lp asfiksi

Upload: suciati-ningsih

Post on 20-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    1/29

    BAB I

    KONSEP DASAR

    A. Pengertian

    Asfksia atau mati lemas adalah suatu keadaan berupa

    berkurangnya kadar oksigen (O2) dan berlebihnya kadar karbon dioksida

    (CO2) secara bersamaan dalam darah dan jaringan tubuh akibat gangguan

    pertukaran antara oksigen (udara) dalam alveoli paru-paru dengan karbon

    dioksida dalam darah kapiler paru-paru. ekurangan oksigen disebut

    hipoksia dan kelebihan karbon dioksida disebut hiperkapnia.

    Asfksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat

    berna!as secara spontan dan teratur setelah lahir.

    Asfiksia berarti hipoksia yang progresif karena gangguan pertukaran gas serta transport O2

    dari ibu ke janin sehingga terdapat gangguan dalam persediaan O2 dan kesulitan

    mengeluarkan CO2, saat janin di uterus hipoksia. . Apgar skor yang rendah sebagai

    manifestasi hipoksia berat pada bayi saat lahir akan memperlihatkan angka kematian yang

    tinggi.

    "alam kenyataan sehari-hari# hipoksia ternyata merupakan

    gabungan dari empat kelompok# dimana masing-masing kelompok

    tersebut memang mempunyai ciri tersendiri. $alaupun ciri atau

    mekanisme yang terjadi pada masing-masing kelompok akan

    menghasilkan akibat yang sama bagi tubuh. elompok tersebut adalah %

    &ipoksik-hipoksia

    "alam keadaan ini oksigen gagal untuk masuk ke dalam sirkulasi darah.

    Anemik-hipoksia

    eadaan dimana darah yang tersedia tidak dapat memba'a oksigen

    yang cukup untuk metabolisme dalam jaringan.

    tagnan-hipoksia

    eadaan dimana oleh karena suatu sebab terjadi kegagalan sirkulasi.

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    2/29

    &istotoksik-hipoksia

    uatu keadaan dimana oksigen yang terdapat dalam darah# oleh karena

    suatu hal# oksigen tersebut tidak dapat dipergunakan oleh jaringan.

    Asfksia neonartum ialah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat

    segera berna!as secara spontan dan teratur setelah lahir. &al ini oleh

    karena hipoksia janin intra uterin dan hipoksia ini berhubungan dengan

    !aktor-!aktor yang timbul di dalam kehamilan# persalinan atau segera

    setelah lahir. (im * +nair ,).

    B. Etiologi

    *aktor ibuCacat ba'aan&ipoventilasi selama anastesi/enyakit

    jantung sianosis0agal berna!aseracunan COekanan darah

    rendah0angguan kontraksi uterus+sia ibu kurang dari 21 tahun atau

    lebih dari tahunosial ekonomi rendah&ipertensi pada penyakit

    eklampsia

    *aktor janin 3 neonatorumompresi umbilikusali pusat

    menumbung# lilitan tali pusatompresi tali pusat antara janin dan jalan

    lahir/rematur0emelielainan congential/emakaian obat

    anestesirauma yang terjadi akibat persalinan

    *aktor plasenta/lasenta tipis/lasenta kecil/lasenta tidak

    menempelolusio plasenta

    *aktor persalinan/artus lama/artus tindakan

    C. Patofsiologi

    4ila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2

    selama kehamilan 3 persalinan# akan terjadi asfksia. eadaan ini akan

    mempengaruhi !ungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan

    kematian. erusakan dan gangguan ini dapat reversible atau tidak

    tergantung dari berat badan dan lamanya asfksia. Asfksia ringan yang

    terjadi dimulai dengan suatu periode appnoe# disertai penurunan

    !rekuensi jantung. elanjutnya bayi akan menunjukan usaha na!as# yang

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    3/29

    kemudian diikuti perna!asan teratur. /ada asfksia sedang dan berat usaha

    na!as tidak tampak sehingga bayi berada dalam periode appnoe yang

    kedua# dan ditemukan pula bradikardi dan penurunan tekanan darah.

    "isamping perubahan klinis juga terjadi gangguan metabolisme dankeseimbangan asam dan basa pada neonatus.

    /ada tingkat a'al menimbulkan asidosis respiratorik# bila gangguan

    berlanjut terjadi metabolisme anaerob yang berupa glikolisis glikogen

    tubuh# sehingga glikogen tubuh pada hati dan jantung berkurang.

    &ilangnya glikogen yang terjadi pada kardiovaskuler menyebabkan

    gangguan !ungsi jantung. /ada paru terjadi pengisian udara alveoli yang

    tidak adekuat sehingga menyebabkan resistensi pembuluh darah paru.

    edangkan di otak terjadi kerusakan sel otak yang dapat menimbulkan

    kematian atau gejala sisa pada kehidupan bayi selanjutnya.

    D. Maniestasi Klinis

    Appnoe primer % /erna!asan cepat# denyut nadi menurun dan tonus

    neuromuscular menurun

    Appnoe sekunder % Apabila asfksia berlanjut # bagi menunjukan

    perna!asan megap5megap yang dalam# denyut jantung terus menerus#

    bayi terlihat lemah (pasi!)# perna!asan makin lama makin lemah

    TANDA-

    TANDA

    STADIUM I STADIUM II STADIUM III

    ingkat

    kesadaran

    angat

    'aspada

    6esu (letargia) /insan

    (stupor)# koma

    onus otot 7ormal &ipotonik *lasid

    /ostur 7ormal *leksi "isorientasi

    8e9eks tendo

    3 klenus

    &yperakti! &yperakti! idak ada

    :ioklonus Ada Ada idak ada

    8e9eks

    morro'

    uat 6emah idak ada

    /upil :idriasis :iosis idak sama#

    re9eks cahaya

    jelek

    ejang-

    kejang

    idak ada 6a;im "eserebrasi

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    4/29

    jam sampai

    ,> hari

    4eberapa hari

    sampai

    beberapa

    minggu

    &asil akhir 4aik 4ervariasi ematian#

    defsit berat

    E.APGAR Score

    /enilaian menurut score A/0A8 merupakan tes sederhana untuk

    memutuskan apakah seorang bayi yang baru lahir membutuhkan

    pertolongan. es ini dapat dilakukan dengan mengamati bayi segera

    setelah lahir (dalam menit pertama)# dan setelah menit. 6akukan hal ini

    dengan cepat# karena jika nilainya rendah# berarti tersebut membutuhkan

    tindakan.

    Observasi dan periksa %A ? @Appearance (penampakan) perhatikan 'arna tubuh bayi.

    / ? @/ulse (denyut). "engarkan denyut jantung bayi dengan stetoskop

    atau palpasi denyut jantung dengan jari.

    0 ? @0rimace (seringai). 0osok berulang-ulang dasar tumit ke dua tumit

    kaki bayi dengan jari. /erhaitkan reaksi pada mukanya. Atau perhatikan

    reaksinya ketika lender pada mukanya. Atau perhatikan reaksinya ketika

    lender dari mulut dan tenggorokannya dihisap.

    A ? @Activity. /erhatikan cara bayi yang baru lahir menggerakkan kaki

    dan tangannya atau tarik salah satu tangan3kakinya. /erhatikan

    bagaimana kedua tangan dan kakinya bergerak sebagai reaksi terhadap

    rangsangan tersebut.

    8 ? @8epiration (pernapasan). /erhatikan dada dan abdomen bayi.

    /erhatikan pernapasannya.

    TANDA 0 ! "UM#A$

    NI#AI

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    5/29

    *rek'ensi

    jantung

    idak

    ada

    urang dari

    ,11 B3menit

    6ebih dari

    ,11

    B3menit

    +saha

    berna!as

    idak

    ada

    6ambat#

    tidak teratur

    :enangis

    kuat

    onus otot 6umpuh 3

    lemas

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    6/29

    E. /enilaian A/0A8 score

    . /emeriksaan

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    7/29

    adekuat padabayi lahir dengan penyulit# maka diperlukan rangsangan

    taktil tambahan. elama melakukan rangsangan taktil# hendaknya jalan

    na!as sudah dipastikan bersih. $alaupun prosedur ini cukup sederhana

    tetapi perlu dilakukan dengan cara yang betul.Ada 2 cara yang memadai dan cukup aman untuk memberikan

    rangsangan taktil# yaitu%

    :enepukan atau menyentil telapak kaki dan menggosok punggung

    bayi. Cara ini sering kali menimbulkan perna!asan pada bayi yang

    mengalami depresi perna!asan yang ringan.

    Cara lain yang cukup aman adalah melakukan penggosokan pada

    punggung bayi secara cepat# mengusap atau mengelus tubuh# tungkai

    dan kepala bayi juga merupakan rangsangan taktil tetapi rangsangan

    yang ditimbulkan lebih ringan dari menepuk# menyentil# atau menggosok.

    /rosedur ini tidak dapat dilakukan pada bayi yang appnoe# hanya

    dilakukan pada bayi yang telah berusaha berna!as.

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    8/29

    "enyut jantung janin. *rekuensi normal adalah antara,21 dan ,E1

    denyut3menit selama his !rekuensi turun# tetapi diluar his kembali lagi

    kepada keadaan semula. /eningkatan kecepatan denyut jantung

    umumnya tidak besar# artinya !rekuensi turun sampai diba'ah ,11 B3menit diluar his dan lebih-lebih jika tidak teratur# hal itu merupakan tanda

    bahaya.

    :ekonium dalam air ketuban. :ekonium pada presentasi 5 sungsang

    tidak ada# artinya akan tetapi pada presentasi kepala mungkin

    menunjukan gangguan. Oksigenisasi dan harus menimbulkan

    ke'aspadaan. 4iasanya mekonium dalam air ketuban pada presentasi

    kepaladapat merupakan indikasi untuk mengakhir persalinan bila hal itu

    dapat dilakukan dengan mudah.

    /emeriksaan p& darah janin. "engan menggunakan amnioskop yang

    dimasukan le'at serviks dibuat sayatan kecil pada kulit pada kulit kepala

    janin dan diambil contoh darah janin. "arah ini diperiksa p&-nya. Adanya

    asidosis menyebabkan turunnya p&. Apabila p& itu sampai turun diba'ah

    #2 hal itu dianggap sebagai tanda bahaya.

    L. Prognosis

    sia 8ingan %ergantung pada kecepatan penatalaksanaan.

    kisia 4erat % "apat menimbulkan kematian pada hari-hari pertama kelainan sara!.

    Asfksia dengan /& E# dapat menyababkan kejang sampai koma dan

    kelainan neurologis permanen#misalnya retardasi mental.

    M. Prinsi* Dasar Res'sitasi

    Ada beberapa tahap% A4C resusitasi#

    A? memastikan saluran na!as terbuka.

    4? memulai perna!asan .

    C? mempertahankan sirkulasi (peredaran darah).

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    9/29

    :embersihkan dan menciptakan lingkungan yang baik bagi bayi serta

    mengusahakan saluran perna!asan tetap bebas serta merangsang

    timbulnya perna!asan# yaitu agar oksigenisasi dan pengeluaran CO2

    berjalan lancar.

    :emberikan bantuan perna!asan secara akti! pada bayi yang

    menunjukan usaha perna!asan lemah.

    :elakukan koreksi terhadap asidosis yang terjadi.

    :enjaga agar sirkulasi darah tetap baik

    N. Tin/a&an

    ,. /enga'asan suhu% jangan biarkan bayi kedinginan# penurunan suhu

    tubuh akan mempertinggi metabolisme sel jaringan sehingga kebutuhan

    oksigen meningkat.

    2. /embersihan jalan napas% saluran napas atas dibersihkan dari lendir dan

    cairan amnion. indakan dilakukan dengan hati 5 hati tidak perlu tergesa 5

    gesa. /enghisapan yang dilakukan dengan ceroboh akan timbul penyulit

    seperti spasme laring# kolap paru# kerusakan sel mukosa jalan napas. /ada

    Asfksia berat dilakukan resusitasi kardio pulmonal. 8angsangan untuk menimbulkan pernapasan% 4ayi yang tidak

    menunjukkan usaha bernapas 21 detik setelah lahir menunjukkan depresi

    pernapasan. :aka setelah dilakukan penghisapan diberi O2 yang cepat

    kedalam mukosa hidung. 4ila tidak berhasil dilakukan rangsang nyeri

    dengan memukul telapak kaki. 4ila tidak berhasil pasang . herapi cairan pada bayi baru lahir dengan asfksia.

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    10/29

    BAB II

    ASU$AN KEPERAATAN AS1IKSIA

    A. Peng&a(ian

    ,. 4iodata

    erdiri dari nama# umur3tanggal lahir# jenis kelamin# agama# anak

    keberapa# jumlah saudara dan identitas orang tua. Iang lebih ditekankan

    pada umur bayi karena berkaitan dengan diagnosa Asfksia 7eonatorum.

    2. eluhan +tama

    /ada klien dengan asfksia yang sering tampak adalah sesak na!as

    . 8i'ayat kehamilan dan persalinan

    4agaimana proses persalinan# apakah spontan# premature# aterm# letak

    bayi belakang kaki atau sungsang

    >. ebutuhan dasar

    a. /ola 7utrisi

    /ada neonatus dengan asfksia membatasi intake oral# karena organ

    tubuh terutama lambung belum sempurna# selain itu juga bertujuan untuk

    mencegah terjadinya aspirasi pneumonia

    b. /ola

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    11/29

    b. anda-tanda =ital

    /ada umunya terjadi peningkatan respirasi

    c. ulit

    /ada kulit biasanya terdapat sianosisd. epala

    Jnspeksi % 4entuk kepala bukit# !ontanela mayor dan minor masih cekung#

    sutura belum menutup dan kelihatan masih bergerak

    e. :ata

    /ada pupil terjadi miosis saat diberikan cahaya

    !. &idung

    Iang paling sering didapatkan adalah didapatkan adanya perna!asan

    cuping hidung.

    g. "ada

    /ada dada biasanya ditemukan perna!asan yang irregular dan !rek'ensi

    perna!asan yang cepat

    h. 7eurology 3 re9ek

    8e9ek :orro' % aget bila dikejutkan (tangan menggenggam)

    6. 0ejala dan tanda

    a. AktiftasD pergerakan hyperakti!

    b. /erna!asan D gejala sesak na!as anda % ianosis

    c. anda-tanda vitalD 0ejala hypertermi dan hipotermi anda %

    ketidake!ekti!an termoregulasi

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    12/29

    B. Diagnosa Ke*era)atan

    1. 0angguan pemenuhan kebutuhan O2b.d ekspansi yang kurang adekuat.

    2. &ipertermi b.d transisi lingkungan ekstra uterin neonatus.

    3. /enurunan kardiak out put b.d

    . 0angguan per!usi jaringan b.d kebutuhan Oksigen yang tidak adekuat.

    5. Jntoleransi aktiftas b.d

    6. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang kondisi yang dialami dan

    proses pengobatan.

    !. 8esiko tinggi terjadi in!eksi

    C. Perencanaan Ke*era)atan

    DP. I :0angguan pemenuhan kebutuhan O2 b.d ekspansi yang kurang adekuat.

    ujuan %

    etelah dilakukan tindakan kepera'atan selama , F 2> jam kebutuhan O2

    terpenuhi dengan kriteria tidak ada perna!asan cuping hidung dan tidak

    sianosis.

    Jntervensi%

    7o. Jntervensi 8asional,. 4eri penjelasan pada

    keluarga tentang penyebabsesak yang dialami olehpasien.

    Agar keluarga tahutentang penyebab sesakyang dialami olehbayinya.

    2. Atur kepala bayi dengan

    posisi ekstensi.

    :elonggarkan jalan

    na!as.

    . 4atasi intake per oral# bilaperlu dipuasakan.

    :encegah aspirasi.

    >. 6onggarkan jalan na!as. :emudahkan untukberna!as.

    . Observasi tanda-tandakekurangan O2.

    :engetahui tingkatkekurangan O2.

    E. &angatkan bayi dalam

    incubator.

    :encegah sianosis.

    . olaborasi dengan tim medis :endukung pera'atan

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    13/29

    untuk pemberian O2. dan penatalaksanaanmedis.

    DP. II : &ipertermi b.d transisi lingkungan ekstra uterin neonatus.

    ujuan %

    etelah dilakukan tindakan kepera'atan selama , F 2> jam# suhu tubuh

    kembali normal dengan kriteria suhu tubuh antara E.KC 5 .>KC#

    kelembaban cukup

    Jntervensi%

    7o. Jntervensi 8asional,. 4eri penjelasan kepada

    keluarga tentang penyebabpanas yang dialami olehbayinya.

    eluarga menjadi tahutentang penyebab panasyang dialami bayinya.

    2. 4erikan pakaian tipis yangmudah menyerap keringat.

    :encegah penguapanyang berlebihan.

    . 4erikan kompres hangat. :enurunkan suhu tubuh.

    >. Observasi tanda-tanda vitalterutama suhu tubuh.

    :enentukan tindakankepera'atanselanjutnya.

    . olaborasi medis untukpemberian in!use dan obat-obatan antipiretik.

    :endukung pera'atandan penatalaksanaanmedis.

    DP. III : /enurunan kardiak out put

    ujuan %

    ardiak output normal.

    Jntervensi%

    7o. Jntervensi 8asional,. :onitoring jantung paru.2. :engkaji tanda vital.

    . :emonitoring per!usijaringan tiap 2-> jam.

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    14/29

    >. :onitor denyut nadi.. :emonitoring ontake dan

    out put.

    E. olaborasi dalam pemberianvasodilator.

    DP. IV : 0angguan per!usi jaringan

    ujuan %

    /er!usi jaringan kembali normal.

    Jntervensi%

    7o. Jntervensi 8asional

    ,. /emberian diuretic sesuaidengan indikasi.2. monitor laboraturium urine.. pemeriksaan darah.>. Ajarkan pasien3 anggota

    keluarga tentang prosedurpera'atan luka.

    .

    DP. V : Jntoleransi aktiftas

    ujuan %

    /asien menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktiftas.

    Jntervensi%

    7o. Jntervensi 8asional,. :enyediakan stimulasi

    lingkungan yang minimal.

    2. menyediakan monitoringjantung paru

    . mengurangi sentuhan>. memberikan posisi yang

    nyaman

    . kolaborasi analgetiksesuaikondisi#

    DP. VI : Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi yang

    dialami dan proses pengobatan.

    ujuan %

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    15/29

    :endemonstrasikan hilangnya ansietas dan memberikan in!ormasi

    tentang proses penyakit# program pengobatan.

    Jntervensi%

    7o. Jntervensi 8asional,. Helaskan tujuan pengobatan

    pada keluarga.:engorientasi programpengobatan.

    2. aji ulang tanda 3 gejalayang memerlukan evaluasimedik cepat.

    4erulangnyamemerlukan intervensimedik untuk mencegah 3menurunkan potensialkomplikasi.

    . aji ulang praktik kesehatanyang baik# istirahat.

    :empertahanankesehatan umummeningkatkanpenyembuhan dan dapatmencegah kekambuhan.

    >. "orong pasien 3 orangterdekat untuk menyatakanmasalah 3 perasaan.

    . 4eri penguatan in!ormasi

    pasien yang telah diberikan

    sebelumnya.

    DP. VII : 8esiko tinggi terjadi in!eksi

    ujuan %

    :encapai 'aktu penyembuhan

    Jntervensi%7o. Jntervensi 8asional,. A'asi tanda vital# perhatikan

    demam ringan# menggigil#nadi dan pernapasan cepat#gelisah# peka# disorientasi.

    2. Observasi drainase dari luka..>.

    .

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    16/29

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    17/29

    A. "efinisi

    Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas se#ara spontan dan

    teratur. $ayi dengan ri%ayat ga%at janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia

    pada saat dilahirkan. &asalah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil,

    kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudahpersalinan 'Asuhan (ersalinan )ormal, 2**!+.

    Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas s#r spontan dan

    teratur setelah lahir. al ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini

    berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan, atau segera

    setelah bayi lahir. Akibat-akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak

    dilakukan se#ara sempurna. indakan yang akan dikerjakan pada bayi bertujuan

    mempertahankan kelangsungan hidupnya dan membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin

    timbul. '/iknjosastro, 1000+

    $. tiologi (enyebab Asfiksia

    $eberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah

    uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang. ipoksia bayi di dalamrahim ditunjukkan dengan ga%at janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir.

    $eberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi penyebab terjadinya asfiksia pada bayi baru

    lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali pusat #lan bayi berikut ini

    1. 4aktor ibu

    (reeklampsia dan eklampsia

    (endarahan abnormal 'plasenta preia atau solusio plasenta+

    (artus lama atau partus ma#et

    "emam selama persalinan 7nfeksi berat 'malaria, sifilis, $C, 78+

    9ehamilan :e%at /aktu 'sesudah 2 minggu kehamilan+

    2. 4aktor ali (usat

    :ilitan tali pusat

    ali pusat pendek

    ;impul tali pusat

    (rolapsus tali pusat

    3. 4aktor $ayi

    $ayi prematur 'sebelum 3! minggu kehamilan+

    (ersalinan dengan tindakan 'sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi akum,

    ekstraksi forsep+

    9elainan ba%aan 'kongenital+

    Air ketuban ber#ampur mekonium '%arna kehijauan+

    (enolong persalinan harus mengetahui faktor-faktor resiko yang berpotensi untukmenimbulkan asfiksia. Apabila ditemukan adanya faktor risiko tersebut maka hal itu harus

    dibi#arakan dengan ibu dan keluarganya tentang kemungkinan perlunya tindakan resusitasi.

    Akan tetapi, adakalanya faktor risiko menjadi sulit dikenali atau 'sepengetahuan penolong+

    tidak dijumpai tetapi asfiksia tetap terjadi. Oleh karena itu, penolong harus selalu siap

    melakukan resusitasi bayi pada setiap pertolongan persalinan.

    C. (erubahan (atofiologis dan

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    18/29

    ini terjadi bradikardi dan penurunan ".

    (ada asfiksia terjadi pula gangguan metabolisme dan perubahan keseimbangan asam-basa

    pada tubuh bayi. (ada tingkat pertama hanya terjadi asidosis respioratorik. $ila berlanjut

    dalam tubuh bayi akan terjadi proses metabolisme an aerobi# yang berupa glikolisis glikogen

    tubuh, sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkurang. (ada tingkat

    selanjutnya akan terjadi perubahan kardioaskular yang disebabkan oleh beberapa keadaandiantaranya

    1. ilangnya sumber glikogen dalam jantung akan mempengaruhi fungsi jantung.

    2. erjadinya asidosis metabolik yang akan menimbulkan kelemahan otot jantung.

    3. (engisian udara aleolus yang kurang adekuat akan mengakibatkan tetap tingginya

    resistensi pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru dan ke sistem sirkulasi tubuh

    lain akan mengalami gangguan. '=ustam, 100>+.

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    19/29

    ;ebelum menolong persalinan, selain persalinan, siapkan juga alat-alat resusitasi dalam

    keadaan siap pakai, yaitu

    1. 2 helai kain handuk.

    2. $ahan ganjal bahu bayi. $ahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk ke#il,

    digulung setinggi 5 #m dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala bayi.

    3. Alat penghisap lendir de lee atau bola karet.. abung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal.

    5. 9otak alat resusitasi.

    6. @am atau pen#atat %aktu.

    '/iknjosastro, 2**!+.

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    20/29

    0. @ika denyut jantung * atau 1** B menit hentikan obat.

    11. @ika denyut jantung >* B menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis diatas tiap 3 E

    5 menit.

    12. :akukan penilaian denyut jantung, jika denyut jantung tetap tidak re%spon terhadap di

    atas dan tanpa ada hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2 &Fkg $$ se#ara 78 selama 2

    menit. '/iknjosastro, 2**!+(ersiapan resusitasi

    Agar tindakan untuk resusitasi dapat dilaksanakan dengan #epat dan efektif, kedua faktor

    utama yang perlu dilakukan adalah

    1. &engantisipasi kebutuhan akan resusitasi lahirannya bayi dengan depresi dapat terjadi

    tanpa diduga, tetapi tidak jarang kelahiran bayi dengan depresi atau asfiksia dapat diantisipasi

    dengan meninjau ri%ayat antepartum dan intrapartum.

    2. &empersiapkan alat dan tenaga kesehatan yang siap dan terampil. (ersiapan minumum

    antara lain

    - Alat pemanas siap pakai E Oksigen

    - Alat pengisap

    - Alat sungkup dan balon resusitasi- Alat intubasi

    - Obat-obatan

    (rinsip-prinsip resusitasi yang efektif

    1. enaga kesehatan yang slap pakai dan terlatih dalam resusitasi neonatal harus rnerupakan

    tim yang hadir pada setiap persalinan.

    2. enaga kesehatan di kamar bersalin tidak hanya harus mengetahui apa yang harus

    dilakukan, tetapi juga harus melakukannya dengan efektif dan efesien

    3. enaga kesehatan yang terlibat dalam resusitasi bayi harus bekerjasama sebagai suatu tim

    yang terkoordinasi.

    . (rosedur resusitasi harus dilaksanakan dengan segera dan tiap tahapan berikutnya

    ditentukan khusus atas dasar kebutuhan dan reaksi dari pasien.

    5. ;egera seorang bayi memerlukan alat-alat dan resusitasi harus tersedia #lan siap pakai.

    '"ari berbagai sumber+

    A;?A) 9(=A/AA) A;479;7A )O)AO=?&

    ;hare

    ;hare2!

    A;9( A;479;7A )O)AO=?&

    A. ()+

    Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas se#ara spontan

    dan teratur dalam satu menit setelah lahir '&ansjoer, 2***+

    Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan asidosis, bila proses ini

    berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga

    dapat mempengaruhi fungsi organ ital lainnya. ';aiffudin, 2**1+

    Asfiksia lahir ditandai dengan hipoksemia 'penurunan (aO2+, hiperkarbia 'peningkatan

    (aCO2+, dan asidosis 'penurunan (+.

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    21/29

    $. @)7; A;479;7A

    Ada dua ma#am jenis asfiksia, yaitu

    1. Asfiksia liida 'biru+

    2. Asfiksia pallida 'putih+

    C. 9:;7479A;7 A;479;7A9lasifikasi asfiksia berdasarkan nilai A(

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    22/29

    @ika "@@ 16* Bmnt ke atas dan ada mekonium janin sedang asfiksia

    @ika "@@ 1** Bmnt ke ba%ah dan ada mekonium janin dalam ga%at

    2. (ada bayi setelah lahir

    a. $ayi pu#at dan kebiru-biruan

    b. ?saha bernafas minimal atau tidak ada#. ipoksia

    d. Asidosis metabolik atau respiratori

    e. (erubahan fungsi jantung

    f. 9egagalan sistem multiorgan

    g. 9alau sudah mengalami perdarahan di otak maka ada gejala neurologik kejang,

    nistagmus, dan menangis kurang baik tidak menangis.

    4. (AO47;7O:O

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    23/29

    (ada bayi yang mengalami asfiksia akan mengalami gangguan pertukaran gas dan transport

    O2 sehingga penderita kekurangan persediaan O2 dan kesulitan pengeluaran CO2 hal ini

    dapat menyebabkan kejang pada anak tersebut karena perfusi jaringan tak efektif.

    . 9oma

    Apabila pada pasien asfiksia berat segera tidak ditangani akan menyebabkan koma karena

    beberapa hal diantaranya hipoksemia dan perdarahan pada otak.

    7. ()AA:A9;A)AA)

    elah "i bahas sebelumnya di da:am (=O;"?= ()AA:A9;A)AA) A;479;7A

    )O)AO=?&

    A;?A) 9(=/AA)

    (A"A $AG7 ")*mmg 'sistolik+, * sampai 5 mmg 'diastolik+.

    $unyi jantung, lokasi di mediasternum dengan titik intensitas maksimal tepat di kiri dari

    mediastinum pada ruang inter#osta 777 78.

    &urmur biasa terjadi di selama beberapa jam pertama kehidupan.

    ali pusat putih dan bergelatin, mengandung 2 arteri dan 1 ena.

    2. liminasi

    "apat berkemih saat lahir.

    3. &akanan #airan

    $erat badan 25**-*** gram

    (anjang badan -5 #m

    urgor kulit elastis 'berariasi sesuai gestasi+

    . )eurosensori

    onus otot fleksi hipertonik dari semua ekstremitas.

    ;adar dan aktif mendemonstrasikan refleks menghisap selama 3* menit pertama setelah

    kelahiran 'periode pertama reaktiitas+. (enampilan asimetris 'molding, edema, hematoma+.

    &enangis kuat, sehat, nada sedang 'nada menangis tinggi menunjukkan abnormalitas

    genetik, hipoglikemi atau efek narkotik yang memanjang+

    5. (ernafasan

    ;kor A(

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    24/29

    $. (&=79;AA) "7A

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    25/29

    1. entukan kebutuhan oral su#tion tra#heal.

    2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah su#tion .

    3. $eritahu keluarga tentang su#tion.

    . $ersihkan daerah bagian tra#heal setelah su#tion selesai dilakukan.

    5. &onitor status oksigen pasien, status hemodinamik segera sebelum, selama dan sesudah

    su#tion.)7C 77 =esusitasi )eonatus

    1. ;iapkan perlengkapan resusitasi sebelum persalinan.

    2. es resusitasi bagian su#tion dan aliran O2 untuk memastikan dapat berfungsi dengan baik.

    3. empatkan $$: di ba%ah lampu pemanas radiasi.

    . &asukkan laryngoskopy untuk memisualisasi tra#hea untuk menghisap mekonium.

    5. 7ntubasi dengan endotra#heal untuk mengeluarkan mekonium dari jalan nafas ba%ah.

    6. $erikan stimulasi taktil pada telapak kaki atau punggung bayi.

    !. &onitor respirasi.

    >. :akukan auskultasi untuk memastikan etilasi adekuat.

    "( 77. (ola nafas tidak efektif b.d hipoentilasi hiperentilasi.ujuan ;etelah dilakukan tindakan kepera%atan selama proses kepera%atan diharapkan pola

    nafas menjadi efektif.

    )OC ;tatus respirasi 8entilasi

    9riteria hasil

    1. (asien menunjukkan pola nafas yang efektif.

    2. kspansi dada simetris.

    3. idak ada bunyi nafas tambahan.

    . 9e#epatan dan irama respirasi dalam batas normal.

    9eterangan skala

    1 ;elalu &enunjukkan

    2 ;ering &enunjukkan

    3 9adang &enunjukkan

    @arang &enunjukkan

    5 idak &enunjukkan

    )7C &anajemen jalan nafas

    7nterensi

    1+ (ertahankan kepatenan jalan nafas dengan melakukan pengisapan lender.

    2+ (antau status pernafasan dan oksigenasi sesuai dengan kebutuhan.

    3+ Auskultasi jalan nafas untuk mengetahui adanya penurunan entilasi.

    + 9olaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan A

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    26/29

    3 9adang &enunjukkan

    @arang &enunjukkan

    5 idak &enunjukkan

    )7C &anajemen asam basa

    7nterensi

    1+ 9aji bunyi paru, frekuensi nafas, kedalaman nafas dan produksi sputum.2+ (antau saturasi O2 dengan oksimetri

    3+ (antau hasil Analisa

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    27/29

    @arang &enunjukkan

    5 idak &enunjukkan

    )7C 7 (era%atan ipotermi

    7nterensi

    1. indarkan pasien dari kedinginan dan tempatkan pada lingkungan yang hangat.

    2. &onitor gejala yang berhubungan dengan hipotermi, misal fatigue, apatis, perubahan%arna kulit dll.

    3. &onitor temperatur dan %arna kulit.

    . &onitor 8.

    5. &onitor adanya bradikardi.

    6. &onitor status pernafasan.

    )7C 77 emperatur =egulasi

    7nterensi

    1. &onitor temperatur $$: setiap 2 jam sampai suhu stabil.

    2. @aga temperatur suhu tubuh bayi agar tetap hangat.

    3. empatkan $$: pada inkubator bila perlu.

    "( 87. (roses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status kesehatan anggota keluarga.

    ujuan ;etelah dilakukan tindakan kepera%atan selama proses kepera%atan diharapkan

    koping keluarga adekuat.

    )OC 7 9oping keluarga

    9riteria asil

    1. (er#aya dapat mengatasi masalah.

    2. 9estabilan prioritas.

    3. &empunyai ren#ana darurat.

    . &engatur ulang #ara pera%atan.

    9eterangan skala

    1 idak pernah dilakukan

    2 @arang dilakukan

    3 9adang dilakukan

    ;ering dilakukan

    5 ;elalu dilakukan

    )OC 77 ;tatus 9esehatan 9eluarga

    9riteria asil

    1. ;tatus kekebalan anggota keluarga.

    2. Anak mendapatkan pera%atan tindakan pen#egahan.

    3. Akses pera%atan kesehatan.

    . 9esehatan fisik anggota keluarga.9eterangan ;kala

    1 ;elalu &enunjukkan

    2 ;ering &enunjukkan

    3 9adang &enunjukkan

    @arang &enunjukkan

    5 idak &enunjukkan

    )7C 7 (emeliharaan proses keluarga

    7nterensi

    1. entukan tipe proses keluarga.

    2. 7dentifikasi efek pertukaran peran dalam proses keluarga.

    3. $antu anggota keluarga untuk menggunakan mekanisme support yang ada.. $antu anggota keluarga untuk meren#anakan strategi normal dalam segala situasi.

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    28/29

    )7C 77 "ukungan 9eluarga

    7nterensi

    1. (astikan anggota keluarga bah%a pasien memperoleh pera%at yang terbaik.

    2. entukan prognosis beban psikologi dari keluarga.

    3. $eri harapan realistik.

    . 7dentifikasi alam spiritual yang diberikan keluarga.

    . 8A:?A;7

    "( 7. $ersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak.

    )OC 7

    9riteria asil

    1. idak menunjukkan demam.'skala 3+

    2. idak menunjukkan #emas.'skala 3+

    3. =ata-rata repirasi dalam batas normal.'skala 3+

    . (engeluaran sputum melalui jalan nafas.'skala 3+

    5. idak ada suara nafas tambahan.'skala 3+

    )OC 77

    9riteria asil

    1. &udah dalam bernafas.'skala 3+

    2. idak menunjukkan kegelisahan.'skala 3+

    3. idak adanya sianosis.'skala 3+

    . (aCO2 dalam batas normal.'skala 3+

    5. (aO2 dalam batas normal.'skala 3+

    "( 77. (ola nafas tidak efektif b.d hipoentilasi hiperentilasi.

    9riteria hasil

    1. (asien menunjukkan pola nafas yang efektif.'skala 3+

    2. kspansi dada simetris.'skala 3+

    3. idak ada bunyi nafas tambahan.'skala 3+

    . 9e#epatan dan irama respirasi dalam batas normal.'skala 3+

    "( 777. 9erusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi entilasi.

    9riteria hasil

    1. idak sesak nafas.'skala 3+

    2. 4ungsi paru dalam batas normal.'skala 3+

    "( 78. =isiko #edera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi pemajanan

    pada agen-agen infeksius.1. $ebas dari #idera komplikasi.'skala +

    2. &endeskripsikan aktiitas yang tepat dari leel perkembangan anak.'skala +

    3. &endeskripsikan teknik pertolongan pertama.'skala +

    "( 8. =isiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai O2 dalam darah.

    )OC 7

    9riteria asil

    1. emperatur badan dalam batas normal.'skala 3+

    2. idak terjadi distress pernafasan. 'skala 3+

    3. idak gelisah. 'skala 3+

    . (erubahan %arna kulit. 'skala 3+5. $ilirubin dalam batas normal. 'skala 3+

  • 7/24/2019 Lp Asfiksi

    29/29

    )OC 77

    9riteria asil

    1. ;tatus kekebalan anggota keluarga. 'skala 3+

    2. Anak mendapatkan pera%atan tindakan pen#egahan. 'skala 3+

    3. Akses pera%atan kesehatan. 'skala 3+

    . 9esehatan fisik anggota keluarga. 'skala 3+

    "( 78. =isiko #edera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi pemajanan

    pada agen-agen infeksius.

    )OC 7

    9riteria asil

    1. (er#aya dapat mengatasi masalah. 'skala 3+

    2. 9estabilan prioritas. 'skala 3+

    3. &empunyai ren#ana darurat. 'skala 3+

    . &engatur ulang #ara pera%atan. 'skala 3+

    )OC 77

    9riteria asil 1. ;tatus kekebalan anggota keluarga. 'skala 3+

    2. Anak mendapatkan pera%atan tindakan pen#egahan. 'skala 3+

    3. Akses pera%atan kesehatan. 'skala 3+

    . 9esehatan fisik anggota keluarga.

    "A4A= (?;A9A

    Carpenito. 2**1. $uku ;aku "iagnosa 9epera%atan. disi >. @akarta 5. $uku 9uliah 7lmu 9esehatan Anak. $agian 7lmu 9esehatan Anak

    4akultas 9edokteran ?niersitas 7ndonesia. @ilid 3. @akarta 7nformedika

    &ansjoer, A. 2***. 9apita ;elekta 9edokteran. disi 9etiga. @ilid 77. @akarta &edia

    Aes#ulapius.

    ;antosa, $. 2**5. (anduan "iagnosa 9epera%atan )anda. "efinisi dan 9lasifikasi. @akarta

    (rima &edika.

    /ilkinson. 2**!. $uku ;aku "iagnosa 9epera%atan dengan 7nterensi )7C dan Criteria

    asil )OC. disi !. @akarta . 7lmu 9ebidanan (enyakit 9andungan dan 9eluarga $eren#ana.

    @akarta 0. ;inopsis Obstetri. @akarta