publ_fit isi 2002_ hough transform

Upload: ariesugm

Post on 23-Feb-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Publ_FIT ISI 2002_ Hough Transform

    1/6

    PENENTUAN POSISI TARGET SECARA OTOMATIS

    MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HOUGH

    HARINTAKA1, DJURDJANI2

    1,2Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, UGM

    1,2JL. Grafika No.2 Yogyakarta 55281. Telp: (0274)902121, Telp/Fax: (0274)520226

    E-mail: [email protected], [email protected]

    ABSTRAK

    Ada beberapa macam teknik yang dapat dipergunakan untuk menentukan posisi titik pusat target.Teknik yang paling konvensional adalah dengan mengukur atau mendigit pada media cetak keras

    (hardcopy). Teknik lain adalah dengan cara mendigit secara langsung pada layar monitor (onscreen digitizing) menggunakan kursor. Kedua teknik tersebut masih memerlukan interpretasi visualoperator untuk menentukan posisi titik /piksel yang diinginkan. Ada sebuah algoritma, TransformasiHough, yang dapat dipergunakan untuk mengenali bentuk-bentuk/pola geometrik obyek pada citradigital berformat raster.

    Pada artikel ini Transformasi Hough dipergunakan untuk mendeteksi dan menentukan titik pusattarget berbentuk silang (+) secara otomatis. Penerapan Transformasi Hough diterapkan pada targettunggal dan jamak. Dari target jamak dilokalisir sebuah jendela target, yang memuat sebuah target,

    kemudian dilakukan Transformasi Hough untuk berbagai macam kombinasi interval jarak (d), arah(d), dan pengambang (threshold, T). Kombinasi terbaik dari d, d, dan T pada jendela targettersebut diterapkan pada jendela-jendela lainnya. Evaluasi hasil dilakukan dengan membandingkanhasil Transformasi Hough dengan hasil digitasi secara langsung di monitor dan dilakukan tumpangsusun antara citra asli, citra hasil penyadapan tepi, dan hasil Transformasi Hough.

    Penelitian menunjukkan penyimpangan posisi terkecil hasil digitasi di monitor dengan TransformasiHough berada dibawah 1 piksel untuk arah x dan y. Penerapan kombinasi jarak, arah, danpengambang pada jendela-jendela target lainnya diperoleh rata-rata penyimpangan terkecildibawah 1 piksel pada arah x dan y, dan rata-rata penyimpangan terbesar sekitar 3 piksel padaarah x dan y. Hasil tumpang susun menunjukkan titik hasil deteksi berada pada pusat target danpiksel sisi tepat berada pada sisi-sisi target.

    Kata kunci: Cluster, Deteksi Sisi, Foto Digital, Operator Sobel, Target, Transformasi Hough.

    PENDAHULUAN

    Pada fotogrametri, penentuan posisi titik

    target sangat penting, misalnya posisifiducial mark

    untuk keperluan orientasi relatif. Ada beberapateknik penentuan posisi titik, yaitu dengan cara:

    mendigit secara langsung pada media hardcopy

    atau melalui layar komputer (on screen digitizing).Metode tersebut masih memerlukan interpretasi

    operator untuk menentukan secara pasti letak titik

    pusat target.

    Beberapa teknik yang dapat dipergunakanuntuk pendeteksian titik dan garis pada citra

    adalah: Moment Preserving, Deteksi Wong,

    Metode Mokhail, dan Metode Forstner (Jianqing,

    Zhuxun, and Zhihong, 1992). Secara umum

    metode-metode tersebut memiliki beberapakelemahan yang sama, yaitu: sangat peka terhadap

    derau (noise), tergantung pada derajad kuantisasi

    yang dipergunakan, tergantung pada jumlah pikselyang dipergunakan, dan kualitas citra yang

    dievaluasi (Trinder, 1989; Jianqing, Zhuxun, and

    Zhihong, 1992).

    Selain beberapa teknik diatas, ada sebuahteknik yang dapat dipergunakan untuk mendeteksi

    1

  • 7/24/2019 Publ_FIT ISI 2002_ Hough Transform

    2/6

    bentuk-bentuk geometrik yang teratur, seperti:garis, lingkaran, ellipsoid, maupun parabola.

    Teknik ini dikenal sebagai Transformasi Hough.

    Pada awalnya Transformasi Hough belum

    dipergunakan secara meluas karena memerlukan

    media penyimpan dan prosesor komputasi yangsangat besar. Tetapi dengan kemajuan teknologi

    perangkat keras komputer dan pengembangan

    algoritma Transformasi Hough, kendala tersebutdapat diatasi (Adamos and Faig, 1992).

    Hunt, Ryan, dan Gifford (1993)

    melakukan pendeteksian dan penentuan posisitanda fidusial foto udara digital menggunakan

    Transformasi Hough. Meskipun tidak

    menggunakan operator pendeteksi sisi, untuk

    menghemat komputasi dan jumlah piksel yangdievaluasi dilakukan pengkotakan pada daerah

    yang akan ditentukan tanda fidusialnya. Hasil

    terbaik yang ditunjukkan dengan nilai korelasi

    sebesar 0,83 dicapai pada kenaikan bertahap

    (increment) dan sebesar 10o dan 0,5 denganketelitian yang dicapai sebesar 1 piksel.

    Trinder (1989) mencoba mendeteksi

    target berbentuk lingkaran pada citra digital dengan

    berbagai variasi kondisi seperti: derajad kuantisasi

    citra, tingkat kontaminasi derau, dan kualitas citradigital yang berbeda. Kesalahan sistematis akan

    signifikan jika citra target tidak simetris akibat

    kesalahan pengambilan data, sedangkan waktu

    komputasi sebanding dengan jumlah piksel.

    Harjoko (Adamos and Faig, 1992)mendesain sebuah target lingkaran dengan empat

    buah garis lurus berpotongan di satu titik didalamnya sehingga titik pusat lingkaran berhimpit

    dengan titik potong keempat garis tersebut. Setelah

    diperoleh variabel statistik seperti rerata dan

    simpangan baku dari sekumpulan piksel tersebut,baru dilakukan Transformasi Hough. Penelitian ini

    menghasilkan simpangan baku penentuan posisi

    pusat target dalam tingkat sub piksel.

    METODOLOGI

    Target dapat dibentuk dari perpotongan 2

    atau lebih garis. Misalnya untuk tanda fidusial foto

    udara ada yang berupa perpotongan 2 buah garis

    lurus. Secara umum, persamaan garis lurus dalambentukslope-intercept(Schalkoff, 1989):

    baxy += ............................................... (1)

    dimana a menyatakan slope dan b adalah intercept.

    Untuk sekumpulan titik/piksel (xi,yi), i=1,,n garis-

    garis vertikal (a ) tidak akan tersajikan danlebih jauh hanya parameter garis tunggal saja yang

    dapat disajikan menggunakan persamaan (1)(Schalkoff, 1989). Untuk mengatasinya persamaan

    (1) dapat disajikan dalam bentuk sistem koordinat

    kutub (Duba dan Hart, 1972 dalam Schalkoff,

    1989):

    sincos += yx .........................(2)

    dengan = sudut relatif kearah horizontal (sumbux) dan = jarak normal dari origin ke arah garistersebut. Ilustrasi penyajian garis ini dapat disimak

    pada Gambar 1.

    Gambar 1. Penyajian Garis Dalam Citra.

    Penggunaan Transformasi Hough untukmendeteksi obyek dimulai dengan pembuatan

    matrik akumulator (lihat Gambar 2). Sumbu dandibagi dalam interval ddan d. Jika ddan dterlalu kecil maka tidak akan terbentuk cluster

    pada matrik akumulator dan akan mengumpul jikaterlalu besar. Pada awalnya harga semua sel pada

    matrik akumulator di set berharga nol,

    sebagaimana ditunjukkan pada persamaan (3).

    0),( =A .........................................(3)

    Kemudian setiap piksel pada citra dipetakan dalam

    sistem koordinat kutub. Setiap kenaikan ddihitung harga -nya dengan menggunakan

    persamaan (2). Setiap harga yang diperolehkemudian dibulatkan ke sel terdekat dan hargasel pada matrik akumulator dinaikan 1,

    sebagaimana ditunjukkan pada persamaan (4).

    1),(),( += AA .......................(4)

    Jika semua piksel pada citra telah dihitung, maka

    pada matrik akumulator akan terbentuk cluster-

    cluster (lihat Gambar 2), dimana setiap cluster

    tersebut menunjukkan harga dan yangmenyatakan persamaan garis lurus. Idelanya, jika

    target pada citra hanya dibentuk oleh 2 garis maka

    O(0,0)Y

    x

    y(x,y)

    X

    2

  • 7/24/2019 Publ_FIT ISI 2002_ Hough Transform

    3/6

    hanya akan ada 2 buah cluster. Tetapi, jika adalebih dari 2 clustermaka dapat dilakukan prosedur

    seleksi dan perataan kuadrat terkecil.

    Min Maks

    Min

    Maks

    Gambar 2. Kuantisasi Matrik Akumulator.

    Secara umum algoritma Transformasi

    Hough dapat disajikan sebagai berikut (Xun, Yiren,

    Jianqing, 1992):

    a. Sadap piksel sisi menggunakan operator

    pendeteksi sisi (misal Operator Robert atau

    Sobel).b. Kuantisasi matrik akumulator

    A(m,n) = 0

    m = INT(/d)+1n = INT(2R/d)+1R = (L2+W2)1/2

    L dan W adalah panjang dan lebar citra.

    c. Untuk setiap piksel (xk,yk) hitung gradien k(misal dengan Operator Sobel).

    k= xkcos k+ yksin ki = INT (k/d)

    j = INT (k/d)h(i,j) = h(i,j)+1

    d. Sadap piksel ekstrim maksimum dari matrikakumulator h. Piksel ekstrim maksimum (i,j)akan sesuai dengan parameter garis lurus.

    i= i x dj= j x d

    PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

    Prosedur pelaksanaan penelitian secara

    lengkap dapat disimak pada Gambar 3. Pertama-

    tama mendesain target yang akan dipotret. Targetberbentuk perpotongan 2 buah garis lurus dengan

    berbagai macam ukuran dan orientasi, sebagaimana

    disajikan pada Gambar 5. Setelah dipotret, citra

    disiam (scanning) dengan resolusi 300 dpi.Citra target hasil penyiaman (format

    raster) kemudian dilakukan konversi dari biner ke

    ASCII sehingga citra tersebut dapat dibaca oleh

    bahasa pemrograman. Selain itu, citra hasil

    penyiaman dicek apakah memiliki 'piksel semu'atau traling space. Jika ada traling space maka

    harus dihilangkan terlebih dahulu sehingga tidak

    menganggu saat dilakukan penyadapan sisi denganoperator pendeteksi sisi.

    Persiapan

    Pemotretan Target

    A FotoPaper Print

    On Screen Digitizing Penyiaman Foto

    Konversi Data Penghilangan Trailing Space

    Penyadapan Sisi (Operator Sobel)

    Pada Jendela Target Tunggal Pada Jendela Target Jamak

    Transformasi Hough

    Evaluasi HasilA

    Gambar 3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian.

    Ada beberapa macam operator pendeteksi

    sisi, antara lain: Operator Sobel dan Robert. Pada

    penelitian ini dipergunakan operator Sobel dengan

    pertimbangan jumlah komputasi yang sedang danlangsung dapat diperoleh gradien piksel dalam arah

    sumbu x dan y. Pada dasarnya Operator Sobel

    merupakan filter 3x3, sebagaimana disajikan pada

    Gambar 4. Untuk menghitung gradien piksel arahsumbu x dipergunakan filter pada Gambar 4(a)

    sedangkan Gambar 4(b) untuk gradien arah y.

    -1 -2 -1 -1 0 1

    0 0 0 -2 0 2

    +1 +2 +1 -1 0 1

    (a). Gx (b). Gy

    Gambar 4. Operator Sobel (Gonzalez and Wintz, 1987)

    (a). Gradien Arah X (Gx)

    (b). Gradien Arah Y (Gy)

    3

  • 7/24/2019 Publ_FIT ISI 2002_ Hough Transform

    4/6

    Besar (magnitude) piksel adalah:

    )( 22 yx GGG += ............................... (5)

    Adapun arah pada lokasi G(x,y) adalah:

    =

    x

    y

    G

    GArcG tan ............................. (6)

    Sebelum dilakukan penyadapan sisi dengaOpertor Sobel, terlebih dahulu dilokalisir sebuah

    target (lihat Gambar 6) dari citra jamak hasil

    penyiaman (Gambar 5). Perlakuan ini dilakukanjuga pada citra target lainnya.

    Gambar 5. Target Jamak

    Gambar 6. Target Tunggal

    Pada Gambar 7 disajikan gambar pikselsisi hasil penyadapan dengan Operator Sobel.

    Terlihat bahwa piksel-piksel sisi betul-betul

    mengumpul pada sisi target. Tampak pulaketebalan sisi lebih dari 1 piksel. Hal ini

    disebabkan penentuan threshold (harga yang

    dipergunakan untuk membedakan antara piksel

    obyek dengan piksel latar belakang) yang terlalu

    keci. Jika harga thresholdditentukan terlalu besarmaka piksel sisi akan sangat tipis dan terpotong-

    potong.

    Gambar 7. Hasil Deteksi Sisi

    Piksel-piksel sisi (lihat Gambar 7)

    kemudian ditentukan titik tengahnya denganmenggunakan Transformasi Hough. Pada hitungan

    Transformasi Hough ini dilakukan increment ddan d. Hitungan menunjukkan bahwa jumlahcluster yang terbentuk pada matrik akumulator

    bervariasi antara 4 sampai 53. Perlu diperhatikan

    bahwa pada citra yang sama akan terdeteksi jumlah

    cluster yang berbeda jika dipergunakan cara

    clustering yang berbeda. Pada penelitian ini

    clusteringdilakukan dengan mengevaluasi 4 piksel

    tetangganya pada matrik akumulator.

    Gambar 8. Ilustrasi Cluster(4 Cluster) Ideal

    Pada Gambar 8 dan 9 diilustrasikan 4buah cluster yang terbentuk pada matrik

    akumulator. Pada Gambar 8, setiap cluster secara

    jelas dapat dipisahkan dengan tetangganya,

    sedangkan pada Gambar 9 antar clusteragak susah

    dipisahkan. Untuk itu diperlukan suatu algoritma

    tambahan yang dapat mendeteksi jumlah dan batasclusteryang tepat pada Gambar 9.

    4

  • 7/24/2019 Publ_FIT ISI 2002_ Hough Transform

    5/6

    Gambar 9. Ilustrasi Cluster(4 Cluster) Tidak Ideal

    Pada Gambar 10 disajikan tumpang susun

    citra hasil deteksi sisi dengan hasil Transformasi

    Hough. Terlihat bahwa posisi titik tengah targethasil hitungan Transformasi Hough tepat berada

    pada pusat piksel sisi (tengah target). Hal yang

    sama ditunjukkan Pada Gambar 11. Tumpang

    susun antara citra target, hasil deteksi sisi, dan hasil

    Transformasi Hough menunjukkan bahwapenentuan titik pusat target dengan Transformasi

    Hough tepat berada ditengah pusat target.

    Gambar 10. Tumpang Susun Citra Hasil Deteksi

    Sisi Dengan Hasil Transformasi Hough.

    Gambar 11. Tumpang Susun Antara Citra Target,

    Hasil Deteksi Sisi, dan Hasil

    Transformasi Hough.

    Pada penelitian ini, dilakukan pula

    kombinasi interval jarak (d), arah (d), danpengambang (threshold, T). Kombinasi terbaik

    (yang ditunjukkan oleh penyimpangan terkecil

    posisi hasil hitungan Transformasi Hough dengan

    digitasi langsung di layar komputer) dari d, d,dan T pada sebuah jendela target tersebutditerapkan pada jendela-jendela lainnya. Adapun

    kombinasi terbaik diperoleh pada harga d = 0,5piksel, d= 5 derajad, dan T = 192. Pada Tabel 1disajikan posisi titik pusat target yang dihitung

    menggunakan Transformasi Hough dan hasildigitasi secara langsung di layar komputer.

    Tabel 1. Hasil Penentuan Posisi Target

    Menggunakan Transformasi Hough

    Hitungan Koordinat (piksel)

    Hough Digitasi

    Selisih

    (piksel)TargetJumlah

    Cluster

    X Y X Y X YAll.img 53 97,9 90,0 98 99 -0,1 -1,0

    A.img 7 28,8 25,6 28 25 0,8 0,6

    B.img 9 14,4 14,0 13 14 1,4 0,0

    C.img 9 26,4 30,3 24 28 2,4 2,3

    D.img 16 34,6 38,1 33 37 1,6 1,8

    E.img 11 24,3 26,0 22 24 2,3 2,0

    F.img 12 29,0 37,0 26 35 3,0 2,0

    G.img 15 54,4 56,0 52 56 2,4 0,0

    H.img 11 52,0 32,5 50 33 2,0 -0,5

    I.img 11 49,7 46,4 47 45 2,7 1,4

    J.img 19 73,3 64,7 70 63 3,3 1,7

    K.img 17 62,3 54,1 60 53 2,3 1,1

    L.img 15 59,7 58,8 58 59 -0,9 -0,2

    KESIMPULAN

    Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

    adalah:1. Transformasi Hough dapat mendeteksi dan

    menentukan titik pusat target tunggal yang

    berupa perpotongan 2 garis secara otomatis,

    tanpa interpretasi visual operator.

    2. Untuk kondisi yang ideal, TransformasiHough dapat menghasilkan ketelitian

    penentuan posisi dalam tingkat sub piksel.

    3. Faktor yang harus dipertimbangkan saat akan

    melakukan Transformasi Hough adalah:melokalisir target dalam jendela tersendiri,

    pemilihan harga thresholdyang sesuai dengan

    kondisi citra, dan kriteria yang digunakan

    dalam penentuan jumlah cluster.

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Penulis mengucapkan terima kasih kepadaKepala Lab. Komputasi dan Pengolahan Data

    Pertanahan di Jurusan Teknik Geodesi Fakultas

    Teknik UGM atas penyediaan perangkat keras

    penelitian.

    5

  • 7/24/2019 Publ_FIT ISI 2002_ Hough Transform

    6/6

    DAFTAR PUSTAKA

    Adamos C. and Faig, W., 1992, "Hough Transform

    in Digital Photogrammetry", ISPRS,

    Washington D. C., Vol. XXIX, Part B3, hal.

    250-254.Gonzalez, R. C. and Wintz, P., 1987, "Digital

    Image Processing", Addison Wesley Publ. Co.,

    2ndEdition, Massachusets.Hunt, B. R., Ryan, T. W., and Gifford, E. A., 1993,

    "Hough Transform Extraction of Cartographic

    Calibration Marks from Aerial Photography",PE & RS, Vol. LIX, No. 7, hal. 1161-1167.

    Jianqing, Z., Zhuxun, Z., and Zhihong, W., 1992,

    "High Accurate Location on Digital Image and

    Application in Automatic Relative

    Orientation", ISPRS, Washington D. C., Vol.XXIX, Part B3, hal. 78-82.

    Schalkoff, R. J., 1989, "Digital Image Processingand Computer Vision", John Wiley and Sons

    Inc., Singapore.Trinder, J. C., 1989, "Precision of Digital Target

    Location",PE & RS, Vol. 55, No. 6, hal. 883-

    886.Xun, Z. Z., Yiren, M., and Jianqing, Z., 1992,

    "Image Segmentation on Hough

    Transformation", ISPRS, Washington D. C.,

    Vol. XXIX, Part B3, hal. 633-638.

    6