bab i laporan ojl

Upload: khotijah

Post on 08-Oct-2015

124 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

tentang laporan On The Job Learning (OJL)

TRANSCRIPT

4

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKepala Sekolah memiliki dua peran strategis sebagai leader dan manajer di sekolah. Ketika perencanaan pendidikan dikerjakan dan struktur organisasi persekolahannyapun disusun guna memfasilitasi perwujudan tujuan pendidikan, serta para anggota organisasi, pegawai atau karyawan dipimpin dan dimotivasi untuk mensukseskan pencapaian tujuan, tidak dijamin selamanya bahwa semua kegiatan akan berlangsung sebagaimana yang direncanakan, dan dikelola dengan baik, di antaranya adalah pengetahuan tentang manajemen. Dengan kemampuan dalam mengelola ini nantinya akan dijadikan sebagai pegangan cara berfikir, cara mengelola dan cara menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang manajer. Kepala sekolah harus mampu menunjukkan perilakunya dan mampu untuk mengidentifikasi dan mengembangkan jenis-jenis input sekolah; mengembangkan proses sekolah (proses belajar mengajar, pengkoordinasian, pengambilan keputusan, pemberdayaan, pemotivasian, pemantauan, pensupervisian, pengevaluasian dan pengakreditasian).Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menetapkan 5 (lima) dimensi kompetensi yaitu: (1) kepribadian, (2) manajerial, (3) kewirausahaan, (4) supervisi, dan (5) sosial. Dasar kompetensi kepribadian ini akan sangat menentukan kompetensi lainnya, khususnya dalam melaksanakan program pendidikan nasional, propinsi, dan kabupaten/kota. Sebagai tambahan pengetahuan dan keilmuan dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan, kepala sekolah harus mampu menunjukkan kinerjanya berdasarkan kebijakan, perencanaan, dan program pendidikan.Kompetensi manajerial merupakan kompetensi kepala sekolah dalam memahami sekolah sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola dengan baik, di antaranya adalah pengetahuan tentang manajemen. Sehubungan dengan hal ini, Surya Dharma (2008:7) menegaskan sebagai berikut: Pemantauan dan pembinaan terhadap pengelolaan dan administrasi sekolah. Dengan demikian fokus supervisi ini ditujukan pada pelaksanaan bidang garapan manajemen sekolah, yang antara lain meliputi: (a) manajemen kurikulum dan pembelajaran, (b) kesiswaan, (c) sarana dan prasarana, (d) ketenagaan, (e) keuangan, (f) hubungan sekolah dengan masyarakat, dan (g) layanan khusus. Dalam melakukan supervisi terhadap hal-hal di atas, pengawas sekaligus juga dituntut melakukan pematauan terhadap pelaksanaan standar nasional pendidikan yang meliputi delapan komponen, yaitu: (a) standar isi, (b) standar kompetensi lulusan, (c) standar proses, (d) tandar pendidik dan tenaga kependidikan, (e) standar sarana dan prasarana, (f) standar pengelolaan, (g) standar pembiayaan, dan (h) standar penilaian. Tujuan supervisi terhadap kedelapan aspek tersebut adalah agar sekolah terakreditasi dengan baik dan dapat memenuhi standar nasional pendidikan.

Dengan kemampuan dalam mengelola ini nantinya akan dijadikan sebagai pegangan cara berfikir, cara mengelola dan cara menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang manajer.Kepala sekolah juga harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Sebagai salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan kemampuan dalam wirausahanya ini maka kepala sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalin kemitraan dengan pengusaha atau donatur, serta mampu memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha.Kompetensi supervisi ini sangat strategis bagi seorang kepala sekolah khususnya dalam memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Tugas dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk memberdayakan sumber daya sekolah termasuk guru. Salah satunya adalah melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.Dalam rangka meningkatkan mutu kepala sekolah/madrasah, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Permendiknas ini memuat sistem penyiapan calon kepala sekolah/ madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah.Menindaklanjuti Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) mengadakan pendidikan dan latihan calon kepala sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan seleksi akademik, terpilih 20 (dua puluh) calon kepala sekolah Kabupaten Pidie untuk mengikuti Diklat calon kepala sekolah tahun 2012. Diklat tersebut dilaksanakan oleh LPMP Provinsi Aceh melalui kegiatan in service 1, On the Job Training (OJL), dan in service 2.Kegiatan OJL penting bagi peserta diklat calon kepala sekolah untuk mempraktikkan kompetensi yang telah dipelajari selama kegiatan in service 1. Dalam OJL dipraktikkan bagaimana mengkaji RKS, pengelolaan kurikulum sekolah, pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, sistem monitoring dan evaluasi, program supervisi guru yunior, menyusun perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan berdasarkan AKPK. Kegiatan OJL dilaksanakan pada 2 sekolah magang, yaitu pada sekolah tempat calon kepala sekolah bertugas dan sekolah lain.Sebagai peserta Diklat calon kepala sekolah Kabupaten Pidie, penulis melaksanakan OJL pada SMP Negeri 2 Mila (sekolah tempat penulis bertugas) dan SMP Negeri 1 Mila (sekolah magang lain). Kegiatan OJL dilaksanakan mulai tanggal 9 Juli sampai dengan 29 September 2012. Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan OJL, maka penulis melaksanakan OJL pada SMP Negeri 2 Mila selama 150 jam dan pada SMP Negeri 1 Mila selama 50 jam.Berdasarkan hasil pelaksanaan OJL pada SMP Negeri 2 Mila dan SMP Negeri 1 Mila, penulis menyusun laporan akhir OJL. Laporan ini merupakan salah satu tugas wajib peserta Diklat calon kepala sekolah berdasarkan kondisi nyata di lapangan untuk meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah. Sebagai fokus laporan, calon kepala sekolah juga berkewajiban melaksanakan tindak kepemimpinan terhadap kompetensi yang masih kurang dalam AKPK.Hasil penilaian Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) menunjukkan bahwa penulis sebagai peserta diklat calon kepala sekolah menemukan kelemahan pada dimensi supervisi, maka penulis akan mengangkat tema tulisan yang terkait dengan dimensi supervisi kepala sekolah. Dengan demikian, penulis mengangkat tema tulisan dengan judul Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik

B. TujuanBerdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi tujuan laporan OJL ini adalah untuk mengetahui dapat meningkatkan:1. Kompetensi manajerial melalui pengkajian RKS, pengelolaan kurikulum, pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan sistem monitoring dan evaluasi pada SMP Negeri 2 Mila dan SMP Negeri 1 Mila.2. Kompetensi supervise melalui pelaksanaan supervisi guru yunior pada SMP Negeri 2 Mila.3. Kompetensi supervisi akademik melalui pelaksanaan supervisi pada SMP Negeri 2 Mila.

C. Hasil yang DiharapkanHasil yang diharapkan dalam penyusunan laporan berdasarkan OJL sebagai berikut.1. Memahami kondisi ideal, kondisi nyata, menemukan kesenjangan, dan memberikan solusi terhadap pengkajian RKS, pengelolaan kurikulum, pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan sistem monitoring dan evaluasi pada SMP Negeri 2 Mila dan SMP Negeri 1 Mila.2. Memahami teknik supervisi melalui pelaksanaan supervisi guru yunior pada SMP Negeri 2 Mila.3. Mendalami dan mengimplementasikan kegiatan supervisi akademik melalui pelaksanaan supervisi di SMP Negeri 2 Mila.

1