03. bab iii - metode penelitian

Upload: mas-agga

Post on 27-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    1/16

    48

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Metode Penelitian dan Parameter Yang Digunakan

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey, metode

    analisis laboratorium, metode pengambilan samplingpurposive random samplingdan

    metode analisis data indeks pencemar. Data yang dikumpulkan dalam penelitian

    meliputi data sekunder dan data primer. Dari data yang didapat kemudian diberikan

    scoring dengan metode indeks pencemaran yang mengacu pada Keputusan Menteri

    LH 115 Tahun 2003 dan baku mutu airtanah yang mengacu pada

    a. Metode survey

    Metode Survey yaitu metode yang dilakukan langsung untuk memperoleh data

    lapangan dengan cara pengamatan, pengukuran dan pencatatan secara sistematik

    terhadap fenomena yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan

    data-data primer dan sekunder yang diperlukan dalam penelitian. Data primer yang

    dikumpulkan yaitu data ketinggian muka airtanah, data sampel airtanah, data

    sampel limbah peternakan babi sebagai pencemar. Data sekunder berupa curah

    hujan, kondisi geofisik, biotis, sosial, budaya dan penggunaan lahan yang

    diperoleh dari instansi-instansi yang menaungi wilayah penelitian.

    b. Metode Analisis Laboratorium

    Metode analisis laboratorium merupakan metode untuk menganalisis zat

    yang terkandung di badan air yang telah diambil sampelnya di lapangan. Sampel

    tersebut berupa sampel airtanah yang diperoleh dari sumur gali penduduk diambil

    menggunakan timba dan sampel limbah peternakan babi lalu dimasukkan ke dalam

    botol sampel. Parameter penelitian adalah suatu nilai yang stabil karena nilai

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    2/16

    49

    tersebut diperoleh dari hasil observasi seluruh anggota populasi yang akan diteliti.

    Parameter yang digunakan dalam penelitian guna untuk mengetahui pencemaran

    airtanah akibat pembuangan limbah peternakan babi yang ada di Desa Trimurti

    Tabel 3.1. Parameter Fisik, Kimia, Biologi Yang Digunakan Untuk Penelitian

    No PARAMETER SATUAN

    BAKU MUTU AIR

    Permenkes No.416

    Tahun 1990 (air bersih)

    PP RI No.82 Tahun

    2001 (kelas 2)

    1. pH 6.5 - 8.5 6 - 9

    2. Suhu Co Deviasi 3o Deviasi 3o

    3. BOD mg/L - 3

    4. Amonia mg/L 0.5 1.5

    5. EscherichiaColi

    Per100ml

    0 1000

    (Sumber:Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990, peraturan pemerintah nomer 82 tahun2001 tentang pengelolaan kualitas air)

    3.2. Teknik Sampling dan Penentuan Lokasi Sampling

    Teknik pengambilan purposive random sampling merupakan teknik

    pengambilan sampel dengan memperhatikan bentuk lahan, kemiringan lereng dan

    arah aliran airtanah. Dengan teknik ini penulis sengaja memilih tempat yang

    berpotensi terkena pengaruh dari pencemaran di kawasan peternakan babi di Desa

    Trimurti.

    Penentuan titik sampling dilakukan secara menyebar dengan

    mempertimbangkan batas lokasi penelitian dan arah aliran airtanah. Sampel yang

    diambil di lokasi penelitian antara lain seperti sampel airtanah dan sampel limbah

    peternakan babi sebagai pencemar.

    3.3. Perlengkapan Penelitian

    Dalam pengumpulan data sekunder maupun data primer dalam penelitian ini

    diperlukan bantuan perlengkapan atau alat sebagai penunjang pemgambilan data

    lapangan maupun dan mempermudah kerja lapangan dalam penyusunan laporan

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    3/16

    50

    penelitian di studio. Perlengkapan yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan pada

    table 3.2.

    Tabel 3.2. Perlengkapan Penelitian, Kegunaan, dan Hasil yang Didapat

    No Perlengkapan

    Penelitian

    Kegunaan Hasil Gambar

    1 Bahan

    a. Peta RBI, skala1:25.000

    Sebagai dasarpembuatan peta

    Peta dasar dan petatafsiran untuk di

    lapangan danpembuatan peta

    tematikb.Peta Administrasi

    dan batas daerahpenelitian

    Sebagai dasar

    penentuan pembuatanpeta tematik

    c.Peta Topografi,

    skala 1:25.000

    2 Peralatan lapangan

    a. GPS (global

    positioning

    system)

    Menentukan lokasi atauposisi dan evaluasi

    geografis

    Data pembuatan petatematik. dan titik

    koordinat lokasi dangerakan tanah

    b. Kompas Geologi Mengetahui kemiringanzona , kedudukan dan

    ketinggian dari unsur-unsur geologi

    Data kemiringan zonadan dasar pembuatan

    peta tematik

    c. Meteran Mengukur tebal tanah,

    dan tinggi tanah

    penutup

    Data Luas, panjang

    dan tinggi tanah

    penutup

    d. Alat tulismenulis

    Pencatatan data Informasi data tertulis

    e. Camera digital Untuk mengambil

    gambar kenampakan di

    lapangan

    Informasi pendukung

    penelitian berupa

    gambar

    3 Peralatan pasca lapangan

    a. Alat tulis menulisdan gambar

    Pembuatan tulisan dansketsa gambar peta

    Penulisan DataLapangan

    b. Komputer danPrinter

    Pembuatan peta secaradigital dan penyusunan

    laporan

    Pembutan Tulisan dangambar peta dari data

    penelitian

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    4/16

    51

    3.4. Tahapan Penelitian

    Tahapan penelitian disusun sesuai dengan tahapan kegiatan yang akan

    dilakukan oleh peneliti dan dirangkum dalam diagram alir pada gambar 3.2.

    gambar 3.1. Tahap Penelitian

    Tahap Pasca

    Lapangan

    Tahap Uji

    Laboratorium

    Tahap Kerja

    Lapangan

    Keterangan :

    input

    proses

    output

    Uji kualitas sampel airtanah &

    pencemar parameter COD, BOD,

    Amonia,Escherichia Coli

    Tingkat pencemaran

    baik/rendah/sedang/tinggi/

    sangat tinggi

    Peta Sebaran

    Kualitas Air

    Analisis status mutu air :

    Metode Indeks Pencemaran

    Pengambilan

    sampel limbah

    peternakan

    Pengambilan

    sampel airtanah

    Pengukuran kualitas

    air di lapangan

    parameter pH, suhu

    Peraturan Pemerintah Nomor

    82 Tahun 2001 & Permenkes

    RI No. 416/ MENKES

    /PER/IX/1990

    (Kualitas air bersih)

    Peta

    topografiPeta Geologi Citra

    Satelit

    Peta RBI skala

    1 : 25000

    Studi literatur Pengumpulan data sekunder

    Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel

    Peta

    kemiringan

    lereng

    Peta satuan

    batuanPeta penggunaan

    lahan

    Peta

    admininistrasi

    Peta Satuan LahanPengukuran ketinggian

    muka airtanah

    Pembuatan PetaFlownet

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    5/16

    52

    3.4.1. Tahap Persiapan

    Tahap persiapan merupakan rencana awal dalam melaksanakan penelitian ini,

    dalam penelitian ini terdapat beberapa tahap persiapan yang di akan dilakukan

    sebagai berikut :

    a.

    Studi Pustaka

    Studi pustaka merupakan tahap persiapan awal yang dilakukan dengan

    mendapatkan informasi yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.

    Studi pustaka yang terkait dengan penelitian merupakan penelusuran literatur-

    literatur, jurnal ilmiah, hasil penelitian terdahulu, buku, dan peta tematik.

    b. Administrasi

    Administrasi merupakan tahap persiapan yang kedua setelah tahap

    studi pustaka. Tahap administrasi merupakan penyelesaian persyaratan

    administrasi dengan pihak akademik maupun pihak instansi terkait dengan

    tujuan mendapatkan izin dan dukungan dari akademik dan instansi sebagai

    kelancaran proses penelitian.

    c. Pengumpulan Data Sekunder

    Pengumpulan data sekunder berupa, Peta administrasi daerah

    penelitian, Peta batas daerah kegiatan penelitian, Peta kemiringan lerengi

    daerah penelitian, Peta jenis tanah daerah penelitian, Peta satuan batuani daerah

    penelitian, Peta penggunaan lahan daerah penelitian.dan data-data komponen

    rona lingkungan hidup seperti data curah hujan, data komponen biotis, dan data

    komponen social yang dapat dilihat pada Tabel 3.3.

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    6/16

    53

    Tabel 3.3. Parameter Yang Dibutuhkan, Jenis Data, dan Sumber Data

    No. Parameter Jenis/Sifatdata

    UnsurParameter

    Sumber Data Instansi Terkait

    1. Iklim Sekunder Curah hujan Bantul dalam angka Badan Pusat Statistik

    Kab.Bantul2. Relief Sekunder Topografi,

    Kemiringan

    lereng

    Peta RBI BAPPEDA Kab.Bantul

    Primer Pemetaan dilapangan

    3. Batuan Sekunder Jenis batuan Peta satuan batuan

    Primer Pengamatan batuandan analisis di

    lapangan

    4. Tanah Sekunder Jenis tanah,Tekstur tanah,

    Permeabilitastanah

    Peta jenis tanah BAPPEDA Kab.Bantul

    Primer Sampling tanahDan analisislaboratorium

    5. Hidrologi Primer Kedalaman

    muka airtanah,

    kemiringan

    muka airtanah,

    Pengamatan dan

    pengukuran

    di lapangan

    6. Lahan Sekunder Penggunaan

    lahan

    Peta RBI Bakosurtanal

    Primer

    Pengamatan dan

    pengukurandi lapangan

    d. Persiapan Perlengkapan

    Perlengkapan dalam penelitian merupakan sarana sebagai kelancaran

    penelitian. Persiapan perlengkapan meliputi alat dan bahan peneliti baik di

    lapangan maupaun di studio.

    e.

    Observasi Lapangan

    Observasi lapangan bertujuan supaya peneliti dapat lebih memahami

    permasalahan maupun kondisi lingkungan dan melakukan pengamatan secara

    langsung di daerah penelitian serta dapat menambah data pendukung dalam

    penelitian.

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    7/16

    54

    3.4.2. Tahap Kerja Lapangan

    3.4.2.1. Pengambilan Sampel Airtanah

    Sampel airtanah diambil dari titik pengambilan sampel yang sudah

    ditentukan yaitu titik sebelum sumber pencemar (peternakan) dilihat dari arah

    aliran airtanah (kontrol), titik yang dekat dengan bahan sumber pencemar, dan

    titik terjauh dari sumber pencemar dilihat dari arah aliran airtanah. Hal ini

    bertujuan untuk mengetahui kandungan bahan pencemar yang terdapat di

    dalam air limbah tersebut. Sampel yang diambil selanjutnya dibawa ke

    laboratorium untuk dianalisa. Sampel air yang dibutuhkan kurang lebih 5 liter

    untuk tiap titik pengamatan dengan volume yang sama tiap titik pengamatan.

    Sampel air yang diambil harus memenuhi standar pengambilan contoh air

    permukaan sesuai SNI 6989.57:2008 seperti di bawah ini ;

    1. Pengambilan sampel air dilakukan di tempat yang mempunyai kecepatan

    air homogen dan tenang (tidak ada turbulensi).

    2. Pengambilan sampel air tidak dilakukan di daerah sedimentasi

    3. Sebelum pengambilan sampel, wadah dibilas dengan air limbah dengan

    pengulangan 3 kali.

    4. Wadah harus tercelup seluruhnya ke dalam air dan mengisi wadah sampai

    penuh dengan tidak ada udara di dalam wadah.

    5. Menghindari wadah dari sinar matahari secara langsung.

    3.4.2.2. Pengukuran Kedalaman Airtanah

    Pengukuran ketinggian muka airtanah dimaksudkan untuk mengetahui

    arah aliran airtanah yang mana juga merupakan arah aliran pencemaran.

    Pengukuran dilakukan pada sumur-sumur warga sekitar yang diambil secara

    random. Hasil dari pengukuran muka airtanah disajikan dalam bentuk peta

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    8/16

    55

    flownet. peta flownet merupakan peta yang di dalamnya terdapat kontur

    ketinggian tempat dan arah aliran air tanah yang saling memotong tegak lurus.

    Alat-alat yang dibutuhkan dalam pengukuran muka air tanah adalah GPS,

    meteran, dan peta.

    Tahapan dalam melakukan pengukuran adalah sebagai berikut:

    a.

    Menentukan koordinat lokasi dan elevasi sumur gali menggunakan GPS,

    kemudian melakukan pengukuran kedalaman muka airtanah (h) dengancara mengukur tinggi sumur dari bibir sumur sampai permukaan airtanah

    (h1) dikurangi dengan tinggi dari bibir sumur ke permukaan tanah (h2).

    b.

    Mencatat hasil pengukuran

    Untuk lebih jelasnya, ilustrasi penampang kedalaman muka airtanah pada

    sumur dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

    Gambar 3.2. Pengukuran Ketinggian Muka Air Tanah

    3.4.3. Tahap Uji Laboratorium

    Tahap uji laboratorium bertujuan untuk mengetahui kadar bahan

    pencemar sesuai dengan parameter dari masing-masing sampel air.

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    9/16

    56

    a. pH (SNI 06-6989.11-2004)

    Pengukuran pH air secara sederhana dilakukan dengan bantuan kertas

    lakmus. Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain :

    1. Gelas ukur

    2. pH meter

    3. Contoh air

    Dalam pengukuran pH air yang pertama dilakukan adalah mengambil

    contoh air pada gelas ukur yang sebelumnya telah dibilas dengan contoh air

    tersebut dengan pengulangan 3 kali. Setelah itu masukkan pH meter dan tunggu

    3 detik. Setelah itu bandingkan warna pada pH meter dengan skala pH meter.

    Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan tiap 1 contoh air

    dilakukan 3 kalai pengulangan pengukuran setelah itu diambil rata-rata.

    b.

    BOD (SNI 6989.72:2009)

    Pada umumnya pengukuran BOD (Biochemical Oxygen Demand)

    dengan sejumlah contoh uji ditambahkan ke dalam larutan pengencer jenuh

    oksigen yang telah ditambah laruta nutrisi dan bibit mikroba, kemudian

    diinkubasi dalam ruang gelap pada suhu 200C 100C selama 5 hari. Nilai BOD

    dihitung berdasarkan selisih konsentrasi oksigen terlaru 0 (nol) dan 5 (lima)

    hari. Bahan control standar dalam uji BOD ini, digunakan larutan glukosa asam

    glutamate.

    Pada pengukuran nilai BOD, ada bahan kimia dan peralatan sebagai

    berikut :

    a.

    air bebas mineral jenuh oksigen (minimal 7,5 mg/L);

    b.

    kalium dihidrogen fosfat, KH2PO4;

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    10/16

    57

    c. dikalium hidrogen fosfat, K2HPO4;

    d. dinatrium hidrogen fosfat heptahidrat, Na2HPO4.7H2O;

    e.

    amonium klorida, NH4Cl;

    f. Natrium hidroksida, NaOH;

    g. magnesium sulfat, MgSO4.7H2O;

    h. kalsium klorida anhidrat, CaCl2;

    i. feri klorida, FeCl3.6H2O;

    j. larutan suspensi bibit mikroba;

    k. larutan glukosa-asam glutamat (GGA);

    l. asam sulfat, H2SO4;

    m. natrium sulfit, Na2SO3;

    n.

    inhibitor nitrifikasi Allylthiourea (ATU), (C4H8N2S);

    o. asam asetat glasial (CH3COOH);

    p.

    kalium iodida (KI);

    q. larutan indikator amilum (kanji);

    Cara uji digunakan untuk menentukan jumlah oksigen terlarut yang

    dibutuhkan oleh mikroba aerobik untuk mengoksidasi bahan organik karbon

    dalam contoh uji air limbah, efluen atau air yang tercemar yang tidak

    mengandung atau yang telah dihilangkan zat-zat toksik dan zat-zat pengganggu

    lainnya. Pengujian dilakukan pada suhu 200C 10C selama 5 hari 6 jam.

    c. Amonia (SNI 06-2479-1991)

    Pada prinsipnya pengukuran Amonia adalah dengan menggunakan alat

    spektofotometri. Prinsip metode ini adalah sampel menyerap gelombang

    elektromaknetik yang pada panjang gelombang tertentu dapat terlihat.

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    11/16

    58

    Pembacaan panjang gelombang disesuaikan untuk mengukur panjang

    gelombang.

    Alat dan bahan yang digunakan dalam perhitungan Amonia adalah

    sebagai berikut :

    1.

    Test tube

    2.

    Spektofotometri

    Prosedur pengukuran Amonia dengan menggunakan Spektofotmetri :

    a.

    Pipet 5 ml sampel ke dalam test tube.

    b. Tambahkan 0,2 ml larutan phenol, kocok.

    c. Tambahkan 0,2 larutan nitropruside, kocok.

    d. Tambahkan 0,5 ml larutan oxidizing, kocok dan tutup (Larutan

    oxidizing : larutan ini dibuat dengan mencampur larutan alkaline dan

    larutan sodium hypoclorite dengan perbandingan 4:1).

    e.

    Biarkan selama 1 jam.

    f.

    Baca absorbansi pada panjang gelombang 640 nm, gunakan air laut

    matang sebagai blanko.

    g. Hitung konsentrasi dengan standar konsentrasi yang telah dibuat.

    d. BakteriEscherichia Coli (SNI 01-2332-1991)

    Pada prinsipnya pengukuran Escherichia Coli adalah menumbuhkan

    bakteri dalam suatu media cair dan perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah

    tabung yang positif setelah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu.

    Alat dan bahan yang digunakan dalam perhitungan Escherichia Coli

    adalah sebagai berikut :

    a)

    waterbath bertutup dengan sirkulasi 45

    o

    C 0,5

    o

    C;

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    12/16

    59

    b) inkubator 35oC 1oC;

    c) blenderbeserta jar yang dapat disterilisasi atau stomacher;

    d)

    botol pengencer;

    e) tabung durham;

    f) cawan petri ukuran 15 mm x 90 mm;

    g) tabung reaksi ukuran 16 mm x 150 mm dan 13 mm x 100 mm;

    h) timbangan dengan ketelitian 0,0001 g;

    i) mikroskop;

    j) pipet atau pippetor1ml, 5 ml dan 10 ml.

    Uji pendugaanEscherichia coli(faecal coliform, presumptive Escherichia coli)

    a) Inokulasikan dari setiap tabung LTB yang positif ke tabung-tabung EC

    Broth yang berisi tabung durham dengan menggunakan jarum ose,.

    Inkubasi EC Broth dalam waterbath sirkulasi selama 48 jam 2 jam pada

    suhu 45oC 0,5oC. Waterbath harus dalam keadaan bersih, air di dalamnya

    harus lebih tinggi dari tinggi cairan yang ada dalam tabung yang akan

    diinkubasi.

    b) Periksa tabung-tabung EC Broth yang menghasilkan gas selama 24 jam 2

    jam, jika negatif inkubasikan kembali sampai 48 jam 2 jam. Tabung

    positif ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham.

    c)

    Tentukan nilai angka paling memungkinkan (APM) berdasarkan jumlah

    tabung-tabung EC yang positif dengan menggunakan Angka Paling

    Memungkinkan (APM). Nyatakan nilainya sebagai APM/g faecal

    coliform.

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    13/16

    60

    3.5. Tahap Analisis Data

    3.5.1. Analisis Kualitas Airtanah

    Analisis kualitas airtanah digunakan untuk menentukan apakah air limbah yang

    dibuang ke lingkungan melebihi baku mutu atau tidak. Metode analisis yang

    digunakan adalah Indeks Pencemaran berdasarkan Kepmen LH No. 115 tahun 2003.

    Baku mutu yang digunakan untuk air minum adalah Peraturan Menteri Kesehatan

    Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 dan Peraturan Pemerintah

    Nomer 82 tahun 2001 tentang kualitas air bersih.

    Pengelolaan kualitas air atas dasar Indeks Pencemaran (IP) ini dapat memberi

    masukan pada pengambil keputusan agar dapat menilai kualitas badan air untuk suatu

    peruntukan serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kualitas jika terjadi

    penurunan kualitas akibat kehadiran senyawa pencemar. IP mencakup berbagai

    kelompok parameter kualitas yang independen dan bermakna.

    Definisi Indeks pencemaran adalah apabila Lij menyatakan konsentrasi

    parameter kualitas air yang dicantumkan dalam Baku Peruntukan Air (j), dan Ci

    menyatakan konsentrasi parameter kualitas air (i) yang diperoleh dari hasil analisis

    cuplikan air pada suatu lokasi pengambilan cuplikan dari suatu alur sungai, maka PIj

    adalah Indeks Pencemaran bagi peruntukan (j) yang merupakan fungsi dari Ci/Lij.

    Tiap nilai Ci/Lij menunjukkan pencemaran relatif yang diakibatkan oleh parameter

    kualitas air. Nisbah ini tidak mempunyai satuan. Nilai Ci/Lij = 1,0 adalah nilai yang

    kritik, karena nilai ini diharapkan untuk dipenuhi bagi suatu Baku Mutu Peruntukan

    Air. Jika Ci/Lij >1,0 untuk suatu parameter, maka konsentrasi parameter ini harus

    dikurangi atau disisihkan, kalau badan air digunakan untuk peruntukan (j). Jika

    parameter ini adalah parameter yang bermakna bagi peruntukan, maka pengolahan

    mutlak harus dilakukan bagi air itu.

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    14/16

    61

    Pada model IP digunakan berbagai parameter kualitas air, maka pada

    penggunaannya dibutuhkan nilai rata-rata dari keseluruhan nilai Ci/Lij sebagai tolok-

    ukur pencemaran, tetapi nilai ini tidak akan bermakna jika salah satu nilai Ci/Lij

    bernilai lebih besar dari 1. Jadi indeks ini harus mencakup nilai Ci/Lij yang

    maksimum. Perairan akan semakin tercemar untuk suatu peruntukan (j) jika nilai

    (Ci/Lij)R dan atau (Ci/Lij)M adalah lebih besar dari 1,0. Jika nilai maksimum Ci/Lij

    dan atau nilai rata-rata Ci/Lij makin besar, maka tingkat pencemaran suatu badan air

    akan makin besar pula.

    Jadi rumus yang digunakan dalam menentukan tingkat pencemaran sungai

    adalah sebagai berikut :

    PI j= (Ci/Lij)M + (Ci/Lij)R2

    Keterangan :

    (Cij/Lij) R = konsentrasi parameter kualitas air rata - rata

    (Cij/Lij) M = konsentrasi parameter kualitas air maksimum

    Pij = Indeks Pencemaran

    Evaluasi terhadap nilai PI (Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2003) adalah:

    0 PIj 1,0 = kondisi baik (memenuhi baku mutu)

    1,0 < PIj 5,0 = tercemar ringan

    5,0 < PIj 10,0 = tercemar sedang

    PIj > 10,0 = tercemar berat

    - Tata cara penggunaan rumus indeks pencemaran (IP)

    1. Memilih parameter-parameter yang jika harga parameter rendah maka kualitas air

    akan membaik

    2. Memilih konsentrasi parameter baku mutu yang tidak memiliki rentang

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    15/16

    62

    3. Menghitung harga Cij/Lij untuk tiap parameter pada setiap lokasi pengambilan

    sampel air

    a. Jika nilai konsentrasi parameter yang menurun menyatakan tingkat pencemaran

    meningkat, missal DO. Menentukan nilai teoritik atau nilai maksimum C im

    (misal untuk DO, maka Cim merupakan nilai DO jenuh). Dalam kasus ini

    Cij/Lij hasil pengukuran digantikan dengan Cij/Lij hasil perhitungan dengan

    rumus:

    (Ci/Lij)b = Cm C(hasil pengukuran)Cm L

    b. Jika nilai baku Lij mempunyai rentang

    untuk Ci lebih kecil atau sama dengan Lij rata-rata

    (Ci/Lij)b = [ C (L)tt]{ (L)mmm (L)tt}

    untuk Ci lebih besar dari Lij rata-rata

    (Ci/Lij)b = [ C (L)tt]{ (L)mmm (L)tt}

    c. Jika nilai Cij/Lij lebih besar dari 1,0 maka menggunakan rumus :

    (Ci/Lij)b = 1,0 + P. log(Ci/Lij)(hasil pengukuran)

  • 7/25/2019 03. BAB III - Metode Penelitian

    16/16

    63

    P adalah konstanta dan nilainya ditentukan dengan bebas dan disesuaikan

    dengan hasil pengamatan lingkungan dan atau persyaratan yang dikehendaki

    untuk suatu peruntukan (biasanya digunakan nilai 5)

    a.

    Analisis Arah Sebaran Pencemaran

    Analisisi arah sebaran pencemaran bertujuan untuk menganalisis arah

    dari pencemaran oleh air limbah pada airtanah di sekitar daerah penelitian.

    Analisis ini menggunakan peta arah aliran air tanah.

    3.6. Jadwal Penelitian

    Untuk rencana kegiatan penelitian, direncanakan selama 5 bulan yaitu :

    Tabel 3.6. Jadwal Kegiatan Penelitian

    Kegiatan Desember Januari Februari Maret April

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Tahap persiapan

    2. Tahap kerja lapangan

    3. Tahap Kerja Studioa.Pembuatan peta tematik

    b.Analisis data dan

    evaluasi

    c.Penulisan laporan

    4. Konsultasi Draft Skripsi

    5. Kolokium

    6. Perbaikan Draft SkripsiHasil Kolokium

    7. Ujian Tugas Akhir

    (Pendadaran)

    8. Perbaikan Draft Hasil UjianAkhir

    10. Pengumpulan Dokumen

    Final Skripsi