297_pk_pdt_2012-1
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
1/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No. 297 PK/Pdt/2012
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut
dalam perkara:
KARUDIN, dahulu bertempat tinggal di Kampung Bunga Tanjung, Desa
Maringging, Kecamatan Perwakilan Bonjol, Kabupaten Pasaman,
sekarang setelah pemekaran dikenal setempat dengan Kampung Durian
Tinggi, Jorong Bunga Tanjung, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo
Nagari, Kabupaten Pasaman, Propinsi Sumatera Barat, dalam hal ini
memberi kuasa kepada Yuliwan Rajo Ameh, SH., dan kawan-kawan, para
Advokat, berkantor di Jalan Beringin IV D No. 11 Kelurahan Lolong
Belanti, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang,
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Tergugat I;
m e l a w a n:
SYAFRI panggilan PIRI, dahulu bertempat tinggal di Kampung Belukar
Panjang, Desa Maringging, Nagari Malampah, Kecamatan Perwakilan
Bonjol, Kabupaten Pasaman, sekarang setelah pemekaran dikenal
setempat dengan Baluka Panjang, Jorong Bukik Lintang, Nagari
Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Propinsi
Sumatera Barat,
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Penggugat;
d a n:
1 PONO, dahulu bertempat tinggal di Kampung Bunga Tanjung, Desa
Maringging, Kecamatan Perwakilan Bonjol, Kabupaten Pasaman,
sekarang setelah pemekaran dikenal setempat dengan Kampung
Durian Tinggi, Jorong Bunga Tanjung, Nagari Malampah, Kecamatan
Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Propinsi Sumatera Barat,
2 IBRAHIM, dahulu bertempat tinggal di PPWT Kanagarian
Malampah, Desa Maringging, Kecamatan Perwakilan Bonjol,
Kabupaten Pasaman, sekarang setelah pemekaran dikenal setempat
dengan Resetlemen Bunga Tanjung, Nagari Malampah, Kecamatan
Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Propinsi Sumatera Barat,
Hal. 1dari 14 hal. Put. No. 297 PK/Pdt/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
2/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
3 SAHAR, dahulu bertempat tinggal di Kampung Durian Condong,
Desa Parit Batu, Kecamatan Perwakilan Bonjol, Kabupaten Pasaman,
sekarang setelah pemekaran dikenal setempat dengan Durian
Condong, Jorong Parit Batu, Nagari Ladang Panjang, Kecamatan Tigo
Nagari, Kabupaten Pasaman, Propinsi Sumatera Barat,
Para Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Tergugat II, III dan IV;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Tergugat I telah mengajukan permohonan peninjauan
kembali terhadap putusan Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping
No. 21/PDT.G/1999/PN.LBS., tanggal 25 November 1999 yang telah berkekuatan
hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Penggugat dan para Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Tergugat II, III dan IV
dengan posita gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat I adalah sebagai Mamak Kepala Waris dari Kaumnya mempunyai
tanah "Pusaka Tinggi" yang diperoleh secara turun temurun seluas kurang lebih 3 Ha
dengan batas-batasnya sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatas dengan : Bukit Kamang dan Tanah Sija;
- Sebelah Selatan berbatas dengan : Ulayat Dt. Majo Basa;
- Sebelah Timur berbatas dengan : Batang Paraman Kecil;
- Sebelah Barat berbatas dengan : Batang Paraman Gadang;
2. Tanah tersebut adalah Pusaka Tinggi berasal dari nenek kami yang bernama Jalliah
yang mengamanatkan dan turun kepada Niamin dan Sikam yang selanjutnya
diturunkan kepada ibu Penggugat yang bernama Siyan dan Sidar, yang ada
mempunyai anak perempuan;
3. Bahwa sewaktu kakak perempuan Penggugat yang bernama Tirai sedang asyik
membersihkan tanah sengketa untuk akan ditanami padi gogo dan kedelai, maka
tiba-tiba datang Tergugat I dan Tergugat II tanpa bertanya dan meminta izin kepada
yang berhak langsung menanam bibit kelapa sawit. Dan pada waktu itu terjadi
pertengkaran mulut antara Tergugat I dan dengan kakak kami yang bernama Tirai,
yang bersitegang urat leher mempertahankan haknya namun Tergugat I dan
Tergugat II tidak mau tahu dengan apa yang diutarakan oleh kakak kami Tirai dan
terus menanam bibit kelapa sawit tersebut. Bahwa tanah sengketa tersebut apabila
diolah dan ditanami padi gogo dan kedelai dapat menghasilkan senilai Rp
2
2
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
3/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
3.000.000,00 (tiga juta Rupiah) setahunnya dalam dua kali musim tanam. Dengan
diambil alihnya tanpa dasar hukum, Penggugat dirugikan sebesar Rp 7.000.000,00
(tujuh juta Rupiah) sejak tahun 1997, dalam empat kali musim tanam, disebabkan
tanah sengketa tidak dapat digarap Penggugat;
4. Bahwa menurut pengakuan Tergugat I dan Tergugat II tanah lahan tersebut telah
dibelinya dari Tergugat III. Hal inilah yang tidak benar dan sangat keliru menurut
yang lazim di tengah-tengah masyarakat yang punya tanah (objek sengketa) tidak
tahu kalau tanah miliknya telah dijual kepada orang lain yaitu Tergugat I, oleh
Tergugat III. Yang berarti penjualan tanah tersebut oleh Tergugat III kepada
Tergugat I tidak benar dan tidak sepengetahuan kaum dan Mamak Kepala Warisnya
adalah tidak syah;
5. Bahwa Tergugat III telah mendatangi ibu kandung Penggugat dengan yang bernama
Siyan membawa surat jual beli yang kata Tergugat III akan memberikan sawahkepada anaknya dan perlu diketahui oleh ibu kandung Penggugat, Siyan, dan bukan
untuk menjual objek sengketa, karena didesak dan dibujuk rayu Tergugat III, maka
ibu kandung Penggugat membubuhkan cap jempolnya diatas surat dimaksud serta di
luar sepengetahuan Penggugat;
6. Bahwa seharusnya Tergugat IV tidak ikut menanda tangani surat "jual beli" tanah
sengketa, bahkan ia harus mengingatkan adiknya tersebut untuk tidak menjual tanah
sengketa karena bukan hak miliknya, dengan demikian Tergugat IV ikut bersekutu
berbuat yang tidak benar dalam jual beli tanah sengketa;
7. Bahwa menurut Adat Minangkabau dan Adat Istiadat Kenegarian Malampah
khususnya, kalau Pusaka Tinggi turun kepada pihak perempuan sedangkan yang
laki-laki mewarisi Gelar Pusaka, umpamanya Datuk, Bilal, Imam dan Khatib;
Berdasarkan uraian di atas dimohon kiranya Bapak Ketua/Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
Primair:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk keseluruhannya;
2. Menyatakan tanah sengketa seluas 3 Ha, dengan batas-batas:
- Sebelah Utara berbatas dengan Bukit Kamang dan Tanah Sija;
- Sebelah Selatan berbatas dengan Ulayat Dt. Majo Basa;
- Sebelah Timur berbatas dengan Batang Paraman Kecil;
- Sebelah Barat berbatas dengan Batang Paraman Gadang;
Adalah harta Pusaka Tinggi Kaum Penggugat;
3
Hal. 3dari 14 hal. Put. No. 297 PK/Pdt/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
4/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
3. Menghukum Tergugat-Tergugat atau siapa saja yang menggunakan tanah sengketa
untuk menyerahkan kepada Penggugat dalam keadaan bebas dan kosong dengan
melalui alat Negara Penegak Hukum;
4. Menyatakan batal segala bentuk perjanjian (jual-beli) atas tanah sengketa yang dibuat
oleh Tergugat-tergugat tanpa seizin Penggugat.
5. Menghukum Tergugat-Tergugat untuk membayar kerugian kepada Penggugat
selama 2 (dua) tahun, atau selama 4 (empat) kali musim tanam sebesar Rp
7.000.000,00 (tujuh juta Rupiah);
6. Bahwa oleh sebab Penggugat dalam mengajukan gugatan ini didasari Hukum yang
pasti dan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Kepada Ketua Pengadilan Negeri
Lubuk Sikaping, agar putusan ini nantinya dapat dijalankan terlebih dahulu walupun
ada perlawanan Banding dan Kasasi
(Uit voerbar bij voorraad);7. Bahwa Penggugat merasa khawatir nantinya bila sengketa dialihkan oleh Tergugat
kepada pihak lain sebelum perkara ini diputuskan. Untuk menjamin hak-hak
Penggugat maka sudah sepantasnya atas tanah sengketa Penggugat mohon kepada
Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping untuk meletakkan sita jaminan
(Conservatoir Beslag);
8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas maka segala yang timbul dalam
perkara ini sudah sepantasnya dibebankan kepada Tergugat-Tergugat baik secara
sendiri-sendiri maupun tanggung renteng atau bersama-sama;
Subsidair:
1. Mohon putusan yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping
No. 21/PDT.G/1999/PN.LBS., tanggal 25 November 1999 adalah sebagai berikut:
1. Menyatakan Tergugat-Tergugat yang telah dipanggil secara syah dan patut untuk
menghadap tidak hadir;
2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian dengan verstek;
3. Menyatakan tanah sengketa seluas 3 Ha, dengan batas-batas:
- Sebelah Utara berbatas dengan Bukit Kamang dan Tanah Sija;
- Sebelah Selatan berbatas dengan Ulayat Dt. Majo Basa;
- Sebelah Timur berbatas dengan Batang Paraman Kecil;
- Sebelah Barat berbatas dengan Batang Paraman Gadang;
Adalah harta Pusaka Tinggi Kaum Penggugat;
4
4
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
5/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
4. Menghukum Tergugat-Tergugat atau siapa saja yang menggunakan tanah sengketa
untuk menyerahkan kepada Penggugat dalam keadaan bebas dan kosong dari hak
miliknya;
5. Menyatakan batal segala bentuk perjanjian (jual-beli) atas tanah sengketa yang
dibuat oleh Tergugat-tergugat tanpa seizin dari Penggugat;
6. Menghukum Tergugat-Tergugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam
perkara ini, sejumlah Rp 183.000,00 (seratus delapan puluh tiga ribu Rupiah);
7. Menolak gugatan Penggugat yang lain dan selebihnya;
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap tersebut, yaitu putusan Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping
No. 21/PDT.G/1999/PN.LBS., tanggal 25 November 1999 diberitahukan kepada
Tergugat I, II, III, IV pada tanggal 13 Desember 1999 kemudian terhadapnya oleh
Tergugat I, dengan perantaraan kuasanya berdasarkan surat kuasa tanggal 22 Desember2011 diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis pada tanggal 20 Januari
2012 sebagaimana ternyata dari akta permohonan peninjauan kembali No. 01/
PDT.G/2012/PN.LBS. jo. No. 21/ PDT.G/1999/PN.LBS., yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, permohonan mana disertai dengan memori
peninjauan kembali yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal itu juga;
Bahwa setelah itu oleh Penggugat yang pada tanggal 30 Januari 2012 telah
diberitahu tentang memori peninjauan kembali dari Tergugat I diajukan jawaban
memori peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk
Sikaping pada tanggal 20 Februari 2012;
Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 68, 69, 71 dan 72
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009
permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu
permohonan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat I telah mengajukan
alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya ialah:
A. Bahwa adapun yang menjadi dasar bagi PPK dalam mengajukan peninjauan kembali
ini adalah dengan ditemukannya bukti baru (novum) yang berkaitan dengan objek
sengketa in casu perkara a quo, yaitu berupa:
5
Hal. 5dari 14 hal. Put. No. 297 PK/Pdt/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
6/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1 Keputusan Kerapatan Adat Nagari Malampah Nomor: 2/SK/KAN/MLP/- 2011
Tentang Sengketa Tanah Antara Karudin Imam Sagalo Basa dengan Safri di
Kampung Durian Tinggi (Bungo Tanjung) Jorong II Bunga Tanjung Nagari
Malampah Kecamatan Tigo Nagari Pasaman tertanggal 26 Juli 2011 (Bukti
PK-1);
2 Risalah Penyerahan Surat Keputusan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Malampah
kepada Pemohon Sengketa Tanah Nomor: 2/SK/KAN/MLP/ 2011 tanggal 6
Agustus 2011 (Bukti PK-2);
3 Surat Keputusan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Malampah Nomor: 03/ SK/
KAN/MLP/2011 tertanggal 21 Desember 2011 yang ditanda tangani oleh
Hakim Perdamaian Adat Bukhari Dt. Gampo Alam, Mustafa Dt. Batuah Nan
Sati, dan Mardan Dt. Bagindo Sati serta Rajo Nan Batigo (Asir Dt. Bando Sati,
Dulik An. Dt. Majo Indo, Junib Dt. Basa)(Bukti PK-3);
4 Risalah Penyerahan Surat Keputusan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Malampah
kepada Pemohon Sengketa Tanah Nomor: 3/SK/KAN/MLP/ 2011 tanggal 21
Desember 2011 (Bukti PK-4);
B. Bahwa dalam Keputusan Kerapatan Adat Nagari Malampah Nomor: 2/SK/ KAN/
MLP/2011 (Vide Bukti PK-1), pada pokoknya telah diputuskan antara lain:
(selengkapnya dikutip sebagai berikut):
Pertama : Tanah sengketa yang terletak di sebelah barat Kampung Durian
Tinggi, Jorong II Bunga Tanjung Nagari Malampah Kecamatan Tigo
Nagari Kabupaten Pasaman tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan
Saudara Safri ;
Kedua : Semenjak Jual Beli yang dilakukan oleh Sahar Cs (Penjual) dan
Karudin Imam Sagalo Basa (Pembeli) dilakukan, maka tanah tersebut
sah dan benar milik Karudin Imam Sagalo Basa untuk selama-
lamanya;
Ketiga : Tanah tersebut tetap diusahakan oleh Karudin Imam Sagalo Basa;
Keempat : Dalam pengambilan keputusan pimpinan sidang adalah Mustafa
Dt. Batuah Nansati;
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan;
Bahwa berdasarkan bukti PK-1 dimaksud, yang PPK terima pada tanggal 6 Agustus
2011 (Vide bukti PK-2), sudah sangat cukup jelas terbukti bahwa terhadap objek
sengketa tanah yang diajukan penyelesaian kepada Kerapatan Adat Nagari
6
6
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
7/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Malampah antara Karudin Imam Sagalo Basa (PPK) dengan Syafri (TPK) telah
diputuskan secara adat bahwa Tanah sengketa yang terletak di sebelah barat
Kampung Durian Tinggi, Jorong II Bunga Tanjung Nagari Malampah Kecamatan
Tigo Nagari Kabupaten Pasaman tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan Saudara
Safri (Vide amar putusan pertama bukti PK-1) dan semenjak jual beli yang
dilakukan oleh Sahar Cs (Penjual) dan Karudin Imam Sagalo Basa (Pembeli)
dilakukan, maka tanah tersebut sah dan benar milik Karudin Imam Sagalo Basa
untuk selama-lamanya, (Vide amar putusan kedua bukti PK-1);
Bahwa berdasarkan uraian dan fakta hukum tersebut di atas, maka sudah sangat
cukup jelas terbukti bahwa terhadap objek gugatan dalam perkara perdata No. 21/
PDT.G/1999/PN.LBS. yang juga merupakan objek sengketa dalam Keputusan
Kerapatan Adat Nagari Malampah Nomor: 2/SK/KAN/ MLP/2011 (Vide Bukti
PK-1) adalah benar secara adat milik PPK, sehingga terhadap amar putusanPengadilan Negeri Lubuk Sikaping dalam perkara perdata No. 21/PDT.G/1999/
PN.LBS. yang pada pokoknya menyatakan bahwa objek sengketa adalah harta
pusaka tinggi kaum Penggugat (TPK), adalah merupakan amar putusan yang sangat
tidak patut untuk dipertahan dalam pemeriksaan kembali in casu perkara a quo dan
secara hukum sangat patut untuk dibatalkan, termasuk dan tidak terkecuali terhadap
amar putusan selanjutnya dalam perkara perdata No. 21/PDT.G/1999/PN.LBS.
adalah juga merupakan amar putusan yang secara hukum sangat patut untuk
dibatalkan;
Bahwa sebaliknya berdasarkan uraian dan fakta-fakta hukum tersebut di atas adalah
sangat cukup beralasan kami PPK bermohon dan mudahan-mudahan Majelis Hakim
Peninjauan Kembali in casu perkara a quo, akan sependapat dengan kami PPK untuk
mengabulkan permohonan peninjauan kembali in casu perkara a quo yang PPK
ajukan, serta berkenan pula memberikan putusan yang amarnya pada pokoknya
menyatakan menolak gugatan Penggugat/Termohon Peninjauan Kembali
seluruhnya;
C. Bahwa selanjutnya dalam Keputusan Kerapatan Adat Nagari Malampah Nomor: 03/
SK/KAN/MLP/2011 (Vide Bukti PK-3), pada pokoknya telah diputuskan antara
lain: (sebahagian dikutip sebagai berikut):
Keempat (4) : Saudara Syafri bukan Mamak Kepala Waris dalam kaum Sahar
bersaudara dan Sahar tidak pernah menyetujui/ menunjuk Syafri
untuk menjadi Mamak Kepala Waris dalam kaumnya;
7
Hal. 7dari 14 hal. Put. No. 297 PK/Pdt/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
8/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Kelima (5) : Antara Sahar CS. dan Syafri tidak satu hak atas tanah/objek
sengketa, sebab bagi Sahar merupakan Pusako Randah (dari Ibu
turun ke Anak) bukan Tanah Pusako Tinggi;
Keenam (6) : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan;
Bahwa berdasarkan bukti PK-3 dimaksud, yang PPK terima pada tanggal 21
Desember 2011 (Vide bukti PK-4), sudah sangat cukup jelas terbukti bahwa
terhadap objek sengketa tanah yang diajukan penyelesaian kepada Kerapatan Adat
Nagari Malampah antara Karudin Imam Sagalo Basa (PPK) dengan Syafri (TPK)
telah diputuskan secara adat bahwa Saudara Safri bukan Mamak Kepala Waris
dalam kaum Sahar bersaudara dan Sahar tidak pernah menyetujui/menunjuk Syafri
untuk menjadi Mamak Kepala Waris dalam kaumnya (Vide amar putusan keempat
(4) bukti PK-3) dan Antara Sahar CS. dan Syafri tidak satu hak atas tanah/objek
sengketa, sebab bagi Sahar merupakan Pusako Randah (dari Ibu turun ke Anak)bukan Tanah Pusako Tinggi (Vide amar putusan kelima (5) bukti PK-3);
Bahwa berdasarkan uraian dan fakta hukum tersebut di atas, maka sudah sangat
cukup jelas terbukti antara lain:
1 Bahwa Syafri (TPK) secara hukum adat yang berlaku di Nagari Malampah,
bukanlah sebagai Mamak Kepala Waris dalam Kaumnya, karena Sahar selaku
lelaki tertua dalam kaumnya masih hidup, yang notabenenya tidak pernah
menyetujui ataupun mengangkat Syafri untuk menjadi mamak kepala waris dalam
kaumnya (Vide amar putusan keempat (4) Bukti PK-3), sehingga pilihan hukum
terhadap gugatan yang diajukan oleh TPK sebagai Penggugat in casu perkara a
quo harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet ontvankelijke verklaard) hal
mana sesuai dengan beberapa Yurisprudensi Sumatera Barat, yaitu antara lain:
1 Menurut hukum adat Minangkabau gugatan terhadap harta pusaka tinggi kaum
yang tidak diajukan oleh Mamak kepala waris dalam kaumnya, maka gugatan
tersebut tidak dapat diterima, karena tidak ditanda tangani oleh seluruh anggota
kaum dan tidak mempunyai kekuatan bukti. (Vide putusan PT. Padang tanggal 7
April 1975
No. 68/1968 PT.Pdg. jo. putusan Mahkamah Agung RI tanggal 22 Juni 1977 No.
1720 K/Sip/1975);
2 Menurut hukum adat Minangkabau mamak kepala waris dari suatu kaum adalah
laki-laki tertua dalam kaumnya, tetapi apabila ternyata laki-laki yang tertua tidak
dapat melakukan fungsinya sebagai mamak kepala waris maka laki-laki yang
muda dapat diangkat sebagai mamak kepala waris dengan persetujuan seluruh
8
8
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
9/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
anggota kaum. (Vide putusan PN. Padang tanggal 28 Juni 1971 No. 123/1970
PN.Pdg. jo. putusan PT Padang tanggal 24 Agustus 1974 No. 9/1972 PT.Pdg. jo.
putusan Mahkamah Agung RI tanggal 24 Agustus 1977 No. 1598 K/ Sip/1975);
3 Menurut hukum adat Minangkabau mamak kepala waris dalam satu kaum
ditentukan oleh seluruh anggota kaum itu sendiri. (Vide putusan PN. Solok
tanggal 29 Januari 1969 No. 13/1968/PN.Solok jo. putusan PT. Padang tanggal
25 Juli 1971 No. 116/1969/PT.Pdg. jo. putusan Mahkamah Agung RI tanggal 30
September 1972 No. 224 K/Sip/ 1972);
4 Menurut adat Minangkabau seorang sah sebagai mamak kepala waris apabila
dapat dibuktikan bahwa dia telah diangkat dengan kebulatan kaum dari
kaumnya, sebagai mamak kepala waris. (Vide putusan PN. Padang tanggal 16
Juli 1974 No. 6/1972 Pdg. jo. putusan PT. Padang tanggal 26 Agustus 1976 No.
16/1976/PT.Pdg. jo. putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Maret 1978 No.139 K/Sip/1978);
5 Menurut hukum Adat Minangkabau Gugatan mengenai harta pusaka tinggi kaum
di daerah Minangkabau harus dilakukan oleh Mamak Kepala Waris dalam kaum
guna mewakili kaum di muka Pengadilan Negeri. (Vide putusan PN. Padang
tanggal 31 Juli 1971 No. 20/1970 PN.Pdg., PT. Padang tanggal 29 Juli 1974 No.
6/1974 PT.Pdg. dan MA tanggal 9 November 1977 No. 1646 K/Sip/1974;
2 Bahwa selain itu objek sengketa dalam perkara perdata No. 21/PDT.G/ 1999/
PN.LBS. bukanlah merupakan tanah Pusaka Tinggi Syafri (TPK), melainkan
merupakan tanah pusaka rendah dari jurai Sahar (Vide amar putusan kelima (5)
Bukti PK-3), sehingga terhadap amar putusan perkara perdata No. 21/
PDT.G/1999/PN.LBS. yang pada pokoknya menyatakan . bahwa objek
sengketa adalah harta pusaka tinggi kaum Penggugat (TPK), adalah merupakan
amar putusan yang sangat tidak patut untuk dipertahan dalam pemeriksaan
kembali in casu perkara a quo dan secara hukum sangat patut untuk dibatalkan,
termasuk dan tidak terkecuali terhadap amar putusan selanjutnya dalam perkara
perdata No. 21/ PDT.G/1999/PN.LBS. adalah juga merupakan amar putusan yang
secara hukum juga sangat patut untuk dibatalkan;
Bahwa sebaliknya berdasarkan uraian dan fakta-fakta hukum tersebut di atas adalah
sangat cukup beralasan kami PPK bermohon dan mudahan-mudahan Majelis Hakim
Peninjauan Kembali in casu perkara a quo, akan sependapat dengan kami PPK untuk
mengabulkan permohonan peninjauan kembali in casu perkara a quo yang PPK
ajukan, serta berkenan pula memberikan putusan yang amarnya pada pokoknya
9
Hal. 9dari 14 hal. Put. No. 297 PK/Pdt/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
10/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
menyatakan menolak gugatan Penggugat/Termohon Peninjauan Kembali seluruhnya
atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet ontvankelijke verklaard);
D. Bahwa selain 4 buah bukti baru tersebut di atas (Bukti PK-1, Bukti PK-2, Bukti
PK-3, dan Bukti PK-4), dalam bukti PK-1 juga disebutkan adanya bukti-bukti lain
yang menjadi bahan dan dasar pertimbangan dalam memutus sengketa adat terhadap
objek perkara yang sekaligus juga merupakan objek perkara in casu perkara a quo,
bukti-bukti mana antara lain:
1 Ranji Keluarga Sahar tanggal 15 Februari 2011 yang ditanda tangani oleh Sahar
(Kepala Waris), dan niniak mamak Kampuang Bungo Tanjuang (Agusman
Gindo Malano, Dulik An. Majo Indo), serta Junib Dt. Basa (Ketua KAN
Malampah) (Bukti PK-5);
2 Surat Keterangan Niniak Mamak tanggal 30 April 2011 yang ditanda tanganioleh niniak mamak Kampung Bunga Tanjung (Dulik An. Dt. Majo Indo,
Agusman Gindo Malano) (Bukti PK-6);
3 Surat Keterangan Jual beli Tanah antara Burahim dengan Karudin, tanggal 22
November 1996 (Bukti PK-7);
Bahwa dalam bukti-bukti PK-5 sampai bukti PK-7 tersebut di atas sudah sangat
cukup jelas ditegaskan antara lain yaitu:
1 Bahwa berdasarkan bukti PK-5 sudah sangat cukup jelas terbukti bahwa TPK
bukanlah sebagai mamak kepala waris dalam kaumnya (sebagaimana disebutkan
TPK dalam gugatannya in casu perkara
a quo), akan tetapi sesuai dengan bukti PK-5 a quo, sudah sangat cukup jelas
terbukti bahwa sebagai mamak kepala waris dalam kaum TPK adalah Sahar
(sebagai orang yang membuat bukti PK-5 a quo) yang sampai saat ini masih
hidup dan usianya jauh lebih tua dari TPK, sedangkan TPK berdasarkan bukti
PK-5 a quo adalah sebagai kemenakan dari Sahar;
2 Bahwa berdasarkan bukti PK-6 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Ninik
Mamak Kampung Bunga Tanjung, sudah sangat cukup jelas terbukti dan
ditegaskan bahwa objek sengketa in casu perkara a quo, dahulunya adalah hutan
belantara yang diolah oleh Sikam dan suaminya Duraman bersama anak-anaknya
dan setelah beliau meninggal pengolahan kepemilikan tanah tersebut, dilanjutkan
oleh anak-anaknya yaitu Sahar, Muis, Kasim dan Burahin, selaku ahli warisnya
dan tanah tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan pihak lain (tidak ada pihak
lain yang berhak atas tanah tersebut). Sehingga berdasarkan bukti PK-6 a quo,
10
10
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
11/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
maka amar putusan angka 3 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping in casu perkara
yang pada pokoknya menyatakan bahwa tanah objek sengketa adalah pusaka
tinggi Penggugat (TPK) adalah sangat patut serta beralasan hukum untuk
dibatalkan oleh Majelis Hakim Peninjauan Kembali;
3. Bahwa berdasarkan bukti PK-7 sudah sangat cukup jelas terbukti ditegaskan
antara lain yaitu:
a Bahwa pada tanggal 22 November 1996, antara Burahim (sekarang sebagai
TTPK.3) yang bertindak selaku pemilik tanah (yang merupakan objek
sengketa in casu perkara a quo), telah sepakat dan setuju untuk mengalihkan
tanah miliknya (dijual) kepada Karudin (PPK), dengan harga Rp 1.100.000,00
(satu juta seratus ribu Rupiah) (Vide bukti PK-7 angka 1 dan 2);
b Setelah dijual atau dialihkan hak atas tanah tersebut, maka jatuhlah menjadi
hak milik yang sah bagi pihak kedua, untuk selama-lamanya tanpa dapatdiganggu gugat oleh pihak manapun (Vide bukti PK-7 angka 3);
c Bahwa dalam bukti PK-7 a quo turut disetujui oleh ahli waris pihak pertama
(Sahar/TTPK-4, Muis, Kasim, Siyan) dan diketahui oleh Niniak Mamak
Kampung Bunga Tanjung (Syafudin Dt. Majo Indo dan Bustami Timbalan)
serta turut ditanda tangani oleh batas sepadan (Karudin, Z.A. Dt. Majo Basa,
Mardansah dan D.Dt. Majo Indo) dan juga diketahui oleh Junib Dt. Basa
(Ketua KAN Malampah) dan Bahari SY (Kepala Desa Maringging) serta Drs.
Afian (Camat Kepala Perwakilan Bonjol);
Bahwa berdasarkan bukti PK-7 a quo, maka amar putusan angka 3 Pengadilan
Negeri Lubuk Sikaping in casu perkara yang pada pokoknya menyatakan bahwa
tanah objek sengketa adalah pusaka tinggi Penggugat (TPK) adalah juga sangat
patut serta beralasan hukum untuk dibatalkan oleh Majelis Hakim Peninjauan
Kembali;
E. Bahwa kemudian, bukti lain yang juga Pemohon Kasasi ajukan sebagai dasar dalam
mengajukan Peninjauan Kembali in casu perkara a quo adalah berupa: Surat
Keterangan Tentang: Adat Kebiasaan yang berlaku di Nagari Malampah Tentang
Tanah, tertanggal 07 Maret 2008 (Bukti PK-8);
Bahwa berdasarkan bukti-bukti PK-8, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Pucuk
Pimpinan Adat, Penghulu Suku Adat yaitu: 1. Zainul Abidin Dt. Majo Basa selaku
Penghulu Suku Tangjung, 2. Junit Dt. Basa selaku Pucuk Adat Nagari Malampah, 3.
Mardansyah Dt. Mado selaku Pasamaian Adat Nagari Malampah, sudah sangat
cukup jelas diterangkan serta ditegaskan antara lain yaitu:
11
Hal. 11dari 14 hal. Put. No. 297 PK/Pdt/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
12/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1 Bahwa dalam Adat Kebiasaan yang berlaku di Nagari Malampah tentang Tanah,
pada pokoknya menyebutkan mengenai status tanah di Nagari Malampah terdiri
dari 3 bahagian yaitu: 1. Tanah Pusako Tinggi, 2. Tanah Pusako Randah, 3.
Tanah Hutan Bebas. (Vide bukti PK-8 huruf 1, 2
dan 3);
2 Sedangkan tanah yang menjadi objek sengketa in casu perkara a quo status
tanahnya diterangkan serta dinyatakan dalam bukti PK-8 a quo sebagai tanah
hutan bebas, yaitu tanah yang diolah si Kam (alm.) bersama suaminya Duraman
(alm.) selaku ayah/ibu kandung dari Muis, Kasim dan Burahim, adalah hasil dari
pembukaan lahan/hutan bebas yang tidak ada hubungannya dengan harta pusaka
tinggi suatu kaum di Nagari Malampah, maka jenis tanah ini termasuk jenis tanah
pusaka rendah, sehingga diwarisi oleh anak-anak si Kam (alm.) dan Duraman
(alm.) dan bisa diperjual belikan (Vide bukti PK-8 huruf a);Bahwa berdasarkan semua uraian dan fakta hukum serta bukti-bukti sebagaimana
tersebut di atas, maka sudah sangat cukup jelas terbukti antara lain yaitu:
1 Bahwa objek gugatan dalam perkara perdata No. 21/PDT.G/1999/PN.LBS. adalah
benar secara hukum dan hukum adat Nagari Malampah milik PPK (Vide bukti PK-1,
PK-3, PK-5, PK-6, PK-7 dan bukti PK-8);
2 Bahwa TPK bukanlah sebagai mamak kepala waris dalam kaumnya (Vide bukti
PK-3 dan bukti PK-5);
Bahwa oleh karenanya berdasarkan semua uraian, alasan, fakta hukum dan bukti-bukti
sebagaimana diuraikan di atas, sesuai dengan Pasal 67 huruf b Undang-Undang No. 14
Tahun 1985, adalah sangat patut dan cukup beralasan hukum kiranya PPK
berkesimpulan dan mudah-mudahan Majelis Hakim Peninjauan Kembali yang mulia
lagi bijaksana akan sependapat dengan kami bahwa, objek sengketa in casu perkara a
quo adalah benar secara hukum milik PPK, serta TPK bukanlah sebagai mamak kepala
waris dalam kaumnya, sehingga pilihan hukum terhadap putusan Pengadilan Negeri
Lubuk Sikaping
in casu perkara a quo harus dibatalkan, selanjutnya memberikan putusan yang amarnya
menyatakan bahwa menolak gugatan penggugat (TPK) seluruhnya atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet ontvankelijke verklaard);
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut
Mahkamah Agung berpendapat:
mengenai alasan A, B, C, D dan E:
12
12
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
13/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali tersebut tidak dapat dibenarkan, karena
setelah diteliti secara saksama Memori Peninjauan Kembali, Kontra Memori Peninjauan
Kembali dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti ternyata bukti baru
sebagaimana bukti bertanda PK-1, PK-2, PK-3, PK-4, PK-5, PK-6 dan PK-8 adalah
merupakan produk baru, dan PK-7 juga tidak bersifat menentukan, sehingga bukti baru
sebagaimana yang dikemukakan oleh Pemohon Peninjauan Kembali adalah bukan bukti
baru sebagaimana ditentukan dalam Pasal 67 huruf b Undang-Undang No. 14 Tahun
1985 jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2009;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka permohonan
peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali: KARUDIN
tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali ditolak, maka Pemohon Peninjauan Kembali dihukum untuk
membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-
Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 5
Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I:
Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali:KARUDIN tersebut;
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat I untuk membayar biaya
perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar
Rp 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu Rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada
hari Kamis, tanggal 22 November 2012 oleh Prof. Rehngena Purba, SH., MS. Hakim
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Syamsul
Maarif, SH., LLM., Ph.D. dan H. Mahdi Soroinda Nasution, SH., M.Hum. Hakim-
Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut
serta dibantu oleh Endang Wahyu Utami, SH., MH. Panitera Pengganti dengan tidak
dihadiri oleh para pihak;
Hakim-Hakim Anggota, K e t u a,
13
Hal. 13dari 14 hal. Put. No. 297 PK/Pdt/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
-
7/23/2019 297_PK_Pdt_2012-1
14/14
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
kIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
ttd./ ttd./
Syamsul Maarif, SH., LLM., Ph.D. Prof. Rehngena Purba, SH., MS.
ttd./
H. Mahdi Soroinda Nasution, SH., M.Hum.
Biaya-biaya: Panitera Pengganti,1 Meterai ..................... Rp 6.000,00 ttd./
2 Redaksi .................... Rp 5.000,00 Endang Wahyu Utami, SH., MH.
3 Administrasi PK.........Rp 2.489.000,00
Jumlah ...................... Rp 2.500.000,00
Untuk Salinan Mahkamah Agung RI.
an. Panitera Panitera Muda Perdata
Pri Pambudi Teguh, SH., MH.
Nip. 19610313 198803 1 003
14
14
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan