proposal finalut

26
BAB I PENDAHULUAN Istila h abort us dipak ai untuk menunju kkan pengeluara n hasil konse psi sebelu m janin dapat hidup diluar kandunga n. Sampai saat ini janin yang terkecil yang dilaporkan dapat hidup diluar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram waktu lahir. Akan tetapi karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat  badan dibawah 5 gram dapat hidup terus, maka abortus ditentukan sebagai  pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 5 gram atau kurang dari 2 minggu. Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan. Abortus buatan adal ah pengakhi ran kehami lan sebelum 2 mi nggu akibat tindakan. Abortus terapeutik ialah abortus buatan yang dilakukan atas indikasi medik ! "erda sarkan aspek klini snya , abort us spontan dibag i menja di beber apa kelomp ok, ya it u abor tus immi nens # thre atened abortion$, abo rtus ins ipi ens #inevitable abortion$, abortus inkomplit, abortus komp lit, missed abortion, dan abortus habitualis #recurrent abortion$, abortu s ser%ik alis, abort us in&ek siosus, dan abortus septik. !,2  Abortus ink omp lit ada lah pen gel uar an sebagi an hasi l kon sepsi pad a kehamilan sebelum 2 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. 'eproduksi manusia relati& tidak e&isien, dan abortus adalah komplikasi tersering  pada kehamilan, dengan kejadian keseluruhan sekitar !5( dari kehamilan yang ditemukan. 2,)  *amun angka kejadian abortus sangat tergantung kapada riwayat obstetri terdahulu, dimana kejadiannya lebih tinggi pada wanita yang sebelumnya men gala mi keg ugu ran dar ipa da pada wan ita ya ng hamil dan ber akhir dengan kelahiran hidup. ) +re %al ens i abo rtus juga men ing kat den gan ber tambahnya usi a, dimana  pada wanita berusia 2 ta hun adalah !2(, dan pada wanita diatas )5 tahun adalah 5(. )  elapan puluh persen abortus terjadi pada !2 minggu pertama kehamilan. 2 +en eli tian -pen eli tia n ter dah ulu men ye butk an bahwa ang ka keja dia n abortus sangat tinggi. Sebuah penelitian pada tahun !99 memperkirakan total kejadian abortus di Indonesia berkisar antara 75.. dan dapat mencapai ! juta !

Upload: hari-wangsa

Post on 24-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 1/26

BAB I

PENDAHULUAN

Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi

sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil

yang dilaporkan dapat hidup diluar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram

waktu lahir. Akan tetapi karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat

 badan dibawah 5 gram dapat hidup terus, maka abortus ditentukan sebagai

 pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 5 gram atau kurang dari

2 minggu. Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan.

Abortus buatan adalah pengakhiran kehamilan sebelum 2 minggu akibat

tindakan. Abortus terapeutik ialah abortus buatan yang dilakukan atas indikasi

medik !

"erdasarkan aspek klinisnya, abortus spontan dibagi menjadi beberapa

kelompok, yaitu abortus imminens #threatened abortion$, abortus insipiens

#inevitable abortion$, abortus inkomplit, abortus komplit, missed abortion, dan

abortus habitualis #recurrent abortion$, abortus ser%ikalis, abortus in&eksiosus,

dan abortus septik.!,2

 

Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada

kehamilan sebelum 2 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.

'eproduksi manusia relati& tidak e&isien, dan abortus adalah komplikasi tersering

 pada kehamilan, dengan kejadian keseluruhan sekitar !5( dari kehamilan yang

ditemukan.2,)  *amun angka kejadian abortus sangat tergantung kapada riwayat

obstetri terdahulu, dimana kejadiannya lebih tinggi pada wanita yang sebelumnya

mengalami keguguran daripada pada wanita yang hamil dan berakhir dengankelahiran hidup.)

+re%alensi abortus juga meningkat dengan bertambahnya usia, dimana

 pada wanita berusia 2 tahun adalah !2(, dan pada wanita diatas )5 tahun adalah

5(.) elapan puluh persen abortus terjadi pada !2 minggu pertama kehamilan.2

+enelitian-penelitian terdahulu menyebutkan bahwa angka kejadian

abortus sangat tinggi. Sebuah penelitian pada tahun !99 memperkirakan total

kejadian abortus di Indonesia berkisar antara 75.. dan dapat mencapai ! juta

!

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 2/26

 per tahun dengan rasio !/ abortus per ! konsepsi. Angka tersebut mencakup

abortus spontan maupun buatan. Abortus inkomplit sendiri merupakan salah satu

 bentuk klinis dari abortus spontan maupun sebagai komplikasi dari abortus

 pro%okatus kriminalis ataupun medisinalis. Insiden abortus inkompit sendiri

 belum diketahui secara pasti namun yang penting diketahui adalah sekitar 0 (

dari wanita hamil yang mengalami abortus inkomplit memerlukan perawatan

rumah sakit akibat perdarahan yang terjadi2,,).

Abortus inkomplit memiliki komplikasi yang dapat mengancam

keselamatan ibu karena adanya perdarahan masi& yang bisa menimbulkan

kematian akibat adanya syok hipo%olemik apabila keadaan ini tidak mendapatkan

 penanganan yang cepat dan tepat. Seorang ibu hamil yang mengalami abortus

inkomplit dapat mengalami guncangan psikis. tidak hanya pada ibu namun juga

 pada keluarganya, terutama pada keluarga yang sangat menginginkan anak.

1engenal lebih dekat tentang abortus inkomplit menjadi penting bagi para

 pelayan kesehatan agar mampu menegakkan diagnosis kemudian memberikan

 penatalaksanaan yang sesuai dan akurat, serta mencegah komplikasi.

2

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 3/26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada

kehamilan sebelum 2 minggu dan masih ada sisa yang tertinggal di dalam

uterus!.

2.2 Epidemiologi

Insiden abortus inkomplit belum diketahui secara pasti, namun demikian

disebutkan sekitar 0 persen dari wanita hamil dirawat dirumah sakit dengan

 perdarahan akibat mengalami abortus inkomplit. Inisiden abortus spontan secara

umum disebutkan sebesar !( dari seluruh kehamilan. Angka-angka tersebut

 berasal dari data-data dengan sekurang-kurangnya ada dua hal yang selalu

 berubah, kegagalan untuk menyertakan abortus dini yang tidak diketahui, dan

 pengikutsertaan abortus yang ditimbulkan secara ilegal serta dinyatakan sebagai

abortus spontan5.

ebih dari /( abortus terjadi dalam !2 minggu pertama kehamilan dan

angka tersebut kemudian menurun secara cepat pada umur kehamilan selanjutnya.

Anomali kromosom menyebabkan sekurang-kurangnya separuh dari abortus pada

trimester pertama, kemudian menurun menjadi 2-( pada trimester kedua dan

5-! ( pada trimester ketiga5.

'esiko abortus spontan semakin meningkat dengan bertambahnya paritas

di samping dengan semakin lanjutnya usia ibu serta ayah. 3rekuensi abortus yang

dikenali secara klinis bertambah dari !2( pada wanita yang berusia kurang dari

2 tahun, menjadi 20( pada wanita yang berumur di atas ) tahun. 4ntuk usia

 paternal yang sama, kenaikannya adalah dari !2( menjadi 2(. Insiden abortus

 bertambah pada kehamilan yang belum melebihi umur bulan5,0.

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 4/26

2.3 Etiologi

1ekanisme pasti yang bertanggungjawab atas peristiwa abortus tidak 

selalu tampak jelas. +ada beberapa bulan pertama kehamilan, ekspulsi hasil

konsepsi yang terjadi secara spontan hampir selalu didahului kematian embrio

atau janin, namun pada kehamilan beberapa bulan berikutnya, sering janin

sebelum ekspulsi masih hidup dalam uterus.

ematian janin sering disebabkan oleh abnormalitas pada o%um atau 6igot

atau oleh penyakit sistemik pada ibu, dan kadang-kadang mungkin juga

disebabkan oleh penyakit dari ayahnya5.

2.3.1 Pe!em"#ng#n $igot %#ng A"nom#l

Abnormalitas kromosom merupakan penyebab dari abortus spontan.

Sebuah penelitian meta-analisis menemukan kasus abnormalitas kromosom

sekitar )9( dari abortus spontan. risomi autosomal merupakan anomali yang

 paling sering ditemukan #52($, kemudian diikuti oleh poliploidi #2! ($ dan

monosomi 8 #!($7/ .

2.3.2 &#!to '#ten#l

"iasanya penyakit maternal berkaitan dengan abortus euploidi. +eristiwa

abortus tersebut mencapai puncaknya pada kehamilan ! minggu, dan karena

saat terjadinya abortus lebih belakangan, pada sebagian kasus dapat ditentukan

etiologi abortus yang dapat dikoreksi. Sejumlah penyakit, kondisi kejiwaan

dan kelainan perkembangan pernah terlibat dalam peristiwa abortus euploidi5.

#.Infe!si

:rganisme seperti Treponema pallidum, Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorhoeae, Streptococcus agalactina,  %irus herpes simplek,

cytomegalovirus Listeria monocytogenes  dicurigai berperan sebagai

 penyebab abortus. o;oplasma juga disebutkan dapat menyebabkan

abortus. Isolasi  Mycoplasma hominis  dan Ureaplasma urealyticum  dari

traktus genetalia sebagaian wanita yang mengalami abortus telah

menghasilkan hipotesis yang menyatakan bahwa in&eksi mikoplasma yang

menyangkut traktus genetalia dapat menyebabkan abortus. ari kedua

)

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 5/26

organisme tersebut, Ureaplasma Urealyticum  merupakan penyebab

utama5.

".Pen%#!it(Pen%#!it Konis %#ng 'elem#)!#n

+ada awal kehamilan, penyakit-penyakit kronis yang melemahkan

keadaan ibu misalnya penyakit tuberkulosis atau karsinomatosis jarang

menyebabkan abortus59.

<ipertensi jarang disertai dengan abortus pada kehamilan sebelum

2 minggu, tetapi keadaan ini dapat menyebabkan kematian janin dan

 persalinan prematur 59. iabetes maternal pernah ditemukan oleh sebagian

 peneliti sebagai &aktor predisposisi abortus spontan, tetapi kejadian ini

tidak ditemukan oleh peneliti lainnya5.

*. Peng#+) Endo!in

enaikan insiden abortus bisa disebabkan oleh hipertiroidisme,

diabetes mellitus, dan de&isiensi progesteron59. iabetes tidak 

menyebabkan abortus jika kadar gula dapat dikendalikan dengan baik.

e&isiensi progesteron karena kurangnya sekresi hormon tersebut dari

korpus luteum atau plasenta mempunyai hubungan dengan kenaikan

insiden abortus. arena progesteron ber&ungsi mempertahankan desidua,

de&isiensi hormon tersebut secara teoritis akan mengganggu nutrisi pada

hasil konsepsi dan dengan demikian turut berperan dalam peristiwa

kematiannya5.

d. N+tisi

+ada saat ini, hanya malnutrisi umum sangat berat yang paling besar 

kemungkinanya menjadi predisposisi meningkatnya kemungkinan abortus.

 *ausea serta %omitus yang lebih sering ditemukan selama awal kehamilan

dan setiap deplesi nutrient yang ditimbulkan, jarang diikuti dengan abortus

spontan. Sebagaian besar mikronutrien pernah dilaporkan sebagai unsur 

yang penting untuk mengurangi abortus spontan.

e. ,"#t(,"#t#n d#n To!sin Ling!+ng#n

"erbagai macam 6at dilaporkan berhubungan dengan kenaikan insiden

abortus. *amun ternyata tidak semua laporan ini mudah dikon&irmasikan.

5

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 6/26

f. &#!to(f#!to Im+nologis

3aktor imunologis yang telah terbukti signi&ikan dapat menyebabkan

abortus spontan yang berulang antara lain = antikoagulan lupus #A>$ dan

antibodi anti cardiolipin #A>A$ yang mengakibatkan destruksi %askuler,

trombosis, abortus serta destruksi plasenta.

g. -#met %#ng 'en+#

"aik umur sperma maupun o%um dapat mempengaruhi angka insiden

abortus spontan. Insiden abortus meningkat terhadap kehamilan yang

 berhasil bila inseminasi terjadi empat hari sebelum atau tiga hari sesudah

 peralihan temperatur basal tubuh, karena  itu disimpulkan bahwa gamet

yang bertambah tua di dalam traktus genitalis wanita sebelum &ertilisasi

dapat menaikkan kemungkinan terjadinya abortus. "eberapa percobaan

 binatang juga selaras dengan hasil obser%asi tersebut5,7.

). L#p#otomi

rauma akibat laparotomi kadang-kadang dapat mencetuskan

terjadinya abortus. +ada umumnya, semakin dekat tempat pembedahan

tersebut dengan organ panggul, semakin besar kemungkinan terjadinya

abortus. 1eskipun demikian, sering kali kista o%arii dan mioma bertangkai

dapat diangkat pada waktu kehamilan apabila mengganggu gestasi.

+eritonitis dapat menambah besar kemungkinan abortus.

i. T#+m# &isi! d#n T#+m# Emosion#l

ebanyakan abortus spontan terjadi beberapa saat setelah kematian

embrio atau kematian janin. ?ika abortus disebabkan khususnya oleh

trauma, kemungkinan kecelakaan tersebut bukan peristiwa yang baru

terjadi tetapi lebih merupakan kejadian yang terjadi beberapa minggusebelum abortus. Abortus yang disebabkan oleh trauma emosional bersi&at

spekulati&, tidak ada dasar yang mendukung konsep abortus dipengaruhi

oleh rasa ketakutan marah ataupun cemas5,7,9.

 . Kel#in#n Ute+s

elainan uterus dapat dibagi menjadi kelainan akuisita dan kelainan

yang timbul dalam proses perkembangan janin,de&ek duktus mulleri yang

dapat terjadi secara spontan atau yang ditimbulkan oleh pemberian

0

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 7/26

dietilstilbestrol #@S$5,7. >acat uterus akuisita yang berkaitan dengan

abortus adalah leiomioma dan perlekatan intrauteri.  eiomioma uterus

yang besar dan majemuk sekalipun tidak selalu disertai dengan abortus,

 bahkan lokasi leiomioma tampaknya lebih penting daripada ukurannya.

1ioma submokosa, tapi bukan mioma intramural atau subserosa, lebih

 besar kemungkinannya untuk menyebabkan abortus. *amun demikian,

leiomioma dapat dianggap sebagai &aktor kausati& hanya bila hasil

 pemeriksaan klinis lainnya ternyata negati& dan histerogram menunjukkan

adanya de&ek pengisian dalam ka%um endometrium. 1iomektomi sering

mengakibatkan jaringan parut uterus yang dapat mengalami ruptur pada

kehamilan berikutnya, sebelum atau selama persalinan.

+erlekatan intrauteri #sinekia atau sindrom Ashennan$ paling sering

terjadi akibat tindakan kuretase pada abortus yang terin&eksi atau pada

missed abortus atau mungkin pula akibat komplikasi postpartum. eadaan

tersebut disebabkan oleh destruksi endometrium yang sangat luas.

Selanjutnya keadaan ini mengakibatkan amenore dan abortus habitualis

yang diyakini terjadi akibat endometrium yang kurang memadai untuk 

mendukung implatansi hasil pembuahan.

!. In!ompetensi se/i!s

ejadian abortus pada uterus dengan ser%iks yang inkompeten

 biasanya terjadi pada trimester kedua. @kspulsi jaringan konsepsi terjadi

setelah membran plasenta mengalami ruptur pada prolaps yang disertai

dengan balloning membran plasenta ke dalam %agina.

2.3.3 &#!to P#ten#l

<anya sedikit yang diketahui tentang peranan &aktor paternal dalam

 proses timbulnya abortus spontan. ang pasti, translokasi kromosom sperma

dapat menimbulkan 6igot yang mengandungt bahan kromosom terlalu sedikit

atau terlalu banyak, sehingga terjadi abortus5,7.

Faktor fetal 

 elainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin

7

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 8/26

atau cacat. elainan berat biasanya menyebabkan kematian janin pada hamil

muda. 3aktor-&aktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan janin antara

lain kelainan kromosom, lingkungan kurang sempurna dan pengaruh dari luar.

elainan kromosom merupakan kelainan yang sering ditemukan pada abortus

spotan seperti trisomi, poliploidi dan kemungkinan pula kelainan kromosom seks.

ingkungan yang kurang sempurna terjadi bila lingkungan endometrium di sekitar 

tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian 6at-6at makanan pada

hasil konsepsi terganggu. +engaruh dari luar seperti radiasi,%irus, obat-obat yang

si&atnya teratogenik.

Bambar 2.2 romosom trisomi2

Faktor plasenta seperti endarteritis dapat terjadi dalam %illi koriales dan

menyebabkan oksigenasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan

 pertumbuhan dan kematian janin. eadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan

muda misalnya karena hipertensi yang menahun.

2.0. P#togenesis

+roses abortus inkomplit dapat berlangsung secara spontan maupun

sebagai komplikasi dari abortus pro%okatus kriminalis ataupun medisinalis. +roses

terjadinya berawal dari pendarahan pada desidua basalis yang menyebabkan

nekrosis jaringan diatasnya. Selanjutnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi

/

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 9/26

terlepas dari dinding uterus. <asil konsepsi yang terlepas menjadi benda asing

terhadap uterus sehingga akan dikeluarkan langsung atau bertahan beberapa

waktu. +ada kehamilan kurang dari / minggu hasil konsepsi biasanya dikeluarkan

seluruhnya karena %illi korialies belum menembus desidua secara mendalam.

+ada kehamilan antara / minggu sampai !) minggu %illi koriales menembus

desidua lebih dalam sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yang

dapat menyebabkan banyak perdarahan. +ada kehamilan lebih dari !) minggu

umumnya yang mula-mula dikeluarkan setelah ketuban pecah adalah janin,

disusul kemudian oleh plasenta yang telah lengkap terbentuk. +erdarahan tidak 

 banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap!,5,9.

2.. -#m"##n Klinis

Bejala umum yang merupakan keluhan utama berupa perdarahan

 per%aginam derajat sedang sampai berat disertai dengan kram pada perut bagian

 bawah, bahkan sampai ke punggung. ?anin kemungkinan sudah keluar bersama-

sama plasenta pada abortus yang terjadi sebelum minggu ke-!, tetapi sesudah

usia kehamilan ! minggu, pengeluaran janin dan plasenta akan terpisah. "ila

 plasenta, seluruhnya atau sebagian tetap tertinggal dalam uterus, maka pendarahan

cepat atau lambat akan terjadi dan memberikan gejala utama abortus inkompletus.

Sedangkan pada abortus dalam usia kehamilan yang lebih lanjut, sering

 pendarahan berlangsung amat banyak dan kadang-kadang masi& sehingga terjadi

hipo%olemik berat57.

2.. Di#gnosis

iagnosis abortus inkomplit ditegakkan berdasarkan gambaran klinis

melalui anamnesis dan hasil pemeriksaan &isik, setelah menyingkirkan

kemungkinan diagnosis banding lain, serta dilengkapi dengan pemeriksaan

 penunjang. +emeriksaan &isik mengenai status ginekologis meliputi pemeriksaan

abdomen, inspikulo dan vaginal toucher. +alpasi tinggi &undus uteri pada abortus

inkomplit dapat sesuai dengan umur kehamilan atau lebih rendah. +emeriksaan

 penunjang berupa 4SB akan menunjukkan adanya sisa jaringan.

idak ada nyeri tekan ataupun tanda cairan bebas seperti yang terlihat pada

kehamilan ektopik yang terganggu. +emeriksaan dengan menggunakan spekulum

9

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 10/26

akan memperlihatkan adanya dilatasi ser%iks, mungkin disertai dengan keluarnya

 jaringan konsepsi atau gumpalan-gumpalan darah. "imanual palpasi untuk 

menentukan besar dan bentuk uterus perlu dilakukan sebelum memulai tindakan

e%akuasi sisa hasil konsepsi yang masih tertinggal. 1enentukan ukuran sondase

uterus juga penting dilakukan untuk menentukan jenis tindakan yang sesuai).

2.. Di#gnosis B#nding

Abortus inkomplit dapat di diagnosis banding=

• Abortus iminens C eguguran membakat dan akan terjadi. alam hal ini

keluarnya &etus masih dapat dipertahankan dengan memberikan obat-obat

hormonal dan antispasmodik serta istirahat.

alau perdarahan setelah beberapa minggu masih ada, maka perlu ditentukan

apakah kehamilan masih baik atau tidak. alau reaksi kehamilan 2 berturut-

turut negati&, maka sebaiknya uterus dikosongkan #kuret$.

• ehamilan ektopik tuba C ehamilan ektopik adalah kehamilan o%um yang

dibuahi berimplantasi dan tumbuh di tempat yang tidak normal, termasuk 

kehamilan ser%ikal dan kehamilan kornual.

• Abortus mola.- Adalah perdarahan per%aginam, yang muncul pada 2 minggu

kehamilan biasanya berulang dari bentuk spotting sampai dengan perdarahan

 banyak. +ada kasus dengan perdarahan banyak sering disertai dengan

 pengeluaran gelembung dan jaringan mola.!) an pada pemeriksaan &isik dan

4SB tidak ditemukan ballotement dan detak jantung janin.

2.4. Pen#t#l#!s#n##n

erlebih dahulu dilakukan penilaian mengenai keadaan pasien dan

diperiksa apakah ada tanda-tanda syok. +enatalaksanaan abortus spontan dapat

dilakukan dengan menggunakan teknik pembedahan maupun medis. eknik 

 pembedahan dapat dilakukan dengan pengosongan isi uterus baik dengan cara

kuretase maupun aspirasi %akum. Induksi abortus dengan tindakan medis

menggunakan preparat antara lain = oksitosin intra%enus, larutan hiperosmotik 

intraamnion seperti larutan salin 2( atau urea (, prostaglandin @2, 32a dan

analog prostaglandin yang dapat berupa injeksi intraamnion, injeksi ekstraokuler,

!

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 11/26

insersi %agina, injeksi parenteral maupun per oral, antiprogesteron - '4 )/0

#me&epriston$, atau berbagai kombinasi tindakan tersebut diatas.

+ada kasus-kasus abortus inkomplit, dilatasi ser%iks sebelum tindakan

kuretase sering tidak diperlukan. +ada banyak kasus, jaringan plasenta yang

tertinggal terletak secara longgar dalam kanalis ser%ikalis dan dapat diangkat dari

ostium eksterna yang sudah terbuka dengan memakai &orsep o%um atau &orsep

cincin. "ila plasenta seluruhnya atau sebagian tetap tertinggal di dalam uterus,

induksi medis ataupun tindakan kuretase untuk menge%akuasi jaringan tersebut

diperlukan untuk mencegah terjadinya perdarahan lanjut.

+erdarahan pada abortus inkomplit kadang-kadang cukup berat, tetapi

 jarang berakibat &atal5. @%akuasi jaringan sisa di dalam uterus untuk 

menghentikan perdarahan dilakukan dengan cara!=

!. ?ika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang dari !0 minggu,

e%akuasi dapat dilakukan secara digital atau cunam o%um untuk mengeluarkan

hasil konsepsi yang keluar melalui ser%iks. ?ika pendarahan berhenti, beri

ergometrin ,2 mg intramuskular atau misoprostol ) mcg per oral.

2. ?ika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang dari

!0 minggu, e%akuasi hasil konsepsi dengan=

D Aspirasi Eakum merupakan metode e%akuasi yang terpilih. @%akuasi dengan

kuret tajam sebaiknya dilakukan jika aspirasi %akum manual tidak tersedia.

D ?ika e%akuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin ,2 mg

intramuskular #diulangi setelah !5 menit jika perlu$ atau misoprostol ) mcg

 per oral #dapat diulangi setelah ) jam jika perlu$.

. ?ika kehamilan lebih dari !0 minggu=

D "erikan in&us oksitosin 2 unit dalam 5 ml cairan intra%ena #garam

&isiologis atau 'inger aktat$ dengan kecepatan ) tetes per menit sampai

terjadi ekspulsi hasil konsepsi.

D ?ika perlu berikan misoprostol 2 mcg per%aginam setiap ) jam sampai

terjadi ekspulsi hasil konsepsi #maksimal / mcg$.

D @%akuasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.

eknik kuretase dengan penyedotan #aspirasi %akum$ sangat berman&aat

!!

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 12/26

untuk mengosongkan uterus, dilakukan dengan menyedot isi uterus menggunakan

kanula yang terbuat dari bahan plastik atau metal dengan tekanan negati&. ekanan

negati& dapat menggunakan pompa %akum listrik atau dengan  syringe pump  0

ml. Aspirasi %akum merupakan prosedur pilihan yang lebih aman jika

dibandingkan dengan teknik kuretase tajam, digunakan pada kehamilan kurang

dari !2 minggu, dapat dilakukan hanya dengan atau tanpa analgesia lokal pada

ser%iks maupun analgesia sistemik sedang. Aplikasi aspirasi %akum bahkan dapat

dilakukan sampai pada umur kehamilan !5 minggu, tergantung pada ketrampilan

dan pengalaman operator. Complete abortion rate aspirasi %akum berkisar antara

95 - !(. 1etode ini merupakan metode pilihan untuk mengatasi abortus

inkomplit.

@%akuasi jaringan sisa dapat dilakukan secara lengkap dalam waktu -!

menit5. Sebelum melakukan tindakan kuretase, pasien, tempat dan alat kuretase

disiapkan terlebih dahulu. +ada pasien yang mengalami syok, atasi syok terlebih

dahulu. osongkan kandung kencing, selanjutnya dapat diberikan anestesi #jika

diperlukan$. akukan pemeriksaan ginekologik ulang untuk menentukan besar 

dan bentuk uterus, kemudian lakukan tindakan antisepsis pada ginitalia eksterna,

%agina dan ser%iks. Spekulum %agina dipasang dan selanjutnya ser%iks

dipresentasikan dengan tenakulum. 4terus disondase dengan hati-hati untuk 

menentukan besar dan arah uterus. 1asukkan kanula yang sesuai dengan dalam

ka%um uteri melalui ser%iks yang telah berdilatasi #tersedia ukuran kanula dari )

mm sampai !2 mm$. Selanjutnya kanula dihubungkan dengan aspirator #0 <g

 pada aspirator listrik atau ,0 atm pada  syringe). anula digerakkan perlahan-

lahan dari atas kebawah dan sebaliknya, sambil diputar 0F. "ila ka%um uteri

sudah bersih dari jaringan konsepsi, akan terasa dan terdengar gesekan kanuladengan miometrium yang kasar, sedangkan dalam botol penampung jaringan akan

timbul gelembung udara. +asca tindakan tanda-tanda %ital diawasi selama !5-

menit tanpa anestesi dan selama ! - 2 jam bila dengan anestesi umum.

+emeriksaan lanjut dapat dilakukan ! - 2 minggu kemudian!.

+enatalaksanaaan abortus dengan teknik medis dibuktikan aman dan

e&ekti&. @&ikasi terapi mi&epriston dengan misoprostol dilaporkan sebesar 9/(

 pada kehamilan trimester pertama awal. *amun demikian, pada abortus

!2

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 13/26

inkomplit, metode ini tidak memberikan keuntungan yang signi&ikan. 4ntuk 

mencapai ekspulsi spontan yang lengkap dengan terapi prostaglandin

#misoprostol$ diperlukan waktu rata-rata selama 9 hari. 'egimen me&epriston,

antiprogesteron digunakan secara luas, bekerja dengan cara mengikat reseptor 

 progesteron, sehingga terjadi inhibisi e&ek progesteron untuk menjaga kehamilan.

osis yang digunakan 2 mg. ombinasi selanjutnya #0 - )/ jam$ dengan

 pemberian prostaglandin / μg insersi %agina mengakibatkan kontraksi uterus

lebih lanjut yang kemudian diikuti dengan ekspulsi jaringan konsepsi.

@&ek yang terjadi pada terapi dengan obat-obatan ini berupa kram pada

 perut yang disertai dengan perdarahan yang menyerupai menstruasi namun

dengan &ase yang memanjang, selama 9 hari bahkan dapat terjadi selama )5 hari.

ontraindikasi penggunaan obat-obat tersebut adalah pada keadaan dengan gagal

ginjal akut, kelainan &ungsi hati, perdarahan abnormal, perokok berat dan alergi.

2.5. Pognosis

ecuali adanya inkompetensi ser%iks, angka kesembuhan yang terlihat

sesudah mengalami tiga kali abortus spontan akan berkisar antara 7 dan /5(

tanpa tergantung pada pengobatan yang dilakukan. Abortus inkomplit yang di

e%akuasi lebih dini tanpa disertai in&eksi memberikan prognosis yang baik 

terhadap ibu5,9.

2.16. Kompli!#si

Abortus inkomplit yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan

syok akibat perdarahan hebat dan terjadinya in&eksi akibat retensi sisa hasilkonsepsi yang lama didalam uterus5. Sinekia intrauterin dan in&ertilitas juga

merupakan komplikasi dari abortus.

"erbagai kemungkinan komplikasi tindakan kuretase dapat terjadi, seperti

 per&orasi uterus, laserasi ser%iks, perdarahan, e%akuasi jaringan sisa yang tidak 

lengkap dan in&eksi. omplikasi ini meningkat pada umur kehamilan setelah

trimester pertama. +anas bukan merupakan kontraindikasi untuk kuretase apabila

 pengobatan dengan antibiolik yang memadai segera dimulai5.

!

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 14/26

omplikasi yang dapat terjadi akibat tindakan kuretase antara lain =

omplikasi ?angka pendek 

!. apat terjadi re&leks %agal yang menimbulkan muntah-muntah, bradikardi

dan cardiac arrest .

2. +er&orasi uterus yang dapat disebabkan oleh sonde atau dilatator. "ila

 per&orasi oleh kanula, segera diputuskan hubungan kanula dengan aspirator.

Selanjutnya ka%um uteri dibersihkan sedapatnya. +asien diberikan

antibiotika dosis tinggi. "iasanya pendarahan akan berhenti segera. "ila

ada keraguan, pasien dirawat.

. Ser%iks robek yang biasanya disebabkan oleh tenakulum. "ila pendarahan

sedikit dan berhenti, tidak perlu dijahit.

). +erdarahan yang biasanya disebabkan sisa jaringan konsepsi.

+engobatannya adalah pembersihan sisa jaringan konsepsi.

5. In&eksi akut dapat terjadi sebagai salah satu komplikasi. +engobatannya

 berupa pemberian antibiotika yang sensiti& terhadap kuman aerobik 

maupun anaerobik. "ila ditemukan sisa jaringan konsepsi, dilakukan

 pembersihan ka%um uteri setelah pemberian antibiotika pro&ilaksis minimal

satu hari.

omplikasi jangka panjang

In&eksi yang kronis atau asimtomatik pada awalnya ataupun karena in&eksi

yang pengobatannya tidak tuntas dapat menyebabkan

!. in&ertilitas baik karena in&eksi atau tehnik kuretase yang salah sehingga

terjadi perlengketan mukosa #sindrom Ashennan$

2. nyeri pel%is yang kronis.

BAB 3

LAP,7AN KASUS

!)

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 15/26

3.1. Identit#s P#sien

 *ama = "

4mur = ! ahun

?enis elamin = +erempuan

Alamat = ?l. "uluh Indah gg IIG/

+ekerjaan = Ibu 'umah angga

Agama = <indu

Suku = "ali

"angsa = Indonesia

1'S = September 2!)

3.2. An#mnesis

eluhan 4tama=

+erdarahan per %aginam

+erjalanan +enyakit=

+asien datang dengan keluhan perdarahan per%aginam sejak 7 hari sebelum

masuk rumah sakit #2G9G!)$ dan dikatakan bahwa perdarahan awalnya

 berupa &lek-&lek yang warnanya merah kecoklatan, kemudian bertambah berat

sejak pagi sebelum masuk rumah sakit #G9G!)$ dan keluar darah serta

gumpalan. +asien juga mengeluh nyeri pada perut bagian bawah sejak dua hari

sebelum masuk rumah sakit. *yeri dirasakan bertambah keras setelah keluar 

&lek. Saat ini keluhan nyeri perut sudah berkurang. 'iwayat trauma dan

 pingsan disangkal.

es kehamilan pada urin positi& yang dilakukan di bidan.

  'iwayat menstruasi

• 1enarche umur !) tahun, dengan siklus teratur setiap 2/ hari, lamanya

-) hari tiap kali menstruasi.

• <ari pertama haid terakhir lupa

'iwayat perkawinan

+asien menikah satu kali dengan suami yang sekarang selama H !2 tahun.

!5

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 16/26

'iwayat persalinan

!. aki-laki, Aterm, 5 gr, p spt b, bidan

2. +erempuan, Aterm, gr, p spt b, bidan

. <amil ini

'iwayat Ante *atal >are #A*>$

i bidan sebanyak ! kali

4SB ! kali

'iwayat "

" Suntik J "ulan.

'iwayat penyakit dahulu

iabetes melitus, asma, hipertensi dan penyakit jantung disangkal oleh

 pasien

'iwayat penyakit keluarga

iabetes melitus, asma, hipertensi dan penyakit jantung pada keluarga

disangkal oleh pasien

3.3. Pemei!s##n &isi! 

!. Status Present 

eadaan umum = baik esadaran = @)E510#>1$

ekanan arah = !!G7 mm<g *adi = / ;Gmenit

'espirasi = 2 ;Gmenit Suhu tubuh = 0,) F>

2. Status eneral 

1ata = Anemis -, Ikterus -

< = esan enang

horaks= >or = S!S2 tunggal reguler murmur#-$

+o = Ees G 'h -G- Kh -G-

Abd= L status ginekologi

@;t= <angat G

. Status gine!ologi=

Abdomen = 3undus uteri tidak teraba, nyeri tekan tidak ada, tanda

!0

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 17/26

cairan bebas tidak ada, massa tidak ada

Inspekulo = %G% &l #$, pM #$, li%ide #$, jaringan #$

E = 3l; #$, &l #-$, pM #$, jaringan #$, perdarahan akti& #-$

3.0 Di#gnosis Ke#

B+22 4 0-7 1gg dengan Abortus Inkomplit

3.. Pemei!s##n Pen+n#ng

arah engkap

H#sil D##) Leng!#p8

K">= 9. !-N

'">= ),09 !-0 N

<B"= !), gGdl

<>= )!,0 (

+= 27) !- N

" = 2 O> = 9 O

3.. Pen#t#l#!s#n##n

; = uretase dengan BA

Amo;ycillin ;5 mg

Asam 1e&enamat ;5 mg

1etil @rgometrin ;! tabS3 2;! tab

1; = :bser%asi 2 jam pasca kuretase

I@= pasien dan keluarga

3.. Pognosis

ubius ad bonam

BAB I9

PE'BAHASAN

!7

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 18/26

0.1 Di#gnosis

Seorang pasien ! tahun, <indu, "ali, datang dengan keluhan perdarahan

 per%aginam sejak 7 hari S1'S #2G9G!)$, awalnya dikatakan perdarahan berupa

&lek-&lek yang warnanya merah kecoklatan namun sejak pagi S1'S tanggal

#G9G!)$ terdapat perdarahan dan gumpalan, disertai nyeri pada perut bagian

 bawah, namun saat ini keluhan nyeri perut sudah berkurang. 'iwayat trauma

disangkal.

 *yeri dirasakan bertambah keras setelah keluar &lek. es kehamilan pada

urin positi& pada tanggal 5-9-!).

  +ada pemeriksaan &isik didapatkan status present dan general normal,

 pemeriksaan abdomen &undus uteri tidak teraba, nyeri tekan tidak ada, tanda

cairan bebas tidak ada, massa tidak ada. +ada inspikulo didapatkan pembukaan

:4@ dan tampak jaringan. ari pemeriksaan dalam didapatkan, terdapat &luksus,

 pembukaan ostium uteri eksternum #:4@$ dan tampak jaringan.

+ada pasien tersebut, pada anamnesis jelas didapatkan adanya keluhan

telat haid yang mendukung bahwa pasien sedang hamil. isamping itu telah

dilakukan tes kencing di bidan swasta dengan hasil positi& hamil. Selain adanya

keluhan perdarahan per%aginam yang banyak didapatkan juga keluhan nyeri perut

 bagian bawah dan tidak ada riwayat trauma &isik. "erdasarkan data anamnesis

tersebut, maka dapat dipikirkan adanya kecurigaan terhadap gejala abortus,

terlebih lagi pasien sedang dalam masa reproduksi. +ada kasus ini, setelah

dilakukan pemeriksaan dalam ternyata didapatkan adanya pembukaan ostium uteri

eksternum #:4@$ dan teraba massaGjaringan besar dan konsistensi uterus sesuai

dengan usia kehamilam 0-7 minggu.

"erdasarkan gambaran klinis yang jelas inilah kemudian dapat ditegakkan

diagnosanya menjadi abortus inkomplit.

Kalaupun demikian jika hanya dari anamnesa saja mungkin cukup sulit

untuk dapat yakin bahwa itu merupakan suatu abortus inkomplit oleh karena

adanya keluhan perdarahan per%aginam pada kehamilan muda, selain abortus

inkomplit perlu juga dipikirkan kemungkinan lain seperti= kehamilan ektopik,

mola hidatidosa, dan kehamilan dengan kelainan pada pel%is. 4ntuk abortus itu

!/

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 19/26

sendiri, masih harus dipikirkan berdasarkan mekanismenya apakah abortus

spontan atau abortus pro%okatus oleh karena penatalaksanaannya yang berbeda.

emungkinan lainnya yang harus disingkirkan adalah kehamilan ektopik,

namun pada kehamilan ektopik, nyeri merupakan keluhan utamanya. Apalagi jika

sudah terjadi kehamilan ektopik terganggu. +erdarahan per%aginam merupakan

tanda penting kedua yang dapat menandakan kematian janin, dimana perdarahan

tidak banyak dan berwarna coklat tua. 1eskipun gejala klinisnya dapat ber%ariasi

dari perdarahan yang banyak dan tiba-tiba dalam rongga perut sampai gejala yang

tidak jelas, ada trias klasik yang sering didapatkan yaitu, amenore, perdarahan dan

nyeri abdomen.

Sedangkan kemungkinan yang paling jauh yang dapat dipikirkan adalah

adanya suatu mola hidatidosa. ang dimaksud dengan mola hidatidosa adalah

kehamilan yang berkembang tidak wajar, dimana tidak ditemukan janin dan

hampir seluruh %ili korealis mengalami perubahan hidrotik. +ada mola perdarahan

merupakan gejala utama, dimana si&at perdarahannya bisa intermitten, sedikit-

sedikit atau sekaligus banyak yang dapat menyebabkan syok. +ada kasus dengan

 perdarahan yang banyak sering disertai dengan pengeluaran gelembung dari

 jaringan mola. +ada pemeriksaan &isik, besar uterus tidak sesuai dengan usia

kehamilan #5( kasus menunjukkan besar uterus lebih dari usia kehamilan

sesungguhnya$, tidak ditemukan balotement dan denyut jantung janin. Selain itu

 pada permulaan kehamilan biasanya pasien mengalami hiperemesis gra%idarum,

mual, muntah pusing dengan derajat keluhan yang lebih berat. +erkembangan

kehamilan adalah lebih pesat sehingga pada umumnya didapatkan uterus lebih

 besar dari umur kehamilan.

+emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain adalah pemeriksaan laboratorium berupa darah lengkap dan tes kehamilan, dan

ultrasonogra&i #4SB$. +ada pemeriksaan darah lengkap, dapat ditemukan <b yang

masih dalam batas normal. <itung sel darah putih dan laju endap darah meningkat

 bahkan tanpa adanya in&eksi. 1enurunnya atau kadar plasma yang rendah dari P-

h>B adalah penanda kehamilan abnormal, baik blighted ovum, abotus spontan,

ataupun kehamilan ektopik.2

+emeriksaan 4SB trans%aginal berguna untuk mendokumentasikan

!9

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 20/26

kehamilan intrauterin. +ada abortus inkomplit, sakus gestasional biasanya terlihat

gepeng dan ireguler, material ekogenik yang mewakili jaringan plasenta terlihat

dalam ka%um uteri.2

"erdasarkan uraian diatas maka diagnosenya cenderung mengarah ke

abortus inkomplit, karena dari anamnese dan pemeriksaan &isik ginekologi jelas

didapatkan gejala klinis yang sesuai dengan abortus inkomplit. Adanya diagnose

 banding yaitu abortus iminens, kehamilan ektopik dan mola dapat disingkirkan.

+emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan hematologi

rutin yaitu untuk mencari terutama kadar hemoglobin yang bertujuan dengan

mengetahui adanya kadar hemoglobin pasien apakah masih dalam batas normal

ataupun tidak. +ada kasus ini hasil dari laboratorium darah rutin didapatkan dalam

 batas normal, sehingga tidak perlu ditakutkan adanya keadaan anemi.

+emeriksaan penunjang lainnya, 4SB dapat pula menyingkirkan adanya

kehamilan ektopik atau suatu mola hidatidosa. engan pemeriksaan 4SB pada

trimester awal kehamilan, dapat diketahui kehamilan tersebut intra atau ekstra

uteri. Sedangkan pada kasus mola, dengan pemeriksaan 4SB, menunjukkan

gambaran yang khas yaitu berupa badai salju # sno" #la!e pattern$. +ada kasus ini

 pemeriksaan 4SB tidak dikerjakan, karena secara klinis diagnosa abortus

inkomplit dapat ditegakkan dan 4SB sudah dilakukan sebelumnya.

0.2 &#!to pedisposisi #t#+ etiologi

1ekanisme pasti yang bertanggungjawab atas peristiwa abortus tidak 

selalu tampak jelas. ematian janin sering disebabkan oleh abnormalitas pada

o%um atau 6igot atau oleh penyakit sistemik pada ibu, dan kadang-kadang

mungkin juga disebabkan oleh &aktor paternal seperti translokasi kromosom.

"erdasarkan anamnesis kejadian abortus ini adalah kejadian yang pertama

kalinya. +enyebab terjadinya abortus inkomplit pada pasien ini belum dapat

dipastikan. +enyebab lain yang dapat dipertimbangkan adalah &aktor nutrisi,

&aktor paternal, serta paparan obat-obatan dan toksin lingkungan.

+ada kasus abortus inkomplit ini mungkin dapat lebih diperdalam lagi

sehingga dapat diketahui etiologinya #eksplorasi kausa$. isamping itu, &aktor-

2

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 21/26

&aktor lainnya juga harus ditelusuri seperti ada tidaknya kelainan pada plasenta

#end arteritis vili !orealis yang dapat dipicu oleh karena hipertensi menahun$ serta

adanya penyakit pada ibu antara lain pneumoni, ti&us abdominalis, malaria dan

anemia berat, yang juga dapat menyebabkan abortus. Ini sangatlah perlu untuk 

memahami &aktor-&aktor resiko tersebut sehingga dapat membantu memberikan

konseling kepada pasien. omunikasi, in&ormasi, dan edukasi #I@$ kepada

 pasien merupakan komponen penting untuk memberikan penjelasan yang benar 

dan dapat dipahami oleh pasien tentang apa yang ia alami. :leh karena itu dapat

dianjurkan kepada pasien untuk dilakukannya eksplorasi kausa. Secara garis

 besar, terjadinya suatu abortus dapat disebabkan oleh keadaan dari hasil konsepsi

itu sendiri #6ygote$, adanya penyakit kronis dan in&eksi yang diderita oleh ibu,

 pengaruh lingkungan misalnya lingkungan &isik #paparan radiasi tertentu, in&eksi

oleh :'><$ atau adanya riwayat penggunaan obat-obat tertentu yang bersi&at

teratogenik dan adanya trauma &isik. Selain itu adanya gangguan

hormonalGendokrin juga dikatakan sebagai salah satu &aktor yang berpengaruh.

isamping itu juga perlu dipikirkan kemungkinan adanya gangguan pada

uterus berupa kelainan hormonal yang mempengaruhi endometrium, kelainan oleh

karena &actor mekanik #adanya mioma submukus$ serta kelainan anatomis

#ser%iks inkompeten, uterus bikornu, uterus arkuatus, dan lain-lain$.

?ika ada kecurigaan bahwa kausanya adalah kelainan pada 6igot dimana

de&eknya bersi&at genetikal maka usaha eksplorasinya bisa berupa pemeriksaan

kromosom #kariotype$ karena mungkin saja kelainan genetik pada 6igot ternyata

 berasal dari gen-gen mutasi baik dari ibu ataupun ayah. etapi tentunya

 pemeriksaan ini belum berkembang di Indonesia dan biayanya cukup tinggi.

Selain itu pemeriksaan patologi anatomi jaringan yang diklaim akan mengetahuiapakah ada tidaknya suatu keganasan. *amun pada kasus abortus inkomplit ini

tidak dilakukan pemeriksaan +A.

Adanya penyakit in&eksi akut #pneumonia, malaria$ atau penyakit kronis

#diabetes mellitus, <ipertensi kronis, penyakit li%erGginjal kronis$ dapat diketahui

lebih mendalam melalui anamnesa yang baik dan terperinci. +enting juga

diketahui bagaimana perjalanan penyakitnya jika memang pernah menderita

in&eksi berat, seperti apakah telah diterapi dengan tepat dan adekuat. <al ini

2!

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 22/26

 penting sebagai data dasar untuk nantinya dapat membantu dalam

menghubungkan dengan kejadian ':". etidakjelasan secara klinis adanya

diabetes melitus atau gangguan kronis pada hepar atau ginjal dapat dibantu

dengan pemeriksaan gula darah acakG 2 jam pp, tes &ungsi hatiG 3 #ASGA$

maupun tes &ungsi ginjalG '3 #"4*GS>$. 4ntuk eksplorasi kausa, pemeriksaan-

 pemeriksaan diatas dapat dikerjakan.

?ika ingin mengetahui pengaruh &aktor lingkungan, maka perlu ditanyakan

tentang lingkungan tempat tinggal ibu, mungkin ada tidaknya riwayat

menjalankan radioterapi, maupun lingkungan kerjanya. Ada tidaknya binatang

seperti kucing yang dianggap sebagai %ektor penularan :'><, penting juga

diketahui. :leh karena itu boleh disarankan pemeriksaan serologis :'>< untuk 

mengetahui titer antibodi terhadap %irus ini.

emikian juga penggunaan obatCobatan tertentu yang dianggap

teratogenik harus dicari dari anamnesa karena jika ada mungkin hal ini merupakan

salah satu &aktor yang berperan.

Adanya kelainan anatomis pada uterus misalnya ser%iks inkompeten

#mudah berdilatasi$ atau kelainan bentuk uterus #bikornus$ dapat diketahui dari

 pemeriksaan 4SB, <SB #histerosal&ingogra&i$, histeroskopi, dan laparoskopi

#prosedur diagnostik$.

+emeriksaan yang dapat dianjurkan kepada pasien ini adalah pemeriksaan

:'><, laboratorium terhadap penyakit kelamin, 4SB. +emeriksaan :'><

dapat dilakukan untuk mengetahui in&eksi dari %irus-%irus tersebut karena dapat

menyebabkan terjadinya abortus maka diperlukan pengobatan terlebih dahulu.

In&eksi dari kelamin juga dapat menyebabkan abortus karena kebanyakan in&eksi

kelamin pada wanita bersi&at asimtomatik sehingga memerlukan eksplorasi yanglebih lanjut. ari pemeriksaan 4SB sekaligus juga dapat mengetahui adanya

suatu mioma terutama jenis submukosa. 1ioma submukosa merupakan salah satu

&aktor mekanik yang dapat mengganggu implantasi hasil konsepsi. ?ika terbukti

adanya mioma pada pasien ini maka perlu dieksplorasi lebih jauh mengenai

keluhan dan harus dipastikan apakah mioma ini berhubungan langsung dengan

adanya 'iwayat :bstetri "uruk pada pasien ini. <al ini penting karena mioma

yang mengganggu mutlak dilakukan operasi.

22

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 23/26

4raian diatas penting disampaikan kepada pasien agar ia dapat memahami

apa kira-kira yang melatarbelakangi penyakitnya. +ilihan lain yang dapat

disarankan adalah mengenai adopsi anak. 1aka dari itu, konseling pada pasien ini

 perlu melibatkan pihak lain, khususnya suaminya untuk ikut memberi dukungan

kepada pasien.

0.3 Pen#t#l#!s#n##n

+ada kasus ini pada saat pasien 1'S keadaan umumnya stabil, dan tidak 

didapatkan tanda-tanda syok. :leh karena pada pemeriksaan &isik teraba massa

 jaringan maka harus dilakukan e%akuasi isi uterus dengan kuretase dan

selanjutnya diberikan medikamentosa berupa antibiotika, analgetika dan

uterotonika. ang penting setelah tindakan adalah obser%asi dua jam setelah

kuretase untuk monitoring %ital sign dan adanya keluhan. 1aka dari itu adanya

komplikasi seperti perdarahan ringan sampai berat, in&eksi, dan kelainan &ungsi

 pembekuan darah dapat dihindari.

1engingat komplikasi tindakan ini cukup banyak, maka perlu dilakukan

dengan prosedur yang benar dan hati-hati untuk mengurangi resiko tersebut

seminimal mungkin. Adapun penanganan kasus ini adalah dengan=

• uretase dengan BA

• 1edikamentosa

Amo;ycillin ;5 mg

Asam 1e&enamat ;5 mg

1etil @rgometrin ;! tab

S3 2;! tab

• I@

eadaan pasien stabil dan diberikan pengobatan Amo;ycillin untuk terapi karena

tindakan yang in%asi& pada kuretase dapat menyebabkan in&eksi, Asam

1e&enamat untuk mengurangi nyeri dan 1etil @rgometrin untuk mempertahankan

kontraksi uterus yang mana berperan dalam mengurangi perdarahan.

2

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 24/26

Setelah dilakukan kuretase dan post kuretase keadaan penderita baik 

dan dipulangkan 2 jam setelah kuretase.

  +enderita disarankan untuk kontrol ke poliklinik satu minggu kemudian

untuk mengetahui perkembangan penderita.

I@ merupakan hal yang sangat penting didalam kasus ini dimana yang

harus dititik beratkan adalah tentang diagnosis penyakitnya, tindakan apa yang

dilakukan terhadap penyakitnya tersebut, komplikasi apa yang terjadi bila

dilakukan kuretase atau tidak #komplikasi jangka pendek atau panjang$, rencana

tentang kehamilan yang berikutnya # sampai dengan 0 bulan  ", persiapan

untuk &aktor anatomi dan psikologis ibu$, kontol atau e%aluasi terhadap tindakan

#&ebris, nyeri$ dan yang tidak kalah pentingnya adalah mencari penyebab abortus

#untuk persiapan kehamilan beikutnya$, disamping itu juga terhadap &aktor sosial

dimana harapan masih bisa hamil lagi, prognosis abortus yang berulang atau

tidak.

0.0 Pognosis

+rognosis pada kasus ini adalah mengarah ke baik,  dubius ad bonam

karena dengan kuretase berhasil mengeluarkan semua sisa jaringan sehingga

resiko perdarahan menjadi sangat minimal, setelah obser%asi dua jam pasca

kuretase tidak didapatkan keluhan dan keadaan umum pasien stabil. Selain itu

 pada pasien ini tidak didapatkan adanya penyulit atau komplikasi yang

 berbahaya misalnya perdarahan, per&orasi, in&eksi dan syok.

BAB 9

2)

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 25/26

KESI'PULAN

elah dilaporkan kasus wanita ! tahun, hamil muda 0-7 minggu yang

mengalami perdarahan per%aginam. +enatalaksanaan awal pada kasus abortus

adalah melakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien dan

selanjutnya diperiksa apakah ada tanda-tanda syok. 4ntuk mengurangi resiko

 perdarahan dan komplikasi lain yang mungkin timbul, maka pada kasus abortus

inkomplit ini dilakukan pengeluaran sisa jaringan dengan kuretase, kemudian

diberikan medikamentosa seperti golongan uterotonika, antibiotika dan analgetik.

  ari hasil pemeriksaan klinis didiagnosa dengan abortus inkomplit.

+enderita diberikan obat per oral yaitu Amo;ycillin ;5 mg, Asam 1e&enamat

;5 mg, 1etil @rgometrin ;! tablet dan 'ob 2;! tablet.

+enderita disarankan untuk kontrol ke poliklinik satu minggu kemudian

untuk mengetahui perkembangan penderita.

Abortus inkomplit yang di e%akuasi lebih dini tanpa disertai in&eksi

memberikan prognosis yang baik.

DA&TA7 PUSTAKA

25

7/24/2019 Proposal Finalut

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-finalut 26/26

!. Kibowo ". Kiknjosastro B<. elainan dalam amanya ehamilan. alam =

Kiknjosastro B<, Sai&uddin A", 'achimhadhi , editor. <mu ebidanan.

@disi 5. ?akarta = ayasan "ina +ustaka Sarwono +rawirohardjo Q 22 = hal.

2 - !2.

2. +edoman iagnosis C erapi an "agian Alir +elayanan +asien, abGS13

:bstetri dan Binekologi 3akultas edokteran 4ni%ersitas 4dayana 'S

Sanglah enpasar. 2

. 1inistry o& <ealth 'epublic o& Indonesia. Indonesia 'eproducti%e <ealth

+ro&ile 2. 2.A%ailable at= http=Gw.whosea.orgGink3ilesG'eproduc-

ti%eR<ealthRR+ro&ileR'<+-Indonesia.pd&. Accessed :ctober /,2!).

). Abortion. In = >unningham 3B, e%eno ?, "loom S, <auth ?>, "ilstrap >,

Kenstrom , editors. Killiam :bsetrics. 22nd ed. 4SA = he 1cBraw-<ills

>ompanies, Inc Q 25 = p. 2!-2)7.

5. Abortion. In= e%eno ?, et all. Killiams 1anual o& :bstetrics. 4SA= 1cBraw-

<ill >ompanies, 2 = p. )5 C 55

0. Sto%all B. @arly +regnancy oss and @ctopic +regnancy. In = "erek ?S, et all.

 *o%aks Bynaecology. !th ed. +hiladelphiaQ 22 = p. 57 - 9.

7. Briebel >+, Eorsen ?<, Bolemon ", ay AA. 1anagement o& Spontaneus

Abortion. AA3+ <ome +age*ew T +ublications?oumalsAmerican 3amily

+hysician. :ctober !25Q72Q!.

/. 'and S@. 'ecurrent spontaneous abortion= e%aluation and management. In= American

3amily+hysician.ecember!99.http=GGwwwG&indarticles.comGpGarticlesGmiRm255Gis

 Rn/R%)/GaiR!)07)72)GpgR! 

9. isorder o& @arly +regnancy #ectopic, miscarriage, BI$ In = >ampbell S,

1onga A, editors. Bynaecology. ondon = Arnold, 2 Q p. !2-0.

!. indsey.?.. Missed $bortion. A%ailable &rom htpp =GG www.emedicine.comGmedGtopic

last update = agust, 27

!!. Sai&udin A", Kiknjosastro B<, A&&andi ", Kaspodo . "uku +anduan +raktis+elayanan esehatan 1aternal dan *eonatal. ?akarta = ayasan "ina +ustaka

Sarwono +rawirohardjo, 22.

!. Kiknjosastro B<, Sai&&lidin A", 'achimadhi . Ilmu "edah ebidanan.

?akarta= ayasan "ina +ustaka Sarwono +rawirorahardjo, 2.

!).Ealley.E..Abortion,[email protected]=GGwww.emedicine.comGemergGobs-

tetricsRandRgynecology.htm =