lapkas bph coas willy

Upload: nila-hermawati

Post on 24-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    1/20

    LAPORAN KASUS

    BENIGN PROSTAT HIPERPLASIADiajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Kepaniteraan Klinik Madya

    di Bagian / SMF Bedah Rumah Sakit Umum Jayapura

    Oleh:

    Willy Rumbino, S.Ked

    060!!00

    Pembimbing

    d". Gde Ti"#$y$%$, S&.B

    BAGIAN ' S() BE*AH

    )AKULTAS KE*OKTERAN UNI+ERSITAS EN*ERAWASIH

    RU(AH SAKIT U(U( *AERAH -AAPURAPAPUA

    /01

    1

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    2/20

    BAB I

    PEN*AHULUAN

    Hipertrofi prostat merupakan kelainan yang sering ditemukan. Istilah hipertrofisebenarnya kurang tepat karena yang terjadi sebenarnya ialah hyperplasia kelenjar periuretral

    yang mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah.(1)

    Benign prostati hyperplasia (BPH) merupakan pembesaran non!kanker (nonanerous)

    dari kelenjar prostat (prostate gland) yang dapat membatasi aliran urin (kening) dari kandung

    kemih (bladder). Prostat Hiperplasia adalah pembesaran glandula dan jaringan seluler kelenjar

    prostat yang berhubungan dengan perubahan endokrin berkenaan dengan proses penuaan.

    "elenjar prostat mengitari leher kandung kemih dan urethra# sehingga hipertropi prostat seringmenghalangi pengosongan kandung kemih ($oenges# %&&%).(%)

    2

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    3/20

    BAB II

    TIN-AUAN PUSTAKA

    ETIOLOGI

    $engan bertambahnya usia# akan terjadi perubahan keseimbangan testoteron estrogen

    karena produksi testoteron menurun dan terjadi kon'ersi testoteron menjadi estrogen pada

    jaringan adipose di perifer. Berdasarkan angka autopsi perubahan mikroskopik pada prostat

    sudah dapat ditemukan pada usia &!& tahun. Bila perubahan mikroskopik ini terus

    berkembang# akan terjadi perubahan patologik anatomik. Pada lelaki usia *& tahun# angka

    kejadiannya sekitar *&+# dan pada usia ,& tahun sekitar ,& +. -ekitar *&+ dari angka tersebut

    diatas akan menyebabkan gejala dan tanda klinis.(1)

    "arena proses pembesaran prostat terjadi seara perlahan!lahan# efek perubahan juga terjadi

    perlahan!lahan. Pada tahap aal setelah terjadi pembesaran prostat# resistensi pada leher 'esika

    dan daerah prostat meningkat# dan detrusor menjadi lebih tebal. Penonjolan serat detrusor ke

    dalam kandung kemih dengan sistoskopi akan terlihat seperti balok yang disebut trabelukasi

    (buli!buli balok). /uklosa dapat menerobos keluar diantara serat detrusor. 0onjolan mukosa

    yang keil dinamakan sakula# sedangkan yang besar disebut di'ertikulum. ase penebalan

    detrusor ini disebut fase kompensasi otot dinding. 2pabila keadaan berlanjut# detrusor menjadi

    lebih dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga

    terjadi retensi urin.(1)

    Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperflasia prostat adalah:

    1. 2danya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut

    %. Peranan dari groth fator sebagai pemiu pertumbuhan stoma kelenjar prostat

    . /eningkatnya lama hidup sel!sel prostat karena berkurangnya sel yang mati

    . 0eori sel stem menerangkan baha terjadi proliferasi abnormal sel stem sehingga menebabkan

    menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi kelenjar prostat menjadi

    berlebihan.

    *. 3fek obstruksi yang berkepanjangan menyebabkan trabeulation dari dinding kandung kemih

    dan penurunan elastisitas. ()

    3

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    4/20

    PATO)ISIOLOGI

    Biasanya ditemukan gejala dan tanda obstruksi dan iritasi. 4ejala dan tanda obstruksi

    saluran kemih berarti penderita harus menunggu pada permulaan miksi# miksi terputus# menetes

    pada akhir miksi# panaran miksi menjadi lemah# dan rasa belum puas sehabis miksi. 4ejala

    iritasi disebabkan hipersensiti'itas otot detrusor berarti bertambahnya frekuensi miksi# nokturia#

    miksi sulit ditahan# dan disturia. 4ejala obstruksi terjadi karena destrusor gagal berkontraksi

    dengan ukup kuat atau gagal berkontraksi ukup lama sehingga kontrakldi terputus!putus.gejala

    iritasi terjadi karena pengosongan yang tidak sempurna pada saat miksi atau pembesaran prostat

    menyebabkan ransangan pada kandung kemih sehingga 'esika sering berkontraksi meskipun

    belum penuh. 4ejala dan tanda ini diberi skor untuk menentukan berat keluhan klinis.(1)

    2pabila 'esika menjadi dekompensasi# akan terjadi retensi urin sehingga pada akhir

    miksi masih ditemukan sisa urin didalam kandung kemih# dan timbul rasa tidak tuntas pada

    akhir miksi.joika keadaan ini berlanjut# pada suatu saat akan terjadi kemaetan total sehingga

    penderita tidak mampu lagi miksi.karena produksi urin terus terjadi# pada suatu saat 'esika tidak

    mampu lagi menampungurin sehingga tekanan intra'esika terus meningkat. 2pabila tekanan

    'esika menjadi lebih tinggi daripada sfringter dan obstruksi# akan terjadi inkontinensia parado5.

    6etensi kronik menyebabkan refluks 'esiko!ureter# hidroureter# hidsronefrosis# dan gagal ginjal.

    Proses kerusakan ginjal diperepat bila terjadi infeksi. Pada aktu miksi# penderita harus selalu

    mengedan# sehingga lama!kelamaan menyebabkan hernia atau haemoroid.(1)

    4

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    5/20

    "arena selalu terdapat sisa urin# dapat terbentuk batu endapan didalam kandung kemih.

    Batu ini dapat menambah keluhan iritasi dan menimbulkan hematuria. Batu tersebut dapat pula

    menyebabkan sistisis dan bila terjadi refluks# dapat gterjadi pielonefritis.(1)

    GA(BARAN KLINIS

    Pemeriksaan olok dubur dapat memberi kesan keadaan tonus sfringter anus# mukosa

    retum# kelainan lain seperti benjolan didalam retum dan prostat. Pada perabaan melalui olok

    dubur# harus diperhatikan konsistensi prostat (pada pembesaran prostat jinak konsistensinya

    kenyal)# adakah asimteris# adakah nodul pada prostat# apakah batas atas dapat diraba. Pada

    karsinoma prostat# prostat teraba keras atau teraba benjolan yang konsistensinya lebih keras dari

    sekitarnya atau ada prostat asimetris dengan bagian yang lenih keras. $engan olok dubur dapat

    pula diketahui batu prostat bila teraba krepitasi.(1)

    $erajat berat obstruksi dapat diukur dengan menentukan jumlah sisa urin setelah miksi

    spontan. -isa urin ditentukan dengan mengukur urin yang masih dapat keluar dengan

    kateterisasi. -isa urin dapoat pula diketahui dengan melakukan ultrasonografi kandung kemih

    setelah miksi. -isa urin lebih dari 1&& biasanya dianggap sebagai batas untuk indikasi

    melakukan inter'ensi pada hipertrofi prostat.(1)

    $erajat berat obstruksi dapat pula diukur dengan mengukur panran urin pada aktu

    miksi# yang disebut uroflometri. 2ngka normal panaran kemih rata!rata 1&!1% ml7detik dan

    panran maksimal sampai sekitar %& ml7detik. Pada obstruksi ringan# panaran menurun antara 8!

    , ml7detik# sedangkan maksimal panaran menjadi 1* ml7detik atau kurang. "elemahan detrusor

    dan obstruksi intra'esikal tidak dapat dibedakan dengan pengukuran panaran kemih.(1)

    Obstruksi uretra menyebabkan bendungan saluran kemih sehingga mengganggu faal

    ginjal karena hidronefrosis# menyebabkan infeksi dan urolitiasis. 0indakan untuk menentukan

    diagnosis penyebab obstruksi maupun menentukan kemungkinan penyulit harus dilakukanseara teratur.(1)

    PE(ERIKSAAN PENITRAAN

    $engan pemeriksaan radiologi# seperti foto polos perut dan pielografi intra'ena# dapat

    diperoleh keterangan mengenai penyakit ikutan# misalnya batu saluran kemih# hidronefrosis# atau

    5

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    6/20

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    7/20

    TATA LAKSANA

    Penderita datang ke dokter bila hipertrofi prostat telah memberikan keluhan klinis.

    $erajat berat gejala klinis dibagi menjadi empat gradasi berdasarkan penemuan pada olok dubur

    dan sisa 'olume urin. (lihat bagan 1).(1)

    Bagan 1. $erajat berat hipertrofi prostat berdasarkan gambaran klinis

    $erajat ; o l o k d u b u r - i s a < o l u m e 9 r i n

    I

    II

    III

    I1&& ml

    6etensi urin total

    Organisasi kesehatan dunia (?HO) menganjurkan klasifikasi untuk menentukan berat

    gangguan miksi yang disebut ?HO P-- (!" pr#state sympt#m sc#re). -kor ini dihitung

    berdasarkan jaaban penderita atas delapan pertanyaan mengenai miksi. (lihat bagan 1)

    Bagan %. ?HO P--

    Pertanyaan jaaban da

    skor" e l u h a n p a d a b u l a n t e r a k h i r t i d a k a d a = % & + = * & + * & + > * & + h a m p e

    -ama sekali selalu

    a.2dakah anda merasa buli!buli tidak kosong setelah b.a.k.@ & 1 %

    *

    b.Berapa kali anda hendak b.a.k lagi didalam aktu % jam & 1 %

    *

    setelah b.a.k.@

    .Berapa kali terjadi baha arus kemih berhenti seaktu b.a.k.@ & 1 %

    *

    d.Berapa kali terjadi anda tidak dapat menahan kemih@ & 1 %

    *

    e.Berapa kali terjadi arus lemah sekali seaktu b.a.k.@ & 1 %

    *7

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    8/20

    f.Berapa kali terjadi anda mengalami kesulitan memulai b.a.k.@ & 1 %

    *

    Bangun tidur untuk b.a.k. tidak 15 %5 5 5 *5

    pernah

    g.Berapa kali anda bangun untuk b.a.k di aktu malam@ & 1 %

    *

    h.2ndaikata ara b.a.k seperti anda alami sekarang ini

    akan seumur hidup tetap seperti ini# bagaimanakah perasaan anda@

    A u m l a h s k o r

    & baik sekali

    1 baik

    % kurang baik kurang

    buruk

    * buruk sekali

    0erapi non bedah dianjurkan bila ?HO P-- tetap dibaah 1*. 9ntuk itu dianjurkan

    melakukan ontrol dengan menentukan ?HO P--. 0erapi bedah dianjurkan bila ?HO P-- %*

    ke atas atau bila timbul obstruksi.(1)

    Penderita derajat satu biasanya belum memerlukan tindak bedah diberikan pengobatan

    konser'atif# misalnya dengan penghambat adrenoreseptor alfa seperti alfa!osin# prasoin# dan

    terasoin. "euntungan obat penghambat adrenoreseptor alfa ialah efek positif segera terhadap

    keluhan# tetapi tidak mempengaruhi proses hyperplasia prostat sedikit pun. "ekurangannya ialah

    obat ini tidak dianjurkan untuk pemakaian lama.(1)

    $erajat dua merupakan indikasi untuk melakukan pembedahan. Biasanya dianjurkan

    reseksi endoskopik melalui uretra(trans urethral resecti#n$TUR). /ortalitas 096 sekitar 1+

    dan morbiditas sekitar ,+. "adang derajat dua dapat dioba dengan pengobatan konser'atif.(1)

    Pada derajat tiga# reseksi endoskopik dapat dikerjakan oleh pembedah yang ukup

    berpengalaman. 2pabila diperkirakan prostat sudah ukup besar sehingga reseksi tidak akan

    selesai dalam satu jam# sebaiknya dilakukan pembedahan terbuka.(1)

    8

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    9/20

    Pembedahan terbuka dapat dilakukan melalui trans'ersal# retropubik atau perineal. Pada

    operasi melalui kandung kemih dibuat sayatan perut bagian baah menurut PfannenstielC

    kemudian prostat dienukleasi dari dalam simpainya. "euntungan teknik ini adalah dapat

    sekaligus untuk mengangkut batu buli!buli atau di'ertikelektomi apabila ada di'ertikulum yang

    ukup besar. ;ara pembedahan retropubik menurut /illin dikerjakan melalui sayatan kulit

    Pfannenstiel dengan membuka simpai prostat tanpa membuka kandung kemih# kemudian prostat

    dienukleasi. ;ara ini mempunyai keunggulan# yaitu tanpa membuka kandung kemih sehingga

    pemasangan kateter tidak lama seperti bila membuka 'esika. "erugiaannya# ara ini tidak dapat

    dipakai kalau diperlukan tindakan lain yang harus dikerjakan dari dalam kandung kemih. "edua

    ara pembedahan terbuka tersebut masih kalah dibandingkan dengan ara 096# yaitu

    morbiditasnya yang lebih lama# tetapi dapat dikerjakan tanpa memerlukan alat endoskopi yang

    khusus# dengan alat bedah baku. Prostatektomi melalui sayatan perineal tidak dikerjakan lagi.(1)

    Pada hipertrofi derajat empat# tindakan pertama yang harus segera dilakukan ialah

    membebaskan penderita dari retensi urin total dengan pemasangan kateter atau sistostomi.

    -etelah itu# dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melengkapi diagnosis# kemudian terapi

    definiti'e dengan 096 atau pembedahan terbuka.(1)

    Penderita yang keadaan umumnya tidak memungkinkan untuk dilakukan pembedahan#

    dapat diusahakan pengobatan konser'atif dengan memberikan obat penghambat adrenoreseptor

    alfa. 3fek samping obat ini ialah gejala hipotensi# sering pusing# lemas# palpitasi# dan rasa lemah.

    (1)

    Pengobatan konser'atif lain ialah dengan pemberian obat antiandrogen yang menekan

    produksi DH. "esulitan pengobatan konser'atif ini ialah menentukan berapa lama obat harus

    diberikan dan efek samping obat.(1)

    Pengobatan lain yang in'asi'e minimal ialah pemanasan prostat dengan gelombang

    mikro yang disalurkan ke kelenjar prostat melalui antena yang dipasang pada ujung kateter.

    $engan ara yang disebut transurethral micr#%a&e therm#therapy 'TUMT) ini# diperoleh hasil

    perbaikan kira!kira E*+ untuk gejala objektif.(1)

    9

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    10/20

    Pada penanggulangan in'asi'e minimal lain# yang disebut transurethral ultrasound guided

    laser indued prostatetomy (09DIP) digunakan ahaya laser. $engan ara ini# diperoleh juga

    hasil yang ukup memuaskan.(1)

    9retra didaerah prostat dapat juga didilatasi dengan balon yang dikembangkan

    didalamnya (trans urethral balloon dilatation09B$). 09B$ ini biasanya meberi perbaikan

    yang bersifat sementara.(1)

    BAB III

    LAPORAN KASUS BE*AH

    I. I*ENTITAS PEN*ERITA

    Fo.6/ : %* ,G ,8

    Fama : 0n.I?

    9mur : E& tahun

    Aenis kelamin : laki!laki

    -uku : serui

    2lamat : dok < atas

    -tatus : menikah

    Pekerjaan : pensiunan PF-

    4olongan darah : O

    Pendidikan : -/2

    II. ANA(NESIS T$n22$l 3 /0 0 /01, -$m 0.00 WIT

    10

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    11/20

    1. "eluhan 9tama : susah B2"

    % . 6iayat Penyakit -ekarang

    pasien datang dengan keluhan susah B2" dan kadang rasa tidak puas kening

    setelah sehabis kening. 2al mulanya pasien merasa B2" menetes dan tidak puas sehabis

    kening tapi lama kelamaan tidak bisa B2" pada bulan $esember %&1 ini# pasien datang

    berobat ke 6- -erui# dan diraat selama tiga hari dan pasien dipasang kateter untuk

    membantu buang air keil# tetapi pasien merasa tidak ada perbaikan keluhan nyeri pada

    daerah baah perut dan kali ini bertambah hebat nyeri yg dideritanya dan arna kening

    mulai kemerahan#akhirnya pasien disarankan untuk di rujuk ke 6-9$ Aayapura untuk

    opname dan mendapat tindakan operasi.

    . 6iayat Penyakit $ahulu

    Pasien belum pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.

    . 6iayat Penyakit "eluarga

    $idalam keluarga pasien tidak ada yang menderita sakit seperti ini.

    *. 6iayat Penyakit -osial

    Pasien adalah seorang pensiunan Pegaai Fegri -ipil# yang telah menikah dan

    memiiki , orang anak. Pasien tinggal dirumah pribadi bersama istri dan anak!anaknya#

    pasien mendapat air bersih dari pipa P$2/.

    III. PE(ERIKSAAN )ISIK

    STATUS GENERALIS 3

    "eadaan umum : 0ampak sakit sedang

    "esadaran : ;/

    0anda!tanda 'ital C ! tekanan darah : 11&7,& mmHg

    11

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    12/20

    ! nadi : ,& 57menit

    ! respirasi : %& 57menit

    ! suhu : EJ

    "ulit : 0eraba hangat# kering dan keriput

    "epala : Formohepali# deformitas (!)

    /ata : "onjungti'a palpebra anemis (!7!)# sklera ikterus (!7!)#

    pupilisokor# refleks pupil (K7K) 0H0 : Otorrhea !7!6honirea (!)# polip (!)# 3pistaksis !7!#

    de'iasi !7! /ulut : "elainan (!)

    Deher : Pembesaran "4B olli (!)C suprakla'ikula (!)

    0horaks :

    I : -imetris# ikut gerak napas# retraksi (!)

    P :

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    13/20

    P : nyeri tekan (!)# nyeri ketok (!)# Ballotemen ginjal (!7!)

    6. -uprapubi :

    I : eritema (!)

    P : Fyeri tekan (K)# benjolan (!)

    4enetalia :

    Penis :O93 (dbn)# preputium (dbn)# terpasang kateter#silion

    (!)#seret darah (K) atau pus (!)#benjolan (!)

    -rotum : arna lebih gelap dari daerah sekitar# nyeri tekan (!)#

    benjolan (!)# teraba % testis dengan ukuran yang sama#

    kesan ukuran normal#berkerut.

    Perineum : arna lebih gelap dari daerah sekitar# benjolan (!)

    6etal touher :

    0onus /.-phingter ani e5terna : baik

    /uosa : liin

    6etum : tidak teraba tumor# 0eraba prostat

    menonjol ke retum# konsistensi kenyal.

    Handsoen : tampak feses (K)# darah (!)#lendir (K)

    I+. HASIL PE(ERIKSAAN PENUN-ANG

    pemeriksaan laboratorium :

    0gl %% januari %&1

    hb : 1#8 g7dl

    Dekosit : 8.,&&

    0rombosit : 1,&.&&&

    9reum : %G13

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    14/20

    "reatinin : 1#%

    0gl %E januari %&1

    HB : 1. g7dl

    Dekosit : 1#E&&

    0romnbosit : 1&.&&&

    Hasil pemeriksaan urin :

    ?arna : kuning

    "ekeruhan : keruh

    PH : 8.&

    Berat jenis : 1.&&*

    Protein : negatif

    4likosa : negatif

    Bilirubin : negatif

    Fitrit : K

    "eton : negatif

    Dekosit : K

    $arah : K%

    3ritrosit : K1

    Bakteri : K

    -edimen lekosit : K

    Pemeriksaan kimia darah :

    4$- : GG

    9reum : %G mg+

    "reatinin : 1#% mg+

    -4O0 : 1* 97D

    -4P0 : %& 97D

    "olesterol : 1* mg+

    +. RESU(E

    Pasien laki!laki# berusia E& tahun#datang dengan keluhan susah B2" dan rasa tidak

    puas kening setelah sehabis kening. Pada anamnesa dengan menggunakan I!P--

    didapatkan total sorenya %* lalu berdasarkan olok dubur dan sisa 'olume urinnya

    didapatkan derajat I< dan Pada pemeriksaan fisik ditemukan hemodinamik stabil#

    14

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    15/20

    terpasang folley kateter# pada pemeriksaan 60 ditemukan tonus sfingter ani normal# teraba

    pembesaran prostat grade II7III dengan konsistensi kenyal# batas teraba. didapatkan kesan

    BPH dengan ystitis hronis

    +I. *IAGNOSA KER-A

    Hipertrofi prostat gr II7III dengan IP-- sore %*

    +II. PENATALAKSANAAN

    Operatif

    Prostatektomi terbuka

    3ndurologi:

    096P 09IP

    BAB I+

    PE(BAHASAN

    Pada pasien ini di tegakkan diagnosis benign prostat hiperplasia berdasarkan anamnesis#

    pemeriksaan fisis# dan pemeriksaan penunjang (laboratorium dan radiologi).

    Pada ananmesa# pasien ini sudah berumur E& tahun dan keluhan utamanya yaitu susah

    untuk buang air keil M 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. 2alnya pasien merasa saat

    15

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    16/20

    buang air keil terasa nyeri dan sedikit urin yang keluar sehingga pasien merasa belum puas

    untuk buang air keil.

    Hal ini sesuai dengan teori bahaBenign (r#stat !yperplasia(BPH) adalah pembesaran

    kelenjar periuretra yang mendesak jaringan prostat yang asli kke perifer dan menjadi simpai

    bedah. "elenjar prostat adalah salah satu organ genetalia pria yang terletak tepat di baah buli N

    buli dan mengitari uretra. Bagian baah kelenjar prostat menempel pada diafragma urogenital

    atau sering di sebut otot dasar panggul. Hiperplasia prostat merupakan penyakit pada pria tua dan

    jarang di temukan sebelum usia & tahun. Perubahan ke arah terjadinya pembesaran prostat

    sudah di mulai sejak dini# di mulai pada perubahan mikroskopik yanh kemudian bermanifestasi

    menjadi kelainan makroskopik (kelenjar membesar) dan kemudian manifestasinya dengan gejala

    klinik.

    Penyebab dari pada penyakit Benign (r#stat !iperplasia (BPH) masih belum jelas

    namun terdapat faktor resiko umur dan hormon androgen. Proses pembedaran prostat terjadi

    seara perlahan N lahan# maka efek perubahan juga terjadi seara perlahan N lahan.

    4ejala N gejala pembesaran prostat jinak# di kenal sebagai)#%er Urinary Tract Symt#ms

    (D90-) dibedakan atas gejala obstruksi dan iritatif. 4ejala obsruksi disebabkan karena

    penyenpitan uretra pars prostatia karena didesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan

    otot detrusor untuk berkontraksi. 4ejalanya ialah rasa tidak laampias sehabis miksi# harus

    menunggu pada permulaan miksi (hesisteny)# harus mengedan (strining)# panaran miksi yang

    lemah (poor stream)# miksi terputus N putus (intermitteny)# menetes pada akhir miksi (terminal

    dribbling)# rasa belum puas sehabis miksi (sensation of inomplete bladder emptying) dan aktu

    miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensio urin dan inkontinen karena o'erflo.

    -edangkan# gejala iritatif disebabkan oleh karena pengosongan 'esia urinaris yang tidak

    sempurna pada saat miksi atau disebabkan oleh karena hipersensitifitas otot detrusor karena

    pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada 'esia# sehingga 'esika sering berkontraksi

    meski pun belum penuh. 4ejalanya ialah sering miksi (frekuensi)# terbangun untuk miksi pada

    malam hari (nokuria)# perasaan ingin mksi yang sangat mendesak (urgensi)# nyeri pada saat

    miksi (disuria). Pada pasien ini memiliki gejala N gejala yang dapat di diagnosa sebagai Benign

    Prostat hiperplasia (BPH).

    Berdasarkan pemeriksaan fisik# di palpasi di dapatkan ada masa di daerah supra pubis dan

    terasa nyeri seaktu di tekan. Dalu dengan pemeriksaan olok dubur ini didapatkan bembesaran

    prostat dengan konsistensi kenyal. Hal ini sesuai dengan literatur baha pada pemeriksaan

    16

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    17/20

    abdomen dilakukan dengan teknik bimanual untuk mengetahui adanya hidronefrosis dan

    pyelonefriosis. Pada daerah supra sismfisis pada keadaan retensio akan menonjol. -aat palpasi

    teraba adanya ballotement positif dan pasien akan terasa ingin miksi. Rectal t#uch(pemeriksaan

    olok dubur)# bertujuan untuk menentukan konsistensi sistem persyarafan unit 'esikouretra dan

    besarnya prostat. $engan retal touh dapat diketahui derajat dari BPH# yaitu :

    $erajat I beratnya M %& gram

    $erajat II beratnya M %& N & gram

    $erajat III beratnya > & gram

    Pada perabaan olok dubur harus diperhatikan konsistensi prostat (pada BPH

    konsistensinya kenyal)# simetris# adakah nodul pada prostat# apakah batas atas teraba. "alau

    batas atas masih dapat teraba seara empiris besar jaringan prostat kurang dari 8& gram. Pada

    pasien ini memiliki gejala fisik yang sama dengan BPH.

    Pada pemeriksaan penunjang yang di periksaan pada pasien ini yaitu darah lengkap dan

    pemeriksaan urin. Pada pemeriksaan darah didapatkan leukositosis dan pada pemeriksaan urin

    terdapat berak N berak darah. Pada literatur di sebutkan baha untuk menegakkan diagnosa

    penyakit BPH ini harus dilakukan pemerriksaan penunjang meliputi :

    1. Pemeriksaan darah lengkap yaitu : ureum

    dan kreatinin# elektrolit# blood urea nitrogen# Prostate -pesifik 2ntigen (P-2)# dan gula

    darah. 3lektrolit# kadar ureum ddan keatinin darah merupakan informasi dasar dari fungsi

    ginjal dan status metabolik. Pemeriksaan P-2 dilakukan sebagai dasar penentuan

    perlunya biopsi. Bila nilai P-2 N 1& ng7ml# hitunglah Prostate -pesifi 2ntigen $ensity

    (P-2$) yaitu P-2 serum dibagi dengan 'olume prostat. Bila P-2$ *# maka

    sebaiknya dilakukan biopsi prostat# demikian pula bila nilai P-2 > 1& ng7ml.

    %. Pemeriksaan urin dan pemeriksaan

    mikroskopik urin penting untuk melihat adanya leukosit# bakteri# dan infeksi. Bila

    terdapat hematuri# harus diperhitungkan etiologi lain seperti keganasan pada saluran

    kemih# batu# infeksi saluran kemih# alaupun BPH sendiri dapat menyebabkan hematuri.

    17

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    18/20

    BAB +

    KESI(PULAN

    Hipertrofi prostat merupakan kelainan yang sering ditemukan. Istilah hipertrofi

    sebenarnya kurang tepat karena yang terjadi sebenarnya ialah hyperplasia kelenjar periuretral

    yang mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah.Pada pemeriksaan

    klinis Pemeriksaan olok dubur dapat memberi kesan keadaan tonus sfringter anus# mukosa

    retum# kelainan lain seperti benjolan didalam retum dan prostat. Pada perabaan melalui olok

    18

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    19/20

    dubur# harus diperhatikan konsistensi prostat (pada pembesaran prostat jinak konsistensinya

    kenyal)# adakah asimteris# adakah nodul pada prostat# apakah batas atas dapat diraba.$erajat

    berat obstruksi dapat pula diukur dengan mengukur panran urin pada aktu miksi# yang disebut

    uroflometri. Pembesaran prostat dapat dilihat sebagai lesi defek isian kontras pada dasar

    kandung kemih. -eara tidak langsung# pembesaran prostat dapat diperkirakan apabila dasar

    buli!buli pada gambaran sistogram tampak terangkat atau ujung distal ureter membelok ke atas

    berbentuk seperti mata kail . 9ltrasonografi dapat dilakukan seara transabdominal atau

    transrektal (transrektal ultrasonography069-). -elain untuk mengetahui pembesaran prostat#

    pemeriksaan ultrasonografi dapat pula menentukan 'olume buli!buli# mengukur sisa urin# dan

    keadaan patologi lain serta di'ertikulum# tumor# dan batu. $engan ultrasonografi transrektal#

    dapat diukur besar prostat untuk menentukan jenis terapi yang tepat. Perkiraan besar prostat

    dapat pula dilakukan dengan ultrasonografi suprapubik. sistoskopi dapat memberi keterangan

    mengenai besar prostat dengan mengukur panjang uretra pars prostatika dan melihat penonjolan

    prostat kedalam uretra. Penatalaksanaan pasien BPH berdasarkan derajat.

    *A)TAR PUSTAKA

    1. -jamsuhidajat 6# de Aong ?. Buku 2jar Ilmu Bedah 3disi re'isi# Aakarta : 34;# 1GGE.

    %. Pendahuluan benign prostat hipertrofi serial onlineQ %&1 diakses tanggal * ebruari

    %&1Q tersedia dari: 96D:http*//ig#ck+,l#gsp#t+c#m/-.0/.-/,enigna1pr#stat1

    hipertr#2i+html

    . 3tiologi Benign prostat hipertrofi serial onlineQ %&1& diakses tanggal * ebruari %&1Q

    tersedia dari: 96D: http*//%%%+artikelkepera%atan+in2#/askep1,enigna1pr#stat1

    hiperplasia1,ph133+html

    19

  • 7/24/2019 Lapkas BPH Coas Willy

    20/20

    20