>/> tentang +ransaksi Surat $tang &egara Se6ara Langsung yang terakhir

    diubah dengan P1- &omor /'* yang juga menandai dibentuknya +ealing

    Room pada P$ dan Peraturan 1enteri -euangan &omor 2/P1-.5/' tentang

    Pengelolaan -elebihan dan -ekurangan -as yang terakhir diubah dengan Peraturan

    1enteri -euangan &omor 2/P1-.5/'* tentang Penempatan $ang &egara Pada ank

    $mum yang menandai dibentuknya +ealing Room pada P atau lebih dikenal dengan

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    13/27

    Treasury +ealing Room. +abel dibawah ini menjelaskan perbedaan tujuan dan !ungsi

    +ealing Room pada P$ dan P.

    Fun.$i D"a#in. R((, D5PPR D5PU7 an D5PB

    enis investasi kelebihan kas yang dapat dilakukan pemerintah berupa"

    Penempatan kas negara di bank sentralD

    Penempatan kas negara di bank komersialD

    % pada deposito overnight ('%2 hari)D

    % pada +eposit on #all yang dapat ditarik sewaktu%waktu denganpemberitahuan di awalD

    % pada eposito erjangka yang dapat ditarik pada tanggal jatuh tempoD

    Pembelian obligasi pemerintah dari pasar sekunderD dan/atau

    Repo/Reverse Repo

    alam pengelolaan investasi kelebihan kas, PP0 hanya bertindak sebagai operator

    dalam transaksi pembelian Surat $tang &egara dan P sebagai ecision maker, yang

    mengandung arti bahwa PP0 hanya akan melakukan transaksi pembelian S$& apabila

    terdapat permintaan dari P. #al ini sesuai dengan yang terdapat pada Pasal ' P1-

    &omor /'*.

    Selanjutnya untuk investasi jangka panjang pemerintah diterapkan melalui penyertaan

    modal negara (P1&) yang dikelola oleh irektorat -ekayaan &egara pada irektorat

    enderal -ekayaan &egara (-&), investasi pada porto!olio saham yang dikelola oleh

    Pusat 9nvestasi Pemerintah (P9P) yang saat ini telah dilebur kedalam P+.Sarana 1ulti

    9n!rastruktur (S19), dan investasi melalui penerusan pinjaman maupun kredit program yang

    dikelola oleh irektorat Sistem 1anajemen 9nvestasi pada irektorat enderal

    Perbendaharaan (P).

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    14/27

    Selain itu pada -ementerian -euangan juga terdapat !ungsi Special %issions yang

    tersebar di beberapa :selon%' -ementerian -euangan. Fungsi Special %issions ini bertugas

    untuk mengelola investasi di beberapa sektor. #anya saja terdapat beberapa masalah

    dalam penerapan !ungsi special missions ini, yaitu belum jelasnya mandat dan strategi dari

    setiap unit, sehingga kinerjanya belum optimal.

    E) Grant credit

    Fungsi grand 6redit pada sektor swasta dilakukan dengan menerbitkan kredit kepada

    pelanggan, yang melibatkan pengelolaan kebijakan persyaratan kredit yang diberikan.alam sektor pemerintahan, !ungsi grant creit dilakukan oleh irektorat Sistem

    1anajemen 9nvestasi (S19) pada irektorat enderal Perbendaharaan (P). Adapun

    customer dari pemberian kredit yang dilakukan pemerintah adalah adan $saha 1ilik

    &egara ($1&), adan $saha 1ilik aerah ($1) dan Pemerintah aerah melalui

    pemberian penerusan pinjaman, dan masyarakat melalui pemberian kredit program. Pada

    irektorat S19, kebijakan mengenai pemberian kredit ini dikelola oleh tiga subdirektorat,

    yaitu Subdirektorat Pinjaman adan $saha 1ilik &egara, Subdirektorat Pelaksanaan

    Penerusan Pinjaman dan Pemberian Pinjaman aerah, dan Subdirektorat -redit Program.

    Subdirektorat Pinjaman adan $saha 1ilik &egara mempunyai tugas melaksanakan

    penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, analisis, pelaksanaan, monitoring, evaluasi

    pinjaman pemerintah dan penerusan pinjaman serta penyelesaian piutang negara pada

    adan $saha 1ilik &egara ($1&) dan adan $saha 1ilik aerah ($1) asa -euangan

    ank. Subdirektorat Pinjaman adan $saha 1ilik &egara memiliki !ungsi"

    a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyediaan dan penyaluran dana

    pinjaman pemerintah dan penerusan pinjaman kepada $1& dan $1 asa

    -euangan ankDb. penyiapan bahan perumusan kebijakan pemberian pinjaman pemerintah dan penerusan

    pinjaman serta penyelesaian piutang negara kepada $1& dan $1 asa -euangan

    ankD

    6. penelitian dan penyiapan ren6ana penyediaan dan penyaluran dana pinjaman

    pemerintah dan/atau penerusan pinjaman kepada $1& dan $1 asa -euangan

    ankDd. penelitian dan penyiapan ren6ana penyelesaian piutang negara pada $1& dan $1

    asa -euangan ankDe. pelaksanaan analisis dan evaluasi terhadap permohonan pinjaman pemerintah dan

    penerusan pinjaman serta penyelesaian piutang negara pada $1& dan $1 asa

    -euangan ankD!. pelaksanaan pemberian pinjaman pemerintah dan penerusan pinjaman serta

    penyelesaian piutang negara pada $1& dan $1 asa -euangan ankD dan

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    15/27

    g. pelaksanaan monitoring, dan evaluasi atas pemberian pinjaman pemerintah dan

    penerusan pinjaman serta penyelesaian piutang negara pada $1& dan $1 asa

    -euangan ank.

    Subdirektorat Pelaksanaan Penerusan Pinjaman dan Pemberian Pinjaman aerah

    mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, analisis

    kelayakan !inansial, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan serta

    penyelesaian masalah piutang yang berasal dari pinjaman pemerintah dan penerusan

    pinjaman pada Pemerintah aerah dan $1. Subdirektorat Pelaksanaan Penerusan

    Pinjaman dan Pemberian Pinjaman aerah memiliki !ungsi"

    a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyediaan dan penyaluran dana

    pinjaman pemerintah dan penerusan pinjaman kepada Pemerintah aerah dan $1Db. penyiapan bahan perumusan kebijakan pemberian dan penyelesaian piutang negara

    yang bersumber dari pinjaman pemerintah dan penerusan pinjaman kepada Pemerintah

    aerah dan $1D6. penelitian dan penyiapan ren6ana penyediaan dan penyaluran dana pinjaman

    pemerintah dan/atau penerusan pinjaman kepada Pemerintah aerah dan $1Dd. penelitian dan penyiapan ren6ana penyelesaian piutang negara yang bersumber dari

    pinjaman pemerintah dan penerusan pinjaman kepada Pemerintah aerah dan $1De. pelaksanaan analisis kelayakan !inansial, evaluasi terhadap permohonan dan perumusan

    persetujuan dan persyaratan pinjaman serta penyelesaian piutang negara yang

    bersumber dari pinjaman pemerintah dan penerusan pinjaman kepada Pemerintah

    aerah dan $1D!. pelaksanaan pemberian pinjaman dan penyelesaian piutang negara yang bersumber dari

    pinjaman pemerintah dan penerusan pinjaman kepada Pemerintah aerah dan $1D

    dang. pelaksanaan monitoring, dan evaluasi atas pemberian pinjaman pemerintah dan

    penerusan pinjaman serta penyelesaian piutang negara pada Pemerintah aerah dan

    $1.

    Subdirektorat -redit Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

    perumusan kebijakan pendanaan, penatausahaan, monitoring, dan evaluasi pelaporan,restrukturisasi, hapus buku dan hapus tagih, serta perhitungan serta penyelesaian hak dan

    kewajiban keuangan pemerintah dalam rangka penyediaan kredit program. Subdirektorat

    -redit Program memiliki !ungsi"

    a. penelitian dan penyiapan bahan rumusan kebijakan dan peraturan kredit programDb. penyiapan dan pengkajian alternati! sumber dan skema pendanaan kredit programD6. penyusunan konsep perjanjian/perubahan perjanjian pinjaman atau kerjasama

    pendanaan kredit programDd. penatausahaan dan pemantauan penyaluran kredit programDe. pengumpulan dan pengolahan data dan in!ormasi dalam rangka penyiapan bahan

    pelaporan serta pengkajian dan evaluasi penyelenggaraan kredit programD

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    16/27

    !. perhitungan dan penyelesaian hak dan kewajiban keuangan pemerintah dalam rangka

    kredit programD dang. penelitian dan penyiapan perumusan restrukturisasi serta hapus buku dan hapus tagih

    kredit program.

    +antangan paling utama yang dihadapi pemerintah dalam penyaluran kredit ini adalah

    terkait dengan penagihan pembayaran atas kredit tersebut. #al ini dibuktikan dengan

    besarnya saldo piutang pemerintah yang berasal dari penerusan pinjaman. -edepannya

    pemerintah diharapkan untuk memperketat syarat pemberian kredit, dan juga monitoring

    yang berkelanjutan dalam melakukan penagihan piutang tersebut.

    F) Fund raising

    Fungsi fun raisingberkaitan dengan penentuan kapan kas tambahan diperlukan, dan

    mengumpulkan dana melalui pembelian/akuisisi utang, penjualan saham, atau perubahan

    kebijakan perusahaan yang mempengaruhi modal kerja yang dibutuhkan untuk menjalankan

    bisnis dan mempertahankan hubungan baik dengan komunitas investasi untuk tujuan

    penggalangan dana.

    alam sektor pemerintahan, 6ara fun raisingyang paling sering dilakukan pemerintah

    adalah melalui penerbitan utang, baik untuk membiayai de!isit AP& pemerintah, maupun

    untuk membiayai apabila terjadi cashflow shortage yang sempat terjadi di tahun '*.

    alam !ungsi fun raisingini dibutuhkan kerja sama dan sinergi yang baik antara P yang

    bertanggung jawab dalam pelaksanaan manajemen kas, dan PP0 yang bertanggung

    jawab dalam pelaksanaan manajemen utang. -erja sama tersebut sangat dibutuhkan dalam

    menentukan kapan pemerintah melakukan pinjaman.

    Pada P, pengelolaan kas dilaksanakan oleh irektorat Pengelolaan -as &egara,

    yang berada pada Subdirektorat Peren6anaan dan Pengendalian -as,dimana salah satu

    tugas subdirektorat ini adalah penyusunan strategi pengelolaan kas dan penyediaan dana.

    Sedangkan pada PP0, pengelolaan strategi utang dilaksanakan oleh irektorat Strategi

    dan Porto!olio utang, khususnya pada Subdirektorat Peren6anaan dan Strategi $tang, yang

    mempunyai tugas melaksanakan perumusan, evaluasi, analisis, dan rekomendasi strategi

    pengelolaan utang jangka menengah, penyusunan rekomendasi peren6anaan pembiayaan

    AP& melalui utang dan koordinasi dan pembinaan hubungan dengan pihak terkait dalam

    rangka pengelolaan utang.

    Selain melalui penerbitan utang, fun raisingdalam pemerintah juga dilakukan melalui

    beberapa 6ara, misalnya melalui penggunaan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang diatur

    dalam Peraturan 1enteri -euangan &omor 3/P1-.5/' tentang Pengelolaan Saldo

    Anggaran Lebih yang terakhir diubah melalui Peraturan 1enteri -euangan nomor

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    17/27

    2/P1-.5/'2. Pemerintah juga dapat melakukan fun raising lainnya melalui

    pengelolaan aset tetap pemerintah maupun penagihan piutang pemerintah, yang dikelola

    oleh irektorat enderal -ekayaan &egara.

    +antangan yang dihadapi pemerintah dalam pengelolaan fun raising ini adalah risiko

    terhambatnya koordinasi dalam melakukan fun raising dalam bentuk utang, karena

    terpisahnya institusi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan manajemen kas dan

    manajemen utang. Selain itu terkait terpisahnya wewenang tersebut juga dapat

    menimbulkan lag waktu dalam melakukan pengambilan keputusan, karena harus melalui

    birokrasi di lebih dari satu institusi, sehingga pengambilan keputusan sulit untuk dilakukan

    se6ara 6epat. 1asalah lain dalam fun raising pemerintah adalah belum optimalnya fun

    raising pemerintah non%utang. #al ini disebabkan terbatasnya sumber daya dalam

    pendanaan non%utang pemerintah.

    G) Risk management

    Penerapan 1anajemen 0isiko pada sektor privat diterapkan dengan menggunakan

    berbagai strategi lindung nilai dan netting untuk mengurangi risiko yang terkait dengan

    perubahan nilai aset, tingkat suku bunga, dan kepemilikan mata uang asing. eberapa 6ara

    atau prosedur yang dapat dilakukan terkait dengan manajemen risiko adalah"a. ocate risks

    1elakukan reviu terkait seluruh kontrak, regulasi, dan investasi untuk menentukan risiko

    yang dapat berkaitan dengan perusahaan.b. %itigate risks

    1eran6ang strategi pengendalian risiko untuk tiap%tiap risiko yang sudah teridenti!ikasi

    sebelumnya.

    6. mplement changes#al ini berkaitan dengan perubahan yang harus dilakukan perusahaan atas kegiatan

    mitigasi risiko sebelumnya. Perubahan ini membutuhkan anggaran untuk sistem yang

    baru, ataupun prosedur yang baru.d. Pick a broker

    +erkait dengan pembelian investasi maupun asuransi. roker yang berpengalaman

    biasanya memiliki pengetahuan yang lebih luas terkait risiko dalam invetasi maupun

    asuransi tersebut.e. "uy insurance

    Asuransi dapat melindungi risiko yang terdapat di perusahaan. eberapa titik yang dapat

    diasuransikan semisal mesin, properti, kewajiban, keamanan perusahaan, dan terkait

    kompensasi pegawai.alam sektor pemerintah risiko utama khususnya terjadi pada sektor aset dan

    kewajiban (balance sheet approach). 0isiko tersebut dapat berupa risiko pada aset,

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    18/27

    investasi, dan utang. +erkait dengan risiko pada aset, dapat terbagi menjadi risiko pada

    penyimpanan kas dan juga risiko pada aset tetap. $ntuk risiko penyimpanan kas,

    pemerintah telah menerapkan +SA, sehingga saldo kas pada bank komersial selalu nihil tiap

    harinya. Selain itu terkait dengan saldo kas bendahara, pemerintah juga mempertimbangkan

    opsi untuk mengurangi saldo agregat yang ada di rekening bendara, misalnya melalui

    penggunaan kartu debit (dalam limit yang sudah ditentukan irektorat enderal

    Perbendaharan). $ntuk risiko dalam aset tetap menjadi tanggung jawab irektorat enderal

    -ekayaan &egara (-&). 0isiko tersebut dapat berupa terdapatnya set%aset ile

    pemerintah, yang sudah diatas pemerintah melalui pembentukan L$ 1anajemen Aset

    yang ber!ungsi dalam pengelolaan aset pemerintah yang ile, selain itu dalam mengurangi

    risiko dalam pengelolaan aset tetap, -& juga sudah mulai mempertimbangkan dalam

    mengasuransikan aset tetap pemerintah.

    +erkait risiko dalam investasi pemerintah, salah satunya terdapat dalam investasi

    jangka pendek pemerintah pada investasi kelebihan kas melalui +0. eberapa risiko dari

    +0 adalah li!uiity risk, foreign e.change risk, dan lainnya. eberapa 6ara pemerintah

    dalam mengurangi risiko tersebut adalah melalui in house pada +0 untuk jangka pendek

    dan menengah, dan pemerintah juga dapat mempertimbangkan outsourcing pengelolaan

    +0 untuk jangka panjang. #al ini sejalan dengan prosedur mengatasi risiko yang dilakukan

    di sektor privat, yaitu melalui perantara broker.$ntuk risiko dalam pengelolaan utang, dikelola oleh irektorat enderal Pengelolaan

    Pembiayaan dan 0isiko (PP0), dimana risiko tersebut tersebar di berbagai instrumen

    utang seperti S$&, utang luar negeri, dan pembiayaan syariah, yang mana pengelolaan

    risiko tersebut juga dibagi ke dalam seluruh direktorat yang terdapat pada PP0.Selain pengelolaan risiko terkait utang, dengan terbitnya Peraturan Presiden &omor

    '* tahun '* tentang Perubahan -elima Atas Peraturan Presiden &omor * +ahun '

    tentang -edudukan, +ugas, dan Fungsi -ementerian &egara Serta Susunan ;rganisasi,

    +ugas,dan Fungsi :selon ' -ementerian &egara, PP0 juga mendapatkan tugas baru

    sebagai pengelola sovereign risks keuangan negara. #al ini ditunjukkan dengan

    dibentukanya direktorat baru pada PP0, yaitu irektorat Pengelolaan 0isiko -euangan&egara. engan dibentuknya direktorat ini, diharapkan pemerintah dapat menerapkan

    manajemen risiko melalui enterprise risk management (:01) yang sudah biasa dilakukan

    pada sektor privat.Se6ara keseluruhan, sesuai dengan -eputusan 1enteri -euangan &omor 23 tahun

    '* tentang 4etak iru Program +rans!ormasi -elembagaan -euangan +ahun '*%5,

    berikut adalah beberapa prosedur pengendalian risiko utama keuangan, yaitu"a. 1engasuransikan aset%aset !isik pemerintahb. 1enginisiasi pengelolaan risiko pada sumber daya alam utama6. 1engkaji dan memonitoring kewajiban pensiund. 1enganalisis pilihan skema pensiun dan memberikan rekomendasi skema pensiun baru.

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    19/27

    e. 1engkaji $1& tertentu yang memiliki dampak !iskal signi!ikan dan merekomendasikan

    6ara terbaik untuk mengelola risiko mereka.!. 1engkaji 7special missions8 terpilih, misalnya "dana insrasturktur, unit PPP, dan lain%lain,

    merekomendasikan 6ara terbaik untuk mengelola risiko mereka.g. 1eningkatkan proyeksi pendapatan dan belanja jangka menengah untuk menghitung

    present value dari porsi !iskal aset dan kewajiban.h. 1engkaji kewajiban bantuan sosial.i. Penyusunan -erangka -erja -esinambungan $tang.j. 1emulai komunikasi mengenai komposisi 6adangan devisa/porto!olio utang antara

    -emenkeu/ank 9ndonesia.

    H) Credit rating agency relations!n"estor relations

    #reit Rating Agency adalah sebuah institusi yang bertugas mereviu kelayakan kredit

    sebuah perusahaan yang sedang dalam proses maupun yang telah menerbitkan pinjaman.

    Apabila creit rating agencymengeluarkan nilai tinggi pada kredit, investor akan 6enderung

    menerima effective interest rate yang lebih rendah pada utang tersebut. +erkait dengan

    pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan penerbit utang kepada creit rating agency,

    maka bisa saja timbul conflict of interest atas pemberian nilai kredit tersebut. Selanjutnya

    creit rating agency relationssendiri adalah penerapan pada sektor privat dengan menjada

    hubungan dengan creit rating agency dalam mengin!ormasikan kinerja dan kondisi

    keuangan perusahaan, jika perusahaan tersebut juga menyediakan nilai kredit atas

    pinjaman yang diterbitkan perusahaan.

    Pada dasarnya rating merupakan penilaian creitworthiness (kemampuan suatu

    institusi untuk melunasi kreditnya) suatu institusi baik pemerintah/negara (sovereign)

    maupun perusahaan swasta. Semakin baik rating suatu institusi, maka institusi tersebut

    dianggap memiliki risiko pengembalian utang paling rendah, sehingga kualitas instrumen

    surat berharga yang diterbitkannya semakin baik dan akan semakin diminati oleh investor,

    yang akan berujung pada biaya pengembalian modal (6ost o! 6apital) yang semakin rendah.

    alam penerapannya pada sektor pemerintahan, semakin baik posisi rating suatu negara,

    dapat membuat negara tersebut menjadi lebih atrakti! bagi investor, bukan hanya pada

    investasi porto!olio, namun juga investasi langsung karena negara tersebut dinilai memiliki

    perekonomian yang lebih sehat. #al ini tentunya akan memberikan man!aat yang sangat

    besar bagi negara tersebut, di mana investasi yang tinggi bisa memberikan multiplier e!!e6t

    pada penurunan pengangguran dan kemiskinan. +iga lembaga pemeringkat dunia yang

    memberikan rating atas kredit adalah Standard E Poors (SEP), 1oodys, dan Fit6h. alam

    mempertahankan dan bahkan meningkatkan creit rating nya, pemerintah diharapkan juga

    untuk memiliki hubungan yang baik dengan lembaga pemeringkat kredit. #al ini diterapkan

    pemerintah melalui pogram #ubungan edikasi 9nvestor yang dilaksanakan oleh adan

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    20/27

    -ebijakan Fiskal. -egiatan hubungan dedikasi investor ini bertujuan untuk meningkatkan

    keper6ayaan investor dan lembaga pemeringkat utang. eberapa kegiatan yang dilakukan

    dalam program hubungan dedikasi investor ini adalah"

    a. 1enjadi bagian dari 9nvestor 0elation $nit (90$) pemerintah.

    b. 1elaksanakan pertemuan se6ara rutin antara pejabat tinggi pemerintah dengan rating

    committee pada agenda kegiatan%kegiatan internasional, diantaranya 91F Spring

    1eeting, A 1eeting, dst.6. 1engundang lembaga pemeringkat utang ke 9ndonesia untuk menyampaikan update

    perekonomian dan kebijakan terkini serta memberikan pemahaman yang lebih baik

    tentang 9ndonesia.d. 1elakukan pertemuan reguler dengan investor, analis, maupun para ekonom.e. 1elakukan kunjungan ke analyst rating, diantaranya Singapura dan #ongkong.!. 1enyampaikan data dan in!ormasi terkini se6ara rutin kepada rating analyst, ;:4 dan

    think-thank agencies, diantaranya update perekonomian, perkembangan pembangunanin!rasturktur, kebijakan subsidi, pasar modal, dan hukum perburuhan.

    g. 1elaksanakan kegiatan eicate team meeting se6ara rutin dalam rangka update

    in!ormasi serta kesamaan pandangan atas isu utama lembaga rating.h. 1elaksanakan avance-trip untuk meninjauprogress pelaksanaan in!rasturktur di daerah.

    engan semakin kuatnya hubungan antara pemerintah dengan para investor dan para

    lembaga pemeringkat kredit, diharapkan peningkatan peringkat kredit 9ndonesia akan

    ter6apai.

    I) #ank relations

    Penerapan "ank relationspada sektor privat dilaksanakan melalui pertemuan antara

    treasurer perusahaan dengan perwakilan dari setiap bank yang digunakan oleh perusahaan

    dimana bankir perusahaan memberitahu tentang kondisi keuangan dan proyeksi

    perusahaan, serta perubahan yang akan datang yang membutuhkan peminjaman dana.

    uga dapat diskusi ke berbagai layanan yang disediakan oleh bank kepada perusahaan,

    seperti lo6kboGes, wire trans!er, pembayaran A4#, dan sebagainya.

    Pada sektor pemerintahan, bank relationsditerapkan dalam dua hal, yaitu hubungan

    dengan bank sentral, dalam hal ini adalah ank 9ndonesia, dan juga hubungan dengan bank

    komersial. #ubungan dengan bank sentral dilakukan dalam kaitannya dengan pengelolaan

    uang negara dan dukungan dalam pengelolaan utang. alam hal pengelolaan uang negara,

    hubungan ini dilaksanakan dengan kerjasama antara ank 9ndonesia dengan irektorat

    enderal Perbendaharaan (P). #ubungan tersebut bukanlah sesuatu yang baru,

    mengingat 0ekening -as $mum &egara (0-$&) yang ber!ungsi untuk menampung

    penerimaan negara dan membayar segala kewajiban yang jatuh tempo berada di ank

    9ndonesia (9). ari hasil penempatan uang negara tersebut, negara mendapatkan

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    21/27

    remunerasi dari 9. engan adanya kerja sama ini, pemerintah mengharapkan adanya hasil

    yang maksimal dari penempatan uang pemerintah. -erja sama selanjutnya yang dijalin

    pemerintah dengan 9 adalah dalam hal penerapan +SA, khususnya dalam masa

    implementasi awal +SA, dimana pemerintah juga memperoleh masukan terkait risiko dan

    penerapan +SA. alam melakukan penempatan kelebihan kas pemerintah pada bank

    umum, pemerintah juga senantiasa mempertimbangkan masukan dari 9. engan

    dioperasikannya +0 pada P, diharapkan koordinasi dengan 9 lebih penting, agar

    kegiatan perbendaharaan tidak berdampak negati! terhadap operasi moneter.

    alam hal pengelolaan utang, untuk memenuhi aBas transparansi dan akuntabilitas

    pengelolaan data utang sektor publik, ank 9ndonesia dan -ementerian -euangan dalam

    hal ini irektorat enderal Pengelolaan Pembiayaan dan 0isiko, menerbitkan publikasi

    bersama (oint publication) Statistik $tang Sektor Publik 9ndonesia (S$SP9), yang terdiri dari

    data utang pemerintah, ank 9ndonesia, dan $1&, baik utang domestik maupun utang luar

    negeri. Selain itu 9 juga senantiasa memberi masukan dalam hal pemerintah ingin

    menerbitkan Surat $tang &egara, dimana penerbitan S$& juga berpatokan pada 9 rate

    pada saat itu.

    Selanjutnya hubungan pemerintah dengan bank komersil diterapkan dalam hal

    penerimaan dan pengeluaran, yang dilakukan oleh irektorat enderal Perbendaharaan

    (P). -erja sama dalam hal penerimaan negara melalui penunjukkan bank umum

    sebagai bank persepsi, atau bank yang dapat menerima setoran negara. Penunjukkan dan

    monitoring bank persepsi ini dilakukan oleh irektorat enderal Perbendaharaan. -erja

    sama dalam hal penerimaan juga dilakukan dalam penerapan 1odul Penerimaan &egara

    (1P&), dimana P berwenang dalam melakukan monitoring terkait kesiapan bank umum

    dalam menerapkan sistem 1P&, baik kesiapan in!rastruktur 9+ maupun S1.

    +erkait dengan pengeluaran, kerja sama pemerintah salah satunya ditandai dengan

    penunjukkan empat bank $1& sebagai ank ;perasional 9, atau bank yang memiliki

    tanggung jawab dalam menyalurkan dana Surat Perintah Pen6airan ana (SP). -eempat

    bank umum tersebut adalah ank 1andiri, &9, 09, dan +&. engan telah diterapkannyaSistem Perbendaharaan dan Anggaran &egara (SPA&), pola hubungan P dengan

    perbankan mulai berbeda dengan tahun%tahun sebelumnya, dimana pola hubungan yang

    dibangun lebih kepada kemitraan dalam rangka bersinergi menyempurnakan implementasi

    SPA&.

    5) !T systems

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    22/27

    Pada sektor privat, !ungsi T systemsdilakukan dengan mempertahankan perangkat

    kerja pada bagian treasury dalam menyediakan in!ormasi tentang kepemilikan kas, proyeksi,

    kondisi pasar, dan in!ormasi serupa lainnya.

    alam penerapan di sektor pemerintahan, dukungan 9+ sangat berperan dalam

    pelaksanaan tugas dan !ungsi perbendaharaan. ukungan 9+ dalam proses

    perbendaharaan berasal dari beberapa 6ara perolehan, baik melalui kerja sama dengan

    lembaga lain seperti 9 dan bank umum, kerja sama dengan unit lain pada -ementerian

    -euangan, seperti Pusat 9n!ormasi dan +eknologi (P$S9&+:-), dan melalui pengembangan

    sendiri. eberapa 6ontoh penerapan 9+ dalam proses bisnis perbendaharaan adalah"

    a. 9 0overnment 1lectronic "anking (9H%e), yaitu suatu sistem hasil kerja sama dengan

    9 yang memberikan koneksi kepada P untuk memonitor saldo kasi pada rekening

    yang terdapat di 9.

    b. #ash %anagement System 2#%S3 ank $mum adalah suatu sistem yang biasanya

    disediakan oleh bank umum selaku bank operasional -PP& (sebelum penerapan SPA&)

    yang ber!ungsi untuk memonitor pelimpahan dana yang dilakukan bank tiap harinya

    dalam rangka penerapan +SA.6. Sistem Perbendaharaan dan Anggaran &egara (SPA&), merupakan suatu sistem hasil

    kerja sama dengan irektorat enderal Anggaran dan P$S9&+:-. Aplikasi SPA&

    merupakan sebuah aplikasi terintegrasi mulai dari proses penganggaran, penerimaan,

    dan pengeluaran, dimana hanya terdapat satu database tunggal. SPA& terdiri dari

    beberapa modul, yaitu 1odul Penyusunan Anggaran, 1odul 1anajemen 9PA, 1odul

    1anajemen -omitmen, 1odul 1anajemen Pembayaran, 1odul Penerimaan &egara,

    1odul 1anajemen -as, 1odul uku esar dan agan Akun Standar, dan 1odul

    Pelaporan.d. Aplikasi ;nline 1onitoring SPA&, yaitu aplikasi yang awalnya berbasis web yang

    di6iptakan oleh irektorat +rans!ormasi Perbendaharaan (+P) P, yang ber!ungsi

    bagi -PP& maupun satuan kerja dalam melakukan pemantauan terhadap pen6airandana

    yang telah dilakukan melalui aplikasi SPA&. Selanjutnya aplikasi ini juga tersedia dalam

    perangkat android.e. Aplikasi yang dikembangkan sendiri oleh P dalam hal ini irektorat Sistem

    Perbendaharaan (SP) yang mendukung terlaksananya proses pelaksanaan anggaran,

    baik yang ditujukan kepada proses bisnis pada -PP& maupun proses bisnis pada satuan

    kerja. 4ontoh aplikasi ini adalah Aplikasi SP, Aplikasi SP1, Aplikasi SAS, Aplikasi

    Iera, Aplikasi SA-PA, Aplikasi SA9A, Aplikasi endum, dan lainnya.

    +antangan kedepannya dalam pengembangan 9+ ini, pemerintah hendaknya

    memberikan !okus yang lebih lagi dalam investasi 9+, terlebih dengan meningkatnya

    penetrasi internet dan smartphone se6ara pesar, sehingga pemerintah juga harus

    berinvestasi se6ara besar pada 9+ untuk memenuhi perubahan kebutuhan pada populasi.

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    23/27

    9nvestasi ini juga dilakukan dengan pertimbangan masih rendahnya anggaran -ementerian

    -euangan dalam hal investasi 9+, yaitu dalam Anggaran Perubahan hanya berjumlah '

    milyar rupiah, atau lebih ke6ildari anggaran bank ukuran menengah di 9ndonesia. engan

    meningkatnya kualitas 9+, diharapkan akan ter6ipta pengelolaan keuangan yang lebih

    akuntabel, e!isien, dan transparan.

    K) Reporting

    Fungsi reportingpada sektor privat diterapkan melalui penyediaan in!ormasi kepada

    pada ireksi oleh treasurer mengenai laporan kondisi pasar, masalah pendanaan,

    pengembalian investasi, terkait risiko kas, dan topik serupa lainnya.

    alam sektor pemerintahan, terlebih setelah diimplementasikannya SPA&, maka para

    senior management, dalam hal ini adalah Presiden, 1enteri -euangan, atau irektur

    enderal, dapat memperoleh in!ormasi keuangan se6ara real time. #al ini dimungkinkan

    karena SPA& memiliki sistem atabase tunggal. alam SPA& !ungsi pelaporan dilakukan

    pada 1odul Reporting, yang berkaitan langsung dengan 1odul 0eneral eger dan #hart of

    Account. Pada 1odul Reporting di SPA& telah menggunakan basis akrual sebagai basis

    akuntansinya. engan diterapkannya basis akrual, maka diharapkan in!ormasi yang

    diperoleh lebih berkualitas, karena tidak hanya men6akup transaksi yang telah diterima atau

    dikeluarkan se6ara kas oleh pemerintah, sehingga dapat lebih membantu dalam proses

    pengambilan keputusan.

    alam !ungsi reporting, pemerintah juga mulai menerapkan pelaporan dengan

    menga6u pada 0overnment Financial Statistics (HFS) sesuai dengan standar yang

    diterapkan di tingkat dunia. HFS dikategorikan sebagai pelaporan dengan tujuan khusus

    2special purpose reporting) yang disusun dalam rangka pengambilan kebijakan ekonomi

    baik !iskal maupun moneter, sehingga !okus HFS adalah menyampaikan in!ormasi yang

    sesuai dengan kebutuhan pengguna tertentu saja, yaitu para pengambil kebijakan !iskal dan

    makro ekonomi. HFS menyediakan data yang komprehensi! atas aktivitas ekonomi dan

    keuangan pemerintah yang dapat digunakan untuk analisis serta evaluasi kebijakan !iskal

    dan makro ekonomi. HFS dapat menghasilkan antara lain, in!ormasi kinerja keuangan,

    posisi keuangan, dan likuiditas pemerintah dengan 6akupan yang lebih luas dan

    terkonsolidasi. HFS juga didesain sebagai jembatan antara data akuntansi dengan

    kebutuhan analisis pemerintah. #al ini dimungkinkan karena HFS telah dikembangkan

    sejalan dengan standar yang digunakan dalam bidang akuntansi, maupun ekonomi, dan

    statistik. #ubungan HFS dengan akuntansi, ekonomi, dan statistik digambarkan pada bagan

    berikut.

    Ba.an Hu*un.an An+a/a Akun+an$i' Ek(n(,i' an S+a+i$+ik aa GFS

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    24/27

    engan in!ormasi yang memadai, maka diharapkan pemerintah dapat membantu

    pemerintah dalam melakukan pengambilan keputusan yang lebih berkualitas.

    L) $erger and Ac%uisitions

    Fungsi merger and a6Juisition (1EA) pada sektor privat yaitu terletak pada masukan

    yang diberikan oleh bagian treasury terkait kegiatan akuisisi perusahaan, dan juga dapat

    dipanggil sewaktu%waktu dalam mengintegrasikan !ungsi treasury dari entitas yang

    diakuisisi.Fungsi 1EA pada pemerintahan bisa dikatakan belum diterapkan. Pada P,

    masukan terkait penggabungan entitas baru dilaksanakan sebatas penggabungan atau

    pembentukan untuk unit dalam internal P. #al ini sebenarnya dapat menjadi salah satu

    !ungsi strategis P sebagai analis keuangan dalam hal terjadinya penggabungan atau

    pengakuisisian entitas pemerintah. apat diambil 6ontoh masalah yang menimpa beberapa

    kementerian yang pada era pemerintahan Presiden oko ?idodo, digabungkan ataupun

    diubah nomenklaturnya. 1asalah yang terjadi adalah pada saat pelaksanaan anggaran,

    dimana pada 9PA kementerian yang bersangkutan masih ter6atat menggunakan

    nomenklatur lama kementerian tersebut. #al ini mengakibatkan beberapa kementerian

    tersebut mengalami keterlambatan dalam merealisasikan belanja nya, karena harus

    menunggu proses revisi 9PA terkait nomenklatur kementerian. P sebagai institusi yang

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    25/27

    bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan pelaksanaan anggaran dapat memberi

    masukan terkait dampak dari dilakukannya suatu penggabungan atau akuisisi entitas dalam

    ranah pelaksanaan anggaran, sehingga masalah yang disebutkan dapat dihindarkan, dan

    pen6airan belanja di kementerian dapat berjalan dengan baik.

    Lebih lanjut lagi, P juga dapat ikut memberi masukan dalam hal pemekaran

    kabupaten/kota atau provinsi dalam ranah pelaksanaan anggarannya. Sehingga sudah

    dapat diprediksi sebelumnya dampak keuangan yang terjadi akibat pemekaran daerah

    tersebut, sehingga dapat di6ari solusi dari masalah tersebut dengan 6epat.

    III) KESIMPULAN

    $ntuk mewujudkan visi itjen Perbendaharaan sebagai 4worl class state-treasury

    manager5maka diperlukan penerapan !ungsi treasuryyang unggul, salah satu nya adalah

    dengan mengadopsi !ungsi treasurypada sektor privat. Fungsi treasurypada sektor privat

    antara lain Fungsi treasury pada sektor swasta antara lain " cash forecasting, working

    capital monitoring, cash concentration, investments, grant creit, fun raising, risk

    management, creit rating agency relations, bank relations, T systems, reporting, dan

    merger an ac!uisitions.

    Pada dasarnya !ungsi treasury pada sektor privat sebagian besar juga telah

    diterapkan pada sektor pemerintahan yang tersebar ke beberapa eselon ' -ementerian

    -euangan, diantaranya adalah irektorat enderal Perbendaharaan, irektorat enderal

    Pengelolaan Pembiayaan dan 0isiko, dan irektorat enderal -ekayaan &egara, namun

    masih dibutuhkan penajaman atas tiap%tiap !ungsi tersebut.

    Selain itu juga terdapat beberapa !ungsi treasury yang dilakukan oleh institusi

    -ementerian -euangan lain diluar tiga eselon ' yang memiliki !ungsi perbendaharaan, yaitu

    pada !ungsi creit agency relaitons, yang mana !ungsi tersebut dilaksanakan oleh adan

    -ebijakan Fiskal. Lalu juga terdapat !ungsi treasury pada sektor privat yang belum

    diterapkan dalam sektor pemerintahan seperti %erger an Ac!uisitions.

    engan penajaman !ungsi treasury dan adopsi !ungsi treasury dari sektor privat,

    diharapkan pemerintah dalam hal ini P dapat menjadi pengelola perbendaharaan yang

    unggul di tingkat dunia, demi ter6iptanya pengelolaan keuangan yang lebih akuntabel,

    e!isien, dan transparan.

    IV) DAFTAR PUSTAKA

    -ementerian -euangan.

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    26/27

    KKKKKKKKKKKKKKKKKKK. '. aporan 7ubungan +eikasi nvestor. adan -ebijakanFiskal. akarta.

    KKKKKKKKKKKKKKKKKKK. '*. Reformasi Pengelolaan 6as i nonesia' +ari Aministrasi6as %enuu Pengelolaan 6as Secara Aktif. irektorat enderal Perbendaharaan.akarta.

    -P1H.

  • 7/23/2019 PENERAPAN FUNGSI TREASURY DI SEKTOR PRIVAT PADA SEKTOR PEMERINTAHAN

    27/27

    http"//www.span.depkeu.go.id/6ontent/single%probis%manajemen%dipadiakses pada tanggal

    2 uni '* pukul .2@

    http"//www.perbendaharaan.go.id/new/indeG.phppilihMnewsEaksiMlihatEidM'@3 diakses

    pada tanggal uni pukul .52

    http"//www.perbendaharaan.go.id/new/pilihMnewsEaksiMlihatEidM2@5 diakses pada

    tanggal uni pukul .5

    http"//www.a66ountingtools.6om/ diakses pada tanggal uni pukul '>.

    https"//en.wikipedia.org/wiki/4ashK6on6entrationdiakses pada tanggal uni pukul '5.2

    http://www.span.depkeu.go.id/content/single-probis-manajemen-dipahttp://www.perbendaharaan.go.id/new/index.php?pilih=news&aksi=lihat&id=2176http://www.perbendaharaan.go.id/new/?pilih=news&aksi=lihat&id=3075http://www.accountingtools.com/https://en.wikipedia.org/wiki/Cash_concentrationhttp://www.span.depkeu.go.id/content/single-probis-manajemen-dipahttp://www.perbendaharaan.go.id/new/index.php?pilih=news&aksi=lihat&id=2176http://www.perbendaharaan.go.id/new/?pilih=news&aksi=lihat&id=3075http://www.accountingtools.com/https://en.wikipedia.org/wiki/Cash_concentration