bab 2 rhyco.rev.doc
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
1/38
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS), konsep dasar diare, dan konsep dasar balita. Untuk lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut:
A. Konsep Dasar Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
1. Pengertian Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah seua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat enolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat
berperan akti! dala kegiatan"kegiatan kesehatan dan berperan akti! dala
kegiatan"kegiatan kesehatan di asyarakat (#epkes $%, &''7).
PHBS di $uah angga adalah upaya untuk eberdayakan anggota
ruah tangga agar tahu, au dan apu elaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan akti! dala gerakan kesehatan di
asyarakat. PHBS di $uah angga dilakukan untuk enapai $uah
angga Sehat. $uah tangga sehat berarti apu enjaga, eningkatkan,
dan elindungi kesehatan setiap anggota ruah tangga dari gangguan
anaan penyakit dan lingkungan yang kurang kondusi! untuk hidup sehat
(#epkes $%, &''7).
PHBS erupakan salah satu strategi yang dapat ditepuh untuk
enghasilkan keandirian di bidang kesehatan baik pada asyarakat
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
2/38
*
aupun pada keluarga, artinya harus ada kounikasi antara kader dengan
keluarga+asyarakat untuk eberikan in!orasi dan elakukan
pendidikan kesehatan (#epkes $%, &''7)
Beberapa pengertian yang berhubungan dengan PHBS didala buku
pedoan pengelolaan proosi kesehatan dala peningkatan PHBS #epkes
$% pusat prokes tahun &''* adalah:
a.Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proakti! untuk
eelihara, enegah terjadinya penyakit, elindungi diri dari anaan
penyakit dan gangguan kesehatan, engatasi apabila asalah dan
gangguan kesehatan itu datang serta berperan akti! dala proosi
kesehatan.
b. Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) adalah sekupulan perilaku
yang di praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pebelajaran yang
enjadikan seseorang atau keluarga apu enolong dirinya sendirinya
di bidang kesehatan dan berperan akti! dala eujudkan kesehatan
asyarakatnya. -adi PHBS erupakan ujud keberdayaan asyarakat
yang sadar, au dan apu epraktikkan PHBS.
.atanan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah tepat diana
sekupulan orang hidup, bekerja, belajar, berain, berinteraksi dan lain
lain. #ala progra PHBS ada / tatanan yaitu tatanan ruah tangga,
tatanan sekolah, tatanan institusi kesehatan, tatanan tepat kerja serta
tatanan tepattepat uu.
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
3/38
0
d. Progra perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk
eberikan pengalaan belajar atau eniptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelopok dan asyarakat dengan ebuka jalur
kounkasi, eberikan in!orasi dan elakukan edukasi untuk
eningkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku hidup bersih dan sehat,
elalui pendekatan pipinan (adokasi), bina suasana (social support)
dan peberdayaan asyarakat (empowerment). #engan deikian di
harapkan asyarakat dapat engenali dan engatasi asalahnya sendiri
elalui penerapan ara"ara hidup sehat dengan enjaga serta
eningkatkan status kesehatannya.
e.%ndikator PHBS adalah ariabel yang ditetapkan untuk engukur kondisi
atau keadaan PHBS di setiap tatanan.
&. ujuan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
#idala buku saku pelaksanaan PHBS bagi asyarakat di ilayah
keaatan #inas 2esehatan Propinsi -aa iur tahun &'1', tujuan PHBS
ada & aa yaitu tujuan uu dan tujuan khusus, yaitu:
a. ujuan uu PHBS
3eningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta
keandirian perorangan, keluarga dan asyarakat dala engatasi
asalah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat.
b. ujuan khusus PHBS adalah :
1) 3eningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku indiidu
anggota keluarga di tatanan ruah tangga terhadap kesehatan diri dan
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
4/38
1'
keluarga khususnya elalui progra 2%4, gi5i, 2esling (kesehatan
lingkungan), gaya hidup sehat dan -P23 (jaringan pengaanan
kesehatan asyarakat)
&) 3eningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku sisa dan
guru di tatanan institusi pendidikan khususnya terhadap progra
2esling, gaya hidup dan -P23.
6) 3eningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku petugas
kesehatan di tatanan institusi kesehatan agar apu elakukan
pebinaan khususnya progra 2esling, aya hidup, 2%4, i5i dan
-P23.
8) 3eningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku karyaan+
pekerja dan pipinannya di tatanan tepattepat kerja khususnya
terhadap progra 2esling dan gaya hidup.
/) 3eningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku asyarakat
pengunjung+ pengelola di tatanan tepattepat uu khususnya
terhadap progra 2esling dan gaya hidup.
6. Sasaran dan ruang lingkup Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
#idala buku saku pelaksanaan PHBS bagi asyarakat di ilayah
keaatan #inas 2esehatan Propinsi -aa iur tahun &'1', sasaran
PHBS tersebut dikaitkan dala tatanannya yaitu tatanan ruah tangga,
institusi pendidikan, institusi kesehatan, tepattepat uu dan tepat
kerja. $uang lingkup dan sasaran PHBS :
a. $uah tangga
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
5/38
11
1) Sasaran prier : %bu dan seua anggota keluarga
&) Sasaran sekunder : kepala keluarga
6) Sasaran tersier : 2epala desa dan tokoh asyarakat
b. %nstitusi pendidikan
1) Sasaran prier : sisa, orang tua sisa, asyarakat sekitar
&) Sasaran sekunder : uru, karyaan sekolah dan 9S%S
6) Sasaran tersier : pipinan sekolah dan pipinan yayasan
. %nstitusi kesehatan
1) $uah Sakit
a) Sasaran prier: Petugas kesehatan (baik petugas edis aupun
non edis), Pengunjung $S, asyarakat yang tinggal di sekitar $S
b) Sasaran sekunder: #irektur $S
) Sasaran tersier : Bupati+ alikota, Bappeda, 2epala #inas
2esehatan 2abupaten+ 2ota, ;aat.
&) Puskesas
a) Sasaran prier: pengunjung Puskesas, asyarakat yang tinggal
di sekitar Puskesas
b) Sasaran sekunder: 2epala Puskesas dan karyaan Puskesas
) Sasaran tersier : Bupati+ alikota, Bappeda, 2epala #inas
2esehatan 2abupaten+ 2ota, ;aat, 9rganisasi pro!esi (%#%,
P#%, PP
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
6/38
1&
a) Sasaran prier: -aaah, eelihara+ pengelola, reaja tepat
ibadah.
b) Sasaran sekunder: Pengelola+ pengurus, >S3 agaa, sta! Peda.
) Sasaran tersier: Bupati + alikota, 2etua #P$#.
&) arung akan
a) Sasaran prier: konsuen, pengelola (prausaji)
b) Sasaran sekunder: peilik arung, Pengurus PH$%, sta! Peda
) Sasaran tersier : Bupati + alikota, 2etua #P$#
6) Pasar
a) Sasaran prier: asyarakat pengunjung+ pebeli, pedagang,
petugas kebersihan dan petugas keaanan pasar, gelandangan+
pengeis.
b) Sasaran sekunder: 2epala Pasar, 2epala 2eaanan, 2epala
2ebersihan dan seua karyaan pasar.
) Sasaran tersier: Bupati+ alikota, 2etua #P$#, 2epala #inas
pasar.
e. epat kerja
1) Sasaran prier: Pegaai+ karyaan, para tau, asyarakat sekitar.
&) Sasaran sekunder: Pengurus serikat kerja, Pejabat atau Sta! senior
6) Sasaran tersier: Pipinan+ 3anajer perusahaan+ pabrik.
8. Strategi Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2ebijakan
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
7/38
16
a. erakan Peberdayaan
Peberdayaan adalah proses peberian in!orasi seara terus
enerus dan berkesinabungan engikuti perkebangan sasaran, serta
proses ebantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu
enjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu enjadi au (aspek
attitude), dan dari au enjadi apu elaksanakan perilaku yang
diperkenalkan (aspekpractice).
Sasaran utaa dari peberdayaan adalah indiidu dan keluarga,
serta kelopok asyarakat. Bilaana sasaran sudah akan berpindah dari
au ke apu elaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh diensi
ekonoi.
b. Bina suasana
Bina suasana adalah upaya eniptakan lingkungan sosial yang
endorong indiidu anggota asyarakat untuk au elakukan perilaku
yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk au elakukan
sesuatu apabila lingkungan sosial diana pun ia berada (keluarga
diruah, orangorang yang enjadi panutan+ idolanya, kelopok arisan,
ajelis agaa, dan lainlain, dan bahkan asyarakat uu) enyetujui
atau endukung perilaku tersebut. 9leh karena itu, untuk endukung
proses peberdayaan asyarakat, khususnya dala upaya eningkatkan
para indiidu dari !ase tahu ke !ase au, perlu dilakukan Bina Suasana.
erdapat tiga pendekatan dala Bina Suasana, yaitu:
1) Pendekatan %ndiidu
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
8/38
18
&) Pendekatan 2elopok
6) Pendekatan 3asyarakat Uu
. 4dokasi
4dokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terenana
untuk endapatkan koiten dan dukungan dari pihakpihak yang
terkait (stakeholders). Pihakpihak yang terkait ini bisa berupa tokoh
asyarakat !oral yang uunya berperan sebagai penentu kebijakan
peerintahan dan penyandang dana peerintah. -uga dapat berupa
tokohtokoh asyarakat in!oral seperti tokoh agaa, tokoh pengusaha,
dan lainlain yang uunya dapat berperan sebagai penentu ?kebijakan?
(tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai penyandang dana non
peerintah. #engan deikian, aka adokasi harus dilakukan seara
terenana, erat dan tepat. Bahanbahan adokasi harus disiapkan
dengan atang, yaitu :
1) Sesuai inat dan perhatian sasaran adokasi
&) 3euat ruusan asalah dan alternati! peeahan asalah
6) 3euat peran si sasaran dala peeahan asalah
8) Berdasarkan kepada !akta atau eidenebased
/) #ikeas seara enarik dan jelas
@) Sesuai dengan aktu yang tersedia.
/. 3an!aat PHBS
a. 3an!aat PHBS bagi ruah tangga:
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
9/38
1/
1) Setiap ruah tangga eningkatkan kesehatannya dan tidak udah
sakit.
&) 4nak tubuh sehat dan erdas.
6) Produktiitas kerja anggota keluarga eningkat dengan eningkatnya
kesehatan anggota ruah tangga aka biaya yang dialokasikan untuk
kesehatan dapat dialihkan untuk biaya inestasi seperti biaya
pendidikan, peenuhan gi5i keluarga dan odal usaha untuk
peningkatan pendapatan keluarga.
b. 3an!aat PHBS bagi asyarakat:
1) 3asyarakat apu engupayakan lingkungan yang sehat.
&) 3asyarakat apu enegah dan enanggulangi asalahasalah
kesehatan.
6) 3asyarakat ean!aatkan pelayanan kesehatan yang ada.
8) 3asyarakat apu engebangkan Upaya 2esehatan Bersuber
3asyarakat (U2B3) seperti posyandu, jainan peeliharaan
kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jaban, kelopok
peakai air, abulans desa dan lainlain.
@. %ndikator Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
%ndikator Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) didala buku
pedoan pengelolaan proosi kesehatan dala peningkatan PHBS #epkes
$% pusat prokes tahun &''* berdasarkan tingkat tatanan yaitu :
a. atanan $uah tangga
%ndikator PHBS di tatanan ruah tangga antara lain:
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
10/38
1@
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
&) 3eberi 4S% eksklusi!.
6) 3enibang balita setiap bulan
8) 3enggunakan air bersih
/) 3enui tangan dengan air bersih dan sabun
@) 3enggunakan jaban sehat
7) 3eberantas jentik di ruah sekali seinggu
*) 3akan buah dan sayur setiap hari
0) 3elakukan aktiitas !isik setiap hari
1') idak erokok di dala ruah
b. atanan %nstitusi pendidikan
%ndikator yang dipakai sebagai ukuran untuk enilai PHBS di
sekolah antara lain :
1) 3enui tangan dengan air yang engalir dan enggunakan sabun
&) 3engkonsusi jajanan sehat di kantin sekolah
6) 3enggunakan jaban yang bersih dan sehat
8) 9lahraga yang teratur dan terukur
/) 3eberantas jentik nyauk
@) idak erokok di sekolah
7) 3enibang berat badan dan engukur tinggi badan setiap @ bulan
*) 3ebuang sapah pada tepatnya
. atanan %nstitusi kesehatan
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
11/38
17
4da beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk enilai
PHBS di %nstitusi 2esehatan yaitu :
1) 3enggunakan air bersih
&) 3enggunakan -aban
6) 3ebuang sapah pada tepatnya
8) idak erokok di institusi kesehatan
/) idak eludah sebarangan
@) 3eberantas jentik nyauk
d. atanan tepattepat uu
4da beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk enilai
PHBS di tepattepat uu yaitu :
1) 3enggunakan air bersih
&) 3enggunakan jaban
6) 3ebuang sapah pada tepatnya
8) idak erokok di tepat uu
/) idak eludah sebarangan
@) 3eberantas jentik nyauk
e. atanan tepat kerja
%ndikator PHBS di tepat kerja antara lain :
1) idak erokok di tepat kerja
&) 3ebeli dan engkonsusi akanan dari tepat kerja
6) 3elakukan olahraga seara teratur+akti!itas !isik
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
12/38
1*
8) 3enui tangan dengan air bersih dan sabun sebelu akan dan
sesudah buang air besar dan buang air keil
/) 3eberantas jentik nyauk di tepat kerja
@) 3enggunakan air bersih
7) 3enggunakan jaban saat buang air keil dan besar
*) 3ebuang sapah pada tepatnya
0) 3epergunakan 4lat Pelindung #iri (4P#) sesuai jenis pekerjaan.
Sedangkan enurut #epkes $% (&''7), pebinaan PHBS di ruah
tangga dilakukan untuk eujudkan $uah angga Sehat. $uah angga
Sehat adalah ruah tangga yang eenuhi 7 indikator PHBS dan 6
indikator aya Hidup Sehat sebagai berikut:
a. ujuh %ndikator PHBS di $uah angga:
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
4dalah pertolongan persalinan dala ruah tangga yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para edis lainnya).
&) Bayi diberi 4S% eksklusi!
4dalah bayi usia '@ bulan hanya diberi 4S% saja sejak lahir sapai
usia @ bulan.
6) Penibangan bayi dan balita
Penibangan balita diaksudkan untuk eantau pertubuhan
balita setiap bulan dan engetahui apakah balita berada pada kondisi gi5i
kurang atau gi5i buruk.
8) 3enui tangan dengan air dan sabun
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
13/38
10
a) 4ir yang tidak bersih banyak engandung kuan dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuan berpindah ke tangan. Pada
saat akan, kuan dengan epat asuk ke dala tubuh yang bisa
enibulkan penyakit.
b)Sabun dapat engikat leak, kotoran dan ebunuh kuan. anpa
sabun, kotoran dan kuan asih tertinggal di tangan.
/) 3enggunakan air bersih
4ir yang kita pergunakan seharihari untuk inu, easak,
andi, berkuur,ebersihkan lantai, enui alatalat dapur, enui
pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit
atau terhindar dari penyakit.
@) 3enggunakan jaban sehat
Setiap ruah tangga harus enggunakan jaban leher angsa dan
tangki septi+ lubang penapungan kotoran sebagai penapung akhir.
7) $uah bebas jentik
4dalah ruah tangga yang setelah dilakukan peeriksaan jentik
berkala tidak terdapat jentik nyauk.
b. %ndikator aya Hidup Sehat:
1) 3akan buah dan sayur setiap hari
4dalah anggota keluarga uur 1' tahun ke atas yang
engkosusi inial 6 porsi buah dan & porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari.
&) 3elakukan aktiitas !isik setiap hari
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
14/38
&'
4dalah anggota ruah tangga uur 1' tahun ke atas elakukan
aktiitas !isik 6' enit setiap hari.
6) idak erokok dala ruah
4nggota ruah tangga uur 1' tahun ke atas tidak boleh erokok
di dala ruah ketika berada bersaa dengan anggota keluarga yang
lainnya.
#ari ketujuh indikator PHBS di atas yang berhubungan dengan
kejadian diare adalah: 3enggunakan air bersih, dan 3enggunakan jaban
sehat, dan ;ui tangan dengan air dan sabun.
7. Bidang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Bidang PHBS yaitu :
a. Bidang kebersihan perorangan, seperti ui tangan dengan air bersih
yang engalir dan sabun, andi inial &A + hari, dan lainlain.
b. Bidang i5i, seperti akan buah dan sayur tiap hari, engkonsusi
gara beryodiu, enibang berat badan (BB) dan tinggi badan (B) @
setiap bulan, olah raga, dan lainlain.
. Bidang 2esling, seperti ebuang sapah pada tepatnya,
enggunakan jaban, eberantas jentik, tidak erokok di dala
ruah, dan lainlain.
*. >ingkungan sekolah
>ingkungan sekolah adalah tatanan yang dapat elindungi dan sta!
sekolah dari keelakaan dan penyakit serta dapat eningkatkan kegiatan
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
15/38
&1
penegahan dan engebangkan sikap terhadap !ator resiko yang dapat
enyebabkan penyakit. >ingkungan sekolah enurut #epkes $% (&''*)
dibedakan enjadi & yaitu:
a. >ingkungan !isik dan lingkungan dala.
>ingkungan !isik sekolah harus eenuhi kriteria sebagai berikut :
1) 3apu enyediakan kebutuhan dasar dan insan sekolah lain.
&) 3apu elindungi insan sekolah dari anaan penyakit.
6) 3apu elindungi insan sekolah dari anaan biologis.
8) 3apu elindungi insan sekolah dari anaan kiiai.
>ingkungan !isik bangunan sekolah dan lapangan berain
erupakan !ator kuni bagi kesehatan dan keaanan dan sta! sekolah
seara enyeluruh. Hal ini ebutuhkan in!rastruktur yang eadai.
>okasi :
1) Pebangunan industri, terinal bus, jalan tol dan pusat belanja
seharusnya berjarak yang ukup aan dari sekolah.
&) Bangunan sekolah harus terlindung dari polusi.
>ingkungan dala sekolah harus eenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Ukuran ruang kelas harus eadai sehingga dapat enapung
dengan penahayaan dan entilasi yang baik.
&) 3eja dan kursi harus sesuai dengan postur.
6) Perpustakaan sekolah harus eiliki ruang baa yang tenang
dengan penahayaan dan entilasi yang baik.
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
16/38
&&
8) angga sekolah haru eiliki konstruksi yang aan, ukup luas dan
terjaga.
/) 4rea berain dan peralatannya harus bebas dari bahaya.
@) Untuk enghindari kebakaran, harus tersedia peada api dan
!asilitas yang eadai untuk upaya eakuasi.
7) Harus tersedia !asilitas air inu yang aan.
*) 2aar andi dan ruang bilas serta toilet harus bersih dan
terpelihara.
0) Sanitasi dan tepat buang sapah harus tersedia seara eadai.
1') 2ebun dan taan sekolah harus terpelihara dengan baik.
11) 2antin yang sehat.
1&) Sekolah harus eiliki ruang edis, perangkat kesehatan dan
petugas kesehatan yang terlatih.
16) 4pabila sekolah eiliki kola renang, harus terpelihara dengan
baik dan jainan keselaatan.
b. >ingkungan psikososial
>ingkungan psikososial harus eenuhi kriteria sebagai berikut :
1) %kli kerja saa yang baik.
&) $asa keterikatan sesaa insan sekolah.
6) $asa saling enghargai.
8) Perlindungan terhadap kekerasan.
>ingkungan psikososial disekolah eliputi sikap, perasaan dan nilai
dari dan petugas sekolah. %kli psikososial yang positi! serta budaya
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
17/38
&6
yang baik dapat eningkatkan penapaian pendidikan dan oral dan
petugas sekolah. 2eaanan psikologis, hubungan interpersonal yang
positi!, penghargaan atas keberhasilan seseorang serta lingkungan belajar
yang endukung erupakan seluruh bagian dari lingkungan psikososial.
Sekolah harus enjain lingkungan psikososial yang positi!
dengan ara :
1) Penerapan kebijakan sekolah yang suporti!.
&) 3erangsang akti!itas kelopok yang eproosikan kebersaaan,
persahabatan, saling pengertian serta rasa eiliki.
6) Penyediaan kesepatan bagi untuk belajar di lingkungan yang
kopetiti! dengan dukungan yang eadai dala enghadapi
tantangan.
8) Pengebangan suasana yang kondusi! bagi untuk engutarakan
perasaannya, rasa saling enjaga (caring), saling peraya dan
enjaga kerahasian.
/) 2erjasaa dan belajar akti! di ruang kelas.
@) Pendekatan yang eusatkan perhatian pada student centered dan
pendekatan berdasarkan keterapilan dala proses belajar engajar.
7) 3eniptakan situasi belajar baik di dala aupun di luar kelas yang
eungkinkan untuk enganalisis situasi seara kritis, eeahkan
asalah serta engabil keputusan.
*) 2ounikasi yang baik antara dan guru.
0. 3an!aat Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Sekolah.
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
18/38
&8
3an!aat PHBS di sekolah enurut #epkes $% (&''*) antara lain:
a. eriptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru,
dan asyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan
dan anaan penyakit.
b. 3eningkatnya seangat proses belajarengajar yang berdapak pada
prestasi belajar peserta didik.
. ;itra sekolah sebagai institusi pendidikan seakin eningkat sehingga
apu enarik inat orang tua (asyarakat).
d. 3eningkatnya itra peerintah daerah di bidang pendidikan.
e. 3enjadi perontohan sekolah sehat bagi daerah lain.
1'. aktor!aktor yang epengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat
4spekperilaku seseorang dala bertindak diana enurut reen
(10*') yang dikutip oleh
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
19/38
&/
B. Konsep Dasar Diare
1. Pengertian diare
#iare ialah keadaan !rekuensi buang air besar lebih dari 8 (epat) kali
pada bayi dan lebih dari 6 kali pada anak, konsistensi !eses ener dapat
berarna hijau atau dapat pula berapur lendir dan darah atau lendir saja
(
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
20/38
&@
dide!inisikan sebagai peningkatan airan yang abnoral pada !eses dan
pada berat (olue) !eses harian (Selt5er, &''&).
#iare adalah peradangan yang terjadi pada labung dan usus yang
eberikan gejala B4B dengan !rekuensi lebih banyak dari biasanya yang
disebabkan oleh bakteri, irus, dan parasit yang pathogen (Susilaati,
&''*).
3enurut %ansain (&''7) diare adalah buang air besar (de!ekasi)
dengan tinja berbentuk airan atau setengah airan, dengan deikian
kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan noral yaitu 1''&''
l sekali de!ekasi.
&. =tiologi #iare
aktor penyebab dari diare adalah !aktor in!eksi, !aktor alabsorbsi,
!aktor akanan, dan !aktor psikologis (
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
21/38
&7
6) %n!eksi parasit: aing ascaris, (richuris, "#yuris, Strongyloides%)
proto5oa Entamoeba histolytica, *iardia lamblia, (richomonas
hominis%)jaurCandida albicans%.
8) %n!eksi perenteral ialah in!eksi diluar alat penernan akanana seperti:
otitis edia akut (934), tonsillitis+tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya. 2eadaan ini terutaa
terdapat pada bayi dan anak beruur di baah & tahun.
b. aktor alabsorbsi
1) 3alabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, altosa, dan
sukrosa)D onosakarida (intoleransi glukosa, !ruktosa, dan galaktosa).
Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).
&) 3alabsorbsi leak.
6) 3alabsorbsi protein.
. aktor akanan, akanan basi, beraun, alergi terhadap akanan.
d. aktor psikologis, rasa takut yang eas (jarang, tetapi dapat terjadi pada
anak yang lebih besar).
#iare sebenarnya erupakan salah satu gejala dari penyakit
gastrointestinal atau penyakit lain diluar saluran penernaan. etapi
sekarang lebih dikenal dengan EPenyakit #iare?, karena dengan sebutan
penyakit diare akan eperepat tindakan penanggulangannya. %n!eksi
erupakan penyebab utaa dari diare, baik oleh bakteri, parasit, aupun
irus. Penyebab lain yang enibulkan diare adalah toksin dan obat, nutrisi
interal diikuti puasa yang berlangsung laa, keoterapi, inpaksi !ekal
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
22/38
&*
("verflow iarrhea), atau berbagai kondisi lain. #iare karena in!eksi
disebabkan karena asukan inuan atau akanan yang terkontainasi
tinja ditabah dengan ekresi yang buruk, akanan yang tidak atang,
bahkan disajikan tidak di asak (3ansjoer, &''@).
#iare dapat disebabkan oleh obatobatan tertentu (pergantian horon
tiroid, pelunak !eses dan laksati!, antibiotik, keoterapi dan antasida),
peberian akan perselang, gangguan etaboli dan endokrin (#iabetes,
4ddison, irotoksikosis), serta proses in!eksi irus+bakteri (disentri,
shigolesis, keraunan akanan) (Selt5er, &''&).
6. Pato!isiologi #iare
Penyebab diare akut enurut
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
23/38
&0
Selain itu enibulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus,
sehingga sekresi air dan elektrolit eningkat keudian terjadi diare.
angguan utilitas usus yang engakibatkan hiperperistaltik dan
hipoperistaltik. 4kibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan
elektrolit (#ehidrasi) yang engakibatkan gangguan asa basa (4sidosis
3etabolik dan Hipokaleia), gangguan gi5i (intake kurang, output
berlebih), hipoglikeia dan gangguan sirkulasi darah (Susilaati, &''*).
3enurut
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
24/38
6'
6) #ehidrasiD berat badan turun, turgor berkurang, ata dan ubunubun
besar enjadi ekung, selaput lendir bibir dan ulut serta kulit
tapak kering (
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
25/38
61
akan tibul penyulit nekrosis tubulus ginjal akut yang berarti suatu keadaan
gagal ginjal akut.
/. 2oplikasi diare
%dealnya kesebuhan pada anak diare seharusnya 6 hari karena jika
lebih dari 6 hari akan engakibatkan terjadinya koplikasi (Susiloati,
&''*). 4kibat diare, kehilangan airan dan elektrolit seara endadak dapat
terjadi berbagai koplikasi enurut (S%: 6 ol+>) harus
dilaporkan. Penurunan kadar kaliu enybabkan disritia jantung
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
26/38
6&
(taikardia atriu dan entrikel, !ibrilasi entrikel, dan kontraksi entrikel
preature) yang dapat enibulkan keatian. (Selt5er, &''&).
@. Penatalaksanaan
Seara edik, dasar pengobatan diare adalah dengan peberian airan
(jenis airan, ara eberikan airan, julah peberiannya), dietetik (ara
peberian akanan), dan obatobatan (
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
27/38
66
Tabel .! Kehilan"an #airan $enurut dera%at dehidrasiPada anak diba&ah tahun
Dera%at dehidrasi P>' '' ;>''' -ulah
$ingan
Sedang
Berat
/'
7/
1&/
1''
1''
&''
&/
&/
&/
17/
&''
6/'
Tabel . Kehilan"an #airan $enurut dera%at dehidrasi
pada anak usia tahun
Tabel .* Kehilan"an #airan pada dehidrasi berat $enurut
berat badan pasien dan u$ur
Berat badan Uur P> ;> -ulah
'6 kg
61' kg
1'1/ kg
1/&/ kg
'1 bl
1 bl & th
&/ th
/1' th
1/'
1&/
1''
*'
1&/
1''
*'
&/
&/
&/
&/
&/
6''
&/'
&'/
16'
2eterangan:
'P> : $revius /ater 0osses(l+kgBB)
(airan yang hilang karena untah)
'' : -ormal /ater 0osses (l+kgBB)
(karena urine, penguapan kulit, perna!asan)
''';> : Concomitant /ater 0osses (l+kgBB)
(karena diare dan untahuntah terus)
etapi keseuanya itu bergantung tersedianya airan setepat.
Pada uunya airan $inger >aktat ($>) selalu tersedia di !asilitas
Dera%at dehidrasi P>' '' ;>''' -ulah$ingan
Sedang
Berat
6'
/'
*'
*'
*'
*'
&/
&/
&/
16/
1//
1*/
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
28/38
68
kesehatan diana saja. 3engenai peberian airan seberapa banyak
yang diberikan bergantung dari berat+ ringannya dehidrasi, yang
diperhitungkan dengan kehilangan airan sesuai dengan uur dan berat
badannya.
b. ;ara peberian airan:
1) Belu ada dehidrasi
Per oral sebanyak anak au inu (ad libitum) atau 1 gelas
setiap de!ikasi.
&) #ehidrasi ringan
1 ja pertaa &//' l+kgBB per oral (intragastrik),
selanjutnya 1&/ l+kgBB+hari ad bitiu.
6) #ehidrasi sedang
1 ja pertaa /'1'' l+kgBB per oral+intragastrik (sonde),
selanjutnya 1&/ l+kgBB+hari ad libitiu.
8) #ehidrasi berat
a) Untuk anak beruur 1 bl " & tahun berat badan 61' kg.
1 ja pertaa 8' l+kgBB+ja 1' tetes+kgBB+enit (set in!us
berukuran 1 l 1/ tetes) atau 16 tetes+kgBB+enit (set in!us 1 l
&' tetes).
7 ja berikutnya: 1& l+kgBB+ja 6 tetes+kgBB+enit (set in!us
1 l 1/ tetes) atau 8 tetes+kgBB+enit (set in!us 1 l &' tetes).
1@ ja berikutnya: 1&/ l+kgBB oralit per oral atau intragastrik.
Bila anak tidak au inu, teruskan # aa intraena &
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
29/38
6/
tetes+kgBB+enit (set in!us 1 l 1/ tetes+kgBB+enit) atau 6
tetes+kgBB+enit (set in!us 1 l &' tetes).
b) Untuk anak lebih dari &/ tahun dengan berat badan 1'1/ kg.
1 ja pertaa: 6' l+kgBB+ja atau * tetes+kgbB+enit (1 l
1/ tetes) atau 1' tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).
7 ja berikutnya: 1' l+kgBB+ja atau 6 tetes+kgBB+enit (1 l
1/ tetes) atau 8 tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).
1@ ja berikutnya: 1&/ l+kgBB oralit per oral atau intragastrik.
Bila anak tidak au inu dapat diteruskan dengan # aa
intraena & tetes+kgBB+enit (1 l 1/ tetes) atau 6
tetes+kgBB+eit (1 l &' tetes)
) Untuk anak lebih /1' tahun dengan berat badan 1/&/ kg.
1 ja pertaa: &' l+kgBB+ja atau / tetes+kgBB+enit (1 l
1/ tetes) atau 7 tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).
7 ja berikutnya: 1' l+kgBB+ja atau &,/ tetes +kgBB+enit (1
l 1/ tetes) atau 6 tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).
1@ ja: 1'/ l+kgBB oralit per oral atau bila anak tidak au
inu dapat diberikan # aa intraena 1 tetes+kgBB+enit (1 l
1/ tetes) atau 1,/ tetes+kgBB+enit (set in!us 1 l &' tetes).
d) Untuk bayi baru lahir (neonatus) dengan berat badan &6 kg.
2ebutuhan airan: 1&/ l I &/ l &/' l+kgBB+&8 ja. -enis
airan: airan 8:1 (8 bagian glukosa /J I 1 bagian
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
30/38
6@
2eepatan: 8 ja pertaa: &/ l+kgBB+ja atau @
tetes+kgBB+enit (1 l 1/ tetes) * tetes+kgBB+enit (1 l &'
tetes).
&' ja berikutnya n1/' l+kgBB+&' ja atau & tetes+kgBB+enit
(1 l 1/ tetes) atau &,/ tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).
e) Untuk bayi berat badan lahir rendah, dengan berat badan K & kg.
2ebutuhan airan &/' l+kgBB+&8 ja. -enis airan: airan 8:1 (8
bagian glukosa 1'J I 1 bagian
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
31/38
67
airan # aa. &' ja berikutnya: 1/' l+kgBB+&' ja atau 7
l+kgBB+ja 1 L tetes+kgBB+enit (1 l 1/ enit) atau & M
tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).
Selain peberian airan pada pasienpasien yang telah disebut asih
ada ketentuan peberian airan pada pasien lainnya isalnya pasien
Bronkopneuonia dengan diare atau pada pasien dengan kelainan
jantung baaan, yang eerlukan jenis airan yang berbeda dan
keepatan peberiannya yang berlainan pula. Bila kebetulan
enjupai pasien tersebut sebelu easang in!us hendaknya
diskusi dulu dengan dokter.
b. Pengobatan dietetik
Untuk anak di baah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan berat
badan kurang dari 7 kg jenis akanan:
1) Susu (4S% dan atau susu !orula yang engandung laktosa rendah
dan asa leak tidak jenuh, isalnya >>3, 4liron atau sejenis
lainnya).
&) 3akanan setengah padat (bubur) atau akanan padat (nasi ti), bila
anak tidak au inu susu karena diruah tidak biasa.
6) Susu khusus yang sesuai dengan kelainan yang diteukan isalnya
susu yang tidak engandung laktosa atau asa leak yang berantai
sedang atau tidak jenuh.
;ara eberikannya:
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
32/38
6*
Hari 1: setelah rehidrasi segera diberikan akanan peroral. Bila diberi
4S%+susu !orula tetapi diare asih sering, supaya diberikan
oralit selangseling dengan 4S%, isalnya & kali 4S%+susu
khusus, 1 kali oralit.
Hari ke& sapai ke8: 4S%+susu !orula rendah laktosa penuh.
Hari ke/: Bila tidak ada kelainan pasien dipulangkan. 2ebali susu
atau akanan biasa, disesuaikan dengan uur bayi dan berat
badannya.
. 9batobatan
Prinsip pengobatan diare adalah enggantikan airan yang hilang
elalui tinja dangan atau tanpa untah, dengan airan yang engandung
elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras
dan sebagainya).
1) 9bat anti sekresi
4setosal. #osis &/ g+tahun dengan dosis inuan 6' g.
2lorpoa5in. #isis ',/1 g+kgBB+hari.
&) 9bat spasolitik dan lainlain. Uunya obat spasolitik seperti
papaerin, ekstrak beladona. 9piu loperaid tidak digunakan untuk
engatasi diare akut lagi. 9bat pengeras tinja seperti kaolin, petin,
haroal, tabonal, tidak ada an!aatnya untuk engatasi diare,
sehingga tidak diberikan lagi.
6) 4ntibiotik. Uunya antibiotik tidak diberikan bila tidak ada
penyebab yang jelas. Bila penyebabnya kolera, diberikan tetrasiklin
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
33/38
60
&//' g+kgBB+hari. 4ntibiotik juga diberikan bila terdapat penyakit
penyerta seperti: 934, !aringitis, bronhitis atau bronkopneuonia.
+. Konsep Dasar Balita
1. Pengertian
Balita dide!iniskan sebagai indiidu atau sekelopok indiidu dari
suatu penduduk yang berada dala rentang usia tertentu, usia '"@' bulan
(Soetjiningsih, &''*).
4nak erupakan indiidu yang berada dala satu rentang perubahan
perkebangan yang diulai dari bayi hingga deasa. 3asa anak
erupakan asa pertubuhan dan perkebangan yang diulai dari bayi
('"1 tahun), usia berain atau toddler (16 tahun), usia prasekolah (6/
tahun), usia sekolah (/11 tahun). 4nak balita adalah kelopok yang
enunjukkan pertubuhan badan yang pesat, sehingga eerlukan 5at5at
gi5i yang tinggi setiap kilogra berat badannya (Hidayat, &''/).
#i %ndonesia anak kelopok balita enunjukkan prealensi paling
tinggi untuk penyakit 22P (kurang kalori protein) dan de!isiensi itain 4
serta aneia de!isiensi e. Beberapa kondisi dan anggapan orang tua dan
asyarakat justru erugikan penyediaan akanan bagi kelopok balita ini
antara lain:
a. 4nak balita asih dala periode transisi dari akanan bayi ke akanan
orang deasa, jadi asih eerlukan adaptasi.
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
34/38
8'
b. 4nak balita dianggap kelopok uur yang paling belu berguna bagi
keluarga, karena belu sanggup ikut dala ebantu enabah
kebutuhan keluarga, baik tenaga aupun kesanggupan kerja penabah
keuangan.
. 4nak balita asih belu dapat engurus sendiri dirinya dengan baik,
dan belu dapat berusaha endapatkan sendiri apa yang diperlukannya
untuk akanannya.
d. 4nak balita ulai turun ke tanah dan berkenalan dengan berbagai kondisi
yang eberikan in!eksi atau penyakit lain, padahal tubuhnya belu
ukup epunyai iunitas atau daya tahan untuk elaan penyakit.
&. 2arakteristik :
a. Usia lebih dari 1 tahun pada usia ini perlu akanan untuk pertubuhan
dan perkebangannya.
b. Pertubuhan jasani sudah terlihat
. 2ebutuhan 5at dan gi5i akin bertabah dengan bertabahnya usia
anak.
d. 3erupakan asa yang paling raan (udah sakit).
e. igi geligi usia & " &,/ tahun lengkap tapi belu dapat digunakan untuk
engunyah akanan yang keras.
Beberapa iri anak sehat enurut #eparteen 2esehatan $% (&''6) adalah :
a. ubuh dengan baik yang dapat dilihat dengan naiknya berat dan tinggi
badan seara teratur dan proporsional.
b. ingkat perkebangannya sesuai dengan uurnya.
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
35/38
81
. apak akti! atau agresi! dan gebira.
d. 4nak bersih dan bersinar.
e.
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
36/38
8&
engebangkan perkebangan ental psikososial, keerdasan,
ketrapilan, keandirian, kreatiitas, agaa, oral, etika, produktiitas
dan sebagainya.
8. Perkebangan balita
Periode penting dala tubuh kebang anak adalah asa balita,
karena pada asa ini, pertubuhan dasar akan epengaruhi dan
enentukan perkebangan anak selanjutnya, pada balita perkebangan
keapuan berbahasa, kreatiitas, kesadaran sosial, eosional dan
intelegensia berjalan sangat epat dan erupakan landasan perkebangan
berikutnya. ;epatnya pertubuhan balita dipengaruhi oleh !aktor
lingkungan, diantara !aktor lingkungan dan kesehatan erupakan !aktor"
!aktor yang penting yang dapat epengaruhi potensi pertubuhan. #an
epatnya pertubuhan pada anak+ balita yang sehatpun berbeda seara
indiidual. -angan terlalu epat engatakan baha anak yang diperiksa
enderita alnutrisi hanya karena berat badannya kurang. Banyak !aktor
lain enentukan keepatan pertubuhan seorang anak. 2ebutuhan 5at gi5i
berbeda dengan uur, keepatan pertubuhannya, banyak aktiitas !isik,
e!isiensi penyerapan dan akanannya. Selaa hidup balita engalai
keepatan pertubuhan yang berbeda"beda. Pada asa bayi
pertubuhannya sangat epat, selanjutnya terdapatnya asa diana
pertubuhan akan berkurang, dan akan tetapi tetap berlanjut,
pertubuhannya bertabah epat dan keudian berkurang lagi sapai
berhenti. 9leh karena itu pada asa balita kebutuhan akanan+ nutrisi harus
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
37/38
86
dipenuhi agar pertubuhannya dapat berjalan dengan baik tanpa adanya
habatan. (#epkes $%, &''7).
Setiap anusia yang hidup, engalai proses tubuh kebang,
tubuh berarti berkaitan dengan perubahan ukuran, sedangkan kebang
berhubungan dengan aspek de!erensiasi bentukatau !ungsi terasuk
perubahan eosi dan soial. ubuh kebang erupakan proses ontinue
sejak dari konsepsi sapai aturasi atau deasa yang dipengaruhi oleh
!aktor baaan dan lingkungan (Santoso, &''0). 4da beberapa aa
pengertian pertubuhan dan perkebangan diantaranya:
ubuh yang peristianya disebut pertubuhan adalah proses yang
berhubungan dengan bertabahnya besarnya ukuran !isik karena terjadi
pebelahan dan bertabah banyaknya sel, disertai bertabahnya substansi
intersiil pada jaringan tubuh. Proses tersebut dapat diaati dengan adanya
perubahan"perubahan pada besar dan bentuk yang dinyatakan dala nilai"
nilai ukuran tubuh, isalnya berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala,lingkar lengan atas dan sebagainya.
Pertubuhan berkaitan dengan asalah perubahan dala besar,
julah ukuran, atau diensi sel,organ aupun indiidu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gra, pound,kilogra), ukuran panjang (, eter),
uur tulang dan keseibangan etaboli (retensi kalsiu dan nitrogen
tubuh) (Soetjiningsih, &''/).
Perkebangan development) adalah bertabanya keapuan (skill)
dala struktur dan !ungsi tubuh yang lebih kopleks dala pola yang
-
7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc
38/38
88
teratur dan dapat diraalkan, sebagai hasil dari proses peatangan. #isini
enyangkut adanya proses de!esiensi dari sel"sel tubuh, jaringan tubuh,
organ"organ dan syste organ yang berkebang sedeikian rupa sehingga
asing"asing dapat eenuhi !ungsinya. erasuk juga perkebangan
eosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya (Soetjiningsih, &''/).
4nak yang sehat akan engalai pertubuhan dan perkebangan
yang noral dan ajar, yaitu sesuai standard pertubuhan !isik anak pada
uunya dan eiliki keapuan sesuai standar keapuan anak
seusianya.
4nak yang sehat adalah anak yang dapat tubuh kebang dengan
baik dan teratur, jianya berkebang sesuai dengan tingkat uurnya, akti!,
gebira, akannya teratur, bersih, dan dapat enyesuaikan diri dengan
lingkungannya (Santoso, &''0). ;iri anak sehat dapat dilihat dari tiga segi,
yaitu :
a. #ari segi !isik, ditandai dengan sehatnya badan dan pertubuhan jasani
yang noral
b. #ari segi psikis, anak yang sehat itu jianya berkebang seara ajar,
pikiran bertabah erdas, perasaan bertabah peka, keauan
bersosialisasi baik.
. #ari segi sosialisasi, anak tapak akti!, gesit dan gebira serta udah
enyesuaikan diri dengan lingkungannya.