paper kasar.rtf
DESCRIPTION
FinanceTRANSCRIPT
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 1/21
PENDAHULUAN
A RINGKASAN KASUS EMI GROUP INC.
Di era internet, konsumen menggunakan konten musik lebih banyak dari sebelumnya. Seperti
memutar lagu, berbagi, mengunduh atau hanya untuk sekedar santai. Digital revolusi
menyebabkan perubahan pada budaya, operasi dan perusahaan menyikapi musik dimana
saja. Tetapi tidak diragukan lagi lebih besarnya komitmen untuk inovasi dan fokus terhadap
konsumen. Distribusi digital menjadi hal terbaik yang terjadi di bisnis musik dan penggemar
musik.
Ilustrasi diatas dapat diketahui bahwa musik merupakan bisnis yang potensial.
Potensial karena industri tersebut terus berkembang sehingga membutuhkan inovasi dan
harus selalu fokus terhadap konsumen. Dalam paper ini kita akan mengetahui bagaimana
perkembangan musik digital merubah strategi finansial perusahaan.
Awal musim gugur 2007, Martin Stewart seorang CFO (Chief Financial Officer) dari
perusahaan global musik EMI mengumumkan bahwa keuntungan perusahaan turun 16%
menjadi GBP 1.8 billion (British pounds). EPS (Earnings per Share) juga turun dari 10.9p di
2006 menjadi –36.3p di 2007. Tentunya hal tersebut membuat investor menjadi kecewa. Hasil
merefleksikan bahwa kinerja industry musik global mengalami penurunan. Perlu dana yang
ekstra besar untuk merekonstruksi program di EMI karena EMI mengejar proritas investor
dan fokus pada sumber daya untuk mendapatkan keuntungan kembali di masa akan datang.
Pemimpin dari EMI akan mengadakan pertemuan mengenai tinjauan hasil laporan
keuangan EMI dan rekomendasi deviden akhir yang tepat untuk fiskal tahunan. Didasarkan
pada laporan keuangan, EMI secara konsistem membayarkan 8p per deviden saham kepada
pemilik saham sejak 2002. Dengan melihat perfoma saat ini, Stewart bertanya apakah bisa
EMI mempertahankan GDB 63 million pada laporan keuangan deviden. Steward juga
menyadari bahwa adanya efek negatif atau ancaman dari kemungkinan keputusan pemberian
harga saham EMI dimana saat ini harga 227p. Disamping itu pula perlu diketahui bahwa EMI
menolak ajakan Warner Music untuk bekerjasama karena EMI ingin menjaga
kemandiriannya. Bagaimana kebijakan keuangan deviden EMI akan dibahas di paper
kelompok ini.
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 2/21
B COMPANY PROFILE EMI
EMI adalah perusahaan produsen musik yang membesarkan nama penyanyi terkenal
seperti the Beatles, the Beach Boys, Pink, dan Duran Duran. EMI merupakan salah satu
perusahaan musik ditengah perusahaan produsen music lainnya seperti Warner Music
Group, Sony BMG Music Entertainment, dan Universal Music.
Perekaman musik dan publikasi musik memiliki dua pokok pendapatan yang
menggerakan industri musik. EMI membagi organisasi menjadi dua divisi untuk setiap
operasinya. Pertama, EMI sebagai perusahaan rekaman musik (banyak artis percaya
bahwa EMI merupakan perusahaan perekam musik yang sukses dalam jangka panjang).
EMI label rekaman yang merekam suara artis ke publik dan merilisnya melalui beragam
outlet ritail. EMI secara ekstensif menghasilkan lebih dari tiga juta lagu. Divisi rekaman
musik menjual rekaman baru dan lama. Katalog album yang tumbuh berjumlah 30%
sampai 35%. EMI musik publikasi fokus pada lagu aktual untuk direkam. Secara umum
terdapat tiga kategori dari pemilih hak publikasi dalam musik yakni pengarang lirik,
komposer musik dan publikator yang mengatur hak dari ekploitasi lagu. Sedangkan
divisi kedua adalah publikasi musik mengidentifikasi penulis lagu dengan kemungkinan
potensial komersial dan kontrak dengan mereka dalam jangka waktu lama. EMI saat ini
telah menghasilkan lebih dari satu juta komposisi musik.
Dua kali EMI mengalami akuisisi yakni ketika divisi musik rekam EMI dengan
Capitol Records di tahun 1955 dan di tahun 1992 mengakuisisi Virgin Music Group.
Sejak didirikan di tahun 1897, EMI secara konstan melakukan ekspansi catalog dalam
bidang musik. Kedua divisi di EMI berusaha meraih tujuan dengan menjual artis papan
atas dan pengarang lagu. EMI juga perubahan teknologi jika hal tersebut menguntungkan
perusahaan. Tetapi ternologi terakhir yakni digital audio di internet membuat perbedaan
yang revolusioner. Digital audio di internet membuat perubahan pemikiran permintaan
pada model bisnis dari seluruh industri musik. Termasuk EMI.
C AUDIO DIGITAL DAN INDUSTRI MUSIK
Audio digital telah digunakan sejak kemunculan CD di awal tahun 1980, namun di
1990 kombinasi dari audio digital, internet, dan mp3 membawa industri musik baru.
Format mp3 hampir sama dengan kualitas CD, namun dengan ukuran yang lebih kecil
dan mudah untuk di download dari internet, kemudian disimpan dalam harddisk
komputer dan dapat dipindahkan ke digital audio player, yang lebih sering disebut
dengan mp3 player.
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 3/21
Program data sharing melalui peer to peer , yaitu Napster diperkenalkan di akhir
1990. Pertama kali diperkenalkan pada pertengahan 1999, Napster memfasilitasi
pertukaran musik file to file. Penggunaan program Napster file sharing meledak, dan
Napster mengatakan terdapat 20 juta pengguna pada Juli 2000. Pertumbuhan Napster
menjadi tidak mungkin untuk tidak diketahui dalam industri musik. Ketika RIAA alhasil
berhasil untuk menuntut Napster menghapus materi hak cipta di sistem peradilan, sistem
peer to peer tetap berlangsung. Sistem baru terus dikembangkan untuk menggantikan
Napster. IFPI, sebuah organisasi yang membawa industri rekaman dunia memperkirakan
bahwa terdapat hampir 20 miliar lagu telah didownload secara ilegal pada tahun 2005.
EMI telah hadir di internet pada tahun 1993. Pada 1999, david bowie merupakan artis
EMI meluncurkan sebuah album yaitu hours, yang merupakan album pertamanya yang
diluncurkan pertama kali untuk di download melalui internet. Belum ada industri
rekaman yang siap akan hal tersebut. Bagaimanapun, seberapa cepat peer to peer dapat
merubah dinamika dari industri musik dan akan menjadi duri yang akan terus berada
daalam bisnis industri musik. Saat Napster mulai bangkit dari keterpurukan, label musik
seperti EMI, mencoba memberikan pelayanan baru. Namun, sebagian besar layanan
gagal karena berbagai alasain termasuk biaya, pembatasan pembakaran CD, dan
ketidakcocokan dengan mp3 player yang ada saat ini. Tidak sampai musim semi 2003,
ketika apple meluncurkan layanan pengguna situs yang lebih ramah dan mudah
digunakan yaitu iTunes music store, bahwa penjualan audio yang sah digital benar-benar
lepas landas di AS, pasar terbesar di dunia musik. iTunes mulai ekspansi global pada
tahun 2004 dan dijual satu milliar download pada February 2006. Pada awal tahun 2007,
ada 500 layanan musik online resmi di lebih dari 40 negara. Menurut IFPI, dengan 2 juta
penjualan musik digital pada tahun 2006.
Meskipun berkembangnya musik yang secara legal untuk didownload, pasar musik
global terus menyusut karena penurunan yang cepat dalam penjualan fisik. Nielsen
Soundscan mencatat bahwa unit album yang terjual (tidak termasuk setara track digital)
menurun hampir 25% dari tahun 2000 hingga 2006. IFPI secara optimis memprediksi
bahwa penjualan digital akan mengkompensasi penurunan penjualan fisik pada tahun
2006. Namun pada awal tahun 2007, IFPI mengakui bahwa “holy grail” belum terjadi
tahun 2006, penjualan musik secara keseluruhan diperkirakan mengalami penurunan
sebesar 3%. IFPI sekarang berharap penjualan digital akan menggantikan penjualan fisik
yang menurun di tahun 2007. Credit Suisse’s Global Music Industry Forecasts
menghubungkan pandangan ini dengan hubungan pada tahun 2007 dan pertumbuhan
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 4/21
kecil dari 1,1% menjadi 1,5% pada tahun 2008 dan 2009. Analis Credit Suisse juga
mencatat bahwa margin operasi industri musik diperkirakan akan meningkat karena
penjualan digital menjadi lebih signifikan dan terkait produksi dan biaya distribusi
menurun. Lehman brothers lebih konservatif dan diasumsikan pasar flat untuk beberapa
tahun kedepan, berkomentar bahwa kelemahan terus ke awal 2007 tersirat pasar bisa
tetap sulit untuk beberapa tahun kedepan.
Ada ketakutan di banyak kalangan di industri bahwa kemampuan konsumen untuk
“mengurai” pembelian musik mereka- kemampuan untuk membeli dua atau tiga lagu
favorit dari album online versus membeli seluruh album di toko ritel fisik akan
memberikan tekanan negatif pada penjualan musik di masa mendatang. Sebuah
penelitian Bear Stearns mencatat :
sementara musik konsumsi-untuk didengarkan, dapat meningkat seiring iPod dan
perangkat portable lainnya yang telah menjadi produk massal, industri musik masih
belum menemukan cara untuk mendapatkan keuntungan dari konsumsi ini.
Sebaliknya, pembajakan tumbuh dan unbundling dari album, ditambah dengan
pertumbuhan kekuatan pengecer besar dan iTunes dalam dunia digital, telah
meninggalkan industri dalam kekhawatiran. Tidak adanya solusi segera bahwa kita
sadar di cakrawala dan dalam pandangan kami, visibilitas pada penjualan tetap
memburuk.
D PERKEMBANGAN EMI
Pendapatan divisi rekaman musik pada EMI menurun 27% dari GBP 2,282 juta pada
tahun 2001 menjadi GBP 1,660 juta pada tahun 2011. Pada Lampiran 4 dan 5 merupakan
laporan keuangan EMI sepanjang tahun hingga tahun 2007. Pengunduhan audio digital
tidak memiliki pengaruh yang sama terhadap divisi publikasi. Penjualan dari publikasi
EMI mampu menahan kinerja perusahaan yang hampir ketat hanya berada pada kisaran
GBP 420 juta hingga GBP 390 juta selama periode. Pada Juli 2006, CEO Eric Nicoli
pada Rapat Umum Tahunan mengindikasikan hal yang baik baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Nicoli menjalankan jadwal perilisan dengan konsep menarik,
pertumbuhan penjualan digital dan sukses dalam hal perencanaan restrukturisasi.
Penjualan digital pada EMI meningkat dan menunjukkan peningkatan dalam jumlah
persentasi yang besar terhadap pendapatan. Tahun 2004, EMI menghasilkan pendapatan
dari total kelompok digital sebesar GBP 15 juta, yang hanya mewakili kurang dari 1%
dari tingkat penjualaan total. Pada tahun 2006, pendapatan digital EMI mampu
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 5/21
meningkat hingga GBP 112 juta (5,4% dari total pendapatan total). Untuk perkiraan pada
tahun 2007, penjualan digital EMI mendekati angka 10% dari total pendapatan.
Pemberian harapan positif pada Tahun Fiskal 2007, analisis keuangan memperkirakan
pada divisi rekaman musik EMI terlihat bahwa pertumbuhan penjualan akan menembus
nilai positif. Namun yang mengejutkan berbagai pihak dengan adanya pendapatan yang
negatif pada 12 Januari yang secara cepat mengubah pandangan sebelumnya. EMI
mengungkapkan bahwa industri musik dan pada semester ke 2 EMI mengalami hasil
yang kurang memuaskan dan jauh dari harapan dalam hal perilisan album. Sementara
divisi publikasi selalu berada dalam usahanya untuk mencapai tujuan, pendapatan divisi
rekaman musik EMI diperkirakan mengalami penurunan 6 hingga 10 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar dan investor bereaksi dengan cepat setelah
mendengar berita tersebut. Volume perdagangan yang hampir 10 kali dari volume
perdagangan di hari sebelumnya dan kapitalisasi pasar EMI yang akhirnya menurun
hingga lebih dari 7%.
Kejutan kembali diberikan EMI kepada investor dengan adanya peringatan akan
keuntungan yang diperoleh sebulan setelah peristiwa ini terjadi. Pada 14 Februari,
perusahaan mengumumkan bahwa pendapatan divisi rekaman musik EMI pada tahun
perkiraan 2007 justru akan menurun sekitar 15% dari tahun ke tahun. Perkiraan yang
suram pada EMI didasarkan pada kondisi pasar di Amerika Utara yang kian memburuk,
dimana SoundScan menghitung pasar musik secara fisik mengalami penurunan sebesar
20% pada tahun 2007. Komunitas investasi menghukum EMI lebih parah lagi dengan
adanya peringatan terhadap profit dan harga saham EMI anjlok sebesar 12%. Koran
Inggris, The Daily Telegraph, melaporkan bahwa pemegang saham semakin tidak puas
akan kinerja perusahaan. Salah satu pemegang saham berkata bahwa EMI sangat rentan
akan pengambilalihan oleh perusahaan lain. Manager keuangan pula mengalami
penurunan reputasi. Analisis EMI dari Oriel Securities, Redwan Ahmed, mengemukakan
berita terbaru yakni sebuah bencana, dimana majanemen kehilangan kredibilitas akibat
pencapaian harga saham pada kisaran 6-10% yang lebih rendah dari tahun lalu sebesar
15%, dan beliau berpendapat bahwa akan terjadi pemangkasan dividen sebesar 5p. Pada
lampiran 6 mencerminkan mengenai informasi para pemegang saham EMI.
Laporan internal EMI pada tahun fiskal mengindikasikan bahwa pada 14 Februari,
keadaan perusahaan telah menuju pada tanda-tanda buruk yang terjadi. Pendapatan divisi
rekaman musik menurun dan terjadi keuntungan yang bernilai negatif. Pendapatan divisi
publikasi cenderung datar, dan margin divisi membaik dengan adanya pendekatan akan
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 6/21
minimalisasi biaya. Perusahaan berharap bahwa penyesuaian EBITDA menjadi GBP 174
juta dimana melebihi perkiraan analis. Pendapatan digital mengalami peningkatan
sebesar 59% dimana angka ini berkontribusi sebesar 10% dari penjualan. Manajemen
EMI berencana untuk mengumumkan kerjasama dengan Apple dalam beberapa waktu
mendatang untuk mewujudkaan impian menjadi perusahaan musik pertama. Kerjasama
ini dilakukan dengan melakukan penawaran katalog digital secara gratis dengan terus
memperbaiki kualitas suara. Hadir dengan format baru yang menjual dengan premi
sebesar 30%. Management EMI berharap langkah ini dapat meningkatkan penjualan
digital perusahaan.
Manajemen menyambut bahagia dengan adanya kemajuan dari program
restrukturisasi yang diumumkan bersamaan dengan peringkatan mengenai keuntungan
pada bulan Januari. Rencana ini harus diimplementasikan lebih cepat daripada yang yang
diharapkan, sehingga terjadi penghematan biaya yang direalisasikan pada tahun
perkiraan 2008. Biaya program ini mendekati GBP 125 juta, yang berbeda dengan
pengumuman sebelumnya sebesar GBP 150 juta. Program ini diharapkan dapat
mengurangi basis biaya tahunan sebesar GBP 110 juta yang sebagian besar datang dari
divisi rekaman musik. Rencana ini mengurangi struktur manajemen sehingga lebih
efektif serta mendorong divisi rekaman musik dan publikasi untuk dapat lebih bekerja
sama secara lebih dekat dalam mensinergikan pendapatan dan biaya. Perubahan yang
terjadi secara signifikan dalam perusahaan adalah mengganti Alain Levy dengan Nicoli
yang akan menjadi penanggung jawab dalam divisi tersebut.
E KEPUTUSAN DIVIDEN
Awalnya dikarenakan pemegang saham sudah diumumkan mengenai dividen interim
sebesar 2p per lembar saham pada November 2006, pertanyaannya kemudian adalah
apakah akan mempertahankan tingkat pembayaran masa lalu dengan merekomendasikan
tambahan dividen sebesar 6p. Hal ini dengan mempertimbangkan perjuangan situasi
keuangan, dimana terdapat alasan mengenai pertanyaan akan kebijakan pembayaran
dividen. Pada lampiran 7 menunjukkan perkiraan arus kas yang mempertahankan dividen
berbasis pada perkiraan kinerja pasar. Namun apabila terjadi penghilangan dividen akan
mengirimkan sinyal negatif kepada para investor yang akan menurunkan kredibillitas
kepada pihak manajemen. Langkah tersebut tampaknya menjadi hal terakhir yang dapat
dilakukan EMI dimana akan mempercepat penurunan harga saham yang sedang
berlangsung. Lampiran 9 menggambirkan trend dari harga saham dari Mei 2000 hinga
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 7/21
Mei 2006. Sebagian besar orang percaya bahwa perekonomian dari industri musik
masih berada di ambang kritis dan fluktuatif. Keputusan untuk mempertahankan dividen
sebesar 8p akan menekan ekspektasi manajemen mengenai perbaikan bisnis perusahaan,
meskipun terdapat berita keuangan yang mengecewakan. Perkiraan mengenai
pertumbuhan ekonomi secara global yang terus menjadi kuat terdapat dalam Lampiran
10 dan Penggantian dividen kepada pemegang saham serta pembelian kembali berada di
atas rata-rata dibandingkan dengan perusahaan media lainnya (Lampiran 11). Strewart
menunjukkan jalan untuk kembali, radio memainkan hit-hit dari beberapa artis ternama
jebolan EMI. Meskipun terdapat banyak kesulitan yang berarti, Stewart yakin bahwa
masih banyak hal yang bisa terjadi ke depannya pada perusahaan EMI ini.
RUMUSAN MASALAH
Dalam kasus EMI Group Inc. ini terjadi permasalahan dimana EMI Group Inc. ingin
mengembangkan usahanya namun kenyataannya terjadi net income negatif. Di satu sisi
perusahaan harus mempertahankan investor dengan memberikan dividen, namun di sisi lain
perusahaan membayar dividen tersebut dengan menggunakan dana eksternal.
Pertanyaannya kemudian adalah :
Apakah perusahaan EMI Group Inc. akan membagikan dividen kepada para
investor ataukah perusahaan akan menerapkan untuk tidak membagikan dividen ?
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 8/21
LANDASAN TEORI
A Teori Kebijakan Deviden
Berbagai pendapat atau teori tentang kebijakan dividen antara lain :
1. Teori Dividen Tidak Relevan dari Modigliani dan Miller :
Modigliani dan Miller (MM) berpendapat , nilai suatu perusahaan tidak ditentukan
oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak
(EBIT) dan kelas risiko perusahaan. Jadi menurut MM, dividen adalah tidak relevan untuk
diperhitungkan karena tidak akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Menurut
MM kenaikan nilai perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan atau earning power dari asset perusahaan.
Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang lemah seperti :
; Pasar modal sempurna dimana para investor rasional.
; Tida ada biaya emisi saham baru jika perusahaan
; menerbitkan saham baru.
; Tidak ada pajak baik perorangan maupun pajak penghasilan
; perusahaan.
; Informasi tentang investasi tersedia untuk setiap individu.
Beberapa ahli menentang pendapatan MM tentang dividen tidak relevan dengan
menunjukkan adanya biaya emisi saham baru yang akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Modal sendiri dapat berasal dari laba ditahan dan menerbitkan saham biasa baru. Jika
modal sendiri berasal dari laba ditahan, biaya modal sendiri sebesar Ks (Biaya modal
sendiri dari laba ditahan). Tapi bila berasal dari saham biasa baru, biaya modal sendiri
adalah Ke (biaya modal sendiri dari saham biasa baru).
Jika ada pajak maka penghasilan investor dari dividen dan dari capital gains (kenaikan
harga saham) akan dikenai pajak. Seandainya tingkat pajak untuk dividen dan capital
gains adalah sama, investor cenderung lebih suka menerima capital gains dari pada
dividen karena pajak pada capital gains baru dibayar saat saham dijual dan keuntungan
diakui.
2. Teori The Bird in The Hand
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 9/21
Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik
jika Dividend Payout rendah karena investor lebih suka menerima dividen dari pada
capital gains. Menurut mereka, investor memandang dividend yield lebih pasti dari pada
capital gains yield. Perlu diingat bahwa dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri dari
laba ditahan (Ks) adalah tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada saham. Ks
adalah keuntungan dari dividen (dividend yield) ditambah keuntungan dari capital
gains (capital gains yield).
3. Teori Perbedaan Pajak
Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Menyatakan bahwa karena
adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains, para investor lebih menyukai
capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu investor
mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan
dividend yield tinggi, capital gains yield rendah dari pada saham dengan dividend yield
rendah, capital gains yield tinggi. Jika pajak atas dividend lebih besar dari pajak
atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa.
4. Teori Signaling Hypothesis
Terdapat bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, sering diikuti dengan
kenaikan harga saham. Sebaliknya pernurunan deviden pada umumnya menyebabkan
harga saham turun. Fenomena ini dapat dianggap sebagai bukti bahwa para investor lebih
menyukai dividen dari pada capital gains. Tapi MM berpendapat bahwa suatu kenaikan
dividen yang diatas biasanya merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa
manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik diveden masa
mendatang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen atau keanikan dividen yang dibawah
keanaikan normal (biasanya) diyakini investor sebagai suatu sinyal bahwa perusahaan
menghadapi masa sulit diveden waktu mendatang.
Seperti teori dividen yang lain , teori Signaling Hypotesis ini juga sulit dibuktikan
secara empiris. Adalah nyata bahwa perubahan dividen mengandung beberapa informasi.
Tapi sulit dikatakan apakah kenaikan dan penurunan harga setelah adanya kenaikan dan
penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek sinyal atau disebabkan karena efek
sinyal dan preferensi terhadap dividen.
5. Teori Clientele Effect
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 10/21
Teori ini menyatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda
akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok
pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu
Dividend payout Ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak
begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar
laba bersih perusahaan.
Jika ada perbedaan pajak bagi individu (misalnya orang lanut usia dikenai pajak lebih
ringan) maka pemegang saham yang dikenai pajak tinggi lebih menyukai capital gains
karena dapat menunda pembayaran pajak. Kelompok ini lebih senang jika perusahaan
membagi dividen yang kecil. Sebalinya kelompok pemegang saham yang dikenai pajak
relatif rendah cenderung menyukai dividen yang besar.
Bukti empiris menunjukkan bahwa efek dari Clientele ini ada. Tapi menurut MM hal
ini tidak menunjukkan bahwa lebih baik dari dividen kecil, demikian s ebaliknya.
Efek Clientele ini hanya mengatakan bahwa bagi sekelompok pemegang saham, kebijakan
dividen tertentu lebih menguntungkan mereka.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi manajemen dalam menentukan kebijakan
dividen, antara lain:
1 Kas atau likuiditas perusahaan. Bagi perusahaan yang memiliki laba ditahan
yang cukup tetapi manajemen memutuskan untuk menginvestasikan kedalam aktiva
riil maka perusahaan tidak membayar dividen dalam bentuk kas.
2 Kebutuhan pembayaran utang perusahaan. Adanya batasan dalam perjanjian
pinjaman kepada kreditur. Misalnya pembayaran dividen hanya dapat dilakukan
setelah laba yang tersedia bagi pemegang saham dikurangi dengan angsuran pinjaman
atau apabila modal kerja mencapai tingkat tertentu.
3 Tingkat ekspansi yang tinggi memerlukan dana yang besar sehingga laba yang
diperoleh lebih baik ditahan.
4 Aksesibilitas perusahaan di pasar modal berpengaruh terhadap kebijakan
dividen, yaitu dipengaruhi oleh usia dan skala perusahaan.
5 Pembatasan dari saham Preferen, tidak ada pembayaran dividen untuk saham
biasa jika dividen saham preferan belum dibayar.
6 Kebutuhan dana untuk Investasi, perusahaan yang berkembang selalu
membutuhkan dana baru untuk diinvestasikan pada proyek – proyek yang
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 11/21
menguntungkan. Sumber dana baru yang merupakan modal sendiri (equity) dapat
berupa penjualan sham baru dan laba ditahan. Manajemen cenderung memanfaatkan
laba ditahan karena penjualan saham baru menimbulkan biaya peluncuran saham
( flotation cost ).
C. Kebijakan Deviden dalam Praktik
Pada praktiknya perusahaan cenderung memberikan dividen dengan jumlah yang
relatif stabil atau meningkat secara teratur. Kebijakan ini kemungkinan besar disebabkan
oleh asumsi bahwa:
1 Investor cenderung lebih menyukai dividen yang yang stabil.
2 Investor melihat keanaikan dividen sebagai suatu tanda baik bahwa
perusahaan memiliki prospek baik, demikian sebaliknya. Hal ini membuat perusahaan
lebih senang mengambil jalan aman yaitu tidak menurunkan pembayaran dividen.
Menjaga kestabilan dividen tidak berarti menjaga Dividend Payout Ratio tetap stabil
karena jumlah nominal dividen juga tergantung pada penghasilan bersih perusahaan
(EAT). Jika DPR dijaga kestabilannya, misalnya ditetapkan sebesar 50% dari waktu ke
waktu, tetapi EAT berfluktuasi, maka pembayaran dividen juga akan berfluktuasi.
Pada umumnya perusahaan akan menaikkan dividen hingga suatu tingkatan dimana
mereka yakin dapat mempertahankannya diveden masa mendatang. Artinya jika terjadi
kondisi yang terburuk sekalipun, perusahaan masih dapat mempertahankan pembayaran
dividennya.
Pada prakteknya ada perusahaan yang menggunakan model residual dividend dimana
dividen ditentukan dengan cara :
1 Mempertimbangkan kesempat investasi perusahaan ;
2 Mempertimbangkan target struktur modal perusahaan untuk menentukan
besarnya modal sendiri yang dibutuhkan untuk investasi.
3 Memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan akan modal sendiri
tersebut semaksimal mungkin
4 Membayar dividen hanya jika ada sisa laba.
Dengan demikian, besarnya dividen bersifat fluktuatif. Model Residual Dividend ini
berkembang karena perusahaan lebih senang menggunakan laba ditahan dari pada
menerbitkan saham baru untuk memenuhi kebutuhan modal sendiri, alasannya :
1Menerbitkan saham menimbulkan biaya emisi saham ( flotation cost ) , dan
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 12/21
2Menurut teori signaling hypothesis penerbitan saham baru sering salah artikan oleh
investor bahwa perusahaan kesulitan keuangan sehingga menyebabkan penurunan
harga saham.
Model Residual dividend menyebabkan dividen bervariasi jika kesempatan investasi
perusahaan juga bervariasi (fluktuasi), Jika kita percaya pada teori signaling hypothesis,
maka model ini sebaiknya tidak diguanakn secara kaku untuk menetapkan besarnya
dividen secara year to year basis. Model ini lebih banyak digunakan sebagai penuntun
untuk menetapkan sasaran payout ratio jangka panjang yang memungkinkan perusahaan
memenuhi kebutuhan akan modal sendiri dengan laba ditahan.
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 13/21
ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN
A ANALISIS EKONOMI (MAKRO)
Krisis Keuangan 2007 akibat Subprime Mortgage adalah sebuah keadaan dimana
banyak rumah yang disita dimulai dari negara Amerika Serikat yang dimulai pada resesi
tahun 2006 dan menjadi krisis keuangan global pada tahun 2007.
Krisis bermula dari meledaknya persediaan rumah di AS dan tingginya angka suku
bunga kredit yang dikenal orang sebagai "subprime". Para peminjam dari kategori Sub
tersebut percaya bahwa mereka dapat melunasi pokok pinjaman ditambah bunga tersebut
pada tanggal jatuh tempo berikutnya. Ketika harga rumah di AS mengalami kenaikan
pada tahun 1996-2006, maka pelunasan hutang harus segera dimulai. Kenyataannya
mudah ditebak, banyak dari kaum "Sub" yang tidak dapat melunasi hutangnya.
Berikutnya yang terjadi ialah terjadinya penutupan dan penyitaan secara dramatis. Selama
tahun 2007, hampir 1,3 juta rumah di AS termasuk dalam kategori proses penyitaan atau
naik 79% bila dibandingkan dengan tahun 2006. Pada tanggal 22 Desember 2007,
kerugian sektor perumahan dihitung sebesar 200 hingga 300 milyar dollar AS.
Banyak bank dan institusi keuangan lain melaporkan kerugian sebesar 130 milyar
dollar AS menurut sebuah laporan pada tanggal 25 Januari 2008. Surat utang yang sering
dikeluarkan adalah sekuritas. Banyak pemberi pinjaman meneruskan kredit tersebut pada
pihak ketiga via Mortgage-Backed Securities (MBS). Banyak individu dan perusahaan
investasi terkait dengan MBS mengalami kerugian secara signifikan, dan ditambah lagi
dengan sulitnya memprediksi pokok pinjaman yang sebenarnya.
Krisis subprime benar-benar membuat perekonomian menjadi melemah karena
kerugian yang signifikan dari pinjaman subprime mengurangi kecukupan dana bank
dalam memberi kredit bagi nasabahnya yang terdiri dari institusi ataupun perorangan.
Sebagai catatan bahwa dengan adanya kredit yang diberikan untuk investasi, bisnis, dan
konsumsi cukup untuk menggerakan perekonomian.
B ANALISIS INDUSTRI
Posisi EMI di industri sejenis perlu diketahui untuk mengetahui seberapa kuat
perusahaan tersebut jika dibandingkan dengan perusahaan lain. Hal tersebut juga dapat
menjadi pencitraan EMI untuk para investor. Investor akan tertarik berinvestasi di EMI
jika perusaahaan tersebut memiliki posisi yang baik diantara perusahaan sejenis. Investor
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 14/21
kemungkinan berfikir jika menanamkan investasi di EMI maka akan mendapatkan
dividen yang besar.
Posisi EMI di industri sejenis dapat dilihat pendapatan, pemberian dividen maupun
dari hutang yang dimiliki. Akan tetapi jika dianalisis lebih lanjut prestasi EMI di industri
sejenis tidak menonjol. Hasil pendapatan perusahaan sejenis yang dikonversi semuanya
ke pound terlihat bahwa EMI memiliki pendapatan yang kecil yakni sebesar 2.08p juta.
Sedangkan perusahaan seperti Sony Corp memilki pendapatan sebesar 55.8p juta. Tempat
kedua adalah Time Warner dengan pendapatan 27.44p juta. Setiap perusahaan di industri
yang sama memiliki perbedaan pendapatan yang mencolok. Posisi EMI tergolong di
perusahaan dengan pendapatan yang rendah dalam industri sejenis. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat melalui tabel dibawah ini,
Gambar 11
No. Company Revenues
1 EMI Group 2,08
2 Bertelsmann 15,66
3 Clear Chanel 4,38
4 Disney 21,27
5 IAC 3,89
6 News Corp 15,71
7 Sony Corp 55,28
8 Time Warner 27,449 Viacom 7,11
10 Viviendi 16,27
11 Warner Music 2,18
12 XM 0,58
Margin operasi perusahaan EMI dalam laporan fiskal tahun 2006 terlihat dibawah
rata-rata perusahaan sejenis yakni 9.8%. Keuntungan margin bersih pun termasuk
dibawah rata-rata industri sejenis 4.3%. LT Debt/Mrk Eq EMI juga dinilai buruk karena
sebesar 0,72. Dimana perusahaan memiliki hutang yang besar tetapi kemampuan untuk
penjaminan pengembalian yang minim. Sehingga perusahaan tersebut dinilai beresiko
bagi investor. Tetapi investor masih cukup berharap jika nantinya memiliki performa
keuangan yang lebih baik. Hal itu dapat dilihat dari average P/E ratio sebesar 22.4.
Perkiraan FY (Forecase Year) tahun 2004, 2005 dan 2006 dalam share repurchase dan
dividends paid EMI dapat dilihat melalui tabel dibawah ini,
1 Keterangan: Warna Biru (perusahaan memakai mata uang Euro). Warna Merah(perusahaan memakai mata uang USD). Warna kuning (perusahaan memakai mata uang Yen). Semuanya telah di konversi ke pounds.
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 15/21
Gambar 2
No
.Company
Shared Repurchase (trillion) Dividens Paid (trillion)
FV200
4
FY200
5 FY2006
FV200
4
FY200
5 FY2006
1 EMI Group 0 0 1 63 63 61
2 Bertelsmann 0 0 0 0.26 0.23 0.10
3 Clear Chanel 1.14 0.66 0.85 0.16 0.21 0.24
4 Disney 0.21 1.50 4.28 0.27 0.30 0.32
5 IAC 0.27 1.85 0.61 0 0 0
6 News Corp 0 0.33 1.26 0.13 0.15 0.27
7 Sony Corp 0.06 0.00 0.00 0.17 22.98 0.18
8 Time Warner 0 1.33 8.47 0 0.00 0.54
9 Viacom na na 1.44 nn na 0
10 Viviendi 0.02 0.09 0 0 0.56 0.9311 Warner Music na 0 0 na 0 0.05
12 XM 0 0 0 0 0 0
Dari data diatas dapat diketahui bahwa EMI tidak memiliki kemampuan dalam
membeli saham kembali dari investor. Baru di tahun 2006, EMI dapat membeli saham
investor sebesar 1 juta pounds. Sedangkan dalam dividends paid , EMI terlihat berusaha
membayar dividen secara berkala kepada investor. Pemberiannya pun dinilai lebih stabil
dari tahun 2004 sampai 2006 dibandingan perusahaan lain di industri sejenis. EMI terlihat
cukup baik dalam menerapkan kebijakan dividen. Selain dari dividends paid juga dapat
dilihat dari average dividen yield sebesar 4.8% tahun 2004, 3.4% tahun 2005, dan 3.3%.
Hasil yang dinilai paling baik jika dibandingkan dengan industri sejenis. Hal itu
menunjukan bahwa secara rata-rata kemampuan pembayaran dividen ke investor baik.
Sedangkan menurut payout ratio, EMI memiliki reputasi yang baik jika dibandingkan
dengan industri sejenis. EMI memiliki parameter untuk mengukur besaran dividen yang
akan dibagikan ke pemegang saham paling besar dibandingkan industry sejenis lain. EMImemiliki keuntungan dan kemampuan hutang yang dibawah rata-rata industri sejenis.
Tetapi terlihat bahwa EMI menggunakan kebijakan pembagian dividen yang lebih pasti
dibandingkan industry sejenis untuk menarik minat investor.
C ANALISIS STRATEGI
Dalam meningkatkan penjualan dan eksistensi EMI, serta dalam menangkap peluang
untuk berkarier dalam dunia digital, maka EMI ingin bekerja sama dengan Apple dalam
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 16/21
bentuk iTunes. Manajemen EMI melakukan kerja sama untuk menjadi perusahaan musik
pertama. Bentuk kerja sama yang dilakukan yakni dengan melakukan penawaran katalog
digital secara gratis dengan terus memperbaiki kualitas suara. Hadir dengan format baru
yang menjual dengan premi sebesar 30%. Management EMI berharap langkah ini dapat
meningkatkan penjualan digital perusahaan.
D ANALISIS PROSPECTIVE
EMI Group Inc. menjawab permasalahan apakah akan membagikan dividen atau
perusahaan tidak membagikan dividen. Maka analisis yang kami pergunakan adalah
dengan membandingkan nilai perusahaan.
Dalam menentukan nilai perusahaan menurut Brigham, terdapat 4 metode yang dapat
dipergunakan yakni Residual Income, Market Multiple, Dividend Discounted Model dan
Discounted Cash Flow. Kami memilih Discounted Cash Flow dengan rumus :
1 Skenario 1 : Perusahaan menerapkan untuk membayarkan dividen
Nilai Perusahaan = FCF=
Net Income + Financial Charge + DA - Capex - NOWC
(1+WACC) (1+WACC)
=EBIT (1-t) + DA - Capex - NOWC
(1+WACC)
2 Skenario 2 : Perusahaan menerapkan untuk tidak membayarkan dividen
Nilai Perusahaan = FCF=
Net Income + b + Financial Charge + DA - Capex - NOWC
(1+WACC) (1+WACC)
b = ploback ratio
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 17/21
Analisis Skenario 1
Pada tahap ini langkah pertama adalah mencari FCF dengan mencari beberapa
komponen yang harus untuk mendapatkan nilai FCF.
KETERANGAN 2006 2007 2008 2009
EBIT (1-t) 154,50 (117,75) 11,53 127,15
EBIT 206,00 (157,00) 15,37 169,53
Finance Charge (88,00) (107,00) (122,57) (134,46)
EBT 1 120,00 (264,00) (107,20) 35,07
Tax 0,25
Net income 0,75 90,00 (287,00) (80,40) 26,30
DA (a) 49 49 49 49
Capex (b) (19,9) (210,9) (34,1) 2,8
NOWC (c) 5,00 (39,50) 15,10 12,50
FCF 179 (240) 11 166
(1+WACC) 1,00 11,38 129,59 1.475,21
SUM 179 (21) 0 0 158
million
Pada Exhibit 4, terdapat pada laporan keuangan didapatkan hasil depresiasi dan
amortisasi dari tahun 2003 hingga tahun 2007, hasilnya dengan merata-ratakan dengan
metode aritmatika. Rata-rata tersebut kami jadikan sebagai depresiasi dan amortisasi dari
tahun 2006 hingga 2009.
DEPRECIATION & AMORTIZATION
2003 43
2004 51
2005 48
2006 50
2007 53
RATA-RATA 49
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 18/21
Poin Net Operating Working Capital diperoleh dari selisih perubahan nilai aktiva
lancar dan perubahan hutang lancar. Hasil ini kami oleh dari data pada Exhibit 7.
Increases in current assets Increases in Cur Liabilities NOWC
200
6 57,90 52,90 5,00200
7(107,60) (68,10) (39,50)
200
824,00 8,90 15,10
200
922,50 10,00 12,50
Tingkat bunga tidak diketahui dalam soal, namun kami menganalisis dari data pada
Exhibit 4 yakni pada tahun 2003 dan 2006. Tingkat bunga dalam kasus ini adalah rata-rata
tingkat bunga pada tahun 2003 dan 2006 sebesar 25%.
KETERANGAN 2003 2006
Tax 83 28
Profit (loss) before taxation 324 118
Tingkat bunga 26% 24%
Peningkatan hutang dari tahun ke tahun, membuat kami mengasumsikan bahwa
tingkat bunga diasumsikan pula mengalami peningkatan dengan asumsi 2008 sebesar 8,5%
dan 2009 sebesar 9,00%. Selanjutnya financial charges diperoleh dengan mengkalikan tingkat
bunga dari jumlah hutang.
Keterangan 2006 2007 2008 2009
Debt 1.150,001.317,0
01.442,00 1.494,00
financial charges 88,00 107,00 122,57 134,46
tingkat bunga 7,65 8,12 8,50 9,00
Proporsi untuk ekuitas dan hutang kami olah dari data pada Exhibit 11 dimana
terdapat Long Term Debt / Market Equity sebesar 0,72. Perbandingan antara hutang dengan
modal adalah 72 : 100.
WACC = wd.rd.(1-t) + ws. rs
WACC = 72/172 x 9 x (1-0,25) + (100/172 x 13%)
WACC = 2,83 + 7,56
WACC = 10,38
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 19/21
rs didapat dari :
rs = over own debt + risk premium
rs = 9% + 4%
rs = 13%
Risk premium ini didasarkan Brigham (2009:355) dimana terdapat pernyataan bahwa
berdasarkan over own bond yield plus judgemental risk premium approach, risk premium
berada pada kisaran 3-5%, maka kelompok kami mengambil rata-ratanya sebesar 4%.
Analisis Skenario 2
Untuk depresiasi, capital expenditure, net operating working capital serta net income
pada skenario 2 sama nilainya dengan skenario 1, namun yang mengalami perubahan adalah
b (ploback) dan financial charges.
Keterangan 2006 2007 2008 2009
Net income 90 (287) (80) 26
b - 36 47 47
Finance Charge 88 104 119 123
DA 49 49 49 49
Capex (20) (211) (34) 3
NOWC 5 (40) 15 13
FCF 202 (270) 86 236
(1+WACC) 1 11 120 1.308
SUM 202 (25) 1 0178,32
3
million
Skenario 2 dimana dividen tidak dibagikan, maka secara otomatis dividen akan
menjadi pendapatan bagi EMI Group Inc. Secara logika pendapatan yang masuk harus
dikurangi oleh pajak, sehingga diperoleh hasil ploback seperti yang ada pada tabel dibawah
ini. Namun perlakuan pada tahun 2007 adalah dividen EMI Group Inc. telah membagikan
dividen sebesar 2p dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6p.
Keterangan 2006 2007 2008 2009
Dividen - 63,20 63,20 63,20
Dividen yang dijadikan sbg uang tmbhn - 47,40 63,20 63,20
b - 35,55 47,40 47,40
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 20/21
Perbedaan tingkat bunga pada skenario1 dan 2 adalah tingkat bunga pada tahun 2009
karena penambahan hutang meningkat namun tidak signifikan maka tingkat bunga pada
tahun 2008 dan 2009 diasumsikan sama sebesar 8,5%.
Keterangan 2006 2007 2008 2009
Debt 1.150 1.317 1.442 1.494
Pertambahan utang 167 125 52
Equity (726)(1.151
)
(1.295
)(1.332)
Debt-Dividen yg sharusnya
dbaagikan1.281 1.395 1.447
financial charges 88 104 119 123
tingkat bunga 7,65 8,12 8,5 8,5
WACC = wd.rd.(1-t) + ws. rs
WACC = 72/172 x 8,5 x (1-0,25) + (100/172 x 12,5%)
WACC = 2,67 + 7,27
WACC = 10,38
rs didapat dari :rs = over own debt + risk premium
rs = 8,5% + 4%
rs = 12,5%
7/16/2019 PAPER KASAR.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/paper-kasarrtf 21/21
KESIMPULAN
Hasil perhitungan dengan metode Discounted Cash Flow dimana hasil perhitungan
menunjukkan angka nilai perusahaan apabila perusahaan tidak membagikan dividen lebih
besar daripada perusahaan membagikan dividen yakni sebesar GBP 178,323 juta
dibandingkan dengan GBP 158 juta. Kami pun mengambil kesimpulan bahwa perusahaan
tidak membagikan dividen. Alasannya adalah dengan mempertimbangkan bahwa industri
musik secara global masih memiliki prospek yang bagus ke depannya, namun terdapat juga
ancaman dari pembajakan yang dapat menghancurkan perusahaan. Maka dari itu perusahaan
EMI sebaiknya tidak membagikan dividen dan sebaiknya dana tersebut ditambahkan sebagai
retained earnings yang nantinya digunakan EMI Group Inc. dalam menginvestasikan dananya
pada proyek-proyek yang memiliki NPV positif dan membuat strategi agar keeksistensian
perusahaan EMI Group Inc. tetap terjaga dan maampu mewujudkan impian menjadi
perusahaan musik pertama di dunia.