referat bobath

Upload: hening-tri-utami

Post on 24-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Referat Bobath

    1/34

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Hemiplegia merupakan paralisis salah satu sisi tubuh, merupakan tanda

    klasik penyakit neurovaskuler otak. Merupakan salah satu manifestasi penyakit

    neurovaskuler, terjadi bersamaan dengan stroke, melibatkan hemisfer serebri atau

    batang otak. 1

    Proses pemulihan dari stroke biasanya sudah diperkirakan secara relatif,

    merupakan serial yang khas pada fase fasenya untuk pasien dengan hemiplegia

    yang dicetuskan oleh stroke. Pada awal hemiplegia, lengan lebih terkena

    kecacatan daripada tungkai, perbaikan motorik pada tungkai terjadi lebih awal

    dan lebih sempurna daripada lengan. ngka pemulihan terbesar terjadi dalam

    waktu tiga bulan pertama setelah onset, dan hanya sedikit pemulihan yang

    bertambah setelah enam bulan dari onset. !

    Pemulihan motorik akan tampak jelas dalam beberapa jam sampai

    beberapa hari setelah terjadi stroke. "anyak pendekatan yang sudah digunakan

    untuk memfasilitasi dan mempercepat pemulihan motorik, termasuk pendekatan

    tradisional seperti teknik neurodevelopmental yang diperkenalkan oleh "obath,

    merupakan latihan yang berorientasi perbaikan fungsi motorik # seperti melatih

    transfer dan ambulasi awal $, fokus saat ini adalah pada praktek pengulangan

    yang berorientasi pada tugas pengulangan. %atihan neurodevelopmental

    dimaksudkan untuk menormalkan tonus otot dan mencegah spastisitas yang

    berlebihan dengan menggunakan pola penghambatan refleks khusus.& 'ecara

    umum konsep "obath didasarkan pada model kontrol sistem motorik, konsep

    plastisitas, prinsip pembelajaran motorik, pengertian dan aplikasi dari pergerakan

    manusia yang fungsional. (

    1

  • 7/25/2019 Referat Bobath

    2/34

    BAB II

    HEMIPLEGI DAN SINDROMA UPPER MOTOR NEURON

    II.1 Hemiplegia

    Hemiplegia adalah paralisis total dari lengan, tungkai dan batang tubuh di

    satu sisi tubuh yang merupakan tanda klasik penyakit neurovaskuler otak.

    Merupakan salah satu dari berbagai gambaran klinis penyakit neurovaskuler,

    hemiplegi terjadi karena stroke yang menyerang hemisfer serebri atau batang

    otak. )iga faktor risiko utama penyakit serebrovaskuler adalah hipertensi,

    diabetes melitus, dan penyakit jantung. *ang terutama dari tiga hal ini adalah

    hipertensi.1

    Klasifikasi Penaki! Se"e#"$%ask&le"

    Proses patologis yang merupakan hasil dari penyakit serebrovaskuler

    terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu +

    1. nfark trombotik

    Plak arterosklerosis dan hipertensi saling terkait menyebabkan infark

    serebri. Plak biasanya terbentuk di depan cabang utama arteri serebri. %esi ini

    dapat terjadi dalam proses &- tahun atau lebih dan sebelumnya bisa tidak

    menimbulkan gejala apapun. 'umbatan yang timbul intermiten dapat

    menyebabkan kerusakan permanen nantinya. Proses oklusi oleh trombus di arteri

    memerlukan waktu beberapa jam dan ini menjelaskan perbedaan stroke in evolusi

    dan stroke komplit. ) menjelaskan adanya suatu penyakit trombotik dan

    merupakan hasil serangan iskemik selintas. alaupun sebab ) belum jelas,

    diduga faktor penyebabnya adalah karena vasospasme serebri atau hipotensi

    selintas arterial sistemik.1

    !. nfark emboli

    2

  • 7/25/2019 Referat Bobath

    3/34

    /mboli yang menyebabkan stroke dapat berasal dari jantung, dari

    trombosis arteri karotis interna atau dari plak ateromatosa sinus karotikus. "isa

    tampak sebagai gejala penyakit jantung. Macam infarknya pucat, hemoragik, dan

    tipe campuran. 'uplai darah kolateral tidak terbentuk jika terjadi infark emboli

    karena kecepatan pembentukan sumbatan, maka hanya sedikit jaringan yang

    selamat pada area distal infark emboli dari pada infark trombotik.1

    &. Perdarahan

    Penyebab perdarahan intrakranial yang menyebabkan stroke adalah

    karena hipertensi, ruptur aneurisma sakular, dan malformasi arteriovena.

    Perdarahan yang banyak sering merupakan hasil dari masalah penyakit jantung

    ginjal hipertensi dan menyebabkan perdarahan di dalam jaringan otak. neurisma

    sakular merupakan defek dari bagian membran media dan membrane elastik yang

    sudah terbentuk bertahun 0 tahun. efek muskuler dan regangan berlebihan dari

    membran elastik internal akibat tekanan darah menyebabkan terbentuknya

    aneurisma. neurisma sakular ditemukan pada cabang arteri serebri yang besar

    khususnya daerah sirkulus ilisi bagian anterior.1

    Gam#a"an Klinis

    2elainan fokal neurologis yang terjadi akibat stroke merupakan gambaran

    dari ukuran dan lokasi lesi serta serta jumlah aliran darah kolateral. efisit

    neurologis unilateral merupakan akibat gangguan pada sistem karotis dan defisit

    neurologis bilateral merupakan akibat gangguan pada sistem basiler.1

    3angguan pergerakan merupakan gangguan yang paling jelas terlihat dari

    stroke. 4kuran dan letak lesi awal menentukan derajat fungsi motorik. 1

    'etelah onset penyakit serebrovaskuler dengan hemiplegia, akan terlihat

    tonus otot yang rendah # flasid $. Masa flasid ini dapat berlangsung singkat,

    beberapa minggu atau beberapa bulan. Masa ini kemudian diikuti dengan

    perkembangan pola fungsi motorik, kompensasi pada kelemahan otot, hilangnya

    kontrol motorik, keseimbangan yang buruk, dan pola kenaikan tonus otot.

    2emunculan pola otot tersebut ditentukan oleh letak dan luas lesi serta fokus

    3

  • 7/25/2019 Referat Bobath

    4/34

    proses rehabilitasi. Pada fase awal kembalinya pergerakan terlihat pada bahu dan

    otot elevator sendi pinggul # otot trape5ius atas, levator skapula, kuadratus

    lumborum, latisimus dorsi $. 2embalinya pola motorik bagian distal bisa terjadi

    pada awal masa pemulihan, dan digunakan oleh pasien untuk memperkuat

    bangun otot 0 otot proksimal yang lemah. 2etika pasien sudah mulai beraktivitas,

    karena munculnya kontrol otot yang tidak sempurna, masalah 0 masalah lain akan

    muncul sebagai berikut yaitu pola awal gerakan yang tidak sesuai, hubungan

    sendi 0 sendi yang buruk secara peletakan anatomi dan respon pertahanan

    penderita pada tekanan.1

    )erjadi pola pergerakan yang khas, sebagai berikut +

    1. Penggunaan otot 0 otot paraservikal unilateral leher, mengakibatkan fleksi

    ipsilateral # telinga sisi sakit akan mendekat ke bahu sakit $, dan rotasi sisi

    kontralateral tubuh pasien # putaran wajah menjauhi sisi sakit $.1

    !. Penggunaan otot 0 otot elevasi bahu pada skapula yang terotasi ke bawah pelan

    0 pelan akan mengubah posisi skapula sisi sakit terdepresi dari skapula yang

    mendepresi toraks menjadi skapula yang mengelevasi toraks yang akhirnya akan

    menyebabkan subluksasi sendi bahu.1

    &. Penggunaan sendi pinggul untuk memulai fase mengayun jauh pada pola jalan

    penderita demi mencegah ayunan keluarnya ekstremitas bawah dan rotasi

    pinggang.1

    II.' Gam#a"an (an Pa!$genesis Sin("$ma UMN

    Gam#a"an Sin("$m UMN)

    'indroma 4M6 dapat terjadi mengikuti lesi, mempengaruhi beberapa

    atau semua jaras motorik desendens. 3ambaran klinis sindroma 4M6 terbagi

    menjadi dua grup besar yaitu fenomena positif dan fenomena negatif.

    7enomena negatif sindroma 4M6 dikarakteristikkan dengan

    pengurangan aktivitas motorik. 8elas sekali hal ini dapat menyebabakan

    kelemahan, berkurangnya daya tahan otot, dan mudah lelah. 'ering terjadi hal

    4

  • 7/25/2019 Referat Bobath

    5/34

    tersebut dikaitkan dengan kecacatan yang lebih daripada yang ditimbulkan oleh

    fenomena positif. 'ayangnya, fenomena negatif sindrom 4M6 lebih sulit

    ditangani untuk dikurangi dengan semua rencana strategi rehabilitasi yang ada.

    7enomena positif sindrom 4M6 dapat juga membuat pasien cacat tetapi

    hal ini lebih mudah ditangani dengan intervensi aktif. Pada tingkat fisiologi

    terjadi peningkatan refleks 0 refleks tendon, sering disertai penyebaran refleks.

    "iasanya terdapat tanda "abinski positif dan klonus. ni mungkin merupakan

    tanda diagnostik penting untuk dokter, sayangnya kaitannya hanya sedikit dengan

    disabilitas pasien. Pengecualian jika terjadi kemunculan klonus yang

    mengganggu pasien. Hal ini dapat terpicu selama berjalan normal, kadang terjadi

    ketika melangkah turun dari tempat tidur, atau bahkan tanpa pemicu apapun # saat

    pasien di tempat tidur $. Pada situasi ini klonus menjadi gangguan disabilitas

    yang sangat menonjol dan kadang 0 kadang memerlukan penanganan untuk

    menghilangkannya. )anda lain sindrom 4M6 menimbulkan kelainan yang jelas

    mengganggu.

    'indrom paresis spastik sentral terdiri dari + 9

    Penurunan kekuatan otot dan gangguan kontrol motorik halus

    Peningkatan tonus spastik

    :efleks regang yang berlebihan secara abnormal, dapat disertai klonus

    Hipoaktivitas atau tidak adanya refleks eksteroseptif # refleks abdominal,

    refleks plantar, dan refleks kremaster $

    :efleks patologis # "abinski, ;ppenheim, 3ordon, dan Mendel0

    "ekhtereuw, serta disinhibisi respons hindar $

    walnya massa otot tetap baik.

    Pa!$genesis Pa"esis Spas!ik Sen!"al*

    Pada fase akut suatu lesi di traktus kortikospinalis, refleks tendon

    profunda akan bersifat hipoaktif dan terdapat kelemahan flasid pada otot. :efleks

    muncul kembali beberapa hari atau beberapa minggu kemudian dan menjadi

    hiperaktif, karena spindel otot berespons lebih sensitif terhadap regangan

    5

  • 7/25/2019 Referat Bobath

    6/34

    dibandingkan dengan keadaan normal, terutama fleksor ekstremitas atas dan

    ekstensor ekstremitas bawah. Hipersensitivitas ini terjadi akibat hilangnya kontrol

    inhibisi sentral desendens pada sel 0 sel fusi motor # neuron motor gama $ yang

    mempersarafi spindel otot. engan demikian, serabut 0 serabut otot intrafusal

    teraktivasi secara permanen dan lebih mudah berespons terhadap peregangan otot

    lebih lanjut dibandingkan normal. 3angguan sirkuit regulasi panjang otot

    mungkin terjadi yaitu berupa pemendekan panjang target secara abnormal pada

    fleksor ekstremitas atas dan ekstensor ekstremitas bawah. Hasilnya adalah

    peningkatan tonus spastik dan hiperefleksia, serta tanda 0 tanda traktus

    piramidalis dan klonus. iantara tanda 0 tanda traktus piramidalis tersebut

    terdapat tanda 0 tanda yang sudah dikenal baik pada jari 0 jari tangan dan kaki,

    seperti tanda "abinski # ekstensi tonik ibu jari kaki sebagai respons terhadap

    gesekan di telapak kaki $.

    Paresis spastik selalu terjadi akibat lesi susunan saraf pusat # otak dan atau

    medulla spinalis $ dan akan terlihat lebih jelas bila terjadi kerusakan pada traktus

    desendens lateral dan medial sekaligus #misalnya pada lesi medula spinalis $.

    II.+ Ne&"$fisi$l$gi Spas!isi!as

    efinisi spastisitas pada 4M6 menurut %ance dikatakan bahwa

    spastisitas adalah kelainan motorik yang dikarakteristikkan dengan kecepatan

    motorik yang bergantung pada peningkatan refleks regang tonik dengan sentakan

    otot yang meningkat karena hipereksitasi refleks regang sebagai satu komponen

    sindrom 4M6.