buku pedoman peningkatan mutu rs an nur

Upload: wahyu

Post on 21-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    1/18

    PEDOMAN

    UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANANRUMAH SAKIT UGM

    RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2015

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    2/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup

    sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

    yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari Tujuan Nasional.

    Untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan

    kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang terjangkau.

    Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial

    ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulaiberubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik,

    lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan. engan semakin

    meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan !umah Sakit maka "ungsi

    pelayanan !umah Sakit Khusus #edah $!SK#% &N NU! 'ogyakarta secara

    bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih e"ekti" dan e"isien serta memberi

    kepuasan kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.

    &gar upaya peningkatan mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta dapatseperti yang diharapkan maka perlu disusun Pedoman Peningkatan Mutu Pelayanan

    !SK# &N NU! 'ogyakarta. #uku pedoman tersebut merupakan konsep dan program

    peningkatan mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta, yang disusun sebagai

    acuan bagi pengelola !SK# &N NU! 'ogyakarta dalam melaksanakan upaya

    peningkatan mutu pelayanan !umah Sakit. alam buku pedoman ini diuraikan

    tentang prinsip upaya peningkatan mutu, langkah(langkah pelaksanaannya dan

    dilengkapi dengan indikator mutu.

    )

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    3/18

    BAB II

    SEJARAH PERKEMBANGAN UPAYA PENINGKATAN

    MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT

    Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan sebenarnya bukanlah hal yang

    baru. Pada tahun $*+) -**% /lorence Nightingale seorang perawat dari 0nggris

    menekankan pada aspek(aspek keperawatan pada peningkatan mutu pelayanan. Salah

    satu ajarannya yang terkenal sampai sekarang adalah 1 hospital should do the patient

    no harm, !umah Sakit jangan sampai merugikan atau mencelakakan pasien.

    i &merika Serikat, upaya peningkatan mutu pelayanan medik dimulai oleh

    ahli bedah r. 2.&.3odman dari #oston dalam tahun **4. r.2.& 3odman dan

    beberapa ahli bedah lain kecewa dengan hasil operasi yang seringkali buruk, karena

    seringnya terjadi penyulit. Mereka berkesimpulan bahwa penyulit itu terjadi karena

    kondisi yang tidak memenuhi syarat di !umah Sakit. Untuk itu perlu ada penilaian

    dan penyempurnaan tentang segala sesuatu yang terkait dengan pembedahan. 0ni

    adalah upaya pertama yang berusaha mengidenti"ikasikan masalah klinis, dan

    kemudian mencari jalan keluarnya.

    Kelanjutan dari upaya ini pada tahun **+ The &merican 3ollege o" Surgeons

    $&3S% menyusun suatuHospital Standardization Programme. Program standarisasi

    adalah upaya pertama yang terorganisasi dengan tujuan meningkatkan mutu

    pelayanan. Program ini ternyata sangat berhasil meningkatkan mutu pelayanan

    sehingga banyak !umah Sakit tertarik untuk ikut serta. engan berkembangnya ilmu

    dan teknologi maka spesialisasi ilmu kedokteran diluar bedah cepat berkembang.

    5leh karena itu program standarisasi perlu diperluas agar dapat mencakup disiplin

    lain secara umum.

    Pada tahun *6* &merican 3ollege o" Surgeon, &merican 3ollege o"

    Physicians, &merican 7ospital &ssociation bekerjasama membentuk suatu 8oint

    3ommision on &ccreditation o" 7ospital $83&7% suatu badan gabungan untuk menilai

    dan mengakreditasi !umah Sakit .

    Pada akhir tahun *9 83&7 tidak lagi hanya menentukan syarat minimal dan

    essensial untuk mengatasi kelemahan(kelemahan yang ada di !umah Sakit, namun

    telah memacu !umah Sakit agar memberikan mutu pelayanan yang setinggi(tingginya

    sesuai dengan sumber daya yang ada. Untuk memenuhi tuntutan yang baru ini antara

    :

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    4/18

    tahun *6:(*96 standar akreditasi dire;isi enam kali, selanjutnya beberapa tahun

    sekali diadakan re;isi.

    &tas keberhasilan 83&7 dalam meningkatkan mutu pelayanan, Pemerintah

    /ederal memberi pengakuan tertinggi dalam mengundangkan 1Medicare &ct75 telah

    mengadakan pertemuan untuk mempelajari peningkatan mutu khusus untuk 2ropa.

    ?

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    5/18

    >alaupun secara regional >75 telah melakukan berbagai upaya, namun pada

    simposium peningkatan mutu pada bulan Mei *+ terdapat kesan bahwa secara

    nasional upaya peningkatan mutu di berbagai negara 2ropa #arat masih pada

    perkembangan awal.

    i &sia, negara pertama yang sudah mempunyai program peningkatan mutu

    dan akreditasi !umah Sakit secara nasional adalah Taiwan. Negara ini banyak

    menerapkan metodologi dari &merika. Sedangkan Malaysia mengembangkan

    peningkatan mutu pelayanan dengan bantuan konsultan ahli dari Negeri #elanda,

    i 0ndonesia langkah awal yang sangat mendasar dan terarah yang telah

    dilakukan epartemen Kesehatan dalam rangka upaya peningkatan mutu yaitu

    penetapan kelas !umah Sakit pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan

    No.::@#irhup@*4). Secara umum telah ditetapkan beberapa kriteria untuk tiap kelas

    !umah Sakit &,#,3,. Kriteria ini kemudian berkembang menjadi standar(standar.

    Kemudian dari tahun ke tahun disusun berbagai standar baik menyangkut pelayanan,

    ketenagaan, sarana dan prasarana untuk masing(masing kelas !umah Sakit.

    isamping standar, epartemen Kesehatan juga mengeluarkan berbagai pedoman

    dalam rangka meningkatkan penampilan pelayanan !umah Sakit.

    Sejak tahun *+? epartemen Kesehatan telah mengembangkan berbagai

    indikator untuk mengukur dan menge;aluasi penampilan $per"ormance% !umah Sakit

    pemerintah kelas 3 dan !umah Sakit swasta setara yaitu dalam rangka 7ari

    Kesehatan Nasional. 0ndikator ini setiap dua tahun ditinjau kembali dan

    disempurnakan. 2;aluasi penampilan untuk tahun ** telah dilengkapi dengan

    indikator kebersihan dan ketertiban !umah Sakit dan yang die;aluasi selain kelas 3

    juga kelas dan kelas # serta !umah Sakit swasta setara. Sedangkan e;aluasi

    penampilan tahun *) telah dilengkapi pula dengan instrumen mengukur

    kemampuan pelayanan. 2;aluasi penampilan !umah Sakit ini merupakan langkah

    awal dari Konsep 3ontinuous Auality 0mpro;ement $3A0%. #erbeda dengan konsep

    A& tradisional dimana dalam monitor dan e;aluasi dititik beratkan kepada pencapaian

    standar, maka pada 3A0 "okus lebih diarahkan kepada penampilan organisasi melalui

    penilaian pemilik, manajemen, klinik dan pelayanan penunjang. Perbedaan yang

    sangat mendasar yaitu keterlibatan seluruh karyawan.

    Selain itu secara sendiri(sendiri beberapa !umah Sakit telah mengadakan

    monitoring dan e;aluasi mutu pelayanan !umah Sakitnya. Pada tahun *+* !S Batot

    6

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    6/18

    Subroto telah melakukan kegiatan penilaian mutu yang berdasarkan atas derajat

    kepuasan pasien. Kemudian !umah Sakit 7usada pada tahun *+? melakukan

    kegiatan yang sama. !umah Sakit &di 7usada di Surabaya membuat penilaian mutu

    atas dasar penilaian perilaku dan penampilan kerja perawat. !umah Sakit r. Soetomo

    Surabaya menilai mutu melalui penilaian in"eksi nosokomial sebagai salah satu

    indikator mutu pelayanan. !umah Sakit 3ipto Mangunkusumo menggunakan upaya

    penggunaan obat secara rasional. !umah Sakit 0slam 8akarta pernah menggunakan

    pengendalian mutu terpadu $TA3% dan Bugus Kendali Mutu $Auality 3ontrol 3ircle C

    A33%. #eberapa !umah Sakit lainnya juga telah mencoba menerapkan Bugus

    Kendali Mutu, walaupun hasilnya belum ada yang dilaporkan.

    Sejalan dengan hal di atas maka epartemen Kesehatan telah mengadakan

    Pelatihan Peningkatan Mutu Pelayanan !umah Sakit pada beberapa !umah Sakit.

    #erdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kesadaran untuk meningkatkan

    mutu sudah cukup meluas walaupun dalam penerapannya sering ada perbedaan.

    9

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    7/18

    BAB III

    KONSEP DASAR UPAYA PENINGKATAN MUTU

    PELAYANAN RSKB AN NUR YOGYAKARTA

    &gar upaya peningkatan mutu di !SK# &N NU! 'ogyakarta dapat

    dilaksanakan secara e"ekti" dan e"isien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa

    tentang konsep dasar upaya penigkatan mutu pelayanan.

    A. MUTU PELAYANAN RSKB AN NUR YOGYAKARTA

    *. Pengertian mutu

    Pengertian mutu beraneka ragam dan di bawah ini ada beberapa pengertian

    yang secara sederhana melukiskan apa hakekat mutu.

    a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa.

    b. Mutu adalah eDpertise, atau keahlian dan keterikatan $komitmen% yang

    selalu dicurahkan pada pekerjaan

    c. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan.

    ). e"inisi Mutu Pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta

    &dalah derajat kesempurnaan pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta untuk

    memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang

    sesuai dengan standar pro"esi dan standar pelayanan dengan menggunakan

    potensi sumber daya yang tersedia di !SK# &N NU! 'ogyakarta secara

    wajar, e"isien dan e"ekti" serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai

    dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan memperhatikan

    keterbatasan dan kemampuan !SK# &N NU! 'ogyakarta dan masyarakat

    konsumen.

    :. Pihak yang #erkepentingan dengan Mutu

    #anyak pihak yang berkepentingan dengan mutu, yaitu E

    a. Konsumen

    b. Pembayar@perusahaan@asuransi

    c. Manajemen !SK# &N NU! 'ogyakarta

    d. Karyawan !SK# &N NU! 'ogyakarta

    e. Masyarakat

    ". Pemerintah

    4

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    8/18

    g. 0katan pro"esi

    Setiap kepentingan yang disebut di atas berbeda sudut pandang dan

    kepentingannya terhadap mutu. Karena itu mutu adalah multi dimensional.

    ?. imensi Mutu

    imensi atau aspeknya adalah E

    a. Kepro"esian

    b. 2"isiensi

    c. Keamanan Pasien

    d. Kepuasan Pasien

    e. &spek Sosial #udaya

    6. Mutu Terkait dengan 0nput, Proses, 5utput dan 5utcome

    Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan :

    ;ariabel, yaitu E

    *%. 0nput, ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan

    pelayanan kesehatan, seperti tenaga, dana, obat, "asilitas, peralatan, bahan,

    teknologi, organisasi, in"ormasi, dan lain(lain. Pelayanan kesehatan yang

    bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. 7ubungan

    struktur dengan mutu pelayanan kesehatan adalah dalam perencanaan dan

    penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.

    )%. Proses, merupakan akti;itas dalam bekerja, adalah merupakan interaksi

    pro"esional antara pemberi pelayanan dengan konsumen

    $pasien@masyarakat%. Proses ini merupakan ;ariabel penilaian mutu yang

    penting.

    :%. 5utput, ialah jumlah pelayanan yang dilakukan oleh unit kerja@rumah

    sakit.?%. 5utcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang

    terjadi pada konsumen $pasien@masyarakat%, termasuk kepuasan dari

    konsumen tersebut.

    !SK# &N NU! 'ogyakarta adalah suatu institusi pelayanan kesehatan

    yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

    pelayanan di !SK# &N NU! 'ogyakarta menyangkut berbagai "ungsi

    pelayanan, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. &gar !SK#

    +

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    9/18

    &N NU! 'ogyakarta mampu melaksanakan "ungsi yang demikian kompleks,

    harus memiliki sumber daya manusia yang pro"esional baik di bidang teknis medis

    maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, !SK#

    &N NU! 'ogyakarta harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan

    mutu di semua tingkatan.

    Pengukuran mutu pelayanan kesehatan !SK# &N NU! 'ogyakarta

    diawali dengan penilaian akreditasi !SK# &N NU! 'ogyakarta yang mengukur

    dan memecahkan masalah pada tingkat input dan proses. Pada kegiatan ini !SK#

    &N NU! 'ogyakarta harus menetapkan standar input, proses, output, dan

    outcome, serta membakukan seluruh standar prosedur yang telah ditetapkan.

    !SK# &N NU! 'ogyakarta dipacu untuk dapat menilai diri $sel" assesment% dan

    memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai

    kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada latar ukur yang lain, yaitu

    instrumen mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta yang menilai dan

    memecahkan masalah pada hasil $output dan outcome%. Tanpa mengukur hasil

    kinerja !SK# &N NU! 'ogyakarta tidak dapat diketahui apakah input dan proses

    yang baik telah menghasilkan output yang baik pula. 0ndikator !SK# &N NU!

    'ogyakarta yang disusun dengan tujuan untuk dapat mengukur kinerja mutu

    !SK# &N NU! 'ogyakarta secara nyata.

    B. UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RSKB AN NUR

    YOGYAKARTA

    Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan

    upaya dan kegiatan secara komprehensi" dan integrati" memantau dan menilai

    mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta, memecahkan masalah(masalah yang

    ada dan mencari jalan keluarnya, sehingga mutu pelayanan !SK# &N NU!

    'ogyakarta akan menjadi lebih baik.

    i !SK# &N NU! 'ogyakarta upaya peningkatan mutu pelayanan

    adalah kegiatan yang bertujuan memberikan asuhan atau pelayanan sebaik(

    baiknya kepada pasien. Upaya peningkatan mutu pelayanan !SK# &N NU!

    'ogyakarta akan sangat berarti dan e"ekti" bilamana upaya peningkatan mutu

    menjadi tujuan sehari(hari dari setiap unsur di !SK# &N NU! 'ogyakarta

    termasuk pimpinan, pelaksana pelayanan langsung dan sta" penunjang.

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    10/18

    Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan

    atau pelayanan dengan penggunaan sumber daya secara tepat dan e"isien.

    >alaupun disadari bahwa mutu memerlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang

    lebih baik selalu memerlukan biaya lebih banyak atau mutu rendah biayanya lebih

    sedikit.

    #erdasarkan hal di atas maka disusunlah de"inisi dan tujuan dari upaya

    peningkatan mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta

    *. e"inisi Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta

    &dalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensi" dan integrati" yang

    menyangkut input, proses dan output secara objekti", sistematik dan berlanjut

    memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan

    memecahkan masalah(masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang

    diberikan di !SK# &N NU! 'ogyakarta berdaya guna dan berhasil guna.

    ). Tujuan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta

    Umum E Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu

    pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta secara e"ekti" dan e"isien agar

    tercapai derajat kesehatan yang optimal.

    KhususE Tercapainya peningkatan mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta

    melalui E

    a. 5ptimasi tenaga, sarana, dan prasarana.

    b. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar pro"esi dan standar

    pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai

    dengan kebutuhan pasien.

    c. Peman"aatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan

    pengembangan pelayanan kesehatan.

    :. 0ndikator mutu

    0ndikator mutu !SK# &N NU! 'ogyakarta meliputi indikator klinik, indikator

    yang berorientasi pada waktu dan indikator ratio yang berdasarkan pada e"ekti"itas

    $e""ecti;enes%, e"isiensi $e""iciency%, keselamatan $sa"ety% dan kelayakan

    $appropriateness%.

    *

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    11/18

    ?. Strategi

    Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan !SK# &N NU! 'ogyakarta

    maka disusunlah strategi sebagai berikut E

    *% Setiap petugas harus memahami dan menghayati konsep dasar dan prinsip

    mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta sehingga dapat menerapkan

    langkah(langkah upaya peningkatan mutu di masing(masing unit kerjanya.

    )% Memberi prioritas kepada peningkatan kompetensi sumber daya manusia

    di !SK# &N NU! 'ogyakarta , serta upaya meningkatkan kesejahteraan

    karyawan.

    :% Menciptakan budaya mutu di !SK# &N NU! 'ogyakarta, termasuk tiap

    semua kepala Unit@0nstalasi bertugas menyusun program mutu di tiap Unit

    kerja di !SK# &N NU!

    6. Pendekatan Pemecahan Masalah

    Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu proses siklus $daur% yang

    berkesinambungan. Fangkah pertama dalam proses siklus ini adalah identi"ikasi

    masalah. 0denti"ikasi masalah merupakan bagian sangat penting dari seluruh proses

    siklus $daur%, karena akan menentukan kegiatan(kegiatan selanjutnya dari

    pendekatan pemecahan masalah ini. Masalah akan timbul apabila E

    7asil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang ada terdapat

    penyimpangan

    Merasa tidak puas akan penyimpangan tersebut.

    Merasa bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut.

    engan telah jelasnya cara memecahkan masalah maka bisa dilakukan

    tindakan perbaikan. Namun agar pemecahan masalah bisa tuntas, setelah diadakan

    tindakan perbaikan perlu dinilai kembali apakah masih ada yang tertinggal. ari

    penilaian kembali maka akan didapatkan masalah yang telah terpecahkan dan

    masalah yang masih tetap merupakan masalah sehingga proses siklus akan berulang

    mulai tahap pertama.

    **

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    12/18

    BAB IV

    PRINSIP DASAR UPAYA PENINGKATAN

    MUTU PELAYANAN

    Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang

    akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang digunakan

    untuk mengukur mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta

    0ndikator E

    &dalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi. 0ndikator

    merupakan suatu ;ariabel yang digunakan untuk bisa melihat perubahan. 0ndikator

    yang baik adalah yang sensiti" tapi juga spesi"ik.

    Kriteria E

    &dalah spesi"ikasi dari indikator.

    Standar E

    Tingkat kinerja atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang

    berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab

    untuk mempertahankan tingkat kinerja atau kondisi tersebut.

    Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat

    baik.

    Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu.

    alam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus memperhatikan

    prinsip dasar sebagai berikutE

    *. &spek yang dipilih untuk ditingkatkan

    Kepro"esian

    2"isiensi

    Keamanan pasien

    Kepuasan pasien

    Sarana dan lingkungan "isik

    *)

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    13/18

    ). 0ndikator yang dipilih

    a. 0ndikator lebih diutamakan untuk menilai output daripada input dan proses

    b. #ersi"at umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok daripada

    untuk perorangan.

    c. apat digunakan untuk membandingkan dengan !umah Sakit lain, baik di

    dalam maupun luar negeri.

    d. apat mendorong inter;ensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih untuk

    dimonitor

    e. idasarkan pada data yang ada.

    :. Kriteria yang digunakan

    Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat menilai

    indikator, sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antara mutu baik dan

    mutu tidak baik.

    ?. Standar yang digunakan

    Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan E

    a. &cuan dari berbagai sumber

    b. #enchmarking dengan !umah Sakit yang setara

    c. #erdasarkan trend yang menuju kebaikan

    *:

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    14/18

    BAB V

    PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN

    Pengendalian adalah keseluruhan "ungsi atau kegiatan yang harus dilakukan

    untuk menjamin tercapainya sasaran perusahaan dalam hal kualitas produk dan jasa

    pelayanan yang diproduksi. Pengendalian kualitas pelayanan pada dasarnya adalah

    pengendalian kualitas kerja dan proses kegiatan untuk menciptakan kepuasan

    pelanggan $quality os customers satisfaction) yang dilakukan oleh setiap orang dari

    setiap bagian di !SK# &N NU! 'ogyakarta.

    Pengertian pengendalian kualitas pelayanan di atas mengacu pada siklus

    pengendalian $control cycle) dengan memutar siklus 1Plan-Do-hec!-"ction #P-D-

    -") $ !elaksasi $rencanakan - laksanakan - periksa -aksi%. Pola P((3(& ini

    dikenal sebagai 1siklus Shewartalter

    Shewhart beberapa puluh tahun yang lalu. Namun dalam perkembangannya,

    metodologi analisis P((3(& lebih sering disebuit 1siklus eming

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    15/18

    siklus P((3(& hanya dapat ber"ungsi jika sistem in"ormasi berjalan dengan baik dan

    siklus tersebut dapat dijabarkan dalam enam langkah seperti diperlihatkan dalam

    gambar :.

    *6

    $*%

    Menentukan

    Tujuan dan sasaran

    $)%Menetapkan

    Metode untuk

    Mencapai tujuan

    Menyelenggarakan

    Pendidikan dan

    latihan

    $:%

    $?%

    Melaksanakan

    pekerjaan

    $6%

    Memeriksa akibat

    pelaksanaan

    $9%

    Mengambil

    tindakanyang tepat

    &ction

    3heck

    Plan

    o

    Bambar :. Siklus P3&

    3heck&ctio

    n

    /ollow(up

    0mpro;ement

    3orrecti;e

    &ction

    oPlan

    Bambar ). !elationship #etween 3ontrol and 0mpro;ement Under P((3(& 3ycle

    Peningkatan

    Pemecahan masalah

    dan peningkatan& P

    3

    Standar

    Pemecahan masalah

    dan peningkatan

    & P3

    Standar

    Bambar *. Siklus dan Proses Peningkatan P3&

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    16/18

    Keenam langkah P((3(& yang terdapat dalam gambar : di atas dapat dijelaskan

    sebagai berikut E

    a. *ang!ah +. enentu!an tuuan dan sasaran Plan

    Tujuan dan sasaran yang akan dicapai didasarkan pada kebijakan yang ditetapkan.

    Penetapan sasaran tersebut ditentukan oleh Kepala !S atau Kepala i;isi.

    Penetapan sasaran didasarkan pada data pendukung dan analisis in"ormasi.

    Sasaran ditetapkan secara konkret dalam bentuk angka, harus pula diungkapkan

    dengan maksud tertentu dan disebarkan kepada semua karyawan. Semakin rendah

    tingkat karyawan yang hendak dicapai oleh penyebaran kebijakan dan tujuan,

    semakin rinci in"ormasi.

    '. *ang!ah /. enentu!an metode untu! mencapai tuuan GPlan

    Penetapan tujuan dan sasaran dengan tepat belum tentu akan berhasil dicapai

    tanpa disertai metode yang tepat untuk mencapainya. Metode yang ditetapkan

    harus rasional, berlaku untuk semua karyawan dan tidak menyulitkan karyawan

    *9

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    17/18

    untuk menggunakannya. 5leh karena itu dalam menetapkan metode yang akan

    digunakan perlu pula diikuti dengan penetapan standar kerja yang dapat diterima

    dan dimengerti oleh semua karyawan.

    c. *ang!ah 0. enyelenggara!an pendidi!an dan latihan G o

    Metode untuk mencapai tujuan yang dibuat dalam bentuk standar kerja. &gar

    dapat dipahami oleh petugas terkait, dilakukan program pelatihan para karyawan

    untuk memahami standar kerja dan program yang ditetapkan.

    d. *ang!ah 1. ela!sana!an pe!eraan Go

    alam pelaksanaan pekerjaan, selalu terkait dengan kondisi yang dihadapi dan

    standar kerja mungkin tidak dapat mengikuti kondisi yang selalu dapat berubah.

    5leh karena itu, ketrampilan dan pengalaman para karyawan dapat dijadikan

    modal dasar untuk mengatasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan

    karena ketidaksempurnaan standar kerja yang telah ditetapkan.

    e. *ang!ah 23 emeri!sa a!i'at pela!sanaan Ghec!

    Manajer atau atasan perlu memeriksa apakah pekerjaan dilaksanakan dengan baik

    atau tidak. 8ika segala sesuatu telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

    dan mengikuti standar kerja, tidak berarti pemeriksaan dapat diabaikan. 7al yang

    harus disampaikan kepada karyawan adalah atas dasar apa pemeriksaan itu

    dilakukan. &gar dapat dibedakan manakah penyimpangan dan manakah yang

    bukan penyimpangan, maka kebijakan dasar, tujuan, metode $standar kerja% dan

    pendidikan harus dipahami dengan jelas baik oleh karyawan maupun oleh

    manajer. Untuk mengetahui penyimpangan, dapat dilihat dari akibat yang timbul

    dari pelaksanaan pekerjaan dan setelah itu dapat dilihat dari penyebabnya.

    f. *ang!ah 4 3 engam'il tinda!an yang tepat G&ction

    Pemeriksaan melalui akibat yang ditimbulkan bertujuan untuk menemukan

    penyimpangan. 8ika penyimpangan telah ditemukan, maka penyebab timbulnya

    penyimpangan harus ditemukan untuk mengambil tindakan yang tepat agar tidak

    terulang lagi penyimpangan. Menyingkirkan "aktor("aktor penyebab yang telah

    mengakibatkan penyimpangan merupakan konsepsi yang penting dalam

    pengendalian kualitas pelayanan.

    *4

  • 7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur

    18/18

    Konsep P3& dengan keenam langkah tersebut merupakan sistem yang

    e"ekti" untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk mencapai kualitas pelayanan

    yang akan dicapai diperlukan partisipasi semua karyawan, semua bagian dan semua

    proses. Partisipasi semua karyawan dalam pengendalian kualitas pelayanan diperlukan

    kesungguhan $sincerety), yaitu sikap yang menolak adanya tujuan yang semata(mata

    hanya berguna bagi diri sendiri atau menolak cara ber"ikir dan berbuat yang semata(

    mata bersi"at pragmatis. alam sikap kesungguhan tersebut yang dipentingkan bukan

    hanya sasaran yang akan dicapai, melainkan juga cara bertindak seseorang untuk

    mencapai sasaran tersebut.

    Partisipasi semua pihak dalam pengendalian kualitas pelayanan mencakup

    semua jenis kelompok karyawan yang secara bersama(sama merasa bertanggungjawab atas kualitas pelayanan dalam kelompoknya. Partisipasi semua proses dalam

    pengendalian kualitas pelayanan dimaksudkan adalah pengendalian tidak hanya

    terhadap output, tetapi terhadap hasil setiap proses. Proses pelayanan akan

    menghasilkan suatu pelayanan berkualitas tinggi, hanya mungkin dapat dicapai jika

    terdapat pengendalian kualitas dalam setiap tahapan dari proses. imana dalam setiap

    tahapan proses dapat dijamin adanya keterpaduan, kerjasama yang baik antara

    kelompok karyawan dengan manajemen, sebagai tanggung jawab bersama untuk

    menghasilkan kualitas hasil kerja dari kelompok, sebagai mata rantai dari suatu

    proses.

    *+