lp eliminasi fecal
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
1/12
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. W DENGAN GANGGUAN ELIMINASI
FECAL PADA PASIEN DIARE AKUT
DI RUANG ETHA RS. PANTI WILASA DR. CIPTO
DISUSUN OLEH :
DIAN AJI WIBOWO
P. 1742117
PRODI DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KEMESKES SEMARANG
KEMENKES SEMARANG
211
3
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
2/12
I. DEFINI
Eliminasi produk sisa pencernaan yang teratur merupakan aspek yang penting untuk
fungsi normal tubuh. Perubahan eliminasi dapat menyebabkan masalah pada sistem
gastroentestinal dan sistem tubuh lainnya. Karena fungsi usus bergantung pada keseimbangan
bebrapa faktor, pola dan kebiasaan eliminasi yang bervariasi diantara individu. Namun
pengeluaran feces yang sering, dalam jumlah besar dan karakteristiknya normal biasanya
berbanding lurus dengan rendahnya insiden kanker kolorektal (Robinson dan eigley, !"#"$.
%eces adalah produk buangan saluran pencernaanmanusia yang dikeluarkan melalui anus .
Proses pembuangan kotoran dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi$ antara
sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. &au khas dari tinja atau
feses disebabkan oleh aktivitasbakteri. &akteri menghasilkan senya'a seperti indole,skatole,
dan thiol (senya'a yang mengandung belerang$, dan juga gas hidrogen sulfida. supan
makanan berupa rempah)rempah dapat menambah bau khas feses atau tinja. *erdapat juga
beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau feses atau tinja.
Eliminasi normal dan faktor)faktor yang meningkatkan atau menghambat eliminasi.
supan pera'atan yang mendukung akan menghormati privasi dan kebuthan emosional
klien. *indakan yang dirancang untuk meningkatkan eliminasi normal juga harus
meminimalkan rasa ketidaknyamanan.
II. PEN!EBAB
%aktor)faktor yang +empengaruhi Eliminasi %eses
a. %aktor yang meningkatkan eliminasi
!. -ingkungan yang bebas stress
. Kemampuan untuk mengikuti pola devekasi pribadi,privasi
/. 0iet tinggi serat
1. supan cairan normal (jus buah, cairan hangat$
2. 3lahraga (berjalan$
4. Kemampuan untuk mengambil posisi jongkok
5. 0iberikan laksatif dan katartik secara tepat
b. %aktor yang merusak eliminasi
4
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anushttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indole&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indole&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skatole&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skatole&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Thiol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Thiol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sulfidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sulfidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Anushttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indole&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skatole&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Thiol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sulfidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan -
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
3/12
!. 6tres emosional (ansietas 7 depresi$
. 8agal mencetuskan refleksi defekasi, kurang 'aktu atau kurang privasi
/. 0iet tinggi lemak, tinggi karbohidrat
1. supan cairan berkurang
2. 9mobilitas atau tidak aktif
4. *idak mampu jongkok akibat imobilitas, usia lanjut, deformitas musculoskeletal,
nyeri, dan nyeri selama defekasi
5. Penggunaan analgesic narkotik, antibiotic, dan anestasi umum, serta penggunaan
katartik yang berlebihan.
III. TANDA DAN GEJALA
!. Penurunan frekuensi defekasi yang dikuti oleh pengeluaran feces yang lama atau
keras dan kering (konstipasi$.. danya upaya mengedan saat defekasi
/. +olilitas usus halus melambat
1. Nyeri pada rektum
2. +engalami kelemahan, kebingungan dan tidak sadar untuk melupakan defekasi.
4. Ketidakmampuan mengeluarkan feces selama beberapa hari, 'alaupun terdapat
keinginan berulang untuk melakukan defekasi
5. Kehilangan nafsu makan, destensi, kram abdomen, dan nyeri di rektum.
#. Pengeluaran feces cair dan tidak berbentuk
". Kulit perinium dan bokong pada inaten usus yang mengiritasi
!:. 8erakan peristaltik melambat!!. *idak mampi mengontrol keluarnya feces dan gas dari anus
!. 0ehidrasi
!/. bdomen penuh dan keras
I". JENIS#MACAM
$. 9mpaksi
9mpaksi feses merupakan akibat darikonstipasi yang tidak diatasi. 9mpaksi adalah
kumpulan feses yang mengeras,mengendap didalam rektum, yang tidak dapat dikeluarkan.
Pada kasus impaksi berat, massa dapat lebih jauh masuk kedalam kolon sigmoid. Klien yang
menderita kelemahan, kebingungan, atau tidak sadar adalah klien yang paling beresiko
mengalami impaksi. +ereka terlalu lemah atau tidak sadar akan kebutuhannya untuk
melakukan defekasi.
5
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
4/12
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
5/12
mengedan saat defekasi adalah suatu tanda yang terkait dengan konstipasi. pabila motilitas
usushalus melambat, masa feses lebih lama terpapar pada dinding usus dan sebagian besar
kandungan air dalam feses diabsorpsi. 6ejumlah air kecil ditinggalkan untuk melunakkan dan
melumasi feses. Pengeluaran feses yang kering dank eras dapat menimbulkan nyeri pada
rectum. 6etiap individu mempunyai pola defekasi individual yang harus dikaji pera'at. Perlu
diingat bah'a tidak semua orang de'asa memiliki pola defekasi setiap hari. 0efekasi hanya
setiap 1 hari atau lebih dianggap tidak normal. Pola defekasi yang biasanya setiap sampai /
hari sekali tanpa ada kesulitan, nyeri, atau perdarahan dapat dianggap normal untuk seorang
lansia. pabila dalam catatan harian tertulis bah'a frekuensi defekasi mulai menurun, maka
hal tersebut perlu diperhatikan.
Konstipasi adalah bahaya yang signifikan terhadap kesehatan. +engedan selama
defekasi menimbulkan masalah pada klien yang baru menjalani bedah abdomen, ginekologi,
atau bedah rectum. ?paya untuk mengeluarkan feses dapat menyebabkan jahitan terpisah
sehingga luka terbuka kembali. 6elain itu, klien yang mempunyai ri'ayat penyakit
kardiovaskula, penyakit yang menyebabkan peningkatan tekanan intraocular (glaucoma$, dan
peningkatan tekanan intrakanial harus mencegah konstipasi dan hindari penggunaan manuver
vassalva. -ansia dapat mengalami konstipasi akibat obat)obatan tertentu yang mereka
konsumsi, &eberapa obat ini antara lain aspirin, anti histamin, diuretik, obat penenang,
hipnotik, antacid dengan alumunium atau kalsium, dan obat)obatan yang digunakan untuk
mengontrol penyakit Parkinson.
Penyebab ?mum Konstipasi
a. Kebiasaan defekasi yang tidak teratur dan mengabaikan keinginan untuk defekasi
dapat menyebabkan konstipasi.
b. Klien yang mengonsumsi diet rendah serat dalam bentuk lemak he'ani dan
karbohidrat murni sering mengalami masalah konstipasi. supan cairan yang rendah
juga memperlambat peristaltic.
c. *irah baring yang panjang atau kurangnya olahraga yangteratur menyebabakan
konstipasi.
d. Pemakian laksatif yang berat menyebabkan hilangnya refleks defekasi normal.
6elain itu, kolon bagian ba'ah yang dikosongkan dengan sempurna, memerlukan
'aktu untuk diisi kembali oleh masa feses.
e. 3bat penenang, opiate, antikolinergik, @at besi, diuretic, antacid dalam kalsium atau
alumunium, dan obat)obatan, antiparkinson dapat menyebabkan konstipasi.
7
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
6/12
f. -ansia mengalamiperlambatan peristaltic, kehilangan elastisitas otot abdomen, dan
penurunan sekresi mukosa usus. -ansia sering mengonsumsi makanan rendah serat.
g. Konstipasi juga dapat disebabkan oleh kelainan saluran 89, seperti obstruksi usus,
ileus paralitik, dan diverkulitis.
h. Kondisi neurologis yang menghambat impuls saraf ke kolon dapat menyebabkan
konstipasi.
i. Penyakit ) penyakit organic, seperti hipotiroidisme, hipokalsemia, dapat
menyebabkan konstipasi.
e. 0iversi ?sus
Penyakit tentu menyebabkan kondsi)kondisi yang mencegah pngeluaran feses secara
normal dari rectum. ;al ini menimbulkan suatu kebutuhan untuk membentuk suatu lubang
(stoma$ buatan yang permanent atau sementara. -ubang yang dibuat melalui upaya bedah
(ostomi$ paling sering dibentuk di ileum (ileostomi$ atau di kolon (kolostomi$. ?jung usus
kemudian ditari ke sebuah lubang di dindingabdomen untuk membentuk stoma. &ergantung
pada tipe prosdur bedah yang dilakukan, jenis stoma yang dibentuk ada , yakni klien tidak
akan memiliki control materi feses yang keluardari stoma, atau klien memiliki control
terhadap pengeluaran feses. ?ntuk ostomi inkontinen, stoma ditutupi dengan sebuah kantung
atau apa yang disebut klien sebagai Asebuah kantungB untuk mengumpulkan materi feses.
f. %latulance
?dara atau gas di saluran gastrointestinal disebut flatus. da / sebab utama flatus
kerja dari bakteri dalam chyme di usus besar, udara yang tertelan, gas yang berdifusi dari
pembuluh darah ke dalam intestinal
Ketiga hal di atas normal, tapi :,4 liter dari gas ini diabsorbsi ke dalam kepiler kapiler
intestinal. %latulence adanya flatus yang banyak pada intestinal mengarah pada peregangan
dan pemompaan pada intestinal. Kondisi ini disebut juga timpanites. Cumlah udara yang besar
dan gas)gas lainnya juga dapat berkumpul di perut, dampaknya pada distensi gaster. Pada
orang de'asa biasanya terbentuk 5)!: liter flatus pada usus besar setiap 1 jam. 8as)gas
tersebut termasuk =
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
7/12
pembedahan abdomen, anastesi dan narkotika. Cika gas tidak dapat dikeluarkan dari anus
mungkin penting untuk memasukkan sebuah rectal tube atau menyediakan suatu enema yang
dapat mengalirkan kembali untuk menggerakkan gas tersebut.
Penyebab umum dari flatulence dan distensi adalah konstipasi
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
8/12
. Karakteristik %eses
K%$&$$n N'()$* A+n'()$* P%n,%+$+arna &ayi kuning
0e'asa coklat
Putih, hitam7tar, atau
merah.
Pucat berlemak
Kurangnya kadar empedu,
pendarahan saluran cerna
bagian atas7 bagian ba'ah.
+alabsorsi lemak.
&au Khas feces dan
dipengaruhi oleh makanan
mis dan perubahan
bau.
0arah dan infeksi.
Konsitensi -unak dan berbentuk
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
9/12
mengonsumsi sus botol $=
orang de'asa setiap hari
atau sampai / kali
seminggu
dari / kali sehari atau
kurang dari / kali
seminggu.
11
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
10/12
/. %aktor yang mempengaruhi eliminasi fecal antara lain perilaku atau kebiasaan defekasi, diet
(makanan yang mempengaruhi defekasi$, makanan yang biasa dimakan, makanan yang dan
pola makan yang teratur atau tidak, cairan (jumlah dan jenis minuman7hari$, aktivitas,
kegiatan yang spesific, penggunaan obat, stress, dan penyakit.
1. Pemeriksaan fisik
a. +ulut pengkajian meliputi inspeksi gigi, lidah, dan gusi pasien. 8igi yang buruk
atau struktur gigi yang buruk mempengaruhi kemampuan mengunyah.
b. bdomen inspeksi ke 1 kuadran abdomen untuk melihat 'arna, bentuk,
kesetrisan, dan 'arna kulit, juga memeriksa adanya masa, gelombang peristaltik,
jaringan perut, pola pembuluh darah vena, stoma, dan lesi. ukskultasi untuk
mengkaji bising usus setiap kuadran. &ising usus normal setiap 2)!2 detik dan
berlangsung selama D sampai beberapa detik, dan mengkaji karakter dan frekuensi
bising usus, peningkatan nada hentakan bising usus atau bunyi Atinkling (bunyi
bergemerincing$ dapat terdengar, jika terjadi distensi. &ising usus yang bernada
tinggi dan hiperaktif (bising usus /2 kali7lebih per menit$ terjadi pada obstruksi
usus dan gangguan inflamasi. Palpasi abdomen untuk melihat adanya masa7 area
nyeri tekan. Perkusi untuk mendeteksi lesi, cairan, atau gas didalam abdomen. 8as7
flatulen menghasilkan bunyi timpani, masa, tumor, dan cairan menghasilkan bunyi
tumpul dalam perkusi.
c. Rektum inspeksi adanya lesi, perubahan 'arna, inflamasi, dan hemmoroid.B. 0iagnosa kepera'atan
1. Konstipasi berhubungan dengan
a. 0efek persarafan, kelemahan pelvis, imobilisasi akibat cedera medula
spinalis, dan
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
11/12
1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan yang
berlebihan (diare$.
-
7/24/2019 Lp Eliminasi Fecal
12/12
. +empertahankan asupan makanan dan minuman cukup yang dapat ditunjukkan
dengan adanya kemampuan dalam merencanakan pola makan, seperti makan
dengan tinggi atau rendah serat (tergantung dari tendensi diare7konstipasi serta
mampu minum :::)/::: ml$.
/. +elakukan latihan secara teratur, serta rentan gerak atau aktivitas lain (jalan , dan
berdiri$.
1. +empertahankan defekasi secara normal yang ditunjukkan dengan kemampuan
pasien dalam mengontrol defekasi tanpa bantuan obat7enema, berpatisipasi dalam
program latihan secara teratur, dan defekasi tanpa harus mengedan.
2. +empertahankan rasa nyaman yang diturunkan dengan dalam kenyamanan
kemapuan defekasi, tidak terjadi bleeding, dan tidak terjadi inflamiasi.
4. +empertahankan integritas kulit yang ditunjukkan dengan keringnya area
perianal, tidak ada inflamasi atau ekskoriasi, dan keringnya kulit sekitar stoma.
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Potter. !""5. %undamental 3f Nursing. Cakarta Penerbit &uku Kedokteran
E8