laporan kasus asfiksia dr.setyo.doc

Upload: dewi-trisnawati

Post on 25-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    1/22

    LAPORAN KASUS

    ASFIKSIA

    Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi

    Persyaratan Program Pendidikan Profesi Dokter

    Bagian Ilmu Kedokteran Forensik

    Pembimbing : dr. etyo !risnadi" p.KF" .#

    $% :

    Kelompok :

    Priska Dewi Forceviana Savitri ( 01.211.6488 )

    Sherly Bella Patrissa ( 01.211.6525 )

    Pani !nriawan ( 01.20".5408 )

    B#na !y# $inkalasari ( 01.210.610% )

    &ita Se'tiantika ( 01. 208.5"6 )

    F'KU%!' K&D$K!&(')

    U)I*&(I!' I%'M U%!') '+U)+ &M'(')+

    ,-/

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    2/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Asfiksia adalah kumpulan dai !e!a"ai keadaan dimana #e$adi "an""uan dalam

    pe#ukaan udaa penafasan %an" nomal& 'an""uan #ese!u# dapa# dise!a!kan kaena

    adan%a o!s#uksi pada saluan penafasan dan "an""uan %an" diaki!a#kan kaena

    #ehen#in%a sikulasi& 'an""uan ini akan menim!ulkan sua#u keadaan dimana oksi"en

    dalam daah !ekuan" %an" dise#ai den"an penin"ka#an kada ka!ondioksida&

    Keadaan ini $ika #eus di!iakan dapa# men%e!a!kan #e$adin%a kema#ian&

    Asfiksia meupakan pen%e!a! kema#ian #e!an%ak %an" di#emukan pada kasus

    kedok#ean foensik& Asfiksia %an" dise!a!kan oleh kaena adan%a o!s#uksi pada salua

    penafasan dise!u# asfiksia mekanik& Asfiksia $enis inilah %an" palin"! sein" di$umpai

    dalam kasus #indak pidana %an" men%an"ku# #u!uh dan n%a(a manusia&)en"e#ahui

    "am!aan asfiksia* khususn%a pada pos#mo#em&

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    3/22

    BAB II

    +IN,AUAN PUS+AKA

    -& Asfiksia

    -&-& Definisi

    'sfiksia merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyatakan

    berhentinya respirasi yang efektif 0cessation of effective respiration1 atau ketiadan

    kembang kempis 0absence of pulsation1. )amun pengertian asfiksia dan anoksia 0atau

    lebih tepatnya hipoksia1 sering di2ampuradukan. $leh sebab itu sebelum membahas

    masalah asfiksia lebih lanjut" perlu dipahami lebih dulu tentang anoksia

    'noksia adalah suatu keadaan di mana tubuh sangat kekurangan oksigen" yang

    berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 3 golongan" yaitu :

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    4/22

    . 'noksia anoksik 0anoxic anoxia1" yaitu keadaan anoksia yang disebabkan karena

    oksigen tidak dapat men2apai darah sebagai akibat kurangnya oksigen yang

    masuk paru4paru.

    ,. 'noksia anemik 0anaemic anoxia1" yaitu keadaan anoksia yang disebabkan karena

    darah tidak dapat menyerap oksigen" seperti pada kera2unan karbon monoksida

    5. 'noksia stagnan 0stagnant anoksia1" yaitu keadaan anoksia yang disebabkan

    karena darah tidak mampu memba6a oksigen ke jaringan" seperti pada heart

    failure atau embolism

    3. 'noksia histotoksik 0histotoxic anoxia1" yaitu keadaan anoksia yang disebabkan

    karena jaringan tida mampu menyerap oksigen" seperti paa kera2unan 2yanida.

    Ketiga jenis anoksia yang terakhir 0yaitu anoksia anemik" stagnan dan

    histotoksik1 disebabkan oleh penyakit atau kera2unan" sedangkan anoksia yang

    pertama yaitu 0anoksia anoksik1 disebabkan kekurangan oksigen atau obstruksi

    mekanik pada jalan nafas. 7ang disebut asfiksia sebenarnya adalah anoksia anoksik"

    atau sering juga disebut asfiksia mekanik 0mechanical asphixia1.

    -&.& ,enis / $enis Asfiksia

    'da beberapa jenis kejadian yang dapat digolongkan sebagai asfiksia" yaitu :

    . rangulasi" antara lain :

    +antung 0hanging1

    Penjeratan 0strangulation by ligature1

    8ekikan 0manual trangulation1

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    5/22

    ,. ufokasi

    5. Pembekapan 0smothering1

    3. Penyumpalan 0choking/gaging1

    /. !enggelam 0drowning1

    9. 8rush asphyia :

    !ekanan pada dada oleh benda berat

    Berdesakan

    -&0& 'e$ala klinis Asfiksia

    ;ika tubuh kekurangan oksigen maka gejala klinik yang akan terjadi bergantung

    pada tingkat kekurangan

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    6/22

    Pada stadium ini pusat pernapasan mengalami depresi yang berlebihan sehingga

    gerakan napas menjadi sangat lemah atau berhenti. Penderita menjadi tidak sadar

    dan dalam keadaan ini dapat terjadi pengeluaran sperma" urine dan fe2es

    3. tadium akhir 0final stage1

    Pada stadium ini terjadi paralyse se2ara komplit dari pusat pernapasan. ebelum

    pernapasan berhenti sama sekali dapat terlihat gerakan napas oleh otot4otot

    pernapasan sekunder.

    -&1& +anda / #anda Asfiksia

    4 terdapat bintik perdarahan di permukaan paru" jantung" thymus" epiglotis

    4 lebam mayat ber6arna lebih gelap 0merah keunguan1

    4 relaksasi dari semua spingter

    4 organ ber6arna lebih gelap

    4 darah menjadi lebih en2er

    4 tanda sianosis

    .& +en""elam 2 Do(nin"

    !enggelam merupakan akibat dari terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh

    kedalam 2airan. !enggelam merupakan salah satu bentuk kematian asfiksia" dimana bila

    pada asfiksia yang lain tidak mengalami perubahan elektrolit dalam darah" sedangkan

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    7/22

    pada tenggelam perubahna tersebut ada" baik tenggelam dalam air ta6ar 0fresh 6ater

    dro6ning1" maupun tenggelam dalam air asin 0salt 6ater dro6ning1.

    Mekanisme kematian pada tenggelam umumnya adalah asfiksia" mekanisme

    kematian yang dapat juga terjadi pada tenggelam adalah inhibisi =agal" dan spasme

    laring. 'danya mekanisme kematian yang berbeda > beda pada tenggelam" akan memberi

    6arna pada pemeriksaan mayat dan pemeriksaan laboratorium. Dengan kata lain"

    kelainan yang didapatkan pada kasus tenggelam" tergantung dari mekanisme

    kematiannya.

    !enggelam pada umumnya merupakan ke2elakaan" baik ke2elakaan se2ara

    langsung berdiri sendiri" maupun tenggelam yang terjadi oleh karena korban dalam

    keadaan mabuk" berada di ba6ah pengaruh obat atau pada mereka yang terserang

    epilepsi. Pembunuhan dengan 2ara menenggelamkan jarang terjadi" korban biasanya bayi

    atau anak > anak" pada orang de6asa dapat terjadi tanpa sengaja" yaitu korban

    sebelumnya dianiaya" disangka sudah mati" padahal hanya pingsan. Untuk

    menghilangkan jejak korban diba6a ke sungai sehingga mati karena tenggelam. Bunuh

    diri dengan 2ara menenggelamkan diri juga merupakan peristi6a yang jarang terjadi.

    Korban sering memberati dirinya dengan batu atau besi" baru kemudian terjun ke air.

    Dengan demikian di dalam menghadapi kasus tenggelam" selain pemeriksaan

    ditunjukkan untuk menentukan sebab kematian juga ditunjukkan untuk mengetahui 2ara

    kematiannya" ke2elakaan" pembunuhan atau bunuh diri.

    0&- )ekanisme #en""elam

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    8/22

    Mekanisme pada kasus tenggelam" bukan hanya sekedar masuknya 2airan

    kedalam saluran pernafasan" akan tetapi merupakan hal yang 2ukup kompleks"

    mekanisme tenggelam dalam air asin berbeda dengan tenggelam pada air ta6ar.

    0&-&-& +en""elam dalam ai #a(a

    4 air ta6ar akan terserap dengan 2epat dalam jumlah besar" sehingga terjadi

    hemodilusi yang hebat sampai ?, persen yang berakibat terjadi hemolisis.

    4 terjadi perubahan biokimia6i" dimana kalium dalam plasma meningkat dan

    natrium berkurang

    4 hemodilusi menyebabkan 2airan dalam pembuluh darah atau sirkulasi

    menjadi berlebihan" terjadi penurunan tekanan sistol dan dalam 6aktu

    beberapa menit terjadi fibrilasi =entrikel

    4 jantung untuk beberapa saat masih berdenyut dengan lemah" terjadi anoksia

    serebri yang hebat

    0&-&.& +en""elam dalam ai asin

    4 terjadi hemokonsentrasi" 2airan dari sirkulasi tertarik keluar sampai sekitar

    3,@ dan masuk ke dalam jaringan paru > paru sehingga terjadi edema

    pulmonal yang hebat

    4 pertukaran elektrolit dari air asin ke dalam darah mengakibatkan

    meningkatnya hematokrit dan peningkatan kadar natrium plasma

    4 fibrilasi fentrikel tidak terjadi" terjadinya anoksia pada miokardium dan

    disertai peningkatan =iskositas darah" akan menyebabkan payah jantung

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    9/22

    4 tidak terjadi hemolisis" melainkan hemokonsentrasi" tekanan sistolik akan

    menetap dalam beberapa menit

    0&.& Pemeiksaan Lua Pada Kasus +en""elam

    4 penurunan suhu mayat" berlangsung 2epat" rata > rata /-F permenit" suhu tubuh

    akan sama dengan suhu lingkungan dalam 6aktu / atau 9 jam

    4 lebam mayat tampak jelas pada dada bagian depan" leher dan kepala" ber6arna

    merah terang dan perlu dibedakan pada kera2unan 8$

    4 pembusukan sering tampak" kulit ber6arna kehijauan atau merah gelap" pada

    pembusukan lanjut tampak gelembung > gelembung pembusukan dibagian atas

    tubuh" skrotum pada pria" dan labia mayora pada 6anita" kulit telapak tangan

    dan kaki mengelupas

    4 gambaran kulit angsa 0goose-flesh, cutis anserina1 sering dijumpai

    4 busa halus yang berbentuk jamur tampak pada mulut atau hidung atau keduanya

    4 terbentuknya busa halus tersebut adalah masuknya 2airan dalam saluran

    pernafasan merangsang terbentuknya mukus" substansi ini ber2ampur dengan air

    dan surfaktan dari paru > paru dan terko2ok oleh karena upaya pernafasan yang

    hebat

    4 pembusukan akan merusak busa tersebut dan terbentuk pseudofoam yang

    ber6arna kemerahan

    4 bintik perdarahan ditemukan pada kedua kelopak mata

    4 pada pria genitalnya dapat mengerut

    4 pada lidah ditemukan memar atau bekas gigitan yang merupakan tanda bah6a

    korban berusaha untuk hidup

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    10/22

    4 bila korban yang tenggelam adalah bayi maka dipastikan kasusnya adalah kasus

    pembunuhan

    0&0& Pemeiksaan Dalam Pada Kasus +en""elam

    4 pemeriksaan terutama ditunjukkan pada sistem pernafasan" busa halus terdapat

    mengisi trakea dan 2abang > 2abangnya" air juga dapat ditemukan" demikian

    pula halnya dengan benda > benda asing yang ikut terinhalasi bersama air

    4 benda asing dalam trakea dapat tampak se2ara makroskopis" misalnya pasir"

    lumpur" binatang air dan tumbuhan air" sedangkan yang tampak se2ara

    mikroskopik diantaranya telur 2a2ing dan diatom

    4 untuk men2ari diatom paru > paru harus di destruksi dengan asam sulfat dan

    asam nitrat kemudian di sentrifuge dan endapannya dilihat diba6ah mikroskop

    4 diatom dapat di2ari di dalam darah jantung yang telah dien2erkan" pemeriksaan

    diatom dikatakan positif bila dari sediaan paru > paru dapat ditemukan diatom

    sebanyak /A%PB atau jika dari sumsum tulang A%PB. Maka jika ditemukan

    diatom korban berarti mati tenggelam dengan mekanisme asfiksia

    4 ber2akpaltaufterjadi karena robeknya partisi interal=eola dan sering terlihat di

    ba6ah pleura" ber6arna biru kemerahan" terlihat pada bagian ba6ah paru yaitu

    pada permukaan anterior dan permukaan antarbaga paru > paru

    4 paru > paru pu2at dengan diselingi ber2ak > ber2ak merah diantara daerah yang

    ber6arna kelabu" pada pengirisan tampak 2airan merah kehitaman ber2ampur

    buih

    4 gambara paru > paru seperti tersebut di tas dikenal dengan nama emphysema

    aquosumatau emphysema hidroaerique

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    11/22

    4 mekanisme terjadinya emphysema aquosum dan adanya busa dalam saluran

    nafas" merupakan kelainan yang khusus untuk tenggelam" terinhalasinya air

    akan mengiritasi membrana mukosa dari saluran pernafasan dan menstimulir

    sekresi mukus" pergerakan pernafasan dalam udara yang ada dalam saluran

    pernafasan mengko2ok substan tersebut sehingga berbentuk busa

    4 obstruksi pada sirkulasi paru > paru akan menyebabkan distensi jantung kanan

    dan pembuluh =ena besar dan keduanya penuh berisi darah yang ber6arna

    merah gelap dan 2air" tidak ada pembekuan

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    A& FAK+A 3AN' BERKAI+AN DEN'AN IDEN+I+AS ,ENA4AH :

    -& Iden#i#as Umum ,ena5ah :

    a. ;enis kelamin : perempuan

    b. Umur : kurang lebih enam puluh tahun

    2. Panjang badan : seratus empat puluh delapan 2entimeter

    d. arna kulit : putih kekuningan

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    12/22

    e. 8iri rambut : rambut lurus" ber6arna hitam beruban" digelung ke belakang"

    panjang rambut tiga puluh dua 2entimeter

    f. Keadaan gi

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    13/22

    . %ebam mayat : pada tengkuk" punggung" betis hilang dengan penekanan

    ,. Kaku mayat : kaku mayat seluruh tubuh.

    5. Pembusukan : tidak ditemukan.

    3. %ain > lain : tidak ditemukan.

    7& FAK+A DARI PE)ERIKSAAN +UBUH BA'IAN LUAR:

    -& Pemukaan Kuli# +u!uh:

    a. Kepala : !erdapat benjolan di kulit kepala bagian luar dengan panjang sembilan

    2entimeter lebar tujuh 2entimeter

    Daerah berambut : tidak ada kelainan

    ajah : terdapat dua buah luka le2et di dahi

    . luka ke satu : panjang satu koma lima 2entimeter lebar satu 2entimeter. Pusat luka

    tiga 2entimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh" empat 2entimeter diatas garis

    yang menghubungkan antara kedua alis mata.

    ,. %uka ke dua : panjang tiga 2entimeter lebar satu koma lima 2entimeter. Pusat luka

    empat 2entimeter sebelah kiri garis tengah tubuh" empat 2entimeter di atas garis

    yang menghubungkan kedua alis .

    b. %eher : terdapat jejas melingkar di leher dengan panjang tiga puluh delapan

    2entimeter dan lebar jejas dua 2entimeter. ;ejas di bagian depan lima 2entimeter di ba6ah

    dagu" jejas di kanan leher terletak tujuh 2entimeter di ba6ah lubang telinga kanan" jejas di

    bagian belakang leher tepat di tengkuk dan jejas di kiri leher terletak sembilan 2entimeter

    di ba6ah lubang telinga kiri .

    2. Bahu :

    Bahu kanan : tidak ada kelainan

    Bahu kiri : tidak ada kelainan

    d. Dada :

    Dada kanan : tidak ada kelainan

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    14/22

    Dada kiri : tidak ada kelainan

    e. Punggung :

    Punggung kiri : tidak ada kelainan

    Punggung kanan : tidak ada kelainan

    f. Perut : tidak ada kelainan

    g. Bokong :

    Bokong kanan : tidak ada kelainan

    Bokong kiri : tidak ada kelainan

    h. Dubur :

    %ingkaran dubur : tidak ada kelainan

    %iang dubur : tidak ada kelainan

    i. 'nggota gerak :

    'nggota gerak atas :terdapat jejas lakban pada pergelangan tangan

    Kanan : terdapat jejas lakban di pergelangan tangan kanan

    Kiri : terdapat satu buah luka memar di lengan kiri ba6ah bagian dalam"

    panjang empat 2entimeter lebar satu 2entimeter" dan jejas lakban di pergelangan

    tangan kiri.

    'nggota gerak ba6ah :

    Kanan : tidak ada kelainan

    Kiri : tidak ada kelainan

    .& Ba"ian +u!uh #e#en#u:

    a. Mata :

    o 'lis mata : ber6arna hitam

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    15/22

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    16/22

    o Bibir ke2il : tidak ada kelainan

    o Kelentit : tidak ada kelainan

    0& +ulan" 8 +ulan":

    a. !ulang tengkorak : sutura tampak halus" tidak ada kelainan

    b. !ulang belakang : tidak ada kelainan

    2. !ulang4tulang dada : tidak ada kelainan

    d. !ulang4tulang punggung : tidak ada kelainan

    e. !ulang4tulang panggul : tidak ada kelainan

    f. !ulang anggota gerak : tidak ada kelainan

    D& FAK+A DARI PE)ERIKSAAN +UBUH BA'IAN DALA)

    . ($)++' K&P'%':

    a. !erdapat resapan darah di kulit kepala bagian dalam dengan ukuran panjang sembilan

    2entimeter lebar tujuh 2entimeter

    b. $tak : ditemukan pelebaran pembuluh darah di otak besar dan tampak berkabut

    $tak besar : panjang dua puluh 2entimeter" lebar lima belas 2entimeter" tinggi

    enam 2entimeter" pembuluh darah melebar" tidak ada tanda perdarahan

    $tak ke2il : panjang tiga belas 2entimeter" lebar enam 2entimeter" tinggi dua

    2entimeter" tidak ada tanda perdarahan

    Batang otak : tidak ada kelainan

    ,. %&( B'+I') D'%'M

    a. !enggorokan : terdapat buih halus

    b. Kerongkongan : terdapat resapan darah di kerongkongan sebelah kiri luar

    dengan panjang empat 2entimeter lebar tiga 2entimeter dan di sebelah kanan luar

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    17/22

    panjang delapan 2entimeter lebar dua 2entimeter. etelah kerongkongan di buka terdapat

    buih halus

    2. Pembuluh darah leher : tidak ada kelainan

    5. ($)++' D'D' :

    a. Paru : terdapat perlengketan antar lobus di paru kanan dengan panjang empat belas

    2entimeter

    Paru kanan : tebal lima 2entimeter" panjang dua puluh lima 2entimeter" lebar tiga

    belas 2entimeter

    Paru kiri : tebal lima 2entimeter" panjang dua puluh satu 2entimeter" lebar sepuluh

    2entimeter

    b. ;antung : panjang tiga belas 2entimeter" lebar sepuluh 2entimeter" tebal tiga

    2entimeter. !erdapat perlemakan pada jantung dan tampak aliran pembuluh darah koroner

    yang tidak lan2ar

    o %ingkar katup mitral sepuluh 2entimeter" lingkar katup trikuspidalis tiga belas

    2entimeter

    o !ebal otot jantung kanan dua 2entimeter" tebal otot jantung kiri dua koma delapan

    2entimeter

    3. ($)++' P&(U! :

    a. %ambung : tidak terdapat sisa sisa makanan" tidak ada kelainan

    b. Pankreas : tidak ada kelainan

    2. #ati : lobus kanan hati panjang lima belas 2entimeter lebar tujuh belas

    2entimeter tinggi enam 2entimeter" lobus kiri hati panjang dua puluh 2entimeter lebar

    sembilan 2entimeter tinggi dua 2entimeter

    d. %impa : tidak ada kelainan

    e. Usus : tidak ada kelainan

    f. +injal : tidak ada kelainan

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    18/22

    /. ($)++' P')++U% : tidak ada kelainan

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    19/22

    BAB I9

    PE)BAHASAN

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    20/22

    BAB 9

    KESI)PULAN

    Dari fakta4fakta yang saya temukan dari pemeriksaan atas jena

  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    21/22

    DAF+AR PUS+AKA

    'mir '. Infanti2ide. Dalam: Kapita elekta Kedokteran Forensik. Fakultas Kedokteran

    Uni=ersitas umatera Utara. Medan. /: 35 > //.

    'nonim. P' dan pengguguran kandungan stop infanti2ide. E$nline. ,--9. E2ited ,--G

    eptember. '=ailable from : U(% :

    http:AA666.free6ebs.2omApasHpengguguranHkandunganHbyHsummer=ernithA2arainfantisida.htm

    'nonim. Pembunuhan 'nak endiri. Dalam : Ilmu Kedokteran Forensik. Fakultas Kedokteran

    Uni=ersitas Indonesia. ;akarta ?.

    8hadha P*. Infantisida. Dalam : 8atatan kuliah ilmu forensik dan toksikologi. &disi *. ;akarta :

    idya Medika /.

    Dahlan" . ,--5"Petunjuk Praktikum Pembuatan Visum et epertum" Badan Penerbit ni=ersitas

    Diponegoro" emarang.

    Dahlan" .",--?" 'sfiksia. Dalam :!lmu "edokteran #orensik" Badan Penerbit Uni=ersitas

    Diponegoro" emarang. -? > ,3.

    Dahlan" .",--?" Pembunuhan Bayi. Dalam : !lmu "edokteran #orensik" Badan Penerbit

    ni=ersitas Diponegoro" emarang. 3 > 3G.

    Dimaio *;" Dimaio D. )eonati2ide" infanti2ide" and 2hild homi2ide. In : Forensi2 pathology.

    e2ond &dition.

    #amdani ). Pembunuhan anak. Dalam : Ilmu kedokteran kehakiman. ;akarta : P! +ramedia

    Pustaka Utama. ,.

    Idries '.M. Pembunuhan anak. Dalam: Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. &disi Pertama.

    Penerbit Binarupa 'ksara. ?: ,/9 > ,9,.

    Idries '.M. !enggelam. Dalam: Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. &disi Pertama. PenerbitBinarupa 'ksara. ?: ?- 4 G3.

    Knight" B." aukko" P." ,--3""night$s #orensic Pathology %hird &dition!, 'xford (niversityPress" 3/ > 39.

    Pardjaman. Infanti2ide. Dalam: 8atatan Kuliah Ilmu Kedokteran Forensik. Fakultas KedokteranUni=ersitas Malahayati. Bandar %ampung. ,--: /5 > 9,.

    http://www.freewebs.com/pas_pengguguran_kandungan_by_summervernith/carainfantisida.htmhttp://www.freewebs.com/pas_pengguguran_kandungan_by_summervernith/carainfantisida.htmhttp://www.freewebs.com/pas_pengguguran_kandungan_by_summervernith/carainfantisida.htmhttp://www.freewebs.com/pas_pengguguran_kandungan_by_summervernith/carainfantisida.htm
  • 7/25/2019 LAPORAN KASUS asfiksia dr.setyo.doc

    22/22

    Perdanakusuma M. Beberapa permasalahan mengenai kasus pembunuhan. Dalam : Bab4bab

    tentang kedokteran forensik. ;akarta : +halia Indonesia G3.

    Prameng. %B" dkk. Petunjuk !eknik $topsi. Fakultas Kedokteran Uni=ersitas Diponegoro.

    emarang ,--.

    hepherd (. Deaths and injury in infan2y. In : impson " s forensi2 medi2ine. !6elfth &dition.

    %ondon : 'rnold ' Member $f !he #odder #eadline +roup ,--5.