bab 2 rhyco.rev.doc

Upload: rhycoandrean

Post on 26-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    1/38

    7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar perilaku hidup bersih dan

    sehat (PHBS), konsep dasar diare, dan konsep dasar balita. Untuk lebih jelasnya

    diuraikan sebagai berikut:

    A. Konsep Dasar Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

    1. Pengertian Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

    Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah seua perilaku

    kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau

    keluarga dapat enolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat

    berperan akti! dala kegiatan"kegiatan kesehatan dan berperan akti! dala

    kegiatan"kegiatan kesehatan di asyarakat (#epkes $%, &''7).

    PHBS di $uah angga adalah upaya untuk eberdayakan anggota

    ruah tangga agar tahu, au dan apu elaksanakan perilaku hidup

    bersih dan sehat serta berperan akti! dala gerakan kesehatan di

    asyarakat. PHBS di $uah angga dilakukan untuk enapai $uah

    angga Sehat. $uah tangga sehat berarti apu enjaga, eningkatkan,

    dan elindungi kesehatan setiap anggota ruah tangga dari gangguan

    anaan penyakit dan lingkungan yang kurang kondusi! untuk hidup sehat

    (#epkes $%, &''7).

    PHBS erupakan salah satu strategi yang dapat ditepuh untuk

    enghasilkan keandirian di bidang kesehatan baik pada asyarakat

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    2/38

    *

    aupun pada keluarga, artinya harus ada kounikasi antara kader dengan

    keluarga+asyarakat untuk eberikan in!orasi dan elakukan

    pendidikan kesehatan (#epkes $%, &''7)

    Beberapa pengertian yang berhubungan dengan PHBS didala buku

    pedoan pengelolaan proosi kesehatan dala peningkatan PHBS #epkes

    $% pusat prokes tahun &''* adalah:

    a.Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proakti! untuk

    eelihara, enegah terjadinya penyakit, elindungi diri dari anaan

    penyakit dan gangguan kesehatan, engatasi apabila asalah dan

    gangguan kesehatan itu datang serta berperan akti! dala proosi

    kesehatan.

    b. Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) adalah sekupulan perilaku

    yang di praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pebelajaran yang

    enjadikan seseorang atau keluarga apu enolong dirinya sendirinya

    di bidang kesehatan dan berperan akti! dala eujudkan kesehatan

    asyarakatnya. -adi PHBS erupakan ujud keberdayaan asyarakat

    yang sadar, au dan apu epraktikkan PHBS.

    .atanan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah tepat diana

    sekupulan orang hidup, bekerja, belajar, berain, berinteraksi dan lain

    lain. #ala progra PHBS ada / tatanan yaitu tatanan ruah tangga,

    tatanan sekolah, tatanan institusi kesehatan, tatanan tepat kerja serta

    tatanan tepattepat uu.

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    3/38

    0

    d. Progra perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk

    eberikan pengalaan belajar atau eniptakan suatu kondisi bagi

    perorangan, keluarga, kelopok dan asyarakat dengan ebuka jalur

    kounkasi, eberikan in!orasi dan elakukan edukasi untuk

    eningkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku hidup bersih dan sehat,

    elalui pendekatan pipinan (adokasi), bina suasana (social support)

    dan peberdayaan asyarakat (empowerment). #engan deikian di

    harapkan asyarakat dapat engenali dan engatasi asalahnya sendiri

    elalui penerapan ara"ara hidup sehat dengan enjaga serta

    eningkatkan status kesehatannya.

    e.%ndikator PHBS adalah ariabel yang ditetapkan untuk engukur kondisi

    atau keadaan PHBS di setiap tatanan.

    &. ujuan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

    #idala buku saku pelaksanaan PHBS bagi asyarakat di ilayah

    keaatan #inas 2esehatan Propinsi -aa iur tahun &'1', tujuan PHBS

    ada & aa yaitu tujuan uu dan tujuan khusus, yaitu:

    a. ujuan uu PHBS

    3eningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta

    keandirian perorangan, keluarga dan asyarakat dala engatasi

    asalah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat.

    b. ujuan khusus PHBS adalah :

    1) 3eningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku indiidu

    anggota keluarga di tatanan ruah tangga terhadap kesehatan diri dan

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    4/38

    1'

    keluarga khususnya elalui progra 2%4, gi5i, 2esling (kesehatan

    lingkungan), gaya hidup sehat dan -P23 (jaringan pengaanan

    kesehatan asyarakat)

    &) 3eningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku sisa dan

    guru di tatanan institusi pendidikan khususnya terhadap progra

    2esling, gaya hidup dan -P23.

    6) 3eningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku petugas

    kesehatan di tatanan institusi kesehatan agar apu elakukan

    pebinaan khususnya progra 2esling, aya hidup, 2%4, i5i dan

    -P23.

    8) 3eningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku karyaan+

    pekerja dan pipinannya di tatanan tepattepat kerja khususnya

    terhadap progra 2esling dan gaya hidup.

    /) 3eningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku asyarakat

    pengunjung+ pengelola di tatanan tepattepat uu khususnya

    terhadap progra 2esling dan gaya hidup.

    6. Sasaran dan ruang lingkup Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

    #idala buku saku pelaksanaan PHBS bagi asyarakat di ilayah

    keaatan #inas 2esehatan Propinsi -aa iur tahun &'1', sasaran

    PHBS tersebut dikaitkan dala tatanannya yaitu tatanan ruah tangga,

    institusi pendidikan, institusi kesehatan, tepattepat uu dan tepat

    kerja. $uang lingkup dan sasaran PHBS :

    a. $uah tangga

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    5/38

    11

    1) Sasaran prier : %bu dan seua anggota keluarga

    &) Sasaran sekunder : kepala keluarga

    6) Sasaran tersier : 2epala desa dan tokoh asyarakat

    b. %nstitusi pendidikan

    1) Sasaran prier : sisa, orang tua sisa, asyarakat sekitar

    &) Sasaran sekunder : uru, karyaan sekolah dan 9S%S

    6) Sasaran tersier : pipinan sekolah dan pipinan yayasan

    . %nstitusi kesehatan

    1) $uah Sakit

    a) Sasaran prier: Petugas kesehatan (baik petugas edis aupun

    non edis), Pengunjung $S, asyarakat yang tinggal di sekitar $S

    b) Sasaran sekunder: #irektur $S

    ) Sasaran tersier : Bupati+ alikota, Bappeda, 2epala #inas

    2esehatan 2abupaten+ 2ota, ;aat.

    &) Puskesas

    a) Sasaran prier: pengunjung Puskesas, asyarakat yang tinggal

    di sekitar Puskesas

    b) Sasaran sekunder: 2epala Puskesas dan karyaan Puskesas

    ) Sasaran tersier : Bupati+ alikota, Bappeda, 2epala #inas

    2esehatan 2abupaten+ 2ota, ;aat, 9rganisasi pro!esi (%#%,

    P#%, PP

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    6/38

    1&

    a) Sasaran prier: -aaah, eelihara+ pengelola, reaja tepat

    ibadah.

    b) Sasaran sekunder: Pengelola+ pengurus, >S3 agaa, sta! Peda.

    ) Sasaran tersier: Bupati + alikota, 2etua #P$#.

    &) arung akan

    a) Sasaran prier: konsuen, pengelola (prausaji)

    b) Sasaran sekunder: peilik arung, Pengurus PH$%, sta! Peda

    ) Sasaran tersier : Bupati + alikota, 2etua #P$#

    6) Pasar

    a) Sasaran prier: asyarakat pengunjung+ pebeli, pedagang,

    petugas kebersihan dan petugas keaanan pasar, gelandangan+

    pengeis.

    b) Sasaran sekunder: 2epala Pasar, 2epala 2eaanan, 2epala

    2ebersihan dan seua karyaan pasar.

    ) Sasaran tersier: Bupati+ alikota, 2etua #P$#, 2epala #inas

    pasar.

    e. epat kerja

    1) Sasaran prier: Pegaai+ karyaan, para tau, asyarakat sekitar.

    &) Sasaran sekunder: Pengurus serikat kerja, Pejabat atau Sta! senior

    6) Sasaran tersier: Pipinan+ 3anajer perusahaan+ pabrik.

    8. Strategi Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

    2ebijakan

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    7/38

    16

    a. erakan Peberdayaan

    Peberdayaan adalah proses peberian in!orasi seara terus

    enerus dan berkesinabungan engikuti perkebangan sasaran, serta

    proses ebantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu

    enjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu enjadi au (aspek

    attitude), dan dari au enjadi apu elaksanakan perilaku yang

    diperkenalkan (aspekpractice).

    Sasaran utaa dari peberdayaan adalah indiidu dan keluarga,

    serta kelopok asyarakat. Bilaana sasaran sudah akan berpindah dari

    au ke apu elaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh diensi

    ekonoi.

    b. Bina suasana

    Bina suasana adalah upaya eniptakan lingkungan sosial yang

    endorong indiidu anggota asyarakat untuk au elakukan perilaku

    yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk au elakukan

    sesuatu apabila lingkungan sosial diana pun ia berada (keluarga

    diruah, orangorang yang enjadi panutan+ idolanya, kelopok arisan,

    ajelis agaa, dan lainlain, dan bahkan asyarakat uu) enyetujui

    atau endukung perilaku tersebut. 9leh karena itu, untuk endukung

    proses peberdayaan asyarakat, khususnya dala upaya eningkatkan

    para indiidu dari !ase tahu ke !ase au, perlu dilakukan Bina Suasana.

    erdapat tiga pendekatan dala Bina Suasana, yaitu:

    1) Pendekatan %ndiidu

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    8/38

    18

    &) Pendekatan 2elopok

    6) Pendekatan 3asyarakat Uu

    . 4dokasi

    4dokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terenana

    untuk endapatkan koiten dan dukungan dari pihakpihak yang

    terkait (stakeholders). Pihakpihak yang terkait ini bisa berupa tokoh

    asyarakat !oral yang uunya berperan sebagai penentu kebijakan

    peerintahan dan penyandang dana peerintah. -uga dapat berupa

    tokohtokoh asyarakat in!oral seperti tokoh agaa, tokoh pengusaha,

    dan lainlain yang uunya dapat berperan sebagai penentu ?kebijakan?

    (tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai penyandang dana non

    peerintah. #engan deikian, aka adokasi harus dilakukan seara

    terenana, erat dan tepat. Bahanbahan adokasi harus disiapkan

    dengan atang, yaitu :

    1) Sesuai inat dan perhatian sasaran adokasi

    &) 3euat ruusan asalah dan alternati! peeahan asalah

    6) 3euat peran si sasaran dala peeahan asalah

    8) Berdasarkan kepada !akta atau eidenebased

    /) #ikeas seara enarik dan jelas

    @) Sesuai dengan aktu yang tersedia.

    /. 3an!aat PHBS

    a. 3an!aat PHBS bagi ruah tangga:

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    9/38

    1/

    1) Setiap ruah tangga eningkatkan kesehatannya dan tidak udah

    sakit.

    &) 4nak tubuh sehat dan erdas.

    6) Produktiitas kerja anggota keluarga eningkat dengan eningkatnya

    kesehatan anggota ruah tangga aka biaya yang dialokasikan untuk

    kesehatan dapat dialihkan untuk biaya inestasi seperti biaya

    pendidikan, peenuhan gi5i keluarga dan odal usaha untuk

    peningkatan pendapatan keluarga.

    b. 3an!aat PHBS bagi asyarakat:

    1) 3asyarakat apu engupayakan lingkungan yang sehat.

    &) 3asyarakat apu enegah dan enanggulangi asalahasalah

    kesehatan.

    6) 3asyarakat ean!aatkan pelayanan kesehatan yang ada.

    8) 3asyarakat apu engebangkan Upaya 2esehatan Bersuber

    3asyarakat (U2B3) seperti posyandu, jainan peeliharaan

    kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jaban, kelopok

    peakai air, abulans desa dan lainlain.

    @. %ndikator Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

    %ndikator Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) didala buku

    pedoan pengelolaan proosi kesehatan dala peningkatan PHBS #epkes

    $% pusat prokes tahun &''* berdasarkan tingkat tatanan yaitu :

    a. atanan $uah tangga

    %ndikator PHBS di tatanan ruah tangga antara lain:

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    10/38

    1@

    1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

    &) 3eberi 4S% eksklusi!.

    6) 3enibang balita setiap bulan

    8) 3enggunakan air bersih

    /) 3enui tangan dengan air bersih dan sabun

    @) 3enggunakan jaban sehat

    7) 3eberantas jentik di ruah sekali seinggu

    *) 3akan buah dan sayur setiap hari

    0) 3elakukan aktiitas !isik setiap hari

    1') idak erokok di dala ruah

    b. atanan %nstitusi pendidikan

    %ndikator yang dipakai sebagai ukuran untuk enilai PHBS di

    sekolah antara lain :

    1) 3enui tangan dengan air yang engalir dan enggunakan sabun

    &) 3engkonsusi jajanan sehat di kantin sekolah

    6) 3enggunakan jaban yang bersih dan sehat

    8) 9lahraga yang teratur dan terukur

    /) 3eberantas jentik nyauk

    @) idak erokok di sekolah

    7) 3enibang berat badan dan engukur tinggi badan setiap @ bulan

    *) 3ebuang sapah pada tepatnya

    . atanan %nstitusi kesehatan

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    11/38

    17

    4da beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk enilai

    PHBS di %nstitusi 2esehatan yaitu :

    1) 3enggunakan air bersih

    &) 3enggunakan -aban

    6) 3ebuang sapah pada tepatnya

    8) idak erokok di institusi kesehatan

    /) idak eludah sebarangan

    @) 3eberantas jentik nyauk

    d. atanan tepattepat uu

    4da beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk enilai

    PHBS di tepattepat uu yaitu :

    1) 3enggunakan air bersih

    &) 3enggunakan jaban

    6) 3ebuang sapah pada tepatnya

    8) idak erokok di tepat uu

    /) idak eludah sebarangan

    @) 3eberantas jentik nyauk

    e. atanan tepat kerja

    %ndikator PHBS di tepat kerja antara lain :

    1) idak erokok di tepat kerja

    &) 3ebeli dan engkonsusi akanan dari tepat kerja

    6) 3elakukan olahraga seara teratur+akti!itas !isik

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    12/38

    1*

    8) 3enui tangan dengan air bersih dan sabun sebelu akan dan

    sesudah buang air besar dan buang air keil

    /) 3eberantas jentik nyauk di tepat kerja

    @) 3enggunakan air bersih

    7) 3enggunakan jaban saat buang air keil dan besar

    *) 3ebuang sapah pada tepatnya

    0) 3epergunakan 4lat Pelindung #iri (4P#) sesuai jenis pekerjaan.

    Sedangkan enurut #epkes $% (&''7), pebinaan PHBS di ruah

    tangga dilakukan untuk eujudkan $uah angga Sehat. $uah angga

    Sehat adalah ruah tangga yang eenuhi 7 indikator PHBS dan 6

    indikator aya Hidup Sehat sebagai berikut:

    a. ujuh %ndikator PHBS di $uah angga:

    1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

    4dalah pertolongan persalinan dala ruah tangga yang dilakukan

    oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para edis lainnya).

    &) Bayi diberi 4S% eksklusi!

    4dalah bayi usia '@ bulan hanya diberi 4S% saja sejak lahir sapai

    usia @ bulan.

    6) Penibangan bayi dan balita

    Penibangan balita diaksudkan untuk eantau pertubuhan

    balita setiap bulan dan engetahui apakah balita berada pada kondisi gi5i

    kurang atau gi5i buruk.

    8) 3enui tangan dengan air dan sabun

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    13/38

    10

    a) 4ir yang tidak bersih banyak engandung kuan dan bakteri

    penyebab penyakit. Bila digunakan, kuan berpindah ke tangan. Pada

    saat akan, kuan dengan epat asuk ke dala tubuh yang bisa

    enibulkan penyakit.

    b)Sabun dapat engikat leak, kotoran dan ebunuh kuan. anpa

    sabun, kotoran dan kuan asih tertinggal di tangan.

    /) 3enggunakan air bersih

    4ir yang kita pergunakan seharihari untuk inu, easak,

    andi, berkuur,ebersihkan lantai, enui alatalat dapur, enui

    pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit

    atau terhindar dari penyakit.

    @) 3enggunakan jaban sehat

    Setiap ruah tangga harus enggunakan jaban leher angsa dan

    tangki septi+ lubang penapungan kotoran sebagai penapung akhir.

    7) $uah bebas jentik

    4dalah ruah tangga yang setelah dilakukan peeriksaan jentik

    berkala tidak terdapat jentik nyauk.

    b. %ndikator aya Hidup Sehat:

    1) 3akan buah dan sayur setiap hari

    4dalah anggota keluarga uur 1' tahun ke atas yang

    engkosusi inial 6 porsi buah dan & porsi sayuran atau

    sebaliknya setiap hari.

    &) 3elakukan aktiitas !isik setiap hari

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    14/38

    &'

    4dalah anggota ruah tangga uur 1' tahun ke atas elakukan

    aktiitas !isik 6' enit setiap hari.

    6) idak erokok dala ruah

    4nggota ruah tangga uur 1' tahun ke atas tidak boleh erokok

    di dala ruah ketika berada bersaa dengan anggota keluarga yang

    lainnya.

    #ari ketujuh indikator PHBS di atas yang berhubungan dengan

    kejadian diare adalah: 3enggunakan air bersih, dan 3enggunakan jaban

    sehat, dan ;ui tangan dengan air dan sabun.

    7. Bidang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

    Bidang PHBS yaitu :

    a. Bidang kebersihan perorangan, seperti ui tangan dengan air bersih

    yang engalir dan sabun, andi inial &A + hari, dan lainlain.

    b. Bidang i5i, seperti akan buah dan sayur tiap hari, engkonsusi

    gara beryodiu, enibang berat badan (BB) dan tinggi badan (B) @

    setiap bulan, olah raga, dan lainlain.

    . Bidang 2esling, seperti ebuang sapah pada tepatnya,

    enggunakan jaban, eberantas jentik, tidak erokok di dala

    ruah, dan lainlain.

    *. >ingkungan sekolah

    >ingkungan sekolah adalah tatanan yang dapat elindungi dan sta!

    sekolah dari keelakaan dan penyakit serta dapat eningkatkan kegiatan

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    15/38

    &1

    penegahan dan engebangkan sikap terhadap !ator resiko yang dapat

    enyebabkan penyakit. >ingkungan sekolah enurut #epkes $% (&''*)

    dibedakan enjadi & yaitu:

    a. >ingkungan !isik dan lingkungan dala.

    >ingkungan !isik sekolah harus eenuhi kriteria sebagai berikut :

    1) 3apu enyediakan kebutuhan dasar dan insan sekolah lain.

    &) 3apu elindungi insan sekolah dari anaan penyakit.

    6) 3apu elindungi insan sekolah dari anaan biologis.

    8) 3apu elindungi insan sekolah dari anaan kiiai.

    >ingkungan !isik bangunan sekolah dan lapangan berain

    erupakan !ator kuni bagi kesehatan dan keaanan dan sta! sekolah

    seara enyeluruh. Hal ini ebutuhkan in!rastruktur yang eadai.

    >okasi :

    1) Pebangunan industri, terinal bus, jalan tol dan pusat belanja

    seharusnya berjarak yang ukup aan dari sekolah.

    &) Bangunan sekolah harus terlindung dari polusi.

    >ingkungan dala sekolah harus eenuhi kriteria sebagai berikut:

    1) Ukuran ruang kelas harus eadai sehingga dapat enapung

    dengan penahayaan dan entilasi yang baik.

    &) 3eja dan kursi harus sesuai dengan postur.

    6) Perpustakaan sekolah harus eiliki ruang baa yang tenang

    dengan penahayaan dan entilasi yang baik.

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    16/38

    &&

    8) angga sekolah haru eiliki konstruksi yang aan, ukup luas dan

    terjaga.

    /) 4rea berain dan peralatannya harus bebas dari bahaya.

    @) Untuk enghindari kebakaran, harus tersedia peada api dan

    !asilitas yang eadai untuk upaya eakuasi.

    7) Harus tersedia !asilitas air inu yang aan.

    *) 2aar andi dan ruang bilas serta toilet harus bersih dan

    terpelihara.

    0) Sanitasi dan tepat buang sapah harus tersedia seara eadai.

    1') 2ebun dan taan sekolah harus terpelihara dengan baik.

    11) 2antin yang sehat.

    1&) Sekolah harus eiliki ruang edis, perangkat kesehatan dan

    petugas kesehatan yang terlatih.

    16) 4pabila sekolah eiliki kola renang, harus terpelihara dengan

    baik dan jainan keselaatan.

    b. >ingkungan psikososial

    >ingkungan psikososial harus eenuhi kriteria sebagai berikut :

    1) %kli kerja saa yang baik.

    &) $asa keterikatan sesaa insan sekolah.

    6) $asa saling enghargai.

    8) Perlindungan terhadap kekerasan.

    >ingkungan psikososial disekolah eliputi sikap, perasaan dan nilai

    dari dan petugas sekolah. %kli psikososial yang positi! serta budaya

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    17/38

    &6

    yang baik dapat eningkatkan penapaian pendidikan dan oral dan

    petugas sekolah. 2eaanan psikologis, hubungan interpersonal yang

    positi!, penghargaan atas keberhasilan seseorang serta lingkungan belajar

    yang endukung erupakan seluruh bagian dari lingkungan psikososial.

    Sekolah harus enjain lingkungan psikososial yang positi!

    dengan ara :

    1) Penerapan kebijakan sekolah yang suporti!.

    &) 3erangsang akti!itas kelopok yang eproosikan kebersaaan,

    persahabatan, saling pengertian serta rasa eiliki.

    6) Penyediaan kesepatan bagi untuk belajar di lingkungan yang

    kopetiti! dengan dukungan yang eadai dala enghadapi

    tantangan.

    8) Pengebangan suasana yang kondusi! bagi untuk engutarakan

    perasaannya, rasa saling enjaga (caring), saling peraya dan

    enjaga kerahasian.

    /) 2erjasaa dan belajar akti! di ruang kelas.

    @) Pendekatan yang eusatkan perhatian pada student centered dan

    pendekatan berdasarkan keterapilan dala proses belajar engajar.

    7) 3eniptakan situasi belajar baik di dala aupun di luar kelas yang

    eungkinkan untuk enganalisis situasi seara kritis, eeahkan

    asalah serta engabil keputusan.

    *) 2ounikasi yang baik antara dan guru.

    0. 3an!aat Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Sekolah.

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    18/38

    &8

    3an!aat PHBS di sekolah enurut #epkes $% (&''*) antara lain:

    a. eriptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru,

    dan asyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan

    dan anaan penyakit.

    b. 3eningkatnya seangat proses belajarengajar yang berdapak pada

    prestasi belajar peserta didik.

    . ;itra sekolah sebagai institusi pendidikan seakin eningkat sehingga

    apu enarik inat orang tua (asyarakat).

    d. 3eningkatnya itra peerintah daerah di bidang pendidikan.

    e. 3enjadi perontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

    1'. aktor!aktor yang epengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat

    4spekperilaku seseorang dala bertindak diana enurut reen

    (10*') yang dikutip oleh

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    19/38

    &/

    B. Konsep Dasar Diare

    1. Pengertian diare

    #iare ialah keadaan !rekuensi buang air besar lebih dari 8 (epat) kali

    pada bayi dan lebih dari 6 kali pada anak, konsistensi !eses ener dapat

    berarna hijau atau dapat pula berapur lendir dan darah atau lendir saja

    (

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    20/38

    &@

    dide!inisikan sebagai peningkatan airan yang abnoral pada !eses dan

    pada berat (olue) !eses harian (Selt5er, &''&).

    #iare adalah peradangan yang terjadi pada labung dan usus yang

    eberikan gejala B4B dengan !rekuensi lebih banyak dari biasanya yang

    disebabkan oleh bakteri, irus, dan parasit yang pathogen (Susilaati,

    &''*).

    3enurut %ansain (&''7) diare adalah buang air besar (de!ekasi)

    dengan tinja berbentuk airan atau setengah airan, dengan deikian

    kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan noral yaitu 1''&''

    l sekali de!ekasi.

    &. =tiologi #iare

    aktor penyebab dari diare adalah !aktor in!eksi, !aktor alabsorbsi,

    !aktor akanan, dan !aktor psikologis (

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    21/38

    &7

    6) %n!eksi parasit: aing ascaris, (richuris, "#yuris, Strongyloides%)

    proto5oa Entamoeba histolytica, *iardia lamblia, (richomonas

    hominis%)jaurCandida albicans%.

    8) %n!eksi perenteral ialah in!eksi diluar alat penernan akanana seperti:

    otitis edia akut (934), tonsillitis+tonsilofaringitis,

    bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya. 2eadaan ini terutaa

    terdapat pada bayi dan anak beruur di baah & tahun.

    b. aktor alabsorbsi

    1) 3alabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, altosa, dan

    sukrosa)D onosakarida (intoleransi glukosa, !ruktosa, dan galaktosa).

    Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).

    &) 3alabsorbsi leak.

    6) 3alabsorbsi protein.

    . aktor akanan, akanan basi, beraun, alergi terhadap akanan.

    d. aktor psikologis, rasa takut yang eas (jarang, tetapi dapat terjadi pada

    anak yang lebih besar).

    #iare sebenarnya erupakan salah satu gejala dari penyakit

    gastrointestinal atau penyakit lain diluar saluran penernaan. etapi

    sekarang lebih dikenal dengan EPenyakit #iare?, karena dengan sebutan

    penyakit diare akan eperepat tindakan penanggulangannya. %n!eksi

    erupakan penyebab utaa dari diare, baik oleh bakteri, parasit, aupun

    irus. Penyebab lain yang enibulkan diare adalah toksin dan obat, nutrisi

    interal diikuti puasa yang berlangsung laa, keoterapi, inpaksi !ekal

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    22/38

    &*

    ("verflow iarrhea), atau berbagai kondisi lain. #iare karena in!eksi

    disebabkan karena asukan inuan atau akanan yang terkontainasi

    tinja ditabah dengan ekresi yang buruk, akanan yang tidak atang,

    bahkan disajikan tidak di asak (3ansjoer, &''@).

    #iare dapat disebabkan oleh obatobatan tertentu (pergantian horon

    tiroid, pelunak !eses dan laksati!, antibiotik, keoterapi dan antasida),

    peberian akan perselang, gangguan etaboli dan endokrin (#iabetes,

    4ddison, irotoksikosis), serta proses in!eksi irus+bakteri (disentri,

    shigolesis, keraunan akanan) (Selt5er, &''&).

    6. Pato!isiologi #iare

    Penyebab diare akut enurut

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    23/38

    &0

    Selain itu enibulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus,

    sehingga sekresi air dan elektrolit eningkat keudian terjadi diare.

    angguan utilitas usus yang engakibatkan hiperperistaltik dan

    hipoperistaltik. 4kibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan

    elektrolit (#ehidrasi) yang engakibatkan gangguan asa basa (4sidosis

    3etabolik dan Hipokaleia), gangguan gi5i (intake kurang, output

    berlebih), hipoglikeia dan gangguan sirkulasi darah (Susilaati, &''*).

    3enurut

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    24/38

    6'

    6) #ehidrasiD berat badan turun, turgor berkurang, ata dan ubunubun

    besar enjadi ekung, selaput lendir bibir dan ulut serta kulit

    tapak kering (

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    25/38

    61

    akan tibul penyulit nekrosis tubulus ginjal akut yang berarti suatu keadaan

    gagal ginjal akut.

    /. 2oplikasi diare

    %dealnya kesebuhan pada anak diare seharusnya 6 hari karena jika

    lebih dari 6 hari akan engakibatkan terjadinya koplikasi (Susiloati,

    &''*). 4kibat diare, kehilangan airan dan elektrolit seara endadak dapat

    terjadi berbagai koplikasi enurut (S%: 6 ol+>) harus

    dilaporkan. Penurunan kadar kaliu enybabkan disritia jantung

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    26/38

    6&

    (taikardia atriu dan entrikel, !ibrilasi entrikel, dan kontraksi entrikel

    preature) yang dapat enibulkan keatian. (Selt5er, &''&).

    @. Penatalaksanaan

    Seara edik, dasar pengobatan diare adalah dengan peberian airan

    (jenis airan, ara eberikan airan, julah peberiannya), dietetik (ara

    peberian akanan), dan obatobatan (

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    27/38

    66

    Tabel .! Kehilan"an #airan $enurut dera%at dehidrasiPada anak diba&ah tahun

    Dera%at dehidrasi P>' '' ;>''' -ulah

    $ingan

    Sedang

    Berat

    /'

    7/

    1&/

    1''

    1''

    &''

    &/

    &/

    &/

    17/

    &''

    6/'

    Tabel . Kehilan"an #airan $enurut dera%at dehidrasi

    pada anak usia tahun

    Tabel .* Kehilan"an #airan pada dehidrasi berat $enurut

    berat badan pasien dan u$ur

    Berat badan Uur P> ;> -ulah

    '6 kg

    61' kg

    1'1/ kg

    1/&/ kg

    '1 bl

    1 bl & th

    &/ th

    /1' th

    1/'

    1&/

    1''

    *'

    1&/

    1''

    *'

    &/

    &/

    &/

    &/

    &/

    6''

    &/'

    &'/

    16'

    2eterangan:

    'P> : $revius /ater 0osses(l+kgBB)

    (airan yang hilang karena untah)

    '' : -ormal /ater 0osses (l+kgBB)

    (karena urine, penguapan kulit, perna!asan)

    ''';> : Concomitant /ater 0osses (l+kgBB)

    (karena diare dan untahuntah terus)

    etapi keseuanya itu bergantung tersedianya airan setepat.

    Pada uunya airan $inger >aktat ($>) selalu tersedia di !asilitas

    Dera%at dehidrasi P>' '' ;>''' -ulah$ingan

    Sedang

    Berat

    6'

    /'

    *'

    *'

    *'

    *'

    &/

    &/

    &/

    16/

    1//

    1*/

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    28/38

    68

    kesehatan diana saja. 3engenai peberian airan seberapa banyak

    yang diberikan bergantung dari berat+ ringannya dehidrasi, yang

    diperhitungkan dengan kehilangan airan sesuai dengan uur dan berat

    badannya.

    b. ;ara peberian airan:

    1) Belu ada dehidrasi

    Per oral sebanyak anak au inu (ad libitum) atau 1 gelas

    setiap de!ikasi.

    &) #ehidrasi ringan

    1 ja pertaa &//' l+kgBB per oral (intragastrik),

    selanjutnya 1&/ l+kgBB+hari ad bitiu.

    6) #ehidrasi sedang

    1 ja pertaa /'1'' l+kgBB per oral+intragastrik (sonde),

    selanjutnya 1&/ l+kgBB+hari ad libitiu.

    8) #ehidrasi berat

    a) Untuk anak beruur 1 bl " & tahun berat badan 61' kg.

    1 ja pertaa 8' l+kgBB+ja 1' tetes+kgBB+enit (set in!us

    berukuran 1 l 1/ tetes) atau 16 tetes+kgBB+enit (set in!us 1 l

    &' tetes).

    7 ja berikutnya: 1& l+kgBB+ja 6 tetes+kgBB+enit (set in!us

    1 l 1/ tetes) atau 8 tetes+kgBB+enit (set in!us 1 l &' tetes).

    1@ ja berikutnya: 1&/ l+kgBB oralit per oral atau intragastrik.

    Bila anak tidak au inu, teruskan # aa intraena &

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    29/38

    6/

    tetes+kgBB+enit (set in!us 1 l 1/ tetes+kgBB+enit) atau 6

    tetes+kgBB+enit (set in!us 1 l &' tetes).

    b) Untuk anak lebih dari &/ tahun dengan berat badan 1'1/ kg.

    1 ja pertaa: 6' l+kgBB+ja atau * tetes+kgbB+enit (1 l

    1/ tetes) atau 1' tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).

    7 ja berikutnya: 1' l+kgBB+ja atau 6 tetes+kgBB+enit (1 l

    1/ tetes) atau 8 tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).

    1@ ja berikutnya: 1&/ l+kgBB oralit per oral atau intragastrik.

    Bila anak tidak au inu dapat diteruskan dengan # aa

    intraena & tetes+kgBB+enit (1 l 1/ tetes) atau 6

    tetes+kgBB+eit (1 l &' tetes)

    ) Untuk anak lebih /1' tahun dengan berat badan 1/&/ kg.

    1 ja pertaa: &' l+kgBB+ja atau / tetes+kgBB+enit (1 l

    1/ tetes) atau 7 tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).

    7 ja berikutnya: 1' l+kgBB+ja atau &,/ tetes +kgBB+enit (1

    l 1/ tetes) atau 6 tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).

    1@ ja: 1'/ l+kgBB oralit per oral atau bila anak tidak au

    inu dapat diberikan # aa intraena 1 tetes+kgBB+enit (1 l

    1/ tetes) atau 1,/ tetes+kgBB+enit (set in!us 1 l &' tetes).

    d) Untuk bayi baru lahir (neonatus) dengan berat badan &6 kg.

    2ebutuhan airan: 1&/ l I &/ l &/' l+kgBB+&8 ja. -enis

    airan: airan 8:1 (8 bagian glukosa /J I 1 bagian

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    30/38

    6@

    2eepatan: 8 ja pertaa: &/ l+kgBB+ja atau @

    tetes+kgBB+enit (1 l 1/ tetes) * tetes+kgBB+enit (1 l &'

    tetes).

    &' ja berikutnya n1/' l+kgBB+&' ja atau & tetes+kgBB+enit

    (1 l 1/ tetes) atau &,/ tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).

    e) Untuk bayi berat badan lahir rendah, dengan berat badan K & kg.

    2ebutuhan airan &/' l+kgBB+&8 ja. -enis airan: airan 8:1 (8

    bagian glukosa 1'J I 1 bagian

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    31/38

    67

    airan # aa. &' ja berikutnya: 1/' l+kgBB+&' ja atau 7

    l+kgBB+ja 1 L tetes+kgBB+enit (1 l 1/ enit) atau & M

    tetes+kgBB+enit (1 l &' tetes).

    Selain peberian airan pada pasienpasien yang telah disebut asih

    ada ketentuan peberian airan pada pasien lainnya isalnya pasien

    Bronkopneuonia dengan diare atau pada pasien dengan kelainan

    jantung baaan, yang eerlukan jenis airan yang berbeda dan

    keepatan peberiannya yang berlainan pula. Bila kebetulan

    enjupai pasien tersebut sebelu easang in!us hendaknya

    diskusi dulu dengan dokter.

    b. Pengobatan dietetik

    Untuk anak di baah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan berat

    badan kurang dari 7 kg jenis akanan:

    1) Susu (4S% dan atau susu !orula yang engandung laktosa rendah

    dan asa leak tidak jenuh, isalnya >>3, 4liron atau sejenis

    lainnya).

    &) 3akanan setengah padat (bubur) atau akanan padat (nasi ti), bila

    anak tidak au inu susu karena diruah tidak biasa.

    6) Susu khusus yang sesuai dengan kelainan yang diteukan isalnya

    susu yang tidak engandung laktosa atau asa leak yang berantai

    sedang atau tidak jenuh.

    ;ara eberikannya:

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    32/38

    6*

    Hari 1: setelah rehidrasi segera diberikan akanan peroral. Bila diberi

    4S%+susu !orula tetapi diare asih sering, supaya diberikan

    oralit selangseling dengan 4S%, isalnya & kali 4S%+susu

    khusus, 1 kali oralit.

    Hari ke& sapai ke8: 4S%+susu !orula rendah laktosa penuh.

    Hari ke/: Bila tidak ada kelainan pasien dipulangkan. 2ebali susu

    atau akanan biasa, disesuaikan dengan uur bayi dan berat

    badannya.

    . 9batobatan

    Prinsip pengobatan diare adalah enggantikan airan yang hilang

    elalui tinja dangan atau tanpa untah, dengan airan yang engandung

    elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras

    dan sebagainya).

    1) 9bat anti sekresi

    4setosal. #osis &/ g+tahun dengan dosis inuan 6' g.

    2lorpoa5in. #isis ',/1 g+kgBB+hari.

    &) 9bat spasolitik dan lainlain. Uunya obat spasolitik seperti

    papaerin, ekstrak beladona. 9piu loperaid tidak digunakan untuk

    engatasi diare akut lagi. 9bat pengeras tinja seperti kaolin, petin,

    haroal, tabonal, tidak ada an!aatnya untuk engatasi diare,

    sehingga tidak diberikan lagi.

    6) 4ntibiotik. Uunya antibiotik tidak diberikan bila tidak ada

    penyebab yang jelas. Bila penyebabnya kolera, diberikan tetrasiklin

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    33/38

    60

    &//' g+kgBB+hari. 4ntibiotik juga diberikan bila terdapat penyakit

    penyerta seperti: 934, !aringitis, bronhitis atau bronkopneuonia.

    +. Konsep Dasar Balita

    1. Pengertian

    Balita dide!iniskan sebagai indiidu atau sekelopok indiidu dari

    suatu penduduk yang berada dala rentang usia tertentu, usia '"@' bulan

    (Soetjiningsih, &''*).

    4nak erupakan indiidu yang berada dala satu rentang perubahan

    perkebangan yang diulai dari bayi hingga deasa. 3asa anak

    erupakan asa pertubuhan dan perkebangan yang diulai dari bayi

    ('"1 tahun), usia berain atau toddler (16 tahun), usia prasekolah (6/

    tahun), usia sekolah (/11 tahun). 4nak balita adalah kelopok yang

    enunjukkan pertubuhan badan yang pesat, sehingga eerlukan 5at5at

    gi5i yang tinggi setiap kilogra berat badannya (Hidayat, &''/).

    #i %ndonesia anak kelopok balita enunjukkan prealensi paling

    tinggi untuk penyakit 22P (kurang kalori protein) dan de!isiensi itain 4

    serta aneia de!isiensi e. Beberapa kondisi dan anggapan orang tua dan

    asyarakat justru erugikan penyediaan akanan bagi kelopok balita ini

    antara lain:

    a. 4nak balita asih dala periode transisi dari akanan bayi ke akanan

    orang deasa, jadi asih eerlukan adaptasi.

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    34/38

    8'

    b. 4nak balita dianggap kelopok uur yang paling belu berguna bagi

    keluarga, karena belu sanggup ikut dala ebantu enabah

    kebutuhan keluarga, baik tenaga aupun kesanggupan kerja penabah

    keuangan.

    . 4nak balita asih belu dapat engurus sendiri dirinya dengan baik,

    dan belu dapat berusaha endapatkan sendiri apa yang diperlukannya

    untuk akanannya.

    d. 4nak balita ulai turun ke tanah dan berkenalan dengan berbagai kondisi

    yang eberikan in!eksi atau penyakit lain, padahal tubuhnya belu

    ukup epunyai iunitas atau daya tahan untuk elaan penyakit.

    &. 2arakteristik :

    a. Usia lebih dari 1 tahun pada usia ini perlu akanan untuk pertubuhan

    dan perkebangannya.

    b. Pertubuhan jasani sudah terlihat

    . 2ebutuhan 5at dan gi5i akin bertabah dengan bertabahnya usia

    anak.

    d. 3erupakan asa yang paling raan (udah sakit).

    e. igi geligi usia & " &,/ tahun lengkap tapi belu dapat digunakan untuk

    engunyah akanan yang keras.

    Beberapa iri anak sehat enurut #eparteen 2esehatan $% (&''6) adalah :

    a. ubuh dengan baik yang dapat dilihat dengan naiknya berat dan tinggi

    badan seara teratur dan proporsional.

    b. ingkat perkebangannya sesuai dengan uurnya.

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    35/38

    81

    . apak akti! atau agresi! dan gebira.

    d. 4nak bersih dan bersinar.

    e.

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    36/38

    8&

    engebangkan perkebangan ental psikososial, keerdasan,

    ketrapilan, keandirian, kreatiitas, agaa, oral, etika, produktiitas

    dan sebagainya.

    8. Perkebangan balita

    Periode penting dala tubuh kebang anak adalah asa balita,

    karena pada asa ini, pertubuhan dasar akan epengaruhi dan

    enentukan perkebangan anak selanjutnya, pada balita perkebangan

    keapuan berbahasa, kreatiitas, kesadaran sosial, eosional dan

    intelegensia berjalan sangat epat dan erupakan landasan perkebangan

    berikutnya. ;epatnya pertubuhan balita dipengaruhi oleh !aktor

    lingkungan, diantara !aktor lingkungan dan kesehatan erupakan !aktor"

    !aktor yang penting yang dapat epengaruhi potensi pertubuhan. #an

    epatnya pertubuhan pada anak+ balita yang sehatpun berbeda seara

    indiidual. -angan terlalu epat engatakan baha anak yang diperiksa

    enderita alnutrisi hanya karena berat badannya kurang. Banyak !aktor

    lain enentukan keepatan pertubuhan seorang anak. 2ebutuhan 5at gi5i

    berbeda dengan uur, keepatan pertubuhannya, banyak aktiitas !isik,

    e!isiensi penyerapan dan akanannya. Selaa hidup balita engalai

    keepatan pertubuhan yang berbeda"beda. Pada asa bayi

    pertubuhannya sangat epat, selanjutnya terdapatnya asa diana

    pertubuhan akan berkurang, dan akan tetapi tetap berlanjut,

    pertubuhannya bertabah epat dan keudian berkurang lagi sapai

    berhenti. 9leh karena itu pada asa balita kebutuhan akanan+ nutrisi harus

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    37/38

    86

    dipenuhi agar pertubuhannya dapat berjalan dengan baik tanpa adanya

    habatan. (#epkes $%, &''7).

    Setiap anusia yang hidup, engalai proses tubuh kebang,

    tubuh berarti berkaitan dengan perubahan ukuran, sedangkan kebang

    berhubungan dengan aspek de!erensiasi bentukatau !ungsi terasuk

    perubahan eosi dan soial. ubuh kebang erupakan proses ontinue

    sejak dari konsepsi sapai aturasi atau deasa yang dipengaruhi oleh

    !aktor baaan dan lingkungan (Santoso, &''0). 4da beberapa aa

    pengertian pertubuhan dan perkebangan diantaranya:

    ubuh yang peristianya disebut pertubuhan adalah proses yang

    berhubungan dengan bertabahnya besarnya ukuran !isik karena terjadi

    pebelahan dan bertabah banyaknya sel, disertai bertabahnya substansi

    intersiil pada jaringan tubuh. Proses tersebut dapat diaati dengan adanya

    perubahan"perubahan pada besar dan bentuk yang dinyatakan dala nilai"

    nilai ukuran tubuh, isalnya berat badan, tinggi badan, lingkar

    kepala,lingkar lengan atas dan sebagainya.

    Pertubuhan berkaitan dengan asalah perubahan dala besar,

    julah ukuran, atau diensi sel,organ aupun indiidu, yang bisa diukur

    dengan ukuran berat (gra, pound,kilogra), ukuran panjang (, eter),

    uur tulang dan keseibangan etaboli (retensi kalsiu dan nitrogen

    tubuh) (Soetjiningsih, &''/).

    Perkebangan development) adalah bertabanya keapuan (skill)

    dala struktur dan !ungsi tubuh yang lebih kopleks dala pola yang

  • 7/25/2019 BAB 2 RHYCO.rev.doc

    38/38

    88

    teratur dan dapat diraalkan, sebagai hasil dari proses peatangan. #isini

    enyangkut adanya proses de!esiensi dari sel"sel tubuh, jaringan tubuh,

    organ"organ dan syste organ yang berkebang sedeikian rupa sehingga

    asing"asing dapat eenuhi !ungsinya. erasuk juga perkebangan

    eosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

    lingkungannya (Soetjiningsih, &''/).

    4nak yang sehat akan engalai pertubuhan dan perkebangan

    yang noral dan ajar, yaitu sesuai standard pertubuhan !isik anak pada

    uunya dan eiliki keapuan sesuai standar keapuan anak

    seusianya.

    4nak yang sehat adalah anak yang dapat tubuh kebang dengan

    baik dan teratur, jianya berkebang sesuai dengan tingkat uurnya, akti!,

    gebira, akannya teratur, bersih, dan dapat enyesuaikan diri dengan

    lingkungannya (Santoso, &''0). ;iri anak sehat dapat dilihat dari tiga segi,

    yaitu :

    a. #ari segi !isik, ditandai dengan sehatnya badan dan pertubuhan jasani

    yang noral

    b. #ari segi psikis, anak yang sehat itu jianya berkebang seara ajar,

    pikiran bertabah erdas, perasaan bertabah peka, keauan

    bersosialisasi baik.

    . #ari segi sosialisasi, anak tapak akti!, gesit dan gebira serta udah

    enyesuaikan diri dengan lingkungannya.