lapkas bph coas willy
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
1/20
LAPORAN KASUS
BENIGN PROSTAT HIPERPLASIADiajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Kepaniteraan Klinik Madya
di Bagian / SMF Bedah Rumah Sakit Umum Jayapura
Oleh:
Willy Rumbino, S.Ked
060!!00
Pembimbing
d". Gde Ti"#$y$%$, S&.B
BAGIAN ' S() BE*AH
)AKULTAS KE*OKTERAN UNI+ERSITAS EN*ERAWASIH
RU(AH SAKIT U(U( *AERAH -AAPURAPAPUA
/01
1
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
2/20
BAB I
PEN*AHULUAN
Hipertrofi prostat merupakan kelainan yang sering ditemukan. Istilah hipertrofisebenarnya kurang tepat karena yang terjadi sebenarnya ialah hyperplasia kelenjar periuretral
yang mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah.(1)
Benign prostati hyperplasia (BPH) merupakan pembesaran non!kanker (nonanerous)
dari kelenjar prostat (prostate gland) yang dapat membatasi aliran urin (kening) dari kandung
kemih (bladder). Prostat Hiperplasia adalah pembesaran glandula dan jaringan seluler kelenjar
prostat yang berhubungan dengan perubahan endokrin berkenaan dengan proses penuaan.
"elenjar prostat mengitari leher kandung kemih dan urethra# sehingga hipertropi prostat seringmenghalangi pengosongan kandung kemih ($oenges# %&&%).(%)
2
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
3/20
BAB II
TIN-AUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
$engan bertambahnya usia# akan terjadi perubahan keseimbangan testoteron estrogen
karena produksi testoteron menurun dan terjadi kon'ersi testoteron menjadi estrogen pada
jaringan adipose di perifer. Berdasarkan angka autopsi perubahan mikroskopik pada prostat
sudah dapat ditemukan pada usia &!& tahun. Bila perubahan mikroskopik ini terus
berkembang# akan terjadi perubahan patologik anatomik. Pada lelaki usia *& tahun# angka
kejadiannya sekitar *&+# dan pada usia ,& tahun sekitar ,& +. -ekitar *&+ dari angka tersebut
diatas akan menyebabkan gejala dan tanda klinis.(1)
"arena proses pembesaran prostat terjadi seara perlahan!lahan# efek perubahan juga terjadi
perlahan!lahan. Pada tahap aal setelah terjadi pembesaran prostat# resistensi pada leher 'esika
dan daerah prostat meningkat# dan detrusor menjadi lebih tebal. Penonjolan serat detrusor ke
dalam kandung kemih dengan sistoskopi akan terlihat seperti balok yang disebut trabelukasi
(buli!buli balok). /uklosa dapat menerobos keluar diantara serat detrusor. 0onjolan mukosa
yang keil dinamakan sakula# sedangkan yang besar disebut di'ertikulum. ase penebalan
detrusor ini disebut fase kompensasi otot dinding. 2pabila keadaan berlanjut# detrusor menjadi
lebih dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga
terjadi retensi urin.(1)
Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperflasia prostat adalah:
1. 2danya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut
%. Peranan dari groth fator sebagai pemiu pertumbuhan stoma kelenjar prostat
. /eningkatnya lama hidup sel!sel prostat karena berkurangnya sel yang mati
. 0eori sel stem menerangkan baha terjadi proliferasi abnormal sel stem sehingga menebabkan
menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi kelenjar prostat menjadi
berlebihan.
*. 3fek obstruksi yang berkepanjangan menyebabkan trabeulation dari dinding kandung kemih
dan penurunan elastisitas. ()
3
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
4/20
PATO)ISIOLOGI
Biasanya ditemukan gejala dan tanda obstruksi dan iritasi. 4ejala dan tanda obstruksi
saluran kemih berarti penderita harus menunggu pada permulaan miksi# miksi terputus# menetes
pada akhir miksi# panaran miksi menjadi lemah# dan rasa belum puas sehabis miksi. 4ejala
iritasi disebabkan hipersensiti'itas otot detrusor berarti bertambahnya frekuensi miksi# nokturia#
miksi sulit ditahan# dan disturia. 4ejala obstruksi terjadi karena destrusor gagal berkontraksi
dengan ukup kuat atau gagal berkontraksi ukup lama sehingga kontrakldi terputus!putus.gejala
iritasi terjadi karena pengosongan yang tidak sempurna pada saat miksi atau pembesaran prostat
menyebabkan ransangan pada kandung kemih sehingga 'esika sering berkontraksi meskipun
belum penuh. 4ejala dan tanda ini diberi skor untuk menentukan berat keluhan klinis.(1)
2pabila 'esika menjadi dekompensasi# akan terjadi retensi urin sehingga pada akhir
miksi masih ditemukan sisa urin didalam kandung kemih# dan timbul rasa tidak tuntas pada
akhir miksi.joika keadaan ini berlanjut# pada suatu saat akan terjadi kemaetan total sehingga
penderita tidak mampu lagi miksi.karena produksi urin terus terjadi# pada suatu saat 'esika tidak
mampu lagi menampungurin sehingga tekanan intra'esika terus meningkat. 2pabila tekanan
'esika menjadi lebih tinggi daripada sfringter dan obstruksi# akan terjadi inkontinensia parado5.
6etensi kronik menyebabkan refluks 'esiko!ureter# hidroureter# hidsronefrosis# dan gagal ginjal.
Proses kerusakan ginjal diperepat bila terjadi infeksi. Pada aktu miksi# penderita harus selalu
mengedan# sehingga lama!kelamaan menyebabkan hernia atau haemoroid.(1)
4
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
5/20
"arena selalu terdapat sisa urin# dapat terbentuk batu endapan didalam kandung kemih.
Batu ini dapat menambah keluhan iritasi dan menimbulkan hematuria. Batu tersebut dapat pula
menyebabkan sistisis dan bila terjadi refluks# dapat gterjadi pielonefritis.(1)
GA(BARAN KLINIS
Pemeriksaan olok dubur dapat memberi kesan keadaan tonus sfringter anus# mukosa
retum# kelainan lain seperti benjolan didalam retum dan prostat. Pada perabaan melalui olok
dubur# harus diperhatikan konsistensi prostat (pada pembesaran prostat jinak konsistensinya
kenyal)# adakah asimteris# adakah nodul pada prostat# apakah batas atas dapat diraba. Pada
karsinoma prostat# prostat teraba keras atau teraba benjolan yang konsistensinya lebih keras dari
sekitarnya atau ada prostat asimetris dengan bagian yang lenih keras. $engan olok dubur dapat
pula diketahui batu prostat bila teraba krepitasi.(1)
$erajat berat obstruksi dapat diukur dengan menentukan jumlah sisa urin setelah miksi
spontan. -isa urin ditentukan dengan mengukur urin yang masih dapat keluar dengan
kateterisasi. -isa urin dapoat pula diketahui dengan melakukan ultrasonografi kandung kemih
setelah miksi. -isa urin lebih dari 1&& biasanya dianggap sebagai batas untuk indikasi
melakukan inter'ensi pada hipertrofi prostat.(1)
$erajat berat obstruksi dapat pula diukur dengan mengukur panran urin pada aktu
miksi# yang disebut uroflometri. 2ngka normal panaran kemih rata!rata 1&!1% ml7detik dan
panran maksimal sampai sekitar %& ml7detik. Pada obstruksi ringan# panaran menurun antara 8!
, ml7detik# sedangkan maksimal panaran menjadi 1* ml7detik atau kurang. "elemahan detrusor
dan obstruksi intra'esikal tidak dapat dibedakan dengan pengukuran panaran kemih.(1)
Obstruksi uretra menyebabkan bendungan saluran kemih sehingga mengganggu faal
ginjal karena hidronefrosis# menyebabkan infeksi dan urolitiasis. 0indakan untuk menentukan
diagnosis penyebab obstruksi maupun menentukan kemungkinan penyulit harus dilakukanseara teratur.(1)
PE(ERIKSAAN PENITRAAN
$engan pemeriksaan radiologi# seperti foto polos perut dan pielografi intra'ena# dapat
diperoleh keterangan mengenai penyakit ikutan# misalnya batu saluran kemih# hidronefrosis# atau
5
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
6/20
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
7/20
TATA LAKSANA
Penderita datang ke dokter bila hipertrofi prostat telah memberikan keluhan klinis.
$erajat berat gejala klinis dibagi menjadi empat gradasi berdasarkan penemuan pada olok dubur
dan sisa 'olume urin. (lihat bagan 1).(1)
Bagan 1. $erajat berat hipertrofi prostat berdasarkan gambaran klinis
$erajat ; o l o k d u b u r - i s a < o l u m e 9 r i n
I
II
III
I1&& ml
6etensi urin total
Organisasi kesehatan dunia (?HO) menganjurkan klasifikasi untuk menentukan berat
gangguan miksi yang disebut ?HO P-- (!" pr#state sympt#m sc#re). -kor ini dihitung
berdasarkan jaaban penderita atas delapan pertanyaan mengenai miksi. (lihat bagan 1)
Bagan %. ?HO P--
Pertanyaan jaaban da
skor" e l u h a n p a d a b u l a n t e r a k h i r t i d a k a d a = % & + = * & + * & + > * & + h a m p e
-ama sekali selalu
a.2dakah anda merasa buli!buli tidak kosong setelah b.a.k.@ & 1 %
*
b.Berapa kali anda hendak b.a.k lagi didalam aktu % jam & 1 %
*
setelah b.a.k.@
.Berapa kali terjadi baha arus kemih berhenti seaktu b.a.k.@ & 1 %
*
d.Berapa kali terjadi anda tidak dapat menahan kemih@ & 1 %
*
e.Berapa kali terjadi arus lemah sekali seaktu b.a.k.@ & 1 %
*7
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
8/20
f.Berapa kali terjadi anda mengalami kesulitan memulai b.a.k.@ & 1 %
*
Bangun tidur untuk b.a.k. tidak 15 %5 5 5 *5
pernah
g.Berapa kali anda bangun untuk b.a.k di aktu malam@ & 1 %
*
h.2ndaikata ara b.a.k seperti anda alami sekarang ini
akan seumur hidup tetap seperti ini# bagaimanakah perasaan anda@
A u m l a h s k o r
& baik sekali
1 baik
% kurang baik kurang
buruk
* buruk sekali
0erapi non bedah dianjurkan bila ?HO P-- tetap dibaah 1*. 9ntuk itu dianjurkan
melakukan ontrol dengan menentukan ?HO P--. 0erapi bedah dianjurkan bila ?HO P-- %*
ke atas atau bila timbul obstruksi.(1)
Penderita derajat satu biasanya belum memerlukan tindak bedah diberikan pengobatan
konser'atif# misalnya dengan penghambat adrenoreseptor alfa seperti alfa!osin# prasoin# dan
terasoin. "euntungan obat penghambat adrenoreseptor alfa ialah efek positif segera terhadap
keluhan# tetapi tidak mempengaruhi proses hyperplasia prostat sedikit pun. "ekurangannya ialah
obat ini tidak dianjurkan untuk pemakaian lama.(1)
$erajat dua merupakan indikasi untuk melakukan pembedahan. Biasanya dianjurkan
reseksi endoskopik melalui uretra(trans urethral resecti#n$TUR). /ortalitas 096 sekitar 1+
dan morbiditas sekitar ,+. "adang derajat dua dapat dioba dengan pengobatan konser'atif.(1)
Pada derajat tiga# reseksi endoskopik dapat dikerjakan oleh pembedah yang ukup
berpengalaman. 2pabila diperkirakan prostat sudah ukup besar sehingga reseksi tidak akan
selesai dalam satu jam# sebaiknya dilakukan pembedahan terbuka.(1)
8
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
9/20
Pembedahan terbuka dapat dilakukan melalui trans'ersal# retropubik atau perineal. Pada
operasi melalui kandung kemih dibuat sayatan perut bagian baah menurut PfannenstielC
kemudian prostat dienukleasi dari dalam simpainya. "euntungan teknik ini adalah dapat
sekaligus untuk mengangkut batu buli!buli atau di'ertikelektomi apabila ada di'ertikulum yang
ukup besar. ;ara pembedahan retropubik menurut /illin dikerjakan melalui sayatan kulit
Pfannenstiel dengan membuka simpai prostat tanpa membuka kandung kemih# kemudian prostat
dienukleasi. ;ara ini mempunyai keunggulan# yaitu tanpa membuka kandung kemih sehingga
pemasangan kateter tidak lama seperti bila membuka 'esika. "erugiaannya# ara ini tidak dapat
dipakai kalau diperlukan tindakan lain yang harus dikerjakan dari dalam kandung kemih. "edua
ara pembedahan terbuka tersebut masih kalah dibandingkan dengan ara 096# yaitu
morbiditasnya yang lebih lama# tetapi dapat dikerjakan tanpa memerlukan alat endoskopi yang
khusus# dengan alat bedah baku. Prostatektomi melalui sayatan perineal tidak dikerjakan lagi.(1)
Pada hipertrofi derajat empat# tindakan pertama yang harus segera dilakukan ialah
membebaskan penderita dari retensi urin total dengan pemasangan kateter atau sistostomi.
-etelah itu# dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melengkapi diagnosis# kemudian terapi
definiti'e dengan 096 atau pembedahan terbuka.(1)
Penderita yang keadaan umumnya tidak memungkinkan untuk dilakukan pembedahan#
dapat diusahakan pengobatan konser'atif dengan memberikan obat penghambat adrenoreseptor
alfa. 3fek samping obat ini ialah gejala hipotensi# sering pusing# lemas# palpitasi# dan rasa lemah.
(1)
Pengobatan konser'atif lain ialah dengan pemberian obat antiandrogen yang menekan
produksi DH. "esulitan pengobatan konser'atif ini ialah menentukan berapa lama obat harus
diberikan dan efek samping obat.(1)
Pengobatan lain yang in'asi'e minimal ialah pemanasan prostat dengan gelombang
mikro yang disalurkan ke kelenjar prostat melalui antena yang dipasang pada ujung kateter.
$engan ara yang disebut transurethral micr#%a&e therm#therapy 'TUMT) ini# diperoleh hasil
perbaikan kira!kira E*+ untuk gejala objektif.(1)
9
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
10/20
Pada penanggulangan in'asi'e minimal lain# yang disebut transurethral ultrasound guided
laser indued prostatetomy (09DIP) digunakan ahaya laser. $engan ara ini# diperoleh juga
hasil yang ukup memuaskan.(1)
9retra didaerah prostat dapat juga didilatasi dengan balon yang dikembangkan
didalamnya (trans urethral balloon dilatation09B$). 09B$ ini biasanya meberi perbaikan
yang bersifat sementara.(1)
BAB III
LAPORAN KASUS BE*AH
I. I*ENTITAS PEN*ERITA
Fo.6/ : %* ,G ,8
Fama : 0n.I?
9mur : E& tahun
Aenis kelamin : laki!laki
-uku : serui
2lamat : dok < atas
-tatus : menikah
Pekerjaan : pensiunan PF-
4olongan darah : O
Pendidikan : -/2
II. ANA(NESIS T$n22$l 3 /0 0 /01, -$m 0.00 WIT
10
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
11/20
1. "eluhan 9tama : susah B2"
% . 6iayat Penyakit -ekarang
pasien datang dengan keluhan susah B2" dan kadang rasa tidak puas kening
setelah sehabis kening. 2al mulanya pasien merasa B2" menetes dan tidak puas sehabis
kening tapi lama kelamaan tidak bisa B2" pada bulan $esember %&1 ini# pasien datang
berobat ke 6- -erui# dan diraat selama tiga hari dan pasien dipasang kateter untuk
membantu buang air keil# tetapi pasien merasa tidak ada perbaikan keluhan nyeri pada
daerah baah perut dan kali ini bertambah hebat nyeri yg dideritanya dan arna kening
mulai kemerahan#akhirnya pasien disarankan untuk di rujuk ke 6-9$ Aayapura untuk
opname dan mendapat tindakan operasi.
. 6iayat Penyakit $ahulu
Pasien belum pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.
. 6iayat Penyakit "eluarga
$idalam keluarga pasien tidak ada yang menderita sakit seperti ini.
*. 6iayat Penyakit -osial
Pasien adalah seorang pensiunan Pegaai Fegri -ipil# yang telah menikah dan
memiiki , orang anak. Pasien tinggal dirumah pribadi bersama istri dan anak!anaknya#
pasien mendapat air bersih dari pipa P$2/.
III. PE(ERIKSAAN )ISIK
STATUS GENERALIS 3
"eadaan umum : 0ampak sakit sedang
"esadaran : ;/
0anda!tanda 'ital C ! tekanan darah : 11&7,& mmHg
11
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
12/20
! nadi : ,& 57menit
! respirasi : %& 57menit
! suhu : EJ
"ulit : 0eraba hangat# kering dan keriput
"epala : Formohepali# deformitas (!)
/ata : "onjungti'a palpebra anemis (!7!)# sklera ikterus (!7!)#
pupilisokor# refleks pupil (K7K) 0H0 : Otorrhea !7!6honirea (!)# polip (!)# 3pistaksis !7!#
de'iasi !7! /ulut : "elainan (!)
Deher : Pembesaran "4B olli (!)C suprakla'ikula (!)
0horaks :
I : -imetris# ikut gerak napas# retraksi (!)
P :
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
13/20
P : nyeri tekan (!)# nyeri ketok (!)# Ballotemen ginjal (!7!)
6. -uprapubi :
I : eritema (!)
P : Fyeri tekan (K)# benjolan (!)
4enetalia :
Penis :O93 (dbn)# preputium (dbn)# terpasang kateter#silion
(!)#seret darah (K) atau pus (!)#benjolan (!)
-rotum : arna lebih gelap dari daerah sekitar# nyeri tekan (!)#
benjolan (!)# teraba % testis dengan ukuran yang sama#
kesan ukuran normal#berkerut.
Perineum : arna lebih gelap dari daerah sekitar# benjolan (!)
6etal touher :
0onus /.-phingter ani e5terna : baik
/uosa : liin
6etum : tidak teraba tumor# 0eraba prostat
menonjol ke retum# konsistensi kenyal.
Handsoen : tampak feses (K)# darah (!)#lendir (K)
I+. HASIL PE(ERIKSAAN PENUN-ANG
pemeriksaan laboratorium :
0gl %% januari %&1
hb : 1#8 g7dl
Dekosit : 8.,&&
0rombosit : 1,&.&&&
9reum : %G13
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
14/20
"reatinin : 1#%
0gl %E januari %&1
HB : 1. g7dl
Dekosit : 1#E&&
0romnbosit : 1&.&&&
Hasil pemeriksaan urin :
?arna : kuning
"ekeruhan : keruh
PH : 8.&
Berat jenis : 1.&&*
Protein : negatif
4likosa : negatif
Bilirubin : negatif
Fitrit : K
"eton : negatif
Dekosit : K
$arah : K%
3ritrosit : K1
Bakteri : K
-edimen lekosit : K
Pemeriksaan kimia darah :
4$- : GG
9reum : %G mg+
"reatinin : 1#% mg+
-4O0 : 1* 97D
-4P0 : %& 97D
"olesterol : 1* mg+
+. RESU(E
Pasien laki!laki# berusia E& tahun#datang dengan keluhan susah B2" dan rasa tidak
puas kening setelah sehabis kening. Pada anamnesa dengan menggunakan I!P--
didapatkan total sorenya %* lalu berdasarkan olok dubur dan sisa 'olume urinnya
didapatkan derajat I< dan Pada pemeriksaan fisik ditemukan hemodinamik stabil#
14
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
15/20
terpasang folley kateter# pada pemeriksaan 60 ditemukan tonus sfingter ani normal# teraba
pembesaran prostat grade II7III dengan konsistensi kenyal# batas teraba. didapatkan kesan
BPH dengan ystitis hronis
+I. *IAGNOSA KER-A
Hipertrofi prostat gr II7III dengan IP-- sore %*
+II. PENATALAKSANAAN
Operatif
Prostatektomi terbuka
3ndurologi:
096P 09IP
BAB I+
PE(BAHASAN
Pada pasien ini di tegakkan diagnosis benign prostat hiperplasia berdasarkan anamnesis#
pemeriksaan fisis# dan pemeriksaan penunjang (laboratorium dan radiologi).
Pada ananmesa# pasien ini sudah berumur E& tahun dan keluhan utamanya yaitu susah
untuk buang air keil M 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. 2alnya pasien merasa saat
15
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
16/20
buang air keil terasa nyeri dan sedikit urin yang keluar sehingga pasien merasa belum puas
untuk buang air keil.
Hal ini sesuai dengan teori bahaBenign (r#stat !yperplasia(BPH) adalah pembesaran
kelenjar periuretra yang mendesak jaringan prostat yang asli kke perifer dan menjadi simpai
bedah. "elenjar prostat adalah salah satu organ genetalia pria yang terletak tepat di baah buli N
buli dan mengitari uretra. Bagian baah kelenjar prostat menempel pada diafragma urogenital
atau sering di sebut otot dasar panggul. Hiperplasia prostat merupakan penyakit pada pria tua dan
jarang di temukan sebelum usia & tahun. Perubahan ke arah terjadinya pembesaran prostat
sudah di mulai sejak dini# di mulai pada perubahan mikroskopik yanh kemudian bermanifestasi
menjadi kelainan makroskopik (kelenjar membesar) dan kemudian manifestasinya dengan gejala
klinik.
Penyebab dari pada penyakit Benign (r#stat !iperplasia (BPH) masih belum jelas
namun terdapat faktor resiko umur dan hormon androgen. Proses pembedaran prostat terjadi
seara perlahan N lahan# maka efek perubahan juga terjadi seara perlahan N lahan.
4ejala N gejala pembesaran prostat jinak# di kenal sebagai)#%er Urinary Tract Symt#ms
(D90-) dibedakan atas gejala obstruksi dan iritatif. 4ejala obsruksi disebabkan karena
penyenpitan uretra pars prostatia karena didesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan
otot detrusor untuk berkontraksi. 4ejalanya ialah rasa tidak laampias sehabis miksi# harus
menunggu pada permulaan miksi (hesisteny)# harus mengedan (strining)# panaran miksi yang
lemah (poor stream)# miksi terputus N putus (intermitteny)# menetes pada akhir miksi (terminal
dribbling)# rasa belum puas sehabis miksi (sensation of inomplete bladder emptying) dan aktu
miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensio urin dan inkontinen karena o'erflo.
-edangkan# gejala iritatif disebabkan oleh karena pengosongan 'esia urinaris yang tidak
sempurna pada saat miksi atau disebabkan oleh karena hipersensitifitas otot detrusor karena
pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada 'esia# sehingga 'esika sering berkontraksi
meski pun belum penuh. 4ejalanya ialah sering miksi (frekuensi)# terbangun untuk miksi pada
malam hari (nokuria)# perasaan ingin mksi yang sangat mendesak (urgensi)# nyeri pada saat
miksi (disuria). Pada pasien ini memiliki gejala N gejala yang dapat di diagnosa sebagai Benign
Prostat hiperplasia (BPH).
Berdasarkan pemeriksaan fisik# di palpasi di dapatkan ada masa di daerah supra pubis dan
terasa nyeri seaktu di tekan. Dalu dengan pemeriksaan olok dubur ini didapatkan bembesaran
prostat dengan konsistensi kenyal. Hal ini sesuai dengan literatur baha pada pemeriksaan
16
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
17/20
abdomen dilakukan dengan teknik bimanual untuk mengetahui adanya hidronefrosis dan
pyelonefriosis. Pada daerah supra sismfisis pada keadaan retensio akan menonjol. -aat palpasi
teraba adanya ballotement positif dan pasien akan terasa ingin miksi. Rectal t#uch(pemeriksaan
olok dubur)# bertujuan untuk menentukan konsistensi sistem persyarafan unit 'esikouretra dan
besarnya prostat. $engan retal touh dapat diketahui derajat dari BPH# yaitu :
$erajat I beratnya M %& gram
$erajat II beratnya M %& N & gram
$erajat III beratnya > & gram
Pada perabaan olok dubur harus diperhatikan konsistensi prostat (pada BPH
konsistensinya kenyal)# simetris# adakah nodul pada prostat# apakah batas atas teraba. "alau
batas atas masih dapat teraba seara empiris besar jaringan prostat kurang dari 8& gram. Pada
pasien ini memiliki gejala fisik yang sama dengan BPH.
Pada pemeriksaan penunjang yang di periksaan pada pasien ini yaitu darah lengkap dan
pemeriksaan urin. Pada pemeriksaan darah didapatkan leukositosis dan pada pemeriksaan urin
terdapat berak N berak darah. Pada literatur di sebutkan baha untuk menegakkan diagnosa
penyakit BPH ini harus dilakukan pemerriksaan penunjang meliputi :
1. Pemeriksaan darah lengkap yaitu : ureum
dan kreatinin# elektrolit# blood urea nitrogen# Prostate -pesifik 2ntigen (P-2)# dan gula
darah. 3lektrolit# kadar ureum ddan keatinin darah merupakan informasi dasar dari fungsi
ginjal dan status metabolik. Pemeriksaan P-2 dilakukan sebagai dasar penentuan
perlunya biopsi. Bila nilai P-2 N 1& ng7ml# hitunglah Prostate -pesifi 2ntigen $ensity
(P-2$) yaitu P-2 serum dibagi dengan 'olume prostat. Bila P-2$ *# maka
sebaiknya dilakukan biopsi prostat# demikian pula bila nilai P-2 > 1& ng7ml.
%. Pemeriksaan urin dan pemeriksaan
mikroskopik urin penting untuk melihat adanya leukosit# bakteri# dan infeksi. Bila
terdapat hematuri# harus diperhitungkan etiologi lain seperti keganasan pada saluran
kemih# batu# infeksi saluran kemih# alaupun BPH sendiri dapat menyebabkan hematuri.
17
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
18/20
BAB +
KESI(PULAN
Hipertrofi prostat merupakan kelainan yang sering ditemukan. Istilah hipertrofi
sebenarnya kurang tepat karena yang terjadi sebenarnya ialah hyperplasia kelenjar periuretral
yang mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah.Pada pemeriksaan
klinis Pemeriksaan olok dubur dapat memberi kesan keadaan tonus sfringter anus# mukosa
retum# kelainan lain seperti benjolan didalam retum dan prostat. Pada perabaan melalui olok
18
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
19/20
dubur# harus diperhatikan konsistensi prostat (pada pembesaran prostat jinak konsistensinya
kenyal)# adakah asimteris# adakah nodul pada prostat# apakah batas atas dapat diraba.$erajat
berat obstruksi dapat pula diukur dengan mengukur panran urin pada aktu miksi# yang disebut
uroflometri. Pembesaran prostat dapat dilihat sebagai lesi defek isian kontras pada dasar
kandung kemih. -eara tidak langsung# pembesaran prostat dapat diperkirakan apabila dasar
buli!buli pada gambaran sistogram tampak terangkat atau ujung distal ureter membelok ke atas
berbentuk seperti mata kail . 9ltrasonografi dapat dilakukan seara transabdominal atau
transrektal (transrektal ultrasonography069-). -elain untuk mengetahui pembesaran prostat#
pemeriksaan ultrasonografi dapat pula menentukan 'olume buli!buli# mengukur sisa urin# dan
keadaan patologi lain serta di'ertikulum# tumor# dan batu. $engan ultrasonografi transrektal#
dapat diukur besar prostat untuk menentukan jenis terapi yang tepat. Perkiraan besar prostat
dapat pula dilakukan dengan ultrasonografi suprapubik. sistoskopi dapat memberi keterangan
mengenai besar prostat dengan mengukur panjang uretra pars prostatika dan melihat penonjolan
prostat kedalam uretra. Penatalaksanaan pasien BPH berdasarkan derajat.
*A)TAR PUSTAKA
1. -jamsuhidajat 6# de Aong ?. Buku 2jar Ilmu Bedah 3disi re'isi# Aakarta : 34;# 1GGE.
%. Pendahuluan benign prostat hipertrofi serial onlineQ %&1 diakses tanggal * ebruari
%&1Q tersedia dari: 96D:http*//ig#ck+,l#gsp#t+c#m/-.0/.-/,enigna1pr#stat1
hipertr#2i+html
. 3tiologi Benign prostat hipertrofi serial onlineQ %&1& diakses tanggal * ebruari %&1Q
tersedia dari: 96D: http*//%%%+artikelkepera%atan+in2#/askep1,enigna1pr#stat1
hiperplasia1,ph133+html
19
-
7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy
20/20
20