bab referat.docx
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 BAB REFERAT.docx
1/8
BAB I
PENDAHULUAN
Rinitis adalah terjadinya prosesinflamasi mukosa hidung yang dapat disebabkan oleh infeksi,
alergi atau iritasi. Berdasarkan perjalanan penyakitnya, infeksi dapat berlangsung akut maupun
kronis, dengan batasan waktu kurang atau lebih dari 12 minggu. Mikroorganisme penyebab
infeksi terdiri dari virus, bakteri non spesifik, bakteri spesifik, dan jamur. Infeksi hidung dapat
dsebabkan oleh satu mikroorganisme, atau beberapa mikrooragnisme dan mengakibatkan infeksi
primer, sekunder atau infeksi multiple. Rinitisspesifik yang akan dibiarakan antara lain rinitis
vasomotor dan rinitis alergi.1
Rinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi, alergi,
eosinofilia, perubahan hormonal !kehamilan, hipertiroid" dan pajanan obat !kontrasepsi oral,
antihipertensi, B#bloker, aspirin, klorproma$in dan obat topikal hidung dekongestan". Rinitis ini
digolongkan menjadi non#alergi, bila adanya alergi%allergen spesifik tidak dapat diidentifikasi
dengan pemeriksaan alergi yang sesuai !anamnesis, tes ukit kulit, kadar antibody Ig& spesifik
serum". 'elainan ini disebut juga vasomotor catarrh, vasomotor rinorhea, nasal vasomotor
instability, atau juga non-allergic perennial rhinitis.2
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi
yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan allergen yang sama serta dilepaskannya suat
mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan allergen spesifik tersebut. (efinisi
menurut )*+ RI !llergi Rhinitis and its impat on sthma" tahun 2--1 adalah kelainan
pada hidung dengan gejala bersin#bersin, rinore, rasa gatal dan hidung tersumbat setelah mukosa
hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh Ig&.2
-
7/23/2019 BAB REFERAT.docx
2/8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
A. Hidung Luar.
*idung luar berbentuk piramid dengan bagian#bagiannya dari atas ke bawah /
1. 0angkal hidung ! bridge "
2. (orsum nasi
. 0unak hidung ! apeks "
. la nasi
3. 'olumela
4. 5ubang hidung ! nares anterior "
*idung luar dibentuk oleh tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh
kulit, jaringan ikat dan beberapa otot yang berfungsi untuk melebarkan atau
menyempitkan lubang hidung./
'erangka tulang terdiri dari /,6
1. 7epasang os nasalis ! tulang hidung "
2. 0rosesus frontalis os maksila
. 0rosesus nasalis os frontalis
7edangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan
yang terletak dibagian bawah hidung, yaitu /,6
1. 7epasang kartilago nasalis lateralis superior
2. 7epasang kartilago nasalis lateralis inferior ! kartilago alar mayor "
. Beberapa pasang kartilago alar minor
. 8epi anterior kartilago septum nasi
+tot#otot ala nasi terdiri dari dua kelompok yaitu 6
1. 'elompok dilator
# m. dilator nares ! anterior dan posterior "
# m. proserus
# kaput angulare m. kuadratus labii superior
-
7/23/2019 BAB REFERAT.docx
3/8
2. 'elompok konstriktor
# m. nasalis
# m. depresor septi
B. Hidung dalam
Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan ke anterior disebut nares
anterior dan bagian posterior disebut nares posterior ! koana " yang menghubungkan kavum
nasi dengan nasofaring./
a. 9estibulum
8erletak tepat dibelakang nares anterior, dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak
kelenjar sebasea dan rambut#rambut panjang yang disebut vibrisae./
b. 7eptum nasi
7eptum dibentuk oleh tulang dan tulang rawan. Bagian tulang terdiri dari /,6
# lamina perpendikularis os etmoid
# vomer
# krista nasalis os maksila
# krista nasalis os palatina
Bagian tulang rawan terdiri dari /,6
# kartilago septum ! lamina kuadrangularis "
# kolumela
. 'avum nasi
Dasar hidung
(asar hidung dibentuk oleh prosesus palatina os maksila dan prosesus horisontal os
palatum./,6
Atap hidung
8erdiri dari kartilago lateralis superior dan inferior, os nasal, prosesus frontalis os maksila,
korpus os etmoid dan korpus os sfenoid. 7ebagian besar atap hidung dibentuk oleh lamina
kribrosa yang dilalui filamen#filamen n. olfaktorius yang berasal dari permukaan bawah
bulbus olfaktorius berjalan menuju bagian teratas septum nasi dan permukaan kranial konka
superior. /,6
-
7/23/2019 BAB REFERAT.docx
4/8
Dinding latral
(inding lateral dibentuk oleh permukaan dalam prosesus frontalis os maksila, os lakrimalis,
konka superior, konka media, konka inferior, lamina perpendikularis os palatum dan lamina
pterigoideus medial.6
K!n"a
0ada dinding lateral hidung terdapat buah konka. :ang terbesar dan letaknya paling bawah
ialah konka inferior, kemudian yang lebih keil ialah konka media dan konka superior,
sedangkan yang terkeil disebut konka suprema. 'onka suprema ini biasanya rudimenter.
'onka inferior merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin etmoid,
sedangkan konka media, superior dan suprema merupakan bagian dari labirin etmoid./
Matus nasi
(iantara konka#konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang disebut meatus.
Meatus inferior terletak diantara konka inferior dengan dasar hidung dan dinding lateral
rongga hidung. 0ada meatus inferior terdapat muara duktus nasolakrimalis. Meatus media
terletak diantara konka media dan dinding lateral rongga hidung. (isini terdapat muara sinus
maksila, sinus frontal dan sinus etmoid anterior. 0ada meatus superior yang merupakan ruang
diantara konka superior dan konka media terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus
sfenoid./
Dinding mdial
(inding medial hidung adalah septum nasi./
#. Pndarahan Hidung
0endarahan untuk hidung bagian dalam berasal dari sumber utama6
1. a. etmoidalis anterior, yang mendarahi septum bagian superior anterior dan dinding lateral
hidung.
2. a. etmoidalis posterior ! abang dari a. oftalmika ", mendarahi septum bagian superior
posterior.
. a. sfenopalatina, terbagi menjadi a. nasales posterolateral yang menuju ke dinding lateral
hidung dan a. septi posterior yang menyebar pada septum nasi. Bagian bawah rongga hidung
mendapat pendarahan dari abang a. maksilaris interna, diantaranya ialah ujung a. palatina
-
7/23/2019 BAB REFERAT.docx
5/8
mayor dan a. sfenopalatina yang keluar dari foramen sfenopalatina bersama n. sfenopalatina
dan memasuki rongga hidung di belakang ujung posterior konka media. Bagian depan hidung
mendapat pendarahan dari abang#abang a. fasialis. / 0ada bagian depan septum terdapat
anastomosis dari abang#abang a. sfenopalatina, a. etmoid anterior, a. labialis superior dan a.
palatina mayor, yang disebutpleksus Kiesselbach ( Littles area ) yang letaknya superfisial
dan mudah edera oleh trauma, sehingga sering menjadi sumber epistaksis./ 9ena#vena
hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan berdampingan dengan arterinya. 9ena di
vestibulum dan struktur luar hidung bermuara ke vena oftalmika superior yang berhubungan
dengan sinus kavernosus./,6
D. Prsara$an hidung
1. 7araf motorik oleh abang n. fasialis yang mensarafi otot#otot hidung bagian luar.
2. 7araf sensoris. Bagian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris dari n.
etmoidalis anterior, merupakan abang dari n. nasosiliaris, yang berasal dari n. oftalmika
!;.9#1". Rongga hidung lainnya,sebagian besar mendapat persarafan sensoris dari n.
maksila melalui ganglion sfenopalatina.
. 7araf otonom.
8erdapat 2 maam saraf otonom yaitu
a. 7araf post ganglion saraf simpatis ! drenergik ".
7araf simpatis meninggalkan korda spinalis setinggi 81 < , berjalan ke atas dan
mengadakan sinapsis pada ganglion servikalis superior. 7erabut post sinapsis berjalan
sepanjang pleksus karotikus dan kemudian sebagai n. petrosus profundus bergabung
dengan serabut saraf parasimpatis yaitu n. petrosus superfisialis mayor membentuk n.
vidianus yang berjalan didalam kanalis pterigoideus. 7araf ini tidak mengadakan
sinapsis didalam ganglion sfenopalatina, dan kemudian diteruskan oleh abang palatine
mayor ke pembuluh darah pada mukosa hidung. 7araf simpatis seara dominan
mempunyai peranan penting terhadap sistem vaskuler hidung dan sangat sedikit
mempengaruhi kelenjar.
b. 7erabut saraf preganglion parasimpatis ! kolinergik ".
Berasal dari ganglion genikulatum dan pusatnya adalah di nuleus salivatorius superior
di medula oblongata. 7ebagai n. pterosus superfisialis mayor berjalan menuju ganglion
-
7/23/2019 BAB REFERAT.docx
6/8
sfenopalatina dan mengadakan sinapsis didalam ganglion tersebut. 7erabut#serabut post
ganglion menyebar menuju mukosa hidung. 0eranan saraf parasimpatis ini terutama
terhadap jaringan kelenjar yang menyebabkan sekresi hidung yang ener dan
vasodilatasi jaringan erektil. 0emotongan n. vidianus akan menghilangkan impuls
sekretomotorik % parasimpatis pada mukosa hidung, sehingga rinore akan berkurang
sedangkan sensasi hidung tidak akan terganggu.
. +lfaktorius ! peniuman "
;ervus olfaktorius turun melalui lamina kribosa dari permukaan bawah bulbus
olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel#sel reseptor penghidu pada mukosa
olfaktorius didaerah sepertiga atas hidung./
%ISIOLO&I
Berdasarkan teori struktural, teori evolusioner dan teori fungsional, fungsi fisiologis
hidung dan sinus paranasal adalah 1" fungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara !air
onditioning", penyaring udara, humikifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan
mekanise imunologik lokal= 2" fungsi pengidu karena terdapatnya mukosa olfaktorius dan
reservoir udara untuk menampung stimulus penghidu= " fungsi fonetik yang berguna untuk
resonansi suara, membantu proses biara dan menegah hantaran tuara sendiri melalui kondukdi
tulang= " fungsi stati dan mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi terhadap trauma
dan pelindung panas, proteksi terhadap trauma dan pelindung panas= 3" refleks nasal. > ,,3 ?
%ungsi rspirasi
@dara inspirasi masuk ke hidung menuju sistem repirasi melalui nares anterior, lalu naik
ke atas stinggi konka media dan kemudian turun ke bawah kearah nasorafing. liran udara di
hidung ini benbentuk lingkungan atau arkus. @dara yang dihirup akan menglami humidifikasi
oleh palut lendir. 0ada musim panas, udara hamper jenuh oleh uap air, sehingga terjadi sedikit
penguapan udara inspirasi oleh palut lendir, sedangkan pada musim dingin akan terjadi
sebaliknya. 7uhu udara yang melalui hidung diatur sehingga berkisar A derajat elius. ungsi
pengatur suhu ini dimungkinkan oleh banyaknya pembuluh darah di bawah epitel dan adanya
permukaan konka dan septum yang luas. > ,,3?
-
7/23/2019 BAB REFERAT.docx
7/8
0artikel debu, virus, bakteri dan jamur yang terhirup bersama udara akan disaring di
hidung oleh a" rambut !vibrissae" pada vesti bulum nasi, b" silis, " palut lender. (ebu dan
bakteri akan melekat pada palut lender dan partikel#partikel yang besar akan dikeluarkan dengan
refleks bersin. > ,,3,A ?
%ungsi pnghidu
*idung juga bekerja sebagai indera penghidu dan peneep dengan adanya mukosa
olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum. 0artikel
bau dapat menapai daerah ini dengan ara difusi dengan palut lendir atau bila menarik napas
dengan kuat. ungsi hidung untuk membantu indra pengeap adalah untuk membedakan rasa
manis yang berasal dari berbagai maam bahan, seperti perbedaan rasa manis strawberi, jeruk,
pisang atau oklat. Cuga untuk membedakan rasa asam yang berasal dari uka dan asam jawa.> ,,3,A ?
%ungsi $!nti"
Resonasi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbiara dan bernyanyi.
7umbatan hidung akan menyebabkan resonasi berkurang atau hilang, sehingga terdengar suara
sengau !rinolalia". *idung membantu pembentukkan konsonan nasal !m, n, ng", rongga mulut
tertutup dan hidung terbuka dan palatum mole turun untuk aliran udara. > ,,3,A ?
-
7/23/2019 BAB REFERAT.docx
8/8
Dambar . 7istem olfaktoris