presus dr herman

Upload: annisa-noor-anindyasari

Post on 08-Jul-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    1/28

    TUGAS PRESENTASI KASUS

    Para 0 Abortus 1 usia 23 tahun post SOD dan drilling salping sinistra atas indikasi

    kistoma ovarii dextra dan hidrosalping bilateral

    Pembimbing :

    dr. Herman Sumaan! Sp.O"

    Disusun Oleh:

    Athi#a $uthmainnah "%A01%11&

    Annisa 'atimah "%A01%120

    'itria (urlael) "%A01%121

    SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

    RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARO

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNI!ERSITAS ENDERAL SOEDIRMAN

    PUR"OKERTO

    #$%&

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    2/28

    'ALAMAN PENGESA'AN

    *elah dipresentasikan dan disetu+ui presentasi kasus dengan +udul ,

    (Para 0 Abortus 1 usia 23 tahun post SOD dan drilling salping sinistra atas

    indikasi kistoma ovarii dextra dan hidrosalping bilateral-

    Dia+ukan untuk memenuhi salah satu s)arat mengikuti u+ian

    di agian Obstetri dan "inekologi Program Pro#esi Dokter

    di /SD Pro#. Dr. $argono Soekar+o Purokerto

    Disusun Oleh ,

    Athi#a $uthmainnah "%A01%11&

    Annisa 'atimah "%A01%120

    'itria (urlael) "%A01%121

    Purokerto! Desember 201

    $engetahui!

    Dokter Pembimbing!

    )r. 'erm*n Sum*+*n, S-.OG

    2

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    3/28

    BAB I

    PENDA'ULUAN

    ista ovarii merupakan tumor pada ovarium )ang dapat bersi#at +inak 

    maupun ganas! dapat berupa tumor non neoplastik maupun neoplastik.

    istadenoma serosum non papili#erum multilokuler merupakan salah satu tumor 

    ovarium neoplastik +inak )ang berbentuk kistik Prairohard+o! 200&4.

    Prevalensi kista ovari berkisar 1%5167 dari +umlah kista di bagian

    g)nekologi. ista ovari lebih sering diderita oleh anita nonprodukti# dengan

    167 anita post menopause menderita kista ovari simpleks dan 217 menderita

    tipe lain dari massa ovar). Penelitian )ang dilakukan oleh "reenlee et al .20114

    men)atakan baha prevalensi kista ovari pada anita berusia 5& tahun

     berkisar 187 dan anita berusia ≥80 tahun ber+umlah 137. e+adian kista

    ovarium di negara industri barat )akni sekitar 1.%7 1 dari 90 anita4 akan

    menderita pen)akit ini. Sumber lain men:atat! +umlah tertinggi ada di negara

    ma+u! dengan rata5rata 10 per 100.000. ;nsiden di ;ndonesia kista ovarium

    ditemukan 2.3&511.97 pada semua masalah ginekologi.

    Hidrosalping merupakan salah satu kondisi dari salphingo5oo#oritis kronik.

    Pada hidrosalping terdapat penutupan ostium tuba abdominale. Seringkali

    ditemukan bilateral dan dapat berupa hidrosalping simpleks dan hidrosalping

    #ollikularis. Pada hidrosalping simpleks han)a ada satu ruangan berdinding tipis

    dan pada hidrosalping #olikularis terdapat ruangan5ruangan ke:il )ang berisi

    :airan Prairohard+o! 200&4.

    ;nsidensi hidrosalping bervariasi )ang bergantung pada simptomatologi )ang

    dilaporkan. Sebuah penelitian )ang melibatkan 200 anita asimptomatik dan

    men+alani sterilisasi laparoskopik! ditemukan 1.7 )ang menderita hidrosalping.

    Penelitian prospekti# pada 396 pasien premenopause )ang men+alani bedah

    ginekologi untuk in#ertilitas! n)eri pelvis! #ibroid uterus! hiperplasi endometrium

    atau massa adneksa! prevalensi hidrosalping ditemukan berkisar 97. Penelitian

    terbaru men)atakan angka ke+adian hidrosalping berkisar 3.97 Petru

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    4/28

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    #.% IDENTITAS PASIEN

    a. (ama , (). =ian 'itrasari

     b. sia , 23 tahun

    :. Alamat , alilangkap /* 2>2 umia)u

    d. ?aktu datang , 29 Oktober 201

    #.# ANAMNESIS

    *. Keluh*n u*m*

     ()eri pada bagian perut se+ak 1hari sebelum masuk rumah sakit! n)eri

    kepala dan n)eri dada men+alar  

    b. Ri+*/* Pen/*0i Se0*r*ngPasien datang ke Poliklinik andungan dan ebidanan /SD Pro#. dr.

    $argono Soekar+o Purokerto untuk kontrol kista ovarium )ang

    terdiagnosis pada tahun 2013. Pasien mengeluh n)eri pada bagian perut

    se+ak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. eluhan disertai n)eri kepala dan

    n)eri dada men+alar. Pasien +uga mengeluhkan n)eri saat menstruasi

    hingga mengganggu aktivitas dan darah )ang dikeluarkan ban)ak hingga

    856 kali mengganti pembalut dalam satu hari. eluhan keluar darah dari

     +alan lahir di luar siklus menstruasi! keputihan! dangan gangguan saat

    A>A disangkal.

    /ia)at menstruasi, $enar:he usia 13 tahun! siklus haid teratur 26 hari!

    lama haid 9 hari! ganti pembalut 856 kali sehari! n)eri saat haid .

    /ia)at obstetri, P0A1 kehamilan pertama abortus di usia kehamilan 3

     bulan! tidak dikuret.

    /ia)at nikah, 1 kali! sudah berlangsung selama 3 tahun 8 bulan

    /ia)at kontrasepsi, tidak pernah menggunakan kontrasepsi.

    1. Ri+*/* Pen/*0i D*hulu1. /ia)at hipertensi , disangkal

    2. /ia)at asma , disangkal

    3. /ia)at alergi , disangkal

    %. /ia)at ken:ing manis , disangkal

    . /ia)at pen)akit +antung , disangkal

    8. /ia)at pen)akit paru , disangkal

    9. /ia)at pen)akit gin+al , disangkal

    6. /ia)at pen)akit lain , ista ovarium terdiagnosis tahun

    2013! tidak pernah kontrol.

    ). Ri+*/* Pen/*0i Kelu*rg*

    1. /ia)at hipertensi , disangkal

    %

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    5/28

    2. /ia)at asma , disangkal

    3. /ia)at ken:ing manis , disangkal

    %. /ia)at pen)akit +antung , disangkal. /ia)at pen)akit gin+al , disangkal

    8. /ia)at pen)akit kandungan , akak dari ibu pasien memiliki

    ria)at kanker ovarium

    e. Ri+*/* S2si*l E02n2mi

    1. ebiasaan Olahraga , =arang

    2. onsumsi alkohol , Disangkal

    3. onsumsi buah dan sa)ur , =arang

    %. /ia)at Psikologis , Pasien merasa stress karena belum

    memiliki anak 

    #.3 PEMERIKSAAN FISIK a. eadaan umum>kesadaran , tampak sakit>:ompos mentis

     b. @ital sign

    *ekanan Darah , 100>90 mmHg

     (adi , 98 x>menit

    /espirator) /ate , 20 x>menit

    Suhu , 38!9 0

    :. *inggi adan , 182 :m

    erat adan , 99 kg

    d. Pemeriksaan epala

    $ata , a 5>54 Si 5>54

    Hidung , dis:h 5>54 n:h 5>54

    $ulut , Sian 54

    e. Pemeriksaan leher 

    *h)roid , tak ada kelainan

    #. Pemeriksaan dada

    or , S1BS2! murmur 54! gallop 54

    Pulmo , Suara Dasar @esikuler C>C4! ?hee54! /honki 5>54

    Dinding dada , Simetris

    g. Pemeriksaan abdomen

    Dinding perut , :embungHepar>lien , sulit dinilai

    sus , bising usus C4 normal

    h. Pemeriksaan punggung , tak ada kelainan

    i. Pemeriksaan :oxae , tak ada kelainan

     +. Pemeriksaan genitalia eksterna , tak ada kelainan

    k. Pemeriksaan ekstremitas ,

    dema

    l. Pemeriksaan limphonodi, tak ada kelainan

    m. Pemeriksaan re#lek , tak ada kelainan

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    6/28

    n. Pemeriksaan turgor kulit, :apillar) re#ill E 2 detik 

    o. Pemeriksaan akral , hangat

    #.4 PEMERIKSAAN LOKAL

    *. S*us l20*lis *b)2men

    1. ;nspeksi , :embung! distensi C4! umbili:us :embung! spider nevi

    54! :aput medusa 54! venektasi kolateral 54

    2. Auskultasi , bising usus C4 normal

    3. Perkusi , redup timpani timpani

      timpani timpani timpani

      timpani timpani timpani

    %. Palpasi , n)eri tekan C4 minimal regio hipogastrik! n)eri

    lepas tekan 54! undulasi C4

    b. S*us Geni*li* E0sern*

    Perdarahan Per @aginam 54

    'luor Albus 54

    #.& PEMERIKSAAN PENUNANG

    *. Pemeri0s**n L*b2r*2rium

    T*bel %. Pemeri0s**n D*r*h )*n Kimi* Klini0 5#6 O02ber #$%&7

    P8 DARA' 'ASIL NILAI NORMAL SATUAN

    D*r*h Leng0*-

    Hemoglobin 13!2 11!251!9 g>dF

    Feukosit H 1%90 3&605100%0 >F

    Hematokrit %% 3%5% G

    ritrosit !0 3.&5!2 108>l

    *rombosit 261.000 10.0005

    %0.000

    >uF

    $@ 69! 9&!05&&!0 #F

    $H F 28!8 29!0531!0 Pg

    $H F 20!3 33!0539!0 G

    /D? H 1!3 11!51%! G

    $P@ H 11!2 9!2511!1 #FHitung =enis

    aso#il 0! 0.051!0 7

    osino#il H !0 2!05%!0 7

    atang F 0! 2!05!0 7

    Segmen 8%!2 %0!0590!0 7

    Fim#osit 2!9 2!05%0!0 7

    $onosit %!1 2!056!0 7

    P* &!9 &!&511!% Detik  

    AP** 32!& 2&!05%0!2 Detik  

    Kimi* 0lini0 

    8

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    7/28

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    8/28

    #.9 FOLLO" UP BANGSAL TERATAIT*bel 3. ;***n Per0emb*ng*n P*sien )i B*ngs*l Ter**i

    T*ngg*l S O A P

    #9:ompos

    mentis

    *D, 110>60

    mmHg

     (, 98 x>mnt

    //, 20 x>mnt

    S, 38!9

    Status "eneralis

    $ata, A 5>5 S;

    5>5

    *horaks,

    P> SD ves C>C!

    S* 5>5

    > S1BS2! reg!

    S* K 

    Status Fok.

    Abd.

    ;, datar A , C4

    normal

    Per, redup

    Pal, (* C

    minimal

    Status ",

    PP@ 54

    'A 54

    Status

    @egetati#,

    A C4 AC4

    'F C4

    Fab

    Hb , 13.2 g>dF

    Feu, 1%90 >F

    Ht , %%

    ri , !0 x

    108>l

    *rom,

    261.000 >l

    P0A1 usia 23 tahun

    dengan kista ovarium

    dan uterus miomatosus

    • ;@'D /F20

    tpm

    • Program

    laparotomi

    eksplorasi

    #=

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    9/28

    -eru )i

    b*gi*n

    be0*s >*hi*n

    2-er*si

     baik>:ompos

    mentis

    *D, 110>90mmHg

     (, 66 x>mnt

    //, 20 x>mnt

    S, 38!9

    Status "eneralis

    $ata, A 5>5 S;

    5>5

    *horaks,

    P> SD ves C>C!

    S* 5>5

    > S1BS2! reg!S* K 

    Status Fok.

    Abd.

    ;, datar 

    A , C4

    normal

    Per, redup

    Pal, (* C4

    region

    hipogastrik 

    Status ",

    PP@ 54

    'A 54

    Status

    @egetati# ,

    A 54 A

    C4 kateter 

    'F C4

    Fab

    Hb , 11.6 g>dF

    Feu, 168%0 >FHt , 3&

    ri , %!8 x

    108>l

    *rom,

    26.000 >l

     post SOD C drilling

    salping sinistra atas

    indikasi kista ovariidextra dan hidrosalping

     bilateral

     K /F K D K

     (al 0.&7 2

    tpm• lindamisin

    2x300 mg

    • $etronida90

    mmHg

     (, 60 x>mnt

    P0A1 usia 23 tahun

     post SOD C drilling

    salping sinistra atas

    indikasi kista ovarii

    dextra dan hidrosalping

     bilateral

    • oleh Pulang

    &

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    10/28

    //, 20 x>mnt

    S, 38!

    Status "eneralis$ata, A 5>5 S;

    5>5

    *horaks,

    P> SD ves C>C!

    S* 5>5

    > S1BS2! reg!

    S* K 

    Status Fok.

    Abd.

    ;, datar 

    A , C4normal

    Per, redup

    Pal, (* C4

    region

    hipogastrik 

    Status ",

    PP@ 54

    'A 54

    Status

    @egetati#,

    A 54 A

    C4

    'F C4

    #.= DIAGNOSA AK'IR 

    Para 0 Abortus 1 usia 23 tahun post SOD dan drilling salping sinistra atas

    indikasi kistoma ovarii dextra dan hidrosalping bilateral

    #.%$ PEMERIKSAAN PAOvarium Dextra , istadenoma Serosum (on Papili#erum $ultilokuler 

    #.%% PROGNOSIS

    Ad vitam , dubia ad bonam

    Ad sanationam , dubia ad bonam

    Ad #un:tionam , dubia ad malam

    BAB III

    MASALA' DAN PEMBA'ASAN

    10

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    11/28

    Diagnosis aal kasus saat di Poliklinik andungan adalah Para 0 Abortus 1 usia

    23 tahun dengan kista ovarium dan uterus miomatosus! pasien mengeluh n)eri

     pada bagian perut se+ak 1 hari sebelum masuk rumah sakit 29 Oktober 2014.

    eberapa hal )ang perlu dibahas berkaitan dengan diagnosis ini antara lain,

    a. /ia)at obstetri Para 0 Abortus 1

    Paritas adalah +umlah anak atau +umlah kelahiran hidup )ang dimiliki oleh

    seorang anita. ?anita )ang sudah pernah hamil atau multipara memiliki

    resiko lebih rendah untuk mengalami kista ovarium daripada anita )ang

     belum pernah hamil atau nullipara Hunn L /odrigue

    hipotesis mengungkapkan baha men)ebutkan baha pada saat ter+adin)a

    ovulasi akan ter+adi kerusakan pada epitel ovarium. ntuk proses perbaikan

    kerusakan ini diperlukan aktu tertentu. Apabila kerusakan epitel ini ter+adi

     berkali5kali terutama +ika sebelum pen)embuhan sempurna ter:apai! atau

    dengan kata lain masa istirahat sel tidak adekuat! maka proses perbaikan

    tersebut akan mengalami gangguan sehingga dapat ter+adi trans#ormasi

    men+adi sel5sel neoplastik. Hal ini dapat men+elaskan baha anita )ang

    memiliki paritas lebih dari 2 akan menurunkan risiko ter+adin)a kista ovarium

    arst! 200&4. Pada pasien ini! risiko ter+adin)a kista ovarium memang ada

    mengingat pasien ini belum memiliki anak hidup sama sekali. Pasien han)a

     pernah hamil satu kali setelah menikah 2 tahun dan mengalami abortus di usia

    kehamilan 3 bulan.

     b. sia muda ga)a hidup4

    "a)a hidup )ang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan )ang

    mengandung ban)ak lemak dan kurang serat!

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    12/28

    mengakibatkan ter+adin)a obesitas! dimana obesitas akan meningkatkan

    ter+adin)a kista ovari.

    eberapa penelitian membuktikan baha ga)a hidup dan kebiasaan nutrisi

    mempengaruhi mun:uln)a pen)akit. Diet )ang tepat merupakan #aktor 

     penting dalam memulai dan men+aga #ungsi normal dari #ertilitas. oreksi

    terhadap ga)a hidup melalui pengaturan diet dan olahraga bertu+uan untuk 

    menormalkan kadar androgen dan mengatur ovulasi dipertimbangkan sebagai

    managemen pertama bagi pasien. eberapa penelitian melaporkan baha

    terdapat hubungan )ang kuat antara peningkatan resiko in#ertilitas karena

    kegagalan ovulasi dan diet tinggi protein heani! karbohidrat lengkap!

    makanan dengan index glikemik tinggi! susu rendah lemak dan soda.

    /esistensi insulin men)ebabkan hiperandrogenemia dan #ungsi ovarium

    normal! tetapi produk susu mengurangi resistensi insulin! dan susu rendah

    lemak berkaitan dengan hiperandrogenemia. Altieri et al.20134 meneliti

     baha kebiasaan makan pada anita obes dengan kista ovarium dan

    hubungann)a dengan hormon dan metabolisme! dan didapati baha rerata

    konsumsi kue! ke+u! dan makanan bermin)ak lebih tinggi pada anita dengan

    kista ovarium. 'akta dari beberapa penelitian men)atakan baha hormonal!

    metabolik dan status klinis membaik setelah melakukan diet. Penelitian

    men)ebutkan baha perempuan dengan kista ovarium memiliki aktivitas #isik 

    )ang lebih sedikit disbanding dengan anita sehat )ang rata5rata memiliki

    aktivitas #isik )ang tinggi. Sekarang! koreksi terhadap ga)a hidup dan

    olahraga )ang menormalkan kadar androgen dan meningkatkan ovulasi adalah

    terapi utama bagi pasien. Fatihan )ang melibatkan otot5otot )ang lebih besar 

    dapat mengurangi resistensi insulin dan merupakan bagian penting dari terapi

    non5medis. Fatihan dan aktivitas #isik mengurangi lemak tubuh! )ang

    merupakan pen)impanan untuk estrogen dan hormon steroid Sedighi et al.,

    2014.

    :. Obesitas

    Obesitas ter+adi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan

    keluaran energi sehingga ter+adi kelebihan energi )ang disimpan dalam bentuk 

    12

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    13/28

     +aringan lemak. elebihan energi tersebut dapat disebabkan oleh konsumsi

    makanan )ang berlebihan! sedangkan keluaran energi rendah disebabkan oleh

    rendahn)a metabolisme tubuh! aktivitas #isik dan e#ek termogenesis makanan

    /a+ender et al .! 201%4.

    'aktor5#aktor )ang berperan pada obesitas dikelompokkan men+adi #aktor 

    epigenetik dan #aktor lingkungan. 'aktor lingkungan )ang berperan sebagai

     pen)ebab ter+adin)a obesitas )aitu nutrisional perilaku makan4! aktivitas

    #isik! trauma nerologis dan psikologis4! medikamentosa steroid4! dan sosial

    ekonomi. 'aktor epigenetik memainkan peranan penting pada obesitas.

    *erdapat dua mekanisme utama )ang terlibat dalam regulasi epigenetik )aitu

    D(A :)tosine meth)lation dan histone modi#i:ations. Asupan rendah dari

    kelompok meth)l :holine! methionine! genistein! dan #olate4 selama masa

     pertumbuhan akan mengakibatkan perubahan dalam ekspresi gen dan

    mengubah epigenome menu+u obesitas di masa deasa Smith! 2014.

    Salah satu :ara penentuan obesitas adalah dengan menggunakan ;ndeks

    $assa *ubuh ;$*4. ;$* dapat menggambarkan lemak tubuh )ang

     berlebihan se:ara sederhana. Pengukurann)a han)a membutuhkan 2 data!

    )aitu berat badan dan tinggi badan berat badan dalam kilogram dibagi dengan

    kuadrat tinggi badan dalam meter kg>m24 Smith! 204. Pasien memiliki berat

     badan 99 kg dan tinggi badan 182 :m sehingga pasien memiliki ;$* 2&.3%

    )ang termasuk kategori obesitas.

    =aringan adiposa pada obesitas akan semakin ban)ak dan dapat

    men)ebabkan peningkataan produksi leptin dan resistin! dan penurunan dari

     produksi adiponektin. Feptin dan resistin memiliki interaksi potensial dengan

    aksis hipotalamus5hipo#isis! ovarium! oosit! dan saluran reproduksi )ang dapat

    memberikan ekel langsung maupun tidak langsung pada reproduksi $it:hell!

    2004.

    d. "enetik 

    Pengaruh ria)at keluarga se:ara teori dan beberapa penelitian telah

    membuktikan baha ria)at keluarga merupakan determinan dari kanker 

    ovarium. Diperoleh resiko sebesar 7 pada penderita )ang memiliki satu

    saudara dengan kanker ovarium dan meningkat men+adi 97 bila mempun)ai

    13

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    14/28

    dua saudara dengan kanker ovarium. eberapa studi genetik mengungkapkan

     baha adan)a ria)at keluarga )ang menderita kanker ovarium atau kanker 

     pa)udara telah men)ebabkan ter+adin)a mutasi pada gen /A 1 dan /A

    2. "en /A 1 dan /A 2 merupakan gen )ang memiliki #ungsi untuk 

    mendeteksi ter+adin)a kerusakan dalam untai ganda D(A sel! mekanisme

    ker+an)a adalah berikatan dengan protein /AD1 selama perbaikan untai

    ganda D(A! dimana gen ini mengadakan perbaikan didalam inti sel dengan

    mekanisme rekombinasi homolog )ang berdasarkan dari sel sebelumn)a!

    rekombinasi ini men)esuaikan dengan kromosom dari sel induk! sehingga

    kerusakan pada gen ini men)ebabkan tidak terdeteksin)a kerusakan gen

    didalam sel dan sel )ang mengalami mutasi tidak dapat diperbaiki sehingga

    tumbuh sel )ang bersi#at ganas )ang berpoli#erasi men+adi +aringan kanker 

    Hunn L /odrigue

    e. ;n#ertilitas

    ;n#ertilitas merupakan salah satu mani#estasi )ang dapat disebabkan oleh

    kelainan ovarium dan tuba #alopii seperti POS! kista ovarii! hidrosalping!

    massa pada tuba #alopii! dan adhesi dari tuba #alopii maupun rongga pelvis.

    erdasarkan penelitian haumik 2014! )ang menganalisis pen)ebab

    in#ertilitas pada 10 anita in#ertil dengan menggunakan laparoskopi!

    seban)ak 16.287 anita mengalami in#ertilitas karena kelainan pada ovarium

    dan 39.37 anita mengalami in#ertilitas karena kelainan pada tuba #alopii.

    BAB I!

    TINAUAN PUSTAKA

    4.% Kis* O?*rium

    *. De@inisi

    ista ovarii merupakan tumor pada ovarium )ang dapat bersi#at

     +inak maupun ganas! dapat berupa tumor non neoplastik maupun

    neoplastik. istadenoma serosum non papili#erum multilokuler 

    merupakan salah satu tumor ovarium neoplastik +inak )ang berbentuk 

    kistik Prairohard+o! 200&4.

    1%

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    15/28

    b. E-i)emi2l2gi

    Prevalensi kista ovari berkisar 1%5167 dari +umlah kista di bagian

    g)nekologi. Sumber lain men)ebutkan prevalensi kista ovari ber+umlah

    %7 dari anita dengan usia rata5rata 8 tahun. ista ovari lebih sering

    diderita oleh anita nonprodukti# dengan 167 anita post menopause

    menderita kista ovari simpleks dan 217 menderita tipe lain dari massa

    ovari. Sebagian besar kista ovari didiagnosis sebagai tumor +inak 

    ottomle) et al .! 200&4. Penelitian )ang dilakukan oleh "reenlee et al .

    20114 men)atakan baha prevalensi kista ovari pada anita berusia 5

    & tahun berkisar 187 dan anita berusia ≥80 tahun ber+umlah 137.

    e+adian kista ovarium di negara industri barat )akni sekitar 1.%7

    1 dari 90 anita4 akan menderita pen)akit ini. Sumber lain men:atat!

     +umlah tertinggi ada di negara ma+u! dengan rata5rata 10 per 100.000!

    ke:uali di =epang 8.% per 100.0004. ;nsiden di Amerika Selatan 9.9 per 

    100.0004 relati# tinggi bila dibandingkan dengan angka ke+adian di Asia

    dan A#rika. ;nsiden di ;ndonesia kista ovarium ditemukan 2.3&511.97

     pada semua masalah ginekologi. Di /S Dharmais! ditemukan penderita

    kista ovarium seban)ak 30 kasus per tahun.

    *umor epitel ovari terdiri dari setengah dari semua kasus tumor!

    %07 diantaran)a adalah +inak. *umor serous +inak terdiri dari kista

    adenoma! adeno#ibroma! dan kista adeno#ibroma. Seban)ak 27 dari

    tumor +inak! 67 diantaran)a merupakan +enis tumor ovari serosa

    Su+atha dan Sunkavalli! 200&4.

    1. F*02r resi0214 'aktor genetik> mempun)ai ria)at keluarga dengan kanker ovarium

    dan pa)udara.

    24 'aktor lingkungan polutan

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    16/28

    1. Anamnesis

    ista ovarii seringkali tidak menimbulkan ge+ala dan seringkali

    ditemukan saat pemeriksaan pelvis atau S" rutin. (amun! beberapa

    kista dapat menimbulkan ge+ala5gela+a seperti ottomle)L ourne!

    200&4,

    a4 ()eri atau rasa tidak n)aman pada perut bagian baah pusat

     b4 ()eri hebat apa bila ter+adi rupture dan torsi kista

    :4 Dispareunia

    d4 $ikturisi! +ika menekan vesika urinaria

    e4 Siklus menstruasi tidak teratur 

    #4 Pubertas prekoks dan menarche di usia muda

    g4 /asa penuh di abdomenh4 *rias endometriosis! )aitu n)eri! disminorrhea! dan dispareunia +ika

    terdapat kista endometriosis endometrioma4

    i4 "e+ala  polycystic ovarian syndrome POS4! seperti hirsutisme!

    in#ertilitas! oligomenorrhea! obesitas! dan a:ne.

     +4 *enesmus

    k4 ()eri pelvis bilateral! mungkin ter+adi pada kasus kista teka5lutein

    l4 *akikardi dan hipotensi dapat ter+adi +ika terdapat perdarahan

    akibat rupturn)a kista

    m4 Hiperpireksia! salah satu komplikasi )ang dapat ter+adi +ika ter+adi

    torsio kista

    n4 akeksia dan penurunan berat badan! lim#adenopati di leher! na#as

     pendek! dan tanda5tanda e#usi pleura apabila kista merupakan

    keganasan.

    2. Pemeriksaan #isik 

    Pada inspeksi abdomen! kista )ang besar men)ebabkan asites dan

    dapat membuat perut men+adi :embung. ista )ang besar dapat teraba

    saat palpasi abdomen! namun pada pasien obesitas dan asites berat!

     palpasi sulit untuk dilakukan ottomle)L ourne! 200&4.

    3. Pemeriksaan penun+ang

    a4 ltrasonogra#i

    Pada S" akan didapatkan massa anekoik! memiliki dinding tipis

    dan kadang berseptum! terletak intraovarian. Dapat berupa massa

    unilokulerata multilokuler! dapat pula ditemukan kista hemoragik 

    seperti pada endometrioma dan kista dermoid ottomle)L

    ourne! 200&4.

     b4 *es ehamilan

    18

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    17/28

    :4 Darah lengkap

    Dilakukan untuk mengetahui adan)a anemia )ang diakibatkan oleh

     perdarahan akut.

    d4 rinalisis

    ntuk men)ingkirkan pen)ebab n)eri abdomen atau n)eri pelvis

    lain seperti in#eksi saluran kemih dan batu gin+al

    e4 Sab endoserviks

    ntuk men)ingkirkan  pelvic inflammatory disease )ang

    disebabkan oleh Chlamydia dan gonorrhea

    #4 A512$erupakan protein )ang diekspresikan oleh membrane selovarium

    normal. =ika kadarn)a meningkat! maka kemungkinan ter+adi

    keganasan dimana A512 akan diproduksi oleh sel5sel kanker 

    )ang berasal dari epitel ovarium ommittee! 20114.

    e. P*2genesis

    Patogenesis ista ovarium merupakan proses )ang kompleks )ang

    melibatkan dis#ungsi dalam berbagai proses #isiologis! termasuk 

    #olikulogenesis! steroidogenesis! dan ovulasi. ista ovarium dikaitkan

    dengan #ungsi )ang berubah dari aksis hipotalamus5hipo#isis terhadap

    ovarium. egagalan ovulasi akan mengarah ke perkembangan kista dalam

    ovarium. Selain itu! keseimbangan proli#erasi dan apoptosis di #olikel

    dengan kista ovarium akan berubah. 'olikel menun+ukkan berkurangn)a

     proli#erasi sel dan apoptosis in situ. Salvetti et al .! 200&4. Proli#erasi sel

    dan apoptosis se:ara khusus berkaitan dengan hormon steroid dan reseptor 

    gonadotropin. etidakseimbangan antara proli#erasi dan apoptosisditemukan di kista #olikel dan dapat men+elaskan perkembangan kista

    #olikel dan mempertahankan kondisin)a tanpa atresia. Perubahan ini

    mungkin karena struktur dan perubahan #ungsional )ang dapat

     berhubungan dengan hormonal dan berlangsung di #olikel dengan kista

    ovarium $atiller et al .! 201%4.

    Pertumbuhan #olikel dan steroidogenesis tergantung pada interaksi

    )ang terkoordinasi antara gonadotropin dan reseptor di sel granulosa dan

    19

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    18/28

    sel teka (ogueira et al .! 20094. Dalam ovarium normal! sistem interakti# 

     pertumbuhan #olikel dan steroidogenesis menun+ukkan baha sel

    granulosa dan sel teka terlibat dalam sekresi hormon steroid melalui model

    dua sel >dua gonadotropin. Dalam model ini! sel5sel granulosa memiliki

    membran reseptor untuk #olli:le5stimulating hormone 'SH/4 dan sel teka

    memiliki reseptor untuk hormon luteini :horiogonadotropin

    FH"/4 selama tahap5tahap aal perkembangan #olikel. Saat

     perkembangan #olikel berlangsung! perubahan ter+adi dalam #olikel

    dominan )ang mempersiapkan untuk ovulasi. Di antara perubahan ini!

     penerimaan FH"/ oleh sel granulosa dari #olikel dominan dan

     peningkatan androgen dalam aromatisasi )ang dihasilkan oleh teka

    terhadap respon dari FH dan 'SH merupakan beberapa hal )ang paling

     penting dalam perubahan #olikel (im< et al .! 200&4.

    Dis#ungsi dari aksis hipotalamus5hipo#isis5gonad merupakan hipotesis

    )ang paling diterima terkait dengan pembentukan kista #olikel. Stimulasi

    aksis hipotalamus5hipo#isis5adrenal5ovarium oleh stres dapat mengganggu

    #ungsi reproduksi dan dapat dikaitkan dengan patogenesis kista ovarium.

    'olikulogenesis berubah! tingkat ovulasi berkurang! dan perkembangan

    kista #olikular ter+adi karena hormon adrenokortikotropik A*H4 dan

     peningkatan kadar glukokortikoid. Dalam hal ini! aate et al   200%4

    men)atakan baha stres sebagai mekanisme potensial untuk 

     pengembangan kista #olikel. Pertama! A*H merangsang pelepasan

    kortisol dan progesteron! dan kemudian peningkatan sekresi progesteron

    akan menghambat sekresi dari gonadotropin5releasing hormone.

    Peningkatan sekresi kortisol akan men)ebabkan penurunan sekresi

    estradiol dan FH"/ dalam #olikel antral. etidakseimbangan hormon ini

    akan ter+adi umpan balik positi# dari estradiol pada hipotalamus dan

    hipo#isis )ang memburuk dan lon+akan FH ditekan. Akhirn)a! ovulasi

    tidak ter+adi dan #olikel men+adi kistik aate et al .! 200%4

    adar androgen )ang meningkat disebabkan karena adan)a gangguan

     pada aksis hipotalamus5pituitari5ovarium. *er+adi peningkatan kadar FH

    16

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    19/28

    akibat peningkatan #rekuensi pulsasi pada hipotalamus  gonadotropin -

    releasing hormone "n/H4. /angsangan oleh FH akan menstimulasi sel

    teka ovarium untuk mensekresi androgen. iosintesis androgen dimediasi

    oleh sitokrom P5%0:19! terdiri atas en

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    20/28

    a. ista N 3:m, dengan temuan #isiologis maka tidak dilakukan

    #ollo5up.

     b. ista B3 dan N:m, seharusn)a di+elaskan pada pen:itraan>imaging 

     baha hampir tidak ada gambaran keganasan! tidak memerlukan

    #ollo5up.

    :. ista B dan N9:m, Seharusn)a di+elaskan dalam laporan

     pen:itraan dengan pern)ataan baha mereka hampir pasti +inak

    disarankan untuk #ollo5up tiap tahun.

    d. ista B9:m , ini mungkin sulit untuk dinilai sepenuhn)a! penilaian

    lebih +auh menggunakan $/; atau evaluasi bedah sebagai

     pertimbangan

    2. Pada anita postmenopause

    a. ista N1:m, belum dibutuhkan #ollo up.

     b. ista B1:m dan N9:m, seharusn)a di+elaskan dalam laporan

     pen:itraan baha kista tersebut hampir pasti +inak! #ollo up tiap

    tahun. ista )ang tumbuh serat bertambah besar harus di #ollo up

    se:ara rutin.

    :. ista B9:m , penilaian lebih +auh dengan menggunakan $/; atau

    evaluasi se:ara bedahSumber lain men)ebutkan! kista ovari dianggap besar apabila

    ukurann)a B:m dan dianggap  giant saat volume men:apai B1:m.

    istektomi dian+urkan +ika ukuran tumor men:apai B:m. Prinsip utama

    dalam mana+emen kista ovarium +inak adalah men+aga #ungsi organ

    reproduksi dan hormonal serta men:egah kekambuhan. ;ndikasi kista )ang

     perlu dilakukan tindakan operasi )akni Dolan et al., 20084,

    1. ista berdiameter B:m dan telah diobservasi 856 minggu tanpa ada

     penge:ilan tumor.2. Ada bagian padat pada dinding tumor.

    3. Dinding tumor bagian dalam ber+on+ot.

    %. ista B10:m dan ter+adi as:ites.

    . Dugaan mengalami torsi atau rupture

    *indakan )ang dilakukan pada tumor ovarium neoplastik )ang tidak 

    ganas )akni Dolan et al., 20084,

    1. Pengangkatan tumor ini adalah pengangkatan reseksi pada bagian

    ovarium )ang mengandung tumor.

    20

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    21/28

    2. =ika tumorn)a besar atau terdapat komplikasi perlu dilakukan

     pengangkatan ovarium disertai dengan pengangkatan tuba salpingo5

    oo#orektomi4.

    3. Operasi kedua dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah

    ditemukan tumor pada satu atau dua ovarium

    %. Operasi tumor tumor ovarium )ang diangkat harus terbuka! untuk 

    mengetahui apakah ada keganasan atau tidak. =ika keadaan

    meragukan! perlu pada saat operasi dilakukan pemeriksaan sediaan

    )ang dibekukan  fro!en section4 oleh seorang ahli patologi anatomik 

    untuk mendapatkan kepastian apakah tumor tersebut ganas atau tidak.. Histerektomi dan salpingo5oo#orektomi bilateral

    Operasi )ang tepat +ika terdapat keganasan adalah dengan

    histerektomi dan salpingo5oo#orektomi bilateral.

    g. K2m-li0*si

    omplikasi )ang mungkin ter+adi pada kista ovarii diantaran)a,

    1. *orsi

    ista ovarii )ang memiliki diameter lebih besar dari % :m memiliki

    kemungkinan lebih besar mengalami torsi ovarium. *orsi ovarium

    merupakan terpuntirn)a pedikel pembuluh darah ovarium )ang

    men)ebabkan obstruksi vena dan arteri sehingga dapat men)ebabkan

    in#ark. Pasien dengan torsi ovarium akan mengalami n)eri )ang dapat

    terlokalisir di tempat torsi ataupun men+alar ke regio pelvis! #emoralis!

    dan dorsum osetti et al., 20084.

    2. /uptur kista

    /uptur kista umumn)a ter+adi pada kista kopus luteum dan ter+adi pada

    hari ke 20528 dari siklus menstrual anita. $ittels:hmer< merupakan

     bentuk dari ruptur kista )ang #isiologis. ista non #isiologis )angmengalami ruptur ditandai dengan n)eri pelvis )ang ta+am! unilateral!

    dan tiba5tiba. /uptur kista ovarii dapat men)ebabkan tanda5tanda

     peritonitis! distensi abdomen! dan perdarahan. *akikardi dan hipotensi

    dapat ter+adi sebagai akibat dari rupturn)a kista )ang men)ebabkan

     perdarahan ottomle)L ourne! 200& osetti et al., 20084.

    21

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    22/28

    4.# 'i)r2s*l-hing

    *. De@inisi

    Hidrosalping merupakan salah satu kondisi dari salphingo5oo#oritis

    kronik. Pada hidrosalping terdapat penutupan ostium tuba abdominale.

    Seringkali ditemukan bilateral dan dapat berupa hidrosalping simpleks dan

    hidrosalping #ollikularis. Pada hidrosalping simpleks han)a ada satu

    ruangan berdinding tipis dan pada hidrosalping #olikularis terdapat

    ruangan5ruangan ke:il )ang berisi :airan Prairohard+o! 200&4.

    b. E-i)emi2l2gi

    ;nsidensi hidrosalping bervariasi )ang bergantung pada

    simptomatologi )ang dilaporkan. Sebuah penelitian )ang melibatkan 200

    anita asimptomatik dan men+alani sterilisasi laparoskopik! ditemukan

    1.7 )ang menderita hidrosalping. Penelitian prospekti# pada 396 pasien

     premenopause )ang men+alani bedah ginekologi untuk in#ertilitas! n)eri

     pelvis! #ibroid uterus! hiperplasi endometrium atau massa adneksa!

     prevalensi hidrosalping ditemukan berkisar 97. Penelitian "odin et al .

    1&&&4 men)atakan baha pada 80 probandus! ke+adian hidrosalping

     berkisar 1.97. penelitian terbaru men)atakan angka ke+adian hidrosalping

     berkisar 3.97 Petru

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    23/28

    mengandung :airan dapat dengan atau tanpa septum. *ambahan aliran

    color doppler  membatu membedakan hidrosalping dengan lesi ovarium

    alel et al., 20004.

    e. P*2genesis

    Hidrosalping merupakan hasil dari pen)akit radang panggul kronis dan

    ditandai dengan akumulasi :airan di tuba #alopi. Hidrosalping sering

    didahului oleh proses in#lamasi berat dan dapat menghambat u+ung distal

    dari tuba #alopi. Proses in#lamasi kronis dikombinasikan dengan sel

    transisional alami )ang memproduksi mukus akan mengakibatkan tuba

    )ang bengkak dan tidak ber#ungsi )ang sering men)ebabkan kebo:oran:airan hidrosalping ke dalam rongga rahim. ehadiran konsentrasi tinggi

    sitokin! termasuk ;F4 56! tumor ne:rosis #a:tor *('4 5Q dan F;'! telah

    terdeteksi dalam :airan hidrosalping. airan Hidrosalping dapat mengalir 

    ke dalam rongga rahim! dimana sitokin )ang melimpah dapat merangsang

     produksi (' kappa di endometrium. Peningkatan ekspresi (' kappa di

    endometrium memiliki e#ek negati# )ang dapat mempengaruhi implantasi.

    Sebagai :ontoh! peningkatan ekspresi (' kappa di endometrium pada

     pasien in#ertil dengan h)drosalpinx dapat men)ebabkan perekrutan

     berlebihan sel5sel in#lamasi dan merangsang produksi mediator 

     proin#lamasi seperti ;F51! ;F58! ;F56 dan *('5Q ! sehingga mengarah ke

    respon in#lamasi dan imun )ang berlebihan dalam endometrium pre5

    implantasi! )ang dapat menghambat atau mengurangi implantasi embrio

    Puttemans et al .! 20004

    @. Pen**l*0s*n**n

    1. *indakan medis pada kasus sumbatan tuba proksimal adalah dengan

    melakukan anastomosis tubokornual se:ara microsurgery.  *ingkat

    kerusakan tuba berhubungan langsung dengan hasil akhir! hasil )ang

    lebih baik pada pasien dengan adhesi ringan dan kerusakan )ang

    terbatas! dibandingkan dengan kelainan )ang lebih berat. *ingkat

    keberhasilan operasi tuba selain tergantung pada tingkat kerusakan

    23

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    24/28

    tuba! usia! lama in#ertilitas dan +uga #aktor in#ertilitas lainn)a Anar!

    2004.

    2. aterisasi tuba atau kanulasi

    "ubal catheteri!ation#canulation  dapat dilakukan baik dengan

    menggunakan pendekatan radiogra#i  selective salpingography

    digabung dengan tubal cannulation4atau pendekatan se:ara

    histerokopis hysteroscopic tubal cannulation4. Salpingogra#i dapat

    memberikan in#ormasi adan)a obstruksi tuba proksimal atau distal.

    Salpingogra#i digabungkan dengan tubal cannulation dapat diadopsi

    untuk melihat dan langsung mengobati obstruksi tuba proksimal pada pasien Anar! 2004.

    3. Salpingektomi

    Peneliti sepakat baha salpingektomi harus dilakukan han)a +ika

    ter+adi kerusakan tuba berat! luas! dan pen)akit in#lamasi tuba )ang

    tanpa harapan +ika dilakukan perbaikan bedah.

    %. Salpingoskopi

    Salpingoskopi harus men+adi pilihan utama dalam intervensi bedah

     +ika hidrosalping memiliki dinding )ang tipis dan bebas dari adhesi

    ampula.

    . Salpingostomi

    Salpingostomi harus men+adi pilihan terapi +ika kerusakan tuba tidak 

     parah

    8. =arum aspirasi

    =arum aspirasi merupakn tindakan bedah namun dengan teknik )ang

    tidak terlalu invasi# 

    9. Salpingoplasti

    ontis dan *heodoros! 20084.

    2%

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    25/28

    BAB !

    KESIMPULAN

    1. ista ovarii merupakan tumor pada ovarium )ang dapat bersi#at +inak 

    maupun ganas! dapat berupa tumor non neoplastik maupun neoplastik 

    2. ista ovari lebih sering diderita oleh anita nonprodukti# dengan 167 anita

     post menopause menderita kista ovari simpleks dan 217 menderita tipe lain

    dari massa ovari

    3. 'aktor resiko ter+adin)a kista ovarii seperti nulipara! obesitas! in#ertilitas!

    ga)a hidup usia muda! dan genetik

    %. Hidrosalping merupakan salah satu kondisi dari salphingo5oo#oritis kronik 

    ditandai dengan akumulasi :airan di tuba #alopi

    2

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    26/28

    DAFTAR PUSTAKA

    AO". 201. Pelvi: ;n#lammator) Disease. "he $merican College %f 

    %bstetricians $nd &ynecologist 

    Anar! /usana. 200.  'iagnosti( )lini( dan *enilaian +ertilitas.

    (PAD,andung. alen! AH.! ona) "S. 200. Pol):isti: Ovar) S)ndrome. ondon "aylor and 

     +rancis td . p , %9589

    haumik! D..! dan D. haumik. 201. Faparos:opi: valuation o# 'emale

    Sub#ertilit).  of /vidence ased ed 3lthcare. 2 %64, 639% K 6398.

    ontis! =.(. dan *heodoros D.*. 2008. Faparos:opi: $anagement o# 

    H)drosalpinx. $nn. 4. 5. $cad. 6ci. 10&2, 1&&5210.

    ottomle) ! ourne *. 200&. Diagnosis and management o# ovarian :)st

    a::idents. est *ract es Clin %bstet &ynaecol . 234,91152%.

    osetti ! S:otti F! (egri ! *alamini /! Fevi '! 'ran:es:hi S! et al. 2008. enign

    ovarian :)sts and breast :an:er risk. 8nt Cancer . 11&94,189&562.

    ommittee opinion. 2011.*he role o# the obstetri:ian5g)ne:ologist in the earl)

    dete:tion o# epithelial ovarian :an:er. %bstet &ynecol . 11934,9%258.

    Dolan! $.! S:ott .! dan Salameh. 2008. Faparos:opi: $anagement o# "aint

    Ovarian )st.  ournal of the 6ociety of aparoendoscopic 6urgeons,

    vol.10, 2%528

    hrman! David A. 200. Pol):)sti: Ovar) S)ndrome. "he 4e9 /ngland ournal 

    of edicine. 32 , 1223 K 3

    Hunn! =.! dan /odrigue

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    27/28

    aate (. 200%. Studies on the regulation o# expression o# luteini

  • 8/19/2019 Presus Dr Herman

    28/28

    Puttemans P! /udi ! Stephan "! ;vo . 2000. H)drosalpinx and A/*.  3uman

     eproduction. 1,1%2951%30

    /a+ender / ! (irupama F! dan "iridharan (.@. 201%. "eneti: L epigeneti:

    approa:h to human obesit). 8ndian ed es. 1%04, 6&5803

    Salvetti (/! Pan