bab ii referat neuro

Upload: christian-hasudungan-nainggolan

Post on 25-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    1/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Definisi Meningoensefalitis

    Meningoensefalitis adalah peradangan otak dan meningen, nama lainnya yaitu

    cerebromeningitis, encephalomeningitis, meningocerebritis.

    Meningitis adalah radang

    umum pada araknoid dan piameter yang disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia, atau

    protozoa yang dapat terjadi secara akut dan kronis. Sedangkan ensefalitis adalah radang

    jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing, protozoa, jamur, ricketsia, atau

    virus.

    Meningitis dan ensefalitis dapat dibedakan pada banyak kasus atas dasar kliniknamun keduanya sering bersamaan sehingga disebut meningoensefalitis. Alasannya yaitu

    selama meningitis bakteri, mediator radang dan toksin dihasilkan dalam sel subaraknoid

    menyebar ke dalam parenkim otak dan menyebabkan respon radang jaringan otak. Pada

    ensefalitis, reaksi radang mencapai cairan serebrospinal (SS! dan menimbulkan gejala"

    gejala iritasi meningeal di samping gejala"gejala yang berhubungan dengan ensefalitis

    dan pada beberapa agen etiologi dapat menyerang meninges maupun otak misalnya

    enterovirus.Meningitis dibagi menjadi dua golongan berdasarkan perubahan yang terjadi

    pada cairan otak yaitu meningitis serosa dan meningitis purulenta. Meningitis serosa

    adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan yang jernih.

    Penyebab yang paling sering dijumpai adalahMycobacterium tuberculosa, Toxoplasma

    gondii, Ricketsia dan virus. Meningitis purulenta adalah radang bernanah araknoid dan

    piameter yang meliputi otak dan medula spinalis. Penyebabnya antara lain# Diplococcus

    pneumoniae (pneumokok!, Neisseria meningitidis (meningokok), treptococcus

    haemolyticus, taphylococcus aureus, !aemophilus in"luen#ae, $scherichia coli,

    %lebsiella pneumoniae, &seudomonas aeuruginosa.

    2.2. Etiologi Meningoensefalitis

    Agen penyebab umum meningoensefalitis sebagai berikut#

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    2/26

    Tabel 2.2. Etiologi Penyebab Meningoensefalitis

    N

    oAgen Penyebab

    1 Virs

    Toga!iri"ae

    'l"avirusirus $nse"alitis $uine

    $astern irus $nse"alitis $uine

    *estern irus $nse"alitis $uine

    ene#uela

    +laviviridaeirus $nse"alitis t.

    ouis

    irus &o-assan

    Bnya!iri"ae

    irus $nse"alitis ali"ornia irus

    arosse

    irus /amesto-n anyon

    Para#y$o!iri"ae

    &aramiksovirusirus &arotitis

    irus &arain"luen#a

    Morbili!irs

    $irus ampak

    %rt&o#y$o!iri"ae

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    3/26

    %nfluenza A %nfluenza &

    Arena!iri"ae

    $irus khoriomeningitis limfostik

    Pi'orna!iri"ae

    'nterovirus Poliovirus

    oksakivirus A oksakivirus & 'khovirus

    (eo!iri"ae

    )rbivirus$irus demam tengu olorado

    (&ab"o!iri"ae

    $irus *abies

    (etro!iri"ae

    +entivirus$irus imunodefisiensi manusia tipe dan tipe -

    )nkornavirus$irus limfotropik manusia tipe $irus limfotropik manusia

    tipe -

    )er*es!iri"ae

    /erpes virus$irus /erpes simpleks tipe

    $irus /erpes simpleks tipe - $irus arisela #oster$irus$pstein 0arr

    Sitomegalovirus Sitomegalovirus manusia

    A"eno!iri"ae

    Adenovirus

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    4/26

    2 Ba+teri

    !aemophilus in"luen#a

    Neisseria menigitidis

    treptococcus pneumonia

    treptococcus grup 0

    isteria monocytogenes

    $scherichia coli

    taphylococcus aureus

    Mycobacterium tuberkulosa

    , Parasit

    Proto-oa

    &lasmodium "alciparum,

    Toxoplasma gondii,

    Naegleria "o-leri (&rimary amebic meningoencephalitis),

    1ranulomatous amebic encephalitis

    )el#int&es

    aenia solium,

    'ngiostrongylus cantonensis

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    5/26

    (i'+ettsia

    Rickettsia ( Rocky Mountain)

    /ngi

    riptococcus neo"ormans

    occidiodes immitis

    !istoplasma capsulatum

    andida species

    'spergillus &aracoccidiodes

    Penyebab karenaMumpsvirus ditularkan melalui kontak langsung, titik ludah atau

    muntahan penderita, serta dikeluarkan melalui urin penderita yang terinfeksi. Penularan

    Mumpsvirus terjadi sekitar 0 hari sebelum sampai 1 hari sesudah timbulnya gejala klinik.

    2iperlukan kontak yang lebih erat dengan penderita agar terjadi penularan Mumpsvirus,

    bila dibandingkan dengan penularan virusMeasles atau aricella2#oster.

    Penyebab karena Togavirus dalam siklus biologiknya membutuhkan

    invertebrata3arthropoda pengisap darah, misalnya nyamuk dan caplak. %nfeksi pada

    manusia terjadi melalui gigitan arthropoda, misalnya nyamuk yang mengandung

    Togavirus. Manusia adalah hospes alami /erpes simpleks virus, namun banyak strain

    yang patogenik terhadap berbagai he4an percobaan, misalnya kelinci, tikus, marmot,

    anak ayam dan kera. $irus ini mencapai otak melalui saraf olfaktoris, kemudian

    menyebar dari sel ke sel sehingga menimbulkan nekrosis neuron yang luas.

    'nsefalitis virus dibagi dalam 5 kelompok yaitu# ensefalitis primer yang bisa

    disebabkan oleh infeksi virus kelompok /erpes simpleks, $irus %nfluenza, $!3,

    oxsackie dan 'rbovirus. 'nsefalitis primer yang belum diketahui penyebabnya dan

    ensefalitis para infeksiosa, yaitu ensefalitis yang timbul sebagai komplikasi penyakit

    virus yang sudah dikenal, sepertiRubela, arisela, !erpes #ooster, &arotitis epidemika,

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    6/26

    Mononukleosis in"eksiosa.

    $irus penyebab meningoensefalitis memiliki variasi geografis yang besar yaitu# di

    negara berkembang, penyebab terbesar yaitu herpes simplex type24 (!2 4), virus

    gondok, enterovirus, herpes #ooster, adenovirus dan virus $pstein 50arr. 2i Amerika

    Serikat terdapat ensefalitis t.ouis, *est Nile virus, $astern and *eastern euine virus,

    0unyavirus termasuk $irus $nse"alitis ali"ornia. 2i 'ropa engah dan imur, $irus

    'nsefalitis Tick2born adalah endemis. !erpes simpleks2type 6 merupakan penyebab

    penyakit paling banyak pada neonatus. 2i Asia, 'nsefalitis

    6epang adalah penyebab ensefalitis yang paling banyak. irus alley "ever di

    Afrika dan imur tengah, Amerika latin, dan berbagai belahan di dunia. $nse"alomieletis

    pasca infeksi dapat mengikuti semua tetapi yang paling sering dikaitkan dengan campak.

    Sindrom 1uillane 0arre telah dikaitkan dengan infeksi $irus $pstein 0arr,

    cytomegalovirus, coxsackie 0, irus !erpes #ooster. Pasien dengan imunodefisiensi

    sangat rentan dengan virus tertentu yaitu orang"orang dengan sel imunitas yang lemah

    termasuk pasien yang terinfeksi virus /%$ dapat berkembang menjadi ensefalitis yang

    disebabkan oleh!erpes #oster atau ytomegalovirus.

    Pada umumnya invasi jamur ke dalam otak merupakan penyebaran hematogen

    dari infeksi di paru"paru. Penyebaran hematogen dari paru"paru ke otak dan selaputnya

    sebanding dengan metastasis kuman tuberculosa ke ruang intrakranial, baik di permukaan

    korteks maupun di araknoid dapat dibentuk granuloma yang besar atau yang kecil, yang

    akhirnya berkembang menjadi abses.

    Penyebab karena bakteri yang mencapai cairan serebrospinal akan memperbanyak

    diri dengan cepat karena ruangan subaraknoid dan SS tidak ada komplemen, antibodi

    opsonin dan sel fagosit. erbukti pada infeksi oleh !. in"luen#ae eksperimental, hanya

    memerlukan satu bakteri hidup untuk memulai infeksi pada SS. &akteri treptococcus

    dapat menyebabkan meningitis pada semua kelompok umur, dan pada penderita umur

    lebih dari 07 tahun merupakan agen penyebab yang paling sering.

    2.,. Anato#i "an fisiologi

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    7/26

    2.,.1. Anato#i %ta+

    )tak bertanggung ja4ab dalam mengurus organ dan jaringan yang terdapat di

    kepala.)tak terdiri atas otak besar atau serebrum (cerebrum!, otak kecil atau cerebelum

    (cerebellum! dan batang otak (trunkus serebri!. 6aringan otak dibungkus oleh tiga selaput

    otak (meninges! yang dilindungi oleh tulang tengkorak dan mengapung dalam suatu

    cairan yang berfungsi menunjang otak yang lembek dan halus sebagai penyerap

    goncangan akibat pukulan dari luar terhadap kepala.

    2.,.2. )istologi Ssnan Saraf Psat

    &ila dibuat penampang melintang bagian"bagian dari susunan saraf pusat, akan

    terlihat adanya jaringan dengan 4arna berbeda. Sebagian tampak ber4arna putih dan

    sebagian lagi ber4arna agak gelap (kelabu!. Atas dasar itu, susunan saraf pusat dibagi

    menjadi substansia grisea yang ber4arna kelabu dan substansia alba yang ber4arna putih.

    8arna kelabu ini disebabkan oleh banyaknya badan sel saraf di bagian tersebut,

    sedangkan 4arna putih ditimbulkan oleh banyaknya serabut saraf yang bermielin, sel

    saraf yang terdapat dalam susunan saraf pusat juga dapat dibagi menjadi sel saraf dan sel

    penunjang. Sel penunjang merupakan sel jaringan ikat yang tidak berfungsi untuk

    menyalurkan impuls. Pada sel saraf serabut dengan diameter besar ditandai dengan nama

    serabut alpha atau A, beta atau & untuk yang lebih kecil dan gamma untuk yang lebih

    kecil lagi pada ujung"ujung saraf yang membentuk sinaps, ternyata terdapat gelembung

    yang menghasilkan macam" macam zat kimia. arena demikian banyaknya sinaps yang

    terdapat di otak, secara keseluruhan otak dapat dianggap sebagai sebuah kelenjar yang

    sangat besar.

    2.,.,. Anato#i Sela*t %ta+

    )tak dan sumsum tulang belakang diselimuti meningea yang melindungi struktur

    syaraf yang halus, memba4a pembuluh darah dan sekresi cairan serebrospinal. Meningea

    terdiri dari tiga lapis, yaitu#

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    8/26

    a. 0a*isan 0ar Dra#eter

    2urameter disebut juga selaput otak keras ataupachymeninx. 2urameter dapat

    dibagi menjadi durameter cranialis yang membungkus otak dan durameter spinalis yang

    membungkus medula spinalis. 2i samping itu, durameter masih dapat dibagi lagi menjadi

    - lapisan yaitu lapisan meningeal yang lebih dekat ke otak (lapisan dalam! dan lapisan

    endostium yang melekat erat pada tulang tengkorak.

    b. 0a*isan Tenga& Ara+noi"

    2isebut juga selaput otak, merupakan selaput halus yang memisahkan durameter

    dengan piameter, membentuk sebuah kantung atau balon berisi cairan otak yang meliputi

    seluruh susunan saraf pusat.*uangan di antara durameter dan araknoid disebut ruangan

    subdural yang berisi sedikit cairan jernih menyerupai getah bening. Pada ruangan ini

    terdapat pembuluh darah arteri dan vena yang menghubungkan sistem otak dengan

    meningen serta dipenuhi oleh cairan serebrospinal, bagian ini dapat dimanfaatkan untuk

    pengambilan cairan otak yang disebut lumbal fungsi.

    '. 0a*isan "ala# Pia#eter

    +apisan piameter merupakan selaput tipis yang kaya akan pembuluh darah kecil

    yang menyuplai darah ke otak dalam jumlah yang banyak dan lapisan ini melekat erat

    pada permukaan luar otak atau medula spinalis.*uangan di antara araknoid dan piameter

    disebut subaraknoid. Pada reaksi radang ruangan ini berisi sel radang. 2isini mengalir

    cairan serebrospinalis dari otak ke sumsum tulang belakang.

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    9/26

    3a#bar 2.1. Bagian %ta+

    3a#bar 2.2. Anato#i Sela*t %ta+

    2.. Patofisiologi Meningoensefalitis

    Meningoensefalitis yang disebabkan oleh bakteri masuk melalui peredaran darah,

    penyebaran langsung, komplikasi luka tembus, dan kelainan kardiopulmonal. Penyebaran

    melalui peredaran darah dalam bentuk sepsis atau berasal dari radang fokal di bagian lain

    di dekat otak. Penyebaran langsung dapat melalui trombo"lebilitis, osteomielitis, infeksi

    telinga bagian tengah, dan sinus paranasales. Mula"mula terjadi peradangan supuratif

    pada selaput3jaringan otak. Proses peradangan ini membentuk eksudat, trombosis septik

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    10/26

    pada pembuluh"pembuluh darah, dan agregasi leukosit yang sudah mati. 2i daerah yang

    mengalami peradangan timbul edema, perlunakan, dan kongesti jaringan otak disertai

    perdarahan kecil. &agian tengah kemudian melunak dan membentuk dinding yang kuat

    membentuk kapsul yang kosentris. 2i sekeliling abses terjadi infiltrasi leukosit

    polimor"onuklear, sel"sel plasma dan limfosit. Seluruh proses ini memakan 4aktu kurang

    dari - minggu. Abses dapat membesar, kemudian pecah dan masuk ke dalam ventrikulus

    atau ruang subaraknoid yang dapat mengakibatkan meningitis.

    Meningoensefalitis yang disebabkan oleh virus terjadi melalui virus"virus yang

    melaluiparotitis, morbili, varisela, dll. masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran

    pernapasan. $irus polio dan enterovirus melalui mulut, virus herpes simpleks melalui

    mulut atau mukosa kelamin. $irus"virus yang lain masuk ke tubuh melalui inokulasiseperti gigitan binatang (rabies! atau nyamuk. &ayi dalam kandungan mendapat infeksi

    melalui plasenta oleh virus rubela atau cytomegalovirus. 2i dalam tubuh manusia virus

    memperbanyak diri secara lokal, kemudian terjadi viremia yang menyerang susunan saraf

    pusat melalui kapilaris di pleksus koroideus. ara lain ialah melalui saraf perifer atau

    secara retrograde axoplasmic spread misalnya oleh virus"virus herpes simpleks, rabies

    dan herpes #oster. 2i dalam susunan saraf pusat virus menyebar secara langsung atau

    melalui ruang ekstraseluler. %nfeksi virus dalam otak dapat menyebabkan meningitis

    aseptik dan ensefalitis (kecuali rabies!. Pada ensefalitis terdapat kerusakan neuron dan

    glia dimana terjadi peradangan otak, edema otak, peradangan pada pembuluh darah kecil,

    trombosis, dan mikroglia.

    Amoeba meningoensefalitis diduga melalui berbagai jalan masuk, oleh karena

    parasit penyebabnya adalah parasit yang dapat hidup bebas di alam. emungkinan besar

    infeksi terjadi melalui saluran pernapasan pada 4aktu penderita berenang di air

    yangbertemperaturhangat.%nfeksi yang disebabkan oleh protozoa jenis toksoplasma dapat

    timbul dari penularan ibu"fetus. Mungkin juga manusia mendapat toksoplasma karena

    makan daging yang tidak matang. 2alam tubuh manusia, parasit ini dapat bertahan dalam

    bentuk kista, terutama otot dan jaringan susunan saraf pusat. Pada fetus yang mendapat

    toksoplasma melalui penularan ibu"fetus dapat timbul berbagai manifestasi serebral

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    11/26

    akibat gangguan pertumbuhan otak, ginjal dan bagian tubuh lainnya. Maka manifestasi

    dari toksoplasma kongenital dapat berupa# fetus meninggal dalam kandungan, neonatus

    menunjukkan kelainan kongenital yang nyata misalnya mikrose"alus, dll.

    2.4. 3e5ala Klinis

    ebanyakan pasien meningoensefalitis menunjukkan gejala"gejala meningitis dan

    ensefalitis (demam, sakit kepala, kekakuan leher, vomiting! di ikuti oleh perubahan

    kesadaran, konvulsi, dan kadang"kadang tanda neurologik fokal, tanda" tanda

    peningkatan tekanan intrakranial atau gejala"gejala psikiatrik.ualitas kesadaran klien

    merupakan parameter yang paling mendasar dan parameter yang paling penting yang

    membutuhkan pengkajian. ingkat kesadaran klien dan respons terhadap lingkungan

    adalah indikator paling sensitif untuk disfungsi sistem persarafan. Pada keadaan lanjut

    tingkat kesadaran klien biasanya berkisar pada tingkat letargi, stupor, dan semikomatosa.

    Apabila klien sudah mengalami koma maka penilaian 9S (The 1lasgo- oma cale!

    sangat penting untuk menilai tingkat kesadaran klien dan bahan evaluasi untuk memantau

    pemberian asuhan kepera4atan.2alam klinik dikenal tingkat"tingkat kesadaran# compos

    mentis, incompos mentis (apatis, delirium, somnolen, sopor, coma!.

    : " ompos mentis # sadar sepenuhnya baik terhadap dirinya maupun lingkungan.

    : " Apatis # sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan, tidak segera menja4ab bila

    ditanya.

    : " 2elirium # penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik dan siklus tidur

    bangun yang terganggu. Pasien tampak gelisah, disorientasi dan meronta" ronta

    : " Somnolen # mengantuk yang masih dapat dipulihkan bila diberi rangsangan

    tetapi saat rangsangan dihentikan, pasien tertidur lagi

    : " Sopor # penurunan kesadaran yang dalam, dimana penderita hanya dapat

    dibangunkan dalam 4aktu singkat oleh rangsang nyeri yang hebat dan berulang"ulang

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    12/26

    : " oma adalah penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan

    spontan dan tidak adaresponterhadap nyeri.

    Pada ri4ayat pasien meliputi demam, muntah, sakit kepala, letargi, lekas

    marah, dan kaku kuduk.;eonatus memiliki gambaran klinik berbeda dengan anak dan

    orang de4asa. Meningitis karena bakteri pada neonatus terjadi secara akut dengan panas

    tinggi, mual, muntah, gangguan pernafasan, kejang, nafsu makan berkurang, minum

    sangat berkurang, konstipasi, diare. ejang terjadi pada lebih kurang 00< anak dengan

    penyebab !aemophilus in"luen#ae, -=< oleh treptococcus pneumonia, 1>< oleh

    streptokok dan 7< oleh infeksi meningokok. 9angguan kesadaran berupa apatis, letargi,

    renjatan, koma. Pada bayi dan anak"anak (usia 5 bulan hingga - tahun! yaitu demam,

    malas makan, muntah, mudah terstimulasi, kejang, menangis dengan merintih, ubun"ubunmenonjol, kaku kuduk dan tanda ernig dan &rudzinski positif. Pada anak"anak dan

    remaja terjadi demam tinggi, sakit kepala, muntah yang diikuti oleh perubahan sensori,

    fotofobia, mudah terstimulasi dan teragitasi, halusinasi, perilaku agresif, stupor, koma,

    kaku kuduk, tanda ernig dan &rudzinski positif. Pada anak yang lebih besar dan orang

    de4asa permulaan penyakit juga terjadi akut dengan panas, nyeri kepala yang bisa hebat

    sekali, malaise umum, kelemahan, nyeri otot dan nyeri punggung. &iasanya dimulai

    dengan gangguan saluran pernafasan bagian atas. Selanjutnya terjadi kaku kuduk,

    opistotonus, dapat terjadi renjatan, hipotensi dan takikardi karena septikimia.

    Meningitis yang disebabkanMumpsvirus ditandai dengan anoreksia dan malaise,

    diikuti pembesaran kelenjar parotid sebelum terjadinya invasi ke susunan saraf pusat.

    Pada meningitis yang disebabkan oleh$chovirus ditandai dengan keluhan sakit kepala,

    sakit tenggorok, nyeri otot, dan demam, disertai dengan timbulnya ruam kulit makulo

    papular yang tidak disertai gatal terdapat pada 4ajah, leher, dada dan badan.

    eluhan utama pada penderita ensefalitis yaitu sakit kepala, demam, kejang

    disertai penurunan kesadaran. 'nsefalitis yang disebabkan oleh infeksi ?amili Togavirus

    (memiliki gejala yang sangat bervariasi, mulai dari yang tanpa gejala sampai terjadinya

    sindrom demam akut disertai demam berdarah dan gejala"gejala sistem saraf pusat!.

    *estern $uine irus (*$$) pada umumnya menimbulkan infeksi yang sangat ringan,

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    13/26

    gejala pada orang de4asa dapat berupa letargi, kaku kuduk dan punggung, serta mudah

    bingung dan koma yang tidak tetap. 9ejala berat pada anak berupa konvulsi, muntah dan

    gelisah, yang sesudah sembuh akan menimbulkan cacat fisik dan mental yang berat.

    9ejala yang mungkin tampak dengan penyebab /apanese 0 enchephalitis virus adalah

    panas mendadak, nyeri kepala, kesadaran yang menurun, fotofobi, gerak tidak

    terkoordinasi, hiperhidrosis. Pemeriksaan laboratorium berupa uji serologis misalnya

    '+%SA terhadap bahan atau cairan serebrospinal menunjukkan adanya %gM. @ji fiksasi

    komplemen menunjukkan nilai titer yang meningkat 0 kali lipat.

    3a#bar2.,. Pe#eri+saan tan"a Kernig

    3a#bar 2.. Pe#eri+saan Tan"a Br"-ins+i

    anda ernig positif# etika klien dibaringkan dengan paha dalam keadaan fleksi

    ke arah abdomen, kaki tidak dapat diekstensikan sempurna. anda &rudzinski# tanda ini

    didapat apabila leher klien difleksikan, maka hasilnya fleksi lutut dan pinggul bila

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    14/26

    dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas yang berla4anan.

    Proses radang pada ensefalitis virus selain terjadi jaringan otak saja, juga sering

    mengenai jaringan selaput otak.Pada umumnya terdapat 0 jenis atau bentuk manifestasi

    klinik, yaitu#

    -.=.. &entuk asimtomatik

    @mumnya gejalanya ringan, vertigo, diplopia. 2iagnosis hanya ditegakkan atas

    pemeriksaan SS.

    -.=.-. &entuk abortif

    9ejala berupa nyeri kepala, demam yang tidak tinggi, dan kaku kuduk ringan.

    @mumnya terdapat gejala"gejala seperti infeksi saluran pernafasan bagian atas atau

    gastrointestinal.

    -.=.5. &entuk fulminan

    &entuk ini berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari yang berakhir dengan

    kematian. Pada stadium akut terdapat demam tinggi, nyeri kepala difus yang hebat,

    apatis, kaku kuduk, sangat gelisah dan dalam 4aktu singkat masuk ke dalam koma yangdalam.

    -.=.0. &entuk khas ensefalitis

    &entuk ini mulai secara bertahap dengan gejala a4al nyeri kepala ringan, demam,

    gejala infeksi saluran nafas bagian atas. emudian muncul tanda radang Sistem Saraf

    Pusat (SSP! seperti kaku kuduk, tanda ernig positif, gelisah, lemah, sukar tidur.

    Selanjutnya kesadaran mulai menurun sampai koma, dapat terjadi kejang fokal atau

    umum, hemiparesis, gangguan koordinasi, gangguan bicara, gangguan mental.

    Manifestasi klinis yang disebabkan oleh jamur ryptococcus neo"ormansberupa

    nyeri kepala akut atau subakut, demam dan kadang kejang tetapi jarang ditemukan defisit

    neurologis fokal.9ejala a4al pada amuba meningoensefalitis adalah radang hidung dan

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    15/26

    sakit tenggorokan yang diikuti oleh demam dan sakit kepala, muntah, kaku kuduk dan

    gangguan kesadaran yang dapat diikuti oleh kematian penderita minggu kemudian.

    2.6. E*i"e#iologi Meningoensefalitis

    2.6.1. Distribsi /re+ensi Meningoensefalitis

    a. %rang7Mansia

    Meningoensefalitis yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberkulosa varian

    hominis dapat terjadi pada segala umur, yang tersering adalah pada anak umur B bulan " =

    tahun.

    %nsiden meningoensefalitis mumps lebih banyak ditemui pada laki"laki yaitu

    sekitar 5"= kali lebih banyak. @sia yang tersering ialah tujuh tahun dan 07< berusia di

    atas = tahun.

    Meningoensefalitis yang disebabkan oleh /apanese 0 encephalitis virus banyak

    menyerang anak berusia antara 5 tahun dan = tahun.'nsefalitis herpes virus dapat

    terjadi pada semua umur, paling banyak kurang dari -7 tahun dan lebih dari 07 tahun.

    'nsefalitis herpes virus memiliki angka mortalitas ="-7< dengan pengobatan dan 17"

    >7< tanpa pengobatan.;eonatus masih mempunyai imunitas maternal. etapi setelah

    umur B bulan imunitas itu lenyap dan bayi dapat mengidap gingivo2stomatitis virusherpes simpleks. %nfeksi dapat hilang timbul dan berlokalisasi pada perbatasan

    mukokutaneus antara mulut dan hidung. %nfeksi"infeksi tersebut jinak sekali. etapi

    apabila neonatus tidak memperoleh imunitas maternal terhadap virus herpes simpleks

    atau apabila pada partus neonatus ketularan virus herpes simpleks dari ibunya yang

    mengidap herpes genitalis, maka infeksi dapat berkembang menjadi viremia.

    !. in"luen#ae penyebab yang paling sering di Amerika Serikat, mempunyai

    insiden tahunan 5-"1377.777 anak di ba4ah = tahun. %nsiden ini jauh lebih tinggi pada

    anak"anak %ndian ;avayo dan 'skimo Alaska (masing"masing 15 dan

    07C377.7773tahun!. %nsiden yang tinggi pada populasi ini mungkin juga menggambarkan

    status sosio"ekonomi yang rendah, yang beberapa cara tidak diketahui dapat mengurangi

    daya tahan terhadap mikroorganisme ini. %nsiden dengan infeksi!. in"luen#aejuga empat

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    16/26

    kali lebih besar pada orang kulit hitam daripada orang kulit putih.

    Tabel 2.2. Per+iraan insi"ensi "engan *a"a #eningitis ba+teri

    No. Kelo#*o+ siaInsi"en 8

    1.

    2.

    ,.

    Neonats

    treptococcus grup 0$.coli, enteri gram negati"

    lain . monocytogenes

    Batita

    N. meningitidis . pneumoniae !. in"luen#ae +ain"

    lain

    Ana+ yang lebi& ta

    . pneumoniae N. meningitidis +ain"lain

    B7 57 =

    0= 07 7 =

    =7 07 7

    b. Te#*at7 9ilaya&

    ?rekuensi penyakit yang tinggi dilaporkan pada orang"orang Afrika"Amerika,

    penduduk asli Amerika, dan masyarakat di daerah pedesaan.07

    Sekitar -7.777 kasus

    ensefalitis terjadi di Amerika Serikat setiap tahun, dengan ensefalitis herpes simpleks

    menyebabkan sekitar 7< dari kasus ini. Meningoensefalitis yang disebabkan oleh Tick

    born encephalitis dengan ?* di Asia yaitu -7< dan di 'ropa ("=

    Meningoensefalitis yang disebabkan oleh$nse"alitis /epang tersebar luas di Asia

    imur dari orea sampai %ndonesia, ina, %ndia dan epulauan Pasifik &arat.

    %nfeksi *est Nile irus meningkat di Amerika Serikat dengan kasus pertama

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    17/26

    dilaporkan di ;e4 Dork pada tahun CCC. ahun -77- ada 0.B kasus yang dilaporkan

    di 0 negara, dan dari catatan >.=77 kasus dilaporkan pada tahun -775.-7

    %nfeksi

    Plasmodium "alciparum tersebar di Afrika, Amerika Selatan, Asia enggara. aenia

    Solium tersebar di Amerika +atin danRickettsia di Amerika bagian tenggara.

    '. 9a+t7Msi#

    Meningoensefalitis arbovirus sebagian besar terjadi selama bulan"bulan musim

    panas karena penularan virus terjadi oleh arthropoda seperti nyamuk atau kutu yang aktif

    selama 4aktu itu. %nfeksi virus parotitis lebih sering pada akhir musim dingin dan a4al

    musim semi. %nfeksi herpes virus dan virus imunodefisiensi manusia terjadi sporadis

    selama setahun.

    %nfeksi dengan mumps virus bersifat endemik sepanjang tahun. 2i daerah

    0 musim, puncak periode terjadi pada musim dingin dan musim semi.

    &akteri dengan penyebab N. meningitidis dan . pneumoniae yang memuncak

    pada bulan"bulan musim dingin, !.in"luen#ae memperlihatkan penyebaran bifasik yang

    memuncak pada permulaan musim dingin dan musim semi, dan . monocytogenes yang

    terjadi paling sering pada bulan"bulan musim panas. Penjelasan atas pola musiman ini

    terletak pada cara penularan organisme Meningokokus, Pneumokokus, dan !aemo"ilus

    menyebar melalui jalur pernapasan biasa, danisteria didapat akibat kontaminasi melalui

    makanan atau akibat berkontak dengan he4an ternak.

    2.6.2. Deter#inan Meningoensefalitis a. )ost7Pe5a#

    2aya pertahanan susunan saraf pusat untuk menangkis infeksi mencakup

    kesehatan umum yang sempurna, struktur sa4ar darah otak yang utuh dan efektif, aliran

    darah ke otak yang adekuat, sistem imunologik humoral dan selular yang berfungsi

    sempurna. ;eonatus selamanya kekurangan antibodi %gM yang spesifik, oleh karena ia

    tidak dapat melintasi plasenta. Maka dari itu, neonatus mudah terkena infeksi kuman

    enterik gram negatif. Prematuritas mempermudah infeksi susunan saraf pusat, demikian

    juga kelainan kongenital, seperti meningomielokel ataupun sinus neurodermal. Pada

    anak"anak dan orang de4asa, ensefalitis virus herpes simpleks merupakan manifestasi re2

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    18/26

    aktivasi dari infeksi yang latent. $irus herpes simpleks tersebut berdiam di dalam

    jaringan otak secara endosimbiotik, mungkin di ganglion 9asseri. *eaktivitas virus

    herpes simpleks dapat disebabkan oleh faktor" faktor yaitu penyinaran ultraviolet dan

    gangguan hormonal. Penyinaran ultraviolet dapat terjadi secara iatrogenik atau dapat

    terjadi se4aktu bepergian ke tempat" tempat yang tinggi letaknya.

    erentanan terhadap agent penyebab infeksi tidak hanya dipengaruhi oleh umur

    dan genetik tetapi juga oleh defisiensi didapat atau kongenital dalam mekanisme

    pertahanan hospes. %ndividu dengan defisiensi %g9 atau komplemen, penderita yang

    mengalami splenektomi, atau mereka yang asplenia kongenital menambah insiden

    septikimia dan meningitis yang disebabkan oleh . pneumoniae dan!.in"luen#ae tipe 0.

    Penderita dengan anemia sel sikel dan hemoglobinopati akan berisiko terinfeksi

    meningitis karena fungsi limpa yang tidak baik dan cacat

    pada jalur komplemen. %nfeksi meningokokus beresiko pada individu yang menderita

    defisiensi komponen terminal sistem komplemen.

    Meningoensefalitis mumps terutama menyerang secara akut anak"anak dan

    de4asa muda. Angka kejadian yang sukar dipastikan karena infeksi subklinis dari sistem

    saraf pusat dilaporkan terjadi lebih dari B=< kasus. &ang dan &ang menemukan adanya

    peningkatan sel yang abnormal pada cairan otak dari B-< kasus, dimana hanya ->< dari

    penderita memberikan gambaran pembesaran kelenjar. &arotitis epidemika merupakan

    penyebab 7"=< kasus aseptik meningitis di Amerika.--,5>

    &aramyxovirus ini

    memiliki infeksi yang tinggi pada individu dengan sistem imun yang rendah. ematian

    karena virus gondongan ini jarang, mayoritas kematian ( E=7

    lebih tua dari C tahun.

    &iasanya bentuk meningoensefalitismumpsjinak pada anak dan ditandai dengan

    demam, muntah, kaku kuduk, letargi, parotitis, sakit kepala, konvulsi, nyeri perut, diare

    dan delirium.1

    ?aktor pejamu yang merupakan predisposisi infeksi termasuk keadaan

    defisiensi imun didapat atau kongenital, hemoglobinopati sabit, asplenia, dan penyakit

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    19/26

    hati atau ginjal kronis. @mumnya individu ini memperlihatkan peningkatan kerentanan

    terhadap organisme berkapsul seperti . pneumoniae. Pemberian imunisasi efektif dini

    terhadap!. in"luen#ae tipe b telah menurunkan insidensi meningitis akibat organisme ini

    sebesar C7 dan

    tetap hidup bertahun"tahun pada suhu F "-77

    " 177. $irulensi virus mumps akan hilang

    bila virus ini dipanaskan pada suhu ==7

    sampai dengan B77, selama -7 menit. $irus

    mumps dapat diisolasi dari kelenjar air liur, hasil s4ab dari ori"icium ductus tensen atau

    dari mulut, darah, kencing, air susu ibu dan cairan otak. Meningoensefalitis biasanya

    terjadi setelah 5"7 hari pembesaran kelenjar parotis. Meskipun demikian pernah

    dilaporkan bah4a meningoensefalitis dapat terjadi lebih a4al, bahkan dapat terjadi tanpa

    adanya pembesaran kelenjar.

    2i daerah endemik, meningoensefalitis yang disebabkan oleh /apanese 0

    encephalitis virus termasuk dalam kelompok virus yang ditularkan oleh serangga atau

    arthropoda lainnya, serangga penular di %ndonesia adalah nyamuk ulex

    tritaeniohynchus. Sebelum tahun C10, semua strain !. in"luen#ae sensitif terhadap

    ampisilin. Pada 4aktu tersebut, akibat munculnya strain penghasil H"laktamase, terapi

    akibat organisme ini diperluas hingga meliputi ampisilin dan kloramfenikol sampai uji

    kepekaan selesai. &eberapa belahan dunia sekarang melaporkan bah4a insidensi

    organisme yang resisten terhadap ampisilin dan kloramfenikol sudah melebihi =7

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    20/26

    sehingga regimen pengobatan ini sudah tidak dapat digunakan di daerah tersebut.

    Menurut statistik dari -0 ensefalitis =0< (= orang! dari penderita adalah anak"

    anak. $irus yang paling sering ditemukan ialah virus /erpes simpleks (5

    disusul oleh virus $!3 (1

    " ytomegalovirus

    Tabel 2.,. (esi+o Infe+si %*ortnisti+ Siste# Saraf Psat *a"a Pasien "engan

    )IV7AIDS ber"asar+an 5#la& :D

    Toxoplasma gondii memiliki 5 macam bentuk, menyebabkan bermacam" macam

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    21/26

    cara penularan penyakit dan patogenesis yang berbeda"beda. &entuk takhi#oit adalah

    bentukproli"erati" yang ditemukan selama infeksi akut. &entuk bradi#oit ada dalam kista

    jaringan. &entuk ookista ditemukan hanya dalam usus kucing. 3okista menjadi infeksius

    sesudah mengalami sporulasi yang terjadi dari sampai - hari pasca defekasi. /anya

    sekitar 7< individu yang terinfeksi menunjukkan gejala" gejala.

    '. 0ing+ngan

    %nfeksi meningokokus dan!.in"luen#aeberkolerasi dengan kontak antar individu.

    olonisasi nasofaringeal dari N.meningitidis meningkat jumlahnya jika banyak anak

    muda 4ajib dinas militer dikumpulkan di barak"barak. Amuba meningoensefalitis dapat

    bersangkut paut dengan berenang di danau segar yang mengandung amuba. %nfeksi

    arbovirus terjadi jika ada kontak dengan vektor yang berupa arthropoda yang telah

    terinfeksi. &inatang peliharaan sering terinfeksi Toksoplasma gondii dan mudah

    menularkan infeksinya kepada manusia di sekelilingnya.

    Meningoensefalitis (tuberkulosa! banyak terdapat pada penduduk dengan keadaan

    sosio"ekonomi rendah, penghasilan tidak mencukupi kebutuhan sehari"hari, perumahan

    tidak memenuhi syarat kesehatan minimal, hidup dan tinggal atau tidur berdesakan,

    higiene yang buruk, dan tidak mendapat fasilitas imunisasi.

    2.;. Prognosis Meningoensefalitis

    Prognosis meningoensefalitis bergantung pada kecepatan dan ketepatan

    pertolongan, di samping itu perlu dipertimbangkan pula mengenai kemungkinan penyulit

    seperti hidrosefalus, gangguan mental, yang dapat muncul selama pera4atan. &ila

    meningoensefalitis (tuberkulosa! tidak diobati, prognosisnya jelek sekali. Penderita dapat

    meninggal dalam 4aktu B"> minggu. Angka kematian pada umumnya =7

  • 7/25/2019 BAB II Referat Neuro

    22/26

    Penyakit pneumokokus juga lebih sering menyebabkan gejala sisa jangka panjang

    (kurang dari 57< kasus! seperti hidrosefalus, palsi nervus kranials, defisit visual dan

    motorik, serta epilepsi.9ejala sisa penyakit terjadi pada kira"kira 57< penderita yang

    bertahan hidup, tetapi juga terdapat predileksi usia serta patogen, dengan insidensi

    terbesar pada bayi yang sangat muda serta bayi yang terinfeksi oleh bakteri gram negatif

    dan . pneumoniae. 9ejala neurologi tersering adalah tuli, yang terjadi pada 5"-=