jtptunimus gdl oktarinady 5580 2 babii
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
1/28
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni
indera penglihatan, pendengaran, penciuaman, rasa, dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. (Notoatmodjo, 2007, p.139)
2. Manfaat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007, p.140), pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Dari
pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan.
Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri
seseorang terjadi proses yang berurutan yakni:
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
2/28
2
a.
Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari
dalam diri mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(obyek).
b. Interest(merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut.
Disini sikap subyek sudah mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden
sudah lebih baik lagi.
d.
Trial, sikap dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru atau diadopsi perilaku
melalui proses seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan,
kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan
bersifat langgeng.
3.
Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkat menurut
Notoatmodjo (2007, p.140), yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
3/28
3
orang tahu tentang yang dipelajari antara lain: menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
Contoh: dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan
protein pada anak balita.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar, dengan cara menyimpulkan,
meramalkan dan sebagainya.
c.
Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang real
(sebenarnya).
d.
Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih
di dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya
satu sama lain.
e.
Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyususn formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada.
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
4/28
4
f.
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Lukman yang dikutip oleh Hendra (2008), ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu:
a. Umur
Singgih (1998), mengemukakan bahwa makin tua umur
seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya
bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya
proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika
berumur belasan tahun. Selain itu Abu Ahmadi (2001), juga
mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu salah
satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini, maka dapat
kita simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat
berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang
diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau
menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat
suatu pengetahuan akan berkurang.
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
5/28
5
b.
Intelegensi
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar
dan berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental
dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi
seseorang merupakan salah satu model untuk berfikir dan
mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia
mampu menguasai lingkungan (Khayan, 1997, p.34). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi dari
seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat
pengetahuan.
c. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh
pertama bagi seseorang, dimana seseorangdapat mempelajari
hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada
sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan
memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara
berfikir seseorang. (Nasution : 1999)
d. Sosial Budaya
Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan
seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam
hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
6/28
6
seeorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh
suatu pengetahuan.
e. Pendidikan
Menurut Notoatmodjo (1997), pendidikan adalah suatu
kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau
meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran
pendidikan itu dapat berdiri sendiri.
f.
Informasi
Menurut Wied Hary A (1996), informasi akan memberikan
pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang
memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan
informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio
atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan
pengetahuan seseorang.
g. Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut
dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber
pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
7/28
7
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa
lalu.(Notoadmojo 1997, p.13)
5. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang
ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman
pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di atas (Notoatmodjo,
2005).
Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan, kemudahan dilakukan penilaian nilai 1
untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah. Kemudian
digolongkan menjadi 3 kategori yaitu baik, sedang dan kurang.
Dikatakan baik (> 75%), cukup (60-75%), dan kurang (
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
8/28
8
sekalipun umur cukup atau karena kombinasi keduanya (Manuaba,
2007)
b. Menurut Saifuddin (2001) Berat badan Lahir Rendah (BBLR) adalah
bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.
c. Menurut Samad (2005) Berat Badan Lahir Rendah adalah bayi berat
badan saat lahir kurang dari 2500 gram.
2. Klasifikasi
Berdasarkan umur kehamilannya BBLR dapat di bedakan menjadi :
a.
Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat
yang sesuai (masa kehamilan di hitung mulai dari pertama haid
pertama)
b.
Bayi Smail For Gestasional Age (SGA) yaitu bayi yang beratnya
kurang dari berat badan semestinya menurut umur kehamilan (kecil
untuk masa kehamilan : KMK) (Wiknjosastro : 2001) Menurut Berat
badannya, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di bagi
menjadi 3 : (Saifuddin : 2002)
1)
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), berat badan lahir 1500-
2500 gram
2) Bayi Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat badan
lahir kurang 1500 gram
3) Bayi Berat Badan Lahir Eksterm Rendah (BBLER), berat badan
lahir kurang dari 1000 gram
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
9/28
9
3. Karakteristik
a. Bayi Prematuritas Murni
Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat
badannya kurang 2500 gram,PB 45 cm,LK kurang dari 33cm,LD
kurang dari 30 cm atau disebut neonatus kurang. Menurut Syahlan
(2002) bayi tampak lemah dan mengantuk, biasanya kepala lebih
besar, Muka berbentuk segitiga dan tulang pipi menonjol, memiliki
ekspresi yang menunjukkan kekhawatiran, segan membuka mata,
biasanya refleks menghisap tidak ada. Fontanel melebar, kulit
cenderung berwarna merah, dada kecil dan tipis, vena dipermukaan
kulit tampak, di kulit muncul lanugo, alat genetalia pada bayi
perempuan labia minor belum tertutup labia mayora, sedang pada bayi
laki-laki testis belum turun.
b. Dismaturitas
Adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari berat badan yang
seharusnya untuk masa kehamilan itu.
Pada bayi dismaturitas yang lahir pada saat preterm. Memiliki
karakteristik sama dengan bayi prematuritas murni. Sedangkan bayi
dismaturitas yang lahir post term memiliki ciri kulitnya pucat, kering,
keriput, dan tipis, vornex caseosa tipis atau kadang tak ada. Jaringan
lemak dibawah kulit tipis. Bayi tampak gesit, aktif dan kuat. Tali pusat
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
10/28
10
berwarna kuning kehijauan. Pada bayi ini mengalami retardasi
pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi yang kecil untuk masa
kehamilan (KMK) sering disebut juga Smail For Gestational Age
(SGA) dan IUGR (Hasan & Alutus, 1998).
C. Faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR menurut Manuaba (1998)
1. Faktor Ibu
a.
Gizi Ibu saat Hamil Kurang
Untuk mengetahui apakah gizi ibu saat hamil kurang atau
cukup ditentukan melalui pengukuran antopometri. Jenis antopometri
yang digunakan untuk mengukur resiko kurang energi kronik (KEK)
Pada Wanita Usia Subur (WUS) adalah melalui Lingkar Lengan Atas
(LILA). Sasaran WUS adalah wanita pada usia 15 sampai 45 tahun
yang terdiri dari remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan Pasangan Usia
Subur (PUS).
Ambang batas lingkar lengan atas wanita usia subur dengan
resiko KEK adalah 23,5 cm. Apabila LILA kurang dari 23,5 cm
artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan
melahirkan bayi dengan BBLR (Supatiasa, 2001).
b. Umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
1) Umur ibu kurang dari 20 tahun
Secara umum seorang perempuan disebut siap secara fisik jika
ia telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, yaitu sekitar usia
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
11/28
11
20 tahun ketika tubuhnya berhenti tumbuh. Sehingga usia 20 tahun
bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik. Hambatan yang akan terjadi
pada kehamilan dengan usia kurang dari 20 tahun).
a) Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan
kehamilannya termasuk kontrol kehamilan ini berdampak pada
meningkatnya resiko kehamilan. Bahaya yang ditimbulkan
pada ibu hamil dengan resiko kehamilan yang tinggi
diantaranya adalah bayi lahir dengan berat rendah (BBLR)
b)
Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami ketidakteraturan
tekanan darah yang dapat berdampak pada keracunan
kehamilan serta kekejangan yang berakibat kematian
Kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun akan
cenderung mengalami komplikasi, demikian pula anak yang
dilahirkannya salah satunya adalah kelahiran bayi lahir rendah
(BBLR). Hal ini terjadi karena dari segi biologis pertumbuhan
dan perkembangan alat-alat reproduksi belum seluruhnya
normal.
2) Umur ibu lebih dari 35 tahun
Pada wanita umur lebih dari 35 tahun dapat melahirkan bagi
berat lahir rendah (BBLR) hal ini mungkin disebabkan karena
resiko munculnya masalah kesehatan yang kronis. Misalnya
tekanan darah tinggi dan DM serta resiko terjadinya plasenta previa
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
12/28
12
dan perkembangan alat-alat reproduksi bisa terjadi kelainan.
Anatomi tubuhnya mulai mengalami degenerasi sehingga
kemungkinan terjadi komplikasi pada saat kehamilan dan
persalinan akan meningkat akibatnya akan terjadi kematian
perinatal
c. Jarak kelahiran dan bersalin terlalu dekat
Hal itu terjadi karena ibu yang melahirkan dalam jangka waktu
yang berdekatan tidak cukup waktu untuk pemulihan kesehatan jarak
kehamilan dan bersalin yang berdekatan termasuk resiko tinggi
kehamilan yang salah satu indikasinya adalah BBLR (Depkes, 2006).
d. Paritas
Menurut Mochtar (1998), paritas adalah seorang wanita yang
pernah melahirkan bayi yang dapat hidup secara normal. Menurut
Agung Dewanto (2003) bahwa pada multipara khususnya jumlah
paritas lebih dari 3 anak dapat menambah resiko terhadap ibu dan bayi
yang dikandungnya serta meningkatkan insiden komplikasi antara lain
hipertensi, DM, perdarahan antepartum, komplikasi plasenta,
malpresentasi janin, makrosomia dan persalinan prematur.
e. Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, kebiasaan merokok
1) Hipertensi
Klasifikasi hipertensi
a) Hipertensi Ringan, tekanan diastolik > 90 mmHg dan kenaikan
ini paling sedikit terdeteksi dalam dua kali pemeriksaan yang
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
13/28
13
sekurang-kurangnya berselang 6 jam. Urin tidak menunjukkan
protein signifikan (kurang dari 30mg/dl). Hipertensi ringan
hanya memberikan resiko sedikit bagi ibu dan janin. (Mochtar,
1998)
b) Hipertensi sedang, tekanan darah sistolik pasien terletak antara
140 sampai 170 mmHg, sedangkan tekanan darah diastolik 160
sampai 110 mmHg jika didapati protein urin signifikan (lebih
dari 30 dan kurang dari 300 mg/dl) kategori ini bisa berubah
menjadi hipertensi berat.(Manuaba, 2007)
c)
Hipertensi Berat, Tekanan darah melebihi 170/110 mmHg atau
terdapat protein urin yang nyata. Hipertensi berat mengenai
kira-kira 1% primigranda.(Saifuddin, 2002)
Pada wanita hamil dengan hipertensi, sebagian pembuluh
darah mengalami vase konstriksi atau penyempitan sehingga O2
yang ada pada ibu tidak bisa dialirkan ke janin lewat plasenta,
akibatnya bayi mengalami hipoksia dan mengalami kesulitan
pertumbuhan janin dan komplikasi yang terjadi pada bayi biasanya
BBLR. Jika hipertensi ditemukan sebelum minggu ke-32
kehamilan, dilakukan pengawasan dengan tujuan adalah
mempertahankan janin. Tetapi di dalam uterus hingga kehamilan
mencapai 35 minggu. Akan tetapi jika hipertensi memburuk
kehamilan harus diakhiri biasanya dengan seksio sesarea (SC).
Sedangkan untuk wanita hamil hipertensi yang didiagnosis setelah
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
14/28
14
kehamilan minggu ke-35 harus dikontrol secara cepat dan
dilakukan induksi persalinan atau SC tergantung keadaan janin dan
serviks, karena ia tidak boleh mengalami kehamilan lewat waktu
disebabkan resiko kematian intra uterin meningkat setelah aterm.
2) Jantung
Prognosis bayi untuk wanita hamil dengan penyakit jantung
tergantung pada beratnya penyakit yang diderita. Jantung paling
sering terjadi adalah edema paru. Dan komplikasi yang paling
sering dialami janin adalah prematuritas.
3) Kebiasaan Merokok
Kebiasaan ibu yang merokok pada saat ibu tersebut hamil,
akan membawa dampak bahaya pada bayi yang dikandungnya,
salah satu diantaranya adalah BBLR. Ini karena nikotin yang
terkandung dalam rokok menutup pembuluh darah arteri ibu ke
bayi lewat plasenta. Karena nikotin menutup aliran O2dari ibu ke
janin, sehingga bayi mengalami hipoksia dan mengalami
pertumbuhan janin yang tidak sempurna.
2. Faktor Kehamilan
a) Hidramnion
Adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban jauh lebih
banyak dari normal, biasanya lebih dari 2 liter (Mochtar, 2002).
Berdasarkan jalannya penyakit dibagi menjadi 2 yaitu :
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
15/28
15
1)
Hidramnion Kronik
a.
Pertambahan air ketuban secara perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan.
b. Biasanya terjadi pada kehamilan yang lanjut.
c. Kronik hidramnion lebih sering terjadi pada ibu yang
mempunyai riwayat penyakit DM
2) Hidramnion akut
a)
Pertambahan air ketuban sangat tiba-tiba dan cepat dalam
beberapa hari
b)
Biasanya terjadi pada kehamilan yang agak muda bulan ke-5
dan ke-6
b) Hamil Ganda
Kehamilan ganda dapat didefinisikan suatu kehamilan dimana
terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus (Hacker dan
Moore, 2005) klasifikasi kehamilan ganda adalah : (Manuaba, 1998).
1) Kehamilan kembar monozigotik
Merupakan kehamilan kembar yang berasal dari satu ovum
sehingga disebutkan juga hamil kembar identik atau hamil kembar
homolog atau hamil kembar uniovuler karena berasal dari satu
ovum, hamil kembar ini merupakan ciri sebagai berikut :
a) Jenis kelamin sama
b) Rupa sama
c) Sebagian besar hamil kembar dalam bentuk
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
16/28
16
(1)
2 amnion
(2).2 korion
(3).2 plasenta
d) Pada hamil kembar monozigotik dapat terjadi pertumbuhan
seperti kembar siam.
2) Kehamilan kembar dizigotik
Sebagian besar kehamilan kembar adalah dizigotik dengan ciri :
a)
Jenis kelamin dapat sama atau beda
b)
Mempunyai 2 plasenta 2 amnion dan 2 korion
Pertumbuhan janin kehamilan kembar
Pertumbuhan janin kembar tergantung dari faktor plasenta
apakah menjadi satu (sebagian besar hamil kembar monozigotik)
atau bagaimana lokalisasi implantasi plasentanya. Memperhatikan
kedua faktor tersebut, mungkin terdapat jantung di salah satu janin
lebih kuat dari yang lain, sehingga janin yang mempunyai jantung
lemah mendapat nutrisi yang kurang menyebabkan pertumbuhan
terhambat sampai kematian janin dalam rahim (Manuaba, 1998)
kelainan bentuk tersebut diantaranya :
(1) Secara umum masing-masing berat janin hamil kembar
lebih rendah sekitar 7001000 gram dari hamil tunggal.
(2) Dalam pertumbuhan yang bersaing antara kedua janin
hamil kembar dapat terjadi :
(a) Perbedaan berat tidak sama
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
17/28
17
(b)
Terjadi pertumbuhan akarsiakus
(c)
Fetus papiraseus
(d) Terjadi kembar dempet, karena perpisahan terjadi
setelah umur fertilisasi 13 hari.
(3) Komplikasi ibu terhadap kehamilan ganda
(a) Anemia
(b) Abortus
(c)
Hipertensi pada kehamilan dan preeklamsi
(d)
Inersia uteri
(e)
Hidramnion
(4) Komplikasi janin/plasenta
(a) Plasenta previa
(b)
Solusio plasenta
(c) Insufiensi plasenta
(d) Berat badan lahir rendah
(e) Malpresentasi
(f)
Prolapsus tali pusat
(g)
Kelainan kongenital
c. Perdarahan Antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginan pada
kehamilan diatas 28 minggu atau lebih (Manuaba, 1998). Perdarahan
antepartum dikelompokkan sebagai berikut
1)Perdarahan yang ada hubungannya dengan kehamilan :
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
18/28
18
a)
Plasenta previa
b)
Solusio plasenta
c) Perdarahan pada plasenta letak rendah
d) Pecahnya sinus marginalis
e) Pecahnya vasa previa
2)Perdarahan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan
a) Pecahnya varises vagina
b)
Perdarahan polipus servikalis
c)
Perdarahan perlukaan servik
d)
Perdarahan karena keganasan
Penanganan perdarahan antepartum memerlukan perhatian
karena dapat saling mempengaruhi dan merugikan janin dari
ibunya. Setiap perdarahan antepartum yang dijumpai oleh bidan,
sebaiknya dirujuk ke rumah sakit atau tempat dengan fasilitas
yang memadai, karena memerlukan tata laksana khusus.
3)Komplikasi hamil : pre eklamsi, ketuban pecah dini
a)
Pre eklampsi
Pre eklampsi adalah penyakit yang timbul karena kehamilan
dengan gejala hipertensi, edema dan protein urin terjadi pada
umur kehamilan sesudah minggu ke-20 atau dalam TM III yang
kadang-kadang terjadi konvulsi atau kejang sampai koma
(Mochtar, 1998) Pre eklampsi merupakan faktor resiko penyakit
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
19/28
19
ibu terhadap kelahiran prematuritas atau BBLR (Wikjosastro,
2002).
b) Ketuban pecah dini (KPD)
Yang dimaksud ketuban pecah dini (KPD) adalah cairan yang
pecah spontan yang terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung setelah kehamilan berusia 22 minggu (Sarwono,
2002)
KPD disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran
disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina
dan serviks (Prawirohardjo, 2000). Tanda-tanda infeksi
diantaranya bila suhu ibu > 38oC, air ketuban yang keruh dan
berbau janin yang mengalami takhi kardi, mungkin mengalami
infeksi intrauterin. Pengaruh KPD pada janin adalah meski ibu
merasakan gejala-gejala infeksi tetapi janin sudah terkena infeksi,
karena infeksi intrauterin lebih dulu terjadi sebelum gejala pada
ibu dirasakan. Makin muda umur kehamilan makin memanjang
periode latennya Sedangkan lamanya persalinan lebih pendek dari
biasa yaitu pada primi 10 jam dan multipara 6 jam.
3. Faktor Janin
a. Cacat bawaan
Menurut Mochtar (1998), cacat bawaan adalah kelainan dalam
pertumbuhan janin yang terjadi sejak konsepsi dan selama dalam
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
20/28
20
diperkirakan kira-kira 20% diantaranya meninggal karena kelainan
kongenital dalam minggu pertama kehidupannya. Penyebab
sebenarnya cacat bawaan atau malformasi kongenital tidak diketahui.
Secara umum pertumbuhan embrio dan janin dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain faktor genetik lingkungan atau keduanya.
b. Infeksi dalam rahim
c. Kelainan kromosom
1.
Faktor Lingkungan
a.
Tempat tinggal dataran tinggi
b.
Radiasi
c. Zat-zat racun
D.
Masalah-masalah pada BBLR
Masalah yang sering terjadi pada bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR) antara lain (Winkjosastro, 2002)
1. Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit berat pada
BBLR ini disebabkan oleh pertumbuhan dan pengembangan paru yang
belum, sempurna, otot pernapasan yang masih lemah dan kekurangan
surfaktan.
2. Hipotermi, yang disebabkan karena kesulitan mempertahankan suhu
tubuh, yang disebabkan oleh penguapan yang bertambah akibat kurangnya
jaringan lemak dibawah kulit.
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
21/28
21
3.
Gangguan alat percernaan dan problem nutrisi, antara lain distensi
abdomen akibat dari motilitas usus berkurang, volume lambung berkurang
dan daya untuk mencerna lemak, laktosa, vitamin berkurang.
4. Hipoglikemi, terutama bila pemberian minum terlambat, hipoglikemi ini
disebabkan oleh berkurangnya cadangan glikogen hati dan meningginya
metabolisme bayi.
E. Kondisi bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) (Mochtar,
1998)
1.
Suhu tubuh
a. Pusat mengatur panas belum sempurna
b. Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapannya bertambah
c.
Otot bayi masih lemah
d. Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas
e. Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan
berat badan lahir rendah perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak
kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan sekitar 36-37 C
2. Pernapasan
a. Pusat pengaturan pernapasan belum sempurna
b. Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak
sempurna.
c. Otot pernapasannya dan tilang iga lemah
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
22/28
22
d.
Dapat disertai penyakit. Penyakit hialin membrane, mudah infeksi,
paru-paru, gagal nafas.
3. Alat pencernaan makan
a. Belum berfungsi sempurna sehingga penyerapan makanan dengan
banyak lemak/kurang baik.
b. Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna, sehingga
pengosongan lambung berkurang
c.
Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat menimbulkan
pneumonia
4.
Hepar yang imatur
Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah
terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai kern ikterus.
5.
Ginjal imatur
Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum
sempurna sehingga mudah menjadi edema.
6. Perdarahan dalam otak
a.
Pembuluh darah bayi premature masih rapuh, dan mudah pecah
b.
Sering mengalami gangguan pernapasan, sehingga memudahkan
terjadinya perdarahan dalam otak
c. Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan menyebabkan
kematian bayi
d. Pemberian 02 belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadinya
perdarahan dan nekrosis
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
23/28
23
F.
Penatalaksanaan Pada Bayi Dengan BBLR (Barat Badan Lahir Rendah)
1. Membersihkan jalan napas bayi
2. Memotong tali pusat dan melakukan perawatan tali pusat
3. Membersihkan badan bayi dengan baby oil
4. Memberikan obat mata
5. Membungkus bayi dengan kain hangat
6.
Pengkajian kesehatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah
7.
Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara :
a.
Membungkus bayi dengan menggunakan selimut bayi yang hangat
b. Menidurkan bayi di dalam inkubator dengan suhu 35C,untuk bayi
dengan berat badan < 2 kg dan untuk bayi dengan berat badan 2 2,5
kg suhunya 37C. Jika inkubator tidak ada gunakan kernjang yang
pinggirnya di beri penghangat dari buli-buli panas atau botol yang diisi
air panas. Buli-buli panas atau botol-botol panas di letakkan dalam
keadaan berdiri dan botol di tutup agar airnya tidak tumpah, Buli-buli
panas atau botol-botol harus dalam keadaan terbungkus, dapat
menggunakan handuk atau kain yang tebal untuk membungkusnya. Bila
air panasnya sudah dingin, ganti airnya dengan air panas kembali
c. Suhu lingkungan bayi harus di jaga
a)Kamar dapat masuk sinar matahari
b)Jendela dan pintu dalam keadaan tertutup untuk mengurangi
hilangnya panas dari tubuh bayi melalui proses radiasi dan konveksi
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
24/28
24
d.
Badan bayi harus dalam keadaan kering untuk mencegah evaporasi
8. Pemberian nutrisi yang adekuat
a. Apabila daya hisap belum baik, bayi dicoba untuk menetek sedikit demi
sedikit
b. Apabila bayi belum bisa menetek pemberian ASI diberikan melalui
sendok atau pipet
c. Apabila bayi belum ada reflek menghisap dan menelan harus dipasang
selang
9.
Mengajarkan ibu atau orang tua cara
a. Membersihkan jalan napas
b. Mempertahankan suhu tubuh
c.
Mencegah terjadinya infeksi
d. Perawatan bayi sehari-hari
1) Memandikan
2) Perawatan tali pusat
3)
Pemberian ASI
10.
Observasi keadaan umum bayi selama 3 hari apabila tidak ada perubahan
atau keadaan umum semakin menurun bayi harus dirujuk ke rumah sakit
G. KERANGKA TEORI
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
25/28
25
Gambar 1 Kerangka Teori
Sumber : Manuaba,1998 ,Notoatmodjo 2003, : Lawrence W. Green
Faktor predisposisi :
1. Umur
2.
Pengetahuan (Tentang
faktor dari ibu dan faktor
kehamilan)
3. Pendidikan
4. Pengalaman
Faktor pendukung:
Ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan
Keterjangkauan fasilitas
pelayanan kesehatan
Faktor pendorong:
Petugas
Dukungan keluarga
BBLR (Berat
Badan Lahir
Rendah)
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
26/28
26
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
27/28
27
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Oktarinady 5580 2 Babii
28/28
28