1 keracunan makanan
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 1 Keracunan Makanan
1/3
1.5.5. KERACUNAN MAKANAN
Keracunan makanan adalah penyakit yang disebabkan oleh karena mengkonsumsi makanan yangmengandung bahan berbahaya/toksik atau yang terkontaminasi. Kontaminasi bisa oleh bakteri,
virus, parasit, jamur, atau toksin.
Botulisme
Botulinum merupakan racun terhadap saraf, diproduksi oleh bakteriClostridium botulinum. Bakteri
anaerob ini sering tumbuh pada makanan atau bahan makanan yang diawetkan dan proses
pengawetan tidak baik seperti: sosis, bakso, ikan kalengan, daging kalengan, buah dan sayur
kalengan, madu.
Gejala akut dapat muncul 2 jam 8 hari setelah menelan makanan yang terkontaminasi.
Semakin pendek waktu antara menelan makanan yang terkontaminasi dengan timbulnya gejala
makin berat derajat keracunannya. Gejala awal dapat berupa suara parau, mulut kering dan tidak
enak pada epigastrium. Dapat pula timbul muntah, diplopia, ptosis, disartria, kelumpuhan otot
skeletal dan yang paling berbahaya adalah kelumpuhan otot pernapasan. Kesadaran tidakterganggu, fungsi sensorik dalam batas normal. Pupil dapat lebar, tidak reaktif atau dapat juga
normal. Gejala pada bayi meliputi hipotoni, konstipasi, sukar minum atau makan, kepala sukar
ditegakkan dan refleks muntah hilang.
Penatalaksanaan meliputi dekontaminasi dengan memuntahkan isi lambung jika korban
masih sadar, dapat juga dilakukan bilas lambung. Arang aktif dapat diberikan (jika tersedia). Jika
tersedia dapat diberikan antitoksin botulinum pada keracunan simtomatik (perlu dilakukan uji alergi
sebelumnya).
Bongkrek (tempe bongkrek, asam bongkrek)
-
7/24/2019 1 Keracunan Makanan
2/3
Tempe bongkrek dibuat dari ampas kelapa. Tempe bongkrek yang beracun mengandung racun
asam bongkrek yang dihasilkan olehPseudomonas cocovenenanyang tumbuh pada tempe ampas
kelapa yang tidak jadi. Pada tempe yang jadi, pseudomonas ini tidak tumbuh.
Gejala keracunan bervariasi mulai dari yang sangat ringan hanya: pusing, mual dan nyeri
perut sampai berat berupa: gagal sirkulasi dan respirasi, kejang dan kematian.
Antidotum spesifik keracunan bongkrek belum ada. Terapi nonspesifik ditujukan untuk
menyelamatkan nyawa, mencegah absorbsi racun lebih lanjut dan mempercepat ekskresi. Atasi
gangguan sirkulasi dan respirasi, beri arang aktif.
Jengkol (asam jengkol)
Jengkol adalah suatu jenis buah yang biasanya dimakan sebagai lalapan.
Gejala dapat timbul 5-12 jam setelah makan jengkol. Gejala keracunan: kolik, oliguria atau
anuria, hematuria, gagal ginjal akut. Gejala tersebut timbul sebagai akibat sumbatan saluran kemih
oleh kristal asam jengkol.
Penatalaksanaannya ditujukan untuk mencegah terbentuknya kristal dengan memberikannatrium bikarbonat 0,5 2 gram 4 kali perhari secara oral. Bila terjadi gagal ginjal akut maka
penatalaksanaan sesuai dengan gagal ginjal akut. Tidak ada antidotum spesifik.
Sianida (HCN)
Sianida merupakan zat kimia yang sangat toksik dan banyak digunakan dalam berbagai industri.
Juga terdapat pada beberapa jenis umbi atau singkong.
Gejala dapat berupa nyeri kepala, mual, muntah, sianosis, dispnea, delirium dan bingung.
Dapat juga segera diikuti pingsan, kejang, koma dan kolaps kardiovaskular yang berkembang sangat
cepat.
-
7/24/2019 1 Keracunan Makanan
3/3
Penatalaksanaan keadaan gawat darurat lakukan pembebasan jalan napas, berikan oksigen
100%. Berikan natrium-tiosulfat 25% IV dengan kecepatan 2,5-5 ml/menit sampai klinis membaik.
Tiosulfat relatif aman dan dapat diberikan meskipun diagnosisnya masih meragukan.
Tatalaksana koma, kejang, hipotensi atau syok dengan tindakan yang sesuai. Jangan
lakukan emesis karena korban dapat dengan cepat berubah menjadi tidak sadar.
http://www.edukia.org/web/kbanak/2-keracunan-makanan/
http://www.edukia.org/web/kbanak/2-keracunan-makanan/http://www.edukia.org/web/kbanak/2-keracunan-makanan/