kti caningsih terbaru
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
1/57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahSejak seorang wanita memasuki kehidupan berkeluarga, padanya harus
sudah tertanam suatu keyakinan: saya harus menyusui bayi saya, karena
menyusui adalah realisasi dari tugas yang wajar dan mulia dari seorang wanita
(Soetjiningsih, 2007). Sayang sekali keyakinan di atas khususnya terlihat adanya
tendensi penurunan pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang akan dikhawatirkan akan
meluas ke masyarakat pelosok desa, yang disebabkan adanya kecenderungan dari
masyarakat untuk meniru sesuatu yang datang dari kota. Pada kelompok wanita
karir yang bekerja atau kelompok ibu yang bekerja, pemberian ASI eksklusif
kurang diberikan dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang
terlalu awal dengan alasan karena tuntutan pekerjaan, agar bayi tetap mendapat
makanan meskipun ditinggal bekerja, sedangkan pada ibu yang tidak bekerja,
pemberian ASI Eksklusif tidak diberikan secara penuh dengan alasan karena
bayi rewel dan menangis yang disebabkan karena ASI tidak mencukupi
kebutuhan makanan si bayi sehingga diberikan nasi, pisang atau bubur tambahan
(Depkes RI, 2004).
Bagi masyarakat kita menyusui adalah hal yang alami, menurut Roesli
(2008), menyatakan bahwa menyusui adalah tugas yang sangat wajar dan mulia
dari seorang ibu serta salah satu ekspresi cinta seorang ibu. Menyusui merupakan
suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi
pertumbuhan dan perkembangan yang sehat, serta mempunyai pengaruh biologis
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
2/57
2
dan kejiwaan terhadap kesehatan ibu dan bayi, dapat mempererat ikatan batin
antara ibu dan bayi sebagai dasar si kecil percaya kepada orang lain dan diri
sendiri yang akhirnya bayi berpotensi untuk mengasihi orang lain (Neilson,
2005).
Air Susu Ibu (ASI) merupakan suatu cairan untuk memenuhi kebutuhan
gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit
(Depkes RI, 2007). Pemberian ASI sangat penting karena ASI adalah satu-
satunya dan minuman terbaik untuk bayi dalam masa 6 bulan pertama
kehidupannya, dan merupakan hak setiap anak, untuk itu setiap bayi lahir
segerakanlah anak untuk menyusu dari payudara ibu, karena ASI yang keluar
pertama (berwarna kekuningan) mengandung antibody(Roesli, 2008).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa cairan lain seperti susu
formula, jeruk, air teh, air putih dan tambahan makanan padat. Pemberian ASI
eksklusif dilakukan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Setelah itu,
pemberian ASI didampingi makanan tambahan bisa dilanjutkan sampai anak
berusia 2 tahun (http://www.pikiran rakyat.com, 2011). Namun tidak dapat
dipungkiri masih ada ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif karena
berbagai alasan, ASI tidak keluar atau harus kembali bekerja setelah melahirkan
selesai. Padahal istilah ASI tidak keluar atau harus kembali kerja bukan alasan
untuk tidak memberikan ASI secara eksklusif, karena semakin sering menghisap
payudara ibunya maka akan bertambah volume ASI yang berada di payudara,
sehingga tidak mungkin ASI yang diproduksi akan habis, kalaupun memang
tidak keluar, karena teknik menyusui yang tidak benar, yang berakibat
http://www.pikiran/http://www.pikiran/ -
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
3/57
3
kehilangan kesempatan memperoleh ASI eksklusif yang berdampak pada
penurunan daya tahan tubuh bayi (Soetjiningsih, 2007).
Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI menunjukkan
penurunan jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif hingga 7,2%. Pada saat
yang sama, jumlah bayi di bawah enam bulan yang diberi susu formula
meningkat dari 16,7% pada 2009 menjadi 27,9% pada 2010. UNICEF
menyimpulkan, cakupan ASI eksklusif enam bulan di Indonesia masih jauh dari
rata-rata dunia, yaitu 38% (http://www.depkes.go.id, 2010). Di Propinsi Jawa
Barat pada tahun 2010 jumlah bayi yang ada sebanyak 168.893 bayi, yang
diberikan ASI eksklusif hanya 79.752 bayi atau 47,22% (Roesli,
http://www.dinkes.jbr.go.id,2010)
Sementara data cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten
Indramayu tahun 2010 jumlah bayi sebanyak 2.950 bayi, yang diberikan ASI
Eksklusif sebanyak 690 bayi atau sebesar 23,4% (Laporan tahunan Dinkes
Kabupaten Indramayu, 2010). Sehingga untuk meningkatkan pemberian ASI
Eksklusif, perlu upaya konkrit meningkatkan dan menguatkan peran serta
masyarakat. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Baqaroh ayat
233 yang artinya dan ibu-ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama dua
tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna (Departemen Agama
RI, 2005).
Rendahnya pemberian ASI eksklusif di kalangan ibu melahirkan di
Indonesia disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu rendahnya pengetahuan ibu-
ibu tentang manfaat ASI dan cara menyusui yang benar dan kurangnya konseling
laktasi dari petugas kesehatan, masa cuti yang singkat bagi ibu yang bekerja,
http://www.depkes.go.id/http://www.dinkes.jbr.go.id/http://www.dinkes.jbr.go.id/http://www.depkes.go.id/ -
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
4/57
4
persepsi budaya dan keagresifan produsen susu formula mempromosikan
produknya kepada masyarakat dan petugas kesehatan
(http://www.suarakarya.com,2011). Para ibu (terutama ibu bayi usia 0 6 bulan)
harus menambah pengetahuannya mengenai pentingnya ASI eksklusif dan
manfaat bagi bayi dan ibu. Maka, bagi ibu bayi usia 0 6 bulan terutama
primipara harus mempunyai pengetahuan tentang manfaat ASI Eksklusif, jika
pengetahuan ibu baik tentang manfaat ASI eksklusif, maka ASI akan diberikan
dengan senang hati.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal
25 Maret 2011 di Puskesmas Balongan Kabupaten Indramayu mengenai cakupan
pemberian ASI eksklusif tahun 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Balongan tahun 2010
No Nama Desa
Bayi Usia 06 bulan
Sasaran CakupanPersentase
Cakupan (D/S)
1 Balongan 37 21 56,8
2 Tegalurung 46 16 34,8
3 Sukaurip 40 27 67,5
4 Sukareja 15 10 66,7
5 Majakerta 21 15 71,46 Rawadalem 36 22 61,1
7 Gelar Mandala 5 4 80
8 Sudimampir 26 12 46,2
9 Tegal Sembadra 25 14 56
10 Sudimampir Lor 35 17 48,6
Jumlah 286 158 55,2
(Sumber data :Puskesmas Balongan , 2010)
http://www.suarakarya.com/http://www.suarakarya.com/ -
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
5/57
5
Berdasarkan data tabel di atas, didapat bahwa cakupan pemberian ASI
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Balongan sebesar 55,2%. Dari 10 desa
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Balongan, cakupan pemberian ASI
eksklusif pada bayi usia 0 6 bulan terdapat di Desa Tegalurung yaitu sebesar
34,8%. Rendahnya pemberian ASI eksklusif juga terjadi pada ibu-ibu di Desa
Tegalurung wilayah kerja Puskesmas Balongan Kabupaten Indramayu. Menurut
seorang Bidan Desa yang bertugas di Desa Tegalurung kecamatan Balongan
Kabupaten Indramayu, mengatakan bahwa hasil pemantauan tentang pemberian
ASI eksklusif masih kurang, data Puskesmas Balongan yaitu sebanyak 46 ibu
yang menyusui di Desa Tegalurung, terdapat 16 ibu (34,8%) yang menyusui
secara eksklusif dan sebanyak 30 ibu (65,2%) ibu tidak memberikan ASI
eksklusif. Hal ini dikarenakan keterbatasan informasi tentang manfaat ASI
eksklusif, rendahnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan praktek
menyusui serta masih mengikuti kebiasaan dalam pemberian makanan lain selain
ASI eksklusif, serta menganggap bayi tidak kenyang kalau hanya minum ASI,
sehingga ibu memberikan susu formula dan makanan lain sebagai tambahan agar
bayi cepat kenyang. Efeknya bayi akan tidur lama. Petugas kesehatan harus
memberikan penyuluhan tentang manfaat ASI dan cara menyusui yang benar
(Notoatmodjo, 2005 dan Roesli, 2008).
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi
usia 06 bulan tentang manfaat ASI eksklusif di Desa Tegalurung wilayah kerja
Puskesmas Balongan Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu. Alasan
peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Tegalurung didasarkan atas
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
6/57
6
pertimbangan karena belum adanya penelitian tentang pengetahuan ibu yang
mempunyai bayi usia 0 6 bulan tentang manfaat ASI eksklusf di Desa
Tegalurung Wilayah Kerja Puskesmas Balongan Kecamatan Balongan
Kabupaten Indramayu, sehingga belum diketahui dengan jelas seberapa besar
pengetahuan tentang ASI eksklusif pada ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 06
bulan dan keterbatasan waktu dan kesempatan penulis untuk mengambil
penelitian dengan permasalahan yang lain dan lebih komplek.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:Bagaimana gambaran pengetahuan ibu
yang mempunyai bayi usia 06 bulan tentang ASI eksklusif di Desa Tegalurung
wilayah kerja Puskesmas Balongan Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu
tahun 2011?.
C. Tujuan Penelitian1. Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6
bulan tentang ASI eksklusif di Desa Tegalurung wilayah kerja Puskesmas
Balongan Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu tahun 2011.
2. Tujuan Khususa. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6
bulan tentang pengertian ASI eksklusif.
b. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6bulan tentang manfaat ASI eksklusif.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
7/57
7
c. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6bulan tentang komposisi ASI.
d. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6bulan tentang waktu pemberian ASI.
D. Manfaat Penelitian1. Bagi STIKes Indramayu
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pustaka untuk menambah wawasan
dan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI Eksklusif dengan praktek
pemberian ASI eksklusif.
2. Bagi Profesi KebidananPenelitian ini dapat memberikan gambaran tentang ASI bagi tenaga kesehatan
khususnya bidan dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan
dalam praktek pemberian ASI eksklusif yang benar mengenai laktasi.
3. Bagi Puskesmas BalonganHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran
khususnya dalam menjalankan program dan strategi serta evaluasi dalam
pelayanan kebidanan khususnya manajemen laktasi.
4. Bagi Ibu MenyusuiHasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu
menyusui tentang manfaat ASI eksklusif sehingga berdampak pada
pembentukan tindakan memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
8/57
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2005).
2. Tingkatan PengetahuanMenurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu: .
a. TahuTahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
b. MemahamiMemahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap suatu objek atau materi
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
9/57
9
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2005).
c. AplikasiAplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan metode yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d. AnalisisAnalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan
(membuat bagan) (Notoatmodjo, 2005).
e. SintesisSintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat
meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori
atau rumusan-rumusan yang telah ada (Notoatmodjo, 2005).
f. EvaluasiEvaluasi dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
kriteria-kriteria yang ada.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
10/57
10
3. Pengukuran Tingkat PengetahuanPengukuran tingkat pengetahuan dapat dilakukan secara langsung dan
tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan dengan mengajukan
beberapa pertanyaan terhadap suatu objek kepada responden. Secara tidak
langsung dengan cara menyebarkan beberapa pertanyaan atau kuesioner
tentang materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden
dengan pilihan benar dan salah (Notoatmodjo, 2005).
4. Proses Adopsi PengetahuanPengetahuan atau kognitif, merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang. Menurut Penelitian Rogers (1974)
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi pengetahuan, di dalam
diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni : Awareness
(kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus
(obyek) terlebih dahulu; Interst, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus;
Evaluation,(menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi
dirinya); Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru; Adaptation, subyek
telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya
terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2005).
B. Karakteristik Ibu yang Akan DitelitiKarakteristik adalah sifat khas dengan perwatakan tertentu. Karakteristik
mencakup hal-hal sebagai berikut : umur, pendidikan, pekerjaan, gaya hidup,
(pola makan, pola komunikasi, kebiasaan mandi), agama, ras lainnya
(Depdiknas, 2005).
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
11/57
11
Berikut di bawah ini penulis akan mencoba menguraikan hal-hal yang
berkaitan dengan cakupan karakteristik ibu.
1. Umur IbuUmur adalah lama hidup seseorang (Depdiknas, 2005) umur
ditentukan dengan hitungan tahun semakin banyak umur seseorang semakin
banyak pula pengalaman yang dimiliki seseorang ibu yang masih tinggal
dengan orang tua cenderung untuk mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang ada
sejak dulu, misalnya untuk menyusui dan menyapih anaknya. Usia adalah
kata lain umur, umur adalah lama seseorang hidup yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu umur < 20 tahun, 20-35 tahun dan >35
tahun.
2. Pendidikan IbuMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikanas, 2005)
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, proses, pembuatan cara mendidik. Jika dilihat
berdasarkan hasil, ini hampir sesuai dengan pernyataan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2000) bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, pembuatan cara
mendidik. Kemahiran menyerap pengetahuan akan meningkat sesuai dengan
meningkatnya pendidikan seseorang dan kemampuan ini berhubungan erat
dengan sikap seseorang terhadap pengetahuan yang diserapnya. Sedangkan
perilaku merupakan penyatuan sikap seseorang (Bakhtiar, 2004).
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
12/57
12
Menurut Suhartono (2005). pendidikan adalah suatu proses untuk
memperoleh kemampuan untuk kebiasaan berfikir sebagai suatu kegiatan
yang inteligent atau yang ilmiah dalam memecahkan berbagai masalah
didalam kehidupan. Ibu yang tidak mengetahui pentingnya ASI dalam masa
pertumbuhan sampai bayi berumur 1 tahun ke atas, akan menggantikan ASI
dengan susu formula atau makanan tambahan, sedangkan bagi ibu dengan
tingkat pengetahuan yang tinggi akan lebih mempertimbangkan usia
penyapihan bayinya (Soetjiningsih, 2007).
3. Pekerjaan IbuSeorang ibu bekerja biasanya karena beberapa alasan, tetapi yang
sering karena perlunya pemenuhan kebutuhan finansial, yang dimaksud
bekerja di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang secara rutin dan
diikuti perolehan imbalan (Depdiknas, 2005).
Rutinitas yang dituntut dari seorang ibu bekerja menyebabkan ibu
menghentikan menyusui karena waktu untuk bekerja berkisar delapan jam,
atau bahkan lebih yang kadang diikuti dengan jauhnya jarak yang ditempuh
saat ibu bekerja (Soetjiningsih, 2007).
Ibu bekerja biasanya akan menggantikan ASI dengan susu formula,
terutama bagi keluarga yang mampu, sedangkan bagi keluarga yang kurang
mampu, ASI diganti dengan makanan yang dapat menimbulkan rasa
kenyang (Diah, 2005).
Ibu bekerja adalah ibu yang melakukan secara rutin pekerjaannya
lebih dari delapan jam setiap harinya dan jenis pekerjaan yang dilakukan
adalah guru sebagai pengajar tetap/tidak tetap. Dagang kriterianya adalah
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
13/57
13
seseorang yang memperjualbelikan barang setiap hari, buruh adalah
seseorang yang hanya menerima upah dari hasil kerja dan bekerja pada
orang lain, tani kriterianya adalah seseorang yang melakukan pekerjaan
sehari-hari di ladang/di sawah (Depdiknas, 2005).
Pekerjaan adalah aktivitas yang dijalani secara terus menerus yang
berhubungan dengan kesibukan seseorang. Seorang ibu rumah tangga akan
banyak waktu untuk datang pada kegiatan di Posyandu dibandingkan dengan
ibu bekerja formal (PNS dan pedagang), sedangkan seorang ibu sangat
dianjurkan untuk lebih aktif membawa anak balitanya dalam penimbangan
setiap bulannya.
4. Penghasilan IbuPenghasilan ibu yang tinggi sangat mempengaruhi perilaku ibu untuk
memberikan PASI dengan kualitas yang terbaik dan menyapih bayinya lebih
dini dibandingkan dengan ibu yang berpenghasilan dalam satu bulannya
dengan jumlah pas-pasan. Karena ibu yang berpenghasilan tinggi tidak
memperhitungkan keuangan keluarga, sedangkan ibu yang bepenghasilan
rendah sangat memperhitungkan dari pada ibu yang berpenghasilan pas-
pasan, yang lebih memperhitungkan untuk memberikan anaknya dengan
kualitas makanan apa adanya (Depkes RI, 2007).
Maka dalam kehidupan yang menghadapi persoalan bersifat ekonomi
adalah persoalan yang menghadapi seseorang atau suatu masyarakat
membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan kegiatan
ekonomi. Menurut Soekanto (2006), penggolongan masyarakat dalam
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
14/57
14
stratifikasi berdasarkan status sosial ekonomi dibedakan dalam 3 tingkatan,
yaitu :
a. Tingkatan Atas (Upper Class)Mereka yang pada lapisan ini umumnya tingkat pendapatannya tinggi
mereka juga memiliki benda-benda berharga seperti : uang, tanah, emas,
mobil dan sebagainya. Pekerjaan mereka seperti wiraswasta, bankir,
manajer, dan sebagainya.
b. Tingkatan Menengah (Middle Class)Mereka yang pada lapisan ini tingkat pendapatannya cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi pemilikan barang-barang
berharga terbatas sebagai tabungan. Pekerjaan pada umumnya pegawai
negeri, pedagang dan sebagainya.
c. Tingkatan Bawah (Lower Class)Pada lapisan ini tingkat pendapatannya rendah dan tidak tetap, karena
pekerjaan mereka juga tidak tetap. Biasanya mereka bekerja sebagai
buruh, pedagang kecil dan sebagainya.
Ekonomi dalam penelitian ini adalah menyangkut penghasilan
keluarga dan diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Ekonomi tinggi bila penghasilan keluarga rata-rata per bulan Rp. 2.000.000, -
b. Ekonomi menengah bila penghasilan keluarga rata-rata per bulan Rp.Rp.1.000.000,- sampai Rp.2.000.000,-
c. Ekonomi rendah bila penghasilan keluarga per bulan Rp. 1.000.000,-(Susenas, BPS, 2010).
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
15/57
15
5. ParitasParitas yaitu banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang
wanita (Depdiknas, 2005). Meskipun demikian tidak jarang dijumpai (10%)
ibu-ibu yang hamil pada saat masih menyusui, padahal belum mendapatkan
menstruasinya yang pertama pasca persalinan. Itu membuktikan bahwa
menyusui sendiri memang bisa berfungsi sebagai KB alami akan tetapi
belum efektif 100%. Oleh karena itu perlu tambahan pemakaian cara KB
lain sebagai pelengkap penyempurna. Hal ini sangat penting terutama bagi
ibu-ibu yang karena satu dan lain hal, tidak bisa melakukan exclusive breast
feeding(ASI Ekslusif).
C. Air Susu Ibu1. Pengertian ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktose dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar
payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi.
Sedangkan menurut Roesli (2008) ASI adalah makanan terbaik yang
diberikan pada bayi dari bayi lahir hingga bayi berumur dua tahun. Air Susu
Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu dan
berguna sebagai makanan bagi bayinya (Puspita, 2005). Menurut Depkes RI
(2007), ASI Eksklusif adalah perilaku dimana hanya memberikan Air Susu
Ibu (ASI) saja kepada bayi sampai umur 6 (enam) bulan tanpa makanan dan
ataupun minuman lain kecuali sirup obat.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
16/57
16
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI
merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga
dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal.
2. Produksi ASIProses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh
isapan mulut bayi pada puting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang
kelenjarPictuitary Anterioruntuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon
utama yang mengandalkan pengeluaran Air Susu Ibu. Proses pengeluaran air
susu juga tergantung pada Let Down Reflex, di mana hisapan puting dapat
merangsang kelenjar Pictuitary Posterior untuk menghasilkan hormon
oksitolesin, yang dapat merangsang serabut otot halus di dalam dinding
saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancar (Winarno,
2006).
Kegagalan dalam perkembangan payudara secara fisiologis untuk
menampung air susu sangat jarang terjadi. Payudara secara fisiologis
merupakan tenunan aktif yang tersusun seperti pohon tumbuh di dalam
puting dengan cabang yang menjadi ranting semakin mengecil.
Susu diproduksi pada akhir ranting dan mengalir ke dalam cabang-
cabang besar menuju saluran ke dalam puting. Secara visual payudara dapat
digambarkan sebagai setangkai buah anggur, mewakili tenunan kelenjar
yang mengsekresi dimana setiap selnya mampu memproduksi susu, bila sel-
sel Myoepithelial di dalam dinding alveoli berkontraksi, anggur tersebut
terpencet dan mengeluarkan susu ke dalam ranting yang mengalir ke
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
17/57
17
cabang-cabang lebih besar, yang secara perlahan-lahan bertemu di dalam
aerola dan membentuk sinus lactiterous. Pusat dari areola (bagian yang
berpigmen) adalah putingnya, yang tidak kaku letaknya dan dengan mudah
dihisap (masuk kedalam) mulut bayi (Winarno, 2006).
3. Komposisi ASIa. Kolostrum
1) Merupakan cairan kental dengan warna kekuning-kuningan dan lebihkuning dari susu yang matur, keluar dari hari pertama sampai hari
ketiga atau keempat mengandung antibodi sebagai pemberi
perlindungan bagi bayi sampai umur enam bulan.
2) Disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ketigaatau keempat.
3) Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah.4) Merupakan cairan vicsous kental dengan warna kekuning-kuningan,
lebih kuning dibandingkan dengan susu yang matur.
5) Lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yangmatur, tetapi berlainan dengan ASI yang matur pada kolostrum
protein yang utama adalah globulin (gamma globulin).
6) Mineral, terutama natrium, kalium dan klorida lebih tinggi jikadibandingkan dengan susu matur.
7) Total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matur,hanya 58 kal/100 ml kolostrum.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
18/57
18
8) Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi jika dibandingkandengan ASI matur, sedangkan vitamin yang larut dalam air dapat
lebih tinggi atau lebih rendah.
9) pH lebih alkalis dibandingkan dengan ASI matur.b. Air susu Masa Peralihan
1) Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yangmatur.
2) Disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tetapiada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi
pada minggu ketiga sampai minggu kelima.
3) Kadar protein makin merendah sedangkan kadar karbohidrat danlemak makin meninggi.
4) Juga volume akan makin meningkat.c. Air Susu Matur
1) Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya,komposisi relatif konstan (ada pula yang menyatakan bahwa
komposisi ASI relatif konstan baru mulai minggu ke-3 sampai
minggu ke-5).
2) Pada ibu yang sehat di mana produksi ASI cukup, ASI inimerupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk
bayi sampai umur 6 bulan.
3) Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuning-kuningan yangdiakibatkan warna dari garam Ca-caseinat, riboflavin dan karoten
yang terdapat di dalamnya.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
19/57
19
4) Tidak menggumpal jika dipanaskan.5) Terdapat antimikrobial.
d. Protein di dalam ASIASI mengandung protein lebih rendah dari air susu sapi (ASS),
tetapi protein ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (lebih mudah
dicerna). Keistimewaan dari protein pada ASI ini adalah :
1) Rasio protein whey : kasein = 60 : 40, dibandingkan dengan ASSyang rasionya 20 : 80. Hal ini menguntungkan bagi bayi karena
pengendapan alergi.
2) ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan ASS mengandungjuga betalaktoglubulin dan bovinen serum albumin yang sering
menyebabkan alergi.
3) ASI mengandung asam amino esensial taurin yang tinggi, yangpenting untuk pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin.
4) Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari pada ASS, sedangkansisten lebih tinggi. Hal ini sangat menguntungkan karena enzim
sistationase yaitu enzim yang akan mengubah methionin menjadi
sistin bayi pada sangat rendah atau tidak ada.
5) Kadar tirosin dan fenilalanin pada ASI rendah suatu hal yang sangatmenguntungkan untuk bayi terutama bayi prematur karena pada bayi
prematur kadar tirosin yang tinggi dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan otak.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
20/57
20
e. Karbohidrat Dalam ASIMengandung karbohidrat lebih tinggi jika dibanding dengan ASS
6,5-7 gr%. Karbohidrat yang utama dalam ASI adalah laktosa yang akan
diubah menjadi asam laktat yang dapat memberikan suasana asam
didalam usus bayi. Suasana asam didalam usus bayi dapat memberikan
keuntungan, yaitu :
1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis.2) Memacu pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi asam
organik dan mensintesis vitamin.
3) Memudahkan terjadinya pengendapan dari ca-caseinat.4) Memudahkan absorpsi dari mineral (Ca, Fe dan Mg).
f. Lemak dalam ASILemak merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi.
Keistimewaan lemak dalam ASI jika dibandingkan dengan ASS adalah :
1) Bentuk emulsi lebih sempurna. Hal ini disebabkan karena ASImengandung enzim lipase yang memecah triglioserida menjadi
diglireseri dan kemudian menjadi monogliresida sebelum pencernaan
diusus terjadi.
2) Kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 kali lebih tinggidibanding air susu sapi.
g. Mineral dalam ASI1) ASI mengandung mineral yang lengkap, walau kadarnya relatif
rendah tetapi cukup untuk bayi sampai 6 bulan.
2) Total mineral selama masa laktasi adalah konstan
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
21/57
21
3) Fe dan Ca paling stabil, tidak dipengaruhi oleh diit ibu.4) Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama adalah kalsium,
kalium dan natrium dari asam klorida dan fosfat.
h. Air dalam ASIKira-kira 88% dari ASI terdiri dari air yang berguna untuk
melarutkan zat-zat yang terdapat didalamnya dan akan meredakan
rangsangan haus dari bayi.
i. Vitamin dalam ASIVitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin A, D dan C
cukup, sedangkan vitamin B kecuali ribofulavin dan asam pantothenik
adalah kurang.
j. Kalori dalam ASIKalori ASI relatif rendah yaitu 77 kal/100 ml ASI, 90% berasal dari
karbohidrat dan lemak, sedangkan 10% berasal dari protein.
(Soetjiningsih, 2007).
Tabel 2.1
Komposisi ASI
Kandungan Kolostrum Transisi ASI Matur
Energi (Kg kal) 57,0 63,0 65,0
Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8
Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324
Mineral (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2
Immunoglobulin :
- Ig A (mg/100 ml) 335,9 - 119,6
- Ig G (gr/100 ml) 5,9 - 2,9
- Ig M (gr/100 ml) 17,1 - 2,9
Lisosim (mg/100 ml) 14,2-16,4 - 24,4-27,5
Laktoferin 420-520 - 250-270
(Sumber Data : Depkes RI Tahun, 2008)
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
22/57
22
4. Volume Produksi ASIPada minggu bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar pembuat ASI
mulai menghasilkan ASI. Apabila tidak ada kelainan, pada hari pertama sejak
bayi lahir akan dapat menghasilkan 50 100 ml sehari dari jumlah ini akan
terus bertambah sehingga mencapai sekitar 400 450 ml pada waktu bayi
mencapai usia minggu kedua (Moehji, 2002). Jumlah tersebut dapat dicapai
dengan menyusui bayinya selama 6 bulan pertama. Karena itu selama kurun
waktu tersebut ASI mampu memenuhi kebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan
volume pengeluaran air susu menjadi menurun dan sejak saat itu kebutuhan
gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja dan harus mendapat makanan
tambahan (Winarno, 2006)
Dalam keadaan produksi ASI telah normal, volume susu terbanyak
yang dapat diperoleh adalah 5 menit pertama. Penyedotan/penghisapan oleh
bayi biasanya berlangsung selama 15-25 menit (Winarno, 2006).
Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan
mengkonsumsi sekitar 700 800 ml ASI setiap hari (Mochtadi, 2004). Akan
tetapi penelitian yang dilakukan pada beberapa kelompok ibu dan bayi
menunjukkan terdapatnya variasi dimana seorang bayi dapat mengkonsumsi
sampai 1 liter selama 24 jam, meskipun kedua anak tersebut tumbuh dengan
kecepatan yang sama.
Konsumsi ASI selama satu kali menyusui atau jumlahnya selama
sehari penuh sangat bervariasi. Ukuran payudara tidak ada hubungannya
dengan volume air susu yang diproduksi, meskipun umumnya payudara yang
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
23/57
23
berukuran sangat kecil, terutama yang ukurannya tidak berubah selama masa
kehamilan hanya memproduksi sejumlah kecil ASI (Neilson, 2005).
Pada ibu-ibu yang mengalami kekurangan gizi, jumlah air susunya
dalam sehari sekitar 500-700 ml selama 6 bulan pertama, 400600 ml dalam
6 bulan kedua, dan 300-500 ml dalam tahun kedua kehidupan bayi.
Penyebabnya mungkin dapat ditelusuri pada masa kehamilan dimana jumlah
pangan yang dikonsumsi ibu tidak memungkinkan untuk menyimpan
cadangan lemak dalam tubuhnya, yang kelak akan digunakan sebagai salah
satu komponen ASI dan sebagai sumber energi selama menyusui. Akan tetapi
kadang-kadang terjadi bahwa peningkatan jumlah produksi konsumsi pangan
ibu tidak selalu dapat meningkatkan produksi air susunya. Produksi ASI dari
ibu yang kekurangan gizi seringkali menurun jumlahnya dan akhirnya
berhenti, dengan akibat yang fatal bagi bayi yang masih sangat muda. Di
daerah-daerah dimana ibu-ibu sangat kekurangan gizi seringkali ditemukan
marasmus (Neilson, 2005).
5. Manfaat ASI EksklusifASI Eksklusif bermanfaat bukan hanya bagi bayi tetapi juga
bermanfaat bagi ibu, negara dan lingkungan.
a. Manfaat ASI Eksklusif Bagi Bayi1) ASI Eksklusif Sebagai Nutrisi
ASI Eksklusif merupakan sumber gizi yang sangat ideal
dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan
pertumbuhan bayi. ASI Eksklusif merupakan makanan bayi yang
paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
24/57
24
tatalaksana menyusui yang benar, ASI Eksklusif sebagai makanan
tunggal akan cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal
sampai dengan usia 6 bulan (Roesli, 2005).
2) ASI Eksklusif Meningkatkan Daya Tahan Tubuh BayiKolostrum yang dikeluarkan mengandung zat kekebalan 10
17 kali lebih banyak dari susu matang (mature). Zat kekebalan yang
terdapat pada ASI Eksklusif antara lain akan melindungi bayi dari
berbagai penyakit. ASI Eksklusif juga akan menurunkan kemungkinan
bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek dan penyakit alergi
(Roesli, 2005).
3) ASI Eksklusif Meningkatkan KecerdasanHasil penelitian dr.Lucas (1993) terhadap 300 bayi prematur
membuktikan bahwa bayi-bayi prematur yang diberi ASI Eksklusif
mempunyai IQ lebih tinggi secara bermakna (8,3 point lebih tinggi)
dibanding bayi prematur yang tidak diberi ASI Eksklusif. Dengan
menyusui bayinya sampai dengan usia 6 bulan akan menjamin
tercapainya perkembangan potensi kecerdasan anak secara optimal.
Karena ASI Eksklusif mengandung taurin (suatu bentuk zat putih
telur), laktosa (hidrat arang utama) dan asam lemak ikan panjang
(DHA, AA, Omega 3 dan Omega-6) (Roesli, 2005).
4) Meningkatkan Jalinan Kasih SayangBayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu
akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa tentram
terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
25/57
25
telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindung dan
disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi
dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang
baik (Roesli, 2005).
b. Manfaat ASI Eksklusif Bagi IbuASI Eksklusif memberikan beberapa manfaat bagi ibu sebagai berikut:
1) Mengurangi Pendarahan Setelah MelahirkanJika bayi yang disusui segera setelah dilahirkan maka
kemungkinan terjadinya pendarahan setelah post partum (melahirkan)
akan berkurang, karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar
hormon oksitosin yang berguna juga untuk kontriksi/penutupan
pembuluh darah sehingga pendarahan akan lebih cepat berhenti. Hal
ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan (Roesli,
2005).
2) Mengurangi Terjadinya AnemiaMengurangi kemungkinan terjadinya anemia akibat
kekurangan zat besi. Menyusui juga dapat mengurangi perdarahan.
3) Menjarangkan KehamilanMenyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan
cukup berhasil. Selama ini memberi ASI Eksklusif kurang lebih 98%
tidak akan hamil pada bulan pertama setelah melahirkan dan 96%
tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan (Roesli, 2005).
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
26/57
26
4) Mengecilkan RahimKadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat
membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan
ini akan lebih cepat dibandingkan ibu yang tidak menyusui.
5) Lebih Cepat Langsing KembaliMenyusui memerlukan energi maka tubuh akan
mengembalikannya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan
demikian berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke
berat badan sebelum hamil (Roesli, 2005).
6) Mengurangi Kemungkinan Menderita KankerPada ibu yang memberikan ASI Eksklusif, umumnya
kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur menjadi
berkurang.
7) Lebih Ekonomis/MurahDengan menyusui berarti menghemat pengeluaran untuk susu
formula, perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan minum
susu formula selain itu dengan menyusui juga menghemat pengeluaran
untuk berobat bayi (Roesli, 2005).
8) Tidak Merepotkan dan Hemat WaktuASI Eksklusif segera diberikan pada bayi tanpa harus
menyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus mencuci botol, tanpa
menunggu agar susu tidak terlalu panas.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
27/57
27
9) Portabledan PraktisMudah dibawa kemana-mana (portable) sehingga saat
bepergian tidak perlu membawa berbagai alat untuk minum susu
formula dan tidak perlu membawa alat listrik untuk memasak atau
menghangatkan susu. ASI Eksklusif dapat diberikan di mana saja dan
kapan saja dalam keadaan siap diminum serta dalam suhu yang selalu
tepat.
10)Memberikan Kepuasan Pada IbuIbu yang berhasil menyusui dengan ASI Eksklusif akan
merasakan kepuasan, kebanggaan dan kebahagiaan yang mendalam.
Ibu yang menginginkan manfaat optimal dari menyusui diperlukan
syarat utama, yaitu:
a) Pemberian ASI Eksklusif harus dilakukan dengan baik sehinggaterjadi keberhasilan menyusui
b) Menyusui harus dilakukan secara eksklusif paling sedikit selama 6bulan dan lebih baik lagi jika sampai 2 tahun (Roesli, 2005).
c. Manfaat ASI Eksklusif Bagi NegaraPemberian ASI Eksklusif akan menghemat pengeluaran negara
karena hal-hal sebagai berikut:
1) Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapanmenyusui, serta biaya menyiapkan susu.
2) Penghematan untuk biaya sakit terutama muntah-mencret dan sakitsaluran pernapasan.
3) Penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
28/57
28
4) Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitasuntuk membangun negara.
5) Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinanterjadinya generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli,
2005).
d. Manfaat ASI Eksklusif Bagi LingkunganASI Eksklusif akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi
di dunia. Dengan hanya ASI, maka tidak memerlukan kaleng susu,
karton, dan kertas pembungkus susu, botol plastik dan dot karet.
Air Susu Ibu tidak menambah polusi udara karena untuk
pembuatannya tidak memerlukan pabrik yang mengeluarkan asap, tidak
memerlukan transportasi yang juga memerlukan asap, juga tidak perlu
menebang hutan untuk membangun pabrik susu yang besar-besar (Roesli,
2005).
6. Lama dan Frekuensi MenyusuiSebaiknya menyusui tanpa dijadwal (on demand), karena bayi akan
menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya jika
menangis bukan karena sebab lain (kencing, berak dan sebagainya) atau ibu
sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5 7 menit dan ASI dalam lambung
bayi akan kosong dalam waktu 2 jam (Neilson, 2005).
Pada awalnya bayi akan menyusui dengan jadwal yang tak teratur,
dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
29/57
29
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan
menyusui tanpa jadwal dan sesuai dengan kebutuhan bayi akan mencegah
banyak masalah yang mungkin timbul. Menyusui pada malam hari sangat
berguna bagi ibu yang bekerja, karena dengan sering disusukan pada malam
hari akan muncul produksi ASI, dan juga dapat mendukung keberhasilan
menunda kehamilan (Neilson, 2005).
Menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara dan diusahakan
sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI tetap baik. Setiap
menyusui dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan selama masa
menyusui, sebaiknya menggunakan bra yang dapat menyangga payudara,
tetapi tidak terlalu ketat (Neilson, 2005).
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
30/57
30
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka KonsepKerangka konsep penelitian adalah hubungan antara konsep-konsep yang
ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2005). Adapun bagan kerangka konsep penelitian digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Ibu yang
mempunyai
Bayi Usia 0-6
bulan
Pengetahuan tentang
1. Pengertian ASI eksklusif2. Manfaat ASI eksklusif3. Komposisi ASI4. Waktu Pemberian ASI
eksklusif
Kategori:1. Baik2. Cukup3. Kurang
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
31/57
31
B. Definisi Operasional VariabelDefinisi operasional sangat dibutuhkan untuk membatasi ruang atau
pengertian variabel-variabel penelitian, dan akan memudahkan untuk
mengukurnya. Definisi operasional variabel adalah rumusan pengertian variabel-
variabel yang diamati, diteliti dan diberi batasan (Notoatmodjo, 2005).
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel SubvariabelDefinisi
Operasional
Cara
Ukur
Alat
UkurHasil Skala
Pengetahuan
ibu yangmempunyai
bayi usia 0-
6 bulantentang ASI
Eksklusif
Pengetahuan yang
dimiliki oleh ibuyang mempunyai
bayi usia 0-6 bulan
tentang pengertian,manfaat, komposisi
dan waktu
pemberian ASIEksklusif
Angket Kuesioner 1. Baik, jika skor:76-100%
2. Cukup, jika skor:56-75%
3. Kurang, jikaskor 55%
Ordinal
Pengetahuantentang
pengertian
ASI eksklusif
Pengetahuan yangdimiliki oleh ibuyang mempunyai
bayi usia 0-6 bulan
tentang pengertian
ASI Eksklusif
Angket Kuesioner 4. Baik, jika skor:76-100%
5. Cukup, jika skor:56-75%
6. Kurang, jikaskor 55%
Ordinal
Pengetahuan
tentang
manfaat ASIeksklusif
Pengetahuan yang
dimiliki oleh ibu
yang mempunyaibayi usia 0-6 bulan
tentang manfaat ASIEksklusif
Angket Kuesioner 1. Baik, jika skor:76-100%
2. Cukup, jika skor:56-75%
3. Kurang, jikaskor 55%
Ordinal
Pengetahuantentang
komposisi
ASI
Pengetahuan yangdimiliki oleh ibu
yang mempunyai
bayi usia 0-6 bulantentang komposisi
ASI
Angket Kuesioner 1. Baik, jika skor:76-100%
2. Cukup, jika skor:56-75%
3. Kurang, jikaskor 55%
Ordinal
Pengetahuan
tentangwaktu
pemberian
ASI eksklusif
Pengetahuan yang
dimiliki oleh ibuyang mempunyai
bayi usia 0-6 bulan
tentang waktu
pemberian ASI
eksklusif
Angket Kuesioner 1. Baik, jika skor:76-100%
2. Cukup, jika skor:56-75%
3. Kurang, jikaskor 55%
Ordinal
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
32/57
32
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis PenelitianPenelitian dilakukan dengan metode penelitian deskriptif, metode
penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan yang
objektif (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan
gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6 bulan tentang ASI
eksklusif di Desa Tegalurung Wilayah Kerja Puskesmas Balongan Kecamatan
Balongan Kabupaten Indramayu tahun 2011.
B. Populasi dan Sampel1. Populasi
Populasi adalah subyek yang hendak diteliti dan memiliki sifat-sifat
yang sama. Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik, hasil
menghitung maupun pengukuran, kualitas maupun kuantitas dari
karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas,
yang dapat dipelajari atau diteliti sifat-sifatnya (Arikunto, 2006).
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
populasinya adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0 6 bulan di
Desa Tegalurung Wilayah Kerja Puskesmas Balongan berjumlah 46 orang.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
33/57
33
2. SampelMenurut Arikunto (2006) sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Selanjutnya Notoatmodjo (2005) sampel adalah
sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap
mewakili seluruh populasi.
Menurut Arikunto (2002) apabila subyek penelitian kurang dari 100,
lebih baik sampel diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Apabila subyek populasi > 100 orang, maka dapat
diambil antara 10-15% atau 20-25%. Berdasarkan pendapat di atas, maka
sampel penelitian diambil semua yaitu total sampling sebanyak 46
responden.
C. Variabel PenelitianVariabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau unsur
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang konsep penelitian
tertentu (Notoatmodjo, 2005). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel
tunggal yaitu pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6 bulan tentang
ASI eksklusif dengan subvariabel pengetahuan tentang pengertian ASI eksklusif,
manfaat ASI eksklusif, komposisi ASI, dan waktu pemberian ASI eksklusif.
D. Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Desa Tegalurung Wilayah Kerja Puskesmas
Balongan Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu pada bulan Mei 2011.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
34/57
34
E. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2005). Instrumen penelitian untuk mengukur
pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6 bulan tentang ASI eksklusif
dengan menggunakan kuesioner yaitu berupa pertanyaan tertutup dengan jumlah
25 item pernyataan dengan dua alternatif pilihan jawaban Benar, Salah, dan
responden hanya memberi jawaban yang sesuai dengan pilihannya.
Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan
sikap yang diungkapkan dengan pernyataan positif dengan skor Benar = 1 dan
Salah = 0, sedangkan untuk pernyataan negatif dengan skor Benar = 0 dan Salah
= 1 (Riduwan, 2005).
F. Teknik Pengumpulan DataProsedur pengumpulan data yang penulis pergunakan adalah dengan
menggunakan teknik kuesioner. Selanjutnya dalam penggunaan teknik kuesioner
untuk penelitian ini penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Langkah PersiapanPersiapan yang dilakukan sebelum penelitian ini meliputi :
a. Mengurus izin kepada Kepala Puskesmas Balongan dan Kepala DesaTegalurung.
b. Melakukan survey pendahuluan untuk mengetahui jumlah ibu yangmempunyai bayi usia 0 6 bulan di Desa Tegalurung Wilayah Kerja
Puskesmas Balongan Kabupaten Indramayu tahun 2011.
c. Menyusun kuesioner tentang pengetahuan manfaat ASI eksklusif.d. Memperbanyak kuesioner.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
35/57
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
36/57
36
3. EntrydataTahap memasukkan data-data hasil penelitian dari masing-masing skor per
item dengan dengan menggunakan Microsoft Excel dan disajikan dalam
bentul tabel distribusi frekuensi.
4. Tabulating dataPada tahap ini, jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokkan
dengan teliti dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlahkan kemudian
dituliskan dalam bentuk tabel-tabel distribusi frekuensi.
H. Analisis DataTeknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
analisa univariat yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi dari sub variabel
yang diteliti sehingga dapat diketahui gambaran dari setiap sub variabel. Analisa
univariat untuk sub variabel.
Pengolahan dan analisis dilakukan secara manual dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P : Persentase
a : Jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar
b : Seluruh pertanyaan
100% : konstanta
%100xb
aP
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
37/57
37
Kriteria penilaian pengetahuan menurut Arikunto (2006) dikategorikan
sebagai berikut:
1. Jika diperoleh persentase 76100 % = pengetahuan baik2. Jika diperoleh persentase 5675 % = pengetahuan cukup3. Jika diperoleh persentase 55% = pengetahuan kurang
Setelah data ditabulasi selanjutnya di interpretasikan dengan
menggunakan skala:
Keterangan :
P : Persentase
: Jumlah responden berdasarkan kategori (baik, cukup, kurang).
N : Jumlah seluruh responden.
Dibawah ini adalah cara untuk melihat hasil penelitian (cara untuk
membaca presentasi) sebagai berikut:
1. 0% = Tidak seorangpun2. 15% = Hampir tidak ada3. 624% = Sebagian kecil4. 2549% = Kurang dari setengah5. 50% = Setengahnya6. 5174% = Lebih dari setengah7. 7594 % = Sebagian besar8.
9595% = Hampir seluruhnya
%100xN
fP
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
38/57
38
9. 100% = SeluruhnyaData yang telah terkumpul kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel sesuai
variabel yang hendak diukur. Setelah proses tabulasi kemudian disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi, setelah itu dilakukan pembahasan
dan dibuat suatu kesimpulan dari penelitian tersebut (Arikunto, 2006).
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
39/57
39
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik RespondenBeberapa karakteristik responden yang didapat dari hasil pengumpulan
data sebagai berikut:
1. UmurKarakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel
5.1 berikut ini:
Tabel 5.1
Distribusi Responden Menurut Umur Di Desa Tegalurung Wilayah
Kerja Puskesmas Balongan Kabupaten Indramayu Tahun 2011
Kategori F %
< 20 tahun 4 8,7
2035 tahun 39 84,8
> 35 tahun 3 6,5
Jumlah 46 100
Berdasarkan tabel 5.1 di atas diketahui bahwa sebagian besar (84,8%)
responden berumur 2035 tahun.
2. PendidikanKarakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada
tabel 5.2 berikut ini:
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
40/57
40
Tabel 5.2
Distribusi Responden Menurut Pendidikan Di Desa Tegalurung
Wilayah Kerja Puskesmas Balongan Kabupaten IndramayuTahun 2011
Kategori F %
SD 13 28,3
SMP 17 37
SMA 16 34,7
Jumlah 46 100
Berdasarkan tabel 5.2 di atas diketahui bahwa kurang dari
setengahnya (58,1%) pendidikan responden adalah SMP.
3. PekerjaanKarakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada
tabel 5.3 berikut ini:
Tabel 5.3
Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Di Desa Tegalurung Wilayah
Kerja Puskesmas Balongan Kabupaten Indramayu Tahun 2011
Kategori F %
Ibu Rumah Tangga 37 80,4
Petani 5 10,9
Swasta 4 8,7
Jumlah 46 100
Berdasarkan tabel 5.3 di atas diketahui bahwa sebagian besar
(80,4%) responden bekerja sebagai ibu rumah tangga.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
41/57
41
4. ParitasKarakteristik responden berdasarkan paritas dapat dilihat pada tabel
5.4 berikut ini:
Tabel 5.4
Distribusi Responden Menurut Paritas Di Desa Tegalurung Wilayah
Kerja Puskesmas Balongan Kabupaten Indramayu Tahun 2011
Kategori F %
Primpara (1 anak) 24 52,2
Multipara (25 anak) 22 47,8
Jumlah 46 100
Berdasarkan tabel 5.4 di atas diketahui bahwa lebih dari setengahnya
(52,2%) jumlah anak di dalam keluarga adalah satu anak.
B. Pengetahuan Responden Tentang ASI EksklusifHasil pengumpulan data mengenai pengetahuan ASI Eksklusif pada ibu
yang memiliki bayi usia 06 bulan sebagai berikut:
1. Pengetahuan Responden Tentang ASI EksklusifPengetahuan responden tentang ASI Eksklusif secara keseluruhan
didapat dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner nomor 1 sampai
dengan 25, maka diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
42/57
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
43/57
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
44/57
44
Tabel 5.8
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang Komposisi
ASI Eksklusif Di Desa Tegalurung Wilayah Kerja PuskesmasBalongan Kabupaten Indramayu Tahun 2011
Kategori F %
Baik 29 63
Cukup baik 8 17,4
Kurang baik 9 19,6
Jumlah 46 100
Berdasarkan tabel 5.8, diketahui bahwa pengetahuan responden
tentang komposisi ASI eksklusif lebih dari setengah (63%) termasuk
kategori baik.
5. Pengetahuan Responden Tentang Waktu Pemberian ASI EksklusifPengetahuan responden tentang waktu pemberian ASI Eksklusif
didapat dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner nomor 20 sampai
dengan 25, maka diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 5.9
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang Waktu Pemberian
ASI Eksklusif Di Desa Tegalurung Wilayah Kerja Puskesmas
Balongan Kabupaten Indramayu Tahun 2011
Kategori F %
Baik 22 47,8
Cukup baik 13 28,3
Kurang baik 11 23,9
Jumlah 46 100
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
45/57
45
Berdasarkan tabel 5.9, diketahui bahwa pengetahuan responden
tentang waktu pemberian ASI eksklusif kurang dari setengah (47,8%)
termasuk kategori baik.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
46/57
46
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan PenelitianPenelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya yaitu:
1. Rancangan PenelitianRancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
variabel tunggal sehingga penelitian ini hanya menggambarkan secara
sederhana tentang peristiwa yang sedang terjadi tanpa melihat hubungan dua
variabel.
2. Tempat PenelitianKeterbatasan yang berkaitan dengan tempat penelitian adalah peneliti
hanya mengambil satu desa wilayah kerja puskesmas sehingga hasil
penelitian ini masih bersifat lokal dan tidak bersifat representatif yaitu belum
mewakili desa-desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Balongan
Kabupaten Indramayu.
3. Instrumen PenelitianKeterbatasan penelitian yang berkaitan dengan instrumen penelitian
yang tidak diuji validitas dan reliabilitasnya, sehingga instrumen penelitian ini
belum dapat menunjukkan bahwa instrumen penelitian tersebut benar-benar
dapat mengukur apa yang diukur. Selain itu juga instrumen penelitian hanya
menggunakan kuesioner tanpa menggunakan wawancara, sehingga hasil
penelitian ini tanpa dilakukan evaluasi terhadap penyebaran kuesioner kepada
responden.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
47/57
47
4. Sampel PenelitianKeterbatasan penelitian yang berkaitan dengan sampel penelitian
adalah jumlah sampel yang terbatas sehingga peneliti banyak mengalami
kendala terutama mencari responden.
B. PembahasanBerdasarkan hasil penelitian selanjutnya diuraikan pembahasan hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 0-6 bulan tentang ASIEksklusif
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 5.5,
diketahui bahwa pengetahuan responden tentang ASI eksklusif secara
keseluruhan lebih dari setengah (54,3%) termasuk kategori baik. Ini berarti
lebih dari setengah ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan mengetahui
dengan ibu mengetahui dengan baik mengenai pengertian ASI eksklusif,
manfaat ASI eksklusif, komposisi ASI eksklusif, dan waktu pemberian ASI
eksklusif.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemberian ASI
eksklusif pada bayi usia 0 6 bulan adalah pengetahuan tentang ASI
eksklusif. Seorang yang mempunyai pengetahuan tentang ASI eksklusif
yang baik, diharapkan akan memiliki perilaku pemberian ASI eksklusif
yang baik.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
48/57
48
Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut
WHO yang dikutip oleh Notoatmodjo (2005) adalah pemberian informasi
untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran dan
dapat dilakukan melalui penyuluhan.
Karakteristik ibu yang mempunyai bayi usia 0 6 bulan yang
mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas bisa mempengaruhi
proses perubahan perilaku. Umur responden sebagian besar (84,8%) adalah
20 35 tahun. Rentang umur tersebut masih dalam kategori usia produktif
memungkinkan mereka masih mampu untuk menangkap informasi yang
diberikan dan bisa mengingatnya kembali. Begitu juga dengan karakteristik
pekerjaan, responden yang sebagian besar (80,4%) sebagai ibu rumah
tangga 100% sangat mendukung dalam menyediakan waktu untuk
mendengarkan penyuluhan, membaca leaflet, dan mencoba melakukan
tindakan penyuluhan yang dianjurkan.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatkan bahwa pendidikan
formal seseorang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula kemampuan
seseorang untuk menyerap pengetahuan praktis baik dalam pendidikan
formal dan non-formal (Notoatmodjo, 2005).
Jika dilihat masih ada sebagian kecil (7%) ibu yang memiliki
pengetahuan tentang ASI eksklusif dalam kategori kurang, hal ini
disebabkan karena kurangnya penyuluhan mengenai ASI eksklusif dan juga
disebabkan rendahnya penyebaran informasi melalui media cetak dan
elektronik.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
49/57
49
2. Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 0-6 bulan TentangPengertian ASI Eksklusif
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 5.6,
diketahui bahwa pengetahuan responden tentang pengertian ASI eksklusif
lebih dari setengah (71,7%) termasuk kategori baik. Ini menunjukkan
bahwa lebih dari setengah ibu yang mempunyai bayi usia 0 6 bulan
mengetahui dengan baik tentang ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai
enam bulan, ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa air putih pada
bayi berumur nol sampai enam bulan, dan ASI eksklusif merupakan
makanan terbaik yang diberikan pada bayi dari bayi lahir hingga bayi
berumur 6 bulan (Roesli, 2008).
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik dan dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi selama enam bulan pertama. Sesudah umur
enam bulan bayi baru memerlukan makanan pelengkap karena kebutuhan
gizi bayi meningkat dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh ASI. Bila ibu
dan bayi sehat, ASI hendaknya secepatnya diberikan yang diproduksi 15
hari pertama dinamakan kolostrum, yaitu cairan kental yang berwarna
kekuning-kuningan. Kolostrum ini mengandung banyak antibody, protein
dan mineral serta vitamin A.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, pengetahuan adalah merupakan hasil
tahu, hal ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu. Pengetahuan ibu dapat diperoleh dari beberapa faktor baik formal
seperti pendidikan yang didapat di sekolah maupun non formal.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
50/57
50
Pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan Rongers
(1997) yang mengungkaplan bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
pengetahuan (Notoadmodjo, 2005).
Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dapat mempengaruhi ibu
dalam memberikan ASI eksklusif. Semakin baik pengetahuan Ibu tentang
ASI eksklusif, maka seorang ibu akan memberikan ASI eksklusif pada
anaknya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif, maka semakin sedikit pula peluang ibu dalam memberikan
ASI eksklusif (Ruina Suradi Suharyono, 2005).
3. Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 0-6 bulan TentangManfaat ASI Eksklusif
Hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.7, diketahui bahwa
pengetahuan responden tentang manfaat ASI eksklusif lebih dari setengah
(52,2%) termasuk kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa lebih dari setengah ibu yang mempunyai bayi usia 0-6
bulan mengetahui dengan baik tentang manfaat ASI Eksklusif jika
dihubungkan dengan pendapat Notoatmodjo (2003) dalam tingkatan tahu
yaitu kemampuan menjelaskan dan menyebutkan secara benar tentang objek
secara benar mengenai manfaat ASI Eksklusif maka dapat dikatakan bahwa
lebih dari setengah ibu dapat menyebutkan berbagai manfaat ASI Eksklusif
yang dapat meningkatkan kecerdasan anak, dapat meningkatkan kasih
sayang kepada bayi, memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
51/57
51
menunda kehamilan berikutnya, dapat melangsingkan setengah kilogram
berat badan ibu menyusui, dan mempererat hubungan secara alamiah dan
terjadi kontak kulit yang erat, bagi perkembangan psikis dan emosional
antara ibu dan anak (Roesli, 2005).
Pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif dapat
mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Semakin baik
pengetahuan Ibu tentang manfaat ASI eksklusif, maka seorang ibu akan
memberikan ASI eksklusif pada anaknya. Begitu juga sebaliknya, semakin
rendah pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif, maka semakin
sedikit pula peluang ibu dalam memberikan ASI eksklusif (Ruina Suradi
Suharyono, 2005).
4. Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 0-6 bulan TentangKomposisi ASI Eksklusif
Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.8, diketahui
bahwa pengetahuan responden tentang komposisi ASI eksklusif lebih dari
setengah (63%) termasuk kategori baik. Ini menggambarkan bahwa lebih
dari setengah ibu yang mempunyai bayi usia 06 bulan mengetahui dengan
baik tentang komposisi ASI eksklusif.
Hasil penelitian tersebut jika dihubungkan dengan pendapat
Notoatmodjo (2005) mengenai tingkatan pengetahuan pada tingkatan tahu
dengan indikator memiliki kemampuan mengingat dan menyebutkan
dimana lebih dari setengah ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan
mengetahui dengan baik bahwa komposisi ASI terdiri dari kolostrum (susu
yang berwarna kekunig-kuningan, ASI mengandung vitamin yang baik
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
52/57
52
untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan ASI mengandung protein yang
baik untuk proses pertumbuhan tubuh bayi.
ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan bayi karena di dalam ASI
terkandung nutrien- nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi
yang tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi, antara lain
Taurin yaitu suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat pada ASI.
Laktosa yang merupakan zat hidrat arang utama dari ASI yang hanya
sedikit sekali terdapat dalam susu sapi. Asam lemak ikatan panjang (DHA,
AA, Omega 3, Omega 6) merupakan asam lemak utama dari ASI yang
terdapat sedikit dalam susu sapi (Roesli, 2008).
Selain pengetahuan faktor lain yang mendorong ibu untuk
memberikan ASI yaitu sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan
kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan. Sistem nilai yang dianut
masyarakat, budaya, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi,
ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan. Hal tersebut dapat
diminimalisir dengan adanya pembinaan dan peningkatan perilaku
kesehatan masyarakat yang lebih tepat yaitu dilaksanakan pendidikan
edukasi (pendidikan kesehatan). Pendidikan kesehatan mengupayakan agar
perilaku individu, kelompok atau masyarakat mempunyai pengaruh positif
terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, agar intervensi atau
upaya efektif. Kemudian untuk meningkatkan pengetahuan tentang ASI
juga perlu dilakukan penyuluhan dan pembinaan tentang manfaat ASI serta
cara memberikan ASI yang benar, sehingga ibu- ibu dapat mengerti dan
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
53/57
53
memahami akan pentingnya memberikan ASI eksklusif pada bayinya
(Notoadmodjo, 2005).
5. Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 0-6 bulan TentangWaktu Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.9, diketahui
bahwa pengetahuan responden tentang waktu pemberian ASI eksklusif
kurang dari setengah (47,8%) termasuk kategori baik. Ini menunjukkan
bahwa kurang dari setengah ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan
mengetahui dengan baik tentang waktu pemberian ASI eksklusif.
Hasil penelitian tersebut jika dihubungkan dengan pendapat
Notoatmodjo (2005) mengenai tingkatan pengetahuan pada tingkatan tahu
dengan indikator memiliki kemampuan mengingat dan menyebutkan dimana
lebih dari setengah ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan mengetahui
dengan baik bahwa pemberian ASI Eksklusif dapat diberikan segera
mungkin setelah kelahiran, menyusui secara eksklusif dapat diberikan
kapanpun bayi meminta (tanpa dijadwal), sesering yang bayi mau, siang dan
malam tanpa makanan atau minuman lain, ibu harus menyusui ASI eksklusif
kepada bayinya jika menangis bukan karena sebab lain (kencing, buang air
besar dan sebagainya).
Pengetahuan ibu tentang waktu pemberian ASI eksklusif dapat
dikatakan sudah baik hal ini terjadi karena ibu mendapatkan pengetahuan
dan pemahaman tentang waktu pemberian ASI eksklusif sebagai hasil
belajarnya yang terjadi pada lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat, sebagai pengaruh lingkungannya.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
54/57
54
Pengetahuan ibu tentang waktu pemberian ASI eksklusif ini sangat
penting karena dengan mengetahui waktu pemberian ASI eksklusif pada
bayinya, ibu dapat memberikan ASI eksklusif sesuai dengan kebutuhan bayi
setiap saat bayi membutuhkannya. Pemberian ASI pada satu jam pertama
setelah melahirkan dapat mengurangi resiko kematian (Roesli, 2008).
Hal ini sejalan dengan pendapat United Nation Childrens Fund
(UNICEF) dalam Roesli (2008), bahwa pemberian ASI kepada bayi segera
setelah kelahiran dapat mencegah jumlah kematian bayi yang signifikan di
negara berkembang, suatu hasil penelitian di Ghana yang diterbitkan oleh
jurnal Pediatrics menunjukkan bahwa 16 persen kematian bayi dapat
dicegah melalui pemberian ASI pada bayi sejak hari pertama kelahirannya.
Pemberian ASI sejak dini memberi makanan yang bergizi, melindungi bayi
terhadap penyakit yang mematikan dan membantu pertumbuhan serta
perkembangan anak.
Adapun pemberian ASI eksklusif yang dapat dilakukan oleh ibu yang
mempunyai bayi usia 06 bulan dapat dilakukan sesuai dengan umur bayi
sebagai berikut: (1) pada usia awal lahir hingga 2 bulan, di usia ini, bayi
biasanya frekuensi menyusui cukup sering dengan rata-rata setiap 1- 3 jam
sekali; (2) 2 bulan hingga 6 bulan, di rentang usia ini bayi mulai mampu
menghabiskan ASI dengan lebih cepat, sehingga menyusui menjadi lebih
singkat durasinya dan lebih jarang dengan rata-rata setiap 3-5 jam (Depkes
RI, 2005).
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
55/57
55
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengetahuan ibu yang mempunyai
bayi usia 0 6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Tegalurung wilayah kerja
Puskesmas Balongan Kabupaten Indramayu dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:.
A. Kesimpulan1. Gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6 bulan tentang
pengertian ASI eksklusif lebih dari setengah termasuk kategori baik.
2. Gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6 bulan tentangmanfaat ASI eksklusif lebih dari setengah termasuk kategori baik.
3. Gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6 bulan tentangkomposisi ASI eksklusif lebih dari setengah termasuk kategori baik.
4. Gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0 6 bulan tentangwaktu pemberian ASI eksklusif kurang dari setengah (47,8%) termasuk
kategori baik.
B. SaranBerdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran dapat dikemukakan
sebagai berikut:
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
56/57
56
1. Bagi BidanPenelitian ini dapat memberikan gambaran tentang ASI bagi tenaga kesehatan
khususnya bidan dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan tentang ASI eksklusif dapat dilakukan dengan
salah satu metode penyuluhan yaitu metode ceramah dan pemasangan leaflet.
2. Bagi Puskesmas BalonganKepada pihak puskesmas, diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang
ASI eksklusif kepada masyarakat terutama dengan metode ceramah guna
membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat serta mewujudkan
pencapaian pemberian ASI eksklusif.
3. Bagi Ibu MenyusuiBagi ibu- ibu yang belum memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI
eksklusif diharapkan memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.
-
7/21/2019 KTI CANINGSIH TERBARU
57/57