lap presus fraktur femur

Upload: utiya-nur-laili

Post on 23-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur

    1/6

    2. Fraktur Femur

    A. Definisi

    Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang, sering diikuti

    oleh kerusakan jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai

    pembuluh darah, otot dan persarafan pada os femur (Rasjad, 2009).

    B. Etiologi dan Predisposisi

    ebanyakan fraktur terjadi akibat truma yang disebabkan oleh kegagalan

    tulang menahan tekanan membengkok, memutar dan tarikan. !rauma yang

    dapat menyebabkan fraktur dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak

    langsung.

    !rauma "angsung!rauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi

    fraktur pada daerah tekanan. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat

    komunitif dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.

    !rauma !idak "angsung

    #pabila trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur,

    misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada

    cla$icula. %ada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh (Rasjad,

    2009).

    C. Patofisiologi

    Fraktur biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. ekuatan

    dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak disekitar

    tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atu tidak

    lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada

    fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang (%rice et al.,

    200&).

    Fraktur terjadi apabila ada suatu trauma yang mengenai tulang, dimana

    trauma tersebut kekuatannya melebihi kekuatan tulang,ada 2 faktor yang

    mempengaruhi terjadinya frakturya itu ekstrinsik (meliputi kecepatan,

    sedangkan durasi trauma yang mengenai tulang, arah dan kekuatan), intrinsik

    meliputi kapasitas tulang mengabsorbsi energi trauma, kelenturan, kekuatan

    adanya densitas tulang ' tulang yang dapat menyebabkan terjadinya patah

  • 7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur

    2/6

    pada tulang bermacammacam, antara lain trauma langsung dan tidak

    langsung, akibat keadaan patologi serta secara spontan (%rice et al., 200&).

    D. Penegakan Diagnosis

    a. Anamnesis

    %ada kondisi post operasi fraktur femur sepertiga medial dextra maka

    akan timbul gejalagejala sebagai berikut, yaitu (Rasjad, 2009)

    a. *yeri, ditimbulkan oleh rangsangan respon sensorik tubuh oleh

    karena kerusakan jaringan (sekitar bekas operasi tungkai kanan)

    dapat disebabkan juga karena adanya oedema.

    b. +engkak, timbul oleh karena pecahnya pembuluh darah arteri yangmenyertai pelaksanaan operasi sehingga aliran darah menuju jantung

    tidak lancar, maka timbul bengkak di sekitar incisi.

    c. emerahan pada kulit di daerah yang terinfeksi disebabkan adanya

    pembengkakan. umlah cairan darah di ba-ah secara berlebihan

    akibat rusaknya pembuluh darah.

    d. %eningkatan suhu lokal, peningkatan suhu atau panas yang terjadi

    bersamaan dengan kemerahan, dalam keadaan normal suhu kirakira

    /o kaki pada daerah yang ada fiksasi atau bekas operasi menjadi

    lebih panas.

    b. Pemeriksaan Fisik (1jamsuhidajat, 200)

    %ada pemeriksaan a-al penderita, perlu diperhatikan adanya 1yok,

    anemia atau pendarahan, kerusakan pada organorgan lain, misalnya

    otak, sumsum tulang belakang atau organorgan dalam rongga toraks,

    panggul dan abdomen. %emeriksaan "okal meliputi

    a. 3nspeksi (Look)

    %embengkakan, memar dan deformitas (penonjolan yang abnormal,

    angulasi, rotasi, pemendekan) mungkin terlihat jelas, tetapi hal yang

    penting adalah apakah kulit itu utuh4 kalau kulit robek dan luka

    memiliki hubungan dengan fraktur, cedera terbuka

    b. %alpasi (Feel)

  • 7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur

    3/6

    !erdapat nyeri tekan setempat, tetapi perlu juga memeriksa bagian

    distal dari fraktur untuk merasakan nadi dan untuk menguji sensasi.

    edera pembuluh darah adalah keadaan darurat yang memerlukan

    pembedahan

    c. %ergerakan (Movement)

    repitus dan gerakan abnormal dapat ditemukan, tetapi lebih penting

    untuk menanyakan apakah pasien dapat menggerakan sendi ' sendi

    dibagian distal cedera.

    c. Pemeriksaan Penunjang (Rasad, 2005)

    6. Foto rontgen polos

    !ujuan pemeriksaan radiologis

    a. 7ntuk mempelajari gambaran normal tulang dan sendi

    b. 7ntuk konfirmasi adanya fraktur

    c. 7ntuk melihat sejauh mana pergerakan dan konfigurasi fragmen

    serta pergerakannya

    d. 7ntuk menentukan teknik pengobatan

    e. 7ntuk menentukan apakah fraktur itu baru atau tidak

    f. 7ntuk menentukan apakah fraktur intraartikuler atau ekstra

    artikuler

    g. 7ntuk melihat adanya keadaan patologis lain pada tulang

    h. 7ntuk melihat adanya benda asing, misalnya peluru.

    2. ! scan

    1uatu jenis pemeriksaan untuk melihat lebih detail mengenai bagian

    tulang atau sendi, dengan membuat foto irisan lapis demi lapis.

    . 8R38R3 dapat digunakan untuk memeriksa hampir semua tulang, sendi,

    dan jaringan lunak. 8R3 dapat digunakan untuk mengidentifikasi

    cedera tendon, ligamen, otot, tulang ra-an, dan tulang.

    d. Gold Standart Diagnosis

    old strandart penegakan diagnosis fraktur adalah foto rontgen.

    E. Penatalaksanaan

  • 7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur

    4/6

  • 7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur

    5/6

    de-asa muda dengan =R3F, sedangkan pada de-asa tua dengan

    endoprothesis. %ipkin 3> diterapi dengan cara yang sama pada fraktur

    acetabulum (1jamsuhidajat, 200).

    !ipe Femoral *eck, indikasi konser$atif sangat terbatas.

    onser$atif berupa pemasangan skin traksi selama 6265 minggu.

    1edangkan operatif dilakukan pemasangan pin, plate dan scre- atau

    arthroplasti (pada pasien usia

  • 7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur

    6/6

    miring. 8inggu ke2 jalan dengan tongkat dan isotonik Duadricep.

    Fungsi lutut harus pulih dalam 5 minggu (1jamsuhidajat, 200).

    F. Prognosis

    %enyembuhan fraktur merupakan suatu proses biologis yang

    menakjubkan. !idak seperti jaringan lainnya, tulang yang mengalami

    fraktur dapat sembuh tanpa jaringan parut. %engertian tentang reaksi tulang

    yang hidup dan periosteum pada penyembuhan fraktur mulai terjadi segera

    setelah tulang mengalami kerusakan apabila lingkungan untuk

    penyembuhan memadai sampai terjadi konsolidasi. Faktor mekanis yang

    penting seperti imobilisasi fragmen tulang secara fisik sangat penting

    dalam penyembuhan, selain faktor biologis yang juga merupakan suatu

    faktor yang sangat esensial dalam penyembuhan fraktur (Rasjad, 2009).

    G. !omplikasi

    Ronald (699) mengemukakan bah-a komplikasi fraktur yang

    berkenaan dengan kasus ini, antara lain 6) Non union, yaitu

    ketidaksambungan tulang, 2) Mal union, adalah penyambungan tulang

    yang tidak sempurna, ) Delayed Union, adalah keterlambatan

    penyambungan tulang, ) Sepsis atau ikut teralirnya suatu baksil pada

    sirkulasi darah sehinga menyebabkan infeksi, &) Stiff oint atau kekuatan

    pada sendi.