studi perubahan rencana detail dan rencana teknis tata ruang kota taliwang. rini s.oki s haryadi...

Upload: okisetyandito

Post on 10-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    1/13

    L{ewsl\ -r .arilr. ru 4

    MIURNAT KEILMUAN DAN APIIKA'I TEKNIT( 'IPIL, Pengpruh Dlmenrl Hohrlmt*n Anrst lkror Botu Aprmg Pcdcr Beton Ringon',trerbondlngnn finghot Etehfffilcr Penangnnqn Gerur.rn Fodo Fllor JlltnderAntoro Tfrci fngon PHr(l(cllen todel Fldh Pcdo Allrcn Kdr&)

    (Anld tupriyodE)Per3oruh trerhrpton Dengon Fiber Gilos Podo terot Eour.fi Bdo&Kc1ru Lamlncri Dori-Kry Meronti(Buon Amtrad)Erlcllori Elehtllltor Xineilo timpong Bcrinyol Podo tlmponl,h lt R---- r-r--r r r

    Perontongon Awol Pernscdt G.lombitng lebogoi PeEndung PontolKompung Mcltqnr Ampenon Koto lldomm' (Bcnrhongr Hodarto, Eho Prodhho,. Fdllyorrto turyontoro) 'l(orohtefiilih Tonrpungon Embung Roh1lof Di Xobupoten LorntohTimur(l Detuc Gedc foyo Negorc)ttudl Perubohe4 Rcnconl getalt t on Rencano Tehrk Tcto Rrrng Koto Toliwong(RInl trlhur toptonlngrtyor, Okl lctyondito, Hcdyodi)AnoffirB l(ell@n Atr Dengron trletodp trlmple W,oter Bohnce Podonrl Ncoho

    (tchhudin)

    firi lulirtyorroti)tfudt Kemoceton Lolu Lintor Podo timpong Toh Bcrrhqrol Dl Koto l{ctorom(Dol Widiorily)IURU'AN TEKNIH 'IPIL UNIVER'ITA' MATARAMUolume Nomor Holomon IttN Motarqm

    2 I l-94 1858-4896 Aprll2(,06

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    2/13

    ISSN: 1858-48S0

    DAFTAR I5IVolume 2 Nomor 1, April 200

    Pengaruh Dimensi Moksimum Agrqot Kosor Botu Apung Podo Beton 1- 8Ringon(Agustior)Perbondingon Tingkot Efektifitos Penongonon Geruson Pado Pilor 9'18Sllinder Antoro Tiroi Dengon Plat (Kojion Model Fisik Podo AlironKritik)(Anid Supriyodi)Pengoruh Perkuoton Dengon Fiber 6loss Podo sarot Bowoh Bolok 19 '?9Koyu Lominosi Dori lkyu Meronti(Buon Anshori)Evoluosi Efektif itos Kinerjo Simpong Bersinyol Psdo Simpong 30 - 38AR.Hokim-WR Suprotmon Koto Motorom(D.N. Dewi Triani, Alwon Potowori)Peroncongon Awol Pemecoh Gelombong Sebogai Pelindung Pontoi 39 - 49l(ompung Melayu Ampenon Koto Madyo Matarom(Bombong Harionto, Eko Prodjoko, Robiyonto Suryontoro)lfurokteristik Tompungon Embung Rokyat Di Kobupoten Lombok 50 - 55Timur Don Lombok Tengoh(I Dewo Ge.de JayaNegoro)Studi Penubohon Rencano Detoil Don Rencono Teknis Toto R,uong 56 - 66Koto Toliwong(R i n i 5r i kus Sopton i ngtyos, Oki Setycndit$ Hor iyod i )Anolisis Ketersedion Air Dengon Metode Simple Woter Bolonce Podo 67 ''76Sistem Golongon Don Sistem 6ilir on Bebos Di Doeroh Irigosi NcohoDon Ncongokoi Kabupoten Bimo(Solehudin)Pengoruh Stobilisosi Tonoh Lempung Eksponsif 'Dengon Fly Ash Tf '83Tenhodop Niloi Doya Dukung CBR(Iri Sulistyowoti)Studi Kemoceton Lolu lintas Podo Simpong Tok Bersinyol di Koto 84 - 94Mstorom(DesiWidionty)

    [rnal Spektsum Sipil JTS FT Unram

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    3/13

    Volums 2 Nomor '1, April 2006

    STUDI PERUBAHAN RENCANA DETAILDAN RENCANA TEKNIS TATA RUANG KOTA TALIWANGThe Study of Revised Detail Design and Urban Planning ofTaliwang CityRini Srikus Saptaningtyas *, Oki Setyandito*, Hariyadi *

    ABSTRAKSuatu kota, dengan didukung potensi sumber daya alam yangdimiliki tentunya berharap mewuiudkan suatu Kota yang memiliki akselerasipertumbuhan yang tinggi ditandai dengan perkembangan fisik kota yanQteratur, distribusi kegiatan yang merata dengan merangsang titik-titikpertumbuhan, pembangunan fisik pada pusat-pusat pertumbuhan,penyediaan sisfem transpofiasi yang memadai, termasuk penyediaan moda

    angkutan dan penyediaan infrastruWur ialan yang layak yangkeseluruhannya akan bermuara pada terwuiudnya suatu keteraturan ruangsuatu kota. Namun, perkembangan kota terkadang tidak terkendali,sehingga perlu perencanaan yang komprehensif dan benuawasan.Taliwang, sebagai lbukota Kabupaten Sumbawa Barat, saat inimemiliki Produk Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK). PenyusunanRDTRK tidak meliputi seluruh wilayah, akan tetapi terbagi meniadi BWK Ayang meliputi Desa Kuang, Menala, Sampir, Dalam, dan BWK B meliputiDesa Banjar, Aingeroh dan Telaga Dalam. Berdasarkan fungsi BWK A yangberpusat di Desa Kuang difungsikan sebagai pusat produksi pertanian,agroindindustri, permukiman dengan kepadatan sedang dan sebagai pusatkegiatan pemerintahan skala kecamatan. Sedangkan fungsi BWK B adalahpusat kegiatan pemerintahan skala Kabupaten, kegiatan iasa danperdagangan, permukiman dengan kepadatan rendah dan sebagai lokasikegiatan wisata, BWK B berpusat di Desa Telaga Bertong.Berdasarkan studi awal maka diperlukan beberapa tindak laniut.Perkembangan Perkotaan Taliwang secara fisik belum begitu pesat iikadibandingkan dengan kota lainnya di Propinsi NTB, sehinggaperkembangannya masih bisa dikendalikan dan blue printnya teftuangdalam suatu produk tata ruang yang komprehensif yang mampu mengkaiikondisi terkini dan mengantisipasi perkembangan pada masa mendatang.Perlu dilakukan pemerataan pertumbuhan wilayah dalam Kota Taliwang,perlu dilakukannya penetapan batasan administrasi yang jelas. Kegiatanuntuk mereview kembali produk Rencana Detail Tata Ruang Kota Taliwangyang ada merupakan upaya yang paling ideal, karena secara fisik dilapangan terjadi beberapa perubahan guna lahan dalam mendukungperkembangan kota dan mengingat lokasi Perkotaan Taliwang, maka perluusaha-usaha perencanaan slsfem transportasi ialan raya, terutama dalamsisfem sarana angkutan barang dan manusia.Kata Kunci : Rencana Detail, Rencana Teknis, Perubahan, Kota Taliwang.

    ' lr. Rini Srikus Saptaningtyas,Msc,; Pongajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram. Oki Setyandito, ST, MEng.; Pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram Hariyadi, ST, MSc.; Pengajar pada Jurusan Teknlk Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram56

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    4/13

    Volume 2 Nomor 1, April 2006

    PENDAHULUANPenyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota Taliwang tidakmeliputi seluruh wilayah, akan tetapi hanya dua Bagian Wilayah Kota BWK)yaitu BWK A yang meliputi Desa Kuang, Menala, Sampir, Dalam, dan BWKB meliputi tiga desa yaitu Desa Banjar, Aingeroh dan Desa Telaga Dalam.

    Berdasarkan fungsi yang diembang masing-masing BWK, maka BWK Ayang berpusat di Desa Kuang difungsikan sebagai pusat produksi pertanian,pusat agroindindustri, permukiman dengan kepadatan sedang dan sebagaipusat kegiatan pemerintahan skala kecamatan. Sedangkan BWK B adalahpusat kegiatan pemerintahan skala Kabupaten, pusat kegiatan jasa danperdagangan, permukiman dengan kepadatan rendah dan sebagai lokasikegiatan wisata, BWK B berpusat di Desa Telaga Bertong.Berdasarkan trend dan kecenderungan perkembangan yang terjadidi Kota Taliwang saat ini, maka ada beberapa fakta ditemukan:1. Terdapat kecenderungan bahwa pusat kegiatan utama Kota berada disekitar BWK A dengan tingkat pelayanan skala Kabupaten; fakta inimenunjukkan bahwa struktur primer pelayanan Kota Taliwang polapergerakannya bergerak menuju Desa Kuang sebagai pusat BWK A.2. Pusat pemerintahan kota, dalam hal ini pusat perkantoran berada diBWK A. Adapun perkantoran yang saat ini dibangun adalah kantorBupati dan akan diikuti oleh beberapa fasilitas perkantoran lainnya.3. Sampai saat ini ternyata batas-batas administrasi antar desa dalamwilayah Kota Taliwang masih belum jelas,4. Ada kecenderungan terjadi lonjakan harga lahan kota dalam waktu yangsangat singkat,.Keadaan di atas pada dasarnya merupakan kondisi yang tidak dapatdihindari dalam arti bahwa dalam penyusunan rencana wilayah akan terjadideviasi atau penyimpangan dari kondisi yang diperkirakan. Gunamengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan untuk mencariupaya pemecahannya, maka perlu dilakukan suatu kajian denganpendekatan fakta dan kecenderungan yang ada di lapangan. Kajian inimasih tahap awal dari proses evaluasi suatu produk tata ruang, karena lebihlanjut akan dilakukan suatu kajian evaluasi komprehensif yang menyangkutseluruh aspek perkotaan Taliwang. Daerah studi meliputi kota Taliwang di

    Kabupaten Sumbawa Barat.Tujuan Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis TataRuang Kota Taliwang adalah mengadakan studi rencana detail dan rencanateknis kawasan Kota Taliwang sehingga dapat mendayagunakan rencanakota sebagai alat untuk penyusunan program pembangunan secara optimaldalam jangka waktu 10 tahun, sebagai alat pengendalian pemanfaatanruang kota secara tepat, serta memfungsikan rencana kota agarmenampung perkembangan dan dinamika kegiatan ekonomi masyarakatkota yang relatif berkembang pesat.Sasaran yang akan diperoleh antara lain:1. Memberikan data dan fakta kewilayahan bagi pihak otorita setempatuntuk menetapkan apakah produk tata ruang yang ada akan direvisiatau tidak, dengan mengacu pada fakta perubahan yang ada dilapangan57

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    5/13

    Volume 2 Nomor 1, April 2006

    2. Tersedianya suatu produk kegiatan tata ruang yang dapat memberikangambaran mengenai kondisiterkini mengenai pola pemanfaatan ruang3. Diperoleh suatu masukan bagi stakeholder kota untuk mengantisipasitrend perkembangan kota4. Menciptakan flelisibilitas dan kedinamisan rencana tata ruang kotasehingga dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang mungkinterjadi dalam pengembangan kota.

    TTNJAUAN PUSTAKAKawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatanutama'bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempatpermukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasapemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. BerdasarkanUndang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,kawasan perkotaan dibedakan atas:1. Kawasan Perkotaan yang berstatus administretif Daerah Kota;2. Kawasan Perkotaan yang merupakan bagian dari Daerah Kabupaten;3. Kawasan Perkotaan Baru yang merupakan hasil pembangunan yangmengubah Kawasan Perdesaan menjadi Kawasan Perkotaan'4. Kawisan Perkotaan yang mempunyai bagian dari dua atau teUin daerahyang berbatasan sebagai satu kesatuan sosial, ekonomi dan fisikperkotaan.Menurut Kepmen Kimpraswil No. 32712402, Rencana tata ruangdisusun dengan perspektif menuju keadaan pada masa depan yangdiharapkan, bertitik tolak dari data, informasi, ilmu pengetahuan danteknologi yang dapat dipakai, serta memperhatikan keragaman wawasankegiatan tiap sektor. Perkembangan masyarakat dan lingkungan hidupberlangsung secara dinamis; ilmu pengetahuan dan teknologi berkembangseiring dengan berjalannya waktu, dan atau akibat perubahan kebijakanpemerintah untuk kepentingan daerah. Oleh karena itu, agar rencana tataruang yang telah disusun itu tetap sesuai dengan tuntutan pembangunandan perkembangan keadaan, rencana tata ruang dapat ditinjau kembali ataudisempurnakan secara berkala atau sesuai kebutuhan.Faktor yang menentukan dan menjadikan kegiatan peninjauankembali adalah karena adanya perubahan atau ketidaksesuaian atauadanya penyimpangan yang mendasar antara rencana dengan kenyataanyang terjadi di lapangan, baik karena faktor internal, maupun faktoreksternal. Faktor eksternal dimaksud antara lain:1. perubahan/penyempurnaan peraturan/rujukan sistem penataqn ruang,2. upaya untuk menghidupkarr suatu kawasan atau melaksanakanpercepatan pembangunan suatu kawasan dalam wilayah perkotaanyang dapat merubah struktur dan pola pemanfaatan ruang.3. perubahan kebijaksanaan sehingga perlu dilakukan perubahan/evaluasiRencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan yang sudah adaFaktor internal ang:rnsmpengaruhi penrnjauan kembali antara lain:1. Rendahnya kualitas Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan yangdipergunakan sebagai acuan untuk penertiban perizinan lokasi

    58

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    6/13

    Volume 2 Nomor 1, April 2006

    pembangunan, sehingga kurang dapat mengoptimalisasi perkembangandan pertumbuhan aktivitas sosial ekonomi yang cepat dan dinamis;2. Rendahnya kualitas ini dapat disebabkan karena tidak diikutinya prosesteknis dan prosedur kelembagaan perencanaan tata ruang;3. Adanya perubahan atau pergeseran nilai/norma dan tuntutan hidup yangberlaku di dalam masyarakat;Menurut Kozlowski (1995), untuk menghasilkan petunjukpelaksanaan yang dapat diandalkan,_ perencanaan perkotaan harus dibuatdengan basis yang andal, umumnya hasil dari deskripsi dan prediksi.Deskripsi atau Pemenan harus memberikan penjelasan yang pentingtentang keadaan permukiman, dengan meneliti proses perkembangannya,dengan penekanan khusus pada kasus dan pengaruhnya, dan denganjalanmenjelaskan kenyataannya yang kompleks dalam cara diagnosfik. Prediksiharus menunjukkan bagaimana permukiman yang ada dapat atau akanditransformasikan oleh proses pembangunan seperti yang diharapkan danfaktor-faktor yang menentukan rangkaian proses tersebut.METODE PENELITIAN

    Studi Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang KotaTaliwang ini dapat dilihat pada alur penelitian pada Gambar 1. Adapun data-data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Data peta eksisting KotaTaliwang, Data RDTRK RTRK Kota Taliwang, Data penggunaan Lahan,Peta layout Rencana Detail dan Rencana Teknis KotaHASIL DAN PEMBAHASANStruktur Ruang Kota Taliwang dan Rencana Struktur TingkatPelayanan

    Struktur ruang perkotaan Taliwang berkembang secara konsentriklinier, yang dicirikan oleh adanya keterpusatan perdagangan di sekitar DesaKuang, sementara kawasan perkantoran masih menyebar karena belumterbangun. Pada gilirartnya perkembangan ini harus diarahkan denganmembentuk berbagai pusat baru, baik bagi kawasan penunjang perkotaandalam skala kecil, maupun skala besar. Hal ini harus disertai denganpengembangan infrastruktur baru khususnya jaringan jalan yang memadai.Berdasarkan potensi lokasi yang dimiliki, maka agar perkembanganperkotaan dalam jangka panjang dapat mewadahi berbagai kegiatan denganbaik, maka diperlukan pusat pelayanan baru selain Desa Kuang dan Menalaseperti di Desa Sampir, Desa Dalam maupun di Desa Telaga Bertong. Untukitu, maka akses menuju ke pusat-pusat kegiatan tersebut perludikembangkan lebih lanjut.Skenario pemindahan kawasan perkantoran yang . semuladialokasikan di BWK B kemudian dipindahkan ke BWK A, tepatnya di DesaDalam akan memberikan dampak bagi perkembangan kawasan perkotaanTaliwang, terutama untuk merangsang pertumbuhan kota secara makro,Evaluasi struktur tingkat pelayanan antara rencana yang ada di RDTRKPerkotaan Taliwang dengan kondisi struktur tingkat pelayanan pada wilayahperencanaan.

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    7/13

    Volume 2 Nomor 1 April 2@6

    Gambar 1. Bagan Alur PenelitianDalam RDTRK Perkotaan Taliwang. yang telah disusun strukturtingkat pelayanan terdiri dari 2 BWK yaitu:1. BWK A; berpusat di Desa Kuang dan terdiri atas Desa Kuang Menilla

    Sampir dan Desa Dalam dengan luas wilayah 3.602 63 Ha Fungsisebagai pusat produksi pertanian agro industri permukiman dengankepadatan sedang dan pusat kegiatan pemerintahan kecamaian60

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    8/13

    Volume 2 Nomor 1 April 2006

    2. BWK B; berpusat di Desa Telaga Bertong dan terdiri atas Dpsa Banjardan Desa Aingeroh. BWK B ditetapkan seluas 5.191 63 Ha. Adapunfungsinya sebagai pusat kegiatan pemerintahan kabupaten kegiatanjasa dan perdagangan permukiman dengan kepadatan rendah dansebagai pusat kegiatan wisata.Berdasarkan fakta di lapangan ditemukan beberapa hal:a. Di dalam penetapan suatu struktur pelayanan salah satu indikator yangdigunakan adalah intensitas tingkat pergerakan masyarakat terhadapsuatu kegiatan sehingga dapat ditetapkan fungsi suatu kawasan.lntensitas pelayanan di BWK A ternyata lebih tinggi dibandingkandengan di BWK B sehingga seharusnya fungsi pelayanan yangdiemban oleh BWKA lebih tinggi dibandingkan dengan di BWK B.b. Saat ini alokasi lahan untuk pembangunan kawasan perkantoranditetapkan di BWK A yang ditandai dengan dibangunnya Kantor Bupatidan akan disusul pembangunan beberapa fasilitas perkantoran lainnya.Perubahan tataguna lahan untuk Kota Taliwang akan berpengaruhpada pola perkembangan kota di masa mendatang.Di dalam Laporan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan KotaTaliwang tidak ditemukan penjelasan secara mendetail mengenaipembagian sub BWK. Kalaupun dilakukan pembagian sementara ini subBWK masih menggunakan batas administrasi yang dalam aplikasinya nantiakan ditemukan kesulitan pengelolaan dan pengendalian karena zonasiwilayahnya cukup luas. Jika disimulasikan pembagian Sub BWK yangtertuang didalam Rencana Detail Tata Ruang yang ada sangat sulitdiaplikasikan karena sampai saat inipun batas administrasi antar desa diKabupaten Taliwang belum ditentukan dengan jelas.Dari hasil analisa maka tidak menutup kemungkinan struktur tingkatpelayanan yang ada saat ini bisa berubah dan dikembangkan menjadibeberapa BWK lagi yang tujuannya untuk memudahkan zonasi pengelolaankawasan perkotaan. Gambaran Konstelasi Regional dan Peta StrukturRuang Perkotaan Taliwang dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

    Gambar 2. Konstelasi Regional

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    9/13

    Volume 2 Nomor 1 April 2006

    Gambar 4. Peta Struktur Ruang Perkotaan TaliwangPola PergerakanPemerataan pengembangan kawasanWilayah Perkotaan Taliwang perkembangannya selayaknyadidesain untuk tercipta percepatan pembangunan kawasan denganmenggunakan asumsi pemerataan perkembangan wilayah dan penyebaranpusat-pusat pelayanan dan sub pusat pelayanan secara merata padaseluruh wilayah perkotaan Taliwang. Asumsi ini dikembangkan untukmenghindari terjadinya perkembangan yang pesat pada satu bagian wilayahkota akan menyebabkan matinya perkembangan bagian kota lainnya.Kawasan perkotaan yang dibagi dalam beberapa sub pusatdiharapkan dapat berfungsi sesuai dengan kemampuan dan potensiwilayah. Lebih lanjut pengelolaan pembangunan menjadi lebih mudahkhususnya dalam penyediaan fasilitas-fasilitas perkotaan. Dengankonsentrasi kegiatan yang berimbang pengembangan kawasan dapatberjalan simultan dan terpadu sesuai dengan potensi masing-masingwilayah.Pe merataa n beban tra n spo rtasi

    Dalam penganalisaan sistem transportasi di Kota Taliwang akanditinjau mengenai sejauh mana pelayanan dari fasilitas transportasi yangada di Kota Taliwang memberikan kontribusi terhadap penduduk di KotaTaliwang serta daerah di belakangnya. Berdasarkan kondisi saat ini jenistransportasi yang ada di Kota Taliwang hanya transportasi darat sajadimana jenis transportasi ini memberikan pelayanan dalam kota danregional. Faktor yang sangat penting dalam hubungan transportasi dan tataruang adalah transportasi dan jaringannya akan mempengaruhi strukturruang Kawasan ini memilikl lalu lintas dengan kepadatan sangat rendahdan memiliki pola pergerakan yang sangat rendah. Jalur yang adamenghubungkan antara kota-kota yang ada di Kabupaten Sumbawa Baratdengan 2 arah yaitu ke arah Seteluk dan kearah Jereweh.62

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    10/13

    Volume 2 Nomor 1 April 2006

    Pada beberapa tahun terakhir mulai dikembangkan jalan baru yangsifatnya menyebar meskipun masih membentuk pola linier. Pengembanganjaringan jalan perlu terus ditingkatkan terutama pada wilayah yang sulitdijangkau Sedangkan pengembangan jalan dalam kota lebih dititikberatkanpada jalur yang menghubungkan bangkitan perkantoran pendidikan dankesehatan. Gambaran Jaringan Pola Sirkulasi dan Transportasi dilihat padaGambar 4.

    Gambar 4. Jaringan Pola Sirkulasi dan Transportasi Kota TaliwangBerdasarkan kecenderungan tersebut rencana pengembanganjaringan jalan di Kota Taliwang meliputi :

    1. Peningkatan fungsi dan peran jalan yang ada dengan mengoptimalkanjalan lintas menuju Jereweh.2. Peningkatan fungsi dan peran jalan yang ada di Kota lama denganmengoptimalkan jalan dalam kota dan jalan lintas menuju Seteluk.3. Pengembangan jaringan jalan baru dengan pembangunan jaringanjalan-jalan baru yang berfungsi sebagai penghubung antara sumberbahan baku dengan pusat pemasaran berupa jalan lingkar barat.4. Pengembangan dan peningkatan jalan-jalan lingkungan dan lokal padaseluruh kawasan perkotaan5. Pembangunan jalan penghubung antara kota lama dan kota baru.Penyebaran dan pemerataan tingkat perekonomian perdagangankepadatan penduduk dan Penyediaan kawasan hijau Kota

    Analisa kegiatan perekonomian dalam konteks regional meliputiwiiayah kabupaten dan kecamatan. Kegiatan perekonomian KabupatenSumbawa Barat dibedakan menjadi beberap sektor kegiatan utama yaitusektor pertanian pertambangan dan perdagangan. Sektor pertanianmencakup sub-sektor tanaman pangan peternakan dan perikanansehingga diperlukan suatu peningkatan tanah melalui rehabilitasi tanah dankonservasi tanah yang dilaksanakan secara terpadu serasi dan meratasesuai dengan kondisi tanah air dan iklim. Sedangkan sub sektor perikananadalah perikanan laut. Jenis kegiatan sektor pertambangan dibedakanmenjadi: bijih logam batu-batuan mineral bahan galian dan sebagainya.

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    11/13

    Volume 2 Nomor 1, April 2006

    Proses penyebaran ataupun bentuk dan sarana kegiatannya dimulaidari bagian wilayah kota yang dianggap telah padat penduduknya (KotaLama). Dalam penyebarannya harus disesuaikan dengan skala prioritas,baik untuk lokasi penempatan, bentuk dari kegiatan fungsional, serta jumlahdan komposisi penduduknya yang diharapkan turut serta dalam pemerataanpembangunan untuk bagian wilayah kota yang belum berkembang.Berdasarkan data, luas wilayah Kota Taliwang seluas t 8.794 Hadengan jumlah penduduk sekarang 25.441, dengan kepadatan penduduk2,893 jiwa/Ha dan tidak merata tergolong pada kepadatan sangat rendah,karena berdasarkan standard, tingkat kepadatan ideal untuk kota kecilsampai menengah adalah 60 jiwa/ha. lmplikasi dari pengembangankawasan kota berakibat pada perubahan peruntukan lahan, yang semulaberupa kawasan pertanian da n kehutanan menjadi kawasan terbangun(hunian/ perkantoran) yang berdampak pada lingkungan yang ada. Namunhal ini dapat diatasi dengan penyediaan kawasan hijau yang cukup danterdistribusi merata sesuai kebutuhan.

    Studi Penataan Kawasan Perkotaan TaliwangUntuk mewujudkan suatu kawasan perkotaan, alternatif yangmungkin dilakukan adalah dengan menata kembali kawasan sekitar pusatkota, termasuk pelebaran jalan utama perkotaan, penataan kawasanterbangun berupa perumahan, fasilitas perdagangan/jasa, kawasanpendidikan dan kawasan lainnya sekitar pusat kota.ldentitas Kota dan Studi Penataan Lingkungan Perkotaan TaliwangBerdasarkan kajian terhadap produk Rencana Detail Tata RuangKota Taliwang yang ada, tidak ditemukan penjelasan detail mengenai polaidentitas Kota baik dalam bentuk bangunan khusus, misalnya yangmencirikan lokalitas Kota Taliwang ataupun pola penataan bentuk kotanya.Demikian pula dengan penataan lingkungan perkotaan, tidakdiperoleh penjelasan secara mendetail mengenai pola penataan lingkunganperkotaan. Sehingga dalam aplikasinya pihak otorita maupun stakeholderkota akan sangat sulit menemukan suatu acuan mengenai penyediaaninfratsruktur perkotaan.Usulan Arahan Pengembangan Struktur Ruang Kota Taliwang- Modifikasi menuju suatu kawasan perkotaan yang konsentrik cukupideal untuk diterapkan di Kota Taliwang mengingat saat ini kondisi lahanyang masih sangat luas untuk pengembangan kawasan terbangun, Padajenis struktur kota yang berpola konsentrik, perkembangan diarahkindengan memulai penataan pada pusat kota, fungsi Desa Kuang (DalamLingkup BWK A) sebagai kawasan Pusat Kota mulai terlihat, dengan :. Terdapat embrio pertumbuhan kawasan yang ditandai dengan adanyakegiatan perdagangan dan jasa skala pelayanan kota. Mulai dibangunnya kawasan perkantoran dengan skala pelayananKabupaten, merupakan salah satu embrio yang cukup penting untukmenumbuhkan kegiatan perkotaan di Kota Taliwang.

    Adapun untuk daerah transisi dan daerah pinggiran seperti misalnyadi Desa Telaga Bertong, Desa Aingeroh maupun Desa Banjar, konseppengembangan struktur ruanQ diarahkan sebagai kawasan pengembangan64

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    12/13

    Volume 2 Nomor 1, April 2006

    perkantoran skala vertikal, seperti untuk pengembangan Polres, Kehakiman,Kantor Departemen Agama dan perkantoran vertikal lainnya, termasukpengembangan permukiman dan pengembangan fasilitas kesehatan skalaregional Kabupaten Sumbawa Barat.Untuk beberapa tempat yang ada di kawasan pinggiran khususnyadi sebelah Utara Kota, karena fungsinya sebagai pintu masuk utama menujuKota Taliwang, maka perlu dilakukan beberapa hal, antara lain: 1) PenataanKoridor kota, pelebaran jaringan jalan, penyediaan infrastruktur 2)Memaksimalkan fungsi terrminal yang ada saat ini.Berdasarkan beberapa arahan diatas, maka secara umum polastruktur Kota Taliwang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :r Kawasan perkantoran skala Kabupaten berada di sekitar Desa Kuang,dapat ditetapkan sebagai pusat Kota Taliwang; dengan asumsi akanmampu menarik pergerakan penduduk dan akan mendukungpercepatan tumbuh kawasan perkotaan,. Kawasan perdagangan dan jasa; selain berada di pusat Kota (SekitarDesa Kuang) juga ditempatkan di sekitar terminal saat ini; penempatankawasan perdagangan pada beberapa titik akan mampu mendorongpemerataan perkembangan wilayah dan memudahkan jangkauanpelayanan bagi penduduk.r Kawasan perkantoran skala vertikal, diusulkan berada di sekitar DesaTelaga Bertong; diasumsikan pemisahan antara lokasi perkantoranskala pelayanan kabupaten dengan lokasi perkantoran skala verticalakan menimbulkan multiplier effect bagi cepat tumbuhnya suatu kota.. Pengembangan kawasan kesehatan dan pendidikan diarahkan pada

    daerah pinggiran atau ada embrio perkembangan pendidikan.o Pengembangan kawasan permukiman berada pada seluruh kawasanperkotaan.KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

    Kesimpulan yang.dapat diambil sebagai berikut :1. Perkembangan Perkotaan Taliwang secara fisik belum begitu pesat, jikadibandingkan dengan kota lainnya di Propinsi NTB, sehinggaperkembangannya masih bisa dikendalikan dan blue printnya tertuangdalam suatu produk tata ruang yang komprehensif dan mampu mengkajikondisiterkini dan perkembangan pada masa mendatang.2. Perlu dilakukan pemerataan pertumbuhan wilayah dalam Kota Taliwang.3. Perlu dilakukan penetapan batasan administrasi yang jelas.4. Perlu adanya usaha-usaha perencanaan sistem transportasijalan rayayang matang. Pada masa mendatang di Perkotaan Taliwang harustersedia sarana penunjang angkutan barang dan manusia, sepertiTerminal Bus, pelabuhan yang layak juga perlu upaya perencanaanjaringan jalan, misalnya jalan lingkar dalam kota, jalan lingkar luar kota,jariangan jalan antar BWK dan Sub BWK dan prasarana lainnya.5. Pembuatan RTRK pada seluruh kawasan yang mempunyai tingkatperkembangan yang tinggi atau kawasan yang memiliki perubahanperuntukan lahan yang cepat dan wilayah prioritas pengembangan.

  • 7/22/2019 Studi Perubahan Rencana Detail dan Rencana Teknis Tata Ruang Kota Taliwang. Rini s.oki s Haryadi Jurnal Spectr

    13/13

    Volume 2 Nomor 1, April 2006

    6. Mengingat pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusiadalam pelaksanaan pembangunan, maka sistem penyuluhan,pendampingan, pelatihan dan peningkatan pendidikan formal sangatdiperlukan dan dimasyarakatkan.7. Beberapa kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasanpengendalian dan kawasan prioritas merupakan wilayah yang perludikelola bersama dengan sebaik-baiknya.8. Pengembangan fasilitas olah raga yaitu stadion yang berskala regionalyang merupakan sport centre baik in door maupun out door.

    aran1. Mulai ditemukan beberapa perubahan penggunaan lahan yang tidakdiantisipasi dalam produk tata ruang yang ada, sehingga jika mengacupada konsep tata ruang yang komprehensif, akan lebih bijak jika produkRDTRK yang ada direview kembali, terutama untuk mendapatkan suatuproduk perencanaan yang lebih tanggap terhadap dinamika kewilayahanyang ada agar terjadi sinkronisasi dalam pemanfaatan ruang.2. Dengan keterbatasan sumber daya alam dan sumber daya manusiayang ada, maka perlu dilakukan pengkajian tentang kemampuanpelaksanaan pembangunan dan tingkat partisipasi masyarakat.3. Perlu upaya mengikutsertakan lembaga penelitian, Lembaga SwadayaMasyarakat dan lain-lain untuk memberikan saran dan masukan yangmenyangkut berbagai hal yang mempunyai dampak luas kepadamasyarakat secara langsung maupun tidak langsung.4. Perlu adanya sosialisasi RDTRK kepada masyarakat umum, baikmelalui penyuluhan, bimbingan, sosialisasi, pendidikan, pelatihan.

    DAFTAR PUSTAKAAnonim, 1991, Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kawasanlbukota Kecamatan Bangkalan Tahun 1991/1992 - 2011-2012, PemerintahKabupaten Bangkalan, Bangkalan.Anonim, 2004, Rencana Detail Tata Ruang Kawasan KawasanPerkataan Kota Taliwang, Puswika Ul, Jakarta.Anonim, 2004, Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentangPemeintahan Daerah.Anonim, 1992, Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentangPenataan Ruang.Anonim, 1985, Keputusan Mentei Dalam Negei No. 650-658 Tahun1985 tentang Keterbukaan Rencana Kota untuk Umum.Anonim, 1992, Keputusan Mentei Dalam Negeri No. 84 Tahun 1992tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Peraturan Daerah tentangRencana Kota.Anonim, 2402, Keputusan Menteri Permukiman dan PrasaranaWilayah No. 327 Tahun 2002 tentang Penetapan Enam Pedoman BidangPenataan Ruang.Kozlowski, J., 1995, Pendekatan Ambang Bafas dalamPerencanaan Kota, Wilayah dan Lingkungan, Teori dan Praktek, Ul-press,Jakarta.

    66