pedoman kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Upload: aurora-hadijah-godfried

Post on 23-Feb-2018

315 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    1/59

    PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN

    PASIEN

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR

    I. PENDAHULUAN

    Salah satu strategi Pembangunan Nasional di bidang

    perumahsakitan adalah memberikan pelayanan kesehatan yang

    bermutu dan terjangkau.Rumah sakit yang semula adalah wahana

    pengobatan berubah menjadi wahana pemeliharaan kesehatan bagi

    seluruh anggota keluarga dan masyarakat. Untuk menunjang hal

    tersebut, diperlukan perubahan strategi dan pola pelayanan rumah

    sakit yang ditunjang dengan pembiayaan kesehatan yang prospektif

    dalam melaksanakan kegiatan promotif, preventif bagi kesehatan

    pasien, staf rumah sakit dan masyarakat serta pengembangan

    organisasi rumah sakit menjadi organisasi yang sehat dan

    professional. Rumah sakit di Indonesia kini harus berbenah dan

    mengantisipasi era globalisasi dan pasar bebas yang segera akan

    berlaku. Selain pemberdayaan organisasi dan sumber daya

    manusia, tuntutan peningkatan mutu pelayanan juga merupakan hal

    penting yang harus disikapi. al lain yang juga menjadi tuntutan

    masyarakat saat ini adalah layanan kesehatan yang berorientasi

    kepada keselamatan pasien. al ini sangat penting karena saat ini

    ekspektasi masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan yang

    mereka terima dan orientasi layanan kesehatan pada keselamatan

    jiwa mereka sudah sangat tinggi.Sebagai rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,

    Ren!ana Strategi Rumah Sakit Umum "aerah aji menga!u kepada

    Ren!ana Pembangunan #angka $enengah "aerah %RP#$"& Provinsi

    Sulawesi Selatan yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan

    program 'ubernur dalam lima tahunan. Ren!ana Strategis memuat

    visi, misi, tujuan dan sasaran, indikator serta program kegiatan yang

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    2/59

    dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi rumah sakit serta

    mendukung ter!apainya visi misi 'ubernur di bidang kesehatan.

    Pada analisis S()* yang termuat dalam ren!ana strategis %Renstra&

    Rumah Sakit Umum "aerah aji $akassar +- / +-0 menjelaskanbahwa pengaruh tuntutan mutu pelayanan menjadi salah satu

    an!aman bagi keberhasilan pelaksananaan pelayanan sehingga dari

    0 %delapan& faktor kun!i keberhasilan Rumah Sakit Umum "aerah

    aji $akassar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

    terdapat + %dua& faktor yang menjadikan peningkatan mutu sebagai

    inti keberhasilan. 1aktor tersebut adalah$enerapkan standar

    pelayanan yang bermutu tinggi sesuai dengan kaidah

    ilmukedokteranklinik dan mengalokasikansumber

    dayakeuanganyangberorientasipadaperbaikanmutu pelayanan.al tersebut di atas sejalan dengan visi dan misi yang diemban ole

    Rumah Sakit Umum "aerah aji $akassar. 2dapun visi tersebut

    adalah 3 Menjadi rumah sakit terbaik dan terpercaya dan pilihan

    utama di Sulawesi Selatan tahun20184. 2dapun strategi yang

    dijadikan misi untuk men!apai visi tersebut adalah5

    $enyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan

    rujukan yang mengutamakan mutu pelayanan. $eningkatkan mutu pelayanan manajemen yang ramah dan

    bersahabat. $eningkatkan kualitas pelayanan melalui pengembangan

    Sumber "aya $anusia %S"$&. $eningkatkan !akupan pelayanan untuk meningkatkan

    pendapatan rumah sakit.

    $eningkatkan kesejahteraan karyawan dan staf sebagai assetyang berharga bagi rumah sakit.

    $engembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana

    rumah sakit."i dalam pen!apaian visi dan misi tersebut diatas, Rumah

    Sakit Umum "aerah aji $akassar memiliki falsafat 6 nilai

    dasar yang menjadi komitmen bersama seluruh pimpinan dan

    staf dalam melaksananakan tugas dan fungsi masing7masing

    dan memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    3/59

    bermartabat dan mengutamakan keselamatan pasien.

    1alsafah 6 nilai dasar tersebut adalah5

    Mutu Tujuanku

    $utu merupakan elemen penting untuk mewujudkan 'ood8orporate 'overnan!e dan 'ood 8lini!al 'overnan!e yang

    dijabarkan dalam Sistem $anajemen $utu %IS) 9-7+0,

    IS) -:-7+0, -0-7+:&

    Amanah Tanggungjawab Kerjaku

    Setiap karya seseorang atau se!ara bersama7sama

    merupakan ibadah, karena itu karya adalah amanah yang

    harus dilaksanakan se!ara tulus sesuai ketentuan agar tetap

    bernilai ibadah yang berbuah amal jariyah melalui sifat 2llah,2l (akil.

    Disiplin Spirit Kerjaku

    (ujud pengabdian manusia kepada sifat 2llah, 2l7$atin yang

    akan menjadi spirit dalam mengelola waktu, kepatuhan

    terhadap ketentuan peraturan untuk mewujudkan Good

    Corporate Governance;Good Clinical Governance.

    Aman Janji Layananku

    atient sa!etymerupakan fokus pelayanan bermutu sebagai

    upaya mengeleminer medication errormelalui upaya sistem

    manajemen mutu %IS)62kreditasi&.

    Nyaman Suasana Kerjaku

    $emberikan suasana rumah sakit yang Go "reendan ruang

    kerja terutama dengan prinsip

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    4/59

    II. LATAR BELAKANG

    Upaya untuk meningkatkan kesehatan sebagai bagian integral

    dari pembangunan nasional sangatlah arif karena selain merupakan

    hak a=asi yang fundamental, kesehatan yang merupakan pangkal

    ke!erdasan, produktivitas dan kesejahteraan manusia merupakan

    penentu kualitas sumberdaya insani. "erajat kesehatan bersama7

    sama dengan taraf pendidikan dan daya beli masyarakat menjadi

    penentu inde> kualitas manusia % uman "evelopment Inde> &. )leh

    karena itu kesehatan wajib dimiliki dan menjadi hak fundamental

    setiap individu. Pembangunan kesehatan di Indonesia telah

    diarahkan guna men!apai kesadaran dan kemampuan untuk hidup

    sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

    kehidupan yang optimal. Upaya pembangunan kesehatan di

    Indonesia diarahkan untuk meningkatkan mutu dan dan kemudahan

    pelayanan kesehatan serta terjangkaunya pelayanan kesehatan

    oleh seluruh lapisan masyarakat.Untuk men!apai hal tersebut di atas, rumah sakit sebagai

    sarana kesehatan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang

    paripurna kepada masyarakat yang berorientasi kepada

    peningkatan mutu pelayanan kesehatan sesuai standar yang telah

    ditetapkan serta berorientasi pada kepuasan masyarakat terhadap

    layanan kesehatan yang diberikan. Upaya peningkatan mutu dalam

    pelayanan kesehatan adalah seluruh kegiatan yang dilakukan

    se!ara komprehensif dan integratif untuk memantau dan menilai

    mutu pelayanan kesehatan berdasarkan indikator yang telah

    ditetapkan, meme!ahkan masalah7masalah yang ada dan men!ari

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    5/59

    jalan keluar serta mengevaluasi sejauh mana pelayanan kesehatan

    yang telah diberikan kepada masyarakat dan memperbaiki

    kekurangan yang masih ada.?eselamatan pasien telah menjadi isu global termasuk juga untuk

    rumah sak

    it. 2da lima isu penting terkait dengan keselamatan %safety& rumah

    sakit yaitu@ keselamatan passion %patient safety&, keselamatan

    pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan

    peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap

    keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan %green

    produ!tivity& yang berdampak terhadap pen!emaran lingkungan

    dan keselamatan Abisnis4 rumah sakit yang terkait dengan

    kelangsungan hidup rumah sakit. ?elima aspek keselamatan

    tersebut sangat penting untuk dilaksanakan di rumah sakit. Namun

    harus diakui bahwa kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan

    apabila ada pasien. ?arena itu keselamatan pasien merupakan

    prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan

    isu mutu !itra perumahsakitan.

    Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untukmenyelamatkan pasien, sesuai dengan sumpahyan diu!apkan

    hypo!rates kira7kira +: yang lalu,yaitu primum non no!ere %Brst,

    do no ham&. Namun diakui dengan semakin berkembangnya ilmu

    pengetahuan dan tekhnologi pelayanan kesehatan khususnya di

    rumah sakit maka semakin kompleks dan berpotensi terjadinya

    kejadian tidak diharapkan /?*" %adverse event& apabila tidak

    dilakukan dengan hati7hati. ?eberagaman dan kerutinan pelayananyang apabila tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan

    kejadian tidak diharapkan.

    Pada tahun + institut of medi!ine di amerika melaporkan kejadian

    yang mengagetkan banyak pihak 5 3*he error is human4, bulding a

    safer health system. Caporan ini mengemukakan penelitian di

    rumah sakit Utah dan 8olorado serta NewDork. "i 8olorado dan Utah

    ditemukan ?ejadian *idak "iharapkan sebanyak +,9E dan F,F Ediantaranya meninggal dunia. Sedangkan di newDork ?*" sebesar

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    6/59

    ,G E dengan angka kematian -,FE. 2ngka kematian akibat ?*"

    pasien rawat inap di seluruh 2merika yang berjumlah ,F juta

    pertahun sekitar ::.790. pertahun. Publikasi () pada

    tahun +:, mengumpulkan angkaangka penelitian rumah sakit diberbagai Negara 5 2merika, Inggris, "enmark, dan 2ustralia,

    ditemukan ?*" dengan rentang ,+ / -F,F E. "engan data7data

    tersebut, berbagai negara segera melakukan penelitian

    danmengembangkan Sistem ?eselamatan Pasien."i Indonesia, data

    tentang kejadian tidak diharapka %?*"& apalagi kejadian nyaris

    !edera %?N8& masih langkah, namun dilain pihak terjadi peningkatan

    tuduhan tentang kejadian 4 malpraktek 3 yang belum tentu sesuai

    dengan pembuktian akhir.

    Herdasarkan hal tersebut diatas, guna pengendalian serta

    peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Umum

    "aerah aji $akassar memandang sangat perlu disusun suatu

    pedoman peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang akan

    menjadi a!uan bagi seluruh pimpinan dan karyawan Rumah Sakit

    Umum "aerah aji $akassar yang berkomitmen mewujudkan

    pelayanan kesehatan klinis se!ara berkesinambungan dengan

    memperhatikan aspek medi!o7psikososial se!ara holistik dan

    manusiawi yang berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan dan

    keselamatan pasien.

    $engingat peningkatan mutu dan keselamatan pasien sudah

    menjadi kebutuhan sekaligus tuntutan masyarakat terhadap

    pelayanan kesehatan, maka dipandang sangat perlu dibuat sebuah

    pedoman yang menjadi a!uan bagi manajemen dan seluruh

    karyawan Rumah Sakit Umum "aerah aji $akassar dalam

    melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Pedoman peningkatan

    mutu dan keselamatan pasien ini merupakan kebijakan Rumah

    Sakit Umum aerah aji $akassartidak bersifat statis dan dapat

    dilakukan revisi kapan saja bila dipandang perlu atau setidaknya

    ditinjau kembali untuk perbaikan setiap duaatau tiga tahun sekali.

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    7/59

    III. TUJUAN1. Tujuan Umum

    Sebagai sarana bagi manajemen dan seluruh staf Rumah Sakit

    Umum "aerah aji $akassar dalam memberikan pelayanan

    yang bermutu, bermartabat dan berorientasi pada keselamatan

    dan kepuasan pasien.

    2. Tujuan Khusus-. *erlaksananya sistem pelayanan yang mengutamakan

    keselamatan pasien dan petugas yang memberi pelayanan.+. *erbentuknya budaya organisasi serta motivasi yang tinggi

    untuk peduli terhadap peningkatan mutu dan keselamatan

    pasien se!ara kontinyu.. *erlaksananya pen!atatan dan pelaporan semua indikator

    mutu pelayanan dan indikator keselamatan pasien

    IV. SASARAN1. Ind!a"#$ sasa$an !%ns

    Sasaran klinis adalah obyek yang dijadikan sebagai variabel

    penilaian yang terukur terhadap suatu jenis pelayanan klinis

    yang dilakukan.Indikator ini merupakan ukuran obyektif dalam

    bentuk kuantitatif terhadap proses manajemen atau dampak dari

    asuhan pasien dan menjadi pertanda akan masalah yang

    mungkin terjadi dan peluang perbaikan mutu klinik. Indikator ini

    dapat digunakan untuk membantu menyoroti area masalahdalam kinerja klinis sehingga dapat member informasi atau

    medorong kegiatan peningkatan mutu. Sasaran klinis tersebut

    ditentukan berdasarkan area, instalasi atau unit kerja tertentu.

    Sasaran klinis tersebut ditentukan berdasarkan pengukuran

    fungsi klinis dan menga!u kepada Standar Pelayanan $inimal

    %SP$& yang berlaku di rumah sakit. $engingat sumber dayayang

    dimiliki rumah sakit terbatas, maka Rumah Sakit Umum "aerahaii $akassar tidak mampu mengumpulkan data untuk menilai

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    8/59

    semua variabel yang diinginkan. 2gar sasaran klinis tersebut

    dapai diukur dan dinilai dengan efektif baik prosedur, proses

    maupun hasil maka rumah sakit memilih beberapa sasaran

    dengan menga!u kepada visi misi yang diemban oleh RumahSakit Umum "aerah aji $akassarserta kebutuhan pasien dan

    pelayanan. "alam penentuan sasaran klinis, ada beberapa faktor

    yang harus dipertimbangkan antara lain adalah berimplikasi

    resiko tinggi, diberikan dalam volume besar %biaya tinggi& dan

    !enderung menimbulkan masalah. Pemilihan indikator tersebut

    harus mampu memenuhi empat !riteria, yaitu5-. Sahih atau valid, yaitu benar7benar dapat dipakai untuk

    mengukur aspek yang akan dinilai+. "apat diper!aya %reliable&, yaitu mampu menunjukkan hasil

    yang sama pada pengukuran berulang u ntuk waktu sekarang

    dan yang akan datang. Sensitif, yaitu !ukup peka untuk mengukur sehingga jumlah

    sampel pengukuran tidak perlu banyak.:. SpesiBk, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang

    jelas supaya tidak tumpang tindih.

    2dapun indikator tersebut adalah5

    Ta&'% 1. Ind!a"#$ Sasa$an K%ns &'$dasa$!an a$'a !%n!

    N

    o

    2rea ?linis Indikator sasaran

    a. Pelayanan

    laboratorium

    -. (aktu tunggu hasil pemeriksaan+. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan. *idak ada kesalahan penyerahan hasil

    pemeriksaanb. Penggunaan

    antibiotika dan obat

    lainnya

    -. ?etepatan waktu pemberian antibiotika+. ?ejadian nyaris !edera kerena

    pemberian obat. Pen!egahan adverse drug even

    !. Prosedur bedah -. (aktu tunggu operasi elektif +. ?ejadian kematian di meja operasi. *idak ada kejadian operasi salah orang:. *idak ada kejadian operasi salah sisi

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    9/59

    d. ?esalahan medikasi

    dan kejadian nyaris

    !edera

    -. *idak ada kesalahan pemberian obat

    e. Pen!egahan dan

    !ontrol infeksi,

    surveilans dan

    pelaporan

    -. ?ejadian infeksi pas!a operasi

    +. 2ngka kejadian infeksi nosokomial. ?egiatan pen!atatan dan pelaporan

    infeksi nosokomial

    a. r!"l in#ikat!r sasaran klinika. Lab!rat!rium

    1# $aktu tun""u hasil pemeriksaan %aboratorium

    Judul Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

    Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

    Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium

    Definisi operasional Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah

    pelayanan pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia

    darah. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk

    pemeriksaan laboratorium adalah tenggang waktu mulai

    pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil

    yang sudah diekspertisi.

    rekuensi pengumpulan data ! bulan

    Periode analisis " bulan

    #umerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan

    laboratorium pasien yang disur$ey dalam satu bulan

    Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang

    disur$ey dalam bulan tersebut.

    %umber data %ur$ey

    %tandar &!'( menit )manual*

    Penanggung jawab +epala nstalasi -aboratorium

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    10/59

    2# elaksana ekspertasi hasil pemeriksaan laboratorium

    Judul Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium

    Dimensi mutu +ompetensi teknis

    Tujuan Pembacaan dan $erifikasi hasil pemeriksaan laboratorium

    dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan

    diagnosis.

    Definisi operasional Pelaksana ekspertisi laboratorium adalah dokter spesialis

    patologi klinik yang mempunyai kewenangan untuk

    melakukan pembacaan hasil pemeriksaan laboratorium.

    ukti dilakukan ekspertisi adalah adanya tandatangan pada

    lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan pada dokteryang meminta.

    rekuensi pengumpulan

    data

    ! bulan

    Periode analisis " bulan

    #umerator Jumlah hasil lab. yang di$erifikasi hasilnya oleh dokter

    spesialis patologi klinik dalam satu bulan.

    Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium dalam satu bulan

    %umber data /egister di instalasi laboratorium

    %tandar !((0

    Penanggung jawab +epala instalasi laboratorium

    'idak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan

    laboratorium

    Judul Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan

    laboratoriumDimensi mutu +eselamatan

    Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium

    Definisi operasional +esalahan penyerahan hasil laboratorium adalah

    penyerahan hasil laboratorium pada salah orang.

    rekuensi pengumpulan

    data

    ! bulan

    Periode analisis " bulan

    #umerator Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalamsatu bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil laboratorium

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    11/59

    salah orang dalam satu bulan

    Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan

    tersebut

    %umber data /ekam medis

    %tandar !((0

    Penanggung jawab +epala nstalasi -aboratorium

    b. enggunaan antibi!tika #an !bat lainnya1# (etepatanwaktu pemberian antibiotika

    Judul Ketepatan waktu pemberian antibiotika

    Dimensi 1utu +eselamatan, kenyamanan dan efisiensi biaya

    Tujuan Tergambarnya mutu pelayanan dengan pemberian

    antibiotikan tepat dosis dan tepat waktu

    Definisi 2perasional Pemberian antibiotika yang dilakukan sesuai dengan waktu

    paruh dari jenis antibiotika yang dimaksud

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    ! bulan

    Periode 3nalisa " bulan

    #umerator Jumlah pasien yang diberikan antibiotika sesuai instruksi

    dokter

    Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapat terapi antibiotika

    %umber Data /ekam medis

    %tandar 456 0

    Penanggung jawab +epalainstalasi rawat inap 7 +epala instalasi farmasi

    2# (ejadian )yaris Cedera karena pemberian obat

    Judul Kejadian Nyaris Cedera karena pemberian obat

    Dimensi 1utu +eselamatan, kenyamanan dan efisiensi biaya

    Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat

    Definisi 2perasional +ejadian nyaris cedera pada pasien yang diakibatkan

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    12/59

    kesalahan pemberian obat yang meliputi8

    !. %alah dalam memberikan jenis obat9. %alah dalam menberikan dosis". %alah orang'. %alah jumlah

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    ! bulan

    Periode 3nalisa " bulan

    #umerator Jumlah pasien yang mengalami +#: akibat pemberian obat

    Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilayani oleh nstalasi armasi

    %umber Data /egister nstalasi armasi

    %tandar ( 0

    Penanggung jawab +epala instalasi farmasi

    ence"ahan adverse dru" even

    Judul Tidak ada kejadian adverse drug even

    Dimensi 1utu +eselamatan, kenyamanan dan efisiensi biaya

    Tujuan Tergambarnya kesiapan pelayanan dalam mencegah

    kejadian ad$erse drug e$en

    Definisi 2perasional Timbulnya reaksi obat yang tidak dikehendaki, tidak

    menyenangkan , membahayakan atau merugikan yang

    terjadi karena penggunaan obat pada dosis normal dengan

    tujuan pencegahan, diagnosis dan pengobatan

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    ! bulan

    Periode 3nalisa " bulan

    #umerator Jumlah pasien yang mengalami kejadian ad$erse drug e$en

    Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapat terapi obat

    %umber Data /ekam medis

    %tandar ( 0

    Penanggung jawab +epalainstalasi rawat inap 7 +epala instalasi farmasi

    $. r!se#ur be#ah

    1# $aktu tun""u operasi elekti!

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    13/59

    Judul Waktu tunggu operasi elektif

    Dimensi 1utu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

    Tujuan Tergambarnya kecepatan penanganan antrian pelayanan

    bedah

    Definisi 2perasional Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang waktu mulai

    dokter memutuskan untuk operasi yang terencana sampai

    dengan operasi mulai dilaksanakan

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    ! bulan

    Periode 3nalisa " bulan

    #umerator Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang terencana dari

    seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan

    Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan

    %umber Data /ekam medis

    %tandar ; 9 hari

    Penanggung jawab +etua instalasi bedah sentral

    2# (ejadian kematian di meja operasi

    Judul Kejadian kematian dimeja operasi

    Dimensi 1utu +eselamatan, efektifitas

    Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan bedah sentral dan

    anestesi dan kepedulian terhadap keselamatan pasien

    Definisi 2perasional +ematian dimeja operasi adalah kematian yang terjadi di

    atas meja operasi pada saat operasi berlangsung yang

    diakibatkan oleh tindakan anastesi maupun tindakan

    pembedahan

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    Tiap bulan dan sentinel e$ent

    Periode 3nalisa Tiap bulan dan sentinel e$ent

    #umerator Jumlah pasien yang meninggal dimeja operasi dalam satu

    bulan

    Denominator Jumlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan

    dalam satu bulan

    %umber Data /ekam medis, laporan keselamatan pasien

    %tandar ; ! 0

    Penanggung jawab +epala instalasi bedah sentral7komite medis

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    14/59

    'idak adanya kejadian operasi salah sisi

    Judul Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

    Dimensi 1utu +eselamatan pasien

    Tujuan Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah

    sentral terhadap keselamatan pasien

    Definisi 2perasional +ejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien

    dioperasi pada sisi yang salah, misalnya yang semestinya

    dioperasi pada sisi kanan, ternyata yang dilakukan operasi

    adalah pada sisi kiri atau sebaliknya

    rekuensi

    PengumpulanData

    ! bulan dan sentinel e$ent

    Periode 3nalisa ! bulan dan sentinel e$ent

    #umerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

    dikurangi jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam

    waktu satu bulan

    Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

    %umber Data /ekam medis, laporan keselamatan pasien

    %tandar ; !(( 0

    Penanggung jawab +epala instalasi bedah sentral7komite medis

    *# 'idak +danya (ejadian ,perasi Salah ,ran"

    Judul Tidak adanya kejadian operasi salah orang

    Dimensi 1utu +eselamatan pasien

    Tujuan Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi bedahsentral terhadap keselamatan pasien

    Definisi 2perasional +ejadian operasi salah orang adalah kejadian dimana

    pasien dioperasi pada orang yang salah

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    ! bulan dan sentinel e$ent

    Periode 3nalisa ! bulan dan sentinel e$ent

    #umerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

    dikurangi jumlah operasi salah orang dalam waktu satu

    bulan

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    15/59

    Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

    %umber Data /ekam medis, laporan keselamatan pasien

    %tandar ; !(( 0

    Penanggung jawab +epala instalasi bedah sentral7komite medis

    -# 'idak +danya (ejadian Salah 'indakan ada ,perasi

    Judul Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi

    Dimensi 1utu +eselamatan pasien

    Tujuan Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan operasi dan

    kesesuaiannya dengan tindakan operasi rencana yang

    telah ditetapkan

    Definisi 2perasional +ejadian salah satu tindakan pada operasi adalah kejadian

    pasien mengalami tindakan operasi yang tidak sesuai

    dengan yang direncanakan

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    ! bulan dan sentinel e$ent

    Periode 3nalisa ! bulan dan sentinel e$ent

    #umerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

    dikurangi jumlah pasien yang mengalami salah tindakan

    operasi dalam waktu satu bulan

    Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

    %umber Data /ekam medis, laporan keselamatan pasien

    %tandar ; !(( 0

    Penanggung jawab +epala instalasi bedah sentral7komite medis

    # 'idak +danya (ejadian 'ertin""alnya /enda +sin" ada

    'ubuh asien Setelah ,perasi

    Judul Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada

    tubuh pasien setelah operasi

    Dimensi 1utu +eselamatan pasien

    Tujuan +ejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian dimana

    benda asing sepertikapas, gunting, peralatan operasi dalam

    tubuh pasien akibat tundakan suatu pembedahan

    Definisi 2perasional +ejadian salah satu tindakan pada operasi adalah kejadian

    pasien mengalami tindakan operasi yang tidak sesuaidengan yang direncanakan

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    16/59

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    ! bulan dan sentinel e$ent

    Periode 3nalisa ! bulan dan sentinel e$ent

    #umerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

    dikurangi jumlah pasien yang mengalami tertinggalnyabenda asing dalam tubuh akibat operasi dalam satu bulan

    Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan

    %umber Data /ekam medis, laporan keselamatan pasien

    %tandar ; !(( 0

    Penanggung jawab +epala instalasi bedah sentral7komite medis

    #. Kesalahan Me#is #an Keja#ian Nyaris %e#era1# 'idak ada kesalahan pemberian obat

    Judul Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

    Dimensi mutu +eselamatan dan kenyamanan

    Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat

    Definisi operasional +esalahan pemberian obat meliputi 8

    !. %alah dalam memberikan jenis obat

    9. %alah dalam memberikan dosis

    ". %alah orang

    '. %alah jumlah

    rekuensi pengumpulan

    data

    ! bulan

    Periode analisis " bulan

    #umerator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disur$ey

    dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan

    pemberian obat

    Denominator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disur$ey

    %umber data %ur$ey

    %tandar !((0

    Penanggung jawab +epala nstalasi armasi

    2# (omplikasi +nastesi (arena ,ver 0osis eaksi +nantesi

    dan Salah enempatan 3ndotracheal 'ubeJudul Komplikasi anastesi karena over dosis, reaksi anantesi

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    17/59

    dan salah penempatan endotracheal tube

    Dimensi 1utu +eselamatan pasien

    Tujuan Tergambarkannya kecermatan tindakan anastesi dan

    monitoring pasien selama proses penundaan berlangsung

    Definisi 2perasional +omplikasi anastesi adalah kejadian yang tidak diharapkan

    sebagai akibat komplikasi anastesi antara lain karena o$er

    dosis, reaksi anantesi dan salah penempatan endotracheal

    tube

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    ! bulan dan sentinel e$ent

    Periode 3nalisa ! bulan dan sentinel e$ent

    #umerator Jumlah pasien yang mengalami komplikasianastesi dalam

    satu bulan

    Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan

    %umber Data /ekam medis

    %tandar ; < 0

    Penanggung jawab +epala instalasi bedah sentral7komite medis

    'idak +danya (ejadian asien 4atuh 5an" /erakibat

    (ecacatan6(ematian

    Judul Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat

    kecacatankematian

    Dimensi 1utu +eselamatan pasien

    Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi

    pasien

    Definisi 2perasional +ejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama

    dirawat baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi,

    dsb, yang berakibat kecacatan atau kematian

    rekuensi

    PengumpulanData

    tiap bulan

    Periode 3nalisa tiap bulan

    #umerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi

    jumlah pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan atau

    kematian

    Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut

    %umber Data /ekam medis, laporan keselamatan pasien

    %tandar !(( 0

    Penanggung jawab +epala instalasi rawat inap

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    18/59

    Pengumpulan data

    e. en$egahan #an $!ntr!l in&eksi' sur(eilans #an pelap!ran1# (ejadian 7n!eksi asca ,perasi

    Judul Kejadian infeksi pasca operasi

    Dimensi 1utu +eselamatan, kenyamanan

    Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan pasca

    operasi yang bersih sesuai standar

    Definisi 2perasional nfeksi pasca operasi adalah adanya infeksi nosokomial

    pada semua kategori luka sayatan operasi bersih yang

    dilaksanakan di rumah sakit yang ditandai oleh rasa panas

    )kalor*, kemerahan )color*, pengerasan )tumor* dan

    keluarnya nanah )pus* dalam waktu lebih dari " = 9' jam

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    tiap bulan

    Periode 3nalisa tiap bulan

    #umerator Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi

    dalam satu bulan

    Denominator Jumlah seluruh pasien yang dalam satu bulan

    %umber Data /ekam medis

    %tandar ; !,6 0

    Penanggung jawab

    Pengumpulan data

    +etua komite medik7komite mutu7tim mutu

    2# +n"ka (ejadian 7n!eksi )osokomial

    Judul !ngka kejadian infeksi nosokomial

    Dimensi 1utu +eselamatan pasien

    Tujuan 1engetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial rumah

    sakit

    Definisi 2perasional nfeksi nosokomial adalah infeksi yang dialamioleh pasien

    yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit yang meliputi

    dekubitus, phlebitis, sepsis, dan infeksi luka operasi

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    tiap bulan

    Periode 3nalisa tiap tiga bulan

    #umerator Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    19/59

    dalam satu bulan

    Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan

    %umber Data %ur$ei, laporan infeksi nosokomial

    %tandar ; !,6 0

    Penanggung jawab

    Pengumpulan data

    +epala instalasi rawat inap7komite medik7panitia mutu

    (ematian asien *8 4am

    Judul Kematian Pasien " #$ %am

    Dimensi 1utu +eselamatan dan Efektifitas

    Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit

    yang aman dan efektif

    Definisi 2perasional +ematian pasien 4 '> jam adalah kematian yang terjadi

    sesudah periode '> jam setelah pasien rawat inap masuk

    rumah sakit

    rekuensi

    Pengumpulan

    Data

    ! bulan

    Periode 3nalisa ! bulan

    #umerator Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap 4 '> jam dalam

    satu bulan

    Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan

    %umber Data /ekam 1edis

    %tandar ; (,9' 0 ; 9,'7!((( )internasional* )#D/ ; 967!(((,

    ndonesia*

    Penanggung jawab

    Pengumpulan data

    +etua komite mutu7tim mutu

    *# (ejadian ulan" aksa

    Judul Kejadian pulang paksa

    Dimensi 1utu Efektifitas, kesinambungan pelayanan

    Tujuan Tergambarnya penilain pasien terhadap efektifitas pelayanan

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    20/59

    rumah sakit

    Definisi 2perasional Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau

    keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter

    rekuensi Pengumpulan

    Data

    ! bulan

    Periode 3nalisa " bulan

    #umerator Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan

    Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan

    %umber Data /ekam 1edis

    %tandar ; 6 0

    Penanggung jawab

    Pengumpulan data

    +etua komite mutu7tim mutu

    2. Ind!a"#$ In"'$na"#na% L&$a$( J)IIndikator klinis yang digunakan adalah5

    -. 'agal jantung-. "i!harge instru!tion %Pelaksanaan instruksi&+. valuasi fungsi CJS

    . 28I atau 2RH untuk CJS"+. 8hildren astma !are

    -. Penggunaan obat simptomatik pada pasien asma yang di

    rawat inap+. Penggunaan kortikosteroid pada pasien asma yang di rawat

    inap. Ren!ana penanganan home !are bagi pasien

    . Nursing sensive !are-. ?epuasan pasien dengan pemberian informasi medis+. ?epuasan pasien dengan penatalaksanaan nyeri

    . ?epuasan perawat terhadap tugas dan tanggung

    jawabnya

    :. Perinatal !are-. ?elahiran normal+. Seksio 8aersaria. Pemberian steroid pada ante natal:. Perawatan bayi dengan infeksi aliran darah

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    21/59

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    22/59

    Peren!anaan kebutuhan obat merupakan suatu kegiatan

    yang dilakukan dalam rangka menyusun daftar

    kebutuhan obat. Proses peren!anaan tersebut terdiri

    dari perkiraan kebutuhan, menetapkan sasaran danmenentukan strategi, tanggung jawab dan sumber yang

    dibutuhkan untuk men!apai tujuan. *erdapat + !ara

    yang dapat digunakan dalam menetapkan kebutuhan

    obat, yaitu5-. "ata statistik kebutuhan dan penggunaan obat yang

    dapat diambil dari data statistik berbagai kasus

    penderitan dengan dasar formularium rumah sakit.

    +. "ata pengelolaan sistem akuntansi instalasi farmasi

    rumah sakit dan berkonsultasi dengan panitia

    farmasi dan terapib. Pengadaan

    Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang

    dibutuhkan di rumah sakit yang diperoleh melalui

    pemasok eksternal melalui pembelian dari manufaktur,

    distributor atau pedagang besar farmasi. Siklus

    pengadaan obat men!akup pemilihan kebutuhan dan

    dana, pemilihanmetode pengadaan, penetapan atau

    pemilihan pemasok, penetapan masa kontrak,

    pemantauan status pemesanan, penerimaan dan

    pemeriksaan obat, pembayaran, penyimpanan,

    pendistribusian dan pengumpulan informasi

    penggunaan obat.

    Proses pengadaan dikatakan baik apabila tersedianyaobat dengan jenis dan jumlah yang !ukup, sesuai

    dengan mutu terjamin serta dapat diperoleh saat

    dibutuhkan.!. "istribusi

    Sistem distribusi obat di rumah sakit dibagi menjadi dua

    sistem, yaitu5-. Sistem pelayanan terpusat %sentralisasi&

    Sistem sentralisasi adalah sistem pendistribusian

    perbekalan farmasi yang dipusatkan di satu tempat,

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    23/59

    yaitu di instalasi farmasi. Seluruh kebutuhan

    perbekalan farmasi setiap unit+. Sistem pelayanan terbagi %desentralisasi&

    d. Penggunaan?eempat fungsi tersebut didukung oleh sistem

    penunjang pengelolaan yang terdiri dari5

    )rganisasi

    Pembiayaan dan kesinambungan

    Pengelolaan informasi

    Pengelolaan dan pengembangan sumber daya

    manusia

    +. Pelaporan yang diwajibkan oleh peraturan perundang7

    undanganHeradasarkan Permenkes Nomor --G6$N?S6PR6JI6+--

    menyatakan Setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem

    Informasi Rumah Sakit %SIRS&. SIRS merupakan sistem aplikasi

    pelaporan rumah sakit kepada ?ementrian ?esehatan yang

    meliputi5

    "ata identitas rumah sakit

    "ata ketenagaan yang bekerja di rumah sakit

    "ata rekapitulasi kegiatan pelayanan

    "ata kompilasi penyakit 6 morbiditas pasien rawat inap

    "ata kompilasi penyakit 6 morbiditas pasien rawat jalan

    Pengisian dan pengolahan data dalam Sistem Informasi

    Rumah Sakit yang dilakukan oleh rmah sakit, mulai dari data

    kegiatan pelayananrumah sakit sampai dengan data

    morbilitas dan mortalitas dilakukan dengan dua !ara, yaitu5

    -. Pengolahan se!ara manualPengolahan dengan !ara manual ini dilakukan dengan !ara

    merekapitulasi data7data yang sudah terkumpul pad aunt

    pengolahan data untuk dibuatkan tabel atau graBk sesuai

    kebutuhan+. Pengolahan se!ara komputerisasi

    Pengolahan ini dilakukan dengan !ara menginput 6 entry

    data, baik dari data rekam medis yang berisi !atatan 6

    diagnose dokter yang dikodiBkasi dan diolah komputer

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    24/59

    sesuai programnya masing7masing dan keluar output

    berupa laporan jumlah kunjungan untuk masing7masing

    dokter. "emikian pula untuk unit lainnya.8ara pengisian

    dan pengolahan data yang dilakukan berdasarkan petunjukteknis dari Permenkes tersebut.

    Herdasarkan Permenkes Nomor --G6$N?S6PR6JI6+--

    tentang Sistem Informasi Rumah Sakit, pelaporan yang harus

    dilakukan oleh rumah sakit terdiri dari5

    Pelaporan yang bersifat terbarukan %update&Pelaporan ini dibuat berdasarkan kebutuhan informasi

    untuk pengembangan program dan kebijakan.

    Pelaporan yang bersifat periodik

    Pelaporan yang bersifat periodik dilakukan satu kali

    dalam sebulan dan satu kali dalam setahun.

    . $anajemen resiko$anajemen resiko adalah proses mengenal, mengevalasi,

    mengendalikan, meminimalkan resiko dalam suatu organisasi

    se!ara menyeluruh. $anajemen resiko merupakan prilaku dan

    intervensi proaktif untuk mengurangi kemungkinan !ederaserta kehilangan."alam perawatan kesehatan, manajemen

    resiko bertujuan untuk men!egah terjadinya !edera pada

    pasien dan menghindari tindakan yang merugikan

    profesi.$ayoritas !edera pada pasien dapat ditelusuri sampai

    pada ketidaksempurnaan sistem yang dapat menjadi

    penyebab primer terjadinya !edera.Hegitu terjadi !edara,

    manajemen resiko harus menfokuskan perhatiannya pada

    upaya mengurangi akibat !edera tersebut untuk memperke!il

    kemungkinan timbulnya masalah hukum.2dapun manfaat manajemen resiko dalam pelayanan

    kesehatan5

    $engendalikan timbulnya efek yang tidak diinginkan

    $eningkatkan peluang perbaikan prilaku perbaikan

    sebelum timbulnya masalah

    $eningkatkan peren!anaan, kinerja, efektiBtas dan

    eBsiensi

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    25/59

    $empererat hubungan stakeholder

    *ersedianya informasi yang akurat untuk pengambilan

    keputusan

    $emperbaiki !itra rumah sakit

    Proteksi terhadap tuntutan hokum

    Cingkup manajemen resiko meliputi5

    tika, kesehatan dan keselamatan pasien

    2lokasi sumberdaya

    Resikodan pertanggungjawaban publik

    Studi kelayakan

    ?epatuhan terhadap aturan dan standar pelayanan

    $anajemen proyek

    $anajemen pembelian, pengadaan dan kontrak

    :. $anajemen penggunaan sumber dayaa. Sumber daya manusia

    Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan

    dari berbagai unit pelayanan.Herbagai unit tersebut terdiri

    dari sekumpulan individu yang berusaha men!apai tujuan

    bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.al ini tentunya

    sangat mempengaruhi dinamika dalam menjalankan

    organisasi.Peluang dan tantangan eksternal juga merupakan

    salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan.Sebab itu

    naik turunnya kinerja industri Rumah Sakit sangat

    ditentukan oleh kinerja unit yang terdiri dari kumpulan

    individu di dalamnya.Sebagai unsur dalam manajemen, sumber daya

    manusia kesehatan yang dimiliki oleh rumah sakit akan

    mempengaruhi diferensiasi dan kualitas pelayanankesehatan, keterbatasan keanekaragaman jenis tenaga

    kesehatan akan menghasilkan kinerja rumah sakit dalam

    pen!apaian indikator mutu pelayanan rumah sakit. Individu

    yang berada dalam unit di industri Rumah Sakit pada

    dasarnya unik dan dinamis.)leh sebab itu sumber daya

    manusia dalam industri Rumah Sakit menjadi area kelola

    yang kompleks dan harus selalu mengikuti perkembangan

    untuk dapat memuaskan keinginan pelanggan.Sehingga

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    26/59

    pengelolaan organisasi tidak bisa kita lepaskan dari

    pengelolaan sumber daya manusia di dalamnya.Namun

    sering kita temui pengelolaan sumber daya manusia dalam

    industri Rumah Sakit sering terjebak pada sistem danprosedur yang rumit dan kadang tidak efektif serta tidak

    eBsien dan !enderung membatasi dinamika individu dalam

    organisasi. Sementara di sisi lain sistem dan prosedur yang

    di!iptakan untuk mengelola sumber daya manusia harus

    sebaik7baiknya dikelola dan selaras dengan tujuan

    organisasi yang telah ditetapkan bersama sehingga se!ara

    efektif dan eBsien mampu berkontribusi positif untuk

    kemajuan organisasi. S"$ di rumah sakit dapat dibagi

    menjadi + kelompok besar, yaitu5 kelompok fungsional dan

    manajerial. ?edua kelompok tersebut dibagi se!ara tegas

    dengan tujuan untuk memastikan tanggungjawab

    pengelolaan + lini besar rumah sakit, yaitu administrasi dan

    pelayanan klinis.Selanjutnya, kerjasama yang akuntabel

    antar kedua kelompok besar ini merupakan salah satu kun!i

    keberhasilan pengembangan rumah sakit. 2gar dapat

    bekerja sama, maka diperlukan manajemen S"$, mulai dari

    tingkat individual sampai dengan tingkat

    kelompok.Pengelolaan S"$, dengan paradigma S"$

    sebagai human capital di rumah sakit, menjadi sangat

    kompleks oleh karena adanya pembagian tersebut dan

    adanya banyak profesi yang bekerja di dalam organisasi

    rumah sakit. $asing7masing profesi memiliki norma, nilai,

    dan BlosoB pelayanan yang berlainan, serta memiliki

    budaya yang berbeda7beda. Situasi ini yang menjadikan

    manajemen S"$ di rumah sakit penuh dengan tantangan.

    Hanyaknya pemberitaan yang mun!ul terkait dengan

    pelayanan yang kurang memuaskan dari tenaga medis dan

    unit pelayanan lainnya tidak dapat dipungkiri merupakan

    salah satu penyebab dari kurang !ermatnya manajemen

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    27/59

    Rumah Sakit dalam mengelola unit7unit di dalamnya dengan

    sistem yang memadai untuk men!apai tujuan dan hasil

    yang diharapkan.Padahal pelayanan medik khususnya

    medik spesialistik merupakan salah satu !iri dari RumahSakit yang membedakan antara Rumah Sakit dengan

    fasilitas pelayanan lainnya. ?ontribusi pelayanan medik

    pada pelayanan di Rumah Sakit !ukup besar dan

    menentukan ditinjau dari berbagai aspek, antara lain aspek

    jenis pelayanan, aspek keuangan, pemasaran, etika dan

    hukum maupun administrasi dan manajemen Rumah Sakit

    itu sendiri.

    Salah satu hambatan upaya Rumah Sakit dalam

    memberikan pelayanan medis yang memuaskan saat ini

    adalah keterbatasan sumber daya dan fasilitas penunjang

    terutama teknologi kedokteran yang merupakan poin krusial

    dalam tindak penanganan medis. Sementara untuk

    menghasilkan keduanya dibutuhkan biaya yang !ukup tinggi

    sehingga beberapa aspek penting dari sumber daya

    manusia terabaikan.$asih banyak manajemen Rumah sakit

    yang kurang memahami pentingnya unsur manajemen

    kinerja. ?etika sumber daya manusia dianggap sebagai

    salah satu aset perusahaan, maka biaya yang dikeluarkan

    untuk proses peningkatan mutu kinerja akan menjadi suatu

    investasi jangka panjang yang dimiliki.

    Hegitu pula dengan tenaga medis dan keperawatan lainnya

    akan menjadi satu pilar utama bagi Rumah Sakit yang dapat

    menunjang keunggulan kompetitif dari rumah sakit apabila

    sistem manajemen dan pengembangan sumber daya

    manusia di dalamnya dapat dikelola dengan baik, yang

    meliputi pemenuhan indikator kompetensi yang

    terstandarisasi, pengembangan keahlian dengan pelatihan7

    pelatihan dan asuhan keperawatan, penilaian kinerja yang

    objektif, pembagian jam kerja yang adil, serta sistem

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    28/59

    kompensasi yang dapat memberikan kepuasan kerja dalam

    rangka meningkatkan kinerja individu yang berujung pada

    peningkatan kinerja Rumah Sakit se!ara keseluruhan.

    Pada banyak organisasi dan industri, banyak kritik yangdilayangkan pada bagian sumber daya manusia karena

    dianggap tidak melakukan upaya yang relevan dengan

    strategi perusahaan untuk survive dan memenangkan

    kompetisi. $elihat hal tersebut sangat penting bagi bagian

    sumber daya manusia, dengan dukungan dari manajemen,

    untuk menemukan dan mengintegrasikan strategi

    pengembangan sumber daya manusia dengan strategi

    perusahaan."emikian halnya dengan industri Rumah Sakit

    yang sangat bergantung pada kontribusi sumber daya

    manusia di dalamnya, terutama tenaga medis dan

    keperawatan sebagai salah satu faktor pendukung

    kesuksesan sehingga dapat terus bertahan di tengah

    persaingan dan penilaian masyarakat yang menuntut

    pelayanan prima, !epat, dan efektif.Permasalahan yang

    dimiliki oleh Rumah Sakit saat ini adalah menemukan

    strategi perusahaan yang tepat mengenai sumber daya

    manusia yang diselaraskan dengan kebutuhan organisasi

    untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan

    peningkatan kinerja organisasi.

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    29/59

    diberikan, ke!epatan pemberian layanan, prosedur serta sikap

    yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan itu sendiri.?epuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara

    penampilan yang dirasakan dan diharapkan. ?epuasan pasien

    adalah tingkat kepusan dari persepsi pasien dan keluarga

    terhadap pelayanan kesehatan dan merupakan salah satu

    indikator kinerja rumah sakit. Hila pasien menunjukkan hal7hal

    yang bagus mengenai pelayanan kesehatan terutama

    pelayanan keperawatan dan pasien mengindikasikan dengan

    perilaku positifnya, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa

    pasien memang puas terhadap pelayanan tersebut. 2da

    beberapa teori mengenai kepusaan.*eori yang menjelaskan apakah pasien sangat puas,

    puas, tidak puas adalah teori performasi yang diharapkan

    %e>pe!tation7performan!e theory& yang menyatakan bahwa

    kepusan adalah fungsi dari harapan pasien tentang jasa dan

    performasi yang diterimanya. #ika jasa sesuai dengan

    harapannya ia akan puas@ jika jasa kurang sesuai dengan

    yang diharap,ia akan merasa tidak puas. ?epuasan atauketidak puasan pasien akan meningkat jika ada jarak yang

    lebar antara harapan dan kenyataan performasi pelayanan.

    Heberapa pasien !enderung memperke!il kesenjangan dan

    mereka akan terkurangi rasa ketidakpuasannya . Cong ;

    'reen %-99:& berpendapat bahwa perawat memiliki

    konstribusi yang unik terhadap kepuasan pasien dan

    keluarganya. Jalentine %-99G& menyatakan bahwa pelayanankeperawatan dan perilaku perawat merupakan faktor yang

    sangatberpengaruh terhadap kepuasan pasien. $enurut

    )liver %-990., dalam Supranto, +-& mendeBnisikan

    kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah

    membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan

    harapannya. *ingkat kepuasan merupakan fungsi dari

    perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.2pabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    30/59

    sangat ke!ewa. Hila kinerja sesuai harapan, maka pelanggan

    akan sangat puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan

    pelanggan akan sangat puas. arapan pelanggan dapat

    dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar darikerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media.

    Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitive

    terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang

    rumah sakit tersebut.

    F. arapan dan kepuasan staf?epuasan kerja merupakan sikap positif terhadap pekerjaan

    pada diriseseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja

    merupakan hal yang bersifatindividual. Setiap individu akan

    memiliki tingkat kepuasan yang berbeda7beda sesuai dengan

    sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Hiasanya orangakan

    merasa puas atas kerja yang telah atau sedang dijalankan,

    apabila apayang dikerjakan dianggap telah memenuhi

    harapan, sesuai dengan tujuannyabekerja. 2pabila seseorang

    mendambakan sesuatu, berarti yangbersangkutan memiliki

    suatu harapan dan demikian akan termotivasiuntuk

    melakukan tindakan kearah pen!apaian harapan tersebut. #ika

    harapantersebut terpenuhi, maka akan dirasakan kepuasan. ?epuasan

    kerjamenunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang yang

    timbul dan imbalanyang disediakan pekerjaan, sehingga kepuasan kerja juga

    berkaitan eratdengan teori keadilan, perjanjian psikologis dan motivasi

    %Robbins ; #udge,+9&.Cebih lanjut Robbins dan #udge %+9& mendeBnisikan

    kepuasan kerjasebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap

    pekerjaannya dimana

    dalam pekerjaan tersebut seseorang dituntut untukberinteraksi dengan rekan

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    31/59

    sekerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebijaksanaan

    organisasi,memenuhi standar kinerja.

    G. "emograB pasien dan diagnosis klinik

    ?ondisi demograBs Indonesia dalam tahun terakhiryaitu +

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    32/59

    sumberdaya manusia dan padat teknologi. 2gar rumah sakit

    mampu berkembang dan memberikan pelayanan kesehatan

    yang berdaya guna dan berhasil guna maka perlu diberikan

    kemudahan berupa Keksibilitas pengelolaan keuangan.Rumah sakit selalu berkembang sejalan dengan

    berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran,

    sehingga biaya operasionalnya pun semakin berkembang

    pula. Rumah sakit yang bersifat padat karya, pada umumnya

    membutuhkan biaya operasional yang besar, antara lain

    untuk obat dan bahan7bahan. "i pihak lain, rumah sakit tidak

    mempunyai keleluasaan untuk meningkatkan pendapatan,

    kalaupun dapat meningkatkan pendapatan, maka hasil

    tersebut tak dapat dimanfaatkan se!ara langsung oleh rumah

    sakit.$enga!u kepada hal di atas, yaitu adanya

    keterbatasan dana, sedangkan dana yang dibutuhkan besar,

    rumah sakit memerlukan manajemen keuangan yang betul7

    betul dikelola se!ara profesional. al ini berarti bagaimana

    meren!anakan dan memperoleh dana atau biaya dankemudian mempergunakan dengan eBsien. Pentingnya

    manajemen keuangan terletak pada usaha untuk men!egah

    meningkatnya pembiayaan dan kebo!oran.$anajemen rumah sakit sebagai suatu lembaga yang

    Lnirlaba6non proBtL harus dikembangkan dengan peren!anaan

    yang sebaik7baiknya untuk menyediakan pelayanan yang

    bermutu, tetapi dengan biaya yang seoptimal mungkin dan

    didapatkan suatu sisa hasil usaha %SU&. Proses peren!anaan

    ini terdiri dari dua kegiatan pokok, yaitu penyusunan ren!ana

    oleh pimpinan dan penyusunan anggaran oleh pihak yang

    terkait.Rumah sakit memiliki kewajiban untuk membuat laporan

    pengelolaan keuangan.Caporan tersebut meliputi nera!a,

    laporan operasional, laporan arus kas, !atatan atas laporan

    keuangan."i ssamping itu, rumah sakit juga diwajibkan

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    33/59

    menyusun laporan kinerja sesuai dengan peraturan

    perundang7undangan.Ruang lingkup manajemen keuangan meliputi

    penyusunan anggaran belanja dan pendapatan

    %penganggaran6budgeting&, akuntansi %a!!ounting&,

    pemeriksaan keuangan %auditing& dan pengadaan %pur!hase

    and supply&.$anajemen keuangan meliputi fungsi7fungsi

    peren!anaan6penganggaran, pengelolaan keuangan

    %termasuk pengawasan dan pengendalian&, pemeriksaan

    keuangan6auditing serta sistem akuntansi untukmenunjang

    ketiga fungsi tersebut.

    9. Pen!egahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat

    menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga

    pasien dan staf?eselamatan %safety& telah menjadi isu global termasuk

    juga untuk rumah sakit. 2da lima isu penting yang terkait

    dengan keselamatan %safety& di rumah sakit yaitu 5

    keselamatan pasien %patient safety&, keselamatan pekerjaatau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan

    peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap

    keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan

    %green produ!tivity& yang berdampak terhadap pen!emaran

    lingkungan dan keselamatan 4bisnis4 rumah sakit yang terkait

    dengan kelangsungan hidup rumah sakit. ?e lima aspek

    keselamatan tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakandi setiap rumah sakit. Namun harus diakui kegiatan institusi

    rumah sakit dapat berjalan apabila ada pasien. ?arena itu

    keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk

    dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan

    !itra perumahsakitan.?eselamatan pasien %patient safety& rumah sakit adalah

    suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien

    lebih aman. Sistem tersebut meliputi 5 assessmen risiko,

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    34/59

    identiBkasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan

    risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan

    belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi

    solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebutdiharapkan dapat men!egah terjadinya !edera yang

    disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu

    tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya

    dilakukan.Resiko adalah peristiwa atau keadaan yang mungkin

    terjadi yang dapat berpengaruh negatif terdapat pelayanan

    yang diberikan kepada pasien.$anajemen resiko adalah

    pendekatan proaktif untuk mengidentiBkasi, menilai, dan

    menyusun prioritas resiko dengan tujuan untuk

    menghilangkan atau meminimalkan dampaknya.$anajemen

    resiko rumahsakit adalah kegiatan berupa identiBkasi dan

    evaluasi untuk mengurangi resiko !edera dan kerugian pada

    pasien, keluarga pasien, staf dan rumahsakit sendiri.IdentiBkasi resiko adalah usaha mengidentiBkasi

    situasiyang dapat menyebabkan !edera, tuntutan dankerugian se!ara Bnansial. IdentiBkasi tersebut dapat

    membantu langkah7langkah yang akan diambil manajemen

    terhadap resiko tersebut. 2dapun instrumen yang digunakan

    adalah5

    Caporan kejadian %?*", ?N8, sentinel dan lain7lain&

    Review rekam medis %penyaringan kejadian untuk

    memeriksa dan men!ari penyimpanan pada praktek dan

    prosedur

    Pengaduan pelanggan

    Survey 6 self7assessment dan lain7lain

    Pendekatan terhadap identiBkasi resiko melputi5

    Hrainstorming

    $apping out proses dan prosedurperawatan, jalan

    keliling dan menanyakankepada petugas tentang

    identiBkasi resiko padasetiap lokasi

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    35/59

    $embuat!he!k7list resiko dan menanyakan kembali

    sebagai umpan balik Penilaian resiko merupakan proses untuk membantu

    rumah sakit menilai tentang luasnya resiko yang dihadapi,

    kemampuan mengontrol frekuensi

    V. PENGERTIAN-. eningkatan mutu #an keselamatan pasienadalah

    meningkatkan mutu se!ara keseluruhan dengan terus menerus

    mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam proses

    asuhan klinis maupun lingkungan Bsik.2. )paya peningkatan mutuadalah upaya yang dilakukan se!ara

    terstruktur dan sistematis untuk melakukan perbaikan terhadap

    mutu semua jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada

    pasien pada khususnya dan kepada masyarakat pada umumnya.. Keselamatan pasien *patient sa&ety+ rumah sakitadalah

    suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih

    aman. Sistem tersebut meliputi 5 assessmen risiko, identiBkasi

    dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,

    pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden

    dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk

    meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan

    dapat men!egah terjadinya !edera yang disebabkan oleh

    kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak

    melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.:. %lini$al pathway adalah suatu konsep peren!anaan pelayanan

    terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada

    pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan

    keperawatan yang berbasis bukti dan hasil yang terukur dan

    jangka waktu tertentu selama di rumah sakit.

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    36/59

    G. In#ikat!r sasaran keselamatan pasienadalah sejumlah

    variabel yang digunakan untuk mengukur dan menilai

    keberhasilan pelaksananaan pelayanan kesehatan berorientasi

    pada keselamatan pasien0. Insi#en keselamatan pasien adalah setiap kejadian yang tidak

    diharapkan atau disengaja yang dapat mengakibatkan atau

    berpotensi menyebabkan !edera pada pasien,. Keja#ian Sentineladalah suatu kejadian tidak diharapkan yang

    mengakibatkan kematian atau !edera serius .a. ?ematian yang tidak diduga dan tidak terkait dengan

    perjalanan penyakit pasien atau kondisi yang mendasari

    penyakitnya.b. ?ehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan

    penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya.!. Salah tempat, salah prosedur, salah bedah.d. Hayi yang di!ulik atau bayi yang diserahkan kepada bukan

    orang tuanya.

    -. Keja#ian ti#ak #iharapkanadalah suatu kejadian tidak

    diharapkanyang mengakibatkan !edera pasien akibat tidak

    melasanakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnyadiambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.

    8edera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan

    kesalahan medis karena tidak dapat di!egah--. Keja#ian nyaris $e#eraadalah suatu kesalahan akibat

    melaksanakan suatu tindakan %!ommission& atau tidak

    mengambil tindakan yang seharusnya diambil %omission& yang

    dapat men!ederai pasien, tetapi !edera serius tidak terjadi

    karena 3keberuntungan4. $isalnya kontra indikasi obat tertentu

    tetapi tidak timbul reaksi obat karena adanya 3pen!egahan4.

    $isalnya pemberian obat dosis lethal tetapi staf lain mengetahui

    dan membatalkannya sebelum obat diberikan atau 3peringanan4

    % pemberian obat dosis lethal tetapi diketahui se!ara dini dan

    diberikan antidote7nya.12. Keja#ian ti#ak $e#era *KT%+adalah insiden yang telah

    terpapar kepada pasien, tetapi tidak menyebabkan !edera

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    37/59

    1&. Keja#ian p!tensial +'d'$a*K%+adalah ?ondisi yang sangat

    berpotensi untuk menimbulkan !edera tetapi belum terjadi

    insiden1*. -!!t %ause Analysis * analisis akar masalah+adalah

    suatu proses terstruktur untuk mengidentiBkasi faktor penyebab

    atau faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya

    penyimpangan kinerja termasuk ?*"-

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    38/59

    peren!ananaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi

    program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

    "irektur Rumah Sakit Umum "aerah aji $akassar

    menetapkan mekanisme pengawasan dengan !ara sensus

    harian dan laporan indikator P$?P setiap bulan+. Rumah Sakit Umum "aerah aji $akasar menetapkan sistem

    baru berupa standarisasi alur proses asuhan klinis atau !lini!al

    !are pathways. 2lur asuhan klinis ini adalah upaya untuk

    memastikan adanya integrasi dan koordinasi yang efektif dari

    pelayanan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia.

    . Rumah Sakit Umum "aerah aji $akassar penetapan indikator

    area prioritas yang meliputi5-& Indikator area klinis

    a& Pelayanan laboratorium

    (aktu tunggu hasil pemeriksaan

    ekspetisi hasil pemeriksaan

    *idak ada kesalahan penyerahan hasil

    pemeriksaan

    b& Penggunaan antibiotika dan obat lainnya

    ?etepatan waktu pemberian antibiotika ?ejadian nyaris !edera kerena pemberian obat

    Pen!egahan adverse drug even!& Prosedur bedah

    (aktu tunggu operasi elektif

    ?ejadian kematian di meja operasi

    *idak ada kejadian operasi salah orang

    *idak ada kejadian operasi salah sisi

    *idak ada kejadian bendah asing tertinggal dalam

    tubuh pasiend& ?esalahan medikasi dan kejadian nyaris !edera

    *idak ada kesalahan pemberian obat

    e& Pen!egahan dan kontrol infeksi, surveilens dan

    pelaporan

    ?ejadian infeksi pas!a operasi

    2ngka kejadian infeksi noso!omial

    ?egiatan pen!atatan dan pelaporan infeksi

    nosokomial

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    39/59

    +& Indikator 2rea $anajemena& Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat untuk

    memenuhi kebutuhan pasienb& Pelaporan yang diwajibkan oleh peraturan perundang7

    undangan!& $anajemen resikod& $anajemen penggunaan sumber dayae& arapan dan kepuasan pasien dan keluargaf& arapan dan kepuasan stafg& "emograB pasien dan diagnosis klinish& $anajemen keuangani& Pen!egahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat

    menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien,

    keluarga dan staf.

    & Indikator Sasaran ?eselamatan Pasiena& ?etepatan identiBkasi pasienb& Peningkatan ?omunikasi yang efektif!& Peningkatan ?eamanan )bat yang perlu diwaspadaid& ?epastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien

    operasi

    e& Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatanf& Pengurangan risiko jatuh

    :. Strategi komunikasi dan sistem informasi yang digunakan

    "irektur Rumah Sakit Umum "aerah aji $akassar

    menetapkan bahwa semua staf dan karyawan wajib

    mengetahui program dan kegiatan Peningkatan $utu dan

    ?eselamatan Pasien yang dilaksanakan di rumah sakit. "an

    mekanisme yang digunakan untuk penyebarluasan

    informasi adalah dengan !ara sosialisasi, baik sosialisasi

    formal maupun informal, sosialisasi massal atapun

    sosialisasi perorangan.

    Rumah Sakit Umum "aerah aji $akassar wajib

    melaporkan seluruh program dan kegiatan peningkatan

    mutu dan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    40/59

    rumah sakit kepada Hapak 'ubernur Provinsi Sulawesi

    Selatan sebagai pemilik.

    Pengumpulan dan analisis data hasil kegiatan peningkatan

    mutu dan keselamatan pasien dilakukan oleh ?omite $utu

    Rumah Sakit Umum "aerah aji $akassar

    "ata hasil pelaksanaan program 6 kegiatan peningkatan

    mutu dan keselamatan pasien dipublikasikan dalam

    website Rumah Sakit Umum "aerah aji $akassar.

    Pen!atatan dan pelaporan hasil kegiatan peningkatan mutu

    dan keselamatan pasien khususnya data semua indikator

    yang digunakan dilakukan se!ara elektronik dengan sistem

    komputerisasi. Instalasi6Ruangan6unit yang berhasil melaksanakan

    kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien

    dengan baik wajib diberikan penghargaan

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    41/59

    men!akup tim penilaian kinerja dan tim pelaksana evaluasi kontrak.

    ?omite mutu merupakan unit pelaksana non struktural yang

    bertanggungjawab langsung kepada "irektur. ?omite mutu memiliki

    hubungan kerjadalam bentuk koordinasi dengan komite medis,komite keperawatan dan SPI.

    2dapun uraian tugas dan wewenang dari komite P$?P adalah5

    -. ?etua ?omite

    a. 2spek peren!anaan5

    $elakukan analisis manajemen resiko, mutu dan

    keselamatan pasien

    $enyusun peren!anaan dan pedoman di bidangpeningkatan mutu dan keselamatan pasien

    $elakukan koordinasi dengan unit terkait yang

    berhubungan dengan peningkatan mutu dan

    keselamatan pasienb. 2spek pelaksanaan dan pengawasan

    $emimpin pelaksanaan pengumpulan data indikator

    mutu dan keselamatan pasien dengan bekerjasama unit

    terkait $elakukan sosialisasi dan meningkatkan kesadaran

    seluruh staf rumah sakit akan pentingnya peningkatan

    mutu dan keselamatan pasien!. 2spek evaluasi dan tindak lanjut

    $elakukan evaluasi terhadap aktivitas manajemen

    resiko, mutu dan keselamatan pasien di seluruh unit 6

    instalasi 6 ruangan

    $endesain atau me7redesain proses sesuai dengan

    kaidah kaidah manajemen resiko, mutu dan

    keselamatan pasien

    $eren!anakan pelatihan yang diperlukan guna

    perbaikan mutu, keselamatan dan pengendalian resiko

    +. Sub ?omite Peningkatan $utu

    2dapun tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut5

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    42/59

    a. $elakukan monitoring aplikasi standar pelayanan dan

    memastikan pelayanan yang dilakukan sesuai dengan

    prosedur6kebijakan yang yang telah ditetapkan oleh direkturb. $elakukan monitoring terhadap jalannya program mutu di

    unit6instalasi6ruangan masing7masing!. $emberikan masukan dalam penyusunan program mutu di

    unit 6 instalasi 6 ruangand. $elakukan pendataan indikator klinis, indikator mutu dan

    indikator kinerja di unit 6 instalasi 6 ruangane. $elakukan pembinaan terhadap pelaksanaan kepatuhan

    terhadap standar pelayanan pada setiap personil ruangan di

    unit 6 instalasi 6 ruangan

    f. $elaporkan kegiatan dan temuan yang berkaitan dengan ke

    komite P$?P, SPI dan kepala unit 6 instalasi 6 ruangan terkait

    . Sub ?omite ?eselamatan Pasien*ugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut5

    a. Herpartisipasi dan berkontribusi terhadap pengembangan

    program kesehatan dan keselamatan pasien, keselamatan

    kerja di rumah sakitb. $elakukan monitoring terhadap jalannya program kesehatan,

    keselamatan pasien dan keselamatan kerja di unit6 instalasi 6

    ruangan masing7masing!. $en!atan dan melaporkan kejadian tidak diharapkan %?*"&,

    ?ejadian Nyaris 8edera %?N8& dan kejadian sentinel %Sentinel

    event& kepada komite P$?Pd. $elakukan pembinaan tentang pelaksanaan kepatuhan

    terhadap standar keselamatan pasien dan kesehatan kerja

    pada setiap personil ruangan di ruangan masing7masing.

    :. Sub ?omite Pen!egahan dan Pengendalian Infeksi

    *ugas dan wewenangnya adalah5

    a. $emantau pengisian dan pegumpulan formulir surveilens

    setiap pasien di unit rawat inap masing7masing ketika

    pasien pulang

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    43/59

    b. $elakukan pembinaan tentang pelaksanaan kepatuhan

    pen!egahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil

    di ruangan masing7masing!. $elaporkan kepada komite P$?P bila ada ke!urigaan

    terjadiinya infeksi nosokomial pada pasiend. Herkoordinasi dengan unit terkait bila terjadi kejadian luar

    biasa %?CH& infeksi nosokomial, memberi penyuluhan bagi

    pengunjung di ruang rawatnya masing7masing, konsultasi

    proseduryang harus dijalankan bila belum dipahamie. $emonitor kepatuhan petugas kesehatan yanglain dalam

    menjalankan prosedur

    S*RU?*UR )R'2NIS2SI ?)$I* PNIN'?2*2N $U*U "2N

    ?SC2$2*2N P2SINRU$2 S2?I* U$U$ "2R2 2#I $2?2SS2R

    7

    "IR?*UR RU$2 S2?I* U$U$

    "2R2

    2 I $2?2SS2R ?)$I*?PR2(27

    *2N

    S P I

    ?)$I*

    $"IS

    ?)$I* PNIN'?2*2N

    $U*U

    "2N ?SC2$2*2N P2SIN

    SUH ?)$I*

    PNIN'?2*2N

    $U*U

    SUH ?)$I*

    ?SC2$2*2N

    P2SIN

    SUH ?)$I*

    P P I

    *I$ PC2?S2N2

    J2CU2SI ?)N*R2?

    * I $

    PNIC2I2N?INR 2

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    44/59

    VIII. PROGRAM,KEGIATAN-. RSU" aji $akasssar menyusun Ren!ana Peningkatan $utu dan

    ?eselamatan Pasien.

    $embuat kebijakan P$?P $enyusun kerangka a!uan P$?P

    $enetapkan keseluruhan proses atau mekanisme dari

    program / program P$?P

    $enyusun Caporan P$?P

    +. RSU" aji $akassar membangun Hudaya organisasi Peduli

    ?eselamatan Pasien $eliputi

    "esign dan Reengenering proses Peningkatan $utu.

    ?oordinasi dengan berbagai unit kerja dalam organisasi terkaityang menyangkut dengan P$?P, seperti Pengendalian $utu

    dilaboratorium, program manajemen risiko, atau program

    lainnya.

    Pendekatan sistemik dalam hal aplikasi proses dan

    pengetahuan yang sama% seragam & dalam pelaksanaan semua kegiatan P$?P

    Pendekatan multi disiplin semua unit kerja pelayanan

    dimasukkan dalam program

    . RSU" aji $akassar menetapkan Proses yang dijadikan prioritas

    untuk dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan

    keselamatan Pasien yang harus dilaksanakan.

    ?ebijakan penetapan prioritas kegiatan evaluasi.

    ?ebijakan penetapan prioritas kegiatan P$?P

    ?ebijakan penetapan sasaran ?eselamatan pasien

    Internasional sebagai salah satu prioritas.

    :. RSU" aji $akassar memberikan bantuan teknologi dan lainnya

    untuk mendukung program P$?P

    Pemamfaatan teknologi dan bantuan lainnya sebagai tools

    untuk mengikuti dan membandingkan hasil dari evaluasi

    Pemimpin RS menyiapkan teknologi dan bantuan lainnya.

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    45/59

    $enginformasikan kemajuan dalam hal mematuhi sasaran

    keselamatan pasien Internasional

    F. RSU" aji $akassar melakukan pelatihan program P$?P bagi

    staf "iklat bagi staf sesuai dengan peran mereka dalam program

    P$?P % pengumpulan data, analisis, peren!anaan P$?P &.

    Pelatihan dengan pengetahuan !ukup disediakan

    Pelatihan yang diterima staf selaras pekerjaan rutin mereka.

    G. RSU" aji membuat Ran!angan Proses ?linik dan $elakukan

    modiBkasi dari Sistem dan Proses sesuai prinsip peningkatan

    mutu.

    $engadakan evaluasi dari praktek klinik yang dianggap baik

    dan kemudian menggunakannya.

    $enerpakan prinsip peningkatan mutu dan alat ukur dari

    program pada ran!angan proses baru atau modiBkasi proses.

    $embuat ran!angan proses yang baik dengan kriteria 5a. ?onsistensi dengan misi dan ren!ana organisasib. $emenuhi kebutuhan pasien masyarakat, staf dan

    laninnya

    !. $enggunakan pedoman praktek ini, standar pelayananmedik, kepustakaan ilmiah, dan lain informasi berdasarkan

    ran!angan praktik klinikd. Sesuai dengan praktek business yang sehate. Relevan dengan informasi dari manajemen risikof. Herdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang ada di

    RSg. Herdasarkan praktek klinik yang baik 6 lebih baik6 sangat

    baik dari RS

    h. $enggunakan informasi dari kegiatan peningkatan mutu

    terkait.i. $engintegrasikan dan menggabungkan berbagai proses

    dan system.

    $enetapkan indi!ator pilihan untuk mengevaluasi

    pelaksanaan ran!angan proses baru atau ran!angan

    ulang proses telah berjalan baik.

    $embuat form data sebagai indi!ator digunakan

    mengukur proses yang sedang berjalan.

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    46/59

    0. RSU" aji $akassar membuat pedoman praktik klinik dan !lini!

    Pathway dan atau protokol klinis digunakan untuk pedoman

    dalam memberikan asuhan klinis

    $enyusun paling sedikit < area prioritas pedoman klinik,

    !lini!al Pathway dan S)P terkait pelaksanaan !lini!al pathway

    "alam melaksanakan pedoman praktek klinik, !lini!al

    pathway, dan atau proto!ol klinik, melaksanakan proses

    sesuai 5a. "ipilih dari yang dianggap !o!ok dengan pelayanan dalam

    organisasi pasien% termasuk dalam proses iniadalah bila saat ini ada

    pedoman Nasional yang wajib &

    b. "ipilih berdasarkan ilmu dan penerapannya!. "isesuaikan jika perlu dengan teknologi, obat, sumber

    daya lain dan organisasi atau dari norma profesional

    se!ara Nasional.d. "isetujui se!ara formal dan resmie. "iterapkan dan di monitor agar digunakan se!ara

    konsisten dan efektiff. "i dukung oleh staf terlatih melaksanakan pedoman atau

    patokan dang. "ipahami se!ara berkala berdasarkan bukti dan hasil

    evaluasi dan proses dan hasil % out!ome &

    $elaksanakan proses memilih paling sedikit < area fo!us

    prioritas dengan fo!us seperti diagnosis pasien, prosedur,

    populasi, atau penyakit, dimana panduan, !lini!al pathways

    dan proto!ol dapat mempengaruhi mutu keselamatan pasien

    dan memperke!il variasi dari hasil yang tidak diharapkan.

    "ipenuhinya identiBkasi prioritas di area yang dijadikan fo!usdari proses a& sampai h&.

    $onitoring dan valuasi terhadap penggunaan pedoman

    klinik, !lini!al pathways data atau proto!ol klinik untuk

    mengurangi adanya variasi dari proses dan hasil.

    9. $enetapkan indikator kun!i untuk monitor struktur , proses dan

    hasil % out!ome & dari ren!ana peningkatan mutu dan

    ?eselamatan Pasien.

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    47/59

    $enetapkan area sasaran dari program P$?P % menyiapkan

    data berdasarkan eviden!e based praktek klinik dan eviden!e

    base praktek manajemen &1o!us penilaian pada proses yang berimplikasi risiko tinggi,

    atau !enderung menimbulkan masalah diberikan dalam

    volume besar . Pemilihan indikator yang terkait dengan area klinik yang

    meliputi 5a. 2ssesmen terhadap area klinik.b. Pelayanan Caboratorium.!. Pelayanan Radiologi dan "iagnostik Imagingd. Prosedur Hedahe. Penggunaan antibiotika dan )bat lainnya.

    f. ?esalahan $edis dan ?N8g. 2nastesi dan penggunaan sedasih. Penggunaan darah dan produk darahi. ?etersediaan , isi dan penggunaan !atatan medikj. Pen!egahan dan !ontrol infeksi, surveilans dan

    pelaporank. Riset klinik.

    Indikator yang terkait dengan upaya manajemen

    meliputi 5a. Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat untuk

    memenuhi kebutuhan pasienb. Pelaporan yang diwajibkan oleh Peraturan perundangan!. $anajemen risikod. $anajemen penggunaan Sumber dayae. arapan dan ?epuasan pasien dan keluargaf. arapan dan kepuasan stafg. "emograB pasien dan diagnostik klinikh. $anajemen keuangan.i. Pen!egahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat

    menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien

    keluarga dan staf. "irektur RSU" aji $akassar bertanggung jawab memilih

    target dari kegiatan yang akan dinilai, dan menetapkan 5a. Proses, prosedur dan hasil yang akan dinilaib. ?etersediaan dari 3 Ilmu Pengetahuan 3 % S!ien!e & dan 3

    bukti 3 %viden!e& untuk mendukung penelitian!. Hagaimana penilaian dilakukan.

    d. Hagaimana penilaian diserasikan dengan ren!anamenyeluruh dari P$?P

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    48/59

    e. #adwal dan frekwensi dari penlaian.$isalnya menilai prosedur tertentu % perbaikan bibir

    sumbing & Mberapa sering proses tersebut dilakukan.

    Indikator baru dipilih jika indikator yang sudah ada tidak

    lagi bermamfaat untuk melakukan analisis terhadap

    proses, prosedur, atau hasil.

    $embuat laporan hasil dan penilaian disampaikan kepada

    pihak terkait dan se!ara berkala kepada "irektur dan

    'ubernur Sulawesi Selatan selaku pemilik .

    j. RSU" aji $akassar menetapkan indikator kun!i untuk menilai

    setiap dari struktur, proses dan hasil setiap upaya klinik.

    $enetapkan indikator di area yang disebut di -& sampai --&.

    Pilih paling sedikit < area dari -- penilaian klinik.

    "irektur memperhatikan muatan 3 Ilmu4 dan 3 Hukti 3 setiap

    area yang dipilih

    $empersiapkan penilaian men!akup Struktur, proses dan

    hasil % out!ome &

    8akupan, metodologi dan frekwensi ditetapkan untuk setiappenilaian

    $engumpulkan data manajemen untuk bahan evaluasi

    efektiBtas dari peningkatan mutu.

    k. RSU" aji $akassar menetapkan indikator kun!i untuk menilai

    setiap dari struktur, proses, dan out!ome manajemen

    $enetapkan indikator kun!i untuk setiap area yang diuraikan

    di a& dan i&

    $enggunakan landasan ilmu dan bukti dalam memilih

    indikator.

    Penilaian meliputi struktur, proses, dan hasil

    8akupan, metodologi dan frekuensi ditetapkan untuk setiap

    penilaian

    $engumpulkan data manajemen dan digunakan untuk

    memilih evaluasi efektiBtas dari peningkatan mutu.

    l. RSU" aji $akassar menetapkan indikator kun!i untuk menilaisetiap dari sasaran keselamatan pasien internasional

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    49/59

    "irektur menetapkan indikator kun!i untuk menilai setiap

    sasaran keselamatan pasien Internasional

    Indikator dari penilaian terhadap sasaran keselamatan

    internasional ditetapkan di sasaran keselamatan - sampai F.

    Indikator digunakan untuk menilai efektivitas dari

    peningkatan mutu

    m. RSU" aji $akassar melakukan validasi dan analisis dari

    indikator penilaian se!ara sistematik.

    "ata dikumpulkan, dianalisis dan diubah menjadi informasi

    Cibatkan orang yang mempunyai pengalaman manajerial

    pengetahuan dan keterampilan terlibat dalam proses

    'unakan metode statistik dalam melakukan analisis dari

    proses

    $elaporkan hasil analisis dan ditindak lanjuti.

    8atatan5

    m.-. 1rekwensi dari analisis data disesuaikan dengan proses

    yang sedang dikaji dan sesuai dengan ketentuan rumah

    sakit.

    Pengendalian mutu laboratorium klinik dianalisis tiap

    minggu, atau data pasien setiap bulan.

    1rekuensi dari analisis data sesuai ketentuan rumah

    sakit

    m.+. 2nalisis dari proses dilakukan dengan membandingkan

    se!ara internal, membandingkan dengan rumah sakit

    lain, membandingkan dengan standar dan praktek lain. Perbandingan dengan rumah sakit lain.

    Perbandingan dengan standar yang ada

    Perbandingan dengan praktek yang telah diakui

    n. RSU" aji $akassar menggunakan proses Internal untuk

    melakukan Jalidasi data.

    $engintegrasikan kegiatan validasi data kedalam proses

    manajemen mutu keselamatan pasien

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    50/59

    $elakukan validasi data se!ara Internal dan memasukkan hal

    / hal yang dimuat di huruf a& dan f& yaitu 5

    a. $engumpulkan data kembali oleh orang kedua yang tidak

    terlibat di pengumpulan data sebelumnya.b. $enggunakan sampul statistik sahih dari !atatan , kasus

    atau data lainnya.!. $embandingkan data asli dengan data yang dikumpul

    kembalid. ?alkulasi akurasi data dengan membagi jumlah elemen

    data yang ditemukan dengan total jumlah data elemen

    dikalikan dengan / - untuk ben!hmark yang baik

    akurasi levelnya 9 Ee. #ika data yang diketemukan ternyata tidak sama, data

    tidak diketahui sebabnya % data tidak jelas defenisinya &

    dan tidak dilakukan koreksi.f. ?oleksi sampel baru setelah semua tindakan koreksi

    dilakukan untuk memastikan tindakan menghasilkan

    tingkat yang diharapkan.

    Proses validasi data memuat paling sedikit < indikator

    yang dipilih seperti yang dimuat P$?P.

    "irektur RSU" aji $akassar menjamin bahwa data yang

    dipublikasikan atau ditempatkan di (eb site dapat diper!aya.

    "ata yang disampaikan ke publik dapat diper!aya dan

    dipertanggung jawabkan dari segi mutu dan hasilnya.

    "ata telah melalui evaluasi dari segi validasi dan

    keterper!ayaannya.

    o. RSU" aji $akassar menggunakan proses untuk melakukan

    identiBkasi dan pengelolaan kejadian sentinel RSU" aji $akassar menetapkan "efenisi operasional

    dari ?ejadian sentinel yangmeliputi 5a. ?ematian yang tidak diduga dan tidak

    terkait dengan perjalanan penyakit pasien

    atau kondisi yang mendasari penyakitnya.

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    51/59

    b. ?ehilangan fungsi yang tidak terkait dengan

    perjalanan penyakit pasien atau kondisi

    yang mendasari penyakitnya.!. Salah tempat, salah prosedur, salah bedah.

    d. Hayi yang di!ulik atau bayi yang diserahkan

    kepada bukan orang tuanya. $elakukan R82 pada semua kejadian Sentinel yang

    terjadi dibatas waktu tertentu yang ditentukan. 2nalisa dilakukan jika a& sampai d& terjadi.

    Pimpinan rumah sakit melakukan *C dari hasil R82

    p. RSU" aji $akassar elakukan analisis jika data

    menunjukkan adanya variasi dan ke!enderungan dari ?*" 2nalisis se!ara intensif dilakukan jika tingkat, pola,

    ke!enderungan dari ?*" terjadi.2nalisis dilakukan terhadap hal / hal berikut 5

    a. Semua reaksi transfuse yang terjadi di

    rumah sakitb. Semua kejadian kesalahan obat, jika terjadi

    sesuai dengan defenisi yang ditetapkan

    rumah sakit

    !. Semua kesalahan medis yang signiBkan jikaterjadi sesuai defenisi rumah sakit

    d. ?*" atau pola kejadian yang tidak

    diharapkan dalam keadaan sudasi atau

    selama dikakukan anastesie. ?ejadian lain seperti ledakan infeksi

    mendadak

    2nalisis reaksi transfusi darah jika terjadi

    2nalisis semua kesalahan pemberian obat 2nalisis semua kesalahan medis yang menonjol

    2nalisis diskrepansi antara diagnose pra dan pas!a

    operasi 2nalisis ?*" atau pola ?*" selama sedasi dan anastesi

    2nalisis ?*" lainnya yang ditetapkan oleh rumah sakit

    . RSU" aji $akasssar menetapkan proses untuk melakukan

    identiBkasi dan analisis ?N8 yang meliput5

    $enetapkan defenisi ?N8

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    52/59

    $enetapkan jenis kejadian yangb harus dilaporkan

    sebagai ?N8, $enetapkan proses uantuk melakukan pelaporan

    untuk menyediakan ?N8

    r. 2gar Perbaikan $utu dan ?eselamatan Pasien ter!apai dan

    dipertahankan, maka RSU" aji $akassar5

    $embuat ren!anadan melaksanakan P$?P

    $enetapkan proses untuk melakukan identiBkasi area

    prioritas yang ditetapkan oleh direktur $embuat dokumen perbaikan yang di!apai dan

    mempertahankannya.

    s. Prioritas perbaikan mutu dan keselamatan pasien dilakukan

    diarea perbaikan yang ditetapkan pimpinan.

    $asukkan ke dalam kegiatan peningkatan, area yang

    dijadikan prioritas peningkatan yang ditetapkan

    pimpinan Sediakan dan berikan S"$ atau lainnya untuk

    melaksanakan peningkatan *etapkan dan kaji peningkatan

    $elaksanakan perubahan yang menghasilkan

    peningkatan bahwa peningkatan ter!apai se!ara

    efektif dan langsung $elakukan perubahan kebijakan diperlukan untuk

    melaksanakan ren!ana peningkatan dan

    mempertahankannya. $enyiapkan dokumen untuk mebuktikan bahwa

    perubahan berhasil dilakukan.

    t. Program manajemen risiko digunakan untuk melakukan

    identiBkasi dan mengurangi ?*" yang tidak diharapkan

    terjadi dan mengurangi risiko terhadap keselamatan pasien

    dan stafRSU" aji $akassar melakukan $2NRIS? yang meliputi

    komponen5

    -. IdentiBkasi dari risiko+. $enetapkan prioritas resiko

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    53/59

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    54/59

    +. Pelaksanaan %"o&*ahapan kedua adalah melaksanakan ren!ana yang telah

    disusun. #ika pelaksanaan ren!ana tersebut mebutuhkan

    keterlibatan pihak lain di luar tim pelaksana, makaperlu

    terlebih dahulu dilakukan orientasi sehingga dapat

    memahami ren!ana yang akan dilaksanakan tersebut. Pada

    tahap ini diperlukan kerjasama yang baik antara pimpina

    manajerial dengan anggota tim. untuk men!apai kerjasama

    yang baik, dibutuhkan keterampilan pokok antara lain5a. ?eterampilan komunikasi %!ommuni!ation&b. ?eterampilan motivasi %motivation&

    !. keterampilan kepemimpinan %leadership&d. ?eterampilan pengarahan %dire!ting&

    . Pemeriksaan %8he!k&*ahapan ketiga adalah pemeriksaan %monitoring& se!ara

    berkala kemajuan dan hasil yang di!apai dalam pelaksanaan

    ren!ana yang telah ditetapkan. *ujuan dari pemeriksaan

    %monitoring& ini adalah untuk mengetahui5a. Seberapa jauh pelaksanaan sesuai dengan ren!ana

    yang telah ditetapkanb. 8apaian kegiatan yang berjalan dengan baik dan yang

    tidak berjalan dengan baik!. *ingkat ketersediaan sumberdaya yang dibutuhkand. 2pakah ren!ana yang dilaksanakan membutuhkan

    perbaikan

    :. Perbaikan %2!tion&*ahapan keempat adalah melaksanakan perbaikan terhadap

    ren!ana kerja.2pabila ditemukan kekurangan atau

    kelemahan dari ren!ana kerja yang telah ditetapkan, maka

    dilakukan penyempurnaan dan langkah perbaikan.Setelah

    disempurnakan, ren!ana kerja tersebut dilaksanakan

    kembali.

    O. PN82*2*2N "2N PC2P)R2N

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    55/59

    -. Pen!atatanSetiap instalasi 6 unit 6 ruangan melakukan pen!atatan dalam

    bentuk sensus harian terhadap semua indikator P$?P, baik

    indikator peningkatan mutu, indikator area klinis, indikator

    keselamatan pasien maupun indikator manajerial sesuai

    dengan tugas dan wewenang masing7masing.Setiap minggu

    sensus harian tersebut disetor kepada ?omite P$?P untuk

    dilakukan rekapitulasi bulanan.

    +. Pelaporana. 2lur laporan data indikator mutu

    2lur pelaporan data indikator mutu adalah sebagai

    berikut5

    UNI* ?R#2 6

    RU2N'2N 6 INS*2C2SI

    'UHRNUR PR)JINSI

    SUC2(SI SC2*2N

    SC2?U P$ICI?

    "IR?*UR RU$2

    S2?I*

    ?)$I* PNIN'?2*2N$U*U "2N

    ?SC2$2*2N P2SIN

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    56/59

    b. Caporan balik %feedba!k& hasil analisa data indikator

    mutu

    ?)$I*

    PNIN'?2*2N

    $U*U "2N?SC2$2*2N

    'UHRNUR

    PR)JINSI SUC2(SI

    SC2*2N SC2?U

    P$ICI?

    "IR?*UR RU$2

    S2?I* U$U$

    "2R2 2#I

    $2?2SS2R

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    57/59

    !. 2lur pelaporan indikator keselamatan pasien

    d. Caporan balik %feedba!k& hasil analisis insiden

    UNI* ?R#2 6 RU2N'2N6

    INS*2C2SI

    'UHRNUR PR)JINSI

    SUC2(SI SC2*2N

    SC2?U P$ICI?

    "IR?*UR RU$2

    S2?I*

    ?)$I* PNIN'?2*2N

    $U*U "2N

    ?SC2$2*2N P2SIN

    UNI* ?R#2 6

    RU2N'2N 6

    INS*2C2SI

    ?)$I*PNIN'?2*2N

    $#*U "2N

    ?SC2$2*2N

    "IR?*UR RU$2

    S2?I* U$U$

    "2R2 2#I

    $2?2SS2R

  • 7/24/2019 Pedoman Kerja Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien

    58/59

    OI. $)NI*)RIN' "2N J2CU2SI$onitoring dan evaluasi indikator program peningkatan mutu

    dan keselamatan pasien dilakukan melalui 5-. laporan bulanan hasil sensus harian indikator program P$?P

    yang dianalisis oleh komite P$?P setiap bulan dan hasilnya

    dilaporkan