kasus seiri
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 KASUS SEIRI
1/12
PENCEGAHAN CACAT DAN KESELAMATAN KERJA
KASUS SEIRI (PEMILAHAN)
OLEH
KELOMPOK I :
1. DIAN ANGGRAENI PUTRI (KETUA)
2. I PUTU WIPA WIDARSA PUTRA (PEMBICARA)
3. I GUSTI AYU PUTU RIANA INTARANI (NOTULEN)
4. NIKODEMUS LEKO (NOTULEN)
5. ROSNITA HURKA (PENJAWAB)
. NI KADEK DWI AGUSTIANI (PENJAWAB)
!. GORISANTO PRIMUS AJUN (PENJAWAB)
PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
"AKULTAS ILMU KESEHATAN# SAINS# DAN TEKNOLOGI
UNI$ERSITAS DHYANA PURA BALI
2%14
0
-
7/24/2019 KASUS SEIRI
2/12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui tujuan utama k3 adalah mencegah,
mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan kerja (zero accident).
Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah terjadinya
cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan
kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat disekitar tempat
kerja, dan norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg
menciptakam dan memelihara derajat kesehatan kerja.
Pelaksanaan 3 adalah salah satu bentuk untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
pada akhirnya dapat meningkatkan e!isiensi dan produkti"itas kerja. Pekerja
yang sehat akan memberikan hasil yang maksimal dalam pekerjaannya
dibandingkan dengan pekerja yang sakit. #leh karenanya, keselamatan,
keamanan, dan kesehatan pekerja harus diperhatikan bagi setiap pemilik
usaha. $engan memberikan jaminan atas keselamatan, keamanan, dan
kesehatan kerja, setiap pekerja akan merasa bah%a dirinya memiliki jaminan
atas semua resiko yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan dapat membantu
meningkatkan produkti"itas perusahaan. &aminan ini seharusnya sesuai
dengan prinsip 'S dalam kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu suatu
metodepenataan dan pemeliharaan %ilayah kerja secara intensi! yang berasal
dari &epang yang digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara
ketertiban, e!isiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan
kinerja perusahaan secara menyeluruh. si dari 'S antara lain
*. Seiri (Pemilahan), merupakan kegiatan menyingkirkan barang+barang
yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja
hanya barang yang benar+benar dibutuhkan dalam akti"itas kerja.
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metode -
7/24/2019 KASUS SEIRI
3/12
. Seiton (Penataan), merupakan segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi
yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.
3. Seiso (Pembersihan), merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan
daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi
yang baik.
-. Seiketsu (Pemantapan), merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi
sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya.
'. Shitsuke ($isiplin/Pembiasaan), merupakan pemeliharaan kedisiplinan
pribadi masing+masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 'S.
Penerapan 'S harus dilaksanakan secara bertahap sesuai urutannya.
&ika tahap pertama (seiri) tidak dilakukan dengan baik, maka tahap
berikutnya pun tidak akan dapat dijalankan secara maksimal, dan seterusnya.
erdasarkan uraian di atas, kami tertarik untuk membuat analisis kasus yang
terjadi di aboratorium imia tentang penerapan salah satu prinsip 'S, yaitu
Seiri (Pemilahan)
B. RUMUSAN MASALAH
*. agaimana menganalisis kasus yang terjadi di laboratorium klinik kimia
yang berhubungan dengan salah satu prinsip 'S, yaitu Seiri
(Pemilahan) 0
. agaimana menentukan rekomendasi pencegahan terhadap kasus
kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium klinik kimia berdasarkan
dengan salah satu prinsip 'S, yaitu Seiri (Pemilahan) 0
2
-
7/24/2019 KASUS SEIRI
4/12
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORI
1. P&'&*+,' D,' R-,' L+'-/ K&0&,*,' D,' K&0&,,*,' K&,
(K3)
eselamatan dan kesehatan kerja (3) merupakan instrumen yang
memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma+syarakat
sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut
merupakan hak asasi yang %ajib dipenuhi oleh perusahaan. 3 bertujuan
mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero
accident).
Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak
biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk in"estasi
jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang
akan datang. Menurut Sumakmur (*122) esehatan erja adalah
spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang
bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi+tingginya, baik !isik, atau mental, maupun sosial,
dengan usaha+usaha pre"enti! dan kurati!, terhadap penyakit+
penyakit/gangguangangguan kesehatan yang diakibatkan !aktor+
!aktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit+penyakit
umum.eselamatan kerja sama dengan 4ygiene Perusahaan.
esehatan
kerja memiliki si!at sebagai berikut
a. Sasarannya adalah manusia
b. ersi!at medis.
Menurut Suma5mur (*167) esehatan kerja merupakan spesialisasi
ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/
masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi+tingginya baik
!isik, mental maupun sosial dengan usaha pre"enti! atau kurati! terhadap
3
http://masteropik.blogspot.com/2010/12/pengertian-dan-ruang-lingkup-kesehatan.htmlhttp://masteropik.blogspot.com/2010/12/pengertian-dan-ruang-lingkup-kesehatan.htmlhttp://masteropik.blogspot.com/2010/12/pengertian-dan-ruang-lingkup-kesehatan.htmlhttp://masteropik.blogspot.com/2010/12/pengertian-dan-ruang-lingkup-kesehatan.html -
7/24/2019 KASUS SEIRI
5/12
penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh !aktor pekerjaan dan
lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum. onsep kesehatan kerja
de%asa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar 8kesehatan pada sektor
industri9 saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk
semua orang dalam melakukan pekerjaannya.
eselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,
pesa%at, alat kerja, bahan, danproses pengolahannya, landasan tempat kerja
dan lingkungannya serta cara+cara melakukan pekerjaan(Sumakmur, *113).
eselamatan kerja memiliki si!at sebagai berikut
a. Sasarannya adalah lingkungan kerja
b. ersi!at teknik.
Pengistilahan eselamatan dan esehatan kerja (atau sebaliknya)
bermacam macam ada yang menyebutnya 4igiene Perusahaan dan
esehatan erja (4yperkes) dan ada yang hanya disingkat 3, dan dalam
istilah asing dikenal #ccupational Sa!ety and 4ealth.
:uang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (:achman,
*11;)
a. esehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja
yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja,
bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
b. aktor+!aktor lingkungan !isik, biologi, kimia%i, maupun sosial.
d. Proses produksi
e. arakteristik dan si!at pekerjaan
f. =eknologi dan metodologi kerja
c. Penerapan 4yperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan
hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
d. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut
bertanggung ja%ab atas keberhasilan usaha hyperkes.
4
-
7/24/2019 KASUS SEIRI
6/12
2. B,,' K++, B&, ,6,
,. B,,' ++, 6,' &-0, -+*
, dll
asa kuat ?a#4, #4
-
7/24/2019 KASUS SEIRI
7/12
Aas ?#, Aas yang dapat dihasilkan dari reaksi asam nitrat dengan
logam ini dapat mempengaruhi kerja paru+paru dan menyebabkanbatuk+batuk.
Aas @ldan r, sama seperti ?#gas ini akan merusak sistem
perna!asan, namun biasanya orang akan terbatuk+batuk ketika
mencium gas ini dalam konsentrasi yang belum berbahaya.
Aas yang berasal dari pelarut , dalam hal ini pelarut yang mudah
menghasilkan uap beracun anatara lain adalah @S, @@l-(karbon
tetra klorida), @4@l3(kloro!orm) dan benzena.
8. B,,' K++, 6,' M-9, T&,,
-
7/24/2019 KASUS SEIRI
8/12
4. P&',',',' K&8&,,,' K&, 9+ L,,*+-
aboratorium merupakan tempat kerja yang berpotensi timbul
kecelakaan. Meski kecelakaan kecil dan ringan, tetaplah merupakan
kecelakaan yang bisa jadi menimbulkan e!ek yang lebih besar. Sumber
bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan bisa dari bahan kimia,
bahan biologis, radiasi, aliran listrik, dan lainnya. Semua itu bisa membuat
e!ek yang tidak diinginkan seperti keracunan, iritasi, ledakan hingga
kebakaran.
erikut ini merupakan tips cara penanganan a%al sebagai pertolongan
pertama (P3) pada kecelakaan di aboratorium kimia
,) L-, ,, ,+,*
-
7/24/2019 KASUS SEIRI
9/12
ulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak+
banyaknya
emudian cuci dengan larutan 3C @uS#-.
) L-, ,, ,+,* &'9, /,',0
$iolesi dengan salep minyak ikan atau le"ertran
Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres
sampai rasa nyeri agak berkurang.
8) L-, /,9, ,*,
9) K&,8-','
Keracunan zat melalui pernafasan
LARUTAN KIMIA PADA
LABORATORIUM
$i sebuah laboratorium klinik kimia yang baru didirikan dan sedang
dalam proses untuk beroperasi, seorang petugas laboratorium mengalami
kecelakaan kerja. Petugas tersebut tersiram larutan
-
7/24/2019 KASUS SEIRI
10/12
aFuades yang disimpan di rak yang sama di laboratorium tersebut. Sehingga
kulit pada tangan petugas laboratorium tersebut menjadi terasa panas dan
melepuh seperti luka bakar.
2. ANALISA KASUS
$ari masalah atau kasus tersebut dapat diperhatikan bah%a di sebuah
laboratorium kilinik kimia yang baru didirikan dan sedang dalam proses
untuk beroperasi, petugas laboratorium tersebut kurang hati+hati dalam
bekerja dan belum menetapkan susunan kategori atau dengan kata lain
belum memilah larutan+larutan atau reagen+reagen yang terdapat dalam
laboratorium menjadi beberapa kategori seperti reagen yang berbahaya, danreagen yang tidak berbahaya. Sebaiknya pemilahan reagen+reagen tersebuh
harus dibuat detail dan ditempatkan pada rak yang berbeda sesuai katagori
tingkat bahaya reagen/zat kimia. &ika petugas laboratorium tersebut bekerja
dengan lebih berhati+hati dan sudah memilah kategori reagen dan
ditempatkan sesuai dengan tingkat bahaya yang ditimbulkan, maka petugas
laboratorium tersebut tidak akan sampai terkena tumpahan reagen asam
sul!at maupun reagen berbahaya yang lainnya dan tangan dari petugas lab
tersebut tidak akan mengalami luka bakar.
ebiasaan untuk menerapkan esehatan dan eselamatan erja
terutama pada salah satu istilah dalam bagian 'S yang pertama yaitu Seiri
atau disebut juga 8memilah9, dimana kita sebagai petugas laboratorium
harus melakukan pemilahan terhadap sarana dan prasarana laboratorium
secara baik untuk mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan kerja yang
terjadi. Misalnya pemilahan serta penempatannya reagen/zat/larutan kimia
harus terpisah antara reagen/larutan/zat kimia dengan kategori yang bersi!at
berbahaya dan kategori yang bersi!at tidak berbahaya (terutama reagen+
reagen untuk pemeriksaan laboratorium) akan dapat meminimalisir
terjadinya kecelakaan kerja yang beresiko menimbulkan cacat pada petugas
laboratorium tersebut.
9
-
7/24/2019 KASUS SEIRI
11/12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
'S adalah singkatan kata yang berasal dari bahasa &epang yaitu Seiri,
Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. $alam bahasa ndonesia diterjemahan
sebagai Pilah, =ata, ersihkan, Mantapkan, dan iasakan.
Penerapan 'S harus dilaksanakan secara bertahap sesuai urutannya. &ika
tahap pertama (seiri) tidak dilakukan dengan baik, maka tahap berikutnya pun
tidak akan dapat dijalankan secara maksimal, dan seterusnya.
$alam kasus yang terjadi di salah satu petugas di laboratorium klinik
kimia, perlu dilakukan kebiasaan untuk menerapkan esehatan dan
eselamatan erja terutama pada salah satu istilah dalam bagian 'S yang
pertama yaitu Seiriatau disebut juga 8memilah9, sebagai petugas laboratorium
harus melakukan pemilahan terhadap sarana dan prasarana laboratorium secara
baik untuk mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan kerja yang terjadi.
Misalnya pemilahan serta penempatannya reagen/zat/larutan kimia harus
terpisah antara reagen/larutan/zat kimia dengan kategori yang bersi!at
berbahaya dan kategori yang bersi!at tidak berbahaya untuk meminimalisir
terjadinya kecelakaan kerja yang beresiko menimbulkan cacat pada petugas
laboratorium.
B. SARAN
Perlu dilakukan kebiasaan untuk pemilahan serta penempatannya
reagen/zat/larutan kimia harus terpisah antara reagen/larutan/zat kimia dengan
kategori yang bersi!at berbahaya dan kategori yang bersi!at tidak berbahaya
(terutama reagen+reagen untuk pemeriksaan laboratorium) akan dapat
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja yang beresiko menimbulkan cacat
pada petugas laboratorium dan selalu memastikan peralatan tersebut terletak
pada tempatnya dan ada dalam keadaan aman untuk ditinggal setelah bekerja,
dan juga dalam keadaan aman untuk memulai kerja rutin di %aktu kedepannya.
10
-
7/24/2019 KASUS SEIRI
12/12
DA"TAR PUSTAKA
http//id.%ikipedia.org/%iki/esehatanGdanGkeselamatanGkerja
http//sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/;*3/;1/pengertian+dan+
de!inisi+k3+keselamatan.html
http//blogger+ulin.blogspot.com/;*3/;*/kecelakaan+yang+terjadi+di+
laboratorium.html
http//sta!!.uny.ac.id/sites/de!ault/!iles/pengabdian/agung+%ijaya+subiantoro+
mpd/keselamatan+dan+kesehatan+kerja.pd!
http//ejournal+s*.undip.ac.id/indeH.php/tlingkungan/article/"ie%>ile/6;1/716
http//a!inaharas.blogspot.com/;*/;3/bahaya+di+laboratorium+dan+upaya.html
http//a!inaharas.blogspot.com/;*/;3/bahaya+di+laboratorium+dan+upaya.html
http//restipratita.blogspot.com/;*/;'/pe%adahan+dan+penyimpanan+reagen+
kimia.html
11
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerjahttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-definisi-k3-keselamatan.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-definisi-k3-keselamatan.htmlhttp://blogger-ulin.blogspot.com/2013/01/kecelakaan-yang-terjadi-di-laboratorium.htmlhttp://blogger-ulin.blogspot.com/2013/01/kecelakaan-yang-terjadi-di-laboratorium.htmlhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/agung-wijaya-subiantoro-mpd/keselamatan-dan-kesehatan-kerja.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/agung-wijaya-subiantoro-mpd/keselamatan-dan-kesehatan-kerja.pdfhttp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan/article/viewFile/2709/2697http://afinaharas.blogspot.com/2012/03/bahaya-di-laboratorium-dan-upaya.htmlhttp://afinaharas.blogspot.com/2012/03/bahaya-di-laboratorium-dan-upaya.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerjahttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-definisi-k3-keselamatan.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-definisi-k3-keselamatan.htmlhttp://blogger-ulin.blogspot.com/2013/01/kecelakaan-yang-terjadi-di-laboratorium.htmlhttp://blogger-ulin.blogspot.com/2013/01/kecelakaan-yang-terjadi-di-laboratorium.htmlhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/agung-wijaya-subiantoro-mpd/keselamatan-dan-kesehatan-kerja.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/agung-wijaya-subiantoro-mpd/keselamatan-dan-kesehatan-kerja.pdfhttp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan/article/viewFile/2709/2697http://afinaharas.blogspot.com/2012/03/bahaya-di-laboratorium-dan-upaya.htmlhttp://afinaharas.blogspot.com/2012/03/bahaya-di-laboratorium-dan-upaya.html