refrat ect isi

Upload: deny-rahmat-pamungkas

Post on 13-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    1/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bermula dari terapi kejang yang diinduksi kimia oleh Meduna tahun 1934

    terapi electroconvulsive(ECT) pertama kali dilakukan oleh Cerletti dan Bini pada

    tahun 1938 setelah melihat eerapa keerhasilan per!oaan pada inatang" ECT

    telah terukti kegunaannya seagai pengoatan yang #aktu terapinya relati$ !epat"

    menjadi !ara pengoatan utama pada psikotik%ski&o$renia sampai tahun 19' an

    *etelah ditemukan oat psikotik pada tahun 19' an penggunaan ECT menurun

    yang dianggap leih praktis tetapi ECT masih digunakan sampai saat ini

    +enggunaan ECT tetap kontro,ersial Banyak yang menolak penggunaan

    terapi ini karena anggapan ah#a terapi ini pada hakekatnya sangat in$asi$ dan

    memaksa (intrinsically invasive and coercive). -i sisi lain pemahaman mengenai

    Mechanism of Action (MOA) dari terapi ini masih kurang (.ro,er" Mattoo" /

    .upta" 0')

    ECT merupakan pera#atan untuk gangguan psikiatrik dengan

    menggunakan aliran listrik singkat mele#ati otak pasien yang erada dalam

    pengaruh anestesi dengan menggunakan alat khusus ECT adalah salah satu

    terapi medis tertua yang masih digunakan" mekanisme kerjanya kurang dipahami

    namun diketahui dapat menghasilkan eerapa e$ek pada sistem sara$ pusat"

    termasuk peruahan neurotransmitter" e$ek neuroendokrin dan pergantian dalam

    jalur sinyal intraselular

    ECT telah eruah dan erkemang selama eerapa dekade terakhir

    Terapi ini telah menjadi semakin kompleks" leih tepat" dan selalu dinilai

    seagai prosedur medis yang sangat rumit +raktisi ECT harus memiliki

    keterampilan ukan hanya menyeleksi pasien dan penggunaan oat yang

    optimal dalam ECT" namun juga mengerti mengenai $isiologi kardio,askular"

    anestesi" dan interpretasi dari EE.

    1

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    2/13

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Indikasi

    1. Indikasi Primer

    *eperti yang ter!antum dalam American Psychiatric Association (APA)

    mengenai guidline penggunaan ECT ada eerapa kondisi yang

    memungkinkan penggunaan ECT

    a. Episode Depresi Mayor (mulai dari depresi yang erdiri sendiri"

    seagai agian dari ipolar" atau gejala manik selama episode

    !ampuran)

    ECT harus dipertimangkan" terutama ila dikaitkan dengan salah satu

    aspek erikut

    1) 2rang yang memiliki risiko tinggi untuk melakukan unuh diri

    0) -isertai dengan !iri psikotik

    3) +eruahan status $isik yang !epat akiat komplikasi dari depresi"

    seperti asupan makan yang menurun drastis

    4) esisten terhadap pengoatan

    ') Memiliki ri#ayat respon yang aik terhadap terapi ECT) +ilihan terapi pasien sendiri

    5) *aat risiko pengoatan antidepresan standar meleihi risiko dari

    ECT" khususnya pasien dengan kondisi medis yang lemah dan

    pasien lanjut usia

    8) 6atatonia

    b. Mania

    ECT harus sangat dipertimangkan jika

    1) *alah satu aspek di atas hadir

    0) 7gitasi yang sangat erat dan erkelanjutan3) 6ondisi manik delerium

    . Ski!o"renia

    Menurut 7+7 guidline eerapa aspek erikut yang diduga erespon aik

    dengan terapi ECT

    1) .ejala positi$ yang aru atau dengan onset tiatia

    0) 6atatonia

    3) Memiliki ri#ayat respon yang aik terhadap terapi ECT

    *tudi menunjukkan respon yang aik pada pasien psikotik yang

    menjalani terapi ECT yang dikominasikan dengan oat antipsikotik *elain

    2

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    3/13

    itu pasien sk&io$renia dengan gejala a$ekti$ yang menonjol juga memerikan

    respon yang aik pada terapi ECT Terapi ECT tidak dianjurkan pada pasien

    dengan gejala negati$ atau agresi karena minimnya laporan mengenai

    keerhasilannya"

    -ata 6ondisi terkait seperti gangguan s!hi&ophreni$orm juga dapat

    merespon positi$ untuk ECT" tapi ada ukti yang !ukup untuk

    merekomendasikan ECT seagai pengoatan utama untuk gangguan psikotik

    singkat"yang karena si$atnya dianggap teratas #aktu amun selama

    gangguan psikotik durasi singkat terseut" ECT dapat menjadi pilihan ketika

    kondisi dianggap mengan!am ji#a

    #. Indikasi Sek$nder

    a. Ka%a%onia

    :arus dilakukannya pengidenti$ikasian penyea dasarnya terleih

    dahulu untuk dapat die,aluasi risiko ila diterapi ECT dan untuk

    menginisiasi pengoatan se!ara tepat dan !epat

    b. Penyaki% Parkinson&s

    +erlu pertimangan penaikan dosis anti parkinson selama terapi ECT

    mengingat kemungkinan dapat terjadinya serangan diskinesia dan

    psikotik dadakan

    . Sindrom Ne$ro'ep%ik Ma'i(na

    ECT dapat dipertimangkan ila kestailan otonom ter!apai

    (autonomic stability achieved) dan pengoatan anti psikotik harus

    dihentikan terleih dahulu

    d. De'eri$m

    *angat jarang kondisi delerium yang memutuhkan terapi ECT

    namun dalam hal ini yang dimaksud adalah kondisi delerium yang

    diseakan oleh kondisi medis yang mendasari tetapi kondisi medis

    ini didasari oleh gangguan psikologis namun seelum dilakukan

    terapi ECT perlu ditangani terleih dahulu kondisi medis yang

    menyeakannya delerium untuk meminimalisir risiko terapi

    e. Ke'ainan Ke)an( yan( Heba%

    *e!ara paradoks ECT dapat dipertimangkan untuk menangani

    status epileptikus yang tidak mempan terhadap pengoatan

    ". Ke'ainan Mood yan( Dikarenakan Kondisi *isik+ Penyaki%

    Medis yan( Mendasari

    3

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    4/13

    +enyakit yang mendasari harus ditangani terleih dahulu dengan

    tujuan memper!epat penyemuhan dan meminimalisir risiko ECT

    B. Kon%raindikasi

    7dapun kontraindikasi dari ECT

    1. Abso'$%

    a *2; (*pa!e 2!!upaying ;essions

    +erdarahan intrasereral

    ! 7neurisma tidak stail

    d Mal$ormasi ,askular

    #. ,e'a%i"

    a

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    5/13

    dikorelasikan dengan peruahan susunan sara$ pusat" teori ini

    termasuk teori kerusakan otak dan amnesia

    #. Teori Ne$ro"isio'o(is

    Terapi ECT menginduksi eerapa peruahan $isiologis Berma!am teori

    yang menjelaskan peruahan ini diantaranya Teori 7ntikon$ulsi$"

    7ntidelerium" dan eurogenesis

    a. Teori An%ikon/$'si"

    Teori ini erlandaskan ukti e,iden mengenai ECT ataupun pada

    penyakit kejang (seizure disorder) *elama proses ECT" amang kejang

    akan meningkat dan durasi kejang akan menurun +roses inhiisi

    (antikon,ulsi$) terjadi saat terjadinya kejang ataupun sesaat setelah

    terjadinya kejang" aliran darah ke otak (CB>) dan metaolisme glukosa

    se!ara topogra$i menurun" peningkatanslo!afe (delta)pada EE. yang

    menetap" pada pasien kejang heat dan pasien dengan status epileptikus

    akan menunjukan e$ek antikon,ulsi$ dan meningkatnya transmisi dari

    neurotransmiter inhiitor dan neuropeptida

    b. Teori An%ide'eri$m + Teori Tid$r (Sleep Theory)

    :al ini erdasarkan temuan ah#a ECT menginduksi peruahan

    EE. (akti$itas gelomang delta ? peningkatan amplitudo dan penurunan

    $rekuensi)" yang terlihat % terjadi juga pada proses tidur normal dan

    erkorelasi pada peraikan klinisCharlton (1999) erhipotesis ah#a

    semua psikosis $ungsional yaitu ski&o$renia" depresi dan mania

    mengalami tahap a#al delirium dan dengan seiring #aktu mereka

    dianggap perlu untuk dilakukannya ECT iasanya pasien sering memiliki

    ganguan tidur yang kronis dimana hal ini men!etuskan terjadinya gejala

    psikosis yang akut maupun kekamuhan gejala psikosisnya 6ejang

    umum pada ECT ekerja dengan e$eknya yang menstimulasi atau

    menginduksi terjadinya tidur $isiologis se!ara natural dan dalam dimana

    hal ini seperti diseutkan di atas erkorelasi juga pada peraikan klinis

    pasien

    . Teori Ne$ro(enesis

    :ipokampus merupakan tempat di mana terjadinya keerlangsungan

    perkemangan neuron di masa de#asa aik pada he#an maupun manusia

    (Eriksson et al" 1998" .loud et al" 1998) +ada he#an kejang yang

    5

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    6/13

    diperpanjang dapat meningkatkan neurogenesis hipokampus

    (erhuungan dengan kerusakan sara$) yang menunjukkan proli$erasi

    maksimal pada 3' hari setelah EC* tunggal" dan erhuungan dengan

    kejang pusat (central seizure)daripada akiat akti,itas motorik (Beng&on

    et al" 1995@ +arent et al" 1998@ Madsen et al"0)

    0. Mekanisme In%rase'$'er

    6egagalan sistem neurotransmiter monoamin untuk menjelaskan e$ek

    lanjut (delayed action) dari EC* dan oat antidepresan mema#a studi untuk

    mempelajari jalur sinyal transduksi dan target gen dari mekanisme kerja

    kedua hal terseut *tudi ini menghasilkan hipotesa aru ah#a pato$isiologi

    dan terapi dari depresi mungkin akiat dari peruahan dalam ekspresi dan

    $ungsi dari $aktor neurotropik

    -alam hal ini neurotropik teranyak dan yang paling sering dipelajari

    adalah "rain #erived eurotrophi! $actor (B->) yang mempengaruhi

    perkemangan" kelangsungan hidup dan $ungsi sinaptik pada neuron matur

    . Ne$roendokrin

    7rams / Taylor (195) dan >ink / emero$$ (1989) mengusulkan

    ah#a ECT ekerja dengan mengoreksi disregulasi neuropeptida melalui

    stimulasi diencephalic

    Mereka mengutip ukti seagai ditingkatkan produksi dan pelepasan

    eerapa neuropeptida eerapa di antaranya telah menunjukkan e$ek

    antidepresan transien (misalnya T:) 6emudian laporan lain menunjukan

    adanya peningkatan eerapa hormon lain seperti prolaktin khususnya dan di

    asosiasikan serhuungan dengan e$ek antidepresan

    2. Me'a%onin

    *tudi EC* telah menunjukan ah#a setelah EC* terjadi penurunan

    reseptor A1 dan penurunan akti$itas kelenjar pineal 6rahn etal (0)

    mengatakan ah#a ada peningkatan rasio melatonin pagi dan malam yang

    diluar dari ekspektasi seelum ECT dan penurunan kadar melatonin setelah

    ECT pada pasien depresi amun teori mekanisme kerja ECT erdasarkan

    melatonin masih elum dapat disimpulkan saat ini

    6

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    7/13

    3. Ne$ropep%ida

    Mekanisme kerja terapeutik ECT masih elum anyak diketahui

    *alah satu teori yang erkaitan dengan hal ini adalah teori

    neuro$isiologiTeori ini mempelajari aliran darh sereral"suplai glukosa dan

    oksigen" serta permeailitas sa#ar otak akan meningkat *etelah kejang"aliran

    darah dan metaolisme glukosa menurun :al ini paling jelas dilihat pada

    lous$rontalis Beerapa penelitian mengatakan ah#a derajat penurunan

    metaolisme sereral erhuungan dengan respon terapeutik

    Teori lain adalah teori neurokimia#i yang memusatkan perhatian pad

    peruahan neurotrasmiter dan se!ond messenger :ampir semua pada sistem

    neurotrasmiter dipengaruhi oleh ECT 7khir akhir ini mulai erkemang

    neuroplastisitas yang erhuungan dengan stimulasi kejang listrik +ada

    per!oaan he#an"di jumpai plastisitas sinaps" di hipokampus" yakni

    pertumuhan seraut sara$" peningkatan konekti$itas jaras sara$" dan

    terjadinya neuro genesis

    D. Jenis E-T

    1 ECT kon,ensional

    ECT kon,ensional ini menyeakan timulnya kejang pada

    pasien sehingga tampak tidak manusia#iTerapi kon,ensional ini di

    lakukan tanpa menggunakan oatoatan anastesi seperti pada ECT

    premedikasi

    #. ECT premedikasi

    Terapi ini leih manusia#i dari pada ECT kon,ensional" karena pada

    terapi ini dierikan oatoatan anastesi yang isa menekan timulnya

    kejang yang terjadi pada pasien

    E. Prosed$r E-T

    +ersiapan termasuk didalamnya diagnosis yang akurat" pemeriksaan $isik"

    lauratorium" E6." $oto thoraks" komunikasi dengan keluarga dan

    pasien" pemeriksaan anestesi" dan menentukan penempatan elektroda yang

    sesuai Biasanya pasien dipuasakan selama jam *e!ara umum" stimulus

    dierikan menggunakan satu atau dua susunan elektroda +ada stimulasi

    ilateral" satu elektroda diletakkan pada kedua sisi pelipis dan listrik melintas

    7

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    8/13

    melalui kedua sisi otak +ada stimulasi unilateral" satu elektroda menempel

    pada satu sisi pelipis dan satu lagi pada agianatas kepala pada sisi yang

    sama -engan stimulasi unilateral" aliran listrik umumnya hanya satu sisi

    kepala" meskipun jika terjadi kejang" meluas pada kedua elah otak -ua set

    elektroda ditempelkan pada pasien untuk memonitor akti,itas otak seelum"

    selama" dan setelah pemerian ECT *atu set diletakkan pada kepala (EE.)

    dan satu set lagi pada ekstrimitas

    +asien eraring di kasur periksa *eorang dokter anestesi" psikiater" dan

    paling sedikit dua pera#at diutuhkan -okter anestesi memasukkan kanula"

    pera#at anestesi memasang elektroda E6." dan psikiater serta pera#at

    psikiater memasang ECT" EE." dan elektroda otot peri$er 7nestesi

    dimasukkan *aat muscle relaxant mulai ekerja" stimulus ECT mulai

    dilakukan

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    9/13

    *eperti telah diseutkan" ada dua teknik penempatan elektroda" yaitu ilateral

    dan unilateral E$ek samping yang paling menyulitkan adalah memoriMemori

    tidak terletak pada lokasi tertentu pada otak *aat ini diper!aya

    memori ergantung pada anyak regio pada otak yang se!ara anatomis maupun

    $ungsional terhuung -iketahui ah#a masalah memori yang erat terjadi ketika

    struktur kedua elah otak rusak

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    10/13

    H. Pos% E-T

    1. Kema%ian

    6ematian saat ECT merupakan kasus yang sangat jarang terjadi ECT

    isa diseut leih aman daripada ekstraksi gigi saat di a#ah anestesi

    Beerapa kematian terjadi leih merupakan dampak dari anestesinya daripada

    dampak ECT -ari !atatan selama ' tahun" satu kematian ditemukan dari

    455 terapi -itemukan leih sedikit kematian pada depresi dengan terapi

    ECT daripada pasien depresi yang diterapi dengan perangkat lain

    #. Ker$sakan 5%ak Permanen

    ECT tidak menyeakan kerusakan otak *etiap penyelidikan yangmemungkinkan telah dilakukan termasuk penelitian en&im dalam

    darah" pen!itraan struktur dan komposisi kimia otak" dan penelitian histologis

    postmortem Tidak dideteksi adanya anormalitas yang dapat diseakan

    ECT

    0. Memori

    6ehilangan ingatan mengganggu rasa otonomi dan sangat mengan!am

    terhadap seseorang -ua perkemangan sekarang ini telah mengurangi

    gangguan memori yang erhuungan dengan ECT +ertama adalah pengenalan

    stimulasi dengan brief s%uare ave (1ms) ECT masa lampau memerikan

    gelomang sinus" yang memiliki potensi stimulasi teratas ergantung pada

    jumlah energi yang dierikan" dan energi yang tidak diutuhkan merusak memori

    *aat ini" penggunaan ultra!brief pulse ("3ms) telah dilaporkan mengurangi

    masalah memori

    6edua adalah pengenalan adanya teknik ECT unilateral" yang iasanya

    tidak menimulkan keluhan memori suyekti$ Berikut merupakan hal

    erkenaan ECT dan memori

    a. .angguan memori yang mengikuti ECT" dan iasanya hilang

    dalam eerapa minggu" ukti menunjukkan ah#a eerapa

    indi,idu memiliki kesulitan memori dalam jangka yang leih

    panjang

    b. *timulus sDuare ave moderen diperkirakan leih sedikit

    kemungkinannya memuat gangguan memori daripada gelomang

    10

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    11/13

    sinus yang sudah ditinggalkan :al ini dapat diperaiki lagi dengan

    pengenalan adanya ultra!brief pulse.

    c. ECT unilateral yang erkaitan dengan kesulitan kehilangan memori

    daripada ECT ilaterald. Mayoritas pasien yang menerima ECT unilateral tidak mengeluhkan

    adanya gangguan ingatan

    e. ika terjadi gangguan ingatan" leih sering terjadi pada ingatan yang

    impersonal daripada ingatan yang penting

    f. +erlu diingat ah#a depresi dan pengoatan antidepresan juga terkait

    dengan kesulitan memori

    11

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    12/13

    BAB III

    KESIMPULAN

    ECT merupakan terapi untuk gangguan psikiatrik dengan menggunakan

    aliran listrik singkat mele#ati otak pasien yang dihantarkan melalui elektroda

    yang ditempel pada pelipis pasien Terapi ini ada yang menggunakan anastesi

    terleih dahulu (nonkon,ensional) dan tanpa menggunakan anastesi

    (kon,ensional) ECT iasa digunakan terutama pada pasien yang resisten

    pengoatan dan%atau memiliki risiko tinggi unuh diri

    Banyak teori yang menjelaskan Mechanism of Action (MOA) dari ECT"

    mulai dari teori yang menyatakan ah#a rasa ketakutan akan ECT yang

    memerikan e$ek terapi yang mensugesti otak pasien sampai dengan teori ke

    tingkatan yang leih kompleks dan spesi$ik amun demikian" mekanisme kerja

    pasti dari ECT masih elum dapat dijelaskan

    *etelah dilakukan ECT iasanya pasien akan mengalami episode amnesia

    singkat dan ratarata pasien yang mengkominasikan terapi ECT dengan

    psiko$armaka akan memerikan perkemangan yang leih aik diandingan

    hanya menggunakan psiko$armaka terutama pada pasien yang risistensi

    pengoatan

    12

  • 7/23/2019 Refrat ECT Isi

    13/13

    DA*TA, PUSTAKA

    .ro,er" etal" 0'" &heories on Mechanism of Action of 'lectroconvulsive&herapy, .erman ournal o$ +sy!hiatry

    6alapatapu" aj 6" etal 01'" 'lectroconvulsive &herapy. -iakses 00 7gustus

    01'" http%%emedi!inemeds!ape!om%arti!le%1'0'9'5o,er,ie#Fa4

    M:7Ge!tGguidelines" 00" 'lectroconvulsive &herapy (uidline for ealth

    Authorities in "ritish *olumbia). British Columia" Ministry o$ :ealth

    *er,i!e

    +atridge Mauri!e" 19'4" +ndication and *ontraindication '*&. -iakses 04

    7gustus 01'" http%%###n!inlmnihgo,%pm!%arti!les%+MC0'818%HpageI5

    +rudi!" 09" "rain timulation &herapy *hapter -/ "iological &herapies