83320475 bab ii akhir amlgm
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 83320475 Bab II Akhir Amlgm
1/14
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karies Sekunder
Karies sekunder menurut Tarigan (1995) merupakan salah satu kegagalan
tumpatan yaitu timbulnya proses karies baru dipermukaan gigi, dinding kavitas, di tepi
dan di bawah tumpatan.
Sedangkan Tarigan Kidd dan e!hal (1991), karies sekunder adalah karies yang
tetap ter"adi di"aringan sekitar tumpatan sehingga menggagalkan usaha penumpatan
tersebut. Karies sekunder biasa disebut karies rekuren.
2.1.1 Etiologi Karies Sekunder.
agian gigi yang menghadap kepermukaan tumpatan merupakan daerah
yang paling mudah terserang karies. #al ini disebabkan oleh karena !elah yang
terdapat pertemuan kedua permukaan ini merupakan tempat yang baik untuk
berkumpulnya kuman, !airan ludah, dan molekul atau ion (Tarigan, 1995).
$emeriksaan histologik lesi dini karies sekunder memberikan beberapa
indikasi tentang bagaimana lesi dibentuk. ila tumpatan telah di letakkan, email
disekitar tumpatan dapat dibagi men"adi dua bagian yaitu email permukaan dan
email pada dinding kavitas. %leh karena itu lesi karies sekunder terdiri dari dua
bagian ( &ihat gambar '.1). Suatu lesi luar yang dibentuk pada permukaan
gigi sebagai akibat dari karies pertama dan kavitas lesi dinding* yang hanya
akan terlihat bila ada bakteri, !airan, molekul, atau ion hidrogen diantara
-
7/23/2019 83320475 Bab II Akhir Amlgm
2/14
2
tumpatan dan dinding kavitas. +elah di sekitar tepi tumpatan yang tidak
terdeteksi ini se!ara klinik dikenal dengan !elah mikro.
-ambar '.1 iagram mengenai karies sekunder. &esi karies terlihat dalam
dua bagian/ lesi luar yang dibentuk pada permukaan gigi akibat serangan pertama
dan lesi dinding kavitas terbentuk ssebagai akibat kebo!oran antara restorasi dan
dinding kavitas (dikutip dari Kidd dan e!khal, 1991)
anyak metode yang dibuat selama '5 tahun ini untuk mengu"i si0at
kebo!oran tepi bahan tumpatan baik pada pemeriksaan laboratorium atau
langsung di dalam mulut. $emeriksaan dilakukan dengan beberapa !ara
termasuk dengan !ara pewarnaan, isotop radioakti0, scaning electron
microscopy, dan karies buatan. ari semua per!obaan ini menyimpulkan
bahwa semua yang ada saat ini bo!or. #al ini berarti bahwa timbulnya karies
ber"alan terus, pada akhirnya semua tumpatan akan mengakibabkan
kegagalan. (Kidd dan e!hal 1991).
-
7/23/2019 83320475 Bab II Akhir Amlgm
3/14
3
2.1.2 Penegakan Diagnosa Karies Sekunder.
Karies sekunder merupakan karies yang umumnya ditandai dengan
diskolorisasi pada tepi tumpatan. $erubahan warna ini "uga dapat disebabkan
oleh korosi dari amalgam atau pantulan !ahaya dari amalgam melalui email
yang relative transparan. $erubahan warna pada daerah sekitar tumpatan
dapat "uga menun"ukkan proses demineralisasi. mumnya berwarna putih
atau ke!okelatan (2adhilah Tuti, '313 ).
4engingat sulitnya mendiagnosa karies sekunder, maka karies baru
yang berupa lesi di sekitar tumpatan dapat di lihat dengan keta"aman mata
dengan ketentuan gigi bersih dan kering. amun lesi pada tepi ginggiva
memerlukan suatu 0otogra0 bite-wing (Kidd and e!khal, 1991).
4engenai validitas pemeriksaan radiogra0i bite-wing pada karies
sekunder restorasi amalgam, dapat disimpulkan pemeriksaan radiogra0i bite-
wing!ukup valid digunakan untuk menegakkan diagnosis sekunder karies
restorasi amalgam, validitas pemeriksaan radiogra0is akan lebih tinggi bila
ditun"ang oleh pemeriksaan6tanda klinis seperti ter"adinya diskolorasi luas
pada restorasi amalgam yang ke!il, tepi tumpatan yang pe!ah, 0issure yang
dalam (parit) pada tepi restorasi, serta grey discoloration mempunyai
sentivitas 537 dan spesi0ikasi 917 dalam mendeteksi karies sekunder
(8dam 4alik, '33)
2.2 Tumpatan Amalgam Klas II2.2.1 Teknik preparasi Amalgam Klas II
e0inisi restorasi Klas :: adalah bila telah mengenai permukaan
mesial atau distal gigi posterior. ;alaupun lesi klas :: ter"adi pada
-
7/23/2019 83320475 Bab II Akhir Amlgm
4/14
4
permukaan proksimal, umumnya dianggap sebagai kavitas !ampuran yaitu
suatu kavitas yang mengnai dua permukaan salah satunya adalah permukaan
oklusal. Sehingga dalam praktek kavitas klas :: dibagi men"adi mesial