determinan manajemen dan kepemimpinan

Upload: fachrur-rozi

Post on 23-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    1/50

    JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

    Disusun guna memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah:

    Manajemen dan Kepemimpinan

    Dosen Pengampu: Prof. Joko Widodo

    Oleh

    M. FACHRUR ROZI

    NIM 00!"#0$0

    %ASCASARJANA UNI&ERSITAS NE'ERI SEMARAN'

    %RO'RAM STU(I MANAJEMEN %EN(I(IKAN

    KONSENTRASI KE%EN'AWASAN

    !0#

    1

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    2/50

    ) Se*a+ai ,e-an+ pemimipin memp/nai 1e2aji*an mem*an+/n 1emamp/an

    -+ani,a,i +/na me2/j/d1an 1e/n++/lan -+ani,a,i *ai1 ,e3aa 1-mpaa4i5

    ma/p/n 1-mpe4i4i5. (i ,inilah ,e-an+ pemimpin 2aji* meneap1an ,4a4e+i

    an+ e5e14i5 dalam men+a2al p-,e, manajemen -+ani,a,i.

    a. Meneap1an ,4a4e+i le*ih ,/li4 daipada me/m/,1an ,4a4e+i

    Perumusan dan penerapan strategi erat hubungannya dengan manajemen strategi.

    ang dimaksud dengan manajemen ,4a4e+i adalah serangkaian keputusan dan

    tindakan yang digunakan untuk merumuskan dan menerapkan strategi yang

    memungkinkan kesesuaian sangat kompetitif antara perusahaan dan lingkungannya!

    sehingga dapat men"apai tujuan perusahaan. #anajemen strategi dapat menentukan

    perusahaan mana yang sukses dan perusahaan mana yang berjuang keras.

    $angkah pertama manajemen strategis adalah mendefinisikan ,4a4e+ise"ara

    eksplisit! yakni ren"ana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber daya

    serta berbagai akti%itas untuk menghadapi lingkungan! memperoleh keunggulan

    bersaing! dan men"apai tujuan perusahaan. Ke/n++/lan *e,ain+ adalah hal yang

    membedakan suatu perusahaan dari perusahaan lain dan member "irri khas bagi

    perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar konsumen. Agar perusahaan tetap

    kompetitif! mereka harus berfokus pada tiga hal! yaitu kompetensi dasar!

    mengembangkan sinergi! dan men"iptakan nilai bagi pelanggan.

    1. Memanfaatkan kompetensi dasar. K-mpe4en,i da,aadalah sesuatu yang

    dilakukan perusahaan dengan sangat baik disbanding pesaingnya.

    &ompetensi dasar merupakan keunggulan bersaing! karena perusahaan

    memiliki keahlian yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. &ompetensi dasar

    bisa berupa keunggulan di bidang penelitian dan pengembangan! teknologi!

    efisiensi proses! maupun layanan pelanggan yang unggul.

    '. Mengembangkan sinergi. Sine+iadalah kondisi yang timbul ketika

    bagoan(bagian perusahaan berinteraksi untuk menghasilkan dampak

    bersama yang lebih besar daripada jumlah semua bagian yang bertindak

    sendiri(sendiri.

    ). Menciptakan nilai bagi pelanggan. #emberikan nilai bagi pelanggan

    merupakan inti dari strategi. *ilai dapat didefinisikan sebagai gabungan

    keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.Strategi juga mempunyai tingkatan! yakni:

    '

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    3/50

    1. S4a4e+i 4in+1a46pe/,ahaan! yaitu tingkat strategi yang berhubungan dengan

    pertanyaan! +,agaimana "ara kita bersaing-. /ingkat ini berkaitan dengan unit

    bisnisatau lini produk perusahaan.

    '. S4a4e+i 4in+1a46/,aha! yaitu berkaitan dengan setiap unit bisnis atau lini produk.

    ). S4a4e+i 4in+1a465/n+,i! yakni tingkat strategi yang berhubungan dengan

    departemen(departemen fungsional utama di unit usaha.

    Ada beberapa langkah dalam proses manajemen strategis! yaitu sebagai berikut:

    1. #enge%aluasi misi! tujuan! dan strategi yang ada.

    '. #emindai lingkungan internal dan eksternal. $ingkungan internal meliputi nasional

    dan global! sementara lingkungan eksternal meliputi kemampuan dasar! sinergi! dan

    nilai kreasi.

    ). #engenali faktor(faktor strategis yang perlu diubah. #elalui pemindaian internal!

    kita mengenali faktor peluang dan kesempatan. Dan melalui pemindaian eksternal!

    kita mengenali faktor kekuatan dan kelemahan. $angkah kedua dan ketiga ini

    didasarkan pada anali,i, SWOT! yaitu analisis mengenai kekuatan! kelemahan!

    peluang dan an"aman yang menentukan kinerja perusahaan.

    0. #erumuskan misi! tujuan! dan strategi besar baru.

    . #erumuskan strategi 2perusahaan! usaha! fungsional3.

    4. #enerapkan strategi le5at perubahan kepemimpinan6budaya struktur! sumber daya

    manusia! sistem informasi dan kontrol.

    %e/m/,an ,4a4e+imen"akup peren"anaan dan pengambilan keputusan untuk men"apai

    tujuan perusahaan! serta membuat ren"ana strategis spesifik. Perumusan strategi men"akup

    e%aluasi masalah(masalah di lingkungan internal maupun eksternal dan integrasi hasil

    e%aluasi tersebut ke dalam tujuan dan strategi. Sementara pela1,anaan ,4a4e+i adalah

    suatu kegiatan penggunaan sarana manajerial dan organisasional untuk mengarahkan

    berbagai sumber daya agar dapat men"apai tujuan strategis.

    Perbedaan kekuatan dan kelemahan internal dengan kekuatan dan an"aman eksternal:

    1. Kekuatan dan kelemahan internal. Ke1/a4anadalah karakteristik internal positif

    yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk men"apai tujuan kinerja

    strategisnya! sedangkan 1elemahanadalah karakteristik internal yang dapat

    menghambat atau membatasi kinerja perusahaan.

    )

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    4/50

    '. Kekuatan dan ancaman eksternal. Ke1/a4anadalah karakteristik lingkungan

    eksternal yang berpotensi membantu perusahaan men"apai atau melampaui tujuan

    strategisnya. An3amanadalah karakteristik lingkungan eksternal yang

    menghambat perusahaan men"apai tujuan strategisnya.

    $angkah terakhir dalam manajemen strategis adalah meneap1an ,4a4e+i! yaitu

    bagaimana strategi diterapkan atau dilaksanakan. Ada sejumlah sarana untuk menerapkan

    strategi! yaitu:

    1. Kepemimpinan. &epemimpinan merupakan kun"i penting penerapan strategi yang

    berhasil. &epemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar

    menunjukkan perilaku baru yang diperlukan dalam menerapkan strategi. Para

    pemimpin menggunakan persuasi! teknik moti%asi! dan nilai(nilai budaya untuk

    mendukun strategi baru. #ereka dapat member "eramah kepada

    karya5an!membangun koalisi dengan pihak(pihak yang mendukung arah strategi

    baru! dan membujuk para manajer menengah untuk bekerja sama dengan %isi

    mereka tentang perusahaan.

    '. Ran3an+an ,4/14/al. 7an"angan struktural terkait dengan tanggung ja5ab para

    manajer! tingkat ke5enangan! serta konsolidasi dari berbagai fasilitas! departemen!

    dan di%isi. Struktur juga terkait masalah(masalah seperti sentralisasi %ersus

    desentralisasi dan ran"angan tugas kerja.

    ). Si,4em in5-ma,i dan 1endali. Sistem informasi dan kendali men"akup sistem

    imbalan! gaji! anggaran alokasi sumber daya! sistem teknologi informasi! serta

    peraturan! kebijakan! dan prosedur perusahaan.perubahan sistem(sistem ini menjadi

    sarana utama dalam menerapkan strategi.

    0. S/m*e daa man/,ia. Sumber daya perusahaan adalah pega5ainya. Sumber

    daya manusia bertugas untuk merekrut! menyeleksi! melatih! memindahkan!

    mempromosikan! dan meme"at pega5ai dalam upaya men"apai tujuan strategis.

    *. Me/m/,1an dan meneap1an ,4a4e+i 1epada middle leade dan l-2 leade.

    0

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    5/50

    Pada organisasi berstruktur tradisional! manajer sering dikelompokkan menjadi

    manajer pun"ak! manajer tingkat menengah! dan manajer lini pertama (biasanya

    digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih

    besar di bagian bawah daripada di puncak). Manajemen lini pertama

    (frst-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen

    operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang

    bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang

    terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia

    (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer

    departemen, atau bahkan mandor (oreman). Satu tingkat di atasnya

    adalah middle management atau manajemen tingkat menengah.

    Manajer menengah mencakup semua manajemen yang berada di

    antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas

    sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer

    menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer

    pabrik, atau manajer diisi. !i bagian puncak pimpinan organisasi

    terdapat manajemen puncak yang sering disebut dengan e"ecutie

    o#cer atau top management. $ertugas merencanakan kegiatan dan

    strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya

    perusahaan. %ontoh top manajemen adalah %&' (chief e"ecutie

    o#cer) dan %' (chief nancial o#cer).

    !alam prakteknya pembagian fungsi dalam manajemen secarafundamental tidak dapat dibedakan secara tajam dan tegas, karena

    setiap manajer (top manager, middle manager, dan lower

    manager ), dalam usaha untuk mencapai tujuan, seorang menejer

    harus melaksanakan semua fungsi menejerial, hanya saja skop dan

    penekanannya yang berbeda.( *. Malayu S. +. *asibuan)

    ambaran mengenai tingkatan tugas manejerial adalah sebagai

    berikut

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    6/50

    Top manager (M), tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi

    planningdan organizing, karena sifat pekerjaannya adalah kerja /pikir0

    yaitu

    1. merencanakan, mengambil keputusan, dan mengorganisir. 2alaupun

    M kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan,

    kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan.

    3. Middle manager (MM), tugasnya terhadap planning dan organizing

    seimbang dengan kerja siknya. 4arena itu MM harus mampu

    menjabarkan keputusan M, tetapi juga harus bisa mengerjakan

    serta menjelaskan kepada 5M. MM merupakan manajer dua alam

    artinya harus bisa untuk planning dan organizing serta dapat pula

    untuk directingdan controlling. Jadi +' 6 !%.

    7. Lower manager (5M), tugas dan aktiitasnya lebih banyak pada

    fungsi /directing/actuating dan controlling daripada ke fungsi

    planningdan organizing(!% >+'). *al ini disebabkan 5M merupakan

    manejer operasional yang langsung memimpin para pekerja

    operasional. 4eterampilan 5M lebih diutamakan kemampuan teknis

    (spesialisasinya), daripada kecakapan manajerialnya.

    +rof. !r. Sondang Siagian, M+8 menjelaskan disertai dengan

    bagan, pertama, kebutuhan manajerial dari sisi human skills dan

    keterampilan teknis, kedua, cara berkir para manajer, ketiga kerangka

    koseptual manajer, dan keempat sifat pengetahuan yang diperlukan.$agan yang pertama 4eterampilan Manajerial

    44eterangan M. + Manajemen +uncakM. M Manajemen MadyaM. 9 Manajemen 9endah*. S *uman Skills

    . S echnical Skills

    *.

    S

    *.

    S

    *.

    S

    . S

    . S

    . S

    M.

    +

    M.

    M

    M.

    9

    &:88 +&584S8:8 . S

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    7/50

    $agan di atas menunjukkan perbandingan dua jenis keterampilan

    yang perlu dimiliki oleh setiap orang yang menduduki jabatan

    manajerial, meskipun tidak dalam skala yang persis terlihat pada bagan

    tersebut. !ari bagan tersebut terlihat bahwa semakin tinggi kedudukan

    seseorang dalam jenjang kepemimpinan dalam suatu organisasi,

    keterampilan teknisnya semakin tidak relean dan sebaliknya human

    skillsnya semakin dominan.

    $agan kedua %ara $erpikir +ara Manajerial

    $agan di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi kedudukan

    manajerial yang dipangku oleh seseorang dalam organisasi, cara

    berpikir yang dituntut padanya ialah yang bersifat holistic dan

    integralistik. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, ia

    semakin terlibat dalam hal-hal yang bersifat departemental atau

    inkremental, dalam arti pemikirannya pada dasarnya terbatas hanya

    8

    4eterangan M. + Manajemen +uncakM. M Manajemen MadyaM. 9 Manajemen 9endah

    . + enaga +elaksana

    *olistik

    *.

    S

    *.

    S

    8tomi

    k

    8tomik

    8tomik

    M.

    +

    M.

    M

    M.

    9

    8tomik. +

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    8/50

    pada bagian-bagian tertentu dalam organisasi meskipun keterikatannya

    pada organisasi sebagai keseluruhan tetap dipertahankan. +ada tingkat

    pelaksana cara berpikir yang diperlukan cukup bersifat atomik, yaitu

    terbatas hanya pada tugas yang harus dilaksanakannya.

    $agan ketiga, 4erangka 4onseptual yang digunakan dalam berkir

    dan bertindak.

    $agan di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi kedudukan

    manajerial seseorang secara hirarki jabatan dalam organisasi, kerangkakonseptual yang diharapkan padanya menyangkut hal-hal yang

    strategik. +ada manajerial tingkat madya memusatkan perhatian pada

    taktik-taktik yang diperlukan. +ada manajerial rendah, kerangka

    konseptualnya terletak pada hal-hal yang bersifat teknis dan kegiatan

    oprasional.

    $agan keempat, Sifat +engetahuan yang diperlukan oleh para

    manajer dalam mengemudikan organisasi ialah dengan mengetahui

    9

    4eterangan M. + Manajemen +uncakM. M Manajemen MadyaM. 9 Manajemen 9endah

    . S enaga +elaksana

    Strategik

    aktik

    eknis

    ekni

    s

    ekni

    s

    'perasiona

    l

    M.+

    M.

    M

    M.

    9

    'perasional. +

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    9/50

    sifat pengetahuan yang dituntut. Secara umum dapat dikatakan bahwa

    semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi, pengetahuan

    yang dituntut padanya adalah cara berkir generalis. Sebaliknya

    semakin rendah kedudukan manajerial seseorang, pengetahuan yang

    diharapkan diterapkannya semakin bersifat spesialistik dan teknis

    karena lebih mengarah pada pelaksanaan berbagai kegiatan

    operasional.

    $agannya sebagai berikut.

    4eterangan M. + Manajemen +uncakM. M Manajemen Madya

    M. 9 Manajemen 9endah. + enaga +elaksana

    eneralis

    eneralis

    enerali

    s

    Spesial

    is

    Spesialis

    Spesialis

    M.

    +

    M.

    M

    M.

    9

    eknis. +

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    10/50

    !) Kepemimpinan a1ademi1 *a+i ,e-an+ pemimpin pendidi1an ,an+a4 pen4in+1aena a1an ,an+a4 menen4/1an 1e*eha,i,lan ,e1-lah 7,/33e,5/ll ,3h--l).

    a. K-n,ep dan pa14e1 Kepemimpinan a1ademi1 dalam in,4i4/,i pendidi1an

    &epala sekolah memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai edu"ator! manajer!

    administrator! super%isor! leader! ino%ator! moti%ator. ;ungsi pemimpin edu"ator

    bisa disebut juga sebagai instructional leader2kepemimpinan pembelajaran3.

    &epemimpinan pembelajaran masih sangat minim dilaksanakan di sekolah(sekolah.

    ,anyak penelitian yang menyimpulkan bah5a kepala sekolah yang memfokuskan

    kepemimpinan pembelajaran menghasilkan prestasi belajar sis5a yang lebih baik

    daripada kepala sekolah yang kurang memfokuskan pada kepemimpinan

    pembelajaran. &epala Sekolah yang berperan sebagai edu"ator harus mampu

    melaksanakan kepemimpinan pembelajaran. Sekolah memiliki misi utama yaitu

    mendidik semua sis5a dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk

    memperoleh pengetahuan! ketrampilan! dan nilai(nilai yang diperlukan untuk

    menjadi orang de5asa yang sukses dan mampu menghadapi masa depan yang sarat

    dengan tantangan(tantangan.

    Pentingnya kepemimpinan pembelajaran yang kuat agar sekolah menjadi efektif!

    diulas oleh Hallin+edan

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    11/50

    merumuskan dan mengkomunikasikan tujuan sekolah! memantau! mendampingi!

    dan memberikan umpan balik dalam pembelajaran! membangun iklim akademik!

    dan memfasilitasi terjadinya komunikasi antar staf.

    Pengaruh kepemimpinan pembelajaran 2instru"tional leadership3 terhadap

    peningkatan hasil belajar sis5a sudah tidak diragukan lagi. Sejumlah ahli

    pendidikan telah melakukan penelitian tentang pengaruh kepemimpinan

    pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar.

    Artinya! jika hasil belajar sis5a ingin dinaikkan! maka kepemimpinan yang

    menekankan pada pembelajaran harus diterapkan. Untuk lebih jelasnya! berikut

    dibahas tentang arti! tujuan! pentingnya kepemimpinan pembelajaran! butir(butir

    penting kepemimpinan pembelajaran! dan kontribusi kepemimpinan pembelajaran

    terhadap hasil belajar.

    1. Arti &epemimpinan Pembelajaran

    &epemimpinan pembelajaran sebagai upaya memimpin para guru agar mengajar

    lebih baik yang pada gilirannya dapat memperbaiki prestasi anak didiknya 2Daresh

    dan Play"o!13.

    Patterson 21)3 mendefinisikan kepemimpinan pembelajaran yang efektif adalah

    meliputi : a3. kepala sekolah mensosialisasikan dan menanamkan isi dan makna %isi

    sekolahnya dengan baik> b3.kepala sekolah melibatkan para pemangku kepentingan

    dalam pengelolaan manajemen sekolah> "3.kepala sekolah memberikan dukungan

    terhadap pembelajaran>d3.kepala sekolah melakukan pemantauan terhadap proses

    pembelajaran sehingga lebih memahami dan menyadari apa yang terjadi di sekolah>

    e3.kepala sekolah berperan sebagai fasilitator sehingga kepala sekolah mengetahui

    dan dapat membantu mengatasi masalah pembelajaran.

    Se"ara umum makna kepemimpinan pembelajaran adalah kepemimpinan yang

    memfokuskan6menekankan pada pembelajaran yang komponen(komponennya meliputi

    kurikulum! proses belajar mengajar! asesmen! penilaian! pengembangan guru! layanan

    prima dalam pembelajaran! dan pembangunan komunitas belajar di sekolah.

    '. /ujuan &epemimpinan Pembelajaran

    /ujuan utama kepemimpinan pembelajaran adalah memberikan layanan prima

    kepada semua sis5a agar mereka mampu mengembangkan potensinya untuk

    menghadapi masa depan yang belum diketahui dan sarat dengan tantangan(

    tantangan yang sangat turbulen.

    11

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    12/50

    Dengan kata(kata lain! tujuan kepemimpinan pembelajaran adalah untuk

    memfasilitasi pembelajaran agar sis5anya meningkat: prestasi belajarnya! kepuasan

    belajarnya! moti%asi belajarnya! keingintahuannya! kreati%itasnya! ino%asinya! ji5a

    ke5irausahaannya! dan kesadarannya untuk belajar sepanjang hayat karena ilmu

    pengetahuan dan teknologi serta seni berkembang dengan pesat.

    ). Pentingnya &epemimpinan Pembelajaran

    &epemimpinan pembelajaran sangat penting untuk diterapkan disekolah karena

    mampu: 213meningkatkan prestasi belajar sis5a se"ara signifikan> 2'3 memberikan

    dorongan dan arahan terhadap 5arga sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar

    sis5anya> 2)3 memfokuskan kegiatan(kegiatan 5arganya untuk menuju pen"apaian

    %isi! misi! dan tujuan sekolah> dan 203 membangun komunitas belajar 5arganya dan

    bahkan mampu menjadikan sekolahnya sebagai sekolah belajar 2learning s"hool3.

    Sekolah belajar memiliki perilaku(perilaku sebagai berikut: memberdayakan 5arga

    sekolah seoptimal mungkin! memfasilitasi 5arga sekolah untuk belajar terus dan

    belajar ulang! mendorong kemandirian setiap 5arga sekolahnya! memberi

    ke5enangan dan tanggungja5ab kepada 5arga sekolahnya! mendorong 5arga

    sekolah untuk akuntabilitas terhadap proses dan hasil kerjanya! mendorong

    team5ork yang 2kompak! "erdas! dinamis! harmonis! dan lin"ah6"epat tanggap

    terhadap pelanggan utama yaitu sis5a3! mengajak 5arga sekolahnya untuk

    menjadikan sekolahnya berfokus pada layanan sis5a! mengajak 5arga sekolahnya

    untuk siap dan akrab menghadapi perubahan! mengajak 5arga sekolahnya untuk

    berpikir sistem! mengajak 5arga sekolahnya untuk komitmen terhadap keunggulan

    mutu! dan mengajak 5arga sekolahnya untuk melakukan perbaikan se"ara terus(

    menerus.

    1'

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    13/50

    b. %e*andin+an m-del 1epemimpinan a1ademi1

    #odel

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    14/50

    #engembangkan lingkungankerja yang mendukung

    #en"iptakan lingkungan kerja yang tertib danaman#emberikan kesempatan kepada sis5a untukterlibat se"ara bermakna#engembangkan kolaborasi dan ikatan kohesif

    diantara staf#enjamin siumber(sumber dari luar mendukungpen"apaian tujuan sekolah#embangun ikatan antara sekolah dengankeluarga sis5a

    M-del We*e 788$)

    Weber mengidentifikasi lima domain utama kepemimpinan pembelajaran tanpa

    menguraikannya lagi se"ara lebih detil. &elima domain utama tadi adalah :

    1. #erumuskan misi sekolah!

    '. #engelola kurikulum dan pembelajaran!). #endorong ter"iptanya iklim belajar yang positif!

    0. #engobser%asi dan memperbaiki pembelajaran! dan

    . #elakukan penilaian program pembelajaran.

    Wa4e,9 Ma:an-9 ; M3 N/l4 7!00

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    15/50

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    16/50

    Gmam Hojali yaitu +&epemimpinan &epala Sekolah merupakan peran %ital dalam

    manajerial sekolah. Dengan adanya peran yang sangat %ital tersebut maka seorang kepala

    sekolah harus mempunyai kemampuan untuk memimpin dan mempunyai model

    kepemimpinan sesuai dengan situasi yang dibutuhkan saat ini. ang dimana model tersebut

    harus mempunyai efek positif terhadap anggotanya yang akan bekerja untuk organisasi

    atau lembaga didalamnya sehingga anggota yang mengikutinya dapat bekerja se"ara

    maksimal dan sinergis.

    Permasalahan model kepemimpinan kepala sekolah dapat dija5ab oleh #odel

    &epemimpinan /ransformasional. #enurut ,urns dalam ukl 219:1)=3 kepemimpinan

    transformasional diartikan sebagai: transformational leadership as a process !here

    leader and follo!ers engage in a mutual process of raising one another to higher levels of

    morality and motivation".ang berarti kepemimpinan transformasional merupakan suatu

    proses dimana pemimpin dan pengikutnya bersama(sama saling meningkatkan dan

    mengembangkan moralitas dan moti%asinya. #elalui model kepemimpinan

    transformasional! kepala sekolah dapat dengan mudah menjalankan fungsi! tugas! dan

    perannya sebagai pemimpin sekolah. Dengan model kepemimpinan transformasional

    kepala sekolah dapat mengimbangi penerapan /E# yang mana seorang pemimpin harus

    mampu menerjemahkan kebijakan yang jelas dan tujuan yang spesifik sehingga dapat

    membangun excellent school se"ara efektif dan efisien.

    14

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    17/50

    *. %eneapan =Hea46Head6Hand>

    Hlobalisasi membuat banyak orang terbuai dengan teknologi yang "anggih!

    sehingga melupakan aspek(aspek lain dalam kehidupannya! seperti pentingnya

    membangun relasi dengan orang lain! perlunya melakukan akti%itas sosial di dalam

    masyarakat! pentingnya menghargai sesama lebih daripada apa yang berhasil

    dibuatnya! dan lain(lain.

    Seringkali teknologi yang dibuat manusia untuk membantu manusia tidak lagi

    dikuasai oleh manusia tetapi sebaliknya manusia yang terkuasai oleh kemajuan

    teknologi. #anusia tidak lagi bebas menumbuhkembangkan dirinya menjadi

    manusia seutuhnya dengan segala aspeknya. &eberadaan manusia pada ?aman ini

    seringkali diukur dari +to ha%e 2apa saja materi yang dimilikinya3 dan +to do 2apa

    saja yang telah berhasil6tidak berhasil dilakukannya3 daripada keberadaan pribadi

    yang bersangkutan 2+to be atau +beingnya3. Dalam pendidikan perlu ditanamkan

    sejak dini bah5a keberadaan seorang pribadi! jauh lebih penting dan tentu tidak

    persis sama dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang telah dilakukannya.

    Sebab manusia tidak sekedar pemilik kekayaan dan juga menjalankan suatu fungsi

    tertentu. Pendidikan yang humanis menekankan pentingnya pelestarian eksistensi

    manusia! dalam arti membantu manusia lebih manusia5i! lebih berbudaya! sebagai

    manusia yang utuh berkembang 2menurut &i

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    18/50

    hendaknya juga dikembalikan kepada aspek(aspek kemanusiaan yang perlu

    ditumbuhkembangkan pada diri peserta didik.

    &i

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    19/50

    keutamaan. Pendidik atau Sang pendidikan

    hendaknya membantu peserta didik untuk menjadi merdeka dan independen se"ara

    fisik! mental dan spiritual> pendidikan hendaknya tidak hanya mengembangkan

    aspek intelektual sebab akan memisahkan dari orang kebanyakan> pendidikan

    hendaknya memperkaya setiap indi%idu tetapi perbedaan antara masing(masing

    pribadi harus tetap dipertimbangkan> pendidikan hendaknya memperkuat rasa

    per"aya diri! mengembangkan hara diri> setiap orang harus hidup sederhana dan

    guru hendaknya rela mengorbankan kepentingan(kepentingan pribadinya demi

    kebahagiaan para peserta didiknya. Peserta didik yang dihasilkan adalah peserta

    didik yang berkepribadian merdeka! sehat fisik! sehat mental! "erdas! menjadi

    anggota masyarakat yang berguna! dan bertanggungja5ab atas kebahagiaan dirinya

    dan kesejahteraan orang lain. #etode yang yang sesuai dengan sistem pendidikan

    1

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    20/50

    ini adalah sistem among yaitu metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan

    pada asih! asah dan asuh 2care and dedication based on love3. ang dimaksud

    dengan manusia merdeka adalah seseorang yang mampu berkembang se"ara utuh

    dan selaras dari segala aspek kemanusiaannya dan yang mampu menghargai dan

    menghormati kemanusiaan setiap orang. Ileh karena itu bagi &i dalam

    hubungan 2relasi dan komunikasi3 dengan peserta didik dan anggota komunitas

    sekolah> dan juga relasi dan komunikasinya dengan pihak lain 2orang tua! komite

    sekolah! pihak terkait3> segi administrasi sebagai guru> dan sikap

    profesionalitasnya. Sikap(sikap profesional itu meliputi antara lain: keinginan

    untuk memperbaiki diri dan keinginan untuk mengikuti perkembangan ?aman.

    #aka penting pula membangun suatu etos kerja yang positif yaitu: menjunjung

    tinggi pekerjaan> menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan! dan keinginan

    untuk melayani masyarakat. Dalam kaitan dengan ini penting juga

    performan"e6penampilan seorang profesional: se"ara fisik! intelektual! relasi sosial!

    kepribadian! nilai(nilai dan kerohanian serta mampu menjadi moti%ator. Singkatnya

    perlu adanya peningkatan mutu kinerja yang profesional! produktif dan kolaboratif

    demi pemanusiaan se"ara utuh setiap peserta didik.

    Akhirnya kita perlu menyadari bah5a tujuan pendidikan adalah memanusiakan

    manusia muda. Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi(pribadi yang lebih

    manusia5i! berguna dan berpengaruh di masyarakatnya! yang bertanggungja5ab

    atas hidup sendiri dan orang lain! yang ber5atak luhur dan berkeahlian.

    '=

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    21/50

    3. M-al a/4h-i4 adalah p-nda,i /4ama ,e-an+ pemimpin

    Dalam ollins obuild Di"tionary 21=: 983 dijelaskan tentang moral

    yakni: 13 #orality is the idea that some forms of beha%iour are right! proper!

    a""eptable and that other forms of beha%iour are bad or 5rong! either in your

    o5n opinion or so"iety> '3 #orality is the uality or state of being right! proper! or

    a""eptable in parti"ular situation. Dibalik kedua istilah ini! tersirat nuansa dua

    tradisi pemikiran filsafat moral yang berbeda 2

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    22/50

    kepemimpinan itu merupakan suatu proses kaderisasi dan +seleksi alam yang

    "ukup panjang! karena sangat erat dengan peristi5a sosial(politik yang sedang

    terjadi. Pemimpin yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah para

    pemimpin bangsa dan negara pada segenap strata kehidupan nasional dalam

    bidang6sektor profesi di suprastruktur! infrastruktur dan substruktur! baik formal

    maupun informal yang memiliki ke5enangan 2authority3 atau pengaruh

    2influen"e3 untuk mengarahkan kehidupan berbangsa dan bernegara guna

    ter5ujudnya masyarakat madani dalam rangka menjamin keutuhan negara. Se"ara

    struktural para pemimpin dimaksud terdiri dari pejabat yang berada didalam

    lembaga(lembaga pemerintahan negara dan pimpinan lembagalembaga yang

    berkembang dalam masyarakat! yang se"ara fungsional berperan dan berke5ajiban

    memimpin orang dan atau lembaga yang dipimpinnya dalam upaya me5ujudkan

    "ita("ita dan tujuan bernegara. Ileh karenanya baik se"ara indi%idual maupun

    institusional para pemimpin tersebut harus senantiasa menjaga komitmennya

    dengan nilai(nilai kebangsaan dan perjuangan bangsa dan negara. Dengan demikian

    selain kepala negara6eksekutif beserta kabinet6pemerintahannya! elemen

    kepemimpinan lain seperti legislatif dan yudikatif juga ikut termasuk dalam

    menentukan kinerja institusi kepemimpinan

    tersebut.

    ''

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    23/50

    #) Ta41ala menjadi pemimpin an+ 4e/4ama adalah *a+aimana 1i4a memili1i

    1/ali4a, 4ian+/le a1ni in4ele34/al ?/ali49 em-4i-nal ?/ali4 dan ,pii4/al

    ?/ali4 an+ dilanda,i -leh di,iplin dan 1eh-ma4an an+ 4in++i 7(j-1-,an4-,-

    M-elj-n-9 !0).

    a. Ti+a 1-n,ep dalam implemen4a,i memimpin pendidi1an

    #eadership can$t be taught% but can only be learnedadalah memang benar.

    &epemimpinan berbeda dengan keilmuan dan manajemen. &epemimpinan adalah praktek

    dan bukan teori saja. &etika menjadi pemimpin yang utama adalah! bagaiman kita

    memiliki kualitas triangular: intellectual quality, emotional quality, dan spiritual

    quality,yang dilkitasi oleh sikap disiplin dan kehormatan yang tinggi. #emimpin adalah

    amanah! ke5ajiban! dan bukan hak. 2Djokosantoso! '=113

    Pepatah Gng *garsa Sun /ulada! Gng #adya #angun &arsa! /ut Wuri

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    24/50

    pada saat harus mengambil keputusan kepada atasannya! akan mengadakan olah batin

    +seakan(akan dialah atasan tersebut. Pemimpin junior yang mampu melatih olah batin

    yang mendalam! diharakan pada gilirannya akan mampu menduduki jabatan yang lebih

    tinggi sebagai senior leader. Di dalam manajemen! ada paradigma klasik yakni empat

    fungsi pokok yang harus dikelola se"ara optimal untuk menjamin suatu keberhasilan suatu

    perusahaan! meliputi: planning! organi?ing! leading dan "ontrolling. Dari empat fungsi di

    atas ada fungsi +tersembunyi yaitu kepemimpinan. Selalu harus ada indi%idu yang

    memimpin peren"anaan! pengorganisasian! kepemimpinan! dan pengendalian. Untuk

    men"apai tujuan organisasi! maka dalam memimpin seseorang akan mempunyai gaya yang

    bebeda(beda dengan pemimpin lainnya. Dengan kata lain! ada ke"enderungan seorang

    pemimpin untuk menggunakan gaya kemimpinan yang berbeda dalam menghadapi

    ba5ahan yang memiliki beraneka ragam tingkat kede5asaannya. &epemimpinan adalah

    suatu nilai yang dimiliki oleh setiap orang. &epemimpinan bukanlah sebuah +kekuasaan!

    melainkan suatu tugas! tanggung ja5ab! dan pengorbanan.

    Dalam buku ini dirumuskan 1) konsep yang dapat dipakai oleh pemimipn

    untuk dapat melaksanakan tugas kepemimpinannya se"ara efektif

    2Djokosantoso! '=113.

    . Kepemimpinan Na*i

    iri kepemimpinan *abi #uhammad adalah :a. Siddi artinya jujur! benar! berintegritas tinggi! dan terjaga dari

    kesalahan.

    b. ;athonah artinya "erdas! memiliki intelektualitas tinggi! dan

    profesional.

    ". Amanah artinya dapat diper"aya dan akuntabel.

    d. /abligh artinya senantisa menyampaikan risalah

    kebenaran.!. Ajaan Kepemimpinan Ja2a

    Pada umumnya! filosofi &epemimpinan Ja5a diturunkan dengan

    "ara tutur tinular. #isalnya ajaran

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    25/50

    diri dari masukan informasi. &alau kita membatasi diri sendiri! maka

    se"ara abstrak! sebenarnya kita tidak lebih dari bayi dalam gu"i.

    Pemimpin besar adalah pemimpin yang mengetahui ada +gu"i(gu"i

    dalam kehidupan! tetapi +gu"i itu harus berukuran besar sehingga tidak

    mengungkungnya dan setiap saat bisa keluar dari gu"i dan masuk ke

    gu"i yang lain.

    #. Ke,eim*an+an In4ea1,i

    Dalam suatu organisasi! selalu ada interkasi antara atasan! ba5ahan!

    dan rekan seja5at 2peers3! dimana dalam berinteraksi perlu dijaga

    keseimbangan sehingga tidak ke"enderungan lebih dominan dalam

    berhubungan dengan atasan! ba5ahan! maupunpeers.

    ". K-n,ep Jai Tan+an

    Urutan jari menggambarkan mengenai tingkat kematangan manusia

    dikaitkan dengan usia fisiknya. Dimulai dari jari kelingking 2K 1=

    tahun3 sampai ibu jari 2L 0 tahun3. #anfaat dari mempelajari konseptersebut adalah sebagai seorang #anajer pada tataran 2le%el3 manapun!

    akan lebih bermanfaat untuk memahami perilaku manusia5i seseorang!

    sehingga dalam berkomunikasi untuk men"apai tujuan kita

    se"ara objektif mengerti apa yang melatarbelakangi perilaku

    seseorang.

    $. K-n,ep a. 'uman 2manusia3,ersikap manusia5i dalam kehidupan sehari(hari.

    b. 'umble 2rendah hati3

    Umumnya sifat rendah hati akan mengundang simpati! terlepas dia

    seorang atasan atau ba5ahan.

    ". 'umor 2kelakar3

    Seorang yang punya selera humor tinggi! biasanya

    diterima oleh kalangannya dengan terbuka. Dalam saat( saat kritis!

    kalau seorang bersikap manusia5i sekaligus rendah hati dan

    mempunyai selera humor tinggi! seringkali dapat keluar dari krisis

    dengan +biaya relatif murah.

    @. Ke,endiian Se-an+ %emimpin

    Pesan singkat 7aja Philips GG +f you !ant to be a king% learn ho! to be

    alone. King has no friends. #akna dari pesan tersebut adalah

    keharusan pemimpin untuk berani dalam kesendirianya dalam artian

    kemampuannya untuk se"ara tenang! tegar dan manatap menahan diri

    untuk tidak mudah mengeluh atas persoalan yang dihadapi.

    . Positioning

    &onsep positioning 2pengambilan posisi3 ini memberikan tuntunan

    se"ara praktis bagaimana kita sebaiknya bersikap. Sebagai "ontohadalah dalam mengambil keputusan. Sejak a5al kita harus yakin

    '

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    26/50

    bah5a putusan kita itu benar dan didukung oleh sistem yang ada.

    Selanjutnya konsisten dan disiplin pada putusan tersebut! serta

    berserah diri kepada /uhan #F.

    8. Anali,i, Kem/n+1inan

    Sebelum memulai sesuatu ada baiknya masalah dilihat maknanya darisegala sudut se"ara lengkap! sehingga sedapat mungkin tidak ada data

    informasi yang terle5at. Seorang pemipin harus selalu bisa menemukan

    alternatif peme"ahan masalah! melainkan bahkan alternatif yang beyond

    hori/on.

    0. Ti4i1 %/,a4 Ke,eim*an+an

    &onsep ini diistilahkan pemimpin sebagai +he Center gravity of &o!er.

    Sesungguhnya kata kun"inya adalah ada pemimpin yang membuat

    orang(orang yang dipimpinnya bangga dipimpin oleh pemimpin

    tersebut. &ebanggaan men"iptakan ke"intaan dan keyakinan. Dua

    unsur ini akan men"iptakan kepatuhan kepada pemimpin.. Kepemimpinan U4/h

    Seorang yang ingin menjadi pemimpin berhasil! sebaiknya mempelajari

    kiat(kiat agar siap menjadi pemimpin unggul! melalui kepemipinan

    utuh. Untuk mampu menjadi pemimpin yang utuh diperlukan

    pengetahuan maupun ketrampilan! yang meliputi ketajaman %isi!

    memilik nilai(nilai luhur dan keberanian! yang semuanya dilkitasi oleh

    kompetensi dan didukung oleh kematangan karakter.

    !. E4i1a dan H/1/m

    Ftika adalah pedoman moralitas yang menga"u pada penghargaan yang

    tinggi terhadap kemanusiaan. &epemimpinan professional adalah

    kepemimpinan yang mempunyai nilai etika didalamnya. &etika sebuah

    keputusan diambil! maka leadership 0udgement tidak berhenti di dalam

    kompetensi pengambilan keputusan! namun juga di dalam tingkat

    kebenaran etis dari suatu putusan. Jika etika dalah value! maka

    hukum adalah parktik dari value tersebut. Irganisasi yang excellence

    adalah organisasi yang dipimpin

    oleh FI yang hands1on to detail! artinya memahami

    praktek sampai ke detail! meski tidak usah melakukan

    praktik hingga ke detail. Apabila tidak hands1on to detail!

    maka dimungkinkan terjadi penyimpangan antara %isi dan

    praktek di dalam organisasi tersebut.

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    27/50

    &epemimpinanmerupakan inti manajemen! sedangkan manajemen adalah inti dari

    administrasi. Pada umumnya kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses

    mempengaruhi akti%itas dari indi%idu maupun kelompok untuk men"apai tujuan dalam

    situasi tertentu. Sedangkan Ird5ay /ead dikutip oleh &artini &artono! +&epemipinan

    adalah kegiatan mempengaruhi orang(orang agar mereka mau bekerja sama untuk

    men"apai tujuan yang diinginkan.

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    28/50

    yang mengatakan +super%isi adalah suatu program inser%i"e edu"ation dan usaha

    memperkembangkan kelompok 2group3 se"ara bersama dan beberapa pendapat pakar

    lainnya! sampai pada suatu kesimpulan bah5a super%isi itu paling tidak memiliki unsur(

    unsur pokok! yakni tujuan! situasi belajar(mengajar dan super%isor.

    Dari beberapa pendapat tentang definisi super%isi tersebut dapatlah dijelaskan bah5a

    situasi belajar(mengajar di sekolah akan lebih baik tergantung kepada keterampilan

    super%isor sebagai pemimpin. Seorang super%isor yang baik harus memiliki lima

    keterampilan dasar ! yaitu:2a3&eterampilan dalam hubungan(hubungan

    kemanusiaan2b3&eterampilan dalam proses kelompok2"3&eterampilan dalam

    kepemimpinan pendidikan2d3&eterampilan dan mengatur personalia sekolah>

    dan2e3&eterampilan dalam e%aluasi.

    Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bah5a super%isi tidak lain dari usaha

    memberikan layanan kepada guru(guru! baik se"ara indi%idual maupun se"ara kelompok

    dalam usaha memperbaiki pengajaran. &ata kun"i dari pemberi super%isi pada akhirnya

    ialah memberikan layanan dan bantuan.

    ,erkaitan dengan gaya(gaya kepemimpinan yang pokok! ada tiga yaitu 213 otokratis! 2'3

    laisse? faire! dan 2)3 demokratis.

    Dalam kaitan pean 1epemimpinan ,/pei,-! banyak hasil(hasil studi yang

    menunjukkan bah5a gaya kepemimpinan yang terdapat dalam setiap organisasi merupakan

    faktor yang berhubungan dengan produktifitas dan efektifitas organisasi. Sutermeister

    mengemukakan ada beberapa faktor determinan terhadap produkti%itas kerja antara lain

    iklim kepemimpinan 2leadership elimate3! tipe kepemimpinan 2type of leadership3! dan

    pemimpin 2leaders3.

    Dalam kaitannya dengan peranan gaya kepemimpinan super%isor dalam

    meningkatkan moti%asi guru! perlu dipahami bah5a setiap pemimpin bertanggung ja5ab

    mengarahkan apa yang baik bagi ba5ahannya! dan dia sendiri harus berbuat baik.

    Pemimpin juga harus menjadi "ontoh! sabar! dan penuh pengertian. ;ungsi pemimpin

    hendaknya diartikan seperti motto &i +Gng ngarso sung tulodo! ing

    madyo mangun karso! tut 5uri

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    29/50

    ") I1lim a1ademi1 a1an 4/m*/h *ai1 di ,e*/ah ,a4/an pendidi1an mana1ala

    5/n+,i65/n+,i manajemen 4e,elen++aa den+an *ai1. B/daa a1ademi1p/n

    ,e3aa -4-ma4i, a1an 4e*en4/1 melal/i pila1/ paa pe,-nil an+ 4eli*a4 di

    dalamna.

    a. Ki4eia 4ela1,anana 5/n+,i manajemen an+ e5e14i5 dalam ,a4/an

    pendidi1an

    #erujuk kepada kebijakan Direktorat Pendidikan #enengah Umum Depdiknas

    dalam buku Panduan #anajemen Sekolah! berikut ini akan diuraikan se"ara ringkas

    tentang bidang(bidang kegiatan pendidikan di sekolah! yang men"akup :

    Manajemen 1/i1/l/m

    #anajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah.

    Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat

    berjalan dengan baik! dengan tolok ukur pen"apaian tujuan oleh sis5a dan mendorong

    guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.

    /ahapan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap :

    M Peren"anaan>

    M Pengorganisasian dan koordinasi>

    M Pelaksanaan> dan

    M Pengendalian.

    Dalam konteks &urikulum /ingkat Satuan Pendidikan 2&/SP3! /ita $estari 2'==43

    mengemukakan tentang siklus manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :

    Tahap peen3anaan> meliputi langkah(langkah sebagai : 213 analisis kebutuhan> 2'3

    merumuskan dan menja5ab pertanyaan filosofis> 2)3 menentukan disain kurikulum> dan

    203 membuat ren"ana induk 2master plan3: pengembangan! pelaksanaan! dan penilaian.

    Tahap pen+em*an+an> meliputi langkah(langkah : 213 perumusan rasional atau dasar

    pemikiran> 2'3 perumusan %isi! misi! dan tujuan> 2)3 penentuan struktur dan isi program>

    203 pemilihan dan pengorganisasian materi> 23 pengorganisasian kegiatan pembelajaran>

    243 pemilihan sumber! alat! dan sarana belajar> dan 283 penentuan "ara mengukur hasil

    belajar.

    Tahap implemen4a,i a4a/ pela1,anaan> meliputi langkah(langkah: 213 penyusunan

    ren"ana dan program pembelajaran 2Silabus! 7PP: 7en"ana Pelaksanaan Pembelajaran3>

    2'3 penjabaran materi 2kedalaman dan keluasan3> 2)3 penentuan strategi dan metode

    pembelajaran> 203 penyediaan sumber! alat! dan sarana pembelajaran> 23 penentuan "ara

    '

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    30/50

    dan alat penilaian proses dan hasil belajar> dan 243 setting lingkungan pembelajaran

    Tahap penilaian> terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan

    dari kurikulum yang dikembangkan! baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif.

    Penilailain kurikulum dapat men"akup &onteks! input! proses! produk 2GPP3 : Penilaian

    konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan! kondisi aktual! masalah(

    masalah dan peluang. Penilaian Gnput: memfokuskan pada kemampuan sistem! strategi

    pen"apaian tujuan! implementasi design dan "ost benefit dari ran"angan. Penilaian proses

    memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam

    melaksanakan program. Penilaian produ"t berfokus pada mengukur pen"apaian proses dan

    pada akhir program 2identik dengan e%aluasi sumatif3

    Manajemen Ke,i,2aan

    Dalam manajemen kesis5aan terdapat empat prinsip dasar! yaitu :

    1. Sis5a harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek! sehingga harus didorong

    untuk berperan serta dalam setiap peren"anaan dan pengambilan keputusan yang terkait

    dengan kegiatan mereka>

    '. &ondisi sis5a sangat beragam! ditinjau dari kondisi fisik! kemampuan intelektual! sosial

    ekonomi! minat dan seterusnya. Ileh karena itu diperlukan 5ahana kegiatan yang

    beragam! sehingga setiap sis5a memiliki 5ahana untuk berkembang se"ara optimal>

    ). Sis5a hanya termoti%asi belajar! jika mereka menyenangi apa yang diajarkan> dan

    0. Pengembangan potensi sis5a tidak hanya menyangkut ranah kognitif! tetapi juga ranah

    afektif! dan psikomotor.

    Manajemen pe,-nalia

    /erdapat empat prinsip dasar manajemen personalia yaitu :

    1. dalam mengembangkan sekolah! sumber daya manusia adalah komponen paling

    berharga>

    '. Sumber daya manusia akan berperan se"ara optimal jika dikelola dengan baik! sehingga

    mendukung tujuan institusional>

    ). &ultur dan suasana organisasi di sekolah! serta perilaku manajerial sekolah sangat

    berpengaruh terhadap pen"apaian tujuan pengembangan sekolah> dan

    0. #anajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap 5arga

    dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk men"apai tujuan sekolah.

    )=

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    31/50

    Disamping faktor ketersediaan sumber daya manusia! hal yang amat penting dalam

    manajamen personalia adalah berkenaan penguasaan kompetensi dari para personil di

    sekolah. Ileh karena itu! upaya pengembangan kompetensi dari setiap personil sekolah

    menjadi mutlak diperlukan.

    Manajemen 1e/an+an

    #anajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam

    menggali dana! kiat sekolah dalam mengelola dana! pengelolaan keuangan dikaitkan

    dengan program tahunan sekolah! "ara mengadministrasikan dana sekolah! dan "ara

    melakukan penga5asan! pengendalian serta pemeriksaan.

    Gnti dari manajemen keuangan adalah pen"apaian efisiensi dan efekti%itas. Ileh karena itu!

    disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan

    pembangunan maupun kegiatan rutin operasional di sekolah! juga perlu diperhatikan faktor

    akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan keuangan baik yang bersumber

    pemerintah! masyarakat dan sumber(sumber lainnya.

    Manajemen pea2a4an peen4i5 ,aana dan pa,ana ,e1-lah

    #anajemen pera5atan pre%entif sarana dan prasana sekolah merupakan tindakan

    yang dilakukan se"ara periodik dan teren"ana untuk mera5at fasilitas fisik! seperti gedung!

    mebeler! dan peralatan sekolah lainnya! dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja!

    memperpanjang usia pakai! menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif

    pera5atan sarana dan pra sarana sekolah.

    Dalam manajemen ini perlu dibuat program pera5atan pre%entif di sekolah dengan "ara

    pembentukan tim pelaksana! membuat daftar sarana dan pra saran! menyiapkan jad5al

    kegiatan pera5atan! menyiapkan lembar e%aluasi untuk menilai hasil kerja pera5atan pada

    masing(masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil

    meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran mera5at

    sarana dan prasarana sekolah.

    Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan : pengarahan kepada tim pelaksana!

    mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana!

    menyebarluaskan informasi tentang program pera5atan pre%entif untuk seluruh 5arga

    sekolah! dan membuat program lomba pera5atan terhadap sarana dan fasilitas sekolah

    untuk memoti%asi 5arga sekolah.

    )1

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    32/50

    Manajemen Kineja '//

    Dalam perspektif manajemen! agar kinerja guru dapat selalu ditingkatkan dan

    men"apai standar tertentu! maka dibutuhkan suatu manajemen kinerja 2performan"e

    management3. Dengan menga"u pada pemikiran 7obert ,a"al 2'==13 dalam bukunya

    Performan"e #anagement di ba5ah ini akan dibi"arakan tentang manajemen kinerja guru.

    7obert ,a"al mengemukakan bah5a manajemen kinerja! sebagai : sebuah proses

    komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang

    karya5an dan penyelia langsungnya. Proses ini meliputi kegiatan membangun harapan

    yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Gni merupakan

    sebuah sistem. Artinya! ia memiliki sejumlah bagian yang semuanya harus diikut sertakan!

    kalau sistem manajemen kinerja ini hendak memberikan nilai tambah bagi organisasi!

    manajer dan karya5an.

    Dari ungkapan di atas! maka manajemen kinerja guru terutama berkaitan erat

    dengan tugas kepala sekolah untuk selalu melakukan komunikasi yang berkesinambungan!

    melalui jalinan kemitraan dengan seluruh guru di sekolahnya. Dalam mengembangkan

    manajemen kinerja guru! didalamnya harus dapat membangun harapan yang jelas serta

    pemahaman tentang :

    ;ungsi kerja esensial yang diharapkan dari para guru.

    1. Seberapa besar kontribusi pekerjaan guru bagi pen"apaian tujuan pendidikan di

    sekolah.melakukan pekerjaan dengan baik

    '. ,agaimana guru dan kepala sekolah bekerja sama untuk mempertahankan!

    memperbaiki! maupun mengembangkan kinerja guru yang sudah ada sekarang.

    ). ,agaimana prestasi kerja akan diukur.

    0. #engenali berbagai hambatan kinerja dan berupaya menyingkirkannya.

    Selanjutnya! 7obert ,a"al mengemukakan pula bah5a dalam manajemen kinerja

    diantaranya meliputi peren"anaan kinerja! komunikasi kinerja yang berkesinambungan dan

    e%aluasi kinerja.

    Peren"anaan kinerja merupakan suatu proses di mana guru dan kepala sekolah

    bekerja sama meren"anakan apa yang harus dikerjakan guru pada tahun mendatang!

    menentukan bagaimana kinerja harus diukur! mengenali dan meren"anakan "ara mengatasi

    kendala! serta men"apai pemahaman bersama tentang pekerjaan itu.

    )'

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    33/50

    &omunikasi yang berkesinambungan merupakan proses di mana kepala sekolah

    dan guru bekerja sama untuk saling berbagi informasi mengenai perkembangan kerja!

    hambatan dan permasalahan yang mungkin timbul! solusi yang dapat digunakan untuk

    mengatasi berbagai masalah! dan bagaimana kepala sekolah dapat membantu guru. Arti

    pentingnya terletak pada kemampuannya mengidentifikasi dan menanggulangi kesulitan

    atau persoalan sebelum itu menjadi besar.

    F%aluasi kinerja adalah salah satu bagian dari manajemen kinerja! yang merupakan

    proses di mana kinerja perseorangan dinilai dan die%aluasi. Gni dipakai untuk menja5ab

    pertanyaan! + Seberapa baikkah kinerja seorang guru pada suatu periode tertentu -.

    #etode apapun yang dipergunakan untuk menilai kinerja! penting sekali bagi kita untuk

    menghindari dua perangkap. Pertama! tidak mengasumsikan masalah kinerja terjadi se"ara

    terpisah satu sama lain! atau +selalu salahnya guru. &edua! tiada satu pun taksiran yang

    dapat memberikan gambaran keseluruhan tentang apa yang terjadi dan mengapa. Penilaian

    kinerja hanyalah sebuah titik a5al bagi diskusi serta diagnosis lebih lanjut.

    Sementara itu! &aren Seeker dan Joe ,. Wilson 2'===3 memberikan gambaran tentang

    proses manajemen kinerja dengan apa yang disebut dengan siklus manajemen kinerja! yang

    terdiri dari tiga fase yakni peren"anaan! pembinaan! dan e%aluasi.

    b. Ke,el//han 5/n+,i manajemen me/pa1an 1e,a4/an an+ ,i,4emi1

    ;ungsi manajemen adalah elemen(elemen dasar yang akan selalu ada dan

    melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan a"uan oleh manajer dalam

    melaksanakan kegiatan untuk men"apai tujuan.

    Dalam rangka pen"apaian tujuan ada lima kombinasi fungsi fundamental yang

    paling umum. &ombinasi tersebut diba"a dari atas ke ba5ah akan terlihat A terdiri

    dari peren"anaan 2planning3! pengorganisasian 2organi?ing3! memberi dorongan

    2a"tuating3! dan penga5asan 2"ontrolling3. , terdiri dari peren"anaan!

    pengorganisasian! memberi moti%asi 2moti%ating3! dan penga5asan. terdiri dari

    perencanaan, pengorganisasian, sta#ng, memberi pengarahan

    (directing)dan pengawasan. ! terdiri dari perencanaan,

    pengorganisasian, sta#ng, memberi pengarahan, pengawasan,

    inoasi dan memberi peranan. & terdiri dari perencanaan,

    pengorganisasian, memberi motiasi, pengawasan dan koordinasi.

    (9. eorge erry, 3;;; 1

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    34/50

    Suatu hal yang menarik perhatian bahwa tiap kombinasi ada tiga

    fungsi yang sama, yakni (a) perencanaan, (b) pengorganisasian,

    dan (c) pengawasan. 8da perbedaan tentang fungsi-fungsi

    lainnya. Misalnya, apakah harus memsukkan actuatingatau

    motivatingke dalam kombinasi tersebut atau dikeluarkan sama

    sekali dan justru memasukkan fungsi stangdan directingke

    dalamnya> 8da yang berpendapat bahwa sta#ng sudah

    merupakan bagian dari organizingdan directingadalah bagian

    dari actuating atau motiating, dan seperti dipelihatkan dalam

    gambar di atas, ada juga yang berkeyakinan bahwa innovating,

    )0

    Manajer

    +erencanaan

    !orongan

    +engorganisasian

    Motiasi

    +enempata

    n+enempata

    n

    Motiasi

    +engaraha

    n

    +engaraha

    n

    +engawasan

    ?noasi

    9epresenti

    ng

    Tujuan

    4oordinasi

    8 $ % ! &

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    35/50

    reresentingdan coordinating merupakan fungsi-fungsi yang

    fundamental (9. eorge erry, 3;;; 1

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    36/50

    ). %e*edaan i1lim a1ademi1 den+an */daa a1ademi1

    ,udaya A*ademi*(8cademic %ulture) dapat dipahami sebagai

    suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati,

    dimaknai dan diamalkan oleh warga masyarakat akademik, di lembaga

    pendidikan tinggi dan lembaga penelitian.

    4ehidupan dan kegiatan akademik diharapkan selalu berkembang,

    bergerak maju bersama dinamika perubahan dan pembaharuan sesuai

    tuntutan Caman. +erubahan dan pembaharuan dalam kehidupan dan

    kegiatan akademik menuju kondisi yang ideal senantiasa menjadi

    harapan dan dambaan setiap insan yang mengabdikan dan

    mengaktualisasikan diri melalui dunia pendidikan tinggi dan penelitian,

    terutama mereka yang menggenggam idealisme dan gagasan tentang

    kemajuan. +erubahan dan pembaharuan ini hanya dapat terjadi apabila

    digerakkan dan didukung oleh pihak-pihak yang saling terkait, memiliki

    komitmen dan rasa tanggung-jawab yang tinggi terhadap

    perkembangan dan kemajuan budaya akademik.

    $udaya akademik sebenarnya adalah budaya uniersal. 8rtinya, dimiliki

    oleh setiap orang yang melibatkan dirinya dalam aktiitas akademik.

    Membangun budaya akademik bukan perkara yang mudah. !iperlukan

    upaya sosialisasi terhadap kegiatan akademik, sehingga terjadi

    kebiasaan di kalangan akademisi untuk melakukan norma-norma

    kegiatan akademik tersebut.

    +emilikan budaya akademik ini seharusnya menjadi idola semua

    insan akademisi perguruaan tinggi, yakni dosen dan mahasiswa. !erajat

    akademik tertinggi bagi seorang dosen adalah dicapainya kemampuan

    akademik pada tingkat guru besar (profesor). Sedangkan bagi

    mahasiswa adalah apabila ia mampu mencapai prestasi akademik yang

    setinggi-tingginya.

    4husus bagi mahasiswa, faktor-faktor yang dapat menghasilkan prestasi

    )4

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    37/50

    akademik tersebut ialah terprogramnya kegiatan belajar, kiat untuk

    berburu referensi aktual dan mutakhir, diskusi substansial akademik,

    dsb. !engan melakukan aktiitas seperti itu diharapkan dapat

    dikembangkan budaya mutu (Fuality culture) yang secara bertahap

    dapat menjadi kebiasaan dalam perilaku tenaga akademik dan

    mahasiswa dalam proses pendidikan di perguruaan tinggi.

    'leh karena itu, tanpa melakukan kegiatan-kegiatan akademik,

    mustahil seorang akademisi akan memperoleh nilai-nilai normatie

    akademik. $isa saja ia mampu berbicara tentang norma dan nilai-nilai

    akademik tersebut didepan forum namun tanpa proses belajar dan

    latihan, norma-norma tersebut tidak akan pernah terwujud dalam

    praktik kehidupan sehari-hari. $ahkan sebaliknya, ia tidak segan-segan

    melakukan pelanggaran dalam wilayah tertentu, baik disadari ataupun

    tidak.

    4iranya, dengan mudah disadari bahwa perguruan tinggi berperan

    dalam mewujudkan upaya dan pencapaian budaya akademik tersebut.

    +erguruan tinggi merupakan wadah pembinaan intelektualitas dan

    moralitas yang mendasari kemampuan penguasaan ?+&4 dan budaya

    dalam pengertian luas disamping dirinya sendirilah yang berperan

    untuk perubahan tersebut.

    $erarti budaya akademik

    1. Mahasiswa yang terlibat dalam berbagai bidang studi dan keahlian(disiplin ilmu).

    3. $ernaung dibawah ?nstitusi &ducatie (+erguruan inggi) yaitu

    - 8kademi

    - =niersitas

    - Sekolah inggi

    - ?nstitut, dll

    7. Memfokuskan diri pada kajian ?lmu, +enelitian, +enemuan dan

    )8

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    38/50

    sebagainya

    secara ilmiah.

    A. =ntuk pengembangan ilmu baru dan bermanfaat bagi kehidupan

    masyarakat atau +erguruan inggi yang mendorong mahasiswa

    melaksanakan ridharma +erguruan inggi (+endidikan, +enelitian dan

    +engabdian Masyarakat).

    !ari berbagai orum terbuka tentang pembahasan $udaya 8kademik

    yang berkembang di ?ndonesia, menegaskan tentang berbagai macam

    pendapat di antaranya

    1) 4onsep dan %iri-%iri +erkembangan $udaya 8kademik

    !alam situasi yang sarat idealisme, rumusan konsep dan pengertian

    tentang $udaya 8kademik yang disepakati oleh sebagian besar

    responden adalah budaya atau sikap hidup yang selalu mencari

    kebenaran ilmiah melalui kegiatan akademik dalam masyarakat

    akademik, yang mengembangkan kebebasan berpikir, keterbukaan,

    pikiran kritis-analitis, rasional dan obyektif oleh warga masyarakat yang

    akademik.

    4onsep dan pengertian tentang $udaya 8kademik tersebut didukung

    perumusan karakteristik perkembangannya yang disebut /%iri-%iri

    +erkembangan $udaya 8kademik0 yang meliputi berkembangnya

    (1) penghargaan terhadap pendapat orang lain secara obyektif(3) pemikiran rasional dan kritis-analitis dengan tanggungjawab moral

    (7) kebiasaan membaca

    (A) penambahan ilmu dan wawasan

    (D) kebiasaan meneliti dan mengabdi kepada masyarakat

    (

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    39/50

    (G) manajemen perguruan tinggi yang baik

    Tradisi A*ademi*

    +emahaman mayoritas responden mengenai radisi 8kademik adalah

    tradisi yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat akademik dengan

    menjalankan proses belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa,

    menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

    serta mengembangkan cara-cara berpikir kritis-analitis, rasional dan

    inoatif di lingkungan akademik.

    radisi menyelenggarakan proses belajar-mengajar antara guru dan

    murid, antara pandito dan cantrik, antara kiai dan santri sudah

    mengakar sejak ratusan tahun yang lalu, melalui lembaga-lembaga

    pendidikan seperti padepokan dan pesantren. 8kan tetapi tradisi-tradisi

    lain seperti menyelenggarakan penelitian adalah tradisi baru. !emikian

    pula, tradisi berpikir kritis-analitis, rasional dan inoatif adalah

    kemewahan yang tidak terjangkau tanpa terjadinya perubahan dan

    pembaharuan sikap mental dan tingkah laku yang harus terus-menerus

    diinternalisasikan dan disosialisasikan dengan menggerus sikap mental

    paternalistik dan ewuh-pakewuh yang berlebih-lebihan pada sebagian

    masyarakat akademik yang mengidap tradisi lama, terutama dalam

    paradigma patron-client relationship yang mendarah daging.

    7) 4ebebasan 8kademik+engertian tentang /4ebebasan 8kademik0 yang dipilih oleh 1AA orang

    responden adalah 4ebebasan yang dimiliki oleh pribadi-pribadi anggota

    siitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk bertanggungjawab dan

    mandiri yang berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan

    ?ptek dan seni yang mendukung pembangunan nasional. 4ebebasan

    akademik meliputi kebebasan menulis, meneliti, menghasilkan karya

    keilmuan, menyampaikan pendapat, pikiran, gagasan sesuai dengan

    )

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    40/50

    bidang ilmu yang ditekuni, dalam kerangka akademis.

    4ebebasan 8kademik mengiringi tradisi intelektual masyarakat

    akademik, tetapi kehidupan dan kebijakan politik acapkali

    mempengaruhi dinamika dan perkembangannya. !alam reCim

    pemerintahan yang otoriter, kiranya kebebasan akademik akan sulit

    berkembang. !alam kepustakaan internasional kebebasan akademik

    dipandang sebagai inti dari budaya akademik dan berkaitan dengan

    kebebasan.

    !alam masyarakat akademik di ?ndonesia, kebebasan akademik yang

    berkaitan dengan kebebasan berpendapat telah mengalami penderitaan

    yang panjang, selama puluhan tahun diwarnai oleh pelarangan dan

    pembatasan kegiatan akademik di era pemerintahan Suharto. 4ini

    kebebasan akademik telah berkembang seiring terjadinya pergeseran

    pemerintahan dari Suharto kepada *abibie, dan makin berkembang

    begitu bebas pada pemerintahan 8bdurrahman 2ahid, bahkan hampir

    tak terbatas dan tak bertanggungjawab, sampai pada pemerintahan

    Megawati, yang makin sulit mengendalikan perkembangan kebebasan

    berpendapat.

    Selain itu, kebebasan akademik kadangkala juga berkaitan dengan

    sikap-sikap dalam kehidupan beragama yang pada era dan pandangan

    keagamaan tertentu menimbulkan hambatan dalam perkembangan

    kebebasan akademik, khususnya kebebasan berpendapat. !apatdikatakan bahwa kebebasan akademik suatu masyarakat-bangsa sangat

    tergantung dan berkaitan dengan situasi politik dan pemerintahan yang

    dikembangkan oleh para penguasa. +elarangan dan pembatasan

    kehidupan dan kegiatan akademik yang menghambat perkembangan

    kebebasan akademik pada laCimnya meliputi

    (1) penerbitan buku tertentu

    (3) pengembangan studi tentang ideologi tertentu, dan

    0=

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    41/50

    (7) pengembangan kegiatan kampus, terutama demonstrasi dan diskusi

    yang bertentangan dengan ideologi dan kebijakan pemerintah atau

    :egara

    $rinsi- "asar ,udaya A*ademi* atau #tandar #uasana

    A*ademi* an% Kondusi&.

    1. +rinsip kebebasan berkir (kebebasan dalam ilmiah)

    3. +rinsip kebebasan berpendapat

    +rinsip kebebasan mimbar akademik yang dinamis, terbuka dan ilmiah,

    sesuai

    dengan yang diamanatkan dalam == :o. 3;H3;;7 tentang Sistem

    +endidikan

    :asional.

    !alam implementasinya

    1. *arus dibangun suasana akademik dengan prinsip

    a. ?nteraksi mahasiswa dengan dosen harus dalam bentuk mitra bukan

    dalam bentuk in-loco parentis (!osen otoritas, superior, Mahasiswa

    kerdil dan tidak ada apa-apa).

    b. Secara bersama-sama dosen dan mahasiswa punya hak yang sama

    dalam keilmuan dan penelitian, diciptakan secara terencana, sistematis,

    kontinu, terbuka, objektif, ilmiah.

    c. *arus diciptakan suasana +erguruan inggi yang kondusif yangdapat memberikan ketenangan, kenyamanan, keamanan dalam proses

    belajar mengajar (kegiatan akademik).

    3. Iisi dan misi +erguruan inggi yang khas spesik sampai eksklusif.

    7. Mengarah kepada prinsip-prinsip good goermance sesuai dengan

    kebutuhan use, stakeholders.

    /*lim a*ademi*, seperti halnya komponen-komponen masukan

    dan proses lainnya, merupakan salah satu komponen yang akan

    01

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    42/50

    memberi pengaruh signikan di dalam menghasilkan kualitas keluaran

    (lulusan, dll). Suasana

    akademik merupakan komponen ealuasi diri yang harus selalu

    diperbaiki dan ditingkatkan secara sistematis, berkelanjutan serta

    dipergunakan sebagai salah satu komponen penjamin mutu.

    Suasana akademik memang bukan sebuah komponen sik yang

    memiliki dimensi yang bisa diukur dengan suatu tolok ukur yang jelas,

    namun suasana akademik yang berkualitas akan mampu dikenali dan

    dirasakan. ?dentikasi serta daya upaya untuk melakukan perubahan

    dan perbaikan dari komponen pendukung terbentuknya suasana

    akademik yang kondusif akan menghasilkan proses pembelajaran

    (transformasi-produktif) yang berkualitas.

    Suasana akademik atau sering juga disebut sebagai academic

    atmosphere merupakan kondisi yang harus mampu diciptakan untuk

    membuat proses pembelajaran di +erguruan inggi (+) berjalan sesuai

    dengan isi, misi, dan tujuannya. Suasana akademik menciptakan iklim

    yang kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi antara dosen dan

    mahasiswa, antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen

    untuk mengoptimalkan proses pembelajaran

    0'

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    43/50

    $) (alam 1epemimpinan *e*a,i, ,pii4/al dijela,1an *ah2a ,e-an+ pemimpin

    a1an menjadi1an Allah dan Ra,/lna ,e*a+ai p/,a4 ,e+ala 4inda1an an+

    dila1/1an9 an+ *e+ea1 4e/, mene/, mempe*ai1i dan menin+1a41an

    1ei1h,anan pi*adina.

    a. K-n,ep *eda,a 1i4a* ,/3i dan 1ea1inan

    Gstilah +kepemimpinan telah banyak kita kenal! baik se"ara akademik maupun

    sosiologik. Akan tetapi ketika kata kepemimpinan dirangkai dengan konsep SE kemudian

    menjadi leadership SE menjadi ambigu. Dalam tulisan ini selanjutnya! konsep $eadership

    SE akan diterjemahkan sebagai +kepemimpinan spiritual. Gstilah +spiritual adalah

    bahasa Gnggris berasal dari kata dasar +spirit. Dalam 2xford -dvanced #earner$s

    ictionarymisalnya! istilahspirit antara lain memiliki "akupan makna: ji5a! ar5ah 6 roh!

    semangat! hantu! moral dan tujuan atau makna yang hakiki 2Gan Per"y. 183. Sedangkan

    dalam ,ahasa Arab! istilahspiritualterkait dengan yang ruhanidan ma$na!idari segala

    sesuatu.

    #akna inti dari kataspiritberikut kata jadiannya sepertispiritualdan spiritualitas

    2spirituality3 adalah bermuara kepada kehakikian! keabadian dan ruh> bukan yang sifatnya

    sementara dan tiruan. Dalam perspektif Gslam! dimensi spiritualitas senantiasa berkaitan

    se"ara langsung dengan realitas Glahi! /uhan ang #aha Fsa 2tauhid3. Spiritualitas bukan

    sesuatu yang asing bagi manusia! karena merupakan inti 2core3 kemanusiaan itu sendiri.

    #anusia terdisi dari unsur material dan spiritual atau unsur jasmani dan ruhani. Perilaku

    manusia merupakan produk tarik(menarik antara energi spiritual dan material atau antara

    dimensi ruhaniahdan0asmaniah. Dorongan spiritual senantiasa membuat kemungkinan

    memba5a dimensi material manusia kepada dimensi spiritualnya 2ruh! keilahian3. aranya

    adalah dengan memahami dan menginternalisasi sifat(sifat(*ya! menjalani kehidupan

    sesuai dengan petunjuk(*ya dan meneladani 7asul(*ya /ujuannya adalah memperoleh

    ridlo(*ya! menjadi +sahabat-llah! +kekasih 2!ali3 Allah. Gnilah manusia yang su"i! yang

    beberadaannya memba5a kegembiraan bagi manusia(manusia lainnya.

    &epemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang memba5a dimensi

    kedunia5ian kepada dimensi spiritual 2keilahian3. /uhan adalah pemimpin sejati yang

    mengilhami! mempengaruhi! melayani dan menggerakkan hati nurani hamba(*ya dengan

    "ara yang sangat bijaksana melalui pendekatan etis dan keteladanan. &arena itu

    kepemimpinan spiritual disebut juga sebagai kepemimpinan yang berdasarkan etika

    religius. &epemimpinan yang mampu mengilhami! membangkitkan! mempengaruhi dan

    0)

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    44/50

    menggerakkan melalui keteladanan! pelayanan! kasih sayang dan implementasi nilai dan

    sifat(sifat ketuhanan lainnya dalam tujuan! proses! budaya dan perilaku kepemimpinan.

    Dalam perspektif sejarah! kepemimpinan spiritual telah di"ontohkan dengan sangat

    sempurna oleh #uhammad SAW. Dengan integritasnya yang luar biasa dan mendapatkan

    gelar sebagai al1amin2terper"aya3! #uhammad SAW mampu mengembangkan

    kepemimpinan yang paling ideal dan paling sukses dalam sejarah peradaban umat

    manusiaNCi%O. Sifat(sifatnya yang utama yaitusiddi32integrity3! amanah2trust3!fathanah

    2smart3 dan tabligh2openly3 mampu mempengaruhi orang lain dengan "ara mengilhami

    tanpa mengindoktrinasi! menyadarkan tanpa menyakiti! membangkitkan tanpa memaksa

    dan mengajak tanpa memerintah.

    Uraian di atas menggambarkan bah5a persoalan spiritualitas semakin diterima

    dalam abad '1 yang oleh para futurolog seperti Aburdene dan ;ukuyama dikatakan sebagai

    abad nilai 2the ne! age3. Dalam perspektif sejarah Gslam! spiritualitas telah terbukti

    menjadi kekuatan yang luar biasa untuk men"iptakan indi%idu(indi%idu yang su"i!

    memiliki integritas dan akhlakul karimahyang keberadaannya bermanfaat 2memba5a

    kegembiraan3 kepada yang lain. Se"ara sosial! spiritualitas mampu membangun

    masyarakat Gslam men"apai pun"ak peradaban! mampu men"apai predikat khaira ummat

    dan keberadaannya memba5a kebahagiaan untuk semua 2rahmatan lil$4lamin3.

    &epemimpinan spiritual diyakini sebagai solusi terhadap krisis kepemimpinan saat

    ini. &epemimpinan spiritual merupakan pun"ak e%olusi model atau pendekatan

    kepemimpinan karena berangkat dari paradigma manusia sebagai makhluk yang rasional!

    emosional dan spiritual atau makhluk yang struktur kepribadiannya terdiri dari jasad!

    nafsu! akal! kalbu dan ruh. &epemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang sejati dan

    pemimpin yang sesungguhnya. Dia memimpin dengan etika religius yang mampu

    membentuk karakter! integritas dan keteladanan yang luar biasa. Ga bukan seorang

    pemimpin karena pangkat! kedudukan! jabatan! keturunan! kekuasaan dan kekayaan.

    &epemimpinan spiritual bukan berarti kepemimpinan yang anti intelektual.

    &epemimpinan spiritual bukan hanya sangat rasional! melainkan justru menjernihkan

    rasionalitas dengan bimbingan hati nuraninya. &epemimpinan spiritual juga tidak berarti

    kepemimpinan dengan kekuatan gaib sebagaimana terkandung dalam istilah +tokoh

    spiritual atau +penasehat spiritual! melainkan kepemimpinan dengan menggunakan

    ke"erdasan spiritual! ketajaman mata batin atau indera keenam. &epemimpinan spiritual

    juga tidak bisa disamakan dengan yang serba esoteris 2batin3 yang dila5ankan dengan

    00

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    45/50

    yang serba eksoteris 2lahir! formal3! melainkan berupaya memba5a dan memberi nilai dan

    makna yang lahir menuju rumah batin 2spiritual3 atau memberi muatan spiritualitas dan

    kesu"ian terhadap segala yang profan.

    &ajian dan penelitian tentang kepemimpinan spiritual dengan berbagai %ariasi

    peristilahannya semakin menarik dan semakin banyak dilakukan akhir(akhir ini. Demikian

    juga pelatihan dan buku(buku atau majalah(majalah tentang spiritualitas termasuk di

    dalamnya ke"erdasan spiritual semakin banyak bermun"ulan dengan tiras yang tinggi.

    &ajian tentang kepemimpinan spiritual dalam berbagai bidang telah dilakukan oleh

    para peneliti terdahulu antara lain oleh beberapa peneliti sebagaimana dikemukakan di atas

    dan terbukti sangat efektif. Dalam konteks pendidikan Gslam dengan berbagai persoalan

    yang menyertainya! kepemimpinan spiritual adalah salah satu solusi paling efektif untuk

    melakukan perubahan.

    Pada dasarnya kepemimpinan itu tidak ditentukan oleh pangkat! jabatan dan

    kedudukan seseorang. &epemimpinan mun"ul bukan dari kondisi eksternal dari keindahan

    seseorang 2other beauty of human being3! melainkan dari keindahann ji5anya 2inner

    beauty of spiritual human being3. &epemimpinan mun"ul dari sebuah proses panjang dan

    sebuah keputusan untuk menjadi pemimpin. &etika seseorang menemukan keyakinan dasar

    2core belief3 dan nilai(nilai dasar 2core values3 yang dijadikan pegangan hidupnya! ketika

    seseorang menetapkan %isi dan misi hidupnya! ketika seseorang merasa damai dalam

    dirinya 2inner peace3! memiliki karakter yang kokoh 2integritas3! ketika u"apan dan

    tindakannya mampu memberikan pengaruh kepada orang lain se"ara suka rela! ketika

    keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya! pada saat itulah seseorang

    menjadi pemimpin yang sesungguhnya.

    /erdapat dua model kepemimpinan apabila dilihat sumber tindakan kepemimpinan

    yaitu kepemimpinan kon%ensional dan kepemimpinan spiritual. ang dimaksud

    kepemimpinan kon%ensional adalah kepemimpinan yang la?im diterapkan dalam berbagai

    lembaga formal dan sebagaimana dikemukakan dalam literatur(literatur ilmiah selama ini.

    &epemimpinan kon%ensional menggunakan paradigma positi%istik atau paradigma ilmiah

    dalam perilaku kepemimpinannya. ,lan"hard dalam hal ini mengatakan! kalau

    kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang mun"ul dari dalam diri keluar untuk

    melayani mereka yang dipimpinnya 2leadership from inside out3! kepemimpinan

    kon%ensional sebaliknya! mun"ul dari luar ke dalam 2leadership from outside in3 le5at

    penghormatan dan pujian 2honor and praise3.

    0

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    46/50

    &epemimpinan spiritual dalam tulisan ini bukan berarti kepemimpinan yang tidak

    rasional atau yang serba supra rasional. &epemimpinan spiritual yang dimaksud di sini

    adalah kepemimpinan yang lebih banyak mengandalkan ke"erdasan spiritual 2ruhani!soul!

    ruh! hati nurani3 dalam kegiatan kepemimpinan. Sinetar mendefinisikan ke"erdasan

    spiritual sebagai pemikiran yang terilhami yaitu ketajaman pemikiran yang tinggi yang

    sering kita katakan menghasilkan sifat(sifat supernatural: intuisi! petunjuk moral yang

    kokoh! kekuasaan atau otoritas batin! kemampuan membedakan yang salah dan yang benar

    dan kebijaksanaan.2 #arsha Sinetar! '==13

    &epemimpinan spiritual juga bisa diartikan sebagai kepemimpinan yang sangat

    menjaga nilai(nilai etis dan menjunjung tinggi nilai(nilai spiritual. #ereka melakukan

    pekerjaan dengan "ara yang memuaskan hati le5at pemberdayan! memulihkan dan

    menguntungkan siapa saja yang berhubungan dengannya. #ereka tidak hanya mampu

    menghadirkan uang! tetapi juga hati dan ji5a mereka dalam bekerja. #ereka terlibat

    sepenuhnya 2involve3 dalam akti%itas organisasi 2bisnis3 yang dipimpinnya sebagai bentuk

    komitmennya yang paling dalam yaitu komitmen spiritualitas. Per"y dalam hal ini

    mengatakan :Qdan ketika anda bermukim di rumah spiritualitas! tidak ada lagi jurang

    menganga dan daerah perbatasan antara keyakinan dan tindakan. Jurang itu diisi dengan

    esensi dan selaku manusia yang utuh. Anda dan obyek komitmen anda telah menyatu

    sempurnaQ.2 Gan Per"y! 183

    &epemimpinan spiritual oleh /jahjono disebut sebagai kepemimpinan dimensi

    keempat! yaitu kepemimpinan yang lebih mendasarkan pada iman dan hati nurani dalam

    kualitas kepemimpinannya atau kepemimpinan yang membersihkan hati! memberi!

    melayani! men"erahkan dan memenangkan ji5a berdasarkan semangat syukur dan kasih.

    2

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    47/50

    dalam akti%itas keseharian. Sebab agama terutama agama terorganisasi 2organi/ed

    religion3 biasanya terkait dengan aspek(aspek spiritualitas yang terorganisasi yang

    meliputi seperangkan peraturan! iman! dan tradisi. &epemimpinan spiritual dan beberapa

    istilah lain seperti kepemimpinan atas nama /uhan! kepemimpinan dengan FSE

    2emotionalspiritual 3uotient3! kepemimpinan dimensi keempat! kepemimpinan yang

    men"ontoh /uhan dan kepemimpinan profetik merupakan kepemimpinan yang

    mendasarkan diri pada etika religius atau "ara hidup yang sesuai dengan kehendak /uhan.

    Ftika religius adalah prinsip(prinsip moral(etis yang dideri%asi dari perilaku etis /uhan

    terhadap hamba(*ya 2manusia3! perilaku etis manusia terhadap /uhannya dan perilaku etis

    manusia terhadap sesamanya. *ilai(nilai etis itu dalam kadar yang sempurna telah

    di"ontohkan oleh *abi dengan bantuan dan anugerah yang datang dalam bentuk 5ahyu al(

    Eur@an.

    Demikianlah karakteristik kepemimpinan spiritual: kejujuran sejati!fairness!

    pengenalan diri sendiri! fokus pada amal saleh! spiritualisme yang tidak dogmatis! bekerja

    lebih efisien! membangkitkan yang terbaik dalam diri sendiri dan orang lain! keterbukaan

    menerima perubahan! think globally act locally! disiplin tetapi tetap fleksibel! santai dan

    "erdas! dan kerendahan hati. &arakteristik ini merupakan rangkuman dari tipe ideal dari

    sejumlah pemimpin spiritual berdasarkan hasil penelitian. #ungkin tidak ada seorang

    pemimpin spiritual yang memiliki semua karakteristik tersebut dengan sempurna 5alaupun

    dia telah berusaha dengan sungguh(sungguh. Sebab bagaimanapun juga manusia itu

    tempatnya salah dan lupa 2al1ins4nu mahallu khata5 !a al1niy4n3. /etapi sekiranya D?at

    ang #aha sempurna menghendaki dan memanggil hamba*ya untuk mengemban karunia

    kepemimpinan(*ya! semua yang tidak mungkin akan menjadi kenyataan

    *. Alian 5il,a5a4 an+ menda,ai pen4in+na 1epemimpinan *e*a,i,,pii4/al

    08

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    48/50

    Pendidikan sebagai ilmu merupakan "abang dari filsafat dalam aplikasinya. Dalam

    filsafat pendidikan terdapat beberapa aliran yang saling merekonstruksi masing(masing

    paradigma pendidikan tersebut. ,erangkat dari aliran(aliran filsafat tersebut kemudian

    membentuk paradigma yang berbeda(beda. Paradigma yang dimaksud di sini adalah

    sebagai salah satu perspektif filosofis dalam memba"a persoalan mengenai pendidikan.

    Dalam filsafat kontemporer terdapat jenis aliran filsafat diantaranya alian p-+e,ii,me9

    e,en,iali,me9 peeniali,me9 e1,i,4en,iali,me9 dan e1-n,4/1,iali,me.

    Aliran progresi%isme memiliki "iri utama yaitu memberi kebebasan penuh terhadap

    manusia untuk menentukan hidupnya.

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    49/50

    #anusia memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding makhluk lain! yaitu dianugerahi

    akal dan ke"erdasan. Sehingga dengan akal dan ke"erdasan tersebut diharapkan manusia

    atau seseorang dapat mengetahui! memahami! dan mengembangkan potensi(potensi yang

    telah ada pada dirinya sejak dilahirkan. Akal membuat seseorang bersifat kreatif dan

    dinamis sebagai bekal dalam menghadapi dan menyelesaikan problem yang dihadapi

    sekarang maupun masa depan.

    Aliran inilah yang menjadi dasar atau landasan terbentuknya pendidikan karakter.

    Pandangan yang mengatakan bah5a manusia memiliki potensi(potensi dan kemampuan

    untuk mengatasi masalah(masalah. Progresi%isme yang juga menaruh keper"ayaan

    terhadap kebebasan manusia dalam menentukan hidupnya! serta lingkungan hidup yang

    dapat mempengaruhi kepribadiannnya. ,eberapa hal yang terkandung dalam aliran

    progresi%isme ini kemudian se"ara mendalam dipikirkan untuk kemudian memun"ulkan

    sebuah paradigma pendidikan yang sedang menjadi primadona paradigma pendidikan

    de5asa ini! yang tidak lain adalah pendidikan karakter.

    Pada ranah Gslam kita mengenal istilah filsafat akhlak. ;isafat akhlak ini sangat

    dekat dengan tasa5uf! karena tasa5uf sebagai akar dari filsafat akhlak yang memberikan

    pengaruh terhadap pembentukan karakter. Pemikir akhlak salah satunya adalah Al(Hha?ali

    dengan karyanya hya 6lum al1in. Pengalaman spiritual para sufi yang memba5a

    implikasi kesu"ian akhlak merupakan pokok pemikiran akhlak. Dari peneladanan terhadap

    para sufi tersebut! akan melahirkan sebuah kebiasaan 2habit3 yang senantiasa berbuat

    kebajikan. Pendidikan akhlak yang dipraktekkan se"ara terus menerus akan membentuk

    sebuah karakter seseorang. Pendidikan akhlak pada konteks ini menginspirasi terbentuknya

    pendidikan karakter dan penerapannya.

    (AFTAR %USTAKA

    0

  • 7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan

    50/50

    F. #ulyasa! #anajemen ,erbasis Sekolah &onsep Strategi dan Gmplementasi! 2,andung:

    P/. 7emaja 7osda &arya! '==03! et. &e(4! h. 1=8