kuliah ose 4

Upload: heron-surbakti

Post on 25-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    1/15

    HUBUNGAN ANTARA SALINITAS DAN TEMPERATUR

    Dalam setiap penelitian oseanografi parameter-parameter yang selalu diukur ialah

    suhu,

    salinitas,

    kandungan O2, dan

    kandungan zat hara (nutrien): fosfat, nitrat, silikat.

    Distribusi suhu atau salinitas terhadap kedalamanpada musim dingin berbeda dengan musim panas.

    pada musim hujan berbeda dengan musim kemarau.

    ubungan suhu dan salinitas terhadap kedalaman disebut diagram !-".

    Diagram !-" adalah unik untuk tiap perairan, !-" diagram suatu perairan berbeda

    dengan !-" diagram perairan yang lain.

    Dengan perkataan lain masing-masing perairan memiliki !-" diagram yang unik

    Diagram !-" digambarkan bersama-sama dengan kur#a t.

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    2/15

    Kegunaan diagram T-S:

    Dapat digunakan untuk menge$ek apakah data suhu dan

    salinitas yang didapatkan dari lapangan dapat diper$aya atautidak.

    Dapat digunakan untuk meng-identifikasi massa air dan

    menentukan proses pen$ampuran.

    Dapat digunakan untuk melihat kestabilan kolom air.

    Dapat digunakan untuk melacak gerakan massa air

    dengan cara membandingkan beberapa diagram T-Sdari suatu perairan

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    3/15

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    4/15

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    5/15

    Contoh penggunaan diagram T-S untuk mengidentifkasimassa air

    Dalam contoh ini kita akan mencoba mengidentifkasi 3 massa air yaituAntarctic Bottom Water (AABW), Antarctic Intermediate Water(AAIW), North Atantic Dee! Water (NADW).

    Karakteristik ketiga massa air tersebut diatas, ialah sebagai berikut%%&' -. * + . *. + ./ 0

    1%D' 2 * + * . + 0

    %%3' * + * .4 + . 0

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    6/15

    Antarctic Bottom Water (AABW),Antarctic Intermediate Water (AAIW),

    North Atantic Dee! Water (NADW)

    %%&' -. * + . *. + ./ 0

    1%D' 2 * + * . + 0

    %%3' * + * .4 + . 0

    diagram T-S lautan Atlantik di 90S

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    7/15

    Antarctic Bottom Water (AABW),

    Antarctic Intermediate Water (AAIW),North Atantic Dee! Water (NADW)

    Di kedalaman 14m sampai3!m adanya kenaikanharga salinitas danpenurunan suhu.

    Kisaran "range# suhu dan

    salinitas pada kedalaman inidekat dengan kisaran suhudan salinitas NADW.

    Disimpulkan bah$a padakedalaman ini terdapatmassa air dari %&D' yang

    ditandai oleh harga salinitasyang tinggi.

    %%&' -. * + . *. + ./ 0

    1%D' 2 * + * . + 0

    %%3' * + * .4 + . 0

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    8/15

    Antarctic Bottom Water (AABW),Antarctic Intermediate Water (AAIW),North Atantic Dee! Water (NADW)

    Pada kedalaman 800m,adanya salinitas yangrendah "salinitasminimum#. Kisaran suhu

    dan salinitas dekatdengan kisaran suhu dansalinitasAAIW$alupunkedalaman !mtersebut kisaran suhu dansalinitasnya lebih besar

    dari kisaran suhu dansalinitas &&('.

    )adi dapat kitamenyimpulkan padakedalaman !m ini

    ter*adi pencampuranantara &&(' denganmassa air di laut &tlantikSelatan di lintang +S.

    %%&' -. * + . *. + ./ 0

    1%D' 2 * + * . + 0

    %%3' * + * .4 + . 0

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    9/15

    Antarctic Bottom Water (AABW),Antarctic Intermediate Water (AAIW),North Atantic Dee! Water (NADW)

    Di kedalaman m,adanya kontribusiAABW

    yang ditandai dengansuhu yang lebih rendahdari . )adi di dalamcontoh ini kita dapatmelihat bagaimanapenggunaan diagram T-S

    lautan &tlantik di +

    Suntuk mengidentifkasi&&', &&(' dan %&D'

    %%&' -. * + . *. + ./ 0

    1%D' 2 * + * . + 0

    %%3' * + * .4 + . 0

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    10/15

    a"iita# $oom Air

    Stabilitas kolom air ditentukan oleh laju perubahan densitas terhadapkedalaman

    / 0 Stabilitas

    ila dd2 , densitas bertambah terhadap kedalaman,maka / artinya kolom air stabil.

    &ir yang ringan berada di atas air yang berat. Kondisi yang stabil ini akanmenghalangi gerakan 5ertikal massa air. Sampel air dengan densitas tertentu diangkat ke le5el dengan densitas yang lebih ringan akan kembali ke posisi semulaakibat gaya apung "bouyancy# karena ia lebih ringan daripada air di sekitarnya .6apisan piknoklin atau termoklin adalah lapisan yang sangat stabil. Di lapisan yangstabil gerak massa air umumnya hori2ontal

    &ila d0dz 5 , densitas berkurang terhadap kedalaman,maka 6 7 artinya kolom air tidak stabil.

    %ir yang berat berada di atas air yang ringan 88885 terjadi gerakan #ertikal dari masa air.

    Bila d0dz 8 : densitas tidak berubah terhadap kedalaman

    6 8 , kolom air disebut netral(stabilitasnya netral).

    dz

    d

    E

    1=

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    11/15

    Stabilitas dapat juga dinyatakan dengan laju perubahan tterhadap kedalaman

    11

    t = (- 4) 9 4

    3

    E = -10-3 dt/dz

    Contoh perhitungan stabilitas diperlihatkan pada tabel di

    bawahKedalaman(m

    )t

    E Tipe Stabilitas

    78,47-4 9 1-!

    -1 9 1-!

    4! 9 1-!

    Tidak stabil "stabilnegati:#

    Tidak stabil "stabil

    negati:#Stabil "stabil positi:#%etral"stabil netral#

    -1 78,3!- 78,34

    -1 78,!-7 78,!

    ;

    dz

    dE

    1=

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    12/15

    Penent%an Sta"iita# &oom air dari &%r'a T S

    Kenapa kita menggunakan kurva T S untuk mengidentifikaikan maa air

    pen!ampuran "

    ! dan " adalah sifat air yang konser#atif. aka sifat-sifat air laut konser#atif hanyaberubah akibat proses-proses yang terjadi di boundary (batas ) laut dan di dalam laut.

    ;erubahan ini terjadi akibat pen$ampuran massa air yang mempunyai karakteristik ! 8 massa air dengan !> dan "> yang

    terbentuk akibat pen$ampuran type

    (

    ((

    S

    T

  • 7/25/2019 Kuliah OSE 4

    15/15

    ontoh @Type air ( mempunyai suhu T 0 , Salinitas 3, ?o bercampur dengan type air(( dengan T 0 7 dan S 0 34, ?o.

    Aassa air yang terbentuk oleh pencampuran mempunyai T 0 3 dan S 0 34,!?o. erapa porsi dari type ( dan type (( yang membentuk massa air tersebut ;;

    pada diagram !-". %nda dapat meninjau titik > pada kur#a ! + " yang dinyatakan oleh garis lurus

    dengan lokasi yang berbeda-beda. &esar kontribusi dari type air yang terlihat dalam pen$ampuran tergantung

    pada jarak titik > terhadap titik yang me=akili type air 3 atau type air 33. ;rosedur pen$ampuran dua type airmembentuk suatu massa air dapat dikembangkan untuk kasus pen$ampuran type air ( 3, 33, 333 ).

    T " #

    S " ?o #

    1

    7

    3

    4

    34, 3 3. 38