lp pansitopenia
TRANSCRIPT
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 1/20
PANSITOPENIA
A. DEFINISIPansitopenia adalah keadaan dimana terjadi penurunan jumlah
eritrosit, leukosit, dan trombosit. Pansitopenia ini merupakan suatukelainan di dalam darah tepi. Biasanya kadar hb juga ikut rendah akibat
rendahnya eritrosit.1
Pansitopenia ini merupakan suatu gejala, bukan penyakit. Ada dua
kelompok penyakit yang bisa menyebabkan kondisi ini; produksi sel
darah di sumsum tulang yang menurun, atau akibat penghancuran sel di
darah tepi meningkat walaupun produksi sel darah di sumsum tulang
berlangsung baik. Terdapat dua contoh penyakit yang menggambarkan
gejala pansitopenia yang sangat jelas adalah Anemia Aplastik dan
Leukemia.
1
Anemia aplastik merupakan hasil dari kegagalan produksi sel darah
pada sumsum tulang belakang. Anemia aplastik juga merupakan anemia
yang disertai oleh pansitopenia pada darah tepi yang disebabkan oleh
kelainan primer pada sumsum tulang dalam bentuk aplasia atau
hipoplasia. arena sumsum tulang pada sebagian besar kasus bersi!at
hipoplastik, bukan aplastik total, maka anemia ini disebut juga sebagai
anemia hipoplastik. elainan ini ditandai oleh sumsum hiposelular dan
berbagai "ariasi tingkat anemia, granulositopenia, dan
trombositopenia.#,$
Leukemia adalah suatu keadaan di mana terjadi pertumbuhan yangbersi!at irre"ersibel dari sel induk dari darah. Pertumbuhan dimulai dari
mana sel itu berasal. %el&sel tesebut, pada berbagai stadium akan
membanjiri aliran darah. Pada kasus Leukemia 'kanker darah(, sel darah
putih tidak merespon kepada tanda)signal yang diberikan. Akhirnya
produksi yang berlebihan tidak terkontrol 'abnormal( akan keluar dari
sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah peri!er atau darah
tepi. *umlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat
mengganggu !ungsi normal sel lainnya, %eseorang dengan kondisi seperti
ini 'Leukemia( akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudahterkena penyakit in!eksi, anemia dan perdarahan
B. ETIOLOGI Anemia Aplastik
+asih belum terdapat bukti yang sangat jelas mengapa seseorang
dapat diduga secara potensial menderita keracunan sumsum tulang
berat dan sering terdapat kasus cedera sumsum tulang yang tidak
dapat disembuhkan. leh karena itu, penyebab pasti seseorang
menderita anemia aplastik juga belum dapat ditegakkan dengan pasti.
-amun terdapat beberapa sumber yang berpotensi sebagai !aktoryang menimbulkan anemia aplastik. Anemia aplastik dapat
1
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 2/20
diggolongkan menjadi tiga berdasarkan penyebabnya yaitu anemia
aplastik didapat 'acquired aplastic anemia(; !amilial 'inherited(;
idiopathik 'tidak diketahui(. %umber lainnya membagi penyebabnya
menjadi primer 'kongenital, idiopatik( dan sekunder 'radiasi, obat,
penyebab lain(. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai ketiga
penyebab tersebut
Anemia Aplastik Didapat ( Acquired Aplastic Anemia)
Bahan Kimia.Berdasarkan pengamatan pada pekerja pabrik sekitar abad ke&#/an,
keracunan pada sumsum tulang, benzene juga sering digunakan
sebagai bahan pelarut. Benzene merupakan bahan kimia yang
paling berhubungan dengan anemia aplastik. +eskipun diketahui
sebagai penyebab dan sering digunakan dalam bahan kimia pabrik,sebagai obat, pewarna pakaian, dan bahan yang mudah meledak.
%elain penyebab keracunan sumsum tulang, benzene juga
menyebabkan abnormalitas hematologi yang meliputi anemia
hemolitik, hiperplasia sumsum, metaplasia mieloid, dan akut
mielogenous leukemia. Benzene dapat meracuni tubuh dengan cara
dihirup dan dengan cepat diserap oleh tubuh, namun terkadang
benzene juga dapat meresap melalui membran mukosa dan kulit
dengan intensitas yang kecil. Terdapat juga hubungan antara
pengguanaan insektisida menggunakan benzene dengan anemia
aplastik. Chlorinated hydrocarbons dan organophospat menambah
banyaknya kasus anemia aplastik seperti yang dilaporkan #0/ kasus
dalam literatur. %elain itu T'chlorophenothane(, lindane, dan
chlordane juga sering digunakan dalam insektisida.1 Trinitrotolune
'T-T(, bahan peledak yang digunakan pada perang dunia pertama
dan kedua juga terbukti sebagai salah satu !aktor penyebab anemia
aplastik !atal. 2at ini meracuni dengan cara dihirup dan diserap
melalui kulit. asus serupa juga diamati pada pekerja pabrik mesia
di 3reat Britain dari tahun 145/ sampai 1456.
ObatBeberapa jenis obat mempunyai asosiasi dengan anemia aplastik,
baik itu mempunyai pengaruh yang kecil hingga pengaruh berat
pada penyakit anemia aplastik. 7ubungan yang jelas antara
penggunaan obat tertentu dengan masalah kegagalan sumsum
tulang masih dijumpai dalam kasus yang jarang. 7al ini disebabkan
oleh dari beberapa interpretasi laporan kasus dirancukan dengan
kombinasi dalam pemakaian obat. iranya, banyak agen dapat
mempengaruhi !ungsi sumsum tulang apabila menggunakan obatdalam dosis tinggi serta tingkat keracunan tidak mempengaruhi
organ lain. Beberapa obat yang dikaitkan sebagai penyebab anemia
#
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 3/20
aplastik yaitu obat dose dependent 'sitostatika, preparat emas(, dan
obat dose independent 'kloram!enikol, !enilbutason, antikon"ulsan,
sul!onamid(
adiasiPenyinaran yang bersi!at kronis untuk radiasi dosis rendah atau
radiasi lokal dikaitkan dengan meningkat namun lambat dalam
perkembangan anemia aplastik dan akut leukemia. Pasien yang
diberikan thorium dio8ide melalui kontras intra"ena akan menderita
sejumlah komplikasi seperti tumor hati, leukemia akut, dan anemia
aplastik kronik. Penyinaran dengan radiasi dosis besar berasosiasi
dengan perkembangan aplasia sumsum tulang dan sindrom
pencernaan.1 +akromolekul besar, khususnya -A, dapat dirusakoleh 'a( secara langsung oleh jumlah besar energi sinar yang dapat
memutuskan ikatan ko"alen; atau 'b( secara tidak langsung melalui
interaksi dengan serangan tingkat tinggi dan molekul kecil reakti!
yang dihasilkan dari ionisasi atau radikal bebas yang terjadi pada
larutan. %ecara mitosis jaringan hematopoesis akti! sangat sensiti!
dengan hampir segala bentuk radiasi. %el pada sumsum tulang
kemungkinan sangat dipengaruhi oleh energi tingkat tinggi sinar ,
yang dimana dapat menembus rongga perut. edua, dengan
menyerap partikel dan 'tingkat energi yang rendah
membakar tetapi tidak menembus kulit(. Pemaparan secara
berulang mungkin dapat merusak sumsum tulang yang dapat
menimbulkan anemia aplastik.
!i"#sBeberapa spesies "irus dari !amili yang berbeda dapat mengin!eksi
sumsum tulang manusia dan menyebabkan kerusakan. Beberapa
"irus seperti par"o"irus, herpes"irus, 9a"i"irus, retro"irus dikaitkan
dengan potensi sebagai penyebab anemia aplastik
Familial (Inherited ) Anemia Aplastik
Beberapa !aktor !amilial atau keturunan dapat menyebabkan anemia
aplastik antara lain pansitopenia konstitusional :anconi, desiensi
pancreas pada anak, dan gangguan herediter pemasukan asam !olat
ke dalam sel
Le#kemia
Pada sebagian besar kasus, etiologi dari Leukemia tidak diketahui.
+eskipun demikian ada beberapa !aktor yang diketahui dapat
menyebabkan atau setidaknya menjadi !aktor prediposisi Leukemiapada populasi tertentu. Ben<ene, suatu senyawa kimia yang banyak
$
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 4/20
digunakan pada insidens penyamakan kulit di negara berkembang,
diketahui merupakan <at leukomogenik untuk Leukemia. %elain itu
radiasi ionik juga diketahui dapat menyebabkan Leukemia. =ni diketahui
dari penelitian tentang tingginya insidensi kasus leukemia, termasuk
Leukemia, pada orang&orang yang selamat bom atom di 7irosima dan
-agasaki pada 145>. ?!ek leukomogenik dari paparan ion radiasi
tersebut mulai tampak sejak 1,> tahun sesudah pengeboman dan
mencapai puncaknya 6 atau @ tahun sesudah pengeboman. :aktor lain
yang diketahui sebagai predisposisi untuk Leukemia adalah trisomi
kromosom #1 yang dijumpai pada penyakit herediter sindrom down.
Pasien %indrom own dengan trisommi kromosom #1 mempunyai
resiko 1/ hingga 10 kali lebih tinggi untuk menderita leukemia,
khususnya Leukemia tipe +@. %elain itu pada beberapa pasien sindrom
genetik seperti sindrom bloom dan anemia :anconi juga diketahui
mempunyai resiko yang jauh lebih tinggi dibandingkan populasi normal
untuk menderita Leukemia. :aktor lain yang dapat memicu terjadinya
Leukemia adalah pengobatan dengan kemoterapi sitotoksik pada
pasien tumor padat. Leukemia akibat terapi adalah komplikasi jangka
panjang yang serius dari pengobatan lim!oma, mieloma multipel,
kanker payudara, kanker o"arium, dan kanker testis. *enis terapi yang
paling sering memicu timbulnya Leukemia adalah golongan alkylating
agent dan topoisomerase == inhibitor.
$. PATOGENESIS Anemia Aplastik
Pansitopenia dalam anemia aplastik menggambarkan kegagalan
proses hematopoetik yang ditunjukkan dengan penurunan drastis jumlah
sel primiti! hematopoetik. ua mekanisme dijelaskan pada kegagalan
sumsum tulang. +ekanisme pertama adalah cedera hematopoetik
langsung karena bahan kimia seperti benzene, obat, atau radiasi untuk
proses proli!erasi dan sel hematopoetik yang tidak bergerak. +ekanisme
kedua, didukung oleh obser"asi klinik dan studi laboratorium, yaitu imun
sebagai penekan sel sumsum tulang, sebagai contoh dari mekanisme ini
yaitu kegagalan sumsum tulang setelah graft versus host disease,
eosinophilic fascitis, dan hepatitis. +ekanisme idiopatik, asosiasi dengan
kehamilan, dan beberapa kasus obat yang berasosiasi dengan anemia
aplastik masih belum jelas tetapi dengan terperinci melibatkan proses
imunologi. %el sitotoksik T diperkirakan dapat bertindak sebagai !aktor
penghambat dalam sel hematopoetik dalam menyelesaikan produksi
hematopoesis inhibiting cytokinesis seperti inter!eron dan tumor
nekrosis !aktor .. ?!ek dari imun sebagai media penghambat dalam
hematopoesis mungkin dapat menjelaskan mengapa hampir sebagian
5
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 5/20
besar pasien dengan anemia aplastik didapat memiliki respon terhadap
terapi imunosupresi!.Pasien dengan anemia aplastik biasanya tidak memiliki lebih dari
1/ jumlah sel batang normal. Bagaimanapun, studi laboratorium
menunjukkan bahwa sel stromal dari pasien anemia aplastik dapat
mendukung pertumbuhan dan perkembangan dari sel induk
hematopoetik dan dapat juga menghasilkan kuantitas !aktor
pertumbuhan hematopoetik dengan jumlah normal atau meningkat.
Le#kemia
Patogenesis utama Leukemia adalah adanya blokade maturitas yang
menyebabkan proses di!erensiasi sel&sel seri mieloid terhenti pada sel&sel
muda 'blast( dengan akibat terjadi akumulasi blast di sumsum tulang.
Akumulasi Blast di dalam sumsum tulang akan menyebabkan gangguanhematopoesis normal dan pada gilirannya akan mengakibatkan sindrom
kegagalan sumsum tulang 'bone marrow !ailure syndrome( yang ditandai
dengan adanya sitopenia ' anemia, leukopeni, trombositopeni(. Adanya
anemia akan menyebabkan pasien mudah lelah dan pada kasus yang
lebih berat akan sesak na!as, adanya trombositopenia akan
menyebabkan tanda&tanda perdarahan, sedang adanya leukopenia akan
menyebabkan pasien rentan terhadap in!eksi, termausk in!eksi oportunis
dari 9ora normal bakteri yang ada di dalam tubuh manusia. %elain itu,
sel&sel blast yang terbentuk juga punya kemampuan untuk migrasi keluar
sumsum tulang dan berinltrasi ke organ&organ lain seperti kulit, tulang,
jaringan lunak dan sistem syara! pusat dan merusak organ&organ
tersebut dengan segala akibatnya.alam hematopoiesis normal, myeloblast merupakan prekursor
belum matang myeloid sel darah putih, sebuah myeloblast yang normal
secara bertahap akan tumbuh menjadi sel darah dewasa putih. -amun,
dalam Leukemia, sebuah myeloblast tunggal akumulasi perubahan
genetik yang membekukan sel dalam keadaan imatur dan mencegah
di!erensiasi.%eperti mutasi saja tidak menyebabkan leukemia, namun
ketika seperti penangkapan di!erensiasi dikombinasikan dengan mutasigen lain yang mengganggu pengendalian proli!erasi, hasilnya adalah
pertumbuhan tidak terkendali dari klon belum menghasilkan sel, yang
mengarah ke entitas klinis Leukemia.
%ebagian besar keragaman dan heterogenitas Leukemia berasal dari
kenyataan bahwa trans!ormasi Leukemia dapat terjadi di sejumlah
langkah yang berbeda di sepanjang jalur di!erensiasi. Para translokasi
kromosom yang abnormal menyandikan protein !usi, biasanya !aktor
transkripsi yang mengubah si!at dapat menyebabkan penangkapan
di!erensiasi. %ebagai contoh, pada leukemia promyelocytic akut, t '1>;1@( translokasi menghasilkan protein !usi P+L&CACD yang mengikat ke
>
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 6/20
reseptor unsur asam retinoat dalam beberapa promotor myeloid&gen
spesik dan menghambat di!erensiasi myeloid. linis tanda dan gejala
hasil A+L dari kenyataan bahwa, sebagai klon leukemia sel tumbuh, ia
cenderung untuk menggantikan atau mengganggu perkembangan sel&sel
darah normal dalam sumsum tulang. 7al ini menyebabkan neutropenia,
anemia, dan trombositopenia.
D. GE%ALA KLINIS Anemia Aplastik
Pada anemia aplastik terdapat pansitopenia sehingga keluhan dan
gejala yang timbul adalah akibat dari pansitopenia tersebut. 7ipoplasia
eritropoietik akan menimbulkan anemia dimana timbul gejala&gejala
anemia antara lain lemah, dyspnoe dEeFort, palpitasi cordis, takikardi,
pucat dan lain&lain. Pengurangan elemen lekopoisis menyebabkangranulositopenia yang akan menyebabkan penderita menjadi peka
terhadap in!eksi sehingga mengakibatkan keluhan dan gejala in!eksi
baik bersi!at lokal maupun bersi!at sistemik. Trombositopenia tentu
dapat mengakibatkan pendarahan di kulit, selaput lendir atau
pendarahan di organ&organ. Pada kebanyakan pasien, gejala awal dari
anemia aplastik yang sering dikeluhkan adalah anemia
atau pendarahan, walaupun demam atau in!eksi kadang&kadang juga
dikeluhkan.
Anemia aplastik mungkin asimtomatik dan ditemukan padapemeriksaan rutin. eluhan yang dapat ditemukan sangat ber"ariasi.
Pada tabel dibawah ini terlihat bahwa pendarahan, lemah badan dan
pusing merupakan keluhan yang paling sering dikemukakan.
eluhan Pasien Anemia Aplastik
*enis keluhan
PendarahanLemah badanPusing *antung berdebaremam-a!su makan berkurangPucat%esak na!asPenglihatan kabur Telinga berdengung
0$0/64$6$$#4#6#$141$
6
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 7/20
Pemeriksaan sis pada pasien anemia aplastik pun sangat
ber"ariasi. Pada tabel dibawah ini terlihat bahwa pucat ditemukan
pada semua pasien yang diteliti sedangkan pendarahan ditemukan
pada lebih dari setengah jumlah pasien. 7epatomegali, yang
sebabnya bermacam&macam ditemukan pada sebagian kecil pasien
sedangkan splenomegali tidak ditemukan pada satu kasus pun.
Adanya splenomegali dan lim!adenopati justru meragukan
diagnosis. Pemeriksaan sik pada Pasien Anemia Aplastik
*enis pemeriksaan sik Pucat
Pendarahan
ulit
3usi Cetina
7idung
%aluran cerna
Gagina
emam
7epatomegali
%plenomegali
1//
6$
$5
#6#/
@
6
$
16
@
/
Le#kemia
Berbeda dengan anggapan umum selama ini, pada pasien
Leukemia tidak selalu dijumpai leukositosis. Leukositosis terjadi pada
sekitar >/ kasus Leukemia, sedang 1> pasien mempunyai angka
leukosit yang normal dan sekitar $> mengalami netropenia. +eskipun
demikian, sel&sel blast dalam jumlah yang signikan di darah tepi akan
ditemukan pada 0> kasus Leukemia. leh karena itu sangat penting
untuk memeriksa rincian jenis sel&sel leukosit di darah tepi sebagai
pemeriksaan awal, untuk menghindari kesalahan diagnosis pada orang
yang diduga menderita L+A. Tanda dan gejala utama Leukemia adalah adanya rasa lelah,
perdarahan dan in!eksi yang disebabkan oleh sindrom kegagalan
sumsum tulang sebagaimana telah disebutkan di atas. Perdarahan
biasanya terjadi dalam bentuk purpura atau petekia yang sering
dijumpai di ekstremitas bawah atau berupa epistaksis, perdarahan gusi
dan retina. Perdarahan yang lebih berat jarang terjadi kecuali pada
kasus yang disertai dengan =H. asus =H ini pling sering dijumpai
pada kasus L+A tipe +$. =n!eksi sering terjadi di tenggorokan, paru&
paru, kulit dan daerah peri rektal, sehingga organ&organ tersebut harusdiperiksa secara teliti pada pasien Leukemia dengan demam.
@
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 8/20
Pada pasien dengan angka leukosit yang sangat tinggi 'lebih dari
1// ribu)mm$(, sering terjadi leukositosis, yaitu gumpalan leukosit
yang menyumbat aliran pembuluh darah "ena maupun arteri. 3ejala
leukositosis sangat ber"ariasi, tergantung lokasi sumbatannya. 3ejala
yang sering dijumpai adalah gangguan kesadaran, sesak na!as, nyeri
dada dan priapismus.=nltrasi sel&sel blast akan menyebabkan tanda)gejala yang
ber"ariasi tergantung organ yang di inltrasi. =nltrasi sel&sel blast di
kulit akan menyebabkan leukemia kutis yaitu berupa benjolan yang
tidak berpigmen dan tanpa rasa sakit, sedang inltrasi sel&sel blast di
jaringan lunak akan menyebabkan nodul di bawah kulit 'kloroma(.
=nltrasi sel&sel blast di dalam tulang akan meninbulkan nyeri tulang
yang spontan atau dengan stimulasi ringan. Pembengkakkan gusi
sering dijumpai sebagai mani!estasi inltrasi sel&sel blast ke dalamgusi. +eskipun jarang, pada Leukemia juga dapat dijumpai inltrasi sel&
sel blast ke daerah menings dan untuk penegakan diagnosis diperlukan
pemeriksaan sitologi dari cairan serebro spinal yang diambil melalui
prosedur pungsi lumbal.
E. DIAGNOSIS Anemia Aplastik
Intuk menegakkan diagnosis anemia aplastik dan menyingkirkan
berbagai kemungkinan penyakit penyebab pansitopenia sehingga tidak
meragukan hasil diagnosisnya, kita dapat memulainya dengan
melakukan anamnesis seputar keluhan dari pasien, kemudian
melakukan pemeriksaan sik dan pemeriksaan penunjang baik
pemeriksaan laboratorium ataupun radiologis.1. Anamnesis
ari anamnesis bisa kita dapatkan keluhan pasien mengenai
gejala&gejala seputar anemia seperti lemah, letih, lesu, pucat,
pusing, penglihatan terganggu, na!su makan menurun, sesak na!as
serta jantung yang berdebar. %elain gejala anemia bisa kita temukan
keluhan seputar in!eksi seperti demam, nyeri badan ataupun adanyariwayat terjadinya perdarahan pada gusi, hidung, dan dibawah kulit.
ita juga bisa menanyakan apakah anggota keluarga lain
mengeluhkan gejala seperti ini atau apakah gejala ini sudah terlihat
sejak masih kecil atau tidak. imana nantinya akan dapat
mengetahui penyebab dari anemia aplastik ini sendiri. Apakah
karena bawaan 'kongenital( atau karena didapat.#. Pemeriksaan sik
ita akan menegaskan kembali apa yang sudah dikeluhkan oleh
pasien.
$. Pemeriksaan laboratorium1(Pemeriksaan darah
0
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 9/20
Pada pemeriksaan darah lengkap kita dapat mengetahui jumlah
masing&masing sel darah baik eritrosit, leukosit maupun trombosit.
Apakah mengalami penurunan atau pansitopenia. Pasien dengan
anemia aplastik mempunyai bermacam&macam derajat
pansitopenia. Tetapi biasanya pada stadium awal penyakit,
pansitopenia tidak selalu ditemukan. Anemia dihubungkan dengan
indeks retikulosit yang rendah, biasanya kurang dari 1 dan
kemungkinan nol walaupun eritropoetinnya tinggi. *umlah
retikulosit absolut kurang dari 5/.///)JL '5/81/4)L(. *umlah
monosit dan netrol rendah. *umlah netrol absolut kurang dari
>//)JL '/,>81/4)L( serta jumlah trombosit yang kurang dari
$/.///)JL'$/81/4)L( mengindikasikan derajat anemia yang berat
dan jumlah netro!il dibawah #//)JL '/,#81/4)L( menunjukkan
derajat penyakit yang sangat berat. *enis anemia aplastik adalah
anemia normokrom normositer. Adanya eritrosit muda atau
leukosit muda dalam darah tepi menandakan bukan anemia
aplastik. Persentase retikulosit umumnya normal atau rendah. =ni
dapat dibedakan dengan anemia hemolitik dimana dijumpai sel
eritrosit muda yang ukurannya lebih besar dari yang tua dan
persentase retikulosit yang meningkat.Laju endap darah biasanya meningkat. Kaktu pendarahan
biasanya memanjang dan begitu juga dengan waktu pembekuan
akibat adanya trombositopenia. 7emoglobin : meningkat padaanemia aplastik anak dan mungkin ditemukan pada anemia
aplastik konstitusional.Plasma darah biasanya mengandung growth
!actor hematopoiesis, termasuk eritropoietin, trombopoietin, dan
!aktor yang menstimulasi koloni myeloid. adar :e serum biasanya
meningkat dan klirens :e memanjang dengan penurunan
inkorporasi :e ke eritrosit yang bersirkulasi.#(Pemeriksan sumsum tulang
Pada pemeriksaan sumsum tulang dilakukan pemeriksaan biopsi
dan aspirasi. Bagian yang akan dilakukan biopsi dan aspirasi dari
sumsum tulang adalah tulang pel"is, sekitar # inchi disebelah
tulang belakang. Pasien akan diberikan lokal anastesi untuk
menghilangkan nyerinya. emudian akan dilakukan sayatan kecil
pada kulit, sekitar 1)0 inchi untuk memudahkan masuknya jarum.
Intuk aspirasi digunakan jarung yang ukuran besar untuk
mengambil sedikit cairan sumsum tulang 'sekitar 1 teaspoon(.
Intuk biopsi, akan diambil potongan kecil berbentuk bulat dengan
diameter kurang lebih 1)16 inchi dan panjangnya 1)$ inchi dengan
menggunakan jarum. edua sampel ini diambil di tempat yangsama, di belakang dari tulang pel"is dan pada prosedur yang
4
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 10/20
sama. Tujuan dari pemeriksaan ini untuk menyingkirkan !aktor lain
yang menyebabkan pansitopenia seperti leukemia atau
myelodisplastic syndrome (MD!.Pemeriksaan sumsum tulang akan menunjukkan secara tepat jenis
dan jumlah sel dari sumsum tulang yang sudah ditandai, le"el dari
sel&sel muda pada sumsum tulang 'sel darah putih yang imatur(
dan kerusakan kromosom '-A( pada sel&sel dari sumsum tulang
yang biasa disebut kelainan sitogenik. Pada anaplastik didapat,
tidak ditemukan adanya kelainan kromosom. Pada sumsum tulang
yang normal, 5/&6/ dari ruang sumsum secara khas diisi dengan
sel&sel hematopoetik 'tergantung umur dari pasien(. Pada pasien
anemia aplastik secara khas akan terlihat hanya ada beberapa sel
hematopoetik dan lebih banyak diisi oleh sel&sel stroma dan
lemak. Pada leukemia atau keganasan lainnya juga menyebabkanpenurunan jumlah sel&sel hematopoetik namun dapat dibedakan
dengan anemia aplastik. Pada leukemia atau keganasan lainnya
terdapat sel&sel leukemia atau sel&sel kanker.%uatu spesimen biopsi dianggap hiposeluler jika ditemukan kurang
dari $/ sel pada indi"idu berumur kurang dari 6/ tahun atau jika
kurang dari #/ pada indi"idu yang berumur lebih dari 6/ tahun.
"nternational #plastic tudy $roup mendenisikan anemia aplastik
berat bila selularitas sumsum tulang kurang dari #> atau kurang
dari >/ dengan kurang dari $/ sel hematopoiesis terlihat padasumsum tulang.
$(Pemeriksaan :low cytometry dan :=%7 ':luoresence =n %itu
7ybridi<ation(edua pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan spesik. Pada
pemeriksaan %lo& cytometry' sel&sel darah akan diambil dari
sumsum tulang, tujuannya untuk mengetahui jumlah dan jenis sel&
sel yang terdapat di sumsum tulang. Pada pemeriksaan :=%7,
secara langsung akan disinari oleh cahaya pada bagian yang
spesik dari kromosom atau gen. Tujuannya untuk mengetahui
apakah terdapat kelainan genetic atau tidak5(Tes !ungsi hati dan "irus
Tes !ungsi hati harus dilakukan untuk mendeteksi hepatitis, tetapi
pada pemeriksaan serologi anemia aplastik post hepatitis
kebanyakan sering negati"e untuk semua jenis "irus hepatitis
yang telah diketahui. nset dari anemia aplastik terjadi #&$ bulan
setelah episode akut hepatitis dan kebanyakan sering pada anak
laki&laki. arah harus di tes antibodi hepatitis A, antibodi hepatitis
H, antigen permukaan hepatitis B, dan "irus ?pstein&Barr '?BG(.
%itomegalo"irus dan tes serologi "irus lainnya harus dinilai jikamempertimbangkan dilakukannya B+T 'Bone Marro&
1/
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 11/20
Transplantasion(. Par"o"irus menyebabkan aplasia sel darah
merah namun bukan merupakan anemia aplastik.>(Le"el "itamin B&1# dan :olat
Le"el "itamin B&1# dan :olat harus diukur untuk menyingkirkan
anemia megaloblastik yang mana ketika dalam kondisi berat
dapat menyebabkan pansitopenia6(Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologis umumnya tidak dibutuhkan untuk
menegakkan diagnosa anemia aplastik. %ur"ei skletelal khususnya
berguna untuk sindrom kegagalan sumsum tulang yang
diturunkan, karena banyak diantaranya memperlihatkan
abnormalitas skeletala. Pemeriksaan &ray rutin dari tulang radius untuk menganalisa
kromosom darah tepi untuk menyingkirkan diagnosis darianemia !anconib. I%3 abdominal. Intuk mencari pembesaran dari limpa dan)
atau pembesaran kelenjar lim!a yang meningkatkan
kemungkinan adanya penyakit keganasan hematologi sebagai
penyebab dari pansitopenia. Pada pasien yang muda, letak dari
ginjal yang salah atau abnormal merupakan penampakan dari
anemia :anconi.c. uclear Magnetic )esonance "maging. Pemeriksaan ini
rnernpakan cara terbaik untuk mengetahui luasnya perlemakan
karena dapat membuat pemisahan tegas antara daerahsumsum tulang berlemak dan sumsum tulang berselular.
d. )adionuclide Bone Marro& "maging (Bone Marro& canning.
Luasnya kelainan sumsum tulang dapat ditentukan oleh
scanning tubuh setelah disuntik dengan koloid radoakti!
technetium sul!ur yang akan terikat pada makro!ag sumsum
tulang atau iodium chloride yang akan terikat pada trans!erin.
engan bantuan scan sumsum tulang dapt ditentukan daerah
hemopoesis akti! untuk memperoleh sel&sel guna pemeriksaan
sitogenik atau kultur sel&sel induk
Le#kemia
%ecara klasik diagnosis Leukemia ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan sik, mor!ologi sel dan pengecatan sitokimia. %eperti
sudah disebutkan, sejak sekitar dua dekade tahun yang lalu
berkembang # 'dua( teknik pemeriksaan terbaru immunophenotyping
dan analisis sitogenik.Pertama, tes darah dilakukan untuk menghitung jumlah setiap
jenis sel darah yang berbeda dan melihat apakah mereka berada
dalam batas normal. alam A+L, tingkat sel darah merah mungkinrendah, menyebabkan anemia, tingkat&tingkat platelet mungkin
11
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 12/20
rendah, menyebabkan perdarahan dan memar, dan tingkat sel darah
putih mungkin rendah, menyebabkan in!eksi.Biopsi sumsum tulang atau aspirasi 'penyedotan( dari sumsum
tulang mungkin dilakukan jika hasil tes darah abnormal. %elama biopsi
sumsum tulang, jarum berongga dimasukkan ke tulang pinggul untuk
mengeluarkan sejumlah kecil dari sumsum dan tulang untuk pengujian
di bawah mikroskop. Pada aspirasi sumsum tulang, sampel kecil dari
sumsum tulang ditarik melalui cairan injeksi.Pungsi lumbal, atau tekan tulang belakang, dapat dilakukan untuk
melihat apakah penyakit ini telah menyebar ke dalam cairan
cerebrospinal, yang mengelilingi sistem sara! pusat atau sistem sara!
pusat '%%P( & otak dan sumsum tulang belakang. Tes diagnostik
mungkin termasuk 9ow cytometry penting lainnya 'dimana sel&sel
melewati sinar laser untuk analisa(, imunohistokimia 'menggunakanantibodi untuk membedakan antara jenis sel kanker(, %itogenetika
'untuk menentukan perubahan dalam kromosom dalam sel(, dan studi
genetika molekuler 'tes -A dan C-A dari sel&sel kanker(. Penyakit
Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan,
diantaranya adalah ; Biopsy, Pemeriksaan darah Mcomplete blood
count 'HBH(N, HT or HAT scan, magnetic resonance imaging '+C=(, &
ray, Iltrasound, %pinal tap)lumbar puncture.Kelainan hemat&l&'is Anemia dengan jumlah eritrosit yang menurun sekitar 1&$ 8
1/6)mm$. Leukositosis dengan jumlah leukosit antara >/&1// 8 1/$ )mm$.
Leukosit yang ada dalam darah tepi terbanyak adalah myeloblas. Trombosit jumlah menurun. +ieloblas yang tampak kadang&kadang
mengandung Obadan auer suatu kelainan yang pathogonomis
untuk L+A. %umsum tulang hiperseluler karena mengandung mieloblas yang
masi!, sedang megakariosit dan pronormoblas dijumpai sangat jarang.
elainan sumsum tulang ini sudah akan jelas meskipun myeloblas
belum tampak dalam darah tepi. *adi kadang&kadang ditemukan kasusdengan pansitopenia peri!er akan tetapi sumsum tulang sudah jelas
hiperseluler karena inltrasi dengan myeloblas. adang&kadang
ditemukan OAuer body dalam mieloblas. adang mani!estasi pertama
sebagai eritroleukemia 'plori!erasi eritroblas dan mieloblas dalam
sumsum tulang( yang berlangsung beberapa bulan)tahun sebelum
!ambaran mieloblastiknya menjadi jelas benar.
F. TEAPI Anemia Aplastik
Anemia berat, pendarahan akibat trombositopenia dan in!eksi
akibat granulositopenia dan monositopenia memerlukan tatalaksana
1#
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 13/20
untuk menghilangkan kondisi yang potensial mengancam nyawa ini
dan untuk memperbaiki keadaan pasien. Terapi standar untuk anemia aplastik meliputi immunosupresi
atau transplantasi sumsum tulang 'T%T(. :aktor&!aktor seperti usia
pasien adanya donor saudara yang cocok 'matched sibling donor (, dan
!aktor&!aktor risiko seperti in!eksi akti! atau beban trans!usi harus
dipertimbangkan untuk menentukan apakah pasien paling baik
mendapatkan terapi immunosupresi atau T%T. Pasien yang lebih
mudah mentoleransi T%T lebih baik dan sedikit mengalami 3G7.
Pasien yang lebih tua dan mempunyai komorbiditas biasanya
ditawarkan serangkaian terapi immunosupresi!. Pasien berusia lebih
dari #/ tahun dengan hitung neutrol #//&>//) mm$ tampaknya lebih
mendapat man!aat man!aat immunosupresi dibandingkan T%T. %ecara
umum pasien dengan hitung neutrol yang sangat rendah cenderunglebih baik dengan T%T., karena dibutuhkan waktu yang lebih pendek
untuk resolusi neutropenia 'harus diingat bahwa neutropenia pada
pasien yang mendapat terapi immunosupresi! mungkin baru membaik
setelah 6 bulan(. Intuk pasien usia menengah yang memiliki donor
saudara yang cocok, rekomendasi terapi harus dibuat setelah
memperhatikan kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh, derajat
keparahan penyakit, dan keinginan penyakit. %uatu algoritme terapi
dapat dipakai untuk panduan penatalaksanaan anemia aplastik.
+anajemen Awal Anemia Aplastik
1. +enghentikan semua obat&obat atau penggunaan agen kimia yang
diduga menjadi penyebab anemia aplastik.2. Anemia trans!usi PCH bila terdapat anemia berat sesuai yang
dibutuhkan.3. Pendarahan hebat akibat trombositopenia trans!usi trombosit
sesuai yang dibutuhkan.4. Tindakan pencegahan terhadap in!eksi bila terdapat neutropenia
berat.
5. =n!eksi kultur mikroorganisme, antibiotik spektrum luas bilaorganisme spesik tidak dapat diidentikasi, 3&H%: pada kasus yang
menakutkan; bila berat badan kurang dan in!eksi ada 'misalnya oleh
bakteri gram negati! dan jamur( pertimbangkan trans!usi granulosit
dari donor yang belum mendapat terapi 3&H%:.6. Assessment untuk transplantasi stem sel allogenik pemeriksaan
histocompatibilitas pasien, orang tua dan saudara kandung pasien.
Pengobatan spesik aplasia sumsum tulang terdiri dari tiga pilihan
yaitu transplantasi stem sel allogenik, kombinasi terapi
imunosupresi! 'AT3, siklosporindan metilprednisolon( atau
pemberian dosis tinggi siklo!os!amid. a. Pengobatan %uporti!
1$
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 14/20
Bila terapat keluhan akibat anemia, diberikan trans!usi eritrosit
berupa packed red cells sampai kadar hemoglobin @&0 g atau
lebih pada orang tua dan pasien dengan penyakit kardio"askular.Cesiko pendarahan meningkat bila trombosis kurang dari
#/.///)mm$. Trans!usi trombosit diberikan bila terdapat
pendarahan atau kadar trombosit dibawah #/.///)mm$ sebagai
prolaksis. Pada mulanya diberikan trombosit donor acak.
Trans!usi trombosit konsentrat berulang dapat menyebabkan
pembentukan <at anti terhadap trombosit donor. Bila terjadi
sensitisasi, donor diganti dengan yang cocok 7LA&nya 'orang tua
atau saudara kandung(. Pemberian trans!usi leukosit sebagai
prolaksis masih kontro"ersial dan tidak dianjurkan karena e!ek
samping yang lebih parah daripada man!aatnya. +asa hidup
leukosit yang ditrans!usikan sangat pendek. b. Terapi imunosupresi!
bat&obatan yang termasuk terapi imunosupresi! adalah
antithymocyte globulin 'AT3( atau antilymphocyte globulin 'AL3(
dan siklosporin # 'H%A(.c. Terapi Penyelamatan '%al"age theraphies(
Terapi ini antara lain meliputi siklus imunosupresi berulang,
pemberian !aktor&!aktor pertumbuhan hematopoietik dan
pemberian steroid anabolik. Pasien yang re!rakter dengan
pengobatan AT3 pertama dapat berespon terhadap siklus
imunosupresi AT3 ulangan. Pada sebuah penelitian, pasien yang
re!rakter AT3 kuda tercapai dengan siklus kedua AT3 kelinci.
Pemberian !aktor&!aktor pertumbuhan hematopoietik seperti
$ranulocyte*Colony timulating %actor '3&H%:( berman!aat untuk
meningkatkan neutrol akan tetapi neutropenia berat akibat
anemia aplastik biasanya re!rakter. Peningkatan neutrol oleh
stimulating !aktor ini juga tidak bertahan lama. :aktor&
!aktor pertumbuhan hematopoietik tidak boleh dipakai sebagai
satu&satunya modalitas terapi anemia aplastik. ombinasi 3&H%:
dengan terapi imunosupresi! telah digunakan untuk terapipenyelamatan pada kasus&kasus yang re!rakter dan pemberiannya
yang lama telah dikaitkan dengan pemulihan hitung darah pada
beberapa pasien. %teroid anabolik seperti androgen dapat
merangsang produksi eritropoietin dan sel&sel induk sumsum
tulang. Androgen terbukti berman!aat untuk anemia
aplastk ringan dan pada anemia aplastik berat biasanya tidak
berman!aat. Androgen digunakan sebagai terapi penyelamatan
untuk pasien yang re!rakter terapi imunosupresi!.
d. Transplantasi sumsum tulang Transplantasi sumsum tulang merupakan pilihan utama pada
pasien anemia aplastik berat berusia muda yang memiliki saudara
15
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 15/20
dengan kecocokan 7LA '7uman leukocyte antigen(. Akan tetapi,
transplantasi sumsum tulang allogenik tersedia hanya pada
sebagian kecil pasien 'hanya sekitar $/ pasien yang mempunyai
saudara dengan kecocokan 7LA(. Batas usia untuk transplantasi
sumsum tulang sebagai terapi primer belum dipastikan, namun
pasien yang berusia $>&$> tahun lebih baik bila mendapatkan
terapi imunosupresi! karena makin meningkatnya umur, makin
meningkat pula kejadian dan beratnya reaksi penolakan sumsum
tulang donor '$raft +ersus ,ost Disesase)3G7(. Pasien dengan
usia Q 5/ tahun terbukti memiliki respon yang lebih jelek
dibandingkan pasien yang berusia muda. Pasien yang
mendapatkan transplantasi sumsum tulang memiliki sur"i"al
yang lebih baik daripada pasien yang mendapatkan terapi
imunosupresi!. Pasien dengan umur kurang dari >/ tahun yang
gagal dengan terapi imunosupresi! 'AT3( maka pemberian
transplantasi sumsum tulang dapat dipertimbangkan. Akan
tetapi sur"i"al pasien yang menerima transplanasi sumsum tulang
namun telah mendapatkan terapi imunosupresi! lebih jelek
daripada pasien yang belum mendapatkan terapi imunosupresi!
sama sekali. Pada pasien yang mendapat terapi imunosupresi!
sering kali diperlukan trans!usi selama beberapa bulan. Trans!usi
komponen darah tersebut sedapat mungkin diambil dari donor
yang bukan potensial sebagai donor sumsum tulang. 7al inidiperlukan untuk mencegah reaksi penolakan cangkokan 'graft
re-ection( karena antibodi yang terbentuk akibat tans!usi. riteria
respon terapi menurut kelompok ?uropean +arrow Transplantation
'?B+T( adalah sebagai berikut- Cemisi komplit bebas trans!usi, granulosit sekurang&kurangnya
#///)mm$ dan trombosit sekurang&kurangnya 1//.///)mm$
- Cemisi sebagian tidak tergantung pada trans!usi, granulosit
dibawah #///)mm$ dan trombosit dibawah 1//.///)mm$
- Ce!rakter tidak ada perbaikan.
Le#kemia
Penanganan leukemia meliputi kurati! dan suporti!. Penanganan
suporti! meliputi pengobatan penyakit lain yang menyertai leukemia,
komplikasi dan tindakan yang mendukung penyembuhan, termasuk
perawatan psikologi. Perawatan suporti! tersebut antara lain trans!usi
darah) trombosit, pemberian antibiotik pada in!eksi) sepsis, obat anti
jamur, pemberian nutrisi yang baik dan pendekatan aspek psikososial. Terapi kurati!) spesik bertujuan untuk menyembuhkan penderita.
%trategi umum kemoterapi leukemia akut meliputi induksi remisi,
1>
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 16/20
intensikasi 'prolaksi susunan sara! pusat( dan lanjutan. lasikasi
resiko standar dan resiko tinggi, menentukan protokol kemoterapi.
Pada induksi remisi diberikan kemoterapi maksimum yang dapat
ditoleransi dan perawatan suporti! yang maksimum. emungkinan
hasil yang dicapai remisi komplet, remisi parsial atau gagal.
=ntensikasi merupakan kemoterapi intensi! tambahan setelah remisi
komplet dan untuk prolaksi terjadi leukemia pada saluran syara!
pusat.7asil yang diharapkan adalah tercapainya perpanjangan remisi
dan meningkatkan kesembuhan. Pengobatan lanjutan sampai sekitar #
tahun, diharapkan tercapai perpanjangan remisi dan dapat bertahan
hidup.
%itostatika yang digunakan pada tiap tahap pengobatan leukemia
merupakan kombinasi dari berbagai sitostatika. Pengobatan dengangranulocyte&colony stimulating !actor '3&H%:( berman!aat untuk
mengatasi penurunan granulosit sebagai e!ek samping sitistatika,
namun tidak mengurangi lama perawatan di rumah sakit.
Penderita dinyatakan remisi komplit apabila tidak ada keluhan dan
bebas gejala leukemia, pada aspirasi sumsum tulang didapat
selularitas normal dan jumlah sel blast R > dari sel berinti,
hemoglobin Q 1# gr)dL tanpa trans!usi, jumlah sel leukosit Q $///)Sl,
dengan hitung jenis leukosit normal, jumlah granulosit Q #///) Sl,
jumlah trombosit Q 1//.///) Sl, dan pemeriksaan cairan serebropinalnormal.
Permasalahan yang dihadapi pada penanganan pasien leukemia
adalah obat yang mahal, ketersediaan obat yang belum tentu langkap,
dan adanya e!ek samping, serta perawatan yang lama. bat untuk
leukemia dirasakan mahal bagi kebanyakan pasien apalagi dimasa
krisis sekarang ini, %elain macam obat yang banyak , juga lamanya
pengobatan menambah beban biaya untuk pengadaan obat. ?!ek
samping sitostatika bermacam&macam seperti anemia, pedarahan,
rambut rontok, granulositopenia 'memudahkan terjadinya in!eksi(,
mual) muntah, stomatitis, miokarditis dan sebagainya. Penderita
dengan granulositopenia sebaiknya dirawat di ruang isolasi. Intuk
mengatasi kebosanan karena perawatan yang lama perlu disediakan
ruang bermain dan pelayanan psikologis. Penderita yang telah remisi
dan selesai pengobatan kondisinya akan pulih seperti anak sehat.
Problem selama pengobatan adalah terjadinya relap 'kambuh(. Celaps
merupakan pertanda yang kurang baik bagi penyakitnya.
Pada dasarnya ada $ tempay relaps
• =ntramedular '%umsum tulang(
• ?kstramedular '%usunan sara! pusat, testis, iris(• =ntra dan ekstra meduler.
16
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 17/20
Celaps bisa terjadi pada relaps awal 'early relaps( yang terjadi
selama pengobatan atau 6 bulan dalam masa pengobatan dan relaps
lambat 'late relapse( yang terjadi lebih dari 6 bulan setelah
pengobatan
G. DIAGNOSIS BANDINGPansitopenia merupakan ciri&ciri yang sering muncul dari
kebanyakan penyakit. Kalaupun anamnesis, pemeriksaan sik, dan studi
laboratorium dasar sering dapat mengeksklusi anemia aplastik dari
diagnosis, perbedaan merupakan hal yang lebih susah dalam penyakit
hematologi tertentu, dan tes lanjutan sangat diperlukan.Penyebab dari pansitopenia perlu dipertimbangkan dalam diagnosis
banding yang meliputi %anconis anemia' paro/ysmal nocturnalhemoglobinuria (0,!' myelodysplastic syndrome (MD!' myelo1brosis'
aleukemic leukemia' agranulocytosis' dan pure red cell aplasia. Berikut
ini merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai penyakit&penyakit
tersebut.Fanconi’s anemia. =ni merupakan bentuk kongenital dari anemia
aplastik dimana merupakan kondisi autosomal resesi! yang diturunkan
sekitar 1/ dari pasien dan terlihat pada masa anak&anak. Tanda&
tandanya yaitu tubuh pendek, hiperpigmentasi pada kulit, mikrose!ali,
hipoplasia pada ibu jari atau jari lainnya, abnormalitas pada saluran
urogenital, dan cacat mental. :anconiEs anemia dipertegas dengan cara
analisis sitogenetik pada lim!osit darah tepi, yang dimana menunjukkan
patahnya kromosom setelah dibiakkan menggunakan <at kimia yang
meningkatkan penekanan kromosom 'seperti diepo/ybutane atau
mitomycin C(.Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria. P-7 adalah sebuah
kerusakan yang didapat yang dikarakteristikan dengan anemia yang
disebabkan oleh hemolisis intra"askular dan dimani!estasikan dengan
hemoglobinuria yang bersi!at sementara dan life*threatening venous
thromboses. %uatu kekurangan H>4, antigen pada permukaan eritrosisyang menghambat lisis reakti!, sangat bertanggung jawab terhadap
hemolisis. ira&kira 1/ sampai $/ pada pasien anemia aplastik
mengalami P-7 pada rangkaian klinis nantinya. =ni menunjukkan bahwa
sangat mungkin bahwa mayoritas pasien dengan P7- dapat mengalami
proses aplastik. iagnosis P-7 biasanya dibuat dengan menunjukkan
pengurangan ekpresi dari sel antigen H>4 permukaan dengan cara
aliran sitometri, mengantikan tes skrining yang sebelumnya
dipergunakan seperti tes hemolisis sukrosa dan pemeriksaan urin untuk
hemosiderin.Myelodiysplastic Sindrome. +%s adalah sebuah kumpulan dari
kerusakan sel batang hematopoetik klonal yang ditandai oleh di!erensiasi1@
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 18/20
dan maturasi abnormal sumsum tulang, dimana dapat menyebabkan
kegagalan sumsum tulang dengan peripheral sitopenias, dis!ungsional
elemen darah, dan memungkinkan perubahan leukemi. %umsum tulang
pada +% memiliki tipe hiperselular atau normoselular, walaupun
hiposelular biasanya juga ditemukan. %angat penting membedakan
hiposelular +% dengan anemia aplastik karena diagnosis yang
ditegakkan untuk penanganan dan prognosis.Idiopathic Myelobrosis. ua keistimewaan idiopathic
myelobrosis adalah hematopoesis ekstramedulari menyebabkan
hepatosplenomegali pada kebanyakan pasien. Biopsi spesimen sumsum
tulang menunjukkan berbagai tingkat retikulin atau brosis kolagen,
dengan megakariosit yang mencolok. Aleu!emic "eu!emia. #leukemic leukemia merupakan suatu
kondisi yang jarang yang ditandai oleh tidak adanya sel blast pada darahtepi pasien leukemia, terjadi kurang dari 1/ dari seluruh pasien leukemi
dan penyakit ini biasanya terjadi pada remaja atau pada orang tua.
Aspirasi sumsum tulang dan biopsy menunjukkan sel blast.Pure red cell aplasia. erusakan ini jarang terjadi dan hanya
melibatkan produksi eritrosit yang ditandai oleh anemia berat, jumlah
retikulosit kurang dari 1, dan normoselular sumsum tulang kurang dari
/.> eritroblast yang telah matang. Agranulocytosis. Agranulocytosis adalah kerusakan imun yang
mempengaruhi produksi granulosit darah tetapi tidak pada platelet atau
eritrosit
. P"&'n&sis Anemia Aplastik
Prognosis berhubungan dengan jumlah absolut netrol dan trombosit.
*umlah absolut netrol lebih bernilai prognostik daripada yang lain.
*umlah netrol kurang dari >//)l '/,>81/4)liter( dipertimbangkan
sebagai anemia aplastik berat dan jumlah netrol kurang dari #//)l
'/,#81/4)liter( dikaitkan dengan respon buruk terhadap imunoterapi
dan prognosis yang jelek bila transplantasi sumsum tulangallogenik tidak tersedia. Anak&anak memiliki respon yang lebih baik
daripada orang dewasa. Anemia aplastik konstitusional merespon
sementara terhadap androgen dan glukokortikoid akan tetapi biasanya
!atal kecuali pasien mendapatkan transplantasi sumsum tulang.
Le#kemia
:aktor prognosis yang kurang baik antara lain usia kurang dari #
tahun, usia lebih dari 1/ tahun, jumlah leukosit 'sel darah putih( saat
awal lebih dari >/81/4)L, jumlah trombosit 'keping darah( kurang dari
1//81/4)L, ada masa mediastinum, ras hitam, laki&laki, ada
pembesaran kelenjar lim!e, pembesaran hati lebih dari $ cm, tipe
10
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 19/20
lim!oblas L# atau L$, dan adanya penyakit susunan syara! pusat saat
diagnosisi. Giana dkk '1445( mendapatkan, penderita dengan gi<i
buruk 'menurut standar tinggi badan) umur( resiko kambuhnya lebih
tinggi dibanding yang gi<inya baik. i %ingapura walaupun ada
perbaikan, $/&5/ penderita mengalami kambuh, dan kelompok ini
prognosisinya baik. Perkembangan dan keberhasilan pengobatan
pencegahan untuk leukemia meningeal yang diikuti dengan
kemoterapi sistemik memperbaiki secara progresi! angka kesembuhan
LLA pada anak. Angka kelangsungan hidup > tahun LLA sekitar 66&
6@. Pada L+A, jumlah lekosit yang tinggi 'Q1//.///)SL(, ras hitam,
koagulasi abnormal berprognosis jelek.
A:TAC PI%TAA
1. American Hancer %ociety. Aplastic Anemia. alam AH% =n!ormation
and3uide, #//>. iakses 1#)/1)#/15. ari ICL
http))www.cancer.org)cancer)aplasticanemia)#. Bakhsi %. Aplastic Anemia, alam ?medicine Article, #//5. iakses
1$)/1)#/15, ari ICL http))emedicine.medscape.com)article)140@>4
14
7/23/2019 LP Pansitopenia
http://slidepdf.com/reader/full/lp-pansitopenia 20/20
$. an L, Longo., enis L, asper,. ?t al, Aplastic anemia, +yelodisplasia, and
Celated Bone +arrow :ailure syndromes, dalam 7arrisonEs Principles !
=nternal +edicine, ?d. 10. -ework Lange +c3raw 7ill, #//05. 7illman C%, Ault A, Cinder 7+. 7ematology in Hlinical Practice 5th ed.
-ework Lange +c3raw 7ill, #//>. 7al. $1&5/>. 7oFbrand, AG., Pettit, *.?, et al, Anemia Aplastik dan egagalan %umsum
Tulang, dalam apita %elekta 7ematologi. Penerbit buku kedokteran, ?3H,
*akarta. 7al. 0$&[email protected]. Linker HA, Aplastic anemia. =n +cPhee %*, Papadakis +A, et al
'eds(. Hurrent +edical iagnosis and Treatment. -ew ork Lange +c3raw
7ill, #//@;>1/&11.@. PaUuette C, +unker C. Aplastic Anemias. =n +unker C, 7iller ?, et al 'eds(.
Aplastic anemia, dalam +odern 7ematology Biology and Hlinical
+anagement #nd ed. -ew *ersey7umana Press, #//@. 7al. #/@ . %hadduck C, Aplastic anemia. =n Lichtman +A, Beutler ?, et al 'eds(.
Killiam 7ematology @th ed. -ew ork +c3raw 7ill +edical; #//@
#/