bab ii isu 2

Upload: ayik-darkerthan-black

Post on 04-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    1/51

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Fase Pertumbuhan Gigi

    2.1.1 Fase Geligi Pergantian

    Masa geligi pergantian merupakan peralihan (transitional dentition) atau

    pergantian dari masa geligi sulung ke masa geligi permanen. Kadang kadang

    disebut masa geligi campuran (mixed dentition) oleh karena di dalam rongga

    mulut terdapat campuran gigi sulung dan gigi permanen. Gigi permanen yang

    menggantikan gigi sulung disebut gigi pengganti( successional teeth, succedaneus

    teeth).

    Molar pertama permanen biasanya merupakan gigi permanen pertama

    yang erupsi pada umur sekitar lima sampai enam tahun. Diduga aktiitas

    metabolisme pada ligamen periodontal mempengaruhi mekanisme erupsi gigi.

    Diperlukan dua proses untuk erupsi gigi, yaitu resorpsi tulang aleolar dan akar

    gigi sulung sebagai !alan erupsi gigi serta mekanisme erupsi gigi itu sendiri

    menu!u arah yang telah tersedia. "ila akar gigi telah terbentuk setengah sampai

    dua pertiga gigi tersebut siap untuk erupsi. Gingia yang tebal atau adanya gigi

    kelebihan dapat mengganggu erupsi gigi,halangan mekanik ini dapat

    menyebabkan distorsi akar gigi yang disebut delaserasi. Kadang#kadang insisii

    sentral ba$ah merupakan gigi permanen pertama yang erupsi gigi permanen !uga

    berariasi sampai dengan % bulan lebih a$al atau lebih lambat. "ila sebuah gigi

    telah menembus gingia,gigi tersebut bererupsi dengan cepat sampai hampir

    mencapai bidang oklusal. Kemudian gigi tersebut akan terkena pengaruh kekuatan

    kunyah dan kecepatan erupsi sangat berkurang sampai seakan#akan berhenti samasekali. Menurut sebuah penelitian gigi bererupsi sekitar !am & malam sampai

    tengah malam atau !am ' malam. ada $aktu pagi dan siang hari tidak ada erupsi

    atau malah ter!adi sedikit intrusi. erbedaan siang#malam ini tampaknya

    mengikuti circadian rhythm yang kemungkinan mengikuti pelepasan hormon

    pertumbuhan. rupsi gigi nampaknya sesuai dengan pertumbuhan ramus

    mandibula ke arah ertikal. ada gigi sulung yang mengalami ankilosis gigi ini

    akan tampak seperti terbenam dibandingkan dengan gigi#gigi sebelah#

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    2/51

    *

    menyebelahnya karena gigi tersebut tetap pada tempatnya sedangkan gigi lain

    bererupsi. Karena kecepatan erupsi gigi kurang lebih sesuai dengan pertumbuhan

    ramus dalam !urusan ertikal maka pada saat rahang ter!adi gro$th spurt maka

    erupsi gigi !uga ter!adi dengan cepat. +esudah gigi mencapai bidang oklusal

    kecepatan erupsi dipengaruhi oleh tekanan yang berla$anan dengan arah erupsi,

    misalnya kekuatan kunyah ditambah tekanan dari bibir,pipi, dan lidah. ada masa

    de$asa masih terdapat potensi erupsi gigi meskipun sangat lambat. rupsi gigi

    yang cepat dapat ter!adi lagi bilamana suatu gigi tanggal maka gigi antagonisnya

    kehilangan kontak dan akan erupsi dengan cepat meskipun pada usia lan!ut.

    "enih gigi insisii permanen atas dan ba$ah terletak lingual dan apikal

    terhadap insisii sulung sehingga ada kecenderungan insisii permanen ba$ah

    erupsi agak lingual dan agak tidak teratur pada anak yang mempunyai lengkung

    geligi yang normal tanpa diastema. nsisii lateral atas !uga terletak palatal pada

    saat erupsi dan bila kekurangan tempat akan tetap terletak di palatal. "enih

    kaninus permanen terletak kurang lebih segaris dengan kaninus sulung. "ila

    terdapat hambatan pada saat erupsi kaninus permanen akan bergeser ke palatal

    maupun ke labial, tetapi lebih sering ke labial bila kekurangan tempat.

    erkembangan lengkung geligi selan!utnya cenderung menguntungkan dan pada

    saat kaninus permanen erupsi akan terdapat cukup tempat. ertambahan tempat

    didapat dari kondisi berikut -

    +edikit pertambahan lebar lengkung geligi pada regio kaninus karena

    adanya pertumbuhan ke lateral sebanyak kurang lebih mm sehingga

    terdapat cukup tempat untuk mengatasi insisii ba$ah yang

    berdesakan.pertambahan lebar rahang atas lebih banyak daripada rahang

    ba$ah dan pria biasanya lebih besar daripada $anita sehingga $anita lebihbesar kemungkinan ter!adi gigi di ba$ah berdesakan

    nsisii permanen relati/ lebih labial daripada insisii sulung sehingga

    menghasilkan lengkung geligi yang lebih besar meskipun kurang lebih

    hanya mm tetapi membantu mengurangi kemungkinan berdesakan

    erubahan letak kaninus dalam lengkung geligi ba$ah. ada saat insisiu

    erupsi kaninus tidak hanya tergeser sedikit ke bukal akan tetapi !uga ke

    distal menempati primate space. "ila tidak terdapat ketiga hal diatas

    kemungkinan ter!adi berdesakan lebih besar dan hal ini dapat men!elaskan

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    3/51

    0

    kenapa maloklusi kelas ' angle disertai berdesakan merupakan maloklusi

    yang paling banyak di!umpai.

    ola umum urutan erupsi gigi permanen adalah sebagai berikut -

    1ahang atas - molar pertama, insisii sentral,insisii lateral,premolar

    pertama, insisii sentral,insisii lateral, premolar

    pertama,kaninus,premolar kedua,molar kedua, dan molar ketiga bila ada.

    1ahang ba$ah - molar pertama, insisii sentral, insisii lateral, kaninus

    ,premolar pertama, premolar kedua, dan molar kedua atau molar

    pertama,insisii lateral, premolar pertama, kaninus, premolar kedua, molar

    kedua, dan molar ketiga bila ada.

    2ariasi urutan erupsi gigi permanen yang masih dalam batas normal tetapi perlu

    mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut -

    Molar kedua permanen ba$ah erupsi lebih dahulu daripada premolar

    kedua dan akan mengambil kelebihan tempat dari pergantian molar kedua

    sulung ke premolar.

    Kaninus atas erupsi lebih dahulu daripada premolar pertama. "ila kaninus

    atas erupsi bersamaan dengan premolar pertama kadang#kadang kaninus

    terdorong ke labial terutama bila kekurangan tempat.

    Gigi# gigi di salah satu sisi tidak bersamaan erupsinya dengan sisi yang

    lain .

    2.1.2 Fase Gigi Permanen

    ase geligi permanen dimulai dengan tanggalnya gigi sulung terakhir

    sampai dengan semua gigi permanen tumbuh(tidak termasuk molar ketiga).

    "eberapa keadaan yang terlihat pada geligi permanen adalah -

    ada saat oklusi gigi atas terletak lebih ke labial dan bukal daripada gigi

    ba$ah

    nsisii lebihproklinasi dan gigi#gigi posterior bukoklinasi

    +emua gigi permanen mempunyai kontak dengan dua gigi antagonisnya

    kecuali insisii sentral ba$ah dan molar kedua atas

    Kura anteroposterior di rahang ba$ah (kura spee) normal

    4umpang gigit berkisar antara '5#05 6 dan !arak gigit berkisar antara '#3

    mm.

    7pabila segalanya ber!alan normal maka akan didapatkan oklusi yang baik atau

    normal yang memenuhi syarat seperti yang ditetapkan oleh andre$s. 7ndre$s

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    4/51

    %

    menetapkan adanya % kunci oklusi normal yang menyatakan keadaan yang

    di!umpai pada oklusi yang baik tanpa pera$atan ortodonti. nam kunci oklusi dari

    andre$s ('89) ini dipakai untukmenilai penyimpangan dari oklusi normal dan

    untuk menetapkan tu!uan pera$atan ortodonti. Keenam kunci tersebut adalah -

    '. 1elasi molar

    a. ermukaan distal dari distal marginal ridge molar pertama permanen

    atas kontak dan beroklusi dengan permukaan mesial dari mesial

    marginal ridge molar kedua ba$ah

    b. 4on!ol mesiobukal molar pertama permanen atas terletak pada lekukan

    diantara ton!ol mesial dan distobukal molar perama ba$ah

    c. 4on!ol mesio palatal molar pertama atas terletak pada /osa sentral

    molar pertama permanen ba$ah.. 7ngulasi mahkota

    +emua mahkota gigi condong ke mesial atau mesioklinasi. "agian gingial

    gigi pada sumbu pan!ang tersebut, !adi setiap mahkota gigi mempunyai

    mesiodistal tip yang besarnya berariasi untuk setiap gigi.

    3. nklinasi mahkota

    "agian gingial gigi insisii atas terletak lebih lingual daripada insisal.

    :ntuk gigi# gigi selain insisii atas bagian gingial terletak lebih labial

    atau bukal daripada bagian insisisal atau oklusal. Keadaan ini disebut

    labiolingual tor;ue.

    *. 1otasi

    4idak ada gigi yang terletak di rotasi.

    0. Kontak gigi

    +emua gigi dalam kontak yang rapat kecuali bila ada diskrepansi ukuran

    gigi

    %. Kura spee

    Datar atau cekung, kedalaman maksimal ',0 mm.

    2.2 Malolusi

    engertian maloklusi adalah penyimpangan letak gigi dan atau melrelasi

    lengkung geligi (rahang) di luar rentang ke$a!aran yang dapat diterima.

    Maloklusi !uga bisa merupakan ariasi biologis yang ter!adi pada bagian tubuh

    yang lain, tetappi karena ariasi letak gigi mudah diamati dan mengganggu estetik

    sehingga menarik perhatian dan memunculkan keinginan untuk melakukan

    pera$atan. 4erdapat bukti bah$a prealensi maloklusi meningkat, peningkatan ini

    sebagian dipercayai sebagai suatu proses eolusi yang diduga akibat

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    5/51

    9

    meningkatnya ariabilitas gen dalam populasi yang bercampur dalam kelompok

    ras.

    2.2.1 Pen!ebab Ter"a#in!a Malolusi

    Meningkatnya letak gigi yang berdesakan mungkin disebabkan tidak adanya atrisi

    proksimal dan oklusal yang ter!adi pada gigi. Maloklusi dapat disebabkan adanya

    kelainan gigi dan mal serasi lengkung geligi atau rahang.

    1. Kelainan Gigi

    Kelainan gigi yang dapat menyebabkan maloklusi dapat berupa kelainan

    letak, ukuran, bentuk dan !umlah gigi. :ntuk menyebut letak rahang yang tidak

    normal tidak terlalu sukar meskipun, misalnya hanya dikatakan bah$a rahang atas

    terletak anterior telah dapat memberikan gambaran yang !elas. 4etapi untuk

    menyebut sebuah gigi yang tidak normal letaknya terdapat banyak istilah yang

    digunakan dan meskipun beberapa istilah telah disepakati tetapi penggunaannya

    tidak merupakan keharusan.

    "eberapa persamaan penyebutan untuk letak sebuah gigi yang tidak normal,

    misalnya -

    4orsiersi < rotasi

    4ransersi < tranposisi n/raersi < in/raposisi < in/raoklusi

    +upraersi < supraposisi < supraoklusi

    2. Gigi yang Ektopik

    engertian umum ektopik adalah tidak pada tempatnya. Kaninus atas

    merupakan gigi yang sering mengalami erupsi yang ektopik dan dapat

    menyebabkan kerusakan pada gigi sebelah menyebelahnya. Kaninus dapat

    bergerak ke arah garis median dan terletak di palatal maupun labial. Kaninus yang

    terletak di luar lengkung kadang#kadang disebut ektostema.

    3. Ukuran Gigi

    :kuran gigi secara umum mempunyai ukuran tertentu. :kuran gigi yang

    diatas rerata disebut makrodonti (ukuran gigi besar) sedangkan yang diba$ah

    rerata disebut mikrodonti (ukuran gigi lebih kecil). :kuran gigi yang paling

    berariasi adalah insisi lateral rahang atas yang cenderung lebih kecil daripada

    ukuran normal.

    4. Bentuk Gigi

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    6/51

    &

    "entuk gigi yang berariasi didapatkan pada insisi lateral atas yang bisa

    berupa pasak (peg shaped). Geminasi adalah satu benih gigi yang bertumbuh

    men!adi dua gigi secara utuh atau sebagian tetapi akarnya satu. usi adalah dua

    benih gigi yang bertumbuh men!adi satu gigi dengan mahkota yang besar tetapi

    akarnya tetap dua, biasanya pada gigi insisi. "ila ter!adi geminasi atau /usi

    berarti !umlah gigi tidak normal. Dilaserasi adalah akar gigi yang tidak normal

    bentuknya biasanya bengkok.

    5. Jumlah Gigi

    Kelainan !umlah gigi dapat berupa kelebihan gigi (hiperdontia) atau

    kekurangan gigi (hipodontia). Gigi kelebihan yang paling sering ditemukan di

    rahang atas adalah mesiodens, terletak di antara insisi sentral. =etaknya kadang#

    kadang terbalik (inerted) mahkota mengarah ke apical dan apeksnya mengarah

    ke oklusal, !umlahnya dapat lebih dari satu, bentuknya kadang#kadang tidak

    normal. "ila !umlahnya dua bisa hanya satu yang erupsi dan satu lagi tidak erupsi

    atau dua#duanya tidak erupsi. :ntuk itu bila didapat satu mesiodens perlu

    diperhatikan /oto rontgen untuk mengetaui berapa mesiodens yang ada.

    6. Agenesis Gigi ermanen

    7genesi mempunyai arti benih tidak terbentuk. tiologinya bermacam#

    macam tetapi hasilnya dalah gigi permanen tidak ada dan hamper bisa dikatakan

    apabila gigi sulung tidak terbentuk gigi permanen pengganti !uga tidak terbentuk.

    7da beberapa keadaan mengenai agenesis gigi permanen, yang ekstrem adalah

    anodontia yang berarti semua benih gigi tidak terbentuk sehingga pasien tidak

    punya gigi sama sekali. 7nodontia !arang ter!adi dan bisa merupakan bagian dari

    suatu sindrom.

    Keadaan lain yan lebih sering di!umpai adalah hipodontia, yaitu agenesisse!umlah gigi da nada !uga yang menyebut oligodontia bila gigi agenesis lebih

    dari empat. Gigi yang palig sering mengalami agenesis selain molar ketiga adalah

    premolar kedua ba$ah kemudian insisi lateral atas atau premolar kedua atas.

    !. Gigi "ulung #anggal rematur

    Gigi yang paling sering tanggal premature adalah molar kedua sulung baik

    rahang atas maupun rahang ba$ah. Dampak yang ditimbulkan adalah gigi#gigi

    sebelahnya bergeser kea rah diastema. Gigi posterior tanggal prematur dapat

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    7/51

    8

    menyebabkan gigi#gigi sebelah bergeser ke arah diastema, pemendekan lengkung

    gigi, pergeseran garis median dan gigi antaginis supra erupsi.

    $. Gigi Ber%esakan

    Gigi berdesakan ditandai dengan adanya tumpang tindih (oerlaping) gigi#

    gigi yang berdekatan. enyebabnya misalnya adanya disproporsi ukuran gigi dan

    pan!ang lengkung geligi (tooth si>e arch length discrepancy, 4+7=D), gigi sulung

    yang tanggal prematur kemudian gigi yang berdekatan bergeser sehingga gigi

    permanen pengganti tidak mendapat tempat.

    2.2.2 $am%a Malolusi

    Maloklusi dapat menimbulkan berbagai dampak diantaranya dapat dilihat

    dari segi /ungsi yaitu !ika ter!adi maloklusi yang berupa gigi ber!e!al akan

    berakibat gigi sulit dibersihkan ketika menyikat gigi. Dari segi rasa sakit,

    maloklusi yang parah dapat menimbulkan kesulitan menggerakkan rahang

    (gangguan 4M? dan nyeri). Dari segi /onetik, maloklusi salah satunya adalah

    %istooklusidapat mempengaruhi ke!elasan pengucapan huru/ p, b, m sedangkan

    mesio#oklusi s, >, t dan n. Dari segi psikis, maloklusi dapat mempengaruhi estetis

    dan penampilan seseorang.

    Menurut "ruggeman anomali dental yang mengakibatkan gangguan

    bicara adalah -

    '. 1uang antar gigi (spa&es) yaitu ter!adi kelainan bunyi saat

    mengucapkan semua huru/ terutama s, sh, >, >h kecuali huru/ n dan

    y.

    . =ebar lengkung yaitu ter!adi kelainan saat mengucapkan huru/ s, >, th.

    3. 'pen (ite yaitu ter!adi kelainan bunyi saat mengucapkan huru/ s,

    sh, >, >h, th, dan kadang#kadang pada huru/ t dan d.

    *. Dera!at protrusi yaitu ter!adi kelainan bunyi saat mengucapkan

    huru/ s, sh,>, >h.

    0. ada gigi yang rotasi kelainan bunyi yang ter!adi sama dengan

    kelainan pada ruang antar gigi

    %. Gangguan pengunyahan yang ter!adi yaitu dapat berupa rasa tidak

    nyaman saat mengunyah,ter!adinya rasa nyeri pada 4M? dan !uga

    mengakibatkan nyeri kepala dan leher

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    8/51

    '5

    9. Maloklusi dapat mempengaruhi estetis dari penampilan seseorang.

    enampilan $a!ah yang tidak menarik mempunyai dampak yang

    tidak menguntungkan pada perkembangan psikologis seseorang,

    apalagi pada saat usia masa rema!a.

    Dibiase menyatakan

    beberapa kasus maloklusi pada anak rema!a sangat berpengaruh

    terhadap psikologis dan perkembangan sosial yang disebabkan oleh

    penindasan yang berupa e!ekan atau hinaan dari teman sekolahnya.

    engalaman psikis yang tidak menguntungkan dapat sangat

    menyakitkan hati sehingga rema!a korban penindasan tersebut akan

    men!adi sangat depresi.

    2.2.& 'tiologi Malolusi

    Maloklusi merupakan penyimpangan dari pertumbuhkembangan

    disebabkan /aktor#/aktor tertentu. +ecara garis besar etiologi atau penyebab suatu

    maloklusi dapat digolongkan dalam /aktor herediter (genetik) dan /aktor lokal.

    Kadang#kadang suatu maloklusi sukar ditentukan secara tepat etiologinya karena

    adanya berbagai /aktor (multi/aktor) yang memengaruhi pertumbuh kembangan.

    2.2.&.1 Fator (ere#iter

    mplikasi klinis suatu maloklusi yang lebih banyak dipengaruhi /aktor herediter

    adalah kasus tersebut mempunyai prognosis yang kurang baik bila dira$at

    ortodontik, namun sayangnya sukar untuk dapat menentukan seberapa pengaruh

    /aktor herediter pada maloklusi tersebut. erkembangan pengetahuan genetik

    molekuler diharapkan mampu menerangkan penyebab etiologi herediter dengan

    lebih tepat.

    a. Kelainan Gigi

    (. Kekurangan )umlah Gigi

    &. Kele(ihan Jumlah Gigi

    %. *isharmoni *entomaksiler

    2.2.&.2 Fator )oal

    a. Gigi sulung tanggal premature

    (. resistensi Gigi

    &. #rauma%. engaruh Jaringan +unak

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    9/51

    ''

    e. Ke(iasaan Buruk

    ,. -aktor atrogenik

    2.2.* Jenis+"enis malolusi

    '. rotrusi

    rotrusi adalah gigi yang posisinya ma!u ke depan. rotrusi dapat

    disebabkan oleh /actor keturunan, kebiasaan !elek seperti menghisap !ari

    dan menghisap bibir ba$ah, mendorong lidah ke depan, kebiasaan

    menelan yang salah, serta bernapas melalui mulut.

    . ntrusi dan ekstrusi

    ntrusi adalah pergerakan gigi men!auhi bidang oklusal. ergerakan intrusi

    membutuhkan control kekuatan yang baik. kstrusi adalah pergerakan gigimendekati bidang oklusal.

    3. @rossbite

    @rossbie adalah suatu keadaan !ika rahang dalam keadaan relasi sentrik

    terhadap kelainan#kelainan dalam arah transersal dari gigi geligi

    maksilaterhadap gigi geligi mandibula yang dapat mengenai seluruh atau

    setengah rahang, sekelompok gigi, atau satu gigi sa!a.

    "erdasarkan lokasinya, crossbite dibagi men!adi-a. @rossbite anterior

    +uatu keadaan rahang dalam relasi sentrik, namun terdapat satu

    atau beberapa gigi anterior maksila yang posisinya terletak di

    sebelah lingual dari gigi anterior mandibula.

    b. @rossbite posterior

    Aubungan bukolingual yang abnormal dari satu atau beberapa gigi

    posterior mandibula.

    *. Deep bite

    Deep bite adalah suatu keadaan dimana !arak menutupnya bagian insisalinsisi maksila terhadap insisal insisi dalam arah ertical melebihi #3

    mm. pada kasus depp bite gigi posterior sering linguoersi atau miring ke

    mesial dan insisius mandibula sering ber!e!al, linguoersi, dan

    supraoklusi.

    0. Deep bite

    7dalah keadaan adanya ruangan oklusal atau insisal dari gigi saat rahang

    atas dan rahang ba$ah dalam keadaan oklusi sentrik. Macam#macam open

    bite menurut lokasinya-

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    10/51

    '

    a) 7nterior open bite

    Kelas 7ngle anterior open bite ter!adi karena rahang atas yang

    sempit, gigi depan inklinasi ke depan, dan gigi posterior

    supraoklusi, sedangkan klas 7gle diisi disebabkan karena

    kebiasaan buruk atau keturunan.

    b) osterior open bite

    ada region premolar dan molar.

    Kombinasi anterior dan posterior (total open bite) terdapat baik di

    anterior, posterior, dapat unilateral atau bilateral.

    %. @ro$ded

    7dalah keadaan ber!e!alnya gigi di luar susnan yang normal. enyebabcro$ded adalah lengkung basal yang terlalu kecil daripada lengkung

    koronal. =engkung basal adalah lengkung pada prosesus aleolaris tempat

    dari apeks gigi itu tertanam, lengkung korornal adalah lengkungan yang

    paling lebar dari mahkota gigi atau !umlah mesio distal yang paling besar

    dari mahkota gigi geligi. Dera!ad keparahan gigi cro$ded-

    a. @ro$ded ringan

    4erdapat gigi#gigi yang sedikit ber!e!al, sering pada gigi depan

    mandibula, dianggap suatu ariasi yang normal, dan dianggap todak

    memerlukan pera$atan.

    b. @ro$ded berat

    4erdapat gigi#gigi yang sangat ber!e!al sehingga dapat menimbulkan

    hyegine oral yang !elek.

    9. Diastema

    7dalah suatu keadaan adanya ruang di antara gigi geligi yang seharusnya

    berkontak. Diastema ada macam, yaitu

    a. =ocal, !ika terdapat di antara atau 3 gigi, dapat disebabkan karena

    dens supernumerary, /renulum labii yang abnormal, gigi yang tidak

    ada, kebiasaan !elek, dan persistensi.

    b. :mum, !ika terdapat pada sebagian besar gigi, dapat disebabkan oleh

    /actor keturunan, lidah yang besar dan oklusi gigi yang traumatis

    (1ahard!o, 558).

    2.2., Klasi-iasi Malolusi menurut Angle

    1. Klas I

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    11/51

    '3

    Maloklusi dengan molar pertama permanen ba$ah setengah lebar

    ton!ol lebih mesial terhadap molar pertama permanen atas. 1elasi

    lengkung gigi semacam ini biasa disebut !uga dengan istilah nektroklusi.

    Kelainan yang menyertai dapat berupa gigi berdesakan, proklinasi, gigitan

    terbuka anterior dan lain#lain.

    2. Klas II

    =engkung ba$ah minimal setengah lebar ton!ol lebih posterior dari

    relasi yang normal terhadap lengkung geligi atas dilihat pada relasi molar.

    1elasi seperti ini biasa disebut !uga distoklusi.

    Maloklusi klas dibagi men!adi dua diisi menurut inklinasi

    insisii atas.

    Diisi '- insisii atas proklinasi atau meskipun insisii atas

    inklinasinya normal tetapi terdapat !arak gigit dan tumpang gigit yang

    bertambah.

    Diisi - insisii sentral atas retroklinasi. Kadang#kadang insisii

    lateral proklinasi, miring ke mesial atau rotasi mesiolabial. ?arak gigit

    biasanya dalam batas normal tetapi kadang#kadang sedikit bertambah.

    4umpang gigit bertambah. Dapa !uga keempat insisii atas retroklinasi dan

    kanisnus terletak di bukal.

    &. Klas III

    =engkung ba$ah setidak#tidaknya satu lebar ton!ol lebih ke

    mesialdaripada lengkung geligi atas bila dilihat dari relasi molar pertama

    permanen. 1elasi lengkung geligi semacam ini biasa disebut mesioklusi.

    1elasi anterior menun!ukkan adanya gigitan terbalik

    7ngle hanya membuat klasi/ikasi maloklusi dalam !urusan sagitalpada hal maloklusi !uga bisa ter!adi dalam !urusan transersal dan ertikal.

    Kelainan dalam !urusan transersal berupa gigitan silang posterior, baik

    yang dental maupun yang skeletal. Kelainan dalam !urusan ertikal bisa

    berupa gigitan dalam dan gigitan terbuka anterior ataupun poosterior,

    dental maupun skeletal.(1ahard!o, 558).

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    12/51

    '*

    Gambar 1./aloklusi

    2.& $iagnosis rtho#onti

    Dignosis ditetapkan berdasarkan atas pertimbangan data hasil pemeriksaan

    secara sistematis. Data diagnostik yang paling utama harus dipunyai untuk dapat

    menetapkan diagnosisis adalah data pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan

    subyekti/ dan obyekti/ serta data pemeriksaan dan pengukuran pada model studi,

    sedangkan Graber ('89) mengelompokkan men!adi (7rdhana, 55&)-

    1. Kriteria $iagnosti 'sensial /Essential Diagnostic Criteria0

    a. 7namnesis dan 1i$ayat kasus (&ase history)

    b. emeriksaan B 7nalisis klinis -

    # :mum B general - ?asmani, Mental

    # Khusus B lokal - ntra oral, xtra oral

    c. 7nalisis model studi - emeriksaan dan pengukuran pada model studi-

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    13/51

    '0

    # =ebar mesiodistal gigi#gigi

    # =ebar lengkung gigi

    # an!ang B 4inggi lengkung gigi

    # an!ang perimeter lengkung gigi

    d. 7nalisis otometri (hotometri& Analysis)-

    emeriksaan dan pengukuran pada /oto pro/il dan /oto /asial pasien,

    meliputi -

    # 4ipe pro/il

    # "entuk muka

    # "entuk kepala

    e. 7nalisis oto 1ontgen (0a%iographi& Analysis

    # oto periapikal

    # anoramik

    # "ite $ing (7rdhana, 55&)

    2. Kriteria $iagnosti Tambahan /Supplement Diagnostic Criteria0

    a. 7nalisis +e/alometrik (ephalometri& Analysis)-

    # oto lateral (+ateral pro)e&tion) untuk anlisis pro/il

    # oto /rontal (Anteroposierior pro)e&tion) untuk anlisis /asial

    # Dll

    b. 7nalisis lektromyogra/i (MG) - :ntuk mengetahaui

    abnormalitas tonus dan aktiitas otot#otot muka dan mastikasi.

    . 1adiogra/i pergelangan tangan (an%rist 0a%iogra,i)- :ntuk

    menetapkan indeks karpal yaitu untuk menentukan umur

    penulangan.#. emeriksaan =aboratorium- :ntuk menetapkan (asal meta(oli&

    rate ("M1), 4es indokrinologi, dll (7rdhana, 55&).

    +ebelum melakukan pera$atan pasien setelah melakukan tahapan#tahapan

    pemeriksaan, pengukuran dan perhitungan kita akan menetapkan dignosis dari

    kasus yang dihadapi. Diagnosis dirumuskan dalam suatu kalimat yang khas yaitu

    #alam bentu alimat %ern!ataan (7rdhana, 55&),

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    14/51

    '%

    2.&.1 Analisis umum

    "iasanya pada bagian a$al suatu status pasien tercantum nama,

    kelamin,umur dan alamat pasien. Kelamin dan umur pasien sebagai identitas

    pasien !uga sebagai data yang berkaitan dengan pertumbuhkembangan

    dentomaksilo/asial pasien, misalnya perubahan /ase geligi dari /ase geligi sulung

    ke /ase geligi pergantian akhirnya /ase geligi permanen. ?uga adanya perbedaan

    pertumbuh kembangan muka pria dan $anita , demikian !uga ada perbedaan

    pertumbuhkembangan pada umur tertentu pada kelamin yang sama.

    Keluhan utama pasien biasanya tentang keadaan susunan giginya, yang

    dirasakan kurang baik sehingga mengganggu estetik dento/asial

    danmempengaruhi status social serta /ungsi pengunyahannya. ada tahap

    inisebaiknya dokter gigi mendengarkan apa yang men!adi keluhan seorang

    pasiendan tidak mengambil kesimpulan secara sepihak tentang apa yang

    men!adikeluhan seorang pasien C misalnya meskipun ter!adi diastema sentral

    rahang atastetapi kalau pasien tidak merasa terganggu dengan adanya diastema

    tersebut,seorang dokter gigi tidak bole serta merta mengatakan bah$a pasien

    inimembutuhkan pera$atan orrthodontik karena adanya diastema

    tersebut.+ebaiknya secara $a!ar dokter gigi bertanya kepada pasiennya - apakah

    ada yang dirasa mengganggu berkaitan dengan susunan gigi dan $a!ahnya.

    +eorang dokter gigi dapat setu!u ataupun tidak setu!u dengan apa yang dikatakan

    oleh pasiennyaakan tetapi sebaiknya tidak dikomentari terlebih dahuku. ada

    tahap ini tu!uan pertanyaan adalah untuk mengetahui apa yang dipentingkan oleh

    pasien

    Keadaan sosial

    Keadaan ini sukar diperoleh disebabkan orang tua pasien kadang#kadang engganmen!a$ab kondisi emosional anaknya. ertanyaan dapat diganti misalkan

    menanyakan bagaimana prestasi di sekolah.prestasi disekolah dapat

    menggambarkan kemampuan pasien untuk ikut berperan dalam pera$atan

    ortodontik. asien dengan kemampuan terbatas mungkin lebih baik memakai

    peranti cekat yang tidak membutuhkan partisipasi pasien daripada memakai

    peranti lepasan untuk kasus yang sama.

    1i$ayat kesehatan pasien dan keluarga

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    15/51

    '9

    erlu diketahui ri$ayat kesehatan pasien se!ak dilahirkan sampai pasien datang

    untuk pera$atan.

    Maloklusi merupakan penyimpangan dari proses pertumbuhkembangan yang

    normal. Meskipun demikian diperlukan pemeriksaan medis yang teliti untuk

    mengetahui status kesehatan pasien secara umum. "eberapa pertanyaan yang

    diperlukan dapat dia!ukan kepada pasienBorang tua pasien , antara lain sebagai

    berikut

    '. 7pakah pernah mendapat trauma didaerah muka dan kepala dan apakah

    sampai memerlukan tindakan operati/

    . 7pakah mempunyai masalah dengan !antung dan demam rhemtodi . hal ini

    perlu diketahui sebagai pertimbangan apabila pasien memerlukanpemasangan cincinB gelangB band pada piranti cekat atau pelepasan cincin

    perlu diberipengobatan untuk pencegahan adanya endokarditisnbakterial

    subakut

    3. 7pakah pasien menderita diabetes. Diabetes terkontrol merupakan

    kontraindikasi pera$atan ortodontik, tetapi memerlukan penga$aassan

    yang sekaama karena pada penderita diabetes kerusakan !aringan

    periodontal lebih mudah ter!adi dengan adanya kekuatan dari peranti

    ortodontik

    *. 7danya tonsil ataupun tonsil yang pernah diambil dapat merupakan

    petun!uk kemungkinan adanya gangguan pernapasan

    0. era$atan ortodontik padda penderita epilepsi perlu ditunda dahulu

    sampai keadaan ini dapat diatasi. Demikian pula dengan pasien kelainan

    darah bila pasien membutuhkan pencabutan gigi untuk pera$atan

    ortodonti

    %. Kesehatan gigi orang tua dapat men!adi indikator kesehatan gigi psien,

    misalnya adanya kariess, dan penyakit periodontal9. :ntuk memudahkan mencatat in/ormasi yang dibutuhkan sebaiknya dibuat

    borangB /ormulir isian tentang apa sa!a yang akan ditanyakan.

    "erat "adan dan 4inggi "adan

    "erat "adan dan 4inggi "adan - dari ini diharapakan dapat diketahui

    apakah pertumbuhkembangan pasien normal sesuai dengan umur dan !enis

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    16/51

    '&

    kelaminnya. Data ini diperoleh dengan pengukuran sendiri atau memintanya

    kepada dokter yang mera$at anak tersebut

    1as - pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui cirri ciri /isik pasien

    karena setiap ras mempunyai cirri ciri /isik tertentu.

    "entuk +kelet -

    +eseorang yang langsing dengan sedikit !aringan otot atau lemak digolongkan

    sebagai ektomor/ik. ada indiidu ini yang dominan adalah kulit dan sara/ yang

    berasal dari ektoderm. +eseorang yang berotot digolongkan sebagai mesomor/ik

    dan orang yang pendek dengan otot yang kurang berkembang akan tetapi

    mempunyai lapisan lemak yang disebut endompr/ik. 7nak dengan bentuk skelet

    ektomor/ik mencapai kematangan lebih lambat daripada anak dengan tipe skelet

    endomor/ik maupun mesomor/ik.

    # enyakit 7nak - meskipun biasanya dapat menderita berbagai penyakit

    akan tetapi dalam hal ini yang perlu diketahui adalah penyakit anak yang

    dapat mengganggu pertumbuhkembangan normal seorang anak.

    enyakit dengan panas badan yang tinggi dapat menyebabkan !ad$al

    $aktu pertumbuhkembangan gigi pada masa bayi dan anak#anak. enyakit

    sistemik lebih berpengaruh pada kualitas gigi daripada kuantitas

    pertumbuhkembangan gigi. +uatu maloklusi dapat merupakan akibat

    sekunder kelainan otot dan beberapa kelainan neuropati . bila dikethui

    seorang anak mempunyai penyakit sistemik maka dokter gigi perlu

    melakuakan konsultasi dengan dokter anak yang mera$at agar !alannya

    pera$atan ortodonti tidak berpengaruh.

    # 7lergi - Dari ri$ayat alergi yang didapat !uga dapat diketahui bah$a

    pasien tidak memiliki ri$ayat alergi yang akan mempengaruhiper$atan orthodontic yang akan dilakukan.

    7lergi terhdap bahan perlu diketahui oleh operator dengan !alan

    menanyakan pada pasien atau orang tua pasien. ada pemeriksaan pasien

    perlu ditanyakan apakan ada alergi terhadap obat#obatan , produk

    kesehatan atau lingkungan.

    eranti ortodontik mengandung bahan#bahan yang mungkin menyebabkan

    alergi, misalnya pada pasien yang menggunakan peranti cekat ada

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    17/51

    '8

    kemungkinan alergi terhadap nikel (e) yang banyak dipakai pada bahan#

    bahan peranti cekat.

    # Kelainan endokrin - kelainan endokrin yang ter!adi pralahir dapat

    me$u!udkan pada hipoplasia gigi. Kelainan endokrin pascalahir dapat

    menyebabkan percepatan atau hambatan pertumbuhan muka,

    memengaruhi dera!at pematangan tulang, penutupan sutura, resorpsi akar

    gigi sulung dan erupsi gigi permanen. Membran periodontal dan gusi

    sangat sensiti/ terhadap beberapa dis/ungsi endokrin dan keadaan ini dapat

    berakibat langsung pada gigi

    # 4onsil - bila tonsil dalam keadaan radang, dorsum lidah dapat menekan

    tonsil tersebut. :ntuk menghindari keadaan ini mandibula secara re/leks

    diturunkan,gigi tidak kontak sehingga terdapat ruangan yang lebih luas

    untuk lidah dan biasanya ter!adi pendorongan lidah kedepan saat menelan.

    4onsil yang besar apalagi dalam keadaan bengkak dapat dapat

    mempengaruhi posisi lidah. Kadang#kadang lidah terletak ke anterior

    sehingga mengganggu /ungsi menelan. 7nak#anak dengan tonsil yang

    membesar menun!ukkan bentuk lengkung geligi yang berbentuk huru/

    karena adanya posisi lidah yang turun dan berubahnya keseimbangan

    kekuatan yang memberikan padansegmen bukal maksila .

    # Kelainan saluran napas

    +eseorang disebut sebagai penapas mulut apabila pada keadaan istirahat

    maupun pada saat melakukan kegiatan selalu berna/as melalui mulut. 7da

    anggapan di kalangan praktisi ortodontik bah$a seseorang yang berna/as

    melalui mulut dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan kranio/asial dan

    letak gigi.

    asien yang berna/as pada mulut akan mengalami kesukaran pada saat

    dilakukan pencetakan untuk membuat model studi maupun model ker!a.

    +elain itu pasien yang berna/as melalui mulut akan mempunyai palatum

    yang dalam, maksila yang sempit sehingga kadang#kadang didapatkan

    gigitan silang posterior.

    @ara pemeriksaaan

    '. erhatikan cara pasien berna/as pada saat pasien istirahat tanpa

    diketahui oleh pasien. Aal ioni dapat dilakukan pada saat apa sa!a

    misalnya bila pasien sudah duduk dikursi , sambil mempersiapkan

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    18/51

    5

    keperluan untuk mencetak operator dapat memperhatikan cara berna/as

    pasien.

    . Mintalah pasien untuk berna/as yang dalam. Kebanyakan pasien

    penapas mulut akan menghirup napas melalui udara3. 4empatkan kaca mulut dib$ah lubang hidung. ada penapas mulut

    kaca tersebut tidak buram karena tidak ad aliran udara dari lubang

    hidung. adapenapas hidung kaca mulut akan buram

    2.&.2 Analisis )oal

    7nalisis lokal terdiri atas analisis ckstraoral dan analisis intraoral, untuk

    mengetahui lebih terperinci keadaan yang menun!ang penentuan diagnosis.

    7nalisis ekstraoral meliputi bentuk kepala, simetri $a!ah, tipe $a!ah, tipe pro/il,

    bibir, /ungsi bicara, kebiasaan !elek sedangkan analisis intraoral meliputi lidah,

    palatum, kebersihan mulut, karies dan gigi yang ada.

    2.&.2.1 Pemerisaan 'straoral

    Bentu Ke%ala

    "entuk kepala perlu dipela!ari karena bentuk kepala ada hubungannya dengan

    bentuk muka, palatum maupun bentuk lengkung geligi. "entuk kepala ada 3,

    yaitu- dolikose/alik (pan!ang dan sempit), mesose/alik (bentuk rata#rata) dan

    brakise/alik (lebar dan pendek).

    "entuk kepala yang dolikose/alik !uga akan membentuk muka yang sempit,

    pan!ang dan protrusi/. Muka seperti ini disebut leptoprosopBsempit. osa krania

    anterior yang pan!ang dan sempit akan menghasilkan lengkung maksila dan

    palatum yang sempit, pan!ang dan dalam.

    +ebaliknya kepala yang brakise/alik akan membentuk muka yang lebih besar,

    kurang protrusi/ dan ini disebut muka yang euriprosopBlebar. ada bentuk kepalayang brakise/alik akan didapatkan /osa krania anterior yang lebar dan pendek

    yang selan!utnya akan menghasilkan lengkung maksila dan palatum yang lebar,

    pendek dan lebih dangkal.

    alatum merupakan bentuk proyeksi dari /osa kranial anterior, sedangkan

    bentuk lengkung maksila ditentukan oleh perimeter palatum. ampaknya terdapat

    hubungan antara otak, basis kranium dengan bentuk palatum dan bentuk

    lengkung geligi.

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    19/51

    '

    :ntuk menentukan tipe kepala sebaiknya tidak hanya mengandalkan

    pengamatan tetapi melakukan pengukuran untuk menetapkan indeks se/alik, yang

    bisa dihitung dengan rumus-

    =ebar kepala x '55

    ndeks +e/alik < EEEEEEEEEEEEEEEEEE

    an!ang Kepala

    ndeks untuk kepala yang dolikose/alik adalah F 5,90 sedangkan yang

    brakise/alik 5,&5C mesose/alik merupakan tipe kepala dengan indeks se/alik

    antara 5,9% # 5,98.

    ndeks kranial merupakan istilah untuk pengukuran indeks tengkorak kering

    sedangkan indeks se/alik digunakan untuk pengukuran pada kepala manusia yang

    masih hidup. Aanya terdapat sedikit perbedaan antara indeks kranial dan indeks

    se/alik.

    Gambar 2Kepala yang (rakise,alik Gambar 3.Kepala %olikosel7alik

    Simetri a"ah

    Ha!ah pasien dilihat dari depan untuk memeriksa proporsi lebar mata, hidung dan

    mulut, !uga untuk melihat apakah $a!ah simetri atau asimetri dan proporsi ukuran

    ertikal. ada dasarnya muka manusia tidak simetri secara bilateral akan tetapi

    tidak mencolok sehingga menimbulkan kesan simetri. Keadaan ini bisa dilihat

    bila /oto muka dibelah pada garis median kemudian tiap titik di sisi kanandiproyeksikan ke kiri demikian !uga untuk belahan kiri diproyeksikan ke kanan

    akan didapatkan /oto dua indiidu yang berlainan dengan /oto aslinya. Aal ini

    berbeda dengan adanya deiasi hidung atau dagu ke salah satu sisi sehingga

    menimbulkan disproporsi yang parah dan mengganggu estetik. 7danya sedikit

    deiasi dalam arah ertikal merupakan ariasi dan hendaknya dibedakan dari

    disproporsi kurang pan!angnya muka bagian tengah dan ba$ah.

    Menurut Aouston dkk., ('88) dengan melihat muka pasien dari depan bila

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    20/51

    terdapat asimetri dengan mudah akan dapat dikenali adanya asimetri rahang

    terhadap muka secara keseluruhan. Muka yang tidak simetri dapat merupakan

    ariasi biologis, keadaan patologis alun pun kelainan kongenital.

    Gambar 4. 8a)ah yang asimetris

    emeriksaan $a!ah dari arah depan

    roporsi tinggi dan lebar $a!ah (indeks $a!ah) lebih penting daripada ukuran

    absolut $a!ah. asien dengan gigitan terbuka anterior disertai tinggi muka bagian

    ba$ah yang besar kadang#kadang mempunyai muka bagian ba$ah yang pan!ang

    tetapi kadang#kadang !uga tidak, tergantung pada lebar $a!ah. erbedaan tipe

    $a!ah dan tipe badan perlu diperhatikan bila memeriksa proporsi $a!ah, karena

    ariasi dari rata#rata rasio masih dapat memberikan estetik $a!ah yang baik. ?uga

    perlu diingat adalah mencegah pera$atan yang dapat mengubah rasio tinggi dan

    lebar dalam ! urusan yang tidak benar, misalnya pemakaian elastik antarrahang

    yang mempunyai e/ek rotasi mandibula ke ba$ah pada pasien yang mempunyai$a!ah yang pan!angnya melebihi lebarnya. erlu !uga memeriksa garis median

    $a!ah yang diproyeksikan pada model studi. Aal ini perlu unluk menentukan

    pergeseran median lengkung geligi terhadap median $a!ah.

    4ipe Ha!ah

    Kompleks muka berhubungan dengan basis kranium, oleh karena itu

    pertumbuhan basis kranium pada lahap a$al menentukan pola dimensi, sudut dan

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    21/51

    3

    topogra/i muka. Kepala yang dolikose/alik membentuk muka yang sempit,

    pan!ang dan protrusi/ yang disebut muka sempitBleptoprosopC sebaliknya kepala

    yang brakise/alik menentukan muka yang lebih datar, kurang protrusi/ disebut

    muka yang lebarBeuriprosop. Di antara kedua tipe tersebut terdapat muka yang

    sedangBmesoprosop.

    ndeks $a!ah dapat dihitung dengan minus-

    lebai $a!ah x '55

    ndeks $a!ah G"n %an (aah "n/e ? >45@>55@

    ada pemeriksaan klinis sudut yang terbentuk oleh garis mandibula dan garis

    horisontal perlu diperhatikan. Aal ini penting karena sudut yang besar

    menggambarkan dimensi ertikal muka bagian anterior yang pan!ang dan

    kemungkinan adanya gigitan terbuka, sedangkan sudut yang kecil menun!ukkan

    adanya tinggi muka anterior yang pendek serta kemungkinan adanya gigitan

    dalam. "idang mandibula dapat dilihat dengan meletakkan !ari atau gagang kaca

    mulut pada tepi ba$ah mandibula.

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    24/51

    %

    emeriksaan klinis yang dilakukan dengan cara ini hanya membutuhkan $aktu

    beberapa menit tetapi memberikan in/ormasi yang tidak dapat diperoleh dari

    pemeriksaan radiogra/i dan model geligi. leh karena alasan utama pera$atan

    ortodontik biasanya adalah untuk mengatasi masalah psikologis yang

    berhubungan dengan tampilan $a!ah dan geligi, ealuasi estetik merupakan

    bagian penting pemeriksaan klinis. Ha!ah yang mengalami distorsi dan asimetri

    merupakan gangguan terbesar pada estetik $a!ah, sedangkan disproporsi $a!ah

    masih dapat diterima meskipun tidak selalu baik.

    Bibir

    ada ilmu ortodonti !aringan lunak yang berpengaruh adalah pipi, bibir dan lidah.

    "entuk dan aktiitas !aringan tersebut memainkan peranan yang penting dalam

    menentukan bentuk lengkung geligi. =etak keseimbangan gigi sebagian

    ditentukan oleh keseimbangan antara pipi, bibir dan lidah. Kekuatan yang

    mengenai gigi sebagian ditentukan oleh letak !aringan dan sebagian oleh aktiitas

    !aringan ini. =etak bibir dan pipi lebih berpengaruh daripada kekuatan yang

    bersi/at sementara yang dihasilkan oleh kekuatan otot. :kuran dan relasi rahang

    berpengaruh terhadap ukuran dan bentuk lengkung geligi, sedangkan kekuatan

    oklusal memainkan peranan dalam menentukan letak gigi secara indiidual.

    erlu dipahami bah$a suatu maloklusi sebenarnya merupakan suatu keadaan

    keseimbangan sehingga pera$atan ortodontik harus direncanakan untuk men!aga

    keseimbangan tersebut, (iigi ba$ah nampaknya lebih sensiti/ terhadap perubahan

    keseimbangan !aringan lunak dan nampaknya lebih aman untuk tetap men!aga

    bentuk lengkung geligi rahang ba$ah. ?angan melebarkan lengkung geligi rahang

    ba$ah atau mengubah letak labiolingual insisii ba$ah yang normal."ila hubungan rahang dan mor/ologi !aringan lunak normal, lengkung ba$ah

    dalam keseimbangan dengan !aringan lunak serta gigi atas dalam hubungan

    oklusal yang baik dengan gigi ba$ah, keadaan ini akan menghasilkan

    keseimbangan. "ila terdapat ketidaksesuaian hubungan rahang letak

    keseimbangan pada gigi atas dapat berbeda dengan gigi ba$ah, misalnya bila

    rahang atas relati/ sempit maka terdapat gigitan silang posterior bilateral. "ila

    rahang atas dilebarkan terlalu banyak maka keadaan ini tidak stabil dan akan

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    25/51

    9

    ter!adi relaps bila pera$atan dengan memakai peranti telah selesai. "ila terdapat

    gigitan silang posterior unilateral karena ada %ispla&ementmandibula pada saat

    mandibula menutup, hanya diperlukan ekspansi transersal posterior maka akan

    didapatkan hasil yang stabil bila terdapat hubungan antarton!ol yang baik.

    "ila bibir cukup pan!ang untuk dapat mencapai kontak bibir atas tanpa

    kontraksi otot pada saat mandibula dalam keadaan istirahat disebut bibir yang

    kompeten. "ila diperlukan kontraksi otot untuk mencapai kontak bibir atas dan

    ba$ah pada saat mandibula dalam keadaan istirahat dinamakan bibir yang tidak

    kompeten. Kebanyakan orang de$asa memiliki bibir yang kompeten atau sedikit

    kompeten akan tetapi biasanya dapat kontak dengan sedikit kontraksi otot. ada

    beberapa indiidu dengan tinggi muka bagian ba$ah melebihi ukuran normal

    sehingga bibir men!adi tidak kompeten. ada keadaan ini biasanya bibir terbuka.

    Anterior sealyang normal didapatkan dari kontak bibir atas dan ba$ah, akan

    tetapi bila didapatkan !arak gigit yang besar bibir men!adi tidak kompeten dan

    untuk mendapatkan anterior sealdiperlukan kontraksi otot#otot yang kuat. "ila

    terdapat !arak gigit yang bertambah dalam dera!at sedang dan bibir cukup

    pan!ang, kadang#kadang mandibula dima!ukan ke depan untuk mendapatkan.LBB

    tanpa kontraksi otot secara berlebihan. "ila bibir sangat tidak kompeten maka

    diperlukan upaya otot yang berlebihan untuk mendapatkan seal agar didapat

    kontak antara bibir ba$ah dan lidah. asien dengan bibir yang potensial untuk

    dapat berkontak dengan mudah akan tetapi bibirnya membuka (tidak berkontak)

    dinamakan bibir yang potensial kompeten.

    7 "

    Gambar 8.A. Bi(ir kompeten B. (i(ir ti%ak kompeten

    I 7gak sukar menentukan seberapa protrusi/ gigi atas secara isual akan tetapi

    bila mengerti hubungan letak bibir dan letak insisii dapat memberi gambaran

    yang lebih mudah. Gigi dapat men!adi protrusi/ bila terdapat dua keadaan di

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    26/51

    &

    ba$ah ini- (') bibir yang ke anterior () bibir tidak berkontak antara 3* mm

    pada saat istirahat, yang biasa dinamai bibir yang tidak kompeten. Dengan kata

    lain insisii yang sangat protrusilN menyebabkan bibir ke anterior dan tidak

    berkontak pada saat istirahat sehingga pasien harus menegangkan bibirnya agar

    dapat ter!adi kontak bibir atas dan ba$ah, menutupi insisii yang protrusi/. :ntuk

    pasien seperti ini bila insisii diretraksi ke palatal akan didapat estetik muka yang

    baik maupun /ungsi bibir yang baik. +ebaliknya bibir yang ke anterior tetapi

    dapat berkontak menutupi insisii yang protrusi/ tanpa ketegangan, posisi bibir

    seperti itu tidak terpengaruh oleh posisi insisii. ada indiidu seperti itu, retraksi

    insisii tidak akan banyak memberi pengaruh pada /ungsi bibir maupun estetik

    $a!ah karena bibir akan tetap ke anterior.

    +ebagaimana diergensi muka, bibir yang ke anterior !uga sangat dipengaruhi

    oleh karakteristik ras dan etnik. "angsa kulit putih ropa utara biasanya

    mempunyai bibir yang tipis, serta insisii dan bibir yang tidak terlalu ke anterior.

    "angsa kulit putih ropa selatan dan 4imur tengah mempunyai bibir dan insisii

    yang lebih anterior dari orang kulit putih ropa utara. "ibir dan insisii yang

    lebih anterior merupakan kondisi normal pada orang 7sia dan kulit hitam. Aal ini

    berarti bibir yang sedikit lebih anterior pada orang kulit putih merupakan keadaan

    yang $a!ar bagi orang 7sia dan kulit hitam atau malahan dianggap retrusi,

    sedangkan letak insisii yang normal untuk orang 7sia dan kulit hitam dianggap

    sangat protrusi/ untuk orang kulit putih.

    Fungsi Biara

    Meskipun dokter gigi bukanlah seorang spee&h pathologistakan tetapi dokter

    gigi hendaknya terbiasa dengan beberapa teknik sederhana untuk menganalisiscara bicara seorang pasien (anak), sehingga anak dengan gangguan bicara dapat

    diru!uk ke yang lebih berkompeten untuk didiagnosis atau untuk terapi. 4erdapat

    hubungan maloklusi dengan kelainan bicara akan tetapi karena adanya

    mekanisme adaptasi, anak dengan maloklusi yang parah tetap dapat berbicara

    dengan tanpa gangguan.

    ertumbuhan /ungsi mulut menu!u /ungsi yang normal secara umum

    berkembang dari anterior ke posterior. ada saat lahir bibir relati/ sudah

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    27/51

    8

    berkembang matang dan dapat menghasilkan isapan yang kuat sedangkan

    struktur di posterior belum matang. Dalam perkembangan selan!utnya aktiitas

    yang lebih banyak dan lebih kompleks ter!adi pada bagian posterior lidah dan

    !uga pada struktur /aring. rinsip ini !uga berlaku pada /ungsi bicara. 7$alnya

    suara yang dihasilkan adalah suara bilabial, misalnya p, b. Kemudian konsonan

    u!ung lidah seperti t, d, menyusul suara sibilan (s, >) yang mengharuskan

    penempatan lidah dekat tetapi tidak menyentuh palatum dan yang terakhir adalah

    suara r yang membutuhkan penempatan bagian posterior lidah yang tepat, yang

    kadang#kadang tidak tercapai pada usia *#0 tahun.

    Kebiasaan Jele

    Kebiasaan !elek perlu diperiksa karena kebiasaan !elek dapat men!adi penyebab

    suatu maloklusi. 4idak semua kebiasaan !elek dapat menyebabkan maloklusi. 7da

    tiga syarat yang harus ada pada suatu kebiasaan !elek agar dapat menghasilkan

    suatu maloklusi yaitu- lamanya kebiasaan berlangsung, /rekuensi yang cukup

    serta intensitas melakukan kebiasan tersebut. Maloklusi yang ter!adi tergantung

    pada kebiasaan !elek tersebut, misalnya kebiasaan !elek menghisap ibu !ari akan

    menghasilkan maloklusi yang berbeda dengan kebiasaan mengisap bibir ba$ah.

    "eberapa macam kebiasaan !elek, misalnya- mengisap !ari atau ibu !ari, mengisap

    bibir atau menggigit bibir, menggigit kuku.

    I +ebagian anak mempunyai kebiasaan mengisap sesuatu (misalnya !ari) yang

    tidak memberi nilai nutrisi >nonnulriti;e= sebagai suatu kebiasaan yang dapat

    dianggap $a!ar. 7kan tetapi kebiasaan mengisap yang berkepan!angan akan

    Gambar 9. lustrasi )ari yang %iisap menekan insisi, atas ke la(ial %an

    insisi, (aah ke lingual

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    28/51

    35

    menghasilkan maloklusi. +ebagai panduan umum, kebiasaan mengisap yang

    dilakukan pada masa geligi sulung hanya akan menimbulkan e/ek yang sedikit

    atau tidak akan menimbulkan maloklusi. "ila kebiasaan ini diteruskan sampai

    gigi permanen erupsi maka dapat berakibat protrusi, diastema, insisii ba$ah

    yang linguoersi, gigitan terbuka anterior, lengkung atas yang sempit.

    Keadaan ini dapat ter!adi karena adanya tekanan langsung dari !ari dan

    perubahan pola bibir dan pipi pada saat istirahat. "ila seorang anak menempatkan

    ibu !ari di antara insisii ba$ah dan atas, biasanya dengan sudut tertentu, maka

    akan terdapat dorongan insisii ba$ah ke lingual sedangkan insisii atas ke

    labial. 4ekanan langsung ini dianggap menyebabkan perubahan letak insisii.

    7da beberapa ariasi maloklusi tertentu tergantung !ari yang diisap dan !uga

    penempatan !ari yang diisap. +e!auh mana gigi berpindah tempat berkorelasi

    dengan lamanya pengisapan per hari daripada oleh besarnya kekuatan

    pengisapan. +eorang anak yang mengisap kuat#kuat tetapi hanya sebentar tidak

    terlalu banyak berpengaruh pada letak giginyaC sebaliknya seorang anak yang

    mengisap !ari meskipun dilakukan tidak terlalu kuat tetapi dalam $aktu yang

    lama (misalnya selama tidur malam masih menempatkan !ari di dalam mulut)

    dapat menyebabkan maloklusi yang nyata.

    Gigitan terbuka anterior yang disebabkan mengisap !ari didapat dari

    kombinasi adanya halangan pertumbuhan normal insisii ke arah ertikal dan

    erupsi berlebihan gigi posterior. "ila !ari diletakkan di antara insisii ba$ah dan

    atas maka mandObula harus diturunkan untuk mengakomodasi adanya !ari. ?ari ini

    menghalangi pertumbuhan insisii ke ertikal dan pada saat yang sama rahang

    atas dan ba$ah terbuka menyebabkan perubahan relasi ertikal gigi posterior atas

    dan ba$ah sehingga gigi posterior bererupsi melebihi yang semestinya. Karenakondisi geometri rahang, ' mm pertambahan tinggi ertikal gigi posterior

    menyebabkan pembukaan mm di anterior.

    7danya tekanan negati/ pada rongga mulut pada saat pengisapan diperkirakan

    men!adi penyebab penyempitan lengkung geligi rahang atas yang biasanya

    menyertai gigitan terbuka, meskipun pendapat ini masih diragukan. endapat lain

    mengatakan bah$a bentuk lengkung geligi dipengaruhi oleh perubahan

    keseimbangan tekanan dari pipi dan lidah. "ila !ari ditempatkan di antara gigi

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    29/51

    3'

    atas dan ba$ah, lidah terpaksa diturunkan yang menyebabkan turunnya tekanan

    lidah pada sisi palatal geligi posterior atas. ada saat yang sama tekanan dari pipi

    meningkat dan musku lus businator berkontraksi pada saat mengisap. 4ekanan

    pipi paling besar pada sudut mulut dan mungkin keadaan ini dapat men!elaskan

    mengapa lengkung maksila cenderung berbentuk huru/ 2 dengan kontraksi pada

    regio kaninus daripada molar. Kebiasaan mengisap yang melebihi batas ambang

    keseimbangan tekanan dapat menimbulkan perubahan bentuk lengkung geligi

    akan tetapi sedikit pengaruhnya terhadap bentuk rahang. 7nalog dengan

    pen!elasan di atas agaknya sukar untuk diterima bah$a tidur pada satu sisi dapat

    menyebabkan asimetri $a!ah dan menopang dagu pada saat menerima pela!aran

    di sekolah dianggap dapat menyebabkan perubahan bentuk rahang.

    4elah banyak ditelaah mengenai pengaruh mendorong lidah pada saat menelan

    (menempatkan u!ung lidah ke depan di antara insisii atas dan ba$ah pada saat

    menelan). +tudi laboratoris mengungkapkan bah$a seseorang yang menempatkan

    u!ung lidah ke depan pada saat menelan tidak memiliki kekuatan dorongan lidah

    kepada gigi lebih besar daripada mereka yang menempatkan u!ung lidah di

    belakang. stilah mendorong lidah merupakan sesuatu istilah yang kurang benar,

    karena ada konotasi seolah#olah lidah didorongkan ke depan dengan kuat.

    enelanan bukan suatu kebiasaan yang dipela!ari tetapi suatu integrasi dan di

    ba$ah pengendalian /isiologis ba$ah sadar sehingga apa pun pola menelan tidak

    dapat digolongkan ke dalam kebiasaan seperti kebiasaan yang lain. +eseorang

    dengan gigitan terbuka anterior akan menempatkan lidah di antara insisii atas

    dan ba$ah pada saat menelan sehingga dianggap mendorong lidah sebagai

    penyebab gigitan terbuka anterior.

    ola menelan normal sudah dapat terlihat pada anak usia kurang lebih 3 tahunsampai usia kira#kira % tahun. Menelan dengan mendorong lidah ke depan pada

    pasien dengan umur yang lebih tua sepintas tampak seperti pola penelanan pada

    bayi sehingga anak#anak maupun orang de$asa yang masih menelan dengan pola

    semacam ini (menempatkan lidah di antara insisii) disebut retaine%in,antile

    sallo=yang diragukan kebenarannya. Aanya anak# anak dengan kerusakan otak

    yang parah tetap mempunyai pola menelan seperti bayi, bagian lidah belakang

    tidak atau sedikit sekali berperan. ada indiidu semacam ini tidak didapatkan

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    30/51

    3

    suatu koordinasi gerakan pada bagian posterior lidah dan pengangkatan

    mandObula cenderung ter!adi sebelum lidah digerakkan ke depan di antara insisii,

    maka apa yang disebut longue thrustingpada anak#anak adalah suatu transisi

    normal pada proses menelan. Dalam transisi dari penelanan cara bayi ke de$asa

    seorang anak dapat dipastikan mele$ati suatu /ase penelanan yang khas yaitu

    adanya aktiitas otot menutup bibir, gigi posterior tidak kontak dan lidah ke

    depan di antara insisii. Kelambatan /ase transisi ini dapat disebabkan adanya

    kebiasaan mengisap !ari.

    7danya gigitan terbuka anterior atau insisii atas yang protrusi (yang biasa

    didapat pada kebiasaan mengisap !ari) akPin menyukarkan untuk mendapat

    anterior seal= yang dimaksudkan untuk mencegah keluarnya makanan maupun

    cairan dari mulut, pada saat menelan. :ntuk mendapatkan anterior seal secara

    normal biasanya dilakukan dengan mengatupkan bibir dan menempatkan lidah di

    palatal insisii atas merupakan upaya yang tepat. Dengan kata lain menempatkan

    lidah ke depan merupakan upaya adapti/ /isiologis bila terdapat gigitan terbuka

    anterior sehingga pada orang dengan gigitan terbuka biasanya !uga mempunyai

    kebiasaan menelan dengan mendorong lidah ke depan. +esudah kebiasaan

    mengisap berhenti maka gigitan terbuka akan men!adi baik secara spontan,

    meskipun lidah masih terletak di anterior selama proses gigitan terbuka menutup,

    dan anterior sealdidapat dari bibir dan u!ung lidah.

    Dari teori keseimbangan, tekanan lidah yang ringan tetapi berlangsung lama

    pada gigi dapat menyebabkan adanya perubahan letak gigi dan menghasilkan e/ek

    yang nyata. Dorongan lidah yang hanya sebentar tidak akan menghasilkan

    perubahan pada letak gigi. 4ekanan lidah pada penelanan yang tidak benar hanya

    berlangsung kira#kira detik. enelanan secara ini hanya ter!adi kurang lebih &55kali pada saat seseorang ter!aga dan hanya sedikit pada $aktu tidur sehingga

    sehari hanya kurang dari '555 kali. 4ekanan selama seribu detik (kurang lebih '9

    menit) tidak cukup untuk memengaruhi keseimbangan. +ebaliknya pasien yang

    meletakkan lidahnya ke depan sehingga memberikan tekanan yang terus#menerus

    pada gigi, meskipun tekanan yang ter!adi kecil tetapi berlangsung lama, dapat

    menyebabkan perubahan letak gigi baik !urusan ertikal maupun horisontal. Jang

    lebih menentukan adalah posisi kebiasaan lidah, apakah di depan ataukah normal.

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    31/51

    33

    ada pasien yang posisi lidahnya normal pada saat istirahat, pendorongan lidah ke

    depan pada saat menelan tidak banyak pengaruhnya terhadap letak gigi.

    2.&.2.2 Pemerisaan Intraoral

    emeriksaan intraoral dimaksudkan untuk mengetahui keadaan !aringan

    keras dan lunak. emeriksaan meliputi gigi dengan adanya karies, begitu pula

    dengan !aringan periodontal yang merupakan pemeriksaan penting sebelum

    dimulainya pera$atan ortodontik, terutama kelainan mukogingia. emeriksaan

    mukosa mulut meliputi mukosa pipi, palatum, lidah dan dasar mulut. "ila ada

    kelainan dicatat dan apabila perlu dilakukan ru!ukan kepada yang lebih

    berkompeten untuk dilakukan tindakan yang diperlukan.

    ada pera$atan ortodontik komprehensi/ maupun penun!ang keadaan

    !aringan periodontal hendaknya harus terus mendapatkan perhatian. nsidensi

    penyakit periodontal meningkat ta!am pada pasien de$asa. +uatu studi

    menun!ukkan bah$a men!elang usia 35 kebanyakan pasien mempunyai problema

    dengan !aringan periodontalnya, men!elang usia *5 tahun prealensinya mencapai

    906 dari semua pasien. Kelainan periodontal tahap a$al maupun lan!ut tidak

    merupakan kontraindikasi pera$atan ortodontik, yang penting adalah kondisi

    !aringan periodontal harus tetap diperhatikan selama pera$atan

    ortodontik.

    Kondisi periodontal yang tidak normal yang biasa didapatkan pada pasien

    ortodontik dapat digolongkan dalam dua golongan besar, yaitu ') kelainan

    mukogingia terutama kurangnya atta&he% gingi;a dan ) lesi radang pada

    gingia dan periodonsium. +ebelum pera$atan ortodontik dimulai perlu

    didapatkan atta&he% gingi;a yang cukup untuk dapat menahan kekuatanortodontik dan keradangan hendaknya bisa diatasi. ada pasien de$asa perlu

    lebih sering dilakukan s&aling, bisa sampai dua kali lebih sering daripada pada

    pasien yang tidak dira$at ortodontik, misalnya seseorang yang membutuhkan

    s&alingtiap % bulan sekali, bila pasien tersebut dira$at ortodontik perlu dilakukan

    s&aling setiap 3 bulan sekali. Keadaan !aringan periodontal harus diusahakan

    dalam kondisi baik sebelum pera$atan ortodontik dimulai.

    7danya tulang yang cukup untuk menyangga gigi dengan baik perlu

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    32/51

    3*

    dipertimbangkan dengan saksama. "ila tulang berkurang, periodontal ligamen

    !uga berkurang sehingga kekuatan yang optimal untuk menggerakkan gigi yang

    normal akan memberikan kekuatan yang besar pada ligamen periodontal pada

    gigi dengan tulang pendukung yang kurang. ada keadaan ini kekuatan absolut

    untuk menggerakkan gigi harus dikurangi. +ebagai tambahan semakin banyak

    kehilangan tulang penyangga semakin sedikit tulang yang menyangga gigi dan

    pusat tahanan:&enter o, resistan&e akan bergeser ke apikal. +ecara umum

    pergerakan gigi masih dimungkinkan tetapi dengan kekuatan yang kecil dan

    relati/ diperlukan momen yang lebih besar. erlu $aktu sekitar % bulan untuk

    memulihkan gingia dari keradangan sebelum pera$atan ortodontik dimulai.

    "&aling= kuretase dan gingi;a gra,t mungkin diperlukan untuk mengatasi

    keadaan ini. enghilangan poeket dan penanganan kelainan tulang secara

    pembedahan (osseous surgeryhendaknya ditunda sampai pera$atan ortodontik

    selesai karena dengan pera$atan ortodontik akan ter!adi perubahan !aringan

    periodontal dan tulang penyangga.

    )i#ah

    emeriksaan lidah meliputi ukuran, bentuk dan lungsi. :kuran dan bentuk

    diperiksa secara sub!ekti/. =idah yang besar bersi/at indiidualC lidah yang besar

    untuk mulut seseorang belum tentu merupakan lidah yang besar untuk orang lain.

    4anda klinis untuk lidah yang terlalu besar (makroglosi) terhadap lengkung geligi

    adalah adanya s&alloping(yang merupakan cetakan sisi lingual gigi pada lidah)

    pada tepi luar lidah. ?arang di !umpai lidah yang kecil.

    Gambar 1. !a"roglosi

    =etak lidah menyesuaikan dengan bentuk rongga mulut. ada bayi lidah

    terletak di antara bantalan gusi dan berkontak dengan bibir dan pipi. enelanan

    ter!adi dengan letak lidah tetap seperti ini. ada saat gigi#gigi bererupsi ter!adi

    perubahan /ungsi mulut, diperlukan pengunyahan dan /ungsi lidah berubah secara

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    33/51

    30

    bertahap dari pola bayi ke pola yang lebih de$asa. Aal ini berakhir ketika gigi

    sulung telah mencapai oklusi. 7kan tetapi pada sebagian kecil manusia keadaan

    ini tidak berubah yang akan dapat memengaruhi posisi insisii.

    Menurut teori keseimbangan suatu ob!ek yang dikenai kekuatan yang tidak

    seimbang akan bergerak dari posisi semula. +uatu ob!ek yang dikenai beberapa

    kekuatan tetapi tidak bergerak dapat diartikan kekuatan yang mengenai ob!ek

    tersebut dalam keadaan seimbang. Gigi dapat dianggap dalam keadaan seimbang

    karena gigi tidak bergerak meskipun terdapat beberapa kekuatan yang mengenai

    gigi. "ahkan ketika gigi bergerak, gigi akan bergerak sangat lambat sehingga

    dapat dianggap setiap $aktu ter!adi keseimbangan statik. Keseimbangan dapat

    ter!adi meskipun gigi mendapat tekanan dari oklusal atau pun dari lateral.

    Kekuatan kunyah yang besar tetapi berlangsung singkat akan ditahan oleh

    ligamen periodontal beserta cairan yang ada di dalamnya yang ber/ungsi sebagai

    sho&k a(sor(ersehingga gigi tetap di tempatnya sedangkan tulang aleol bisa

    berubah bentuk "ila kekuatan ini berlangsung beberapa detik akan menimbulkan

    rasa sakit sehingga secara re/leks rahang akan membuka dan kekuatan berkurang

    bahkan sampai hilang. Kekuatan yang besar tetapi berlangsung singkat ini dalam

    !angka pan!ang tidak mempunyai pengaruh pada perubahan letak gigi. "ila

    !aringan periodontal tetap baik kekuatan kunyah !arang menyebabkan perubahan

    letak gigi.

    osisi gigi dalam keadaan seimbang oleh karena adanya tekanan yang

    seimbang dari lidah, bibir dan pipi. Kekuatan ini !auh lebih kecil daripada

    kekuatan kunyah tetapi $aktunya berkontak dengan gigi !uga !auh lebih lama.

    Dari percobaan terbukti kekuatan yang sangat ringan tetapi berlangsung lama

    dapat memindahkan letak gigi. =amanya berkontak sehingga menghasilkanperubahan letak gigi minimal % !am per hari. leh karena pipi, bibir dan lidah

    berkontak dengan gigi hampir sepan!ang $aktu maka dapat dimengerti mengapa

    gigi dapat berubah letaknya. =idah yang besar (makroglosi) atau pun adanya

    tumor dapat mengubah keseimbangan letak gigi sehingga gigi terdorong ke arah

    labialBbukal. Demikian !uga meskipun lidah normal akan tetapi tekanan dari pipi

    dan bibir dihilangkan maka gigi#gigi !uga akan terdorong ke labialB bukal. Q

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    34/51

    3%

    Asal teanan Besaran )ama

    Kontak gigi pada saat -

    mengunyah sangat kuat sangat singkat

    menelan ringan sangat singkat

    4ekanan lidah, bibir dan

    menelan sedang singkat

    berbicara ringan sangat singkat

    istirahat sangat ringan lama

    4ekanan dari luar-

    kebiasaan sedang berariasi

    kekuatan ortodontik sedang berariasi

    4ekanan intrinsik-

    serat D= ringan lama

    serat gingia berariasi lama

    Palatum

    ada bentuk kepala dolikose/alik akan didapatkan bentuk palatum yang sempit,

    pan!ang dan dalam. Demikian !uga bentuk lengkung geligi rahang atas. ada

    bentuk kepala brakise/alik akan didapatkan bentuk palatum yang lebar, pendek

    dan dangkal. alatum merupakan proyeksi kon/igurasi /osa kranial anterior,

    sedangkan kon/igurasi basis apikal gigi rahang atas ditentukan oleh perimeter

    palatum. "entuk palatum ini dapat memengaruhi retensi peranti lepasan. adapalatum yang relati/ tinggi akan memberikan retensi dan pen!angkaran yang lebih

    baik. erlu diperhatikan kadang#kadang terdapat torus palatinus yang dapat

    mengurangi kenyamanan pasien bila pasien memakai peranti lepasan.

    Kebersihan Mulut

    Kebersihan mulut yang ter!aga baik merupakan indikator perhatian pasien

    terhadap giginya serta dapat diharapkan adanya ker!a sama yang baik dengan

    4abel 3.'. "esaran dan lamanya kekuatan yang mengenai gigi pada

    saat ber/ungsi

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    35/51

    39

    pasien. era$atan ortodontik tidak boleh dimulai bila kebersihan mulut pasien

    tidak baik. Aal ini disebabkan (') bila kebersihan mulut !elek, dengan pemakaian

    peranti maka akan memperparah keadaan kebersihan mulut () belum tentu ada

    ker!asama yang baik dengan pasien.

    "ila kebersihan mulut kurang baik maka pasien harus dia!ari men!aga

    kebersihan mulut dan pera$atan ortodontik dengan menggunakan peranti harus

    ditunda dahulu. era$atan ortodontik dapat dimulai apabila kebersihan mulut

    sudah mencapai standar. Dian!urkan untuk menunda pera$atan dengan

    menggunakan peranti sampai pasien dapat memelihara kebersihan mulut sampai

    kurang lebih 3 bulan.

    Gingiitis kronis pada anak#anak biasanya disebabkan kebersihan mulut !elek.

    Kadang#kadang ditemukan gingiitis hiperplastik pada regio insisii atas yang

    dapat disebabkan tidak tertutupnya gingia di daerah tersebut oleh bibir sehingga

    gingia kering. ada orang de$asa diperlukan pemeriksaan !aringan periodontal

    yang lebih teliti.

    Karies

    emeriksaan gigi dengan karies perlu dilakukan karena gigi yang karies

    merupakan penyebab utama malokiusi lokal. Karies merupakan penyebab

    ter!adinya tanggal prematur gigi sulung sehingga ter!adi pergeseran gigi

    permanen, erupsi gigi permanen yang lambat, dan lain#lain.

    Fase Geligi

    asien yang datang untuk pera$atan ortodontik biasanya dalam /ase geligi

    pergantian atau permanen dan !arang pada /ase geligi sulung. ase geligi sulungditandai dengan adanya gigi sulung di rongga mulut (kurang lebih sampai dengan

    umur % tahun). ase geligi pergantian ditandai dengan adanya gigi sulung dan gigi

    permanen dalam rongga mulut (kurang lebih antara umur %#'' tahun), merupakan

    proses pergantian dari /ase geligi sulung ke /ase geligi permanen. 7da !uga yang

    menyebut sebagai /ase geligi bercampur oleh karena adanya campuran gigi

    sulung dan gigi permanen dalam rongga mulut. ase geligi disebut /ase geligi

    permanen bila semua gigi dalam rongga mulut adalah gigi permanen.

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    36/51

    3&

    Gigi !ang A#a

    erlu diperiksa gigi yang ada dan dicatat keadaannya. ada /ase geligi pergantian,

    gigi permanen yang tidak ada dalam rongga mulut perlu dilihat pada

    rontgenogram. "egitu !uga adanya gigi kelebihan dan kelainan lain. Gigi dengan

    karies maupun tumpatan yang lebar hendaknya diperiksa !uga prognosisnya

    dalam !angka pan!ang. Aal ini akan memengaruhi pemilihan gigi apabila

    diperlukan pencabutan dalam pera$atan ortodontik. ada anak# anak sering

    didapatkan dekalsi/ikasi permukaan yang luas yang disebabkan oleh plak

    terutama pada sisi lingual molar pertama ba$ah. rognosis !angka pan!ang untuk

    gigi seperti ini Rbiasanya kurang baik.

    Aipoplasia enamel yang terdapat pada gigi hendaknya !uga dicatat. Keadaan

    ini dapat disebabkan karena penyakit sistemik yang berlangsung lama, atau pun

    gangguan pertumbuhan misalnya amelogenesis imper/ekta. ada premolar ba$ah

    kadang#kadang didapatkan premolar kedua yang hipoplastik dan keadaan ini

    disebut gigi 4urner yang disebabkan oleh gangguan pada pembentukan mahkota

    premolar atau adanya in/eksi periapikal akut pada gigi sulungnya.

    2.&.& Analisis Fungsional

    Path o- losure

    ath o, &losure adalah arah gerakan mandibula dari posisi istirahat ke

    oklusi sentrik. dealnyapath o, &losuredari posisi istirahat ke oklusi maksimum

    berupa gerakan engsel sederhana mele$ati,reeay spa&eyang besarnya #3 mm,

    arahnya ke atas dan ke depan. -reeay spa&e ? intero&&lusal &learan&e adalah

    !arak antar oklusal pada saat mandibula dalam posisi istirahat. 7da macam

    perkecualian path o, &losure yang bisa dilihat yaitu deiasi mandibular dan

    %ispla&ementmandibula.

    ath o, &losureyang bera$al dari posisi kebiasaan mandibula akan

    tetapi ketika gigi mencapai oklusi maksimum mandibular dalam

    posisi relasi sentrik. ni disebut deiasi mandibular

    ath o, &losureyang bera$al dari posisi istirahat, akan tetapi oleh

    karena adanya halangan oklusal maka didapatkan %ispla&ement

    mandibula.

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    37/51

    38

    a. Deiasi Mandibula

    Keadaan ini berhubungan dengan posisi kebiasaan mandibula. "ila

    mandibula dalam posisi kebiasaan, maka !arak antar oklusal akan

    bertambah sedangkan kondili letaknya lebih ma!u di dalam /osa

    glenoidalis. 7rahpath o, &losureadalah ke atas dan kebelakang akan tetapi

    bila gigi telah mencapai oklusi mandibula terletak dalam relasi sentrik

    (kondili dalam posisi normal pada /osa glenoidalis).

    b. *ispla&ementMandibula

    *ispla&ementdapat ter!adi dalam !urusan sagital dan transersal. Kontak

    premature dapat menyebabkan displacement mandibula untuk

    mendapatkan hubungan antar ton!ol gigi yang maksimum. ada beberapa

    keadaan %ispla&ementter!adi pada /ase gigi geligi sulung, kemudian pada

    saat gigi permanen erupsi gigi tersebut akan diarahkan oleh kekuatan otot

    ke letak yang memperparah ter!adinya %ispla&ement. *ispla&ementdapat

    !uga ter!adi pada usia lan!ut karena gigi yang ma!u dan tidak terkontrol

    yang disebabkan hilangnya gigi posterior akibat pencabutan.

    *ispla&ement dalam !urusan transersal sering berhubungan dengan

    adanya gigitan silang posterior. "ila lengkung gigi atas dan ba$ah sama

    lebarnya, suatu %ispla&ementmandibula ke transersal diperlukan untuk

    mencapai posisi oklusi maksimum. "ila hal itu ter!adi maka akan

    didapatkan relasi gigitan silang gigi posterior pada satu sisi. leh karena

    itu, diperlukan suatu usaha untuk menghilangkan kesalahan sistematik ini,

    telah dikembangkan suatu metode untuk mendapatkan gambaran tiga

    dimensi kompleks kranio/asial. :paya untuk mendapatkan gambaran yang

    lebih akurat dan mengurangi kesalahan itu antara lain berupa &ompute%

    tomography ># dan penciptaan perangkat lunak berbantuan

    computer:&omputerai%e% %esign so,tare. +ekarang yang lagi

    berkembang adalah digital imaging diantaranya berupa olumetric

    imaging atau biasa disebut three %imensional imaging oleh karena

    in/ormasi yang didapat berupa pan!ang, lebar dan dalam. 4ermasuk dalam

    kategori ini adalah #= &one (eam ;olumetri& tomographydan teknologi

    /0 >/agneti& 0esonan&e maging.

    2.&.* Analisis Mo#el

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    38/51

    *5

    Model studi adalah rekam ortodontik yang paling sering digunakan untuk

    menganalisis suatu kasus dan memberikan banyak in/ormasi, pembuatannya

    relati/ mudah dan murah. Keadaan yang dapat dilihat pada model adalah sebagai

    berikut-

    "entuk lengkung gigi

    Model dilihat dari oklusal kemudian diamati bentuk lengkung geligi.

    "entuk lengkung geligi yang normal adalah berbentuk parabolaC ada

    beberapa bentuk lengkung geligi yang tidak normal misalnya lebar,

    menyempit di daerah anterior dan lain#lain.

    "entuk lengkung geligi ini berhubungan dengan bentuk kepala misalnya

    pasien dengan bentuk kepala brakise/alik cenderung memiliki bentuk

    lengkung geligi yang lebar.

    Diskrepansi pada model

    Diskrepansi pada model adalah perbedaan antara tempat yang tersedia

    (aailable space) dengan tempat yang dibutuhkan (re;uired space).

    Diskrepasni pada model merupakan bagian dari diskrepansi total yang

    terdiri dari- diskrepansi model, diskrepanasi se/alometrik, kedalaman

    kura spee dan pergeseran molar ke mesial. Diskrepansi pada model

    digunakan untuk menetukan macam pera$atan pasien tersebut, apakah

    termasuk pera$atan pencabutan gigi permanen atau tanpa pencabutan gigi

    permanen.

    :ntuk mengetahui diskrepansi pada model perlu diketahui tempat yang

    tersedia dan tempat yang dibutuhkan. engertian tempat yang tersedia

    (aailable space) adalah tempat disebelah mesial molar pertama permanen

    kiri sampai mesial molar pertama permanen kanan yang ditempati gigi#

    gigi permanen (premolar kedua kiri sampai premolar kedua kanan)

    kedudukanBletak benar.7da berbagai cara untuk mengukur tempat yang tersedia. +alah satu cara

    untuk mengukur tempat yang tersedia di rahang atas adalah dengan

    membuat lengkungan dari ka$at tembaga (brass $ire) mulai dari mesial

    molar pertama permanen kiri mele$ati /isura gigi#gigi didepannya terus

    mele$ati insisal insisi yang letaknya benar terus mele$ati /isura gigi#gigi

    posterior sampai mesial molar pertama permanen kanan. Ka$at ini

    kemudian diluruskan kemudian diukur pan!angnya. an!ang ka$at ini

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    39/51

    *'

    merupakn tempat yang tersedia. :ntuk rahang ba$ah lengkung ka$at

    tidak mele$ati /isura gigi posterior tetapi le$at ton!olan bukan gigi

    posterior rahang ba$ah.

    @ara lain untuk mengukur tempat yang tersedia adalah dengan membagi

    lengkung geligi dalam beberapa segmen, biasanya dari mesial molar

    pertama permanen kiri sampai dengan mesial kaninus kiri. Dari mesial

    kaninus kiri sampai mesial insisi sentral kiri, dari mesial insisi sentral

    kanan sampai distal kaninus kanan, dari distal kaninus kanan sampai

    mesial moalr pertama permanen kanan. Masing#masing segmen diukur

    dengan kaliper kembudian di!umlahkan.

    4empat yang dibutuhkan adalah !umlah lebar mesiodistal gigi#gigi

    permanen disebelah mesial molar pertama permanen kiri sampai molar

    pertama permanen kanan (premolar kedua kiri sampai premolar kedua

    kanan). :ntuk mendapatkan tempat yang dibutuhkan !uga terdapat

    beberapa cara. Dapat dilakukanpengukuran lebear mesiodistal premolar

    kedua kanan sampai sampai premolar kedua kiri pada model studi,

    kemudian di!umlahkan.

    engukuran lebar mesiodistal gigi !uga dapat dipakai untuk menilai

    apakah lebar gigi normal atau terdapat makrodonti atau mikrodonti.

    ?umlah lebar keempat insisi atas permanen antara &mm#3%mm dianggap

    normal. "isa sa!a !umlahnya normal tapi ukuran masing#masing gigi tidak

    normal, misalnya insisi sentral ukurannya melebihi normal sedangkan

    insisi lateral ukurannya lebih kecil dari pada normal. leh karena itu

    perlu diukur mesiodistal masing#masing gigi.

    "ila pasien dalam /ase geligi pergantian maka ada beberapa cara untuk

    mengukur. ertama adalah mengukur pada model untuk gigi#gigi yang

    telah erupsi, sedangkan untuk gigi#gigi yang belum erupsi (benih gigi)

    diukur pada rontgen /oto. @ara ini memiliki kelemahankarena gmbar pada

    /oto rontgen biasanya mengalami distorsi, bisa bertambah pan!ang atau

    bertambah pendek. :ntuk mengatasi keadaan ini dapat dilakukan

    perhitungan agar didapat ukuran benih gigi yang tepat. 1umus untuk

    menghitung lebar benih gigi adalah -

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    40/51

    *

    e discrepa>y. nsisi lateral

    atas merupakan gigiyang paling banyak mengalami anomali, meskipun

    gigi#gigi lain !uga mempunyai banyak ariasi ukuran.4ooth si>e analysis atau lebih sering disebut analisis bolton dilakukan

    dengan mngukur lebar mesiodistal setiap gigi permanen. :kuran ini

    kemudian dibandingkan dengan tabel standart !umlah lebar gigi anterior

    atas maupun ba$ah (dari kaninus ke kaninus) dan !uga !umlah lebar

    mesiodistal semua gigi atas dan ba$ah (molar pertama ke molar pertama)

    tidak termasuk moalr kedua dan ketiga. "ila pengukuran menggunakan

    saran digital maka komputer dengan cepat dapat menentukan tooth si>e

    analysis. emeriksaan cepat untuk mengetahui perbedaan gigi anterior

    dapat dilakukan dengan membandingkan ukuran insisi lateral atas dan

    ba$ah. "ila insisi latelar atas lebih besar maka hampir dapat dipastikan

    akan didapat perbedaan. :ntuk rahang ba$ah dapat dilakukan dengan

    membandingkan ukuran premolar kedua atas dan ba$ah yang ukurannya

    kurang lebih sama. "ila perbedaan ukuran gigi ini kurang dari ',0mm

    !arang berpengaruh secara signi/ikan, tetapi kalau melebihi ',0 mm akan

    menimbulkan maslah dalam pera$atan ortodonti dan sebaiknya hal ini

    dimasukkan dalam pertimbangan pera$atan ortodontik.

    Kura +pee

    =engkung yang menghubungkan insisal insisi dengan bidang oklusal

    molar terakhir pada rahang ba$ah. ada keadaan normal kedalamannya

    tidak melebihi ',0 mm. ada kura spee yang positi/ (bentuk kuranya

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    42/51

    **

    !elas dan dalam) biasanya didapatkan gigi insisi yang supra posisi atau

    gigi posterior yang in/ra posisi atau gabungan dari keduanya tadi.

    Kura space adalah kura dengan dengan pusat pada suatu titik di tulang

    lakrimal dengan radius pada orang de$asa %0#95 mm. Kura ini berkontak

    di empat oklusi yaitu permukaan anterior kondili, daerah kontak

    distooklusal molar ketiga, daerah kontak mesiooklusal molar pertama dan

    tepi insisal.

    Diastema

    1uang antara dua gigi yang berdekatan, gingia diantara gigi#gigi

    kelihatan. 7danya diastem pada /ase geligi pergantian masih merupakan

    keadaan normal, tetapi adanya diastem pada /ase geligi permanen perlu

    diperiksa lebih lan!ut untuk mengetahui keadaan tersebut suatu keadaan

    yang tidak normal.

    +imetri gigi#gigi

    emeriksaan ini untuk mengetahui simetri gigi senama dalam !urusan

    sagital maupun transersal dengan cara membandingkan letak gigi

    permanen senama kiri dan kanan. "erbagai alat bisa digunakan untuk

    keperluan pemeriksaan ini, misalnya suatu transparent ruled grid atau

    simetroskop yang dapat dibuat sendiri.

    =etakkan model studi pada dasarnya kemudian simetroskop diletakkan

    pada bidang oklusal gigi mulai dari yang paling , bagian simetroskop

    menyentuh gigi yang paling labial, garis tengah simetroskop garis berimpit

    dengan median model. Kemudian geser simetroskop ke distal sambil

    mengamati apakah gigi yang senama terletak pada !arak yang sama baik

    dalam !urusan sagital maupun transersal.

    Gigi yang terletak salah

    enyebutan letak gigi yang digunakan diantaranya sebagai berikut-

    2ersi - mahkota gigi miring kearah tertentu tetapi akar gigi tidak.

    n/raoklusi - gigi yang tidak mencapai garis oklusi

    dibandingkan dengan gigi lain dalam lengkung geligi.

    +upraoklusi - gigi yang melebihi garis oklusal dibandingkan

    dengan gigi lain dalam lengkung geligi.

    1otasi - gigi berputar pada sumbu pan!ang gigi, bisa sentris

    atau eksentris.

    4ransposisi - dua gigi yang bertukar tempat

    ktostema - gigi yang terletak diluar lengkung geligi

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    43/51

    *0

    Kelainan letak gigi dapat !uga merupakan kelainan sekelompok gigi.

    rotrusi - kelainan kelompok gigi anterior atas yang sudut

    inklinasinya terhadapat garis maksila ''5U untuk rahang ba$ah

    85U terhadap garis mandibula.

    1etrusi - kelainan kelompok ggi anterior atas yang sudut

    inklinasinya terhadap garis maksila F ''5U, untuk rahang ba$ah

    F85U

    "erdesakan - gigi yang tumpang tindih

    Diastema - terdapat ruang diantara dua gigi yang berdekatan.

    ergeseran garis median (lengkung geligi terhadap median terbuka)

    :ntuk menilai apakah ada pergeseran garis median lengkung geligi

    terhadap median muka dilihat letak gigi insisi sentral kiri dan kanan. "ila

    titik kontak insisi sentral terletak disebelah kiri garis median muka maka

    keadaan ini disebut ter!adi pergeseran ke kiri, demikian pula sebaliknya.

    enentuan garis median muka sebaiknya dilakukan langsung pada pasien.

    1elasi gigi posterior

    Jang dimaksud dengan relasi gigi adalah hubungan gigi atas dan ba$ah

    dalam keadaan oklusi. Gigi yang diperiksa adalah molar pertama

    permanen dan kaninus permanen. emeriksaan dalam !urusan sagital,

    transersal dan ertikal. 1elasi !urusan sagital

    Kemungkinan relasi molar yang dapat ter!adi adalah netroklusi,

    distoklusi, mesioklusi, gigitan ton!ol dan tidak ada relasi

    '. etroklusi - ton!ol mesiobukal molar pertama permanen

    atas terletak pada lekukan bukal molar pertama permanen

    ba$ah.

    . Distoklusi - ton!ol mesiobukal molar pertama permanen

    rahang atas terletak di antara ton!ol mesiobukal molar pertama

    permanen ba$ah dan premolar kedua atau ton!ol distobukal

    molar pertama permanen atas terletak pada lekukan bukal

    molar pertama permanen ba$ah.

    3. Mesioklusi - ton!ol mesiobukal molar pertama permanen

    atas terletak pada ton!ol distal molar pertama permanen ba$ah.

    *. Gigitan ton!ol - ton!ol mesiobukal molar pertama permanen

    atas beroklusi dengan ton!ol mesiobukal molar pertama

    permanen ba$ah.

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    44/51

    *%

    0. 4idak ada relasi - bila salah satu molar pertama tidak ada

    misalnya olh karena dicabut atau oleh karena kaninus

    permanen belum erupsi.

    :ntuk relasi kaninus meskipun kaninus permanen baru tumbuh

    sebagian telah dapat ditetapkan relasinya dengan melihat relasi

    sumbu kaninus tersebut.

    1elasi !urusan transersal

    ada rahang normal relasi transersal gigi posterior adalah gigitan

    /isura luar rahang atas, oleh karena rahang ats lebih lebar daripada

    rahang ba$ah. 7pabila rahang atas terlalu sempit atau terlalu lebar

    dapat menyebabkan ter!adinya perubahan relasi gigi posteriordalam !urusan transersal. erubahan yang dapat ter!adi antara

    lainC gigitan ton!ol, gigitan /isura dalam atas dan gigitan silang

    total luar rahang atas.

    Keadaan klinis relasi gigi posterior dalam !urusan transersal

    apabila rehang ba$ah terlalu sempit atau terlalu lebar dapat sama

    dengan yang diatas akan tetapi penyebutannya lain.

    1elasi !urusan ertikal

    Kelainan dalam !urusan ertkal dapat berupa gigitan terbuka yangberarti tidak ada kontak antara gigi atas dan ba$ah saat oklusi.

    1elasi gigi anterior

    1elasi gigi anterior diperiksa dalam !urusan sagital dan ertikal. 1elasi

    yang normal dalam !urusan sagital adalah adanya !arak gigitBoer!et.. !arak

    gigit adalah hori>ontal oerlap o/ the incisors. ada keadaan normal gigi

    insisi akan berkontak, insisi atas didepan insisi ba$ah dengan !arak

    selebar ketebalan tepi insisal insisi atas, kurang lebih #3 mm dianggap

    normal. "ila insisi ba$ah lebih antrior daripada insisi atas disebut !arak

    gigit terbalik atau kadang#kadang ada yang menyebutnya gigitan silang

    anterior.

    :ntuk mendapatkan pengukuran yang sama maka diklinik digunakan

    pengertian !arak gigit adalah !arak hori>ontal antara insisal insisi atas

    dengan bidang labial insisi ba$ah. ?arak gigit pada gigitan silang anterior

    diberi tanda negati/, misalnya #3 mm. ada relasi gigitan edge to edge

    !arak gigitnya 5 mm.

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    45/51

    *9

    ada !urusan ertiakl dikenal adanya tumpang gigitBoerbite yang

    merupakan ertical oerlap o/ the incicors. Diklinik tumpang gigit diukur

    dari !arak ertikal insisal insisi atas dengan insisal insisi ba$ah, yang

    normal mm. 4umpang gigit yang dalam menun!ukkan adanya gigitan

    dalam. ada gigitan terbuka tidak ada oerlap dalam !urusan ertikal,

    tumpang gigit ditulis dengan tanda negati/, misal #0 mm. ada relasi edge

    to edge tumpang gigitnya 5 mm.

    ada kasus gigitan silang anterior perlu diperhatikan besarnya /ree$ay

    space dan tumpang gigit. "ila /ree$ay space lebih kecil daripada tumpang

    gigit dan bila pasien dira$at dengan menggunakan piranti lepasan, pada

    peranti ortodontik lepasan perlu ditambahn dengan peninggian gigitposterior untuk membebaskan gigi anterior atas terhadap halangan gigi

    anterior ba$ah.

    2.&., Analisa se-alometri

    +e/alometrik adalah ilmu yang mempela!ari pengukuran#pengukuran yang

    bersi/at kuantitati/ terhadap bagian#bagian tertentu dari kepala untuk mendapatkan

    in/ormasi tentang pola kranio/asial (7rdhana, 5'').

    Man/aat se/alometri radiogra/ik adalah (7rdhana, 5'')-

    a. Mempela!ari pertumbuhan dan perkembangan kranio/asial.

    Dengan membandingkan se/alogram#se/alogram yang diambil

    dalam interal $aktu yang berbeda, untuk mengetahui arah

    pertumbuhan dan perkembangan kranio/asial.

    b. Diagnosis atau analisis kelainan kranio/asial.

    :ntuk mengetahui /aktor#/aktor penyebab maloklusi

    (seperti ketidak seimbangan struktur tulang muka).

    c. Mempela!ari tipe /asial.

    1elasi rahang dan posisi gigi#gigi berhubungan erat dengan tipe /asial.

    7da hal penting yaitu - (') posisi maksila dalam arah

    antero#posterior terhadap kranium dan () relasi mandibula

    terhadap maksila, sehingga akan mempengaruhi bentuk pro/il -

    cembung, lurus atau cekung.

    d. Merencanakan pera$atan ortodontik.

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    46/51

    *&

    7nalisis dan diagnosis yang didasarkan pada perhitungan#perhitungan

    se/alometrik dapat diprakirakan hasil pera$atan ortodontik yang

    dilakukan.

    e. aluasi kasus#kasus yang telah dira$at.

    Dengan membandingkan se/alogram yang diambil sebelum, se$aktu

    dan sesudah pera$atan ortodontik.

    /. 7nalisis /ungsional.

    ungsi gerakan mandibula dapat diketahui dengan membandingkan

    posisi kondilus pada se/alogram yang dibuat pada $aktu

    mulut terbuka dan posisi istirahat.

    g. enelitian

    Teni %embuatan se-alogram

    ') royeksi lateral atau pro/il

    royeksi lateral dapat diambil pada sub!ek dengan oklusi sentrik , mulut

    terbuka atau istirahat. Kepala sub!ek di/iksir pada se/alometer, bidang

    sagital tengah terletak %5 inci atau '0,* cm dari pusat sinar S dan muka

    sebelah kiri dekat dengan /ilm. usat berkas sinar S se!a!ar sumbu

    transmeatal (ear rod) se/alometer. ?arak bidang sagital tengah#/ilm '& cm.

    A (rank/urt Aori>ontal lane) se!a!ar lantai, sub!ek duduk tegak, kedua

    telinga setinggi ear rod (7rdhana, 5'').

    ) royeksi postero#anteriorB/rontal

    ada proyeksi postero#anterior tube diputar 85o sehingga arah sinar S

    tegak lurus sumbu transmeatal (7rdhana, 5'').3) bli;ue se/alogram

    bli;ue se/alogram kanan dan kiri dibuat dengan sudut *0V dan '30V

    terhadap proyeksi lateral. 7rah sinar S dari belakang untuk menghindari

    superimposisi dari sisi mandibula yang satunya. A se!a!ar lantai.

    bli;ue se/alogram sering digunakan untuk analisis sub!ek pada periode

    gigi bercampur (7rdhana, 5'').

  • 7/21/2019 BAB II isu 2

    47/51

    *8

    Teni %ena%aan se-alogram

    7nalisis se/alometri radiogra/ik dibuat pada gambar hasil penapakan se/alogram.

    7cetate >atte tracing paper (kertas asetat) tebal 5,553 inci ukuran &x'5 inci

    dipakai untuk penapakan se/alogram. Kertas asetat dilekatkan pada tepi atas

    se/alogram dengan +cotch tape (agar dapat dibuka apabila diperlukan), kemudian

    diletakkan di atas iluminator (negatoscope). ena