referat gemeli

Upload: taufiqharahap

Post on 10-Feb-2018

277 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 referat gemeli

    1/20

    1

    PENDAHULUAN

    Kehamilan kembar ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Insiden

    kelahiran bayi kembar telah meningkat dalam 30 tahun terakhir . Pada tahun 2009 , terdapat

    16 wanita per 1000 melahirkan, terjadi peingkatan dibandingkan pada tahun 1980 yaitu 10

    per 1.000 insiden. Terjadinya peningkatan jumlah kelahiran bayi kembar terutama karena

    meningkatnya penggunaan teknik reproduksi dibantu , termasuk fertilisasi in vitro ( IVF ) .

    Sampai dengan 24 % dari prosedur IVF sukses menghasilkan kehamilan kembar .

    Beberapa kehamilan dikaitkan dengan risiko tinggi bagi ibu dan bayi . Wanita dengan

    kehamilan kembar memiliki peningkatan risiko keguguran , anemia , gangguan hipertensi ,

    perdarahan , persalinan operatif dan penyakit pascakelahiran . Secara umum, angka kematian

    ibu terkait dengan kelahiran kembar adalah 2,5 kali lipat dibandingkan kelahiran tunggal .

    Angka kematian janin secara keseluruhan dalam kehamilan kembar lebih tinggi

    dibandingkan dengan kehamilan tunggal : pada tahun 2009 angka kematian janin adalah 12,3

    per 1.000 kelahiran kembar dan 31,1 per 1.000 triplet dibandingkan dengan kehamilan

    tunggal hanya 5 per 1.000 kelahiran. Risiko kelahiran prematur juga lebih tinggi pada

    kehamilan multipel dibandingkan dengan kehamilan tunggal , terjadi pada 50% kehamilan

    kembar ( 10 % kelahiran kembar terjadi sebelum 32 minggu kehamilan ) . Secara signifikan

    lebih tinggi angka kelahiran prematur pada kehamilan kembar dan triplet.Kehamilan dan persalinan membawa risiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu

    besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian

    khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin. Ibu yang melahirkan bayi

    kembar akan lebih banyak membutuhkan dukungan, baik itu secara lahiriah maupun

    jasmaniah. Kehamilan kembar memang beresiko terhadap persalinan yang lebih besar

    dibanding kehamilan tunggal. Semakin banyak jumlah janin yang dikandung ibu, semakin

    tinggi resiko yang akan ditanggung ibu.

    Risiko terhadap bayi tergantung pada korionisitas dan amnionisitas kehamilan.

    Syndrome twin twin transfusion , paling sering terjadi pada kehamilan kembar. Risiko

    tambahan untuk bayi termasuk pembatasan pertumbuhan intrauterin dan kelainan bawaan .

    Pada kehamilan kembar , 66 % dari bayi lahir mati yang tidak dapat dijelaskan terkait dengan

    berat lahir kurang dari sentil kesepuluh , dibandingkan dengan 39 % untuk kelahiran tunggal .

    Kelainan kongenital utama adalah 4,9 % lebih sering terjadi pada kehamilan kembar

    dibandingkan kehamilan tunggal .

  • 7/22/2019 referat gemeli

    2/20

    2

    Karena peningkatan risiko komplikasi , wanita dengan kehamilan kembar

    membutuhkan lebih banyak pemantauan dan peningkatan kontak dengan profesional

    kesehatan selama kehamilan mereka dibandingkan wanita dengan kehamilan tunggal ,

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas tentang

    janin multipel dalam referat ini.

  • 7/22/2019 referat gemeli

    3/20

    3

    BAB I

    TINJAUAN PUSTAKA

    GEMELI

    Definisi

    Kehamilan ganda adalah kehamilan dimana fetus dalam kandungan lebih dari satu yang

    biasanya disebabkan karena terjadi fertilisasi 1 ovum oleh 2 sperma yang disebut kembar

    identik, atau fertilisasi 2 ovum oleh 2 sperma dalam waktu yang bersamaan yang disebut

    kembar fraternal.1

    Frekuensi

    Menurut hukum Hellin, frekuensi antara kehamilan ganda dan tunggal adalah :

    Gemelli (2) = 1 : 89 Triplet (3) = 1 : 892 Kuadruplet (4) = 1 : 893 Quintiplet = 1 : 894

    Epidemiologi

    Insiden kelahiran bayi kembar telah meningkat dalam 30 tahun terakhir . Pada tahun

    2009 , terdapat 16 wanita per 1000 melahirkan, terjadi peingkatan dibandingkan pada tahun

    1980 yaitu 10 per 1.000 insiden. Terjadinya peningkatan jumlah kelahiran bayi kembar

    terutama karena meningkatnya penggunaan teknik reproduksi dibantu , termasuk fertilisasi in

    vitro ( IVF ) . Sampai dengan 24 % dari prosedur IVF sukses menghasilkan kehamilan

    kembar .

    Beberapa kehamilan dikaitkan dengan risiko tinggi bagi ibu dan bayi . Wanita dengan

    kehamilan kembar memiliki peningkatan risiko keguguran , anemia , gangguan hipertensi ,

    perdarahan , persalinan operatif dan penyakit pascakelahiran . Secara umum, angka kematian

    ibu terkait dengan kelahiran kembar adalah 2,5 kali lipat dibandingkan kelahiran tunggal .

    Angka kematian janin secara keseluruhan dalam kehamilan kembar lebih tinggi

    dibandingkan dengan kehamilan tunggal : pada tahun 2009 angka kematian janin adalah 12,3

    per 1.000 kelahiran kembar dan 31,1 per 1.000 triplet dibandingkan dengan kehamilan

    tunggal hanya 5 per 1.000 kelahiran. Risiko kelahiran prematur juga lebih tinggi pada

  • 7/22/2019 referat gemeli

    4/20

    4

    kehamilan multipel dibandingkan dengan kehamilan tunggal , terjadi pada 50% kehamilan

    kembar ( 10 % kelahiran kembar terjadi sebelum 32 minggu kehamilan ) . Secara signifikan

    lebih tinggi angka kelahiran prematur pada kehamilan kembar dan triplet.

    Faktor Risiko4

    RasFrekuensi dari kelahiran multijanin sangat bervariasi diantara berbagai ras dan

    kelompok etnis. Perbedaan yang mencolok dalam frekuensi bayi kembar ini mungkin

    merupakan akibat dari variasi rasial kadar follicle-stimulating hormone (FSH)

    (Nylander,1973)

    HereditasSebagai penentu terjadinya kehamilan kembar, riwayat keluarga dari pihak ibu jauh

    lebih penting daripada riwayat ayahnya.

    Usia dan paritas ibuAngka pembentukan bayi kembar alami memuncak pada usia 37 tahun, ketika

    stimulasi FSH maksimal meningkatkan angka pembentukan folikel.

    Faktor giziNylander (1971) menunjukkan peningkatan derajat yang jelas dalam pembentukan

    janin kembar setara dengan status gizi yang lebih tinggi yang tercermin pada ukuran

    ibu. MacGilivray (1986) juga mendapatkan bahwa kembar dizigot lebih sering

    dijumpai pada wanita besar dan tinggi dibanding wanita kecil.2

    Gonadotropin HipofisisPeningkatan frekuensitas dan angka kembar dizigot yang lebih tinggi pernah

    dilaporkan pada wanita yang mengandung dalam 1 bulan setelah menghentikan

    kontrasepsi oral, tetapi tidak selama bulan-bulan selanjutnya. Hal ini mungkindisebabkan oleh pelepasan mendadak gonadotropin hipofisis dalam jumlah yang lebih

    besar dibanding biasanya selama siklus spontan pertama setelah penghentian

    kontrasepsi hormonal.1

    Terapi infertilitasInduksi ovulasi dengan FSH plus gonadotropin korionik atau klomifen sitrat sangat

    meningkatkan kemungkinan ovulasi multipel.

  • 7/22/2019 referat gemeli

    5/20

    5

    Jenis-jenis Janin Multipel

    Tabel 1. Jenis multijanin berdasarkan twin pregnancydan triplet pregnancy.

    Gambar 1. Tipe multijanin berdasarkan sel ovum.

  • 7/22/2019 referat gemeli

    6/20

    6

    1. Kehamilan kembar monozigotKehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut kembar monozigotik atau disebut

    juga identik, homolog, atau uniovuler. Kira kira sepertiga kehamilan kembar adalah

    monozigotik. Kehamilan ini terjadi 1 dari 250 kehamilan.3 Jenis kehamilan kedua anak sama,

    rupanya sama, atau bayangan cermin; mata, kuping, gigi, rambut, kulit, dan ukuran

    antropologik pun sama. Sidik jari dan telapak tangan sama, atau terbalik satu terhadap yang

    lainnya. Satu bayi kembar mungkin kidal dan yang lainnya biasa karena lokasi daerah

    motorik di korteks serebri pada kedua bayi itu berlawanan. Kira kira satu pertiga kehamilan

    kembar monozigotik mempunyai 2 amnion, 2 korion, dan 2 plasenta. Kadang kadang 2

    plasenta tersebut menjadi satu. Keadaan ini tidak dapat dibedakan dengan kembar dizigotik.

    Dua pertiga mempunyai 1 plasenta, 1 korion, dan 1 atau 2 amnion. Pada kehamilan kembar

    monoamniotik, kematian bayi sangat tinggi karena lilitan tali pusat.4

    Gambar 2. jenis-jenis kembar monozigot

    Mekanisme pembentukan yang mendasari terjadinya kembar monozigot masih belum

    dipahami sepenuhnya. Trauma ringan pada blastoista sewaktu prosuder tekhnologi reprodiksi

    dibantu (assisted reproductive technology, ART) dapat menyebabkan peningkatan insiden

    pembentukan kembar monozigot.

  • 7/22/2019 referat gemeli

    7/20

    7

    Hasil akhir proses pembentukan kembar monozigot bergantung pada kapan pemisahan

    terjadi, seperti yang dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini;

    a. Jika terjadi dalam 72 jam pertama setelah pembuahan, akan berkembang dua mudigah, duaamnion dan dua korion dan kehamilan akan bersifat diamnion dan dikorion. Mungkin

    terdapat dua plasenta yang terpisah atau satu plasenta.

    b. Jika pemisahan terjadi antara hari keempat dan kedelapan, akan berkembang dua mudigah,masing masing di kantong amnion yang berbeda, dan satu korion sehingga terbentuk

    kehamilan kembar diamnion monokorion.

    c. Jika amnion telah terbentuk, yang terjadi sekitar 8 hari setelah pembuahan, pemisahan akanmenghasilkan dua mudigah dalam satu kantong amnion atau kehamilan kembar monoamnion

    monokorion.

    d. Jika pemisahan terjadi lebih belakangan lagi, yaitu setelah terbentuk diskus embrio,pemisahan berlangsung tidak sempurna dan terbentuk kembar siam.

    Gambar 3. Segmentasi pada Monozigotik

  • 7/22/2019 referat gemeli

    8/20

    8

    Gambar 4. Plasenta dan selaput janin kembar monozigot

    2. Kehamilan Kembar DizigotKirakira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizigotik yang berasal dari 2 telur, disebut

    juga heterolog, binovuler, atau fraternal. Jenis kelamin sama atau berbeda, mereka berbeda

    seperti anakanak lain dalam keluarga. Kembar dizigotik mempunyai 2 plasenta, 2 korion,

    dan 2 amnion. Kadangkadang 2 plasenta menjadi satu.

    Gambar 5. Plasenta dan selaput janin kembar dizigotik

    http://2.bp.blogspot.com/-8r6o4OF8cXo/TtnSwmAUssI/AAAAAAAAABc/b9ws-CnALmQ/s1600/plasenta+dan+selaput+janin+kembar+dizigigotik.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-8r6o4OF8cXo/TtnSwmAUssI/AAAAAAAAABc/b9ws-CnALmQ/s1600/plasenta+dan+selaput+janin+kembar+dizigigotik.jpg
  • 7/22/2019 referat gemeli

    9/20

    9

    3. Superfekundasi dan Superfetasi2Pada superfetasi, di antara pembuahan terdapat selang waktu selama atau lebih lama

    daripada satu siklus haid. Superfetasi memerlukan ovulasi dan pembuahan ketika kehamilan

    telah terjadi, yang secara teoritis dimungkinkan selama rongga uterus belum lenyap oleh fusi

    desidua kapsularis ke desidua parietalis.

    Superfekundasi merujuk kepada pembuahan dua ovum dalam satu siklus haid tetapi

    bukan pada koitus yang sama, dan tidak harus oleh sperma dari pria yang sama.

    Gambar 6. Superfekundasi

    Pertumbuhan Janin

    Berat badan janin pada kehamilan kembar lebih ringan daripada janin pada kehamilan

    tunggal pada umur kehamilan yang sama. Sampai kehamilan 30 minggu kenaikan berat

    badan janin kembar sama dengan janin kehamilan tunggal. Setelah itu, kenaikan berat badan

    kecil, mungkin karena regangan yang berlebihan menyebabkan peredaran darah plasenta

    mengurang. Berat badan satu janin pada kehamilan kembar ratarata 1000 gram lebih ringan

    daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir umumnya pada

    kehamilan kembar kurang dari 2500 gram, pada triplet kurang dari 2000 gram, dan untuk

    kuadruplet kurang dari 1500 gram. Suatu faktor penting dalam hal ini adalah kecenderungan

    terjadinya partus prematus. Selain itu, berat badan kedua janin pada kehamilan kembar tidak

    sama, dapat berbeda antara 50 sampai 1000 gram.

    Pada kehamilan dizigotik plasenta yang satu dapat berimplantasi lebih

    menguntungkan, dipandang dari sudut tempat pada dinding uterus dan penyediaan darah,

    daripada plasenta yang lain. Dengan demikian, pertumbuhan plasenta itu serta janinnya lebih

    baik daripada plasenta yang lainserta janinnya. Demikian juga pada kehamilan kembar

  • 7/22/2019 referat gemeli

    10/20

  • 7/22/2019 referat gemeli

    11/20

    11

    Diagnosis Janin Multipel

    Anamnesis dan pemeriksaan fisikRiwayat kembar pada wanita yang bersangkutan atau keluarganya, usia ibu yang lanjut,

    paritas tinggi, dan ukuran ibu yang besar berkaitan secara lemah dengan gestasi multijanin.

    Pemberian klomifen sitrat atau gonadotropin cenderung memberikan hasil kembar dizigotik.

    Pada pemeriksaan fisik kehamilan dengan multijanin, ukuran uterus biasanya lebih besar

    selama trimester kedua daripada yang diperkirakan. Secara umum, kembar sulit dipalpasi

    bagian bagian janinnya sebelum trimester ketiga. Diagnosis kembar dapat ditegakkan dengan

    palpasi uterus paling sering karena terdeteksinya dua kepala janin, umumnya di kuadran

    uterus yang berbeda. Pada akhir trimester pertama kerja jantung janin dapat terdeteksi dengan

    ultrasoundDoppler.

    Diagnosis kehamilan kembar 75% didapatkan dari penemuan fisik, tanda-tanda yang harus

    diperhatikan pada kehamilan kembar adalah:

    a. Uterus lebih besar (>4 cm) dibandingkan usia kehamilannya.b. Penambahan berat badan ibu yang mencolok yang tidak disebabkan oleh edema atau

    obesitas.

    c. Polihidramniond.

    Ballotement lebih dari satu fetus

    e. Banyak bagian kecil yang terabaf. Uterus terdiri dari tiga bagian besar janin

    LaboratoriumNilai hematokrit dan hemoglobin dan jumlah sel darah merah menurun, berhubungan dengan

    peningkatan volume darah. Anemia mikrositik hipokrom seringkali muncul pada kehamilan

    kembar. Kebutuhan fetus terhadap besi (Fe) melebihi kemampuan maternal untuk mensuplai

    Fe didapatkan pada trimester kedua.

    Pada tes toleransi glukosa didapatkan gestasional DM dan gestasional hipoglikemi sering

    ditemukan pada kehamilan kembar. Pada kehmilan kembar chorionic gonadotropin pada urin,

    estriol dan pregnanendiol meningkat. Kehamilan kembar juga dapat didiagnosis dengan

    pemeriksaan peningkatan serum alfa fetoprotein ibu walaupun pemeriksaan ini tidak dapat

    berdiri sendiri. Tidak ada tes biokimia yang dapat membedakan kehamilan tunggal atau

    kembar.2

  • 7/22/2019 referat gemeli

    12/20

    12

    SonografiDengan pemeriksaan sonografi, kantong-kantong gestasi yang terpisah dini dapat

    teridentifikasi pada kehamilan kembar. Kemudian masing-masing kepala janin seharusnya

    terlihat dalam dua bidang vertikal sehingga tidak keliru disangka sebagai potongan melintang

    badan janin sebagai kepala janin kedua. Dua kepala janin atau dua abdomen idealnya terlihat

    dalam bidang gambar yang sama untuk menghindari pemindaian janin yang sama dan

    menganggapnya janin kembar.

    Menentukan jumlah janin dapat dilakukan mulai pada saat kantong gestasi terbentuk (usia

    gestasi 4-5 minggu) . Kehamilan multiple, kita menentukannya bila ditemukan adanya

    kantong kehamilan lebih dari satu , atau kita menemukan yolk sac yang lebih dari satu.

    Apabila kita menemukan pada trimester I, harus dikonfirmasi lagi pada pemeriksaan

    selanjutnya. Dalam memeriksa kehamilan multiple, kita harus dapat menentukan khorionitas

    dan amnionitas, dimana hal ini akan berhubungan dengan adanya komplikasi pada

    saat melahirkan. Amnionitas dapat dilihat dari jumlah amnionnya. Sedangkan khorionitas

    dapat dilihat dari batas / sekat antara kedua amnion, apabila batasnya memiliki ketebalan

    >2mm (sering disebut (lambda sign) maka kehamilan tersebut memiliki dua khorion, namun

    jika kurang dari 2 mm, (sering disebut T sign), makan kehamilan tersebut memiliki satu

    khorion.

    Gambar 7. Penampilan USG monokorionik (kiri) dan dichorionic (kanan) kehamilan

    kembar pada 12 minggu kehamilan. Perhatikan bahwa, dalam kedua jenis, tampaknya

    ada massa plasenta tunggal tetapi dalam jenis dichorionic terdapat perpanjangan dari

    jaringan plasenta ke dasar intertwin membran , membentuklambda sign.

  • 7/22/2019 referat gemeli

    13/20

    13

    Pemeriksaan radiologisFoto sinar-X abdomen ibu dapat membantu jika belum diketahui pasti jumlah janin pada

    kehamilan dengan jumlah janin banyak. Namun, radiografi tidak bermanfaat dan dapat

    menyebabkan kesalahan diagnosis jika terdapat hidramnion, obesitas, gerakan janin selama

    pemotretan, atau waktu pajanan yang kurang sesuai. Selain itu tulang janin sebelum 18

    minggu kurang radioopak sehingga mungkin tidak terlihat jelas.

    Pemeriksaan biokimiaBelum ada pemeriksaan biokimia yang dapat diandalkan untuk mengidentifikasi janin

    multipel. Kadar gonadotropin korion manusia dalam plasma dan di urin, secara rata-rata,

    lebih tinggi daripada yang ditemukan pada janin tunggal.

    Diagnosis Banding

    1. Polihidramnion. Polihidramnion dapat menyertai kehamilan kembar, kadang kadangkelainan hanya terdapat pada satu kantong amnion, dan yang lainnya oligohidramnion.

    Pemeriksaan ultrasonografi dapat menentukan apakah pada polihidramnion ada kehamilan

    kembar atau tidak2. Mola Hidatidosa3. Tumor abdomen dalam kehamialan,: mioma uteri, tumor ovarium

    Penatalaksanaan Antepartum Kehamilan Kembar2

    Untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas perinatal pada kehamilan dengan penyulit

    kembar, penting diperhatikan bahwa :

    1. Pelahiran neonatus yang terlalu kurang bulan dicegah.2. Hambatan pertumbuhan janin diidentifikasi dan janin yang terkena dilahirkan sebelum

    sekarat.

    3. Trauma janin selama persalinan dan pelahiran harus dihindari.4. Tersedia perawatan neonatus intensif.

  • 7/22/2019 referat gemeli

    14/20

    14

    DietKebutuhan akan kalori, protein, mineral, vitamin, dan asam lemak esensial pada wanita

    dengan janin multipel jelas lebih tinggi. Konsumsi kalori perlu ditingkatkan lagi sebanyak

    300 kkal/hari. Dianjurkan suplementasi dengan besi 60 sampai 100 mg/hari disertai asam

    folat 1 mg/hari.

    Surveilans AntepartumPemeriksaan sonografis serial biasanya dilakukan sepanjang trimester ketiga untuk memantau

    peryumbuhan janin. Penilaian volume cairan amnion juga penting. Pengukuran volume

    cairan amnion dapat dilakukan dengan indeks cairan amnion (amniotic fluid index, AFI).

    Seperti pada janin tunggal, kantong vertikal terdalam di masing-masing kuadran diukur,

    tanpa memandang lokasi membran penyekat. AFI ,8 cm di bawah persentil ke-5 atau >24 cm

    di atas persentik ke 95 dianggap abnormal untuk usia gestasi 28 sampai 40 minggu. Jika AFI

    keseluruhannya abnormal maka perlu ditentukan kantong mana yang terlibat dan seberapa

    parah kelainanya secara kuantitatif.

    Pencegahan Persalinan Kurang BulanPersalinan kurang bulan sering terjadi pada kehamilan multijanin dan dapat mempersulit 50

    persen kehamilan kembar, 75 persen triplet, dan 90 persen kuadraplet. Beberapa teknik telah

    digunakan untuk memperlama gestasi multijanin.

    Tirah baringUntuk mengurangi persalinan kurang bulan pada wanita dengan janin multipel telah

    dianjurkan pembatasan aktivitas fisik, pulang kerja lebih dini, kunjungan ke petugas

    kesehatan dan pemeriksaan sonografik yang lebih sering.

    Kortikosteroid untuk pematangan paru Terapi Tokolitik Terapi progesteron Cerlage serviks

  • 7/22/2019 referat gemeli

    15/20

    15

    Letak dan Presentasi Janin

    Pada umumnya janin kembar tidak besar dan cairan amnion lebih banyak daripada

    biasa, sehingga sering terjadi perubahan presentasi posisi dan janin. Demikian pula letak

    janin kedua dapat berubah setelah kelahiran bayi pertama, misalnya dari letak lintang menjadi

    letak sungsang. Berbagai kombinasi letak serta presentasi dapat terjadi. Yang paling sering

    ditemukan ialah kedua janin dalam letak memanjang dengan presentasi kepala, kemudian

    menyusul presentasi kepala dan bokong, keduanya presentasi bokong, presentasi kepala dan

    bahu, presentasi bokong dan bahu, dan yang paling jarang keduanya presentasi bahu.1,2

  • 7/22/2019 referat gemeli

    16/20

    16

    Gambar 8. macam-macam letak dan presentasi janin gemeli

    Proses Persalinan

    Penyulit persalinan dan pelahiran kebih sering ditemukan pada janin multipel dibanding

    pada janin tunggal. Penyulit-penyulit tersebut antara lain persalinan kurang bulan, disfungsi

    kontraksi uterus, kelainan presentasi, prolapsus tali pusat, pemisahan kurang bulan plasenta

    dan perdarahan pascapartum dini.

    Rekomendasi untuk penanganan intrapartum mencakup2 :

  • 7/22/2019 referat gemeli

    17/20

    17

    1. Sepanjang persalinan, ibu harus dijaga oleh dokter/bidan yang terlatih. Dilakukanpemantauan elelktronik eksternal yang terus menerus. Jika selaput ketuban telah pecah dan

    serviks membuka maka biasanya dilakukan evaluasi simultan janin yang terbawah dengan

    monitor internal dan janin lainnya dengan monitor eksternal.

    2. Tersedianya produk darah untuk transfusi.3. Pemasangan sistem infus yang mampu menyalurkan cairan secara cepat. Tanpa perdarahan

    pasien diberikan larutan ringer laktat atau dekstrosa dengan kecepatan 60-125 mL/jam

    4. Tersedianya dokter kandungan yang terampil dalam identifikasi bagian-bagian janinintrauterus dan dalam manipulasi janin intrauterus.

    5. Mesin sonografi yang siap digunakan untuk membantu mengevaluasi posisi dan status janinyang tersisa setelah janin pertama lahir.

    6. Adanya petugas anestesia berpengalaman yang siap dipanggil seandainya diperlukan bedahcaesar.

    Kala I diperlakukan seperti biasa bila bayi I letaknya memanjang. Karena sebagian besar

    persalinan kembar bersalin prematur, maka pemakaian sedativa perlu dibatasi. Episiotomi

    mediolateral dikerjakan untuk memperpendek kala II dan megurangi tekanan pada kepala

    bayi.

    Setelah bayi I lahir, segera dilakukan pemeriksaan luar dan vaginal untuk mengetahui

    letak dan keadaan janin II. Bila janin dalam letak memanjang, selaput ketuban dipecahkan

    dan air ketuban dialirkan perlahan-lahan untuk menghindarkan prolaps funikuli. Ibu

    dianjurkan meneran atau dilakukan tekanan terkendali pada fundus uteri, agar bagian bawah

    janin masuk dalam panggul. Janin II turun dengan cepat sampai ke dasar panggul dan lahir

    spontan karena jalan lahir telah dilalui bayi I.

    Bila janin II dalam letak lintang, denyut jantung janin tidak teratur, terjadi prolaps

    funikuli, solusio plasenta, atau persalinan spontan tidak terjadi dalam 15 menit, maka janin

    perlu dilahirkan dengan tindakan obstetrik karena risiko akan meningkat dengan

    meningkatnya waktu. Dalam hal letak lintang dicoba untuk mengadakan versi luar dan bila

    tidak berhasil, maka segera dilakukan versi-ekstraksi tanpa narkosis. Pada janin dalam letak

    memanjang dapat dilakukan ekstraksi cunam pada letak kepala dan ekstraksi kaki pada letak

    sungsang. Seksio sesaria pada kehamilan kembar dilakukan atas indikasi janin I dalam letak

    lintang, prolaps funikuli, dan plasenta previa.

  • 7/22/2019 referat gemeli

    18/20

    18

    Masuknya dua bagian besar II janin dalam panggul sangat luas. Kesulitan ini dapat diatasi

    dengan mendorong kepala atau bokong yang belum masuk benar dalam rongga panggul ke

    atas untuk memungkinkan janin yang lain lahir lebih dulu.

    Kesulitan lain yang mungkin terjadi ialah interlocking, dalam hal ini janin I dalam letak

    sungsang dan janin II dalam presentasi kepala. Setelah bokong lahir, dagu janin I tersangkut

    pada leher dan dagu janin II. Bila keadaan ini tidak dapat dilepaskan, dilakukanlah dekapitasi

    atau seksio sesaria menurut keadaan janin.

    Segera setelah bayi II lahir, ibu disuntik oksitosin 10 IU, dan tinggi fundus uteri diawasi.

    Bila tampak tanda-tanda plasenta lepas, maka plasenta dilahirkan dan diberi 0,2 mg

    methergin i.v. Kala IV diawasi secara cermat dan cukup lama, agar perdarahan post partum

    dapat diketahui dini dan penanggulangannya dilakukan segera.

    Interval KelahiranTenggang waktu antara lahirnya bayi I dan bayi II antara 5 sampai 15 menit, dengan

    waktu rata-rata 11 menit. Kelahiran bayi II kurang dari 5 menit setelah bayi I lahir, dengan

    tindakan yang cepat ini dapat menimbulkan trauma persalinan pada bayi. Kelahiran bayi II

    lebih dari 30 menit dapat menimbulkan insufisiensi uteroplasental, karena berkurangnya

    volume uterus dan juga dapat terjadi solusio plasenta sebelum bayi II dilahirkan.

    Komplikasi (1,5)

    Pada Ibu :

    Anemia Hipertensi Partus prematurus Atonia uteri dan Perdarahan pasca persalinan

    Pada Janin :

    Prematuritas Hyalin Membran Disease (HMD) Asfiksia saat kelahiran atau depresi napas perinatal

    Prognosis

    Prognosis lebih buruk dibandingkan persalinan pada presentasi belakang kepala. Prognosa lebih buruk oleh karena:

  • 7/22/2019 referat gemeli

    19/20

    19

    o Perkiraan besar anak sulit ditentukan sehingga sulit diantisipasi terjadinya peristiwaafter coming head.

    o Kemungkinan ruptura perinei totalis lebih sering terjadi.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/22/2019 referat gemeli

    20/20

    20

    1. Prawirohardjo S. Kehamilan Kembar. Ilmu Kebidanan, Edisi III, Cetakankedelapan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo,2006. p386-97

    2. Cunningham, Mc Donald, Gant. Multifetal Gestation. William Obstetrik, 22stUSA. Prentice Hall International,1 2005, p 510-30

    3. Childrenss Hospital of the Kings Daughter. Multiple Pregnancy. Available from:www. Chkd.org/High_Risk_Pregnancy/multiple.asp

    4. Cunningham, Mc Donald, Gant. Multifetal Gestation. William Obstetrik, 22stUSA. Prentice Hall International,1 2005, p 870-879

    5. Mochtar R. Kehamilan Ganda. Sinopsis Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran EGC.1998, p350-365

    6. Berghella V, Kaufmann M: Natural history of twin to twin tranfusionsyndrome.eproud Med 46:480,2001

    7. Hanafiah, T.M.Plasenta Previa. Sumatera Utara. USU digital library. 2004.8. Widjanarko, Bambang.Persalinan pada Persentasi Sungsang. Jakarta. 2009.