tinjauan pustaka propolis skripsi

7/23/2019 Tinjauan Pustaka Propolis Skripsi

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-propolis-skripsi 1/19

4

1. Propolis

a. Deskripsi

Kata propolis berasal dari bahasa Yunani, yakni pro bermakna

sebelum dan polis berarti kota. Secara umum propolis dapat diartikan

sebelum sampai kota. Kota dalam kehidupan lebah madu adalah sarang

(Hoesada et al ., 2007). stilah ini diberikan untuk menggambarkan

kegunaan propolis sebagai !at pelindung di pintu masuk sarang, baik

terhadap in"asi serangga lain maupun terhadap cuaca sehingga #kota$

lebah madu selalu dalam kondisi steril berkat propolis (Suranto, 20%0).

&ropolis dapat ditemukan dengan mudah di pintu'pintu masuk

sarang lebah madu dan di seluruh tepian sarang lebah yang biasanya

tersimpan dalam pola zig-zag. &ola ini memungkinkan penyimpanan

propolis lebih eekti sehingga dapat digunakan untuk mengisi celah,

menutupi alan masuk sarang, atau dicairkan kembali ika harus

digunakan di tempat lain di dalam sarang (Suranto, 20%0). *opracki

(200+) menelaskan baha lebah madu menggunakan propolis untuk

pertahanan sarang, mengkilatkan bagian dalam sarang, dan menaga

suhu lingkungan. -ambar % menelaskan propolis digunakan oleh

lebah madu untuk mengurangi ukuran pintu masuk sarang.



5

Gambar 1. /ebah adu enggunakan &ropolis untuk engurangi 1kuran

&intu asuk Sarang (Krell, %3).

&ropolis merupakan substrat getah (resin) yang bersiat lengket

seperti lem sehingga disebut sebagai bee glue (Hoesada et al ., 2007).

&ropolis dihasilkan lebah madu dengan cara mengumpulkan resin dari

berbagai macam tumbuhan, khususnya dari bunga dan kuncup daun,

kemudian resin ini dicampur dengan bee wax (lilin lebah) dan berbagai

en!im yang terdapat pada saliva lebah sehingga menadi resin yang

berbeda dari resin asalnya (Krell, %3).

b. Karakteristik

&ropolis berarna kuning terang sampai cokelat kemerahan,

tergantung pada sumber resin atau tumbuhannya (Suranto, 20%0).

4ahkan propolis yang transparan telah dilaporkan oleh 5oggshall dan

orse dalam Krell (%3). 6amun, dari sekian banyak arna propolis,

arna cokelat gelap adalah paling sering diumpai. enurut *oprakci

(200+), propolis bersiat pekat, bergetah, berarna cokelat kehitaman,

mempunyai bau yang khas, dan terasa pahit.

&ropolis mempunyai aroma angi dan sangat lengket pada

suhu sarang, saat baru dibentuk (Suranto, 20%0). &ada suhu 2+0'+05

propolis adalah !at yang lembut, lentur, dan sangat lengket. i baah

suhu %+05 dan terutama ketika beku, propolis menadi keras dan rapuh.

i atas suhu +05 akan semakin lengket dan bergetah. Sementara itu



6

pada suhu 300'7005 propolis akan mencair, tetapi untuk beberapa

sampel propolis titik leleh dapat mencapai suhu %0005 (Krell, %3).

c. Kandungan Kimia

&ropolis mempunyai kandungan kimia ber"ariasi tergantung

kondisi geograis dan ekosistem yang ada (Kosalec et al., 200). &ada

tahun %0 peneliti 89ord telah menemukan sekitar %+0 enis

mikroelemen di dalam propolis (Suranto, 20%0). *abel % menelaskan

mengenai kandungan kimia propolis.

Tabel 1. Kandungan Kimia &ropolis

Kelas Komponen Jumlah Grup Komponen

:esin +'++ ; <la"onoid, asam enolat (kaeik, asam

erulik), dan esternya

/ilin dan asam

lemak

2+'+= ; Sebagian besar dari lilin lebah dan

beberapa dari tanaman

inyak esensial %0 ; Senyaa "olatil

&rotein + ; &rotein kemungkinan berasal dari

pollen dan amino bebas

Senyaa organik

lain dan mineral

+ ; % macam mineral yang paling

terkenal adalah <e dan >n. Senyaa

organik lain seperti? keton, laktan,

kuinon, asam ben!oat dan esternya,

"itamin, dan gula

(Sumber ? Krell, %3)1) Flavonoid dan Sena!a Fenol

Krell (%3) menyatakan baha kandungan propolis

berungsi untuk memperbaiki kondisi patologi dari bagian tubuh

yang sakit, bekera sebagai antioksidan dan antibiotik serta

meningkatkan sistem imunitas baik humoral maupun seluler

karena mengandung la"onoid tinggi. <la"onoid adalah



7

sekelompok besar senyaa polienol tanaman (@inarsi, 2007).

enurut Kosalec et al. (200), kandungan la"onoid dan senyaa

enol yang tinggi di dalam propolis berungsi sebagai antibakteri,

anti"irus, antiamur, antioksidan, dan antiperadangan serta

meningkatkan sistem kekebalan tubuh. enurut @ade (200+),

la"onoid merupakan antioksidan dan antibiotik yang berungsi

menguatkan dan mengantisipasi kerusakan pada pembuluh darah

serta bahan akti antiperadangan dan anti"irus.

<la"onoid diketahui dapat menghambat oksidasi lipid dan

pembentukan lipid peroksida melalui mekanisme penangkapan

radikal bebas dan metal chelation (la"onoid dapat mengikat 5u2A

suatu logam yang dapat menginduksi teradinya oksidasi lipid),

(Hega!i dan Bl'Hady, 2007). :adikal bebas adalah atom atau

molekul akti yang memiliki elektron tidak berpasangan (unpaired

electron), (&riyanto, 200). Blektron yang tidak berpasangan dalam

senyaa radikal memiliki kecenderungan untuk mencari pasangan.

1mumnya, senyaa yang diserang adalah senyaa ikatan ko"alen

makromolekul, seperti lipid, protein, maupun 6C (&riyanto,

200D @inarsi, 2007).

&enelitian chikaa et al. (2002) dan Kuma!aa et al.

(200) membuktikan baha kemampuan propolis sebagai

antioksidan dapat menangkap radikal hidroksil (8H•) dan

superoksida (82•) kemudian menetralkan radikal bebas tersebut



8

sehingga keutuhan struktur sel dan aringan serta membran lipid

teraga. :amire! et al. dalam 4anko"a (2000) menambahkan

baha propolis berperan sebagai antioksidan karena mengandung

kaeik dan asam erulik beserta esternya.

") #ilin

/ilin yang terkandung di dalam propolis sebagian besar

merupakan deri"at dari lilin lebah (bee wax). 6amun, tidak sedikit

lilin yang berasal langsung dari tanaman. /ilin lebah umumnya

mengandung ikatan ester, asam lemak, dan rantai alkohol

hidrokarbon (Suranto, 20%0).

$) %inak &sensial

:agam minyak esensial dalam propolis tergantung enis

bunga yang menadi sumbernya. inyak esensial propolis bersiat

"olatil (mudah menguap) dan memiliki aroma yang khas

(Krell, %3). &etri dalam Suranto (20%0) menelaskan baha

minyak esensial dalam propolis berperan sebagai antibakteri dan

antiamur.

') Pollen

&ersentase pollen yang terkandung dalam propolis sekitar

+ ;. &ollen menadi penyumbang kadar protein dalam propolis.

ari semua asam amino yang terdapat dalam propolis, arginin dan

prolin tergolong yang terbanyak, sekitar +,E ; (Suranto, 20%0).

Fenis asam amino lainnya adalah triptoan, metionin, lisin,

enilalanin, leusin, isoleusin, "alin, tirosin, alanin, treonin, histidin,

serin, asam glutamat, dan asam aspartat (Hoesada et al., 2007).



9

() %ineral

Fenis mineral yang ditemukan dalam propolis berumlah

sekitar % enis. >at besi (<e) dan seng (>n) adalah kandungan

mineral terbanyak (Suranto, 20%0). Kedua !at ini dibutuhkan dalam

membentuk sistem pertahanan tubuh. Bn!im superoksida

dismutase (S8), salah satu dari antioksidan endogenus,

memerlukan bantuan mineral seperti mangan (n), seng (>n), !at

besi (<e), dan tembaga (5u) agar bisa bekera (@inarsi, 2007).

Cntioksidan endogenus (primer) adalah suatu senyaa yang dapat

memberikan atom hidrogen secara cepat kepada senyaa radikal

sehingga segera terbentuk senyaa yang lebih stabil (&riyanto,

200D @inarsi, 2007). ineral !at besi (<e) selain sebagai koaktor

S8 uga berperan sebagai koaktor antioksidan endogenus

katalase (@inarsi, 2007). Koaktor merupakan suatu elemen yang

dengannya suatu aktor lain harus bersatu untuk dapat berungsi

(Hartanto et al., 2000). Fenis mineral lainnya adalah emas (Cu),

perak (Cg), caesium (5s), merkuri (Hg), timbal (&b), kalsium (5a),

magnesium (g), kalium (K), natrium (6a), mangan (n),

tembaga (5u), osor (&), kobalt (5o), sulur (S), alumunium (Cl),

luor (<), dan selenium (Se), (Hoesada et al ., 2007D Suranto, 20%0).

Selenium (Se) merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk

pengaktian antioksidan endogenus glutation peroksidase

(-SH'&9), (@inarsi, 2007).

) Sena!a *rganik



10

Selain kaya akan asam amino dan mineral, propolis uga

mengandung beberapa komponen senyaa organik, seperti keton,

lakton, Guinon, steroid, asam ben!oat dan esternya, "itamin (4%,

42, 43, 5, B, dan C), dan gula (Krell, %3D Suranto, 20%0).

itamin 5, B, dan C dapat berperan sebagai antioksidan non'

en!imatis, suatu antioksidan eksogenus (sekunder) yang berperan

menghambat Reactive Oxygen Species (:8S) dengan cara

pengkelatan metal atau dirusak pembentukannya (&riyanto, 200D

@inarsi, 2007).

". Gin+al

a. Fisiologi

-inal merupakan organ penting dalam mempertahankan

homeostasis dengan cara mengatur konsentrasi konstituen plasma,

terutama elektrolit dan air, dan dengan mengeliminasi semua !at sisa

metabolisme (kecuali 582 yang dikeluarkan oleh paru'paru) dan

senyaa asing (-artner dan Hiatt 2007D @ilson, 2003). >at sisa

metabolisme tubuh yang dieliminasi ginal, di antaranya urea, asam

urat, dan kreatinin, sedangkan senyaa asing yang dieliminasi ginal

adalah toksin, metabolit obat'obatan, !at penambah pada makanan,

pestisida, dan bahan'bahan eksogen non'nutrisi lainnya yang berhasil

masuk ke dalam tubuh (Sherood, 200%). Selain itu, ginal uga

berperan dalam ungsi hormonal, mensekresikan eritropoietin dan



11

renin, dan ungsi metabolisme, mengubah "itamin menadi bentuk

aktinya (Young dan Heath, 2002).

b. ,natomi

-inal merupakan organ besar, berumlah sepasang, berarna

kemerahan, berbentuk seperti kacang, dan terletak dalam

retroperitoneum pada dinding posterior abdomen. -inal memiliki

berat %=0'%+0 gram dengan ukuran panang sekitar %% cm, lebar sekitar

'+ cm, dan tebal sekitar = cm. &osisi hati menyebabkan letak ginal

kanan berada sekitar %'2 cm lebih rendah dibandingkan ginal kiri

(-artner dan Hiatt, 2007). Kutub atas ginal kanan terletak setinggi iga

kedua belas, sedangkan kutub atas ginal kiri terletak setinggi iga

kesebelas (@ilson, 2003). &ermukaan ginal halus dan terdapat di

dalam suatu kapsul yang dikelilingi oleh lemak perinerik dan asia

-erota (5handrasoma dan 5li"e, 200+). -inal uga memiliki sisi

medial cekung dan permukaan lateral yang cembung. Sisi medial yang

cekung, hilum, merupakan tempat masuknya sara, keluar dan

masuknya pembuluh darah (arteri renalis dan "ena renalis) dan

pembuluh lime, serta keluarnya ureter (escher, 20%0D Sherood,

200%).

c. -istologi

Setiap ginal dibagi dalam korteks di bagian luar yang tercat

gelap dan medula di bagian dalam yang tercat lebih terang (&akurar

dan 4igbee, 200). Korteks ginal terdiri dari pars kon"ulata dan pars

radiata. &ars kon"ulata tersusun dari korpuskuli ginal dan tubuli yang



12

membentuk labirin kortikal. &ars radiata tersusun dari bagian'bagian

lurus (segmen lurus tubulus proksimal dan segmen lurus tubulus distal)

dari neron dan duktus kolekti"us. assa aringan korteks yang

mengelilingi setiap piramid medula membentuk sebuah lobus renalis,

dan setiap berkas medula merupakan pusat dari lobulus renalis.

Faringan korteks uga terdapat di antara piramid medula, yang disebut

kolumna 4ertini (-artner dan Hiatt, 2007). -ambar 2 menelaskan

struktur histologis ginal.

Gambar ". Struktur Histologis -inal (escher, 20%0)

edula ginal terdiri atas %0'%E struktur berbentuk kerucut atau

piramid yang disebut piramid medula. Setiap berkas medula terdiri atas



13

satu atau lebih duktus kolekti"us bersama bagian lurus beberapa

neron (FunGueira et al ., 200+).

1) e/ron

6eron adalah unit ungsional ginal. Setiap ginal

mempunyai sekitar satu uta neron yang pada dasarnya

mempunyai struktur dan ungsi yang sama. Setiap neron terdiri

dari kapsula 4oman yang mengitari rumbai kapiler glomerulus,

tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus

kontortus distal (@ilson, 2003).

") Korpuskulum Gin+al

Korpuskulum ginal terdiri atas kapsula epitel berdinding

ganda yang disebut kapsula 4oman dan kapiler glomerulus yang

berada di dalamnya. /apisan kapsula 4oman bagian luar

(parietal) terdiri atas epitel selapis pipih dan lapisan dalam ("iseral)

terdiri atas epitel dari sel'sel podosit yang melekat erat pada

kapiler'kapiler glomerulus. i antara kedua lapisan kapsula

4oman terdapat celah sempit disebut ruangan 4oman atau

ruang urinarius. <ungsi ruangan ini adalah menampung cairan hasil

penyaringan melalui dinding kapiler glomerulus dan lapisan "iseral

kapsula 4oman (FunGueira et al., 200+D Ste"en dan /oe, 200+).

Korpuskulum ginal memiliki dua kutub yaitu kutub

"askuler dan kutub uriner. Kutub "askuler merupakan tempat



14

masuk dan keluarnya arteriol aeren dan eeren glomerulus dan

sekaligus sebagai tempat peralihan kapsula 4oman parietal

melipat menadi "iseral. (-artner dan Hiatt, 2007). Kutub uriner

merupakan transisi dari ruangan 4oman menuu lumen tubulus

kontortus proksimal dan uga tempat teradinya perubahan dari

epitel selapis pipih (parietal) kapsula 4oman menadi kuboid atau

silindris di tubulus kontortus proksimal (Ste"en dan /oe, 200+).

Selama perkembangan embrional, epitel lapisan "iseral

kapsula 4oman sangat dimodiikasi. Sel'sel lapisan "iseral ini

disebut dengan podosit. &odosit melekat erat pada kapiler

glomerulus dengan cara membentuk tonolan'tonolan protoplasma

primer (prosesus primer). ari setiap cabang prosesus primer

menulurkan lagi prosesus sekunder atau pedikel yang melekat erat

pada membran basal kapiler glomerulus. &edikel yang berdekatan

saling bersilangan dan di antaranya terdapat celah'celah sempit

yang disebut celah iltrasi. 5elah'celah ini berhubungan dengan

ruangan yang lebih besar yang terbentuk di antara prosesus'

prosesus primer yang disebut ruang subpodosit yang akhirnya

masuk ke dalam ruangan 4oman (FunGueira et al ., 200+).

$) Glomerulus

-lomerulus merupakan struktur yang dibentuk oleh

beberapa berkas anastomosis kapiler yang berasal dari cabang'

cabang arteriol aeren. Komponen aringan ikat pada arteriol aeren



15

tidak masuk ke dalam kapsula 4oman dan secara normal sel'sel

aringan ikat digantikan oleh tipe sel khusus, yaitu sel'sel

mesangial. Cda dua kelompok sel mesangial, yaitu sel mesangial

ekstraglomerular yang terletak pada kutub "askuler dan sel

mesangial intraglomerular mirip perisit yang terletak di dalam

korpuskulum ginal (-artner dan Hiatt, 2007). Sekelompok sel

khusus yaitu sel ukstaglomerularis (modiikasi otot polos arteriol

aeren), makula densa, dan sel mesangial ekstraglomerular

membentuk bangunan penting disebut aparatus ukstaglomerulus.

4angunan ini terletak dekat dengan kutub "askuler glomerulus

yang berperan penting dalam mengontrol "olume cairan

ekstraseluler dan tekanan darah, serta mengatur pelepasan renin

(-uyton dan Hall, 2007D @ilson, 2003).

&eran glomerulus dalam sistema uropoetika adalah

memiltrasi plasma darah. <iltrat glomerulus mempunyai susunan

kimia sama seperti plasma darah tetapi hanya sedikit mengandung

protein karena protein tidak dapat menembus barier iltrasi ginal.

<iltrat glomerulus mengalir ke tubulus kontortus proksimal untuk

memulai proses reabsorbsi dan sekresi (-uyton dan Hall, 2007).

') Tubulus Kontortus Proksimal

*ubulus kontortus proksimal beraal dari kutub uriner

korpuskulum ginal. Saluran ini beralan berliku'liku dan bagian

akhir beralan lurus meleati pars radiata korteks untuk



16

melanutkan diri menadi lengkung Henle. Sebagai segmen neron

yang terpanang dan terlebar, tubulus ini memenuhi hampir

sebagian besar korteks dan dalam sediaan sering terpotong

melintang atau serong (Young dan Heath, 2002). Sel'sel dalam

tubulus kontortus proksimal berbentuk kuboid simpleks dengan

batas'batas sel yang tidak tegas akibat interdigitasi antara membran

sel yang bersebelahan. Sitoplasma sangat asidoilik bergranula, inti

bulat dan besar, serta berkromatin padat. &uncak sel yang

menghadap ke lumen tubulus mempunyai mikro"ili panang

disebut brush border (Ste"en dan /oe, 200+).

*ubulus proksimal ginal berungsi dalam mekanisme

reabsorbsi dan sekresi. alam keadaan normal, semua glukosa dan

37 ; natrium dan klorida direabsrobsi melalui proses akti yang

memerlukan energi. Cir berdiusi secara pasi mengikuti gradien

osmotik. 4ila umlah glukosa dalam iltrat glomerulus berlebihan

dan melampaui batas ambang reabsorbsi tubulus proksimal, maka

akan dikeluarkan bersama'sama urine, misalnya pada penderita

diabetes melitus (Sherood, 200%D @ard, 200). *ubulus kontortus

proksimal uga mereabsorbsi akti asam'asam amino, asam

askorbat, dan protein dalam iltrat glomerulus (@ard, 200). &roses

sekresi yang terpenting pada tubulus kontortus proksimal adalah

sekresi HA, K A, dan ion'ion organik (Sherood, 200%).



17

Sel'sel tubulus kontortus proksimal mempunyai tanda'

tanda sel yang bermetabolisme tinggi, mempunyai banyak

mitokondria untuk menyokong proses transpor akti yang sangat

cepat dan cukup tepat (-uyton dan Hall, 2007). *ubulus kontortus

proksimal adalah lokasi yang paling sering mengalami kerusakan

akibat toksikan. Hal ini teradi karena tubulus kontortus proksimal

merupakan tempat pertama yang dilalui oleh toksikan. Selain itu,

sebelum obat dan metabolitnya diekskresikan melalui urine,

terlebih dahulu akan dikonsentrasikan dalam sel tubulus kontortus

proksimal ginal sehingga kadar toksik pada tubulus kontortus

proksimal meningkat (@ilson, 2003). Sitokrom &+0 (5'&+0) di

ginal yang berperan dalam pembentukan N-asetyl-p-

benzoquinoneimine (6C&I), metabolit toksik dari parasetamol

yang dapat memacu timbulnya nerotoksisitas, sebagian besar

terdapat di tubulus kontortus proksimal (ycek et al., 200%).

() #engkung -enle

/engkung Henle adalah stuktur berbentuk huru 1 terdiri

atas segmen tebal desenden, dengan struktur mirip tubulus

kontortus proksimal, kecuali brush border di sini kurang

berkembangD segmen tipis desendenD segmen tipis asendenD dan

segmen tebal asenden, yang strukturnya mirip dengan tubulus

kontortus distal. &eralihan antara segmen tebal ke segmen tipis

biasanya teradi secara mendadak melalui pergantian sel'sel kuboid



18

atau kolumner rendah menadi sel pipih (Ste"en dan /oe, 200+).

Segmen tebal distal asenden menuu korteks dan menghampiri

kutub "askuler glomerulus asalnya, tepatnya di antara arteriol

eeren dan eeren. Sel'sel tubulus di tempat ini tersusun lebih rapat

dan lebih tinggi dari pada sekitarnya, dinamakan makula densa.

Kemudian tubulus melanutkan diri menadi tubulus kontortus

distal (FunGueira et al ., 200+).

&roses pemekatan iltrat akan teradi selama meleati

lengkung Henle. Hal dikarenakan lengkung Henle menimbulkan

gradien hipertonis dalam medula yang akan berpengaruh terhadap

konsentrasi urine pada aktu meleati tubulus kolekti"us. 4agian

desenden lengkung Henle sangat permiabel terhadap air, 6aA, dan

5l'. Karena interstisial medulla hipertonis terhadap iltrat,

akibatnya 6aA dan 5l' masuk sedangkan air akan keluar

meninggalkan iltrat. 4agian asenden lengkung Henle tidak

permiabel terhadap air dan secara akti mentransport 6aA dan 5l' ke

dalam cairan interstisial sehingga tubulus ini sangat berperan

dalam mempertahankan cairan interstisial medula yang hipertonis.

Ckibat hilangnya 6aA dan 5l' yang tidak diikuti keluarnya air,

maka iltrat yang mencapai tubulus kontortus distal bersiat

hipotonis (-uyton dan Hall, 2007D @ard, 200).

) Tubulus Kontortus Distal



19

6eron melanutkan diri menadi tubulus kontortus distal

setelah meleati makula densa. *ubulus kontortus distal beralan

berliku'liku dan berada di dalam korteks berdampingan dengan

tubulus kontortus proksimal. *ubulus ini berakhir di dekat pars

radiata, bermuara ke dalam duktus kolekti"us. Sel'selnya

berbentuk kuboid dengan sitoplasma ernih, intinya bulat terletak

di sentral. &ada permukaan epitelnya terdapat mikro"ili pendek

tetapi tidak membentuk brush border . *ubulus distal lebih pendek

daripada tubulus kontortus proksimal sehingga pada irisan tampak

lebih sedikit, dengan diameter lebih sempit. &ada umumnya sel'

selnya tercat kurang kuat dibanding dengan tubulus proksimal

(Ste"en dan /oe, 200+D Sherood, 200%).

i dalam tubulus kontortus distal teradi pertukaran ion,

bila terdapat aldosteron, 6aA diresorbsi dan ion K A diekskresi.

*ubulus ini uga mengekskresi HA dan 6HA (amonium) ke dalam

urine. ekanisme di sini penting untuk mengendalikan

keseimbangan asam basa darah. *ubulus kontortus distal bersama'

sama dengan tubulus kolekti"us sangat permiabel terhadap air bila

terdapat hormon antidiuretik (CH), (-uyton dan Hall, 2007D

Sherood, 200%D @ard, 200).

0) Tubulus kolektivus

*ubulus kolekti"us atau duktus ekskretorius tidak termasuk

bagian neron karena secara embriologis keduanya berbeda.



20

*ubulus ini beralan di dalam pars radiata korteks menuu medula.

i bagian medula agak ke tengah, beberapa duktus bersatu

membentuk duktus yang lebih besar dan bermuara di apeks

piramid, yaitu duktus papilaris 4ellini. *empat muara dari duktus'

duktus papilaris sangat banyak dan diameternya cukup besar

sehingga menyerupai saringan disebut cribrosa area. *ubulus

kolekti"us menyalurkan urine dari neron ke pel"is renalis dengan

mengabsorbsi air akibat pengaruh hormon antidiuretik (CH),

(-artner dan Hiatt, 2007D Ste"en dan /oe, 200+).



21

. Kerangka Pemikiran

Propolis

Konugasi

glutation

Stres oksidati

6ekrosis sel epitel tubulus

proksimal ginal

Reactive

Oxygen

Species (:8S)

eningkatkan

otal

!ntioxidant

Status (*CS)

Ckti"asi

katalase

Ckti"asi

S8

Ckti"asi

-SH'&9

/ipid

peroksida

<e

Se

5u'>n

n

it. C, <enol, Kaeik,

Csam irulik beserta

esternya, Csam amino

esensial

it. 5

it. B

<la"onoid

Ckti"asi

nitrit oxide

(68) dan

adhesi

ariabel luar yang tidak terkendali? kondisi psikologis dan keadaan aal ginal

Kerusakan Sel Gin+al

Gambar 1. Skema &eran &ropolis pada Kerusaka Sel -inal

Keterangan2? memacu

? menghambat

? mengandung antioksidan



22

tinjauan pustaka propolis skripsi

Documents