bab 2 hipertiroid.doc
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
1/33
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hormon Tiroid
a. Anatomi dan Histologi
Kelenjar tiroid memiliki 2 lobus yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh
istmus yang tipis dibawah kartilago krikoidea di leher. Secara embriologis
kelenjar tiroid berasal dari evaginasi epitel faring yang membawa pula sel-sel dari
kantung faring. Evaginasi ini berjalan ke bawah dari pangkal lidah menuju leher
hingga mencapai letak anatomiknya yang terakhir. Sepanjang perjalanan kebawah
ini sebagian jaringan tiroid dapat tertinggal, membentuk kista tiroglosus, nodula
atau lobus piramidalis tiroid. alam keadaan normal kelenjar tiroid pada pada
orang dewasa beratnya antara !"-2" gram.!
#erdasarkan histologis, kelenjar ini terdiri dari nodula-nodula yang tersusun
dari folikel-folikel kecil yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh suatu jaringan
ikat. $olikel-folikel tiroid dibatasi oleh epitel kubus dan lumennya terisi oleh
koloid. Sel-sel epitel folikel merupakan tempat sintesis hormon tiroid dan
mengaktifkan pelepasannya kedalam sirkulasi. %at koloid tiroglobulin, merupakan
tempat hormon tiroid disintesis dan pada akhirnya disimpan. ua hormon tiroid
utama yang diproduksi oleh folikel-folikel adalah tiroksin dan triyodotironin. Sel
penyekresi hormon lain dalam kelenjar tiroid yaitu sel parafolikular atau sel &
yang terdapat pada dasar folikel dan berhubungan dengan membran folikel. Sel-
sel ini berasal dari badan ultimobrankial embriologis dan menyekresi kalsitonin,
suatu hormon yang dapat merendahkan kadar kalsium serum dan dengan
'
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
2/33
demikian ikut berperan dalam pengaturan homeostasis kalsium. (ormon-hormon
folikel tiroid berasal dari iodinasi residu tirosil dalam tiroglobulin. )iroksin *)'+
mengandung empat atom yodium dan triyodotironin *)+ mengandung tiga atom
yodium. )' disekresi dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan ), tetapi
) merupakan hormon yang lebih aktif daripada )'.2
b. Kerja Hormon Tiroid
(ormon-hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan
dan metabolisme energi. Efek-efek ini bersifat genomik, melalui pengaturan
ekspresi gen, dan yang tidak bersifat genomik, melalui efek langsung pada sitosol
sel, membran, dan mitokondria. ntuk melengkapi efek ini, hormon tiroid yang
tidak terikat, melewati membran sel secara menyeluruh dan memasuki inti sel,
tempat hormon tiroid tersebut terikat secara khusus dan mengaktifkan reseptor
hormon tiroid. eseptor hormon tiroid yang diaktifkan kemudian terikat pada inti
/0 melalui ikatan /0, dan meningkatkan transkripsi messenger asam
ribonukleat *m/0+ serta sintesis protein. 1ebih dari " gen diatur oleh hormon
tiroid. 1ebih khusus lagi, tiroksin dan triyodotironin merangsang proses
pemindahan elektron penghasil energi dalam sistem enim pernapasan
mitokondria sel. angsangan hormon tiroid dalam proses oksidatif menyebabkan
rangsangan pada termogenesis. Selain itu, untuk efek termogenik ini, tiroksin dan
triyodotironin meningkatkan kerja epinefrin dengan cara meningkatkan kepekaan
reseptor beta terhadap katekolamin. (ormon tiroid juga merangsang pertumbuhan
somatik dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat. )idak
adanya hormon-hormon ini, membuat retardasi mental dan kematangan
neurologik timbul pada saat lahir dan bayi.!
3
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
3/33
c. Tes-tes !ngsi Tiroid
Status fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantaraan tes-tes
fungsi tiroid, seperti 4
!. Kadar total tiroksin dan triyodotironin serum
5engukuran menggunakan radioligand assay. 5engukuran termasuk
hormon terikat dan hormon yang bebas. Kadar normal tiroksin adalah '-!!
6g7dl, untuk triyodotironin kadarnya berkisar dari 8"-!"" ng7dl.!
2. )iroksin bebas
5engukuran kadar tiroksin dalam sirkulasi yang secara metabolik aktif.!
. Kadar )S( serum
5engukuran dapat dengan menggunakan assay radioimunometrik. /ilai
normal dengan assay generasi ketiga berkisar dari ","2-3," 67ml. Kadar )S(
plasma sensitif dan dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Kadar
yang tinggi pada pasien dengan hipotiroidisme primer, yaitu pada pasien yang
memiliki kadar tiroksin rendah akibat timbal balik peningkatan pelepasan )S(
hipofisis. Sebaliknya, kadar di bawah normal pada pasien dengan peningkatan
autonom pada fungsi tiroid *penyakit 9raves, hiperfungsi nodul tiroid+ atau
pada pasien yang menerima dosis penekan hormon tiroid eksogen. ji assay
rodioimunometrik sangat sensitif terhadap )S( dan dapat digunakan sebagai
penilaian awal.!
'. 0mbilan yodium radioisotop *0:+
5engukuran ini digunakan untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid
dalam menangkap dan mengubah yodida. 5asien menerima dosis 0: yang
akan ditangkap oleh tiroid dan dipekatkan setelah melewati 2' jam. Kemudian
;
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
4/33
radioaktivitas yang ada dalam kelenjar tiroid tersebut dihitung. /ormalnya,
jumlah radioaktif yang diambil berkisar dari !"< - 3< dari dosis pemberian.
5ada hipertiroidisme nilainya tinggi dan akan rendah bila kelenjar tiroid
ditekan.!
)abel 2.!. 5erbedaan kadar (ipertiroidisme dan (ipotiroidisme!
Tes Hi"ertiroidisme Hi"otiroidisme
)iroksin serum =eningkat =enurun
)iroksin bebas =eningkat =enurun
Serum )S( =enurun =eningkat
0mbilan 0: =eningkat =enurun
2.2. Hi"ertiroidisme
a. #e$inisi
(ipertiroidisme atau tirotoksikosis merupakan respons jaringan-jaringan tubuh
terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan. Keadaan ini dapat
timbul spontan atau akibat asupan hormon tiroid secara berlebihan.
!
(ipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipergunakan, dan maknanya sering
dipertukarkan. )irotoksikosis merupakan manifestasi klinik klasik terkait dengan
jumlah hormon tiroid yang berlebihan. )irotoksikosis tidak selalu terkait dengan
hiperfungsi dari kelenjar tiroid, sedangkan hipertiroid merupakan kondisi klinik
terkait dengan dengan peningkatan hormon tiroid yang terkait dengan peningkatan
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang berefek pada jaringan tubuh. 2
)erdapat dua tipe hipertiroidisme spontan yang paling sering dijumpai yakni
penyakit 9raves dan goiter nodular toksik.!
>
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
5/33
b. %tiologi
5enyebab tersering dari hipertiroid adalah penyakit 9raves. )irotoksikosis
yang terkait proses inflamasi kelenjar tiroid atau tiroiditis, umumnya disebabkan
proses autoimun atau pasca infeksi virus, atau goiter. (ipertiroidisme dan tiroiditis
harus dibedakan dengan tirotoksikosis yang disebabkan hormon tiroid eksogen.2
#eberapa penyebab terjadinya hipertiroid adalah?,!"4
!. 5enyakit 9rave
5ada penyakit grave sistem imun membuat antibodi yang disebut thyroid
stimulating immunoglobulin *)S:+, dimana memiliki struktur yang hampir
sama dengan )S( dan menyebabkan peningkatan hormon tiroid yang lebih
banyak dalam tubuh.
2. /odul )iroid
/odul tiroid yang dikenal juga sebagai adenoma adalah benjolan yang
terdapat pada tiroid. /odul tiroid umumnya bukan suatu keganasan. ->
Evaluasi pengobatan perlu dilakukan secara teratur mengingat penyakit
9raves adalah penyakit autoimun yang tidak bisa dipastikan kapan akan
terjadi remisi. Evaluasi pengobatan paling tidak dilakukan sekali7bulan untuk
menilai perkembangan klinis dan biokimia guna menentukan dosis obat
selanjutnya. osis dinaikkan dan diturunkan sesuai respons hingga dosis
tertentu yang dapat mencapai keadaan eutiroid. Kemudian dosis diturunkan
perlahan hingga dosis terkecil yang masih mampu mempertahankan keadaan
eutiroid, dan kemudian evaluasi dilakukan tiap bulan hingga tercapai remisi.
emisi yang menetap dapat diprediksi pada hampir 8"< penderita yang
diobati dengan bat 0nti )iroid bila ditemukan keadaan-keadaan sebagai
berikut 4>
!. )erjadi pengecilan kelenjar tiroid seperti keadaan normal.
2. #ila keadaan hipertiroidisme dapat dikontrol dengan pemberian bat 0nti
)iroid dosis rendah.
. #ila )S(- 0b tidak lagi ditemukan didalam serum.
O+!t *o#o'g!' P$'$!t -$t!
bat golongan penyekat beta, seperti propranolol hidroklorida, sangat
bermanfaat untuk mengendalikan manifestasi klinis tirotoksikosis
2;
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
24/33
*hyperadrenergic state+ seperti palpitasi, tremor, cemas, dan intoleransi panas
melalui blokadenya pada reseptor adrenergik. i samping efek antiadrenergik,
obat penyekat beta ini juga dapat -meskipun sedikit- menurunkan kadar )-
melalui penghambatannya terhadap konversi )-' ke )-. osis awal
propranolol umumnya berkisar 8" mg7hari.8
i samping propranolol, terdapat obat baru golongan penyekat beta
dengan durasi kerja lebih panjang, yaitu atenolol, metoprolol dan nadolol.
osis awal atenolol dan metoprolol 3" mg7hari dan nadolol '" mg7hari
mempunyai efek serupa dengan propranolol.>
5ada umumnya obat penyekat beta ditoleransi dengan baik. #eberapa efek
samping yang dapat terjadi antara lain nausea, sakit kepala, insomnia, fatigue,
dan depresi, dan yang lebih jarang terjadi ialah kemerahan, demam,
agranulositosis, dan trombositopenia. bat golongan penyekat beta ini
dikontraindikasikan pada pasien asma dan gagal jantung, kecuali gagal
jantung yang jelas disebabkan oleh fibrilasi atrium. bat ini juga
dikontraindikasikan pada keadaan bradiaritmia, fenomena aynaud dan pada
pasien yang sedang dalam terapi penghambat monoamin oksidase.
P$'go+!t!' %$'g!' .!r! o+i'!i OAT/tiroi'
Dang banyak diperdebatkan adalah pengobatan penyakit 9raves dengan
cara kombinasi 0) dan tiroksin eksogen. (ashiume dkk pada tahun !??!
melaporkan bahwa angka kekambuhan renddah yaitu hanya !,> < pada
kelompok penderita yang mendapat terapi kombinasi methimaole dan
tiroksin., dibandingkan dengan ',>< pada kelompok kontrol yang hanya
mendapatkan terapi methimaole.>
2>
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
25/33
Protoo# 0$'go+!t!''! !%!#!h $+!g!i +$riut 1
5ertama kali penderita diberi methimaole !" mg7hari selama ; bulan,
selanjutnya !" mg perhari ditambah tiroksin !"" 6g perhari selama ! tahun,
dan kemudian hanya diberi tiroksin saja selama tahun. Kelompok kontrol
juga diberi methimaole dengan dosis dan cara yang sama namun tanpa
tiroksin. Kadar )S( dan kadar )S(- 0b ternyata lebih rendah pada
kelompok yang mendapat terapi kombinasi dan sebaliknya pada kelompok
kontrol. (al ini mengisyaratkan bahwa )S( selama pengobatan dengan 0)
akan merangsang pelepasan molekul antigen tiroid yang bersifat antigenic,
yang pada gilirannya akan merangsang pembentukan antibody terhadap
reseptor )S(. engan kata lain, dengan mengistirahatkan kelenjar tiroid
melalui pemberian tiroksin eksogen eksogen *yang menekan produksi )S(+,
maka reaksi imun intratiroidal akan dapat ditekan, yaitu dengan mengurangi
presentasi antigen. 5ertimbangan lain untuk memberikan kombinasi 0) dan
tiroksin adalah agar penyesuaian dosis 0) untuk menghindari hipotiroidisme
tidak perlu dilakukan terlalu sering, terutama bila digunakan 0) dosis
tinggi.>
28
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
26/33
)abel 2.3. Efek #erbagai bat yang igunakan dalam 5engelolaan )irotoksikosis2
Kelom"o' obat %$e'n)a Indi'asi
bat Anti Tiroid
5ropiltiourasil *5)+
=etimaol *==:+Karbimaol *&=%
==:+
0ntagonis adrenergik-R
=enghambat sintesis
hormon tiroid dan berefekimunosupresif *5) juga
menghambat konversi )'
)+
5engobatan ini
pertama pada 9raves bat jangka pendek
prabedah7pra-0:
3- adrenergic antagonis
5ropranolol
=etoprolol
0tenolol
/adolol
=engurangi dampak
hormon tiroid pada
jaringan
bat tambahan,
kadang sebagai obat
tunggal pada
tiroiditis
Ba,an mengand!ng Iodine
Kalium :odidaSolusi 1ugol
/atrium :podat
0sam :opanoat
=enghambat keluarnya)' dan )
=enghambat )' dan )
serta produksi )
ekstratiroidal
5ersiapantiroidektomi
5ada krisis tiroid,
bukan untuk
penggunaan rutin
bat lainn)a
Kalium perklorat
1uitium karbonat
9lukokortikoids
=enghambat transport
yodium, sintesis dan
keluarnya hormon
=emperbaiki efek
hormon di jaringan dan
sifat imuniologis
#ukan indikasi rutin
pada subakut
tiroiditis berat dari
krisis tiroid
2?
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
27/33
#agan 2.2. 0lgoritma 5enggunaan bat 0ntitiroid pada 5asien dengan 5enyakit 9raves3
"
5ilihan terapi kedua
obat antitiroid pada
anak-anak dan remaja
=emantau fungsi tiroid setiap
!2 bulan tanpa batas
)erapi definitif radioiodine
pada orang dewasa
=emonitor fungsi tiroid setiap '-;minggu sampai keadaan eutiroid dicapai
)erapi obat dihentikan setelah !2-
!8 bulan
=emonitor fungsi tiroid setiap 2-;
bulan
Kambuh 5engurangan
(ipertiroidisme biokimia yang parah
*misalnya, serum tiroksin atau
triyodothyronine meningkat nyata+, gondok
sangat besar *L ' kali normal+, atau serum
triyodothyronine4 rasio tiroksin L2"
)erapi definitif dengan
radioiodine disukai pada orangdewasa
/ormalisasi fungsi tiroid dengan obat
antitiroid sebelum terapi pada pasien usia
lanjut dan orang dengan penyakit jantung
ingan atau sedang hipertiroidisme, tiroid
kecil atau sedang diperbesarF anak-anak
atau wanita hamil atau menyusuiF pasien
dengan penyakit mata yang parah
)erapi obat antitiroid primer dapat
dipertimbangkan
=ulai methimaole, 3-" mg 7 hari,
setelah membahas efek samping dan
memperoleh & dan hitung jenisF
propylthiouracil disukai pada ibu
hamil
(ipertiroidisme
karena penyakit
9raves
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
28/33
0da dua metoda yang dapat digunakan dalam penggunaan 0) ini.
=etoda pertama berdasarkan titrasi yaitu mulai dengan dosis besar dan
kemudian berdasarkan klinis7laboratoris dosis diturunkan sampai mencapai
dosis terendah dimana pasien masih dalam keadaan eutiroidisme. =etoda
kedua disebut sebagai blok-substitusi, dalam metoda ini pasien diberi dosis
besar terus menerus dan apabila mencapai keadaan hipotiroidisme, maka
ditambah hormon tiroksin hingga menjadi eutiroidisme pulih kembali.
asional cara kedua ini yaitu bahwa dosis tinggi dalam lama memberi
kemungkinan perbaikan proses imunologik yang mendasari proses penyakit
9raves.2
Efek samping yang sering rash, urtikaria, demam dan malaise, alergi,
eksantem, nyeri otot dan arthralgia, yang jarang keluhan gastrointestinal,
perubahan rasa dan kecap, artritis dan yang paling ditakuti yaitu
agranulositosis. Dang terakhir ini kalau terjadi hampir selalu pada bulan
pertama penggunaan obat. Dang amat jarang trombositopenia, anemia aplastik,
hepatitis, vaskulitis, hipoglikemia *insulin autoimmune syndrome). ntuk
evaluasi gunakan gambaran klinis, dengan misalnya indeks Nayne atau indeks
/ew &astie *termasuk lingkar leher+ dan kadang-kadang diperlukan
pemeriksaan )'7$)'.
2
Sebuah uji coba prospektif secara acak membandingkan
obat antitiroid, radioiodine, dan operasi menunjukkan bahwa kepuasan pasien
L?"< untuk semua, tapi biaya medis yang termurah untuk terapi obat
antitiroid.3
!
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
29/33
9ambar 2.. Efek Samping bat 0ntitiroid3
2. 5embedahan tiroidektomi subtotal sesudah terapi propiltiourasil prabedah.
)iroidektomi subtotal merupakan terapi pilihan pada penderita dengan
struma yang besar. Sebelum operasi, penderita dipersiapkan dalam keadaan
eutiroid dengan pemberian 0) *biasanya selama ; minggu+. isamping itu ,
selama 2 minggu pre operatif, diberikan larutan 1ugol atau potassium iodida,
3 tetes 2 kali sehari, yang dimaksudkan untuk mengurangi vaskularisasi
2
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
30/33
kelenjar dan mempermudah operasi. Sampai saat ini masih terdapat silang
pendapat mengenai seberapa banyak jaringan tiroid yang harus diangkat.>
)iroidektomi total biasanya tidak dianjurkan, kecuali pada pasein dengan
oftalmopati 9raves yang progresif dan berat. /amun bila terlalu banyak
jaringan tiroid yang ditinggalkan , dikhawatirkan akan terjadi relaps.
Kebanyakan ahli bedah menyisakan 2- gram jaringan tiroid. Nalaupun
demikan kebanyakan penderita masih memerlukan suplemen tiroid setelah
mengalami tiroidektomi pada penyakit 9raves.>
(ipoparatiroidisme dan kerusakan nervus laryngeus recurrens merupakan
komplikasi pembedahan yang dapat terjadi pada sekitar !< kasus.
. 5engobatan dengan yodium radioaktif *0:+
5engobatan dengan 0: dilakukan pada kebanyakan pasien dewasa
dengan penyakit 9raves tapi biasanya merupakan kontraindikasi untuk anak-
anak dan wanita hamil. 5ada pasien dengan goiter nodular toksik dapat juga
digunakan obat-obat antitiroid atau terapi ablatif dengan 0:. )etapi kalau
goiternya besar sekali dan tidak ada kontraindikasi pembedahan, maka harus
dipertimbangkan untuk dilakukan reseksi pembedahan. 5engobatan
oftalmopati pada penyakit 9raves mencakup usaha untuk memperbaiki
hipertiroidisme dan mencegah terjadinya hipotiroidisme yang dapat timbul
setelah terapi radiasi ablative atau pembedahan. 5ada banyak pasien,
oftalmopati dapat sembuh sendiri dan tidak memerlukan pengobatan
selanjutnya. )etapi pada kasus yang berat hingga ada bahaya kehilangan
penglihatan, perlu diberi pengobatan dengan glukokortikoid dosis tinggi
disertai tindakan dekompresi orbita untuk menyelamatkan mata tersebut.
-
7/23/2019 bab 2 hipertiroid.doc
31/33
(ipotiroidisme dapat timbul pada penderita hipertiroidisme yang menjalani
pembedahan atau mendapatkan terapi 0:. 5asien-pasien yang mendapat
terapi 0:, '"->"< dapat mengalami hipotiroidisme dalam !" tahun
mendatang.!
)abel 2.;. ntung ugi #erbagai 5engobatan (ipertiroidisme 9raves2
4ara Pengobatan Ke!nt!ngan Ker!gian
)irostatika *0)+ Kemungkinan remisi
jangka panjang tampa
hipotiroidisme
0ngka residif cukup
tinggi
5engobatan jangka
panjang dengan kontrol
yang sering
)iroidektomi &ukup banyak menjadi
eutiroid
elatif cepat
ibutuhkan keterampilan
bedah
=asih ada morbiditas
Dodium adioaktif
*0:+ elatif jarang residif
Sederhana
Barang residif *tergantung
dosis+
'"< hipotiroid dalam !"
tahun
aya kerja obat lambat
3"< hipotiroid pasca
radiasi
j. Kom"li'asi
- 5enyakit 9raves 4 penyakit jantung hipertiroid, oftalmopati 9raves,
dermopati 9raves, infeksi karena agranulositosis pada penglihatan dengan
obat antitiroid
- Krisis tiroid 4 mortalitas
'. Prognosis
- ubia ad bonam
- =ortalitas krisis tiroid dengan pengobatan adekuat sekitar !"-!3