74kti bab 1 , 2

Upload: gerishelawimanda

Post on 21-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh gangguan

    pembuluh darah dan timbul secara mendadak (dalam beberapa jam) dengan

    gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang

    terganggu. Disfungsi neurologis berupa hemiparalisis atau hemiparesis yang

    disertai dengan defisit sensorik. Kejadian serangan penyakit stroke bervariasi

    antara tempat, aktu dan keadaan penduduk (!ustan, "##$ % &').

    enyebab tersering stroke adalah penyakit degeneratif arterial, baik

    arterosklerosis pada pembuluh darah besar (dengan trombemboli) maupun

    penyakit pembuluh darah kecil (lipohialinosis). Kemungkinan

    berkembangnya penyakit degeneratif arteri yang signifikan meningkat pada

    beberapa faktor resiko vaskular seperti umur, hipertensi, diabetes melitus,

    merokok, hiperkolesterolemia (insberg, "##" % &*).

    +enurut Smelter ("##' % "'') Stroke adalah masalah neurologik

    primer di merika Serikat dan di dunia. +eskipun upaya pencegahan telah

    menimbulkan penurunan pada insiden dalam beberapa tahun terakhir, stroke

    adalah peringkat ketiga penyebab kematian, dengan laju mortalitas '&/

    sampai $/ untuk stroke pertama dan sebesar 0#/ untuk stroke selanjutnya.

    1erdapat kira-kira dua juta orang bertahan hidup dari stroke yang mempunyai

    beberapa kecacatan, dari angka ini 2#/ memerlukan bantuan dalam aktivitas

    kehidupan sehari-hari.

    Di 3ndonesia diperkirakan insidens dan prevalensi stroke terus

    meningkat setiap tahunnya, seiring dengan peningkatan usia harapan hidup

    dan perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tidak diimbangi oleh

    1

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    2/26

    2

    perbaikan perilaku dan pola hidup yang sehat (4ahyu , inanjar, enis "#'',

    epidemologi stroke, http%55databaseartikel.com5kesehatan5epidemologi-

    stroke.html).

    +enurut Dinas Kesehatan rovinsi 6aa 1engah ("##2) Di rovinsi

    6aa 1engah kasus tertinggi Stroke adalah di Kota Semarang yaitu sebesar

    .*&0 kasus ('$,*'/) dibanding dengan jumlah keseluruhan kasus Stroke di

    kabupaten5kota lain di 6aa 1engah. 6umlah kasus stroke keseluruhan di Kota

    Semarang terdapat proporsi sebesar ,'&/. Sedangkan kasus tertinggi kedua

    adalah Kabupaten Sukoharjo yaitu .'02 kasus ('2,""/) dan apabila

    dibandingkan dengan jumlah keseluruhan 1+ (penyakit tidak menular) lain

    di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar '#,**/. Kasus ini paling sedikit

    dijumpai di Kabupaten Semarang yaitu 2 kasus (#,#'/). Sedangkan

    Kabupaten 7ilacap juga belum pernah melaporkan. 8ata-rata kasus Stroke di

    6aa 1engah adalah 09,0# kasus.

    Data pasien stroke yang diperoleh penulis di 8S3 ekajangan pada

    bulan januari sampai oktober tahun "#'' adalah '0' orang, dengan diagnosa

    Stroke hemoragik $# orang, Stroke :on ;emoragik &2 orang, Suspek Stroke

    ;emoragik $ orang.

    Dalam kasus stroke ini dibutuhkan pemahaman dan penanganan secara

    khusus baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat setempat dalam

    penatalaksanaannya, peraat harus memberikan pelayanan yang intensif pada

    penderita stroke seperti memberikan terapi 8

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    3/26

    3

    sehingga tidak memandang rendah dirinya. 8umah sakit harus dapat

    memberikan pelayanan gaatdarurat yang cepat. Sehingga dapat menurunkan

    angka kematian dan kecacatan stroke.

    Sesuai latar belakang diatas penderita stroke yang terus mengalami

    peningkatan, maka penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah yang

    berjudul =suhan Keperaatan Stroke pada 1n.S di 8uang +atahari 8umah

    Sakit 3slam ekajangan>.

    B. Tujuan

    '. 1ujuan umum

    enulis dapat memahami dan menerapkan asuhan keperaatan pada

    klien stroke dengan menggunakan pendekatan proses keperaatan.

    ". 1ujuan khusus

    1ujuan khusus yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini

    yaitu dapat %

    a. +engkaji klien dengan kasus stroke secara detail.

    b. +enganalisa masalah-masalah yang muncul pada klien dengan

    gangguan stroke.

    c. +emprioritaskan masalah dan merumuskan diagnosa keperaatan

    pada klien dengan gangguan stroke.

    d. +engidentifikasi perencanaan.e. +elaksanakan tindakan keperaatan pada klien stroke.

    f. +engevaluasi asuhan keperaatan pada klien stroke.

    g. +endokumentasikan asuhan keperaatan pada klien stroke.

    C. Manfaat

    '. !agi ilmu pengetahuan

    Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam

    penanganan kasus stroke.

    ". !agi penulis

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    4/26

    4

    Diharapkan dapat menambah pengalaman bagi penulis dalam memberikan

    asuhan keperaatan klien dengan stroke.. !agi institusi

    a. !agi pendidikan

    Sebagai tambahan acana pengetahuan stroke bagi mahasisa stikes

    muhammadiyah pekajangan

    b. !agi lahan praktik

    +emberikan bahan masukan yang positif tentang asuhan keperaatan

    pada pasien stroke dan dapat meningkatkan mutu pelayanan

    keperaatan pada klien dengan stroke sehingga dapat mengurangi

    terjadinya komplikasi.

    BAB II

    KONSEP DASAR

    A. KONSEP MEDIS

    '. engertian

    Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh

    berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smelter, "##' % "'').

    ". ?tiologi

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    5/26

    5

    +enurut Smelter ("##' % "'') penyebeb stroke biasanya diakibatkan

    dari salah satu dari empat kejadian sebagai berikut%a. 1rombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).

    b. ?mbolisme (bekuan darah atau material lain yang dibaah ke otak

    dari bagian tubuh yang lain).

    c. 3skemia ( penurunan aliran darah ke area otak).

    d. ;emoragi serebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan

    pendarahan kedalam jaringan otak atau ruang sekitar otak).

    kibatnya adalah penghentian suplai darah ke otak yang menyebabkan

    kehilangan sementara atau permanen gerakan, berpikir, memori ,bicara,

    atau sensasi.

    @aktor resiko stroke menurut 4artonah ("##$ % &&) adalah sebagai

    berikut%

    a. Asia % +akin bertambah usia resiko stroke makin tinggi, hal ini

    berkaitan dengan elastisitas pembuluh darah.

    b. 6enis kelamin % Baki-laki mempunyai kecenderungan lebih tinggi.

    c. 8as dan keturunan % Stroke lebih sering ditemukan pada kulit putih.

    d. ;ipertensi % ;ipertensi menyebabkan aterosklerosis pembuluh darah

    serebral sehingga lama kelamaan akan pecah menimbulkan

    perdarahan.

    e. Diabetes melitus % ada penyakit diabetes melitus terjadi gangguan

    vaskuler, sehingga terjadi hambatan dalam aliran darah ke otak.

    f. enyakit jantung % ada fibrilasi atrium menyebabkan penurunan

    kardiac output, sehingga terjadi gangguan perfusi serebral.g. erokok % 8okok menimbulkan plaCue pada pembuluh darah oleh

    nikotin sehingga terjadi aterosklerosis.

    h. eningkatan kolesterol % Kolesterol dalam tubuh menyebabkan

    aterosklerosis dan terbentuknya lemak sehingga aliran darah lambat.

    i.

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    6/26

    6

    +enurut 3rfan ("#'# % 0') stroke dapat dikategorikan dalam beberapa

    jenis, antara lain %a. Stroke iskemik

    aitu stroke yang disebabkan oleh sumbatan bekuan darah,

    penyempitan sebuah arteri atau beberapa arteri yang mengarah ke

    otak atau embolus yang terlepas dari jantung atau arteri ekstrakranial

    (arteri yang berada diluar tengkorak) yang menyebabkan sumbatan

    di satu atau beberapa arteri intrakranial (arteri yang berada didalam

    tengkorak). ini disebut infark otak atau stroke iskemik.

    b. Stroke hemoragik

    Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan ke dalam jaringan

    otak (hempragik intraserebrum atau hematom intraserebrum) atau ke

    dalam ruang subaraknoid.

    . atofisiologi

    atofisiologi stroke menurut 4artonah ("##$ % &9)

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    7/26

    7

    berdilatasi sebagai kompensasi tubuh untuk meningkatkan aliran darah

    lebih banyak. Sebaliknya keadaan vasodilatasi memberi efek pada

    peningkatan tekanan intrakranial.

    +enurut 4artonah ("##$ % &$) kekurangan oksigen dalam otak

    (hipoksia) akan menimbulkan iskemia. Keadaan iskemi yang relatif

    pendek 5 cepat dan dapat pulih kembali disebut transient ischemic

    attacks. Selama periode anoksia (tidak ada oksigen) metabolisme otak

    cepat terganggu. Sel otak akan mati dan terjadi perubahan permanen

    antara -'# menit anoksia.

    2. ambaran klinis

    +anifestasi klinik stroke menurut Smelter ("##' % "') stroke

    menyebabbkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembulih

    darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat,

    dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesoris). @ungsi otak

    yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya.

    ejala klinisnya meliputi %

    a. Kehilangan motorik meliputi hemiplegia (paralisis pada salah satu

    sisi), hemiparesis (kelemahan salah satu sisi tubuh).

    b. Kehilangan komunikasi seperti disatria (kesulitan berbicara), afasia

    (bicara defektif atau kehilangan bicara).

    c. Kehilangan sensori.

    d. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologik.e. Disfungsi kandung kemih.

    9. Komplikasi

    +enurut smelter ("##' % "'$) komplikasi stroke meliputi hipoksia

    serebral, penurunan aliran darah serebral, dan luasnya area cidera.

    +enurut artonah ("##$ % *') komplikasi stroke meliputi%

    a. ;ipertensi 5 hipotensi.

    b. Kejang .

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    8/26

    8

    c. eningkatan 1ekanan 3ntrakranial.

    d. 1onus otot abnormal.

    e. +alnutrisi.f. 3nkontinensia urine.

    0. enatalaksanaan

    enatalaksanaan stroke menurut 4artonah ("##$ % *") dijelaskan sebagai

    berikut%

    a. enatalaksanaan umum

    ') ada fase akut

    a) ertahankan jalan nafas, pemberian oksigen, penggunaan

    ventilator.

    b) +onitor peningkatan tekanan intrakranial.c) +onitor fungsi pernafasan % nalisa as Darah.

    d) +onitor jantung dan tanda-tanda vital, pemeriksaan ?K.

    e) ?valuasi status cairan dan elektrolit.

    f) Kontrol kejang jika ada dengan pemberian antikonvulsan,

    dan cegah resiko injuri.

    g) Bakukan pemasangan :1 untuk mengurangi kompresi

    lambung dan pemberian makanan.

    h) 7egah emboli paru dan tromboplebitis dengan antikoagulan.

    i) +onitor tanda-tanda neurologi seperti tingkat kesadaran,

    keadaan pupil, fungsi sensorik dan motorik, nervus kranial

    dan refleks.

    ") @ase rehabilitasi

    a) ertahankan nutrisi yang adekuat.

    b) rogram managemen bladder dan boel.

    c) +empertahankan keseimbangan tubuh dan rentang gerak

    sendi (8

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    9/26

    9

    c. 1erapi obat-obatan

    1erapi pengobatan tergantung dari jenis stroke %

    ') Stroke iskemia

    a) emberian trombolisis dengan rt- (recombinant tissue E

    plasminogen).

    b) emberian obat-obatan jantung seperti digoksin pada aritmia

    jantung atau alfa beta, kaptopril, antagonis kalsium pada

    pasien dengan hipertensi.

    ") Stroke hemoragik

    a) ntihipertensi % kaptopril, antagonis kalsium.

    b) Diuretik % manitol "#/, furosemide.

    c) ntikonfulsan % fenitoin (4artonah,"##$ % *).

    B. ASUHAN KEPERAATAN

    '. engkajian fokus

    engkajian pada pasien stroke menurut 4artonah ("##$ % *) dijelaskan

    sebagai berikut%

    a. 8iayat keperaatan

    ') 8iayat kejadian aal stroke, saat aktivitas atau istirahat.

    ") @aktor penyabab dan resiko stroke seperti hipertensi, perokok,

    hiperkolesterol, D+, obesitas, anemia, pola latihan atau aktivitas

    sehari-hari.

    b. emeriksaan fisik

    ') aralisis 5 paresis motorik % ;emiplegia 5 hemiparesis, kelemahan

    otot ajah, tangan.

    ") anguan sensorik % kehilangan sensasi pada ajah, lengan dan

    ekstremitas baah.

    ) Disphagia % kesulitan mengunyah, menelan, paralisis lidah, dan

    laring.

    2) angguan visual % pandangan ganda, lapang pandang menyempit.

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    10/26

    10

    9) Kesulitan komunikasi % adanya aphasia sensorik (kerusakan

    padaarea ernick), aphasia motorik 5 ekspresive (kerusakan pada

    area broca), aphasia global, kesulitan menulis (agraphia),

    kesulitan membaca (aleFia).

    0) Disatria (kesulitan mengucapkan artikulasi 5 pelo, cadel),

    kelemahan otot ajah, lidah, langit-langit atas, pharing dan bibir.

    $) Kemampuan emosi % perasaan. ?kspresi ajah, penerimaan

    terhadap kondisi dirinya.

    &) +emori % pengenalan terhadap lingkungan, orang, tempat, aktu.*) 1ingkat kesadaran.

    '#) @ungsi bladder dan fungsi boel.

    c. 1est diagnostik

    +enurut insberg ("##" % *') pemeriksaan penunjang yang biasa

    dilakukan pada pasien stroke meliputi%

    ') Darah lengkap dan B?D.

    ") Areum, elektrolit, glukosa dan lipid.

    ) 71 Scan.

    2) 8ontgen dada dan ?K.

    ". Diagnosa keperaatan dan intervensi

    Diagnosa keperaatan dan intervensi menurut artonah ("##$)a. angguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan

    aliran darah, oklusi, perdarahan, vasospasme serebral, edema serebral.

    angguan perfusi jaringan serebral adalah suatu penurunan jumlah

    oksigen yang mengakibatkan kegagalan untuk memelihara jaringan

    pada tingkat kapiler (4ilkinson, "##0).

    Kriteria hasil %

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    11/26

    11

    ') asien dapat mempertahankan tingkat kesadaran, fungsi kognitif,

    sensorik dan motorik.") 1anda-tanda vital stabil.

    ) angguan lebih lanjut tidak terjadi.

    8encana tindakan

    ') Kaji status neurologik setiap jam.

    ") Kaji tingkat kesadaran dengan 7S.

    ) ?valuasi keadaan motorik dan sensori pasien.

    2) +onitor tanda vital setiap ' jam.

    9) ;itung irama denyut nadi, auskultasi adanya murmur.

    0) ertahankan pasien bedrest, berikan lingkungan tenang, batasi

    pengunjung, atur aktu istirahat dan aktivitas.8asional

    ') +enentukan perubahan defisit neurologik lebih lanjut.

    ") 1ingkat kesadaran merupakan indikator terbaik adanya

    perubahan neurologi.

    ) angguan motorik dan sensori dapat terjadi akibat edema otak.

    2) danya perubahan tanda vital seperti respirasi menunjukkan

    kerusakan pada batang otak.

    9) !radikardia dapat diakibatkan adanya gangguan otak, murmur

    dapat terjadi pada gangguan jantung.

    0) 3stirahat yang cukup dan lingkungan yang tenang mencegah

    perdarahan kembali.

    b. angguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan

    neuromuskuler, kelemahan, parestesia, paralisis.

    anguan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam

    kemandirian, pergerakan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu

    ekstremitas atau lebih (4ilkinson, "##0).

    Kriteria hasil %

    ') +epertahankan keutuhan tubuh secara optimal seperti tidak adanya

    kontraktur.

    ") +epertahankan kekuatan 5 fungsi tubuh secara optimal.

    8encana tindakan

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    12/26

    12

    ') Kaji kemampuan motorik.

    ") jarkan pasien untik melakukan 8

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    13/26

    13

    ) 7iptakan lingkungan penerimaan dan privasi ( jangan terburu E buru,

    bicara dengan perlahan dan intonasi normal, kurangi bising

    lingkungan, jangan paksa pasien untuk berkomunikasi).

    2) unakan kata-kata sederhana secara bertahap dengan bahasa

    tubuh.

    9) !erikan respon terhadap perilaku non verbal.

    8asional

    ') +engidentifikasi masalah komunikasi karena gangguan bicara

    atau gangguan bahasa.

    ") asien dapat memperhatikan ekspresi dan gerakkan bibir laan

    bicara sehingga dapat mudah menginterpretasi.

    ) +embantu menciptakan komunikasi yang efektif.

    2) +emudahkan penerimaan pasien.

    9) +enunjukan adanya respon dan rasa empati terhadap gangguan

    bicara pasien.

    d. angguan persepsi berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori,

    transmisi, integrasi, stres psikologik.

    +enurut 4ilkinson ("##0) angguan persepsi adalah keadaan

    seorang individu yang mengalami suatu perubahan pada jumlah atau

    pola stimulus yang diterima, di ikuti dengan suatu respon terhadap

    stimulus tersebut yang dihilangkan, dilebihkan, disimpangkan, atau

    dirusakan.Kriteria hasil%

    ') +empertahankan tingkat kesadaran dan fungsi persepsi.

    ") +endemonstrasikan tingkah laku untuk mengkompensasikan

    kekurangan.

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    14/26

    14

    8encana tindakan

    ') Kaji kemapuan persepsi pasien dan penerimaan sensorik.

    ") 7iptakan lingkungan yang sederhana dan pindahkan alat-alat yang

    berbahaya.

    ) 1empatkan barang pada tempat semula.

    2)

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    15/26

    15

    0) Kolaborasi ahli fisioterapi.

    8asional

    ') +embantu merencanakan intervensi") +enumbuhkan kemandirian dalam peraatan.

    ) +eningkatkan harga diri klien.

    2) eraat konsisten dalam memberi asuhan keperaatan.

    9) +emenuhi kebutuhan DB dan melatih kemandirian.

    0) +engembangkan rencana terapi.

    BAB III

    RESUME KASUS

    A. Pengkaj!an

    1n.S umur 0$ tahun, laki E laki, beragama islam, pendidikan SD,

    pekerjaan irasasta, alamat rumah kajen. enanggung jaab klien

    adalah :y.8 umur 29 tahun, sebagai anak kandung klien, beragama islam,

    pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, alamat kajen kabupaten pekalongan.

    1anggal "$

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    16/26

    16

    kelemahan gerak, bicara tampak pelo. ;asil 7S ? 2 H + ' H I J &,

    1anda E tanda vital % tekanan darah % '*#5*# mm;g, nadi % &"F5menit,

    suhu % $,$o7, pernapasan % "2F5menit.

    1erapi obat yang diberikan kepada klien antara lain % infus 8B "#

    tetes 5 menit, injeksi piracetam gr 2 F ', injeksi citicolin 9## mg "F',

    injeksi kalnek 9## mg " F ', catopril " F "9 mg.

    B. Anal!"a #ata #an #!agn$"a ke%era&atan

    Dari hasil pengkajian tanggal "$

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    17/26

    17

    '. angguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan vasospasme

    serebral.Klien akan mengalami penurunan rasa pusing setelah dilakukan

    tindakan keperaatan selama F "2 jam dengan kriteria hasil klien

    dapat mempertahankan tingkat kesadaran sensori dan motorik, tanda E

    tanda vital stabil, tidak adak peningkatan tekanan intramuskuler.

    a. 3ntervensi keperaatan.

    Kaji tingkat kesadaran dengan 7S, monitor tanda E tanda vital

    setiap ' jam, pertahankan pasien bedrest, berikan lingkungan

    tenang, batasi pengunjung, atur aktu istirahat dan aktivitas,

    berikan obat penurun tekanan darah tinggi.

    b. 3mplementasi.

    +engkaji tingkat kesadaran dengan 7S (hasil 7S % ? H + H I J

    2 H ' H J & ), memonitor tanda E tanda vital (tekanan darah %

    '*#5*# mm;g, nadi % &" F5menit, suhu % $,$ o7, pernapasan % "2

    F5menit), mempertahankan pasien bedrest, memberikan lingkungan

    yang tenang, dan membatasi pengunjung ( pasien tampak rileks),

    memberikan obat % injeksi kalnek 9## mg " F ', captopril " F "9

    mg (obat diminum tanpa ada reaksi alergi).

    c. ?valuasi.

    ?valuasi pada tanggal "*

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    18/26

    18

    Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri setelah dilakukan

    tindakan keperaatan selama F "2 jam dengan kriteria hasil % klien

    dapat mempertahan kekuatan 5 fungsi tubuh secara optimal.

    a. 3ntervensi.

    Kaji kemampuan motorik, ajarkan pasien untuk melakukan 8

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    19/26

    19

    Klien mampu berkomunikasi dengan baik dan tidak pelo setelah

    dilakukan tindakan keperaatan selama F "2 jam dengan kriteria

    hasil % mampu menggunakan metode komunikasi yang efektif baik

    verbal maupun non verbal.

    a. 3ntervensi.

    Kaji kemampuan komunikasi adanya gangguan bahasa dan bicara,

    pertahankan kontak mata dengan klien saat berkomunikasi, bicara

    dengan perlahan dan intonasi normal.

    b. 3mplementasi.+engkaji kemampuan komunikasi adanya gangguan bahasa dan

    bicara (bicara tampak pelo, 7S verbal % ),mempertahankan

    kontak mata dengan klien saat berkomunikasi, bicara dengan

    perlahan dan intonasi normal (klien tampak sulit bicara namun

    masih membentuk kalimat).

    c. ?valuasi.

    !erdasarkan evaluasi tanggal "*

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    20/26

    20

    BAB I*

    PEMBAHASAN

    Dalam bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperaatan

    pada 1n.S dengan diagnosa stroke hemoragik di ruang +atahari 8S3

    +uhammadiyah ekajangan. +asalah keperaatan (diagnosa keperaatan)

    yang muncul pada 1n.S sesuai dengan prioritas pertama masalah

    keperaatan adalah angguan perfusi jaringan serebral berhubungan

    dengan vasospasme serebral.

    angguan perfusi jaringan serebral adalah suatu penurunan jumlah

    oksigen yang mengakibatkan kegagalan untuk memelihara jaringan kapiler

    (4ilkinson, "##0). Dijadikan prioritas masalah karena pada saat pengkajian

    klien mengeluh pusing. Data yang muncul diantaranya klien mengatakan

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    21/26

    21

    kepalanya pusing, tekanan darah % '*#5*# mm;g, nadi % &" F5menit, suhu %

    $,$ o7, pernapasan % "2 F5menit.3mplementasi yang sudah dilakukan untuk masalah gangguan

    perfusi jaringan serebral antara lain +engkaji tingkat kesadaran dengan

    7S (hasil 7S % ? H + H I J 2 H ' H J & ), memonitor tanda E tanda

    vital (tekanan darah % '*#5*# mm;g, nadi % &" F5menit, suhu % $,$ o7,

    pernapasan % "2 F5menit), mempertahankan pasien bedrest, memberikan

    lingkungan yang tenang, dan membatasi pengunjung ( pasien tampak

    rileks), memberikan obat % injeksi kalnek 9## mg " F ', captopril " F "9 mg

    (obat diminum tanpa ada reaksi alergi).

    +asalah gangguan perfusi jaringan serebral teratasi pada tanggal

    "*

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    22/26

    22

    '), mengajarkan klien untuk melakukan 8

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    23/26

    23

    verbal belum teratasi yang dibuktikan dengan data klien masih tampak sulit

    bicara, bicara tampak pelo, 7S verbal % .

    BAB *

    PENUTUP

    A. S!)%ulan

    Setelah penulis melakukan asuhan keperaatan pada 1n.S maka dapat

    ditarik kesimpulan sebagai berikut %

    '. 1n.S menderita stroke, pada saat pengkajian didapatkan data % klien

    mengatakan badannya terasa lemas dan kepalanya pusing. Klien

    tampak lemah, ekstremitas kanan atas dan baah mengalami

    kelemahan gerak, bicara tampak pelo. ;asil 7S ? 2 H + ' H I J &,

    1anda E tanda vital % tekanan darah % '*#5*# mm;g, nadi % &"F5menit,

    suhu % $,$o7, pernapasan % "2F5menit.

    ". Diagnosa keperaatan yang ditemukan pada kasus 1n.S terdapat

    diagnosa keperaatan diantaranya % gangguan perfusi jaringan

    serebral berhubungan dengan vasospasme serebral, gangguan

    mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan umum (hemiparese),

    gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan

    neuromuskuler, kelemahan umum.

    . erencanaan keperaatan dirumuskan berdasarkan prioritas masalah

    sekaligus memperhatikan kondisi klien serta kesanggupan keluarga

    dalam kerjasama.

    30

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    24/26

    24

    2. elaksanaan keperaatan sangat bergantung pada sikap peraat dan

    ketrampilan dalam memberikan asuhan keperaatan. Kepercayaan

    klien terhadap peraat menimbulkan sikap kooperatif dalam

    menjalankan prosedur keperaatan.

    9. ?valuasi yang telah tercapai adalah pada masalah gangguan perfusi

    jaringan serebral yang berhubungan dengan vasospasme serebral,

    namun tidak semua masalah keperaatan yang diterapkan dalam

    kasus ini dapat dicapai dalam jangka aktu yang telah ditentukan,

    terutama tujuan yang memerlukan proses pencapaian yang cukup

    lama.

    B. Saran.

    '. !agi mahasisa

    +ahasisa diharapkan lebih memahami konsep dari proses

    keperaatan stroke sebagai dasar dalam memberikan asuhan

    keperaatan yang berkualitas pada klien stroke.

    ". !agi peraat

    Dalam memberikan asuhan keperaatan pada klien dengan Stroke

    diharapkan peraat mampu mamberikan motivasi serta tindakan

    keperaatan yang bersifat promotif, preventif dan kuratif agar tidak

    terjadi komplikasi lebih lanjut.

    DA+TAR PUSTAKA

    !ustan, +.:. "##$. ?pidemologi % enyakit 1idak +enular. 6akarta % 8ineka

    7ipta.

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    25/26

    25

    insberg, Bionel. "##$. Becture :otes :eurologi. 6akarta % ?rlangga.

    3rfan, +uhammad. "#'#. @isioterapi !agi 3nsan Stroke. ogyakarta % raha3lmu.

    Smelter, Suanne. 7. "##'. !uku jar Keperaatan +edikal !edah. ?disi ".

    6akarta % ?7.

    1aroto, 4artonah dkk. "##$. Keperaatan !edikal !edah angguan Sistem

    ersyarafan. 6akarta % sagung seto.

    4ilkinson, judith. "##0. !uku Saku Diagnosis Keperaatan ?disi $. 6akarta %

    ?7.

    Bampiran pathays

    +enurut 4artonah ("##$).

  • 7/24/2019 74kti bab 1 , 2

    26/26

    26

    enyakit yang mendasari stroke

    enurunan perfusi jaringan embuluh darah otak pecah

    serebral

    perdarahan sel otak

    iskemia

    merusak neuron dan bagian

    hipoksia bagian yang terkena

    nekrosis jaringan otak gangguan perfusi

    jaringan serebral

    saraf E saraf pusat pengatur

    tubuh rusak dan tidak brfungsi

    afasia, disfasia, diplopia, hemiparesis, disfungsi

    disartia pandangan kabur hemiplegia kandung kemih

    kerusakan komunikasi prubahan persepsi kerusakan inkontinensia

    verbal5 non verbal sensori % penglihatan mobilitas fisik urin

    defisit peraatan diri