lp icu
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 LP ICU
1/17
LAPORAN PENDAHULUAN
STROKE NON HAEMORAGIC
I. KONSEP DASAR PENYAKIT
A. Definisi
Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif
cepat, berupa deficit neurologist focal dan/global, yang berlangsung 24 jam atau
lebih/langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh GP!
non traumatic" #ila GP! ini berlangsung sementara, beberapa detik hingga
beberapa jam $%&-2& menit' tapi kurang 24 jam disebut serangan (skemia !takSepintas $)(*'" $*rif +ansjoer, 2&&&'"
Stroke atau (skemia cidera serebroaskuler meliputi awitan tiba-tiba, deficit
neurologist karena insufisiensi suplai darah disebabkan oleh tronbuses, biasanya
sekunder terhadap arterisklerosis, terhadap embolisme berasal dari tempat lain
dalam tubuh, atau terhadap perdarahan akibat rupture arteri $aneurisme'" $ynda
.uall arpenito, %001'"
Stroke atau cidera cerebroaskuler $*' adalah kehilangan fungsi otak
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak" $Su3ana
Smelt3er, 2&&%'"
Stroke on 5emoragik adalah penyakit pembuluh darah otak yang
menyebabkan gangguan neurologik, bisa disebabkan secara tiba-tiba tidak
menerima jatah darah lagi karena arteri yang memperdarahi daerah itu putus dan
tersumbat, penyumbatan itu bisa terjadi secara mendadak, berangsur-angsur atau
tiba-tiba namun berlangsung hanya sebentar"
B. Anatomi Fisioo!i Sistem Pe"s#a"afan
Sistem persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis, dan saraf perifer"
Struktur-struktur ini bertanggung jawab untuk kontrol dan koordinasi aktiitas
sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik" Perjalanan impuls-impuls tersebut
berlangsung melalui serat-serat saraf dan jaras-jaras, secara langsung dan terus-
-
7/24/2019 LP ICU
2/17
menerus" 6esponsnya seketika sebagai basil dari perubahan potensial elektrik,
yang mentransmisikan sinyal-sinyal $Smelt3er 7 #are, 2&&2'"
%" !tak
!tak dibagi menjadi tiga bagian besar 8 serebrum, batang otak, dan
serebelum" Semua berada dalam satu bagian struktur tulang yang disebut
tengkorak, yang juga melindungi otak dari cedera" 9mpat tulang yang
berhubungan membentuk tulang tengkorak 8 tulang frontal, parietal,
temporal dan oksipital Pada dasar tengkorak terdiri dari tiga bagian fossa-
fossa" #agian fossa anterior berisi lobus frontal serebral bagian hemisfer:
bagian tengah fossa berisi lobus parietal, temporal dan oksipital dan bagian
fossa posterior berisi batang otak dan medula $Smelt3er 7 #are, 2&&2, hlm"
2&;4'" Pendapat lain mengemukakan Syaifuddin, $2&&
-
7/24/2019 LP ICU
3/17
perilaku indiidu, membuat keputusan, kepribadian dan menahan
diri"
2' Parietal
obus sensori" *rea ini menginterpretasikan sensasi" Sensasi rasa
yang tidak berpengaruh adalah bau" obus parietal mengatur
indiidu mampu mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya"
>erusakan pada daerah ini menyebabkan sindrom hemineglem.
A' )emporal
#erfungsi mengintegrasikan sensasi kecap, bau, pendengaran, dan
ingatan jangka pendek sangat berhubungan dengan aerah ini"
4' !ksipital
)erletak pada lobus anterior hemisfer serebri" #agian ini bertanggung
jawab menginterpretasikan penglihatan"
b" #atang otak
#atang otak terletak pada fossa anterior" #agian-bagian batang otak
ini terdiri dari otak tengah, pons dan medula oblongata" !tak tengah
$midbrain atau mesensefalon menghubungkan pons dan serebelum
dengan hemisfer serebrum" #agian ini berisi jalur sensorik dan motorik
dan sebagai pusat refleks pendengaran dan penglihatan" Pons terletak di
depan serebelum antara otak tengah dan medula dan merupakan jembatan
antara dua bagian serebelum, dan juga antara medula dan serebelum"
Pons berisi jaras sensorik dan motorik" $Smelt3er 7 #are, 2&&2'"
+edula oblongata meneruskan serabut-serabut motorik dari otak ke
medulla spinalis dan serabut-serabut sensorik dari medulla spinalis ke
otak" an serabut-serabut tersebut menyilang pada daerah ini" Pons berisi
pusat-pusat terpenting dalam mengontrol jantung, pernapasan dan
-
7/24/2019 LP ICU
4/17
tekanan darah dan sebagai asal-usul otak kelima sampai kedelapan"
$Smelt3er 7 #are, 2&&2'"
%' erebelum
=+enurut Smelt3er 7 #are, $2&&2, hlm" 2&;B' Serebelum terletak
pada fossa posterior dan terpisah dari hemisfer serebral, lipatan
dura mater, tentorium serebelum" Serebelum mempunyai dua aksi
yaitu merangsang dan menghambat dan tanggung jawab yang luas
terhadap koordinasi dan gerakan halus" itambah mengontrol
gerakan yang benar, keseimbangan, posisi dan mengintegrasikaninput sensorik?"
2' Sirkulasi Serebral
Sirkulasi serebral menerima kira-kira 2&C dari jantung atau ;1& ml
per menit" Sirkulasi ini sangat dibutuhkan, karena otak tidak
menyimpan makanan, sementara mempunyai kebutuhan
metabolisme yang tinggi" *liran darah otak ini unik, karena
melawan arah graitasi" i mana darah arteri mengalir mengisi dari
bawah dan ena mengalir dari atas" >urangnya penambahan aliran
darah kolateral dapat menyebabkan jaringan rusak ireersibel: ini
berbeda dengan organ tubuh lainnya yang cepat mentoleransi bila
aliran darah menurun karena aliran kolateralnya adekuat"
3) Arteri-Arteri
arah arteri yang disuplai ke otak berasal dari dua arteri karotid
internal dan dua arteri ertebral dan meluas ke sistem percabangan"
>arotid internal dibentuk dari percabangan dua karotid dan
memberikan sirkulasi darah otak bagian anterior" *rteri-arteri
ertebral adalah cabang dari arteri subklaia, mengalir ke belakang
-
7/24/2019 LP ICU
5/17
dan naik pada satu sisi tulang belakang bagian ertikal dan masuk
tengkorak melalui foramen magnum" >emudian saling
berhubungan menjadi arteri basilaris pada batang otak" *rteriertebrobasilaris paling banyak menyuplai darah ke otak bagian
posterior" *rteri basilaris membagi menjadi dua cabang pada arteri
serebralis bagian posterior"
4) Sirkulus Willisi
Pada dasar otak di sekitar kelenjar hipofisis, sebuah lingkaran arteri
terbentuk diantara rangkaian arteri karotid internal dan ertebral"ingkaran ini disebut sirkulus Willisi yang dibentuk dari cabang-
cabang arteri karotid internal, anterior dan arteri serebral bagian
tengah, dan arteri penghubung anterior dan posterior" *liran darah
dari sirkulus Dillisi secara langsung mempengaruhi sirkulasi
anterior dan posterior serebral, arteri-arteri pada sirkulus Dillisi
memberi rute alternatif pada aliran darah jika salah satu peran
arteri mayor tersumbat" *nastomosis arterial sepanjang sirkulus
Dillisi merupakan daerah yang sering mengalami aneurisma,
mungkin bersifat kongenital" *neurisma dapat terjadi bila tekanan
darah meningkat, yang menyebabkan dinding arteri menjadi
menggelembung keluar seperti balon" *neurisma yang berdekatan
dengan struktur serebral dapat menyebabkan penekanan struktur
serebral, seperti penekanan pada khiasma optikum yang
menyebabkan gangguan penglihatan" .ika arteri tersumbat karena
spasme askuler, emboli, atau karena trombus, dapat menyebabkan
sumbatan aliran darah ke distal neuron-neuron dan hal ini
mengakibatkan sel-sel neuron cepat nekrosis" >eadaan ini
mengakibatkan stroke $cedera serebroaskular atau infark'"
Pengaruh sumbatan pembuluh darah tergantung pada pembuluh
darah dan pada daerah otak yang terserang"
-
7/24/2019 LP ICU
6/17
5) Vena
*liran ena untuk otak tidak menyertai sirkulasi arteri sebagaimana
pada struktur organ lain" ena-ena pada otak menjangkau daerah
otak dan bergabung menjadi ena-ena yang besar" Penyilangan
pada subarakhnoid dan pengosongan sinus dural yang luas,
mempengaruhi askular yang terbentang dalam dura mater yang
kuat" .aringan kerja pada sinus-sinus membawa ena ke luar dari
otak dan pengosongan ena jugularis interna menuju sistem
sirkulasi pusat" ena-ena serebri bersifat unik, karena ena-ena
ini tidak seperti ena-ena lain" ena-ena serebri tidak
mempunyai katup untuk mencegah aliran balik darah"
C. Etioo!i
Eang dapat menyebabkan stroke antara lain8
%" )hrombosis erebral
)hrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami okulasisehingga menyebabkan (skemi jaringan otak yang dapat menimbulkan
odema dan kongesti di sekitarnya" )hrombosis biasnaya terjadi pada
orang tua yang sedang tidur atau gangguan tidur" )erjadi karena
penurunan aktiitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat
menyebabkan (skemi Serebral"
%" *therosklerosis
+erupakan mengerasnya pembuluh darah, berkurangnya elastisitas
dinding pembuluh darah" +anifestasinya dapat melalui mekanisme
lumen arteri menyempit, trombosis, dinding arteri lemah sehingga
terjadi aneurisme, kemudian robek dan terjadi perdarahan"
2" 5ypercoogolasi pada Polysistemia
arah bertambah kental, peningkatan iskositas/hematokrit
meningkat sehingga aliran darah serebral"
A" *rteritis
-
7/24/2019 LP ICU
7/17
2" 9mboli
+enyumbatnya pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan
udara, berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari %&-A& detik"*dapun keadaan yang dapat menyebabkan emboli yaitu 65, +iokard
(nfark, @ibrilasi dan 9ndokarditis"
A" 5aemorhagi
Perdarahan intracranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam
ruang subarachnoid atau kedalam jaringan otak sendiri" Perdarahan ini
dapat terjadi karena atherosclerosis dan hypertensi" *kibat pecahnya
pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkin
otak yang dapat mengakibat kan penekanan, pergeseran dan pemisahan
jaringan otak yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak,
jaringan otak tertekan, sehingga terjadi infark otak, oedema dan mungkin
herniasi otak"
4" 5ypoksia Fmum
1" 5ypoksia setempat
D. Manifestasi Kinis
Stroke menyebabkan berbagai deficit neurologik, bergantung pada lokasi
lesi $pembuluh darah mana yang tersumbat', ukuran area yang berfusinya
tidak adekuat, dan jumlah aliran darah kolateral $sekunder atau aksesori'"
@ungsi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya"
+anifestasi klinis stroke 8
%" efisit +otorik
a" 5emiplegia
Paralysis pada salah satu sisi karena lesi pada sisi otak yang
berlawanan"
b" 5emiparasis
>elemahan pada salah satu sisi tubuh
-
7/24/2019 LP ICU
8/17
c" *taksia
#erjalan tidak mantap/tegak, tidak mampu menyatukan kaki, perlu
dasar kaki yang luas"d" isartria
>esulitan dalam membentuk kata"
e" isfagia
>esulitan dalam menelan
2" efisit erbal
a" *fosia 9kspresif
)idak mampu membentuk kata yang dapat dipahami, mungkin mampubicara dalam respon kata tunggal"
b" *fosia 6eseptif
)idak mampu memahami kata yang dibicarakan, mampu bicara tapi
tidak masuk akal"
c" *fosia Global
>ombinasi antara *fosia 9kspresif dengan *fosia 6eseptif
A" efisit isual
a" 5omonimus hemianopsia
)idak menyadari orang atau objek di tempat kehilangan penglihatan,
mengabaikan salah satu sisi tubuh, kesulitan menilai jarak"
b" >ehilangan penglihatan perifer
>esulitan melihat pada malam hari, tidak menyadari objek atau batas
objek"
c" iplopia
Penglihatan ganda"
4" efisit Sensori
%" Parestesia $terjadi pada sisi berlawanan dari lesi'"
2" >ebas dan kesemutan pada bagian tubuh, kesulitan dalam
propriosepsi"
-
7/24/2019 LP ICU
9/17
1" efisit >ognitif
>ehilangan memori jangkan pendek dan panjang, kerusakan kemampuan
untuk konsentrasi"
-
7/24/2019 LP ICU
10/17
!kulasi
Penurunan perfusi jaringan serebral
(skemia
5ipoksia
+etabolisme
*naerob
*sam laktat
+eningkat
ekrosis jaringan otak
olume cairan bertambah
9dema cerebral
)(> meningkat
*ktifitas elektrolit
)erganggu
Pompa a > gagal
a > influk
6etensi *ir
-
7/24/2019 LP ICU
11/17
F. Peme"i$saan Dia!nosti$
%" 6ontgen kepala dan +edulla Spinalis
2" 9lektro 9ncephalograriA" Punki lumbal
4" *ngiografi
1" t Scan
-
7/24/2019 LP ICU
12/17
II. KONSEP ASUHAN KEPERA'ATAN
A. PENGKA(IAN%" *ktiitas / (stirahat
%" >elemahan
2" 5ilangnya rasa
A" Paralysis
4" 5emiplesi
1" +udah lelah
-
7/24/2019 LP ICU
13/17
;" yaman/yeri
%" Sakit kepala
2" Perubahan tingkah lakuA" >elemahan
4" )egang pada otak/muka
B" 6espirasi
%" )idak mampu menelan
2" #atuk
A" +elindungi jalan nafas
4" *spirasi irregular1" Suara nafas whee3ing
eamanan
%" Pada persepsi dan orientasi
2" )idak mampu menelan sampai tidak mampu mengatur kebutuhan nutrisi
A" )idak mampu mengambil keputusan
4" Sensorik motorik menurun/hilang, mudah injury
%&" (nteraksi Sosial
%" Gangguan bicara dan komunikasi
B. DIAGNOSA KEPERA'ATAN DAN INTER)ENSI
%" Gangguan perfusi jarinagn otak berhubungan dengan okulasi otak, perdarahan,
asospasme dan edema otak"
(nterensi8
a" )entukan faktor penyebab gangguan berhubungan dengan indiidu,
penyebab koma, penurunan perfusi serebral dan potensial peningkatan )(>"
b" >aji status kesadaran pasien dan potensial terjadinya peningkatan terjadinya
peningkatan )(>"
c" +onitor ital sign
d" *uskultasi denyut jantung, irama serta adanya mur-mur
e" *mati respirasi rate
-
7/24/2019 LP ICU
14/17
f" 9aluasi pupil
g" atat status penglihatan
h" Posisi kepala ditinggikani" Pertahankan istirahat dan tidur
j" egah mengedan yang kuat"
k" >aji adanya kuduk, kejang, kelelahan, twitching dan iritabilitas"
2" Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan keadaan neurologist H mubkuler
kelemahan, parastesia, paralysis"
(nterensi8
a" >aji fungsi otot, dengan skala &-4
b" 6ubah posisi tiap 2 jam
c" +ulai lakukan 6!+
d" Gunakan segitiga penyangga keamanan lengan dengan posisi tegak
e" )empatkan bantal pada bawah aksila sampai lengan bawah
f" Pertahankan kaki pada posisi netral dengan trochater
g" *njurkan pasien oleh melatih sisi sakit dengan ekstrimitis yang sehat"
A" Gangguan komunikasi erbal/tulis berhubungan dengan gangguan sirkulasi
cerebral, neuromuscular, kehilangan kontrol tonus"
(nterensi8
a" >aji tipe disfungsi
b" #edakan antara afasia dan disatria
c" >atakan untuk mengikuti perintah secara sederhana tutup matamu dan lihat
ke pintu"d" Perintahkan pasien untuk menyebutkan nama benda yang diperlihatkan"
e" +emilih metode komunikasi alternatie"
f" *ntisipasi dan bantu kebutuhan klien
g" #erbicara dengan nada normal dan hindari ucapan yang terlalu cepat
h" +embicarakan topik tentang keluarga, pekerjaan dan hobi"
-
7/24/2019 LP ICU
15/17
4" efisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuscular, menurun
nya kekuatan dan kesadaran kehilangan kontrol otot/koordinasi
(nterensi8a" >aji kemampuan dna tingkat penurunan dalam skala &-4 untuk makan *
b" 5indari apa yang tidak dapat dilakukan pasien dan bantu bila perlu
c" )empatkan perabotan ke dinding, jauhkan dari jalan
d" >aji kemampuan #*>
e" (dentifikasi kebiasaan #*#, anjurkan minum dan meningkatkan aktiitas
1" Gangguan harga diri berhubungan dengan psikososial, perubahan persepsi
kognitif
(nterensi8
a" >aji perubahan dari gangguan persepsi dan hubungan derajat
ketidakmampuan
b" (dentifikasi arti dari kehilangan atau disfungsi pada pasien"
c" *njurkan klien untuk mengekspresikan perasaannya termasuk hoslity dan
kemerahan"
d" atat jika klien mengingkari atau terpengaruh
e" #antu dan anjurkan perawatan yang baik dan memperbaiki kebiasaan
f" ukung prilaku/usahakan klien yang meningkatkan minat dan partisipasi
dalam aktiitas rehabilitasi"
DAFTAR PUSTAKA
-
7/24/2019 LP ICU
16/17
%" oengoes, +"2&&&" Rencana Asuhan Keperawatan e!"man #ntuk erencanaan
!an e!"kumentasian erawatan asien" 9G8 .akarta"
2" 5uda" > 7 Gallo" %0B;" Keperawatan Klinis en!ekatan $"listik" ol"((" 9G8
.akarta"
A" ynda .uall arpenito" %001"Rencana Asuhan % &"kumentasi Keperawatan.9G8
.akarta"
4" +ansjoer *rief" 2&&&" Kapita Selekta Ke!"kteran. +edia *esculapius" @>F(8
.akarta"
1" Sylia" *" Price" %001"at"'isi"l"gi K"nsep Klinis r"ses-r"ses en(akit. #uku ("
9G8 .akarta"
-
7/24/2019 LP ICU
17/17