kti israwati
TRANSCRIPT
i
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK V USIA INFANT (5 BULAN)DENGAN BRONCHOPNEUMONIA DI RUANG
KENANGA I RUMAH SAKIT UMUM PUSATdr. HASAN SADIKIN BANDUNG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan PendidikanProgram Diploma III Keperawatan pada Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Muna
DISUSUN OLEH :
I S R A W A T INIM: 13.13.1103
PEMERINTAH KABUPATEN MUNAAKADEMI KEPERAWATAN
RAHA2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul :
“Asuhan Keperawatan Anak V Usia Infant (5 Bulan) dengan
Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
Sadikin Bandung”.
Telah diterima dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan di depan dewanpenguji.
Raha, 28Juni 2016
Pembimbing
HARNIA, S.Kep., Ners
Mengetahui,
Direktur Akper Pemkab Muna
Santhy, S.Kep., Ns., M.KepNIP. 19800212 200312 2 006
iii
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
Pada Tanggal 02 Juli 2016
DEWAN PENGUJI
1. HARNIA, S. Kep., Ns ()
2. ALMAWIN SUSEN, S.Kep., Ns., M.Kes ()
3. FITRIA MARFI, S.Kep., Ns ()
Karya tulis ilmiah ini telah diterima sebagai Salah Satu Syarat untukmenyelesaikanPendidikan Program Diploma III Keperawatan padaAkademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna
Raha,Juni 2016
Mengetahui :
Direktur Akper Pemkab Muna
Santhy, S.Kep., Ns., M.KepNIP. 19800212 200312 2 006
iii
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
Pada Tanggal 02 Juli 2016
DEWAN PENGUJI
1. HARNIA, S. Kep., Ns ()
2. ALMAWIN SUSEN, S.Kep., Ns., M.Kes ()
3. FITRIA MARFI, S.Kep., Ns ()
Karya tulis ilmiah ini telah diterima sebagai Salah Satu Syarat untukmenyelesaikanPendidikan Program Diploma III Keperawatan padaAkademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna
Raha,Juni 2016
Mengetahui :
Direktur Akper Pemkab Muna
Santhy, S.Kep., Ns., M.KepNIP. 19800212 200312 2 006
iii
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
Pada Tanggal 02 Juli 2016
DEWAN PENGUJI
1. HARNIA, S. Kep., Ns ()
2. ALMAWIN SUSEN, S.Kep., Ns., M.Kes ()
3. FITRIA MARFI, S.Kep., Ns ()
Karya tulis ilmiah ini telah diterima sebagai Salah Satu Syarat untukmenyelesaikanPendidikan Program Diploma III Keperawatan padaAkademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna
Raha,Juni 2016
Mengetahui :
Direktur Akper Pemkab Muna
Santhy, S.Kep., Ns., M.KepNIP. 19800212 200312 2 006
iv
ABSTRAK
Latar belakang, berdasarkandatamedical record RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung periode 01Januari sampai dengan 31 Desember 2015 didapatkan kasus bronchopneumonia menempati urutankedua dengan jumlah 190 orang (14,01%). Oleh sebab itu diharapkan asuhan keperawatan yangoptimal dan profesional yang dilakukan secara komprehenshif dan intensif bagi tenaga kesehatanuntuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keperawatan.Tujuan, memperoleh pengalaman nyata dalam menetapkan asuhan keperawatan pada An. V usiainfant (5 bulan) dengan bronchopneumoniadimulai dengan pengkajian, diagnosa keperawatan,perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi dari hasil tindakan asuhan keperawatan.Metode telaahan, metode yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu metodeanalisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan proses keperawatan dengan teknikpengumpulan data meliputi, wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studikepustakaan.Hasil, dari hasil pengkajian didapatkan 3 diagnosa keperawatan yaitu ketidakefektifan bersihan jalannapas, hipertermia dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Berdasarkan hasil evaluasiasuhan keperawatan dari 3masalah yang ditemukan hanya 1 diagnosa yang teratasi yaitu hipertermia.Sedangkan 2 diagnosa belum teratasi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas dan perubahan nutrisikurang dari kebutuhan tubuh, namun sudah ada kemajuan. Hal ini terjadi karena beberapa masalahkeperawatan membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam proses penyembuhan.Kesimpulan, tercapainya penyembuhan dari penyakit diperlukan evaluasi secara berkelanjutan danterarah dengan adanya catatan perkembangan, juga diperlukan pengobatan sesuai dengan programterapi yang teratur serta pengelolaan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatanyang komprehensif serta kerjasama antara perawat, klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya .
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia
Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I” disusun sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III
Keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna.
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan baik dalam moril maupun material dari berbagai pihak.Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat
mendalam kepada:
1. Ibu dr. Hj. Ayi Djembarsari, MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit
Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung beserta staf yang telah memberikan
waktu dan kesempatan untuk praktek dan melaksanakan ujian Praktek Klinik
Keperawatan pada Rumah Sakit yang dipimpinnya
2. Ibu Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Direkrur Akper Pemkab Muna yang
telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan pada Akper Pemkab Muna.
3. Ibu Rustilah, AMK, selaku CI Lahan dan Penguji praktek di Ruangan Kenanga I
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
4. Ibu Harnia, S.Kep., Ns, selaku CI Institusi dan penguji dalam pelaksanakan ujian
praktek di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam
memberi petunjuk dan mengarahkan penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
terselesaikan tepat pada waktunya.
5. Kepala Ruangan, CI Ruangan, Perawat serta Staf di Ruangan Kenanga I Rumah
Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan petunjuk
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya .
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia
Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I” disusun sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III
Keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna.
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan baik dalam moril maupun material dari berbagai pihak.Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat
mendalam kepada:
1. Ibu dr. Hj. Ayi Djembarsari, MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit
Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung beserta staf yang telah memberikan
waktu dan kesempatan untuk praktek dan melaksanakan ujian Praktek Klinik
Keperawatan pada Rumah Sakit yang dipimpinnya
2. Ibu Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Direkrur Akper Pemkab Muna yang
telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan pada Akper Pemkab Muna.
3. Ibu Rustilah, AMK, selaku CI Lahan dan Penguji praktek di Ruangan Kenanga I
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
4. Ibu Harnia, S.Kep., Ns, selaku CI Institusi dan penguji dalam pelaksanakan ujian
praktek di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam
memberi petunjuk dan mengarahkan penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
terselesaikan tepat pada waktunya.
5. Kepala Ruangan, CI Ruangan, Perawat serta Staf di Ruangan Kenanga I Rumah
Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan petunjuk
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya .
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia
Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I” disusun sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III
Keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna.
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan baik dalam moril maupun material dari berbagai pihak.Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat
mendalam kepada:
1. Ibu dr. Hj. Ayi Djembarsari, MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit
Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung beserta staf yang telah memberikan
waktu dan kesempatan untuk praktek dan melaksanakan ujian Praktek Klinik
Keperawatan pada Rumah Sakit yang dipimpinnya
2. Ibu Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Direkrur Akper Pemkab Muna yang
telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan pada Akper Pemkab Muna.
3. Ibu Rustilah, AMK, selaku CI Lahan dan Penguji praktek di Ruangan Kenanga I
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
4. Ibu Harnia, S.Kep., Ns, selaku CI Institusi dan penguji dalam pelaksanakan ujian
praktek di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam
memberi petunjuk dan mengarahkan penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
terselesaikan tepat pada waktunya.
5. Kepala Ruangan, CI Ruangan, Perawat serta Staf di Ruangan Kenanga I Rumah
Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan petunjuk
vi
dan nasehat serta kerja samanya dalam melaksanakan asuhan keperawatan di
ruangan yang dipimpinnya,
6. Seluruh Dosen dan Staf Akper Pemkab Muna yang telah memberikan dukungan
dan bantuan serta kerja sama dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Orang tua klien An. Vyang telah bersedia dan kerja sama menerima penulis
untuk mengadakan studi kasus berupa pelaksanaan asuhan keperawatan.
8. Teristimewa kepada kedua orang tuaku serta saudara-saudaraku yang tersayang
dan tercinta serta seluruh keluarga yang tidak putus-putusnya memberikan cinta,
kasih sayang, do’a, motivasi, harapan, semangat dan dorongan baik moril
maupun materi selama mengikuti pendidikan hingga penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Akper Pemkab Muna Angkatan XIII yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan motivasinya dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Semua pihak yang telah memberikan banyak bantuan yang tidak dapat disebut
satu persatu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak
kekurangan baik dalam segi penulisan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya masukan, baik kritik maupun saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi
manfaat bagi penulis, profesi keperawatan dan pembaca pada umumnya, kiranya
Allah SWT meridhoi segala aktivitas kita untuk kemaslahatan. Amin.
Raha, 28 Juni 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................
ABSTRAK ..............................................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
DAFTAR TABEL ..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................
DAFTAR BAGAN .................................................................................................
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi
xii
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................
B. Ruang Lingkup Pembahasan ..................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................
D. Manfaat ..................................................................................................
E. Metode Telaahan ....................................................................................
F. Waktu Pelaksanaan ................................................................................
G. Tempat Pelaksanaan .............................................................................
H. Sistematika Penulisan .............................................................................
1
3
3
4
5
6
6
6
BAB II TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN BRONCHOPNEUMONIA
A. Konsep Dasar .......................................................................................
1. Pengertian ........................................................................................
2. Anatomi Fisiologi sistem pencernaan .............................................
3. Etiologi ............................................................................................
4. Patofisiologi ....................................................................................
8
8
9
11
11
viii
5. Tanda dan Gejala .............................................................................
6. Pemeriksaan Penunjang ..................................................................
7. Penatalaksanaan ..............................................................................
8. Komplikasi ......................................................................................
B. Tinjauan teoritis tentang asuhan keperawatan .....................................
1. Pengkajian ......................................................................................
2. Diagnosa Keperawatan ....................................................................
3. Perencanaan .....................................................................................
4. Implementasi ...................................................................................
5. Evaluasi...........................................................................................
12
12
12
12
13
13
21
22
27
27
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Kasus.....................................................................................
1. Pengkajian .......................................................................................
2. Diagnosa keperawatan ....................................................................
3. Perencanaan....................................................................................
4. Implementasi dan evaluasi ..............................................................
5. Catatan perkembangan ....................................................................
B. Pembahasan
1. Pengkajian .......................................................................................
2. Diagnosa keperawatan ....................................................................
3. Perencanaan .....................................................................................
4. Implementasi ...................................................................................
5. Evaluasi ...........................................................................................
28
28
43
46
48
51
57
58
60
61
62
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
63
64
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Rekomendasi ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Hal
1.
2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Presentase 10 Penyakit Terbesar di Ruang Kenanga I ..............................
Perkembangan Anak Usia 1-5 Bulan ........................................................
Intervensi dan Rasional Bersihan Jalan Napas tidak Efektif .....................
Intervensi dan Rasional Kerusakan Pertukaran Gas ..................................
Intervensi dan Rasional Resiko Tinggi terhadap Infeksi ...........................
Intervensi dan Rasional Intoleransi Aktivitas............................................
Intervensi dan RasionalResiko Tinggi Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
Tubuh ..........................................................................................................
Intervensi dan Rasional Nyeri Akut ............................................................
Intervensi dan Rasional Resiko Tinggi Kekurangan Volume
Cairan...........................................................................................................
Intervensi dan Rasional Kurang Pengetahuan Orang Tua tentang Masalah
Penyakit, Pengobatan dan Perawatan Klien ................................................
Identitas Saudara Kandung .........................................................................
Riwayat Imunisasi .......................................................................................
Aktivitas Sehari-hari ....................................................................................
Hasil Laboratorium ......................................................................................
Analisa Data .................................................................................................
Rencana Keperawatan .................................................................................
Implementasi dan Evaluasi ..........................................................................
Catatan Perkembangan ................................................................................
2
16
23
23
24
24
25
25
26
26
29
33
35
40
42
46
48
51
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Anatomi Sistem Pernapasan....................................................... 9
xi
DAFTAR BAGAN
Hal
Bagan 1. Genogram 3 Generasi .................................................................. 33
xii
DAFTAR SINGKATAN
Akper : Akademi Keperawatan
ASD : Atrium Septum Ductus
ASI : Air Susu Ibu
BAB : Buang Air Besar
BAK : Buang Air Kecil
BB : Berat Badan
BBI : Berat Badan Ideal
BCG : Bacillus Calmete Guarine
Bln : Bulan
C : Celcius
cc : centimeter cubic
CI : Clinical Instruktur
cm : centi meter
CO2 : Carbondioksida
CRT : Capillary Refill Time
cth : Sendok Teh
DO : Data Objektif
DM : Diabetes Melitus
DPT : Dipteri, Pertusis, Tetanus
dr : Dokter
DS : Data Subjektif
E : Evaluasi
G : Generasi
gr : Gram
GCS : Glasgow Coma Scale
Hb : Hemoglobin
I : Implementasi
I : Intervensi
xiii
IRT : Ibu Rumah Tangga
ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Akut
IV : Intra Vena
IVFD : Intra Vena Foolt Drainase
JK : Jenis Kelamin
Jl : Jalan
kg : Kilogram
L : Liter
M : Microbacterium
m2 : Meter pangkat dua
mg : Miligram
ml : Mililiter
mmHg : Mili Meter Hectogram
N : Nadi
Nacl : Natrium Clorida
No : Nomor
Ns : Ners
Ny : Nyonya
O : Objektif
O2 : Oksigen
P : Pernapasan
P : Perencanaan
Pemkab : Pemerintah Kabupaten
RS : Rumah Sakit
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
S : Subjektif
S : Suhu
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SWT : Subhanahuwataallah
syr : Sirup
xiv
TB : Tinggi Badan
TBC : Tuberculosis
TIO : Tekanan Intra Okuler
Tn : Tuan
TPM : Tetes Per Menit
TT : Tetanus Toksoin
TTV : Tanda-Tanda Vital
WHO : World Health Organization
WIB : Waktu Indonesia Barat
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Singkatan
Lampiran 2 : Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 3 : Materi Penyuluhan
Lampiran 4 : Leaflet
Lampiran 5 : Lembar Konsultasi
Lampiran 6 : Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya
yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Untuk mewujudkan
keberhasilan pembangunan kesehatan harus didukung oleh pelayanan
kesehatan yang komprehensif, termasuk pelayanan keperawatan (KemenKes
RI, 2015).
Sistem layanan kesehatan sangat berpengaruh terhadap derajat
kesehatan individu dan masyarakat. Layanan kesehatan terdepan bukan semata
berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan. Dalam sistem ini, kita tidak lagi menekankan upaya kuratif,
melainkan upaya promotif dan preventif. Di Indonesia sendiri, kecenderungan
perkembangan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya penyakit saluran
pernapasan salah satunya adalah bronchopneumonia (pneumonia lobaris)
(Asmadi, 2008).
Diperkirakan 70 % kematian anak balita akibat pneumonia di seluruh
dunia terjadi di negara berkembang, terutama Afrika dan Asia Tenggara
2
dengan angka kematian balita di atas 49 per 1000 kelahiran hidup (15-20 %),
distribusi penyebab kematian pada anak balita sebesar 22% diantaranya
disebabkan oleh pneumonia (WHO, 2011, dikutip dalam Rasyid, 2013).
Pneumonia selalu menduduki peringkat atas penyebab kematian bayi
dan anak balita di Indonesia dari tahun ke tahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(2013) menyatakan bahwa terjadi peningkatan period prevalence pneumonia
pada anak dari 2,1% pada tahun 2007 menjadi 2,7% pada tahun 2013. Hal ini
menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat utama yang berkontribusi terhadap tingginya kematian
balita di Indonesia (KemenKes, 2013, dikutip dalam Paramanindi, 2014).
Berdasarkan data medical record didapatkan 10 penyakit terbesar di
Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung
selama 1 tahun terakhir yaitu periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember
2015. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1. berikut:
Tabel 1. Presentase 10 Penyakit Terbesar di Ruang Kenanga I Rumah Sakit UmumPusat dr. Hasan Sadikin Bandung (01 Januari sampai dengan 31 Desember2015)
No Penyakit Jumlah Presentase (%)1.2.3.
Chemotherapy session for neoplasmBronchopneumonia unspecifiedOther prophylactic chemoterapi
671190110
49,4414,018,10
4.5.6.7.8.
Bacterial sepsis of newbornAplastic anemia, unspecifiedAcute lymphoblastic leukimiaTyphoid lever (infection due to salmonella thypi)Pateut ductus arteriosus
6261595554
4,564,494,344,053,97
9.10.
Dengue haemorrhagis leverVery Low Birth Weight ( VLBW )
5342
3,913,09
Jumlah 1357 100%Sumber: Medical Record di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin
Bandung 2016.
3
Dari tabel 1. diatas dapat dilihat bahwa penyakit Bronchopneumonia
menduduki peringkat kedua dari sepuluh penyakit terbesar di Ruang Kenanga I
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung periode 01 Januari
sampai dengan 31 Desember 2015 dengan jumlah penderita 190 orang
(14,01%). Penyakit Bronchopneumonia jika tidak ditangani dengan baik maka
tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan dampak yang buruk bagi
sistem yang lainnya. Oleh sebab itu diharapkan asuhan keperawatan yang
optimal dan profesional yang dilakukan secara komprehensif meliputi aspek
bio, psiko, sosial dengan pendekatan proses keperawatan.
Berdasarkan data tersebut, maka penulis tertarik untuk mencoba
menerapkan kemampuan baik pengetahuan maupun skill yang telah didapatkan
selama pendidikan pada kasus Bronchopneumonia, dengan menuangkannya
kedalam bentuk Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada
Anak V Usia Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung”.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam pembahasan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis membahas tentang
asuhan keperawatan pada anak “V” dengan Bronchopneumonia di Ruang
Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis memperoleh pengalaman secara nyata dalam melakukan asuhan
keperawatan secara langsung pada anak dengan Bronchopneumonia dimulai
4
dengan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi dan evaluasi dari hasil tindakan asuhan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian secara komprehensif pada anak V
dengan Bronchopneumonia.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
masalah pada anak V dengan Bronchopneumonia.
c. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada anak V dengan
Bronchopneumonia.
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
keperawatan pada anak V dengan Bronchopneumonia.
e. Mampu mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan pada anak V
dengan Bronchopneumonia.
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan yang diberikan pada
anak V dengan Bronchopneumonia.
D. Manfaat Telaahan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini adalah :
1. Rumah Sakit
Sebagai masukan bagi Rumah Sakit untuk mengambil langkah kebijakan
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat
khususnya yang mengalami penyakit Bronchopneumonia sebagai diagnosa
dan pencegahan terjadinya berbagai komplikasi.
5
2. Institusi
Sebagai bahan bacaan ilmiah dan kerangka acuan dalam menambah
pengetahuan, mengembangkan ilmu keperawatan dan usaha
penyempurnaan asuhan keperawatan yang telah ada saat ini.
3. Bagi profesi
Sebagai sumber referensi tambahan pada para mahasiswa serta rekan
seprofesi dalam meningkatkan serta mengembangkan asuhan keperawatan
anak dengan Bronchopneumonia.
4. Bagi penulis
Merupakan pengalaman berharga dalam menambah wawasan pengetahuan
bagi penulis sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh selama
pendidikan untuk dapat diterapkan di masyarakat.
E. Metode Telaahan
Metode yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu
metode analisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan proses
keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini adalah:
1. Observasi yaitu mengamati keadaan klien secara langsung meliputi bio,
psiko, sosio dan spritual.
6
2. Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung kepada
keluarga klien serta tenaga kesehatan lain untuk memperoleh informasi
yang akurat.
3. Pemeriksaan Fisik yaitu pengumpulan data dengan melakukan
pemeriksaan fisik secara persistem pada klien dengan cara inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi.
4. Studi dokumentasi yaitu melakukan pengumpulan data atau informasi
melalui catatan dan arsip dari medical record yang berhubungan dengan
status kesehatan klien.
5. Studi kepustakaan yaitu mencari sumber melalui bahan bacaan atau buku-
buku literature, yang dapat dipercaya untuk mendapatkan kejelasan teori
yang berhubungan dengan masalah klien.
F. Waktu Pelaksanaan
Studi kasus ini dilakukan pada Tanggal 01 Maret sampai dengan 04
Maret 2016.
G. Tempat Pelaksanaan
Studi kasus dilaksanakan di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum
Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
H. Sistematika Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 4 (empat) Bab dengan
susunan sebagai berikut :
7
Bab I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, ruang lingkup pembahasan,
tujuan, manfaat telaahan, metode telaahan, waktu pelaksanaan, tempat
pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Teoritis Asuhan Keperawatan Anak dengan
Bronchopneumonia, mencakup: konsep dasar medis
Bronchopneumonia dan tinjauan teoritis tentang asuhan keperawatan.
Bab III : Tinjauan Kasus dan Pembahasan, membahas tentang laporan kasus
yaitu merupakan hasil asuhan keperawatan pada anak “V” dengan
Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat
dr. Hasan Sadikin Bandung yang meliputi: pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi serta pembahasan
yang mencakup tentang perbandingan antara tinjauan teoritis dan
tinjauan kasus atas kesenjangan yang ditemukan mulai dari
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.
Bab IV: Kesimpulan dan Rekomendasi, memuat kesimpulan dari pelaksanaan
studi kasus serta rekomendasi yang merupakan alternatif penyelesaian
masalah.
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN BRONCHOPNEUMONIA
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Pneumonia merupakan penyakit dari paru-paru dan sistem
pernapasan dimana alveoli (mikroskopik udara mengisi kantong dari paru
yang bertanggung jawab untuk menyerap oksigen dari atmosfer) menjadi
radang dan dengan penimbunan cairan (Rangki & Susen, 2014).
Bronchopneumonia adalahsalahsatujenis pneumonia yang
mempunyaipolapenyebaranberbercak, teraturdalamsatuataulebih area
terlokalisasi di dalam bronchi danmeluaskeparenkimparu yang berdekatan
di sekitarnya(Smetzler& Suzanne,2002,dikutip dalam Nurarif & Kusuma,
2015).
Bronchopneumonia adalahsuatuperadanganpadaparu yang
biasanyamenyerang di bronkeoli terminal.Bronkeoli terminal
tersumbatoleheksudat mukopurulen yang membentukbercak-
bercakkonsolidasi di lobuli yangberdekatan(Nurarif & Kusuma, 2015).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa bronchopneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran
pernapasan akut yangdisebabkan olehinfeksi karena bakteri, virus, jamur
atau parasit dan dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru.
9
2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan
a. Anatomi Sistem Pernapasan
Anatomi sistem pernapasan dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai
berikut:
Gambar 1. Anatomi Sistem Pernafasan(Sumber: Syaifudidn, 2006 )
Susunan anatomi fisiologi sistem pernapasan terbagi 2 bagian
yaitu sistem pernapasan bagian atas dan sistem pernapasan bagian
bawah (Syaifuddin, 2006).
1) Sistem Pernapasan Bagian Atas terdiri dari:
a) Hidungmerupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua
lubang (kavum nasi), dipisahnkan oleh sekat hidung (septum
nasi).Area dalam lubang hidung dilapisi oleh kulit yang
mengandung rambut kasar, sisa dari interior dilapisi oleh
membran mukosa.
10
b) Faringmerupakan tempat persimpangan antara jalan napas dan
jalan makanan yang terdapat di bawah dasar tenggorok, di
belakang rongga hidungdan mulut sebelah depan ruas tulang
leher.
c) Laringterletak didepan faring dan diatas permukaan trakea.
Terdiri dari tulang rawan tiroid dan krikoid serta tujuh tulang
rawan lainya dihubungkan oleh membrane.Struktur tulang rawan
tergantung diatas tempat masuk kelaring disebut dengan epiglotis.
2) Sistem Pernapasan Bagian Bawah terdiri dari:
a) Trakheaatau batang tenggorok merupakan lanjutan dari laring
yang dibentuk oleh 16 sampai 20 cincin yang tersdiri dari tulang-
tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C).
b) Bronkus merupakan percabangan dari trakea yang terdiri dari
bronkus kiri dan bronkus kanan. Bronkus kanan lebih pendek dan
besar dari pada bronkus kiri. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih
sempit dari yang kanan. Cabang yang lebih kecil disebut
bronkioulus (bronkioli).
c) Paru-parumerupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar
terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli). Gelembung
alveoli ini terdiri dari sel-sel epital dan endotel.
b. Fisiologi sistem pernapasan
Proses terjadinyapernapasanterbagidalam 2 bagianyaituinspirasi
(menariknapas) dan ekspirasi (menghembuskannapas).
11
Bernapasberartimelakukaninspirasi dan ekspirasisecarabergantian,
teratur, berirama dan terusmenerus. Bernapasmerupakangerakrefleks
yang terjadipadaotot-ototpernapasan, refleksbernapasini di
aturolehpusatpernapasan yang terletak di dalamsum-
sumtulangpenyambung (medulaoblongata) dan pada dasarnya proses
fisiologi pernapasan mencakup tiga proses yaitu: ventilasi, difusi dan
transportasi(Syaifuddin, 2006).
3. Etiologi
Timbulnya Bronchopneumonia disebabkan oleh virus (legionella
pneumoniae, virus influenza),bakteri(streptococcus, stafilococcus,
haemophyllus influenzae), jamur (aspergillus spesies, candida albican),
protozoa dan aspirasi benda asing (aspirasi makanan, cairan amnion)
(Nurarif & Kusuma, 2015).
4. Patofisiologi
Infeksidiawalikarenaseseorangmenghirup basil
M.tuberculosis.bakterimenyebarmelaluijalannapasmenuju alveoli
laluberkembang biakdanterlihatbertumpuk. Selanjutnya,
sistemkekebalantubuhmemberikanrespondenganmelakukanreaksiinflamasi
.Neutrofildanmakrofagmelakukanaksifagositosis (menelanbakteri),
sementaralimfositspesifik tuberculosis menghancurkan (melisiskan) basil
danjaringan
normal.Reaksijaringaninimengakibatkanterakumulasinyaeksudatdalam
alveoli yang menyebabkan
12
bronchopneumonia.Infeksiawalbiasanyatimbuldalamwaktu 2-10
minggusetelahterpaparolehbakteri (Somantri, 2007).
5. Tanda dan gejala
Pada tahap awal, penderita bronchopneumonia mengalami tanda
dan gejala yang khas seperti menggigil, demam, nyeri dada pleuritis, batuk
produktif, hidung kemerahan, saat bernafas menggunakan otot aksesorius
dan bisa timbul sianosis. Terdengar adanya krekles di atas paru yang sakit
dan terdengar ketika terjadi konsolidasi (pengisian rongga udara oleh
eksudat) (Nurarif & Kusuma, 2015).
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan darah, pemeriksaan sputum,
analisa gas darah, kultur darah, sampel darah, sputum, dan urin
b. Pemeriksaan radiologi: rontgenogram thoraks dan laringoskopi/
bronkoskopi (Nurarif & Kusuma, 2015).
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dapat diberikan antara lain: menjaga kelancaran
pernafasan,kebutuhan istirahat,kebutuhan nutrisi dan cairan,mengontrol
suhu tubuh,pengobatan (Nurarif & Kusuma, 2015).
8. Komplikasi
Abses jaringan lunak, otitis media, sinusitis, perikarditis
danepiglotis kadang ditemukan pada infeksi H. Influenzae tipe B
(Mansjoer, 2000).
13
B. Tinjauan Teoritis Tentang Asuhan Keperawatan
Proses
keperawatanadalahmetodedimanasuatukonsepditerapkandalampraktekkepera
watan.Tujuan proses
keperawatansecaraumumadalahuntukmenyusunkerangkakonsepberdasarkank
eadaanindividu (klien), keluargadanmasyarakat agar
kebutuhanmerekadapatterpenuhi (Nursalam, 2013).
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan, dan semua
data dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan
klien saat ini. Tujuan pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi
dan membuat data dasar klien (Asmadi, 2008). Dalam pengkajian yang
dilakukan dalam tahapannya meliputi:
a. Pengumpulan data
Merupakan upaya untuk mendapatkan data yang dapat
digunakan sebagai informasi tentang klien. Data yang dibutuhkan
tersebut mencakup data tentang bio, psiko, sosial dan spritual dari klien,
data yang berhubungan dengan klien serta dat tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi atau yang berhubungan dengan klien seperti data
tentang keluarga.
1) Biodata
14
a) Identitas klien: meliputi nama, usia, jenis kelamin, agama, alamat,
suku bangsa, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor register,
dan diagnosa medis (Muttaqin, 2008).
b) Identitas orang tua: meliputi nama ayah dan ibu, umur,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, agama, alamat, hubungan
dengan anak (kandung atau adopsi).
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
(1) Riwayat sebelum masuk RS:keluhan yang dirasakan klien
sehingga klien dirawat dirumah sakit. Pada klien dengan
Bronchopneumonia yang dirasakan sebelum masuk RS adalah
batuk-batuk, sesak napas dan panas badanyang terus
meningkat.
(2) Keluhan utama: keluhan yang paling dirasakan oleh klien
pada saat dilakukan pengkajian. Pada klien
Bronchopneumonia keluhan yang sering dikeluhkan pada bayi
adalah batuk, nyeri dada, kesulitan bernafas, demam.
(3) Riwayat keluhan utama: merupakan informasi tentang
keadaan dan keluhan-keluhan klien saat timbul serangan
(onset), durasi, kronologis dan frekuensi serangan, lokasi dan
penjalaran, kualitas dan kuantitas (berat ringannya) serangan.
Pedoman yang digunakan untuk mengidentifikasi perjalanan
penyakit klien adalah PQRST, meliputi: P: Provocative and
15
Paliative (provokatif dan paliatif); Q: Quality and Quantity
(kualitas dan kuantitas); R: Region and Radiation (region dan
radiasi); S: Symptoms and Severe (gejala atau derajat
keparahan); dan T: Time (waktu) (Udjianti, 2010).
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
(1) Riwayat Antenatal Care (ANC): yang perlu diketahui yaitu
berapa kali dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, tempat
pemeriksaan, keluhan dan kenaikan berat badan selama hamil,
imunisasi TT berapa kali, nutrisi selama ibu hamil,lamanya
hamil dan kebiasaan atau perilaku ibu sewaktu hamil yang
merugikan bagi perkembangan dan pertumbuhan janin
seperti: kebiasaan merokok dan mengkonsumsi obat-obatan
secara sembarang (Wong, 2004).
(2) Riwayat Intranatal Care (INC): yang perlu diketahui yaitu
tempat persalinan, penolong persalinan, jenis dan lamanya
partus, jenis pertolongan persalinan, berat badan lahir, dan
komplikasi waktu lahir (Wong, 2004).
(3) Riwayat Post Natal Care (PNC): yang perlu diketahui yaitu
keadaan bayi lahir awal, berat badan dan panjang badan,
penilaian APGAR skor, kelainan kongenital, kesulitan
menghisap, kesulitan pemberian makan atau ASI (Wong,
2004).
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
16
Yang perlu dikaji adalah mengenai pernah atau yang
sedang mengalami penyakit saluran pernapasan seperti influenza,
bronchopneumonia, TBC ataupun penyakit keturunan seperti
asma.
3) Riwayat Imunisasi
Yang perlu diperhatikan bahwa pemberian imunisasi dimulai sejak
lahir hingga umur 1 (satu) tahun seperti BCG diberikan 1 kali pada
saat usia lahir bayi 0-11 bulan, DPT diberikan sebanyak 3 kali pada
saat usia bayi 2-11 bulan, hepatitis B diberikan 3 kali pada usia 0-11
bulan, polio diberikan sebanyak 4 kali pada saat usia bayi 0-11 bulan
dan campak diberikan 1 kali pada saat usia anak 9-11 bulan
(Hidayat, 2012).
4) Riwayat Tumbuh Kembang
Tabel 2. Perkembangan Anak Usia 1-5 Bulan
NoUmur
(Bulan)Motorik Kasar Motorik Halus
1. 1 Dapat memutar kepala dari satusisi kesisi lain bila telungkup.
Refleks menggenggam kuat
2. 2 Bila telungkup, dapatmengangkat kepala hampir 45derajat dari meja.
Tangan sering terbuka danreleks menggenggammenghilang.
3. 3 Mampu mengangkat kepala danbahu dari posisi telungkupsampai 45-90 derajat dari meja.
Menggenggam tangan sendiridan menarik selimut ataupakaian.
4. 4 Mampu duduk tegak biladisangga dan berguling daritelungkup kesisi lain.
Menggenggam objek dengankedua tangan dan dapatmemasukkan objek ke mulut
5. 5 Dapat membalik dari posisitelungkup ke telentang dan bilatelentang, menempatkan kaki kemulut.
Mampu menggenggam objeksecara volunter danmemainkan jari-jari kaki.
Sumber : (Wong, 2004)
17
5) Riwayat Nutrisi
Yang perlu ditanyakan adalah riwayat pemberian ASI, pemberian
susu formula, pemberian makanan tambahan dan pola perubahan
nutrisi tiap tahapan usia (Wong, 2004).
6) Data Psikososial
Biasanya pada anak dapat dijumpai ketidakstabilan emosi klien dan
keluarga dan terjadi penarikan diri dari interaksi sosialnya akibat
ketidakmampuan untuk berkomunikasi.
7) Data Spiritual
Mengidentifikasi tentang keyakinan hidup, optimisme keluarga
terhadap kesembuhan anak.
8) Reaksi Hospitalisasi
Biasanya sebagian anak akan mengalami reaksi penolakan untuk
dirawat. Hal ini terjadi karena situasi rumah sakit yang tidak sesuai
untuk tempat bermain anak dan terkesan menakutkan.
9) Pola Aktifitas Sehari-hari meliputi: nutrisi,eliminasi, istirahat tidur,
personal hygiene, aktivitas & olahraga.
10) Pemeriksaan Fisik
Empat metode yang digunakan selama pemeriksaan fisik adalah
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Adapun yang perlu
diperhatikan dalam pemeriksaan fisik yaitu:
18
a) Keadaan umum: pasien mulai saat pertama kali bertemu
dilanjutkan sewaktu mengukur tanda-tanda vital. Biasanya anak
dengan bronchopneumonia akan datang dengan keluhan sesak
napas berat dengan keadaan umum yang buruk, kaji pula tingkat
kesadaran.
b) Kesadaran: pada umumnya terdiri dari lima tingkatan yaitu:
composmentis, apatis, somnolen, delirium, stupor dan coma. GCS
(Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai
tingkat kesadaran pasien (apakah pasien dalam kondisi koma atau
tidak) dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang
diberikan, yang terdiri dari: eye (membuka mata) nilainya 4,
verbal (respon verbal) nilainya 5, dan motorik (respon motorik)
nilainya 6 (Nurarif & Kusuma, 2015).
c) Tanda-tanda vitalterdiri atas empat pemeriksaan, yaitu tekanan
darah, nadi, suhu dan pernapasan (Wong, 2004).
d) Pemeriksaan antropometriini meliputi: pengukuran berat badan,
panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan lingkar
dada dan lingkar perut dengan menggunakan alat ukur seperti
timbangan dan pita pengukur(meteran). Hasil pengukuran BBI
(berat badan ideal) menurut umur (bulan) dapat menggunakan
rumus :
19
Umur (bulan) + 92
n + 92
=
Keterangan:
n = umur, 2 dan 9 = nilai konstanta
e) Sistem integumen: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu warna
kulit dan distribusi rambut, bentuk kuku, CRT (Capillary Refill
Times), adanya pembengkakan atau tidak, akral dan turgor kulit.
f) Sistem pernapasan: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu bentuk
hidung dan dada simetris atau tidak, terdapat sekret/polip,
pernapasan cuping hidung, ada sianosis pada hidung atau tidak,
pergerakan dada, frekuensi pernafasan, bunyi napas, taktil
fremitus, vokal resonan, perkusi paru, ada nyeri tekan pada
hidung dan dada atau tidak, serta ada pembengkakan atau tidak.
g) Sistem kardiovaskuler: pada umumnya yang perlu dikaji dalam
sistem ini adalah konjungtiva anemis atau tidak, adanya
peningkatan vena jugularis, bunyi jantung, adanya peningkatan
nadi dan tekanan darah atau tidak dan bunyi perkusi jantung.
h) Sistem gastrointestinal: yang perlu dikaji yaitu bentuk bibir dan
abdomen simetris atau tidak, terdapat peradangan pada gusi atau
tidak, adanya stomatitis, bising usus, perkusi abdomen, terdapat
nyeri tekan atau tidak, ada pembesaran hati atau tidak.
i) Sistem indra: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu kesimetrisan,
konjungtiva anemis atau tidak, sklera icterus, adanya edema pada
20
kelopak mata atau tidak, bentuk hidung, adanya sekret/polip pada
hidung atau tidak, bentuk telinga, adanya nyeri tekan atau tidak.
Biasanya ditemukan adanya gangguan pada penciuman terdapat
sekret dan pernapasan cuping hidung.
j) Sistem neurologi: pengkajian neurologi meliputi fungsi serebral
yaitu kesadaran dan status mental, fungsi saraf kranial, fungsi
motorik dan fungsi sensorik.
k) Sistem muskuloskeletal: biasanya pada anak dengan
Bronchopneumonia, terjadi keletihan dan kelemahan otot.
l) Sistem endokrin: yang perlu dikaji yaitu adanya pembesaran
kelenjar tiroid dan paratiroid atau tidak, refleks menelan.
Biasanya tidak ada kelainan pada sistem endokrin.
m)Sistem perkemihan: biasanya tidak ada kelainan pada sistem
perkemihan.
n) Sistem reproduksi: biasanya tidak ada kelainan pada sistem
reproduksi.
o) Sistem imun: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu daya tahan
tubuh klien apakah menurun atau masih dalam keadaan stabil.
11) Data Penunjang
Pada Bronchopneumoia pemeriksaan laboratorium biasanya
ditemukan peningkatan leukosit akibat adanya proses infeksi.
12) Penatalaksanaan
21
Pada klien dengan Bronchopneumonia yang diberikan yaitu
antibiotik, bronkodilator seperti Ambroxol syrup, O2, dan bedrest
total ditempat tidur.
b. Klasifikasi/ Pengelompokan Data
Klasifikasi/pengelompokkan dataadalah pengelompokan data-
data kliendimana klien mengalami masalah kesehatan atau keperawatan
berdasarkan kriteria permasalahannya. Adapun data-data yang muncul
diklasifikasikan dalam data subjektif dan objektif (Asmadi, 2008).
c. Analisa data
Analisa data adalah proses intelektual yaitu kegiatan mentabulasi,
menyelidiki, mengklasifikasi, dan mengelompokkan data serta
mengkaitkannya untuk menentukan kesimpulan dalam bentuk diagnosa
keperawatan, biasa ditemukan data subjektif dan data objektifdengan
menggunakan tiga komponen utamameliputi: problem(masalah),
etiologi(penyebab), dan sign/ symptom(tanda/ gejala) (Asmadi, 2008).
d. Prioritas masalah
Setelah masalah di analisa, maka diprioritaskan sesuai dengan
kriteria prioritas masalah untuk menentukan masalah yang harus segera
diatasi yaitu: mempertahankan/memperbaiki fungsi pernapasan,
mencegah komplikasi, mendukung proses penyembuhan, memberikan
informasi tentang proses penyakit/prognosis dan pengobatan(Doenges,
Moorhouse& Geissler, 2000).
2. Diagnosa Keperawatan
22
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
pruduksi sputum.
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler (efek inflamasi).
c. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan tidak
adekuat pertahanan sekunder (adanya infeksi, penekanan imun) penyakit
kronis, malnutrisi.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran oksigen.
e. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru.
f. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolik sekunder.
g. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
penurunan masukan oral.
h. Kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit, pengobatan dan
perawatan klien berhubungan dengan kurang informasi(Doenges,
Moorhouse& Geissler, 2000).
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan merupakan suatu petunjuk tertulis yang
menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawtan yang dilakukan
terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis
keperawatan (Asmadi, 2008). Berikut ini akan disajikan rencana
keperawatan berdasarkan masing-masing diagnosa.
23
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
pruduksi sputum. Tujuannya agar bersihan jalan napas efektif kembali,
dengan kriteria hasil jalan napas paten dengan napas bersih tidak ada
sekret, tidak ada dispnea dan sianosis.
Tabel 3. Intervensi dan Rasional Bersihan Jalan Nafas Tidak EfektifNo Intervensi Rasional1)
2)
3)
4)
Kaji frekuensi atau kedalamanpernafasan dan gerakan dada.Auskultasi area paru dan bunyi nafastambahan.Anjurkan kepada ibu klien untukmemberikan klien posisi yangnyaman.Pengisapan sesuai indikasi.
Takipnea, pernafasan dangkal, dangerakan dada.Penurunan aliran udara terjadi pada areakonsolidasi.Melegakan jalan nafas.
Pembersihan jalan nafas secara mekanikpada pasien yang tidak dapatmelakukannya.
5) Kolaborasi pemberikan obat sesuaiindikasi, mukolitik, ekspektoran,bronkodilator, analgesik..
Untuk menurunkan spasme bronkusdengan mobilisasi sekret danmenurunkan ketidaknyamanan.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler (efek inflamasi). Tujuannya untuk memaksimalkan
oksigenasi, dengan kriteria hasilmenunjukkan perbaikan ventilasi dan
oksigenasi dan tidak ada gejala distres pernapasan.
Tabel 4. Intervensi dan RasionalKerusakan Pertukaran GasNo Intervensi Rasional1)
2)
3)
4)
5)
Kaji perubahan tanda vital, contohpeningkatan suhu, takikardia,hipotensi.Catat laporan mual/muntah.
Tekankan cairan sedikitnya 2500ml/hari atau sesuai kondisiindividual.Beri obat sesuai indikasi, mis.antipiretik, antiemetik.Berikan cairan tambahan IV sesuaikeperluan.
TD ortostatik berubah dan peningkatantakikardia menunjukkan kekurangancairan sistemik.Adanya gejala ini menurunkan masukanoral.Pemenuhan kabutuhan dasar cairan,menurunkan resiko dehidrasi.
Berguna menurunkan kehilangan cairan.
Penggunaan perental dapatmemperbaiki/ mencegah kekurangan.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
24
c. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuat
pertahanan sekunder (adanya infeksi, penekanan imun) penyakit kronis,
malnutri. Tujuannyauntuk mencegah/menurunkan risiko infeksi, dengan
kriteria hasilmencapai waktu perbaikan infeksi berulang tanpa
komplikasi.
Tabel 5. Intervensi dan RasionalResiko Tinggi Terhadap Penyebaran InfeksiNo Intervensi Rasional1)
2)
Identifikasi faktor yangmenimbulkan mual, misalnyasputum, dispneu berat.Auskultasi bunyi usus, observasi ataupalpasi distensi abdomen.
Pilihan intervensi tergantung padapenyebab masalah.
Bunyi usus mungkin menurun atau tidakada bila proses infeksi berat ataumemanjang.
3)
4)
Berikan makan porsi kecil tapi seringtermasuk makanan kering ataumakan yang menarik untuk pasien.Evaluasi status nutrisi umum, ukurberat badan dasar.
Dapat meningkatkan masukan meskipunnafsu makan mungkin lambat untukkembali.Adanya kondisi kronis atau keterbatasankeuangan dapat menimbulkanmalnutrisi.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran oksigen. Tujuannya agarklien mampu
meningkatkan aktivitas fisiknya, dengan kriteria hasilklien mampu
melaksanakan aktifitas ringan dan mampu mempertahankan gerak.
Tabel 6. Intervensi dan RasionalIntoleransi AktivitasNo Intervensi Rasional1)
2)
Rencanakan periode istirahat seringpada klien untuk penghematan energi.
Ciptakan lingkungan yang tenangtanpa stress.
Istirahat yang cukup dapatmengembalikan tenaga klien secarabertahap dan mencegah pengeluaranyang berlebihan.Lingkungan yang tenang dapatmemberikan rasa nyaman pada klien.
3)
4)
Ubah posisi secara bertahap dantingkatkan aktivitas sesuai toleransi.Sertakan orang tua dalammeningkatkan kebutuhan istirahat
Membantu mobilisasi secara bertahap.
Istirahat tidur lebih efektif denganperan serta orang tua.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
25
e. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolik. Tujuannya agar kebutuhan nutrisi
terpenuhi, dengan kriteria hasilklien dapat
mempertahankan/meningkatkan pemasukan nutrisi, berat badan
normal/meningkat.
Tabel 7. Intervensi dan RasionalResiko TinggiNutrisiKurangdariKebutuhanTubuh
No Intervensi Rasional1)
2)
Identifikasi faktor yangmenimbulkan mual, misalnyasputum, dispneu berat.Auskultasi bunyi usus, observasi ataupalpasi distensi abdomen.
Pilihan intervensi tergantung padapenyebab masalah.
Bunyi usus mungkin menurun atau tidakada bila proses infeksi berat ataumemanjang.
3) Berikan makan porsi kecil tapi seringtermasuk makanan yang menarikuntuk pasien.
Tindakan ini dapat meningkatkanmasukan meskipun nafsu makanmungkin lambat untuk kembali.
4) Evaluasi status nutrisi umum, ukurberat badan dasar.
Adanya kondisi kronis atau keterbatasankeuangan dapat menimbulkanmalnutrisi.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
f. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru. Tujuannya
agarnyeri berkurang sampai hilang, dengan kriteria hasilklien tenang,
tidak rewel selama dirawat dirumah sakit, sebelum pulang batuk
berkurang sampai hilang.
Tabel 8. Intervensi dan Rasional Nyeri AkutNo Intervensi Rasional1)
2)
3)
Tentukan karakteristik nyerimisalnya: tajam, konstan.
Pantau tanda-tanda vital.
Anjurkan pada ibu untuk membantupasien dalam teknik menekan dadaselama episode batuk.
Nyeri dada biasanya ada dalam beberapaderajat pada pneumonia dapat timbulkomplikasi pneumonia sepertiperikarditis dan endokarditis.Perubahan frekuensi jantung atautekanan darah menunjukkan bahwapasien mengalami nyeri.Alat untuk mengontrol ketidaknyamanan dada, sementarameningkatkan keefektifan upaya batuk.
4) Kolaborasi untuk memberikananalgesik dan anti tusif sesuai
Digunakan untuk menekan batuk nonproduktif/paroksimal, meningkatkan
26
indikasi. kenyamanan.Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
g. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan
oral. Tujuannya agartanda-tanda vital dalam batas normal, dengan
kriteria hasilmukosa bibir lembab, turgor kulit baik, TTV stabil.
Tabel 9.Intervensi dan Rasional Resiko Tinggi Kekurangan Volume CairanNo Intervensi Rasional1)
2)
3)
4)
5)
Kaji perubahan tanda vital, contohpeningkatan suhu, takikardia,hipotensi.
Catat laporan mual/muntah.
Tekankan cairan sedikitnya 2500ml/hari atau sesuai kondisiindividual.Beri obat sesuai indikasi, mis.antipiretik, antiemetik.Berikan cairan tambahan IV sesuaikeperluan.
Peningkatan suhu menigkatakan lajumetabolik dan kehilangan cairan melaluievaporasiTD ortostatik berubah dan peningkatantakikardia menunjukkan kekurangancairan sistemik.Adanya gejala ini menurunkan masukanoral.Pemenuhan kabutuhan dasar cairan,menurunkan resiko dehidrasi.
Berguna menurunkan kehilangan cairan.
Penggunaan perental dapatmemperbaiki/ mencegah kekurangan.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
h. Kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit, pengobatan dan
perawatan klien berhubungan dengan kurang informasi. Tujuannya
agarorang tua klien dapat mengerti dan memahami tentang masalah
penyakit anaknya, dengan kriteria hasilorang tua klien mengatakan
mengerti penyakit yang dialami oleh klien.
Tabel 10.Intervensi dan RasionalKurang Pengetahuan Orang Tua tentangMasalah Penyakit, Pengobatan dan Perawatan Klien
No Intervensi Rasional1)
2)
3)
Diskusikan aspek ketidakmampuandari penyakit, lamanyapenyembuhan, dan harapankesembuhan.Informasi dalam bentuk tertulis danverbal.
Tekankan perlunya melanjutkan
Informasi dapat meningkatkan kopingdan membantu menurunkan ansietas.
Dapat mempengaruhi kemampuanuntuk mengasimilasi informasi ataumengikuti program medik.Penghentian dini antibiotik dapat
27
terapi antibiotik selama periode yangdianjurkan.
mengakibatkan iritasi mukosa bronkus.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
4. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tujuan dari implementasi adalah membantu
klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan mencakup peningkatan
kesehatan (Nursalam, 2013).
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir
yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam
mencapai tujuan (Asmadi, 2008).Sistem penulisan ini dapat menggunakan
system SOAP atau model dokumentasi lainnya.
S : Respon subjektif terhadap intervensi yang dilaksanakan.
O : Respon Objektif terhadap intervensi yang dilaksanakan.
A : Analisa ulang atas data subjektif dan objektif dan untuk
menyimpulkan apakah masalah masih tetap atau ada masalah baru
atau mungkin terdapat data yang kontradiksi dengan masalah yang
ada.
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon
klien.
28
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Biodata
a) Identitas klien
Nama :An. V
Umur : 5 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa :Sunda/Indonesia
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS :22 Februari 2016
Tanggal Pengkajian :01 Maret 2016
No. Register :0001517168
Diagnosa :Bronchopneumonia
Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran
b) Identitas penanggung jawab
(1) Ayah
Nama :Tn. D
Jenis kelamin :42 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan: Kawin
29
Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Wirausaha
Hub. dengan klien:Ayah klien
Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran
(2) Ibu
Nama :Ny. A
Umur :39Tahun
Jenis kelamin :Perempuan
Status perkawinan: Kawin
Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :IRT
Hub. dengan klien:Ibu klien
Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran
c) Identitas Saudara Kandung
Tabel 11. Identitas Saudara Kandung An. V Usia Infant (5 Bulan)
No. Nama Umur JK HubunganStatus
Kesehatan1. Nadira 22 tahun Perempuan Kakak kandung Sehat2. Agung 18 tahun Laki-Laki Kakak kandung Sehat3. Nadya 15 tahun Perempuan Kakak kandung Sehat4. Aditya 12 tahun Laki-Laki Kakak kandung Sehat
Sumber: Data primer pengkajian An. V Usia Infant (5 Bulan) di RuangKenanga I RSUPdr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
30
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
(1) Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit
Menurut ungkapan orang tua klien, klien mengalami
sesak yang berlangsung secara terus menerus sejak 3
hari sebelum masuk rumah sakit, yang disertai dengan
panas badan pada 5 hari yang lalu, klien juga
mengalami penurunan nafsu menyusui. Ibu klien
sangatkhawatir dengan keadaan klien yang semakin
harikondisi kesehatannya semakin menurun dan pada
pukul 13.25 WIBibu klien berinisiatif segera membawa
klien ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin
Bandung untuk mendapatkan pengobatan dan
perawatan yang lebih lanjut.
(2) Keluhan Utama :Sesak napas
(3) Riwayat Keluhan Utama
Pada saat di lakukan pengkajian tanggal 01 Maret 2016,
ibu klien mengatakan anaknya sesak yang disebabkan
karena adanya sekret/sputum pada jalan napas. Sesak
dirasakan pada daerah dada yang berlangsungsecara
terus menerus. Hal yang memperberat saat klien sedang
menangis dan berkurang ketika klien beristirahat atau
digendong ibunya atau diberikan O2.Keluhan yang
31
menyertai adalah demam yang kadang meningkat dan
menurun.
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
(1) Pre Natal
Ibu klien mengatakan bahwa melakukan pemeriksaan
kehamilannyatidak teratur, mendapatkan imunisasi TT
2× yaitu usia kehamilan 4 bulan dan 5 bulan,selama
hamil mengalami kenaikan berat badan 7-9 kg. Ibu
klien tidak mengkonsumsi obat-obatan dan merokok,
ibu klien juga tidak menderita penyakit infeksi selama
hamil.
(2) Intra Natal
Ibu klien mengatakan saatmelahirkan belum cukup
bulan usia kehamilannya masih 7 bulan, persalinan
dilakukan di rumahyang ditolong oleh bidan, ibu klien
melahirkan secara spontan.
(3) Post Natal
Saat lahir kondisi anak sehat dengan berat badan 2300
gram (2,3 kg).Keadaan klien setelah 28 hari baik dan
tidak ada penyakit yang dikeluhkan, namun setelah
klien berusia 1 bulan klien telah di diagnosa ASD
(Atrial Septum Ductus).
32
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit seperti DM, Hipertensi,
penyakit jantung, TBC, Hepatitis, ISPA, dan gangguan
jiwa.
G I
G II
G III
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Umur tidak diketahui
= Klien
= Tinggal serumah
= Garis keturunan
G I = Sebagianmasih hidup dan tidak ada yang
menderitapenyakitketurunan
G II =Orang tua klien tidak menderita sakit
G III =Klien sedang menderita penyakit sesak napas.
× 60
?39
×
?
?
×
42
?
? ×?
1218 5 bln1522
?
Bagan 1. Genogram 3 generasi
x
?
33
3) Riwayat Imunisasi
Tabel 12. Riwayat Imunisasi anak V Usia Infant (5 Bulan)
No Jenis ImunisasiWaktu
PemberianReaksi Setelah
Pemberian1 BCG Tidak diberikan Belum diberikan2 DPT Tidak diberikan Belum diberikan3 Polio Tidak diberikan Belum diberikan4 Hepatitis B Tidak diberikan Belum diberikan5 Campak Belum diberikan Belum diberikan
Sumber: Data Primer PengkajianAn. V di Ruang Kenanga I Rumah SakitUmum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
4) Riwayat Tumbuh Kembang
a) Pertumbuhan Fisik Anak
(1) Berat badan saat lahir 2300 gram (2,3 kg) dan berat
badan saat ini 4,6 kg
(2) Tinggi badan 58 cm
b) Perkembangan Anak
(1) Motorik kasar: dalam perkembangan motorik kasar
anak belum bisa berjalan karena klien masih berumur 5
bulan
(2) Motorik halus: anak belum mengerti dan belum bisa
mengikuti perintah karena klien masih berumur 5
bulan.
(3) Sosialisasi: klien belum bisa berinteraksi dengan orang
yang ada disekelilingnya.
(4) Bahasa: ibu klien mengatakan anaknya belum bisa
berbicara karena klien masih berumur 5 bulan.
(5) Kognitif: ibu klien mengatakan bahwa klien belum bisa
mengenal dirinya.
34
5) Riwayat Nutrisi
a) Pemberian ASI pertama kali sejak klien lahir, waktu
pemberian yaitu setiap kali klien menangis, cara pemberian
dengan cara menetek.
b) Pemberian susu formula tambahan sejak klien dirawat di
rumah sakit.
c) Pemberian makanan tambahan belum diberikan karena
klien masih berumur 5 bulan.
6) Riwayat Psikososial
Ibu klien mengatakan tahu tentang penyakit yang di alami oleh
klien, ibu klien selalu berharap agar anaknya cepat sembuh dan
segera pulang ke rumah.Hubungan ibu klien dengan suami baik,
bila ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama.Hubungan
ibu kliendengan petugas kesehatan baik, terbukti ibu klien mau
menuruti anjuran yang diberikan dan dapat melakukan kerja
sama dalam melakukan tindakan.
7) Riwayat Spiritual
Klien dilahirkan dalam keluarga beragama islam. Orang tua
klien selalu berdoa demi kesembuhan anaknya dan berharap
segera cepat pulang ke rumah agar dapat berkumpul kembali
bersama keluarga.
35
8) Reaksi Hospitalisasi
Ibu klien mengatakan bahwa membawa anaknya di rumah sakit
karena mengalami sesak nafas yang berlangsung terus menerus
yang disertai dengan demam dan muntah.Ibu klien juga nampak
selalumendampingi anaknya dirumah sakit.
9) Pola Aktifitas Sehari-hari
Tabel 13. Pola Aktivitas Sehari-hari Anak V Usia Infant 5 (Bulan)No Jenis kegiatan Sebelum MRS Selama MRS1. Nutrisi
a. Minum(1) Jenis(2) Frekuensi(3) Porsi
(4) Keluhan
ASIketika anak menangis
Tidak menentu
Tidak ada
Susu formulaketika anak menangis
120cctiap 2 jamhanya 35 cc yang
dihabiskanSesak nafas
2. Eliminasia. BAB
1) Frekuensi2) Konsistensi3) Bau4) Warna5) Keluhan
b. BAK1) Frekuensi2) Bau3) Warna4) Keluhan
1-3× sehariEncerKhas
Kuning
4-6× sehariAmoniakKuning
Tidak ada
1-3× sehariEncerKhas
Kuning
4-7× sehariAmoniakKuning
Tidak ada3. Istrahat dan tidur
a. Tidur siangb. Tidur malamc. Keluhan
12.30 – 15.0019.00 – 05.00
Tidak ada
11.30 – 14.3019.30 – 04.35
Sesak, klien jugamendengkur saat tidur
4. Personal Higienea. Mandib. Keramasc. Sikat gigid. Potong kuku
e. Ganti pakaian
2 kali sehariSetiap kali mandiBelum dilakukanketika kuku mulai
panjangSetiap kali selesai
mandi
Selama di rumah sakitklien mandi di pagihari saja dengan caradi lap basahmenggunakan waslap
Sumber: Data Primer Hasil Pengkajian An. V di Ruang Kenanga I RumahSakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
36
5 + 92
10) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum : Lemah
b) Kesadaran :Composmentis, GCS: 15 (E4 V5 M6)
c) Tanda-Tanda Vital :N :120 ×/menit
S :38,4 oC
P :64 ×/menit
d) Antropometri
(1) Tinggi badan :58 cm
(2) Berat badan :4,6 kg
(3) Lingkar kepala :36 cm
(4) Lingkar dada :53 cm
(5) Lingkar perut :54 cm
(6) Lingkar lengan :11 cm
(7) BBI : =7 kg
e) Sistem Pernapasan
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, bentuk hidung simetris,
tidak ada sianosis pada hidung, ada sekret pada jalan napas,
tidak ada epistaksis, pola napas cepat dan dangkal dengan
frekuensi 64 ×/menit, ada pernapasan cuping hidung, retraksi
dinding dada saat bernapas, nampak penggunaan otot bantu
pernapasan, klien belum bisa membedakan bau,nampak
terpasang O2 1 L/menit, bunyi napasbronkovesikuler,
auskultasi terdengar suara napas tambahan (wheezing), tidak
37
ada massa, klien nampak menangis saat ada tekanan pada
daerah dada, perkusi dada hipersonor.
f) Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, Hb: 10.7 g/dL, tidak ada
peningkatan vena jugularis, tidak ada pembesaran arteri
karotis, CRT ≤ 2 detik,bunyi jantung I dan II terdengar jelas
danterdapat bunyi jantung tambahan (mur-mur), nadi
120×/menit, terdapat adanya pembesaran jantung.
g) Sistem Pencernaan
Bibir nampak lembab dan tidak sianosis,gigi belum tumbuh,
tidak ada stomatitis, tidak ada peradangan pada tonsil, bentuk
perut datar, tidak teraba adanya lesi, perkusiabdomen
terdengar suara timpani, peristaltik usus 8×/menit, tidak ada
pembesaran hati dan limpa.
h) Sistem Indra
(a) Mata: simetris kiri dan kanan, pupil isokor +/+,
kongjungtiva merah mudah, tidak ada edema palbebra,
sklera tidak ikterus, TIO teraba lunak, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tanda-tanda peradangan.
(b) Hidung: bentuk simetris, terdapat pernapasan cuping
hidung, terdapat secret, klien belum dapat membedakan
bau-bauan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada masa atau
benjolan.
38
(c) Telinga: simetris kiri dan kanan, aurikula nampak bersih,
tidak ada serumen pada lubang telinga, tidak ada nyeri
tekan pada artikula,tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
(d) Lidah: klien belum dapat membedakan rasa manis, pahit,
asin dan asam.
(e) Kulit: klien belum dapat membedakan sensasi panas,
dingin, tajam dan kasar.
i) SistemEndokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan parathyroiddan
tidak ada nyeri tekan pada kelenjar thyroid dan parathyroid.
j) Sitem Perkemihan
Tidak ada edema palpebra, klien nampak memakai popok
sebagai tempat penampungan urine, tidak ada distensi
kandung kemih.
k) Sistem Reproduksi
Tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan pada genetalia dan
tidak ada kelainan pada sistem reproduksi.
l) Sistem Imun
Pada saat pengkajian terjadi penurunan daya tahan tubuh
selama sakit yang ditandai dengan klien mengalami
kelemahan fisik serta suhu tubuh yang kadang meningkat dan
menurun.
39
m)Sistem Neurologi
Ubun-ubun nampak datar, klien tidak mengalami kejang.
n) Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada keterbatasan gerak pada persendiaan, tidak ada
kifosis, lordosis, ataupun skoliosis.
(1) Ekstremitas Atas
Bentuk simetris kiri dan kanan, klien dapat
menggerakkan kedua tangannya, rangsangan raba
ada,terpasang IVFD (mikro) W5 4cc/menit ditangan
kanan, kekuatan otot 5 5 tidak terdapat edema.
(2) Ekstremitas Bawah
Bentuk simetris kiri dan kanan, kekuatan otot 5 5 tidak
terdapat edema.
o) Sistem Integumen
Warna rambut hitam, penyebaran merata, rambut nampak
bersih dan tidak mudah rontok, warna kulit sawo matang,
tidak ada lesi, kuku nampak pendek dan bersih, CRT ≤ 2
detik, tidak ada pembengkakan pada kulit, turgor kulit baik
dan tidak lengket, akral teraba panas dengan suhu 38,4 oC.
40
11) Data Penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
Tabel14. Pemeriksaan Laboratorium Anak V Usia Infant (5 Bulan)Tanggal 29 Februari 2016
No Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan1. Hematologi
HemoglobinHematokritEritrositLekositTrombosit
10,731
13,718.300
288.000
9,5-13,529-41
3,65-5,226.000-17.500
150000-450000
g/dL%
Juta/uL/mm3
/mm3
2. Index EritrositMCVMCHMCHC
81,128,834,3
74-10825-3530-36
Flpg%
3. Hitung Jenis LekositBasofilEosinofilBatangSegmenLimfositMonosit
000404911
0,1-11.63-5
17-4967-772-10
%%%%%%
4. Kimia klinikCRP Kuantitatif 0,2 < 5 mg/L
Sumber:HasilLaboratoriumAn.Vdi RuangKenangaIRumah Sakit UmumPusat dr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
b) Pemeriksaan Foto Thorak
Klinis : Bronchopneumonia
(1) Cor membesar ke lateral kiri dengan apeks
membulat diatas difragma pinggang jantung
menonjol (CTR : 57,5 %)
(2) Sinus dan diafragma normal
(3) Pulmo :
(a) Hili normal
(b) Corakan bronkhovaskuler normal
41
(c) Tampak perbercakan dilapang atas-bawah
paru kanan dan lapang atas-tengah paru kiri
(d) Kranialisasi ( – )
Kesan :
(1) Bronchopneumonia bilateral
(2) Kardiomegali (CDH ?)
12) Pengobatan dan Perawatan
a) Ampisilin 4x200 mg /IV (1gr)
b) Gentamicin 1x30 mg /IV (80mg)
c) Paracetamol syr1/3 cth tiap 6-8 jam
d) Multivitamin syr 1×1cth
e) Asam folat tab 1×1mg
f) O21 liter /menit
g) Nebulizer dengan NaCl 0,9 % (5 cc) 3×1 diberikan tiap 8 jam
b. Klasifikasi Data
1) Data Subyektif
a) Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas
b) Ibu klien mengatakan anaknya mendengkur saat tidur
c) Ibu klien mengatakan anaknyademam
d) Ibu klien mengatakan demam anaknya kadang meningkat dan
menurun
e) Ibu klien mengatakan anaknya susah minum susu karena
sesak
42
5 + 92
2) Data Objektif
a) Keadaan umum lemah
b) Klien nampak sesak
c) Adanya sekret pada jalan napas
d) Nampak pernapasan cuping hidung
e) Pola napas cepat dan dangkal
f) Auskultasi terdengar bunyi wheezing
g) Frekuensi pernapasan 64 ×/menit
h) Hasil foto thoraks: kesan Bronchopneumonia bilateral
i) Akral teraba panas
j) Suhu tubuh38,4OC
k) Terpasang oksigen nasal kanul 1 liter/ menit
l) Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc dihabiskan
hanya 35 cc
m) TB = 58 cm, BB = 4,6 kg, BBI : = 7 kg
c. Analisa data
Tabel 15. Analisa Data Anak V Usia Infant (5 Bulan)No Symptom Etiologi Problem1. a. DS:
1) Ibu klien mengatakananaknya sesak napas
2) Ibu klien mengatakananaknya mendengkursaat tidur
b.DO :1) Klien nampak sesak2) Adanya sekret pada
jalan napas3) Nampak pernapasan
cuping hidung4) Pola napas cepat dan
dangkal
Invasi kuman kesaluranpernapasan
↓Terjadi reaksi peradanganbronchiolus dan bronchus
↓Terjadi lesi pada bagian paru
↓Kerusakan jaringan parumeluas dan mengalami
nekrosis↓
Produksi sputum meningkatpada jalan napas
Ketidakefektifanbersihanjalan napas
43
5 + 9
2
5 + 9
2
5 + 9
2
5 + 9
2
5 + 9
2
5 + 9
2
Lanjutan Tabel 15.
No Symptom Etiologi Problem5) Auskultasi terdengar
bunyi wheezing6) Frekuensi
pernapasan64×/menit
7) Terpasang oksigennasal kanul 1 liter/menit.
8) Hasil foto thoraks:kesanBronchopneumoniabilateral
↓Sekret terakumulasi pada jalan
napas↓
Bersihan jalan napas tidakefektif
2. a. DS :1) Ibu klien mengatakan
anaknya demam2) Ibu klien mengatakan
demam anaknyakadang meningkatdan menurun
b.DO :1) Keadaan umum
lemah2) Akral teraba panas3) Suhu tubuh 38,4 OC
Masuknya kuman dalam tubuh(saluran pernafasan)
Kuman berkembangbiak
dengan mengeluarkan toksin
Reaksi peradangan
Sel memproduksi endogenouspirogen/interleukin
Peningkatan produksi
prostaglandin
Merangsang thermoregulatordi hypothalamus
Demam (Hipertermia)
Hipertermia
3. a. DS :1) Ibu klien mengatakan
anaknya susahminum susu karenasesak
b.DO :1) Keadaan umum
lemah2) Susu yang diberikan
tiap 2 jam sebanyak120 cc dihabiskanhanya 35 cc
3) BB : 4,6 kg4) TB : 56 cm5) BBI : = 7 kg
Masuknya bakteri/viruskejaringan paru-paru
↓Peradangan pada dinding
bronchus dan alveolus↓
Tidak adekuatnya perfusi O2
ke jaringan↓
Meningkatnya jumlahmakrofag dalam alveoli
↓Peningkatan prosesmetabolisme tubuh
↓Penurunan nafsu menyusui
↓Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Perubahannutrisi
kurang darikebutuhan
tubuh
Sumber: Hasil Analisa Data An. V diRuangKenangaI RSUP dr. Hasan SadikinBandung Maret 2016
44
2. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan
adanyapenumpukan sekret ditandai dengan:
DS :
1) Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas
2) Ibu klien mengatakan anaknya mendengkur saat tidur
DO :
1) Keadaan umum lemah
2) Klien nampak sesak
3) Adanya sekret pada jalan napas
4) Nampak pernapasan cuping hidung
5) Pola napas cepat dan dangkal
6) Frekuensi pernapasan 64 ×/menit
7) Auskultasi terdengar bunyi wheezing
8) Terpasang oksigen nasal kanul 1 liter/menit
9) Hasil foto thoraks: kesan Bronchopneumonia bilateral
b. Hipertermiaberhubungan dengan proses inflamasi bronkhus ditandai
dengan:
DS :
1) Ibu klien mengatakan anaknya demam
2) Ibu klien mengatakan demam anaknya kadang meningkat dan
menurun
45
5 + 92
DO:
1) Keadaan umum nampak lemah
2) Akral teraba panas
3) Suhu tubuh 38,4 OC
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang nafsu menyusui yang ditandai dengan:
DS :
1) Ibu klien mengatakan anaknya susah minum susu karena sesak
DO :
1) Keadaan umum lemah
2) Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc dihabiskan hanya
35 cc
3) BB : 4,6 kg,TB : 58 cm
4) BBI : = 7 kg
46
3. Intervensi Keperawatan
Nama : An. V Tanggal Masuk : 22 Februari 2016
Umur : 5 Bulan Tanggal Pengkajian : 01 Maret 2016
Jenis kelamin : Perempuan No. Register : 0001517168
Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran, Bandung Jawa Barat Diagnosa Medis : Bronchopneumonia
Tabel 16. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan TujuanRencana Tindakan
Intervensi Rasional1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
berhubungan dengan adanya penumpukansekret yang berlebih ditandai dengan:a. Data Subjektif :
1) Ibu klien mengatakan anaknya sesaknapas
2) Ibu klien mengatakan klien mendengkurketika tidur
b. Data Objektif :1) Keadaan umum lemah2) Klien nampak sesak3) Adanya sekret pada jalan napas4) Nampak pernapasan cuping hidung5) Pola napas cepat dan dangkal6) Hasil RO: kesan Bronchopneumonia
bilateral7) Auskultasi terdengar bunyi wheezing8) Frekuensi pernapasan 64×/menit9) Terpasang oksigen nasal kanul 1L/menit
Setelah dilakukantindakan keperawatanselama 3 hari bersihanjalan napas efektifdengan kriteria:1. Orang tua klien
mengungkapkananaknya tidaksesak
2. Pernapasannormal(30-60×/menit)
3. Tidak ada sekretdijalan napas
4. Auskultasi bunyinapas normal(vesikuler).
5. Klien tidak lagimenggunakan alatbantu pernapasan.
1. Kaji frekuensi dankedalaman pernapasan.
2. Auskultasi area paru,catat area penurunan/tidak ada aliran darahdan bunyi napasadventus misal krekles,mengi.
3. Berikan posisi yangnyaman untuk klien.
4. Berikan O2 sesuaiindikasi.
5. Kolaborasi pemberiannebulizerdan antibiotiksesuai indikasi.
1. Sebagai indikator adanyagangguan nafas dan indikatordalam tindakan selanjutnya.
2. Penurunan aliran udara terjadipada area konsolidasi dengancairan. Bunyi napas bronkhial(normal pada bronkhus) dapatjuga pada area konsolidasi.
3. Berkurangnya tekanandiafragma ke atas sehinggaekspresi paru maksimalsehingga klien dapat bernafasdengan leluasa.
4. Memenuhi kebutuhan oksigen.
5. Pemberian obat-obatan sesuaiindikasi membantu meringan-kan sesak napas.
47
5 + 92
Lanjutan Tabel 16.
No Diagnosa Keperawatan TujuanRencana Tindakan
Intervensi Rasional2. Hipertermia berhubungan dengan proses
inflamasi bronkhus ditandai dengan:a. Data Subjektif:
1) Ibu klien mengatakan anaknya demam.2) Ibu klien mengatakan demam anaknya
kadang meningkat dan menurun.
b. Data Objektif:1) Keadaan umum nampak lemah2) Akral teraba panas3) Suhu tubuh 38,4 OC
Setelah dilakukantindakan keperawatanselama 3 hari suhutubuh dalam batasnormal dengan kriteria:1. Klien bebas dari
demam.2. Suhu tubuh 36,5-
37,5 0C.3. Nadi 100-160×/
menit
1. Observasi tanda-tandavital
2. Berikan kompres hangatpada klien
3. Anjurkan pada ibu klienuntuk memakaikan klienpakaian yang tipis danmenyerap keringat
4. Berikan antipiretiksesuai program dokter.
1. Tanda vital merupakanindikator dalam mengetahuikeadaan umum klien.
2. Menyebabkan vasodilatasi padakapiler sehingga memudahkanevaporasi panas.
3. Agar klien tetap merasanyaman.
4. Antipiretikdapatmerangasanghypothalamus untukmenurunkan suhu tubuh.
3. Perubahannutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan kurang nafsu menyusuiyang ditandai dengan:a. Data Subjektif :
1) Ibu klien mengatakan anaknya susahminum susu karena sesak.
b. Data Objektif :1) Keadaan umum lemah2) Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak
120 cc dihabiskan hanya 35 cc3) BB : 4,6 kg4) TB : 58 cm5) BBI : =7 kg
Setelah dilakukantindakan keperawatanselama 3 harikebutuhan nutrisi dapatterpenuhi dengankriteria :1. Keadaan umum
baik2. BB meningkat 0,2
ons/ minggu3. Keluarga
mengatakan nafsumakan anaknyameningkat.
1. Kaji keluhan kurangnafsu makan yangdialami oleh klien.
2. Timbang berat badantiap hari.
3. Anjurkankepada ibuklien untuk memberiminum sedikit tapisering.
4. Berikan HE tentangpentingnya ASIEksklusif kepada ibu.
5. Berikan multivitaminsesuai program dokter
1. Mengetahui tingkat kebutuhannutrisi klien sehinggadirumuskan intervensikeperawatan yang tepat.
2. BB merupakan indikator kasarstatus nutrisi klien.
3. Untuk mencegah pengosonganlambung sehingga prosesabsorpsi berjalan terus.
4. Pilihan intervensi tergantungpada penyebab maasalah.
5. Untuk melengkapi kebutuhannutrisi yang kurang.
48
4. Implementasi dan Evaluasi
Nama : An. V Tanggal Masuk : 22 Februari 2016
Umur : 5 Bulan Tanggal Pengkajian : 01 Maret 2016
Jenis kelamin : Perempuan No. Register : 0001517168
Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran, Bandung Jawa Barat Diagnosa Medis : Bronchopneumonia
Tabel 17. Implementasi dan EvaluasiNoDX
Hari /Tanggal
Jam Implementasi Jam Evaluasi
1. Selasa,01 Maret
2016
08.20
08.25
08.35
08.40
1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernapasan.Hasil :Klien sesak, nampak retraksi dinding dada, pernapasananak 64 ×/menit.
2. Mengauskultasi area paru, catat area penurunan/ tidak adaaliran darah dan bunyi napas adventus misal krekles,mengi.Hasil :Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suara napasbronkhovesikuler, perkusi bunyi hipersonor.
3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien.Hasil :Klien merasa nyaman dan tidak rewel ketika sedangdigendong ibunya.
4. MemberikanO2 sesuai indikasi yaitu memberikan oksigen1 liter/ menit.Hasil :Sesak anak nampak berkurang.
14.00 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesakO :
1. Keadaan umum lemah2. Anak masih nampak sesak3. Masih terdapat sekret pada jalan napas4. Nampak retraksi dinding dada5. Terpasang oksigen 1 liter/menit6. Pernapasan 64 ×/menit7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing
A :Tujuan belum tercapaiP : Lanjutkan inrervensi 1, 2, 3, 4 dan 5
1. Kaji frekuensi dan kedalamanpernapasan.
2. Berikan posisi yang nyaman untuk klien.3. Auskultasi area paru, catat area
penurunan/ tidak ada aliran darah danbunyi napas adventus misal krekles,mengi.
49
Lanjutan Tabel 17.
NoDX
Hari /Tanggal Jam Implementasi Jam Evaluasi
09.00 5. Mengkolaborasipemberian nebulizer dan antibiotik sesuaiindikasi.Hasil :Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc)Ampisilin 200mg/IV (1 cc)Gentamicin 30mg/IV (1,5 cc)
4. Berikan O2 sesuai indikasi.5. Kolaborasi pemberian obat anti
bronkhodilator dan antibiotik sesuaiindikasi.
2. Selasa,01 Maret
2016
08.20
10.05
10.10
10.25
1. Mengobservasi tanda-tanda vitalHasil :N : 120 ×/menitS : 38,4 oCP : 64 ×/menit
2. Memberikan kompres hangat pada klien.Hasil :Panas tubuh belum menurun
3. Menganjurkan pada ibu klien untuk memakaikan klienpakaian yang tipis dan menyerap keringatHasil :Ibu klien cukup kooperatif dan selalu mengikuti saran dariperawat
4. Memberikan antipiretik sesuai program dokter.Hasil :Paracetamol sirup 1/3 cth
14.00 S : Ibu klien mengatakan panas anaknya sudahmulai turun
O :1. Klien nampak lemah2. Akral teraba panas3. Suhu tubuh 38,40C
A :Tujuan belum tercapaiP :Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
1. Observasi tanda-tanda vital2. Berikan kompres hangat pada klien3. Anjurkan pada ibu klien untuk
memakaikan klien pakaian yang tipisdan menyerap keringat
4. Berikan antipiretik sesuai programdokter
50
Lanjutan Tabel 17.
NoDX
Hari /Tanggal Jam Implementasi Jam Evaluasi
3. Selasa,01 Maret
2016
09.10
09.15
10.25
10.35
11.00
1. Mengkajikeluhan kurang nafsu makan yang dialami olehklien.Hasil :Klien nampak susah minum susu karena sesak
2. Menimbang berat badan anak.Hasil :Berat badan 4,6 kg
3. Menganjurkankepada ibu klien untuk memberi minumdalam porsi sedikit tapi sering.Hasil :Ibu klien nampak memberikan klien susu formulasebanyak 120 cc tiap 2 jam
4. Memberikan HE tentang pentingnya ASI Eksklusif kepadaibu.Hasil :Ibu klien cukup memahami pentingnya ASI Eksklusif
5. Memberikan multivitamin sesuai program dokterHasil :Multivitamin 1cthAsam folat 1mg
14.00 S : Ibu klien mengatakan nafsu makan anaknyamasih kurang
O :1. Klien masih nampak lemah2. Susu yang diberikan tiap 2 jam
sebanyak120 cc dihabiskan hanya 35 cc3. BB masih 4,6 kg
A : Tujuan belum tercapaiP : Lanjutkan inrervensi 1, 2, 3 dan 5
1. Kaji keluhan kurang nafsu makan yangdialami oleh klien.
2. Timbang berat badan anak.3. Anjurkan kepada ibu klien untuk
memberi minum dalam porsi sedikit tapisering.
5. Berikan multivitamin sesuai programdokter.
51
5. Catatan Perkembangan
Tabel 18. Catatan Perkembangan
NoNoDx
Hari/Tanggal
Jam Catatan Perkembangan
1. I Rabu,02 Maret
2016
08.00
08.15
08.20
08.30
08.35
08.40
13.00
S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesakO :
1. Keadaan umum lemah2. Anak masih nampak sesak3. Masih terdapat sekret pada jalan napas4. Nampak retraksi dinding dada5. Terpasang oksigen 1 liter/menit6. Pernapasan 64 ×/menit7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing
A : Tujuan belum tercapaiP : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5I :
1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernapasan.Hasil :Klien sesak, nampak retraksi dinding dada,pernapasan anak 64 ×/menit.
2. Mengauskultasi area paru, catat areapenurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyinapas adventus misal krekles, mengi.Hasil :Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suaranapas bronkhovesikuler, perkusi bunyi resonan.
3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien.Hasil :Klien merasa nyaman dan tidak rewal ketikasedang digendong ibunya.
4. Memberikan O2 sesuai indikasi yaitumemberikan oksigen 1 liter/ menit.Hasil :Sesak anak nampak berkurang.
5. Mengkolaborasikan pemberian obatbronkhodilator dan antibiotik sesuai indikasi.Hasil :Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc)Ampisilin 200 mg/ IV (1 cc)Gentamicin 30 mg/ IV (1,5 cc)
E : Masalah belum teratasi2. II Rabu,
02 Maret2016
08.50 S : Ibu klien mengatakan panas badan anaknya belumturun
O :1. Klien masih nampak lemah2. Akral teraba panas3. Suhu tubuh 38,4 0C
A : Tujuan belum tercapaiP : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
52
Lanjutan Tabel 18.
NoNoDx
Hari/Tanggal Jam Catatan Perkembangan
09.00
09.25
09.30
09.35
13.00
I :1. Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil :N : 120 ×/menitS : 38,4 oCP : 64 ×/menit
2. Memberikan kompres hangat pada klien.Hasil :Panas tubuh belum menurun
3. Menganjurkan pada ibu klien untukmemakaikan klien pakaian yang tipis danmenyerap keringatHasil :Ibu klien cukup kooperatif dan selalu mengikutisaran dari perawat
4. Memberikan antipiretik sesuai program dokter.Hasil :Paracetamol sirup 1/3 cth
E : Masalah belum teratasi3. III Rabu,
02 Maret2016
09.40
09.45
09.50
10.00
10.05
13.00
S : Ibu klien mengatakan nafsu menyusui anaknyamasih kurang
O :1. Klien masih nampak lemah2. Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc
yang dihabiskan hanya 35 cc.3. BB masih 4,6 kg
A : Tujuan belum tercapaiP : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 5I :
1. Mengkaji keluhan kurang nafsu makan yangdialami oleh klien.Hasil :Klien nampak susah minum susu karena sesak
2. Menimbang berat badan anak.Hasil :Berat badan 4,6 kg
3. Menganjurkan kepada ibu klien untuk memberiminum dalam porsi sedikit tapi sering.Hasil :Ibu klien nampak memberikan klien susuformula sebanyak 120 cc tiap 2 jam
5. Memberikan multivitamin sesuai programdokter.Hasil :Multivitamin 1cthAsam folat 1mg
E : Masalah belum teratasi
53
Lanjutan Tabel 18.
NoNoDx
Hari/Tanggal Jam Catatan Perkembangan
4. I Kamis,03 Maret
2016
08.00
08.10
08.20
08.28
08.32
08.35
14.00
S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesakO :
1. Keadaan umum lemah2. Anak masih nampak sesak3. Masih terdapat sekret pada jalan napas4. Nampak retraksi dinding dada5. Terpasang oksigen 1 liter/menit6. Pernapasan 64 ×/menit7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing
A : Tujuan belum tercapaiP : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5I :
1. Mengkaji frekuensi dan kedalamanpernapasan.Hasil :Klien sesak, nampak retraksi dinding dada,pernapasan anak 64 ×/menit.
2. Mengauskultasi area paru, catat areapenurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyinapas adventus misal krekles, mengi.Hasil :Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suaranapas bronkhovesikuler, perkusi bunyiresonan.
3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien.Hasil :Klien merasa nyaman dan tidak rewal ketikasedang digendong ibunya.
4. Memberikan O2 sesuai indikasi yaitumemberikan oksigen 1 liter/ menit.Hasil :Sesak anak nampak berkurang.
5. Kolaborasikan pemberian obat bronkhodilatordan antibiotik sesuai indikasi.Hasil :Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc)Ampisilin 200 mg/ IV (1 cc)Gentamicin 30 mg/ IV (1,5 cc)
E : Masalah belum teratasi5. II Kamis,
03 Maret2016
08.40 S : Ibu klien mengatakan panas badan anaknya belumturun
O :1. Klien masih nampak lemah2. Akral teraba panas3. Suhu tubuh 37,8 0C
A : Tujuan belum tercapaiP : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
54
Lanjutan Tabel 18.
NoNoDx
Hari/Tanggal Jam Catatan Perkembangan
09.00
09.15
09.20
09.27
12.00
I :1. Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil :N : 100 ×/menitS : 37,8 oCP : 64 ×/menit
2. Memberikan kompres hangat pada klien.Hasil :Panas tubuh belum menurun
3. Menganjurkan pada ibu klien untukmemakaikan klien pakaian yang tipis danmenyerap keringatHasil :Ibu klien cukup kooperatif dan selalu mengikutisaran dari perawat
4. Memberikan antipiretik sesuai program dokter.Hasil :Paracetamol sirup 1/3 cth
E : Masalah belum teratasi6. III Kamis
03 Maret2016
09.35
09.40
09.50
10.00
10.10
12.00
S : Ibu klien mengatakan nafsu menyusui anaknyamasih kurang
O :1. Klien masih nampak lemah2. Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc
dihabiskan hanya 35 cc.3. BB masih 4,6 kg
A : Tujuan belum tercapaiP : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 5I :
1. Mengkaji keluhan kurang nafsu makan yangdialami oleh klien.Hasil :Klien nampak susah minum susu karena sesak
2. Menimbang berat badan anak.Hasil :Berat badan 4,6 kg
3. Menganjurkan kepada ibu klien untuk memberiminum dalam porsi sedikit tapi sering.Hasil :Ibu klien nampak memberikan klien susuformula sebanyak 120 cc tiap 2 jam
5. Memberikan multivitamin sesuai programdokter.Hasil :Multivitamin 1cthAsam folat 1mg
E : Masalah belum teratasi
55
Lanjutan Tabel 18.
NoNoDx
Hari/Tanggal Jam Catatan Perkembangan
7. I Jumat,04 Maret
2016
08.00
08.10
08.25
08.30
08.35
08.40
14.00
S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesakO :
1. Keadaan umum lemah2. Anak masih nampak sesak3. Masih terdapat sekret pada jalan napas4. Nampak retraksi dinding dada5. Terpasang oksigen 1 liter/menit6. Pernapasan 64 ×/menit7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing
A : Tujuan belum tercapaiP : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5I :
1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernapasan.Hasil :Klien sesak, nampak retraksi dinding dada,pernapasan anak 64 ×/menit.
2. Mengauskultasi area paru, catat areapenurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyinapas adventus misal krekles, mengi.Hasil :Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suaranapas bronkhovesikuler, perkusi bunyi resonan.
3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien.Hasil :Klien merasa nyaman dan tidak rewal ketikasedang digendong ibunya.
4. Memberikan O2 sesuai indikasi yaitumemberikan oksigen 1 liter/ menit.Hasil :Sesak anak nampak berkurang.
5. Kolaborasikan pemberian obat bronkhodilatordan antibiotik sesuai indikasi.Hasil :Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc)Ampisilin 200 mg/ IV (1 cc)Gentamicin 30 mg/ IV (1,5 cc)
E : Masalah belum teratasi8. II Jumat,
04 Maret2016
08.10
14.00
S : Ibu klien mengatakan panas badan anaknya sudahmulai turun
O :1. Klien masih nampak lemah2. Akral teraba panas3. Suhu tubuh 37,1 0C
A : Tujuan telah tercapaiP : Pertahankan ntervensiE : Masalah telah teratasi
56
Lanjutan Tabel 18.
NoNoDx
Hari/Tanggal Jam Catatan Perkembangan
9. III Jumat,04 Maret
2016
08.30
08.40
08.50
09.00
09.30
12.00
S : Ibu klien mengatakan nafsu menyusui anaknyamasih kurang
O :1. Klien masih nampak lemah2. Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc
dihabiskan hanya 80 cc.3. BB masih 4,6 kg
A : Tujuan belum tercapaiP : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 5I :
1. Mengkaji keluhan kurang nafsu makan yangdialami oleh klien.Hasil :Klien nampak susah minum susu karena sesak
2. Menimbang berat badan anak.Hasil :Berat badan 4,6 kg
3. Menganjurkan kepada ibu klien untuk memberiminum dalam porsi sedikit tapi sering.Hasil :Ibu klien nampak memberikan klien susuformula sebanyak 120 cc tiap 2 jam
5. Memberikan multivitamin sesuai programdokter.Hasil :Multivitamin 1cthAsam folat 1mg
E : Masalah belum teratasi
B. PEMBAHASAN
Selama melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan catatan perkembangan
pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang
Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yang dilaksanakan mulai
tanggal 01 Maret sampai dengan 04 Maret 2016, penulis mendapatkan
kesenjangan antara teori dengan pelaksanaan praktek dilapangan selama
57
melaksanakan asuhan keperawatan. Selain itu, penulis juga menemukan
faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam melaksanakan asuhan
keperawatan di lapangan.
Adapun uraian secara lengkap pembahasan dari pelaksanaan asuhan
keperawatan di lapangan pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan
Bronchopneumonia dengan tinjauan teori asuhan keperawatan pada Anak V
Usia Infant (5 bulan) dengan Bronchopneumonia, dapat disimak dalam
penjelasan di bawah ini:
1. Pengkajian
Tahap pengkajian adalah tahap awal darip proses keperawatan
dengan tujuan memperoleh data-data untuk menentukan masalah
keperawatan yang tepat. Dalam pengkajian penulis melaksanakan sesuai
dengan tahapan-tahapan dalam pengkajian yaitu pengumpulan data yang
terdiri dari data subyektif dan data obyektif, klasifikasi data dan analisa
data. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik secara head to toe dengan menggunakan
teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yang diaplikasikan secara
persistem dan studi dokumentasi dengan melihat status klien di ruangan.
Selama tahap ini, penulis tidak mendapatkan hambatan yang cukup berarti
karena klien cukup kooperatif dan dapat diajak kerja sama dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Hanya masalah waktu yang terlalu
pendek yang menjadi hambatan penulis saat pengkajian.
58
Berdasarkan tinjauan teoritis pada data yang bisa ditemukan pada
klien usia infant dengan Bronchopneumonia yaitu sesak napas, bunyi
wheezing saat auskultasi, adanya retraksi dinding dada, pernapasan cuping
hidung, biasanya ditemukan sianosis akibat kurangnya suplai oksigen ke
jaringan, frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali permenit, nafsu menyusui
menurun, penurunan berat badan, turgor kulit buruk, konjungtiva biasanya
tampak pucat akibat intake nutrisi yang tidak adekuat, nampak pucat
akibat kekurangan oksigen.
Setelah dilakukan pengkajian pada Anak V Usia Infant ditemukan
data sebagai berikut: keadaan umum lemah, klien nampak sesak, ada
pernapasan cuping hidung, ada sekret pada jalan napas, ada retraksi
dinding dada, pola nafas cepat dan dangkal, pernapasan 64 ×/menit, suara
napas bronchovesikuler, auskultasi terdengar bunyi weheezing, terpasang
oksigen 1 L/menit, hasil foto thoraks: kesan Bronchopneumonia bilateral,
akral teraba panas dengan suhu 38,4 OC, susu yang diberikan tiap 2 jam
sebanyak 120 cc yang dihabiskan hanya 35 cc, berat badan 4,6 kg.
Adanya kesenjangan ini dapat disebabkan karena setiap manusia
dalam memberikan respon baik bio, psiko, sosial, spritual dan kultural
terhadap stimulus berbeda-beda sehingga gejala dan karakteristik berbeda
pula.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan teori, terdapat 8 (delapan) diagnosa keperawatan
yang ditemukan pada klien Bronchopneumonia adalah sebagai berikut:
59
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
pruduksi sputum.
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler (efek inflamasi).
c. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan tidak
adekuat pertahanan sekunder (adanya infeksi, penekanan imun) penyakit
kronis, malnutrisi.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran oksigen.
e. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru.
f. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolik sekunder.
g. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
penurunan masukan oral.
h. Kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit, pengobatan
dan perawatan klien berhubungan dengan kurang informasi.
Sedangkan pada saat dilakukan pengkajian pada Anak V ditemukan
data dengan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanya
penumpukan sekret.
b. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi bronkhus.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang nafsu menyusui.
60
Berdasarkan diagnosa keperawatan yang ada di teori dengan
diagnosa keperawatan pada kasus, terjadi adanya kesenjangan yaitu tidak
semua diagnosa teori ada pada kasus seperti kerusakan pertukaran gas,
resiko tinggi terhadap infeksi, intoleransi aktivitas, nyeri akut, kekurangan
volume cairan, kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit,
pengobatan dan perawatan klien dan diagnosa keperawatan yang muncul di
kasus tidak ada pada teori yaitu hipertermia.
Kesenjangan ini dapat disebabkan beberapa hal antara lain pada
studi kasus tidak ditemukan tanda dan gejala yang menunjang untuk
mengangkat masalah keperawatan tersebut dan masalah keperawatan
diangkat sesuai dengan kondisi klien.
3. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini penulis bersama keluarga klien
menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan masalah yang muncul, perencanaan ini disesuaikan dengan
kemampuan, situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana yang ada di
ruangan. Penyusunan rencana tindakan untuk diagnosa keperawatan yang
ada di teori dan ditemukan di kasus, tidak didapatkan kesenjangan karena
dalam menulis perencanaan penulis selalu berpatokan pada teori.
Sedangkan diagnosa yang ada di kasus tetapi tidak ada di teori, maka
penyusunan rencana tindakan sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien.
Hal-hal yang mendukung dalam penyusunan perencanaan yaitu adanya
kerjasama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga
61
memudahkan dalam penyusunan rencana tindakan keperawatan serta
dukungan dan bimbingan dari perawat yang ada di ruangan membuat
perencanaan bersama berdasarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki.
4. Implementasi
Tahap ini merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun
sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan tanpa
mengabaikan kondisi klien saat itu yang merupakan suatu pendukung
dalam tahap pelaksanaan ini adalah adanya kerja sama yang baik antara
penulis, klien dan orang tua klien sehingga memudahkan dalam setiap
tindakan. Selain itu, adanya dukungan serta bimbingan dari perawat
pembimbing.
Adapun tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang
ada antara lain:
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanya
penumpukan sekret, semua perencanaan yang ada dilaksanakan dan
diimplementasikan karena disesuaikan dengan kondisi klien.
b. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi bronkhus, semua
perencanaan yang ada dilaksanakan dan diimplementasikan karena
disesuaikan dengan kondisi klien.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang nafsu menyusui, semua perencanaan yang ada dilaksanakan dan
diimplementasikan karena disesuaikan dengan kondisi klien.
62
5. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dimana
untuk menilai suatu keberhasilan pelaksanaan keperawatan dengan
mengacu pada tercapainya tujuan yang ditetapkan.
Adapun evaluasi dari asuhan keperawatan yang dilakukan pada
Anak V usia infant yang direncanakan selama 3 hari, yang dimulai pada
tanggal 01 Maret sampai dengan 04 Maret 2016, maka seluruh tujuan yang
telah ditetapkan diharapkan dapat tercapai.
Dalam studi kasus ini terdapat tiga diagnosa yang terdiri dari tiga
diagnosa aktual, yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas, hipertermia
dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Diantara tiga diagnosa
tersebut, satu diagnosa yang teratasi yaitu hipertermia dan dua diagnosa
yang belum teratasi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas dan
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, namun sudah ada
kemajuan. Hal ini terjadi karena beberapa masalah keperawatan
membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam proses penyembuhan.
63
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan studi kasus melalui pendekatan proses
Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan
Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
Sadikin Bandung mulai tanggal 01 sampai dengan 04 Maret 2016 dengan
mengacu pada tujuan yang ingin dicapai, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa:
1. Dalam pengkajian Anak V Usia Infant dikaji secara komprehensif yang
meliputi aspek bio, psiko, sosial dan spritual untuk mendapatkan data yang
lengkap dan akurat.
2. Adapun diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Anak V Usia Infant
(5 bulan) dengan Bronchopneumonia, yaitu: ketidakefektifan bersihan
jalan napas berhubungan dengan adanya penumpukan sekret, hipertermia
berhubungan dengan proses inflamasi bronkhus, perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang nafsu menyusui.
3. Perencanaan yang penulis lakukan pada Anak V pada dasarnya
disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah klien dalam mengatasi
masalahnya.
4. Pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun
sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan yang
merupakan pendukung berjalannya tahap pelaksanaan diantaranya kerja
64
sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga memudahkan
dalam setiap tindakan. Selain itu juga, adanya dukungan serta bimbingan
dari perawat pembimbing.
5. Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari, hanya 1 diagnosa
yang teratasi yaitu hipertermia dan 2 diagnosa yang belum teratasi yaitu
ketidakefektifan bersihan jalan napas dan perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh tetapi sudah menunjukkan perubahan yang cukup besar
pada klien.
6. Dalam mendokumentasikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis berpatokan
pada tahap-tahap pendokumentasian keperawatan yaitu pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan, implementasi dan
evaaluasi serta catatan perkembanngan.
B. REKOMENDASI
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses
keperawatan pada anak usia infant dengan Bronchopneumonia, maka penulis
merekomendasikan :
1. Bagi Rumah Sakit
Rumah Sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan yang
komprehensif meliputi bio, psiko, sosial dan spritual kepada klien, agar
selalu menerapkan konsep asuhan keperawatan yang komprehensif dan
meningkatkan frekuensi kontak dengan klien dalam melaksanakan asuhan
keperawatan serta adanya pendokumentasian yang lengkap dan akurat
65
pada status klien, juga diperlukan adanya kerjasama yang baik dengan tim
kesehatan lainnya untuk mempercepat proses kesembuhan klien.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi dan penyelenggara pendidikan diharapkan harus dapat
menyediakan buku-buku referensi yang memadai, khususnya buku-buku
yang menyangkut hal-hal terbaru serta menyediakan waktu yang cukup
untuk pelaksanaan praktek keperawatan di rumah sakit dan studi khusus
untuk penyusunan karya tulis dimasa yang akan datang.
3. Bagi Profesi Keperawatan
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi acuan dan titik tolak dalam
pengembangan profesi keperawatan khususnya pemberian asuhan
keperawatan yang komprehensif pada anak usia infant dengan
Bronchopneumonia.
4. Bagi Penulis Sendiri
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi bacaan dan acuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas dalam pemberian asuhan
keperawatan pada anak usia infant dengan Bronchopneumonia.
66
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi.(2008). Konsep dasar keperawatan. EGC : Jakarta.
Dongoes, M. E., Moorhouse, M. F. dan Geissler, A. C. (2000). Rencana asuhankeperawatan, Edisi 3, Jilid II.EGC :Jakarta.
Hidayat, A. A. (2012). Pengantar ilmu keperawatan anak, Jilid 1. SalembaMedika : Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Rencana strategi kementriankesehatan tahun 2015-2019, Kementerian Kesehatan RI : Jakarta.
Mansjoer,A. (2000). Kapita selekta kedokteran, Edisi 3, Jilid II.EGC : Jakarta.
Muttaqin, A. (2008). Pengantar asuhan keperawatan klien dengan gangguansistem persarafan. Salemba Medika : Jakarta.
Niriratri, A.S. (2014). Anak laki-laki usia 6 bulan dengan marasmus danbronchopneumonia. Universitas Lampung. : Lampung.
Nurarif, A. H. & Kusuma, H. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkandiagnosa medis dan Nanda Nic-Noc, Edisi Revisi, Jilid I.MediactionPublishing : Jogjakarta.
. (2015). Handbook for health student. MediactionPublishing : Jogjakarta.
Nursalam, (2013). Proses dan dokumentasi keperawatan, Edisi 2. SalembaMedika : Jakarta.
Paramanindi, S. D. (2014). Analisis praktik klinik keperawatan kesehatanmasyarakat perkantoran pada pasien Bronchopneumonia di RuangRawat Inap Anak Lantai III Selatan RSUP Fatmawati Jakarta. KaryaIlmiah diterbitkan Depok : Program Profesi Ilmu Keperawatan.
Rangki, L dan Susen, A. (2014). Patofisiologi manusia disertai penyimpangankebutuhan dasar manusia, Jilid 1. Masagena Press : Makassar.
67
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945
LEMBAR BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
UJIAN AKHIR PROGRAM ( UAP ) T.A 2015 / 2016
Nama Mahasiswa : ISRAWATI
NIM : 13.13.1103
Judul Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatanpada Anak V Usia Infant (5
bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang
Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
Sadikin Bandung.
Nama Pembimbing : HARNIA, S.Kep., Ns
No Hari/TglPokok Bahasan/
Sub Pokok BahasanUraian Perbaikan Paraf
1. Rabu, 04Mei 2016
JudulBAB I
- Perbaiki formulasi judul- Penyusunan kalimat dari yang umum
ke khusus- Data kasus sesuaikan dengan teman
kelompok- Perbaiki penulisan tabel- Perbaiki pengaturan spasi
2. Senin, 09Mei 2016
JudulBAB I
- ACC- Perbaiki penyusunan kalimat- Tambahkan data kasus penyakit
secara internasional & nasional3. Jumat, 13
Mei 2016BAB I - Tambahkan penjelasan tentang
bronchopneumonia- Perbaiki penulisan yang masih salah
4. Selasa, 17Mei 2016
BAB I
BAB II
- Perbaiki redaksi kalimat, penulisanreferensi, penulisan tanda baca
- Perbaiki tujuan umum & khusus- Buat kesimpulan dari tiap definisi- Perbaiki penulisan referensi, tanda
baca & spasi
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945
LEMBAR BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
UJIAN AKHIR PROGRAM ( UAP ) T.A 2015 / 2016
Nama Mahasiswa : ISRAWATI
NIM : 13.13.1103
Judul Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatanpada Anak V Usia Infant (5
bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang
Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
Sadikin Bandung.
Nama Pembimbing : HARNIA, S.Kep., Ns
No Hari/TglPokok Bahasan/
Sub Pokok BahasanUraian Perbaikan Paraf
1. Rabu, 04Mei 2016
JudulBAB I
- Perbaiki formulasi judul- Penyusunan kalimat dari yang umum
ke khusus- Data kasus sesuaikan dengan teman
kelompok- Perbaiki penulisan tabel- Perbaiki pengaturan spasi
2. Senin, 09Mei 2016
JudulBAB I
- ACC- Perbaiki penyusunan kalimat- Tambahkan data kasus penyakit
secara internasional & nasional3. Jumat, 13
Mei 2016BAB I - Tambahkan penjelasan tentang
bronchopneumonia- Perbaiki penulisan yang masih salah
4. Selasa, 17Mei 2016
BAB I
BAB II
- Perbaiki redaksi kalimat, penulisanreferensi, penulisan tanda baca
- Perbaiki tujuan umum & khusus- Buat kesimpulan dari tiap definisi- Perbaiki penulisan referensi, tanda
baca & spasi
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945
LEMBAR BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
UJIAN AKHIR PROGRAM ( UAP ) T.A 2015 / 2016
Nama Mahasiswa : ISRAWATI
NIM : 13.13.1103
Judul Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatanpada Anak V Usia Infant (5
bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang
Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
Sadikin Bandung.
Nama Pembimbing : HARNIA, S.Kep., Ns
No Hari/TglPokok Bahasan/
Sub Pokok BahasanUraian Perbaikan Paraf
1. Rabu, 04Mei 2016
JudulBAB I
- Perbaiki formulasi judul- Penyusunan kalimat dari yang umum
ke khusus- Data kasus sesuaikan dengan teman
kelompok- Perbaiki penulisan tabel- Perbaiki pengaturan spasi
2. Senin, 09Mei 2016
JudulBAB I
- ACC- Perbaiki penyusunan kalimat- Tambahkan data kasus penyakit
secara internasional & nasional3. Jumat, 13
Mei 2016BAB I - Tambahkan penjelasan tentang
bronchopneumonia- Perbaiki penulisan yang masih salah
4. Selasa, 17Mei 2016
BAB I
BAB II
- Perbaiki redaksi kalimat, penulisanreferensi, penulisan tanda baca
- Perbaiki tujuan umum & khusus- Buat kesimpulan dari tiap definisi- Perbaiki penulisan referensi, tanda
baca & spasi
- Perbaiki urutan penulisan sesuaipoint-point
5. Kamis, 26Mei 2016
BAB IBAB II
- Tambahkan data kasus terbaru- Perbaiki penulisan referensi
6. Selasa, 31Mei 2016
BAB I
BAB II
BAB III
- Perbaiki penyusunan kalimat : DataInternasional-Nasional
- Referesi- Perbaiki penulisan referensi- Perbaiki pengetikan- Perbaiki penulisan- Masukan BBI- Klasifikasi data harus dengan
pengkajian- Analisa data dan pengangkatan
masalah harus memenuhi batasankarakteristik
- Perencanaan: tujuan harus dapatdiukur
- Catatan perkembangan: jamimplementasi dan hasilnya
7. Sabtu, 04Juni 2016
BAB IBAB IIBAB IIIBAB IV
- Perbaiki redaksi kalimat dan penulisanreferensi
- Perbaiki penulisan- Pembahasan: diagnosa dan intervensi- Perbaiki kesimpulan dan rekomendasi
8. Kamis, 23Juni 2016
BAB I dan IIBAB III
BAB IV
- Perbaiki penulisan- Perbaiki pengkajian dan pembahasan
(diagnosa keperawatan dan intervensi)- Perbaiki penulisan
9. Sabtu, 25Juni 2016
BAB IBAB IIBAB IIIBAB IVAbstrak
- Acc- Acc- Pembahasan- Kesimpulan- Abstrak dan daftar pustaka- Lengkapi kelengkapan KTI
10. Senin, 27Juni 2016
BAB III& IVAbstrakKelengkapan
- Perbaiki sesuai koreksi- Acc- Perbaiki
11. Selasa, 28Juni 2016
BAB III & IVKelengkapan KTI
- Acc- Siap ujian
Raha, 28 Juni 2016
Pembimbing
(Harnia, S.Kep., Ns)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas
1. Nama : ISRAWATI
2. Tempat Tanggal Lahir : Palopo, 11 Juli 1995
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
6. Status : Mahasiswa`
7. Alamat : Jl. Lumba-lumba
II. Riwayat Pendidikan
1. TK Perwanida I : Tahun 2000 – 2001
2. SD Negeri 3 Katobu : Tahun 2001 – 2007
3. SMP Negeri 1 Raha : Tahun 2007 – 2010
4. SMK Negeri 1 Raha : Tahun 2010 – 2013
5. Sejak Tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna dan Insya Allah akan
menyelesaikannya Tahun 2016.
Cara memperbanyak ASI
1. Menyusui sesering mungkin.
2. Motivasi yang kuat untuk
menyusui bayi
3. Pemeriksaan payudara untuk
meningkatkan produksi ASI
juga dpt direncanakan dari jauh
hari
4. Penggunaan BH yang terlalu
sempit akan mempengaruhi
produksi ASI
5. Sehabis dilahirkan bayi
langsung diperkenalkan dgn
payudara
6. Untuk mengatasi keterbatasan
ASI perbanyaklah makan daun
katuk, bayam, daun turi
(sayuran hijau lainnya) yang
banyak mngandung zat untuk
memperbanyak produksi ASI.
Meningkatkan jalinan kasih
sayang antara ibu dan bayi.
Menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan yang baik.
Mengurangi kejadian
kerusakan gigi.
2. Bagi Ibu :
Mencegah perdarahan setelah
melahirkan
Mencegah terjadinya kanker
payudara
Memberi kepuasan
Praktis dan murah
Mengembalikan bentuk
tubuh
Menunda masa subur
ASI Eksklusif adalah ASI yangdiberikan untuk bayi sejak baru lahirsampai 6 bulan tanpa makananpendamping.
ASI
EKSKLUSIF
Oleh :
ISRAWATI
13. 13. 1103III
Manfaat ASI1. Bagi Bayi :
Sebagai makanan tunggal
untuk memenuhi semua
kebutuhan pertumbuhan bayi
sampai usia 6 bulan.
Melindungi anak dari
serangan alergi
Meningkatkan daya
penglihatan dan kepandaian
bicara
Mengurangi resiko terkena
penyakit kencing manis,
kanker pada anak, dan diduga
mengurangi kemungkinan
menderita penyakit jantung.
ASI Eksklusif adalah ASI yangdiberikan untuk bayi sejak baru lahirsampai 6 bulan tanpa makananpendamping.
Tahukahanda???
ASI merupakan nutrisi yangsesuai bagi bayi. Nutrisi adalahzat penyusun bahah makananyang diperlukan oleh tubuhuntuk metabolisme yaitumenghasilkan energy,membangun dan memeliharajaringan serta mengatur dari :karbohidrat, protein, lemak,vitamin dan air.
ASI
EKSKLUSIF
Oleh :
ISRAWATI
13. 13. 1103III
Manfaat ASI1. Bagi Bayi :
Sebagai makanan tunggal
untuk memenuhi semua
kebutuhan pertumbuhan bayi
sampai usia 6 bulan.
Melindungi anak dari
serangan alergi
Meningkatkan daya
penglihatan dan kepandaian
bicara
Mengurangi resiko terkena
penyakit kencing manis,
kanker pada anak, dan diduga
mengurangi kemungkinan
menderita penyakit jantung.
ASI Eksklusif adalah ASI yangdiberikan untuk bayi sejak baru lahirsampai 6 bulan tanpa makananpendamping.
ASI
EKSKLUSIF
Oleh :
ISRAWATI
13. 13. 1103III
Manfaat ASI1. Bagi Bayi :
Sebagai makanan tunggal
untuk memenuhi semua
kebutuhan pertumbuhan bayi
sampai usia 6 bulan.
Melindungi anak dari
serangan alergi
Meningkatkan daya
penglihatan dan kepandaian
bicara
Mengurangi resiko terkena
penyakit kencing manis,
kanker pada anak, dan diduga
mengurangi kemungkinan
menderita penyakit jantung.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas
1. Nama : ISRAWATI
2. Tempat Tanggal Lahir : Palopo, 11 Juli 1995
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
6. Status : Mahasiswa`
7. Alamat : Jl. Lumba-lumba
II. Riwayat Pendidikan
1. TK Perwanida I : Tahun 2000 – 2001
2. SD Negeri 3 Katobu : Tahun 2001 – 2007
3. SMP Negeri 1 Raha : Tahun 2007 – 2010
4. SMK Negeri 1 Raha : Tahun 2010 – 2013
5. Sejak Tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna dan Insya Allah akan
menyelesaikannya Tahun 2016.