perkembangan paru

7/23/2019 perkembangan paru

http://slidepdf.com/reader/full/perkembangan-paru 1/21

PERKEMBANGANPARU PADA JANIN

DAN PEMERIKSAANRASIO L/S



PENDAHULUAN

Pada minggu ke 16, cabang bronkial sudahberkembang.

Kelahiran tidak bermakna perkembangan paru janin

akan berhenti.

Setelah kelahiran, alveoli akan berkembang secarakuantitatif sehingga anak tersebut berusia 8 tahun

dan juga berkembang dalam ukurannya sehingga

perkembangan dinding dada yang komplit.

Arteri dan vena preacinar akan berkembang setelahalveoli sudah berkembang.



Bayi yang aterm mempunyai kira-kira 50 juta

alveoli yang akan bertambah besar dan

jumlahnya, sehingga menjadi 250 juta.

Terdapat lebih dari 40 jenis sel pada paru-paru

Terdapat 5 stadium perkembangan paru:

Embryonal, pseudoglandular, canalicular,

saccular dan alveolar.



STADIUM PERKEMBANGAN PARU PADA JANIN

FASE EMBRYONAL(HARI 26 KE HARI 52)



EMBRYONAL PHASE(DAY 26 TO

DAY 52)

• Kesimpulan: – Paru paru dan esofagus terbentuk dan berkembang

– Arteri dan vena pulmonal berkembang

– Interstitium pulmonal, otot polos, pembuluh darah

dan tulang rawan akan berkembang.



FASE PSEUDOGLANDULAR(HARI 52 KE

MINGGU 16)

KesimpulanJalan nafas berkembang lanjut

Perkembangan sel goblet, kelenjar submukosa dan

tulang rawan jalan nafas.

Terjadi perkembangan sistem imun dan munculnyasistem limfatik.



FASE CANALICULAR (MINGGU 17 KE MINGGU 26)

Perkembangan sistem vaskularPertukaran udara

Paru-paru akan mempunyai lobulus dengan 3-5 terminal

bronkiolus, dan dalam 28 minggu akan terbentuk 25,000

terminal bronkiolus.

Viabilitas ekstrauterinePembentukan surfaktan yang membentuk sawar

udara-darah



FASE SACCULAR (MINGGU 26 KE MINGGU 36)

Perubahan yang terjadi pada fase ini adalah

penipisan epitelium dan pembentukan awal

septum alveolar.



FASE ALVEOLAR (MINGGU 36 SEHINGGA SETELAH LAHIR)

Kira-kira 36

minggu hingga 18

bulan postnatal



PERKEMBANGAN PARU

POSTNATAL

Pertumbuhan paru-paru dan jumlah alveoli

berlanjut80% alveoli berkembang setelah lahir

Faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan paruHipoksia atau hiperoksiaGiziMerokok selama kehamilan



SURFAKTAN

Surfaktan adalah suatu sistem lipid, protein danglikoprotein yang kompleks, yang diproduksi diType II

cellsatau Type II pneumocytes

Surfaktan dibungkus dalamlamellar bodiesdan

dilepaskan ke ruang udara. Kemudianlamellar bodiesitu akan menjadi lapisan pada ruang udara tersebut.

Lapisan ini mengurangi surface tensionpada cairan

yang melapisi ruang udara. Selain itu, fungsi lain

surfaktan adalah mempertahankan stabilitas alveoli.



PERKEMBANGAN SURFAKTAN

PULMONAL

• Type II pneumocytes – Produksi, sekresi dan penyimpanan

• Menghindari kolaps alveolar• Stimulasi awal pembentukan surfaktan

– Beta agonists – Prostaglandins – Epidermal growth factor – Mechanical ventilation



PENILAIAN KEMATANGAN PARU-

PARU

Rasio Lecithin–sphingomyelin (LS ratio)

Suatu pemeriksaan yang dilakukan menggunakan

cairan amnion fetal untuk menilai kematangan

paru-paru janin.

Paru-paru memerlukan surfaktan untukmengurangi tekanan permukaan alveoli dalam

paru-paru. Surfaktan ini amat penting pada bayi

prematur yang akan berjuang untuk

mengembangkan paru-paru setelah lahir.Surfaktan itu adalah campuran lipid, protein dan

glikoprotein, lecithin dan sphingomyelin

merupakan salah satu daripada campuran

tersebut. Lecithin membuat surfaktan lebih efektif.



RASIO LECITHIN–SPHINGOMYELIN (LS

RATIO)

Lecithin–sphingomyelin rasio itu adalah suatu marker

untuk menilai kematangan paru-paru janin. Aliran keluar

dari sekresi pulmonal dari paru-paru janin ke dalam

cairan ketuban mempertahankan tingkat lecithin dan

sphingomyelin sama sampai 32-33 minggu kehamilan,ketika konsentrasi lecithin mulai meningkat secara

signifikan sementara sphingomyelin tetap hampir sama.

Dengan demikian, jika sampel cairan ketuban memiliki

rasio yang lebih tinggi, hal ini menunjukkan bahwa adalebih surfaktan di paru-paru, dan bayi kurang mengalami

kesulitan bernapas saat lahir.



Interpretasi hasil lab

- matur (>2)

- transisional (1.5- 1.9)

- immatur (< 1.5)



RASIO LECITHIN–SPHINGOMYELIN (LS

RATIO)

Rasio L-S 2 atau lebih menunjukkankematangan janin paru-paru dan risiko sindrom

gangguan pernapasan bayi yang relatif rendah,

dan L/S rasio kurang dari 1,5 dikaitkan dengan

risiko sindrom gangguan pernapasan bayi yangtinggi.

Jika kelahiran prematur diperlukan dan rasio L-

S rendah, ibu mungkin perlu untuk menerima

steroid seperti betametason untuk mempercepatproduksi surfaktan janin di paru-paru.



PEMERIKSAAN LAIN

Lamellar body count (LBC)

Phosphatidylglycerol (PG)

Surfactant/albumin ratio



•

T h a n k y o

u

perkembangan paru

Documents