peningkatan prestasi belajar ips sejarah melalui model pembelajaran berbasis portofolio pada siswa...

Upload: andris-etarc-vilesh

Post on 10-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    1/73

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS SEJARAH MELALUI MODELPEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS VIII SMP

    Kata Kunci : Prestasi Belajar, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

    Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 1 Doro

    Kabupaten Pekalongan tergolong masih rendah. Hal tersebut diantaranya disebabkan

    model pembelajaran yang selama ini diterapkan kurang efektif untuk meningkatkan

    prestasi belajar siswa. Pembelajaran sejarah di SMP jika hanya disampaikan melalui

    ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan membosankan. Dalam hal ini diperlukan

    oleh seorang guru untuk mempertimbangkan model pembelajaran lain yang efektif dan

    tepat sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu model

    pembelajaran yang dicobakan melalui penelitian ini adalah model pembelajaran

    berbasis portofolio.

    Pada dasarnya portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang

    dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan

    mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut

    diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan

    mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang

    ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam tugas-tugasnya.

    Rumusan masalah yang dikaji pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana aktivitas

    siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis portofolio? (2)

    Apakah pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis portofolio dapat

    meningkatkan prestasi belajar IPS Sejarah pada siswa kelas VIII SMP N I Doro

    Kabupaten Pekalongan Tahun Peajaran 2006 / 2007 ?. Tujuan penelitian ini (1) Ingin

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    2/73

    mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan memakai model pembelajaran

    berbasis portofolio. (2) Ingin mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis

    portofolio terhadap prestasi belajar IPS Sejarah pada siswa kelas VIII SMP N I Doro

    Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2006 / 2007.

    Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang ditempuh

    dalam dua siklus. Setiap siklus terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,

    pengamatan dan refleksi. Tindakan dalam setiap siklus dilakukan dengan cara peneliti

    memberikan tugas berupa penyelesaian suatu permasalahan secara berkelompok,

    dimana setiap kelompok punya tugas masing-masing, kemudian mereka

    mempresentasikan hasil karya mereka dalam suatu show case yang terdiri dari

    portofolio dokumen dan tayangan. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah

    siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Doro Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari 41

    siswa pada tahun pelajaran 2006/2007.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui modelpembelajaran berbasis portofolio, kemampuan siswa dalam menyampaikan materi di

    depan kelas dan belajar mandiri di rumah dapat ditingkatkan. Selain itu siswa menjadi

    lebih berani mengemukakan pendapat dan dapat menerapkan ilmu sejarah dalam

    kehidupan bermasyarakat. Variasi penerapan model pembelajaran ini dapat juga ix

    menghindari kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah sehingga

    prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari 66% menjadi 85,5 %. Berdasarkan

    penelitian bahwa prestasi belajar IPS Sejarah yang diperoleh siswa kelas VIIIA SMP

    Negeri 1 Doro Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2006/2007 nilai rata-ratanya

    meningkat pada siklus I yaitu 69 menjadi berkisar 85,5 pada siklus II.

    Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis

    portofolio yang diterapkan guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena itu

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    3/73

    peneliti menyarankan agar model pembelajaran berbasis portofolio disosialisasikan

    dan digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran sejarah di sekolah.

    x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii

    PERNYATAAN ........................................................................................... iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. v

    PRAKATA .................................................................................................... vi

    SARI ............................................................................................................. viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................. x

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiiDAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

    DAFTRA GAMBAR .................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ............................................................ 6

    D. Manfaat Penelitian .......................................................... 6

    E. Penegasan Istilah.............................................................. 7

    F. Sistematika Penulisan Skripsi ......................................... 8

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 10

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    4/73

    1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ...................... 10

    2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas .................. 12

    3. Model Penelitian Tindakan Kelas.............................. 13

    B. Prestasi Belajar ................................................................ 18

    1. Pengertian Prestasi Belajar ....................................... 18

    2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............ 18

    C. IPS Sejarah ..................................................................... 20

    1. Pengertian IPS Sejarah .............................................. 20

    2. Fungsi dan Tujuan IPS di SMP dan MTs ................. 21

    D. Portofolio ........................................................................ 21 xi

    1. Pengertian Portofolio ................................................ 21

    2. Portofolio Sebagai Model Pembelajaran .................. 23

    3. Portofolio Sebagai Penilaian / Assessment ............... 30

    4. Kerangka Berpikir ..................................................... 35BAB III METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian ..................................................... 38

    B. Objek Penelitian .............................................................. 38

    C. Subjek dan Setting Penelitian ......................................... 38

    D. Faktor yang Diselidiki ..................................................... 39

    E. Rencana Tindakan ........................................................... 39

    F. Data dan Cara Pengambilannya ...................................... 42

    G. Indikator Kinerja ............................................................. 43

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Pelaksanaan Siklus I ................................................. 44

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    5/73

    2. Pelaksanaan Siklus II ................................................ 58

    B. Pembahasan .................................................................... 64

    BAB V PENUTUP

    A. Simpulan ......................................................................... 68

    B. Saran-saran ...................................................................... 69

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 70

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 72

    xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran : Halaman

    Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari UNNES.......................................... 72

    Lampiran 2 Surat Keterangan selesai penelitian dari sekolah .................. 73

    Lampiran 3 Profil Sekolah......................................................................... 74

    Lampiran 4 Silabus Ilmu Sosial SMP Kelas VIII ..................................... 75Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sejarah Siklus I 77

    Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sejarah Siklus II 83

    Lampiran 7 Daftar Nama Siswa Kelas VIIIA SMP N I Doro................... 89

    Lampiran 8 Daftar Nilai IPS Siswa kelas VIIIA Sebelum Penelitian....... 91

    Lampiran 9 Lembar Penilaian Portofolio siklus I dari 3 (Tiga) Juri ......... 93

    Lampiran 10 Lembar Penilaian Portofolio siklus II dari 3 (Tiga) Juri........ 118

    Lampiran 11 Analisis Penilaian Portofolio Siklus I ................................... 143

    Lampiran 12 Analisis Penilaian Portofolio Siklus II .................................. 145

    Lampiran 13 Persentase Nilai Siswa dalam Menyerap Materi ................. 147

    Lampiran 14 Gambar Kegiatan Penelitian Siklus I .................................... 148

    Lampiran 15 Gambar Kegiatan Penelitian Siklus II ................................... 157

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    6/73

    Lampiran 16 Hasil Portofolio Dokumen Siklus I........................................ 166

    Lampiran 17 Hasil Portofolio Dokumen Siklus II ...................................... 193

    xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel : Halaman

    Tabel 1 Rincian Rencana Tindakan ................................................... 40

    Tabel 2 Pengambilan Suara untuk Menentukan Permasalahan Kelas pada

    Siklus I .................................................................................. 46

    Tabel 3 Pengambilan Suara untuk Menentukan Permasalahan Kelas pada

    Siklus II ................................................................................. 60

    Tabel 4 Partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar .................. 65

    Tabel 5 Partisipasi Siswa dalam Menyerap Materi Pelajaran ............ 65

    xiv

    DAFTAR GAMBARGambar : Halaman

    Gambar 1 Empat Langkah dalam Satu Siklus Penelitian Tindakan Kelas .... 15

    Gambar 2 Rangkaian Siklus Penelitian Tindakan Kelas .............................. 18

    Gambar 3 Portofolio Tayangan Bentuk Bujur Sangkar ................................. 29

    Gambar 4 Portofolio Tayangan Bentuk Segitiga Sama Sisi .......................... 29

    Gambar 5 Portofolio tayangan bentuk lingkaran .......................................... 30

    Gambar 6 Portofolio tayangan bentuk Oval ................................................. 30

    Gambar 7Gambar 23 Foto PTK Siklus I ................................................... 148

    Gambar 23Gambar 39 Foto PTK Siklus II ............................................... 157

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    7/73

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek

    kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan

    keterampilannya. Pendidikan bertujuan untuk mencapai kepribadian suatu

    individu yang lebih baik. Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan

    generasi yang lebih baik, manusia yang lebih berkebudayaan, dan manusia yang

    memiliki kepribadian yang lebih baik (Munib 2004:29).

    Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan perkembangan

    peningkatan kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada,

    pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan

    teknologi. Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,

    pemerintah selalu merevisi kurikulum yang sudah ada selaras dengan

    perkembangan jaman, demikian pula dengan model pembelajaran yang diterapkan

    selalu mengalami perkembangan.Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut,

    membuka kemungkinan peserta didik (siswa) tidak hanya belajar di dalam kelas

    yang dibimbing oleh guru saja, akan tetapi peserta didik dapat belajar dari luar

    kelas seperti dari lingkungan masyarakat, pakar atau ilmuwan, birokrat, media

    cetak maupun media elektronik, serta sarana-sarana lain yang ada di sekitar kita.

    1 2

    Dengan belajar seperti itu, peserta didik akan lebih leluasa menuangkan gagasan

    mereka yang dibangun berdasarkan informasi dari berbagai sumber.

    Suasana atau iklim belajar mengajar harus diciptakan dalam proses

    pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan

    baik dan bersemangat. Sebagaimana diketahui bahwa metode mengajar

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    8/73

    merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar

    mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan metode

    mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis, dan sifat materi pelajaran dengan

    kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut (Usman

    dan Setyawati 1993:120).

    Pendidikan sejarah yang diterapkan di sekolah sering kali berkesan kurang

    menarik bahkan membosankan. Guru sejarah sering kali hanya membeberkan

    urutan waktu, tokoh dan peristiwa belaka. Pelajaran sejarah dirasakan siswa

    hanyalah mengulangi hal-hal yang sama dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat

    pendidikan menengah. Model serta teknik pengajarannya juga kurang menarik.

    Apa yang terjadi di kelas, biasanya guru memulai pelajaran bercerita, atau bahkan

    membacakan apa yang tertulis dalam buku ajar dan akhirnya langsung menutup

    pelajaran begitu bel akhir pelajaran berbunyi. Tidak mengherankan di pihak guru

    sering timbul kesan bahwa mengajar sejarah itu mudah. Akibatnya nilai-nilai yangterkandung dalam sejarah tidak dapat dipahami dan diamalkan peserta didik

    (Soewarso 2000:1-2). Hal serupa juga dikatakan Suharya (2007:1) dalam

    www.duniaguru.com, yang menyebutkan bahwa pelajaran IPS, khususnya sejarah

    sering disebut sebagai pelajaran hafalan dan membosankan. Pembelajaran ini

    3

    tidak lebih dari rangkaian angka tahun dan urutan peristiwa yang harus diingat

    kemudian diungkap kembali saat menjawab soal ujian, akibatnya pelajaran sejarah

    kurang diminati oleh siswa.

    Pembelajaran sejarah di SMP jika hanya disampaikan melalui ceramah

    akan sulit diterima oleh siswa dan membosankan. Dalam hal ini diperlukan oleh

    seorang guru untuk mempertimbangkan model pembelajaran lain yang efektif dan

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    9/73

    tepat. Pengalaman yang diperoleh oleh siswa dari hasil pemberitahuan orang lain

    seperti hasil dari penuturan guru hanya akan mampir sesaat untuk diingat dan

    setelah itu dilupakan. Oleh karena itu, dalam konteks kurikulum yang berlaku saat

    ini di SMP, membelajarkan siswa tidak cukup hanya dengan memberitahukan

    akan tetapi mendorong siswa untuk melakukan suatu proses melalui berbagai

    aktivitas yang dapat mendukung terhadap pencapaian kompetensi.

    Model pembelajaran dalam pendidikan sejarah secara teoritis sebenarnya

    dapat dipilih dari sekian banyak model pembelajaran yang tersedia. Para guru

    hendaknya mempunyai kemampuan di dalam memilih model yang tepat untuk

    setiap pokok bahasan. Selain itu pembelajaran sejarah juga dapat menggunakan

    media pengajaran yang bermacam-macam diantaranya menampilkan gambar,

    film, peta dan lainnya untuk menambah pemahaman terhadap data visual.

    Paradigma baru pendidikan sejarah menghendaki dilakukan inovasi yang

    terintegrasi dan berkesinambungan. Salah satu wujudnya adalah inovasi yangdilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kebiasaan guru dalam

    mengumpulkan informasi mengenai tingkat pemahaman siswa melalui

    pertanyaan, observasi, pemberian tugas dan tes akan sangat bermanfaat dalam

    4

    menentukan tingkat penguasaan siswa dan dalam evaluasi keefektifan proses

    pembelajaran.

    Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiapkan dan merancang model

    pembelajaran yang akan dilakukannya seiring dengan perkembangan masyarakat

    dan kemajuan teknologi. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tujuan nasional

    secara umum dan tujuan Pendidikan IPS pada khususnya, yang pada prinsipnya

    bertujuan mendidik dan membimbing siswa menjadi warga negara yang baik,

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    10/73

    yang bertanggung jawab baik secara pribadi, sosial / masyarakat, bangsa dan

    negara bahkan sebagai warga dunia. Salah satu model pembelajaran yang dapat

    mewujudkan tujuan tersebut adalah model pembelajaran berbasis portofolio.

    Dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk berpikir cerdas, kreatif,

    partisipatif, prospektif dan bertanggung jawab.

    Fajar (2004:47) menyebutkan pengertian portofolio sebagai berikut.

    Portofolio merupakan suatu kumpulan pekerjaan peserta didik dengan

    maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang

    ditentukan. Panduan-panduan itu beragam tergantung pada mata pelajaran dan

    tujuan penilaian portofolio. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari

    seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi

    karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara

    kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan

    mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji.Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu bentuk dari

    praktik belajar, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu

    peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar

    praktik-empirik. Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang

    mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi siswa, belajar menilai

    5

    dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan serta

    dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah, dan antar anggota masyarakat.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

    penelitian di SMP Negeri 1 Doro tepatnya pada siswa kelas VIII A. Hal ini

    disebabkan karena rata-rata kelas siswa kelas VIII A pada mata pelajaran IPS

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    11/73

    Sejarah hanya 66, hal tersebut tentu merupakan nilai yang tergolong masih

    rendah, untuk itu penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul

    Peningkatan Prestasi Belajar IPS Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis

    Portofolio Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Doro Kabupaten Pekalongan Tahun

    Pelajaran 2006 / 2007. Penelitian ini juga dimaksudkan sebagai penelitian

    tindakan kelas dimana peneliti bermaksud menerapkan metode portofolio sebagai

    upaya untuk peningkatan prestasi hasil belajar para peserta didik di SMP N I Doro

    Kabupaten Pekalongan. Khususnya pada mata pelajaran IPS Sejarah.

    B. Rumusan Masalah

    Atas dasar latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah yang

    muncul dalam penelitian ini adalah :

    1. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran

    berbasis portofolio ?

    2. Apakah pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis portofolio dapatmeningkatkan prestasi belajar IPS Sejarah pada siswa kelas VIII SMP N I

    Doro Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2006 / 2007 ?

    6

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan judul dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini

    mempunyai tujuan sebagai berikut :

    1. Mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan memakai model

    pembelajaran berbasis portofolio.

    2. Mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis portofolio terhadap

    prestasi belajar IPS Sejarah pada siswa kelas VIII SMP N I Doro Kabupaten

    Pekalongan Tahun Pelajaran 2006 / 2007.

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    12/73

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian tentang peningkatan prestasi belajar IPS Sejarah

    melalui model pembelajaran berbasis portofolio pada siswa kelas VIII SMP

    Negeri 1 Doro Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2006 / 2007 adalah :

    1. Manfaat Teoritis

    Apabila penelitian ini dapat diterima kebenarannya oleh Guru, Kepala

    Sekolah, para tenaga kependidikan dan peneliti lainnya, diharapkan dapat

    menambah khasanah pustaka kependidikan dan memberikan sumbangan

    informasi yang selanjutnya dapat memberi motivasi penelitian tentang masalah

    sejenis guna penyempurnaan penelitian ini.

    2. Manfaat Praktis

    a. Manfaat bagi siswa

    Dengan penerapan model pembelajaran berbasis portofolio diharapkan

    hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS Sejarah dapat meningkat.7

    b. Manfaat bagi guru

    Model pembelajaran berbasis portofolio dapat dijadikan salah satu

    alternatif mengajar oleh guru dalam proses pembelajaran IPS Sejarah serta dapat

    digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan prestasi atau hasil

    belajar IPS Sejarah.

    E. Penegasan Istilah Dalam Judul

    Agar tidak terjadi salah tafsir dalam membaca judul skripsi ini secara

    keseluruhan, maka beberapa istilah perlu ditegaskan sebagai berikut :

    1. Prestasi Belajar

    Kata prestasi menurut Poerwadarminta (2002:768) adalah hasil yang

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    13/73

    telah dicapai atau dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya.

    Belajar menurut Natawidjaja dan Moleong (1985:7) adalah suatu proses

    perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang.

    Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa setelah mengikuti

    pelajaran di sekolah sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dengan melihat

    hasil penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh guru

    setelah mengikuti assessment atau penilaian dan evaluasi.

    2. IPS Sejarah

    IPS adalah salah satu mata pelajaran yang ada di SMP terdiri dari dua

    bahan kajian pokok yaitu pengetahuan sosial dan sejarah. Pengetahuan sosial

    mencakup antropologi, sosiologi, geografi, ekonomi, dan tata negara. Bahan

    8

    kajian sejarah meliputi perkembangan dan proses perubahan masyarakat

    Indonesia dan dunia sejak masa lalu hingga masa kini.3. Model Pembelajaran

    Model pembelajaran adalah suatu teknik atau bentuk yang dipilih oleh

    seorang guru yang digunakan secara intensif dan efektif yang sesuai dengan

    kehendak dan harapan siswa dalam proses pembelajaran.

    4. Portofolio

    Secara umum, portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa atau

    catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur. Portofolio

    dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas

    pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara guru

    dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa

    (Rusoni 2001:1).

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    14/73

    5. Siswa Kelas VIII SMP N I Doro Kabupaten Pekalongan

    Maksudnya adalah siswa kelas VIII yang belajar pada pendidikan formal

    di SMP N I Doro yang terletak di Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan.

    6. Tahun Pelajaran 2006 / 2007

    Tahun Pelajaran adalah jenjang waktu pendidikan tahun 2006 / 2007 yang

    terbagi menjadi dua semester.

    F. Sistematika Penulisan Skripsi

    Secara garis besar skripsi akan dibagi menjadi tiga bagian pokok dengan

    sistematika sebagai berikut :

    9

    1. Bagian awal skripsi

    Bagian awal akan berisi halaman judul, halaman pengesahan, motto dan

    persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran.

    2. Bagian pokok skripsiBagian ini tersusun atas lima bab, yaitu :

    a. Bab I Pendahuluan. Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

    tujuan, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi.

    b. Bab II Landasan Teori. Terdiri atas Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Prestasi

    Belajar, IPS Sejarah, dan Portofolio

    c. Bab III Metode Penelitian. Berisi metode penelitian tindakan kelas, objek dan

    setting penelitian, faktor yang diselidiki, rencana tindakan, data dan cara

    pengambilannya, serta indikator kinerja.

    d. Bab IV Pembahasan mengenai hasil penelitian

    e. Bab V Penutup. Berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran

    3. Bagian Akhir Skripsi

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    15/73

    Pada bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran, serta

    data-data yang mendukung penelitian.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Penelitian Tindakan Kelas

    1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh ahli

    psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan

    Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan ahli-ahli lain seperti Stephen

    Kemmis, Robin Mc. Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan sebagainya. Di

    Indonesia sendiri PTK baru diperkenalkan pada akhir dekade 80-an (Aqib

    2006:87).

    Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu PTK dikenal dan ramai dibicarakan

    dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom ActionResearch (CAR). Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di

    dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan

    ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang

    dapat diterangkan yaitu:

    a. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

    menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data

    atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang

    menarik minat dan penting bagi peneliti.

    10 11

    b. Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

    dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    16/73

    untuk siswa.

    c. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam

    pengertian yang lebih spesifik. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam

    waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

    Kelas adalah sebuah ruangan tempat guru mengajar dan untuk siswa yang

    sedang belajar. Tetapi pengertian tersebut salah, sehingga perlu ada penjelasan

    lebih terperinci tentang pengertian kelas. Menurut pengertian pengajaran,

    kelas bukan wujud ruangan, tetapi sekelompok peserta didik yang sedang

    belajar. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas dapat dilakukan tidak

    hanya di ruang kelas, tetapi dimana saja tempatnya, yang penting ada

    sekelompok anak yang sedang belajar. Peristiwanya dapat terjadi di

    laboratorium, di perpustakaan, di lapangan olahraga, di tempat kunjungan,

    atau di tempat lain dimana siswa berkerumun belajar tentang hal yang sama.

    Ciri bahwa anak sedang dalam keadaan belajar adalah otaknya aktif berpikir,mencerna bahan yang sedang dipelajari.

    Dengan batasan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

    tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

    sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

    bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru

    yang dilakukan oleh siswa (Arikunto dkk. 2006:2-3).

    12

    2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

    Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik penting yaitu bahwa

    masalah yang diangkat adalah permasalahan yang dihadapi guru di kelas.

    Penelitian tindakan kelas akan dapat dilaksanakan jika pendidik sejak awal

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    17/73

    menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran

    yang dihadapi di kelas

    Karakteristik berikutnya dapat dilihat dari bentuk kegiatan penelitian itu

    sendiri. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik yang khas, yaitu adanya

    tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.

    Tanpa tindakan tertentu, suatu penelitian juga dapat dilaksanakan di dalam kelas,

    yang kemudian disebut penelitian kelas.

    Penelitian tindakan kelas yang diadakan harus menunjukkan adanya

    perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan secara positif. Apabila dengan

    tindakan justru malah membawa kelemahan, penurunan, atau perubahan negatif,

    berarti hal tersebut menyalahi karakter PTK. Kriteria keberhasilan atas tindakan

    dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif.

    Penelitian tindakan kelas memiliki tiga ciri pokok disamping karakteristik

    yang tersebut di atas, yaitu inkuiri reflektif1

    , kolaboratif

    2

    , dan reflektif

    3

    .

    1

    PTK berangkat dari permasalahan sehari-hari yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.Jadi

    kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas dan pengambilan tindakan untuk

    memecahkan masalah yang dihadapi (Arikunto dkk. 2006:110).

    2

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    18/73

    Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti diluar

    kelas, tetapi ia harus berkolaborasi dengan guru. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya

    bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan berbaikan yang diinginkan (Arikunto dkk.

    2006:110).

    3

    PTK memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan. Berbeda denganpendekatan

    penelitian formal, yang sering mengutamakan pendekatan empiris eksperimental, penelitian

    tindakan kelas lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian

    (Arikunto dkk. 2006:110).

    13

    3. Model Penelitian Tindakan Kelas

    Dalam buku Penelitian Tindakan Kelas (Aqib 2006) menyebutkan ada

    beberapa model PTK yang sampai saat ini sering digunakan di dalam duniapendidikan. Diantaranya : (a) Model Kurt Lewin, (b) Model Stephen Kemmis dan

    Mc Taggart, (c) Model John Elliot, dan (d) Model Dave Ebbutt.

    a. Model Kurt Lewin

    Di depan sudah disebutkan bahwa PTK pertama kali diperkenalkan oleh

    Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah,

    yaitu :

    1) Perencanaan (Planning)

    2) Aksi atau Tindakan (Acting)

    3) Observasi (Observing)

    4) Refleksi (Reflecting)

    Sementara itu, empat langkah dalam satu siklus yang dikemukakan oleh

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    19/73

    Kurt Lewin, oleh Ernest T. Stringer dielaborasi lagi menjadi tiga yaitu :

    1) Perencanaan (Planning)

    2) Pelaksanaan (Implementing)

    3) Penelitian (Evaluating)

    14

    Keempat langkah yang dikenal dengan Model Kurt Lewin dapat

    digambarkan sebagai berikut.

    Perencanaan

    Refleksi Aksi

    Observasi

    Gambar 1. Empat Langkah dalam Satu Siklus Penelitian Tindakan Kelas

    Sumber : Aqib 2006:21

    Berdasarkan langkah-langkah seperti yang digambarkan PTK di atas,

    selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa siklus, yang akhirnyamenjadi kumpulan dari beberapa siklus.

    b. Model Kemmis dan Mc Taggart

    Model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart

    tampak masih begitu dekat dengan model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin.

    Hal ini karena dalam satu siklus masih terdapat empat tahapan. Hanya saja

    sesudah suatu siklus selesai, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti

    dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus

    tersendiri. Demikian seterusnya.

    c. Model John Elliot

    Apabila dibandingkan dengan dua model PTK sebelumnya, PTK John Elliot

    ini tampak lebih detail dan lebih rinci. Hal itu dikarenakan dalam setiap siklus

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    20/73

    15

    dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi, antara tiga sampai lima aksi. Sementara

    itu, setiap aksi kemungkinan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam

    bentuk kegiatan belajar mengajar.

    Maksud penyusunan secara terinci ini supaya dapat kelancaran yang lebih

    tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanaan aksi atau proses belajar mengajar.

    Hal lain yang menyebabkan John Elliot menyusun secara terinci adalah karena

    dalam kenyataan di lapangan, setiap pokok bahasan biasanya tidak dapat

    diselesaikan dalam satu langkah, tetapi harus diselesaikan dalam beberapa

    langkah.

    d. Model Dave Ebbutt

    Pada dasarnya Ebbutt setuju pada gagasan-gagasan yang diutarakan ahli-ahli

    sebelumnya, tetapi tidak setuju mengenai beberapa interpretasi Elliot mengenai

    karya Kemmis. Selanjutnya dinyatakan pula olehnya mengenai pandangan Ebbuttyang menyatakan bahwa bentuk spiral yang dilakukan oleh Kemmis dan Mc

    Taggart bukan merupakan cara terbaik untuk menggambarkan proses aksi refleksi.

    Karena Dave Ebbutt merasa tidak puas dengan adanya model-model PTK yang

    ada sebelumnya, lalu dia memperkenalkan model PTK yang disusunnya sendiri.

    Dari keempat model penelitian tindakan kelas di atas, secara garis besar

    dapat disimpulkan bahwa terdapat empat tahapan yang biasa dilalui, yaitu :

    a. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)

    Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

    oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti juga menentukan

    16

    titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    21/73

    kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti

    merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

    b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

    Tahap kedua adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau

    penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas. Dalam tahap ini

    peneliti harus ingat dan berusaha menaati apa yang dirumuskan dalam rancangan,

    tapi juga harus berlaku wajar dan tidak dibuat-buat.

    c. Pengamatan (Observing)

    Kegiatan pengamatan dan pelaksanaan tindakan dilakukan dalam waktu

    yang bersamaan. Sambil melaksanakan tindakan, peneliti mengamati dan

    mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat

    untuk perbaikan siklus berikutnya.

    d. Refleksi (reflecting)

    Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apayang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika peneliti

    selesai melakukan tindakan.

    17

    Siklus I

    Siklus II

    Planning I Acting I

    Observing I Reflecting I

    Acting II Planning II

    Observing II

    Permasalahan

    baru hasil

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    22/73

    reflecting

    Apabila

    permasalahan

    belum

    terselesaikan

    Dilanjutkan ke

    siklus

    berikutnya

    Reflecting II

    permasalahan

    Gambar 2. Rangkaian Siklus Penelitian Tindakan Kelas

    Sumber : Arikunto, dkk 2006:74

    18

    B. Prestasi Belajar1. Pengertian Prestasi Belajar

    Kata prestasi menurut Poerwadarminta (2002:768) adalah hasil yang telah

    dicapai atau dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Menurut Winkel (1991:162)

    prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai.

    Belajar menurut Natawidjaja dan Moleong (1985:7) adalah suatu proses

    perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang. Hamalik (2003:52)

    mengatakan belajar adalah modifikasi untuk memperkuat tingkah laku melalui

    pengalaman dan latihan serta suatu proses perubahan tingkah laku individu

    melalui interaksi dengan lingkungannya.

    Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

    proses yang dilakukan individu untuk memperoleh beberapa perubahan tingkah

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    23/73

    laku tang relatif tetap sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dengan

    lingkungannya.

    Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa setelah mengikuti

    pelajaran di sekolah sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dengan melihat

    hasil penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh guru

    setelah mengikuti asessment atau penilaian dan evaluasi. Penilaian dan evaluasi

    ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa yang merupakan tujuan dari

    pembelajaran.

    2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    a. Faktor Intern

    1) Jasmani

    19

    Prestasi belajar ditentukan adanya struktur tubuh, panca indra (indra

    penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran, indra peraba, dan indra perasa),dan lain sebagainya.

    2) Psikologis

    Kecerdasan, bakat, minat, kecakapan, sikap, dan motivasi juga menentukan

    prestasi belajar.

    3) Kematangan Fisik dan Psikis

    Prestasi belajar dan kemampuan belajar seseorang juga ditentukan oleh

    kematangan fisik dan psikis orang tersebut.

    b. Faktor Ekstern

    1) Lingkungan Keluarga

    Prestasi belajar dipengaruhi oleh cara mendidik orangtua di rumah, latar

    belakang pendidikan orang tua, tingkat ekonomi keluarga, dan sebagainya.

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    24/73

    2) Lingkungan Sekolah

    Di sekolah, prestasi belajar dipengaruhi oleh cara belajar, metode mengajar

    yang diterapkan oleh guru, kurikulum yang berlaku, sikap guru, evaluasi dan

    penilaian yang diterapkan, administrasi sekolah, dan lain-lain.

    3) Lingkungan Masyarakat

    Prestasi belajar dipengaruhi oleh adat-istiadat setempat, budaya yang

    berlaku, pergaulan dalam masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan

    sebagainya.

    20

    C. IPS Sejarah

    1. Pengertian IPS Sejarah

    IPS adalah salah satu mata pelajaran di SMP yang terdiri dari dua bahan

    kajian pokok yaitu pengetahuan sosial dan sejarah. Pengetahuan sosial mencakup

    antropologi, sosiologi, geografi, ekonomi, dan tata negara. Bahan kajian sejarahmeliputi perkembangan dan proses perubahan masyarakat Indonesia dan dunia

    sejak masa lalu hingga masa kini.

    IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah bidang studi yang terdiri dari

    bagian-bagian ilmu sosial yang dipadukan untuk keperluan pendidikan di

    sekolah (Wiryohandoyo dkk. 1998:2).

    Tim Penyusun Depdiknas (2003:1) memberikan pengertian tentang IPS

    sebagai berikut.

    Pengetahuan Sosial merupakan seperangkat fakta, peristiwa,

    konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan

    manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan

    lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    25/73

    dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang.

    Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari proses perubahan

    kehidupan manusia dan lingkungannya melalui dimensi waktu dan tempat yang

    mencakup aspek politik, sosial, ekonomi, budaya, geografi dan lain-lain

    (Hugiono dan Poerwantana 1993: 9).

    IPS Sejarah adalah suatu mata pelajaran yang menanamkan nilai-nilai

    mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia

    dari masa lampau hingga kini.

    21

    2. Fungsi dan Tujuan IPS di SMP dan MTs

    a. Fungsi IPS

    Fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang terdapat dalam pengetahuan

    sosial berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan

    keterampilan sosial peserta didik agar dapat direfleksikan dalam kehidupanmasyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

    b. Tujuan IPS

    1) Mengembangkan pengetahuan kesejarahan

    2) Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan

    keterampilan sosial

    3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan

    4) Meningkatkan kemampuan berkompetisi dan bekerjasama dalam

    masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional

    D. Portofolio

    1. Pengertian Portofolio

    Portofolio berasal dari bahasa Inggris portfolio yang artinya dokumen

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    26/73

    atau surat-surat. Dapat diartikan juga sebagai kumpulan kertas berharga dari suatu

    pekerjaan tertentu. Pengertian portofolio di sini adalah suatu kumpulan pekerjaan

    siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-

    panduan yang ditentukan tergantung mata pelajaran dan tujuan penilaian

    portofolio. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa.

    Tetapi, dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari

    22

    satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih,

    membahas, mencari data, mengolah, menganalisa, dan mencari pemecahan

    terhadap suatu masalah yang dikaji (Fajar 2004:47).

    Menurut Budimansyah (2002:1) portofolio sebenarnya dapat diartikan

    sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun

    sebagai adjective. Sebagai wujud benda fisik portofolio adalah bundel, yakni

    kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan siswa yang disimpan pada suatubundel. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection of

    learning experience yang terdapat di dalam pikiran siswa baik yang berwujud

    pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif).

    Sebagai suatu adjective portofolio sering disandingkan dengan konsep lain,

    misalnya konsep pembelajaran dan penilaian. Jika disandingkan dengan

    pembelajaran maka dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio,

    sedangkan jika disandingkan dengan penilaian maka dikenal istilah penilaian

    berbasis portofolio.

    Secara umum, portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa atau

    catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur. Portofolio

    dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    27/73

    pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara guru

    dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa

    (Rusoni 2001:1).

    23

    2. Portofolio Sebagai Model Pembelajaran

    a. Pengertian Portofolio Sebagai Model Pembelajaran

    Pada dasarnya portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha

    yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan

    mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan

    tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki

    kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan

    menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara

    penuh dalam tugas-tugasnya.

    Portofolio sebagai model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatukumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang

    diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan ini

    beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio itu

    sendiri. Portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi

    dapat juga berupa karya terpilih dari suatu kelas secara keseluruhan yang bekerja

    secara kooperatif membuat kebijakan untuk mengatasi masalah.

    Fajar (2004:48) menyebutkan langkah-langkah model pembelajaran

    portofolio sebagai berikut :

    1) mengidentifikasi masalah dalam masyarakat

    2) memilih suatu masalah untuk dikaji di kelas

    3) mengumpulkan informasi yang terkait

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    28/73

    4) membuat portofolio kelas

    5) menyajikan portofolio / dengar pendapat

    24

    6) melakukan refleksi pengalaman belajar.

    Di dalam setiap langkah, siswa belajar mandiri dalam kelompok kecil

    dengan fasilitas dari guru dan menggunakan ragam sumber belajar di sekolah

    maupun di luar sekolah (masyarakat). Sumber belajar atau informasi dapat

    diperoleh diantaranya dari manusia (pakar, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan

    lain-lain);,kantor penerbitan surat kabar, bahan tertulis, bahan terekam, TV, radio,

    situs sejarah, artifak, dan lain-lain.

    Disitulah berbagai keterampilan dikembangkan seperti membaca,

    mendengar pendapat orang lain, bertanya, mencatat, menjelaskan, memilih,

    merancang, merumuskan, membagi tugas, memilih pimpinan, berargumentasi dan

    lain-lain.Berbagai metode pembelajaran dapat digunakan dalam pembelajaran

    berbasis portofolio. Metode tersebut diantaranya metode inkuiri, diskusi,

    pemecahan masalah (problem solving), E-Learning4

    , VCT5

    (Value Clarivication

    Technique), bermain peran. Strategi pelaksanaan pembelajaran ini dapat dilakukan

    dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan dan daya kreativitas guru.

    b. Landasan Pemikiran dan Prinsip Pembelajaran Berbasis Portofolio

    Budimansyah (2002:4-7) secara garis besar menyatakan bahwa landasan

    pemikiran pembelajaran berbasis portofolio adalah sebagai berikut :

    1) Empat pilar pendidikan

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    29/73

    4

    pembelajaran melalui perangkat elektronik komputer yang tersambung ke internet, dimana

    peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar sesuai dengan kebutuhannya (Fajar

    2004:49).

    5

    Teknik atau cara belajar mengungkapkan nilai yang terdapat pada suatu pokok bahasan,cerita,

    peristiwa, tempat dan sebagainya (Fajar 2004:50).

    25

    Empat pilar pendidikan sebagai landasan model pembelajaran berbasis

    portofolio adalah learning to do6

    , learning to know7

    , learning to be

    8

    , dan learningto liver together

    9

    , yang dicanangkan oleh UNESCO.

    2) Pandangan Konstruktivisme

    Pandangan konstruktivisme menganggap semua peserta didik mulai dari

    usia taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi memiliki gagasan dan

    pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa atau gejala lingkungan di

    sekitarnya. Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi

    konstruktivisme antara lain : diskusi yang menyediakan kesempatan agar peserta

    didik mau mengungkapkan gagasan atau pendapatnya, pengujian dan hasil

    penelitian sederhana, demonstrasi dan peragaan prosedur ilmiah, dan kegiatan

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    30/73

    praktis lain yang memberi peluang peserta didik untuk mempertajam gagasannya,

    3) Democratic Teaching

    Democratic teaching adalah suatu upaya menjadikan sekolah sebagai suatu

    pusat kehidupan demokrasi melalui proses pembelajaran yang demokratis. Secara

    singkat democratic teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-

    nilai demokrasi yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan,

    menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keragaman peserta

    didik.

    6

    peserta didik harus diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkayapengalaman

    belajarnya (Budimansyah 2002:4).

    7

    meningkatkan interaksi dengan lingkungannya sehingga mampu membangun pemahaman

    danpengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya (Budimansyah 2002:4).

    8

    diharapkan hasil interaksi dengan lingkungannya itu dapat membangun pengetahuan dan

    kepercayaan dirinya (Budimansyah 2002:4).

    9

    dan kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang bervariasi

    (Budimansyah 2002:4).

    26

    Dalam pembelajaran portofolio, ada empat prinsip dasar, yaitu :

    1) Cooperative Group Learning (Kelompok Belajar Kooperatif)

    Kelompok belajar kooperatif merupakan proses pembelajaran yang berbasis

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    31/73

    kerja sama.

    2) Student Active Learning (Prinsip Belajar Siswa Aktif)

    Proses belajar berpusat pada siswa. Aktivitas siswa hampir di seluruh proses

    pembelajaran, dari mulai fase perencanaan kelas, kegiatan lapangan, dan

    pelaporan.

    3) Pembelajaran Partisipatorik

    Pada model ini siswa belajar sambil melakukan (learning by doing). Salah

    satunya siswa belajar hidup berdemokrasi.

    4) Reactive Teaching

    Model pembelajaran berbasis portofolio mensyaratkan guru yang reaktif.

    Sebab tidak jarang pada awal pelaksanaan model ini, siswa ragu bahkan malu

    untuk mengemukakan pendapat.

    c. Bagian dari Portofolio sebagai Model Pembelajaran

    Portofolio sebagai model pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu :1) Portofolio Tayangan

    Portofolio tayangan pada umumnya berbentuk segi empat sama sisi berjajar

    dan dapat berdiri sendiri tanpa penyangga. Namun tidak menutup kemungkinan

    dapat berbentuk lain seperti segitiga, lingkaran, oval, dan sebagainya sesuai

    dengan kreativitas siswa. Berikut ini contoh bentuk portofolio tayangan.

    27

    2

    3

    4

    1

    Gambar 3. Portofolio tayangan bentuk bujur sangkar

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    32/73

    1 2 3 4

    Gambar 4. Portofolio tayangan bentuk segitiga sama sisi

    1

    2

    3

    4

    Gambar 5. Portofolio tayangan bentuk lingkaran

    1

    2

    3

    4

    Gambar 6. Portofolio tayangan bentuk oval

    28

    KeteranganPapan 1berisi : Rangkuman permasalahan yang dikaji

    Papan 2 berisi: Berbagai usulan alternatif untuk mengatasi masalah

    Papan 3 berisi : Usulan kebijakan untuk mengatasi masalah

    Papan 4 berisi : Membuat rencana tindakan

    2) Portofolio Dokumentasi

    Portofolio dokumentasi berisi kumpulan bahan-bahan terpilih yang dapat

    diperoleh siswa dari literatur/buku, kliping dari koran/majalah, hasil wawancara

    dengan berbagai sumber, radio/TV, gambar, grafik, petikan dari sejumlah

    publikasi pemerintah/swasta, observasi lapangan, dan lain-lain. Pada dasarnya

    portofolio dokumentasi adalah suatu bukti bahwa siswa telah melakukan

    penelitian.

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    33/73

    Kumpulan bahan-bahan tersebut dikemas dalam map order atau sejenisnya

    yang disusun secara sistematis mengikuti langkah/urutan portofolio tayangan.

    Manfaatnya adalah sebagai bukti dan pelengkap portofolio tayangan.

    d. Langkah-Langkah Pembelajaran Portofolio

    1) Mengidentifikasi Masalah

    Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama

    siswa yaitu mendiskusikan tujuan, mencari masalah, apa saja yang siswa ketahui

    tentang masalah yang ada dalam masyarakat, memberi tugas rumah tentang

    masalah apa yang ada di masyarakat.

    29

    Dalam mengerjakan pekerjaan rumah, siswa diharapkan untuk mencari

    informasi tentang masalah yang akan dikaji dengan cara melakukan wawancara

    dengan orang-orang dalam masyarakat sekitar, mencari informasi melalui sumber-

    sumber tertulis dan media elektronika. Semua informasi yang diperoleh harusdicatat untuk didiskusikan di kelas.

    2) Memilih Masalah untuk Kajian Kelas

    Sebelum memilih masalah yang akan dikaji, hendaknya para siswa mengkaji

    terlebih dahulu pengetahuan yang mereka miliki tentang masalah-masalah yang

    ada pada masyarakat, dengan langkah sebagai berikut: mengkaji masalah yang

    telah dikumpulkan dan selanjutnya dituliskan pada papan tulis, mengadakan

    pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan dikaji, dan melakukan

    penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji dengan

    mengumpulkan informasi.

    3) Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji kelas

    Guru hendaknya membimbing siswa dalam mendiskusikan sumber

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    34/73

    informasi misalnya mencari informasi melalui perpustakaan, surat kabar, pakar,

    organisasi masyarakat, kantor pemerintah, TV, radio atau menyebar angket dan

    poling. Bahan informasi yang terkumpul dapat disatukan dalam sebuah map untuk

    dijadikan bahan portofolio dokumentasi.

    4) Membuat Portofolio Kelas

    Ada beberapa langkah dalam tahap ini, yaitu :

    a) kelas dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung

    jawab untuk membuat suatu bagian portofolio. Keempat kelompok itu adalah :

    30

    kelompok 1 bertugas menjelaskan masalah yang dikaji, kelompok 2 bertugas

    menjelaskan berbagai kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah, kelompok

    3 bertugas mengusulkan kebijakan untuk mengatasi masalah, kelompok 4

    bertugas membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah.

    b) Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio.c) Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh kelompok satu

    mungkin bermanfaat bagi kelompok lain, hendaknya saling bertukar

    informasi.

    d) Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian penayangan

    dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok.

    e) Penyajian Portofolio (Show Case) dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan

    portofolio tampilan (tayangan) maupun portofolio dokumentasi. Show case

    dapat dilakukan dengan cara show case satu kelas, show case antar kelas

    dalam satu sekolah, show case antar sekolah dalam lingkup wilayah.

    5) Merefleksi pada Pengalaman Belajar

    Dalam hal ini guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    35/73

    siswa telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang dipelajari

    sebagai upaya belajar kelas secara kooperatif.

    3. Portofolio sebagai Penilaian/Assessment

    a. Pengertian Portofolio sebagai Penilaian

    Penilaian dalam bahasa Inggris sering disebut assessment yang berarti

    penaksiran. Menurut Sumarmo dan Hasan (2003:1) assesment (penilaian hasil

    31

    belajar) sebagai proses sistematik untuk menentukan pencapaian hasil belajar

    peserta didik.

    Assesment dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan

    secara sistematis, untuk mengungkap kemajuan siswa secara individu untuk

    menentukan pencapaian hasil belajar dalam rangka pencapaian kurikulum.

    Model penilaian berbasis portofolio (Portfolio Based AsSessment) adalah

    suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala,berkesinambungan, dan menyeluruh, tentang proses dan hasil pertumbuhan dan

    perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa yang

    bersumber dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajarnya (Budimansyah

    2002:107).

    Portofolio penilaian disini diartikan sebagai kumpulan fakta/bukti dan

    dokumen yang berupa tugas-tugas yang terorganisir secara sistematis dari

    seseorang secara individual dalam proses pembelajaran. Selain itu juga diartikan

    sebagai koleksi sistematis dari siswa dan guru untuk menguji proses dan prestasi

    belajar (Fajar 2004:90).

    Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa portofolio penilaian

    mempunyai beberapa karakteristik diantaranya merupakan hasil karya siswa yang

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    36/73

    berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas secara terus menerus (kontinu)

    dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran, mengukur setiap prestasi

    siswa secara individual dan menyadari perbedaan diantara siswa, merupakan suatu

    pendekatan kerja sama, mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri,

    memperbaiki prestasi, adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran.

    32

    b. Keunggulan dan Kelemahan Portofolio Penilaian

    Penilaian portofolio dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti apa

    yang dikemukakan oleh Berenson dan Certer dalam Rusoni (2001:2) berikut ini

    tentang keunggulan portofolio penilaian

    1) mendokumentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu

    2) mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki

    3) membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar

    4) mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.Sedangkan menurut Gronlund dalam Rusoni (2001:2), portofolio memiliki

    beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut

    1) kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas

    2) penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif

    dalam belajar

    3) membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi

    yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain

    4) keterampilan asesmen sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi contoh

    pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik

    5) memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu

    (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-sama

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    37/73

    menuju tujuan umum)

    6) dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi

    siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.

    33

    Menurut Surapranata dan Hatta (2004:90-96) ada beberapa kelemahan

    portofolio penilaian diantaranya adalah sebagai berikut

    1) penilaian portofolio memerlukan waktu yang relatif lama daripada penilaian

    biasa

    2) penilaian portofolio nampak agak kurang reliabel dan adil dibanding penilaian

    yang menggunakan angka seperti ulangan harian

    3) guru memiliki kecenderungan untuk memperhatikan hanya pencapaian akhir

    4) guru dan siswa biasanya terjebak dalam suasana hubungan top-down, yaitu

    guru menganggap yang paling tahu dan siswa dianggap sebagai objek yang

    harus diberi tahu5) banyak pihak yang bersikap skeptis dan lebih percaya pada penilaian biasa

    yang berorientasi angka

    6) penilaian portofolio merupakan hal yang baru sehingga kebanyakan guru

    belum memahaminya

    7) kelemahan utama portofolio penilaian adalah tidak tersedianya kriteria

    penilaian

    8) terkadang masih sulit diterapkan di sekolah karena mereka terbiasa memakai

    penilaian biasa yaitu tes/ulangan

    9) penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail dapat juga

    menjebak. Peserta didik akan terjebak dalam suasana yang kaku dan

    mematikan

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    38/73

    10) portofolio penilaian membutuhkan tempat penyimpanan yang memadai,

    apalagi bila jumlah siswa dan hasil kerjanya cukup banyak.

    34

    c. Pelaksanaan Portofolio Penilaian/Assessment

    Pelaksanaan assesment portofolio mensyaratkan kejujuran siswa dalam

    melaporkan rekaman belajarnya. dan kejujuran guru. dalam menilai kemampuan

    siswa sesuai dengan kriteria yang telah disepakati. Guru harus mampu

    menunjukkan urgensi laporan yang jujur dari siswa. Adapun bentuk-bentuk

    assessment portofolio diantaranya:

    1) catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk

    kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses

    pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu

    pengamatan, dan lembar rekaman kejadiannya.

    2) ceklis atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuanperkembangan yang hendak dicapai siswa

    3) skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa

    4) respon siswa terhadap pertanyaan

    5) tes skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah

    pengajaran dilakukan, misalnya : tes hasil belajar, PR, LKS, laporan kegiatan

    lapangan.

    Rusoni (2001:3) menyebutkan aspek-aspek yang bisa di evaluasi

    diantaranya pemahaman permasalahan (problem comprehension), pendekatan dan

    strategi (approaches and strategies), hubungan (relationships), fleksibilitas

    (flexibility), komunikasi (communication), dugaan dan hipotesis (curiosty and

    hypotheses), persamaan dan keadilan (equality and equity), penyelesaian

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    39/73

    35

    (solutions), hasil pengujian (examining results), pembelajaran (learning), dan

    asesmen diri (self-assessment).

    Mengevaluasi portofolio bukanlah suatu tugas yang mudah, sebab tidak

    pernah ada satu portofolio ada dua portofolio yang tepat sama. Hal ini disebabkan

    individu yang menyiapkan portofolio tersebut akan mengikutsertakan item-item

    yang berbeda sesuai dengan kelebihan yang dimilikinya Salah satu cara untuk

    mengevaluasi portofolio adalah dengan penggunaan rublik. Cara ini menggunakan

    skala nilai untuk memberi skor pada item yang mengharuskan murid

    menjawabnya dalam bentuk tulisan dengan jawaban yang banyak (open ended

    item) pada soal yang diberikan. Murid bebas menjawab (free response questions)

    atau terdapat berbagai cara untuk memperoleh jawaban.

    Portofolio penilaian ini dapat dilakukan selama periode tertentu. Misalnya

    portofolio bulanan, triwulan, semester, maupun tahunan tergantung dari programdan kebutuhan guru dan siswa.

    E. Kerangka Berpikir

    Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan,

    maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut.

    Pembelajaran IPS sejarah merupakan suatu proses atau kegiatan guru mata

    pelajaran IPS sejarah dalam mengajarkan sejarah kepada para siswanya, yang

    didalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan

    terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang sejarah

    yang amat beragam agar tejadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta

    36

    antara siswa dengan siswa dalam mempelajari sejarah tersebut. Dengan demikian

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    40/73

    setiap guru harus bisa memahami dan mengerti keadaan anak didiknya agar dapat

    memilih strategi pembelajaran yang lebih memperdayakan siswa, sehingga tujuan

    pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai dan prestasi belajar yang diperoleh

    siswa akan lebih baik.

    Menurut kurikulum 2004 standar kompetensi mata pelajaran IPS SMP dan

    MTs (Depdiknas, 2004:6) telah menetapkan tujuan pembelajaran IPS, yaitu :

    mengembangkan pengetahuan kesejarahan; mengembangkan kemampuan

    berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial; membangun

    komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan; meningkatkan

    kemampuan berkompetisi dan bekerjasama dalam masyarakat yang majemuk,

    baik dalam skala nasional maupun internasional. Untuk itu diperlukan suatu

    strategi pembelajaran yang lebih mementingkan siswa untuk belajar berpikir

    daripada hanya menghafal, secara otomatis akan mambantu siswa untuk belajar

    bernalar. Strategi pembelajaran juga merupakan salah satu faktor yangmempengaruhi prestasi belajar yang dicapai siswa dan strategi pembelajaran

    sendiri sangat terkait dengan pemilihan model pembelajaran yang dilakukan guru

    dalam menyampaikan materi bahan ajar kepada para siswanya, sehingga

    pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk siswa sangat diperlukan.

    Model pembelajaran ekspositori (ceramah), pembelajarannya

    menitikberatkan pada peranan guru, penyampaian materi, kemampuan mengingat,

    dan dinilai tidak atau kurang meningkatkan kemampuan bernalar para siswa,

    maka dengan model pembelajaran berbasis portofolio yang pada teori belajar

    37

    konstruktivisme, yang pada prinsipnya lebih menggambarkan bahwa siswa

    membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    41/73

    lingkungan. Melalui pembelajaran seperti ini pengetahuan dapat diterima dan

    tersimpan lebih baik, karena pengetahuan tersebut masuk otak setelah melalui

    proses masuk akal. Hal itu tentunya akan lebih mementingkan peningkatan

    kemampuan bernalar para siswa, maka prestasi belajar yang diharapkan dapat

    meningkat juga.

    Pada model pembelajaran berbasis portofolio diadakan juga show-case yang

    dapat mengajarkan siswa untuk belajar mandiri dan berani berekspresi di depan

    kelas serta mengemukakan pendapatnya. Hal tersebut dapat membuat siswa

    belajar berdemokrasi, siswa secara aktif akan menganalisa dan mengeksplorasi

    gagasan-gagasan sehingga merangsang siswa untuk berpikir, berspekulasi dan

    berdiskusi dalam kelas. Melalui refleksi (reflection) pada setiap akhir

    pembelajaran, siswa dapat mencatat apa yang sudah dipelajari dan bagaimana

    merasakan ide-ide baru dari refleksi. Sehingga guru dapat memperoleh penilaian

    yang sebenarnya, yaitu : berupa proses pengumpulan berbagai data yang bisamemberikan gambaran perkembangan belajar siswa, sehingga guru bisa

    memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.

    Penilaian yang sebenarnya juga ditekankan dalam kurikulum 2004, yang salah

    satunya merupakan penilaian penalaran siswa.

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

    (classroom action research). Istilah penelitian tindakan kelas dipakai untuk

    menekankan kelas sebagai setting dari penelitian. Dalam konteks penelitian kelas

    lebih ditekankan pada bagaimana keterampilan teknik yang dimiliki guru bisa

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    42/73

    menggali informasi untuk kepentingan perbaikan pembelajaran.

    A. Objek Tindakan

    Objek penelitian tindakan kelas ini adalah tentang model pembelajaran baru

    yang akan diterapkan guru untuk meningkatkan prestasi belajar IPS Sejarah yang

    dikarenakan pada tindakan-tindakan berikut ini yaitu prestasi belajar sejarah yang

    rendah, partisipasi aktif siswa rendah, dan variasi mengajar guru yang monoton.

    Adapun jenis tindakan yang diteliti adalah partisipasi aktif siswa dalam proses

    belajar mengajar, kerja sama dalam mengomunikasikan hasil belajarnya,

    keseriusan dalam mengerjakan suatu tugas, dan sikap kooperatif siswa dalam

    mengikuti kegiatan belajar mengajar.

    B. Subjek dan Setting penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah seorang guru dan siswa kelas VIIIA yang

    berjumlah 41 orang siswa selama proses belajar mengajar IPS Sejarah dengan

    38 39menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio. Adapun lokasi yang

    dijadikan subjek penelitian ini adalah SMP N I Doro yang beralamat di Jalan

    Raya Doro Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan.

    C. Faktor yang Diselidiki

    1. Faktor Siswa

    Dengan melihat kemampuan siswa kelas VIII SMP N I Doro dalam

    penerapan model pembelajaran berbasis portofolio, apakah prestasi belajar

    mereka akan mengalami peningkatan.

    2. Faktor Guru

    Melihat cara guru dalam merencanakan pembelajaran serta bagaimana

    pelaksanaan model pembelajaran portofolio di dalam kelas apakah sudah sesuai

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    43/73

    dengan tujuan.

    D. Rencana Tindakan

    Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus atau lebih. Tiap

    siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang

    telah didesain dalam faktor yang diselidiki. Untuk dapat melihat prestasi belajar

    siswa dalam pelajaran IPS Sejarah, maka diberikan tes diagnosis yang berfungsi

    sebagai evaluasi awal. Observasi awal ini dilakukan untuk dapat mengetahui

    tindakan yang tepat yang diberikan dalam rangka peningkatan prestasi belajar IPS

    Sejarah. 40

    Dari evaluasi dan observasi awal maka dalam refleksi akan ditetapkan

    bahwa tindakan yang dipergunakan untuk meningkatkan prestasi belajar IPS

    Sejarah pada siswa kelas VIII adalah dengan menerapkan model pembelajaran

    berbasis portofolio.

    Berdasarkan pada refleksi awal, maka PTK ini dilaksanakan denganprosedur pokok yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),

    observasi (observing), dan refleksi (reflecting) dalam tiap siklus. Berikut ini

    rincian rencana tindakan yang akan dilakukan.

    Tabel 1. Rincian Rencana Tindakan

    Perencanaan:

    Identifikasi

    masalah dan

    penetapan

    alternatif

    pemecahan

    masalah

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    44/73

    1. Merencanakan pembelajaran yang akan

    diterapkan dalam proses belajar mengajar

    yakni dengan membuat Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP).

    2. menentukan pokok bahasan yang akan

    dijadikan materi bahasan pada penelitian

    3. mengembangkan skenario pembelajaran

    4. menyiapkan sumber belajar

    5. mengembangkan format evaluasi

    6. mengembangkan format observasi

    pembelajaran

    Siklus I

    Tindakan Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan 41

    RPP yang telah dibuat.Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan,

    dengan menggunakan instrumen yang telah

    tersedia. Fokus pengamatan adalah kegiatan

    siswa dalam mengerjakan sesuatu yang sesuai

    dengan skenario pembelajaran.

    Refleksi Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh

    gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang

    dilakukan, hal apa saja yang perlu diperbaiki dan

    apa saja yang harus menjadi perhatian pada

    tindakan berikutnya.

    Perencanaan 1. Mempelajari hasil refleksi tindakan pertama

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    45/73

    dan menggunakannya sebagai masukan pada

    tindakan siklus ke dua

    2. mengembangkan program tindakan II

    Tindakan Pelaksanaan program tindakan II

    Observasi Pengamatan dan pengumpulan data tindakan II

    Siklus II

    Refleksi Evaluasi tindakan II

    Siklus-siklus berikutnya

    Kesimpulan, saran, rekomendasi

    Sumber : Arikunto, dkk. 2006:91-92

    42

    E. Data dan Cara Pengambilannya

    1. Sumber data

    Sumber data penelitian ini berupa perkataan, aktivitas pembelajaranportofolio, dokumen, situasi dan peristiwa yang dapat diamati berkaitan dengan

    kinerja siswa dan guru saat penerapan model pembelajaran portofolio pada mata

    pelajaran IPS Sejarah di kelas.

    2. Jenis data

    Jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri

    dari hasil belajar, rencana belajar dan data hasil observasi terhadap pelaksanaan

    pembelajaran portofolio dan jurnal.

    3. Cara pengambilan data

    a. Observasi partisipan (Participant Observation)

    10

    b. Data hasil belajar diambil dengan memberikan nilai portofolio yang telah

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    46/73

    dibuat oleh siswa.

    c. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan

    diambil saat peneliti mengajar di kelas.

    d. Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas,

    diambil dari jurnal harian yang dibuat oleh guru.

    e. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari

    RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

    10

    Jenis teknik observasi partisipan umumnya digunakan untuk penelitian yang bersifateksploratif.

    Suatu observasi dikatakan sebagai observasi partisipan jika orang yang mengadakanobservasi

    (observer) turut ambil bagian (Rahayu dan Ardani 2004:11). 43

    F. Indikator Kinerja

    Sebagai indikator keberhasilan kinerja penelitian peningkatan prestasibelajar IPS Sejarah dengan penggunaan model pembelajaran berbasis portofolio

    pada siswa kelas VIIIA SMP N I Doro adalah adanya peningkatan nilai rata-rata

    IPS Sejarah dari nilai sebelum digunakannya model pembelajaran portofolio

    dengan persentase 100% dan ketuntasan kelas dalam belajar atau nilai rata-rata

    kelas di atas 6,5.

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Pelaksanaan Siklus I

    a. Perencanaan (Planning)

    11

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    47/73

    1) Sebelum menyusun rencana pembelajaran, peneliti melakukan identifikasi

    masalah dan merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada

    siklus I.

    2) Setelah peneliti mengetahui masalah dan langkah-langkah yang akan

    digunakan pada tindakan di siklus I. Peneliti kemudian membuat Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    3) Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan materi bahasan pada

    penelitian.

    4) Mengembangkan skenario pembelajaran.

    5) Menyiapkan sumber belajar.

    6) Mengembangkan format evaluasi.

    7) Mengembangkan format observasi pembelajaran.

    b. Tindakan (Acting)

    12Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam empat kali

    pertemuan yaitu sebagai berikut.

    11

    Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan

    bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto, dkk 2006:17).

    12

    Tahap kedua adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isirancangan,

    yaitu mengenakan tindakan kelas. Dalam tahap ini peneliti harus ingat dan berusaha menaatiapa

    yang dirumuskan dalam rancangan (Arikunto, dkk 2006:18).

    44 45

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    48/73

    1) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama

    Hari / Tanggal : Senin, 30 April 2007

    Waktu : Jam II dan III (07.5509.00 WIB)

    Tempat : Ruang Kelas VIIIA

    a) Peneliti memperkenalkan diri dan menjadi guru sementara di kelas ini. Guru

    terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi siswa serta

    mengondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung secara kondusif.

    b) Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan diajarkan

    dan pengenalan model pembelajaran portofolio. Setelah siswa siap, guru

    memulai menjelaskan materi yang didahului dengan memberikan tanya jawab

    tentang materi sekitar peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945 untuk

    mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang peristiwa proklamasi yang

    telah didapat pada pembahasan sebelumnya. Guru antara lain memberikan

    pertanyaan dimana proklamasi dibacakan, apa peristiwa yangmelatarbelakangi terjadinya proklamasi, serta siapa saja yang terlibat dalam

    proses perumusan naskah proklamasi. Dari hasil tanya jawab ternyata dari 41

    siswa, yang berani menjawab pertanyaan hanya ada 6 siswa saja, ada

    sekelompok kecil terlihat bermain sendiri tanpa menghiraukan proses

    pembelajaran yang sedang berlangsung. Ada yang diam memperhatikan, tetapi

    ada pula yang diam dengan pandangan kosong. Peneliti kembali mengulang

    pertanyaan sambil mengondisikan suasana agar siswa dapat berkonsentrasi

    untuk menerima pelajaran. Dari jawaban-jawaban yang didapat, peneliti 46

    memperoleh gambaran awal tentang pemahaman siswa terhadap materi ini

    sebagai modal awal untuk melangkah kepada materi yang diajarkan.

    c) Selanjutnya guru menjelaskan tentang peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    49/73

    dan proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    d) Guru memandu siswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal apa

    saja yang bisa dijadikan permasalahan untuk tugas portofolio kelas yang

    berhubungan dengan materi ini. Berikut ini beberapa permasalahan yang

    diambil dengan cara pengambilan suara terbanyak

    Tabel 2. Pengambilan Suara untuk Menentukan Permasalahan Kelas pada

    Siklus I

    Permasalahan Jumlah

    1. Kondisi politik, sosial, ekonomi, masyarakat

    Indonesia masa proklamasi sampai sekarang.

    6

    2. latar belakang terjadinya proklamasi 17 Agustus

    1945

    93. proklamasi dan konstitusi Indonesia dari dulu

    sampai sekarang

    5

    4. Dampak globalisasi terhadap nasionalisme bangsa

    Indonesia menjelang peringatan proklamasi 17

    Agustus

    21

    e) Guru menutup pelajaran

    2) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua

    Hari / Tanggal : Selasa, 1 Mei 2007

    Waktu : Jam V dan VI (10.1011.30 WIB)

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    50/73

    Tempat : Ruang Kelas VIIIA 47

    a) Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi siswa

    serta mengondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung secara

    kondusif.

    b) Setelah pada pertemuan yang lalu telah disetujui bersama tentang

    permasalahan yang akan dibahas pada portofolio kelas, sekarang siswa dibagi

    menjadi 4 kelompok, masing-masing diberi sumber bacaan sebagai wacana /

    sumber dalam menjawab atau mencari solusi sementara terhadap isu / masalah

    yang telah disampaikan siswa.

    c) Guru bersama siswa berdiskusi untuk mencari solusi sementara tentang

    masalah yang telah dikemukakan siswa

    d) Guru membimbing siswa untuk menentukan sumber-sumber informasi

    berkenaan dengan masalah yang dikaji kelas

    e) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing diberikan tugas sebagaiberikut :

    Kelompok I Penjelasan Masalah.

    Kelompok II kebijakan-kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah.

    Kelompok III usulan kebijakan untuk mengatasi masalah.

    Kelompok IV Rencana tindakan.

    f) Guru bersama siswa berdiskusi tentang tugas-tugas yang harus dilakukan

    siswa di luar kelas antara lain mengumpulkan data melalui wawancara dan

    pencarian data dari buku, artikel, koran, majalah dan sebagainya. Cara

    menyusun laporan dokumentasi / makalah, dan pembuatan portofolio 48

    tayangan. Berikut ini merupakan panduan dalam menjalankan model

    pembelajaran berbasis portofolio.

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    51/73

    (1) Kelompok portofolio I

    Tugas kelompok ini adalah menjelaskan masalah. Kelompok

    portofolio I ini menyiapkan dua sesi yaitu portofolio tayangan dan portofolio

    dokumentasi. Hasil pekerjaan kelompok I untuk seksi penayangan dibuat pada

    panel pertama yang harus memuat hal-hal sebagai berikut :

    (a) Rangkuman masalah secara tertulis

    Tinjau ulang masalah yang akan dikumpulkan oleh tim peneliti.

    Rangkumlah apa yang telah dipelajari dalam menjawab pertanyaan-

    pertanyaan sebagai berikut : (1) Bagaimana seriusnya masalah yang ada di

    masyarakat?, (2) Seberapa luas masalah tersebut tersebar pada bangsa dan

    negara kita?, (3) Mengapa masalah ini harus ditangani oleh pemerintah?, (4)

    Haruskah seseorang juga bertanggung jawab untuk memecahkan masalah

    tersebut? Mengapa?, (5) Siapakah individu, kelompok, atau organisasi utama

    yang berpihak pada masalah ini ?, (6) Pada tingkat atau lembaga apa, jika ada,yang bertanggung jawab mengatasi masalah ? apa yang sedang mereka

    kerjakan untuk menangani masalah tersebut?

    (b) Menyajikan masalah secara grafis

    Penyajian secara grafis ini dapat dengan peta, gambar, foto, grafik,

    karikatur, kartun politik, judul surat kabar, tabel statistik dan ilustrasi-ilustrasi

    lainnya yang dipandang dapat menjelaskan masalah. Ilustrasi tersebut dapat

    saja berasal dari sumber cetakan atau dapat juga dibuat oleh tim sendiri. 49

    (c) Identifikasi Sumber Informasi

    Panel pertama yang merupakan hasil pekerjaan kelompok portofolio I

    juga harus memuat identifikasi sumber-sumber informasi. Tulislah sumber

    informasi tersebut (orang, lembaga, atau bahan cetak).

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    52/73

    Hasil pekerjaan kelompok I untuk seksi dokumentasi diletakkan pada

    bab I pada portofolio kelas seksi dokumentasi. Bahan-bahan yang

    didokumentasikan kelompok ini adalah bahan-bahan yang digunakan untuk

    menjelaskan masalah. Misalnya kelompok portofolio I dapat memasukkan

    pilihan seperti kliping surat kabar dan majalah, laporan tertulis hasil

    wawancara dengan anggota masyarakat, laporan tertulis ulasan radio dan

    televisi tentang masalah yang dikaji, catatan dari komunikasi dengan

    kelompok-kelompok dalam masyarakat, atau juga petikan dari sejumlah

    publikasi pemerintah dan sebagainya.

    (2) Kelompok Portofolio II

    Tugas kelompok ini adalah mengkaji kebijakan-kebijakan alternatif

    untuk mengatasi masalah. Kelompok ini mempersiapkan dua seksi, yaitu

    untuk seksi penayangan dan untuk seksi dokumentasi dari portofolio kelas.

    Hasil pekerjaan kelompok portofolio dua untuk seksi penayangan dibuat padapanel kedua, yang harus memuat hal-hal sebagai berikut :

    (a) Rangkuman tertulis tentang kebijakan alternatif

    Tinjau kembali kebijakan tim peneliti. Tuliskanlah sejumlah kebijakan

    alternatif yang berhasil dihimpun, hasil dari berbagai sumber informasi yang 50

    dikumpulkan. Kajilah setiap kebijakan alternatif tersebut dengan menjawab

    dua pertanyaan berikut: (1) kebijakan apakah yang diusulkan?, (2) Apa

    keuntungan dan kerugian dari kebijakan tersebut?

    (b) Menyajikan kebijakan alternatif secara grafis

    Penyajian secara grafis ini dapat dengan peta, gambar, foto, grafik,

    karikatur, kartun politik, judul surat kabar, tabel statistik, dan ilustrasi lainnya

    yang berkenaan dengan berbagai kebijakan alternatif untuk mengatasi

  • 7/22/2019 Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas Viii Smp

    53/73

    masalah. Ilustrasi tersebut dapat berasal dari sumber cetakan, atau dapat juga

    dibuat oleh tim sendiri. Setiap ilustrasi yang diambil dari bahan cetakan,

    hendaknya mencantumkan sumber resmi.

    (c) Identifikasi Sumber Informasi

    Panel kedua yang merupakan hasil pekerjaan kelompok portofolio dua

    juga harus memuat identifikasi sumber-sumber informasi. Tulislah sumber-

    sumber informasi tersebut (orang, lembaga, bahan cetak).

    Hasil pekerjaan kelompok portofolio II untuk seksi dokumentasi

    diletakkan pada bab II pada portofolio kelas seksi dokumentasi. Bahan-bahan

    yang didokumentasikan kelompok ini adalah bahan-bahan yang digunakan

    untuk mengkaji kebijakan-kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah.

    Misalnya kelompok portofolio II dapat memasukkan pilihan seperti halnya

    kelompok portofolio I

    (3) Kelompok Portofolio IIITugas kelompok ini adalah mengusulkan kebijakan publik untuk

    mengatasi masalah. Kebijakan yang diusulkan harus disetujui oleh mayoritas 51

    anggota kelas. Kebijakan yang diusulkan juga hendaknya tidak bertentangan

    dengan konstitusi dan peraturan perundang-undangan negara. Kebijakan

    publik yang dipilih dapat mendukung salah satu kebijakan alternatif yang

    diidentifikasi kelompok portofolio II, memodifikasi salah satu kebijakan, atau

    membuat kebijakan kalian sendiri.

    Kelompok ini mempersiapkan dua seksi, yaitu untuk seksi penayangan

    dan untuk seksi dokumentasi dari portofolio kelas. Hasil