apoptosis word

Upload: deka-dharma-putra

Post on 23-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    1/31

    MAKALAH

    MATA KULIAH ILMU BEDAH MULUT IV

    APOPTOSIS

    Disusun Oleh :

    Dian Maifara Putri

    NPM 160121120007

    Dosn P!"i!"in# $ Prof% Har!as &a'i( &usuf (r#%) S*BM +K,

    P-O.-AM PENDIDIKAN DOKTE- .I.I SPESIALISBEDAH MULUT DAN MAKSILO/ASIAL

    /AKULTAS KEDOKTE-AN .I.IUNIVE-SITAS PADAA-AN

    201BAB I

    0

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    2/31

    PENDAHULUAN

    Setiap organisme yang hidup terdiri dari ratusan tipe sel, yang semuanya berasal dari

    fertilisasi sel telur. Selama perkembangannya sejumlah sel bertambah secara dramatis yang

    kemudian akan membentuk berbagai jenis jaringan dan organ. Seiring dengan pembentukan

    sel yang baru tersebut, sel yang mati merupakan proses regulasi yang normal pada sejumlah

    sel dari jaringan. Pengendalian terhadap eliminasi sel-sel yang mati ini disebut dengan

    kematian sel yang terprogram atau apoptosis.1

    Apoptosis berasal dari bahasa Greek, yang artinya gugurnya putik bunga ataupun

    daun dari batangnya. Apoptosis pertama diidentifikasikan sebagai bentuk kematian sel

    berdasarkan kepada morfologinya. Penelitian mengenai insiden biokomiawi dan genetik

    merupakan prediksi dari peranannya dalam mengontrol sel ditentukan secara genetik dan

    alamiah sehingga kontrol genetik dan mekanisme biokimia dari apoptosis menjadi lebih

    dimengerti dalam perkembangan dan strategi terapi yang mengatur kejadian dalam proses

    penyakit.1,

    !enyataannya bahwa apoptosis terjadi pada tumor bukan hal yang baru. "ebih dari #

    tahun yang lalu telah ditegaskan bahwa apoptosis telah banyak dilaporkan pada kehilangan

    sel secara spontan yang dikenal dari penelitian-penelitian kinetik yang terjadi pada tumor, dan

    hal ini telah jelas bahwa secara luas mengetahui tumor dalam menetapkan dengan baik

    pengobatan radiasi, khemoterapi sitositis, pemanasan dan hormonal. $alaupun demikian,

    selama bertahun-tahun yang lalu, pengertian terdepan pada pengontrolan apoptosis di le%el

    molekuler telah meluas dibahas secara bermakna dalam potensial onkologi dan telah

    melampaui jauh melengkapi suatu penjelasan mekanik dari penghapusan sel tumor.

    !hususnya, penemuan bahwa apoptosis dapat diatur oleh produk proto-onkogen dan tumor

    supresorgen p&' telah membuka jalan untuk penelitian masa depan.,'

    (sulan bahwa apoptosis adalah suatu fenomena yang berlainan terhadap perbedaan

    fundamental dari degeneratif kematian sel atau nekrosis berdasarkan pada morfologi,

    biokimia, dan insiden.)

    *alam tiga dekade terakhir ini, dua bentuk sel mati berbeda secara mendasar,

    apoptosis dan nekrosis. +elah didefinisikan dalam istilah morfologi, biokimia dan insidennya.*alam keadaan normal, sel-sel tubuh dapat memberikan respon atau adaptasi terhadap

    1

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    3/31

    lingkungannya. ila akti%itas yang dilakukan sel tersebut meningkat, atau stimulus yang

    diterimanya meningkat, maka untuk mencapai keseimbangan dalam merespon hal tersebut,

    sel akan mengalami hipertropi. Sebaliknya bila stimulus berkurang atau terjadi penurunan

    akti%itas sel, maka sel tersebut akan mengalami atropi.,'

    BAB II

    DEFINISI DAN PENYEBAB

    2

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    4/31

    Apoptosis adalah suatu proses kematian sel yang terprogram, diatur secara genetik,

    bersifat aktif, ditandai dengan adanya kondensasi chromatin, fragmentasi sel dan fagositosis

    sel tersebut oleh sel tetangganya..'!resno dalam tulisannya, apoptosis adalah kematian sel

    terprogram yang merupakan proses penting dalam pengaturan homeostasis normal, proses ini

    menghasilkan keseimbangan dalam jumlah sel jaringan tertentu melalui eliminasi sel yang

    rusak dan proliferasi fisiologis dan dengan demikian memelihara agar fungsi jaringan normal.

    *eregulasi apoptosis mengakibatkan keadaan patologis, termasuk proliferasi sel secara tidak

    terkontrol seperti dijumpai pada kanker. Ada berbagai bukti yang menyatakan kontrol

    apoptosis dikaitkan dengan gen yang mengatur berlangsungnya siklus sel, diantaranya gen

    p&', b, yc, /1A dan keluarga cl-. Gangguan regulasi dan proliferasi sel baik akibat

    akti%itas onkogen dominan maupun inakti%asi tumor suppressor genes ada hubungannya

    dengan kontrol apoptosis. eberapa jenis %irus onkologik melaksanakan proses transformasi

    sel dengan cara mengganggu fungsi apoptosis dalam sel. isalnya S0)#, herpes dan

    adeno%irus, polioma maupun %irus /pstein arr /02.3Proses apoptosis secara garis besar

    diilustrasikan pada gambar 1.

    3

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    5/31

    Gambar 1. Proses apoptosis

    *alam literatur lain menyebutkan apoptosis merupakan suatu bentuk kematian sel

    yang didesain untuk menghilangkan sel-sel host yang tidak diinginkan melalui akti%asi

    serangkaian peristiwa yang terprogram secara internal melalui serangkaian produk gen.

    Adapun terjadinya penyebab diatas sebagai berikut 4

    A. Selama proses perkembangan.

    . Sebagai suatu mekanisme homeostatik untuk memelihara sel di jaringan.

    5. Sebagai suatu mekanisme pertahanan seperti reaksi imun.

    *. Apabila sel-sel dihancurkan oleh penyakit atau agen-agen yang berbahaya.

    /. Proses Penuaan.

    4

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    6/31

    6aktor-faktor yang bertanggung jawab dari serangkaian peristiwa apoptosis baik

    fisiologis, adaptif maupun patologis adalah 4

    A. !erusakan sel yang terprogram selama embriogenesis termasuk implantasi,

    organogenesis, in%olusi perkembangan dan metamorfosis yang tidak selalu didefinisikan

    secara fungsional sebagai kematian sel yang terprogram. 7leh ahli /mbriologi

    terminologi ini sering digunakan.

    . Proses in%olusi yang tergantung hormon pada orang dewasa seperti penurunan sel

    endometrium selama siklus menstruasi, atresia folikuler o%arium pada menopause,

    regresi payudara setelah menyapih dan atropi prostat setelah katrasi.

    5. *elesi sel pada populasi sel-sel yang berproliferasi seperti epitel kripta usus intestinum2.

    *. !ematian sel pada tumor paling sering selama regresi tapi juga pada tumor dengan

    pertumbuhan sel yang aktif.

    /. !ematian netropil selama respon inflamasi akut.

    6. !ematian sel-sel imun baik limfosit 8 +, setelah deflesi sitokin, seiring dengan delesi

    sel-sel + autoreaktif pada timus yang sedang berkembang.

    G. !ematian sel yang diinduksi oleh sel-sel + Sitotoksik, seperti pada penolakan imum

    seluler.

    9. Atropi patologis pada organ parenkim setelah obtruksi duktus, seperti yang terjadi di

    pankreas, kelenjer parotis 8 ginjal.

    :. "esi sel pada penyakit %irus tertentu, misalnya pada hepatitis %irus, dimana sel-sel yang

    mengalami apoptosis dihepar yang dikenal sebagai badan Councilman

    ;. !ematian sel akibat berbagai stimulus lesi yang mampu menyebabkan nekrosis, kecuali

    bila diberikan dosis rendah, contohnya panas, radiasi, obat-obat anti kanker sitotoksik 8

    hipoksia dapat menyebabkan apoptosis jika kerusakan ringan, tapi dosis besar dengan

    stimulus yang sama menyebabkan kematian sel nekrotik.

    5

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    7/31

    BAB III

    MORFOLOGI

    Gambaran morfologi dapat dilihat dengan mikroskop elektron yang menggambarkan 4

    A. Pengerutan sel

    Sel berukuran lebih kecil, sitoplasmanya padat, meskipun organella masih normal

    tetapi tampak padat.

    . !ondensasi !romatin piknotik2

    :ni gambaran apoptosis yang paling khas. !romatin mengalami agregasi diperifer

    dibawah selaput dinding inti menjadi massa padat yang terbatas dalam berbagai

    bentuk dan ukuran. :ntinya sendiri dapat pecah membentuk fragmen atau lebih

    karyorhe permukaan yang luas

    kemudian mengalami fragmentasi menjadi sejumlah badan apoptosis yang

    berikatan dengan membran yang disusun oleh sitoplasma dan organella padat

    atau tanpa fragmen inti.

    *. 6agositosis badan Apoptosis

    adan apoptosis ini akan difagotosis oleh sel-sel sehat disekitarnya, baik sel-sel

    parenkim maupun makrofag. adan apoptosis dapat didegradasi di dalam lisosom

    dan sel-sel yang berdekatan bermigrasi atau berproliferasi untuk menggantikan

    ruangan sebelumnya diisi oleh sel apoptosis yang hilang.

    !arakteristik apoptosis mempengaruhi sel tunggal yang terpencar tidak ada kelompok

    sel yang bergabung. Pada nekrosis pengenalan lebih awal perubahan morfologi adalah

    tersusun padat kompak2 dan agregasi kromatin inti, dengan terbentuk gambaran yang jelas,

    masa granular yang seragam dengan jelas menjadi kecil membungkus inti dan pemadatan

    sitoplasma. !elanjutan pemadatan itu didampingi oleh lilitan kekusutan2 gambaran baru intidan sel ini diikuti oleh pemecahan inti kedalam fragmen berlainan yang dikelilingi oleh

    6

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    8/31

    lapisan pembungkus double dan tunas sel secara keseluruhan menghasilkan apoptotic

    bodiesyang dikelilingi membran, sedangkan yang lain kekurangan komponen inti. Sebagai

    tambahan, tingkatan?luas dari inti dan tunas seluler ber%ariasi dari tipe sel, sering secara

    relatif dibatasi pada sel@sel kecil dengan rasio inti sitoplasma yang tinggi seperti limfosit.

    7rganel sitoplasma terbentuk pada apoptoticbodiesyang baru tetap terpelihara dengan baik.

    Apoptotic bodiesyang muncul di jaringan secara cepat diserap oleh sel di dekatnya

    dan dihancurkan oleh sel lisosom. +idak ada hubungan inflamasi dengan adanya fagosit

    khusus dalam jaringan seperti terjadi dengan nekrosis dan tipe sel yang beragam dari sel

    tetangga, termasuk sel epitel yang berpartisipasi dalam sifatnya. Akan tetapi bentukan

    apoptotic bodiespada kultur sel kebanyakan hilang oleh fogositosis dan bahkan degenerasi.

    Awal kejadian seluler dalam apoptosis diselesaikan dengan cepat dengan hanya beberapa

    menit berlalu antara perjalanan proses dan pembentukan suatu kelompok apoptotic bodies.

    7leh karena itu tunas-tunas sel dan garis besar yang kusut jarang diamati pada potongan

    jaringan. (kuran kecil dari apoptotic bodies membuat mereka secara relatif tak dikenal

    dangan mikroskop cahaya. Setelah fagositosis, pencernaan mereka lengkap dalam beberapa

    jam. !enyataan ini telah melahirkan pikiran kapan apoptosis dapat ditentukan secara

    histologi.&

    Perbedaan antara apoptosis dan nekrosis dengan tegas terlihat pada penelitian dengan

    mikroskop elektron dan secara praktis, dua proses ini dapat dikenali dengan memakai

    mikroskop cahaya. Pemadatan kromatin inti terjadi pada stadium awal nekrosis, tetapi

    kromatin tidak secara radikal terdistribusi kembali, sebagai mana dalam apoptosis, dan sudut

    gumpalan kromatin cenderung irregular dan terlihat dengan jelas. Sebagai tambahan, inti sel

    nekrotik tidak pernah terpisah menjadi berlainan, membran disertai fragmen-fragmen.

    ekrosis berlanjut sampai kromatin menghilang. Sitoplasma sel nekrotik menjadi

    pembengkakan yang mencolok, plasma dan membran organella secara progresif disintegrasi.

    $alaupun ini konfigurasi sel secara keseluruhan cenderung diawetkan sampai dipindahkan

    oleh fagosit mononuklear. !eterlibatan kelompok sel berdekatan dan adanya suatu eksudat

    inflamasi biasanya didapatkan tambahan konfirmasi bukti-bukti kategorisasi kematian sel

    yang ada disekitarnya sebagai nekrosis. *alam tumor, seperti fokus-fokus dari nekrosis

    cenderung terlokasi di pusat nodul, sedangkan sel- sel indi%idual yang berlangsung apoptosis

    diamati pada jaringan tumor.)Perbedaan antara apoptosis dan nekrosis dapat dilihat pada

    gambar .

    7

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    9/31

    Gambar . Perbedaan antara apoptosis dan nekrosis

    enurut (nderwood, perbedaan apoptosis dan nekrosis telihat seperti pada tabel di

    bawah ini4 3

    +abel 1. Perbedaan apoptosis dan nekrosis

    8

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    10/31

    Pada penelitian histologi, pada jaringan yang dicat dengan hemato

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    11/31

    Apoptosis memainkan peranan penting dalam perkembangan sel normal %ertebrata.

    Sebagai contoh, hal yang bertanggung jawab untuk regresi dari ekor tadpoleberudu2 yang

    mengambil tempat selama metamorfosis menjadi seekor kodok dan untuk memindahkan

    interdigital websselama pertumbuhan anggota gerak pada embrio mamalia.

    Pada mamalia dewasa, apoptosis terjadi secara berkesinambungan dalam populasi sel

    yang berproliferasi lambat seperti epitel hati, prostat dan korteks adrenal dan dalam populasi

    yang berproliferasi cepat seperti epitel intestinal yang membentukkan kripta dan deferensiasi

    spermatogonia. $alaupun banyak sel yang hilang dalam populasi pada tipe yang lebih lambat

    secara jelas adalah hasil dari kumpulan sel@sel dijaringan, dalam kenyataannya, mitosis dan

    apoptosis seimbang satu sama lain dibawah kondisi yang siap. Ada yang sedang tumbuh

    membuktikan bahwa apoptosis diatur dalam suatu mode resiprokal ke mitosis oleh faktor

    pertumbuhan growth factor2 dan hormon - hormon tropik. aff telah menegaskan bahwa

    kebanyakan sel-sel pada binatang yang lebih tinggi mungkin memerlukan simulasi tropik

    yang terus menerus untuk kehidupan. aff juga menyatakan bahwa suatu peningkatan dalam

    jumlah sel pada tempat-tempat khusus dapat memimpin kompetisi seluler yang lebih besar

    untuk faktor tropik yang menstimulasi mitosis dan menghambat apoptosis, ini berbalik

    secara temporer terhadap keseimbangan antara kedua proses. $alaupun demikian, terdapat

    bukti bahwa substansi yang aktif menstimulasi apoptosis juga mungkin terlibat didalamhemostatis populasi sel normal. *alam kultur primer sel endokrin kelinci, faktor yang

    menginduksi mitosis dan apoptosis telah ditemukan disekresi ke dalam siklik kecuali model

    reciprocal, dengan hasil bahwa sejumlah sel menunjukkan fluktuasi pada dasar harian tetapi

    relatif tetap konstan untuk berlanjut ke periode waktu tertentu.

    Sejumlah proses in%olusi tumor dalam mamalia dewasa normal telah ditunjukkan

    berhubungan dengan peningkatan apoptosis. *okumentasi yang baik mencontohkan termasuk

    re%ersi mamae laktasi menjadi keadaan istirahat setelah menyapi, atresia folikel o%arium dan

    in%olusi folikel rambut. +anggung jawab triger untuk peningkatan apoptosis yang terjadi

    selama in%olusi mamae tepatnya hormonal, tetapi dalam contoh lain secara alamiah stimulasi

    awal dapat ditentukan.

    Pada sistem imun, apoptosis memiliki aturan fisiologi spesifik yang eksklusif untuk

    kebutuhan fungsi sistem tersebut. Sebagai contoh tanggung jawab untuk penghapusan sel-sel

    + autoreaktif dalam thymus bertanggung jawab untuk batas toleransinya sendiri dan untuk

    seleksi sel-sel dalam pusat germinal limfoid selama respon imun humoral.

    10

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    12/31

    ).1. AP7P+7S:S SP7+A *A"A +(7

    Apoptosis dapat ditemukan pada semua tumor ganas yang tidak diterapi dan

    walaupun terdapat beberapa penelitian kwantitatif yang ringkas, penilaian histologik

    mengindikasikan bahwa luasnya pendekatan beberapa tumor manusia yang terlihat didalam

    in%olusi yang cepat mengindikasikan bahwa kemaknaan kinetik kadang dapat

    dipertimbangkan.

    Sel didalam daerah stemsel secara hirarki mengatur proliferasi populasi yang cepat

    seperti kripta usus, diffrensiasi spermatogonia, proliferasi yang cepat dijanin dan limfosit

    mempunyai kepekaan khusus dan telah diargumentasikan secara teologikal, bahwa ditandai

    dengan berlangsungnya destruksi sel setelah induksikerusakan *A sebagai reflikasi yang

    berpotensi berbahaya yang berhubungan penetapan dalam bentuk mutan. 7leh karenanya,

    menetapnya sel-sel stem dengan kerusakan *A yang tak diperbaiki dalam abnormalitas

    genetik, satu sel mutan hidup didalam suatu Bona proliferasi pada janin akan memberikan

    banyak asal-usul mutan dalam menghasilkan jaringan matur, spermatogonia mutan yang

    surviveakan menimbulkan gamet-gamet mutan, dan beberapa limfosit dengan mutasi pada

    reseptor gennya mungkin mempunyai kapasitas untuk menjadi penyakit autoimum.

    agian yang mana radiasi menstimulasi apoptosis pada sel-sel normal 8 neoplastiksecara lengkap belum diketahui sampai sekarang, dan kemungkinan bahwa gen-gen supresor

    tumor p&' terlibat. +elah ditegaskan bahwa produk p&' bereaksi sebagai = polisi molekuler =

    memantau integritas genome jika *A dirusak, produk p&' bertumpuk melalui suatu

    mekanisme stabilisasi dan mengistirahatkan siklus sel di G1 memberikan waktu untuk

    perbaikan. ;ika perbaikan gagal, p&' boleh memicu penghapusan sel dengan apoptosis.

    5ogent membuktikan keterlibatan gen p&' dalam induksi apoptosis oleh radiasi telah

    terdapat didalam penemuan bahwa thymocyte kekurangan p&' adalah resisten terhadap efek

    letal dari radiasi tetapi mempertahankan kenormalannya untuk terjadi apoptosis setelah

    pengobatan dengan glukokortikoid. $alaupun demikian, perlu dicatat bahwa langkah terakhir

    dalam deretan usulan, induksi apoptosis oleh sutu peningkatan le%el normal wild-tepy2. Gen

    p&' tampak telah didemonstrasikan hanya pada deri%at sel tumor.

    ).. :*(!S: AP7P+7S:S 7"/9 7A+ !/7+/AP: !A!/

    ermacam obat kanker telah menunjukkan penginduksian apoptosis secara luas

    dalam populasi sel yang berproliferasi normal, jaringan limfoid dan tumor. 7leh karenanya

    11

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    13/31

    peningkatan apoptosis bertanggung jawab dari berbagai kerugian efek dari kemoterapi dan

    regresi tumor.

    5ara obat-obat anti kanker menginduksi apoptosis tidak diketahui. Pengertian yang

    lebih baik dari proses keterlibatan secara jelas mungkin dipakai untuk memperbaiki regimen

    terapi. $alaupun demikian, terdapat suatu tambahan penting sebagai konsekuensi dari

    realisasi bahwa obat-obat anti kanker menengahi efek terapinya dengan mentriger apoptosis.

    +elah ditekankan apoptosis adalah suatu fenomena pengaturan yang mampu dihambat dan

    dan diaktifkan. *i dalam hepar mungkin terletak suatu penjelasan untuk contoh tertentu

    resistensi obat. +erdapat bukti bahwa stimulasi beberapa lapisan sel oleh sitokine tropik atau

    peningkatan le%el ekspresinya dari proto-oncogen cl- gen cl- menghambat terjadinya

    apoptosis dalam suatu %ariasi keadaan2 dapat meningkatkan secara besar resistensi mereka

    terhadap efek induksi apoptosis dari obat anti kanker.

    !emoterapi sekarang diketahui yang membunuh sel dengan menginduksi apoptosis

    dimana ada suatu proses yang memerintahkan program kematian sel. Saat sel hematopotik

    merupakan deri%at dari faktor pertumbuhan Growth Factor2 merupakan hal yang penting,

    mereka juga mati dengan cara apoptosis. Percobaan pada laboratorium kemoterapi dapat

    mempengaruhi growth factor. Sabagai contoh 4 bekerja pada reseptor growth factor

    epidermis di sel-sel 9ela dan '+'. Akti%asi sinyal protein kinase 5 intrasel meningkatkan

    pembunuhan sel oleh cisplastin tanpa meningkatkan uptake obat.

    ).'. :*(!S: AP7P+7S:S 7"/9 977 WITH!AWA"A+A( +AA9A

    Apoptosis terlibat dalam proses atrofi dari organ endokrin independent, seperti

    prostat dan adrenal yang mengikuti withdrawal stimulasi hormonal tropik dan mungkin

    diharapkan juga mempertinggi tumor yang disebabkan oleh hormonal dependent setelah

    berhasil diterapi. Sebaliknya peningkatan le%el glukokortikoid menginduksi apoptosis timosit

    dan efek yang sama diamati pada banyak leukimia limfositik dan limfoma maligna.

    Gambaran kemungkinan peranan peningkatan ekspresi cl- proto oncogen di dalam

    pertumbuhan resistensi tumor terhadap obat anti kanker, ketertarikan yang besar bahwa

    laporan baru baru ini mengindikasikan bahwa mungkin juga terlibat dalam resistensi terapi

    hormonal. 7leh karena itu, walaupun ekspresi cl- telah ditemukan secara %irsuali tidak

    dapat dideteksi oleh imunohistokimia pada kanker prostat manusia yang merupakan

    androgen-dependentpada bungkus 1'-1C, semua kanker androgen-independentyang diteliti

    12

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    14/31

    dengan kekecualian jaringan yang didapat dari metatasis sumsum tulang, terpajang

    pengecatan positif untuk protein cl-. Sebagai tambahan, ekspresi cl- terlihat

    dihubungkan dengan resistensi untuk menginduksi apoptosis oleh glukokotikoid pada

    beberapa sel limfoid.

    ).). :*(!S: AP7P+7S:S 7"/9 A+:7*: AP7-1 A+A( 6AS A+:G/

    Antigen AP7-1 telah didefinisikan dari penelitian antibodi monoklonal yang

    meningkat pada sel limfoblast manusia. Satu dari antibodi yang telah ditemukan

    menginduksi apoptosis yang diaktifkan imfosit dan + manusia dan bermacam-macam sel

    dari deri%at sel tumor limfoid manusia. Antigen membran sel dimana antibodi ini melekat

    diberi nama AP7-1. Antigan 6AS, didefinisikan sebagai suatu antibodi monoklonal kedua

    yang dikembangkan oleh kelompok kerja lain, telah menemukan identitas antigen AP7-1.

    olekul ini memiliki reseptor faktor nekrosis tumor manusia? reseptor faktor pertumbuhan

    syaraf yang merupakan famili dari protein permukaan sel.

    :njeksi anti-antibodi monoklonal AP7-1 menyebabkan regresi yang cepat murime

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    15/31

    BAB V

    MEKANISME TERJADINYA APOPTOSIS

    *engan memeriksa kondisi dimana apoptosis terjadi, dapat disimpulkan bahwa

    apoptosis dapat diaktifkan oleh beberapa sinyal yang mencetuskan kematian, berkisar dari

    kurangnya faktor atau hormon pertumbuhan, sampai interaksi "igand @reseptor positif dan

    agen-agen lesi spesifik sebagai tambahan ada koordinasi tapi sering pula ada hubungan yang

    berlawanan antara pertumbuhan sel dan apoptosis sebenarnya.

    14

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    16/31

    A. Peran akti%itas

    ekanisme terjadinya apopotosis untuk tiap sel berbeda-beda. Akti%asi mekanisme

    apoptosis untuk tiap sel tertentu disebabkan oleh akti%itas yang berbeda-beda pula.

    . !adar ion kalsium

    Apabila terjadi akti%itas stimulus terhadap sel dan akti%itas apoptosis, akan terjadi

    peningkatan kadar ion 5aDDdidalam inti sel. :on 5aDDini mengaktifkan enBim !alsium

    dependent uklear :ndo uklease yang terdiri dari /ndonoklease, Protease

    +ransglutaminase.

    5. eseptor akrofag

    Proses 6agositosis terhadap apoptotic bodiesatau sel lain ditentukan oleh reseptor yang

    ada di permukaan makrofag atau sel fagosit tersebut 4 contoh sel makrofag yang

    mengandung %iktonektin reseptor, suatu beta ' integrin, memudahkan fagositas apoptosis

    netrofil.

    *. egulasi genetik

    eberapa gen bila distimulasi akan menyebabkan apoptosis, sepertiHeta shoc#protein

    dan proto onkogen. +etapi stimulasi gen ini tidak berhubungan langsung dengan proses

    mulainya apoptosis.

    Ada berbagai bukti yang menyatakan bahwa apoptosis, seperti halnya karsinogenesis,

    berhubungan dengan berbagai gen yang mengatur perkembangan sel, dan bahwa kelainan

    pada akti%itas proliferasi sel juga berkaitan erat dengan kontrol apoptosis. Proses apotosis

    dapat dibagi dalam tiga fase, yaitu 4 fase inisiasi atau induksi heterogen yang bergantung pada

    stimulus, fase efektor atau komitmen pada saat mana diambil keputusan untuk =bunuh diri>,

    dan fase degradasi atau eksekusi di mana sel-sel bersangkutan memperlihatkan gambaran

    biokimia dan morfologi apoptosis. Selama fase induksi atau inisiasi yang heterogen, sel

    menerima stimulus yang menginduksi kematian, kehilangan faktor-faktor yang menunjang

    ketahanan hidup, kekurangan suplai untuk metabolisme dan terjadi pengikatan reseptor yang

    meneruskan sinyal kematian, misalnya pengikatan 6as?6as", +6?+6 dan lain-lain.

    eaksi kimia yang berperan dalam fase induksi ini sangat heterogen bergantung pada

    seberapa lethal stimulus yang diterimanya. Pada fase berikutnya, yaitu fase efektor, prosesinisiasi dilanjutkan dengan reaksi metabolik dengan pola yang lebih teratur, dan sel

    15

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    17/31

    mengambil keputusan atau komitmen untuk =bunuh diri>. Pada fase selanjutnya, yaitu fase

    degradasi atau fase eksekusi, terjadi peningkatan berbagai akti%itas, termasuk peningkatan

    akti%asi enBim-enBim katabolik dan produksi reactive o$ygen species 7S2. Pada fase ini

    perubahan morfologi dan biokimiawi sel, di antaranya fragmentasi *A, degradasi berbagai

    jenis protein dan lain-lain menjadi lebih jelas. Semua sel mengalami apoptosis menurut pola

    tertentu dan mengandung inhibitor sintesis protein cyclohe

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    18/31

    &.1. 6AS/ ::S:AS:

    erbagai stimulus dapat mengawali fase inisiasi melalui akti%asi berbagai reseptor

    transmembran. 5ontoh khas dari stimulasi ini adalah pengikatan 6as 5*C&2 yang merupakan

    protein homotrimerik dengan 6as", +6- dengan +6 dan beberapa yang lain. Pada

    pengikatan 6as?6as" terjadi oligomerisasi dari reseptor yang mengakibatkan bagian

    intraseluler dari 5*C& menggumpal dan dikenal dengan sebutan =death domain>. Protein lain

    yang kemudian di-rekrut dari sitoplasma dan berfungsi juga sebagai =death domain> adalah

    6A** Fas associated death domain2. 6A** merupakan molekul adaptor yang berperan

    me-rekrut caspase. (ntuk mempermudah proses ini molekul 6A** mengandung molekul

    pengikat yang disebut */* death effector domain2 yang juga dimiliki oleh procaspase-E,

    sehingga keduanya dapat saling berikatan. gambar )2.

    Gambar )4 Salah satu jalur sinyal apoptosis melalui 5*C& 6as2.

    6as 5*C&2, suatu reseptor pada permukaan sel yang berikatan dengan 6as" 5*C&"2

    merupakan awal dari sinyal apoptosis. Pada gambar ) tampak bahwa sekuen asam amino

    yang merupakan unsur-unsur =death domains>, =death effector domains> , 6A** dan

    procaspase-E saling berikatan untuk menginduksi fase efektor. Pengikatan 5*C& pada 6A**

    terjadi akibat interaksi homotipik antara =death domain> kedua protein. 6aktor-faktor lain

    yang berperan pada inisiasi apoptosis adalah reseptor +6 +62, 5*F, 5*'#, 5*)#,

    *', *) dan *&. Seperti halnya molekul 5*C&, molekul +61, *', *) dan *&

    juga memiliki =death domain>, walaupun masing-masing meneruskan sinyal apoptosis

    melalui jalur yang tidak sama. eberapa penelitian terakhir mengungkapkan bahwa pada saat

    berlangsung sinyal apoptosis melalui 6as, yang pertama terbentuk adalah 6as-*:S5 Fas-

    death inducing signal2. Salah satu komponen 6as-*:S5 adalah SA*S small accelerator for

    17

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    19/31

    death signaling2 yang fungsinya meningkatkan interaksi antara 6A** dengan procaspase-E.

    9ambatan terhadap SA*S memperlambat apoptosis.

    Apoptosis juga dapat berlangsung melalui reseptor sel + +52. 9al ini terjadi apabila

    sel + mengenali antigen-diri self antigen2 dan merupakan suatu proses yang diperlukan

    untuk menyingkirkan sel-sel + autoreaktif. Apoptosis ini disebut apoptosis yang diinduksi

    akti%asi activation induced apoptosis2. Apoptosis yang diinduksi akti%asi ini juga terdiri atas

    fase induksi yang dirangsang dengan pengikatan +5, disusul oleh fase efektor di mana

    terjadi berbagai reaksi biokimia untuk melangsungkan apoptosis. ;alur apoptosis melalui

    +5 diperlihatkan secara skematis pada gambar &.

    Gambar &4 6ase induksi dan fase efektor apoptosis melalui +5.

    Sinyal yang diberikan oleh +6?+6 mengatur interface antara fase induksi awal

    yang mengatur ekspresi +6?+6 dengan fase efektor yang melibatkan akti%asi caspases.

    A"G-' dan 6A+ merupakan regulator positif ekspresi 6as" selama apoptosis dengan

    perantaraan +5?5*', sedangkan A retinoic acid receptor2 menghambat proses ini.

    +6 tidak mengandung death domain tetapi menggunakan protein +A6 sebagai adaptor

    sinyal untuk merekrut molekul-molekul transduksi seperti +A**, c:AP dan +:P. 6as

    mengandung death domain pada bagian intrasitoplasmik dan berinteraksi dengan molekul

    adaptor sinyal yang juga mengandung death domain 6A**2 dan dengan demikian merekrut

    molekul transduksi sinyal misalnya 6":5/. AP-F# dan "ck merupakan enBim kinase yang

    merupakan pengatur jalur sinyal melalui +5. Protein-protein yang berfungsi sebagai efektor

    tampak pada bagian kanan gambar &.

    &.. 6AS/ /6/!+7

    18

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    20/31

    Seperti telah disebut di atas, ada berbagai bukti bahwa pengendalian apoptosis

    dihubungkan dengan gen yang mengatur siklus sel, termasuk di antaranya gen p&', b, myc

    dan lain-lain. *i sisi lain berbagai jenis gen berfungsi sebagai penghambat apoptosis, di

    antaranya keluarga bcl dan beberapa jenis onkogen %irus yang dikenal memiliki potensi

    untuk mengakibatkan transformasi sel menjadi ganas.

    &..1. Gen p%& dan retinoblastoma '!b(

    6ungsi produk gen p&' dan b terkait erat dengan peristiwa dalam siklus sel pada fase

    G1. ekanisme kerja p&' sangat kompleks. :a dapat berikatan dengan berbagai jenis protein

    dan terlibat dalam mengatur ekspresi berbagai gen. *alam beberapa tahun terakhir terungkap

    bahwa p&' dapat mengatur proliferasi sel maupun apoptosis tergantung situasi dan latar

    belakang sel. Sel yang kehilangan p&' baik karena mutasi, infeksi %irus atau sebab lain,

    mengakibatkan sel kehilangan kemampuan apoptosis yang diinduksi oleh khemoterapi,

    radiasi, kehilangan b, ekspresi c-myc dan anoksia. *i lain fihak, p&' yang wild type dapat

    mengkompensasi kehilangan b1 sehingga dengan demikian dapat mencegah terjadinya

    transformasi. Gen retinoblastoma b2 mencegah berlangsungnya siklus sel pada fase G1?S

    dengan menghambat fungsi faktor transkripsi /6 dan dengan demikian menghambat fungsi

    berbagai gen yang bekerja pada fase S, termasuk di antaranya myc, myb, dan *A

    polimerase . Sebagian besar partner b1 dalam mengatur siklus sel adalah regulator

    transkripsi seperti /6 yang telah disebut di atas, c-Abl dan dm. dm merupakan salah

    satu faktor yang menghambat apoptosis. Pada saat apoptosis dm mengalami degradasi

    oleh caspases.

    Pada induksi apoptosis terjadi cleavage pada 5 terminal molekul b oleh caspases

    sehingga terjadi akumulasi b1. 6ragmen b1 ini secara biologis tetap aktif karena

    domain fungsional minimal b1 sebagai gen supresor terletak pada bagian ini, sehingga

    apoptosis lebih banyak diasosiasikan dengan kehilangan seluruh rantai b1 dan tidak

    bergantung pada akumulasi b1. $alaupun tetap aktif secara biologis, b1 kehilangan

    kemampuan untuk mengikat dm yang mengakibatkan dm lebih peka terhadap

    degradasi oleh caspases. !arena itu cleavage b1 dan dm oleh caspases secara bersama

    menyebabkan akti%asi /6-1 dan p&', yang diketahui merupakan pemicu apoptosis. Pada

    keadaan hilangnya fungsi b, siklus sel tetap berlanjut ke fase S, tetapi gen p&' yang aktif

    akan menginduksi sel tersebut untuk apoptosis. Gambar 3 memperlihatkan model peran p&',

    sedangkan pada gambar F tampak model peran b1 pada apoptosis.

    19

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    21/31

    Gambar 34 Peran p&' pada apoptosis.

    Perombakan b1 di-katalisasi oleh upstream caspases2 yang tidak memiliki

    kemampuan untuk membunuh sel kemudian dirombak oleh caspases2 yang mampu

    membunuh sel death effector caspases2. Pada apoptosis yang diinduksi oleh 6as?6as" death

    effector caspases diakti%asi melalui jalur yang tidak bergantung pada b1. Preser%asi b1

    melalui ekspresi b1 tidak berdampak pada apoptosis melalui jalur 6as?6as", tetapi pada

    induksi melalui +6-, upstream caspases diaktifkan untuk merombak b1, walaupun

    mekanisme ini tidak cukup efisien untuk menghasilkan kematian sel. *egradasi selanjutnya

    bersama-sama dengan perombakan dm mengakibatkan akti%asi /6 dan p&'. /kspresi

    b1 mutant yang resisten terhadap perombakan oleh caspases melindungi /6 dan mencegah

    degradasi dm, sehingga akti%asi death effector caspases terhambat dan tidak terjadi

    apoptosis. *alam konteks ini b1 merupakan substrat penting bagi caspases.Gambar F

    memperlihatkan skema peran b1 dalam pengaturan apoptosis.

    20

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    22/31

    Gambar F4 odel peran b1 dalam pengaturan apoptosis.

    &... Gen myc

    7nkogen myc juga banyak dipelajari peranannya dalam proliferasi sel maupun

    apoptosis. /kspresi c-myc dihubungkan dengan rangsangan mitogenik dan diperlukan untuk

    pertumbuhan sel. /kspresi myc diperlukan dan cukup untuk mengakibatkan sel dalam fase

    G# masuk ke dalam siklus sel, tetapi pada sel yang terus berproliferasi ekspresi myc juga

    dapat dijumpai pada fese G1. $alaupun c-myc berperan dalam proliferasi sel, ia sekaligus

    juga dapat berperan dalam apoptosis. odel peran gen yang bertentangan ini dijelaskan

    dengan model sinyal ganda, di mana myc merangsang jalur proliferasi sekaligus jalur

    apoptosis. *alam model ini, sementara mitogen mengaktifkan jalur proliferasi, jalur

    apoptosis secara aktif dihambat oleh faktor-faktor anti-apoptotik, misalnya oleh keluarga gen

    cl.

    *alam fungsinya ia membentuk heterodimer dengan gen ma

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    23/31

    Gen cl sejak lama dikenal sebagai inhibitor apoptosis. Gen cl secara spesifik

    menghambat kemampuan c-myc untuk menginduksi apoptosis tanpa mempengaruhi sifat

    mitogenik gen bersangkutan. $alaupun gen cl merupakan anti-apoptotik yang kuat, ia

    tidak dapat menghambat semua bentuk apoptosis, salah satu contoh di antaranya adalah

    apoptosis yang diinduksi oleh +6 yang tidak dapat dihambat oleh cl. Gen ini termasuk

    keluarga gen yang anggota keluarganya makin lama makin bertambahH beberapa anggota

    keluarga gen ini bersifat menghambat apoptosis cl, cl-

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    24/31

    Gambar C4 6ungsi cl-

    Protein-protein tersebut membentuk pori pada membran yang ditancapnya, dan

    berinteraksi dengan berbagai jenis protein intraseluler lain yang secara langsung atau tidak

    langsung terlibat dalam proses apoptosis gambar C2. cl dan cl-

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    25/31

    +abel 4 Protein pengikat cl-

    :nteraksi ini menunjukkan bahwa salah satu peran cl adalah memberikan tempat

    bagi protein lain untuk =berlabuh> sehingga akti%itas seluler protein bersangkutan terhenti.

    Peristiwa ini menyebabkan terperangkapnya protein-protein seperti 5/*-) atau calcineurin

    sehingga mereka tidak dapat berinteraksi dengan protein lain dalam sitosol. Peristiwa

    berlabuhnya protein, misalnya af-1, pada cl itu juga mengakibatkan protein tersebut

    melekat pada membran dan berinteraksi dengan protein membran yang lain. af-1 yang

    merupakan suatu enBim kinase, yang dalam keadaan normal terdapat dalam sitosol, berpindah

    tempat translokasi2 ke membran, menjadi aktif kemudian menginduksi fosforilasi protein

    pro-apoptotik ad sehingga ad menjadi inaktif. 9omolog gen cl yang bersifat anti-apoptotik juga terdapat pada %irus herpes yang menyebabkan kanker, termasuk di antaranya

    %irus /pstein arr /02 dan %irus sarcoma kaposi !S02.

    &.'. 6AS/ */GA*AS: A+A( /!S/!(S:

    6ase terakhir dari apoptosis adalah eksekusi yang terjadi melalui akti%asi enBim

    caspase yang merupakan eksekutor utama dari apoptosis. Skema jalur apoptosis dapat dilihat

    pada gambar 1#.

    24

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    26/31

    Gambar 1#4 Skema jalur apoptosis.

    Pada gambar 1# memperlihatkan bahwa caspase merupakan pusat mekanisme

    apoptosis yang mempunyai fungsi katalitik terhadap berbagai substrat. 5aspases yang

    merupakan protease cysteine, selalu ada dalam sitosol sel normal dalam bentuk proenBim

    rantai tunggal pro-caspases2. ProenBim diakti%asi menjadi enBim proteases yang berfungsi

    penuh melalui suatu proses cleavagepertama pada proses mana rantai tunggal proenBim itu

    menjadi beberapa sub-unit caspases berukuran besar dan kecil, dan cleavage kedua untuk

    menghilangkan domain -terminal.

    Akti%asi caspase dapat terjadi melalui interaksi antar caspase satu dengan yang lain

    melalui suatu kaskade akti%asi, tetapi juga dapat terjadi akibat diakti%asi oleh protease lain

    misalnya granByme yang diintroduksikan ke dalam sel oleh limfosit sitotoksik dan

    merangsang apoptosis melalui akti%asi caspase-'. 5aspase dengan prodomain pendek yang

    tidak memiliki kandungan protein interaksi caspase ',-3,-F2 mungkin terutama diakti%asi

    melalui protease lain, dan caspase ini disebut caspase =down stream>, efektor atau eksekutor.

    Agregasi pro-caspase cukup untuk mengawali auto- atau transprocessing untuk

    menghasilkan caspase yang aktif. Agregasi pro-caspase terjadi melalui pengikatan molekul

    adaptor pada domain interaksi yang terdapat pada caspase, di antaranya yang merupakan

    death efector domain */*s2 dan caspases recruitment domain 5A*s2.

    6aktor lain yang berperan pada apoptosis adalah cytochrome-c. Pelepasan

    cytochrome-c oleh mitokhondria tidak bergantung pada caspases, dan dampaknya tidak selalu

    diasosiasikan dengan terjadinya pori pada membran mitokhondria. Atas rangsangan apoptosis

    pengikatan 6as atau +62, ba< yang merupakan factor proapoptotik dari keluarga gen cl

    25

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    27/31

    segera berpindah tempat dari sitoplasma ke mitokhondria dan secara langsung dapat

    menginduksi penglepasan cytochrome-c melalui pori yang dibuatnya pada membran

    mitokhondria. Apabila akti%asi caspase-E melalui cara ini inefisien, ditempuh jalur lain yaitu

    melalui id, faktor pro-apoptotik anggota keluarga cl yang lain. id segera mengalami

    clea%age dan fragmen 5-terminalnya segera merangsang mitokhondria untuk melepaskan

    cytochrome-c gambar 112.

    Gambar 114 :nteraksi antar-jalur apoptosis.

    Pada gambar 11 tampak bahwa caspase-E yang terakti%asi misalnya karena

    pengikatan 6as?6as"2 memecah id, menghasilkan fragmen 5-terminal yang kemudian

    melekat pada mitokhondria dan menginduksi penglepasan cytochrome-c. 5ytochrome-c

    kemudian berfungsi mengaktifkan Apaf-1 apoptosis protease activating factor2 dan

    pemrosesan caspase-C yang selanjutnya mengaktifkan kaskade caspase yang lainnya. cl-

    ?cl-

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    28/31

    Seperti tampak pada tabel ', protein-protein sasaran caspase dikelompokkan dalam

    protein yang menyusun struktur sel, protein yang meneruskan sinyal, protein dan enBim yang

    terlibat dalam metabolisme *A. $alaupun demikian, tidak semua protein protein di atas

    harus dirombak untuk proses apoptosis karena ada %ariasi di antara berbagai sel. Substrat

    yang penting adalah substrat yang perombakannya diperlukan oleh upstream caspase untuk

    dapat merombak downstream caspase 'death effector caspase(. utasi berbagai substrat pada

    umumnya mengakibatkan substrat resisten terhadap aksi katalitik caspases sehingga dengan

    demikian menghambat apoptosis.3

    BAB VI

    27

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    29/31

    PROSES BIOKIMIAWI

    6ragmentasi inti *A yang cepat dan teratur sudah sejak lama dianggap pertanda

    utama dari apoptosis. Perubahan biokimia yang utama adalah terjadinya double strand break

    dari *A. +erbentuknya fragmen gen yang terdiri dari 1E#-## pasang basa. Pragment ini

    dengan pemeriksaan agoroBe gel elektroforesis dapat diketahui. Sitogenetik proteinase seperti

    interleukin : con%erting enByme :5/2 dan granBime terlihat dalam memproduksi

    perubahan yang bermakna dari sel pada apoptosis, sedangkan tranglutaminase jaringan yang

    terakti%asi pada akhir apoptosis menghasilkan hubungan silang yang erat dari protein

    suplasmalemal, yang mencegah pelepasan enBim intraseluler yang berpotensi merusak badan

    apoptotic sebelum difagosit. 6agositosis yang cepat dari badan apoptotik oleh sel yang

    berdekatan ini nampaknya tergantung pada perubahan kimiawi yang spesifik dalam badan

    apoptotik.

    Pengaturan genetik dari apoptosis sampai saat ini belum dapat dijelaskan secara

    lengkap. Gen yang sudah diketahui berhubungan dengan pengaturan p-&' dan cl-. Pada

    nekrosis, degradasi *A terdiri dari '##-# kilo pasangan basa. *egradasi ini diketahui

    disebabkan oleh enByme endonuklease, yang aktif bila kadar ion 5a

    DD

    dan g

    DD

    meningkat,dan dihambat bila kadar nDDmeningkat.3

    ingkasnya perubahan kimia pada apoptosis dimulai dengan aktifnya 5aDD

    dependent en,ymesyaitu endonuclease, protease dan tranglutaminase.

    BAB VII

    KESIMPULAN

    28

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    30/31

    9al yang penting dari apoptosis adalah masalah stimulasi dan inhibisi apoptosis.

    Penelitian mendalam tentang inhibisi cl- terhadap apoptosis pada suatu saat akan

    memungkinkan ditemukannya metode pengobatan terhadap tumor-tumor resisten. Apoptosis

    adalah kematian sel terprogram yang merupakan proses penting dalam pengaturan

    homeostasis normal, proses ini menghasilkan keseimbangan dalam jumlah sel jaringan

    tertentu melalui eliminasi sel yang rusak dan proliferasi fisiologis dengan demikian

    memelihara agar fungsi jaringan normal. Pengaturan genetik dari apoptosis sampai saat ini

    belum dapat dijelaskan secara lengkap. Gen yang sudah diketahui berhubungan dengan

    pengaturan p-&' dan cl-.

    DAFTAR PUSTAKA

    29

  • 7/24/2019 Apoptosis Word

    31/31

    1. 5arson *A, iberto ;. Apoptosis and disease. +he "ancet 1CC' 4 ')1H 1&1-1&)

    . 5otran S, et al. obbins patologic basis of disease. 3th ed. $ Saunders 5ompany.

    +okyo-"ondon-Sydney4 1CCCH 1E-&

    '. *Iamico A0, c!enna $G. Apoptosis and re-in%estigation of the biologic asis of cancer

    therapy, radiotherapy and oncology, 1CC)H ''4 '-1#

    ). Sanif . Sinopsis onkologi ginekologi. Sub bagian 7nkologi Ginekologi agian 7bstetri

    dan Ginekologi 6!(:?S(P dr. 5ipto angun kusumo. ;akarta. ##1 H )&-3'

    &. !resno S. :lmu onkologi dasar. agian patologi klinik 6!(:. ##1 H 1'-1&

    3. Goepel ;. esponses to celluler injury. :n 4 (nderwood ;5/. General and systematic

    pathology. nd ed. 5hurchill li%ingstone. ewJork-"ondon-adrid4 1CC3 H 11F-11C