1 keracunan makanan

Upload: ramadhatil-mauraty

Post on 21-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 1 Keracunan Makanan

    1/3

    1.5.5. KERACUNAN MAKANAN

    Keracunan makanan adalah penyakit yang disebabkan oleh karena mengkonsumsi makanan yangmengandung bahan berbahaya/toksik atau yang terkontaminasi. Kontaminasi bisa oleh bakteri,

    virus, parasit, jamur, atau toksin.

    Botulisme

    Botulinum merupakan racun terhadap saraf, diproduksi oleh bakteriClostridium botulinum. Bakteri

    anaerob ini sering tumbuh pada makanan atau bahan makanan yang diawetkan dan proses

    pengawetan tidak baik seperti: sosis, bakso, ikan kalengan, daging kalengan, buah dan sayur

    kalengan, madu.

    Gejala akut dapat muncul 2 jam 8 hari setelah menelan makanan yang terkontaminasi.

    Semakin pendek waktu antara menelan makanan yang terkontaminasi dengan timbulnya gejala

    makin berat derajat keracunannya. Gejala awal dapat berupa suara parau, mulut kering dan tidak

    enak pada epigastrium. Dapat pula timbul muntah, diplopia, ptosis, disartria, kelumpuhan otot

    skeletal dan yang paling berbahaya adalah kelumpuhan otot pernapasan. Kesadaran tidakterganggu, fungsi sensorik dalam batas normal. Pupil dapat lebar, tidak reaktif atau dapat juga

    normal. Gejala pada bayi meliputi hipotoni, konstipasi, sukar minum atau makan, kepala sukar

    ditegakkan dan refleks muntah hilang.

    Penatalaksanaan meliputi dekontaminasi dengan memuntahkan isi lambung jika korban

    masih sadar, dapat juga dilakukan bilas lambung. Arang aktif dapat diberikan (jika tersedia). Jika

    tersedia dapat diberikan antitoksin botulinum pada keracunan simtomatik (perlu dilakukan uji alergi

    sebelumnya).

    Bongkrek (tempe bongkrek, asam bongkrek)

  • 7/24/2019 1 Keracunan Makanan

    2/3

    Tempe bongkrek dibuat dari ampas kelapa. Tempe bongkrek yang beracun mengandung racun

    asam bongkrek yang dihasilkan olehPseudomonas cocovenenanyang tumbuh pada tempe ampas

    kelapa yang tidak jadi. Pada tempe yang jadi, pseudomonas ini tidak tumbuh.

    Gejala keracunan bervariasi mulai dari yang sangat ringan hanya: pusing, mual dan nyeri

    perut sampai berat berupa: gagal sirkulasi dan respirasi, kejang dan kematian.

    Antidotum spesifik keracunan bongkrek belum ada. Terapi nonspesifik ditujukan untuk

    menyelamatkan nyawa, mencegah absorbsi racun lebih lanjut dan mempercepat ekskresi. Atasi

    gangguan sirkulasi dan respirasi, beri arang aktif.

    Jengkol (asam jengkol)

    Jengkol adalah suatu jenis buah yang biasanya dimakan sebagai lalapan.

    Gejala dapat timbul 5-12 jam setelah makan jengkol. Gejala keracunan: kolik, oliguria atau

    anuria, hematuria, gagal ginjal akut. Gejala tersebut timbul sebagai akibat sumbatan saluran kemih

    oleh kristal asam jengkol.

    Penatalaksanaannya ditujukan untuk mencegah terbentuknya kristal dengan memberikannatrium bikarbonat 0,5 2 gram 4 kali perhari secara oral. Bila terjadi gagal ginjal akut maka

    penatalaksanaan sesuai dengan gagal ginjal akut. Tidak ada antidotum spesifik.

    Sianida (HCN)

    Sianida merupakan zat kimia yang sangat toksik dan banyak digunakan dalam berbagai industri.

    Juga terdapat pada beberapa jenis umbi atau singkong.

    Gejala dapat berupa nyeri kepala, mual, muntah, sianosis, dispnea, delirium dan bingung.

    Dapat juga segera diikuti pingsan, kejang, koma dan kolaps kardiovaskular yang berkembang sangat

    cepat.

  • 7/24/2019 1 Keracunan Makanan

    3/3

    Penatalaksanaan keadaan gawat darurat lakukan pembebasan jalan napas, berikan oksigen

    100%. Berikan natrium-tiosulfat 25% IV dengan kecepatan 2,5-5 ml/menit sampai klinis membaik.

    Tiosulfat relatif aman dan dapat diberikan meskipun diagnosisnya masih meragukan.

    Tatalaksana koma, kejang, hipotensi atau syok dengan tindakan yang sesuai. Jangan

    lakukan emesis karena korban dapat dengan cepat berubah menjadi tidak sadar.

    http://www.edukia.org/web/kbanak/2-keracunan-makanan/

    http://www.edukia.org/web/kbanak/2-keracunan-makanan/http://www.edukia.org/web/kbanak/2-keracunan-makanan/