refrat pastik dr dewi
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
1/43
REFERAT BEDAH PLASTIK
PENATALAKSAAN LUKA BAKAR
Oleh:
Selvia Anggraeni G99141!1
Peri"#e : $ % & 'ei !1(
Pe)*i)*ing:
#r+ De,i Har-an.i K/ S0+B/ S0+BPRE
KEPANITERAAN KLINIK IL'U BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS2 RSUD DR+ 'OE3ARDI
SURAKARTA
!1(
1
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
2/43
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
3/43
BAB II
TINAUAN PUSTAKA
A ANATO'I DAN FISIOLOGI KULIT
Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai
peranan dalam homeostasis. Kulit merupakan organ terberat dan terbesar dari
tubuh. $eluruh kulit beratnya sekitar 12- berat tubuh, pada orang dewasa
sekitar !,%,2 kg dan luasnya sekitar 1,'1,3 meter persegi. 4ebalnya kulit
ber5ariasi mulai &,' mm sampai 2 mm tergantung dari letak, umur, dan jenis
kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus, dan
kulit bagian medial lengan atas. $edangkan kulit tebal terdapat pada telapak
tangan, telapak kaki, punggung, bahu, dan pantat. $ecara embriologis kulit
berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang
merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang
berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu
lapisan jaringan ikat.,+
E0i#er)i5
6pidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan a5askuler. 4erdiri
dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans
dan merkel. 4ebal epidermis berbedabeda pada berbagai tempat di tubuh,
paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar
'- dari seluruh ketebalan kulit. 4erjadi regenerasi setiap +2 minggu.
6pidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yangterdalam)7
1. $tratum Korneum. 4erdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan
berganti.
!. $tratum Lusidum 8erupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit
tebal telapak kaki dan telapak tangan. 4idak tampak pada kulit tipis.
. $tratum 9ranulosum "itandai oleh ' lapis sel polygonal gepeng yang
intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
4/43
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
5/43
erupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari
lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit
secara longgar dengan jaringan di bawahnya. ?umlah dan ukurannya berbedabeda
menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi indi5idu. 8erfungsi menunjang
suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
;ungsi $ubkutis@ hipodermis7 melekat ke struktur dasar, isolasi panas,
cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber .+
Fi5i"l"gi K6li.
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh di
antaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan,
sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan
metabolisme. ;ungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari
elektrolit, trauma mekanik, ultra5iolet dan sebagai barier dari in5asi
mikroorganisme patogen. $ensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi
kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada
daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan
keseimbangan cairan elektrolit. 4ermoregulasi dikontrol oleh hipothalamus.
4emperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insessible
loss dari kulit, paruparu dan mukosa bukal. 4emperatur kulit dikontrol dengan
dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. 8ila temperatur meningkat terjadi
5asodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur
dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat
meningkatkan aliran darah di kulit. /ada temperatur yang menurun, pembuluh
darah kulit akan 5asokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.
'
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
6/43
9ambar 1. #natomi Kulit
B DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan kulit tubuh yang disebabkan oleh api,
atau oleh penyebab lain seperti oleh air panas, listrik, bahan kimia, dan
radiasi. Kerusakan dapat menyertakan jaringan di bawah kulit.'
8 ETIOLOGI
8eberapa penyebab luka bakar menurut $yamsuhidayat (!&&%) adalah
sebagai berikut7
a. Luka bakar suhu tinggi (thermal burn)
Luka bakar thermal burn biasanya disebabkan oleh air panas (scald),
jilatan api ketubuh (flash), kobaran api di tubuh (flam), dan akibat terpapar
atau kontak dengan objekobjek panas lainnya. 8eberapa hal yang dapat
menyebabkan thermal burn antara lain7
• 8enda panas7 padat, cair, uap
• #pi
• $engatan matahari@ sinar panas
b. Luka bakar bahan kimia (chemical burn)
Luka bakar kimia biasanya disebabkan oleh asam kuat atau basa kuat yang
biasa digunakan dalam industri, militer, laboratorium, dan bahan
pembersih yang sering digunakan untuk keperluan rumah tangga.
c. Luka bakar sengatan listrik (electrical burn)
Listrik menyebabkan kerusakan yang dibedakan karena arus, api, dan
ledakan. #liran listrik menjalar di sepanjang bagian tubuh yang memiliki
2
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
7/43
resistensi paling rendah, dalam hal ini cairan. Kerusakan terutama pada
pembuluh darah, khususnya tunika intima, sehingga menyebabkan
gangguan sirkulasi ke distal. $eringkali kerusakan berada jauh dari lokasi
kontak, baik kontak dengan sumber arus maupun ground .
d. Luka bakar radiasi (radiation injury)
Luka bakar radiasi disebabkan karena terpapar dengan sumber radioaktif.
4ipe injury ini sering disebabkan oleh penggunaan bahan radioaktif untuk
keperluan terapeutik dalam dunia kedokteran dan dalam bidang industri.
4erpapar sinar matahari yang terlalu lama juga dapat menyebabkan luka
bakar radiasi.
D PATOFISIOLOGI
/ada luka bakar terjadi perubahan lokal berupa nekrosis koagulatif
pada epidermis, dermis dan jaringan di bawahnya, dengan kedalaman
tergantung pada temperatur bahan dan durasi pajanan.
Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan bahan penyebab dan
kedalaman luka. 8ahan yang dapat menyebabkan luka bakar adalah api, sclad
(cairan panas), kontak dengan bahan padat yang panas, bahan kimia, dan
listrik.
8erdasarkan perjalanan penyakitnya, luka bakar dibedakan dalam
beberapa fase dengan permasalahannya masingmasing. 4erdapat fase luka
bakar, yaitu7
1+ Fa5e a,al2 a5e a76.2 a5e 5h"7
/ermasalahan yang terdapat pada fase ini antara lain adanya
gangguan saluran pernafasan, gangguan mekanisme bernapas sertagangguan sirkulasi (keseimbangan cairan dan elektrolit) yang
menyebabkan gangguan perfusi.1,2
Cedera Inhalasi
edera inhalasi merupakan suatu bentuk gangguan yang terjadi
pada saluran pernapasan. edera inhalasi ini sendiri merupakan suatu
terminologi yang digunakan untuk menjelaskan perubahan mukosa
saluran napas akibat adanya paparan terhadap suatu iritan dan
%
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
8/43
menimbulkan manifestasi klinik berupa distress pernapasan. 0eaksi yang
timbul antara lain7 inflamasi akut dengan edema dan hipersekresi mukosa
saluran nafas. Aritan yang dimaksud disini jarang berupa kontak langsung
dengan sumber panas, karena pada keadaan normal terjadi reflek
fisiologis berupa menahan napas sebagai mekanisme pertahanan. Aritan
yang dimaksud adalah berupa produk toksik yang berasal dari sisa
pembakaran yang tidak sempurna (toxic fumes) atau at kimia. /aparan
tersebut biasanya terjadi pada kecelakaan yang disebabkan oleh api atau
at kimia di ruang tertutup, atau korban dalam keadaan tidak sadar.1
6dema mukosa yang massif di saluran nafas bagian atas (di sekitar
glottis) menyebabkan obstruksi lumen, terjadi kurang dari : jam pasca
cedera. Kondisi ini menyebabkan sumbatan total saluran nafas bagian
atas yang berkorelasi dengan tingginya angka kematian.1,%
/erubahan inflamatorik pada saluran napas bagian bawah terjadi
lebih lambat. /atofisiologi perubahan inflamatorik saluran napas
dikaitkan dengan peran sitokin dan radikal bebas yang melibatkan
mukosa al5eoli, susunan pembuluh darah kapiler perial5eolar dan
parenkim paru yang mengakibatkan gangguan difusi oksigen (oxygen
exchange). Kondisi ini dikenal sebagai Acquired Respiratory istress
Syndrome (#0"$) yang umumnya timbul pada +' hari pasca cedera
termis dan memiliki prognosa sangat buruk. /emberian oksigen
konsentrasi tinggi menyebabkan cedera reperfusi yang merupakan suatu
bentuk stress oksidasi dimana terjadi hepatisasi parenkim paru yang
memperburuk prognosis.%,:,3
Gangguan mekanisme bernapas
#danya luka@ skar yang melingkar di permukaan rongga thoraks
(khususnya dinding dada) menyebabkan gangguan ekspansi rongga
thoraks pada proses respirasi, terutama inspirasi. "engan keterbatasan
tersebut, 5olume inspirasi berkurang sehingga menyebabkan gangguan
:
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
9/43
secara tidak langsung pada proses oxygen exchange. /roses yang sama
akan terjadi dengan adanya cedera pada rangka tulang rongga thoraks,
misalnya fraktur tulangtulang iga yang disebabkan cedera multiple.1,%
Gangguan sirkulasi
9angguan sirkulasi yang terjadi pada luka bakar disebabkan
perubahan permeabilitas kapiler, perubahan tekanan onkotik dan
hidrostatik yang diikuti ekstra5asasi cairan dengan manifestasi
hipo5olemi dan penimbunan cairan di jaringan interstitial (edema).1,%,1&
6pitel tunika intima dari selsel endotel yang mengalami edema
dan adanya penambahan jarak interseluler, menyebabkan ekstra5asasi
cairan intra5askuler ke ruang interstitial, termasuk protein plasma dan
elektrolit. Keseimbangan tekanan onkotik dan hidrostatik terganggu
sehingga sirkulasi ke distal terhambat, menyebabkan gangguan perfusi
sel@jaringan organ. /ada luka bakar ekstensif dengan perubahan
permeabilitas kapiler yang hampir menyeluruh, penimbunan jaringan
massif di ruang interstitial menyebabkan keadaan hipo5olemik. Bolume
cairan intra5ascular mengalami defisit sehingga menimbulkan
ketidakmampuan menyelenggarakan proses transportasi oksigen ke
jaringan.kondisi ini disebut syok.1,%
0eaksi yang timbul akibat adanya gangguan pada system
homeostasis tersebut adalah 5asokonstriksi pembuluhpembuluh perifer.
$irkulasi dipertahankan melalui kompensasi organ pemompa (jantung)
untuk memenuhi kebutuhan perfusi organorgan 5ital di tingkat sentral
(otak, jantung, paru). anifestasi klinik yang ditemui saat ini adalah
meningkatnya aktifitas pernapasan (dengan gejala dan tanda nafas cepat
dan dangkal), peningkatan aktifitas jantung (dengan gejala dan tanda
palpitasi, takikardi), gangguan sirkulasi otak (dengan gejala dan tanda
disorientasi, gelisah, penrunan kesadaran), serta manifestasi yang timbul
akibat adanya 5asokonstriksi perifer (dengan gejala dan tanda penurunan
3
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
10/43
suhu core dan permukaan, penurunan produksi urin, gangguan system
pencernaan).1,%,11
Otak
$elsel otak mutlak memerlukan oksigen, dalam waktu + menit,
selsel otak dihadapkan pada kondisi hipoksia dan akan terjadi perubahan
degeneratif dari berbagai derajat (edema sampai atrofi seluler). "engan
demikian, sirkulasi otak merupakan prioritas untuk dipertahankan pada
keadaan hipo5olemik.1,11
?antung
$ebagai alat pemompa, jantung melakukan kompensasi dengan
meningkatkan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan
oksigen. ekanisme kompensasi pertama adalah dengan meningkatkan
frekuensi heart rate. ekanisme kompensasi ini akan terus berlangsung
sampai kebutuhan sirkulasi (perfusi) terpenuhi.1,11
/aru
$ebagai organ yang menyelenggarkan pertukaran karbondioksida
dengan oksigen, paru mengadakan kompensasi dengan meningkatkan
frekuensi pernapasan. ekanisme ini menimbulkan hiper5entilasi yang
memiliki dampak terhadap metabolisme selular.1,11
*epar
9angguan pada hepar menyebabkan gangguan pada proses
metabolisme dan proses detoksifikasi di hepar. 9angguan fungsi hepar
tersebut dapat dilihat dari peningkatan kadar serum transaminase ($9O4
dan $9/4), peningkatan kadar enim alkali fosfatase, gamma globulin
transferase (gamma 94) dan perubahan kadar bilirubin. /eningkatan
kadar glukosa dalam darah selain mencerminkan gangguan fungsi hepar
juga menggambarkan adanya stress metabolisme fase awal, sebelum
kadar kortisol dan katekolamin menunjukkan peningkatan. /ada fase akut
ini terjadi hipometabolisme.1,11
$aluran erna
1&
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
11/43
$irkulasi mesenterial mengambil !&!'- cardiac output .
/enurunan aliran mesenterial selain mempengaruhi hepar juga
mempengaruhi gaster, duodenum, usus halus, dan usus besar. 9angguan
perfusi menyebabkan iskemia mukosa saluran cerna yang mengakibatkan
gangguan integritas mukosa dan 5ili yang menyebabkan disrupsi mukosa
awalnya berupa suatu erosi mukosa yang pada keadaan lebih lanjut dapat
terjadi artrofi. 6rosi biasanya terjadi permukaan (superfisial) sampai ke
tunika ad5entisia usus. anifestasi klinis yang dapat dijumpai akibat
gangguan integritas tersebut antara lain7 perdarahan ( stress ulcer ,
curling!s ulcer ), gangguan motilitas saluran cerna (ileus), dan translokasi
bakteri. Askemi pada saluran cerna juga merupakan stimulant
dilepaskannya sitokin dan radikal bebas, dan faktor depresan miokard
yang memperburuk kerja jantung.1,11
0enal
4erjadi penurunan aliran darah renal yang menyebabkan keadaan
iskemia renalis. anifestasi klinis yang tampak adalah penurunan
ekskresi urin mulai dari oliguri sampai anuri. *ipoksia parenkim ginjal
merupakan stimulasi dilepaskannya rennin dan angiotensin oleh selsel
juCtaglomerulus renalis yang merangsang hormone antidiuretik (#"*)
dan kelenjar suprarenal memproduksi hormone kortisol dan glukagon.
0angkaian selanjutnya adalah rangsangan pada hipofisis posterior untuk
melepaskan hormone adenokortikotropik (#4*) yang merupakan
stimulant bagi sistim saraf parasimpatik dan saraf simpatik.1,11
$eluler
9angguan perfusi menyebabkan perubahan integritas sel yang
mengakibatkan gangguan metabolisme intraseluler. #walnya terjadi
metabolisme anaerob yang kemudian menyebabkan peningkatan
produksi dan penimbunan asam laktat yang menimbulkan asidosis.
"engan gangguan sirkulasi dan perfusi yang ada, sulit untuk
mempertahankan kelangsungan hidup sel, sehingga iskemia jaringan
akan berakhir dengan nekrosis.1
11
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
12/43
Kompensasi yang dilakukan oleh organorgan sistemik ini sangat
terbatas dan suatu saat akan mencapai batas maksimal. ?ika kebutuhan
belum terpenuhi, maka akan terjadi dekompensasi dan disfungsi organ.
*al ini sangat bergantung dengan waktu iskemia masingmasing organ.
Kegagalan fungsi organorgan tersebut tidak terlepas dari peran
mediatormediator inflamasi. 0eaksi ini disebut sebagai Systemic
"nflammation Response Syndrome ($A0$) dan kondisi klinis yang terlihat
disebut sebagai #ultisystem $rgan isfunction (O") yang akan
berakhir sebagai #ultisystem $rgan %ailure (O;). /roses ini dapat
berakhir pada kematian.1,%,11
+ Fa5e 56*a76.2 a5e 5e.elah 5h"7 *era7hir2 #ia.a5i
;ase ini berlangsung setelah shock berakhir atau dapat diatasi.
Luka terbuka akibat kerusakan jaringan (kulit dan jaringan dibawahnya)
yang kemudian dapat menimbulkan masalahmasalah, antara lain 7
a. /roses inflamasi.
/roses inflamasi yang terjadi pada luka bakar berbeda dengan luka
sayat elektif> proses inflamasi disini terjadi lebih hebat disertai
eksudasi dan kebocoran protein. /ada saat ini terjadi reaksi inflamasi
lokal yang kemudian berkembang menjadi reaksi sistemik dengan
dilepasnya atat yang berhubungan dengan proses imunologik,
yaitu kompleks lipoprotein (lipid protein complex, burn toxin) yang
menginduksi respon inflamasi sistemik (Systemic "nflammation
Response Syndrome D$A0$). b. Anfeksi yang dapat menimbulkan sepsis.
c. /roses penguapan cairan tubuh disertai panas @ energy (e&aporati&e
heat loss) yang menyebabkan perubahan dan gangguan proses
metabolisme.%
$+ Fa5e lan;6.
;ase ini berlangsung setelah terjadi penutupan luka sampai
terjadinya maturasi. asalah pada fase ini adalah timbulnya penyulit dari
luka bakar berupa parut hipertrofik, kontraktur dan deformitas lain yang
1!
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
13/43
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
14/43
9ambar !. Eona luka bakar ?ackson dan efeknya terhadap resusitasi adekuat dan
inadekuat
E KLASIFIKASI LUKA BAKAR
1+ Ber#a5ar7an Ke#ala)an
Kedalaman luka bakar ditentukan oleh tinggi suhu, lamanya pajanan
suhu tinggi, adekuasi resusitasi, dan adanya infeksi pada luka. $elain api
yang langsung menjilat tubuh, baju yang ikut terbakar juga memperdalam
luka bakar. 8ahan baju yang paling aman adalah yang terbuat dari bulu
domba (wol). 8ahan sintetis seperti nilon dan dakron, selain mudah
terbakar juga mudah meleleh oleh suhu tinggi, lalu menjadi lengket
sehingga memperberat kedalaman luka bakar.
Kedalaman luka bakar dideskripsikan dalam derajat luka bakar, yaitu
luka bakar derajat A, AA, atau AAA7
a. "erajat A
/ajanan hanya merusak epidermis sehingga masih menyisakan banyak
jaringan untuk dapat melakukan regenerasi. Luka bakar derajat A
biasanya sembuh dalam '1& hari dan dapat sembuh secara sempurna.
Luka biasanya tampak sebagai eritema dan timbul dengan keluhan
nyeri dan atau hipersensiti5itas lokal. ontoh luka bakar derajat A
adalah sunburn1,1&,1!
1+
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
15/43
9ambar . Luka bakar derajat 1
b. "erajat AA
Lesi melibatkan epidermis dan mencapai kedalaman dermis namun
masih terdapat epitel 5ital yang bisa menjadi dasar regenerasi dan
epitelisasi. 4erdapat bullae, nyeri karena ujungujung saraf sensorik
teriritasi, dibedakan atas ! (dua) bagian7
1) "erajat AA dangkal@ superficial (AA#)
Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari
corium@ dermis. Organorgan kulit seperti folikel rambut, kelenjar
sebacea masih banyak. $emua ini merupakan benihbenih epitel.
/enyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 1&1+ hari
tanpa terbentuk sikatrik.
!) "erajat AA dalam@ deep (AA8)
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisasisa
jaringan epitel tinggal sedikit. Organorgan kulit seperti folikel
rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea tinggal sedikit.
/enyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut hipertrofi.
8iasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu
bulan.1,11
1'
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
16/43
9ambar +. Luka bakar derajat !
"engan adanya jaringan yang masih sehat, luka dapat sembuh dalam
! minggu. 9ambaran luka bakar berupa gelembung atau bula yang
berisi cairan eksudat dari pembuluh darah karena perubahan
permeabilitas dindingnya, disertai rasa nyeri. #pabila luka bakar
derajat AA yang dalam tidak ditangani dengan baik, dapat timbul edema
dan penurunan aliran darah di jaringan, sehingga cedera berkembangmenjadi fullthickness burn atau luka bakar derajat AAA.1,1!
c. "erajat AAA
Kerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih dalam
sampai jaringan subkutan, otot, dan tulang. Organ kulit mengalami
kerusakan, tidak ada lagi sisa elemen epitel. 4idak dijumpai bullae,
kulit yang terbakar berwarna abuabu dan lebih pucat sampai berwarna
hitam kering. 4erjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis
yang dikenal sebagai esker. 4idak dijumpai rasa nyeri dan hilang
sensasi karena ujungujung sensorik rusak. /enyembuhan terjadi lama
karena tidak terjadi epitelisasi spontan.1,1
12
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
17/43
9ambar '. Luka bakar derajat
Ta*el 1+ Kategori derajat luka bakar
Klasifk asi
Lapisan
Kulityang
terkena
Penyebab
Penampak an luar
Sensasi
Waktupenyemb
uhan
Jaringanparut
Lukabakardangkal(superfcialburn)
Epidermal
Sinar UV,paparannyala api
Kering danmerah;memucatdenganpenekanan
Nyeri 3 – 6 hari Tidakterjadi
jaringanparut
Lukabakarsebagiandangkal(superfcialpartial-thicknessburn)
Epidermaldanbagianatalapiandermal
!airanatau uappana"tumpahan ataupercikan#,paparannyala api
$elembungberiicairan,berkeringat,merah;memucatdenganpenekanan
Nyeribila terpaparudaradanpana
%&'( hari Umumnyatidakterjadi
jaringanparut;p)tenialuntukperubahanpigmen
Lukabakar
sebagia
Epidermal
dan
!airanatau uap
pana
$elembungberii cairan
"rapuh#;
Teraadenga
n
*'+ hari ipertr)-,beriik)
untuk
1%
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
18/43
n dalam(deep
partial-thicknessburn)
dermal
"tumpahan#, api,
minyakpana
baah ataukering
berminyak,ber.arnadari putihampaimerah;tidakmemucatdenganpenekanan
penekanan
aja
k)ntraktur"kekakuan
akibat jaringanparut yangberlebih#
Lukabakar
seluruhlapisan(ullthicknessburn)
Epidermal,
dermal, dan
jaringanubkutan
!airanatau uap
pana,api,minyak,bahankimia,litriktegangantinggi
/utihberminyak
ampai abu&abu dankehitaman;kering dantidakelati;tidakmemucatdenganpenekanan
Teraahanya
denganpenekananyangkuat
Tidakdapat
embuh
0iik)angat
tinggiuntukterjadik)ntraktur
+ L6a5 L67a Ba7ar
*allace membagi tubuh atas bagianbagian 3- atau kelipatan dari 3
terkenal dengan nama Rule of +ine atau Rule of *allace.1,
1:
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
19/43
13
Kepala dan leher 3 -
Lengan 1: -
8adan "epan 1: -
8adan 8elakang 1: -
4ungkai 2 -
9enitalia@perineum 1 -
T".al 1!!
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
20/43
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
21/43
a. Luka bakar ringan.
Luka bakar derajat AA F1' -
Luka bakar derajat AA F 1& - pada anakanak
Luka bakar derajat AAA F ! -
b. Luka bakar sedang
Luka bakar derajat AA 1'!' - pada orang dewasa
Luka bakar AA 1& G !& ' pada anakanak
Luka bakar derajat AAA F 1& -
c. Luka bakar berat
Luka bakar derajat AA !' - atau lebih pada orang dewasa
Luka bakar derajat AA !& - atau lebih pada anakanak.
Luka bakar derajat AAA 1& - atau lebih
Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki, dan
genitalia@ perineum.
Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma lain. 1,1!
F PENEGAKAN DIAGNOSIS
1+ Ana)ne5i5
#namnesis yang dilakukan pada pasien luka bakar adalah
anamnesis singkat dikarenakan luka bakar merupakan bagian dari
kegawatdaruratan biasanya anamnesis dilakuakan secara auto dan
alloanamnesis. #namnesis yang sering ditanyakan adalah, berat badan
pasien, umur, sudah berapa lama setelah terapar ledakan, terkena ledakan
apa, seberapa besar ledakan, penanganan apa yang sudah dilakukan dan
lain lain seperti keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pekerjaan, sosial,
ekonomi, dan kejiwaan, gaya hidup menyusul.1+
+ Pe)eri75aan Fi5i7
a) Primary survey
A (Airway) % alan naa5
!1
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
22/43
6dema mukosa dapat terjadi pada pasien luka bakar atau trauma
inhalasi, obstruksi pada saluran napas atas (pharynC@ larynC) dapat
berkembang dengan cepat terutama pada anak. 4rauma inhalasi harus
dicurigai pada siapa pun dengan luka bakar dan diasumsikan sampai
terbukti sebaliknya, pada siapa pun yang terbakar dalam ruang
tertutup. Anspeksi dari mulut dan pharynC harus dilakukan lebih awal,
dan intubasi endotracheal dilakukan jika perlu. $uara serak dan bunyi
'hee-ing pada ekspirasi adalah tandatanda edema saluran napas yang
serius atau trauma inhalasi. /roduksi lendir berlebihan dan dahak
karbon yaitu dahak bercampur flek hitam juga tandatanda positif
trauma inhalasi. 4ingkat karboksihemoglobin harus didapatkan dan
peningkatan tingkat gejala atau keracunan karbon monoksida (O)
adalah berdasarkan kemungkinan trauma inhalasi. /enurunan rasio dari
tekanan oksigen arteri (/aO!) dan persentase oksigen terinspirasi
(;iO!), adalah salah satu indikator yang paling awal pasien telah
menghirup asap. 8ila pasien positif trauma inhalasi sebaiknya pasien
dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas pusat luka bakar
(burn centre) dengan dilakukan intubasi terlebih dahulu untuk
memastikan jalan nafas tetap terbuka. 1+
B (Breathing)
?ika jalan napas baik dan pasien dapat bernapas, pemberian oksigen
dengan sungkup atau nasal kanul mungkin dapat mencukupi. 4etapi
jika pasien tidak dapat bernapas akibat obstruksi jalan napas atas atau
akibat penurunan kesadaran, dapat diberikan intubasi endotrakeal.
4rakeostomi emergensi harus dihindari kecuali jika hal itu benarbenar
dibutuhkan. ?ika curiga terdapat trauma pada 5ertebra ser5ikalis,
manipulasi jalan napas harus dilakukan dengan tetap meimobilisasi
leher dan kepala pada aCis tubuh sampai 5ertebra ser5ikal tere5aluasi
sepenuhnya. 1+
!!
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
23/43
8 =Circulation>
$irkulasi perifer yang adekuat harus ditemukan dengan cepat setelah
terjadinya luka bakar dengan meraba pulsasi di perifer. $emua pakaian
pasien harus dilepaskan. incin, jam dan perhiasan harus dilepaskan
pada anggota tubuh yang mengalami cedera, konstriksi pada bagian
yang bengkak akibat jeratan perhiasan dapat mengakibatkan iskemia di
bagian distal. /ada luka bakar, permeabilitas pembuluh darah
meningkat, sehingga terjadi perpindahan cairan dari pembuluh darah
ke jaringan intersitial, akibatnya dapat menimbulkan syok
hipo5olemik. $emakin luas area luka bakar, semakin berat syok
hipo5olemik yang terjadi. 0esusitasi cairan harus diberikan
secepatnya. 1+
D = Disability Drugs>
#pakah ada gangguan ekstremitas atau gerakan lain, dan apakah ada
penggunaan obatobatan.
E (!"posure)
8agaimana tampak keseluruhan dari unjung rambut sampai ujung kaki.
1+
b) #econdary survey
Kepala 7 apakah ada deformitas
ajah 7 adakah luka bakar di wajah bagian depan dan kiri dan
kanan
0ambut 7 adakah terbakar
ata 7 apakah ada bagian mata yang mengalami gangguan atau
cacat
4*4 7 apakah ada jelaga dan ada kelainan pendengaran atau
mengeluarkan darah
/aru 7 simetris, fremitus, 5esikuler, rhonki, wheeing
?antung 7 8? AAA, murmur, gallop
!
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
24/43
#bdomen 7 apakah distended , lemas, bagaimana bunyi usus
6kstremitas 7 akral hangat atau dingin, apakah ada edema. 1+
> S.a.65 L"7ali5
$tatus lokalis akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan derajat luka
bakar.
$+ Pe)eri75aan Pen6n;ang
a) *itung darah lengkap7 peningkatan *ct awal menunjukkan
hemokonsentrasi sehubungan dengan perpindahan@ kehilangan cairan.
b) 6lektrolit serum7 kalium meningkat karena cedera jaringan@ kerusakan
$" dan penurunan fungsi ginjal. Hatrium awalnya menurun pada
kehilangan air.
c) #lkalin fosfat7 peningkatan sehubungan dengan perpindahan cairan
interstitiil@ ganguan pompa natrium.
d) Irine7 adanya albumin, *b, dan mioglobulin menunjukkan kerusakan
jaringan dalam dan kehilangan protein.
e) ;oto rontgen dada7 untuk memastikan cedera inhalasi
f) $can paru7 untuk menentukan luasnya cedera inhalasi
g) 6K9 untuk mengetahui adanya iskemik miokard@ disritmia pada luka
bakar listrik.
h) 8IH dan kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.
i) Kadar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi.
j) 8ronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap.
k) #lbumin serum dapat menurun karena kehilangan protein pada edema
cairan.
l) ;otografi luka bakar7 memberikan catatan untuk penyembuhan luka
bakar selanjutnya. 1+
4+ Diagn"5i5
!+
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
25/43
"iagnosis dari luka bakar dapat diambil dari anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang. $elain itu diagnosis pembagian derajat juga
diperlukan agar penanganannya tepat dan cepat. Kedalaman kerusakan
jaringan akibat luka bakar tergantung pada derajat panas sumber, penyebab
dan lamanya kontak dengan tubuh penderita. 1+
G PENATALAKSANAAN
1+ Prehospital
*al pertama yang harus dilakukan jika menemuikan pasien luka
bakar di tempat kejadian adalah menghentikan proses kebakaran.
aksudnya adalah membebaskan pasien dari pajanan atau sumber dengan
memperhatikan keselamatan diri sendiri. Kemudian lepaskan semua bahan
yang dapat menahan panas (pakaian, perhiasan, logam), hal ini untuk
mencegah luka yang semakin dalam karena tubuh masih terpajan dengan
sumber. 8ahan yang meleleh dan menempel pada kulit tidak boleh
dilepaskan. #ir suhu kamar dapat disiramkan ke atas luka dalam waktu 1'
menit sejak kejadian, namun air dingin tidak boleh diberikan untuk
mencegah terjadinya hipotermia dan 5asokonstriksi.1+
+ In#i7a5i Ra,a. Ina0
/asien luka bakar diindikasikan untuk rawat inap harus mengikuti
pedoman dari #merican 8urn #ssociation71,1'
Luka bakar derajat AA 7 luas luka J 1'- pada dewasa dan J1&- pada
anak@geriatri
Luka bakar derajat AAA 7 luas luka J !- pada dewasa dan setiap derajat
AAA pada anakanak
Luka bakar karena listrik atau kimia
Luka bakar yang mengenai daerah muka, tangan, genital, perineal
Luka bakar disertai dengan penyakit lain (", *ipertensi, dll) atau trauma
atau cedera inhalasi
!'
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
26/43
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
27/43
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
28/43
sitokin dan beberapa mediator, yang menyebabkan disfungsi dari sel,
kebocoran kapiler.
4ujuan utama dari resusitasi cairan adalah untuk menjaga dan
mengembalikan perfusi jaringan tanpa menimbulkan edema.
Kehilangan cairan terbesar adalah pada + jam pertama terjadinya luka
dan akumulasi maksimum edema adalah pada !+ jam pertama setelah
luka bakar. /rinsip dari pemberian cairan pertama kali adalah
pemberian garam ekstraseluler dan air yang hilang pada jaringan yang
terbakar, dan selsel tubuh. /emberian cairan paling popular adalah
dengan 0inger laktat untuk +: jam setelah terkena luka bakar. Output
urin yang adekuat adalah &.' sampai 1.'mL@kg88@jam.
F"r)6la -ang .er7enal 6n.67 re565i.a5i airan a#alah "r)6la
Par7lan# :
1 !+ jam pertama.airan 0inger laktat 7 +ml@kg88@-luka bakar.
isal, pria dengan berat :& kg dengan luas luka bakar !' -
Kebutuhan cairan 7 (!') (:& kg) (+ ml) :&&& ml dalam !+
jam pertama
! M jumlah cairan +&&& ml diberikan dalam : jam
M jumlah cairan sisanya +&&& ml diberikan dalam 12 jam
berikutnya.
+ !&&& cc "eCtrose '- @ !+ jam (untuk mengganti cairan yang
hilang akibat penguapan). $eparuh dari jumlah cairan 1N!N
diberikan dalam : jam pertama, sisanya diberikan dalam 12 jam
berikutnya. /ada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan pada
hari pertama. "an hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari
kedua.1,,%
8ara lain a#alah ara Evan5 :
1. Luas luka bakar dalam - C berat badan dalam kg jumlah Hal @
!+ jam
!. Luas luka bakar dalam - C berat badan dalam kg jumah plasma @
!:
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
29/43
!+ jam
(no 1 dan ! pengganti cairan yang hilang akibat oedem. /lasma
untuk mengganti plasma yang keluar dari pembuluh dan meninggikan
tekanan osmosis hingga mengurangi perembesan keluar dan menarik
kembali cairan yang telah keluar)1,
8ara lain -ang *an-a7 #i0a7ai #an le*ih 5e#erhana a#alah
)engg6na7an r6)65 Ba?.er -ai.6 : - C 88 C + cc
$eparuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam : jam pertama, sisanya
diberikan dalam 12 jam berikutnya. *ari pertama terutama diberikan
elektrolit yaitu larutan 0L karena terjadi defisit ion Ha. *ari kedua
diberikan setengah cairan hari pertama. ontoh 7 seorang dewasa
dengan 88 '& kg dan luka bakar seluas !& - permukaan kulit akan
diberikan '& C !& - C + cc +&&& cc yang diberikan hari pertama dan
!&&& cc pada hari kedua.1,,%
Ke*6.6han 7al"ri 0a5ien #e,a5a #engan )engg6na7an "r)6la
86rreri/ adalah !' kcal@kg88@hari ditambah denga +& kcal@- luka
bakar@hari.
1 /etunjuk perubahan cairan /emantauan urin output tiap jam
! 4andatanda 5ital, tekanan 5ena sentral
Kecukupan sirkulasi perifer
+ 4idak adanya asidosis laktat, hipotermi
' *ematokrit, kadar elektrolit serum, p* dan kadar glukosa
Penggan.ian Darah
Luka bakar pada kulit menyebabkan terjadinya kehilangan
sejumlah sel darah merah sesuai dengan ukuran dan kedalaman luka
bakar. $ebagai tambahan terhadap suatu kehancuran yang segera pada
sel darah merah yang bersirkulasi melalui kapiler yang terluka,
!3
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
30/43
terdapat kehancuran sebagian sel yang mengurangi waktu paruh dari
sel darah merah yang tersisa. Karena plasma predominan hilang pada
+: jam pertama setelah terjadinya luka bakar, tetapi relati5e polisitemia
terjadi pertama kali. Oleh sebab itu, pemberian sel darah merah dalam
+: jam pertama tidak dianjurkan, kecuali terdapat kehilangan darah
yang banyak dari tempat luka. $etelah proses eksisi luka bakar
dimulai, pemberian darah biasanya diperlukan.
> Pena.ala75anaan #ala) 4 ;a) 0er.a)a
0esusitasi syok menggunakan 0inger laktat atau 0inger asetat,
menggunakan beberapa jalur intra5ena. /emberian cairan pada syok
atau kasus luka bakar J !'&- atau dijumpai keterlambatan J ! jam.
"alam F + jam pertama diberikan cairan kristaloid sebanyak
!'-(%&-C 88kg)P ml. %&- adalah 5olume total cairan tubuh,
sedangkan !'- dari jumlah minimal kehilangan cairan tubuh yang
dapat menimbulkan gejala klinik sindrom syok.
• /ada resusitasi cairan tanpa adanya syok atau kasus luka bakar luas
F !'&-, tanpa atau dijumpai keterlambatan F ! jam. Kebutuhan
dihitung berdasarkan rumus 8aCter7 + ml@kg88@ - luas L8.
etode /arkland merupakan metode resusitasi yang paling umum
digunakan pada kasus luka bakar, menggunakan cairan kristaloid.
etode ini mengacu pada waktu iskemik sel tubulus ginjal F : jam
sehingga lebih tepat diterapkan pada kasus luka bakar yang tidak
terlalu luas dan tanpa keterlambatan. /emberian cairan menurut
formula /arkland adalah sebagai berikut7
• /ada !+ jam pertama 7 separuh jumlah cairan diberikan dalam :
jam pertama, sisanya diberikan dalam 12 jam berikutnya. /ada
bayi, anak, dan orang tua, kebutuhan cairan adalah + ml. 8ila
dijumpai cedera inhalasi maka kebutuhan cairan + ml ditambah 1-
dari kebutuhan. 8ila dijumpai hipertermia, kebutuhan cairan
ditambah 1- dari kebutuhan.
&
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
31/43
• /enggunaan at 5asoaktif ("opamin atau "obutamin) dengan dosis
mg@kg88 dengan titrasi atau dilarutkan dalam '&&ml 9lukosa'-, jumlah teteasan dibagi rata dalam !+ jam.
• /emantauan untuk menilai sirkulasi sentral melalui tekanan 5ena
sentral (minimal 21! cm*!O) dan sirkulasi perifer (sirkulasi
renal). ?umlah produksi urin melalui kateter, saat resusitasi (&,'
1ml@kg88@jam) dan hari 1! (1! ml@kg88@jam). ?ika produksi urin
F&,'ml@kg88@jam maka jumlah cairan ditingkatkan '&- dari jam
sebelumnya. ?ika produksi urin J1ml@kg88@jam maka jumlah
cairan dikurangi !'- dari jam sebelumnya.
• /emeriksaan fungsi renal (ureum, kreatinin) dan urinalisis (berat
jenis dan sedimen)
• /emantauan sirkulasi splangnikus dengan menilai kualitas dan
kuantitas cairan lembung melalui pipa nasogastrik. ?ika F !&& ml
tidak ada gangguan pasase lambung, !&&+&& ml ada gangguan
ringan, J +&& ml gangguan berat.1,
#> Pena.ala75anaan 4 ;a) 7e#6a
• /emberian cairan yang mengandung glukosa dan dibagi rata dalam
!+ jam. ?enis cairan yang dapat diberikan adalah 9lukosa '- atau
1&- 1'&&!&&& ml. 8atasi 0inger laktat karena dapat memperberat
edema interstisial.
• /emantauan sirkulasi dengan menilai tekanan 5ena pusat dan
jumlah produksi urin (1!ml.kg88@jam). ?ika jumlah cairan sudah
mencukupi namun produksi urin F1!ml@kg88@jam, berikan
5asoaktif sampai 'mg@kg88.
• /emantauan analisa gas darah, elektrolit.
e) /enatalaksanaan setelah +: jam
1
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
32/43
• airan diberikan sesuai kebutuhan maintenance
•/emantauan sirkulasi dengan menilai produksi urin (+ml@kg88@jam), hemoglobin dan hematokrit1
@+ Pera,a.an l67a
/erawatan luka dilakukan setelah tindakan resusitasi jalan napas,
mekanisme bernapas dan resusitasi cairan dilakukan. 4indakan meliputi
debridement, nekrotomi dan pencucian luka. 4ujuan perawatan luka adalah
mencegah degradasi luka dan mengupayakan proses epitelisasi. Intuk bullae ukuran kecil tindakannya konser5atif sedangkan untuk ukuran besar
(J'cm) dipecahkan tanpa membuang lapis epidermis di atasnya. Intuk
eskar yang melingkar dan mengganggu aliran atau perfusi dilakukan
eskarotomi. /encucian luka dilakukan dengan memandikan pasien dengan
air hangat mengalir dan sabun mandi bayi. Lalu luka dibalut dengan kasa
lembab steril dengan atau tanpa krim pelembab. /erawatan luka tertutup
dengan oclusi&e dressing untuk mencegah penguapan berlebihan.
/enggunaan tulle berfungsi sebagai penutup luka yang memfasilitasi
drainage dan epitelisasi. $edangkan krim antibiotik diperlukan untuk
mengatasi infeksi pada luka.
(+ Pengg6naan an.i*i".i7
/emberian antibiotik pada kasus luka bakar bertujuan sebagai
profilaksis infeksi dan mengatasi infeksi yang sudah terjadi. /enggunaan
antibiotik sebagai profilaksis masih merupakan suatu kontro5ersi.+"alam
' hari pertama populasi kuman yang sering dijumpai adalah bakteri
9ram positif nonpatogen. $edangkan hari '1& adalah bakteri 9ram
negatif patogen. "alam 1 hari pertama pasca cedera, luka masih dalam
keadaan steril sehingga tidak diperlukan antibiotik. 8eberapa antibiotik
topikal yang dapat digunakan adalah sil5er sulfadiain, po5idoneiodine
1&-, gentamicin sulfate, mupirocin, dan [email protected],!,
!
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
33/43
4abel . #gen penyebab infeksi pada luka bakar.
+ Ta.ala75ana N6.ri5i
/emberian nutrisi enteral dini melalui pipa nasogastrik dalam !+
jam pertama pascacedera bertujuan untuk mencegah terjadinya atrofi
mukosa usus. /emberian nutrisi enteral dilakukan dengan aman bila
9astric residual 5olume (90B) F 1'&ml@jam, yang menandakan pasase
saluran cerna baik.
4abel +. /enghitungan kalori dengan rumus *arris 8enedict
Lakilaki 7 22,' N 1,% 88 N '48 G 2,: I
/erempuan 7 2',' N 3,2 88 N 1,: 48 G +,% I
Kebutuhan energi total K68 C #; C ;$
Keterangan7
#;7 akti5itas fisik (peningkatan persentase terhadap keluaran
energi, tirah baring@duduk !&-, akti5itas ringan &-, sedang
+&'&-, berat %'-)
;$7 faktor stress besarnya sesuai dengan luas luka bakar
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
34/43
/enentuan kebutuhan nutrien7
/rotein 7 1,'!,1' g@kg88@hari
Lemak 7 2: g@kg88@hari
Karbohidrat7 %: g@kg88@hari.
Hamun ada metode penghitungan kebutuhan kalori yang lebih
mudah dengan menggunakan quick methode yaitu !'& kkal@kg88@hari.
etode ini lebih mudah dan praktis serta menghindari jumlah kalori yang
berlebihan jika menggunakan rumus *arris8enedict.
&+ K"n.r"l ra5a 5a7i.
0asa sakit merupakan masalah yang signifikan untuk pasien yang
mengalami luka bakar untuk melalui masa pengobatan. /ada luka bakar
yang mengenai jaringan epidermis akan menghasilkan rasa sakit dan
perasaan tidak nyaman. "engan tidak terdapatnya jaringan epidermis
(jaringan pelindung kulit), ujung saraf bebas akan lebih mudah tersensitasi
oleh rangsangan. /ada luka bakar derajat AA yang dirasakan paling nyeri,
sedangkan luka bakar derajat AAA atau AB yang lebih dalam, sudah tidak
dirasakan nyeri atau hanya sedikit sekali. $aat timbul rasa nyeri terjadi
peningkatan katekolamin yang mengakibatkan peningkatan denyut nadi,
tekanan darah dan respirasi, penurunan saturasi oksigen, tangan menjadi
berkeringat, flush pada wajah dan dilatasi pupil.
/asien akan mengalami nyeri terutama saat ganti balut, prosedur
operasi, atau saat terapi rehabilitasi. "alam kontrol rasa sakit digunakan
terapi farmakologi dan non farmakologi. 4erapi farmakologi yang
digunakan biasanya dari golongan opioid dan H$#A". /reparat anestesi
seperti ketamin, H!O (nitrous oCide) digunakan pada prosedur yang
dirasakan sangat sakit seperti saat ganti balut. "apat juga digunakan obat
psikotropik sepeti anCiolitik, tranQuilier dan anti depresan. /enggunaan
benodiaepin dbersama opioid dapat menyebabkan ketergantungan dan
mengurangi efek dari opioid.
+
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
35/43
9+ E75i5i #an gra$ting
Luka bakar derajat dua dalam dan tiga tidak dapat mengalami
penyembuhan spontan tanpa autografting ?ika dibiarkan, jaringan yang
sudah mati ini akan menjadi fokus inflamasi dan infeksi. 6ksisi dini dan
grafting saat ini dilakukan oleh sebagian besar ahli bedah karena memiliki
lebih banyak keuntungan dibandingkan debridement serial. $etelah
dilakukan eksisi, luka harus ditutup, idealnya luka ditutup dengan kulit
pasien sendiri. /ada luka bakar seluas !&&-, biasanya dapat dilakukan
dalam satu kali operasi dengan penutupan oleh autograft splitthickness
yang diambil dari bagian tubuh pasien. $ebagian besar ahili bedah
melakukan eksisi pada minggu pertama, biasanya dalam satu kali operasi
dapat dilakukan eksisi seluas !&-. 6ksisi tidak boleh melebihi
kemampuan untuk menutup luka baik dengan autograft, biologic dressing
atau allograft.,/,.0
H Pr"5e5 Pen-e)*6han L67a Ba7ar
8erdasarkan klasifikasi lama penyembuhan bisa dibedakan menjadi
dua yaitu7 akut dan kronis. Luka dikatakan akut jika penyembuhan yang
terjadi dalam jangka waktu !G minggu. $edangkan luka kronis adalah
segala jenis luka yang tidak tanda tanda untuk sembuh dalam jangka lebih
dari +2 minggu.
/ada dasarnya proses penyembuhan luka sama untuk setiap cedera
jaringan lunak. 8egitu juga halnya dengan kriteria sembuhnya luka pada tipacedera jaringan luka baik luka ulseratif kronik, seperti dekubitus dan ulkus
tungkai, luka traumatis, misalnya laserasi, abrasi, dan luka bakar, atau luka
akibat tindakan bedah.
a) ;ase Anflamatori
;ase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir G+ hari. "ua
proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan fagositosis.
*emostasis (penghentian perdarahan) akibat 5asokonstriksi pembuluh
'
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
36/43
darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh darah, endapan fibrin
(menghubungkan jaringan) dan pembentukan bekuan darah di daerah
luka. $cab (keropeng) juga dibentuk dipermukaan luka. $cab
membantu hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh
mikroorganisme. "ibawah scab epithelial sel berpindah dari luka ke
tepi. $el epitel membantu sebagai barier antara tubuh dengan
lingkungan dan mencegah masuknya mikroorganisme. $uplai darah
yang meningkat ke jaringan membawa bahanbahan dan nutrisi yang
diperlukan pada proses penyembuhan.
/ada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak.
$elama sel berpindah lekosit (terutama neutropil) berpindah ke daerah
interstitial. 4empat ini ditempati oleh makrofag yang keluar dari
monosit selama lebih kurang !+ jam setelah cidera@ luka. akrofag ini
menelan mikroorganisme dan sel debris melalui proses yang disebut
fagositosis. akrofag juga mengeluarkan faktor angiogenesis (#9;)
yang merangsang pembentukan ujung epitel diakhir pembuluh darah.
akrofag dan #9; bersamasama mempercepat proses
penyembuhan. 0espon inflamatori ini sangat penting bagi proses
penyembuhan.
/ada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak.
$elama sel berpindah lekosit (terutama neutropil) berpindah ke daerah
interstitial. 4empat ini ditempati oleh makrofag yang keluar dari
monosit selama lebih kurang !+ jam setelah cidera@luka. akrofag ini
menelan mikroorganisme dan sel debris melalui proses yang disebut
fagositosis. akrofag juga mengeluarkan faktor angiogenesis (#9;)
yang merangsang pembentukan ujung epitel diakhir pembuluh darah.
akrofag dan #9; bersamasama mempercepat proses
penyembuhan. 0espon inflamatori ini sangat penting bagi proses
penyembuhan.
b) ;ase /roliferatif
2
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
37/43
;ase kedua ini berlangsung dari hari keG+ atau ' sampai hari ke!1.
?aringan granulasi terdiri dari kombinasi fibroblas, sel inflamasi,
pembuluh darah yang baru, fibronectin and hyularonic acid. ;ibroblas
(menghubungkan selsel jaringan) yang berpindah ke daerah luka
mulai !+ jam pertama setelah terjadi luka. "iawali dengan mensintesis
kolagen dan substansi dasar yang disebut proteoglikan kirakira ' hari
setelah terjadi luka. Kolagen adalah substansi protein yang menambah
tegangan permukaan dari luka. ?umlah kolagen yang meningkat
menambah kekuatan permukaan luka sehingga kecil kemungkinan
luka terbuka. Kapilarisasi dan epitelisasi tumbuh melintasi luka,
meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen dan nutrisi yang
diperlukan bagi penyembuhan.
c) ;ase maturasi
;ase maturasi dimulai hari keG!1 dan berakhir 1G! tahun.
;ibroblas terus mensintesis kolagen. Kolagen menyalin dirinya,
menyatukan dalam struktur yang lebih kuat. 8ekas luka menjadi kecil,
kehilangan elastisitas dan meninggalka garis putih. "alam fase ini
terdapat remodeling luka yang merupakan hasil dari peningkatan
jaringan kolagen, pemecahan kolagen yang berlebih dan regresi
5askularitas luka. 4erbentuknya kolagen yang baru yang mengubah
bentuk luka serta peningkatan kekuatan jaringan. 4erbentuk jaringan
parut '&G:&- sama kuatnya dengan jaringan sebelumnya. Kemudian
terdapat pengurangan secara bertahap pada akti5itas selular dan
5askularisasi jaringan yang mengalami perbaikan.'
I KO'PLIKASI
Luka bakar dapat memberikan komplikasi pada setiap fasenya. #ntara lain 7
;ase #kut7 syok, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
;ase $ubakut7 infeksi dan sepsis
;ase Lanjut7 parut hipertropik 3
1+ S-"7 hi0"v"le)i7 1/(
%
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
38/43
#kibat pertama dari luka bakar adalah syok karena kaget dan
kesakitan. /embuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi akan rusak dan
permeabilitas meninggi. $el darah yang ada di dalamnya ikut rusak
sehingga dapat terjadi anemia. eningkatnya permeabilitas menyebabkan
udem dan menimbulkan bula dengan membawa serta elektrolit. *al ini
menyebabkan berkurangnya 5olume cairan intra5askuler. Kerusakan kulit
akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan tambahan karena
penguapan yang berlebihan, cairan yang masuk ke bula pada luka bakar
derajat AA dan pengeluaran cairan dari kropeng pada luka bakar derajat AAA .
8ila luas luka bakar F !&- biasanya mekanisme kompensasi tubuh
masih bisa mengatasi tetapi bila J !& - terjadi $yok hipo5olemik dengan
gejala yang khas seperti gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil dan
cepat, tekanan darah menurun dan produksi urin berkurang.
/embengkakan terjadi perlahan lahan dan maksimal pada delapan jam.
+ Oe#e) laring 1/(
/ada kebakaran dalam ruangan tertutup atau bila luka terjadi di
muka,. "apat terjadi kerusakan mukosa jalan napas karena gas , asap, uap
panas yang terhisap, udem yang terjadi dapat menyebabkan gangguan
berupa hambatan jalan napas karena udem laring. 9ejala yang timbul
adalah sesak napas, takipnea, stridor, suara serak, dan dahak berwarna
gelap karena jelaga.
$etelah 1!!+ jam, permeabilitas kapiler mulai membaik dan
terjadi mobilisasi dan penyerapan cairan edema kembali ke pembuluh
darah ini ditandai dengan meningkatnya diuresis.
$+ Kera6nan ga5 8O 1/(
"apat juga terjadi keracunan gas O atau gas beracun lain. Karbon
monoksida akan mengikat hemoglobin dengan kuat sehingga hemoglobin
tak mampu lagi mengikat oksigen. 4andatanda keracunan ringan adalah
lemas, bingung, pusing, mual dan muntah. /ada keracunan yang berat
:
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
39/43
terjadi koma. 8ila J 2& - hemoglobin terikat dengan O, penderita dapat
meninggal.
4+ SIRS =systemic in$lammatory respone syndrome> 1/(
Luka bakar sering tidak steril. Kontaminasi pada kulit mati, yang
merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan kuman, akan
mempermudah infeksi. Anfeksi ini sulit untuk mengalami penyembuhan
karena tidak terjangkau oleh pembuluh darah kapiler yang mengalami
trombosis. Kuman penyebab infeksi berasal dari kulitnya sendiri, juga dari
kontaminasi kuman dari saluran nafas atas dan kontaminasi kuman di
lingkungan rumah sakit. Anfeksi nosokomial ini biasanya berbahaya karena
banyak yang sudah resisten terhadap antibiotik.
/rosesnya dimulai oleh akti5asi makrofag, netrofil, dan pelepasan
mediatormediator, yang kemudian diikuti oleh 7
a. 9angguan hemodinamik berupa 5asodilatasi, depresi miokardium,
gangguan sirkulasi dan redistribusi aliran.
b. /erubahan mikro5askuler karena endotel dan edema jaringan,
mikroemboli, dan maldigesti aliran.c. 9angguan oksigenasi jaringan. Ketiganya menyebabkan hipoksia
seluler dan menyebabkan kegagalan fungsi organ. Rang ditandai
dengan meningkatnya kadar limfokin dan sitokin dalam darah.
@+ 'OF = %ulti &rgan 'ailure> 1/(/1!
#danya perubahan permeabilitas kapiler pada luka bakar
menyebabkan gangguan sirkulasi. "i tingkat seluler, gangguan perfusi
menyebabkan perubahan metabolisme. /ada tahap awal terjadi proses
perubahan metabolisme anaerob yang diikuti peningkatan produksi dan
penimbunan asam laktat menimbulkan asidosis. "engan adanya gangguan
sirkulasi dan perfusi, sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel,
iskemi jaringan akan berakhir dengan nekrosis.
9angguan sirkulasi makro menyebabkan gangguan perfusi ke
jaringanjaringan organ penting terutama otak, hepar, paru, jantung, ginjal,
yang selanjutnya mengalami kegagalan menjalankan fungsinya. "alam
mekanisme pertahanan tubuh, terjadi gangguan pada sistem keseimbangan
3
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
40/43
tubuh (homeostasis), maka organ yang dimaksud dalam hal ini adalah
ginjal. "engan adanya penurunan atau disfungsi ginjal ini, beban tubuh
semakin berat.
0esusitasi cairan yang inadekuat pada fase ini menyebabkan
berjalannya proses sebagaimana diuraikan diatas. $ebaliknya bila terjadi
kelebihan pemberian cairan (o&erload ) sementara sirkulasi dan perifer
tidak atau belum berjalan normal, atau pada kondisi syok> cairan akan
ditahan dalam jaringan paru yang manifestasi klinisnya tampak sebagai
edema paru yang menyebabkan kegagalan fungsi paru sebagai alat
pernafasan, khususnya pertukaran oksigen dengan karbondioksida, kadar
oksigen dalam darah sangat rendah, dan jaringan hipoksik mengalami
degenerasi yang bersifat irre5ersible. $el G sel otak adalah organ yang
paling sensiti5e> bila dalam waktu + menit terjadi kondisi hipoksik, maka
sel G sel otak mengalami kerusakan dan kematian> yang menyebabkan
kegagalan fungsi pengaturan di tingkat sentral.
$ementara edema paru juga merupakan beban bagi jantung sebagai
suatu pompa. /ada mulanya jantung menjalankan mekanisme kompensasi,
namun akhirnya terjadi dekompensasi.
(+ K"n.ra7.6r 1/1!/1
Kontraktur merupakan salah satu komplikasi dari penyembuhan
luka, terutama luka bakar. Kontraktur adalah jenis scar yang terbentuk dari
sisa kulit yang sehat di sekitar luka, yang tertarik ke sisi kulit yang terluka.
Kontraktur yang terkena hingga lapisan otot dan jaringan tendon dapat
menyebabkan terbatasnya pergerakan.
/ada tahap penyembuhan luka, kontraksi akan terjadi pada hari ke
+ di mana proses ini bersamaan dengan epitelisasi dan proses biokimia dan
seluler dari penyembuhan luka. Kontraktur fleksi dapat terjadi hanya
karena kehilangan lapisan superfisial dari kulit. 8iasanya dengan
dilakukan eksisi dari jaringan parut yang tidak elastik ini akan
menyebabkan sendi dapat ekstensi penuh kembali. /ada luka bakar yang
lebih dalam, jaringan yang banyak mengandung kolagen akan meliputi
+&
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
41/43
neuro&ascular bundles dan ensheathed flexor tendons, juga permukaan
5olar dari sendi akan mengalami kontraksi atau perlekatan sehingga akan
membatasi range of motion. Kontraktur yang disebabkan oleh hilangnya
kulit atau luka bakar derajat AAA pada daerah persendian harus segera
dilakukan skin grafting .
PROGNOSIS
/rognosis pada kasus luka bakar ditentukan oleh beberapa faktor, dan
menyangkut mortalitas dan morbiditas atau burn illness se&erity and
prediction of outcome > yang mana bersifat bersifat kompleks. /rognosis luka
bakar tergantung pada7 1,1!
1. "erajat Luka 8akar
!. Luas /ermukaan
. "aerah yang terkena luka bakar seperti perineum, ketiak, leher, dan
tangan lama sembuh karena sulit perawatan dan mudah kontraktur.
+. Isia dan kesehatan pendertia
*al yang dapat terjadi pada penderita luka bakar setelah mengalami
suatu cedera luka bakar di antaranya sebagai berikut 7
1. $embuh tanpa cacat@ bekas luka
8ila luka bakarnya hanya berupa eritema ataupun 5esikel yang tanpa
disertai kerusakan jaringan bawah kulit, biasanya terjadi pada luka bakar
derajat 1.
!. $embuh dengan cacat@ bekas luka
8ila luka bakar tersebut disetai kerusakan seluruh tebal kulit dan
kerusakan pada jaringan bawah kulit. 8iasanya terjadi pada luka bakar
derajat !.
. eninggal
8iasanya terjadi pada luka bakar derajat dengan luas luka lebih dari '&-
dan telah mengalami kegagalan sistem pernafasan dan sirkulasi.
+1
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
42/43
DAFTAR PUSTAKA
1. oenadjat R (!&&1). 1uka akar 2 pengetahuan klinis praktis. ?akarta7
;akultas Kedokteran Ini5ersitas Andonesia.
!. ansjoer #, dkk (ed) (!&&&)> Kapita $elekta Kedokteran ?ilid !, edisi AAA G
Luka 8akar. ?akarta7 edia #esculapius, ;akultas Kedokteran Ini5ersitas
Andonesia.
. $jamsuhidajat, de ?ong (!&&%). Luka bakar dalam 8uku #jar Almu 8edah ,
6d . ?akarta7 penerbit 8uku Kedokteran 69.
+. 9anong ; (!&&!). 8uku #jar ;isiologi Kedokteran. ?akarta7 /enerbit bukukedokteran 69.
'. $udjatmiko 9 (!&&%). /etunjuk praktis ilmu bedah plastik rekonstruksi.
?akarta7 ahameru offset printing.
2. aroeki " (133). Almu 8edah Luka dan /erawatannya, #irlangga
Ini5ersity /ress, $urabaya.
%. "immick #0 (13:). 8urn and cold injury, in hardySs teCtbook of surgery.
/hiladelphia7 ?8 Lippincott company.
:. K5etan B (133:). The effect of pressor and inotopes on regulation of
cytokine release in shock . rit. are and $hock. 1 7 !23
3. uller et all. The challenge of burns. Lancet 1 7 !! 3+, 5ol +, issue ::31,
p!12
1&. #ston $?, 8easley 0, 4horne *. 3rabb 4 Smith!s 5lastic Surgery.
Lippincott 0a5en. /hiladelphiaHew Rork. 133%. h7 13> p7 1+'.
11. 8aue, #.6., ;aist, 6., ;ry, 6.". #ultiple $rgan %ailure, 5athophisiology, 5re&ention and Therapy. $pringer Hew Rork berlin, *eidelberg 8arcelona
8udapest *ongkong London ilan /aris $anta lara $ingapore 4okyo.
!&&&.
1!. Kartohadmojo $. 1uka akar . $urabaya7 #irlangga Ini5ersity /ress. !&&:.
1. $eolarto, dkk. 1uka akar dalam 6umpulan 6uliah "lmu edah. ?akarta7
8inarupa #ksara. 133'.
1+. #merican ollege of $urgeons ommittee on 4rauma (!&&+). #d5anced
4rauma Life $upport. I$#.
+!
-
8/16/2019 Refrat Pastik Dr Dewi
43/43
1'. $te5en ?. $chwults, ? /erren obb. asington anual Of $urgery, 6d '.
!&&:. *lm7 +1:+!'.