buku pedoman peningkatan mutu rs an nur
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
1/18
PEDOMAN
UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANANRUMAH SAKIT UGM
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
2/18
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari Tujuan Nasional.
Untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang terjangkau.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial
ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulaiberubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik,
lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan. engan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan !umah Sakit maka "ungsi
pelayanan !umah Sakit Khusus #edah $!SK#% &N NU! 'ogyakarta secara
bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih e"ekti" dan e"isien serta memberi
kepuasan kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.
&gar upaya peningkatan mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta dapatseperti yang diharapkan maka perlu disusun Pedoman Peningkatan Mutu Pelayanan
!SK# &N NU! 'ogyakarta. #uku pedoman tersebut merupakan konsep dan program
peningkatan mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta, yang disusun sebagai
acuan bagi pengelola !SK# &N NU! 'ogyakarta dalam melaksanakan upaya
peningkatan mutu pelayanan !umah Sakit. alam buku pedoman ini diuraikan
tentang prinsip upaya peningkatan mutu, langkah(langkah pelaksanaannya dan
dilengkapi dengan indikator mutu.
)
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
3/18
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN UPAYA PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan sebenarnya bukanlah hal yang
baru. Pada tahun $*+) -**% /lorence Nightingale seorang perawat dari 0nggris
menekankan pada aspek(aspek keperawatan pada peningkatan mutu pelayanan. Salah
satu ajarannya yang terkenal sampai sekarang adalah 1 hospital should do the patient
no harm, !umah Sakit jangan sampai merugikan atau mencelakakan pasien.
i &merika Serikat, upaya peningkatan mutu pelayanan medik dimulai oleh
ahli bedah r. 2.&.3odman dari #oston dalam tahun **4. r.2.& 3odman dan
beberapa ahli bedah lain kecewa dengan hasil operasi yang seringkali buruk, karena
seringnya terjadi penyulit. Mereka berkesimpulan bahwa penyulit itu terjadi karena
kondisi yang tidak memenuhi syarat di !umah Sakit. Untuk itu perlu ada penilaian
dan penyempurnaan tentang segala sesuatu yang terkait dengan pembedahan. 0ni
adalah upaya pertama yang berusaha mengidenti"ikasikan masalah klinis, dan
kemudian mencari jalan keluarnya.
Kelanjutan dari upaya ini pada tahun **+ The &merican 3ollege o" Surgeons
$&3S% menyusun suatuHospital Standardization Programme. Program standarisasi
adalah upaya pertama yang terorganisasi dengan tujuan meningkatkan mutu
pelayanan. Program ini ternyata sangat berhasil meningkatkan mutu pelayanan
sehingga banyak !umah Sakit tertarik untuk ikut serta. engan berkembangnya ilmu
dan teknologi maka spesialisasi ilmu kedokteran diluar bedah cepat berkembang.
5leh karena itu program standarisasi perlu diperluas agar dapat mencakup disiplin
lain secara umum.
Pada tahun *6* &merican 3ollege o" Surgeon, &merican 3ollege o"
Physicians, &merican 7ospital &ssociation bekerjasama membentuk suatu 8oint
3ommision on &ccreditation o" 7ospital $83&7% suatu badan gabungan untuk menilai
dan mengakreditasi !umah Sakit .
Pada akhir tahun *9 83&7 tidak lagi hanya menentukan syarat minimal dan
essensial untuk mengatasi kelemahan(kelemahan yang ada di !umah Sakit, namun
telah memacu !umah Sakit agar memberikan mutu pelayanan yang setinggi(tingginya
sesuai dengan sumber daya yang ada. Untuk memenuhi tuntutan yang baru ini antara
:
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
4/18
tahun *6:(*96 standar akreditasi dire;isi enam kali, selanjutnya beberapa tahun
sekali diadakan re;isi.
&tas keberhasilan 83&7 dalam meningkatkan mutu pelayanan, Pemerintah
/ederal memberi pengakuan tertinggi dalam mengundangkan 1Medicare &ct75 telah
mengadakan pertemuan untuk mempelajari peningkatan mutu khusus untuk 2ropa.
?
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
5/18
>alaupun secara regional >75 telah melakukan berbagai upaya, namun pada
simposium peningkatan mutu pada bulan Mei *+ terdapat kesan bahwa secara
nasional upaya peningkatan mutu di berbagai negara 2ropa #arat masih pada
perkembangan awal.
i &sia, negara pertama yang sudah mempunyai program peningkatan mutu
dan akreditasi !umah Sakit secara nasional adalah Taiwan. Negara ini banyak
menerapkan metodologi dari &merika. Sedangkan Malaysia mengembangkan
peningkatan mutu pelayanan dengan bantuan konsultan ahli dari Negeri #elanda,
i 0ndonesia langkah awal yang sangat mendasar dan terarah yang telah
dilakukan epartemen Kesehatan dalam rangka upaya peningkatan mutu yaitu
penetapan kelas !umah Sakit pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan
No.::@#irhup@*4). Secara umum telah ditetapkan beberapa kriteria untuk tiap kelas
!umah Sakit &,#,3,. Kriteria ini kemudian berkembang menjadi standar(standar.
Kemudian dari tahun ke tahun disusun berbagai standar baik menyangkut pelayanan,
ketenagaan, sarana dan prasarana untuk masing(masing kelas !umah Sakit.
isamping standar, epartemen Kesehatan juga mengeluarkan berbagai pedoman
dalam rangka meningkatkan penampilan pelayanan !umah Sakit.
Sejak tahun *+? epartemen Kesehatan telah mengembangkan berbagai
indikator untuk mengukur dan menge;aluasi penampilan $per"ormance% !umah Sakit
pemerintah kelas 3 dan !umah Sakit swasta setara yaitu dalam rangka 7ari
Kesehatan Nasional. 0ndikator ini setiap dua tahun ditinjau kembali dan
disempurnakan. 2;aluasi penampilan untuk tahun ** telah dilengkapi dengan
indikator kebersihan dan ketertiban !umah Sakit dan yang die;aluasi selain kelas 3
juga kelas dan kelas # serta !umah Sakit swasta setara. Sedangkan e;aluasi
penampilan tahun *) telah dilengkapi pula dengan instrumen mengukur
kemampuan pelayanan. 2;aluasi penampilan !umah Sakit ini merupakan langkah
awal dari Konsep 3ontinuous Auality 0mpro;ement $3A0%. #erbeda dengan konsep
A& tradisional dimana dalam monitor dan e;aluasi dititik beratkan kepada pencapaian
standar, maka pada 3A0 "okus lebih diarahkan kepada penampilan organisasi melalui
penilaian pemilik, manajemen, klinik dan pelayanan penunjang. Perbedaan yang
sangat mendasar yaitu keterlibatan seluruh karyawan.
Selain itu secara sendiri(sendiri beberapa !umah Sakit telah mengadakan
monitoring dan e;aluasi mutu pelayanan !umah Sakitnya. Pada tahun *+* !S Batot
6
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
6/18
Subroto telah melakukan kegiatan penilaian mutu yang berdasarkan atas derajat
kepuasan pasien. Kemudian !umah Sakit 7usada pada tahun *+? melakukan
kegiatan yang sama. !umah Sakit &di 7usada di Surabaya membuat penilaian mutu
atas dasar penilaian perilaku dan penampilan kerja perawat. !umah Sakit r. Soetomo
Surabaya menilai mutu melalui penilaian in"eksi nosokomial sebagai salah satu
indikator mutu pelayanan. !umah Sakit 3ipto Mangunkusumo menggunakan upaya
penggunaan obat secara rasional. !umah Sakit 0slam 8akarta pernah menggunakan
pengendalian mutu terpadu $TA3% dan Bugus Kendali Mutu $Auality 3ontrol 3ircle C
A33%. #eberapa !umah Sakit lainnya juga telah mencoba menerapkan Bugus
Kendali Mutu, walaupun hasilnya belum ada yang dilaporkan.
Sejalan dengan hal di atas maka epartemen Kesehatan telah mengadakan
Pelatihan Peningkatan Mutu Pelayanan !umah Sakit pada beberapa !umah Sakit.
#erdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kesadaran untuk meningkatkan
mutu sudah cukup meluas walaupun dalam penerapannya sering ada perbedaan.
9
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
7/18
BAB III
KONSEP DASAR UPAYA PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN RSKB AN NUR YOGYAKARTA
&gar upaya peningkatan mutu di !SK# &N NU! 'ogyakarta dapat
dilaksanakan secara e"ekti" dan e"isien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa
tentang konsep dasar upaya penigkatan mutu pelayanan.
A. MUTU PELAYANAN RSKB AN NUR YOGYAKARTA
*. Pengertian mutu
Pengertian mutu beraneka ragam dan di bawah ini ada beberapa pengertian
yang secara sederhana melukiskan apa hakekat mutu.
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa.
b. Mutu adalah eDpertise, atau keahlian dan keterikatan $komitmen% yang
selalu dicurahkan pada pekerjaan
c. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan.
). e"inisi Mutu Pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta
&dalah derajat kesempurnaan pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan standar pro"esi dan standar pelayanan dengan menggunakan
potensi sumber daya yang tersedia di !SK# &N NU! 'ogyakarta secara
wajar, e"isien dan e"ekti" serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai
dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan !SK# &N NU! 'ogyakarta dan masyarakat
konsumen.
:. Pihak yang #erkepentingan dengan Mutu
#anyak pihak yang berkepentingan dengan mutu, yaitu E
a. Konsumen
b. Pembayar@perusahaan@asuransi
c. Manajemen !SK# &N NU! 'ogyakarta
d. Karyawan !SK# &N NU! 'ogyakarta
e. Masyarakat
". Pemerintah
4
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
8/18
g. 0katan pro"esi
Setiap kepentingan yang disebut di atas berbeda sudut pandang dan
kepentingannya terhadap mutu. Karena itu mutu adalah multi dimensional.
?. imensi Mutu
imensi atau aspeknya adalah E
a. Kepro"esian
b. 2"isiensi
c. Keamanan Pasien
d. Kepuasan Pasien
e. &spek Sosial #udaya
6. Mutu Terkait dengan 0nput, Proses, 5utput dan 5utcome
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan :
;ariabel, yaitu E
*%. 0nput, ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan
pelayanan kesehatan, seperti tenaga, dana, obat, "asilitas, peralatan, bahan,
teknologi, organisasi, in"ormasi, dan lain(lain. Pelayanan kesehatan yang
bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula. 7ubungan
struktur dengan mutu pelayanan kesehatan adalah dalam perencanaan dan
penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
)%. Proses, merupakan akti;itas dalam bekerja, adalah merupakan interaksi
pro"esional antara pemberi pelayanan dengan konsumen
$pasien@masyarakat%. Proses ini merupakan ;ariabel penilaian mutu yang
penting.
:%. 5utput, ialah jumlah pelayanan yang dilakukan oleh unit kerja@rumah
sakit.?%. 5utcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang
terjadi pada konsumen $pasien@masyarakat%, termasuk kepuasan dari
konsumen tersebut.
!SK# &N NU! 'ogyakarta adalah suatu institusi pelayanan kesehatan
yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena
pelayanan di !SK# &N NU! 'ogyakarta menyangkut berbagai "ungsi
pelayanan, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. &gar !SK#
+
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
9/18
&N NU! 'ogyakarta mampu melaksanakan "ungsi yang demikian kompleks,
harus memiliki sumber daya manusia yang pro"esional baik di bidang teknis medis
maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, !SK#
&N NU! 'ogyakarta harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan
mutu di semua tingkatan.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan !SK# &N NU! 'ogyakarta
diawali dengan penilaian akreditasi !SK# &N NU! 'ogyakarta yang mengukur
dan memecahkan masalah pada tingkat input dan proses. Pada kegiatan ini !SK#
&N NU! 'ogyakarta harus menetapkan standar input, proses, output, dan
outcome, serta membakukan seluruh standar prosedur yang telah ditetapkan.
!SK# &N NU! 'ogyakarta dipacu untuk dapat menilai diri $sel" assesment% dan
memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai
kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada latar ukur yang lain, yaitu
instrumen mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta yang menilai dan
memecahkan masalah pada hasil $output dan outcome%. Tanpa mengukur hasil
kinerja !SK# &N NU! 'ogyakarta tidak dapat diketahui apakah input dan proses
yang baik telah menghasilkan output yang baik pula. 0ndikator !SK# &N NU!
'ogyakarta yang disusun dengan tujuan untuk dapat mengukur kinerja mutu
!SK# &N NU! 'ogyakarta secara nyata.
B. UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RSKB AN NUR
YOGYAKARTA
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan
upaya dan kegiatan secara komprehensi" dan integrati" memantau dan menilai
mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta, memecahkan masalah(masalah yang
ada dan mencari jalan keluarnya, sehingga mutu pelayanan !SK# &N NU!
'ogyakarta akan menjadi lebih baik.
i !SK# &N NU! 'ogyakarta upaya peningkatan mutu pelayanan
adalah kegiatan yang bertujuan memberikan asuhan atau pelayanan sebaik(
baiknya kepada pasien. Upaya peningkatan mutu pelayanan !SK# &N NU!
'ogyakarta akan sangat berarti dan e"ekti" bilamana upaya peningkatan mutu
menjadi tujuan sehari(hari dari setiap unsur di !SK# &N NU! 'ogyakarta
termasuk pimpinan, pelaksana pelayanan langsung dan sta" penunjang.
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
10/18
Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan
atau pelayanan dengan penggunaan sumber daya secara tepat dan e"isien.
>alaupun disadari bahwa mutu memerlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang
lebih baik selalu memerlukan biaya lebih banyak atau mutu rendah biayanya lebih
sedikit.
#erdasarkan hal di atas maka disusunlah de"inisi dan tujuan dari upaya
peningkatan mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta
*. e"inisi Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta
&dalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensi" dan integrati" yang
menyangkut input, proses dan output secara objekti", sistematik dan berlanjut
memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan
memecahkan masalah(masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang
diberikan di !SK# &N NU! 'ogyakarta berdaya guna dan berhasil guna.
). Tujuan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta
Umum E Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu
pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta secara e"ekti" dan e"isien agar
tercapai derajat kesehatan yang optimal.
KhususE Tercapainya peningkatan mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta
melalui E
a. 5ptimasi tenaga, sarana, dan prasarana.
b. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar pro"esi dan standar
pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai
dengan kebutuhan pasien.
c. Peman"aatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan
pengembangan pelayanan kesehatan.
:. 0ndikator mutu
0ndikator mutu !SK# &N NU! 'ogyakarta meliputi indikator klinik, indikator
yang berorientasi pada waktu dan indikator ratio yang berdasarkan pada e"ekti"itas
$e""ecti;enes%, e"isiensi $e""iciency%, keselamatan $sa"ety% dan kelayakan
$appropriateness%.
*
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
11/18
?. Strategi
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan !SK# &N NU! 'ogyakarta
maka disusunlah strategi sebagai berikut E
*% Setiap petugas harus memahami dan menghayati konsep dasar dan prinsip
mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta sehingga dapat menerapkan
langkah(langkah upaya peningkatan mutu di masing(masing unit kerjanya.
)% Memberi prioritas kepada peningkatan kompetensi sumber daya manusia
di !SK# &N NU! 'ogyakarta , serta upaya meningkatkan kesejahteraan
karyawan.
:% Menciptakan budaya mutu di !SK# &N NU! 'ogyakarta, termasuk tiap
semua kepala Unit@0nstalasi bertugas menyusun program mutu di tiap Unit
kerja di !SK# &N NU!
6. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu proses siklus $daur% yang
berkesinambungan. Fangkah pertama dalam proses siklus ini adalah identi"ikasi
masalah. 0denti"ikasi masalah merupakan bagian sangat penting dari seluruh proses
siklus $daur%, karena akan menentukan kegiatan(kegiatan selanjutnya dari
pendekatan pemecahan masalah ini. Masalah akan timbul apabila E
7asil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang ada terdapat
penyimpangan
Merasa tidak puas akan penyimpangan tersebut.
Merasa bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut.
engan telah jelasnya cara memecahkan masalah maka bisa dilakukan
tindakan perbaikan. Namun agar pemecahan masalah bisa tuntas, setelah diadakan
tindakan perbaikan perlu dinilai kembali apakah masih ada yang tertinggal. ari
penilaian kembali maka akan didapatkan masalah yang telah terpecahkan dan
masalah yang masih tetap merupakan masalah sehingga proses siklus akan berulang
mulai tahap pertama.
**
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
12/18
BAB IV
PRINSIP DASAR UPAYA PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang
akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang digunakan
untuk mengukur mutu pelayanan !SK# &N NU! 'ogyakarta
0ndikator E
&dalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi. 0ndikator
merupakan suatu ;ariabel yang digunakan untuk bisa melihat perubahan. 0ndikator
yang baik adalah yang sensiti" tapi juga spesi"ik.
Kriteria E
&dalah spesi"ikasi dari indikator.
Standar E
Tingkat kinerja atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang
berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab
untuk mempertahankan tingkat kinerja atau kondisi tersebut.
Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat
baik.
Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu.
alam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus memperhatikan
prinsip dasar sebagai berikutE
*. &spek yang dipilih untuk ditingkatkan
Kepro"esian
2"isiensi
Keamanan pasien
Kepuasan pasien
Sarana dan lingkungan "isik
*)
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
13/18
). 0ndikator yang dipilih
a. 0ndikator lebih diutamakan untuk menilai output daripada input dan proses
b. #ersi"at umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok daripada
untuk perorangan.
c. apat digunakan untuk membandingkan dengan !umah Sakit lain, baik di
dalam maupun luar negeri.
d. apat mendorong inter;ensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih untuk
dimonitor
e. idasarkan pada data yang ada.
:. Kriteria yang digunakan
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat menilai
indikator, sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antara mutu baik dan
mutu tidak baik.
?. Standar yang digunakan
Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan E
a. &cuan dari berbagai sumber
b. #enchmarking dengan !umah Sakit yang setara
c. #erdasarkan trend yang menuju kebaikan
*:
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
14/18
BAB V
PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN
Pengendalian adalah keseluruhan "ungsi atau kegiatan yang harus dilakukan
untuk menjamin tercapainya sasaran perusahaan dalam hal kualitas produk dan jasa
pelayanan yang diproduksi. Pengendalian kualitas pelayanan pada dasarnya adalah
pengendalian kualitas kerja dan proses kegiatan untuk menciptakan kepuasan
pelanggan $quality os customers satisfaction) yang dilakukan oleh setiap orang dari
setiap bagian di !SK# &N NU! 'ogyakarta.
Pengertian pengendalian kualitas pelayanan di atas mengacu pada siklus
pengendalian $control cycle) dengan memutar siklus 1Plan-Do-hec!-"ction #P-D-
-") $ !elaksasi $rencanakan - laksanakan - periksa -aksi%. Pola P((3(& ini
dikenal sebagai 1siklus Shewartalter
Shewhart beberapa puluh tahun yang lalu. Namun dalam perkembangannya,
metodologi analisis P((3(& lebih sering disebuit 1siklus eming
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
15/18
siklus P((3(& hanya dapat ber"ungsi jika sistem in"ormasi berjalan dengan baik dan
siklus tersebut dapat dijabarkan dalam enam langkah seperti diperlihatkan dalam
gambar :.
*6
$*%
Menentukan
Tujuan dan sasaran
$)%Menetapkan
Metode untuk
Mencapai tujuan
Menyelenggarakan
Pendidikan dan
latihan
$:%
$?%
Melaksanakan
pekerjaan
$6%
Memeriksa akibat
pelaksanaan
$9%
Mengambil
tindakanyang tepat
&ction
3heck
Plan
o
Bambar :. Siklus P3&
3heck&ctio
n
/ollow(up
0mpro;ement
3orrecti;e
&ction
oPlan
Bambar ). !elationship #etween 3ontrol and 0mpro;ement Under P((3(& 3ycle
Peningkatan
Pemecahan masalah
dan peningkatan& P
3
Standar
Pemecahan masalah
dan peningkatan
& P3
Standar
Bambar *. Siklus dan Proses Peningkatan P3&
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
16/18
Keenam langkah P((3(& yang terdapat dalam gambar : di atas dapat dijelaskan
sebagai berikut E
a. *ang!ah +. enentu!an tuuan dan sasaran Plan
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai didasarkan pada kebijakan yang ditetapkan.
Penetapan sasaran tersebut ditentukan oleh Kepala !S atau Kepala i;isi.
Penetapan sasaran didasarkan pada data pendukung dan analisis in"ormasi.
Sasaran ditetapkan secara konkret dalam bentuk angka, harus pula diungkapkan
dengan maksud tertentu dan disebarkan kepada semua karyawan. Semakin rendah
tingkat karyawan yang hendak dicapai oleh penyebaran kebijakan dan tujuan,
semakin rinci in"ormasi.
'. *ang!ah /. enentu!an metode untu! mencapai tuuan GPlan
Penetapan tujuan dan sasaran dengan tepat belum tentu akan berhasil dicapai
tanpa disertai metode yang tepat untuk mencapainya. Metode yang ditetapkan
harus rasional, berlaku untuk semua karyawan dan tidak menyulitkan karyawan
*9
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
17/18
untuk menggunakannya. 5leh karena itu dalam menetapkan metode yang akan
digunakan perlu pula diikuti dengan penetapan standar kerja yang dapat diterima
dan dimengerti oleh semua karyawan.
c. *ang!ah 0. enyelenggara!an pendidi!an dan latihan G o
Metode untuk mencapai tujuan yang dibuat dalam bentuk standar kerja. &gar
dapat dipahami oleh petugas terkait, dilakukan program pelatihan para karyawan
untuk memahami standar kerja dan program yang ditetapkan.
d. *ang!ah 1. ela!sana!an pe!eraan Go
alam pelaksanaan pekerjaan, selalu terkait dengan kondisi yang dihadapi dan
standar kerja mungkin tidak dapat mengikuti kondisi yang selalu dapat berubah.
5leh karena itu, ketrampilan dan pengalaman para karyawan dapat dijadikan
modal dasar untuk mengatasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan
karena ketidaksempurnaan standar kerja yang telah ditetapkan.
e. *ang!ah 23 emeri!sa a!i'at pela!sanaan Ghec!
Manajer atau atasan perlu memeriksa apakah pekerjaan dilaksanakan dengan baik
atau tidak. 8ika segala sesuatu telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
dan mengikuti standar kerja, tidak berarti pemeriksaan dapat diabaikan. 7al yang
harus disampaikan kepada karyawan adalah atas dasar apa pemeriksaan itu
dilakukan. &gar dapat dibedakan manakah penyimpangan dan manakah yang
bukan penyimpangan, maka kebijakan dasar, tujuan, metode $standar kerja% dan
pendidikan harus dipahami dengan jelas baik oleh karyawan maupun oleh
manajer. Untuk mengetahui penyimpangan, dapat dilihat dari akibat yang timbul
dari pelaksanaan pekerjaan dan setelah itu dapat dilihat dari penyebabnya.
f. *ang!ah 4 3 engam'il tinda!an yang tepat G&ction
Pemeriksaan melalui akibat yang ditimbulkan bertujuan untuk menemukan
penyimpangan. 8ika penyimpangan telah ditemukan, maka penyebab timbulnya
penyimpangan harus ditemukan untuk mengambil tindakan yang tepat agar tidak
terulang lagi penyimpangan. Menyingkirkan "aktor("aktor penyebab yang telah
mengakibatkan penyimpangan merupakan konsepsi yang penting dalam
pengendalian kualitas pelayanan.
*4
-
7/24/2019 Buku Pedoman Peningkatan Mutu Rs an Nur
18/18
Konsep P3& dengan keenam langkah tersebut merupakan sistem yang
e"ekti" untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk mencapai kualitas pelayanan
yang akan dicapai diperlukan partisipasi semua karyawan, semua bagian dan semua
proses. Partisipasi semua karyawan dalam pengendalian kualitas pelayanan diperlukan
kesungguhan $sincerety), yaitu sikap yang menolak adanya tujuan yang semata(mata
hanya berguna bagi diri sendiri atau menolak cara ber"ikir dan berbuat yang semata(
mata bersi"at pragmatis. alam sikap kesungguhan tersebut yang dipentingkan bukan
hanya sasaran yang akan dicapai, melainkan juga cara bertindak seseorang untuk
mencapai sasaran tersebut.
Partisipasi semua pihak dalam pengendalian kualitas pelayanan mencakup
semua jenis kelompok karyawan yang secara bersama(sama merasa bertanggungjawab atas kualitas pelayanan dalam kelompoknya. Partisipasi semua proses dalam
pengendalian kualitas pelayanan dimaksudkan adalah pengendalian tidak hanya
terhadap output, tetapi terhadap hasil setiap proses. Proses pelayanan akan
menghasilkan suatu pelayanan berkualitas tinggi, hanya mungkin dapat dicapai jika
terdapat pengendalian kualitas dalam setiap tahapan dari proses. imana dalam setiap
tahapan proses dapat dijamin adanya keterpaduan, kerjasama yang baik antara
kelompok karyawan dengan manajemen, sebagai tanggung jawab bersama untuk
menghasilkan kualitas hasil kerja dari kelompok, sebagai mata rantai dari suatu
proses.
*+