10.lapsus sharfina ckd

Upload: riza-pahlevi

Post on 26-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    1/23

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Penyakit infark miokard merupakan gangguan aliran darah ke jantung

    yang menyebabkan sel otot jantung mati. Aliran darah di pembuluh darah terhenti

    setelah terjadi sumbatan koroner akut, kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari

    pembuluh darah di sekitarnya. Daerah otot di sekitarnya yang sama sekali tidak

    mendapat aliran darah atau alirannya sangat sedikit sehingga tidak dapat

    mempertahankan fungsi otot jantung, dikatakan mengalami infark (Guyton,

    200!. "aktor risiko biologis infark miokard yang tidak dapat diubah yaitu usia,

    jenis sehingga berpotensi dapat memperlambat proses aterogenik, antara lain

    kadar serum lipid, hipertensi, merokok, gangguan toleransi glukosa, dan diet yang

    tinggi lemak jenuh, kolesterol, serta kalori (#antoso, 200$!.

    %nfark miokard akut dengan ele&asi segmen #' (#'Elevation Myocardial

    Infarct) merupakan bagian dari spektrum sindrom koroner akut (#A! yangterdiri

    atas angina pektoris tak stabil, %)A tanpa ele&asi #', dan %)A denganele&asi #'.

    %nfark miokard akut dengan ele&asi #' (#'*)%! terjadi jika aliran darah koroner

    menurun secara mendadak akibat oklusi trombus pada plak aterosklerotik yang

    sudah ada sebelumnya. 'rombus arteri koroner terjadi secara cepat pada lokasi

    injuri &askuler, dimana injuri ini dicetuskan oleh faktor+faktor seperti merokok,

    hipertensi, dan akumulasi lipid (#udoyo, 200!. 'ahun 20-, /.000 pasien di

    %ndonesia didiagnosa Penyakit 1antung oroner. #aat ini, pre&alensi #'*)%

    meningkat dari 2$ ke /0 dari presentasi %nfark )iokard (Depkes, 20-!.

    %nfark )iokard Akut diklasifikasikan berdasar *G 2 sandapan menjadi%nfark miokard akut #'+ele&asi (#'*)%! 3 oklusi total dari arteri koroner yang

    menyebabkan area infark yang lebih luas meliputi seluruh ketebalanmiokardium,

    yang ditandai dengan adanya ele&asi segmen #' pada *G. %nfark miokard akut

    non #'+ele&asi (4#'*)%!3 oklusi sebagian dari arteri koroner tanpa melibatkan

    seluruh ketebalan miokardium, sehingga tidak adaele&asi segmen #' pada *G

    (#udoyo, 200!.

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    2/23

    Diagnosis %)A dengan ele&asi segmen #' ditegakkan berdasarkananamnesis

    nyeri dada yang khas dan gambaran *G adanya ele&asi #' 52mm, minimal

    pada 2 sandapan prekordial yang berdampingan atau 5 mmpada 2 sandapan

    ekstremitas. Pemeriksaan en6im jantung terutama troponin 'yang meningkat

    akan memperkuat. ombinasi nyeri dada substernal 5-0menit dan banyak

    keringat merupakan kecurigaan kuat adanya #'*)%(#udoyo, 200!.BAB 2

    LAPORAN KASUS

    2.1 Identitas Penderita

    4ama 3 'n. #

    7mur 3 $$ tahun

    1enis kelamin 3 8aki+laki

    Alamat 3 Grobyog+9uluhan

    Pekerjaan 3 '4%

    #tatus 3 )enikah

    #uku 3 1a:a

    Agama 3 %slam

    #tatus Pelayanan 3 ;P1# 4on P;%

    4o.

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    3/23

    Pasien datang dengan keluhan nyeri dada. 4yeri dada dirasakan tiba+tiba dan

    menjalar ke bahu dan lengan. 4yeri dada dirasakan terus menerus. 4yeri dirasa

    seperti perasaan tertekan. #elain itu pasien juga mengeluh sesak. eluhan tersebut

    dirasakan sejak sore pukul .-0. lalu pasien merasa lemas karena nyeri dada dan

    sesaknya. Pasien sempat tidak sadarkan diri dan langsung diba:a ke

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    4/23

    Dalam sehari pasien makan 2+- kali.

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    5/23

    4adi 3 B0 FCmenit ,reguler, kuat angkat

    tot 3 edema (+!, atrofi (+!

    'ulang 3 deformitas (+!

    #tatus gi6i 3 ;; 3 B$kg

    '; 3 0 cm

    ;)% 3 22,/ (normal!

    2.3.2 Pemeriksaan Khss

    a. epala

    + ;entuk 3 bulat lonjong, simetris

    +

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    6/23

    c. 'horaF

    . ?or 3

    + %nspeksi 3 ictus cordistidak tampak

    + Palpasi 3 ictus cordistidak teraba

    + Perkusi 3 redup

    + ;atas kanan atas 3 %?# %% parasternal line kanan

    + ;atas kanan ba:ah 3 %?# %E parasternal line kanan

    + ;atas kiri atas 3 %?# %% parasternal line kiri

    + ;atas kiri ba:ah 3 %?# E 8inea )idcla&icula #inistra

    + Auskultasi 3 ##2tunggal, reguler, suara tambahan (+!

    2. Pulmo 3

    Eentral Dorsal

    Ins!eksi"

    #imetris

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    7/23

    + %nferior 3 akral hangat @C@, edema +/-

    esan 3 ekstremitas dalam batas normal

    2.% Pemeriksaan Penn&an'

    a. Pemeriksaan 8aboratorium 2 #eptember 20$

    (enis Pemeriksaan Hasi# Pemeriksaan N$rma#

    HE)A*OLO+I

    emoglobin /,- 2,0+B,0

    8eukosit 2-,$ /,$ ,0

    ematokrit /2,0 /+$-

    'rombosit -=2 $0+/$0FAAL HA*I

    #G>' 0- 0+-$

    #GP' =/ =+/-

    +ULA DARAH

    Glukosa Darah 2= H200

    ELEK*ROLI*

    4atrium -, -$+$$

    alium -,2 -,$+$,0

    ?hlorida 0/, =0+0

    ?alsium 2,- 2,$+2,$

    FAAL +IN(AL

    reatinin #erum , 0,B+,-

    ;74 0 B+20

    7rea 22 2B+/-

    'roponin+ % negatif negatif

    esan 3 leukositosis, peningkatan #G>', #GP',GD#

    g. Pemeriksaan "oto 'horaF

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    8/23

    esan 3 ?or C Pulmo db

    *G

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    9/23

    2., Resme

    Pasien datang dengan keluhan nyeri dada. 4yeri dada dirasakan tiba+tiba dan

    menjalar ke bahu dan lengan. 4yeri dada dirasakan terus menerus. 4yeri dirasa

    seperti perasaan tertekan. #elain itu pasien juga mengeluh sesak. eluhan tersebut

    dirasakan sejak sore pukul .-0. lalu pasien merasa lemas karena nyeri dada dan

    sesaknya. Pasien sempat tidak sadarkan diri dan langsung diba:a ke

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    10/23

    *G

    2 Planning )onitoring

    Eital #ign *G

    - Planninng 'erapi

    + >2 - lpm

    + %nfus PI 000 ccChari

    + %njeksi 8a&enoF 2F0,B iuC#?

    + pCo aspilet +0+0

    + pCo atro&astatin 20 m 0+0+

    + pCo plo&iF +0+0

    + 'rombolitik

    / Planning *dukasi

    )enjelaskan tentang penyakit, pemeriksaan yang perlu dilakukan dan

    tindakan medis kepada pasien serta keluarga.

    )enjelaskan kemungkinan komplikasi dan prognosis kepada pasien

    dan keluarga

    )enjelaskan tentang faktor risiko yang perlu dihindari nantinya

    / Pr$'n$sis

    Dubia ad bonam

    0

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    11/23

    BAB III

    PE)BAHASAN

    *e0$$k Pasien

    Gejala

    linis

    4yeri dada 4yeri dada

    Pemeriksaan

    fisik

    - ;erkeringat dingin

    - ;radikardia

    - 'ekanan darah

    menurun- Demam

    - ;erkeringat dingin

    - ;radikardia

    - ipotensi

    "oto rontgen - Dilihat adanya

    pembesaran jantung

    atau gejala jantung

    koroner

    'idak ada

    *G - 'imbulnya

    gelombang J yang

    besar

    - *le&asi segmen #'

    - %n&ersi gelombang '

    + *le&asi segmen #'

    Pemeriksaan

    lab

    - #G>'C#GP' K

    - ?); K

    - 8eukositosis

    - 'roponin % posisitif

    + 8eukositosis

    + 'roponin % negatif

    'eFtbook Pasien

    'atalaksana .

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    12/23

    ''E

    $. Pemberian %nfus

    B.Pemberian

    >ksigen

    . Analgesik 3

    morphin $ mg atau

    petidin 2$ $0 mg

    . >bat sedatif 3

    dia6epam 2 $ mg

    =. ;o:el care 3

    laksadin0. Antikoagulan 3

    lo&enoF

    . Diet 1antung

    bertahap dari D1 %

    atau bubur sumsum,

    D1 %% atau

    bubur biasa, D1 %%%

    atau bubur tim,

    D1 %E atau nasi.2. 4itrat

    -. Anti platelet,

    Aspilet atau ?PG

    ccChari!

    B.Pemberian >ksigen (>2 -

    lpm!

    0. %njeksi 8a&enoF 2F0,B

    iuC#?

    -. pCo aspilet +0+0

    pCo atro&astatin 20 m 0+0+

    pCo plo&iF +0+0

    'rombolitik

    2

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    13/23

    BAB I*IN(AUAN PUS*AKA

    A. DEFINISI

    %nfark )iokard Akut (%)A! merupakan gangguan aliran darah ke jantung

    yang menyebabkan sel otot jantung mati. Aliran darah di pembuluh darah terhenti

    setelah terjadi sumbatan koroner akut, kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari

    pembuluh darah di sekitarnya. Daerah otot di sekitarnya yang sama sekali tidak

    mendapat aliran darah atau alirannya sangat sedikit sehingga tidak dapat

    mempertahankan fungsi otot jantung, dikatakan mengalami infark.

    B. KLASIFIKASI

    %nfark )iokard Akut diklasifikasikan berdasar *G 2 sandapan menjadi3

    %nfark miokard akut #'+ele&asi (#'*)%! 3 oklusi total dari arteri

    koroner yang menyebabkan area infark yang lebih luas meliputi

    seluruh ketebalan miokardium, yang ditandai dengan adanya ele&asi

    segmen #' pada *G.

    %nfark miokard akut non #'+ele&asi (4#'*)%! 3 oklusi sebagian dari

    arteri koroner tanpa melibatkan seluruh ketebalan miokardium,

    sehingga tidak ada ele&asi segmen #' pada *G.

    ;erdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan elektrokardiogram

    (*G!, dan pemeriksaan marka jantung, #indrom oroner Akut dibagi

    menjadi3

    . %nfark miokard dengan ele&asi segmen #' (#'*)%3 ST segment elevation

    myocardial infarction!

    2. %nfark miokard dengan non ele&asi segmen #' (4#'*)%3 non ST segment

    elevation myocardial infarction!

    -. Angina Pektoris tidak stabil (7AP3 unstable angina pectoris!

    -

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    14/23

    K#asiikasi Inark mi$kard Akt erdasarkan ki##i!

    K#as Deinisi )$rta#itas

    456

    % 'ak ada gagal jantung

    kongestif

    B

    %% @ #- danC atau ronkhi

    basah

    %%% *dema paru -0+/0

    %E #yok kardiogenik B0+0

    Fakt$r Risik$ 4B$$t6

    Sk$r Risik$ 7

    )$rta#itas 38

    hari 456

    7sia B$+/ tahun (2 poin! 0 (0,!

    7sia 5$ tahun (- poin! (,B!

    Diabetes melitusChipertensi atau angina

    ( poin!

    2 (2,2!

    'ekanan darah sistolik H00mmg (2

    poin!

    - (/,/!

    "rekuensi jantung 500 (2 poin! / (,-!

    lasifikasi illip %%+%E (2 poin! $ (2,/!

    ;erat H B kg ( poin! B (B,!

    *le&asi #' anterior atau 8;;; ( poin! (2-,/!

    /

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    15/23

    9aktu ke reperfusi 5/ jam ( poin! ( 2B,!

    #kor risiko total poin (0+/! #kor risiko

    total poin (0+

    /!

    '%)%

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    16/23

    . ipertensi

    2. iperlipidemia

    -. )erokok/. Diabetes mellitus

    $. egemukan

    B. urang gerak dan kurang olahraga

    . onsumsi kontrasepsi oral.

    E. EPIDE)IOLO+I

    Di Amerika #erikat, data tahun ==$ === menyatakan insiden penyakit

    ginjal kronik diperkirakan 00 kasus perjuta penduduk pertahun, dan angka ini

    meningkat sekitar setiap tahunnya. Di )alaysia, dengan populasi juta,

    diperkirakan terdapat 00 kasus baru gagal ginjal pertahunnya. Di negara

    negara berkembang lainnya, insiden ini diperkirakan sekitar /0 B0 kasus perjuta

    penduduk pertahun.

    F. 8okasi infark miokard berdasarkan perubahan gambaran *G3

    4o 8okasi Gambaran *G

    Anterior *le&asi segmen #' danCatau gelombang J di E+

    E/CE$2 Anteroseptal *le&asi segmen #' danCatau gelombang J di E+E-

    - Anterolateral *le&asi segmen #' danCatau gelombang J di E+EB

    dan % dan aE8

    / 8ateral *le&asi segmen #' danCatau gelombang J di E$+EB

    dan in&ersi gelombang 'Cele&asi #'Cgelombang J

    di % dan aE8

    $ %nferolateral *le&asi segmen #' danCatau gelombang J di %%, %%%,

    aE", dan E$+EB (kadang+kadang % dan aE8!.

    B %nferior *le&asi segmen #' danCatau gelombang J di %%, %%%,

    dan aE" %nferoseptal *le&asi segmen #' danCatau gelombang J di %%, %%%,

    aE", E+E-

    'rue posterior Gelombang < tinggi di E+E2 dengan segmen #'

    depresi di E+E-. Gelombang ' tegak di E+E2

    =

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    17/23

    #'*)% umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun secara

    mendadak setelah oklusi thrombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada

    sebelumnya. #tenosis arteri koroner derajat tinggi yang berkembang secara

    lambat biasanya tidak memicu #'*)% karena berkembangnya banyak

    kolateral sepanjang :aktu. #'*)% terjadi jika trombus arteri koroner terjadi

    secara cepat pada lokasi injuri &ascular. Pada sebagian besar kasus, infark

    terjadi jika plak aterosklerosis mengalami fisur, rupture atau ulserasi dan jika

    kondisi local atau sistemik memicu trombogenesis, sehingga terjadi thrombus

    mural pada lokasi rupture yang mengakibatkan oklusi arteri koroner.

    Penelitian histology menunjukkan plak koroner cendeeung mengalami rupture

    jika mempunyai vibrous cap yang tipis dan intinya kaya lipid (lipid rich core!.

    %nfark )iokard yang disebabkan trombus arteri koroner dapat mengenai

    endokardium sampai epikardium,disebut infark transmural.namun bisa juga

    hanya mengenai daerah subendokardial,disebut infark subendokardial.#etelah

    20 menit terjadinya sumbatan,infark sudah dapat terjadi pada

    subendokardium,dan bila berlanjut terus rata+rata dalam / jam telah terjadi

    infark transmural.erusakan miokard ini dari endokardium ke epikardium

    menjadi komplit dan ire&ersibel dalam -+/ jam.)eskipun nekrosis miokard

    sudah komplit,proses remodeling miokard yang mengalami injury terus

    berlanjut sampai beberapa minggu atau bulan karena daerah infark meluas dan

    daerah non infark mengalami dilatasi

    H. DIA+NOSIS

    1. Anamnesis

    Adanya nyeri dada yang lamanya lebih dari -0 menit di daerah

    prekordial,retrosternal dan menjalar ke lengan kiri,lengan kanan dan ke

    belakang interskapuler.

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    18/23

    Penderita nampak sakit,muka pucat,kulit basah dan dingin.'ekanan

    darah bisa tinggi,normal atau rendah.Dapat ditemui bunyi jantung kedua

    yang pecah paradoksal,irama gallop. adang+kadang ditemukan pulsasi

    diskinetik yang tampak atau teraba di dinding dada pada %)A inferior.

    3. *G

    4ekrosis miokard dilihat dari 2 lead *G. #elama fase a:al

    miokard infark akut, *G pasien yang mengalami oklusi total arteri

    koroner menunjukkan ele&asi segmen #'. emudian gambaran *G

    berupa ele&asi segmen #' akan berkembang menjadi gelombang J.

    #ebagian kecil berkembang menjadi gelombang non+J. Pada #'*)%

    inferior, #' ele&asi dapat dilihat pada lead %%, %%%, dan aE".

    %. Pemeriksaan laboratorium

    Pada nekrosis miokard, protein intraseluler akan masuk

    dalam ruang interstitial dan masuk ke sirkulasi sistemik melalui

    mikro&askuler lokal dan aliran limfatik. >leh sebab itu, nekrosis miokard

    dapat dideteksi dari pemeriksaan protein dalam darah yang disebabkan

    kerusakan sel. Protein+protein tersebut antara lain aspartate

    aminotransferase (A#'!, lactate dehydrogenase, creatine kinase

    isoen6yme ); (?+);!, mioglobin, carbonic anhydrase %%% (?A %%%!,

    myosin light chain ()8?! dan cardiac troponin % dan ' (c'n% dan

    c'n'!. Peningkatan kadar serum protein+protein ini mengkonfirmasi

    adanya infark miokard.

    I. +E(ALA KLINIS

    eluhan utama adalah sakit dada yang terutama dirasakan di daerah

    sternum,bisa menjalar ke dada kiri atau kanan,ke rahang,ke bahu kiri dan

    kanan dan pada lengan.Penderita melukiskan seperti tertekan,terhimpit,

    diremas+remas atau kadang hanya sebagai rasa tidak enak di dada. 9alau

    sifatnya dapat ringan ,tapi rasa sakit itu biasanya berlangsung lebih dari

    setengah jam.1arang ada hubungannya dengan aktifitas serta tidak hilang

    dengan istirahat atau pemberian nitrat.

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    19/23

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    20/23

    #yok kardiogenik ditemukan pada saat masuk (0!, sedangkan =0

    terjadi selama pera:atan. ;iasanya pasien yang berkembang menjadi syok

    kardiogenik mempunyai penyakit arteri koroner multi&esel.

    /. %nfark &entrikel kanan

    %nfark &entrikel kanan menyebabkan tanda gagal &entrikel kanan yang

    berat (distensi &ena jugularis, tanda ussmaul, hepatomegali! dengan atau

    tanpa hipotensi.

    $. Aritmia paska #'*)%

    )ekanisme aritmia terkait infark mencakup ketidakseimbangan sistem

    saraf autonom, gangguan elektrolit, iskemi, dan perlambatan konduksi di

    6ona iskemi miokard

    B. *kstrasistol &entrikel

    Depolarisasi prematur &entrikel sporadis terjadi pada hampir semua pasien

    #'*)% dan tidak memerlukan terapi. >bat penyekat beta efektif dalam

    mencegah akti&itas ektopik &entrikel pada pasien #'*)%.

    . 'akikardia dan fibrilasi &entrikel

    'akikardi dan fibrilasi &entrikel dapat terjadi tanpa bahaya aritmia

    sebelumnya dalam 2/ jam pertama.

    . "ibrilasi atrium

    =. Aritmia supra&entrikular

    0. Asistol &entrikel

    . ;radiaritmia dan ;lok

    2. omplikasi )ekanik

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    21/23

    keluhan angina di ruang ga:at darurat, sebelum ada hasil pemeriksaan *G

    danCatau marka jantung. 'erapi a:al yang dimaksud adalah )orfin, >ksigen,

    4itrat, Aspirin (disingkat )>4A!, yang tidak harus diberikan semua atau

    bersamaan.

    . 'irah baring (Ke#as I:9!

    2. #uplemen oksigen harus diberikan segera bagi mereka dengan saturasi >2

    arteri H=$ atau yang mengalami distres respirasi (Ke#as I:9!

    -. #uplemen oksigen dapat diberikan pada semua pasien #A dalam B jam

    : pertama, tanpa mempertimbangkan saturasi >2 arteri (Ke#as IIa:9!

    /. Aspirin B0+-20 mg diberikan segera pada semua pasien yang tidak

    diketahui intoleransinya terhadap aspirin (elas %+A!. Aspirin tidak bersalut

    lebih terpilih mengingat absorpsi sublingual (di ba:ah lidah! yang lebih cepat

    (Ke#as I:9!

    $. Penghambat reseptor ADP (adenosine diphosphate!

    a. Dosis a:al ticagrelor yang dianjurkan adalah 0 mg dilanjutkan dengan

    dosis pemeliharaan 2 F =0 mgChari kecuali pada pasien #'*)% yang

    direncanakan untuk reperfusi menggunakan agen fibrinolitik (Ke#as I:B! atau

    . Dosis a:al clopidogrel adalah -00 mg dilanjutkan dengan dosis

    pemeliharaan $ mgChari (pada pasien yang direncanakan untuk terapi

    reperfusi menggunakan agen fibrinolitik, penghambat reseptor ADP yang

    dianjurkan adalah clopidogrel! (Ke#as I:9!.

    B. 4itrogliserin (4'G!sprayCtablet sublingual bagi pasien dengan nyeri dada

    yang masih berlangsung saat tiba di ruang ga:at darurat ( Ke#as I:9!. 1ika

    nyeri dada tidak hilang dengan satu kali pemberian, dapat diulang setiap lima

    menit sampai maksimal tiga kali. 4itrogliserin intra&ena diberikan pada pasien

    yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis 4'G sublingual (ke#as I:9!.

    dalam keadaan tidak tersedia 4'G, isosorbid dinitrat (%#D4! dapat dipakai

    sebagai pengganti

    . )orfin sulfat +$ mg intra&ena, dapat diulang setiap 0+-0 menit, bagi

    pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis 4'G sublingual (ke#as

    IIa:B!.

    2

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    22/23

    1%. PRO+NOSIS

    22

  • 7/25/2019 10.Lapsus Sharfina Ckd

    23/23

    Penyakit %nfark )iokard Akut tergantung dari gejala dan pemeriksaan fisik.

    DAF*AR PUS*AKA

    "auci dkk. arrisonMs )anual )edicine3 ?ommon Patient Presentations.

    thed. Amerika #erikat3 )cGra: illN 200=. P. $+.

    8illy 8#. Pathophysiology of eart Disease3 Acute ?oronary #yndrome. $thed.

    Philadelphia3 8ippincott 9liiamsO9ilkinsN20 . p. B2+$

    Antman *), ?ohen ), ;ernink P1. 'he '%)% risk score for unstable

    anginaCnon+#' *le&ation )%3 A method for prognostication and

    therapeutic decision making. 1A)A. 2000 Aug BN 2/(!3-$+/2

    )orro: DA, Antman *), ?harles:orth A, et. al. '%)% risk score for #'+

    ele&ation myocardial infarction3 A con&enient, bedside, clinical score

    for risk assessment at presentation3 An intra&enous nPA for treatment of

    infarcting myocardium early %% trial substudy. ?irculation. 2000 oct

    2/N02(!320-+

    Pedoman 'atalaksana Penyakit ardio&askular di %ndonesia3 Penyakit

    1antung oroner. 2nd *d. 1akarta3 Perhimpunan Dokter #pesialis

    ardio&askular %ndonesiaN 200=. P.+=2

    2-